Upload
vuthuy
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Lilis Megawati, 2012 Eefktivitas Penggunaan Media Film …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Jannah Kecamatan Regol Kota
Bandung.
Sugiyono (dikutip dalam Riduwan, 2010) mengartikan tentang polulasi,
seperti yang kemukakannya bahwa : ’Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.’
Penelitian ini tidak melakukan tekhnik penarikan sampel karena menggunakan
populasi sehingga hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan sebagai suatu yang
berlaku bagi populasi itu sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah anak
kelompok B (Angsa) sebanyak 20 anak TK Al-Jannah Bandung yang beralamat di
Jln Denki selatan V no.38 Bandung.
B. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok,
kelompok tersebut dikenai dua treatment, yaitu treatment pada eksperimental
putaran satu yaitu tentang peneingkatan keterampilan menyimak informatif tanpa
penggunaan media film animasi dan treatment kontrol/ pembanding pada
eksperimental putaran kedua yaitu tentang peningkatan keterampilan menyimak
informatif dengan menggunakan media film animasi. Adapun desain penelitian
yang dmaksud dapat dilihat pada gambar berikut :
45
Gambar 3.1
Gambar Desain Penelitian
A X1 O1 X2 O2
Keterangan :
A :Subjek (Anak kelompok B TK Al-Jannah)
X1 :Perlakuan tentang keterampilan menyimak informatif secara konvensional
O1 :Observasi pertama terhadap anak setelah melaksanakan pembelajaran
tentang kterampilan menyimak informatif secara konvensional
X2 :Perlakuan tentang keterampilan menyimak informatif dengan
menggunakan media film animasi
O2 :Observasi kedua setelah melaksanakan pembelajaran tentang
keterampilan menyimak informatif dengan menggunakan media film
animasi
Peneliti menyadari akan kekurangan dari metode penelitian yang digunakan
ini, meskipun demikian peneliti memiliki beberapa pertimbangan mengapa tetap
menggunakan penelitian desain ini. Peneliti memiliki hambatan dan keterbatasan,
baik itu dalam penentuan sample, lokasi penelitian dan keterbatasan waktu yang
peneliti miliki. Selain itu juga faktor masalah yang timbul menjadi variabel tidak
terlalu mendasar sehingga peneliti berasumsi bahwa dengan menggunakan
penekitian ini oun sudah cukup.
46
Mengetahui adanya kelemahan dan keterbatasan dari metode yang peneliti
gunakan, maka peneliti berusaha untuk meminimalisir kegagalan pada saat
penelitian berlangsung. Peneliti juga tidak mengeneralisasikan terhadap semua
kelompok B di luar dari populasi penelitian yang dipakai pada saat peneliti
melakukan penelitian. Hasil penelitian ini hanya berlaku bagi 20 anak kelompok
B (Angsa) yang bersekolah di TK Al-Jannah pada tahun ajaran 2011/2012.
C. Definisi Operasional
Penjelasan istilah mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Menyimak informatif
Menyimak informatif yakni menyimak atau mendengarkan informasi untuk
mengidentifikasi dan mengingat fakta-fakta, ide-ide dan hubungan-hubungan.
Keterampilan menyimak informatif ini mencakup beberapa sub variabel
diantaranya anak dapat mengidentifikasi, mengingat fakta-fakta, mengungkapkan
ide-ide serta mengungkapkan hubungan-hubungan. Semua cakupan tersebut dapat
dijabarkan menjadi beberapa indikator diantaranya, sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi : Anak dapat Menyebutkan secara singkat informasi yang
telah disimak dan menyebutkan tokoh cerita dalam film yang telah disimak,
menyebutkan ciri-ciri pada diri setiap tokoh cerita serta menyebutkan lokasi
atau tempat setting cerita
2. Mengingat fakta : Anak dapat menjelaskan suatu keterangan penting dari suatu
informasi yang telah disimak, menceritakan kembali alur cerita yang telah
disimak.
47
3. Mengungkapkan ide : Anak mengungkapkan gagasan berkait dengan informasi
yang telah diterima serta mengungkapkan gagasan tentang tokoh yang telah
disimak
4. Mengungkapkan hubungan : Anak dapat mengungkapkan bagaimana kaitan
antara informasi yang diterima dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
2. Media Film Animasi
Media film animasi yang digunakan dalam penelitian ini berjudul Akhlak
Mulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat
karakteristik anak yang mudah bosan peneliti memilih film ini dikarenakan durasi
yang relative sedang tidak terlalu lama yakni kurang lebih 30 menit.
