184
PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO Proyek : Tgl. Edisi Pertama : Nomor Kopi : Divisi Nomor Edisi Tanggal Revisi Kode Dokumen : Halaman Nama Jabatan Tandatangan Tanggal Dibuat Disetuj RENCANA K3 KONTRAK Proyek Flyover Cengkareng Cengkareng Jakarta Barat Jakarta, September 2009

RK3 FO Cengkareng

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RK3 FO Cengkareng

Citation preview

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Proyek : Tgl. Edisi Pertama : Nomor Kopi :Divisi Nomor Edisi Tanggal Revisi Kode Dokumen: Halaman

Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Dibuat

Disetuj

RENCANA

K3 KONTRAK

ProyekFlyover Cengkareng

Cengkareng Jakarta Barat

Jakarta, September 2009

RENCANA K3 KONTRAKPROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

I Pendahuluan1 Umum2 Tujuan Pembuatan Rencana K3 Kontrak3 Lingkup Penerapan Rencana K3 Kontrak4 Gambaran Umum Proyek

II Kebijakan K3

III Perencanaan K3 VI. 1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya. VI. 2 Pemenuhan Perundang-undangan dan Peraturan lainnya.VI. 3 Sasaran dan Program

IV Penerapan dan OperasiIV.1 Sumber daya, Struktur Organisasi dan Pertanggung Jawaban.IV.2 Kompetensi, Pelatihan dan KepedulianIV.3 Komunikasi , Partisipasi dan Konsultasi.IV.4 DokumentasiIV.5 Pengendalian DokumenIV.6 Penegendalian OperasionalIV.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat.

V PemeriksaanV.1 Pengukuran dan PemantauanV.2 Evaluasi KepatuhanV.3 Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, Tindakan Perbaikan V.4 dan Pencegahan.V.5 Pengendalian Rekaman.V.6 Audit Internal.

VI. Tinjauan Manajemen.VI.1 Tinjauan Manajemen.

XI Lampiran-Lampiran :

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. UMUM.

I.2. TUJUAN PEMBUATAN RENCANA K3 KONTRAK.

Tujuan dari pembuatan Rencana K3 Kontrak adalah untuk memastikan :

b. SMK3 yang dibuat telah mampu memenuhi sasaran proyek yang ingin dicapai. c. Proyek telah memenuhi Perundang-undangan peraturan/persyaratan K3

Kegiatan konstruksi dan dalam hal ini adalah Pembangunan Flyover Cengkareng merupakan suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya banyak terjadi interaksi antara alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia.

Interaksi antar alat-alat / bahan-bahan kerja dan sumberdaya menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akaibat kerja serta dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan limbah dari proses produksi dan ketidaksesuaian mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.

Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal untuk meminimalisir resiko kerja tersebut dan meningkatkan efisiensi kerja serta kualitas produk. Upaya preventif ini dimulai dengan membentuk suatu sistem K3 yang didasarkan pada Plan - Do - Check dan Action yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaannya. Hal ini sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PRT/M/2008. Tentang Pedoman Sistem Manajeman K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

Rencana K3 Kontrak Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng ini dibuat sebagai upaya preventif dalam meminimalisir resiko kerja pada pembanguna Flyover tersebut.

a. Proyek telah menerapkan SMK3 yang terdapat dalam Kebijakan Perusahaan Penyedia Jasa Pelaksana Pembanguna Flyover Cengkareng sebagai perwujudan komitmen Perusahaan.

d. Proyek telah melakukan upaya pencegahan awal untuk meminimalisir resiko yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja semaksimal mungkin.

Sedangkan tujuan dan sasaran SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintergrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

I.3 LINGKUP PENERAPAN RENCANA K3 KONTRAK.

Lingkup :

.- Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja

.- Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien

.- Mengurangi buangan/ limbah yang timbul

.- Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan

Sedangkan Program K3 meliputi :

.- Struktur Organisasi K3

.- Pokok - pokok perhatian K3

,- Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko serta pengendaliannya.

.- Identifikasi kondisi dan alat yang berpotensi menimbulkan bahaya.

.- Jenis penyakit dan kecelakaan akibat kerja,

.- Daftar Instasi terkait

Struktur Organisasi K3 pada Proyek Flyover Cengkareng meliputi

1. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) 2. Tim Tanggap Darurat.

Pokok-pokok Perhatian K3 :

Kecelakan kerja akibat :.- Alat / Mesin.- Tahap/Metode Pelaksanaan kerja..- Perilaku pekerja yang tidak sesuai standar/persyaratan.

Penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan yang berasal dari: .- Suara dan asap penggunaan alat .- Debu hasil bobokan concrete .- Penggunaan bahan kimia berbahaya

Minimalisasi dampak dari aktivitas konstruksi tarhadap : .- Kerugian materil maupun moril .- Kecelakaan dan Kesehatan Kerja

Identifikasi Resiko K3 dan upaya pengendaliannya.Identifikasi bahaya dan pencegahannya :Jatuh dari ketinggian > 1,5 meter :

Scaffolding yang dipergunakan kuat, kokoh dan nyamanPemasangan pagar pengaman dan railingPemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Kejatuhan benda : Memakai helm

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Menutup lubang-lubang / void yang terdapat di area kerjaMemasang proteksi pada dinding luar gedung

Tersengat listrik : Penggunaan daya listrik sesuai kapasitasMenggunakan peralatan listrik yang sesuai standarSambungan kabel harus di islasi dengan baik dan rapiMemakai sarung tangan & sepatu safetyPemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Lingkup penerapan Rencana K3 Kontrak di Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

.- Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas konstruksi

.- Menjamin komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja & lingkungan serta pemeliharaannya.

Menggunakan safety harnessPemasangan safety net dan safety deck

Pemasangan safety net dan safety deck

Kebakaran : Penyediaan APAR di area kerjaPemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Meminimalisir bahaya yang akan timbul dengan memberikan himbauan kepada pekerja untuk bekerja dengan hati-hati

Tertabrak/menabrak : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko

Menghirup/menelan/menyerap zat: Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung berbahaya tangan, masker, kaca mata dan helm.

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Kebisingan : Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Memakai APD yang memadai seperti ear plug

Pengendalian dan Penanggulangan Kecelakaan : .- Pemasangan poster/ himbauan tentang K3. .- Penggunaan alat keselamatan yang memadai (helm, kacamata, sarung tangan, sepatu, dll.). .- Pemberian rambu-rambu petunjuk dan larangan .- Pemasangan pagar pengaman di antara lantai & tangga. .- Briffing setiap pagi kepada Mandor dan Sub yang terlibat. .- Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak pakai. .- Penempatan material/ bahan yang sensitif/ berbahaya. .- Penggunaan alat sesuai fungsi dan manualnya. .- Perlu mendapat perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap dan residu lainnya. .- Penyediaan alat pemadam kebakaran .- Penempatan Satpam. .- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat

Pemeliharaan Kesehatan : .- Pembuatan sarana MCK yang memadai .- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi .- Penyediaan obat-obatan .- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat

Instansi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja :- .- Depnakertrans- .- Kepolisian- .- Pemda- .-Puskesmas / Dokter- .-Astek

Penanganan Khusus

1. Material Berbahaya (B3) 2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak) 3. Tenaga kerja ahli 4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.

Material Berbahaya dan berpotensi merusak lingkunganDaftar material yang memerlukan penanganan khusus :

1. Semen, floor hardener 2. Solar, Olie, Bensin 3. Waterproofing, Bonding agen, minyak bekisting, Zincromate, cat

Peralatan KhususDaftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus :

1. Crane 2. Generator set 3. Mesin Las 3. APAR 5. Concrete pump, concrete mixer

Material yang termasuk dalam kategori berbahaya harus dilengkapi dengan cara penanggulangan bahaya yang terdapat pada Material Safety Data Sheet (MSDS).

Tenaga Kerja AhliTenaga kerja yang harus mempunyai setifikat keahlian :

1. Operator Crane pada pekerjaan Bor Pile, Pembuatan Box Girder dll 2. Operator alat berat pada pekerjaan - pekerjaan struktur dll. 3. Scafolder Pembuatan Box Girder dll

Pekerjaan Berbahaya

1. Pembobokan

2. Pengelasan 3. Pengoperasian Crane 4. Bekerja pada ketinggian ( pasang bata, bekisting, besi, n, dll ) 5. Penggunaan Bahan bakar 6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya 7. Pembongkaran Bekisting 8.Waterproofing 9. Pengecatan Jalan 10. Pengoperasian stamper

Peralatan yang memiliki kategori khusus, operator yang mengoperasikan harus memiliki Surat Ijin Operasi (SIO) dari Depnaker.

Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode pengerjaan tertentu,menggunakan alat khusus, APD dan

.- Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan

Scaffolding yang dipergunakan kuat, kokoh dan nyaman

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Menutup lubang-lubang / void yang terdapat di area kerja

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Meminimalisir bahaya yang akan timbul dengan memberikan himbauan kepada pekerja untuk bekerja dengan hati-hatiMemakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung

Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko Pemasangan rambu K3 sesuai dengan penilaian resiko

.- Penggunaan alat keselamatan yang memadai (helm, kacamata, sarung tangan, sepatu, dll.).

.- Perlu mendapat perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap dan residu lainnya.

I.4. GAMBARAN UMUM PROYEK :

Data Proyek :

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Jalan & Jembatan Metropolitan Jakarta

Jenis/ Type Proyek : Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

Lokasi : Cengkareng Jakarta Barat.

Nilai Kontrak : Rp. 119.779.000.000,- (Termasuk PPN)

Pemberi Tugas : Departemen Pekerjaan Umum.

Pengguna Anggaran : SNVT Pembngunan Jalan dan Jembatan Metro Polita.

Nama Pengguna : Ir. Harry Setiyona MM.

Alamat : Jln. Jati Padang No. 39 Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Konsultan Pengawasa : PT. Perencana Djaja JO. PT Jakarta Rencana Selaras.

Penyedia Jasa : PT. PP (Persero) JO, PT. WIKA (Persero).

Waktu Pelaksanaan : 507 Hari Kalender.

Waktu Pemeliharaan : 365 Hari Kalender.

Jenis-Jenis Pekerjaan Dominan :

I UMUM Mobilisasi 1 Ls

II DRAINASE Saluran Type DS 2 dan DS3 1,875 M1Pemasangan Batu dengan Mo 3,992 m3

III PEKERJAAN TANAH Galian Struktur kedalaman 0 438 M3 Timbunan Biasa 5,345 M3 Timbunan Pilihan 504 M3 Penyiapan Badan Jalan 35,254 M2

IV PEKERJAAN ASPAL Lapis Pengikat 8,549 Lt. Laston Lapis Aus(AC-WC) 5 17,091 M2

VII PEKERJAAN STRUKTUR Beton (K5 (AC-WC) 13,942 M3 Baja Tulangan U39 Ulir ### Kg. Tiang Bor Beton Dia. 1200 M 207 Titik

Perkerasan jalan Beton 27 C 8,917 M3 Wet Lean Concrete t 10 Cm 34,038 M3

Gambaran proyek :

Pekerjaan ini adalah pembangunan Jembatan (Flyover) mulai dari struktur dasar sampai finishing. Pembangunan Flyover Cengkareng berlokasi di Jalan Kramat Raya

Paket pekerjaan Flyover Cengkareng terdiri dari 2 buah Flyover yakni FO1 dan FO2:

- Panjang Jalan : FO1 = 956 Meter dan FO2 = 942 Meter.

- Lebar Jalan : 9.00 Meter.

- Rigid Pavement : Wet Lean Concrete t = 10 Cm - : Concrete Pavement t = 27 Cm.

- Flexible Pavement : Laston Lapis Aus (AC-WC) t = 5 Cm.

- Pondasi : Tiang Bor Beton (Bor Pile) Diameter 120 Cm - : Jumlah Bor Pile FO 102 Titik. - : Jumlah Bor Pile FO2 105 Titik

- Pier/Kolom dan Abutme : Jumlah Pier FO1 = 13 buahJumlah Pier FO1 = 13 buah

Jumlah Abutment FO1 dan FO2 masing2 2 buah

- Panjang Oprit : FO1 : Abutment 1 = 194 Meter & Abutment 2 = 173 Meter. - : FO2 : Abutment 1 = 182 Meter & Abutment 2 = 150 Meter.

- Balok Jembatan : Box Girder Prestresed Concrete.

Kondisi Lingkungan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan perlu survey untuk mencari data-data sbb :1 Daerah yang kemungkinan terkena dampak pada saat pekerjaan berlangsung.

2 Kondisi Tanah / Lahan Kerja.

3 Kondisi Lingkungasn seperti sungai, pemukiman dan cuaca dll.

4 Kendaraan dengan beban, yang melewatinya.

5 Kerja sama dengan instansi terkait.

6 Alim Ulama dan Tokoh masyarakat .

sampai finishing. Pembangunan Flyover Cengkareng berlokasi di Jalan Kramat Raya yang saat ini merupakan jalan alternatif menuju Bandara Sukarno-Hata, dari dan ke arah Kebon Jeruk. Pembangunan Flyover ini dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi di persimpangan dengan Jalan Daan Mogot (Kali Deres - Grogol), serta lebih dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Proyek ini berada pada kondisi padat lalu lintas, yaitu di Jln. Kramat Raya yang memotong Jalan Daan Mogot yang menghubungkan Jakarta dan Tangerang. Sehingga kondisi yang mempunyai karakteristik tersendiri ini perlu dicermati , diatur kenyamanan dan keamanannya pada saat berlangsungnya pekerjaan konstruksi. Sasarannya adalah meminimalkan gangguan pelaksanaan dari lalu lintas dean hal-hal lain yang dapat berakibat pada kecelakaan kerja..

GAMBARAN UMUM PROYEK :

Proyek Pembangunan Jalan & Jembatan Metropolitan Jakarta

FO1 : Abutment 1 = 194 Meter & Abutment 2 = 173 Meter.FO2 : Abutment 1 = 182 Meter & Abutment 2 = 150 Meter.

BAB II KEBIJAKAN K3

SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENTAL POLICE :

O

O

O

O

MENGURANG KEHILANGAN WAKTU KERJA (LOST TIME) & MENURUNKAN ANGKA KECELAKAAN DI PROYEK.

MELAKUKAN PERBAIKAN YANG BERKESINAMBUNGAN TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MELIBATKAN PIHAK TERKAIT.MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT DAN MEMPERTIMBANGKAN DAMPAK LINGKUNGAN DALAM SETIAP KEGIATAN KERJA

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 DENGAN SELALU MENGIKUTI PERATURAN-PERATURAN YANG BERLAKU.

