97
i KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGOWANU 3 KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH : SITI SOLEKAH NPM 07410509 FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP PGRI SEMARANG 2010

S K R I P S I - · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

  • Upload
    ngotu

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

i

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA DENGANKEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA KELAS VI

SEKOLAH DASAR NEGERI TEGOWANU 3KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

S K R I P S I

Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhisalah satu persyaratan dalam menyelesaikan program

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH :

SITI SOLEKAHNPM 07410509

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENIIKIP PGRI SEMARANG

2010

Page 2: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

ii

PERSETUJUAN

SKRIPSI

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA DENGANKEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA KELAS VI

SEKOLAH DASAR NEGERI TEGOWANU 3KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yang disusun dan diajukan oleh :

Siti SolekahNPM 07410509

Telah disetujui oleh Pembimbinguntuk diajukan kehadapan Dewan Penguji

Tanggal : 25 Agustus 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Ngatmini, M.Pd Dra. Asrofah, M.PdNIP 0916407121991122001 NPP 936601104

Page 3: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

KORELASI KEMAMPUAN MEMBACA DENGANKEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA KELAS VI

SEKOLAH DASAR NEGERI TEGOWANU 3KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yang disusun dan diajukan oleh :Siti Solekah

NPM 07410509

Telah dipertahankan di depan Dewan Pengujipada tanggal : 25 Agustus 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan PengujiKetua Sekretaris

Dra. Sri Suciati, M.Hum Drs. Harjito, M.HumNIP 131918348 NPP 936501103

Penguji IDra. Ngatmini, M.Pd ( ………………………… )NIP 0916407121991122001

Penguji IIDra. Asrofah, M.Pd ( ………………………… )NPP 936601104

Penguji IIIDrs. Harjito, M.Hum ( ………………………… )NPP 936501103

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENIIKIP PGRI SEMARANG

2010

Page 4: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

(HR. Bukhori)

2. Semua permasalahan adalah bagian dari kehidupan, dan kehidupan akan terus

bergulir. Menyalahkan adalah tindakan yang tidak membangun, lebih baik

cari cara untuk menyelesaikan permasalahan.

(Steven J. Stein)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan ibuku tercinta

2. Kakak, adik dan keponakanku tersayang.

3. Sahabat-sahabatku senasib dan seperjuangan

4. Masku tercinta yang selalu memberi semangat

dalam mengerjakan Skripsi

Page 5: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

v

ABSTRAK

Siti Solekah, 2004. “Korelasi antara Kemampuan Membaca denganKemampuan Mengarang pada Siswa Kelas VI SD Negeri Tegowanu 03Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009 / 2010. SkripsiPembimbing I Dra. Ngatmini, M.Pd, Pembimbing II Dra. Asrofah, M.Pd.

Siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 03 Kecamatan KarangawenKabupaten Demak cenderung melakukan teknik membaca secara monoton, tanpamemperhatikan adanya intonasi dan jeda sehingga belum mampu menyerapinformasi bacaan secara optimal. Hal ini berdampak terhadap kemampuanmerangkai kalimat menjadi paragraf utuh dalam kegiatan mengarang.Kemampuan membaca diduga menjadi salah satu faktor yang berkorelasi dengankemampuan mengarang.

Permasalahan di dalam penelitian yaitu adakah korelasi yang positif dansignifikan antara kemampuan membaca dengan kemampuan mengarang padasiswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 03 Kecamatan Karangawen KabupatenDemak Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Tujuan penelitian ini mendeskripsi adatidaknya korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca dengankemampuan mengarang pada siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 03 KecamatanKarangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Populasi dalampenelitian ini sebanyak 169 orang dan sampel dengan teknik purposive sampleatau sampel bertujuan berjumlah 28 orang siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu03 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Pendekatan yang digunakan kuantitatif jenis penelitian ex-postfacto.Variabel terikat (X) adalah kemampuan membaca, dan variabel bebas (Y) adalahkemampuan mengarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik teskemampuan membaca pemahaman dan tes mengarang satu paragraf. Instrumentes telah diuji validitasnya yaitu r hitung 0,4593 > r tabel 0,374 (ts 5%) dan 0,478(ts 1%) dan uji reliabelitas diperoleh r hitung 0,629.

Uji lilifors untuk normalitas X2 hitung -0,424 < 2 tabel 0,161 danvariabel Y2 hitung -0,424 < 2 tabel 0,161. Homogenitas menggunakan ujiBartlett 2 diperoleh 0,1714 < 21,0 . Uji hipotesis Korelasi Product Moment rxy0,682 > r tabel 0,374 (ts 5%) dan 0,478 (ts 1%) sehingga hipotesis yang diajukanditerima dan taraf sangat signifikan.

Simpulan penelitian adalah rata-rata skor membaca 7,68 berada di atasstandar ketuntasan belajar dan rata-rata skor mengarang 7,43 berada di bawahstandar ketuntasan belajar 7,50. Ada korelasi positif yang signifikan antarakemampuan membaca dengan kemampuan mengarang pada siswa kelas VI SDNegeri Tegowanu 03 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran2010 / 2011.

Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan mengarang,guru perlu memberi latihan secara intensif agar siswa mampu membaca danmemahami isi bacaan secara cepat.

Page 6: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

vi

KATA PENGANTAR

Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya.

Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan

dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama Pembimbing,

akhirnya hal tersebut dapat diatasi. Karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada :

1. Muhdi. S.Hum., Rektor IKIP PGRI Semarang yang berkenan memohonkan

izin penelitian.

2. Dra. Suciati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

IKIP PGRI Semarang.

3. Drs. Harjito, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia IKIP PGRI Semarang.

4. Dra. Ngatmini, M.Pd., selaku pembimbing I yang selalu memberikan saran

perbaikan dalam penyusunan skripsi.

5. Dra. Asrofah, M.Pd., selaku pembimbing II yang berkenan memberikan

dukungan dan arahan.

6. Seluruh dosen IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal ilmu.

7. Bapak Suradi selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tegowanu 03 yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

Page 7: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

vii

8. Ibu Munjaenah, selaku guru pengajar kelas VI SD Negeri Tegowanu 03 yang

telah memberikan masukan, arahan dan saran selama penelitian.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil.

Kritik dan saran yang bersifat konstruktif diharapkan dari semua pihak,

sehingga karya ini bermanfaat bagi pengembangan Bahasa Indonesia bagi siswa,

guru dan praktisi pendidikan.

Semarang, 25 Agustus 2010

Penulis

Page 8: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

E. Penegasan Istilah ....................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Membaca ................................................................. 8

B. Tujuan Membaca ....................................................................... 9

Page 9: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

ix

C. Kemampuan Membaca .............................................................. 11

D. Penilaian Kemampuan Membaca di Sekolah Dasar ................. 13

E. Hakekat Mengarang .................................................................. 15

F. Kegiatan Pembelajaran Mengarang .......................................... 17

G. Unsur-unsur Mengarang ............................................................ 19

H. Hubungan antara Membaca dengan Mengarang ....................... 30

I. Kerangkan Berpikir ................................................................... 31

J. Hipotesis .................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................... 33

B. Variabel Penelitian .................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35

E. Teknik Analisa Data .................................................................. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Variabel ............................................................ 42

1. Kemampuan Membaca (X) ................................................. 42

2. Kemampuan Mengarang (Y) ............................................... 44

3. Pengujian Persyaratan Analisis ........................................... 46

a. Uji Normalitas ............................................................... 46

1) Uji Normalitas Sebaran Data X ............................... 47

2) Uji Normalitas Sebaran Data Y ............................... 47

b. Uji Homogenitas ........................................................... 48

Page 10: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

x

c. Uji Hipotesis ................................................................. 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 54

B. Saran .......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 58

Page 11: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Kemampuan Membaca .............................................. 36

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Kemampuan Mengarang ........................................... 37

Page 12: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca (X) ........ 44

Gambar 2. Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Mengarang (Y) ...... 46

Gambar 3. Grafik Korelasi X dan Y .............................................................. 50

Page 13: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pernyataan Keaslian Tulisan ..................................................... 58

Lampiran 2. Daftar Nama Responden SD Negeri Tegowanu 03 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 59

Lampiran 3. Keterangan Melakansakan Penelitian ....................................... 60

Lampiran 4. Tabel Kerja Uji Validitas .......................................................... 61

Lampiran 5. Tabel Kerja Uji Reliabelitas ...................................................... 62

Lampiran 6. Tabel Kerja Uji Normalitas Sebaran Data X ............................. 64

Lampiran 7. Tabel Kerja Uji Normalitas Sebaran Data Y ............................. 65

Lampiran 8. Tabel Kerja Uji Homogenitas ................................................... 66

Lampiran 9. Tabel Kerja Uji Korelasi X dan Y ............................................. 69

Lampiran 10.Karangan Siswa ........................................................................ 70

Lampiran 11. Nilai Siswa Mengarang ............................................................ 80

Lampiran 12.Kisi-kisi Soal Kemampuan Membaca ....................................... 81

Lampiran 13.Kisi-kisi Soal Kemampuan Mengarang .................................... 82

Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca ............................................... 83

Page 14: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menekankan tiga kemampuan

dasar yaitu menghitung, menulis dan membaca. Bahasa memiliki peran sentral

dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap

hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Tujuan khusus pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

disajikan dalam komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra

yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis

(Mendiknas, 2006 : 113).

Tarigan (1994 : 4) menjelaskan bahwa antara menulis dan membaca

terdapat hubungan yang sangat erat. Bila menulis sesuatu, maka pada

prinsipnya agar tulisan itu dibaca orang. Dengan demikian hubungan antara

menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan

pembaca.

Dari uraian di atas, disampaikan bahwa hubungan antara menulis dan

membaca yaitu dapat memperkaya perbendaharaan kosakata sehingga

terampil merangkai kata menjadi kalimat yang dibutuhkan dalam penulisan.

Page 15: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

2

Selain itu keberhasilan sebuah tulisan dapat dilihat dari pemahaman yang

tidak menyimpang oleh pembaca terhadap konteks yang merupakan

penaungan ide gagasan penulis.

Hakikat belajar adalah belajar berkomonukasi. Oleh karena itu

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan

maupun tertulis (Depdikbud, 1998 : 28).

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar, masih banyak

dijumpai siswa yang tidak memiliki kemampuan membaca. Hal ini akan

berdampak terhadap perolehan atau penyerapan informasi. Salah satu upaya

meningkatkan kemampuan membaca yang sudah tertanam pada diri siswa,

maka akan berkembang menjadi suatu kebutuhan yang menimbulkan rasa

senang dengan buku-buku bacaan. Mereka akan menyadari bahwa melalui

kegiatan membaca yang dilakukan ternyata banyak sekali pengetahuan baru

yang dapat diserapnya, sehingga bermanfaat terhadap upaya pencapaian

prestasi belajar (Tarigan, 1994 : 1)

Tujuan umum pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah

berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku

baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa

Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai

tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan

Page 16: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

3

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan. memperhalus budi

pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,

menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia (Mendiknas, 2006 : 113-114).

Di dalam kegiatan membaca siswa sekolah dasar cenderung monoton,

tanpa memperhatikan adanya intonasi dan jeda sebagaimana yang biasa

dilakukan oleh siswa sekolah dasar pada umumnya. Hal ini sangat

mempengaruhi tingkat pemahaman terhadap isi bacaan.

Kemampuan mengarang dipengaruhi oleh perbendaharaan kata yang

dimiliki oleh siswa. Siswa yang memiliki kekayaan perbendaraan kata,

diasumsikan lebih mampu mengolah dan menyusun berbagai kata menjadi

kalimat. Kalimat yang bervariasi ini pada akhirnya dapat dirangkai menjadi

paragraf utuh. Ada kemungkinan belum terbentuknya sikap positif terhadap

menulis dan belum terbentuknya kebiasaan menulis. Di dalam kegiatan

pelajaran menulis pada umumnya guru cenderung hanya memberikan tugas

tanpa mengadakan evaluasi terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh

siswa, karena terlalu sibuk bekerja atau sibuk mengajar di tempat-tempat atau

sekolah lain.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian tentang

“Korelasi Kemampuan Membaca dengan Kemampuan Mengarang pada Siswa

Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

Page 17: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

yaitu : Adakah korelasi positif yang signifikan antara kemampuan membaca

dengan kemampuan mengarang pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri

Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran

2009 / 2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan adanya korelasi positif

yang signifikan antara kemampuan membaca dengan kemampuan mengarang

pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Tegowanu 3 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini dapat memperkaya khasanah kajian

berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan membaca dan

kemampuan mengarang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 18: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

5

a. Sebagai masukan bagi siswa bahwa kebiasaan membaca dapat

meningkatkan kemampuan mengarang.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya

pelajaran bahasa Indonesia.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda dan untuk

mewujudkan kesatuan pandangan serta pengertian sehubungan dengan judul,

maka perlu ditegaskan beberapa istilah-istilah yang ada.

Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah : 1) korelasi 2)

kemampuan membaca, 3) kemampuan mengarang.

1) Korelasi

Kata “korelasi” berasal dari bahasa Inggris correlation. Dalam

bahasa sering diterjemahkan dengan “hubungan” atau “saling hubungan”

atau hubungan timbal balik (Sudjana; 1989 : 167) yang dimaksud

hubungan timbal balik adalah hubungan satu variabel tersebut menjadi

sebab akibat dari variabel lainnya.

2) Kemampuan Membaca

Kemampuan disini maksudnya sesuatu yang biasa dikerjakan oleh

seorang individu dan dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama

(Moeliono, 1995 : 129). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak

Page 19: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

6

disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. (Tarigan

1984 : 7).

