Referat Defisiensi Yodium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tinjauan pustaka mengenai defisiensi yodium, GAKY, hipotiroid kongenital, definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, terapi, dan lainnya

Citation preview

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    1/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    1

    GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM ( GAKY )

    Azuma Kamada*, Zuhriah Hidajati**

    ABSTRACT : Iodine is a micronutrient found in nature that is necessary for the growth

    and development of living things. Iodine Deficiency Disorders (IDD) is a set of symptoms

    or disorders arising from iodine deficiency in a person's body in a continuous long periods

    of time. IDD is one of the serious public health problem given the very large impact on

    survival and quality of human resources.Efforts to control and prevention of IDD have

    been executed long ago, and have been able to suppress significantly the incidence of IDD.

    Cooperation and good communication are neccesary between planners, program

    implementers and residents in the response to and prevention of IDD.

    Keywords : Iodine, Micronutrient, Iodine Deficiency Disorders

    ABSTRAK : Yodium adalah zat gizi mikro yang terdapat di alam yang diperlukan untuk

    pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

    (GAKY) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang timbul akibat tubuh seseorang

    kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. GAKY

    merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya

    sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Upaya

    penanggulangan dan pencegahan GAKY telah dijalankan sejak dahulu, dan telah dapat

    menekan angka kejadian GAKY secara signifikan. Diperlukan kerjasama dan komunikasi

    yang baik antara perencana, pelaksana program dan penduduk dalam upaya

    penanggulangan dan pencegahan GAKY.

    Kata Kunci : Yodium, Mikronutrien, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

    * Co-assistant FK Universitas Tarumanagara periode 17 Februari - 26 April 2014

    ** Dokter Spesialis Anak di RSUD Kota Semarang

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    2/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    2

    BAB I. PENDAHULUAN

    Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal yang baru terdengar, namun tetap

    merupakan masalah yang aktual terutama di negara-negara berkembang seperti juga halnya

    di Indonesia. Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari perihal pangan sedangkan

    masalah kekurangan konsumsi pangan masih tetap terjadi, yang umumnya diakibatkan

    ketidak mampuan masyarakat dalam hal pengelolaan dan pengaturan makanan yang baik

    sesuai dengan standar gizi kesehatan yang berakibat status gizi yang buruk.

    Dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satu komponen

    yang mempunyai dampak penting adalah peningkatan status gizi. Selain itu status gizi juga

    merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kualitas hidup dan produktivitas

    kerja. Gizi meliputi makronutrien dan mikronutrien, salah satunya adalah Yodium.

    Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air. Yodium

    merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk

    hidup. Yodium diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin untuk

    mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang timbulkarena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka

    waktu cukup lama. GAKY dapat timbul pada siapa saja baik perempuan, pria, anak-anak,

    dewasa maupun orangtua terutama yang tinggal di daerah kekurangan yodium. GAKY

    mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia, di antaranya keguguran pada ibu

    hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin (cebol), keterbelakangan

    mental pada anak dan remaja.

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok telah sejak lama

    dikenal di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh pewayangan yang

    ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak hanya dalam pewayangan,

    dalam kehidupan nyata pun di beberapa daerah masih dengan mudah dapat dijumpai

    penderita Gondok.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    3/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    3

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA

    YODIUM

    Yodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Yodium merupakan sebuah anion

    monovalen, keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid. Hormon tiroid

    sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur kecepatan metabolisme

    dan produksi kalori atau energi di semua kehidupan. Jumlah yodium yang terdapat dalam

    makanan sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil secara kovalen mengikat asam

    amino. Yodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar tiroid digunakan untuk

    memproduksi hormon tiroid. Saluran ekskresi utama yodium adalah melalui saluran

    kencing (urin) dan cara ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan

    status iodium. Tingkat ekskresi (status yodium) yang rendah (25 20 mg I/g creatin)

    menunjukan risiko kekurangan yodium dan bahkan tingkatan yang lebih rendah

    menunjukan risiko yang lebih berbahaya (Brody, 1999).

    Dalam saluran pencernaan, yodium dalam bahan makanan dikonversikan menjadi Iodida

    yang mudah diserap dan ikut bergabung denganpool-iodida intra/ekstraseluler. Yodium

    tersebut kemudian memasuki kelenjar tiroid untuk disimpan. Setelah mengalamiperoksidasi akan melekat dengan residu tirosindari tiroglobulin. Struktur cincin

    hidrofenildari residu tirosinadalah iodinate orthopada grup hidroksil dan berbentuk

    hormon dari kelenjar tiroid yang dapat dibebaskan (T3dan T4) (Linder, 1992). Yodium

    adalah suatu bagian integral dari hormon tridothyronine tiroid(T3) dan thyroxin(T4).

    Hormon tiroid kebanyakan menggunakan, jika tidak semua, efeknya melalui pengendalian

    sintesis protein. Efek-efek tersebut adalah efek kalorigenik, kardiovaskular,

    metabolisme danefek inhibitorpadapengeluaranthyrotropin olehhipofisis (Sauberlich,

    1999).

