34
BAB I PENDAHULUAN Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindangan kesehatan. Secara makro paradigma sehat berarti semua sektor memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan misi pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan 1

Referat PHBS Kelompok 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindangan kesehatan. Secara makro paradigma sehat berarti semua sektor memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratifdan rehabilitatif. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan misi pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyaralat beserta lingkungannya.Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi kesehatan,hal ini disebabkan program promosi kesehatan berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya. Hal ini sesuai dengan yang ditekankan dalam paradigma sehat, dan salah satu pilar utama Indonesia Sehat 2010. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau factor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.2 Tujuan penulisan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk melaksanakan PHBS.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA1. Definisi PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat.4 PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.4PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.4

2. Tujuan PHBS1. Tujuan UmumMeningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.2. Tujuan Khususa. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.b. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

3. Manfaat PHBS1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.

4. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

5. Manajemen PHBSa. PHBS bidang gizi dan farmasiMissal :1) Makan dengan gizi seimbang2) Minum tablet Fe saat hamil3) Memberi bayi ASI ekslusif4) Mengkonsumsi garam beryodium5) Memberi kapsul vitamin A

b. PHBS bidang KIA dan KB1) Memeriksakan kehamilan2) Persalinan ditolong NAKES3) Menimbang balita reguler4) Mengimunisasi lengkap balita

c. PHBS bidang bidang penyakit dan kesehatan lingkungan1) Menghuni rumah sehat2) Menggunakan air bersih3) Ada SPAL4) Menggunakan jamban sehat

d. PHBS bidang pemeliharaan kesehatan1) Punya jaminan pemeliharaan kesehatan2) Aktif mengurus UKBM/sebagai kader3) Memanfaatkan PUSKESMAS/saranan kesehatan lain

e. PHBS bidang gaya hidup sehat1) Tidak merokok didalam rumah2) Melakukan aktivitas fisik/olahraga3) Makan sayur dan buah

6. PHBS DI Berbagai TatananManusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat atau system sosial dimana ia melakukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan, faktor-faktor individu, lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya dibidang kesehatan. Jelas bahwa setiap tatanan memiliki kekhasan, sehingga dengan demikian pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk masing-masing tatanan.Telah disepakati adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhasilan pembinaan PHBS, praktik PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga.1

5. Indikator dan definisi operasional PHBS Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut: 4a. Indikator PHBS di Rumah Tangga1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanAdalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).2) Bayi diberi ASI eksklusifAdalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.3) Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.4) Mencuci tangan dengan air dan sabun Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.5) Menggunakan air bersihAir yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.

6) Menggunakan jamban sehatSetiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.7) Rumah bebas jentikAdalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

b. Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat:1) Makan buah dan sayur setiap hariAdalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.2) Melakukan aktivitas fisik setiap hariAdalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.3) Tidak merokok dalam rumahAnggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.Berikut adalah indikator yang dinilai di empat tatanan PHBS lainnya :

INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun2. Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat4. Olahraga yang teratur dan terukur5. Memberantas jentik nyamuk6. Tidak merokok di sekolah7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan8. Membuang sampah pada tempatnya

INDIKATOR PHBS DI TTU1. PHBS Di Pasar Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di pasar Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

2. PHBS Di Tempat Ibadah Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat ibadah Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk3. PHBS Di Rumah Makan Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak merokok di rumah makan Menutup makanan dan minuman Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk4. PHBS Di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll) Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di angkutan umum Tidak meludah sembarangan

INDIKATOR PHBS DI TEMPAT KERJA1. Tidak merokok di tempat kerja2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja3. Melakukan olahraga secara teratur/ aktifitas fisik4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja6. Menggunakan air bersih7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar8. Membuang sampah pada tempatnya9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

INDIKATOR PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN1. Menggunakan air bersih2. Menggunakan jamban3. Membuang sampah pada tempatnya4. Tidak merokok di institusi kesehatan5. Tidak meludah sembarangan6. Memberantas jentik nyamuk7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

PHBS terdiri dari empat klasifikasi, yaitu :1. Klasifikasi pratama atau klasifikasi I yaitu keluarga melakukan sampai 3 indikator dari 10 indikator PHBS yang ada2. Klasifikasi madya atau klasifikasi II yaitu keluarga melakukan 4 sampai 5 indikator dari 10 indikator PHBS yang ada3. Klasifikasi purnama atau klasifikasi III yaitu keluarga melakukan 6 sampai 7 indikator dari 10 indikator PHBS yang ada4. Klasifikasi mandiri atau klasifikasi IV yaitu keluarga melakukan 8 sampai 10 indikator dari 10 indikator PHBS yang ada