Film ini berisikan tentang pengembangan aspek moral, agama dan sosial
emosi kemandirian yang merupakan aspek perkembangan dasar yang terkadang
sulit dalam pelaksanaan pembelajaran pada anak, dengan pertimbangan tersebut
peneliti memilih media film ini sebagai media untuk meningkatkan keterampilan
menyimak informative anak usia taman kanak-kanak.
1. Anak Usia Taman Kanak-kanak
Menurut Syaripudin (2003: 54) bahwa “Taman kanak-kanak merupakan
lingkungan pendidikan prasekolah bagi anak-anak tertentu usia empat sampai
dengan enam tahun yang dilaksanakan di jalur pendidikan formal ( sekolah)”.
Anak usia taman kanak-kanak dalam penelitian ini hanya mencakup
kelompok B di TK Al-Jannah yang usianya antara lima sampai enam tahun yang
berjumlah 20 anak.
48
D. Instrumen Penelitian
“ Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan
sesuatu metode. “(Arikunto, 2006:149)
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat atau fasilitas peneliti dalam
mengumpulkan data sehingga data yang telah ada menjadi lebih mudah diolah,
hasilnya lebih cermat, tepat dan sistematis. Instrumen yang digunakan berupa
observasi sistematis dan wawancara terstruktur. Pedoman observasi dan
wawancara tersebut terdiri dari beberapa butir item yang masing-masing
mengukur satu jenis aspek.
Aspek-aspek yang akan diukur dalam penelitian ini adalah keterampilan
menyimak informatif anak usia Taman Kanak-kanak dengan menggunakan media
film animasi. Keterampilan menyimak informatif ini meliputi kemampuan anak
dalam a) mengidentifikasi sebuah informasi, b) mengingat fakta-fakta, c)
mengungkapkan ide-ide, d) mengungkapkan hubungan-hubungan.
Film animasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu film tentang akhlak
mulia yang biasanya kurang dimengerti oleh anak ketika menjelaskannya,
sehingga membuat peneliti termotivasi untuk memberikan materi ini melalui film
animasi yang sangat digemari anak. Maka dari itu, dengan adanya film animasi ini
diharapkan anak-anak akan lebih mudah mengerti tentang suatu materi yang
abstrak sekalipun. Adapun sub judul dari film ini ada 3 yaitu: ikhlas, sabar dan
jujur. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada kisi-kisi instrumen berikut :
49
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen
Variabel Sub Variabel Indikator
Keterampilan
Menyimak
Informatif
- Mengidentifikasi sebuah
informasi
- Menyebutkan secara singkat
informasi yang telah disimak dan
menyebutkan tokoh cerita dalam
film
- Menyebutkan ciri-ciri pada diri
setiap tokoh cerita
- Menyebutkan lokasi atau tempat
setting cerita
- Mengingat Fakta-fakta - Menjelaskan suatu keterangan
penting dari suatu informasi yang
telah disimak
- Menceritakan kembali alur cerita
yang telah disimak
- Mengungkapkan ide-ide - Mengungkapkan gagasan berkait
dengan informasi yang telah
diterima serta mengungkapkan
gagasan tentang tokoh yang telah
disimak
- Mengungkapkan
hubungan-hubungan
- Mengungkapkan bagaimana
kaitan antara informasi yang
diterima dengan kejadian dalam
kehidupan sehari-hari
Kisi-kisi instrumen yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator
pembelajaran, akan dituangkan dan dikembangkan ke dalam instrumen
keterampilan menyimak informatif anak usia taman kanak-kanak. Berikut tabel
50
3.3 mengenai instrumen keterampilan menyimak informatif anak usia taman
kanak-kanak :
Tabel 3.3
Instrumen Keterampilan Menyimak Informatif Anak Usi a Taman Kanak-
kanak
No Aspek yang
diamati Item Ya Tidak
1.
