51
Asuhan Persalinan Normal DOKUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No : 23/Doc-Askeb/STIKes FDK/IV/2013 DIPLOMA KEBIDANAN STIKes FORT DE KOCK BUKITTINGGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI Program Studi : Diploma III Kebidanan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir Kode Mata Kuliah : Bd. 302 Beban Studi : 5 SKS (T=3, P=2) Penempatan : Semester III Standar Kompetensi : Mampu memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu bersalin dan bayi baru lahir pada kondisi normal berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etik profesi. Kompetensi Dasar : Memahami data berdasarkan temuan dari anamnesis dan riwayat pemeriksaan secara akurat pada persalinan dan menyusun rencana asuhan bersama ibu dalam pelaksanaannya. Topik : Langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal. Dosen : Hasmy Raharini Referensi : 1. Chapman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. EGC : Jakarta. p (23-28) 2. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. Hasmy Raharini Page 1

RPP MIKROTEACHING

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tetang RPP

Citation preview

Page 1: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

DOKUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No : 23/Doc-Askeb/STIKes FDK/IV/2013

DIPLOMA KEBIDANAN STIKes FORT DE KOCK BUKITTINGGIRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

Program Studi : Diploma III KebidananMata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru LahirKode Mata Kuliah : Bd. 302Beban Studi : 5 SKS (T=3, P=2)Penempatan : Semester IIIStandar Kompetensi : Mampu memberikan asuhan kebidanan secara

efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu bersalin dan bayi baru lahir pada kondisi normal berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etik profesi.

Kompetensi Dasar : Memahami data berdasarkan temuan dari anamnesis dan riwayat pemeriksaan secara akurat pada persalinan dan menyusun rencana asuhan bersama ibu dalam pelaksanaannya.

Topik : Langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal.Dosen : Hasmy RahariniReferensi : 1. Chapman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan

Persalinan dan Kelahiran. EGC : Jakarta. p (23-28)

2. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. p (7-37) dan p (79-97)

3. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku Panduan Peserta Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. p (17-22)

4. Mandar, Polewali, 2010. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II P2KP Polwali Mandar, darihttp://.wordpress.com/2010/02/04/beberapa-catatan-pelatihan-apn-angkatan-ii-p2kp-polewali-mandar/.

Hasmy Raharini Page 1

Page 2: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

TAHAPAN PEMBELAJARANWaktu Isi Metoda dan Alat

Bantu5” 1. Mengucapkan salam, menanyakan kabar

dan mengajukan pertanyaan yang mengejutkan.

2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi dan menghubungkan materi ini dengan materi sebelumnya.

3. Menyampaikan OPS.4. Menyampaikan struktur pembelajaran

(Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dibahas, Referensi, dan Proses pembelajaran)

5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahas.

Metode : Ceramah

Alat Bantu :Papan Tulis

FlipchartHand Out

OHPMultimedia

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Studi KasusOPS (Enabling Objektif)1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan Asuhan

Persalinan Normal dengan tepat dan benar berdasarkan Buku Acuan dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) Depkes RI 2008.

2. Setelah menonton video Asuhan Persalinan Normal mahasiswa mampu memahami dengan tepat dan benar langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal.

URAIAN MATERI3” 1. Asuhan Persalinan Normal

Explanation Asuhan Persalinan Normal adalah pemberian asuhan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan/optimal. (JNPK-KR Depkes RI p. 3).

ActivityApakah komponen penting dari Asuhan Persalinan Normal ?

SummaryKomponen penting dari Asuhan Persalinan Normal adalah setiap intervensi yang akan diaplikasikan harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan

Metode : Ceramah

Alat Bantu :Papan TulisHand Out

OHPMultimedia

Hasmy Raharini Page 2

Page 3: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

keberhasilan proses persalinan.8” 2. Menonton Video

ExplanationSebelum menonton video APN mahasiswa diberi instruksi untuk menggunakan Penuntun Belajar Prosedur Persalinan Normal yang telah dibagikan. Setelah menonton video APN mahasiswa akan diminta tanggapannya tentang video yang telah ditonton.

ActivitySebutkanlah komponen penting dalam memberikan asuhan dalam persalinan ?

Summary1.Menyiapkan pertolongan persalinan

dengan memperhatikan Pencegahan Infeksi (PI).

2.Melaksanakan pertolongan persalinan kelahiran bayi.

