6
Respon Terhadap Bahan Kimia dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat Respon Adatif ke Respon Maladaptif. 1. Kenyamanan Alamiah aktifitas fisik meditasi NAPZA (Narkotika, Psikotroika dan zat aditif lainnya) yaitu bahan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang (pikiran, perasaan, dan perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik. Narkotika menurut UU RI No. 22/1997 tentang narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau petubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Tiga Golongan narkotika: 1. Golongan I : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Misal : heroin, kokain, dan ganja 2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan sebgai pilihan terakhir dan digunakan terapi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Msial : Morfin 3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatn dan banyak yang digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan pengetahuan serta mempunyai potensi ringan. Misal : Kokein. Alkohol : berbagai minuman yang mengandung ethanol Zat aditif lainnya : inhalansia misal: lem, aceton, ether dll. Psikotropika : Menurut UU RI No. 5/1997 ttg psikotropika zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika. 4 Gol psikotropika: 1. Gol I: hanya dapat digunakan untuk ilmu pengetahuan. Potensi yang amat kuat

Respon Terhadap Bahan Kimia Dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

  • Upload
    elvin

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

respon

Citation preview

Page 1: Respon Terhadap Bahan Kimia Dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

Respon Terhadap Bahan Kimia dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

Respon Adatif ke Respon Maladaptif.

1. Kenyamanan Alamiah aktifitas fisik meditasi

NAPZA (Narkotika, Psikotroika dan zat aditif lainnya) yaitu bahan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang (pikiran, perasaan, dan perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik.

Narkotika menurut UU RI No. 22/1997 tentang narkotika : Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau petubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Tiga Golongan narkotika:

1. Golongan I : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Misal : heroin, kokain, dan ganja

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan sebgai pilihan terakhir dan digunakan terapi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Msial : Morfin

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatn dan banyak yang digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan pengetahuan serta mempunyai potensi ringan. Misal : Kokein.

Alkohol : berbagai minuman yang mengandung ethanol

Zat aditif lainnya : inhalansia misal: lem, aceton, ether dll.

Psikotropika : Menurut UU RI No. 5/1997 ttg psikotropika zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika.

4 Gol psikotropika:

1. Gol I: hanya dapat digunakan untuk ilmu pengetahuan. Potensi yang amat kuat2. Gol II: berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi. potensi kuat.3. Gol III : berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi. potensi

sedang4. Gol IV : berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi. Potensi

ringan.

Penyalahgunaan NAPZA

- Pemakaian Napza yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter.

- Digunakan secara berkali-kali, kadang-kadang atau terus menerus.- Seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan, baik secara fisik/jasmani,

maupun mental emosional.

Page 2: Respon Terhadap Bahan Kimia Dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

- Menimbulkan gangguan fisik, mental emosional, dan fungsi sosial.

Penyalahgunaan Napza : Suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan yang terus menerus sampai terjadi berulang-ulang.

Toleransi : Keadaan dimana khasiat zat terhadap tubuh menurun setelah pemakaian yang berulang-ulang. Seseorang yang telah mengalami toleransi terhadap suatu jenis zat akan membutuhkan dosis zat yang semakin lama semakin besar untuk memperoleh efek yang sama.

Gejala putus Zat : terjadi dari kebutuhan biologis yang tejadi ketika tubuh telah beradaptasi dengan obat .

Ketergantungan NAPZA : suatu keadaan kebutuhan fisik atau jiwa terhadap napza.

Penapisan Penyalahgunaan Zat:

1. Breathalyzer Penggunaan biologis sederhana untuk mendapatkan kandungan alkohol dalam darah (blood alchol content- BAC).

2. Pemerikasaan darah dan urin.3. Brief Drug Abuse srreening Test penapisan penyalahgunaan tercepat.4. Screen, Brief Intervension.

Perilaku penyalahgunaan dan Ketergantungan :

Gaya hidup terkait penggunaan zat akan membawa resiko : kekerasaan, kecelakaan.

- Penyakit fisik dan gangguan jiwa cenderung mengabaikan diri.- Komplikasi saat hamil : resiko pada janin (kelainan)- Hepatitis B, Hepatitis C, HIV : jarum suntik dan seks bebas (pasangan).

Faktor Predisposis:

1. Faktor biologis : kecenderungan keluarga terutama orgtua yang menyalahgunaan Napza

2. Faktor psikologis : - Kepribadian : cemas, depresi, anti sosial.- Harga diri rendah- Problem solving yang menyimpang- Krisis identitas- Disfungsi keluarga3. Faktor sosio kultural- Norma kebudayaan : suku bangsa tertentu menggunakan alkohol unruk upacara

adat dan keagamaan.- Lingkungan : tempat yang rentan untuk transaksi napza (tempat hiburan malam)- Individu : yang mulai melakukann tindakan kriminal pada usia dini.- Kontrol masyarakat yang kurang terhadap napza.