    Kebanyakan Thyroxine(T4) dan Triidothyronine(T3) diangkut dalam bentuk terikat-plasma

    dengan protein pembawa. Thyroxine-terikat protein merupakan pembawa hormon tiroid

    utama yang beberapa di antaranya juga terikat dengan thyroxin-terikat prealbumin

    (Sauberlich, 1999).

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    4/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    4

    Tingkat bebasnya hormon-hormon tersebut dalam plasma dimonitor oleh hipotalamus yang

    kemudian mengontrol tingkat pemecahan proteolitis T3dan T4dari tiroglobulin dan

    membebaskannya ke dalam plasma darah, melalui tiroid stimulating hormon(TSH). Kadar

    T4plasma jauh lebih besar dari pada T

    3, tetapi T

    3lebih potensial dan turn overnya lebih

    cepat. Beberapa T3plasma dibuat dari T4dengan jalan deiodinasi dalam jaringan non-

    tiroid. Sebagian besar dari kedua bentuk terikat pada protein plasma, terutama thyroid-

    binding-globulin(TBG), tetapi hormon yang bebas aktivitasnya pada sel-sel target. Dalam

    sel-sel target dalam hati, banyak dari hormon tersebut

    didegradasi dan iodidatdikonversikan untuk digunakan kembali kalau memang dibutuhkan

    (Linder, 1992).

    Menurut Ganong (1989) apabila mengkonsumsi yodium 500 mg/hari, hanya sebagian

    iodium (120 mg) yang masuk ke dalam kelenjar tiroid, dan dari kelenjar tiroid disekresikan

    sekitar 80 mg yang terdapat dalam T3dan T4, yang merupakan hormon tiroid. Selanjutya

    T3dan T4 mengalami metabolisme dalam hepar dan dalam jaringan lainnya. Sehingga dari

    hepar dikeluarkan sekitar 60 mg ke dalam cairan empedu, kemudian dikeluarkan ke dalam

    lumen usus dan sebagian mengalami sirkulasi yang lepas dari reabsorbsi akan diekskresikan

    bersama feses dan urin.

    Gambar 1. Metabolisme Yodium

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    5/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    5

    Ekologi Defisiensi Yodium

    Sebagian besar yodium berada di samudera / lautan, karena yodium pada permukaan tanah

    terbawa melalui pencairan salju dan hujan, kemudian dibawa oleh angin, aliran sungai dan

    banjir ke laut. Kondisi ini terjadi terutama di daerah yang bergunung-gunung di seluruh

    dunia, walau dapat juga terjadi di lembah sungai.

    Yodium berada di tanah dan lautan dalam bentuk yodida. Ion yodida dioksidasi oleh sinar

    matahari menjadi elemen yodium yang sangat mudah menguap, sehingga setiap tahun kira-

    kira 400.000 ton yodium hilang dari permukaan laut. Kadar yodium dalam air laut kira-kira

    50 mikrogram/liter, di udara kira-kira 0,7 mikrogram/meter kubik. Yodium yang berada

    dalam atmosfer akan kembali ke tanah melalui hujan, dengan kadar dalam rentang 1,8 - 8,5

    mikrogram/liter. Siklus yodium tersebut terus berlangsung selama ini.

    Kembalinya yodium ke tanah sangat lambat dan dalam jumlah sedikit dibandingkan saat

    lepasnya. Proses ini akan berulang terus menerus sehingga tanah yang kekurangan yodium

    tersebut akan terus berkurang kadar yodiumnya.

    Di sini tidak ada koreksi alamiah, dan defisiensi yodium akan menetap. Akibatnya, populasi

    manusia dan hewan di daerah tersebut yang sepenuhnya tergantung pada makanan yang

    tumbuh di daerah tersebut akan menjadi kekurangan yodium.

    Gambar 2. Siklus Ekologi Yodium

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    6/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    6

    GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM ( GAKY )

    Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala atau kelainan

    yang timbul akibat tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka

    waktu yang lama. GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius

    mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya

    manusia.

    Pada ibu hamil penderita GAKY berat untuk kurun waktu lama (kronik), dampak buruk

    GAKY mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua tetapi masih dapat diperbaiki apabila

    segera mendapat suplemen zat yodium. Apabila GAKY terjadi pada kehamilan tua (lebih

    dari trimester kedua), dampak buruknya tidak dapat diperbaiki, artinya kelainan fisik dan

    mental yang terjadi pada janin akan cenderung menjadi permanen hingga anak menjadi

    dewasa. Dampak buruk pada janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat,

    kretin/cebol, kelainan psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah dan orang

    dewasa, GAKY dapat berakibat pembesaran kelenjar tiroid (gondok), cacat mental dan

    fisik.

    Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat dan tingkat sedang,

    namun dalam sepuluh tahun ini para pakar tertarik mengamati pengaruh yang akan terjadi

    pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya lebih besar. Hasilnya, dampak buruk GAKY

    tingkat ringan ternyata lebih signifikan. Pada tingkat ringan, sudah akan terjadi kelainan

    perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang

    ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi

    dengan pesat pada janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita

    GAKY tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik

    dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.

