DAFTAR PUSTAKA

1. Haryanto AG. Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan. Jakarta:

Hipokrates, 1991: 30-50.

2. Winasa, IG. Denture plaque control suatu tinjauan pustaka. Majalah

Kesehatan Gigi Indonesia 1995; 1 (4): 4-6.

3. Leung KC, Pow EH. Oral rehabilitation with removable partial dentures in

advanced tooth loss situations. Hong Kong Dent J 2009; 6: 39-45.

4. Ariyani. Pemakaian dan kualitas gigitiruan yang digunakan masyarakat

Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Dentika Dental Jurnal

2006; 2 (2): 122-27.

5. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi & mulut sehat: pencegahan dan

pemeliharaan. Medan: USU Pers, 2008: 4-24, 38-43.

6. Winkler S. Essentials of complete denture prosthodontics. 2nd ed. USA:

Ishiyako Euro America, 2000: 441-5.

7. Seman K, Abdul MH, Ismail AR. Association between functional dentition

with inadequate calorie intake and underweight in elderly people living in

Pondok in Kelantan. Arch Orofac Sci 2007; 2: 10-9.

8. Basker RM, Davenport JC, Tomlin HR. Perawatan prostodontik bagi pasien

tak bergigi. Alih Bahasa. Titi S. Soebekti, Hazmia Arsil. Edisi 3. Jakarta:

EGC, 1996: 1-2, 216-8.

9. Soenartyo H. Denture stomatitis: penyebab dan pengelolaannya. Majalah

Kedokteran Gigi 2000; 33 (4): 148-151.

Universitas Sumatera Utara

10. Setiani T, Sufiawati I. Efektifitas heksetidin sebagai obat kumur terhadap

frekuensi kehadiran jamur Candida albicans pada penderita kelainan lidah.

Laporan Penelitian. Bandung: Universitas Padjadjaran, 2005: 1-24.

11. Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. Mikrobiologi kedokteran. Alih Bahasa. Edi

Nugroho, RF Maulany. Edisi 20. Jakarta: EGC, 1996: 608-42.

12. Cevanti TA, Kusumaningsih T, Budirahardjo M. Hubungan lama pemakaian

gigitiruan lengkap dengan jumlah koloni Candida sp dalam saliva. Jurnal

PDGI 2007: 70-6.

13. Winasa, IG. Prevalensi Candida albicans pada Panti Werda di Bali. Majalah

Kesehatan Gigi Indonesia 1995; 1 (4): 24-8.

14. Subrata G, Rahajoeningsih P, Wartadewi. Efektivitas beberapa macam bahan

pembersih gigitiruan terhadap pertumbuhan Candida albicans dari gigitiruan

lengkap akrilik rahang atas secara in vitro. Laporan Penelitian. Bandung:

Universitas Padjadjaran, 1998: 1-25.

15. Elteen KH, Hamad MA, Salah SA. Prevalence of oral Candida infections in

diabetic patients. Bahrain Medical Bulletin 2006; 28 (1): 1-8.

16. Battistuzzi PG, Kayser AF, Keltjensen HM, Plasmans P.J. Gigitiruan

sebagian: titik tolak pada diagnosa dan perawatan dari gigi-geligi yang

rusak. Alih Bahasa. Kosasih AR. Jakarta: Widya Medika, 1996: 16, 263.

17. Monroy TB, Maldonado VM, Martinez FF. Candida albicans, Staphylococcus

aureus and Streptococcus mutans colonization in patients wearing dental

prosthesis. Med Oral Patol Cir Bucal 2005; 10: 27-39.

Universitas Sumatera Utara

18. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE. Buku ajar prostodonti untuk

pasien tak bergigi menurut Boucher. Alih Bahasa. Daroewati Mardjono. Edisi

10. Jakarta: EGC, 2002: 2.

19. Dykema RW, Goodacre CJ, Philips RW. Johnston's modern practice in fixed

prosthodontics. Philadelphia: W. B. Saunders Company, 1986: 3,6.

20. Fenn HR, Liddelow KP, Gimson AP. Clinical dental prosthetics. New Delhi:

CBS Publishers & Distributors, 2002: 302-8, 454-55.

21. WH Itjingningsih. Geligi tiruan lengkap lepas. Jakarta: EGC, 1996: 1.

22. Watt DM, MacGregor AR. Penentuan desain gigi tiruan sebagian lepasan.

Alih Bahasa. Lilian Yuwono. Jakarta: Hipokrates, 1993: 248-52.