BAB V

KEBIJAKAN K3

IV.2 KOMPETENSI\, PELATIHAN DAN KEPEDULIAN

SUMBER DAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN GAP ANALISIS ORGANISASI TANGGAP P2K3

Tanggung Jawab WewenangGap Analisis

Keterangan Kompetensi Kesesuaian Ya Tidak

Ketua Organisasi P2K3 (Ir. Bandung S dan Ir. Ali Afandi)1 Menetapkan Program Kerja K3 dikantor/Proyek 1 Mengesahkan Instruksi Awareness SMK3 x

kerja k3 Proyek. Accident Investigation x2 2 Melaksanakan Inspeksi K3 OHSAS 18001 x

secara periodik First Aid Training x3 Memimpin rapat kordinasi setiap minggu Training ERP x 4 Melakukan Inspeksi dan Supervisi dilapangan5

6 Melakukan investigasi bila terjadi ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan serta pencegahan

7 Menerangkan Kebijakan K3 Perusahaan

maupun proyek

Sekertaris Organisasi P2K3 1 Menyelenggarakan administrasi K3 1 Mewakili ketua P2K3LM dlm 2 Menghimpun dan mengelola data tentang K3 berhubungan dengan pihak 3 ekstern khususnya berkaitan

dengan SMK3.

4 Memeriksa kelengkapan K3

5 Mengevaluasi penyebab timbulnya ketidaksesuaian6 Melaporkan kepada Ketua P2K3 kinerja SMK3

7

Sekertaris Organisasi P2K3 : Zupriadi Awareness MK3L x

Accident Investigation xOHSAS 18001 x

First Aid Training x

Memberikan Briefing dan pelatihan K3 di Proyek/Kantor

Membantu menjelaskan mengenai dampak terhadap kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan dari setiap kegiatan proyek dan upaya pencegahan/ minimalisasinya.

Mensosialisasikan persyaratan SMK3 kepada seluruh tingkat dalam organisasi sehingga dalam bekerja mengutamakan K3

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

SUMBER DAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN GAP ANALISIS ORGANISASI TANGGAP P2K3

Tanggung Jawab WewenangGap Analisis

Keterangan Kompetensi Kesesuaian Ya Tidak

Training ERP xSecurity

1 Memberikan jaminan keamanan lingkungan proyek, baik ancaman dari luar maupun dlm yang lingkupnya ;a. Materialb. Alat c. Pekerja

2 Pengendalian terhadap pekerja dan tamu

3 Pendokumentasian serah terima jaga, kejadian

lapangan bila ada, keluar masuk material / alat

dan data pengunjung

4 Memonitor pintu gerbang yang menjadi akses jalan

Security :

Teddy OHSAS 18001 x

Training ERP x

Tarmono OHSAS 18001 xTraining ERP x

Anggota P2K3 1 Membantu merumuskan HIRARC2

Anggota P2K3 sbb :1. Sartono OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x2. Muklas OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x3. Parulian OHSAS 18001 x

Training ERP x 1 kali (7 Jan )

1 kali (7 Jan 2006)

Menentukan Sasaran & Program masing-masing bagian sesuai dengan HIRARC

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

SUMBER DAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN GAP ANALISIS ORGANISASI TANGGAP P2K3

Tanggung Jawab WewenangGap Analisis

Keterangan Kompetensi Kesesuaian Ya Tidak

Awareness MK3L x

4, Aghata OHSAS 18001 x

Training ERP x 1 kali (7 Jan )Awareness MK3L x

5. Wahyu Adi OHSAS 18001 xTraining ERP x

Awareness MK3L x6. Surono OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x7. Warsito OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x8. Raharjo OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x9. Sugeng OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x10. Iswanto OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x11. Pepeng OHSAS 18001 x

Training ERP xAwareness MK3L x

12.Andi OHSAS 18001 xTraining ERP xAwareness MK3L x

13. Kamto OHSAS 18001 xTraining ERP x

Awareness MK3L x14. Buyung OHSAS 18001 x

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

1 kali (7 Jan 2006)

SUMBER DAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN GAP ANALISIS ORGANISASI TANGGAP P2K3

Tanggung Jawab WewenangGap Analisis

Keterangan Kompetensi Kesesuaian Ya Tidak

Training ERP x

Awareness MK3L x15. Pujo OHSAS 18001 x

Training ERP x

Awareness MK3L x

Mengetahui,

(…………………….)Kepala Proyek

1 kali (7 Jan 2006)

JABATAN : SAFETY OFFICER

TANGGUNG JAWAB WEWENANG KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN1 1 A. LEVEL PENDIDIKAN

- Minimal D3- Diutamakan dari jurusan teknik

2 Melaksanakan sosialisasi terhadap Melaksanakan sosialisasi terhadap per- B. FISIK & KESEHATANpersyaratan-persyaratan SMK3LM syaratan-persyaratan SMK3 kepada - Laki-laki atau perempuan

kepada seluruh tingkat dalam seluruh tingkat dalam organisasi proyek - Syarat kesehatan (buta warna, cacat fisik, jantung dll)organisasi proyek sehinggatercapainya kesadaran dalam bekerja tercapainya kesadaran dalam selamatan dan kesehatan kerja. C. KETRAMPILAN, PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJAbekerja senantiasa mengutamakan - Menguasai SMM ISO 9001:2000

keselamatan dan kesehatan kerja. - Menguasai SML ISO 14001:2004- Menguasai SMK3LM Waskita

3 - Menguasai OHSAS 18001

- Menguasai AMDAL

- Mempunyai Sertifikat First Aid Training

4 - Memahami Teknik-Teknik Observasi K3LM- Memahami HIRACH

- Memahami Instruksi Kerja K3LM5 - Menguasai pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

- Menguasai Program Komputer MS Office & MS Project

- Mempunyai jiwa ulet, tidak mudah putus asa- Mempunyai kemauan / semangat belajar tinggi - Mengerti bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan

D. PELATIHAN (supaya syarat C bisa terpenuhi dan atau meningkatkan kompetensi yang sudah ada)

- Pernah mengikuti Diklat / Sosialisasi SMM ISO 9001 : 2000,

OHSAS 18001 & ISO 14001 : 2004- Pernah mengikuti Diklat Safety Awarenesss dan Dokumentation K3LM- Pernah mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran

Menjamin, dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang dibutuhkan dari SMK3 di proyek.

Mewakili Ketua Unit K3LM dalam berhubungan dengan pihak

Mela

Melaporkan kepada Ketua Unit K3 atas kinerja SMK3

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

JABATAN : SAFETY OFFICER

TANGGUNG JAWAB WEWENANG KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN1 1 A. LEVEL PENDIDIKAN

- Minimal D3- Diutamakan dari jurusan teknik

2 Melaksanakan sosialisasi terhadap Melaksanakan sosialisasi terhadap per- B. FISIK & KESEHATANpersyaratan-persyaratan SMK3LM syaratan-persyaratan SMK3 kepada - Laki-laki atau perempuan

kepada seluruh tingkat dalam seluruh tingkat dalam organisasi proyek - Syarat kesehatan (buta warna, cacat fisik, jantung dll)organisasi proyek sehinggatercapainya kesadaran dalam bekerja tercapainya kesadaran dalam selamatan dan kesehatan kerja. C. KETRAMPILAN, PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJAbekerja senantiasa mengutamakan - Menguasai SMM ISO 9001:2000

keselamatan dan kesehatan kerja. - Menguasai SML ISO 14001:2004- Menguasai SMK3LM Waskita

3 - Menguasai OHSAS 18001

- Menguasai AMDAL

- Mempunyai Sertifikat First Aid Training

4 - Memahami Teknik-Teknik Observasi K3LM- Memahami HIRACH

- Memahami Instruksi Kerja K3LM5 - Menguasai pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

- Menguasai Program Komputer MS Office & MS Project

- Mempunyai jiwa ulet, tidak mudah putus asa- Mempunyai kemauan / semangat belajar tinggi - Mengerti bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan

D. PELATIHAN (supaya syarat C bisa terpenuhi dan atau meningkatkan kompetensi yang sudah ada)

- Pernah mengikuti Diklat / Sosialisasi SMM ISO 9001 : 2000,

OHSAS 18001 & ISO 14001 : 2004- Pernah mengikuti Diklat Safety Awarenesss dan Dokumentation K3LM- Pernah mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran

Menjamin, dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang dibutuhkan dari SMK3 di proyek.

Mewakili Ketua Unit K3LM dalam berhubungan dengan pihak

Mela

Melaporkan kepada Ketua Unit K3 atas kinerja SMK3

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

BAB IVPENERAPAN DAN OPERASIONAL

IV.1. SUMBER DAYA, STRUKTUR ORGANISASI DAN PERTANGGUNG JAWABAN :

ULASAN ORGANISASI:

Struktur Organisasi P2K3 Proyek Flyover Cengkareng :

KETUA

PM / DPM

(Bandung S/ Ali Afandi)

SEKRETARIS (SHO)

(Zupriadi)

ANGGOTA ANGGOTASEM Sartono Warsito (Md. Saluran)

SAM Muklas Raharjo (Mdr. Bobok)

GSP Parulian Sugeng (Mdr. Kolom)

SS (Aghata) Iswanto (Mdr. Besi)

SP (Wahyu Adi) Pepeng (M. Footing)

SP Surono) Andi (Mdr, COR)

SECURITY Kamto (PT. Pakubumi)i)

Teddy Buyung (Saluran)

Tarmono Pujo (Mdr, Saluran)

Tugas dan Tanggung Jawab P2K3 adalah sebagai berikut :

Dalam rangka pelaksanaan SMK3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng, manajemen PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Persero) KSO, telah menetapkan Penanggung jawab KSO (Kepala Cabang) , suatu wewenang serta keterkaitandan fungsi-fungsi yang terlibat dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun verifikasi terhadap aktoifitas-aktifitas yang berpengaruh kepada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3)sebagai struktur organisasi K3 Cabang dibawah ini.

Sedangkan di tingkat Proyek dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Peraturan Menaker No. 04/Men/1987 pasal 3 dan 4 junto Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 pasal 11 butir 1. Panitia ini bertugas memberikan saran maupun pertimbangan kepada manajemen yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai NIHIL Kecelakaan dan hasil kerja yang bermutu baik.

A. Ketua / Penanggung Jawab ::

.- Bertanggung Jawab atas terselenggaranya K3 secara menyeluruh

.-

.- Menagani dan mengevaluasi terhadap Pelaksanaan K3 di Lapangan.

B. Wakil Ketua.

.- Memimpin Rapat Unit K3 bila Ketua berhalangan

.- Merencanakan dan Mengendalikan pelaksanaan K3 Lapangan

.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksankan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja.- Memimpin Inspeksin K3 di Lapangan.

C. SekretarisMenyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern & extern.Melakukan pelaporan ke Depnaker mengenai :

o Mulainya pekerjaan Konstruksi.o Penyimpangan jam Kerja & istirahat, berkaitan dg.tenaga kerjao Memperbaharui data tenaga kerja(penambahan/pengurangan)

Mengajukan usulan / permohonan :o Perjinan berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja asing.o Asuransi Tenaga Kerja (penambahan/pengurangan).

Melakukan koordinasi dengan :o Penguasa setempat (Kepolisian, Camat, Lurah dll)o Rumah sakit terdekat/Klinik/Puskesmas.

D. Anggota Khusus (Logistik/Peralatan):.- Melakukan pengurusan ke Departemen Tenaga Kerja berkenaan dengan :

.-- Ijin layak pakai alat berat, sesuai dengan yang disyaratkan.

.-- Surat Ijin Operasi Alat Berat..- Melakukan pengechekan terus menerus terhadap peralatan yang digunaka

(Excavator, Crane, buldozer dll).- Memeriksa kelayakan pakai dari scafolding, platform dll.

E, Anggota Lainnya mempunyai tugas :Melaksanakan dan ikut mengendalikan K3 di lapangan.Memberikan penyuluhan K3 secara terus menerus baik secara langsung . maupun tidak langsung. Seperti :

Melaksanakan hasil K3 secara konsekwenMengadakan pengawasan thd daerah Rawan KecelakaanMelarang secara tegas dan simpatik pekerja yang bekerja tanpamengindahkan peraturan keselamatan kerja.Pelaksanaan program K3.

Struktur Organisasi Tanggap Darurat :

Dalam rangka kesiagaan atas keadaan Gawat Darurat dibentuk Struktur Tanggap Daruratsebagai berikut :

Bandung. S/Ali AfandiKETUA TIM

Melaporkan secara tertulis pada kesempatan pertama kepada Penaggung Jawa KSO (Kepala Cabang) bile terjadi kecelakaan kerja.

0815190001

Muklas (SAM) Sartono (SEM)Koor. Evakuasi Kantor Koor. Evakuasi Lapangan

Roni (Bag. Umum) Ngalimun (Bg. Peralatan).08158224280 .08128353172

Zupriadi (SHE) Parulian (GSP).081584159201 .081310438556

Teddy (Security) Zupriadi (SHE).081381400220 .081584159201

Tarmono (Security).081585064623

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat :

Ketua Tim::.- Bertanggung Jawab atas keadaan darurat dalam pelaksanaan Proyek..-

.- Menagani dan mengevakusi terhadap keadaan Darurat

Koordinator Evakuasi Kantor :.- Memimpin Evakuasi keadaan darurat di areal kantor proyek..- Merencanakan dan Mengendalikan keadaan Darurat.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksankan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja

Koordinator Evakuasi Lapangan.- Memimpin Evakuasi keadaan darurat di Lapangan..- Merencanakan dan Mengendalikan keadaan Darurat.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksankan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja

Anggota Tim Evakuasi Tanggap Darurat :.- Membantu Koordinator dalam Evakuasi keadaan darurat di Lapangan..- Membantu Koordinator dalam Merencanakan dan Mengendalikan keadaan

Darurat..- Ikut membantu Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksanakan tiondakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja

Melaporkan pada kesempatan pertama kepada Penaggung Jawa KSO (Kepala Cabang) bile terjadi keadaan yang dikategorikan sebagai keadaan Darurat.

SUMBER DAYA, STRUKTUR ORGANISASI DAN PERTANGGUNG JAWABAN :

BAB IIIPERENCANAAN K3

Perencanaan disini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di proyek Flyover

Cengkareng direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang

ada di sekitar proyek, dimana perencanaan meliputi :

1. Identifikasi Bahaya, Penilaiana Resiko dan Pengendaliannya

2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Peraturan lainnya.

3. Sasaran dan Program Kerja

1. Manajemen Resiko

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya terindentifikasi,

dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para

pekerja sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

a. Identifikasi Bahaya.

Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang timbul

dari aktivitas kegiatan konstruksi .

b. Penilaian Resiko

Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi -

potensi bahaya ke dalam kategori tinggi, sedang atau rendah dengan

menggunakan sistem score.

c. Pengendalian Resiko

Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit

sehingga terwujud " zero accident "

2. Pemenuhan Perundang-undangan.dan Peraturan lainnya.

Legislasi dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Peraturan dan Undang -

undang yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. Sasaran dan Program Kerja

Dalam melaksanakan program K3 dalam proyek dibuat sasaran dan program kerja yang

berkaitan dengan rangkaian aktivitas K3 , diantaranya Incident Rate = 0 ,

meningkatkan kesesuaian legal dan kesehatan karyawan

PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERATURAN LAINNYA.

NO. UNDANG-UNDANG / PERATURAN PERIHAL

UNDANG-UNDANG RI1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja2 UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja3 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan4 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan

PERATURAN PEMERINTAH & KEPUTUSAN PRESIDEN5 Peraturan Pemerintah No.: 14 tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

KEPUTUSAN MENTERI

6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/

7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/ME Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/ME Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja

10 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RPemberlakuan standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000

No. Kep.75/MEN/2002 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) dtempat kerja.

