Upload
ledung
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
RENCANA STRATEGIS
BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
2015 -2019
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
JAKARTA 2015
i
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Kementerian/Lembaga
diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 5 tahun.
Sesuai amanat tersebut, Perpustakaan Nasional RI diwajibkan menyusun
Renstra berdasarkan tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional RI
sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1900 tentang Serah
Simpan Karya Cetak dan Karya Rekan dan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Renstra Perpustakaan Nasional disusun
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019.
Dalam pelaksanaannya, Renstra Perpustakaan Nasional RItahun 2015-
2019 tersebut memerlukan penjabaran ke dalam Renstra unit organisasi
Eselon I, Eselon II, dan Satuan Kerja (unit kerja mandiri). Untuk itu Biro
Hukum dan Perencanaan juga menyusun Renstra Unit Organisasinya
mengacu kepada Renstra Perpustakaan Nasional RI dan Renstra Sekretariat
Utama (Sektama) Tahun 2015-2019.
Sebagai dokumen perencanaan dalam rangka pencapaian tujuan,
Renstra Biro Hukum dan Perencanaantahun 2015-2019 memuat visi, misi,
tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan dalam
upaya mendukung terwujudnya Indonesia Gemar Membaca 2019. Renstra
Biro Hukum dan Perencanaantahun 2015-2019 digunakan sebagai acuan
bagi setiap unit organisasi di lingkungan Biro Hukum dan Perencanaan
dalam menyusun dokumen perencanaan dan dasar penyelenggaraan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Biro
Hukum dan Perencanaan.
Semoga semua rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra Biro
Hukum dan Perencanaantahun 2015-2019 ini dapat tercapai dan
bermanfaat, serta mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Esa.
Jakarta, 31 Agustus 2015
Kepala Biro Hukum dan Perencanaan,
Perpustakaan Nasional RI,
ttd.
Dra. Ofy Sofiana, M.Hum.
NIP. 19631119 198803 2 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………….………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………….……………………………………… 1
A. Kondisi Umum …………………………………………………… 1
B. Struktur Organisasi .......................................................... 3
C. Hasil Capaian Kinerja Periode 2010-2014 ......................... 5
D. Potensi dan Permasalahan ………….....……………….......... 6
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BIRO HUKUM DAN
PERENCANAN ....................................................................... 12
A. Visi dan Misi dan Nilai-nilai Perpustakaan Nasional ..…..... 12
B. Visi dan Misi Sekretariat Utama .............….…………….... 13
C. Tujuan Sekretariat Utama ….............……………………….. 14
D. Visi dan Misi Biro Hukum dan Perencanaan ..................... 14
E. Tujuan Biro Hukum dan Perencanaan .............................. 15
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN ....................................…...……… 16
A. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Hukum dan
Perencanaan ................................................................... 16
B. Program dan Kegiatan ...................................................... 17
C. Kerangka Regulasi …………………………………....………….. 18
D. Kerangka Kelembagaan ......................…………..……..…… 19
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ……...…...….. 20
A. Target Kinerja …………………………………....……………….. 20
B. Kerangka Pendanaan ……………..…….....…………………… 21
BAB V PENUTUP ……………………………………….…...…………………….. 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional merupakan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang perpustakaan dan berkedudukan di Ibukota negara dan
memiliki fungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan,
perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan
pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan. Untuk mengoptimali-
sasikan terselenggaranya fungsi-fungsi tersebut, Perpustakaan Nasional
mempunyai tugas:
1. menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum dan kebijakan
teknis pengelolaan perpustakaan;
2. melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi
terhadap pengelolaan perpustakaan;
3. membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan;
dan
4. mengembangkan standar nasional perpustakaan.
Selain tugas sebagaimana dimaksud, Perpustakaan Nasional juga
bertanggung jawab:
1. mengembangkan koleksi nasional untuk memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang hayat;
2. mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya
bangsa;
3. melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca;
4. mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno
nusantara yang berada di luar negeri; dan
5. melakukan inventarisasi dan pendaftaran naskah kuno yang dimiliki
oleh masyarakat dan lembaga serta memberikan penghargaan bagi
masyarakat yang merawat, memelihara dan melestarikan naskah
kuno nusantara.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam mengamanatkan setiap penerbit yang
berada di wilayah Negara Republik Indonesia, wajib menyerahkan 2
(dua) buah cetakan/rekaman dari setiap judul karya cetak atau karya
2
rekam kepada Perpustakaan Nasional RI selambat-lambatnya 3 bulan
setelah diterbitkan atau prores rekaman selesai.