    Kebutuhan yodium setiap hari di dalam makanan yang dianjurkan saat ini adalah

    (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994) :

    1. 50 mikrogram untuk bayi ( 12 bulan pertama )

    2. 90 mikrogram untuk anak ( usia 2-6 tahun )

    3. 120 mikrogram untuk anak usia sekolah ( usia 7-12 tahun )

    4. 150 mikrogram untuk dewasa ( diatas usia 12 tahun )

    5. 200 mikrogram untuk ibu hamil dan menyusui

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    7/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    7

    EPIDEMIOLOGI

    Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah dilakukan survei

    nasional. Pada tahun 1980 prevalensi GAKY pada anak usia sekolah adalah 27,7%,

    prevalensi ini menurun menjadi 9,8% pada tahun 1988. Walaupun terjadi perubahan yang

    berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum

    prevalensi masih di atas 5%. Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai

    melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKY (IP-GAKY), untuk mengetahui

    dampak dari intervensi program penanggulangan GAKY. Dari hasil survei ini diketahui

    secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR) angka prevalensi gondok yang dihitung

    berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang

    terlihat pada anak sekolah berkisar 11,1%.

    ETIO-PATOGENESIS

    1. Faktor Defisiensi Yodium dan Iodium Excess

    Defisiensi yodium merupakan sebab pokok terjadinya GAKI. Hal ini disebabkan karena

    kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur yodium

    dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994).

    Hal ini dibuktikan oleh Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian yodium pada anak

    usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar

    tiroid. Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi

    Heilongjian (China) dimana pemberian yodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat

    menurunkan prevalensi gondok secara drastis dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).

    Yodium Excessterjadi apabila yodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus menerus,

    seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokkaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang

    laut dalam jumlah yang besar. Bila yodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi

    hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling

    (Djokomoeldjanto, 1994).

    2. Faktor Geografis

    Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya dengan letak

    geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    8/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    8

    pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering

    dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur

    Selatan.

    Daerah yang mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil pangan,

    seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar yodium

    dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah tersebut akan

    mengalami defisiensi yodium atau daerah endemik iodium (Soegianto, 1996).

    3. Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

    Kekurangan yodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat

    dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang

    bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1994). Williams (1974) dari hasil risetnya

    mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan

    menyebabkan zat yodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut

    merintangi absorbsi dan metabolisme mineral yodium yang telah masuk ke dalam tubuh.

    Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat yodium oleh kelenjar

    tiroid, sehingga konsentrasi yodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat

    goiterogenik dapat menghambat perubahan yodium dari bentuk anorganik ke bentuk

    organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992).

    Menurut Chapman (1982) goiterogen alami ada dalam beberapa jenis pangan yaitu:

    Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat

    contoh : ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis besar

    Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan disulfida alifatik

    contoh : berbagai makanan pokok di daerah tropis seperti sorgum, kacang-

    kacangan, bawang merah dan bawang putih

    Kelompok Sianida

    Contoh: daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir,

    dan terung

    Kelompok Mimosin

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    9/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    9

    contoh: pete cina dan lamtoro

    Kelompok Isothiosianat

    contoh: daun pepaya

    Kelompok Asam

    contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka

    4. Faktor Zat Gizi Lain

    Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari

    kelenjar tiroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3maupun T4terikat oleh protein

    dalam serum, hanya 0,3 % T4dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi

    protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan

    balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.

    Gambar 3. Homeostasis Hormon Tiroid

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    10/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    10

    Gambar 4. Perbandingan keadaan cukup dan kurang yodium

    FAKTOR RISIKO

    1. Faktor konsumsi makanan zat goiterogenik

    Kartono ( 2004 ), goiterogen adalah bahan kimia yang bersifat toksik terhadap tiroid atau

    dipecah untuk menghasilkan bahan kimia toksik. Goiterogenik yaitu zat yang dapat

    menghambat produksi ataupun penggunaan hormon tiroid. Dahro ( 2004 ), zat goiterogenik

    tiosianat dapat menyebabkan kejadian GAKY menjadi lebih parah. Tiosianat terdapat di

    berbagai makanan, seperti singkong, kubis/kol, lobak cina dan rebung. Thaha dkk ( 2000 )

    menyatakan bahwa tiosianat atau senyawa mirip tiosianat terutama bekerja denganmenghambat mekanisme transpor aktif yodium ke dalam kelenjar tiroid. Konsumsi tiosianat

    lebih tinggi secara bermakna pada daerah endemik dan konsumsi tiosianat lebih tinggi pada

    kelompok kasus dibanding kelompok kontrol, rata-rata konsumsi zat goiterogen pada

    daerah endemik tiga kali sehari, hal ini menunjukan bahwa ada faktor risiko konsumsi

    makanan yang mengandung tiosianat dengan kejadian GAKY. Wuryastuti ( 1993 ), pada

    masyarakat dengan kebiasaan konsumsi singkong (sumber tiosianat) dalam jumlah banyak,

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    11/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    11

    dapat mengganggu pengambilan yodium oleh kelenjar tiroid. Aktivitas goiterogenik dari

    tiosianat atau senyawa serupa dapat diatasi dengan penambahan yodium.