11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

INSTRUKSI MENTERI11 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

PERATURAN MENTERI12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/ Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/ Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/ Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/ Pesawat Angkat Dan Angkut18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/ Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/ Pengawasan instalasi penyalur petir20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/ Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja

SURAT EDARAN21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiPengadaan Kantin dan Ruang Makan

01/Men/1979

Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997

Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja

Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

Proyek Shangri-La Hotel CondominiumRevisi 3

EVALUASI PENERAPAN LEGISLASIYaag Berkaitan Dengan Kesehatan Keselamtan Kerja

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) SebagianUNDANG-UNDANG RI

1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja BAB III Syarat-Syarat Keselamatan Kerja

Pasal 3 √Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamata kerja HIRARC dan OTPuntuk ;a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

atau kejadian-kejadian lain yang berbahayae. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaanf. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarl uasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinaratau radiasi, suara dan getaran.

maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang cukupk. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukupl. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

dan proses kerjanya.

atau barang.o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

penyimpanan barangq. Mnecegah terkena aliran listrik yang berbahayar. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

2. Dengan peraturan perundangan dapat di ubah perincian tersebut dalam

serta pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.

Keterangan (Tindak

Lanjut)

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan

ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

Pasal 4 √ Penyediaan APDMSDS

dalam perencanaan, pembuatan pengankutan, peredaran, perdagangan,

barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang

alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesahan, pengepakan atau

3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (1) dan (2) , dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan menaati syarat-syarat keselamatan tersebut.

Pasal 8 √

kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan

2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur.

perundangan.Bab V. Pembinaan

Pasal 9 √

1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang : a. kondisi - kondisi dan bahaya - bahaya serta yang dapat timbul dalamtempat kerjanya.

tempat kerjanya.c. Alat - alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.d. Cara - cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan

tsb di atas.3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinan bagi semua tenaga Pengadaan P3K

kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kebakaran dan klinik

1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja Kompartemen /

gudang penyimpanan

bahan/ material

pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan,

2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu

mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan , perlengkapan

pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis, atau aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.

Pemeriksaan dari Jamsostek1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental

dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang akan diberikan padanya.

3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan

Induksi, Briefing pagi/safety morning

Penyediaan APD bagi pekerjab. Semua pengamanan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan dalam

setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat - syarat

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan menaati semua syarat -syarat dan Pemenuhan legislasi

ketentuan - ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankan.

BAB VII Kecelakaan Pasal 11 √ Laporan tahap awal

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri tenaga Kerja.

dalam ayat (1) di atur dengan peraturan perundangan.

BAB VIII Kewajiban dan Hak Tenaga KerjaPasal 12 √ Pengadaan APD bagi

pekerja

untuk :

atau ahli keselamatan kerja.b. Memakai alat - alat pelindung diri yang diwajibkan.

kerja yang diwajibkan.d. Meminta para pengurus agar dilaksanakan semua syarat - syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan

dalam batas -batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.

BAB IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat KerjaPasal 13 √ Induksi & Inspeksi

oleh security

petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

BAB X Kewajiban PengurusPasal 14 √ Papan informasi &

Pengurus diwajibkan ; Rambu-rambu K3LM

syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang -undang ini dan semua peraturan pelaksanaanya yang berlaku bagi tempat kerja yang

petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja.

kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai

Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawasan

c. Memenuhi dan menaati semua syarat - syarat keselamatan dan

dan kesehatan kerja serta alat - alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai

Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua

a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua

bersangkutan, pada tempat - tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut

b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

atau ahli keselamatan kerja.c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang di Pengadaan APD

wajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,

pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja.

2. UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga KerjaPasal 3 √point 2

setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerjaPasal 4point 1 √

No Pendaftaran

Pasal 8 √point 1

Pasal 10point 1 √

point 2 √

point 3 √

Pasal 16 √

Pasal 17 √

Pasal 18 √

3. UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan √

tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai

disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai

Pendaftaran

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.

tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan

pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam

Laporan awal

pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.

pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.

tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan

pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial

pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)4. UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan

Kesehatan Lingkungan Pasal 22 √ Pengukuran

parameter pencemar

yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan

pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor

penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan

Kesehatan Kerja

Pasal 23 √ Pengadaa Klinik &

1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas yang Prasarana olah raga

optimal bagi karyawan

akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

PERATURAN PEMERINTAH & KEPUTUSAN PRESIDEN5. Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

pasal 2 √point 1

b. jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan. P3KPasal 2 √point 3

pasal 5 √point 1

1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan

3. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah

meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan.

2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

Peraturan Pemerintah No.: 14 tahun 1993

Program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini, terdiri:

Kerjasama dengan Jamsostek

a. jaminan berupa uang yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah minimal Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

pasal 18 point 1 √

point 2 √ Laporan awal

pasal 19 √

KEPUTUSAN MENTERI6

BAB II Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja LiftBAGIAN 1 UMUM

Pasal 3 √ Pemasangan rambu

BAGIAN 2 BAGIAN-BAGIAN LIFT DAN PEMASANGANNYAPasal 4 √

PARAGRAF 1MESIN DAN KAMAR MESIN

Pasal 5 √

(3) Mesin harus dilengkapi dengan rem yang bekerja dengan tenaga pegas.

7 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

Pasal 4 √ MSDS

Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.

Pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan.

Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kecelakaan tahap I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kecelakaan.

Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999

Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang

(1) Kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah bobot muatan yang (2) Kapasitas angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan kapasitas angkut yang dinyatakan dalam ijin pemakaian lift.(3) Penetapan jumlah orang yang dapat diangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.

(1) Bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja.

(1) Mesin dan konstruksinya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (2) Apabila lift akan bergerak, rem membuka dengan tenaga magnet listrik dan harus dapat memberhentikan mesin secara otomatis dan pada saat

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999

(1) Lembar data keselamatan bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan tentang:

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)a. identitas bahan dan perusahaan;b. komposisi bahan;c. identifikasi bahaya;d. tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);e. tindakan penanggulangan kebakaran;f. tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;g. penyimpanan dan penanganan bahan;h. pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;i. sifat fisik dan kimia;j. stabilitas dan reaktivitas bahan;k. informasi toksikologi;l. informasi ekologi;m. pembuangan limbah;n. pengangkutan bahan;o. informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;p. informasi lain yang diperlukan.

Pasal 5 √ Papan informasi

a. nama produk;b. identifikasi bahaya;c. tanda bahaya dan artinya;d. uraian resiko dan penanggulangannya;e. tindakan pencegahan;f. instruksi dalam hal terkena atau terpapar;g. instruksi kebakaran;h. instruksi tumpahan atau bocoran;i. instruksi pengisian dan penyimpanan;j. referensi;k. nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuat atau distributor.

Pasal 6 √

Pasal 9 √

a. bahan beracun;b. bahan sangat beracun;c. cairan mudah terbakar;d. cairan sangat mudah terbakar;e. gas mudah terbakar;f. bahan mudah meledak;g. bahan reaktif;h. bahan oksidator.

8 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja

Pasal 3 √(1) NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 desi Bell A (dBA).

Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan mengenai:

Lembar data keselamatan Bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diletakkan di tempat yang mudah diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas

Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

Pasal 4 √

9 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja

Pasal 2 √ Training ERP

a. pengendalian setiap bentuk energi;

c. pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;d. pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;

d. prosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya kebakaran.

10.

Pasal 2 √

(2) Kebisingan yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran II.

(1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik (2) Getaran yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran III.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999

(1) Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja(2) Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

b. penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;

e. penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkalaf. memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.(3) Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas dan gas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.(4) Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, memuat antara lain:a. informasi tentang sumber potensi bahaya kebakaran dan cara pencegahannya;b. jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran di c. prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI No. Kep.75/MEN/2002

Pemberlakuan standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di

tempat kerja

(1) Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

Pasal 3 √

INSTRUKSI MENTERI

11 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran √

Pemeriksaan dan Pengujian:1. Klasifikasi Umum

2. Sumber ignition

3. Bahan-bahan yang mudah terbakar /meledak

4. Kompartemen

5. Pintu darurat

6. Alat pemadam api ringan

7. Instalasi Alarm

8. Instalasi Hydran dan Springkler9. Instalasi Khusus

PERATURAN MENTERI

12 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja √

(2) Pengurus bertanggungjawab terhadap ditaatinya dan wajib melaksanakan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.(3) Instalasi Listrik yang telah terpasang sebelum diberlakukannya Keputusan ini, wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000

Pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997

Klasifikasi jenis hunian akan menentukan persyaratan standar teknik sistem proteksi kebakaran yang harus diterapkan

Perhatikan potensi apa saja yang dapat menjadi sumber pemicu kebakaran dan perhatikan apakah alat pengaman yang diperlukan telah sesuai. Kapan diadakan pemeriksaan terakhir dan apakah syarat-syarat yang diberikan

Perhatikan jenis-jenis bahan yang diolah, dikerjakan atau disimpan. Kenali sifat fisik dan sifat-sifat kimianya apakah mengandung potensi mudah terbakar atau meledak. Apakah ada prosedur keselamatan kerja dan

Amati keadaan lingkungan tempat kerja terhadap masalah penyebaran api, panas, asap apakah telah ada upaya untuk mengendalikannya.

Amati jalur evakuasi, pintu keluar atau tangga darurat. Apakah ada rintangan yang dapat mengganggu, apakah ada petunjuk arah, apakah ada penerangan darurat, panjang jarak tempuh mencapai pintu ke luar tidak melebihi 36 meter untuk resiko ringan, 30 meter untuk resiko sedang dan

Apakah alat pemadam api ringan telah sesuai jenis dan cukup jumlahnya. Apakah penempatannya mudah dilihat dan mudah dijangkau serta mudah untuk diambil. Periksa pula masa efektif bahan pemadamnya serta masa uji

Lakukan tes fungsi perlengkapan pada panel. Apakah semua perlengkapan dan indikator bekerja dengan baik. Apakah telah dipasang penandaan zone alarm.

Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup

Diberi tutup

pasal 6point 1 √

point 6 √ Belum mencukupijumlah kakus sebagai berikut

1-15 buruh =1 kakus16-30 buruh = 2 kakus31-45 buruh = 3 kakus46-60 buruh = 4 kakus61-80 buruh = 5 kakus81-100 buruh = 6 kakusdan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus

pasal 8 √

Pasal 14 √Point 4

Point 5

13 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan

pasal 2 √

pasal 3point 1 √

1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan

5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup.6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau dibakar pada tempat yang aman.

diangkut setiap hari

7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain.

kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk

karena keterbatasan lahan

dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980

Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan

Koordinasi keamanan

pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.

Mengevaluasi HIRARC

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

point 2

point 3

HIRARC

pasal 4 √

pasal 5point 1 √

point 2

pasal 6 √

pasal 7 √

pasal 8 √railing

pasal 9 √

pasal 10 √orang tidak berkepentingan dilarang masuk

pasal 12 √

pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.

Mengevaluasi HIRARC

sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja

Membentuk unit K3LM dan

dicantumkan dalam struktur organisasi

unit keselamatan kerja meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan

setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Jamsostek, Depnaker, Kantor

Pusat

disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman

Pembuatan akses jalan

semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.

Pembersihan oleh mandor

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

Safety deck, safety net, surat edaran

dilarang menjatuhkan benda

ke bawah.

semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengamannya.

Pengukuran kebisingan dan getaran secara

periodik

kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

Rambu, Papan Pengumuman

perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)pasal 13 √point 1

pasal 25point 1 √

pasal 28 √

pasal 31 √rambu, police line

pasal 44 √

pasal 67 √point 2

pasal 74 √

pasal 86 √safety harness

pasal 99 √point 1

14

pasal 3 √tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan konstruksinya

pasal 4 √point 1

perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan

tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga dengan kuat.

alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedemikian rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.

operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada mesin tersebut.

pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.

setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.

pemotongan stek yang tidak terpakai

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.

alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980

Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

Pemasangan rambu APARsetiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan

pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

pasal 5 √

pasal 8 √

pasal 9 √

pasal 14 √Instruksi Kerja

15 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja

pasal 2 √point 1

pasal 3point 1 √

16 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

pasal 3 √point 1

setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerjapoint 2

17 Pesawat Angkat Dan Angkut

setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.

pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.

alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.

petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981

apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat.

laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982

Bekerjasama dgn RSAL Mintohardjo

pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)pasal 2 √

pasal 3 √point 1

pasal 4 √

pasal 7 √

pasal 33 √peralatan angkat listrik harusa. dikonstruksikan dari baja b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya- 8 untuk baja tuang- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa

pasal 42 √point 2

pasal 101 √Check list

18 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat

pasal 10 √point 1

point 2

19 Pengawasan instalasi penyalur petir

BAB II RUANG LINGKUP

bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.

beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.

setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.

baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.

- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika

operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi.

Pemakaian Helm dan Sepatu

semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989

operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan

melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)Pasal 9 √ Pemasangan instalasi

penangkal petir di TC

20 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja

pasal 3point 1

pasal 4 √point 1

HIRARC

pasal 5

(1) Tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal 8 yang perlu dipasang instalasi penyalur petir antara lain:a. bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti: menara-menara, cerobong, silo, antena pemancar, monumen dan lain-lain;

b. Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan yang mudah meledak atau terbakar seperti pabrik-pabrik amunisi, gudang penyimpanan c. bangunan untuk kepentingan umum seperi: tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, dan lain-lain;

d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti:musemum, perpustakaan, tempat penyimpanan arsip dan lain-lain;

e. Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah Raga dan tempat-tempat lainnya.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan SMK3.

dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3

Kebijakan K3LM PT.Waskita Karya

b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.

e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)point 1 √

SURAT EDARAN21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Pengadaan Kantin dan Ruang Makan √ Pengadaan Kantin

01/Men/1979 di bedeng pekerja

untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.

Sebagaimana pelaksanaan kebijakan Pembangunan, khususnya dalam bidangketenagakerjaan sebagaimana yang diarahkan oleh Garis Besar Haluan Negara, mutukehidupan tenaga kerja yang erat bertalian dengan tingkat produktivitas kerjanya perlu secara terus menerus ditingkatkan. Salah satu usaha guna meningkatkan mutu kehidupan tenaga kerja tersebut adalah penyerasian setiap tenaga kerja dalam pekerjaannya sebagai suatu aspek terpadu dalam ruang lingkup hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Gizi kerja sebagaimana hygiene perusahaan dan kesehatan pada umumnya bertujuan meningkatkan produktifitas dan daya kerja tenaga kerja.