Menyebutkan
informasi apa yang
telah disimak dan
Menyebutkan tokoh
1. Menyebutkan judul
cerita
2. Menyebutkan
perbuatan yang
termasuk ahlak mulia
3. Menyebutkan nama
tokoh perempuan
dalam cerita
4. Menyebutkan nama
tokoh laki-laki dalam
cerita
5. Menyebutkan nama
tokoh yang berperilaku
terpuji
6. Menyebutkan nama
tokoh yang berperilaku
tidak terpuji
2. Menyebutkan ciri-
ciri pada diri setiap
tokoh
7. Menyebutkan ciri-ciri
tokoh Syamil
8. Menyebutkan ciri-ciri
tokoh Nadia
9. Menyebutkan ciri-ciri
tokoh Dodo
51
3. Menyebutkan
tempat/setting
cerita
10. Menyebutkan di mana
saja tempat/ setting
pada cerita pertama
11. Menyebutkan di mana
saja tempat/ setting
cerita kedua
12. Menyebutkan di mana
saja/ setting tempat
cerita ketiga
4. Menjelaskan suatu
keterangan penting
dari suatu informasi
yang telah disimak
13. Menjelaskan apa arti
iklhas
14. Menjelaskan contoh
ikhlas sesuai cerita
yang disimak
15. Menjelaskan apa arti
sabar
16. Menjelaskan contoh
sabar sesuai cerita yang
disimak
17. Menjelaskan apa arti
jujur
18. Menjelaskan contoh
jujur sesuai cerita yang
disimak
5. Menceritakan
kembali alur cerita
yang telah disimak
19. Menceritakan kembali
secara singkat
bagaimana cerita
tentang ikhlas
20. Menceritakan kembali
secara singkat
52
bagaimana cerita
tentang sabar
21. Menceritakan kembali
bagaimana cerita
tentang jujur
6. Mengungkapkan
gagasan atas
informasi yang
telah diterima serta
Mengungkapkan
gagasan tentang
tokoh yang telah
disimak
22. Mengungkapkan
kembali perbuatan apa
yang dilakukan oleh
tokoh Dodo pada cerita
pertama
23. Mengungkapkan
kembali perbuatan apa
yang dilakukan oleh
tokoh Dodo pada cerita
kedua
24. Mengungkapkan
kembali perbuatan apa
yang dilakukan oleh
tokoh Dodo pada cerita
ketiga
25. Mengungkapkan
gagasan bagaimana
seharusnya perbuatan
yang dilakukan oleh
tokoh Dodo pada cerita
tentang jujur,ikhlas dan
sabar
7. Mengungkapkan
bagaimana kaitan
antara informasi
26. Mengungkapkan
bagaimana contoh
perbuatan ikhlas
53
yang diterima
dengan kejadian
dalam kehidupan
sehari-hari
kepada orang lain
27. Mengungkapkan
bagaimana contoh
berbuat sabar kepada
orang lain
28. Mengungkapkan
bagaimana contoh
berbuat jujur kepada
orang lain
Selain menyiapkan instrumen yang akan di uji cobakan kepada anak, guru
juga diobservasi dalam kegiatan penelitian ini. Adapun alat observasi untuk guru
dalam kegiatan menyimak informatif melalui media film animasi dalam tabel 3.4
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Instrumen Guru dalam Kegiatan Menyimak Informatif d engan Media Film
Animasi
No Aspek Keterangan
Ya Tidak
1. Mengatur tempat duduk sebelum anak memulai
kegiatan menyimak
2. Menjelaskan bagaimana tata tertib ketika sedang
menyimak film
3. Mengkomunikasikan tujuan menyimak film animasi
4. Sebelum film dimulai guru melakukan tanya jawab
terlebih dahulu untuk menggali pengalaman anak
dalam menonton film
5. Mengucapkan “Basmalah “ dahulu sebelum
54
kegiatan menyimak film dimulai
6. Menggunakan media film animasi dalam kegiatan
menyimak informatif, adapun peralatan yang
digunakan antara lain :
- 1 buah TV
- 1 buah VCD player
- 1 buah film berbentuk CD yang akan
disimak oleh anak
7. Mengatur anak supaya mengikuti kegiatan dengan
tertib
8. Guru menutup kegiatan menyimak film dengan :
a. Meminta anak menceritakan kembali cerita
film yang telah disimak
b. Meminta pendapat anak tentang film yang
telah disimak
c. Membaca “Hamdalah” bersama-sama
Alat observasi ini dibuat untuk menjadikan acuan kepada guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tentang keterampilan menyimak melalui media film
animasi. Namun demikian, pedoman observasi ini tidak menjadikan tolak ukur
pembelajaran tentang menyimak informatif ini terlaksana dengan baik tetapi
hanya sebagai pelengkap dalam pelaksanaan penelitian.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Skoring
Penelitian ini menggunakan instrumen dengan pedoman check list dengan
menggunakan skala pengukuran. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala Guttmen. “Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban
55
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten”(Riduwan, 2010:91). Pengukuran tipe ini
akan didapatkan jawaban yang tegas yaitu ya atau tidak.