3.Penanganan bayi baru lahir yang terdiri atas :

Penilaian (selintas). Keringkan tubuh bayi. Memastikan tidak ada lagi bayi

dalam uterus. Dalam 1 menit setelah bayi lahir,

suntikkan oksitosin 10 unit IM. Setelah 2 menit pasca persalinan

jepit tali pusat, dorong, potong dan ikat tali pusat.

Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.

Selimuti ibu dan bayi serta pasang topi di kepala bayi.

4. Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga.

Metode : Ceramah

Alat Bantu :Papan Tulis

FlipchartHand Out

OHPMultimedia

8” Menghafalkan langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal dengan Lagu APN.

3” Latihan (Evaluasi)Dengan memberikan soal objektif pilihan berganda 5 pilihan sebanyak 5 soal.(lampiran soal berada di note RPP Teori)

3” Penutup1.Menyamakan persepsi dengan mahasiswa.2.Menyimpulkan materi bersama-sama

dengan mahasiswa.3.Menugaskan mahasiswa untuk membaca

hand out.4.Mengucapkan salam.

Hasmy Raharini Page 3

Page 4: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Kode Mata Kuliah : Bd. 302

Beban Studi : 5 SKS (T=3, P=2)

Penempatan : Semester III

Waktu : 30 menit

Dosen : Hasmy Raharini

1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan Asuhan

Persalinan Normal dengan tepat dan benar berdasarkan Buku Acuan dari

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) Depkes

RI 2008.

2. Setelah menonton video asuhan persalinan normal mahasiswa mampu

memahami dengan tepat dan benar langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan

Normal.

Hasmy Raharini Page 4

Objektif Perilaku

Siswa

REFERENSI

Page 5: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

1. Chapman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.

EGC : Jakarta. p (23-28)

2. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku Acuan

Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan

Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi 5

Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. p (7-37) dan

p (79-97)

3. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku

Panduan Peserta Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan

Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan

Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. p (17-22)

4. Mandar, Polewali, 2010. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II P2KP

Polwali Mandar, darihttp://.wordpress.com/2010/02/04/beberapa-catatan-

pelatihan-apn-angkatan-ii-p2kp-polewali-mandar/.

Hasmy Raharini Page 5

Page 6: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Asuhan Persalinan Normal adalah pemberian asuhan yang bertujuan untuk

menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi

ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan

intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan

dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).

Berarti bahwa setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan

persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang

manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan.

1. 58 langkah standar dalam memberikan Asuhan Persalinan Normal yang

sebelumnya terdiri dari 60 langkah sekarang menjadi 59 Langkah,

tambahannya adalah langkah pemeriksaan kesehatan lengkap Bayi Baru

Lahir (BBL). Hal ini dilakukan karena banyak bayi yang baru dilahirkan,

tanpa disadari oleh sang penolong persalinan (tenaga kesehatan=bidan)

Hasmy Raharini Page 6

Pengertian APN

Hal-hal yang perlu

diperhatikan

Page 7: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

telah mengalami kelainan, dan celakanya yang mengetahui terlebih dahulu

adalah ibu dan atau keluarga sang bayi.

2. Ketika bayi baru saja dilahir, tidak langsung dipotong tali pusatnya, tetapi

diletakkan diatas perut ibu, kemudian diberikan suntikan oksitosin.

Perubahan ini karena dengan pemberian suntikan terlebih dahulu, maka

aliran darah melalui plasenta masih sempat terjadi yaitu seitar 35 cc

permenit, jadi jika standarnya ketika bayi lahir, kemudian diletakan diatas

perut ibu lalu disuntikan oksitosin berkisar 2-3 menit artinya sekitar 100 cc

darah masih sempat diperoleh sang bayi dan sebagai awal penyesuaian diri

dengan lingkungan diluar rahim ibunya.

3. Langkah ke 43 ketika bayi dibiarkan tetap melakukan kontak kulit ke kulit

di dada ibu paling sedikit 1 jam. Dan kemudian masuk pada langkah

selanjutnya. 1 jam bayi bersama ibunya adalah kesempatan yang diberikan

oleh bidan untuk melakuan Inisiani dini bayi. Sang bayi akan merangkak

mencari payudara (the Breast Crawl).