Usaha pengembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja termasuk gizi kerja sejalan dengan tugas pemerintah untuk membina perlindungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja. Disadari sepenuhnya, bahwa untuk bekera gizi kerja memegang peranan penting untuk efisiensi dan produktifitas kerja yang memadai. Dalam rangka mencapai tujuan ini, apresiasi terhadap gizi kerja oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat industri/perusahaan pada khususnya merupakan sandaran utama bagi kemantapan upaya dalam memperbaiki kondisi tenaga kerja, melalui perbaikan gizi untuk Atas dasar kemanfaatan gizi kerja bagi pembangunan, maka diharapkan agar perusahaan-perusahaan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan penerapan gizi kerja yang antara lain pengadaan kanatin dan ruang tempat makan di perusahaan-perusahaan atau tempat kerja.Lebih lanjut, pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengambil kebijaksanaan untuk menganjurkan kepada:1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 0 sampai 200 orang supaya menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang 2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan Apabila suatu perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari ketentuan dalam anjuran seperti tersebut di atas, tetapi juga mengadakan ruang/tempat makan atau kantin, maka perhatian dan kesadaran perusahaan tersebut sangat dihargai, sebab dengan begitu perusahaan-perusahaan tersebut lebih membantu pengembangan gizi kerja yang

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

22 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja √Pengukuran Udara

(73x100%) + (9x 50%) + (4x0%) = 90.12 %86

Jakarta, April 2007

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kedua anjuran tersebut diatas, perusahaan-perusahaan yang bersangkutan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai dimaksud dalam Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan tempat kerja, khususnya ketentuan-ketentuan yang termaktub Dalam hal perusahaan tersebut menyediakan kantin, hendaknya harga makanan dan minuman diusahakan secara layak sesuai dengan kemampuan perusahaan dan daya beli dari buruh yang bersangkutan serta selalu diusahakan agar nilai gizi makanan tetap mendapat perhatian yang Aparatur Hygiene Perusahaan dan Kesehatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan membantu pengusaha dalam pengembangan gizi kerja pada umumnya dan pembinaan kantin-kantin dan ruang makan pada khususnya, agar benar-benar memberikan manfaat dalam mencapai tujuannya.

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no.SE.01/ MEN/1997

Telah diketahui dan dimaklumi bahwa bahan-bahan dan peralatan kerja disatu pihak mutlak diperlukan bagi pembangunan demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa, namun di pihak lain dapat memberikan akibat-akibat negatif seperti gangguan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan kerja Guna mengantisipasi dampak negatif yang kemungkinan terjadi di lingkungan kerja perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan guna meningkatkan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 belum lengkap peraturan pelaksanaannya serta menimbang bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Koperasi Nomor SE-02/Men/1978 dinilai telah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi masa kini, maka dipandang perlu untuk melakukan kemajuan kembali dan penyempurnaan NAB Faktor Untuk maksud tersebut di atas, maka para pengusahaagar selalu mengendalikan lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bhan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) seperti yagn tercantum pada lampiran Surat Edaran ini.Dengan berlakunya Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja ini, maka Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi Nomor SE-02/Men/1978 dinyatakan tidak berlaku lagi.

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)Mengetahui Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) (Wiyono)

Kepala Proyek Safety Officer

DAFTAR INSTRUKSI KERJA

No Kode Uraian

1 IK.P6-K3LM-04-01 Dokumentasi2 IK.P6-K3LM-04-02 Distribusi & Penerapan Instruksi Kerja3 IK.P6-K3LM-04-03 Pemberian Nomor Kopi Dokumen4 IK.P6-K3LM-04-04 Pembuatan & Distribusi IK Spesifik5 IK.P6-K3LM-04-05 Pendistribusian IK6 IK.P6-K3LM-08-01 Perkakas Tangan7 IK.P6-K3LM-08-02 Akses Kerja8 IK.P6-K3LM-08-03 Perancah ( Scafolding )9 IK.P6-K3LM-08-04 House Keeping

10 IK.P6-K3LM-08-05 Catering11 IK.P6-K3LM-08-06 Tangga12 IK.P6-K3LM-08-07 Pengoperasian Kendaraan Bermotor13 IK.P6-K3LM-08-08 Hoist14 IK.P6-K3LM-08-09 Gondola15 IK.P6-K3LM-08-10 Fasilitas Umum16 IK.P6-K3LM-08-11 Tangga Kerja17 IK.P6-K3LM-08-12 Ergonomi18 IK.P6-K3LM-08-13 APD19 IK.P6-WK-K3LM-12-01 Penimpanan Material Berbahaya20 IK.P6-WK-K3LM-12-02 Penanganan Bahan Yang Mudah Meledak21 IK.P6-WK-K3LM-12-03 Tangki Bahan Bakar22 IK.P6-WK-K3LM-12-04 Penanganan Material Berbahaya23 IK.P6-WK-K3LM-12-05 Isolasi Energi(Lockout/Tagout)24 IK.P6-K3LM-13-01 Ijin Kerja25 IK.P6-K3LM-13-02 Pek. Yang Berhubungan Dengan Instalasi Listrik26 IK.P6-K3LM-13-03 Bekerja Berhubungan Dengan Gas Beracun27 IK.P6-K3LM-13-04 Bekerja Diruang Terbatas28 IK.P6-K3LM-13-05 Bekerja Di Daerah Padat Lalu Lintas29 IK.P6-K3LM-13-06 Bekerja Di Ketinggian30 IK.P6-K3LM-13-07 Pengangkutan Beban Secara Manual31 IK.P6-K3LM-13-08 Penggalian32 IK.P6-K3LM-13-09 Pembongkaran Bangunan33 IK.P6-K3LM-13-10 Pengelasan34 IK.P6-K3LM-13-11 Pengoperasian TC35 IK.P6-K3LM-13-12 Pengoperasian Crane36 IK.P6-K3LM-13-13 Pengoperasian Peralatan Berat Mekanis37 IK.P6-K3LM-13-15 Pekerjaan Atap38 IK.P6-K3LM-13-16 Pemotongan39 IK.P6-K3LM-13-17 Penggerindaan40 IK.P6-K3LM-13-18 Bekerja Di Air41 IK.P6-K3LM-13-19 Plant dan Camp Area42 IK.P6-K3LM-13-20 Pengendalian Kebisingan Di Tempat Kerja43 IK.P6-K3LM-14-01 Penggunaan APAR44 IK.P6-K3LM-14-02 P3K45 IK.P6-K3LM-14-03 Pencegahan Bahaya Kebakaran46 IK.P6-WK-K3LM-15-01 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi Alat Ukur Waterpass47 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Verifikasi Keandalan Kalibrasi Timbangan AMP48 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Penyimpanan dan Perawatan Alat Ukur Optik49 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur Total Station50 IK.P6-WK-K3LM-15-05 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur EDM51 IK.P6-WK-K3LM-15-06 Koreksi Alat Ukur Theodolite52 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Pengukuran Pencahayaan dg Alat Ukur Light Meter53 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Pengukuran Kebisingan54 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Pengukuran Kelembaban & Temperature

PT. Waskita Karya (Persero)

Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta

DAFTAR LEGISLASI

Yang Berkaitan Dengan Lingkungan

No. Legislasi Tema1 UU No.23/1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup

2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan

3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

4 PP No.41/1999 Pengendalian Pencemaran Udara

5 PP No.82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

6 PP No.27/1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

7 PP No. 74/2001 Bahan Berbahaya dan Beracun

8 Kepmen LH No.112/2003 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Domestik

9 Kepmen LH No.13/1995 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

10 Kepmen LH No.48/1996 Baku Tingkat Kebisingan

11 Kepmen LH No.49/1996 Baku Tingkat Getaran

12 KepMen. LH No.50/11/1996 Baku Tingkat Kebauan

13 Kepmen. LH No.056/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting

15 Kepmen.LH No.115/2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air

16 Kepmen.LH No.45/1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)

17 Kep.Pres No.23/1992 Pengesahan Montreal tentang zat-zat yang merusak lapisan ozon

18 Kep.Gub.DKI No.1041/2000 Baku Mutu Udara Emisi Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta

19 Kep.Gub.DKI No.551/2001 Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi DKI Jakarta

20 Kep.Gub.DKI No.299/1996 Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta

21 Kep.Gub.DKI No.582/1995

22 Kep.Gub.DKI No.115/2001 Pembuatan Sumur Resapan di Propinsi DKI Jakarta

23 Kep.Kadal No.107/1997 Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi ISPU

24 Kep.Kadal No.01/1995 Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

25 Kep.Kadal No.02/1995 Dokumen Limbah B3

26 Kep.Kadal No.05/1995 Simbol dan Label B3

27 Perda Provinsi DKI No.2/2005 Pengendalian Pencemaran Udara

28 ANDAL, RKL & RPL

29 MSDS Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen

Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah DKI Jakarta

Dokumen AMDAL Proyek Shangri-La Hotel Condominium

95 31

PT. Waskita Karya Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Revisi:

EVALUASI PENERAPAN LEGISLASI

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

1 UU No.23/1997 Pengelolaan Lingkungan HidupPasal 14

1. Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan / atau √kegiatan dilarang melanggar mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup

2.Ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan √pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan PP

3. Ketentuan mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, √pencegahan dan penanggulangan kerusakan serta pemulihan daya

dukungnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15

1. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat √ AMDAL Proyek Shangri-La HC menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,

wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.2. Ketentuan tentang rencana usaha dan/ atau kegiatan yang menimbul- √ AMDAL Proyek Shangri-La HCkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, sebagaimana

dimaksudkan pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 161. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √

pengelolaan limbah hasil usaha dan/ atau kegiatan.2. Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) √

dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak lain.Pasal 17

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √pengelolaan bahan berbahaya dan beracun.

2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi : menghasilkan, √mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/ atau membuang.

Pasal 20

Point (1)√

Point (2)√

Pasal 20

Keterangan (Tindak Lanjut)

Melakukan uji kualitas air, udara ambient, udara emisi

Membuat metode penanganan buangan padat, cair, gas;

rencana pantau

Status mutu air,status nutu udara

Metode Pengelolaan Limbah, Pengadaan TPS & IPAL

Pembuangan Sampah oleh Pihak Ke-3

Manajemen Pengelolaan B3,Pengadaan MSDS di Gudang Bahan Kimia,Pengaturan Denah Membuat TPS B3 sebagai

tempat penyimpanan sementara.

Tanpa suatu keputusan, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media lingkungan hidup

Melakukan pembuangan secara berkala,menyediakan TPS

Pembuangan limbah kemedia lingkungan hidup hanya dapat dilakukan kelokasi pembuangan yang ditetapkan oleh Menteri

TPS proyek, record pembuangan limbah

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

√ Audit Internal

Pasal 28Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/ atau kegiatan, pemerintah √ Audit Internal

mendorong penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup.

2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan Pengaturan oleh Security3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun √

Pasal 3√

Pasal 4√

Pasal 10Point (1)

Pasal 11Point (1)

Penghasil limbah B3 wajib membuat dan menyimpan catatan tentang : Pemasangan Label & Simbol B3

a. Jenis, Karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3 √

Point (2)

√ Berita Acara, Laporan Bulanan

Pasal 28√

Pasal 29√ Design TPS B3

Pasal 401. Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :

√ Surat Divisi

Dalam rangka peningkatam kinerja usaha dan/atau kegiatan , pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan

audit lingkungan hidup

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara

langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa pengolahan lebih dahulu

Membuat Washing Bay,IPAL dan TPS di area proyek, sebagai

sarana pendukung.

Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3

dilarang melakukan pengenceran untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan bahaya limbah B3

Mendesign TPS B3 & Membuat Bak B3 tertutup

1. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90 hari (sembilan puluh hari) sebelum menyerahkan kepada

pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3

Maksimal penyimpanan limbah diproyek 90 hari

b. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3

Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan kepada instansi yang bertanggung jawab

Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah

Karakteristik tdp di Label & Simbol

Penyimpanan limbah B3 dilakukan ditempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan

a. penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 wajib memiliki ijin operasi dari Kepala Instansi yang

bertanggung jawab.

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

√ -

√ -

Pasal 52Point (1)

√ -

Pasal 58Point(2)

4 PP No.41/1999 Pengendalian Pencemaran UdaraPasal 2

Pasal 21

√ uji emisi,CAR

√ Satus Mutu Udara Ambient

Pasal 22√

√ -

Pasal 23√

b.Pengangkut limbah B3 wajib memiliki ijin pengangkutan dari Menteri Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang

bertanggungjawab.

c. Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki ijin pemanfaatan dari instansi yang berweang memberikan ijin pemanfaatan

setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.

Untuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja dibidang pengelolaan limbah B3 dilakukan uji kesehatan secara berkala

Penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 wajib memiliki sistem tanggap darurat

Membuat Tanggap darurat terjadinya

tumpahan,kebakaran,gempa bumi & kebanjiran

Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dari usaha dan/ atau kegiatan sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak, dan sumber tidak bergerak spesifik yang dilakukan dengan upaya pngendaian

sumber emisi dan/ atau sumber gan

Melakukan Uji emisi dan Uji udara ambient

Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien wajib ;

a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang

dilakukannya.

Uji emisi,status mutu udara ambient

b. Melakukan pencegahan dan atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/

atau kegiatannya.

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ atau gangguan yang ditetapkan dalam izin

melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji Emisi, Tindakan Perbaikan dan pencegahan

2. Izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui

ketentuan yang telah ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/

Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

Pasal 25√

√ Sasaran Program

Pasal 30√ Uji emisi

√ Status mutu udara ambient

Pasal 54√

√ -

5 PP No.82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Pasal 2

Point (1)√

Pasal 25

Pasal 34Point (2)

√ -

Pasal 37

Pasal 38Point (1)

ketentuan yang telah ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

1. Setiap orang dan/ atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan upaya penanggulangan dan pemulihannya.

Rencana pemantauan, tindakan perbaikan dan pencegahan

2. Kepala instansi yang bertanggungjawab menetapkan pedoman teknis penanggulangan dan pemulihan pencemaran udara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1)

1. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu

udara ambien, baku mutu emisi, dan baku tingkat gangguan.

2. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan

teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).

1. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya

penanggulangan pencemaran udara serta biaya pemulihannya.

2. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, akibat terjadinya pencemaran udara

wajib membayar ganti rugi terhadp pihak yang dirugikan.

Gubernur menunjuk laboratorium lingkungan yang telah diakreditasi untuk melakukan analisis mutu air dan mutu air limbah dalam rangka pengendalian

pencemaran

Pengukuran kualitas air dilakukan oleh PUSARPEDAL KLH

Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga

lainnya

Sasaran Program, Rencana Pemantauan, RKL, RPL

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib menyampaikan laporan tentang penaatan persyaratan izin pembuangan air limbah ke air atau

sumber air

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya

pencemaran air

Tes air limbah tidak melebihi Baku Mutu, IPAL, Pemantauan

Kondisi IPAL

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib Mentaati persyaratan yang ditetapkan

dalam izin

Uji kualitas air, Tindakan perbaikan dan pencegahan

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

Pasal 40Point (1)

√ -

6 PP No.27/1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HidupPasal 3

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam √

√ Hemat energi

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jenis jasad renik. √

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. √ Pemakaian Kayu

√ AMDAL

√ AMDAL Owner

Pasal 4

Setiap usaha atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari bupati/walikota

1. Usaha dan/ atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :

b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui.

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup serta kemerosotan

sumber daya alam dalam pemanfaatannya.

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempegaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan serta lingkungan sosial dan budaya.

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestaria kawasan konservasi sumber daya dan/ atau perlindungan cagar budaya.

h. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.

i. kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan atau mempengaruhi pertahanan negara.

2. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan oleh Menteri setelah mndengar dan memperhatikan saran dan pendapat Menteri

lain dan/ atau Pimpinan Lembaga Pemeri

3. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.

