Upload
agus-eka
View
411
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas
Citation preview
Refleksi Kasus IPartus Prematurus Iminens
P.Agus Eka Wahyudi(1070121039)Pembimbing:
dr. I Nyoman Rudi Susantha, Sp.OG (K)
ANAMNESIS
Riwayat menstruasi Menarche pada usia 12 tahun, dengan siklus 28-30 hari teratur, dengan lama 5-6 hari dengan volume ± 60 cc/hariHPHT : 10 Desember 2014
TP : 17/09/2015 USG(23 Oktober 2015)UK : 33W4D
Riwayat perkawinan Menikah 1 kali, pada umur 15 tahun selama 5 tahun.
Riwayat obstetri 1. Hamil ini.
Riwayat ANC Melakukan pemeriksaan ke dokter Sp.OG sebanyak 3x, Imunisasi TT (-), USG 1x
Riwayat kontrasepsi Tidak menggunakan kb
ANAMNESIS
•Penyakit kronis dan alergi (-)
•Riwayat operasi (-)•Riwayat penyakit
infeksi genitalia (keputihan, gatal) (-)
Rw. Penyakit Keluarga
•Hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan penyakit jantung disangkal oleh pasien
Rw. Sosial
• Tinggal bersama suami yang pertama.
• Umur waktu menikah 15 tahun, menikah selama 5 tahun bersama suami pertama.
• Pasien tidak bekerja• Dukungan dari suami
dan keluarga• Pola makan teratur• Merokok (-)
Rw. Penyakit Terdahulu
PEMERIKSAAN FISIKStatus Present
Keadaan Umum Baik
Kesadaran Compos Mentis
Tinggi Badan 164 cm
Berat Badan 75 kg
BMI 27,9 kg/m2
Tekanan Darah 120/80 mmHg
Temperature 36,50 C (aksila)
Nadi 80 kali/menit
PEMERIKSAAN FISIKStatus General
Mata : Anemis (-/-), Ikterus (-/-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal reguler murmur (-)
: Pul : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen : ~ Status Obstetri
Ekstremitas : Hangat +/+ Edema -/- +/+ -/-
PEMERIKSAAN FISIKStatus Obstetri
Ins U/V (-)
Vagina ToucherVT (10/09/2015) :
PØ 2 jari eff 50%, ketuban (-) teraba kepala, sutura sagitalis melintang, HI Tidak teraba bagian kecil/ tali pusat.
USGJanin Tunggal Hidup, Preskep, FHB (+), FM (+)
Biometri :
BPD : 8,2 cm ~ 33W3D AVE : 33W4D
AC : 29,3 cm ~ 33W3D EDD:27/10/2015
FL : 6,7 cm ~ 34W1D EFW : 2255 gram
Plasenta corpus posterior Grade III
AFI : 8
RESUME KASUS- Sakit perut hilang timbul sejak pukul 14.00 WITA (10/09/2015)
- Belum adanya tanda – tanda inpartu, gerak anak (+) baik
- Umur kehamilan 33W4D (USG) (HPHT : 10 Desember 2014 dan TP: 23/08/2015 (USG) dengan tanggal MRS 10/09/2015)
- Riwayat penyakit dahulu (-), penyakit kronis (-), alergi (-), Riwayat penyakit keluarga (-)
- Riwayat sosial: Kurang baik
- St. Present : Normal
- St. General : Dbn
RESUME KASUS- St. Obstetri
Abdomen : TFU 28 cm TBJ : 2255 gram
Preskep, puka, 5/5, His (+) 2-3x/10
mnt~30-35 detik DJJ (+) 148x/ menit
Insp V/V : Keluar cairan dan darah (-)
- Vagina Toucher :
PØ 2 jari eff 50%, ketuban (+) teraba kepala, sutura sagitalis melintang, HI Tidak teraba bagian kecil/ tali pusat.
RESUME KASUS- DL :anemia ringan
- Rapid test : Non Reaktif
- USG : Biometri
BPD : 8,2 cm ~ 33W2D AVE : 33W4D
AC : 29,3 cm ~ 33W3D 22/08/2015
FL : 6,7 cm ~ 34W1D EFW : 2255 gram
PENATALAKSANAANTx : - MRS
- Konservatif bed rest hari I- Dexamethasone 1 x 12 mg I.M (2 hari)- SF 1 x 300 mg p.o
- Nifedipine~ protap
Mx : Keluhan, VS, DJJ, tanda-tanda inpartu
KIE : Pasien dan keluarga- Hasil pemeriksaan dan diagnosis- Rencana tindakan- Risiko dan komplikasi- Alternatif tindakan- Prognosis
EPIDEMIOLOGIPersalinan prematur
terjadi pada 5- 18 % persalinan di seluruh dunia
Meningkat lebih dari 3 dekade.
15 juta : 1.1 juta
Sumber : Geogiou HM, 2015
ETIOLOGIPPI
IBU PLASENTA JANIN
PEKelainan bentuk uterus(Uterus
bicornis, Incompeten
servik)Trauma (fisik dan
psikis)
Plasenta PreviaPlasenta Solusio
Vasa Previa
GemeliPolihidramion
Infeksi (rubella, sifilis,
toksoplasmosis)
Anamnesis
Kasus
1. Pasien mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan pertama dengan suami pertama pasien menikah pada usia 15 tahun dan hamil pada usia 19 tahun.