    Gaitan E & Cooksey ( 1989 ) menyatakan bahwa pengaruh zat goiterogenik dapat terjadi

    pada berbagai tingkatan dari metabolisme yodium :

    a. Menghambat uptake iodida anorganik oleh kelenjar tiroid, contohnya tiosianat dan

    isotiosianat yang menghambat proses ini karena berkompetisi dengan yodium.

    b. Menghambat oksidasi iodida anorganik dan inkorporasi yodium yang sudah teroksidasi

    dengan asam amino tyrosin untuk membentuk monoiodotyrosine ( MIT )

    dan diiodotyrosine ( DIT ) serta menghambat proses coupling yang dimediasi oleh

    enzym tiroid peroxidase ( TPO ), contohnya recorsinol dan senyawa fenolik lainnya,

    flavonoids, aliphatic disulfides dan goitrin.c. Menghambat pelepasan hormon tiroid (T3 dan T4) ke dalam sirkulasi darah, contohnya

    kelebihan yodium dan garam lithium.

    2. Konsumsi makanan kaya yodium

    Fatimah ( 1999 ) menyatakan rata-rata konsumsi bahan makanan kaya yodium pada

    penduduk di sa-desa lereng gunung daerah endemis GAKY 1-2 kali dalam seminggu,

    sedangkan pada daerah dataran rendah konsumsi ikan laut 2-4 kali dalam seminggu. Hal ini

    dipengaruhi oleh faktor kesediaan pangan, sosial ekonomi dan kebiasaan penduduk serta

    tingkat pengetahuan tentang GAKY yang rendah.

    3. Pengetahuan orang tua, terutama ibu

    Fatimah ( 1999 ) menyatakan ada 13 - 19 % dari ibu di daerah endemik GAKY yang belum

    pernah mendengar tentang yodium. Sedangkan yang tidak mengetahui tentang garam

    beryodium ada 11-14 %. Kapsul yodiol pun hanya dikenal 36,7 %, terutama di daerah

    endemik gondok.

    4. Kandungan yodium dalam garam dapur

    Program yodisasi garam adalah salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia

    untuk menanggulangi GAKY. Sejak awal dicetuskannya, program iodisasi garam dititik

    beratkan pada pengadaan konsumsi garam beriodium, sehingga seluruh garam konsumsi

    yang beredar di masyarakat mengandung yodium dengan kadar 40 ppm (Departemen

    Perindustrian RI).

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    12/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    12

    5. Kandungan yodium dalam air

    Thaha dkk ( 2000 ) menyatakan bahwa kandungan yodium dalam tanah pertanian pada

    daerah endemik gondok berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian gondok,

    ditunjukan dengan hasil pengukuran kadar yodium dalam tanah di daerah endemik ( rata-

    rata 0,13 g/L ) lebih rendah dari pada kandungan yodium tanah daerah non endemik (rata -

    rata 0,21 g/L). Djokomoeljanto ( 1997) menyatakan penyebab GAKY di daerah endemik

    adalah rendahnya asupan sehari-hari yang disebabkan oleh rendahnya kadar yodium di

    dalam bahan makanan dan air minum.

    6. Faktor genetik

    Djokomoeljanto ( 1997 ), terdapatnya prevalensi yang tinggi kejadian gondok pada

    beberapa anggota keluarga disebabkan rendahnya efisiensi biologi tiroid. David ( 1990 ),

    ditemukannya antibodi imunoglubolin ( Ig ) dalam serum penderita, antibodi ini mungkin

    diakibatkan karena suatu kelainan imunitas yang bersifat herediter yang memungkinkan

    kelompok limfosit tertentu dapat bertahan, berkembang biak dan mengekskresi

    imunoglobulin stimulator, sebagai respon terhadap beberapa faktor perangsang.

    7. Gangguan fungsi metabolisme tiroid

    Fungsi tiroid merupakan salah satu komponen sistem yang sangat kompleks. Bila terjadi

    defek pada salah satu fase akan mempengaruhi status tiroid, misalnya pada pasien dengan

    sindrom resistensi hormon tiroid sebenarnya memiliki fungsi tiroid yang normal tetapi

    statusnya bisa berkisar dari hipotiroid sampai hipertiroid. Dengan kata lain baik kekurangan

    maupun kelebihan asupan yodium akan memberikan dampak terhadap fungsi maupun

    morfologi kelenjar tiroid ( Masjhur, 2001).

    KLASIFIKASI

    GAKI ringan:

    Prevalensi goiter : 5 - 19,9% (anak usia sekolah)

    Iodium urine : 5099mg/l

    GAKI sedang :

    Prevalensi goiter : 2029,9% dan beberapa hypothyroidism.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    13/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    13

    Iodium urine : 2049 mg/hr

    GAKI berat :

    Prevalensi goiter : 30%, endemic cretinism

    Iodium urine : < 20 mg/l

    MANIFESTASI KLINIS

    GAKY dapat berakibat pada janin, bayi baru lahir, anak-anak dan dewasa.