4. bagi rencana usaha dan/ atau kegiatan di luar usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan upaya pengelolaan

lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi us

Rencana pemantauan, sasaran program

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

√ AMDAL Owner

√ RPL, RKL

Pasal 5√ Matrik Dampak Penting

a. jumlah manusia yang akan terkena dampak

b. luas wilayah persebaran dampakc. intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

e. sifatnya kumulatif dampak

f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

7 PP No. 74/2001 Bahan Berbahaya dan BeracunPasal 4

Pasal 15Point (1)

√ Papan MSDS dan Label B3

Pasal 18Point (1)

Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan Label √ Penempatan disetiap lokasi

Pasal 23Point (1)

√ -

8 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan DomestikPasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang sudah dibuatkan analisis mengenai dampak lingkungan tidak diwajibkan

membuat analisis mengenai dampak lingkungan hidup lagi.

2. Usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan untuk melakukan pengendalian dampak lingkungan hidup dan perlindungan

fiungsi lingkungan hidup sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pengelolaan lingkungan

1. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain :

2. Pedoman mengenai penentuan dampak besar dan penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala instasi yang ditugasi

mengendalikan dampak lingkungan.

Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup

Metode Penanganan Tumpahan, Penyimpanan & Penggunaan

Sesuai MSDS

Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)

Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengawas B3 wajib dilakukan uji keselamatan secara berkala

Kepmen LH No.112/2003

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

Pasal 8

9 Kepmen LH No.13/1995 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Pasal 7

√ -

√ -

10 Kepmen LH No.48/1996 Baku Tingkat Kebisingan

Pasal 6Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib ;

a. mentaati baku tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan √ Pengukuran & Pemantauan

b. memasang alat pencegahan terjadinya kebisingan √ Pemakaian Ear Plug

√ Laporan ke Owner3 (tiga) bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang bertanggungjawab dibidang

pengendalian dampak lingkunga dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan serta instansi lainnya yang dipandang perlu.

1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran,

perniagaan, apartemen dan asrama.

Air limbah berasal dari Warung, Keet Waskita & Direksi,

Pengecoran

Setiap penanggung jawab usaha dan kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan dan apartemen wajib :

a. Melakukan pengolahan air limbah dimestik sehingga mutu air limbah domestik yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah

domestik yang telah ditetapkan.

Bak Penyaring, Rencana Pemantauan

b. membuat saluran pembuangan air limbah domestik tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan.

Saluran air hujan tertutup, sebagian saluran limbah

domestik masuk ke drainage

c. membuat sarana pengambilan sample pada outlet unit pengolahan air limbah.

Sampel diambil pada saluran terluar sebelum terjadi

pencampuran dengan riol kota.

Setiap penanggung jawab jenis kegiatan wajib memenuhi ketentuan sbb :

a. membuat cerobong emisi yang dilengkapi dengan sarana pendukung dan alat pengaman

Genset tdk dipergunakan, Concrete Pump terdapat kontrak

untuk buangan udara.

b.. melakukan pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari setiap cerobong emisi

Emisi kendaraan dilakukan oleh setiap pemakai kendaraan

bermotor.c. menyampaikan hasil pemeriksaan kepada gubernur dengan tembusan

kepala badan sekurang-kurangnya dalam 3 bulan

d. melaporkan kepada Gubernur serta Kepala Badan apabila ada kejadian tidak normal dan atau dalam keadaan darurat yang mengakibatkan baku

mutu emisi dilampaui

c. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat kebisingan sekurang-kurangnya

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

11 Kepmen LH No.49/1996 Baku Tingkat Getaran

Pasal 6Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib

a mentaati baku tingkat getaran yang telah dipersyaratkan, √ Pengukuran & Pemantauan

b. memasang alat pencegahan terjadinya getaran √√

12KepMen. LH No.Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan

Pasal 51. Setiap penanggungjawab usaha atau kegiatan wajib :

a. Menaati baku tingkat kebauan yang telah dipersyaratkan. √ -b. Mengendalikan sumber penyebab bau yang dapat mengganggu kesehatan √

kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat getaran sekurang-kurangnya 3 √

(tiga) bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab

di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi

kegiatan yang bersangkutan serta instansi lain yang dipandang perlu.

13 Kepmen. LH No.056/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting √

15 Kepmen.LH No.115/2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air √

16 Kepmen.LH No.45/1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) √

17 Kep.Pres No.23/1992 Pengesahan Montreal tentang zat-zat yang merusak lapisan ozon √

18 Baku Mutu Udara Emisi Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta √ Uji Emisi

LAMPIRAN (Baku mutu)

19 √ Uji Ambient

LAMPIRAN (Baku mutu)

20 √

c. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat geteran sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang

bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan s

Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat

ketercemaran air limbah

Penentuan status mutu udara untuk menentukan tingkat

ketercemaran udara ambient

Rencana penggantian alat/mesin yang merusak lapisan ozon

Kep.Gub.DKI No.1041/2000

Kep.Gub.DKI No.551/2001

Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi DKI Jakarta

Kep.Gub.DKI No.299/1996

Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

LAMPIRAN

21

Pasal 12√ Pengukuran & pemantauan, IPAL

Pasal 15 1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :

c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL √ Uji kualitas air ke PUSARPEDAL

d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. √

√ -

√ -

22 Kep.Gub.DKI No.115/2001 Pembuatan Sumur Resapan di Propinsi DKI Jakarta √

23 Kep.Kadal No.107/1997 Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi ISPU √

24 Kep.Kadal No.01/1995 √

25 Kep.Kadal No.02/1995 Dokumen Limbah B3 √ Jumlah dan pengumpulan B3

26 Kep.Kadal No.05/1995 Simbol dan Label B3 √

Kep.Gub.DKI No.582/1995

Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah DKI Jakarta

1. Setiap orang/ Badan di wilayah DKI Jakarta wajib melakukan perlindungan mutu air sungai/ badan air sebagaimana ditetapkan dalam pasal 8.

2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib menaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal

10.

Penmantauan & Pengukuran, IPAL

a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan pengukuran debit.

Sampel diambil pada titik ujung riol proyek

b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas

tersebut.

Job Description untuk operator IPAL

Swa-pantau untuk parameter kejernihan dan kekeruhan

e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan

melakukan peninjauan dan mengambil contoh ke lapangan.

f. melaporkan swa-pantau sebagaimana dimaksud dalam huruf d beserta hasil analisisnya kepada Gubernur cq KKPL secara berkala minimal 1 (satu) kali

dalam 3(tiga) bulan.

Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat

ketercemaran Udara Ambient

Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

Simbol & Label B3, Bak sampah B3 dari drum & tertutup, saluran

untuk pengumpul lindi

Terpasang di gudang bahan kimia, limbah B3

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

27 Pengendalian Pencemaran Udara

Pasal 12

3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak √ uji emisi tidak melebihi NAB

ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan. 4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan √ Uji emisi dan tindakan perbaikandan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan

Pasal 13√

Pasal 14√

Pasal 15

Perda Provinsi DKI No.2/2005

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien dan dalam

ruangan wajib : a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat

gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

Pengukuran dan pemantauan, tindakan perbaikan dan

pencegahan

b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

tindakan perbaikan dan pencegahan

c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/

atau kegiatannya.2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ atau gangguan yang ditetapkan dalam izin

melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

uji emisi untuk kendaraan yang masuk area proyek

lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah

udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.

1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak,

tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok.

menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan

2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat

penghisap udara sehingga tidak mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok.

menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan

Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan pencemaran udara.

Rambu dilarang membakar sampah diarea proyek

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

Pasal 16√

Pasal 17√

Pasal 19√

√ Bukti uji emisi

√ -

Pasal 25√ -

√ -

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan upaya penanggulangan pencemaran udara.

Analisa kondisi udara ambient dan jumlah kendaraan yang

lolos uji emisi

2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Gubernur.

Memperbaiki kendaraan yang emisinya melebihi baku mutu

Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang keluar dari kegiatan dan mutuu udara ambien di

sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan terhad

Pendataan kendaraan yang telah lolos uji emisi sehingga

apat diketahui tingkat ketaatan terhadap legal

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu

udara ambien, baku mutu emisi, dan baku tingkat gangguan.

Uji getaran, kebisingan,udara ambient.

2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan

teknis.

1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor.

Pengukuran dan pemantauan emisi kendaraan.

2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan.

Batas berlaku uji emisi pada bukti uji emisi

3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.

4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.

Dilakukan oleh bengkel yang ditunjuk.

5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan pemulihan mutu udara.

2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

Keterangan (Tindak Lanjut)

28 Identifikasi dampak pentingANDAL, RKL & RPL √

29 MSDS √

Evaluasi Pemenuhan Legislasi = (Ya x 100%) + (Tidak x 0 %) + (Sebagian x 50%) x 100% Ya TidakTotal pasal / ayat dalam PP Lingkungan terkait 95 31

= (94x100%) + (31X0%) + (0x50%) x 100%(94+31)

= 75.20 % 75.2

Jakarta, April 2007

Mengetahui Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) (Wiyono)

Kepala Proyek Safety Officer

Dokumen AMDAL Proyek Shangri-La Hotel

CondominiumPengukuran dan pemantauan

parameter yang terdapat dalam

Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen

MSDS terdapat pada gudang bahan kimia dan lokasi yang

PerseroPT. Waskita KaryaProyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta

MATRIKS PENILAIAN DAMPAK PENTINGRevisi-01

Sco

re

Penilaian

Pencemaran tanah 0 1 1 1 1 1 5 Negatif PentingPencemaran air 1 1 1 1 1 1 6 Negatif PentingPencemaran udara 1 1 1 0 1 1 5 Negatif PentingVektor penyakit 1 1 1 0 0 0 3 Negatif PentingKenyamanan 1 1 1 0 1 0 4 Negatif PentingKebisingan 1 1 1 1 0 0 4 Negatif PentingGetaran 1 1 1 0 0 0 3 Negatif Penting

1 1 1 0 0 0 3 Negatif Penting1 0 0 0 1 0 2 Negatif Kurang Penting0 1 1 0 1 0 3 Negatif Penting0 0 1 0 1 0 2 Negatif Kurang Penting0 0 1 0 1 0 2 Negatif Kurang Penting

Bau 1 1 1 0 1 0 4 Negatif Penting1 1 0 1 0 0 3 Negatif Penting

Estetika 0 1 1 0 1 0 3 Negatif PentingKeamanan 1 1 0 0 1 0 3 Negatif PentingLongsor 0 0 0 0 1 0 1 Negatif Kurang Penting

1 1 0 1 0 0 3 Negatif Penting1 1 0 1 0 0 3 Negatif Penting0 1 1 0 1 1 4 Negatif Penting

Toksik 1 1 0 0 0 0 2 Negatif Kurang PentingKeterangan :Penilaian Score Θ Penilaian Dampak

>3 = Penting Positif = Dampak PositifNegatif = Dampak Negatif

Jum

lah m

anusi

a

yang t

erk

ena

dam

pak

Luas

wila

yah

sebara

n d

am

pak

Inte

nsi

tas

dan

lam

anya

dam

pak

berl

angsu

ng

Banyakn

ya

kom

ponen

lingku

ngan y

ang

terk

ena d

am

pak

Sifat

kum

ula

tif

dam

pak

lalulintasParkirbangunanpemakaian airpemakaian listrik

Kebakaran

masyarakatairair tanah

<3 = Kurang

Jakarta, 6 Mei 2006Mengetahui, Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) (Devy Friska, ST)Kepala Proyek Safety Officer

Negatif Kurang Penting

Negatif Kurang PentingNegatif Kurang Penting

Negatif Kurang Penting

Negatif Kurang Penting

Persero PT. Waskita Karya FormK3LMM-03-01 Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Edisi : 1

PEMANTAUAN SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LMRevisi-02

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

1 Kaloglat Close

Kalap Continue

2 Feb-06 Feb-06 K3L CloseMapping sumber limbah Feb-06 Feb-06 Close

Feb-06 Apr-06 Close

Feb-06 Mar-06 K3l/Loglat Close

Feb-06 Apr-06 Open

Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Feb-06 K3L Close

Feb-06 Feb-06 Close

Feb-06 Mar-06 K3L Close

Pemisahan sampah organik dan anorganik Feb-06 Mar-06 K3L ContinueMaterial dan Water balance Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat Close

Feb-06 Apr-06 Continue

3 Feb-06 Mar-06 K3L CloseMapping sumber limbah cair Feb-06 Mar-06 Close

Mapping saluran air buangan Feb-06 Mar-06 Close

Himbauan penghematan pemakaian air Feb-06 Feb-06 K3L CloseFeb-06 Apr-06 Close

Feb-06 Apr-06 Continue

Water dan material balance Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat CloseFeb-06 Apr-06 K3L/Loglat Close

Tidak ada limbah B3 maupun non B3 yang mencemari lingkungan

Menyediakan tempat sampah baik B3 maupun non-B3 (organic & an organic)

Minggu ke-2 Jan ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Sosialisasi IK dan peraturan yang terkait pada personil proyek

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

Tidak terjadi pencemaran tanah dan buangan melebihi baku mutu terkait

Identifikasi karakteristik limbah padat dan K3L/Loglat/Pelaksana

Pembuatan instalasi pengolah air buangan (pengendapan dan filtrasi)

Teknik/Pelaksana

Memberi alas besi, dan membuat saluran pada tempat penampungan sampah & Menerapkan teknologi bersih dengan meminimalkan buangan dan bekerja sesuai metode kerja sehingga antara input dan output(sisa sekecil mungkin)

Kalap/Teknik/

Pelaksana/K3L/Loglat/

Menggunakan kembali material dan bahan yang masih bisa digunakan (Reuse dan Recycling)

Kalap/Teknik/

Pelaksana/K3L/Loglat/

Membuat bak sampah dengan volume dan ukuran bak sesuai timbulan sampahMembuat TPA proyek sesuai dengan timbulan sampah dengan umur pakai 2 hari.

K3L/Pelaksana

Penempatan bak sampah di sumber timbulan dari setiap lokasi dan aktivitas

Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi penanganan buangan

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Mencegah pencemaran air tanah & badan air, serta memastikan air buangan memenuhi baku mutu yang diijinkan sesuai peraturan terkait

Identifikasi karakteristik dan kualitas limbah K3L/Loglat/PelaksanaK3L/Loglat/Pelaksana

Mendesign IPAL untuk penanganan buangan sisa cor (semen)

Teknik/Pelaksana/

Memonitor dan mengontrol saluran air maupun kondisi IPAL (pengendapan dan filtrasi)

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Menyediakan alas dan bak penampung tumpahan pada pekerjaan yang memakai bahan kimia serta lokasi penyimpanan

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

3

Feb-06 Mar-06 Close

Feb-06 Apr-06 Open

Efisiensi pemakaian air Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Continue

4 Okt-05 Apr-06 K3L Continue

Menutup bak sampah. Feb-06 Apr-06 K3L CloseMembersihkan area kerja Feb-06 Apr-06 K3L ContinueMenguras dan menghilangkan genangan air. Feb-06 Apr-06 K3L Continue

Feb-06 Apr-06 K3L Continue

Feb-06 Apr-06 Continue

5 Feb-06 Apr-06 Security Continue

Pembersihan jalan kendaraan secara rutin. Feb-06 Apr-06 K3L ContinueFeb-06 Apr-06 Continue

Membersihkan area kerja dari sampah. Okt-05 Apr-06 K3L ContinueMar-06 Apr-06 K3L Continue

6 Feb-06 Apr-06 K3L Close

Feb-06 Apr-06 Open

Feb-06 Apr-06 Open

Monitoring dan kontrol kebisingan Feb-06 Apr-06 Close

7 Feb-06 Apr-06 K3L Close

Monitoring dan kontrol getaran Okt-05 Apr-06 K3L Continue8 Feb-06 Apr-06 Security Continue

Memasang rambu lalulintas Feb-06 Apr-06 K3L Close

Mencegah pencemaran air tanah & badan air, serta memastikan air buangan memenuhi baku mutu yang diijinkan sesuai peraturan terkait

Pembuatan bak sampah dan TPA proyek dengan sistem tertutup agar tidak menimbulkan vektor penyakit.