3) Kemampuan Mengarang

Kemampuan berbahasa adalah kesanggupan atau kecakapan

mempergunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa

(Moeliono, 1995 : 622). Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran

manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang

lain, atau kepada diri sendiri dalam tulisan (Widyamartaya, 1996 : 9).

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sebagai gambaran secara umum, penulis menyusun sistematika

penulisan yang disusun secara urut bab demi bab sehingga mudah dipahami,

mengenai perincian dari masing-masing bab dapat dilihat pada penjelasan

berikut :

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II Landasan teori yaitu membaca meliputi pengertian membaca,

tujuan membaca, kemampuan membaca dan penilaian kemampuan membaca

di sekolah dasar. Mengarang terdiri dari hakikat mengarang, kegiatan

pembelajaran mengarang, unsur-unsur karangan, hubungan antara membaca

dan mengarang, kerangka berfikir dan hipotesis.

Page 20: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

7

Bab III Metode Penelitian terdiri dari pendekatan penelitian, variabel

penelitian, populasi, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data dan uji hipotesis.

Bab IV menguraikan pembahasan dan analisis hasil penelitian

Bab V Penutup yang berisi simpulan dan saran

Bagian akhir dari skripsi ini berisi tentang Daftar Pustaka dan

Lampiran-lampiran.

Page 21: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1984 : 7).

Membaca menurut tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1984 : 62) memiliki beberapa pengertian, yakni :

a. Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau

hanya dalam hati).

b. Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis

c. Mengucapkan

d. Meramalkan

e. Mengetahui

f. Menduga

g. Memperhitungkan

h. Memahami

Anderson dalam Tarigan (1997: 8) bahwa membaca adalah suatu

kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah

lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik (suatu metode

pembelajaran membaca ucapkan ejaan berdasarkan interpretasi fonetik

terhadap ejaan biasa) menjadi atau menuju membaca lisan. Moeliono et al

Page 22: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

9

(1998 : 72) menjelaskan bahwa membaca adalah melihat serta memahami

isi dari apa yang tertulis, dan mengeja serta melafalkannya.

Tarigan (1983:7) berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses

yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa

tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan

suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan agar makna-

makna, kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini

tidak terpenuhi maka kesan yang tersurat dan tersirat tidak bacaan,

pembaca perlu menggunakan seluruh kemampuannya, baik secara kognitif

maupun mekanik, dalam rangka mencerna isi bacaan. Dengan demikian,

membaca merupakan proses penangkapan dan pemahaman ide, curahan

jiwa dan aktivitas penulis bacaan.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata kata/bahasa tulis (Tarigan, 1983:7). Dalam

kehidupan sehari-hari, pembaca sering; dihadapkan pada bahan-bahan yang

berupa pengumuman-pengumuman, pemberitahuan, berita-berita di surat

kabar, majalah, aturan-aturan pemakaian obat, dan sebagainya.

B. Tujuan Membaca

Menurut (Marwoto, 1992 : 139) tujuan membaca adalah memperoleh

informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan itu.

Page 23: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

10

Menurut Tarigan (1984 : 9) tujuan utama membaca adalah mencari

serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna,

arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif

membaca. Lebih rinci diuraikan oleh Anderson dalam Tarigan (1984 : 9)

bahwa beberapa hal yang penting dari tujuan membaca yaitu :

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang

telah dilakukan oleh sang tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh sang

tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan

masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini

disebut membaca untuk memperoleh fakta (reading for details or fact)

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik

dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari

atau yang dialami oleh sang tokoh, untuk mencapai tujuannya. Membaca

seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for

main ideas)

c. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap

bagian cerita, apa yang terjadi pada mula pertama, kedua,

ketiga/seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan masalah,

adegan-adegan dan kejadian, kejadian untuk dramatisasi. Ini disebut

membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita

(reading for sequence organization).

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh

Page 24: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

11

sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah,

kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh, yang membuat mereka berhasil

atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan (reading for

inference).

e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak bisa,

tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau

apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk

mengklasifikasikan (reading to classify).

f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil hidup dengan

ukuran-ukuran tertentu, apakah ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh

tokoh, atau bekerja seperti sang tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut

membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).

g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah,

bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana

dua cerita mempunyai persaman, bagaimana sang tokoh menyerupai

pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau

mempertentangkan (reading to compare or contracs)

C. Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca menurut Tarigan (1990 : 7) adalah kecepatan

membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Selanjutnya dijelaskan

bahwa kemampuan membaca ditentukan oleh faktor-faktor pokok, yaitu :

a. Komposisi kebahasaan, meliputi pengetahuan bahasa yang dikuasai oleh

seseorang

Page 25: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

12

b. Kemampuan mata, yaitu keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan

yang efisien

c. Penentuan informasi fokus, kemampuan menentukan terlebih dahulu

informasi yang diperlukan sebelum membaca dapat meningkatkan

efisiensi membaca. Informasi fokus dapat berupa kata kunci, pikiran

pokok, atau informasi tertentu yang bersifat khusus atau umum yang dapat

ditentukan dalam bagian tertentu dari suatu bacaan

d. Teknik-teknik dan metode membaca, yaitu cara membaca yang paling

efisien dan efektif untuk menentukan informasi fokus yang diperlukan

e. Fleksibelitas membaca, yaitu kemampuan menyesuaikan strategi membaca

dengan kondisi baca. Strategi membaca ialah teknik dan metode,

kecepatan, dan gaya membaca. Sedangkan kondisi ialah tujuan membaca

informasi fokus.

f. Kebiasaan membaca, yaitu minat dan keterampilan membaca yang baik

dan efisien yang telah berkembang dan membudaya dalam diri seseorang.

Nurgiyantoro (1995 : 247) menjelaskan bahwa kemampuan membaca

diartikan sebagai kemampuan untuk memahami informasi yang disampaikan

pihak lain melalui sarana tulisan. Tes kemampuan membaca dimaksudkan

untuk mengukur kemampuan siswa memahami isi atau informasi yang

terdapat dalam bacaan. Pemilihan wacana hendaknya dapat

mempertimbangkan segi tingkat kesulitan, panjang pendek, isi dan jenis atau

bentuk wacana.

Page 26: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

13

D. Penilaian Kemampuan Membaca di Sekolah Dasar

Penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematis

dalam menentukan tingkat tujuan-tujuan pengajaran oleh siswa (Supriyadi,

1992: 215). Lebih rinci ditegaskan bahwa tujuan tersebut terdiri dari

kemampuan-kemampuan yang disebut ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor.

a. Ranah Kognitif

Menurut Supriyadi (1992: 216) ranah kognitif berhubungan dengan

pengetahuan, kemampuan berpikir, dan memecahkan masalah, terbagi

dalam enam aspek, yaitu :

1) Pengetahuan

Pengetahuan dimaksudkan sebagai kemampuan mengingat materi

yang telah dipelajari berupa fakta-fakta, teori, dan prinsip-prinsip.

Dalam aspek ini, pertanyaan yang dapat disusun adalah : jelaskan,

sebutkan, nyatakan dan pilihlah.

2) Pemahaman

Pemahaman dimaksudkan sebagai kemampuan menangkap

materi suatu pelajaran. Siswa diharapkan mampu menjelaskan kembali

materi yang telah dipelajari. Pertanyaan yang dapat diajukan : jelaskan

kembali dengan bahasamu sendiri, beri contoh dan menyimpulkan

tema bacaan.

3) Aplikasi

Aspek kemampuan aplikasi didefinisikan sebagai kemampuan

Page 27: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

14

menggunakan materi yang telah diterima pada situasi yang nyata.

Selain tes, pengukuran ini dapat dilakukan dengan pemberian tugas.

4) Analisis

Aspek kemampuan analisis yaitu kemampuan membagi materi

menjadi bagian yang lebih sederhana, dapat dilakukan dengan

membuat kerangka diagram bacaan, membandingkan watak-watak

pelaku pada tokoh bacaan.

5) Sintetis

Kemampuan sintetis dimaksudkan dapat menggabungkan bagian-

bagian menjadi sesuatu yang baru. Contohnya siswa dapat menyusun

karangan, membuat sinopsis cerita, dan menyusun laporan bacaan.

6) Evaluasi

Kemampuan evaluasi adalah kemampuan mengambil keputusan

untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pelajaran. Di

antaranya dapat menunjukkan bagian cerita yang paling jelas,

menunjukkan tema, atau dapat menilai kebenaran suatu cerita.

b. Ranah Afektif

Kemampuan yang berhubungan dengan ranah afektif ditunjukkan

pada sikap dan minat siswa terhadap materi pelajaran.

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan fisik. Ditunjukkan

dengan membaca dengan sikap yang benar, membaca dengan lafal dan

artikulasi yang baik.

Page 28: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

15

Dari uraian di atas, kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar

pada hakikatnya adalah kemampuan kompleks meliputi ranah kognitif,

afektif maupun psikomotor. Kemampuan ranah kognitif dalam kegiatan

membaca diwujudkan dengan mengingat fakta-fakta becaan, memahami

dan mengekspresikan dalam bentuk karangan menggunakan bahasa

sendiri. Selain itu ranah afektif ditunjukkan melalui motivasi, minat dan

kebiasaan membaca siswa dalam pembelajaran membaca. Siswa yang

menguasai ranah afektif diasumsikan aktif dan kreatif karena memiliki

kemampuan yang optimal sehingga muncul minat yang kuat dalam

kegiatan membaca. Sikap membaca dengan lafal dan artikulasi yang benar

adalah wujud penguasaan ranah psikomotor pada diri siswa.

E. Hakikat Mengarang

Menurut Rasyid (1987 : 74) bahwa mengarang adalah suatu

penyampaian pemikiran secara resmi atau teratur dalam ucapan atau tulisan

atau sesuatu perjanjian pembicaraan yang luas tentang pokok persoalan secara

lisan disertai laporan penelitian atau tulisan ilmiah, cerita, dan lain sebagainya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, mengarang adalah

suatu proses berpikir yang disampaikan secara tertulis kepada pembaca.

Mengarang mempunyai pengertian yang minat dengan menulis, yaitu dalam

hal memberikan. informasi kepada pembaca.

Liang Gie (2002 : 3) menguraikan bahwa mengarang adalah segenap

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan

Page 29: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

16

menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk

dipahami.

Mengarang sebagai suatu bentuk komunikasi yang tidak dibatasi oleh

ruang dan waktu, memiliki pengertian bahwa keterampilan mengarang dapat

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dalam arti tidak

saling bertatap muka. Oleh karena itu beberapa prinsip dalam kegiatan

mengarang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut (Machmoed, 1986:

28).

Dilihat dari hasilnya, maka mengarang menghasilkan bentuk fiksi

yang meliputi roman, novel, novelet, cerpen dan naskah drama. Dalam

mengarang mementingkan faktor rasa, intuisi, emosi, imajinasi, estetika, gaya

penuturan dan penggunaan dialog (Marwoto dkk.,1958:12-13).

Mengarang diartikan sebagai perbuatan atau pekerjaan merangkai

tulis-menulis, dan menyusun sebuah cerita (Moeliono, 1998 : 445).

Mengarang adalah menyusun atau mengorganisasikan buah pikiran atau ide

kedalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis

(Ambary, 1985 : 106).

Machmoed (1986 : 28) memberikan kriteria kegiatan mengarang

sebagai berikut :

a. Menulis komposisi adalah proses timbal balik yaitu komunikasi antara

penulis dan pembaca;

b. Sumber utama sebuah komposisi adalah pengalaman penulis. Penulis

kreatif adalah penulisan tentang pengalaman yang diciptakannya di dalam

Page 30: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

17

imajinasi.

c. Pengembangan keterampilan menulis dapat terjadi karena pelatihan

menulis. Untuk melakukan hal ini tempat yang paling baik adalah di

sekolah di bawah bimbingan guru.

d. Isi pokok persoalan hendaknya didahulukan daripada bentuk dan

komponen-komponen karangan lainnya, yang terpenting dalam program

pengajaran komposisi bukanlah bentuk komposisi, melainkan isi

komposisi itu sendiri.

Selain syarat tersebut, yang terpenting ditanamkan ke dalam diri siswa

selama proses pengajaran komposisi ialah (1) kejujuran dalam tulisan (2)

penulis harus bertanggung jawab atas tulisannya (3) dalam penggunaan

bahasa, penulis harus berhati-hati serta menunjukkan integritas maupun

kebahasaan yang halus, (4) penulis memberikan penjelasan yang lengkap

tentang pokok masalah.

F. Kegiatan Pembelajaran Mengarang

Kegiatan pembelajaran mengarang dalam pengajaran menulis

meliputi pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan. Pendekatan yang

digunakan dalam menciptakan kegiatan belajar-mengajar ialah pendekatan

hasil belajar dan pendekatan proses. Pendekatan ini menitik-beratkan

bagaimana siswa mencapai hasil belajar, bukan hasil belajarnya semata-mata.

Untuk mencapai tujuan belajar tersebut, Machmoed (1986: 28) mengajukan

enam langkah pokok secara berurutan sebagai berikut.