    1. Kekurangan yodium pada janin

    Kekurangan yodium pada janin terjadi akibat ibunya kekurangan yodium selama masa

    kehamilan. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan angka kejadian lahir mati, abortus

    dan cacat bawaan. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan yodium adalah

    kretin endemik. Terdapat dua tipe kretin endemik, nervosa dan hipotiroidisme. Lebih

    banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisu tuli dan

    kelumpuhan spastik pada kedua tungkai. Sedangkan pada tipe hipotiroidisme, ditandai

    dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.

    Penelitian terbaru menunjukkan, transfer hormon tiroid dari ibu ke janin pada awal

    kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bila ibu mengalami kekurangan

    yodium sejak awal kehamilannya, maka transfer hormon tiroid ke janin akan berkurang

    sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi. Sehingga perkembangan otak janin sangat

    tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, bila ibu kekurangan

    yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid pada ibu dan janin.

    Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid

    sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada

    kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.

    2. Kekurangan yodium pada saat bayi baru lahir

    Fungsi tiroid pada bayi baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otaknya pada saat bayi

    tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, perkembangan otak baru mencapai sepertiga, kemudian

    terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Pembentukan hormon tiroid sangat

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    14/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    14

    tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan

    otak. Di Negara-negara berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus

    dapat dilakukan dengan pengambilan darah dari pembuluh darah balik tali pusat segera

    setelah bayi lahir untuk pemeriksaan kadar hormon tiroid dan TSH. Disebut hipotiroidisme

    neonatal, bila didapatkan kadar tiroid kurang dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.

    Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari 50 % penduduk

    mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg per gram kreatinin, kejadian

    hipotiroidisme neonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran. Yang mencolok, pada daerah

    dengan kekurangan yodium ringan, kejadian gondok sangat rendah dan tidak ada kretin,

    angka kejadian hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran. Dari

    pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi maka hipotiroidismeakan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat pada retardasi perkembangan

    fisik dan mental, serta risiko kelainan mental sangat tinggi. Pada populasi di daerah

    kekurangan yodium berat ditandai dengan adanya penderita kretin yang sangat mencolok.

    3. Kekurangan yodium pada masa anak-anak dan dewasa

    Penelitian pada anak sekolah di daerah endemis kekurangan yodium menunjukkan prestasi

    sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari

    daerah yang berkecukupan yodium. Dapat disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan

    penurunan keterampilan kognitif. Semua penelitian di daerah kekurangan yodium

    memperkuat bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang berdimensi

    luas. Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan

    lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat

    kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila keadaan yang terjadi

    di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih dalam masa perkembangan,

    walaupun diberikan koreksi yodium otak tetap tidak dapat kembali normal.

    Secara terperinci, dampak kekurangan yodium :

    1. Kemampuan mental dan psikomotor berkurang.

    2. Angka kematian perinatal meningkat, demikian gangguan perkembangan fetal dan

    pasca lahir.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    15/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    15

    3. Hipotiroidisme neonatal banyak ditemukan di daerah dengan endemik berat.

    4. Pada penduduk anak dan dewasa ditemukan hipotiroidisme klinis dan biokimiawi.

    5. Di daerah endemik gondok, kadar yodium pada air susu ibu lebih rendah

    dibandingkan dengan daerah non endemik ( 0,44 vs 10,02 ug/dl ).

    6. Pada otak terlihat kalsifikasi ganglion basal, hipofisis membesar, tetapi arti klinik

    yang jelas belum diketahui.

    7. Terdapat minimal brain damage di daerah yang terkesan sudah iodine replete,

    dengan IQ point yang terlambat 10-15 point meskipun status tiroid sudah kembali

    normal.

    8. Ada keterlambatan per-kembangan fisik anak misalnya lambatnya mengangkat

    kepala, tengkurap, berjalan, hiporefleksi, strabismus konvergen dan hipotoni otot

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pengukuran GAKY dalam populasi menggambarkankan tingkat keparahan masalah dan

    juga menggambarkan kemajuan dalam berkurangnya penderita GAKY. Pengukuran GAKY

    dipakai sebagai informasi penting dalam memutuskan apakah suatu program

    pemberantasan GAKY masih diperlukan dan untuk menunjukkan keefektifannya dalam

    mengurangi jumlah penderita GAKY.