Tujuan kewajiban serah simpan karya cetak dan karya rekam
tersebut dalam upaya mewujudkan koleksi nasional dan
melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan Nasional bertanggung
jawab atas pengelolaan karya cetak dan karya rekam yang meliputi
penerimaan, penyimpanan, pendayagunaan, pelestarian, pengawasan,
atas pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam.
Sekretariat Utama merupakan unit eselon I Perpustakaan Nasional
RI yang mempunyai peran yang strategis untuk mendukung unit kerja
teknis di lingkungan Perpusnas dalam rangka pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1990 dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2007, serta upaya mewujudkan Pengembangan Perpustakaan dan
Pembudayaan Gemar Membaca di Indonesia sesuai RPJMN 2015-2019.
Tugas Sekretariat Utama adalah mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan
Perpusnas. Sedangan fungsi Sekretariat Utama adalah:
1. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan
PERPUSNAS;
2. pengkoordinasian perencanaan kebijakan teknis PERPUSNAS;
3. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga PERPUSNAS;
4. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan tugas PERPUSNAS; dan
5. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan PERPUSNAS.
Biro Hukum dan Perencanaan sebagai unit kerja di bawah
Sekretariat Utama memgemban tugas yang tidak ringan khususnya
dibidang hukum dan perencanaan, dalam rangka penyelenggaraan
amanat kedua Undang-Undang tersebut serta mewujudkan
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca di
Indonesia.
3
B. Struktur Organisasi
Perencanaan menjadi salah satu aspek yang penting dalam
manajemen organisasi. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan secara terencana dan berkualitas akan menghasilkan keluaran
yang dapat memberikan kontribusi penting terhadap kemajuan organisasi.
Biro Hukum dan Perencanaan terus berupaya meningkatkan kualitas
perencanaan dan penganggaran sehingga anggaran yang terbatas tepat
sasaran. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran unit
organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional baik ditingkat pusat, UPT,
dan dekonsentrasi dalam rangka mewujudkan budaya gemar membaca,
harus dilakukan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pada Biro Hukum
dan Perencanaan harus dilandasi oleh suatu visi, misi, kebijakan, strategi
dan program yang komprehensif dan terpadu yang dituangkan dalam
dokumen Rencana Strategis.
Biro Hukum dan Perencanaan adalah unit kerja pelaksana
sebagian tugas, fungsi dan kewenangan Sekretariat Utama. Biro Hukum
dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan,
penelahaan dan penyusunan peraturan perundang-undangan,
memberikan pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan
koordinasi perencanaan, penelaahan organisasi dan tata laksana serta
hubungan masyarakat dan penerbitan. Biro Hukum dan Perencanaan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan Perpustakaan Nasional RI.
Susunan organisasi Biro Hukum dan Perencanaan adalah sebagai
berikut:
1. Bagian Perencanaan
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
pengkoordinasian perencanaan program Perpustakaan Nasional RI,
evaluasi dan pelaporan. Bagian Perencanaan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program dan
anggaran;
b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan anggaran;
c. Pelaksanaan penyusunan laporan program dan anggaran.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Bagian
Perencanaan dibantu oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu Subbagian
4
Penyusunan Program dan Anggaran, Subbagian Monitoring dan
Evaluasi Program dan Anggaran serta Subbagian Pelaporan Program
dan Anggaran.
2. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-
undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, urusan organisasi
dan tata laksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Bagian
Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan,
pertimbangan dan bantuan hukum, serta pelaksanaan analisis
peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana;
b. Pelaksanaan urusan Hubungan Masyarakat dan promosi;
c. Pelaksanaan urusan penerbitan dan percetakan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Bagian Hukum
dan Hubungan Masyarakat dibantu oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu
Subbagian Hukum dan Organisasi, Subbagian Hubungan Masyarakat
serta Subbagian Penerbitan.