Page 31: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

18

a. diskusi menentukan tema, yang dilakukan oleh guru dan siswa. Diskusi ini

dimaksudkan untuk menentukan tema yang sesuai dengan minat dan

kecerdasan siswa.

b. menulis rencana isi karangan yang dikerjakan sendiri oleh siswa

berdasarkan tema karangan yang telah ditentukan.

c. menyempurnakan karangan, dilakukan oleh siswa dan guru. Pada tahap ini

guru mencoba memperhatikan rencana isi karangan siswa untuk

disempurnakan lebih lanjut.

d. evaluasi karangan siswa dilakukan oleh guru. Pada tahap ini guru

mengevaluasi berbagai permasalahan karangan untuk didiskusikan dengan

siswa.

e. mengajarkan komposisi, dalam hal ini. didasarkan atas hasil evaluasi

karangan siswa dan berbagai kesulitan yang dihadapi siswa dalam

mengarang.

f. revisi karangan yang dilakukan oleh siswa.

Jika enam langkah tersebut dilaksanakan dengan baik dalam proses

belajar menulis, akan diperoleh karangan siswa yang memenuhi kriteria

karangan yang baik. Karangan yang memenuhi kriteria tersebut hanya dapat

dicapai melalui kerja intensif dengan program yang mantap. Sekolah adalah

wadah yang paling potensial untuk melaksanakan program pengajaran menulis

yang terencana dan metodologis. Dengan demikian melalui pembelajaran

menulis di sekolah secara efektif dengan konsep yang benar akan menciptakan

kemampuan siswa menulis secara optimal.

Page 32: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

19

Dari uraian di atas, disampaikan bahwa pembelajaran menulis diberi

penekanan pada pelatihan mengungkapkan ide dalam bahasa yang lancar,

menemukan masalah yang akan ditulis, pemilihan kata, serta pemakaian ejaan

dan tanda baca. Kemampuan menggunakan segenap komponen karangan

sebagaimana uraian tersebut, hanya dapat dicapai melalui program pengajaran

menulis dengan pelatihan yang dikerjakan dengan kesungguhan dari pihak

siswa sekolah dasar dengan bimbingan guru.

G. Unsur-Unsur Karangan

Beberapa unsur tersebut menurut Ambary (1983:186) di antaranya

adalah sebagai berikut:

a. Isi karangan, yaitu hal-hal yang dikarang atau gagasan yang dikemukakan

dalam wujud tulisan atau lisan;

b. Bentuk karangan, yaitu susunan atau cara bagaimana menyajikan isi

karangan yang diinginkan sehigga mudah ditangkap oleh pembaca;

c. Tata bahasa, yaitu penggunaan bentuk-bentuk tata bahasa dan kalimat;

d. Gaya bahasa, yaitu pilihan struktur dan kosakata untuk memberikan nada

atau warna tertentu terhadap karangan itu; dan

e. Ejaan dan tanda baca, yaitu penggunaan tata cara penulisan lambang-

lambang berbahasa tertentu menurut aturan EYD yang berlaku.

Menurut Akhadiah (1992 : 115) sebuah karangan yang baik harus

memenuhi unsur-unsur, antara lain :

a. Pilihan Kata

Kata adalah unsur bahasa yang sangat penting dalam kegiatan

Page 33: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

20

berbahasa, termasuk bahasa Indonesia. Kata atau rangkaian kata bukan

sekedar rangkaian bunyi atau huruf karena di dalamnya tersirat suatu hal

yaitu konsep atau gagasan yang berkenaan dengan benda, peristiwa atau

perasaan yang membuat pesan yang disampaikan oleh pemiliknya.

Pemakai bahasa Indonesia dalam peristiwa komunikasi pada hakikatnya

adalah pemakaian kata-kata bahasa Indonesia. Seorang penulis dituntut

dapat melakukan pemilihan kata yang tepat sesuai dengan situasi

pemakainya dalam karangan atau tulisan yang dibuatnya. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kata yang dipakai penulis dapat mewakili yang

dimaksud oleh penulis sehingga tidak akan terjadi kesalahan penafsiran

orang lain atau pembaca. Jika pembaca mempunyai tafsiran yang berbeda

dengan penafsiran penulis tentang kata atau rangkaian kata yang dipakai,

komunikasi menjadi terputus (Akhadiah, 1992 : 82). Di samping itu

pemilihan kata juga harus mendasarkan pada kebenaran bentuk yang

digunakan. Pemilihan kata harus mempertimbangkan pada kebakuan kata

yang digunakan dengan mengacu pada penyebaran kata di kalangan

pelajaran serta kebenaran bentuk yang digunakan sesuai kaidah EYD.

Dalam kaitan dengan penyusunan sebuah karangan, terlihat pentingnya

pemilihan kata dalam rangka menyusun kalimat.

Konsep dasar keberadaan kata tidak mengenal adanya kata yang

salah. Semua kata benar dan baik asalkan digunakan dalam konteks yang

sesuai dengan keberadaan kata itu. Terjadinya kesalahan penggunaan

dalam kalimat, disebabkan oleh ketidaktepatan dalam menempatkan kata

itu dalam kalimat sesuai dengan konteks secara keseluruhan. Penulis tidak

pernah mengeja kata demi kata di dalam ujarannya. Demikian pula

Page 34: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

21

pembaca, memahami isi suatu kata dalam kalimat sebagai suatu kesatuan

bukan kata demi kata. Dengan demikian jika di dalam kesatuan kalimat

terdapat kata lepas, maka berarti terjadi kesalahan penempatan kata dan

bukan kata itu yang salah.

Dalam hal pemilihan kata, Keraf (1983 : 73) menyatakan bahwa

persoalan pemilihan kata dan pendayagunaan kata mengacu kepada

kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat

pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti yang dipikirkan atau

dirasakan oleh penulis atau pembicara.

Pemilihan kata menyangkut dua hal yaitu (1) ketepatan dan (2)

kesesuaian. Ketepatan adalah pengertian bahwa suatu kata dianggap tepat

apabila kata tersebut mencapai tujuan dengan tepat. Hal ini mengandung

arti kata-kata yang dipilih dapat menggambarkan secara cermat maksud

yang ingin dikemukakan oleh penulis secara linguistik dan sesuai

sosiolinguistik. Dalam bahasa lisan ketepatan suatu kata dapat dibantu

oleh faktor-faktor luar antara lain mimik dan gerak tubuh (kinesik). Dalam

bahasa tulis kata harus benar-benar tepat karena alat bantu hanya berupa

ejaan, tanda baca, dan konteks Adapun kesesuaian atau kecocokan

maksudnya adalah kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan konteks

tulisan dan keadaan pembacanya.

b. Penyusunan Kalimat Efektif

Konsep kalimat efektif dikenal dalam hubungan fungsi kalimat

sebagai alat komunikasi. Dalam hubungan ini setiap kalimat terlibat di

dalam proses penyampaian dan penerimaan. Hal-hal yang disampaikan

Page 35: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

22

dan diterima dapat berupa ide, gagasan, pesan, pengertian atau informasi.

Kalimat dikatakan efektif apabila mampu membuat proses penyampaian

dan penerimaan berlangsung dengan sempurna. Keraf (1985 : 34)

mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat gagasan yang memenuhi

syarat-syarat yaitu (1) secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan

pembicara atau penulis, dan (2) sanggup menimbulkan gagasan yang sama

tepatnya dalam pemikiran pendengar seperti yang dipikirkan oleh

pembicara atau penulis.

Kalimat efektif senantiasa mempersoalkan bagaimana kalimat itu

dapat mewakili secara tepat isi atau perasaan seseorang, bagaimana

kalimat itu mampu menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap

sesuatu yang dibicarakan atau dituliskan. Kalimat efektif memiliki

kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan

dalam pikiran pendengar atau pembaca identik dengan yang dipikirkan

oleh pembicara atau penulis. Selain itu kalimat efektif senantiasa memberi

penekanan pada ide pokok sehingga pembaca atap pendengar

menerimanya dengan jelas. Untuk melaksanakan fungsi itu, Akhadiah

(1998 116) menetapkan lima ciri kalimat efektif yaitu (1) kesepadanan, (2)

kesejajaran bentuk, (3) penekanan, (4) kehematan dalam mempergunakan

kata, dan (5) bervariasi dalam tutur kalimat.

(1) Kesepadanan

Syarat pertama kalimat efektif adalah mempunyai struktur

yang baik. Artinya kalimat itu harus mempunyai subjek dan

Page 36: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

23

predikat, atau dapat juga dilengkapi dengan objek dan keterangan.

Kesepadanan kalimat memperlihatkan kemampuan struktur bahasa

dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan

pikiran.

(2) Kesejajaran Bentuk

Kesejajaran bentuk dalam kalimat adalah penggunaan

bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi yang sama dan

dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat

dinyatakan dengan frase, maka ide-ide lain yang sederajat harus

dinyatakan dengan frase. Demikian pula apabila ide dinyatakan

dengan kata benda, kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat

harus dinyatakan dengan kata benda atau kata kerja.

(3) Penekanan

Setiap kalimat memiliki ide pokok. Ide pokok inilah yang

pada umumnya ingin ditonjolkan oleh penulis. Ada tiga cara untuk

memberi penekanan dalam kalimat yaitu (a) posisi dalam kalimat,

(b) urutan logis, dan (c) pengulangan kata.

(4) Kehematan dalam Mempergunakan Kata

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan

dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk lainnya yang dianggap

tidak diperlukan. Kehematan ini menyangkut masalah gramatikal

dan makna kata. Unsur-unsur kehematan yang harus diperhatikan

yaitu (a) pengulangan subjek kalimat, (b) penghindaran hiponimi,

(c) pemakaian kata depan dari dan daripada.

Page 37: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

24

(5) Kevariasian

Kalimat yang bervariasi dapat menghindarkan pembaca atau

pendengar dari perasaan bosan. Variasi kalimat dilakukan dengan

cara (a) membalik susunan kata dari urutan yang sebenarnya, dari

aktif menjadi pasif, (b) mendahulukan anak kalimat dari induk

kalimat, (c) menggunakan kalimat periodik, yaitu kalimat yang

menyatakan sesuatu secara bertahap, (d) menggunakan kalimat-

kalimat-majemuk.

c. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf

Pengembangan ide gagasan suatu tema karangan, dilakukan melalui

pikiran utama yang diuraikan ke dalam pikiran-pikiran penjelas dalam

setiap paragraf. Karangan yang baik memerlukan keterpaduan antar

paragraf sehingga membentuk urutan cerita secara runtut. Untuk itu

diperlukan pemahaman tentang teknik penyusunan dan pengembangan

paragraf sebagai berikut :

1) Penyusunan Paragraf

Pengertian paragraf banyak diberikan oleh para pakar retorika.

Ramlan (1993 : 1) memberikan pengertian bahwa paragraf sebagai

bagian dari suatu karangan. Paragraf berfungsi untuk

mengkomunikasikan ide dan perasaan pengarang dengan cara yang

efektif. Suatu paragraf yang baik mempunyai ciri (a) kesatuan, (b)

kepaduan, dan (c) kelengkapan (Akhadiah, 1998 : 68).

Page 38: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

25

a) Kesatuan

Di dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu gagasan pokok

atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik

tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangan paragraf tidak

terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan

topik atau gagasan pokok tersebut.

b) Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf

ialah kepaduan atau koherensi. Satu paragraf bukanlah merupakan

kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi

dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.

Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya

kepaduan yang dititik-beratkan pada hubungan antara kalimat yang

satu dengan kalimat yang lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf

dapat dibangun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan : repetisi, kata

ganti, kata transisi atau ungkapan penghubung, dan

paralelisme.

Pemerincian dan urutan isi paragraf yaitu bagaimana cara

mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah paragraf, dan

bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran-

pikiran penjelas dilihat dari urutan perinciannya. Perincian ini

dapat diurutkan secara kronologis, logis, menurut urutan ruang,

dan menurut proses.

Page 39: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

26

kelengkapan yaitu suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat

penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik

atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak

lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan

pengulanganpengulangan.

2) Pengembangan paragraf

Menulis paragraf memerlukan penyusunan dan pengekspresian

gagasan-gagasan yang menunjang. Gagasan pokok sebuah paragraf

akan menjadi jelas apabila diperinci menjadi gagasan-gagasan

penunjang. Dalam pengembangannya, pikiran utama dituangkan ke

dalam kalimat utama, dan pikiran penjelas dituangkan ke dalam

kalimat-kalimat penjelas. Pola pengembangan paragraf yaitu (1)

berdasarkan teknik pengembangannya, dan (2) berdasarkan isi.

Berdasarkan teknik pengembangannya dapat dilakukan dengan (a)

secara alamiah, (b) klimaks dan antiklimaks, (c) umum-khusus, (d)

khusus-umum.

a) Secara Alamiah

Dalam pengembangan secara alamiah, penulis sekedar

menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian

yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan

yaitu urutan ruang (spasial), dan urutan waktu (kronologis).

b) Klimaks dan Antiklimaks

Page 40: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

27

Gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah

gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya.

Selanjutnya berangsur-angsur dengan gagasan lain sampai ke

gagasan yang paling tinggi kedudukannya.

Variasi dari klimaks adalah antiklimaks. Penulis

mengembangkan gagasannya dari gagasan yang paling tinggi

kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui

gagasan-gagasan yang paling rendah.

c) Umum-Khusus

Cara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan

paragraf baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus

ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, gagasan utama

diletakkan di awal paragraf, selanjutnya diikuti dengan

perincian-perincian. Dari khusus ke umum, dimulai dengan

perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat topik.

Berdasarkan isi, pengembangan paragraf dapat dilakukan

dengan cara (a) perbandingan dan pertentangan, (b) analogi, (c)

sebab-akibat, (d) definisi luas, dan (e) klasifikasi.

a) Perbandingan dan Pertentangan

Perbandingan dan pertentangan digunakan untuk

menambah kejelasan paparan, dalam hal ini penulis berusaha

membandingkan dan mempertentangkan atau menunjukkan

persamaan dan perbedaan sesuatu hal.