Teknik/Pelaksana/

K3LMenerapkan teknologi bersih dengan meminimalkan buangan dan bekerja sesuai metode kerja sehingga antara input dan output sama (sisa sekecil mungkin)

Kalap/Teknik/

Pelaksana/K3L/Loglat/UnitK3LM

Proyek Shangri-La

Hotel Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi penanganan buangan cair

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Mencegah penularan dan penyebaran penyakit

Mengumpulkan secara kolektif dan membuang sampah domestik dengan rutin

Menjaga kebersihan WC dan sarana prasarana lingkungan.Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi penanganan buangan

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Tidak ada keluhan dari masyarakat sekitar dan pekerja.

Mengatur lalulintas kendaraan keluar masuk area proyek.

Menyusun dan meletakkan material sesuai dengan jenis, sifat dan frekuensi pemakaian sehingga tidak mengganggu akses jalan.

Loglat/K3L/Pelaksana

Kuesioner kepada pekerja dan masyarakat Tingkat kebisingan diarea proyek sesuai dengan baku mutu

Mengukur tingkat kebisingan untuk sumber bergerak dan sumber titik.Mengganti alat kerja dengan alat kerja lain yang tingkat kebisingannya memenuhi baku mutu

Teknik/Pelaksana/

LoglatMengevaluasi proses kerja (metode kerja) sehingga kebisingan bisa ditekan

Teknik/Pelaksana/K3L/Loglat

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Tingkat getaran diarea proyek memenuhi baku mutu.

Melakukan pengukuran pada alat, area kerja dan manusia dengan metode purposif

Tidak terjadi kemacetan lalulintas disekitar proyek Shangri-La Hotel Condominium

Mengatur lalulintas kendaraan keluar masuk area proyek.

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

8

Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Feb-06 Mar-06 Open

Mengatur parkir kendaraan. Okt-05 Apr-06 Security Continue9 Feb-06 Mar-06 Close

Feb-06 Apr-06 Kalap Close

Monitoring, kontrol dan evaluasi Feb-06 Apr-06 Continue

10 Feb-06 Apr-06 Continue

Mematikan keran jika air tidak dipakai. Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Loglat/PK Continue

Water balance. Feb-06 Apr-06 K3L/Loglat Close11 Feb-06 Apr-06 Continue

Sosialisasi dan himbauan pemakaian listrik Feb-06 Mar-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Loglat/PK Continue

Feb-06 Apr-06 Loglat Close

Menggunakan alat listrik hemat energi. Feb-06 Apr-06 Continue

12 Menutup bak tampungan air kotor Feb-06 Mar-06 K3L CloseFeb-06 Mar-06 K3L Close

Tidak terjadi kemacetan lalulintas disekitar proyek Shangri-La Hotel Condominium

Kalap/Teknik/

Pelaksana/K3L/Loglat/adkont/PK/

Survey

Tidak terjadi kerusakan struktur maupun kerusakan bangunan pendukung

Membuat jalan atau akses kerja yang aman, tahan getaran, mampu menahan beban puncak pengangkutan, tahan lama dan mudah dalam pemeliharaan.

Teknik/Pelaksana/Loglat/K3L

Konsultasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Penghematan pemakaian air dan minimisasi buangan cair.

Sosialisasi dan himbauan terhadap pemakaian air.

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Kontrol, monitoring dan evaluasi terhadap pemakaian air.

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Mencatat pemakaian air pada setiap proses kerja.

Penghematan pemakaian listrik.

Mematikan alat listrik jika sudah tidak terpakai dan mematikan lampu jika sudah siang (untuk lokasi yang terkena sinar matahari)

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Kontrol, monitoring dan evaluasi terhadap pemakaian listrik.

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Merecord setiap pemakaian listrik sehingga terjadi material balance untuk energi Mendata semua peralatan listrik yang dipakai selama satu hari dan berakumulasi

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Memenuhi baku mutu untuk parameter bau. Menutup bak sampah atau melokalisir bak

sampah sehingga bau tidak mengganggu.

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

12

Feb-06 Mar-06 Continue

Feb-06 Apr-06 K3L Continue

Meletakkan pengharum ruangan WC Feb-06 Mar-06 PK/K3L ContinueMonitoring, kontrol dan evaluasi. Feb-06 Apr-06 Continue

13 Feb-06 Mar-06 K3L Close

Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat Close

Menyimpan bahan B3 sesuai MSDS Feb-06 Mar-06 Loglat ContinueFeb-06 Apr-06 Continue

14 Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Apr-06 Continue

Feb-06 Mar-06 K3L Close15 Feb-06 Mar-06 Security Close

Feb-06 Mar-06 K3L Close

Feb-06 Apr-06 Security Open

Feb-06 Apr-06 K3L/Security Continue

Feb-06 Mar-06 Kalap Close16 Feb-06 Apr-06 K3L Continue

Feb-06 Mar-06 Kalap Close

Menjaga keamanan Feb-06 Apr-06 Security Continue17 Feb-06 Mar-06 Continue

Melakukan pekerjaan sesuai metode kerja Feb-06 Apr-06 Continue

18 Membuat saluran air hujan Feb-06 Mar-06 Close

Menyediakan pompa untuk menguras air Feb-06 Mar-06 Loglat CloseFeb-06 Mar-06 Pelaksana Close

Feb-06 Apr-06 Close19 Mencegah Banjir Membuat saluran air hujan (drainase) Feb-06 Mar-06 Close

Menyediakan pompa sesuai debit limpasan Feb-06 Mar-06 Loglat Close20 Close

Melakukan pengukuran emisi Close

Pelaksana Continue

Memenuhi baku mutu untuk parameter bau.

Menggunakan saluran tertutup untuk penyaluran air buangan.

Teknik/Pelaksana/

Mengeluarkan sampah domestik secara berkala (maksimal 2 hari sekali)

UnitK3LM Proyek

Shangri-La Hotel

Tidak terjadi Kebakaran diarea proyek

Memasang APAR disetiap Pos Security, bedeng dan kantor.Menempatkan APAR di gudang bahan dan gudang bahan bakar.

Memisahkan antara bahan sisa dan bahan terpakai.

K3L/Loglat/Pelaksana

Lingkungan kerja yang nyaman dan tidak mengganggu pemandangan.

Mengatur peletakan material menurut jenis, sifat dan fungsinya sehingga mudah

Loglat/Pelaksana/

Membersihkan area kerja masing-masing pada saat bekerja dan akhir pekerjaan.

Personel proyek

Shangri-La Hotel

Memasang peringatan tentang pembuangan Tidak terjadi gangguan kemanan dan kerusuhan

Menempatkan POS Security disetiap pintu Setiap pekerja harus mempunyai identitas jelas (KTP, SIM atau Surat Keterangan Mengontrol dan memonitor pekerja yang keluar masuk.

Menciptakan lingkungan kerja yang bersahabat dengan safety morning bersama Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait

Tidak ada komplain dari masyarakat sekitar

Kebersihan area proyek dan lingkungan luar Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait (masyarakat sekitar)

Tidak terjadi penurunan muka air tanah.

Monitoring terhadap alat pompa yang dipakai sehingga memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan pengelolaan sumber

Pelaksana/Loglat

Pelaksana/Teknik/

Tidak terjadi kelongsoran tanah akibat kerja dan akibat air hujan (erosi)

Loglat/Pelaksana/

Memadatkan tanah atau memasang pancang pada jalur jalan yang dilalui Melakukan penggalian sesuai dengan Pelaksana/

Teknik/Pelaksana

Emisi yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang ditetapkan

Identifikasi sumber-sumber emisi (alat berat/kendaraan/genset)

Minggu ke 1 Jan ‘06

Minggu ke-2 Jan ‘06

Safety Officer

Minggu ke-4 Jan ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Safety Officer

Melakukan tindakan terhadap hasil pengukuran.

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-1 Mar ‘06

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

20

Close

Kaloglat Close

Kaloglat Open

Pemasangan safety net keliling bangunan Continue

Sosialisasi/training IK kepada pihak terkait. Kalap Continue

21 Kalap Close

CloseKalap Close

Kaloglat Close

Kaloglat Koordinasi

Sosialisasi IK kepada pihak terkait Kalap Continue

Pelaksana Continue

22 Close

Kaloglat Close

Kaloglat Close

Kalap Continue

23 Kalap Close

Kalap Close

24 Kalap Continue

Continue

25 Kaloglat Close

Ka P/K Close

Membuat jadwal pergantian bertahap Ka. P/K Close

26 Close

Membuat jadwal pemantauan pengukuran Close

Emisi yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang ditetapkan

Melakukan pemeriksaan berkala (6 bulan) dan evaluasi terhadap sumber emisi (bergerak & tidak bergerak)

Minggu ke-4 Jan ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Safety Officer

Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga.

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu ke-1 Mar ‘06

Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos uji emisi

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu ke-1 Mar ‘06

Minggu terakhir Jan

Minggu ke-1 Feb ‘06

Safety Officer

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

Penyimpanan sementara dan pembuangan limbah B3 sesuai peraturan sampai dengan Januari 2007

Menentukan lokasi penyimpanan sementara limbah B3

Minggu terakhir Jan

‘06

Minggu ke-1 Feb ‘06 ( 1

bulan sekali )

Menyediakan wadah penyimpanan sementara limbah B3

Minggu ke-2 Jan ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Menyiapkan simbol & label yang mencantumkan tanggal produksi limbah B3

Minggu ke-2 Jan ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Melakukan pembuangan limbah B3 secara berkala ke gudang limbah B3 kantor pusat

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-4 Feb ‘06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

Melakukan pemeriksaan berkala terhadap pelaksanaan pembuangan limbah di tempat yang disediakan

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-4 Feb ’06 Periodik

setiap 1 bln Semua ceceran bahan kimia/B3 dan limbah B3, tidak ada yang mencemari lingkungan

Identifikasi area/tempat yang berpotensi menimbulkan ceceran/tumpahan

Minggu ke 1 Jan ‘06

Minggu ke-2 Jan ‘06

Safety Officer

Menyediakan peralatan penanganan tumpahan (spillage kit) di area yang berpotensi terjadinya tumpahan

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-4 Feb ‘06

Pembuatan bak penampung tumpahan B3 dan limbah B3 (oil trap) di area yang

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-4 Feb ‘06

Sosialisasi/training IK ke pihak terkait Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

Tidak adanya kotoran bekas beton atau tanah pada jalan raya (fasilitas umum)

Membuatkan washing bay pada area proyek

Minggu terakhir Jan

Minggu ke-1 Feb ‘06

Pembuatan rambu-rambu peringatan atau informasi

Minggu terakhir Jan

Minggu ke-1 Feb ‘06

Semua karyawan menerapkan SML secara konsisten

Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada karyawan

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada rekanan

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu terakhir Feb

UnitK3LM Kantor Pusat

Secara bertahap tidak ada lagi penggunaan peralatan/fasilitas yang mengandung BPO

Identifikasi penggunaan BPO (AC/Kulkas/Alat, dll)

Minggu terakhir Jan

Minggu ke-1 Mar ‘06

Identifikasi bahan penggantinya Minggu ke-1 Feb ’06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Minggu ke-1 Feb ’06

Minggu ke-2 Feb ‘06

Semua aspek lingkungan penting dipantau dan diukur

Identifikasi item pemantauan dan pengukuran yang harus dilakukan

Minggu terakhir Jan

Minggu ke-2 Feb ‘06

Safety Officer

Minggu ke-3 Jan ‘06

Minggu ke-4 Feb ‘06

Safety Officer

No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan

Mulai Selesai Juni Juli Agustus September Oktober Status

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan

26

Ka P/K Close

Continue

27 Ka P/K Close

Mendata Peraturan daerah terkait Ka P/K Close

Ka P/K Continue

28 Mereview data yang telah ada Ka P/K Continue

Ka P/K Continue

Ka P/K Continue

Sosialisasi dengan pihak-pihak terkait Ka P/K Continue

CloseDalam prosesBelum terlaksana

Jakarta, September 2006Disetujui oleh, Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) Devy Friska, STKepala Proyek (Safety Officer)

Semua aspek lingkungan penting dipantau dan diukur

Mengidentifikasi dan menetapkan eksternal laboratorium untuk pelaksanaan pemantauan pengukuran

Minggu ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-1 Mar ‘06

Melakukan pemantauan pengukuran sesuai jadwal

Minggu ke-1 Mar ‘06

Minggu ke-4 Mar ‘06

Safety Officer

Pelaksanaan peraturan daerah terkait

Menghubungi pihak terkait atau instansi setempat

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan terkait

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

RK3LM proyek dapat digunakan untuk panduan pelaksanaan proyek

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

Menggabungkan data-data yang telah tersedia

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

Mendokumentasikan secara berkesinambungan

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

Minggu ke-1 Feb ‘06

Minggu Ke-3 Feb ‘06

FormK3LMM-03-01Revisi : 0

PEMANTAUAN SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LMRevisi-02

Tindak Lanjut

Sosialisasi tentang pollution prevention

Tindak Lanjut

Sosialisasi tentang pollution prevention

Sosialisasi tentang pollution preventionSosialisasi tentang pollution prevention

Tindak Lanjut

Koordinasi dengan polsek atau masyarakat sekitar jika terjadi kemacetan yang diakibatkan kendaraan proyek

Estimasi pemakaian air diperinci/perjelas

Tindak Lanjut

Peningkatan kedisiplinan dan pemasangan pos security dipintu masuk area kerja

Tindak Lanjut

dilakukan oleh pihak uji emisi untuk pemasangan

Tindak Lanjut

Persero PT. Waskita Karya Proyek Shangrila Hotel Condominium, Jakarta

EVALUASI PENERAPAN REGULASI

RegulasiNo. Regulasi

UNDANG-UNDANG RI

1 UU No 14 Tahun 1969

2 UU No 1 Tahun 1970

3 UU No 3 Tahun 1992

No

4 UU RI No 23 Tahun 1992

5 UU No 18 Tahun 1999

6 UU No 13 Tahun 2003

Peraturan Pemerintah &Keputusan Presiden

7 PP No 14 Tahun 1993

10 Kepres RI No 22 Tahun 19

11 PP RI No 29 Tahun 2000

PerMen / KepMen

12

13

PerMen Perburuhan No 07 Tahun 1964

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER 01/MEN/1979

14 PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1980

15 PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1980

16

17

18

19

PerMen Tenaga Kerja No 02/MEN/1980

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1981

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1982

PerMen Tenaga Kerja No 02/Men/1982

20

23

24

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1982

PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1985

PerMen Tenaga Kerja No 05/Men/1985

25

27

28

PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1987

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1989

PerMen Tenaga Kerja No 02/Men/1992

29

30

31

PerMen Tenaga Kerja No 05/Men/1996

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1998

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1998

32

33

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1999

Keputusan Menkes No 1405 Tahun 2002 , Lampiran 1

Mengetahui,

Ir. Ghozy PerdanaKepala Proyek

Proyek Shangrila Hotel Condominium, Jakarta

EVALUASI PENERAPAN REGULASI

RegulasiDeskripsi Regulasi

Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga KerjaPasal 9

Keselamatan KerjaPasal 9Point 1

Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :- kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya- semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya- alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan- cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

Pasal 11Point 1

Pasal 12Dengan peraturan perundangaan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :

a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas keselamtan kerja

b. memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan

c. mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.