Bagan Struktur Organisasi Biro Hukum dan Perencanaan
BAGIAN HUKUM DAN HUMAS
BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI
SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
SUBBAGIAN PENERBITAN
BAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
DAN ANGGARAN
SUBBAGIAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM DAN ANGGARAN
SUBBAGIAN PELAPORAN PROGRAM DAN
ANGGARAN
5
C. Hasil Capaian Kinerja Periode 2010-2014
Sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan Biro Hukum dan
Perencanaan, hasil kinerja yang di capai pada rencana strategis periode
2010-2014 adalah sebagai berikut:
Tabel Pencapaian IKU
Biro Hukum dan Perencanaan Tahun 2010-2014
SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI %
Tersusunnya
perencanaan program,
peraturan
perundangan, humas,
evaluasi, pelaporan
dan akuntabilitas
kinerja Perpustakaan
Nasional
Jumlah peraturan di
bidang perpustakaan
yang disusun
65
peraturan
48
peraturan
74%
Jumlah dokumen
perencanaan dan
anggaran
180
dokumen
180
dokumen
100%
Jumlah promosi
perpustakaan dan
koordinasi antar
lembaga
105
promosi
105
promosi
100%
Jumlah laporan
monev dan evaluasi
180
laporan
180
laporan
100%
Jumlah dokumen
laporan pemantauan
dan evaluasi
8
dokumen
8
dokumen
100%
Jumlah Operasional
Penerbitan
12 bulan 12 bulan 100%
Pencapaian indikator utama Biro Hukum dan Perencanaan telah
menunjukkan hasil yang baik. Untuk indikator pertama yaitu jumlah
peraturan di bidang perpustakaan yang disusun tidak memenuhi target
yang telah ditetapkan dengan capaian 74 persen, hal tersebut
disebabkan kesiapan unit kerja teknis yang terkait dalam penyusunan
dan pembahasan. Di samping itu, bebarapa target yang rencananya
menjadi peraturan, setelah dilakukan telaah dan pembahasan, cukup
ditetapkan menjadi Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI.
Capaian lain Biro Hukum dan Perencanaan 2010-2014 dalam
melaksanakan fungsinya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Sekretariat Utama dan Perpustakaan
Nasional umumnya, ditandai dengan:
1. Tersusunnya Renstra Perpusnas RI 2015-2019.
6
2. Penataan Arsitektur Dan Informasi Kinerja (ADIK) Perpustakaan
Nasional RI.
3. Terbentuknya kelembagaan Inspektorat dan UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Hatta.
4. Operasional PPID.
5. Terlaksananya Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi.
6. Terselanggarannya Rapat Kerja dengan Instansi Terkait.
7. Terselenggaranya hubungan antar lembaga.
8. Operasional Penerbitan Perpustakaan Nasional.
9. Terselenggaranya pencitraan Perpusnas melalui media cetak dan
elektronik.
Capaian Biro Hukum dan Perencanaan tersebut belum sepenuhnya
optimal dengan berbagai kendala dan hambatan, ke depan harus
ditingkatkan agar target tercapai sesauai dengan apa yang direncanakan
dalam dokumen perencanaan. Beberapa target yang masih tertunda
yaitu penyusunan dan penetapan seperti: 1) Standar Nasional
Perpustakaan; 2) Sistem Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan; 3)
Peraturan Kepala terkait NSPK bidang perpustakaan: 4) Penataan
Kelembagaan Perpustakaan Nasional; 5) Penataan Tata Laksana dan
Tata Kerja (Standar Operasional Prosedur).
D. Potensi dan Permasalahan
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik internal dan
eksternal Biro Hukum dan Perencanaan, tidak terlepas dari potensi dan
permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Secara garis besar,
lingkungan strategis yang bersifat eksternal dan internal yang dihadapi
oleh Biro Hukum dan Perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Struktur Kelembagaan Perpustakaan Nasional
Kelembagaan Perpustakaan Nasional saat ini berdasarkan pada
Keputusan Presiden 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali
dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013,
sedangkan susunan organisasi dan tata kerja Perpustakaan
Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan peraturan
7
Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012. Struktur
kelembagaan yang ada sekarang masih belum disesuaikan dengan
UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Peranpustakaan sehingga
pelaksanaan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional tidak
maksimal.
2. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Dalam rangka mewujudkan tata kelola di bidang perpustakaan hal-
hal yang perlu mendapat perhatian antara lain: (i) Kelengkapan
peraturan perundang-undangan dalam rangka menindaklanjuti
amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 serta proses
harmonisasi dengan peraturan lainnya (ii) Pembenahan NSPK
bidang perpustakaan yang berlaku internal dan Nasional, (iii)
Implementasi peraturan perundang-undangan, (iv) Penataan
kelembagaan perpustakan berikut penyusunan STOK sesuai
tipologi masing-masing.
3. Tata Laksana dan Tata Kerja
Untuk mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien di perlukan
suatu penerapan sistem tata laksana dan tata kerja dalam rangka
mewujudkan visi dan misi organisasi. Tujuan penerapan sistem tata
laksana dan tata kerja adalah: 1) Memiliki sistem kerja yang akurat,
jelas, dan mudah untuk dipahami; 2) Memiliki masukan, keluaran,
dan target yang jelas pada setiap pelaksanaan; 3) Memiliki
tanggung jawab yang jelas pada setiap pelaksanaan; 4) Memiliki
pengurutan waktu yang jelas pada proses atau kegiatan masing-
masing; 5) Memiliki mekanisme keputusan yang efektif; 6) Memiliki
sistem pengaturan dan pengamatan aktivitas intansi dengan
ukuran yang jelas; 7) Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan
tugas.