Page 41: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

28

b) Analogi

Bentuk ini digunakan untuk memperjelas generalisasi yang

sudah umum, yaitu dengan membandingkan sesuatu yang sudah

dikenal dengan yang belum dikenal.

c) Sebab-Akibat

Pengembangan paragraf bentuk ini, bertolak dari

pemikiran bahwa sesuatu itu ada penyebabnya. Pikiran utama

berawal dari sebab itu dan akibat-akibat sebagai pikiran penjelas

atau sebaliknya.

d) Definisi Luas

Definisi luas dipergunakan apabila penulis ingin memberi

batasan tentang sesuatu. Agar batasan itu lebih jelas, maka

digunakan uraian dengan beberapa kalimat.

e) Klasifikasi

Prinsip pengembangan paragraf dengan klasifikasi adalah

mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan.

Penglompokan ini kemudian diperinci ke dalam kelompok yang

lebih kecil lagi (Akhadiah, 1998 : 6.47).

d. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca

Penggunaan ejaan dan tanda baca dalam karangan sangat

penting karena dengan adanya ejaan dan tanda baca, akan memantapkan

keberadaan bahasa tulis. Ejaan dan tanda baca dibutuhkan karena di dalam

bahasa tulis unsur non bahasa seperti gerak-gerik, mimik, intonasi, irama,

Page 42: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

29

jeda, serta unsur-unsur non bahasa lainnya tidak terekam (Akhadiah,

1998:68).

Ejaan dan tanda baca yang dipakai secara baik dapat membantu

pembaca memahami isi bacaan. Sebaliknya pemakaian ejaan dan tanda

baca yang tidak cermat dapat menimbulkan salah pengertian bagi

pembaca. Oleh sebab itu ketepatan penggunaan ejaan tanda baca menjadi

syarat utama bagi sebuah karangan. Adapun komponen ejaan yang

dimanfaatkan dalam kegiatan menulis menurut Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa (1998) adalah (1) pemakaian huruf, (2) penulisan

huruf (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, (5) penulisan kata

gabung, (6) penulisan kata majemuk, (7) penulisan kata ulang, (8)

penulisan kata ganti, (9) penulisan kata depan, (10) penulisan kata

sandang, (11) penulisan, (12) penulisan singkatan dan akronim, (13)

pemenggalan kata atas sukunya, dan (14) penulisan simbol bilangan.

Komponen tanda baca yang digunakan dalam kegiatan menulis adalah (1)

tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik dua, (4) tanda hubung, (5) tanda

pisah, (6) tanda elepsis, (7) tanda tanya, (8) tanda tanya, (9) tanda seru,

(10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda petik, (13) tanda

petik tunggal, (14) tanda garis miring, dan (15) tanda penyingkat.

Khusus dalam pemakaian bahasa pada karangan siswa, yang perlu

mendapat pertimbangan dalam kelima aspek tersebut adalah:

1) Isi Karangan meliputi: (1) kesesuaian isi dengan topik meliputi

relevansi dengan topik yang ditanyakan, (2) isi logis dan masuk akal,

Page 43: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

30

dan (3) pengembangan isi mengikuti aspek kesistematisan penulisan

yaitu kesatuan paragraf, kepaduan paragraf dan pengembangan

kalimat.

2) Organisasi meliputi : (1) gagasan diungkapkan dengan jelas, (2)

susunan gagasan tertata dengan urutan yang baik, dan (3) terdapat

hubungan antarkalimat

3) Bahasa terdiri dari : (1) Pemilihan kata, (2) susunan kalimat, (3)

ungkapan, dan (4) struktur kalimat

4) Kosakata terdiri dari : (1) menggunakan pilihan kata dalam kalimat

dengan tepat dan benar, (2) menggunakan bentuk kata yaitu kata dasar

dan kata bentukan dengan tepat, dan (3) menggunakan kata

penghubung, kata depan, dan kata tugas yang tepat.

5) Ejaan terdiri dari : (1) penggunaan huruf kapital untuk nama diri dan

bukan nama diri dengan tepat, (2) penggunaan tanda baca dengan

tepat, dan (3) penggunaan kata depan, kata ulang, kata berimbuhan,

gabungan kata, singkatan, penyukuan atau pemisahan kata dengan

tepat.

Dari uraian tersebut di atas dapat disampaikan bahwa dalam

penelitian ini difokuskan pada kemampuan siswa menulis meliputi aspek

kebahasaan yaitu isi karangan, organisasi, bahasa, kosakata dan ejaan.

H. Hubungan antara Membaca dengan Mengarang

Untuk dapat mengarang seseorang harus mempunyai ide yang

Page 44: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

31

dituangkan kedalam karangan. Ide ini tidak datang dengan sendirinya tetapi

harus senantiasa diupayakan. Salah satu upaya yaitu dengan banyak membaca.

Dengan membaca anak dapat mengetahui pikiran pengarang sambil

merangsang imajinasinya. Di samping itu bacaan yang baik, susunan kalimat,

serta gaya penyajian yang menarik akan menambah perbendaharaan kosa kata.

Tarigan (1994 : 4) menjelaskan bahwa antara menulis dan membaca

terdapat hubungan yang sangat erat. Bila menulis sesuatu, maka pada

prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca orang. Dengan demikian

hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara

penulis dan pembaca.

I. Kerangka Berpikir

Pada hakekatnya kemampuan berbahasa diperoleh melalui praktek

dan latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan

berpikir. Seseorang yang memiliki keterampilan berpikir, dengan sendirinya

memiliki kemampuan membaca sehingga mudah menyerap hal-hal baru yang

diperoleh melalui kegiatan membaca. Di dalam kegiatan membaca, siswa akan

memperoleh wawasan baru berupa perbendaharaan kosakata, kalimat-kalimat

yang menarik sehingga merangsang untuk meningkatkan kemampuan

mengarang yang optimal. Yang terdapat antara kemampuan membaca dengan

kemampuan menulis yaitu bahwa bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.

Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan

pikirannya. Kemampuan menulis atau mengarang tidak lepas dari kemampuan

Page 45: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

32

membaca, karena dari kegiatan membaca akan memperjelas pikiran tentang

hal-hal yang semula belum diketahuinya. Keterampilan membaca dan menulis

siswa yang diperoleh dari kegiatan di sekolah merupakan satu kesatuan. Dari

uraian tersebut, keterampilan membaca dan menulis diperoleh dari kegiatan

yang saling melengkapi di antara keduanya.

J. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas hipotesis yang diajukan adalah

terdapat korelasi positif yang signifikan antara kemampuan membaca dengan

kemampuan mengarang pada siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 3

Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 46: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan berturut-turut pendekatan penelitian, variabel

penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisa data. Uraian selengkapnya sebagaimana dipaparkan berikut ini.

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan data penelitian, pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data penelitian akan diwujudkan

dalam bentuk angka-angka dengan statistik. Pengumpulan data sebanyak-

banyaknya mengenai faktor yang berhubungan dengan objek penelitian

dipergunakan untuk mendeskripsikan bahan kajian (Arikunto, 1992 : 82).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Selain itu digunakan pendekatan korelasional untuk mencari kepastian

apakah hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti/

meyakinkan/tidak signifikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian expostfacto

yaitu penelitian yang dilakukan “dari apa dikerjakan sesudah kejadian”

(Sukardi, 2003 : 165).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif untuk mendeskriptifkan atau menjelaskan data-data yang

diperoleh dalam penelitian dan menunjukkan adanya korelasi positif yang

signifikan antara kemampuan membaca dan dengan kemampuan mengarang

Page 47: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

34

pada siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Tegowanu 3 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak

Desain penelitian adalah menggunakan desain hubungan tunggal

dengan dua variabel yang divisualisasikan sebagai berikut :

X Y

X : kemampuan membaca

Y : kemampuan mengarang

B. Variabel Penelitian

Didalam penelitian terdapat dua variabel bebas adalah variabel

penyebab (X) atau variabel independ dan variabel terikat adalah variabel

akibat (Y) atau variabel dependen. Variabel di dalam penelitian ini adalah

kemampuan membaca sebagai variabel bebas dan kemampuan mengarang

sebagai variabel terikat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi siswa SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen

Kabupaten Demak tahun 2009/2010 berjumlah 169 orang. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah 28

orang. Teknik penentuan sampel disesuaikan dengan tujuan untuk mengetahui

adanya korelasi kemampuan membaca dan kemampuan mengarang pada

Page 48: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

35

siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten

Demak tahun Pelajaran 2009 / 2010.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah hasil evaluasi kemampuan

membaca dan hasil evaluasi kemampuan mengarang pada siswa kelas VI SD

Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun

Pelajaran 2009/2010. Objek sasaran penelitian adalah kemampuan membaca

dan kemampuan mengarang.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah teknik tes. Teknik tes adalah teknik yang berupa serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk mengukur

kemampuan, ketrampilan, pengetahuan intelegensi, atau bakat yang dimiliki

individu (Arikunto, 1998 : 139).

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data berupa kemampuan

membaca dan kemampuan mengarang adalah :

a. Tes Kemampuan Membaca

Jenis tes yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan membaca

dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca tingkat pemahaman

(Nurgiantoro, 2001 : 257). Pengukuran kemampuan membaca dilakukan

dengan menjawab pertanyaan soal yang berbentuk pilihan ganda

berjumlah 25 butir soal.

Page 49: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

36

Tabel 1. Kisi-kisi soal kemampuan membaca

No Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah

1 Sinonim Mengetahui sinonim dalambacaan

4 1

2 Antonim Mengetahui antonim dalambacaan

5 1

3 Arti kata Mengetahui arti kata umumdan kata khusus dalambacaan.

1,2,3,6,7 5

4 Tokoh dalambacaan

Menemukan tokoh dalambacaan

10,11,12,13,16 5

5 Simpulanbacaan

Membuat simpulanberdasarkan bacaan

8,9 2

6 Pemahamaninterprestasi

Mampu menghubungkan ataumenggeneralisasikan konsepmasalah, atau pendapat dalambacaan

14,17,18,19,20,21,24,25

8

7 Gagasan dalam Mampu menemukan gagasandalam bacaan

22,23 2

Jumlah 25

Perhitungan skor akhir-akhir kemampuan membaca dengan rumus :

10025

xskorPerolehan

akhirNilai

b. Tes kemampuan mengarang

Tes kemampuan menulis yang disajikan dalam bentuk tes. Tes

kemampuan mengarang yang dijadikan sasaran penelitian ini adalah

pengekspresian ide dan gagasan melalui karangan satu paragraf,

konteksnya berupa kalimat-kalimat pengembangan dari kalimat utama

menjadi kalimat-kalimat penjelas.

Siswa yang dijadikan sampel penelitian mendapatkan tugas untuk

melakukan mengarang (menulis) dengan tema yang sudah ditentukan.

Page 50: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

37

Jumlah atau panjang tulisan (karangan) minimal setengah halaman folio

bergaris.

Tabel 2. Kisi-kisi soal kemampuan mengarang

No Indikator Deskriptor Jumlah

1 Kesesuaianjudul dengan isi

Judul sesuai dengan isi karangan.Judul sesuai dengan sebagian isi karangan.Judul tidak sesuai dengan isi ka angan

210

2 Koherensi antarkalimat

Semua kalimat berkoherensi.Sebagian besar kalimat berkoherensi.Lebih dari setengah jumlah kalimat berkoherensi.Kurang dari setengah jumlah kalimat berkoherensi.Sebagian kecil kalimat berkoherensi.Tidak ada kalimat yang berkoherens

543210

3 Koherensi antarparagraf

Semua paragraf berkoherensi.Sebagian besar paragraf berkoherensiLebih dari setengah jumlah paragraf berkoherensi.Kurang dari setengah jurnlah paragraf berkoherensi.Sebagian kecil paragraf berkoherensi.Tidak ada paragraf yang berkoherensi.

543210

4 Diski (pilihankata)

Semua pilihan kata tepat.Sebagian besar pilihan kata tepat.Lebih dari setengah jumlah pilihan kata tepat.Kurang dari setengah jumlah pilihan kata tepat.Sebagian keel! pilihan kata tepat.Tidak ada pilihan kata yang tepat.

543210

5 Ejaan Tidak ada kesalahan ejaan.Ada sebagian kecil kesalahanAda kurang dari setengah jumlah ejaan salahAda lebih dari setengah jumlah ejaan salahSebagian besar ejaan salahSemua ejaan salah

543210

6 Kerapian Karangan terbaca, bebas coretan, tata letak rapi.Karangan terbaca, tata letak rapi, tetapi ada coretanKarangan terbaca, tata letak, tidak rapi, dan terdapatcoretan.Karangan kurang terbaca, tata letak tidak rapi dan adacoretan.

321

0

(Mendiknas, 2006 : 2)

Page 51: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

38

Perhitungan skor akhir kemampuan menulis dengan rumus :

Nilai akhir = 10040

xDCBAskorPerolehan

Beberapa aspek tersebut menurut Djiwandono (1996:130) diantaranya

adalah sebagai berikut :

a. Kesesuaian judul dengan isi, yaitu aspek yang memfokuskan terhadap isi

tulisan. Isi atau tema pokok yang diungkapkan dalam tulisan memiliki

kesejajaran dengan judul tulisan atau karangan;

b. Koherensi antar kalimat, yaitu hubungan antar kalimat dengan kalimat

yang lain, hubungan antar frase, kesejajaran kalimat, dan kesamaan tema;

c. Koherensi antar paragraf, yaitu hubungan antara satu paragraf dengan

paragraf lain yang koheren atau memiliki kesejajaran akan membentuk

wacana yang utuh;

d. Diksi/pilihan kata, yaitu menempatkan pilihan kata yang tepat dalam

konteks kalimatnya, memiliki keragaman dalam penggunaan sinonim,

berkemampuan menempatkan keragaman kata, dan memiliki kemampuan

dalam menggunakan berbagai makna dalam kalimat;

e. Ejaan, yaitu penggunaan kaidah-kaidah penulisan huruf kapital, tepat

dalam menggunakan penulisan ejaan yang lain, tepat dalam penggunaan

setiap tanda baca dan mampu menggunakan tanda baca untuk membantu

pembaca memahami isi karangan (tulisan/cerita); dan

f. Kerapian, yaitu tulisan mudah dibaca, tulisan tidak banyak coretan yang

dapat mengganggu proses pembacaan karangan, dan tata letaknya rapi.