Page 3: Respon Terhadap Bahan Kimia Dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

Faktor Presipitasi :

- Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai pengakuan- Kehilangan sesuatu yang berarti- Diasingkan oleh lingkungan - Dampak era globalisiasi : ketegangan akibat modernisasi, iklan.

Gejala putus zat :

Gejala fisik atau psikologis yang timbul akibat dihentikan pemakaiannya zat pada org yang telah mengalami ketergantungan ( Sakauw) untuk gejala putus zat paukaw

Intoksikasi : suatu keadaan dmna terjadi perubahan pikiran, perasaan dan perilaku seseorang karena pengaruh Napza yang membahayakan jiwanya.

Overdosis : suatu keadaan dimana pemakaian Napza berlebihan yang membahayakan dan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Penilaian Terhadap stresor :

- Penasaran, tekanan teman sebaya memberontak terhadap otoritas, meringankan penderitaan hidup mengatasi stres.

Sumber Koping :

- Pengkajian terhadap aset pribado, ketrampilan sosial dan materi yang tersedia.

Mekanisme Koping :

- Denial “ saya tidak punya masalah”- Rasionalisasi “jika kamu punya masalah seperti yang saya hadapi, kamu juga minum

juga”- Minimalisasi beratnya penguna

“saya gak pakai banyak kok”

Tahapan penggunaan Npaza pada remaja:

1. Penggunaan coba-coba atau eksperimental2. Penggunaan sosial atau rekreasi3. Penggunaan situasional : kondisi tertentu contoh jika ada masalah, stres4. Penyalahgunaan5. Ketergantungan

Upaya Pencegahan penyalahgunaan :

1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tingggi penyalahgunaan napza dan melakukan intervensi

2. Pencegahan sekunder : mengobati / intervensi agar tidak lagi menggunakan napza3. Pencegahan tersier : merehabilitasi penyalhgunaan napza.

Page 4: Respon Terhadap Bahan Kimia Dan Gangguan Takut Penyalahgunaan Obat

Kelompok Resiko tinggi

Merupakan remaja yang belum menjadi pemakai atau terlibat dalam penggunaan Napza, tetapi mempunyai kecenderungan ingin menggunakan Napza.

1. Rasa ingin kuat yang tinggi dan ingin mencoba-coba2. Penilaian diri yang negatif, misalnya: merasa kurang mampu dalam pergaulan.3. Rasa kurang percaya diri dalam menghadapi masalah4. Sifat yang mudah kecewa dan kecenderungan utnuk menjadi marah sebagai cara

menanggulangi kekecewaan.5. sifat tidak sabar menunggu dan semua kebutuhannya ingin segera terpuasakan.6. Sifat kecenderungan utnuk menolak atau menentang cara-cara atau aturan dalam

masyarakat dan menggantikannya dengan cara yang tidak legal.7. Sifat atau kecenderungan untuk menyerempet bahaya, sebagai suatu cara utnuk

menimbulkan perasaan bahwa dirinya adekuat, hebatm, berkuasa, dan lain-lain8. Kecenderungann utnuk mudah menjadi bosan jenuh yang dapat menimbulkan

perasaan murung dan ketidaksanggupan untuk berfugsi.9. Perilaku anti sosial seperti kecenderungan penggunaan npaza.10. Adanya psikotropika

Pengakajian :

Riwayat :

1. Apa jenis yang digunakan?2. Kapan terakhir menggunakan zat?3. Bagaiamana cara menggunakan zat?4. Berapa banyaknya zat yang biasa digunakan perhari?5. Apa tanda dan gejala yang dirasakan?6. Apa penyebab menggunakan zat?7. Apakah pernah mengurangi / berhenti menggunakan zat? Apa yang menyebabkan?8. Berapa kali pernah mencoba berhenti menggunakan zat? Kapan paling lama?9. Apa yang telah dilakukan untuk berhenti?10. Apa yang menyebabkan memakai lagi?

Riwayat pengobatan :

1. Apakah pernah overdosis ? apakah pernah dirawat karena mengalami overdosis?

Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah2. Cemas3. Keputusasaan4. Resiko perilaku kekerasan5. Gangguan sensori persepsi : halusinasi6. Gangguan proses keluarga7. Koping individu tidak efektif : belum mampu mengatasi keinginan menggunakan zat

Metadone : zat yang diberikan untuk mengantikan napza.