Pasal 13

Jaminan Sosial Tenaga KerjaPasal 3point 2

setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja

pasal 4

Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral agama

Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja

d. meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.e. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang dapat dipenuhi.

Barang siapa akan memasuki susuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan

point 1

pasal 8point 1

tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerjapasal 10point 1

point 2

point 3

pasal 16tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan

pasal 17

pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga kerja

pasal 18

pasal 22

Kesehatanpasal 23point 3

setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja

Jasa Konstruksipasal 23point 2

KetenagakerjaanPasal 6

Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tampa diskriminasi dari pengusahPasal 11

Pasal 68Pengusaha dilarang memperkerjakan anak

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.

pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam

pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.

pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.

pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.

pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah

Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga keraj, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau mengembangkan komptensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja

Pasal 86 Point 1

Pasal 87Point 1

Penyelenggaraan Program Kerja Jaminan Sosial Tenagapasal 2point 1

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini, terdiri:a. jaminan berupa uang yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tuab. jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan.

Pasal 2point 3

pasal 5point 1

pasal 18 point 1

point 2

pasal 19

Penyakit yang timbul karena hubungan kerjaPasal 2

Penyelenggaraan Jasa Konstruksipasal 30point 1

setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama

Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah minimal Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.

pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan.

pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kcelakaan tahap I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kc

pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.

Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir

untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaankonstruksi , penyelenggara pekerja konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang :b. keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan

Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam tempat kerjapasal 3

1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup.

7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lai

pasal 6point 1

kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh.point 6

jumlah kakus sebagai berikut1-15 buruh =1 kakus16-30 buruh = 2 kakus31-45 buruh = 3 kakus46-60 buruh = 4 kakus61-80 buruh = 5 kakus81-100 buruh = 5 kakussan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus

pasal 8dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi.

Pasal 14Point 4

Point 5

Pasal 1

b. keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlakuc. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlakud. tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau dibakar pada tempat yang aman.

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus,

Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan.

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga paramedis diwajibkan untuk mengirimkan setiap tenaga tersebut untuk mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene Perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunanpasal 2

pasal 3point 1

point 2

point 3

pasal 4

pasal 5point 1

point 2

pasal 6

pasal 7

pasal 8

pasal 9

pasal 10orang tidak berkepentingan dilarang masuk

pasal 12

pasal 13point 1

Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.

sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja

unit keselamatan kejera meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan

setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman

semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yan

kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan memper

perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan

pasal 25point 1

pasal 28

pasal 31

pasal 44

pasal 67point 2

pasal 74setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.

pasal 86

pasal 99point 1

Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APARpasal 3

tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan konstruksinyapasal 4point 1

pasal 5

pasal 8

pasal 9

pasal 14petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.

tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga dengan kuat.

alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedimikian rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.

operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada mesin tersebut.

pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.

alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.

setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau cacad karena karat.

pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak an

alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu dluar batas tersebut diatas.

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan KerjaPasal 2

Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerjapasal 2point 1

pasal 3point 1

Bejana BertekananPasal 5

Bahan dan konstruksi bejana tekanan harus cukup kuat dan memenuhi syarat

pasal 7

pasal 16point 1

pasal 22setiap bejana diberikan tanda-tanda pengenal sebagai berikut:

a. nama pemilikb. nama dan nomor urut pabrik pembuatnya

c. nama gas yang diisikan (bukan simbol kimia)

d. berat dari botol baja dalam keadaan kosong tampa keran dan tutup.

e. tekanan pengisian yang diijinkan kg/cm2 (Po)

pasal 35point 2

point 4

Kwalifikasi Juru Laspasal 3point 1

semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2 UU No 1 tahun 1970 harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jendral Pembinanaan Hubungan Perburuhan dan Per

apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melapor secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jendral Pembinan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat

laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayaaat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.

Setiap botol harus dilengkapi dengan penutup katup yang baik kecuali botol-botol yang dirangkaikan satu sama lain diperbolehkan memakai satu katup penutup bersama, jika dari sudut keselamatan bisa dipertanggungjawabkan

setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekanan harus memiliki surat tanda hasil pengujian atau sertifikat bahan yang diakui.

ruangan penyimpanan khusus untuk gas beracun menggigit, atau mudah terbakar dan ruangan penyimpanan botol-botol baja dan bejana transport yang kosong harus memiliki ventilasi yang cukup dan memiliki pintu-pintu keluar dan penyelamat.

dilarang menaruh atau menyimpan bejana tekanan dan botol baja dekat tangga, gang, dimuka pemasukan angin, alat pengangkat dan benda-benda bergerak yang dapat menyentuh atau menimpa.

Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kerjapasal 3point 1

setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerjapoint 2

Pesawat tenaga dan produksi

pasal 3point 2

pasal 4

pasal 6

pasal 7

pasal 9

point 1

pasal 29

Pesawat angkat dan angkut.

pasal 2

pasal 3point 1

pasal 4

pasal 7

juru las dianggap terampil apabila telah menempuh ujian las dengan hasil memuaskan dan mempunyai sertifikat juru las

pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi

setiap bahan dari bagian konstruksi pesawat tenaga dan produksi yang utama harus memiliki tanda hasil pengujian atau sertifikasi bahan yang diakui.

semua bagian yang bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif kecuali ditempatkan sedemikan rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang menyinggungnya.

pada pesawat tenaga atau produksi yang sedang diperbaiki tenaga penggerak harus dimatikan dan alat pengontrol harus dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat yang tenaga dan produksi atau alat

jarak antara peawat-pesawat atau mesin-mesin harus cukup lebar dan bebas dari segala sesuatu yang dapat membahayakan bagi lalu lintas.

pada pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan bunga api yang dapat menimbulkan bahaya harus diadakan pengamanan dan perlindungan.

operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja

bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.

beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.

setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.

pasal 33peralatan angkat listrik harus

a. dikonstruksikan dari baja

b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya

- 8 untuk baja tuang

- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa

- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan dihentikan

pasal 42point 2

pasal 101

P2K3 Serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja

pasal 2point 1

setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3

point 2a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih

pasal 3

pasal 4

Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat

pasal 10point 1

operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan

point 2

Tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan kerja

baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.

operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi.

semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.

Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota.

P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.

pasal 3

pasal 9point 1

ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban untuk

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjapasal 3point 1

pasal 4point 1

pasal 5point 1

pasal 1perusahaan yang menyelenggarakan sendiri pemeliharaan kesehatan dapat dengan cara

a. menyediakan sendiri atau bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (PPK)

Tatacara pelaporan dan pemeriksaan kesehatan

pasal 2 point 1

untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun

membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya.

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,

dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.

Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik daripada paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar Jaminan

Sosial Tenaga Kerja

pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya.

pasal 3

pasal 4point 1

pasal 3point 1

pasal 4point 1

pasal 6point 6

pasal 7point 1

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

Air Bersih

Udara RuanganSuhu : 18 - 28 ºCKelembaban : 40 - 60 %

Limbah

- sampah kering dan basah di tampung dalam tempat yang terpisah

- tersedianya tempat penampungan sementara yang memenuhi syarat.

Pencahayaan.

kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) berlaku bagi pengurus atau pengusaha yang telah dan belum mengikutsertakan pekerjaannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan UU No 3 tahun 1992

pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departemen tenaga kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam (dua kali duapuluh empat ) jam terhitung sejak terjadinya kecelaka

Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang

kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam kilogram (Kg)

bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja

setiap kamar mesin dilengkapi dengan alat pemadam api ringan jenis kering dengan kapasitas sekurang-kurangnya 5 (lima) kg

tali baja penarik bobot imbang dan governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat sambungan dan semua utas tali seragam dari satu sumber yang sama.

Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

- setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya

dan dilengkapi penutup

Intenstitas minimal untuk ruang kantor 100 lux

KebisinganTingkat kebisingan maksimal ditempat kerja maksimal 85 dBA

Toilet Karyawan 1-25 : 1karyawan 25-50 : 2Karyawan 51 - 100 : 3

100% x 59 + 90% x 9 + 85% x 2 + 80% x 34 + 75% x 2 + 70% x 13 + 60% x 7 + 50 % x 2 +0% x9 137.00

=81,6 %

Form.P6.K3LM-02-01Edisi : 1 Revisi : 1

EVALUASI PENERAPAN REGULASI

Status Kesesuaian KeteranganYa (100%)Tidak (0%) Sebagian

80%80%80%80%

70%

70%

70%

60%

60%

80%

Kebijakan K3LM PT. Waskita Karya

Induksi K3LM, Safety Morning, Papan Informasi

Laporan awal kecelakaan

(Laporan Tahap I)

Papan Informasi, Induksi K3LM

Pendaftaran

80%

80% Gab analisis

No Pendaftaran SW 0684092005 / 16 September 2005

Laporan awal

Surat Keterangan

Bekerjasama dgn RS Atmajaya

Dibentuknya Unit

Surat Perjanjian Tidak akan

mempekerjakan anak dibawah

umur.

80% Kebijakan K3LM

√ SMK3LM

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini, terdiri:a. jaminan berupa uang yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua 80%

√ Pembuatan P3K

80% HIRARC

Surat Perjanjian Tidak akan

mempekerjakan anak dibawah

umur.

80% Upah sesuai UMR

80%

1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan 80%80%80%80%80%

√ Diberi tutup

60%

60%

70%

70%

IAL(Identifikasi Aspek Lingkungan)

diangkut setiap hari

80%

80% HIRARC

90%

70%

90%

90% railing

90%

70%

80% bordes

80% bordes

Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan

Koordinasi keamanan

Mengevaluasi

Membentuk unit K3LM dan

dicantumkan dalam

Jamsostek, Depnaker, Kantor

Pusat

Pembuatan akses jalan

Pembersihan oleh

Safety deck, safety net, surat edaran

dilarang menjatuhkan benda

ke bawah.

Pengukuran kebisingan dan getaran secara

Rambu, Papan Pengumuman

80%

80%

75% rambu, police line

80% railing

90%

70% safety harness

80%

80%

√ Instruksi Kerja

pemotongan stek yang tidak terpakai

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

pemeriksaan dari jamsostek februari 2006, dari proyek Desember 2005

80%

85%

60%

60%

80%

Bekerjasama dgn RS Atmajaya

80%

70%

√ Check list

90% CAR, Risalah Rapat

90%

Pemakaian Helm dan Sepatu

80%

80%

√ HIRARC

75%

80%

70%

Kebijakan K3LM PT.Waskita Karya

Bekerjasama dengan

RS.Atmajaya

Laporan Awal

90%

80%

90%

70%

Pencantuman Beban Maksimum

dalam hoist

air minum aqua, air pakai dari

perusahaan penyedia air bersih

Pengukuran secara berkala

Tempat sampah organik, non

organik dan B3

70%

85%

50%

100% x 59 + 90% x 9 + 85% x 2 + 80% x 34 + 75% x 2 + 70% x 13 + 60% x 7 + 50 % x 2 +0% x9

Jakarta, Juni 2006

Dibuat Oleh,

Devy FUnit K3LM

Pengukuran secara berkala

Pengukuran secara berkala

SASARAN DAN PROGRAM K3LM

Proyek : Pembangunan Flyover Cengkareng.

Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

1 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Januari Closed

Safety Officer

2 Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Awal proyek Mei Continue

Safety Officer dan Security

3 Ka Adkon Awal proyek Januari Closed

4 Menyediakan rambu-rambu K3 sesuai dengan Kebutuhan Ka. Loglat, Safety Officer Awal proyek Mei Continue

5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Kalap, Safety Officer Awal proyek Mei Continue

terhadap potensi bahaya dan resiko.

6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada selur Kalap & Safety Officer Awal proyek Mei Continue

karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor

7 Melaksanakan Inspeksi harian K3 Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue

8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rut Kapro & Safety Officer Januari Mei Continue

9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accide Kapro,Kalap,Safety Officer Januari Mei Continue

atau incident

### Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapanganKaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue

Mess Safety Officer

### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3 Ka. P/ K Januari Januari Closed

### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3 Ka P/ K Januari Januari Closed

### Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Ka. P/K Januari Mei Continue

### Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di guda Kaloglat Januari Mei Continue

### Mendistribusikan IK Katek Januari Januari Closed

### Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Kaloglat Januari Mei Continue

### Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Kaloglat Januari Mei Continue

### Menyediakan & memasang APAR Kaloglat & SO Closed

### Membuat cheklist untuk APAR, Kotak P3K,KM. Safety Officer Januari Mei Continue

### Mengalokasikan barang sesuai jenisnya Kaloglat Januari Mei Continue

### Penyediaan APD Kaloglat Januari Mei Continue

### Memasang & marawat railing pada tepi bangunan & area ra Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue

### Penguncian panel Kaloglat Januari Mei Continue

### Memasang safety deck, safety net dan proteksi Safety Officer Januari Mei Continue

### Mendistribusikan ijin kerja pada area berbahaya. Safety Officer Januari Mei Continue

### Melakukan training ERP Ka. P/K Closed

Kapro Januari Mei Continue

No.

Incidence Rate = 0

Melakukuan sosialisasi / induksi K3 bagi seluruh personil, tamu maupun Subkontraktor

Memeriksa kelengkapan K3 Subkontraktor sesuai dgn ceklist kelengkapan K3

Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

No.

### Ka. P/K Januari Mei Continue

### Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyek Ka. P/K Januari Mei Continue

### Pemberian status alat Kaloglat Januari Mei Continue

### Kaloglat Januari Mei Continue

### Maintenance Alat berat dan ringan Kaloglat Januari Mei Continue

### Menata dan Merapihkan gudang Alat dan kabel Kaloglat Januari Mei Continue

### Kaloglat Januari Mei Continue

### Katek Januari Mei Continue

### Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor Kalap Closed

### Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya Kalap & SO Januari Mei Continue

### Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman Kalap Januari Januari Closed

### Kalap Januari Mei Continue

### Kalap Januari Mei Continue

### Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang Kalap & SO Januari Mei Continue

### Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk Kalap & SO Januari Mei Continue

### Kalap & SO Januari Mei Continue

### Kalap & SO Januari Januari Closed

### Kalap & SO Januari Januari Closed

### Safety Officer Januari Mei Continue

### Safety Officer Januari Mei Continue

2 1 Melaksanakan pengurusan perijinan /pengesahan Ka. Loglat Closed

penggunaan Alat Berat / peralatan yang belum memiliki

atau surat ijin pengesahan yang sudah tidak berlaku lagi

ke pihak yang berwenang

2 Mendata & mengadakan pelatihan yang diperlukan Ka. P/K Januari Mei Continue

3 Meminta MSDS untuk setiap material khusus Loglat Januari Mei Continue

4 Melakukan pengukuran-pengukuran yang diperlukan Safety Officer Januari Mei Continue

5 Ka. Loglat Closed

khusus

6 Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue

Melengkapi kebutuhan karyawan, seperti;meja, kursi, komputer, printer dll.