2. Pasien juga tidak bekerja.
TEORI
Hamil pada usia terlalu muda < 20 tahun, keadaan sosial ekonomi rendah merupakan faktor risiko partus prematurus iminens.
SUMBER : Nugroho, 2010
Anamnesis
KEADAAN PASIENPasien menyangkal memiliki riwayat sex multy partner, keputihan,demam dan post coitus
TEORI
Pada ibu dengan penyakit seperti infeksi saluran kemih, demam dan memiliki riwayat post coitus meningkatkan resiko terjadinya partus prematurus imminens.
Pemeriksaan Fisik
Kasus
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda inpartu: His 2-3 x/menit~30-35 detik~ VT: PØ 2 jari,eff 50%, ketuban (-),
.
TEORI Kriteria untuk menentukan
diagnosis partus prematurus iminens yaitu: kontraksi/his yang berulang sediikitnya 7-8 menit sekali atau 2-3 x dalam waktu 10 menit, pemeriksaan dalam menunjukan telah terjadi PØ 2 cm dan penipisan 50-80%.
SUMBER : Wiknjosastro, 2010
Pemeriksaan Penunjang
Kasus
Pada kasus pasien ini dilakukan pemeriksaan DL, BT/CT, Rapid test dan UL
TEORI Menurut Nugroho 2010,
pemeriksaan penunjang untuk Partus Prematurus Iminens (PPI) adalah dengan menggunakan spesimen seperti :
Darah tepi ibu: jumlah leukosit.
Pemeriksaan kultur urine.
Penatalaksanaan
Kasus
Pasien disarankan untuk MRS, bedrest dan pemberian obat-obatan untuk mempertahankan kehamilan dan terapi supportif.
Seiring dengan perawatan, pada pemeriksaan urin pasien ditemukan leukosit.
TEORIAda 2 pengobatan utama
dalam kasus PPI yaitu bedrest/tirah baring dan obat-obatan.
Bedrest, berbagai penelitian menunjukan bahwa bedrest baik dalam pencegahan maupun membantu penghentian partus yang telah berlangsung dibantu dengan obat-obatan.
Pemberian tokolitik, glukokortikoid, antibiotika dan suplemen Fe.
DiagnosisCurrent screening tests for the prediction of spontaneous preterm labour can be divided into three general categories: (i) risk factor assessment, (ii) cervical measurement, and (iii) biochemical markers; however, it should be emphasised that significant associations with labour may not necessarily translate into clinical predictive utility.
Saat pasien datang, pasien di anamnesisbedrestpemberian tokolitik ~protap, antibiotika, glukokortikoid, dan suplemen fe kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang lab berupa DL, BT/CT, Rapid test, dan VCT
Predicting Preterm Labour: Current Status and Future Prospects, 2015
PenangananTeori
Ada 2 pengobatan utama dalam kasus PPI yaitu bedrest/tirah baring dan obat-obatan.
Bedrest, berbagai penelitian menunjukan bahwa bedrest baik dalam pencegahan maupun membantu penghentian partus yang telah berlangsung dibantu dengan obat-obatan.
Pemberian tokolitik, glukokortikoid, antibiotika dan suplemen Fe.
Kasus
Pasien disarankan untuk MRS, bedrest dan pemberian obat-obatan untuk mempertahankan kehamilan dan terapi supportif.
Seiring dengan perawatan, pada pemeriksaan urin pasien ditemukan leukosit.
Simpulan Sisi positif
Pada kasus ini, managemen yang dilakukan telah sesuai dengan kepustakaan dan jurnal
Sisi negatif
Pada kasus ini, kurangnya pemahaman pasien terhadap penyakitnya, dikarenakan pasien baru melakukan pemeriksaan pada tanggal 10 september 2015 pukul 15.00 walaupun sakit perut dirasakan sejak pukul 14.00 tanggal 10 september 2015
pada pemeriksaan fisik dalam batas normal sedangkan pada pemeriksaan obstetri ditemukan tanda-tanda inpartu.
Hal ini sesuai dengan teori pada pemeriksaan fisik pasien PPI biasanya ditemukan tanda-tanda inpartu; his yang teratur, PØ 2 cm, eff 50-80%. Kemudian hal ini didukung oleh hasil pemeriksaan urin yang menunjukan lekosit (+) penuh yang menandakan terjadi suatu infeksi di saluran kemih.
Action PlanApabila pasien datang dengan kehamilan < 37 minggu1.Pastikan kembali umur kehamilan2.Anamnesis dengan menggali informasi lebih dalam mengenai
faktor risiko dari PPI3.Tanda dan gejala persalinan preterm4.Pemeriksaan penunjang lain dilakukan untuk mencari faktor
risiko dan penyebab seperti DL, BT/CT, rapid test, UL
Action Plan
Berikan penanganan awal ; Bedrest untuk mencegah maupun membantu penghentian partus yang telah berlangsung, kemudian di dukung dengan pemberian farmakoterapi: tokolitik, glukortikoid, antibiotika dan suplemen besi. Monitor kontraksi uterus dan denyut jantung janin lebih ketat