4. Perencanaan dan Penganggaran, Evaluasi, dan Pelaporan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan awal reformasi
perencanaan dan penganggaran di Indoensaia. Undang-Undang
tersebut beserta peraturan pelaksanaannya menekankan pada
perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka
8
menengah dan sistem penganggaran terpadu. Perencanaan dan
penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka menengah serta
penganggaran terpadu merupakan perwujudan dari pelaksanaan
tiga prinsip pengelolaan keuangan publik, yaitu; (i) Kerangka
Kebijakan Fiskal Jangka Menengah yang dilaksanakan secara
konsisten; (ii) Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang
terbesar dari dana yang terbatas yaitu melalui penerapan Kerangka
Pengeluaran Jangka Menengah yang terdiri dari penerapan
Prakiraan Maju, Anggaran Berbasis Kinerja, dan Anggaran Terpadu;
dan (iii) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan meminimalkan biaya
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa
Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah harus melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan masing-masing pada periode sebelumnya.
Hal ini berarti kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kegiatan perencanaan. Dengan
melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi diharapkan akan
memberikan indikasi tingkat keberhasilan program pembangunan
yang telah dan sedang dilaksanakan dalam pencapaian tujuan.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, setiap
Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: a) Laporan
Keuangan; dan b) Laporan Kinerja. Dasar penyusunan laporan
tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang
kemudian ditindak lanjuti melalui Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan
peraturan pelaksanaan Kementerian PAN dan RB Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Promosi dan Penerbitan Perpusnas
Intensitas promosi dan publikasi Perpusnas masih kurang,
sehingga produk-produk yang sudah dibuat tidak maksimal
dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu Perpusnas sesuai
tupoksinya senantiasa berusaha meningkatkan kuantitas maupun
kualitas kegiatan promosi melalui media cetak maupun elektronik,
9
sosialisasi, roadshow, talkshow, lomba-lomba, seminar dll., sebagai
upaya meningkatkan citra Perpusnas yang pada akhirnya dapat
menumbuhkan dan membudayakan kegemaran mambaca
masyarakat.
Terbitan Perpusnas sangat penting kedudukannya, karena produk
terbitan tersebut merupakan data mengenai kemajuan dan kondisi
Perpusnas yang perlu dipublikasikan dan didayagunakan sebagai
informasi kepada masyarakat. Kondisi penerbitan Perpusnas
sampai saat ini belum optimal. Untuk itu ke depan Perpusnas akan
lebih mengoptimalkan peran dan fungsi penerbitan perpusnas
terutama dari kualitas hasil terbitan.
6. Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan
Nasional baik kualitas maupun kuantitas masih belum sesuai
dengan kebutuhan dalam menjawab tuntutan tugas, fungsi,
kewenangan dan tanggungjawab. Saat ini jumlah SDM Biro Hukum
dan Perencanaan berdasarkan data dari bagian kepegawaian
sampai dengan 30 Juni 2015 sebanyak 51 orang, sedangkan SDM
Biro Hukum dan Perencanaan berdasarkan pendidikan terdiri dari
S3 1 orang, S2 7 orang, S1 32 orang, Sarjana Muda 4 orang, D3/D4
3 orang, SLTA 9 orang. Sedangkan SDM yang menduduki jabatan
fungsional tertentu baru berjumlah 5 orang yang merupakan
Fungsional Perencana, sedangkan untuk fungsional kehumasan,
dan perancang peraturan-perundang-undangan dalam upaya
meningkatkan kualitas peraturan dibidang perpustakaan dan
peningkatan citra Perpusnas sampai saat ini belum ada.
Grafik SDM per Bagian
27 24
Bagian Perencanaan
Bagian Hukum dan Humas
10
Grafik SDM Berdasarkan Strata Pendidikan
7. Sarana dan Prasarana
Kebutuhan sarana dan prasana kerja sangat penting dalam
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Biro Hukum dan
Perencanaan. Sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas
tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan pegawai, namun
diutamakan dalam rangka pelayanan publik seperti layanan
informasi publik, lahan parkir yang memadai, jaringan listrik dan
air yang tertata, serta kendaraan operasional yang memungkinkan
mobilitas kerja menjadi hal yang harus dipenuhi. Untuk itu, sarana
dan prasarana merupakan faktor kekuatan yang harus dimiliki oleh
Biro Hukum dan Perencanaan dalam menjalankan tugas dan
perannya.