4. Semua langkah adalah penting, setiap langkah yang dibuat oleh para ahli

mempunyai arti, maksud dan tujuan, apa yang terjadi pada setiap langkah

selalu didahului oleh tanda-tanda, bidan yang melakukan persalinan harus

dengan tenang, dan jangan tergesa-gesa, hanya bisa dilakukan bila setiap

langkah dipahami dengan benar. (Mandar, 2010)

Hasmy Raharini Page 7

Page 8: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

I. Mengenali Gejala dan Tanda Kala Dua

1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua

Ibu merasa adanya dorongan kuat dan meneran

Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan

vagina

Perineum tampak menonjol

Vulva dan sfingter ani membuka

II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk

menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru

lahir. Untuk resusitasi : tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3

handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap lender, lampu sorot 60 watt

dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.

Menggelar kain diatas di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta

ganjal bahu bayi.

Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di

dalam perut sesuai.

3. Pakai celemek plastik

4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan

dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan

tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa

dalam.

Hasmy Raharini Page 8

Langkah-Langkah APN

Page 9: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang

memakai sarung tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi

pada alat suntik).

III. Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari

depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air

DTT.

Jika introitus vagina, perineum dan anus terkontaminasi tinja,

bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.

Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah

yang tersedia.

Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan

dan rendam dalam larutan klorin 0,5%).

8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.

Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap , maka

lakukan amniotomi.

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih

memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan

dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit.

Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus

untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit).

Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.

Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-

hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

IV. Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Bimbingan

Meneran

Hasmy Raharini Page 9

Page 10: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan

bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan

keinginannya.

Dalam membantu ibu merasa nyaman dalam meneran, ada beberapa posisi

yang dianjurkan yaitu :

Posisi duduk dan setengah duduk, dapat memberikan rasa nyaman

bagi ibu dan memberi kemudahan baginya untuk beristirahat di

antara kontraksi. Keuntungan dari posisi ini adalah gaya gravitasi

untuk membantu ibu melahirkan bayinya.

Posisi jongkok atau berdiri, membantu mempercepat kemajuan

kala dua persalinan dan mengurangi rasa nyeri.

Posisi merangkak atau miring ke kiri, membuat ibu merasa lebih

nyaman dan efektif dalam meneran. Kedua posisi tersebut juga

membantu perbaikan oksiput yang melintang untuk berputar

menjadi posisi oksiput anterior. Posisi merangkak sering kali

membantu ibu mengurangi nyeri punggung saat persalinan. Posisi

berbaring miring ke kiri memudahkan ibu untuk beristirahat

diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga dapat

mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum.

a. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi

dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif

dan dokumentasikan semua semua temuan yang ada).

b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk

mendukung dan member semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa

ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi

setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa

nyaman).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat

untuk meneran :

Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.

Hasmy Raharini Page 10

Page 11: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran

apabila caranya tidak sesuai.

Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman dan sesuai pilihannya (kecuali

posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).

Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.

Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.

Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum).

Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.

Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120

menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran

(multigravida).

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang

nyaman, jika ibu merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

V. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika

kepala bayi telah membuka vulva dengan berdiameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.

17. Buka tutup partu set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

VI. Melakukan Pertolongan Kelahiran Bayi

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih

dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi

defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran

perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang

sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.

Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas

kepala bayi.

Hasmy Raharini Page 11

Page 12: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan

potong diantara kedua klem tersebut.

21. Tunggu kepala lahir melakukan putaran paksi luar secara spontan.

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.

Anjurkan ibu untuk meneran pada saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan

kepala ke arah bawah dan distal menuju bahu depan muncul di bawah

arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan

bahu belakang.

23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawah untuk kepala dan bahu.

Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku

sebelah atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke

punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan

telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu

jari dan jari-jari lainnya).

VII. Penanganan Bayi Baru lahir

25. Lakukan penilaian (selintas) :

Apakah bayi cukup bulan ?

Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?

Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan ?

Apakah bayi bergerak dengan aktif ?

Bila salah satu jawaban adalah “Tidak”, lanjutkan ke langkah resusitasi

pada asfiksia bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya). Bila semua

jawaban adalah “Ya”, lanjut langkah ke-26.

26. Keringkan tubuh bayi

Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali

bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan

handuk/kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.

Hasmy Raharini Page 12

Page 13: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus

(hamil tunggal).

28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi

baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM

(intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi

sebelum menyuntikkan oksitosin).

30. Setelah 2 menit pacsa persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3

cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit

kembali tali pusat pada 2cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat

Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut

bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.

32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.