23. Anusavice J, Kenneth. Buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi. Jakarta: EGC,

2004: 197.

24. Anonymous. Dentures sources. <http://www.denturesusa.com//> (23

Desember 2009).

25. Watt DM, MacGregor AR. Membuat desain gigi tiruan lengkap. Alih Bahasa.

Ny. Soelistijani P, Max B Leepel. Jakarta: Hipokrates, 1992: 1-3.

26. Rahardjo TB. Antisipasi pelayanan prostodonsia sehubungan dengan

peningkatan populasi lansia pada tahun 2020. Kumpulan Makalah KPPIKG

X, 1994: 411-4.

27. Jones JA, Orner MB, Spiro A, Kressin NR. Tooth loss and dentures: patient's

perspectives. Int Dent J 2003; 53: 327-34.

28. Sunarintyas S. Peran papain pada pelepasan plak gigitiruan serta sifat

biokompatibilitas. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga, 2003: 1-3.

Universitas Sumatera Utara

29. Pallegedara C, Ekanayake L. Tooth loss, the wearing of dentures and

associated factors in Sri Lankan older individuals. Gerodontology 2005; 22:

193-9.

30. Esan TA, Olusile AO, Akerodolu PA, Esan AO. Socio-demographic factors

and edentulism: The Nigerian experience.

<http://www.pubmedcentral.nih.gov/redirect3. cgi?> (25 Oktober 2009).

31. Alan B, Glen P, David T. McCracken's removable partial prosthodontics. 11th

ed. Mosby: Elevier Mosby, 2005: 3-6.

32. Natamiharja L. Pemakaian gigitiruan lepas dan hubungannya dengan faktor

sosial ekonomi pada masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Dalam:

Peringatan hari ulang tahun FKG USU. Buku Kumpulan Makalah Ilmiah,

1991: 153-8.

33. Anonymous. Candida albicans. 2006. <http://

en.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans>

34. Tjampakasari CR. Karakteristik Candida albicans. 2006. <htpp://

(13 November 2009).

www.kalbefarma.com/files/cdk/files/13_151_KarakteristikBiologikCandidaAl

bicans> (13 September 2009).

35. Anonymous. Candida albicans on rice meal agar-tween 80. 2008.

<http://www.microbelibrary.org/asmonly/details.asp?id=2799&Lang=> (26

November 2009)

36. Anonymous. Candida-the silent epidemic. 2008

<http://www.cassiopaea.org/forum/index.php?topic=9796.30> (26 November

2009)

Universitas Sumatera Utara

37. Pusat Data dan Informasi PERSI. Bonggol nanas, bahan pembersih gigi-

tiruan resin akrilik. 2000.

<http://pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=235&tbl=cakrawala> (08

Desember 2009)

38. Hendrijantini N. Pengaruh konsentrasi larutan sodium hipoklorit sebagai

desinfektan gigi tiruan resin akrilik terhadap keberadaan Candida albicans.

Majalah Kedokteran Gigi. Surabaya: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Airlangga, 1997: 73-7.

39. Scully C. Felix DH. Red & pigmented lesions. British Dental Journal 2005;

199 (10): 639-45.

40. Webb BC, Thomas CJ, Wilcox MDP, Harty DWS, Knox KW. Candida

associated denture stomatitis. Aetiology and management: a review. Aust

Dent J 1998; 43 (1): 45-50.

41. Rasinta T. Karies gigi. Jakarta: Hipokrates,1990: 21.

42. Marcotte H, Lavoie MC. Oral microbial ecology and the role of salivary

immunoglobulin A. Microbiol Mol Biol Rev 1998; 62 (1): 71-7.

43. Winasa IG. Biologi spesies Candida sebagai flora rongga mulut (suatu

tinjauan pustaka). Majalah Kesehatan Gigi Indonesia 1994; 1 (2): 5-8.

44. Anonymus. Petunjuk praktikum mikrobiologi. <http://ekmon-

saurus.blogspot.com/2008_11_01_archive.html> (24 September 2009)

45. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta:

Binarupa Aksara, 1995: 22,113,197.

Universitas Sumatera Utara

46. Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,

2002: 88, 156.

47. Uptima. PBS, Phosphate buffered saline. < htpp://www.interchim.com > (19

November 2009)

Universitas Sumatera Utara