8. Sumber Data
Tersedianya data pokok dan statistik tentang perpustakaan yang
akurat dan mutakhir akan menghasilkan suatu perencanaan
program dan anggaran yang efektif dan efisien. Perpustakaan
Nasional belum memiliki unit kerja yang membidangi data dan
statistik bidang perpustakaan. Sumber data yang selama ini dipakai
oleh Biro Hukum dan Perencanaan berasal dari tiap-tiap unit kerja
yang kemudian dikumpulkan dan diolah lagi sebelum dijadikan
sebagai sumber acuan dalam penyusunan perencanaan dan
laporan.
Berdasarkan analisis kondisi yang telah digambarkan di atas,
maka beberapa permasalahan yang selama ini dialami oleh Biro Hukum
7
32
3 9 S2
S1
D3
SMA
11
dan Perencanaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
1. Struktur organisasi Perpustakaan Nasional belum sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
2. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang
hukum, humas, penerbitan, dan perencanaan.
3. Program/kegiatan yang direncanakan belum berbasis kinerja tapi
masih berbasis anggaran.
4. Belum ditetapkannya grand design pengembangan program
perpustakaan dan Renstra Perpusnas 2015-2019
5. Laporan Kinerja belum sesuai dengan yang diharapkan dengan
didukung data yang akurat.
6. Pencitraan Perpusnas belum optimal.
7. Belum tersedianya secara lengkap tata laksana dan tata kerja (SOP) di
lingkungan Perpusnas.
8. Belum optimalnya peran penerbitan yang disebabkan oleh
keterbatasan Sumber Daya Manusia dan peralatan.
9. Permasalahan lainnya terkait dengan data/informasi baik tentang
kepegawaian, koleksi, sarana-prasarana, layanan, dan perpustakaan
yang belum tersedia tingkat keakuratan, kemutakhiran, keterpaduan,
dan pemanfaatannya secara terpadu.
12
BAB II
VISI, MISI,TUJUAN, DAN SASARAN
BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN
A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perpustakaan Nasional
Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Kabinet Kerja tahun
2015-2019, serta sembilan agenda prioritas atau NAWA CITA, maka visi
dan misi Perpustakaan Nasional adalah sebagai berikut:
Visi:
"Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan
Memberdayakan Perpustakaan"
Dengan Tagline: "INDONESIA GEMAR MEMBACA 2019"
Misi:
Dalam upaya pencapaian terhadap visi Perpustakaan Nasional, maka
misi yang akan dicapai dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai
berikut:
1. Mewujudkan koleksi nasional yang lengkap dan mutakhir.
2. Mengembangkan diversifikasi layanan perpustakaan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
3. Mengembangkan perpustakaan yang menjangkau masyarakat luas.
4. Mewujudkan tenaga perpustakaan yang kompeten dan profesional.
5. Menggalakkan sosialisasi/promosi/pemasyarakatan gemar
membaca.
6. Mengembangkan infrastruktur Perpustakaan Nasional yang modern.
Nilai-Nilai:
Sebagai landasan berfikir, bersikap, bertindak, dan pengambilan
keputusan dalam upaya pencapaian visi dan misi yang ditetapkan,
Perpustakaan Nasional menganut nilai-nilai "profesional, akuntabilitas,
sinergi, transparan, dan integritas (PASTI)"
1. Profesional
Profesional yaitu bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai
dengan kompetensinya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi
dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri sehingga
mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun dalam
tim.
13
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah pemanfaatan sumber daya perpustakaan yang
dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sinergi
Sinergi adalah komitmen untuk membangun perpustakaan dengan
bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam upaya
mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan.
4. Transparan
Transparan adalah bersikap terbuka terhadap kinerja yang
dihasilkan.
5. Integritas
Integritas adalah berkarya dan berbakti untuk organisasi dengan
jujur, disiplin, penuh tanggung jawab dan dedikasi, menjunjung
tinggi nilai-nilai etika dan norma sosial, kesesuaian antara perkataan
dan perbuatan, mengedepankan kepentingan publik dan organisasi di
atas kepentingan pribadi ataupun golongan, dan menjunjung tinggi
amanah.
B. Visi dan Misi Sekretariat Utama
Mengacu pada tugas dan fungsi Sekretariat Utama serta
mencermati kondisi lingkungan internal dan eksternal strategis yang
berkembang, maka rumusan visi Sekretariat Utama tahun 2015 -2019
adalah:
"Terwujudnya tata kelola sumber daya Perpustakaan Nasional secara
profesional untuk meningkatkan kinerja"
Dalam upaya pencapaian terhadap visi Sekretariat Utama, maka misi
yang ditetapkan dalam kurun waktu 2015 -2019, sebagai berikut:
1. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas kebijakan
program perpustakaan.