Page 52: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

39

Agar butir-butir soal tersebut memenuhi syarat untuk di jadikan

instrumen penelitian maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas

a. Uji validitas

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas dilakukan uji coba (tryout)

terhadap 28 orang siswa kelas VI SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan

Karangawen Kabupaten Demak tahun Pelajaran 2009/2010. Validitas

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

instrumen. Sebuah instrumen (tes) dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. (Arikunto,

1992 : 136).

Validitas suatu tes dinyatakan dengan koefisien korelasi untuk

validitas konstruksi dapat ditentukan dengan rumus korelasi Product

Moment.

b. Realiabilitas

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut mempunyai atau

dapat memberikan hasil yang tepat dan dapat dipercaya sebagai alat

pengumpulan data. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur

reliabilitas adalah rumus Spearman Born.

E. Teknik Analisis Data

Data akan dianalisis secara kuantitatif dan diwujudkan dalam bentuk

angka dengan menggunakan rumus statistik. Untuk mengetahui korelasi

kemampuan membaca dengan kemampuan mengarang pada siswa kelas VI

SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun

Page 53: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

40

Pelajaran 2009/2010. Langkah yang digunakan dalam menganalisis data

penelitian adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal

siap dilanjutkan dengan perlakuan pada sampel. Dalam penelitian ini

digunakan uji Liliefors (Sudjana, 1984:450) dengan kriteria uji normalitas

sebagai berikut:

Ho : sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha : sampel diambil tidak dari populasi yang berdistribusi normal.

Kriteria pengujian:

Jika x hitung > x tabel maka Ho ditolak, sebaliknya

jika x hitung < x tabel, maka Ho diterima.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

sampel yang diperoleh mencerminkan populasi yang homogen, sehingga

hasil analisis menjadi terpercayai. Uji homogenitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Barlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Varians gabungan sampel, dihitung dengan rumus:

)(

)1( 2

2

ini

iSniS gab

2) Harga satuan B, dihitung dengan rumus:

B = (log S2gab) (ni – i)

3) Uji Barlet dengan menggunakan rumus uji x2, dihitung dengan rumus:

Page 54: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

41

4) x2 = (ln 10) {(B– [(ni–i) log S2i]}

5) Mencari x2 tabel dengan peluang (1 – α) dan dk = (k – 1).

6) Kriteria pengujian

Jika x2 hitung < x2 tabel berarti data mempunyai varians yang

homogen, sebaliknya jika x2 hitung > x2 tabel berarti data mempunyai

varians yang tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk membuktikan

hipotesis adalah teknik korelasi untuk menentukan besarnya hubungan

antara dua variabel yang ada, yaitu kemampuan membaca dengan

kemampuan mengarang. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Person dengan angka kasar, yang dipandang

lebih mudah dan menghindari angka-angka pecahan (Arikunto, 1944 : 58).

)})(()({(

))((r

2222xy

yyNNxXN

YXXYN

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara x dan y

xy = Product moment x kali y

X = Variabel X

Y = Variabel Y

N = Jumlah sample penelitian

X2 = Variabel x kuadrat

Y2 = Variabel y kuadrat

Page 55: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Variabel

Data variabel yang dideskripsi dalam penelitian ini adalah (1) data

variabel bebas yaitu kemampuan membaca (X) dan (2) data variabel terikat

yaitu kemampuan mengarang (Y). Gambaran umum yang disajikan untuk

masing-masing variabel mencakup modus, medium, rata-rata, variansi,

simpangan baku, dan distribusi frekuensi yang disertai histogram.

1. Kemampuan Membaca (X)

Instrumen kemampuan membaca secara teoretis mempunyai skor

terendah 0 dan skor tertinggi 100. Berdasarkan data penelitian ini untuk

instrumen kemampuan membaca skor rata-rata dari dari pengamat I dan

pengamat II terendah 52 dan skor tertinggi 100 dan rentangan sebesar 48.

Selain itu, diperoleh modus 60, 76, 80, 84, dan 92, median 76, rata-rata

76,8.

Distribusi skor kemampuan membaca ini disajikan pada Tabel 1

berikut ini.

Page 56: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

43

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca (X)

No. Kelas IntervalBatas Frekuensi

Bawah Atas Absolut Relatif Relatif (%)

1 52 – 59 51,5 59,5 2 0,072 7,20

2 60 – 67 59,5 67,5 5 0,179 17,90

3 68 – 75 67,5 75,5 3 0,107 10,70

4 76 – 83 75,5 83,5 8 0,286 28,60

5 84 – 91 83,5 91,5 4 0,142 14,20

6 92 – 99 91,5 99,5 5 0,178 17,80

7 100 – 107 99,5 107,5 1 0,036 3,60

Jumlah 28 1 100

Penyebaran data penelitian pada Tabel l di atas menunjukkan

akumulasi terdapat pada kelompok responden yang memiliki kemampuan

membaca cukup, yaitu pada kelompok skor antara 76 – 83 (28,60 %).

Responden yang memiliki kemampuan membaca paling rendah, berada

pada kelompok skor 52 - 59 (7,20 %), dan responden yang memiliki

kemampuan membaca paling tinggi berada pada skor 100 – 107 (3,60 %).

Dengan demikian data penelitian ini memiliki kecenderungan sebaran

yang relatif normal, seperti tergambar pada Diagram 1 histogram frekuensi

berikut ini.

Page 57: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

Gambar 1. Diagra

2. Kemampuan Mengarang (Y)

Instrumen kemampuan mengarang secara teor

skor terendah 0 dan skor

untuk instrumen kemampuan membaca skor rata

pengamat II terendah 58 dan skor tertinggi 90 dan rentangan sebesar 32.

Distribusi skor kemampuan

berikut ini.

Gambar 1. Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca (X)

Kemampuan Mengarang (Y)

Instrumen kemampuan mengarang secara teore

skor terendah 0 dan skor tertinggi 100. Berdasarkan data penelitian ini

untuk instrumen kemampuan membaca skor rata-rata dari pengamat I dan

pengamat II terendah 58 dan skor tertinggi 90 dan rentangan sebesar 32.

Distribusi skor kemampuan mengarang disajikan pada

44

Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca (X)

etis mempunyai

sarkan data penelitian ini

rata dari pengamat I dan

pengamat II terendah 58 dan skor tertinggi 90 dan rentangan sebesar 32.

disajikan pada Tabel 2

Page 58: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

45

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengarang (Y)

No. Kelas IntervalBatas Frekuensi

Bawah Atas Absolut Relatif Relatif (%)

1 58 – 62 57,5 62,5 3 0,107 10,20

2 63 – 67 62,5 67,5 4 0,142 14,20

3 68 – 72 67,5 72,5 4 0,142 14,20

4 73 – 77 72,5 77,5 8 0,285 28,50

5 88 – 82 77,5 82,5 3 0,107 10,70

6 83 – 87 82,5 87,5 3 0,107 10,70

7 87 – 92 87,5 92,5 3 0,107 10,70

Jumlah 28 1 100

Penyebaran data penelitian pada Tabel 2 di atas menunjukkan

akumulasi pada kelompok responden yang memiliki kemampuan

mengarang cukup, yaitu pada kelompok skor antara 79 – 77 (28,50 %).

Responden yang memiliki kemampuan mengarang paling rendah, berada

pada kelompok skor 58 – 62 (10,70 %), dan responden yang memiliki

kemampuan mengarang paling tinggi berada pada skor 88 – 92 (10,70 %).

Dengan demikian data penelitian ini memiliki kecenderungan sebaran

yang relatif normal, seperti tergambar pada Diagram 2 histogram frekuensi

berikut ini.

Page 59: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

Gambar 2. Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Mengarang

3. Pengujian Persyaratan

Pengujian persyaratan analisis ini meliputi: (1) setiap kelompok harga

prediktor X yang diberikan dan respons Y bersifat independen dan

berdistribusi normal, (2) setiap kelompok X yang diketahui memiliki variansi

yang homogen, dan (3) memiliki keberartian korelasi.

Pengujian persyaratan analisis dilakukan pada persyaratan pertama dan

kedua, yaitu kelompok X yang memiliki variansi yang homogen dan galat

taksir X – Y berdistribusi normal

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui sampe

berdistribusi normal, dilakukan uji normalitas Teknik analisis yang

Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Mengarang

Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis ini meliputi: (1) setiap kelompok harga

prediktor X yang diberikan dan respons Y bersifat independen dan

normal, (2) setiap kelompok X yang diketahui memiliki variansi

ogen, dan (3) memiliki keberartian korelasi.

Pengujian persyaratan analisis dilakukan pada persyaratan pertama dan

kedua, yaitu kelompok X yang memiliki variansi yang homogen dan galat

Y berdistribusi normal

Uji Normalitas

Untuk mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, dilakukan uji normalitas Teknik analisis yang

46

Diagram Histogram Frekuensi Kemampuan Mengarang (Y)

Pengujian persyaratan analisis ini meliputi: (1) setiap kelompok harga

prediktor X yang diberikan dan respons Y bersifat independen dan

normal, (2) setiap kelompok X yang diketahui memiliki variansi

Pengujian persyaratan analisis dilakukan pada persyaratan pertama dan

kedua, yaitu kelompok X yang memiliki variansi yang homogen dan galat

l yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, dilakukan uji normalitas Teknik analisis yang

Page 60: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

47

digunakan untuk pengujian normalitas distribusi populasi dari data sampel

penelitian ini adalah uji Chi Kuadrat. Hipotesis not pengujian ini

menyatakan terdapat kesesuaian antara distribusi sampel dengan teori

tertentu, dalam hal ini adalah distribusi normal, melawan hipotesis

tandingan populasi berdistribusi tidak normal.

Kriteria pengujian ini adalah hipotesis nol diterima jika

penyimpangan terbesar memiliki kemungkinan akan terjadi lebih kecil dari

harga kritis pada taraf signifikansi.

1) Uji Normalitas Sebaran Data X

Hasil perhitungan uji normalitas sebaran data X didapat harga

X2 hitung = -0,4438 lebih kecil dari pada X2 tabel pada taraf

signifikansi 5% sebesar 0,161. Hal ini berarti hipotesis nol diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data kemampuan membaca

(X) adalah berdistribusi normal. Simpangan baku variabel X yaitu

171,95. F (Zi) – S (Zi) terakhir yaitu 0,4483. Dikonsultasikan dengan

tabel uji lilifours (N = 28 ) yaitu 0,161. Perhitungan secara rinci terdapat

pada lampiran 6.

2) Uji Normalitas Sebaran Data Y

Hasil perhitungan uji normalitas sebaran data X didapat harga X2

hitung = -0,4246 lebih kecil dari pada X 2 tabel pada taraf signifikansi

5% sebesar 0,161. Hal ini berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa sebaran data kemampuan membaca (X) adalah

berdistribusi normal. Simpangan baku variabel Y yaitu 79,10. F (Zi) –

Page 61: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

48

S(Zi) terakhir yaitu -0,4246. Dikonsultasikan dengan tabel uji lilifours

(N = 28 ) yaitu 0,161. Perhitungan secara rinci terdapat pada Lampiran

9.

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Menggunakan X2

Variabel N dk x 2 hitung x 2 tabel Normalitas

X 28 5 0, 448 0,161 Normal

Y 28 5 0, 424 0,161 Normal

b. Uji Homogenitas

Homogenitas variansi Y berdasarkan prediktor X dilakukan

menggunakan uji Bartlett. Hipotesis nol dalam pengujian ini adalah

terdapat kesamaan variansi melawan hipotesis tanding tidak terdapat

kesamaan variansi. Secara statistik hipotesis tersebut adalah sebagai

berikut: Ho: Variansi kelompok Y berdasarkan kelompok X homogen

melawan HI : Varians kelompok Y berdasarkan kelompok X tidak

homogen. Kriteria dalam pengujian ini adalah tolak hipotesis nol jika x 2

hitung > x 2 (1- (x) (k-1).

Hasil perhitungan uji homogenitas data Y atas kelompok X

menunjukkan bahwa x 2 hitung yang diperoleh sebesar 4,3730 lebih kecil

dari x 2 tabel pada = 0.05 dk = 9 sebesar 19,7. Hal ini berarti hipotesis

nol diterima. Dengan demikian varians antar kelompok Y berdasarkan X

adalah homogen. Karena x = hitung yaitu 16,3949 < x Z tabel yaitu 19,7

maka Ho diterima, berarti kelompok X homogen.

Page 62: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

49

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dari hipotesis yaitu korelasi antara

kemampuan membaca (X) dengan kemampuan mengarang (Y) benar-

benar berarti. Berikut ini secara berturut-turut disajikan hasil pengujian

hipotesis.

Hipotesis yang diajukan adalah korelasi antara kemampuan

membaca (X) dengan kemampuan mengarang (Y) benar-benar berarti.