Pemeriksaan Peralatan sebelum beroperasi dan secara berkala

Membuat lock out - tag out untuk setiap peralatan dan perlengkapan di lingkungan proyek

Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke almari yang representatif.

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menginformasikan kepada pelaksana K3LM tentang area berbahaya dalam proyek

Ikut memelihara kebersihan proyek yang ada di area kerja ataupun proyek.

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadaiIkut memelihara pagar sementara pada tepi construction joint lantai

Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau pemakaiannya

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Meningkatkan kesesuaian legal

Meminta SIO untuk setiap pekerja yang memerlukan keahlian

Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

No. Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Safety Officer

7 Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik Ka. Loglat Januari Januari Closed

8 Ka. Loglat Januari Januari Closed

3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue

2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pek Ka. P/K & Safety Officer Closed

yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek

3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue

klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta

penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan

bekerjasama dengan Jamsostek

4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue

kelengkapannya.

5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Ka. Loglat Januari Mei Continue

6 Ka. Loglat Januari Mei Continue

7 Kalap Januari Mei Continue

8 Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue

terjangkau pekerja9 Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue

### Melakukan fogging. Safety Officer Januari Mei Continue

Jakarta, Januari 2007Dibuat oleh,

Kepala Proyek

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

kesehatan karyawan

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN & PENGUKURAN KINERJA K3LM

NOAKTIFITAS/KONDISI PARAMETER

LOKASI FREKUENSIPENANGGUNG PROSEDUR/

BUKTI KERJAPERALATAN PANTAU / UKUR JAWAB IK

NOAKTIFITAS/KONDISI PARAMETER

LOKASI FREKUENSIPENANGGUNG PROSEDUR/

BUKTI KERJAPERALATAN PANTAU / UKUR JAWAB IK

Persero Form.P6.K3LM-15-13

PT. Waskita Karya Edisi : 1

PEMANTAUAN & PENGUKURAN SASARAN & PROGRAM K3LMBULAN APRIL

Proyek : Shangri-La Hotel CondominiumPeriode : Januari s/d Mei 2007Revisi Ke : 3

Sasaran K3LM Program K3LMRencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai Sasaran

1 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Januari Januari Januari Januari Closed

2 Awal proyek Mei Awal proyek April Continue

3 Awal proyek Januari Awal proyek Januari Close

4 Menyediakan rambu-rambu K3LM sesuai dengan KebutuhanAwal proyek Mei Awal proyek April Continue

5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Awal proyek Mei Awal proyek April Continue

terhadap potensi bahaya dan resiko.

6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada selAwal proyek Mei Awal proyek April Continue

karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor

7 Melaksanakan Inspeksi harian K3LM Januari Mei Januari April Continue

8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rut Januari Mei Januari April Continue

9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accide Januari Mei Januari April Standby

atau incident

### Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan Januari Mei Januari April Continue

Mess

### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3LM Close

### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3K Close

### Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Januari Mei Januari April Continue

### Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di guda Januari Mei Januari April Continue

### Mendistribusikan IK Januari Januari Januari Januari Close

### Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Januari Mei Januari April Continue

### Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Januari Mei Januari April Continue

No.

Incidence Rate = 0

Melakukuan sosialisasi / induksi K3LM bagi seluruh personil, tamu maupun Subkontraktor

Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dgn ceklist kelengkapan K3LM

Sasaran K3LM Program K3LMRencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai SasaranNo.

### Menyediakan & memasang APAR Januari Mei Januari April Continue

### Membuat cheklist untuk APAR, Kotak P3K,KM. Januari Mei Januari April Continue

### Mengalokasikan barang sesuai jenisnya Januari Mei Januari April Continue

### Penyediaan APD Januari Mei Januari April Continue

### Memasang & marawat railing pada tepi bangunan & area ra Januari Mei Januari April Continue

### Penguncian panel Januari Mei Januari April Continue

### Memasang safety deck, safety net dan proteksi Januari Mei Januari April Continue

### Mendistribusikan ijin kerja pada area berbahaya. Januari Mei Januari April Continue

### Melakukan training ERP Close

Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyek Januari Mei Januari April Continue

### Pemberian status alat Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Maintenance Alat berat dan ringan Januari Mei Januari April Continue

### Menata dan Merapihkan gudang Alat dan kabel Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor Januari Mei Januari April Continue

### Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya Januari Mei Januari April Continue

### Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang Januari Mei Januari April Continue

### Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Melengkapi kebutuhan karyawan, seperti;meja, kursi, komputer, printer dll.

Pemeriksaan Peralatan sebelum beroperasi dan secara berkala

Membuat lock out - tag out untuk setiap peralatan dan perlengkapan di lingkungan proyek

Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke almari yang representatif.

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menginformasikan kepada pelaksana K3LM tentang area berbahaya dalam proyek

Ikut memelihara kebersihan proyek yang ada di area kerja ataupun proyek.

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadaiIkut memelihara pagar sementara pada tepi construction joint lantai

Sasaran K3LM Program K3LMRencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai SasaranNo.

### Januari Mei Januari April Continue

### Januari Mei Januari April Continue

2 1 Melaksanakan pengurusan perijinan /pengesahan Close

penggunaan Alat Berat / peralatan yang belum memiliki

atau surat ijin pengesahan yang sudah tidak berlaku lagi

ke pihak yang berwenang

2 Mendata & mengadakan pelatihan yang diperlukan Awal proyek Mei Awal proyek April Continue

3 Meminta MSDS untuk setiap material khusus Januari Mei Januari April Continue

4 Melakukan pengukuran-pengukuran yang diperlukan Januari Mei Januari April Continue

5 Close

khusus

6 Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya Januari Mei Januari April Continue

7 Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik Januari Januari Januari Januari Close

8 Januari Januari Januari Januari Close

3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Januari Mei Januari April Continue

2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja

yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek Close

3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Januari Mei Januari April Continue

klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta

penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan

bekerjasama dengan Jamsostek

4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Januari Mei Januari April Continue

kelengkapannya.

5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Januari Mei Januari April Continue

6 Januari Mei Januari April Continue

7 Januari Mei Januari April Continue

Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau pemakaiannya

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Meningkatkan kesesuaian legal

Meminta SIO untuk setiap pekerja yang memerlukan keahlian

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

kesehatan karyawan

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Sasaran K3LM Program K3LMRencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai SasaranNo.

8 Januari Mei Januari April Continue

terjangkau pekerja9 Januari Mei Januari April Continue

### Melakukan fogging. Januari Mei Januari April Continue

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

Form.P6.K3LM-15-13

Revisi : 0

PEMANTAUAN & PENGUKURAN SASARAN & PROGRAM K3LMBULAN APRIL

Tindak LanjutStatus

Pelaksanaan

Closed

Continue

Closed

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Open

Open

Continue

Continue

Closed

Continue

Continue

Tindak LanjutStatus

Pelaksanaan

Closed

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Closed

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Tindak LanjutStatus

Pelaksanaan

Continue

Continue

Closed

Continue

Continue

Continue

Closed

Continue

Closed

Closed

Continue

Closed

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Tindak LanjutStatus

Pelaksanaan

Continue

Continue

Continue

Revisi : 3

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

Bagian : KalapPenanggungjawab : Ir. Winursito AdiTahun : 2007

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. Inspeksi K3LM harian R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

6. R Kalap

7. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

8. Kalap

9. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor

Sosialiasi dan mengawasi penggunaan APD yang memadai dan sesuai pekerjaan

Membantu memelihara railing-railing yang terdapat pada area proyek.

Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya

Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menginformasikan kepada pelaksana K3LM tentang area berbahaya dalam proyek

Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

10. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

11. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

12. R R R R Kalap

13. R R R R Kalap

2.

1. R Kalap

S

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

2. R Kalap

S

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

KETERANGAN R Rencana program Jakarta, September 2009

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang

Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk

Ikut memelihara kebersihan proyek yang ada di area kerja ataupun proyek.

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadai

Ikut memelihara pagar sementara pada tepi construction joint lantai

Meningkatkan kesesuaian Legal

Sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangan K3

Meningkatkan kesehatan karyawan

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Menentukan tempat buang air kecil yang terjangkau pekerja

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

Revisi : 3

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

Keterangan

Status Pelaksanaan

Continue

Close

Continue

Continue

Continue

Close

Continue

Close

Continue

Keterangan

Status Pelaksanaan

Continue

Continue

Close

Close

Close

Continue

Close

Continue

Jakarta, September 2009

Persero Form.P6. K3LM-03-03 PT.WASKITA KARYA Edisi : 1 Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta

Revisi : 3

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LM P.T. WASKITA KARYA (Persero)

Bagian : Safety OfficerPenanggungjawab : WiyonoTahun : 2007

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3LMR

S

2.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

3.R

S

4.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

5.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

6.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

Safety Officer

Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau pemakaiannya

Safety Officer

Melaksanakan sosialisasi & pengarahan K3LM kepada seluruh karyawan & pekerja antara lain Program safety morning, induksi dll

Safety Officer

Melaksanakan Inspeksi K3LM & merangkum hasil inspeksi yang dilakukan personil lain.

Safety Officer

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Safety Officer

Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian thdp potensi bahaya dan risiko (Safety deck, Safety net, Proteksi, APD dll)

Safety Officer

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

7.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

8.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

9.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

2.

1.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

3.

1. Menyediakan perlengkapan P3KR R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S S S S

2.R

S

3. Melakukan fogging di area proyekR R R R R R R R R R

S S

KETERANGAN R Rencana programJakarta, Januari 2007

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana Dibuat oleh, Disetujui oleh :

T Belum ada pelaksanaan

P Masih dalam pelaksanaan

Meeting mingguan /Rapat Koordinasi K3LM rutin

Safety Officer

Memelihara & merapikan lingkungan kantor, lapangan, mess & bedeng pekerja

Safety Officer

Memasang & merawat rambu-rambu K3LM di area proyek

Safety Officer

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan & penyesuaian penerapannya

Safety Officer

Meningkatkan kesehatan karyawan

Safety Officer

Menyediakan tempat kencing sementara

Safety Officer

Safety Officer

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan (Wiyono) (Ir. Ghozy Perdana)

Safety Officer Kepala Proyek

Form.P6. K3LM-03-03Revisi : 0

Revisi : 3

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LM P.T. WASKITA KARYA (Persero)

Keterangan

Status Pelaksanaan

Close

Continue

Close

Continue

Continue

Continue

Keterangan

Status Pelaksanaan

Continue

Continue

Continue

Continue

Continue

Close

Continue

Keterangan

Status Pelaksanaan

(Ir. Ghozy Perdana)

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

Keterangan

bulan ke : Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3LM R Katek Close

S

2. R Katek Close

S

3. R Katek Close

S

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek Continue

S S S S

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek Continue

S S S S

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek Continue

S S S S

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek Continue

S S S S

KETERANGAN R Rencana programS Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh staf teknik.

Melengkapi APD yang sesuai untuk staf teknik yang ke lapangan.

Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke almari yang representatif.

Menginformasikan Jadwal kerja pada petugas K3LM

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Memelihara kebersihan pada area kerja.

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

Keterangan

BULAN KE : Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. R R R R SEKRETARIS Continue

S S S S

2. Merevisi Rencana K3LM R SEKRETARIS Close

S

3. R SEKRETARIS Close

S

4. R SEKRETARIS Close

S

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R SEKRETARIS Continue

S S S S

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R SEKRETARIS Continue

S S S S SEKRETARIS

KETERANGAN R Rencana programS Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dengan Cek list kelengkapan K3LM di Kantor Sub Kont.

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada seluruh staf adkon.

Melakukan sosialisasi K3 kepada Subkontraktor proyek

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Memelihara kebersihan pada area kerja.

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3

Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

Keterangan

BULAN KE : Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. Pemberian status alat R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

3. Maintenance Alat berat dan ringan R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

7. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

8. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

2.

1. R R Kaloglat Close

2. R R Kaloglat Close

3. R R Kaloglat Close

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat Continue

2. R Kaloglat Close

KETERANGAN R Rencana programS Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Pemeriksaan Peralatan sebelum beroperasi dan secara berkala

Menata dan Merapihkan gudang Alat

Menata dan merapihkan Panel dan kabel listrik Sementara

Menata dan merapihkan gudang kabel

Menyediakan APD yang sesuai dengan Kebutuhannya

Membuat lock out - tag out untuk setiap peralatan dan perlengkapan di lingkungan proyek

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari Peraturan tentang Pemakaian alat Angkut dan angkat

Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

Meningkatkan kesehatan karyawan

Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

Keterangan

BULAN KE : Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3 R DPM Close

S

2. R DPM Close

S

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S

4.

5.

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S

8. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S

9. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S

3.

1.R R R R R R R R R R R R R R R R R

DPM Continue

S S S S

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM Continue

S S S S dpm

KETERANGAN R Rencana program

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada seluruh staf P/K.

Membersihkan dan merapikan Lingkungan kerjanya.

Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi untuk diikutkan kedalam pelatihan K3

Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi untuk diikutkan kedalam pelatihan P3K

Penyediaan Obat-obatan dan peralatan P3K untuk lingkungan proyek.

Melengkapi kebutuhan karyawan, seperti;meja, kursi, komputer, printer dll.

Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyek dan merawat kendaraan operasional

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan & menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintoharjo untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja.

Menyediakan Klinik kesehatan , paramedis dan kelengkapannya dilapangan .

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM K3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng.

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

Keterangan

BULAN KE : Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pelaksanaan

1. Incidence Rate = 0

1. R PM Continue

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Continue

S S S S S S S S S S S S S S S S S

3. R PM Close

S

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Continue

S S S S S S S S S S S S S S S S S

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Standby

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Continue

S S S S S S S S S S S S S S S S S

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Continue

S S S S S S S S S S S S S S S S S

3.

1. Merapihkan Lay out ruang kerja R R R R R R R R R R R R R R R R R PM Continue

S S S S S S S S S S S S S S S S S

KETERANGAN R Rencana program Dibuat oleh,S Pelaksanaan sesuai dengan rencanaT Belum ada pelaksanaanP Masih dalam pelaksanaan ( )

Melakukan sosialisasi K3 kepada seluruh pegawai proyek saat weekly meeting

Melakukan inspeksi K3 Mingguan dan Bulanan.

Melakukan sosialisasi K3 kepada Sub Kontraktor dan Supplier proyek

Melaksanakan Weekly dan Monthly Safety Meeting secara rutin.

Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident atau insident

Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan