3
Konfigurasi Internet Gateway + DHCP Server Berbasis Ubuntu Server A. Konfigurasi NIC Sebelum melakukan konfigurasi NIC, perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut : eth0 : <ip dan netmask red area> ---> misalnya 10.50.50.1 / 255.255.255.0 eth1 : <ip dan netmask green area> ---> misalnya 192.168.1.1 / 255.255.255.0 IP modem ADSL : apabila tdk ditentukan maka disesuaikan dengan eth0 hanya saja menggunakan host-id “1”. IP DNS 1 : 202.134.0.155 IP DNS 2 : 202.134.1.10 Pastikan komputer yang akan digunakan sebagai router memiliki 2 NIC yang berfungsi dengan baik. Kemudian konfigurasi masing-masing NIC dengan mengikuti langkah berikut : Jadilah root dengan mengetikkan : sudo -s Masukkan password anda jika diminta., Buka file konfigurasi NIC dengan mengetik : nano /etc/network/interfaces Isi dari file interfaces tersebut kurang lebih seperti ini : # This file describes the network interfaces available on your system # and how to activate them. For more information, see interfaces(5). # The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback Tambahkan baris berikut dibawah ini, perhatikan bahwa IP kedua ethernet device boleh diganti sesuai kebutuhan yang penting keduanya harus memiliki network ID yang berbeda : # The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet static address <ip eth0> netmask <isi sesuai kebutuhan> gateway <ip modem ADSL> auto eth1 iface eth1 inet static address <ip eth1> netmask <isi sesuai kebutuhan> Untuk menyimpan dan keluar dari editor ketik CTRL+X, tekan Y dan enter. Edit file /etc/resolv.conf untuk mengkonfigurasi DNS (name server). Caranya : nano /etc/resolv.conf Kemudian ketik baris dibawah ini : nameserver <ip DNS 1> nameserver <ip DNS 2> B. Konfigurasi Host Edit file informasi hostname di /etc/hosts nano /etc/hosts

Router Debian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Router Debian

Citation preview

Page 1: Router Debian

Konfigurasi Internet Gateway + DHCP ServerBerbasis Ubuntu Server

A. Konfigurasi NICSebelum melakukan konfigurasi NIC, perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut :

eth0 : <ip dan netmask red area> ---> misalnya 10.50.50.1 / 255.255.255.0

eth1 : <ip dan netmask green area> ---> misalnya 192.168.1.1 / 255.255.255.0

IP modem ADSL : apabila tdk ditentukan maka disesuaikan dengan eth0 hanya

saja menggunakan host-id “1”.

IP DNS 1 : 202.134.0.155

IP DNS 2 : 202.134.1.10

Pastikan komputer yang akan digunakan sebagai router memiliki 2 NIC yang berfungsi dengan baik. Kemudian konfigurasi masing-masing NIC dengan mengikuti langkah berikut :

Jadilah root dengan mengetikkan :

sudo -s

Masukkan password anda jika diminta.,

Buka file konfigurasi NIC dengan mengetik :

nano /etc/network/interfaces

Isi dari file interfaces tersebut kurang lebih seperti ini :

# This file describes the network interfaces available on your system

# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

# The loopback network interfaceauto loiface lo inet loopback

Tambahkan baris berikut dibawah ini, perhatikan bahwa IP kedua ethernet device boleh diganti sesuai kebutuhan yang penting keduanya harus memiliki network ID yang berbeda :

# The primary network interfaceauto eth0iface eth0 inet static

address <ip eth0> netmask <isi sesuai kebutuhan> gateway <ip modem ADSL>

auto eth1iface eth1 inet static

address <ip eth1> netmask <isi sesuai kebutuhan>

Untuk menyimpan dan keluar dari editor ketik CTRL+X, tekan Y dan enter.

Edit file /etc/resolv.conf untuk mengkonfigurasi DNS (name server). Caranya :

nano /etc/resolv.conf

Kemudian ketik baris dibawah ini :

nameserver <ip DNS 1>nameserver <ip DNS 2>

B. Konfigurasi Host Edit file informasi hostname di /etc/hosts

nano /etc/hosts

Page 2: Router Debian

Sesuaikan isi file hosts dengan ip eth1 sehingga terlihat seperti dibawah ini :

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost server<ip eth1> router.almadani.local router

# The following lines are desirable for IPv6 capable hosts::1 ip6-localhost ip6-loopbackfe00::0 ip6-localnetff00::0 ip6-mcastprefixff02::1 ip6-allnodesff02::2 ip6-allroutersff02::3 ip6-allhosts

Kemudian restart network daemon / service dari networking.

/etc/init.d/networking restart

Test hasil konfigurasi dengan melakukan ping ke masing-masing ip eth.

C. IP ForwardingAgar paket data dapat diteruskan melalui eth1 ke eth0 dan sebaliknya, maka kita perlu melakukan ip forwarding.

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

D. IP MasqueradingIP Masquerading diperlukan untuk membuat NAT (Network Address Translation), dimana berguna agar ip private yang digunakan internal network dapat mengakses internet (public area).

Pertama-tama sebelum melakukan konfigurasi NAT, pastikan settingan iptables dikosongkan terlebih dahulu agar tidak terjadi salah konfigurasi.

iptables -Fiptables -Xiptables -t nat -Fiptables -t nat -Xiptables -t mangle -Fiptables -t mangle -Xiptables -P INPUT ACCEPTiptables -P FORWARD ACCEPTiptables -P OUTPUT ACCEPT

Kemudian baru lakukan konfigurasi NAT menggunakan iptables dengan cara mengetikkan :

iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADEiptables-save > /etc/iptables.conf

Konfigurasi yang kita buat hanya bersifat sementara, sehingga akan hilang setiap komputer di restart atau dimatikan. Untuk itu kita perlu membuat script yang akan menjalankan konfigurasi ip forwarding dan ip masquerading tersebut :

nano /etc/init.d/iptables

Ketikkan perintah dibawah ini :

#! /bin/shecho 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forwardiptables-restore < /etc/iptables.conf

Simpan file, dan kemudian script tersebut kita buat executable (bisa di eksekusi) :

chmod +x /etc/init.d/iptables

Kemudian kita buat script tersebut dijalankan pada saat boot dengan mengetikkan perintah :

update-rc.d iptables defaults

Restart komputer dan test (ping) koneksi ke server melalui client.

Page 3: Router Debian

E. Setting repository Ubuntu.Repository merupakan istilah untuk menamakan suatu server yang dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga dapat bertindak sebagai “gudang” virtual tempat penyimpanan software-software penunjang sistem operasi linux (dalam hal ini Ubuntu), sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan instalasi software yang diinginkan tanpa perlu repot-repot mencarinya di internet.

Agar repository dapat digunakan, perlu dilakukan konfigurasi terlebih dahulu pada sistem operasi ubuntu kita. Cara berikut merupakan cara yang sudah dipermudah, sehingga tidak terlalu teknis.

Caranya adalah :

Masuk ke dalam folder yang menyimpan file konfigurasi repository dan backup file konfigurasi aslinya ke folder home.

cd /etc/apt/

mv sources.list /home/<user>/ → ganti <user> dengan user login anda yang sesuai.

Kemudian download file konfigurasi dari server.

wget ftp://10.88.88.99/pub/sources.list

Lakukan update index paket repository.

apt-get update

Jika tidak ada error, maka repository siap digunakan. Lanjutkan ke langkah berikutnya.

F. Install DHCP serverInstall dhcp3 server dengan mengetikkan perintah :

apt-get install dhcp3-server

Kemudian backup konfigurasi asalnya :

cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf.bak

Edit file /etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan cara :

sudo nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Dan copy sesuaikan isinya dengan konfigurasi dibawah ini :

authoritative;subnet <network address ip eth1> netmask <sesuai ip eth1> { range <sesuaikan dengan ip eth1>; option domain-name-servers <ip DNS 1>,<ip DNS 2>; option routers <ip eth1>; default-lease-time 600; max-lease-time 7200;}

Pada option domain-name-servers, ganti isian DNS 1 dan DNS 2 sesuai dengan yang telah anda isi di file resolv.conf .

Jalankan dhcp server dengan perintah :

/etc/init.d/dhcp3-server start

Lakukan test terhadap fungsi dhcp server melalui komputer client, caranya ketik :

dhclient

Kemudian cek ip yang terdeteksi dengan ifconfig, jika sesuai dengan range pada konfigurasi DHCP server, maka berarti anda telah berhasil.

Selamat Bekerja