“Skala Guttmen di samping dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dan
bias juga dibuat dalam bentuk check list, jawaban responden dapat berupa skor
tertinggi bernilai satu dan skor terendah nol” (Riduwan, 2010: 91).
2. Pengujan Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas Item
Menurut Sugiyono (2000: 106) bahwa “pengujian validitas tiap butir
digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total
yang merupakan jumlah tiap skor butir”.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas butir soal atau validitas item yang telah dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing yang ahli dalam bidangnya untuk menentukan bahwa instrumen
dalam penelitian ini valid. Langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai
berikut.
(1). Menghitung koefisien korelasi biserial (γpbi), dengan rumus:
q
p
S
MM
t
tppbi
−=γ
Keterangan:
γpbi = Koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi sampel yang menjawab betul/ya
56
q = proporsi sampel yang menjawab salah/tidak
(2). Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria
sebagai berikut:
• Jika r hitung ≥ 0,30, maka butir soal valid
• Jika r hitung < 0,30, maka butir soal tidak valid
Menurut Masrun (Sugiyono, 2000:106) menyatakan ‘tekhnik korelasi
untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan tekhnik yang
paling banyak digunakn.” Selanjutnya dalam memberikan interupsi terhadap
koefisien korelasi, Masrun (Sugiyono, 2000:106) menyatakan ‘item yang
mempunyai korelasi positif dengan kriterium serta korelasinya yang tinggi,
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula’.
Selanjutnya Sugiyono (2000: 106) menambahkan “biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.”
Untuk lebih jelas tentang uji validitas item data, berikut disajikan hasil
rekapitulasi uji validitas keterampilan menyimak informatif pada anak TK dengan
menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai berikut:
57
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Keterampilan Menyimak
Informatif Pada Anak TK No Jumlah Mp Mt St p q r bis t tab kriteria
1 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
2 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
3 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
4 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
5 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
6 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
7 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
8 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid
9 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid
10 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.31 0.30 Valid
11 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid
12 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
13 15 28.47 27.55 3.63 0.75 0.25 0.44 0.30 Valid
14 18 28.28 27.55 3.63 0.90 0.10 0.60 0.30 Valid
15 17 28.18 27.55 3.63 0.85 0.15 0.41 0.30 Valid
16 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
17 15 28.27 27.55 3.63 0.75 0.25 0.34 0.30 Valid
18 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
19 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid
20 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
21 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid
22 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid
23 18 28.28 27.55 3.63 0.90 0.10 0.60 0.30 Valid
24 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid
25 17 28.06 27.55 3.63 0.85 0.15 0.33 0.30 Valid
26 13 28.00 27.55 3.63 0.65 0.35 0.17 0.30 Invalid
27 16 28.94 27.55 3.63 0.80 0.20 0.77 0.30 Valid
28 14 27.93 27.55 3.63 0.70 0.30 0.16 0.30 Invalid
29 17 28.35 27.55 3.63 0.85 0.15 0.53 0.30 Valid
30 14 28.07 27.55 3.63 0.70 0.30 0.22 0.30 Invalid
31 16 28.63 27.55 3.63 0.80 0.20 0.59 0.30 Valid Berdasarkan tabel 3.3 diperoleh bahwa dari 31 pernyataan, item yang valid
ada 28 pernyataan dan yang tidak valid ada 3 pernyataan yaitu nomor 26, 28, 30.
Item yang tidak valid artinya bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang
harus diukur.
58
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas bertujuan untuk menentukan apakah instrumen penelitian yang
dibuat dapat dipercaya atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
“...jika instrumen yang dibuat dapat dipercaya atau reliabel, maka akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya pula” (Arikunto, 2006 ; 154). Rumus
perhitungan reliabilitas yaitu K-R 20 dengan rumus sebagai berikut.
−
−= ∑
2
2
11 1 S
pqS
n
nr
Keterangan :
11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 - p)
Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
N = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
(Arikunto , 2006:100)
Setelah diketahui butir soal/ item yang valid maka langkah selanjutnya adalah
menguji apakah item tersebut reliabel atau tidak, untuk mengetahuinya peneliti
menggunakan bantuan perhitungan program Ms. Excel 2007 dan diperoleh
sebagai berikut:
n = 28
S = 3,486
Σ pq = 2,160
59
−
−=
2
2
11 486,3
160,2486,3
128
28r = 0,853 (tinggi)
Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien
negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif
menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai
besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
Tabael 3.6 Tabel Interpretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (tak berkolerasi)
Arikunto (2006:245)
Berdasarkan tabel 3.4 didapat bahwa nila 0,825 berada diantara 0,800
sampai 1,000, hal ini berarti bahwa reliabilitas pengungkap keterampilan
menyimak informatif pada anak TK berada pada kategori tinggi.