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan mewujudkan tata kelola
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
3. Meningkatkan infrastruktur berbasis TIK sesuai dengan dinamika
kebutuhan kelembagaan.
4. Meningkatkan sumber daya yang berkualitas dan profesional dalam
rangka peningkatan mutu layanan.
14
C. Tujuan Sekretariat Utama
Tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2015 - 2019 adalah (1)
tercapainya kinerja dan anggaran pengawasan yang efektif, efisien,
akuntabel, dan transparan (2) perencanaan dan perumusan kebijakan
kegiatan dan sumber daya yang bermutu, dan (3) terwujudnya tata
kelola pemerintah yang baik (good governance).
Berdasarkan potensi dan permasalahan baik internal maupun
eksternal yang dihadapi oleh Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional
RI, rumusan tujuan yang ingin dicapai, adalah:
1. Pengkoordinasian kebijakan program dan penyusunan anggaran
berbasis kinerja.
2. Penguatan koordinasi dan pembinaan peraturan perundang-
undangan bidang perpustakaan, penataan organisasi dantata
laksana.
3. Penguatan pengelolaan barang milik negara.
4. Penguatan sistem informasi tata kelola perpustakaan berbasis TIK.
5. Penyediaan dan pengembangan sumber daya Perpustakaan Nasional
RI dalam mewujudkan reformasi birokrasi.
D. Visi dan Misi Biro Hukum dan Perencanaan
Mengacu pada Visi dan Misi Sekretariat Utama Perpustakaan
Nasional, maka Biro Hukum dan Perencanaan menetapkan Visi dan misi
sebagai berikut:
Visi :
“Terwujudnya produk hukum, tata laksana, perencanaan, hubungan
masyarakat dan penerbitan Perpusnas yang berkualitas, taat azas,
transparan dan akuntabel”
Misi:
1. Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang perpustakaan
dan meningkatkan kualitas layanan hukum.
2. Mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien dengan penerapan
sistem tata laksana dan tata kerja.
15
3. Meningkatkan dan mengembangkan program berbasis kinerja secara
terarah, terukur, dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan evaluasi kinerja secara komprehensif.
5. Mewujudkan laporan secara analitis, realistis, dan tepat waktu.
6. Meningkatkan citra Perpusnas, hubungan antar lembaga, dan
layanan informasi publik.
7. Meningkatkan kualitas penerbitan Perpusnas.
E. Tujuan Biro Hukum dan Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan Perencanaan pada
2015 – 2019 sesuai dengan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada
adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang perpustakaan
dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Perpustakaan Nasional RI.
3. Terwujudnya sistem perencanaan, penganggaran, monitoring dan
evaluasi, serta pelaporan yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.
4. Meningkatnya citra Perpusnas, hubungan antar lembaga, dan
layanan informasi publik.
5. Meningkatnya kualitas penerbitan Perpusnas.
16
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Biro Hukum dan Perencanaan sebagai bagian dari sekretariat utama
merupakan pilar penting dalam penyelenggaraan program dan kegiatan
Perpustakaan Nasional sehingga untuk itu diperlukan rumusan arah
kebijakan dan strategi yang mengacu kepada Visi dan Misi Biro Hukum dan
Perencanaan.
A. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Hukum dan Perencanaan
1. Penyusunan dan sosialisasi produk hukum, serta peningkatan
kapasitas kelembagaan Perpustakaan Nasional RI, dengan strategi:
a. Reorganisasi Perpustakaan Nasional RI sesuai UU Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
b. Percepatan penyusunan Peraturan Kepala sebagai tindak lanjut
dari PP Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
c. Digitalisasi produk-produk hukum Perpustakaan Nasional RI.
d. Sosialisasi dan publikasi produk-produk hukum Perpustakaan
Nasional RI melalui website www.perpusnas.go.id
2. Penyusunan Program dan Anggaran berbasis kinerja dengan strategi:
a. Percepatan penetapan Grand Design dan Road Map Pengembangan
Perpustakaan.
b. Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) Perpustakaan
Nasional RI.
c. Peningkatan kualitas analisis penyusun program dan anggaran.
d. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti
APIP, Bappenas, DJA dan DPR.
3. Peningkatan kualitas laporan hasil evaluasi, melalui strategi:
a. Peningkatan intensitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
b. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti
APIP, Kemenpan RB, BPKP dan BPK.
c. Penyusunan LAKIP yang tepat waktu dan berkualitas.