6. Lima pilar PHBSDalam lingkup rumah tangga, untuk ber-PHBS kegiatanya cukup banyak seprti tidak merokok dalam rumah, memberi ASI, menimbang balita secara rutin, memberantas jentik nyamuk, dll. Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), ada 5 pilar ver-PHBS, yaitu:2,56.1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)a. Latar belakangSampai saat ini, diperkirakan sekitar 47% masyarakat Indonesia masih buang air besar sembarangan, ada yang berperilaku buang air besar ke sungai, kebon, sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut jelas sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai media tempat hidupnya bakteri coli yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit diare. Tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk terserang diare dengan angka kematian sebesar 2,52 %.

b. Mengapa harus STOP BABSStop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut:1) Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau2) Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll 3) Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menularc. Kemana tinja harus dibuangPrinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut TIDAK MENCEMARI AIR terutama air untuk sumber air minum DAN TIDAK MENCEMARI TANAH.

d. Siapa yang harus menggunakan jambanSemua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik anak-anak (termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih orang dewasa. Dengan pemikiran tertentu, oleh orang tua seringkali tinja bayi dan anak-anak dibuang sembarangan oleh orang tuanya, misal kehalaman rumah, kebon, dll. Hal ini perlu diluruskan, bahwa tinja bayi dan anak-anak juga harus dibuang ke jamban, karena tinja bayi dan anak-anak tersebut sama bahayanya dengan tinja orang dewasa.

e. Apa peran kader masyarakat.Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air besar sembarangan, yaitu anttara lain:1) memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku buang air besar yang benar dan sehat2) melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB Sembarangan, mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban sederhana dan mendata keluarga yang sudah memiliki jamban yang sudah lebih sehat (leher angsa)3) mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan memonitor perilaku masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan, sehingga dalam tatanan dusun/desa terwujud kondisi TERBEBAS DARI PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN4) menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar sesama warga untuk memberi bantuan dalam pembangunan jamban bagi warga yang lain5) menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga masyarakat dengan berbagai pihak terkait yang berkepentingan dalam mewujudkan jamban yang sehat (improved jamban).

f. Penyakit yang berhubungan dengan tinja1) Diare 2) Kecacingan

6.2 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)a. Latar belakangDari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti miisal penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan bahkan flu babi yang kini cukup menghebohkan dunia. Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan air bersih yang mengalir akan dapat menurunkan kejadian diare sampai 45%.

b. Mengapa perlu CTPSRendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai alas an sbb:1) Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.2) Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup3) CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

c. Kapan harus cuci tanganAda 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai berikut:1) Sebelum kanan2) Sebelum menyiapkan makanan3) Setelah buang air besar4) Setelah menceboki bayi/anak5) Setelah memegang unggas/hewanSelain 5 waktu kritis tersebut, ada beberap waktu lain yang juga penting dan harus dilakukancuci tangan, yaitu:1) Sebelum menyusui bayi2) Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung3) Setelah membersihkan sampah4) Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

d. Apa manfaat cuci tanganAda beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain:1) membunuh kuman penyakit yang ada ditangan2) mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus, dll3) tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

e. Bagaimana mencuci tangan yang benar1) cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya2) bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan3) bersihkan tangan pakai lap bersih.

f. Apa peran kader masyarakatKader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:1) memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS2) mengadakan kegiatan yang sifatnya suatu gerakan cuci tangan pakai sabun sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari besar kesehatan, pesta desa, dll

6.3 Pengamanan Air Minum Rumah Tanggaa. Mengapa perlu air bersihAir merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, mandi, cuci, dan keperluan lainnya. Bila kita tidak menggunakan air yang bersih.Air banyak dijumpai di alam, dan merupakan benda social yang melimpah ruah seperti kita lihat di laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air yang bersih yang sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk diperoleh bagi masyarakat.Air merupakan suatu unsure yang sangat penting dalam aspek kesehatan masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat perindukan dan media kehidupan bibit penyakit. Banyak penyakit yang tterkait dengan air, baik air kotor dan bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dllAir dialam akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi I masyarakat. Air yang tercemar akan menyebabkan susah dalam pengolahanya memerlukan teknologi yang kadang-kadang canggih. Untuk itu air dialam harus dipelihara, dan diccegah dari pencemaran.

b. Apa syarat air bersihAir bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi maupun kimiawi.Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbbi:1) air tidak berwarna, bening/jernih2) air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll3) air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau4) air tidak bberbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tdak bau belerang, dll

c. Apa manfaat airAir yang bersih dan sehat, akan memberi menfaat bagi kesehatan masyarakat, seprti terhindar dari gangguan penyakit diare, cholera, disentri, thypus, penyakit kulit, dll Disamping dari aspek penyakit, air juga sangat penting untuk aspek kebersihan diri, atau hygiene perorangan.

d. Dari sumber air bersih dapat diperolehAir bersih untuk kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun seringkali sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok masyarakat, sehingga sulit dan membutuhkan tenaga dan biaya untuk mendapatkannya. Sumber-sumber air tersebut adalah:1) mata air2) air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal)3) air ledeng atau perusaahan air minum4) air hujan5) air dalam kemasan

e. Bagaimana menjaga sumber air bersih1) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran fisik, cemaran biologi maupun cemaran kimiawi2) Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum dan juga mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh retak, tidak rusak, bibir sumur diplester, dll3) Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya, seprti tidak boleh untuk tempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll4) Gayung, timba, dan ember pengambil air harus dijaga tetap bersih, tidak diletakan di lantai.5) Jarak sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangki jamban keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang ternak.6) Dan lain-lain

f. Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehatMeskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari kuman penyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan mati ppada suhu 100 derjat C (saat air ,mendidih).Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman dalam air, misal derngan member bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan aman bagi kesehatan (misal air rahmat, sodis, dll)

g. Apa peran kader1) Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang belum memiliki ketersedian air bersih/air minum di rumahnya2) Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha untuk mencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan n=bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih bagi lingkungannya3) Membentk kelompok pemakai air (pokmair misalnay) untuk mengawasi sumber air, memelihara saluran air dan memperbaiki kerusakan bilamana terjadi4) Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk member bantuan dalam penyedian air bersih dan air minum5) Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat bagi masyarakat, dll.

h. Penyakit yang berhubungan dengan air1) Sakit perut dan diareSakit perut dan diare disebabkan karena mengkonsumsi air yang telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan.Alur penularan penyakit perut dan diare melalui air dapat dijelaskan padadiagram gambar dibawah ini.

2) Sakit kulitSakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk mandi atau mencuci baju, sehingga kotoran menempel di badan.Alur penularan penyakit kulit melalui air dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini.

3) Sakit mataSakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit ke mata yang salah satunya melalui air yang kotor, yang digunakan untuk mandi atau mencuci muka.Alur penularan penyakit mata melalui air dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini.

4) KecacinganKecacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air yang telah tercemar kotoran manusia atau binatang karena didalam kotoran tersebut terdapat telur cacing.Alur penularan penyakit kecacingan melalui air dapat dijelaskan padadiagram dibawah ini.

5) MalariaNyamuk malaria berkembang biak di air yang tergenang, oleh karena itu bila ada air yang menggenang harus dialirkan agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.Tempat bertelur nyamuk malaria antara lain di sawah, kolam, danau, terutama di daerah pantai. Alur penularan penyakit malaria melalui air dapat dijelaskan padadiagram dibawah ini

6) Demam berdarah dengue (DBD)Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah yaitu di air yang tergenang dan jernih. Untuk mencegahnya, air yang menggenang harus dialirkan agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.Menutup tempat penyimpanan air dan mengurasnya minimal seminggu sekali agar telur yang berada di tempat air tersebut tidak sempat menetas menjadi nyamuk. Mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Upaya pencegahan tersebut di atas dikenal dengan istilah 3M yaitu menutup, menguras, mengubur.Alur penularan penyakit demam berdarah dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini

7) Kaki gajah (filariasis) Penyakit kaki gajah (Elephantiasis) disebabkan oleh cacing filaria yang menyumbat pembulur darah sehingga mengakibatkan pembengkakan. Cacing filaria terdapat didalam tubuh nyamuk culex yang biasa berkembang biak di air kotor yang tergenang seperti got, comberan, dan rawa. Untuk mencegahnya yaitu mengalirkan air agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut. Alur penularan penyakit kaki gajah dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini

6.4 Pengelolaan Sampah Rumah Tanggaa. Apa itu sampahSampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias membusuk (organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak berguan lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.Namun demikian anggapan bahwa sampah itu tidak berguna kini mulai memudar, karena ternyata kini sampah justru mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga sampah bias menjadi barang rebutan, untuk diolah atau digunakan kembali, dan kemudian dijula sebagai bahan komoditas yang sangat menggiurkan.Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit dibandingkan dengan lahan di desa tersebut. Jenis sampah pada umumnya berupa bahan-bahan organic yang mudah hancur secara alami oleh alam-lingkungan

b. Mengapa sampah perlu dikelolaSampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit penyakit.Sampah akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus, dan anjing.Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

c. Jenis-jenis sampahSampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah basah (organic) dan sampah kering (non-organik)Sampah basah biasanya akan mudah mengalami pembusukan, seperti misal sisa makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-lainSampah kering relative sukar dan bahkan tidak dapat mebusuk, separti misal kayu, sisa kertas, botol, plastic, sisa-sisa bangunan (pecahan batu, batu bata) seng, logam, kaca, dan lain-lain

d. Kemana sampah dibuangUntuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa cara, yaitu :1) Dengan dibakar2) Dibuang ke lubang galian3) Dibuat kompos

e. Apa itu 3RNamun dengan berkembangnya dunia usaha dan juga ilmu pengetahuan, kini sampah dapat dikelola dengan lebih menguntungkan, yaitu yang dikenal dengan istilah pendekatan 3R ( reduce, reuse dan recycle)Reduce, adalah upaya pengelolaan sampah dengan cara mungurangi volume sampah itu sendiri. Cara ini sifatnya lebih mengarah ke pendekatan pencegahan. Misal kalo beli sayuran pilihlah sayuran yang sesedikit mungkin dibuang, kalo ambil makanan jangan berlebihan, sehingga akan mengurangi makanan yang menjadi sampah.Reuse, yaitu suatu cara untuk menggunakan kembali sampah yang ada, untuk keperluan yang sama atau fungsinya yang sama. Misal botol sirop digunakan kembali untuk botol sirop, atau untuk botol kecap. Tentunya proses ini harus dilakukan dengan baik, missal dengan dicuci yang benar.Recycle, atau daur ulang, adalah pemanfaatan limbah melalui pengolahan fisik atau kimia, untuk mengahsilkan produk yang sama atau produk yang lain. Misal sampah oorganik diolah menjadi kompos, besi bekas diolah kembali menjadi barang-barang seni dari besi, dll

f. Apa peran kader1) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar, dan bila mungkin dapat mendatangan keuntungan secara financial2) Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan dalam pengelolaan sampah3) Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan terkait masalah kesehatan masyarakat

6.5 Pengelolaan Air Limbah Rumah Tanggaa. Apa itu limbah cair RTLimbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair yang merupakan timbulan dari kegiatan rumah tangga. Limbah cair ini dapat berasal dari kamar mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari dapur. Dalam pengertian ini limbah cair ini tidak termasuk limbah cair yang berasal dari WC/jamban keluarga.Limbah cair dari kegiatan rumah tangga volumenya relative sedikit disbanding dengan luas lahan yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah cair tersebut tetap harus dikelola, karena kalo dibuang sembarangan akan membuat lingkungan kotor, berbau, dan mengurangi estetika dan kebersihan lingkungan

b. Mengapa limbah cair perlu dikelolaLimbah cair harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit penyakit. Limbah cair akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus.Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

c. Kemana limbah cair harus dibuangLimbah cair harus dibuang pada sarana pengolahan air limbah, (SPAL) yang dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga.Bentuk SPAL dapat berupa sumuran ataupun saluran dengan ukuran tertentu. Sumuran atau saluran tersebut diberi bahan-bahan yang dapat berfungsi untuk menyaring unsure yang terkandung dalam limbah cair. Bahan tersebut disusun dengan formasi urutan sebagai berikut:1) Batu belah ukuran diameter 5-10 cm2) Ijuk3) Batu belah diameter 10-15 cm

d. Apa peran kader1) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola limbah cair dengan benar, dan bila mungkin dapat dijadikan media yang dpat dimanfaatkan secara ekonomi.2) Menghubungi unit/instansi terkait untuk memberikan bimbingan teknis dalam pembangunan sarana (SPAL).3) Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan yang bersih aman dan nyaman

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonymous. Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat. KEMENKES RI; Jakarta. 20112. Anonymous. Perilaku hidup bersih dan sehat aspek hygiene dan sanitasi. Pamsimas 2013; (online), (www.pamsimas.org, diakses 21 Agustus 2013)3. Kusumawati O, Nugroho HA dan Hartono R.Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita 1-3 tahun studi kasus di desa tegowanu wetan kecamatan tegowanu grobogan.4. Sitinjak LH. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare di desa pardede onan kecamatan balige tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; Medan 20115. Anonymous. Perilaku hidup bersih dan sehat dan penyakit berbasis lingkungan. Pamsimas 2013; (online), (www.pamsimas.org, diakses 21 Agustus 2013)

24