Letakkan bayi tertelungkup di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi

menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara

payudara ibu, dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

VIII. Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk

mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil

tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-cranial)

secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir

setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga

timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota

keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.

37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-cranial hingga plasenta terlepas,

minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar

Hasmy Raharini Page 13

Page 14: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan

tekanan dorso-cranial).

Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar

5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.

Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :

1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.

2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh.

3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.

4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya.

5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila

terjadi perdarahan, segera lakukan manual plasenta.

38. Saat plasenta keluar dari introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua

tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin dan

kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah

disediakan.

Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk

melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau

klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,

letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan

melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

IX. Menilai Perdarahan

40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan

selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung

plastic atau tempat khusus.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan

penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.

X. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

Hasmy Raharini Page 14

Page 15: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan

pervaginam.

43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling

sedikit 1 jam.

Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini

dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar

10-15 menit. Bayi cukup menyusui dari satu payudara.

Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah

berhasil menyusu.

44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotika

salep mata pencegahan, dan vitamin K1 1 mg intramuscular dipaha kiri

anterolateral.

45. Setelah 1 jam pemberian vit K1 1 mg berikan suntikan imunisasi Hepatitis

B dipaha kanan anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar

sewaktu-waktu bisa disusukan. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila

bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan

sampai bayi berhasil menyusu.

46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan per vaginam :

2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.

Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan.

Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan.

Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai

untuk menatalaksanakan atonia uteri.

47. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus dan nilai

kontraksi.

48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1

jam pertama pascapersalinan.

Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama

pasa persalinan.

Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

Hasmy Raharini Page 15

Page 16: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa bayi

bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-

37,5 0C).

Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan segera

merujuk ke rumah sakit.

Jika bayi bernafas terlalu cepat, segera dirujuk.

Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi kulit-

ke-kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.

51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk

dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah

didekontaminasi.

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan

ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan

kering.

54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan

keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.

55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan

bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10

menit.

57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan

asuhan kala IV.

Tanda gejala kala dua (Doran, Teknus, Perjol, Vulka)

Hasmy Raharini Page 16

LIRIK LAGU APN

Page 17: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Siap alat siapkan diri (Celemek, Cuci, Sarung, Oksi)

Pastikan pembukaan lengkap (Bersih, PD, Celup, DJJ)

Siapkan ibu dan keluarga (Beritahu Ibu Bapak)

Bila ibu ntuk meneran (2, 3,1 langkah)

Siap-siap untuk menolong (Handuk, Bokong, Buka, Sarung)

Tolong kepala, bahu, badan (3, 1, 2 langkah)

Penanganan bayi baru lahir (2, 3, 2, 2 langlah)

Manajemen aktif kala III (ini materi utama)

PTT, plasenta, masase (3, 2, 1)

Perdarahan segera periksa (Plasenta dan Robekan)

Paska Tindakan 17 (Kontak, Pantau, Bersih, Nyaman)

Partoooograf….

LATIHAN SISWA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

KUIS LANGKAH-LANGKAH APN

TAHUN 2012/2013

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Hasmy Raharini Page 17

Page 18: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Kode Mata Kuliah : Bd. 302

Semester : III

Waktu : 5 menit

Petunjuk :

Bacalah soal dengan teliti dan ikuti petunjuk dibawah ini !

Berilah salah satu tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban yang paling

benar pada lembar soal. Setelah waktu pengisian lembar kuis selesai, tukarkan

dengan teman sebelah Saudara untuk dilakukan pemeriksaan secara langsung.

……………………………….……Selamat Bekerja……………………………..

1. Fokus Asuhan Persalinan Normal adalah persalinan bersih, aman serta

mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari

menunggu dan kemudian menangani komplikasi, menjadi pencegahan

komplikasi. Persalinan bersih, aman serta pencegahan komplikasi selama dan

pascapersalinan terbukti mampu

a. Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

b. Meningkatkan harapan hidup ibu dan bayi baru lahir.

c. Mengurangi angka kesakitan ibu dan bayi baru lahir.

d. Mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

e. Mengurangi angka kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.

2. Tanda pasti Kala Dua ditentukan melalui

a. Perineum menonjol dan meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

b. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.

c. Pembukaan serviks telah lengkap atau terlihat kepala bayi melalui introitus

vagina.

d. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.

e. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau vagina.

