referat-karbunkel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    1/11

    KARBUNKEL

    I. Definisi

    Karbunkel adalah infeksi bakteri pada sekelompok folikel rambut dan jaringan sekitarnya

    yang berdekatan. Karbunkel terbentuk dari gabungan beberapa furunkel yang berkelompok dan

    dibatasi oleh trabekula fibrosa yang berasal dari jaringan subkutan yang padat.. Karbunkel

    merupakan nodul inflamasi pada daerah folikel rambut yang lebih luas dan dasarnya lebih dalam

    daripada furunkel.

    II. Epidemiologi

    Karbunkel memiliki prevalensi yang kecil. Umumnya terjadi pada anak-anak, remaja sampai

    dewasa muda3. Berdasarkan statistik epartemen Kesehatan !nggris, pada tahun "##" dan "##3

    terdapat sekitar #,$%& atau "'.("( penderita yang berobat ke )umah *akit !nggris dengan diagnosa

    furunkel abses kutaneus dan karbunkel. ari "'.("( pasien tersebut terdapat %#& yang memerlukan

    rawat inap. ('& dari pasien yang berobat tersebut adalah laki-laki dan '+& pasien adalah

    perempuan. Usia rata-rata dari pasien yang berobat adalah 3 tahun. "& berusia $(-(% tahun dan

    +& berusia diatas ( tahun.

    III. Etiologi

    Karbunkel disebabkan infeksi bakteri, umumnya stafilokokus *tafilokokus aureus). Bakteri

    S.aureusberbentuk bulat coccus, memiliki diameter #,( / $,( 0m, memiliki susunan bergerombol

    seperti anggur, tidak memiliki kapsul, nonmotil, katalase positif dan pada pewarnaan gram tampakberwarna ungu.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    2/11

    IV. Patogenesis

    Kulit memiliki flora normal, salah satunya S.aureus. yang merupakan flora residen pada

    permukaan kulit dan kadang-kadang pada tenggorokan dan saluran hidung. 1redileksi terbesar

    penyakit ini pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha. Bakteri tersebut masuk melalui luka,

    goresan, robekan dan iritasi pada kulit. *elanjutnya, bakteri tersebut berkolonisasi di jaringan kulit.

    )espon primer host terhadap infeksi S.aureus adalah pengerahan sel 12 ke tempat masuk kuman

    tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi. *el 12 ini ditarik ke tempat infeksi oleh komponen

    bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokin 45 tumor necrosis factor dan

    interleukin !6 $ dan + yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofag yang teraktivasi. 7al

    tersebut menimbulkan inflamasi dan pada akhirnya membentuk pus yang terdiri dari sel darah putih,

    bakteri dan sel kulit yang mati.

    V. Faktor Resiko

    *etiap orang dapat beresiko terkena karbunkel, namun terdapat beberapa faktor yang dapat

    meningkatkan resiko, antara lain8

    $. Karier S.aureus kronik pada hidung, aksila, perineum, vagina.

    ". iabetes. 1ada diabetes terjadi gangguan fungsi leukosit sehingga membuat tubuh sulit

    untuk melawan infeksi.

    3. 7igiene yang buruk. 7al ini mempermudah bakteri berkolonisasi di permukaan kulit,

    sehingga meningkatkan resiko infeksi.

    '. 1akaian yang ketat. !ritasi yang terus menerus dari pakaian yang ketat dapat menyebabkan

    luka pada kulit, membuat bakteri mudah untuk masuk kedalam tubuh.

    (. Kondisi kulit tertentu. Karena kerusakan barier protektif kulit, masalah kulit seperti jerawat,

    dermatitis, scabies, atau pedukulosis membuat kulit rentan menjadi furunkel atau karbunkel.

    +. 1enggunaan kortikosteroid. 7al ini terkait dengan efek kortikosteroid berupa supresi sistem

    imun tubuh.

    . efek fungsi netrofil seperti pada pasien yang mendapatkan obat kemoterapi atau mendapat

    obat omepra9ole.

    :. 1enyakit imunodefisiensi primer seperti penyakit granulomatosa kronik, sindrom ;hediak-

    7igashi, defisiensi ;3, hiperkatabolisme ;3, hipogammaglobulinemia transient, timoma

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    3/11

    dengan imunodefisiensi, dan sindrom

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    4/11

    iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang dikonfirmasi dengan

    pewarnaan gram dan kultur bakteri. 1ewarnaan gram S.aureus akan menunjukkan sekelompok

    kokus berwarna ungu gram positif bergerombol seperti anggur, tidak bergerak. Kultur pada

    medium agar 2*= 2anitot Salt Agar) selektif untuk S.aureus. Bakteri ini dapat mefermentasikan

    manitol sehingga terjadi perubahan medium agar dari warna merah menjadi kuning. 1ada kultur S.

    aureuspada agar darah menghasilkan koloni bakteri yang lebar +-: mm, permukaan halus, sedikit

    cembung, dan warna kuning keemasan. Uji sensitivitas antibiotik diperlukan untuk penggunaan

    antibiotik secara tepat.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    5/11

    VII. Diagnosa Banding

    !. Kista Epidermal

    iagnosa banding yang paling utama dari karbunkel adalah kista epidermal yang mengalami

    inflamasi. Kista epidermal yang mengalami inflamasi dapat dengan tiba-tiba menjadi merah, nyeri

    tekan dan ukurannya bertambah dalam satu atau beberapa hari sehingga dapat menjadi diagnosa

    banding karbunkel. iagnosa banding ini dapat disingkirkan berdasarkan terdapatnya riwayat kista

    sebelumnya pada tempat yang sama, terdapatnya orificium kista yang terlihat jelas dan penekanan

    lesi tersebut akan mengeluarkan masa seperti keju yang berbau tidak sedap sedangkan pada

    karbunkel mengeluarkan material purulen.