17
4. Peningkatan pencitraan, hubungan antar lembaga, dan layanan
informasi publik Perpustakaan Nasional dengan strategi:
a. Peningkatan intensitas promosi dan publikasi Perpustakaan
Nasional RI.
b. Peningkatan hubungan antar lembaga.
c. Peningkatan layanan informasi publik.
d. Optimalisasi peran PPID.
5. Revitalisasi peran penerbitan Perpustakaan Nasional RI dengan
strategi:
a. Peningkatan sarana dan prasarana penerbitan
b. Peningkatan kuantitas hasil terbitan Perpustakaan Nasional RI.
6. Peningkatan kompetensi SDM Biro Hukum dan Perencanaan dengan
strategi:
a. Penyertaan diklat dan pelatihan bagi SDM di Biro hukum
danPerencanaan
b. Peningkatan jumlah pejabat fungsional tertentu di Biro Hukum
dan Perencanaan.
B. Program dan Kegiatan
Arah kebijakan dan strategis Biro Hukum dan Perencanaan yang
telah disusun tersebut merupakan bagian dari program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Perpustakaan
Nasional yang dituangkan dalam kegiatan Perencanaan, Monev,
Pelaporan, Hukum, Humas dan penerbitan Perpustakaan Nasional, yang
kemudian dijabarkan lagi dalam beberapa output kegiatan, yaitu:
1. Peraturan yang diterbitkan dan analisis tata kelola organisasi yang
disusun dengan komponen kegiatan dalam mencapai output tersebut
adalah (1) Penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan perundang-
undangan di bidang perpustakaan dan (2) Penataan kelembagaan
Perpustakaan Nasional RI;
2. Promosi dan hubungan antar lembaga dengan komponen kegiatan
untuk mencapai output adalah (1) Pengelolaan Hubungan
masyarakat, dan (2) Promosi dan publikasi;
3. Terbitan Perpustakaan Nasional RI dengan komponen kegiatan untuk
mencapai output (1) Penerbitan Perpustakaan Nasional;
4. Perencanaan dan Penganggaran program/kegiatan Perpustakaan
Nasional yang tepat sasaran dengan komponen kegiatan untuk
18
mencapai outputnya adalah (1) Penyusunan rencana kerja (RENJA)
Perpustakaan Nasional RI, (2) Penyusunan Rencana Operasional
Pelaksanaan Program (ROPP), (3) Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggara Kementerian/Lembaga (RKA-KL), (4) Penyusunan Program
dekonsentrasi dan pembantuan di bidang perpustakaan, dan (5)
Penyusunan program pengembangan perpustakaan;
5. Peningkatan hasil evaluasi kinerja dengan komponen kegiatan untuk
mencapai outputnya adalah (1) Monitoring dan evaluasi program dan
anggaran;
6. Laporan yang tepat waktu dengan komponen kegiatan untuk
mencapai outputnya adalah (1) Penyusunan Pelaporan, dan (2)
Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan.
C. Kerangka Regulasi
Agar tugas, fungsi, dan kewenangan Perpustakaan Nasional RI
dapat berjalan dengan baik dalam pelaksanaan program dan kegiatan,
diperlukan dukungan regulasi yang memadai.
Kerangka regulasi yang akan disusun pada tahun 2015-2019
antara lain adalah Peraturan Kepala sebagai tindak lanjut Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Kepala
terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI,
sebagai berikut:
Tabel Kerangka Regulasi
No. Kerangka Regulasi Target Penyelesaian
1. Penataan kelembagaan Perpustakaan Nasional
Tahun 2016
2. Standar Nasional Perpustakaan Tahun 2016
3. Standar Tenaga Perpustakaan Tahun 2016
4. Sistem Standardisasi dan
Akreditasi Perpustakaan
Tahun 2016
5. Pedoman Monitoring dan evaluasi
Tahun 2016
6. Reviu/telaah terkait Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990
dan Peraturan pelaksanaannya
Tahun 2017
19
No. Kerangka Regulasi Target Penyelesaian
7. Penyusunan dan pembenahan Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria (NSPK) di bidang perpustakaan
Tahun
2015/2016/2017/2018/2019
D. Kerangka Kelembagaan
Untuk mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan dalam
rangka penyelenggaraan administrasi umum, Sekretariat Utama
memerlukan kerangka kelembagaan yang sesuai kebutuhan, efektif, dan
efisien dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi
Perpustakaan Nasional, serta pelaksanaan amanat Peraturan-
Perundang-undangan pada kurun waktu 2015-2019. Kerangka
kelembagaan yang harus di integrasikan dan di koordinasikan agar
dapat mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan adalah sebagai
berikut:
1. Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional.
2. Peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar unit kerja
di lingkungan Perpustakaan Nasional.