    1. Pengukuran kelenjar tiroid dengan palpasi

    Arisman ( 2004 ), pengukuran dengan palpasi telah menjadi standar untuk mengukur

    gondok. Pada anak usia sekolah, kelenjar tiroid masih amat mudah dan cepat bereaksi

    terhadap perubahan masukan yodium dari bahan pangan.Karena itu kasus gondok pada

    anak usia sekolah ( 6-12 tahun ) dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam perkiraan besaran

    GAKY di masyarakat pada suatu daerah. Survei epidemiologis untuk gondok endemik dan

    prevalensi gondok endemik diperoleh dari survei pada anak sekolah dasar didasarkan atas

    klasifikasi sebagai berikut :

    1. Grade 0 : Normal

    Dengan inspeksi tidak terlihat, baik dalam posisi datar maupun tengadah maksimal,

    dan dengan palpasi tidak teraba.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    16/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    16

    2. Grade IA

    Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik dalam posisi datar maupun penderita tengadah

    maksimal, dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.

    3. Grade IB

    Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan

    tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.

    4. Grade II

    Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi

    teraba lebih besar dari Grade IB.

    5. Grade III

    Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.

    Klasifikasi ini mampu memberikan tingkat perbandingan di antara survei di setiap wilayah.

    Gondok yang lebih besar mungkin tidak membutuhkan palpasi untuk diagnosis. Prevalensi

    gondok endemik darigrade 1 sampai dengangrade 3 dinamakan Total Goiter Rate ( TGR )

    sedangkangrade 2 dangrade 3 dinamakan Visible Goiter Rate ( VGR ). Terdapat beberapa

    kelebihan palpasi sebagai suatu metode pengukuran, yaitu palpasi adalah suatu teknik yang

    tidak memerlukan instrumen, bisa mencapai jumlah yang besar dalam periode waktu yang

    singkat, tidak bersifat invasif dan hanya menuntut sedikit ketrampilan. Palpasi juga

    memiliki beberapa kelemahan, di antaranya dapat terjadi perbedaan antar pemeriksa dengan

    kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda khususnya dalam gondok endemik grade

    0 dan grade 1. Hal ini telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian para peneliti yang

    berpengalaman di mana kesalahan klasifikasi bisa sebesar 40 %.

    Gambar 5. Pemeriksaan Kelenjar Tiroid dengan Palpasi

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    17/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    17

    2. Pengukuran volume tiroid dengan ultrasonografi ( USG ) tiroid

    Objektivitas bisa didapatkan dalam survei gondok dengan pengukuran-pengukuran

    ultrasonografi seperti yang digunakan dalam penelitian medis terkini. Teknik ini mulai

    lazim digunakan dan memberikan ukuran tiroid lebih luas dan bebas dari bias pengukuran.

    Prosedurnya tidak invasif dan bisa digunakan untuk mengukur ratusan orang dalam sehari.

    Tekniknya dapat dipelajari dengan baik dalam beberapa hari. Kelebihan dari pemeriksaan

    ultrasonografi ( USG ) adalah memberikan suatu pengukuran objektif dari volume tiroid,

    dalam beberapa kasus mungkin dapat menunjukkan pertimbangan terhadap GAKY dan

    karenanya program pencegahan yang mahal bisa dihindarkan, ultrasonografi dengan cepat

    menggantikan palpasi.

    Pemeriksaan USG juga merupakan suatu pengukuran yang tepat untuk melihat pembesaran

    volume tiroid dibandingkan dengan palpasi. Volume tiroid yang dihitung berdasarkan

    panjang, jarak dan ketebalan dari kedua cuping, volume yang dihitung dibandingkan

    dengan standar dari suatu populasi dengan masukan iodium yang cukup. Pengukuran

    volume tiroid dengan menggunakan ultrasonografi untuk saat ini hanya bisa dilakukan oleh

    dokter ahli yang sudah terlatih dalam teknik ini. Hasil pemeriksaan volume tiroid pada

    sampel merupakan penjumlahan dari volume tiroid kanan dan kiri. Kelemahan dari

    ultrasonografi di antaranya memerlukan pelatihan, biaya instrumen yang mahal dan

    masalah transportasi dari pusat ke wilayah survei ( Untoro Y, 1999).

    Gambar 6. Teknik Pengukuran Kelenjar Tiroid dengan USG 1

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    18/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    18

    Gambar 7. Teknik Pengukuran Kelenjar Tiroid dengan USG 2

    3. Kadar yodium dalam urin ( UIE / Urinary Iodine Excretion )

    Penilaian jumlah asupan yodium dalam makanan sulit dilakukan, karena kandungan

    yodium dalam makanan mempunyai variasi yang sangat luas dan sangat tergantung dari

    kandungan yodium dalam tanah , oleh karena kadar yodium yang dibutuhkan amat sedikit

    (dalam ukuran mikro ) dan kandungan yodium dalam makanan sukar diperiksa, maka

    penilaian asupan yodium dapat diperiksa dengan cara yang lebih praktis dan mudah

    dilaksanakan yaitu berdasarkan pengukuran ekskresi yodium dalam urin, sedangkan

    ekskresi yodium di dalam feses dapat diabaikan (Syahbuddin, 2002).

    Pengukuran yodium yang paling dapat dipercaya dan diandalkan adalah median kadar

    yodium dalam urin sampel yang mewakili, karena sebagian besar (lebih dari 90 %) yodium

    yang diabsorpsi dalam tubuh akhirnya akan diekskresi lewat urin. Dengan demikian UIE

    jelas dapat menggambarkan intake yodium seseorang. Kadar UIE dianggap sebagai tanda

    biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya defisiensi yodium dalam suatu

    wilayah ( Dunn, 1993 dan Stanbury, 1996).