    ". #idradenitis $uppurati%a

    7idradenitis suppurativa apokrinitis sering membuat salah diagnosis karbunkel. Berbeda

    dengan karbunkel, penyakit ini ditandai oleh abses steril dan sering berulang. *elain itu,

    daerah predileksinya berbeda dengan karbunkel yaitu pada aksila, lipat paha, pantat atau

    dibawah payudara. =danya jaringan parut yang lama, adanya saluran sinus serta kultur

    bakteri yang negatif memastikan diagnosis penyakit ini dan juga membedakannya dengan

    karbunkel.

    VIII. Komplikasi

    !nvasi bakteri kedalam aliran darah biasanya terjadi kapan saja, tidak dapat ditentukan.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    6/11

    1revalensi infeksi metastasis selama bakteremia diperkirakan sekitar 3#& dan menyebabkan

    komplikasi endokarditis, osteomyelitis, septic arthritis, perinephric abses, meningitis dan sepsis.

    2anipulasi pada lesi dapat memfasilitasi penyebaran infeksi melalui aliran darah.

    >ndokarditis merupakan akibat tersering dari bakteremia akibat *.aureus. !nsidensi

    endokarditis disebabkan S.aureus meningkat selama "# tahun terakhir dan sekarang menjadi

    penyebab utama endokarditis di seluruh dunia, terhitung sekitar "(- 3#& kasus. Komplikasi berat

    seperti sepsis, memberikan tanda dan gejala awal menggigil, demam, gelisah, takikardi dan

    takipnea.

    Komplikasi lainnya yang jarang yaitu trombosis sinus kavernosus. 6esi pada bibir dan

    hidung juga dapat menyebabkan bakteremia melalui vena-vena emisaria wajah dan sudut bibir yang

    menuju sinus kavernosus.

    I&. Penatalaksanaan

    1enatalaksanaan karbunkel meliputi pembedahan untuk mengeluarkan pus, pemberian antibiotic

    sistemik dan terapi adjuvans.

    !. Pem'eda(an

    4erapi adekuat dari karbunkel adalah insisi dan drainase pus. 1ersetujuan tindakan medis

    diperlukan sebelum melakukan tindakan. *elanjutnya semua perlengkapan operasi disiapkan.

    1ertama disinfeksi area karbunkel dan sekitarnya didisinfeksi dan dibatasi dengan duk steril.

    =nastesi lokal yang umumnya digunakan adalah lidokain $&.. *calpel dipegang menggunakan ibu

    jari dan jari telunjuk untuk membuat initial entry. insisi dilakukan langsung ke pusat abses. !nsisi

    dibuat searah dengan skin-tension line. !nsisi dilebarkan untuk membuat ruang yang cukup

    memadai sehingga semua pus dapat keluar. 7al ini dapat mencegah terjadinya rekurensi.

    1engambilan pus utuk kultur dapat menggunakan hapusan atau spuit ke dalam ruang abses. *etelah

    pus mengalir spontan. klem yang berujung bengkok untuk membuka seluruh ruang abses. Klem

    dimasukkan ke dalam ruang abses ke dalam sampai menyentuh jaringan yang sehat, kemudian

    ujung klem dibuka dan digerakkan melingkar untuk mengeksplorasi memisahkan jaringan sehat dan

    ruang abses. *elanjutnya dilakukan irigasi menggunakan spuit tanpa jarum dengan normal saline

    sampai cairan irigasi yang keluar dari ruang abses jernih. Wound-packing material ukuran

    seperempat atau setengan inchi dimasukkan dalam ruang abses. Kemudian tutup luka dengan kasa

    steril dan plester. 1enderitafollow-up setelah "-3 hari, jika tidak ada pus, wound-packing material

    di ambil.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    7/11

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    8/11

    =ntibiotik *istemik =ntibiotik sistemik mempercepat resolusi penyembuhan dan wajib diberikan

    pada seseorang yang beresiko mengalami bakteremia. =ntibiotik diberikan selama empat sampai

    tujuh hari.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    9/11

    Bila infeksi berasal dari methicillin resistent Streptococcus aureus (MRSA) dapat diberikan

    vankomisin sebesar $ gram tiap $" jam. 1ilihan lain adalah tetrasiklin, namun obat ini berbahaya

    untuk anak-anak. 4erapi pilihan untuk golongan penicilinase-resistant penicillin adalah diclo?acilin

    1ada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat dipilih golongan eritromisin. 1ada orang yang

    alegi terhadap-lactam antiiotic dapat diberikan vancomisin.

    4erapi antimikrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi berkurang. 6esi yang

    didrainase harus ditutupi untuk mencegah autoinokulasi. 1asien dengan karbunkel yang berulang

    memerlukan evaluasi dan penanganan lebih

    komplek.

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    10/11

  • 5/25/2018 referat-karbunkel

    11/11

    &.Prognosis

    Umumnya pasien mengalami resolusi, setelah mendapatkan terapi insisi dan drainase pus

    serta antibiotic sistemik. Beberapa pasien mengalami komplikasi bakteremia dan bermetastasis ke

    organ lain. Beberapa pasien mengalami rekurensi, terutama pada penderita dengan penurunan

    kekebalan tubuh.