3. Peningkatan Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Daerah, dan Masyarakat, dalam rangka pengembangan program
perpustakaan.
20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Target rencana kinerja dan Indikator Kinerja Kegiatan Biro
hukum dan Perencanaan tahun 2015-2019 digambarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel Target Kinerja Biro Hukum dan Perencanaan 2015-2019
Kegiatan/Sasaran
Kegiatan (output) Indikator Kinerja
Target Satuan
Pelak-
sana 2015 2016 2017 2019 2019
Kegiatan
Perencanaan,
Hukum, dan Humas
Perpustakaan
Nasional dengan
sasaran kegiatan:
Tersusunnya
perencanaan
program dan
anggaran,
peraturan
perundangan,
humas,
penerbitan,
evaluasi,
pelaporan
Perpustakaan
Nasional
Jumlah
Peraturan yang
diterbitkan dan
analisis tata
kelola organisasi
yang disusun
5 5 5 5 5 naskah
Jumlah Promosi
perpustakaan
dan koordinasi
antar lembaga
45 46 47 48 48 kali
Jumlah Terbitan
Perpusnas
12 12 12 12 12 kali
Persentase
Perencanaan dan
penganggaran
program/kegiatan
Perpustakaan
Nasional yang
tepat sasaran
75 80 85 90 100 %
Peningkatan hasil
evaluasi kinerja
60/CC 65 / B 70 / B 75 / A 80 / A Nilai
Laporan yang
tepat waktu
15 15 15 15 15 naskah
21
B. Kerangka Pendanaan
Dalam memenuhi target kinerja Biro Hukum dan Perencanaan
memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari
APBN. Adapun Kerangka Pendanaan Biro Hukum dan Perencanaan
Tahun 2015-2019 seperti digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Kerangka Pendanaan Biro Hukum dan Perencanaan 2015-2019
Program/Sasaran Program
Indikator Alokasi Anggaran (jutaan rupiah)
2015 2016 2017 2019 2019
Perencanaan, Hukum, dan Humas
Perpustakaan
Nasional
17.527 19.280 21.208 23.328 25.661
Tersusunnya
perencanaan program dan
anggaran,
peraturan perundangan,
humas,
penerbitan, evaluasi,
pelaporan
Perpustakaan Nasional
Jumlah Peraturan
yang diterbitkan dan analisis tata
kelola organisasi
yang disusun
1.826 2.008 2.209 2.430 2.673
Jumlah Promosi
perpustakaan dan koordinasi antar
lembaga
9.103 10.013 11.015 12.116 13.328
Jumlah Terbitan
Perpusnas
638 702 772 849 934
Persentase
Perencanaan dan penganggaran
program/kegiatan
Perpustakaan Nasional yang
tepat sasaran
3.505 3.856 4.241 4.665 5.132
Peningkatan hasil
evaluasi kinerja
1.565 1.721 1.893 2.083 2.291
Laporan yang
tepat waktu
890 979 1.077 1.185 1.304
22
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Biro Hukum dan Perencanaan Tahun 2015-2019
telah disusun dengan mengacu kepada Rencana Strategis Sekretariat
Utama tahun 2015 – 2019 dan juga kepada tugas pokok dan fungsinya
sebagai pendukung pelaksanaan program dan kegiatan Perpustakaan
Nasional RI.
Kemandirian dalam kebudayaan adalah salah satu agenda prioritas
pemerintah. Untuk itu, Perpustakaan Nasional mengarahkan programnya
pada penguatan mentalitas budaya melalui berbagai kegiatan layanan
perpustakaan dengan keragaman koleksi bahan bacaan yang berkualitas.
Program perpustakaan sangat erat hubungannya dengan pembentukkan
karakter masyarakat karena melalui membaca dapat menumbuh-
kembangkan kemandirian kebudayaan yang menjurus pada pembentukan
mental masyarakat yang pada akhirnya dapat menghasilkan nilai-nilai
kegotongroyongan, sesuai dengan UUD 1945.
Langkah strategis dalam kerangka mendukung revolusi mental
melalui perpustakaan adalah peningkatan kegemaran membaca yang
dilaksanakan secara masif baik di pusat maupun di daerah. Renstra adalah
arah dan pedoman dalam implementasi kegiatan yang terkait dengan lintas
program baik di pusat maupun di daerah.
Rencana Strategis Biro Hukum dan Perencanaan ini akan
disesuaikan dengan dinamika perkembangan dan isu-isu strategis yang
terkait dengan kebijakan Perpustakaan Nasional dan Sekretariat Utama.
KEPALA BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI,
ttd.
DRA. OFY SOFIANA, M.HUM.