Hasmy Raharini Page 18

Page 19: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

3. Berdasarkan Buku Acuan Pelatihan Klinik APN Asuhan Esensial, Pencegahan

dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi

5 Edisi 2008, kapankah dilakukan penjepitan tali pusat ?

a. Setelah bayi bernafas dengan spontan dan terdengar bunyi tangis yang keras.

b. Setelah bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala dan seluruh bagian tubuh.

c. Setelah handuk yang sudah basah diganti dengan dengan handuk/kain yang

kering dan bersih.

d. Setelah memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua.

e. Setelah 2 menit pasca persalinan dan telah dilakukan penyuntikan oksitosin

10 unit IM di 1/3 paha atas.

4.Dalam pelaksanaan prosedur pasca persalinan, kapankah dilakukan pemeriksaan

fisik bayi baru lahir, pemberian antibiotika salep mata dan pemberian vitamin

K1 1mg IM ?

a. Setelah setengah jam persalinan

b. Setelah satu jam persalinan

c. Setelah dua jam persalinan

d. Setelah tiga jam persalinan

e. Setelah empat jam persalinan

5. Berapa lamakah pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam

dalam prosedur pasca persalinan ?

a. 0,5 jam pertama pasca persalinan.

b. 1 jam pertama pasca persalinan.

c. 1,5 jam pertama pasca persalinan.

d. 2 jam pertama pasca persalinan.

e. 2,5 jam pertama pasca persalinan.

SOP PEMBELAJARAN TEORI DI KELAS

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN

BAYI BARU LAHIR

TOPIK LANGKAH-LANGKAH DALAM

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Hasmy Raharini Page 19

Page 20: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

1. Menarik perhatian dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar, kondisi

dan mengajukan pertanyaan yang mengejutkan. G (Get Attention)

Assalamu’alaikum Wr. Wb Selamat pagi mahasiswa ibuk sekalian..! Apa

kabar anda semua disiang hari ini ? Walaupun sudah siang semoga masih

bersemangat untuk melanjutkan pembelajaran kita dalam Mata Kuliah

Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir ok….

2.Melakukan review materi lalu/menyampaikan permasalahan yang

melatarbelakangi materi ini disampaikan, sampaikan topik yang akan

diajarkan pada sesi ini.

L (Link With Previous Session)

(Menampilkan gambar seorang bayi baru lahir di lubang WC dan seorang

bayi bayi baru lahir dengan wajah lecet dan memar)

Baiklah sebelum memulai pembelajaran kita pada hari ini ibu ingin

mengetahui terlebih dahulu, apa yang saudara fikirkan tentang gambar ini ?

Benar sekali….. Gambar tersebut mengilustrasikan bayi yang lahir di lubang

WC dan seorang bayi baru lahir dengan wajah lecet dan memar.

Andaikan persalinan tersebut dipimpin oleh seorang bidan yang profesional,

tentunya peristiwa ini tidak akan terjadi. Demikian pula jika seorang bidan

mengetahui gejala dan tanda kala dua persalinan dengan benar, tentunya ibu

bersalin akan mendapatkan asuhan yang tepat.

Pada minggu yang lalu kita sudah mempelajari tentang lima benang merah

dalam asuhan persalinan dan sepintas tentang Asuhan Persalinan Normal.

Ummi tolong disebutkan 5 aspek penting dalam lima benang merah..Ya

tepat sekali jawaban Ummi..

(Layar presentasi diistirahatkan dengan menekan tombol B, kemudian

menuliskan topik pada pembelajaran ini di papan tulis).

Sehubungan dengan hal itu, siang ini kita akan menginterpretasikan

langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal

(Kemudian layar presentasi diaktifkan kembali dengan menekan tombol B,

presentasi dilanjutkan).

Hasmy Raharini Page 20

Page 21: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

3. Menyampaikan Objektif Perilaku Siswa (OPS) secara lengkap sesuai

dengan Lesson Plan. O (Objektive)

1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan

Asuhan Persalinan Normal dengan tepat dan benar berdasarkan Buku

Acuan dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi

(JNPK-KR) Depkes RI 2008.

2. Setelah menonton video Asuhan Persalinan Normal, mahasiswa mampu

menginterpretasikan dengan tepat dan benar langkah-langkah dalam

Asuhan Persalinan Normal.

(Kemudian membagikan Penuntun Belajar Prosedur Asuhan

Persalinan Normal yang akan menjadi pedoman dalam menonton

video Asuhan Persalinan Normal yang akan ditampilkan).