    Sampel terbaik untuk pemeriksaan UIE adalah urin tampung selama 24 jam karena dapat

    menggambarkan fluktuasi yodium dari hari ke hari. Tetapi, pengambilan sampel urin 24

    jam ini tidak mudah dilakukan di lapangan. Beberapa peneliti kemudian menggunakan

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    19/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    19

    sampel urin sewaktu dan mengukur kadar kreatinin dalam serum, lalu dihitung sebagai

    rasio UIE per gram kreatinin. Hal ini dilakukan dengan asumsi ekskresi kreatinin relatif

    stabil. Tetapi ternyata cara ini mempunyai kelemahan karena kadar kreatinin serum sangat

    tergantung pada massa otot, jenis kelamin dan berat badan seseorang (Rachmawati, 1997).

    Klasifikasi tingkat kelebihan dan kekurangan yodium dalam suatu wilayah, berdasarkan

    median kadar yodium dalam urin( UIE ) sebagai berikut ( WHO 2001) :

    a. Defisiensi berat, kadar UIE 300 g/L.

    Klasifikasi endemisitas Gangguan Akibat Kekurangan Yodium berdasarkan median UIE

    adalah sebagai berikut ( WHO 1994) :

    a. Non endemis, kadar UIE 100 g/L.

    b. Endemis ringan, kadar UIE 50-99 g/L.

    c. Endemis sedang, kadar UIE 20-49 g/L.

    d. Endemis berat, kadar UIE < 20 g/L.

    PENATALAKSANAAN

    Farmakologi

    Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO3 yang

    dianjurkan adalah 40 ppm. Yodium diperlukan untuk biosintesis hormon thyroid dan

    kebutuhan yodium meningkat pada kaum remaja dan pada ibu hamil. Banyaknya metode

    suplementasi yodium tergantung pada beratnya GAKY pada populasi, grade iodium urine

    dan prevalensi goiter dan kretinisme (Fahrarien, 2012).

    1. GAKY ringan akan membaik dengan sendirinya jika status ekonomi penduduk

    ditingkatkan.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    20/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    20

    2. GAKY sedang dapat dikontrol dengan garam beryodium ( biasanya 20-40 mg/kg

    pada tingkat rumah tangga ). Disamping itu minyak beryodium diberi secara oral

    atau suntik yang dikoordinasi melalui puskesmas.

    3. GAKY berat, penanganannya dengan pemberian minyak beryodium ( secara oral

    pada 3, 6 dan 12 bulan maupun suntikan setiap 3-4 tahun sekali ) sampai sistem

    garam beryodium efektif. Jika terdapat gangguan sistem saraf pusat, dicegah

    dengan sempurna.

    Kapsul yodium adalah preparat minyak beryodium dengan dosis tinggi dan tiap kapsul

    berisi 200 mg yodium dalam larutan minyak. Kapsul yodium diberikan kepada penduduk

    yang tinggal di daerah endemik sedang dan berat ( prevalensi TGR 20 %) setiap tahun

    sekali dengan ketentuan ( Depkes, 2000 ) :

    1. Bayi 0-1 kapsul/tahun.

    2. Balita 1-5 1 kapsul/tahun.

    3. Wanita 6-35 2 kapsul/tahun.

    4. Pria 6-20 2 kapsul/tahun.

    5. Wanita hamil dan menyusui 2 kapsul/tahun.

    Non Farmakologi

    Bahan makanan yang banyak mengandung Yodium adalah bahan makanan yang berasal

    dari laut. Dalam ikan laut dapat mencapai 830 mg/kg, dibandingkan dengan daging dengan

    kandungan yodium hanya 50 mg/kg, telur hanya 93 mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi

    juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yang paling tinggi

    kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarnacoklat. Jumlah yodium yang dibutuhkan tubuh per hari, minimal 100 mg. Maka bila

    mengkonsumsi ikan laut sebanyak 100 g/hari sudah dapat mencukupi. Sumber yodium lain

    yang mudah kita temui adalah garam. Terutama garam beryodium dengan kadar yodium

    antara 30-80 ppm (part per million).

    Pemberian yodium atau hormon tiroid jangka panjang akan mengecilkan ukuran kelenjar

    tiroid. Namun pada kasus dengan gondok besar yang disertai dengan gejala penekanan,

    perlu diadakan tindakan operasi. Tetapi tindakan perorangan ini sulit dijalankan secara luas,

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    21/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    21

    apabila mepertimbangkan jumlah penduduk yang terkena di daerah gondok endemis.

    Pencegahan dengan pemberian yodium dirasa lebih efektif dan efisien.

    PENCEGAHAN

    Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dilakukan dengan anjuran menggunakan

    garam beryodium dalam hidangan sehari-hari. Agar yodium yang terkandung di dalam

    garam tidak hilang saat proses masak, dianjurkan penambahan dilakukan saat masakan

    sudah matang dan dalam keadaan dingin.

    Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan dengan : Monitoring garam setiap

    Februari dan Agustus di tingkat masyarakat; Penyuluhan kesehatan terutama mengenai

    GAKY, garam beryodium, bahan makanan yang banyak mengandung zat yodium yang

    diperoleh dari makanan berasal dari laut dan bahan makanan goiterogenik (penghambat

    penyerapan yodium) seperti kol, singkong, jagung, rebung dan ubi jalar; Pemberian kapsul

    minyak yodium untuk setiap kasus yang ditemukan, ibu hamil dan wanita usia subur;

    Pemetaan GAKY sebagai upaya pelacakan kasus GAKY di tingkat masyarakat.

    Sebagai upaya dari kegiatan tindak lanjut penanggulangan dan pencegahan GAKY adalah

    dengan meningkatkan kerja sama dari berbagai sektor terkait, dalam melakukan

    pemantauan mutu garam beryodium. Setiap upaya yang ditujukan untuk kepentingan

    masyarakat, akan lebih berhasil jika masyarakat secara aktif turut berperan serta. Oleh

    karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam rangka meningkatkan

    kemampuan masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.

    KIE

    Kegiatan pencegahan dan penaggulangan GAKY yang telah dilakukan oleh pemerintah

    meliputi komunikasi , informasi dan edukasi (KIE ) terhadap 3 ( tiga ) kelompok sasaran

    yaitu :

    a. Para perencana, pengelola dan pelaksana program.

    b. Masyasarakat didaerah gondok endemik.

    c. Masyarakat di luar daerah gondok endemik.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    22/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    22

    Intervensi GAKY terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia. Program

    intensifikasi penanggulangan GAKY yang berlangsung tahun 1997 2003 bertujuan

    menurunkan prevalensi GAKY lewat pemantauan status GAKY pada penduduk,

    meningkatkan persediaan garam beriodium serta meningkatkan kerja sama lintas sektoral.

    Upaya penanggulangan GAKY sudah dimulai sejak pemerintahan Belanda, melalui

    distribusi garam beryodim ke daerah endemik berat. Penanggulangan GAKY dilakukan

    dalam dua jangka waktu, yaitu :

    Jangka Panjang : suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi garam konsumsi

    dengan iodium dimana program ini disebut garam iodium.

    Jangka pendek : suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara oral

    maupun suntikan. Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah endemik berat dan di

    Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1974.

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    23/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    23

    BAB III. KESIMPULAN

    1. Yodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

    Walaupun dalam jumlah yang relative kecil, namun apabila diabaikan dapat

    menimbulkan efek atau dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan semua

    orang.2. GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai

    penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan pertumbuhan dan

    kecerdasan.3. Dampak GAKY terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :

    - Pengaruh GAKY terhadap Kelangsungan Hidup.- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Intelegensia.- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Sosial.- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Ekonomi.

    4. Dosis pemberian yodium adalah sebagai berikut :

    1. Bayi 0-1 kapsul/tahun.

    2. Balita 1-5 1 kapsul/tahun.

    3. Wanita 6-35 2 kapsul/tahun.

    4. Pria 6-20 2 kapsul/tahun.

    5. Wanita hamil dan menyusui 2 kapsul/tahun.5. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium adalah

    dengan pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi tentang pentingnya

    mengkonsumsi garam beryodium, pemberian kapsul pertahun pada masyarakat yang

    terkena penyakit Gondok

  • 5/24/2018 Referat Defisiensi Yodium

    24/24

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Azuma Kamada (406127083)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum Daerah Kota SemarangFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Februari - 26 April 2014

    24

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Annstas, George.Iodine Deficiency. 2012. Diunduh pada tanggal 15 April 2014.Available athttp://emedicine.medscape.com/article/126004-overview.

    2. Sommer, Alfred. Iodine deficiency and Its Consequences A Field Guide To Detectionand Control. 1995. WHO.

    3. Gibney, J Michael, et al. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC; 2009: 51-5.4. Behrman, R. dan, R. Kliegman.Nelson Textbook of Pediatics 17th edition. pp 2425. Nutrition Information Centre University of Stellenbosch.Iodine.Diunduh pada tanggal 13

    April 2014.Available athttp://www.sun.ac.za/nicus.

    6. Elzouki, Abdelaziz Y, et al. Textbook Of Clinical Pediatrics Second Edition. London:Springer; 2012: 321-5.

    7. Depkes RI. Buku Panduan Pemberian Suplemen Yodium. Depertemen KesehatanRepublik Indonesia Riset Kesehatan Dasar Indonesia. 2000: 1-25.

    8. Departemen Kesehatan (DepKes). 1996. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium danGaram Beriodium. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

    9. Rusmiati, Y. 2006. Penaggulangan GAKI. Diunduh pada 14 April 2014.10.Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta:1996.11.Sherwood L, Pendit BU, et al. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta:

    2001.

    http://emedicine.medscape.com/article/126004-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/126004-overview