Dari hasil penghitungan diperoleh bentuk korelasi untuk hubungan kedua

variabel yaitu r hitung 0,682 > r tabel taraf signifikansi 5 % yaitu 0,374

dan taraf signifikansi 1 % yaitu 0,478. Perhitungan secara rinci terdapat

pada lampiran 9. Korelasi sangat signifikan r hitung = 0,682 > r tabel =

0,374 (ts 5 %) dan 0,478 (ts l %).

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa korelasi sangat signifikan dan

bentuk hubungannya linier. Korelasi ini diartikan bahwa setiap kenaikan

unit skor variabel prediktor kemampuan membaca (X) diikuti oleh

kenaikan skor variabel respons kemampuan mengarang. Selanjutnya

kekuatan hubungan antara variabel prediktor kemampuan membaca (X)

dengan variabel respons kemampuan mengarang (Y) dilihat pada Gambar

1 berikut ini.

Page 63: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

Hasil perhitungan mengenai kekuatan hubungan antara variabel

prediktor kemampuan membaca

mengarang ditunjukkan dengan korelasi rxy 0,682. Perhitungan secara

rinci terdapat

analisis signifikansi korelasi rxy dipaparkan pada

Tabel 4. Analisis Product MomentMembaca (X) dengan Kemampuan Mengarang (Y)

E SkorX

E SkorY

2.150 2.080

Hasil uji signifikansi antara kemampuan membaca (X) dengan

kemampuan kemampuan mengarang (Y) sebesar 0,682 adalah signifikan.

lni menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif

penguasaan kosakata (X) dengan kemampuan membaca pemahaman (Y).

Gambar 3. Grafik Korelasi X dan Y

Hasil perhitungan mengenai kekuatan hubungan antara variabel

kemampuan membaca (X) dengan variabel respons kemampuan

ditunjukkan dengan korelasi rxy 0,682. Perhitungan secara

rinci terdapat pada lampiran 9. Hal ini ternyata sangat signifikan. Hasil

analisis signifikansi korelasi rxy dipaparkan pada Tabel 4 berikut ini.

Analisis Product Moment untuk Korelasi antara KemampuanMembaca (X) dengan Kemampuan Mengarang (Y)

E X2 E Y2 XY r

Hitung169.392 157.405 1162.120 0,682

Hasil uji signifikansi antara kemampuan membaca (X) dengan

kemampuan kemampuan mengarang (Y) sebesar 0,682 adalah signifikan.

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara

kosakata (X) dengan kemampuan membaca pemahaman (Y).

50

Hasil perhitungan mengenai kekuatan hubungan antara variabel

(X) dengan variabel respons kemampuan

ditunjukkan dengan korelasi rxy 0,682. Perhitungan secara

nyata sangat signifikan. Hasil

4 berikut ini.

untuk Korelasi antara Kemampuan

r tabel0,05 0,010,374 0,478

Hasil uji signifikansi antara kemampuan membaca (X) dengan

kemampuan kemampuan mengarang (Y) sebesar 0,682 adalah signifikan.

dan signifikan antara

kosakata (X) dengan kemampuan membaca pemahaman (Y).

Page 64: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

51

Hal ini berarti makin tinggi penguasaan kosakata makin tinggi pula

kemampuan membaca pemahaman.

Untuk menentukan penafsiran rxy sebesar 0,682 lebih besar dari

r tabel taraf signifikansi 5 % yaitu r hitung 0,682 > r tabel taraf

signifikansi 5 % yaitu 0,374 dan taraf signifikansi 1 % yaitu 0,478.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hubungan antara faktor

kemampuan membaca dengan faktor kemampuan mengarang sangat

positif dan signifikan. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa faktor kemampuan membaca memberikan kontribusi dalam

hubungannya dengan kemampuan mengarang.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang kemampuan membaca diperoleh data yaitu

siswa yang memperoleh skor 52 – 59 sejumlah 2 orang ( 7,20 %), skor 60 – 67

sejumlah 5 orang (17,90 %), skor 68 – 75 sejumlah 3 orang (10,70 %), skor 76

– 83 sejumlah 8 (28,60 %), skor 84 – 91 sejumlah 4 orang (14,20 %), skor 92

– 99 sejumlah 5 orang (17,80 %), dan skor tertinggi dicapai oleh 1 orang

(3,60%). Dengan demikian perolehan skor rata-rata kemampuan membaca

7,68 termasuk kategori baik karena iebih dari standar ketuntasan belajar yang

dibakukan yaitu 7,50.

Hasil penelitian tentang kemampuan mengarang diperoleh data yaitu

siswa yang memperoleh skor 58 – 62 sejumlah 3 orang ( 10,80 %), skor 63 –

67 sejumlah 4 orang (14,20 %), skor 68 – 72 sejumlah 4 orang (14,20 %), skor

73 – 77 sejumlah 8 (28,40 %), skor 78 – 82 sejumlah 3 orang (10,80 %), skor

Page 65: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

52

83 – 87 sejumlah 3 orang (10,80 %), dan skor tertinggi skor 88 – 92 sejumlah

3 orang (10,80 %). Dengan demikian perolehan skor rata-rata kemampuan

mengarang 7,43 termasuk kategori sedang karena hanya terdapat selisih angka

yang kecil dari standar ketuntasan belajar yang dibakukan yaitu 7,50.

Dari uji statistik dengan teknik korelasi product moment, hipotesis

kerja (Ha) yang menyatakan "Ada korelasi positif yang signifikan antara

kemampuan membaca dengan kemampuan mengarang pada siswa kelas VI

SD Negeri Tegowanu 3 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun

2009/2010 diterima. Kekuatan korelasi antara variabel prediktor kemampuan

membaca (X) dengan variabel respons kemampuan mengarang (Y)

ditunjukkan korelasi rxy sebesar 0,682.

Hasil uji signifikansi korelasi antara kemampuan membaca (X) dengan

kemampuan mengarang (Y) sebesar 0,682 adalah signifikan. Ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara faktor kemampuan

membaca (X) dengan kemampuan mengarang (Y). Hal ini berarti makin

tinggi kemampuan membaca makin tinggi pula kemampuan mengarang.

Melalui kegiatan membaca, siswa akan menambah perbendaharaan kosakata

yang pada akhirnya akan meningkatkan keterampilan merangkai kalimat yang

diperlukan dalam kegiatan mengarang.

Untuk menjawab permasalahan apakah korelasi antara kemampuan

membaca dengan kemampuan mengarang benar-benar positif dan signifikan,

digunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan angka

kasar, yang dipandang lebih mudah dan menghindari angka-angka pecahan

(Arikunto, 1994 : 58)

Page 66: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

53

Setelah dilakukan analisis, untuk menentukan koefisien korelasinya

diperoleh r hitung 0,682. Untuk selanjutnya setelah dikonsultasikan dengan

r tabel pada taraf signifikansi 5 % dengan N = 28 diperoleh angka 0,374

artinya r hitung 0,682 > r tabel 0,374. Dengan demikian koefisien korelasinya

signifikan. Begitu pula setelah dikonsultasikan dengan r tabel taraf

signifikansi 1 % diperoleh angka 0,478. Dalam hal ini r hitung o,682 > r tabel

0,478. Dengan demikian koefisien korelasinya sangat signifikan.

Dari uji statistik dengan teknik korelasi product moment, hipotesis

kerja (Ha) yang menyatakan “Ada korelasi positif yang signifikan antara

kemampuan membaca dengan kemampuan mengarang pada siswa kelas VI

SD Tegowanu III Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun pelajaran

2009/ 2010 diterima”. Kekuatan korelasi antara variabel prediktor kemampuan

membaca (X) dengan variabel respons kemampuan mengarang (Y)

ditunjukkan korelasi rxy sebesar 0,682.

Hasil uji signifikansi korelasi antara kemampuan membaca (X) dengan

kemampuan mengarang (Y) r hitung sebesar 0,682 > r tabel 0,474 taraf

signifikansi 5% dan 0,478 taraf sigbnifikansi 1 %, menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif yang signifikan antara faktor kemampuan membaca

(X) dengan kemampuan mengarang (Y). Hal ini berarti makin tinggi

kemampuan membaca makin tinggi pula kemampuan mengarang. Melalui

kegiatan membaca, siswa akan menambah perbendaharaan kosakata dan

terampil merangkai kalimat menjadi suatu paragraf yang utuh.

Page 67: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

54

BAB V

P E N U T U P

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukakan

simpulan sebagai berikut.

Rata-rata skor kemampuan membaca 7,68 berada di atas standar

ketuntasan belajar yaitu 7,50 dapat dinyatakan termasuk kategori baik.

Sedangkan rata-rata skor kemampuan mengarang 7,43 tidak berbeda jauh dari

standar ketuntasan belajar yaitu 7,50 sehingga termasuk kategori cukup.

Makin tinggi skor kemampuan membaca, semakin tinggi pula skor

kemampuan mengarang yang dicapai oleh siswa.

Setelah dilakukan uji korelasi, ternyata kemampuan membaca

berkorelasi dengan kemampuan mengarang. Hal ini ditunjukkan dengan basil

korelasi yang diperoleh yaitu r hitung 0,682. Hasil analisis ini sangat

signifikan apabila dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis r product moment

dengan N = 28 adalah 0, 478 untuk taraf signifikansi 1 %.

Dengan demikian r hitung 0,682 > r tabel 0,478 sehingga hipotesis

diterima yaitu secara nyata kemampuan membaca berkorelasi positif dan

sangat signifikan dengan kemampuan mengarang.

Page 68: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

55

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, secara umum

penulis menyampaikan saran sebagai berikut.

Guru hendaknya memacu siswa untuk gemar membaca, karena

membaca merupakan jalan untuk menyerap ilmu pengetahuan. Tugas-tugas

membaca yang diberikan oleh guru diberikan kepada siswa, akan memacu

kreativitas dan memupuk kemampuan berpikir secara kritis.

Perpustakaan sekolah hendaknya lebih ditingkatkan dan sisi

pengadaan buku bacaan maupun kegiatan gemar membaca di kalangan siswa.

Hai ini akan menunjang sebagai sumber bacaan siswa. Kegiatan mengarang di

sekolah perlu ditingkatkan melalui pembinaan secara efektif dari guru.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain

yang diduga berkorelasi dengan kemampuan mengarang.

Page 69: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

56

DARTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1997. Menulis 1. Jakarta : Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.

__________ 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Aksara.

Depdikbud. 1997. Mengarang di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud.

Gie. The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta : Andi.

Hadi, Surtisno. 1993. Statistik 2. Yogyakarta : Andi Ofsset.

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores : Nusa Indah.

__________ 1983. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende Flores : Nusa Indah.

__________ 1995. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores : Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :Gramedia.

Machmoed, Zaini. 1986. Dasar-dasar Komposisi dalam Pengajaran Bahasa danSastra. Jakarta : Grafiti.

Maman Rachman, 1993. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan.Semarang : IKIP Semarang Press.

Moeliono et. al. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta : BPFE.

Ramlan. 1987. Sintaksis. Yogyakarta : CV Karyono.

Sudaryanto. 1985. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta : Dula Wacana University Press.

Sudiyono, Anas. 1990. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.

Supriyadi. 1993. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta :Universitas Terbuka.

Page 70: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

57

Sudjana. 1996. Metode Stutitiska. Tarsito : Bandung.

Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.

__________ 1994. Membaca sebagai Suatu Keterangan Berbahasa. Bandung :Angkasa.

__________ 1995. Menulis Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Widyamartaya, A. Kreatif Mengarang. 1996. Yogyakarta : Kanisius.

Page 71: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

58

Lampiran 1

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Siti Solekah

NPM : 07410509

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia

Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Seni

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, 2010

Yang membuat Pernyataan

Siti Solekah

Page 72: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

59

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA RESPONDEN KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERITEGOWANU 03 KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAKTAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

NO N A M A L / P KETERANGAN

1 Arif Riyanto L

2 Agustina Indah Melani P

3 Alfy Safira Salsabila P

4 Bagaskoro Setyowahyu N L

5 Dian Fitriani P

6 Eni Nurhayati P

7 Imam Sobirin L

8 Indah Septiani P

9 Indah Dwi Lestari P

10 Indah Wulan Sari P

11 Krisbiantoro L

12 Kholifatul Laili P

13 Laras Astriningtyas P

14 Linda Novita Dewi P

15 Lucky Ayu Kristiana P

16 Muhammad Ali Ridho L

17 Muhammad Muntasirun L

18 Muhammad Maulana Yusuf L

19 Priska Agus Triatmojo L

20 Ricky Pujianto L

21 Risa Mei Widyastuti P

22 Siti Nurqomaruain P

23 Tasya Indah Pratiwi P

24 Teguh Santoso L

25 Wahyu Anggoro L

26 Wahyu Puji Astuti P

27 Widya Astuti P

28 Wiwik Suryaningsih P

Page 73: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

60

Lampiran 3

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

UPTD DIKPORA KECAMATAN KARANGAWEN

SEKOLAH DASAR NEGERI TEGOWANU 03

SURAT KETERANGAN

No : 421. 2 / 091 / 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Tegowanu 03

Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, menerangkan dengan sesungguhnya :

Nama : Siti Solekah

NPM : 07410509

Mahasiswa : IKIP PGRI Semarang

Fakultas / Jurusan : FPBS / PBSI

Alamat : Sidorejo RT 02 RW 06 Karangawen, Demak.

Telah melaksanakan penelitian pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 03 Tegowanu

Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak dengan judul :

“KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN

KEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

NEGERI 03 TEGOWANU KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN

DEMAK TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Dari bulan Mei s/d Juni 2010.

Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Karangawen, 2010

Kepala Sekolah

S u r a d i, S.Pd

NIP. 19570501 197911 1 004

Page 74: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

61

Lampiran 4

TABEL KERJA UJI VALIDITAS(RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN)

NoItem

r xy r tb p Status

1 0,686 0,655 0,004 sahih2 0,698 0,665 0,003 sahih3 0,387 0,336 0,110 gugur4 0,629 0,594 0,009 sahih5 0,876 0,862 0,000 sahih6 0,750 0,721 0,001 sahih7 0,551 0,508 0,025 sahih8 0,622 0,584 0,011 gugur9 0,466 0,422 0,057 sahih

10 0,554 0,513 0,024 sahih11 0,569 0,527 0,021 sahih12 0,698 0,665 0,003 sahih13 0,622 0,584 0,011 gugur14 0,335 0,288 0,149 sahih15 0,534 0,489 0,031 sahih16 0,747 0,719 0,001 sahih17 0,878 0,868 0,000 sahih18 0,858 0,628 0,006 sahih19 0,800 0,779 0,000 sahih20 0,527 0,480 0,034 sahih21 0,647 0,609 0,008 sahih22 0,711 0,680 0,003 sahih23 0,805 0,786 0,000 sahih24 0,569 0,527 0,021 sahih25 0,587 0,546 0,017 sahih26 0,647 0,609 0,008 sahih27 0,610 0,574 0,012 sahih28 0,309 0,255 0,319 gugur29 0,910 0,900 0,000 sahih30 0,649 0,610 0,008 sahih

Page 75: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

62

Lampiran 5

TABEL KERJA UJI RELIABELITAS

No X Y X2 Y2 XY N : 28

1 8 7 64 49 56 ∑ X : 271

2 9 6 81 36 54 ∑ Y : 267

3 7 6 49 36 42 ∑ X2 : 2736

4 12 12 144 144 144 ∑ Y2 : 2734

5 13 8 169 64 104 ∑ Xy : 2630

6 9 11 81 121 99 (∑ X)2 : 73441

7 9 5 81 25 45 (∑ y)2 : 71289

8 8 8 64 64 64

9 7 9 49 81 63

10 10 9 100 81 90

11 7 12 49 144 84

12 9 8 81 64 72

13 12 11 144 121 132

14 8 11 64 121 88

15, 11 11 121 121 121

16 9 11 81 121 99

17 10 11 100 121 110

18 12 11 144 121 132

19 9 10 81 100 90

20 9 8 81 64 72

21 7 8 49 64 56

22 11 10 121 100 110

23 9 9 81 81 81

24 10 9 100 81 90

25 13 12 169 144 156

26 12 12 144 144 144

27 12 11 144 121 132

28 10 10 100 100 100∑ 271 267 2736 2634 2630

Page 76: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

63

rxy = 2222.

)()(.

YYNXXN

YXXYN

= 7128926342873441273628

)267()271(263028

xx

x

= 71289737527344176608

7235773640

=24633167

1283

x

=7800321

1283

= 0,4593

r11 =2

12

1

21

21

1

2

rx

rx

=4593,01

4593,02

x

= 0,629

Page 77: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

64

Lampiran 6

TABEL KERJA UJI NORMALITAS DATA VARIABEL X( KEMAMPUAN MEMBACA )

NO Xi Zi F (Zi) S (Zi) F (Zi)-S (Zi)

1 2 3 4 5 61. 52 -0,14 0,4443 0,0357 0,40862. 56 -0,12 0,4522 0,0714 0,38083. 60 -0,09 0,4641 0,1785 0,28564. 60 -0,09 0,4641 0,1785 0,28565. 60 -0,09 0,4641 0,1785 0,28566. 64 -0,07 0,4721 0,2500 0,22217. 64 -0,07 0,4721 0,2500 0,22218. 68 -0,05 0,4801 0,3214 0,15879. 68 -0,05 0,4801 0,3214 0,158710. 72 -0,02 0,4920 0,3571 0,134911. 76 -0,00 0,5000 0,5357 -0,035712. 76 -0,00 0,5000 0,5357 -0,035713. 76 -0,00 0,5000 0,5357 -0,035714. 76 -0,00 0,5000 0,5357 -0,035715. 76 -0,00 0,5000 0,5357 -0,035716. 80 -0,01 0,5040 0,6428 -0,138817. 80 -0,01 0,5040 0,6428 -0,138818. 80 -0,01 0,5040 0,6428 -0,138819. 84 -0,04 0,5160 0,7500 -0,234020. 84 -0,04 0,5160 0,7500 -0,234021. 84 -0,04 0,5160 0,7500 -0,234022. 84 -0,05. 0,5160 0,7500 -0,234023. 92 -0,08 0,5319 0,8928 -0,360924. 92 -0,08 0,5319 0,8928 -0,360925. 92 -0,08 0,5319 0,8928 -0,360926. 96 -0,11 0,5438 0,9642 -0,420427. 96 -0,11 0,5438 0,9642 -0,420428. 100 -0,13 0,5517 1,0 -0,4483

2150

Page 78: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

65

Lampiran 7

TABEL KERJA UJI NORMALITAS DATA VARIABEL Y(KEMAMPUAN MENGARANG )

NO Xi Zi F (Zi) S (Zi) F (Zi)-S (Zi)

1 2 3 4 5 61. 58 -0,20 0,4207 0,0357 0,38502. 59 -0,19 0,4246 0,0714 0,35323. 60 -0,18 0,4286 0,1071 0,32154. 65 -0,11 0,4602 0,1428 0,31745. 66 -0,10 0,4602 0,2142 0,24606. 66 -0,10 0,4602 0,2142 0,24607. 67 -0,09 0,4641 0,2500 0,21418. 70 -0,05 0,4801 0,2857 0,19449. 71 -0,04 0,4840 0,3571 0,126910. 71 -0,04 0,4840 0,3571 0,126911. 72 -0,02 0,4920 0,3928 0,099212. 73 -0,01 0,4960 0,5357 -0,039713. 73 -0,01 0,4960 0,5357 -0,035714. 73 -0,01 0,4960 0,5357 -0,035715. 73 -0,01 0,4960 0,5357 -0,035716. 74 0,00 0,5000 0,5714 -0,071417. 76 0,02 0,5080 0,6428 -0,134818. 76 0,02 0,5080 0,6428 -0,134819. 77 0,03 0,5120 0,6785 -0,166520. 78 0,04 0,5160 0,7500 -0,234021. 78 0,04 0,5160 0,7500 -0,234022. 82 0,09 0,5359 0,7897 -0,253623. 83 0,10 0,5398 0,8214 -0,281624. 85 0,13 0,5517 0,8571 -0,305425. 87 0,16 0,5636 0,8928 -0,329226. 88 0,17 0,5675 0,9285 -0,361027. 89 0,18 0,5714 0,9642 -0 ,392828. 90 0,19 0,5754 1,0 -0,4246

2080

Page 79: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

66

Lampiran 8

TABEL KERJA UJI HOMOGENITAS DATAVARIABEL X DAN VARIABEL Y

NO X Y DK 1/dk Var LogVar

dk LogVar

1 52 59 02 56 60 03 60 664 60 885 60 71 2 0.5 133 2.1239 4.24766 64 727 64 65 1 1 24.5 1.3892 1.38918 68 709 68 71 1 1 0.5 -0.3010 -0.3010

10 72 76 011 76 712 76 7413 76 7314 76 8515 76 82 4 0.25 24.3 1.3856 5.542416 80 7617 80 8318 80 87 2 0.5 31 1.4914 2.982619 84 7820 84 7321 84 6622 84 73 3 0.33 24.3 1.3856 4.158623 92 6724 92 7325 92 89 2 0.5 129.3 2.1116 4.223026 96 9027 96 58 1 1 511 2.7084 2.708428 100 78 0

16 5.08 12.2949 24.9507

Page 80: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

67

STATISTIK UJI BARLET

Var Gab = 468,25408,5

7,1292

/1

var

dk

dk

Log Var = 2,4056

B = Log Var x 1/dk

= 2,4056 x 5,08 = 12,2204

x2 hitung = (ln 10) {B- (ni -1) log 512}

= 2,3026 x (12,2204 – 12,2949)

= -0,1714

x2 tabel = (0.05) ; 12 = 21.0

Karena x2 hitung < x2 tabel, maka Ho diterima, berarti kelompok X homogen

Page 81: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

68

Lampiran 9

TABEL KERJA UJI HIPOTESIS KORELASI X DAN Y

No X Y X2 Y2 XY N : 28

1 60 59 3600 3481 3540 ∑ X : 21502 60 60, 3600 3600 3600 ∑ Y : 20803 52 66 2704 4356 3432 ∑ X2 : 1693924 96 88 9216 7744 8448 ∑ Y2 : 1574055 84 71 7056 5041 5964 ∑ Xy : 1621206 80 72. 6400 5184 5760 (∑ X)2 : 46225007 56 65 3136 4225 3640 (∑ y)2 : 43264008 64 70 4096 4900 44809 64 71 4096 5041 4544

10 76 76 5776 5776 577611 76 77 5776 5929 585212 68 74 4624 5476 503213 92 78 8464 6084 717614 76 85 5776 7225 646015, 84 82 7056 6724 688816 80 76 6400 5776 608017 84 83 7056 6889 697218 92 87 8464 7569 800419 76 78 5776 6084 592820 68 73 4624 5329 496421 60 66 3600 4356 396022 84 73 7056 5329 613223 72 67 5184, 4489 482424 76 73 5776 5329 554825 100 89 10000 7921 890026 96 90 9216 8100 864027 92 58 8464 3364 533628 80 78 6400 6084 6240∑

2150 2080 169392 157405 162120

Page 82: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

69

rxy = 2222.

)()(.

YYNXXN

YXXYN

= 4326400157409528462250016939228

)2080()2150(16212028

xx

x

= 4326400440734046555004742976

44720004539360

=80940120476

67360

x

=9751327440

67360

=809,98748

67360

= 0,682

Page 83: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

70

Lampiran 10.

KARANGAN SISWA

Page 84: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

71

Page 85: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

72

Page 86: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

73

Page 87: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

74

Page 88: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

75

Lampiran 11

HASIL NILAI MENGARANG SISWA KELAS VI SD NEGERI TEGOWANU 03KEC. KARANGAWEN KAB. DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NoUrut

KodeResponden

KOMPONEN MENGARANG

JmlNilai

IIsi

IIOrganisasi

IIIBahasa

IVKosa kata

VEjaan

a b c d e j a b c d j a b j a b j a b j

1 a 5 5 4 3 2 19 5 5 2 4 16 3 5 8 6 5 11 3 2 5 592 b 4 6 3 2 2 17 4 4 7 3 18 4 7 11 6 5 11 2 1 3 603 c 6 6 4 3 3 22 3 3 4 4 14 6 6 12 6 7 13 3 2 5 664 d 7 7 6 4 4 28 5 5 5 5 20 8 9 17 9 9 18 3 2 5 885 e 6 6 6 2 2 22 5 5 5 4 19 8 6 14 6 5 11 3 2 5 716 f 7 7 3 3 2 22 5 4 5 4 18 6 7 13 7 7 14 3 2 5 727 g 4 6 3 2 2 17 5 5 5 3 18 5 7 12 7 6 13 3 2 5 658 h 7 6 5 2 2 22 5 5 4 4 18 5 7 12 6 7 13 2 3 5 709 i 7 7 5 3 3 25 5 5 4 3 17 4 7 11 6 7 13 2 3 5 71

10 j 5 7 6 3 3 24 4 5 5 4 18 .6 8 14 7 7 14 2 3 5 7511 k 7 7 6 4 4 28 6 5 4 3 18 5 8 13 6 7 .13 3 2 5 7712 l 7 7 6 3 3 26 5 5 5 3 18 7 7 14 6 6 12 2 2 4 7413 m 7 7 7 3 3 27 5 5 3 4 17 6 7 13 5 6 11 2 3 5 7314 n 8 7 7 3 3 28 5 4 5 4 18 8 9 17 8 9 17 2 3 5 8515 o 7 8 6 2 3 26 5 5 5 4 19 7 9 16 II 9 17 2 2 4 8216 p 7 8 6 2 2 25 5 4 4 4 17 7 7 14 8 7 15 3 2 5 7617 q 7 8 6 3 3 27 5 5 5 4 19 7 9 16 8 8 16 3 2 5 8318 r 8 8 7 2 3 28 5 5 5 4 19 8 9 17 9 9 18 3 2 5 8719 s 6 7 6 2 2 23 5 5 4 4 18 7 8 15 8 7 15 3 2 5 7520 t 4 7 5 2 2 20 5 5 5 4 19 7 9 16 6 7 13 3 2 5 7321 u 5 7 5 3 3 23 3 3 4 3 13 7 7 14 6 6 12 2 2 4 6622 v 7 7 4 2 3 23 5 4 5 3 17 7 8 15 7 7 14 2 2 4 7323 w 4 7 3 3 3 20 4 4 4 3 15 6 7 13 8 7 15 2 2 4 6724 x 8 6 4 3 3 24 4 4 5 3 16 6 7 13 8 8 16 2 2 4 7325 y 8 8 6 4 4 30 5 4 5 5 19 8 9 17 9 9 18 3 2 5 8926 z 8 8 6 4 4 30 5 5 5 5 20 8 9 17 9 9 18 3 2 5 9027 Ab 3 4 4 2 2 15 3 4 3 3 13 6 7 13 6 7 13 2 2 4 5828 Bb 6 7 5 2 2 22 5 5 5 4 19 8 9 17 8 7 15 3 2 5 78