4. Menyampaikan struktur/prosedur pembelajaran yang akan dilakukan pada

sesi ini meliputi pokok-pokok materi yang akan dibahas sesuai OPS,

referensi yang digunakan dan proses pembelajaran/aktivitas yang

dilakukan. S (Structure)

(Layar presentasi diistirahatkan dengan menekan tombol B, kemudian

menuliskan pokok-pokok materi di papan tulis).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran hari ini, kita akan membahas topik-

topik sbb :

1. Pengertian Asuhan Persalinan Normal

2. Langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal

3. Lirik lagu APN

(Kemudian layar presentasi diaktifkan kembali dengan menekan tombol B,

presentasi dilanjutkan).

Adapun referensi yang ibu gunakan sebagai acuan dalam penyampaian

materi ini adalah

1. Chapman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan Persalinan dan

Kelahiran. EGC : Jakarta. p (23-28)

2. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku

Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial,

Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan

Hasmy Raharini Page 21

Page 22: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR : Jakarta. p (7-37) dan

p (79-97)

3. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. 2008. Buku

Panduan Peserta Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan

Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi

Persalinan dan Bayi Baru Lahir Revisi 5 Edisi 2008. JNPK-KR :

Jakarta. p (17-22)

4. Mandar, Polewali, 2010. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal II P2KP

Polwali Mandar, dari http://.wordpress.com/2010/02/04/beberapa-

catatan-pelatihan-apn-angkatan-ii-p2kp-polewali-mandar/.

Selama proses pembelajaran nanti akan dilaksanakan ceramah ilustrasi

serta diskusi dan pada akhir pertemuan ini akan diadakan kuis.

5. Melakukan stimulate dengan menyampaikan pentingnya topik ini. S

(Stimulate)

Pelaksanaan asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir dengan benar

dan tepat akan menghasilkan persalinan bersih, aman, dan mencegah

terjadinya komplikasi. Pada akhirnya kita dapat mengurangi kesakitan atau

kematian ibu dan bayi baru lahir.

6. Memberikan aba-aba dan motivasi mahasiswa bahwa pembahasan tentang

topik ini.

Baiklah mari kita mulai pembahasan topik kita hari ini. Untuk tercapainya

tujuan pembelajaran, diharapkan kita semua fokus dan tolong profil hpnya

didiamkan.

7. Mulailah topik yang pertama dengan struktur ; Explanation (Membaca

judul, pokok materi, jelaskan materi dan berikan contoh berupa gambar,

video dan ilustrasi yang memberikan gambaran yang jelas), Activity dan

Summary (EAS)

a. Asuhan Persalinan Normal

Explanation

Hasmy Raharini Page 22

Page 23: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Asuhan Persalinan Normal adalah pemberian asuhan yang

bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang

terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal

mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga

pada tingkat yang diinginkan/optimal. (JNPK-KR Depkes RI p. 3).

Activity

Apakah komponen penting dari Asuhan Persalinan Normal ?

Summary

Komponen penting dari Asuhan Persalinan Normal adalah setiap

intervensi yang akan diaplikasikan harus mempunyai alasan dan bukti

ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan

keberhasilan proses persalinan.

(Layar presentasi diistirahatkan dengan menekan tombol B, kemudian

menggunakan media flipchart).

b. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Asuhan

Persalinan Normal

Explanation

Dalam pemberian Asuhan selama persalinan selalu berorientasi

pada ibu dan bayi.

Activity

Sebutkanlah beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan ?

Summary

Beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan terdiri atas :

1). Menggunakan APN 59 langkah.

2). Tidak tergesa-gesa dalam memotong tali pusat.

3). Memberi kesempatan kontak kulit ibu dengan kulit bayi.

4). Melaksanakan intervensi dengan adanya bukti ilmiah.

(Kemudian layar presentasi diaktifkan kembali dengan menekan tombol

B, presentasi dilanjutkan).

c. Menonton Video

Hasmy Raharini Page 23

Page 24: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Explanation

Sebelum menonton video APN mahasiswa diberi instruksi untuk

menggunakan Penuntun Belajar Prosedur Persalinan Normal yang

telah dibagikan. Setelah menonton video APN mahasiswa akan

diminta tanggapannya tentang video yang telah ditonton.

Activity

Sebutkanlah komponen penting dalam memberikan asuhan dalam

persalinan ?

(Layar presentasi diistirahatkan dengan menekan tombol B,

kemudian menggunakan media OHP).