KETERANGANKOMPONEN YANG DINILAI

I. Isi : Skor Maximum 30a. Relevan dengan topikb. Isi Logika masuk akalc. Pengembangan isid. Kesatuan paragrafe. Kepaduan paragraf

II. ORGANISASI : Skor Maximum 20a. Tulisanb. Kerapianc. Kejelasan tulisand. Susunan kalimat

III.BAHASA : Skor Maximum 25a. Gayab. Bahasa baku

IV KOSA KATA : Skor Maximum 20I. Pemilihan kata

II. Penggunaan kata penghubungV. EJAAN : Skor Maxirnun 5

a. Penulisan ejaanb. Pemakaian tanda bacaj. Jumlah

Tingkatan Skala penilaian :0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 89: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

76

Lampiran 12

KISI-KISI SOAL KEMAMPUAN MEMBACA

No Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah

1 Sinonim Mengetahui sinonim dalambacaan

4 1

2 Antonim Mengetahui antonim dalambacaan

5 1

3 Arti kata Mengetahui arti kata umumdan kata khusus dalambacaan.

1,2,3,6,7 5

4 Tokoh dalambacaan

Menemukan tokoh dalambacaan

10,11,12,13,16 5

5 Simpulanbacaan

Membuat simpulanberdasarkan bacaan

8,9 2

6 Pemahamaninterprestasi

Mampu menghubungkan ataumenggeneralisasikan konsepmasalah, atau pendapat dalambacaan

14,17,18,19,20,21,24,25

8

7 Gagasan dalam Mampu menemukan gagasandalam bacaan

22,23 2

Jumlah 25

Page 90: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

77

Lampiran 13

KISI-KISI SOAL KEMAMPUAN MENGARANG

No Indikator Deskriptor Jumlah

1 Kesesuaianjudul dengan isi

Judul sesuai dengan isi karangan.Judul sesuai dengan sebagian isi karangan.Judul tidak sesuai dengan isi ka angan

210

2 Koherensi antarkalimat

Semua kalimat berkoherensi.Sebagian besar kalimat berkoherensi.Lebih dari setengah jumlah kalimat berkoherensi.Kurang dari setengah jumlah kalimat berkoherensi.Sebagian kecil kalimat berkoherensi.Tidak ada kalimat yang berkoherens

543210

3 Koherensi antarparagraf

Semua paragraf berkoherensi.Sebagian besar paragraf berkoherensiLebih dari setengah jumlah paragraf berkoherensi.Kurang dari setengah jurnlah paragraf berkoherensi.Sebagian kecil paragraf berkoherensi.Tidak ada paragraf yang berkoherensi.

543210

4 Diski (pilihankata)

Semua pilihan kata tepat.Sebagian besar pilihan kata tepat.Lebih dari setengah jumlah pilihan kata tepat.Kurang dari setengah jumlah pilihan kata tepat.Sebagian keel! pilihan kata tepat.Tidak ada pilihan kata yang tepat.

543210

5 Ejaan Tidak ada kesalahan ejaan.Ada sebagian kecil kesalahanAda kurang dari setengah jumlah ejaan salahAda lebih dari setengah jumlah ejaan salahSebagian besar ejaan salahSemua ejaan salah

543210

6 Kerapian Karangan terbaca, bebas coretan, tata letak rapi.Karangan terbaca, tata letak rapi, tetapi ada coretanKarangan terbaca, tata letak, tidak rapi, dan terdapatcoretan.Karangan kurang terbaca, tata letak tidak rapi dan adacoretan.

321

0

Page 91: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

78

Lampiran 14

SOAL TES KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENGARANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPROPINSI JAWA TENGAH

TES KEMAMPUAN DASARTAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Satuan Pendidikan : SD / MIMateri : Membaca dan MengarangKelas : VIHari, Tanggal : Jum’atWaktu : Pukul 07.30 – 09.30 WIB.Alokasi Waktu : 120 MenitJumlah Soal : 25 butir dan MengarangBentuk Soal : I. Pilihan Ganda

II. Mengarang

I. Kemampuan Membaca

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d untuk jawaban yang palingtepat pada lembar jawaban yang disediakan !

Bacaan untuk soal nomor 1 s.d. 5

Seno rajin merawat tanaman. Tanaman hias di halaman rumah, bunga ditaman, baik yang di pot maupun di tanah ia rawat dengan baik. Seno jugamerawat tanaman hidroponik. Tanaman ini membutuhkan perawatan lebih,sebab tanaman hidroponik tidak menggunakan tanah.

Anak semata wayang dari Pak Sastro dan Harni itu benar-benar terampilmerawat tanaman. Selain terampil, Seno juga memiliki jiwa pengabdian yangluar biasa.

1. Apakah arti kata terampil dalam bacaan di atas ?a. cakap dalam bekerjab. selalu ingin bekerjac. memiliki kebanggan bekerjad. tidak pernah diam

Page 92: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

79

2. Istilah hidroponik dalam bacaan di atas berarti ?a. taman di halamanb. tanaman di tanahc. bertanam tanpa tanahd. bertanam bunga indah

3. Apakah arti ungkapan anak semata wayang dalam bacaan di atas ?a. anak kesayanganb. anak laki-lakic. anak pertamad. anak tunggal

4. Kata merawat dalam bacaan di atas bersinonim dengan kata ....a. menaarib. memeliharac. menemukand. menyirami

5. Lawan kata rajin dalam bacaan di atas yaitu ….a. pandaib. malasc. segand. sungkan

Perhatikan !

Bacaan untuk nomor 6 s.d. 9

Cara Penggunaan Obat

Obat batuk ABG manjuruntuk segala usia.Dosis pemakaian :

a. Dewasa (di atas 15 tahun)3 x 2 sendok teh sehari.

b. Anak-anak (10 - 15 tahun)3 x 1 sendok teh sehari.

c. Anak-anak di bawah 10 tahun.3 x ½ sendok teh sehari.Setelah 1 minggu batuk berlanjuthubungi dokter.

Page 93: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

80

6. Apakah arti kata dosis dalam bacaan di atas ?a. diukurb. daftarc. takarand. resep

7. Kata manjur dalam kalimat di atas artinya sama dengan ....a. mujarabb. kuatc. berkhasiatd. cocok

8. Pernyataan di bawah.ini yang sesuai dengan petunjuk penggunaan obat diatas yaitu ....a. Orang dewasa harus minum obat batuk ABG setiap hari.b. Orang dewasa harus minum ABG 3 sendok teh setiap hari.c. Anak-anak di atas 10 tahun dranjurkan minum 3 sendok teh setiap kali

minumd. Adi berumur 7 tahun, maka ia minum ABG 3 x ½ sendok makan per

hari

9. Manakah yang merupakan simpulan bacaan di atas ?a. Obat batuk ABG menjamin kesembuhan penderita batuk yang

mentaati aturan.b. Obat batuk ABG harus diminum sesuai petunjuk dan dalam jangka

waktu tertentu.c. Semua jenis batuk dapat diatasi dengan minum ABG secara rutin

selama satu minggu.d. Obat batuk ABG tidak menimbulkan efek samping bagi penderita baik

dewasa maupune. anak-anak.

Bacaan untuk soal nomor 10 s.d. 15

Rajin Belajar

Hamid kelas 3 SD. Waktu kelas 2 ia jarang sekali belajar. Membaca bukujuga tidak pernah ia lakukan. Ia hanya belajar kalau dipaksa oleh orangtuanya. Itu sebabnya waktu kelas 2 Hamid tidak pandai.

Semenjak kelas 3, Hamid rajin belajar. Tiap hari ia membaca bukupelajaran. Ia juga tidak segan-segan bertanya pada guru, orang tua, dan kepadatemannya yang pandai. Toni dan Faisal merupakan teman Hamid yang seringmembantu belajar. Selain Toni, sesekali Risda juga membantu Hamid.

Page 94: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

81

Keuletan Hamid makin hari makin kuat. Di perpustakaan ia membacabuku. Di kelas ia belajar bersama kawan. Di rumah ia belajar dibantu olehorang tua. Tidak heran kalau pada tes semesteran ia mendapat nilai amatbagus.

10. Siapa yang berubah dari malas belajar menjadi rajin belajar ?a. Tonib. Risdac. Hamidd. Faisal

11. Di mana Hamid memperkaya ilmunya ?a. di perpustakaanb. di rumahc. di kelasd. di sekolah

12. Berapa kawan Hamid yang sering membantu belajar ?a. 1 orangb. 2 orangc. 3 orangd. 4 orang

13. Mengapa waktu kelas dua Hamid tidak pandai ?a. karena Hamid masih kecilb. sebab Hamid sering membacac. karena Hamid malas belajard. sebab Hamid malas menulis

14. Manakah pertanyaan yang sesuai dengan isi cerita di atas ?a. Bagaimana cara Hamid belajar ?b. Di mana Hamid membeli jajanan ?c. Apakah ayah Hamid masih hidup ?d. Kapan Hamid meminjam buku teman?

15. Jawaban Hamid belajar bersama kawannya di dalam kelas.Pertanyaan :a. Berapa teman Hamid belajar ?b. Mengapa Hamid belajar ?c. Ke mana Hamid belajar ?d. Di mana Hamid belajar ?

Page 95: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

82

Bacaan untuk soal nomor 16 s.d. 19

Murid Baru

Toni baru pindah dari kota lain. Di SD Harapan Toni merasa senang. Iatidak takut bergaul dengan anak-anak lain.

Kebetulan sekali anak-anak SD Harapan memiliki sikap ramah. Merekamau menerima Toni dengan senang hati. Anak-anak kelas 3, semua senangmendapat kawan baru. Ani, Dodi, Neni, dan Fikar adalah anak-anak kelas 3yang pertama akrab dengan Toni.

"Hai, siapa kamu?" tanya Bogi, anak kelas VI kepada Toni."Toni,"jawab Toni." Toni siapa ? " Bogi bertanya lagi."Toni Very Sanjaya," jawab Toni."Anak baru ya ? " Bogi agak terkejut.Toni menganggukkan kepala. Bogi merasa tidak enak bersikap galak.

Buru-buru ia meminta maaf kepada Toni.............................................................................................................................................................................................................................................................

16. Tokoh utama dalam cerita di atas adalah ....a. Bogib. Tonic. Dodid. Ani

17. Urutan cerita di atas secara ringkas yaitu ....a. - Di sekolah baru

- Murid sekolah baru ramah-ramah- Berkenalan dengan anak kelas VI

b. - Sekolah baru- Berkenalan dengan murid baru- Anak baru yang baik hati

c. - SD Harapan- Bertemu dengan Doni- Murid baru di sekolahku.

d. - Berkenalan dengan murid baru- Taman-teman yang ramah- Mengenal anak baru

18. Kalimat yang dapat digunakan untuk mengawali cerita di atasa. Toni murid SD Harapan yang ramah.b. Toni sudah lama bersekolah di SD Harapan.c. Toni adalah murid baru di SD Harapan.d. SD harapan sangat terkenal di daerahku.

Page 96: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

83

19. Manakah kalimat yang dapat dipakai untuk melanjutkan cerita di atas ?a. Toni tidak lagi malas belajar bersama teman.b. Toni dengan senang hati memaafkan Bogi.c. Di sekolah itu Toni memiliki banyak teman.d. Teman-teman mengejek anak yang baru itu.

20. Perhatikan !1) Setelah menyapu halaman, Anita segera mandi.2) Anita selalu bangun pagi hari.3) Anak kelas tiga itu menyapu halaman.4) Ia segera mengambil sapu lidi.

Supaya menjadi bacaan yang runtut kalimat-kalimat di atas harusdiurutkan menjadi ....a. 2 – 3 – 4 – 1b. 2 – 4 – 3 – 1c. 2 – 4 – 1 – 3d. 4 – 3 – 1 – 2

21. Perhatikan1) Bahkan gedung cor pun roboh oleh kedahsyatan angin itu.2) Angin bertiup sangat kencang.3) Banyak pohon ditumbangkan.4) Kekuatannya sangat besar.Jika diurutkan menjadi paragraf, kalimat yang semestinya berada di bagianawal yaitu kalimat bernomor ....

a. 1b. 2c. 3d. 4

Perhatikan !

Bacaan untuk saat nomor 22 s.d. 23

Anita rajin menabung. Tiga kali sebulan ia menabung di bank. Anitabukan orang kaya. Uang yang ditabung itu sebenarnya uang saku sekolahyang dihemat.

22. ….., yang rajin menyisihkan uang saku ?a. apab. berapac. siapad. kapan

Page 97: S K R I P S I -   · PDF fileVariabel terikat (X) ... BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... Lampiran 14.Soal Tes Kemampuan Membaca

84

23. Anita dikatakan anak rajin ?a. siapab. di manac. kapand. mengapa

24.

Kata-kata di atas dapat disusun menjadi kalimat bermakna yaitu ..a. Adi menggambar bunga anggrek.b. Adi anggrek menggambar bunga.c. Anggrek Adi menggambar bunga.d. Bunga anggrek menggambar Adi.

25. Adi - di - mengapa - menangis - dalam - kelas ?Susunan kalimat tanya di atas seharusnya ....a. Mengapa di menangis Adi dalam kelas ?b. Mengapa Adi menangis di dalam kelas ?c. Adi di mengapa dalam kelas menangis ?d. Mengapa dalam di kelas Adi menangis ?

II. MengarangBuatlah cerita berdasarkan gambar di di bawah ini !.Tulislah dengan tulisan bersambungPanjang cerita lebih kurang ½ halaman folio.

Anggrek Adi Bunga Menggambar