Summary

1.Menyiapkan pertolongan persalinan dengan memperhatikan

Pencegahan Infeksi (PI).

2.Melaksanakan pertolongan persalinan kelahiran bayi.

3.Penanganan bayi baru lahir yang terdiri atas :

Penilaian (selintas).

Keringkan tubuh bayi.

Memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.

Dalam 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10

unit IM.

Setelah 2 menit pasca persalinan jepit tali pusat, dorong,

potong dan ikat tali pusat.

Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.

Selimuti ibu dan bayi serta pasang topi di kepala bayi.

4. Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga.

(Kemudian layar presentasi diaktifkan kembali dengan menekan

tombol B, presentasi dilanjutkan).

c. Menghafalkan langkah-langkah Asuhan Persalinan Normal dengan Lagu

APN.

Hasmy Raharini Page 24

Page 25: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

(Menggunakan video lagu APN yang dinyanyikan oleh 5 orang bidan

dan mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi, agar mempercepat

dalam menghafal langkah-langkah APN. Lirik lagu telah ditulis

sebelumnya dengan menggunakan flipchart).

8. Memberikan mahasiswa aplikasi konsep berupa kasus/soal sebagai

pendalaman dan integrasi dari keseluruhan topik.

Misalnya datang seorang pasien ibu hamil ke BPS anda dengan keluhan

pengeluaran lendir bercampur darah dari kemaluan disertai dengan

dorongan untuk meneran.

9. Memberikan umpan balik terhadap hasil pengerjaan kasus.

(Mengajukan pertanyaan pada seluruh mahasiswa yang ada dalam kelas,

kemudian mempersilahkan kepada mahasiswa yang menunjuk tangan).

Jika anda seorang bidan di BPS tersebut apakah tindakan yang akan

saudara lakukan ?

Seorang mahasiswa menunjuk tangan dan menjawab, “ Saya akan

memeriksa tanda dan gejala persalinan kala dua dan menentukan tanda

pasti persalianan dengan melakukan Periksa Dalam”.

(Memberikan umpan balik berupa pujian pada mahasiswa yang telah

menjawab dengan benar. Tepat sekali…..seorang bidan professional akan

melakukan tindakan seperti itu).

10. Memberikan evaluasi dengan menggunakan soal objektif test yang

berjumlah 5 buah dengan 5 pilihan jawaban.

(Mahasiswa diberi waktu 3 menit untuk menjawab dengan memberilah

salah satu tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban yang paling

benar pada lembar soal. Setelah waktu pengisian lembar kuis selesai,

dilakukan pemeriksaan langsung dengan menukarkan lembar soal tadi

dengan teman yang lain yang duduk berdekatan. Setelah itu lembaran

langsung dikumpulkan, agar nilai kuisnya dapat langsung dimasukkan.

Contoh lembar soal untuk kuis telah ada di RPP Teori dan di Hand Out).

Hasmy Raharini Page 25

Page 26: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Saudara tiba saatnya ibu akan menilai kemampuan penguasaan materi

secara individu dengan menggunakan soal objektif test berdasarkan topik

yang kita pelajari hari ini.

(Lembaran soal yang sekaligus sebagai lembar jawaban dibagikan pada

seluruh mahasiswa).

Silahkan Saudara baca petunjuk pengisiannya dan selamat bekerja.

(Setelah 3 menit)

Baiklah saudara waktunya sudah habis, silahkan untuk menukarkan lembar

soal yang sekaligus menjadi lembar jawaban anda dengan teman

disebelahnya. Kita akan mengkoreksi bersama-sama, jawaban untuk soal

no 1 adalah E, jawaban untuk soal no 2 adalah C, jawaban untuk soal no 3

adalah E, jawaban untuk soal no 4 adalah B dan jawaban untuk soal no 5

adalah D.

Siapa yang betul semua ?

11. Melakukan penutupan dari sesi pembelajaran.

Menyampaikan ketercapaian OPS

Dari hasil evaluasi secara individu, ibu bisa nyatakan bahwa tujuan

pembelajaran kita hari ini sudah tercapai.

Menyarankan mahasiswa untuk memperdalam pokok materi yang baru

dibahas.

Supaya saudara bisa merencanakan pemberian asuhan dalam persalinan,

ibu sarankan untuk meningkatkan pemahaman tentang topik yang telah

kita pelajari hari ini dan menambahkan referensi lain agar lebih

meningkatkan pemahaman.

Menyampaikan materi sesi berikutnya.

Pembelajaran kita yang akan datang tidak kalah menarik yaitu

Manajemen Asfiksia Bayi Baru lahir. Ibu menugaskan saudara untuk

membaca dan membuat resume tentang Manajemen Asfiksia Bayi Baru

Lahir. Resume akan dikumpulkan sebelum pembelajaran dimulai.

Terima kasih, sampai jumpa minggu depan dan selamat istirahat. Kita

akhiri dengan hamdalah, (Alhamdulillahirobbil’lamin)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasmy Raharini Page 26

Page 27: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

PENUNTUN BELAJARPROSEDUR PERSALINAN NORMAL

Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :1. Perlu perbaikan : langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang

seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan).2. Mampu : langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya

Hasmy Raharini Page 27

Page 28: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

(jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal.

3. Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efesien.

T/D langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan).

KEGIATAN KASUSI. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua Ibu merasa adanya dorongan kuat dan meneran Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat

pada rectum dan vagina Perineum tampak menonjol Vulva dan sfingter ani membuka

II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan

esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi : tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap lender, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.

Menggelar kain diatas di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi.

Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam perut sesuai.

3. Pakai celemek plastik4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,

cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam.

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik ).

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK .

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT.

Jika introitus vagina, perineum dan anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.

Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia.

Ganti sarung tangan jika terkontaminasi

Hasmy Raharini Page 28

Page 29: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

(dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%).

8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap , maka lakukan amniotomi.

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit).

Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal. Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ

dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan

janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.

a. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif dan dokumentasikan semua semua temuan yang ada).

b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan member semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran :

Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki

cara meneran apabila caranya tidak sesuai. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman dan sesuai

pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).

Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi. Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk

ibu. Berikan cukup asipan cairan per-oral (minum). Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai. Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir

Hasmy Raharini Page 29

Page 30: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

setelah 120menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida).

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di

perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan berdiameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.

17. Buka tutup partu set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYILAHIRNYA KEPALA

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.

Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.

Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong diantara kedua klem tersebut.

21. Tunggu kepala lahir melakukan putaran paksi luar secara spontan.

LAHIRNYA BAHU22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang

secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran pada saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal menuju bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawah untuk

kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-

Hasmy Raharini Page 30

Page 31: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

jari lainnya).VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25.Lakukan penilaian (selintas) : Apakah bayi cukup bulan ? Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ? Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa

kesulitan ? Apakah bayi bergerak dengan aktif ?

Bila salah satu jawaban adalah “Tidak”, lanjutkan ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya). Bila semua jawaban adalah “Ya”, lanjut langkah ke-26.

26.Keringkan tubuh bayiKeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.

27.Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).

28.Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).

30. Setelah 2 menit pacsa persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit

(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.

32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.Letakkan bayi tertelungkup di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu, dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm

dari vulva.35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi

atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

Hasmy Raharini Page 31

Page 32: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-cranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami

atau anggota keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.

MENGELUARKAN PLASENTA37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-cranial hingga

plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-cranial). Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem

hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.

Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih

penuh.3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya.5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi

lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan manual plasenta.

38. Saat plasenta keluar dari introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin dan kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT

atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

RANGSANGAN TAKTIL (MASASE) UTERUS39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan

masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

IX. MENILAI PERDARAHAN40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi

dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastic atau tempat khusus.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.

Hasmy Raharini Page 32

Page 33: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.

X.MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN

42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.

43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.

Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusui dari satu payudara.

Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu.

44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotika salep mata pencegahan, dan vitamin K1 1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral.

45. Setelah 1 jam pemberian vit K1 1 mg berikan suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha kanan anterolateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.

EVALUASI46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan

per vaginam : 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan

asuhan yang sesuai untuk menatalaksanakan atonia uteri.47. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus

dan nilai kontraksi.48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15

menit selama 1 jam pertama pascapersalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2

jam pertama pasa persalinan. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak

normal.50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk

pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5 0C).

Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan segera merujuk ke rumah sakit.

Jika bayi bernafas terlalu cepat, segera dirujuk.

Hasmy Raharini Page 33

Page 34: RPP MIKROTEACHING

Asuhan Persalinan Normal

Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi kulit-ke-kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.

KEBERSIHAN DAN KEAMANAN51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.

54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.

55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin

0,5%, balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.DOKUMENTASI

58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV.

Hasmy Raharini Page 34