3. Keterampilan Menyimak Informatif Sebelum dan Setelah Diterapkan Media Film Animasi
Langkah langkah dalam membuat keterampilan menyimak informatif
sebelum dan setelah media film animasi adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
Aspek Skor Maksimal Ideal Keseluruhan = 28 x 1 = 28
Aspek 1 = 6 x 1 = 6 Aspek 2 = 3 x 1 = 3 Aspek 3 = 3 x 1 = 3 Aspek 4 = 6 x 1 = 6
60
Aspek 5 = 3 x 1 = 3 Aspek 6 = 4 x 1 = 4 Aspek 7 = 3 x 1 = 3
b. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah
Aspek Skor Minimal Ideal Keseluruhan = 28 x 0 = 0
Aspek 1 = 6 x 0 = 0 Aspek 2 = 3 x 0 = 0 Aspek 3 = 3 x 0 = 0 Aspek 4 = 6 x 0 = 0 Aspek 5 = 3 x 0 = 0 Aspek 6 = 4 x 0 = 0 Aspek 7 = 3 x 0 = 0
c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Aspek Rentang Skor Keseluruhan = 28 - 0 = 28
Aspek 1 = 6 - 0 = 6 Aspek 2 = 3 - 0 = 3 Aspek 3 = 3 - 0 = 3 Aspek 4 = 6 - 0 = 6 Aspek 5 = 3 - 0 = 3 Aspek 6 = 4 - 0 = 4 Aspek 7 = 3 - 0 = 3
d. Mencari interval skor:
Interval skor = Rentang skor / 3
Aspek Interval Skor Keseluruhan = 28 / 3 = 9,3 ≈ 9
Aspek 1 = 6 / 3 = 2 Aspek 2 = 3 / 3 = 1 Aspek 3 = 3 / 3 = 1 Aspek 4 = 6 / 3 = 2
61
Aspek 5 = 3 / 3 = 1 Aspek 6 = 4 / 3 = 1,3 ≈ 1 Aspek 7 = 3 / 3 = 1
Dari langkah-langkah diatas, didapat kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategorisasi Keterampilan Menyimak Informatif Anak TK
Aspek Kriteria Interval
Keseluruhan Tinggi 20 – 28 Sedang 10 – 19 Rendah 0 – 9
Aspek 1 Tinggi 5 – 6 Sedang 3 – 4 Rendah 0 – 2
Aspek 2 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1
Aspek 3 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1
Aspek 4 Tinggi 5 – 6 Sedang 3 – 4 Rendah 0 – 2
Aspek 5 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1
Aspek 6 Tinggi 4 Sedang 2 – 3 Rendah 0 – 1
Aspek 7 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1
4. Pengujian Hipotesis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan statistik uji Z Kolmogrov-Smirnov (p>0,05) dengan menggunakan
bantuan SPSS 18.0. Efektifitas penggunaan media film animasi terhadap
62
keterampilan menyimak informatif pada anak usia taman kanak-kanak dilakukan
dengan uji t berpasangan (paired sample t test) dengan tahapan sebagai berikut.
a. Hipotesis
H0 : µ pasca tes = µ pra tes
Rata-rata data pra tes dan data pasca tes adalah tidak berbeda secara
signifikan
H1 : µ pasca tes >µ pra tes
Rata-rata data pra tes dan data pasca tes adalah berbeda secara
signifikan
b. Dasar Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai
probabilitas yang diperoleh dengan α=0,05.
Berdasarkan nilai t hitung:
Terima H0 jika – t 1- ½α < t hitung < t 1- ½α , dimana t 1- ½α didapat
dari daftar tabel t dengan dk = ( n1 + n2 – 1) dan peluang 1- ½α . Untuk harga-
harga t lainnya H0 ditolak.
Berdasarkan angka probabilitas (nilai p ):
a. Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak
b. Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima
c. Mencari t hitung
Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:
a. Menghitung selisih (d), yaitu observasi pertama – data observasi kedua
63
b. Menghitung total d, lalu mencari mean d
c. Menghitung d – (d rata rata), kemudian mengkuadratkan selisih
tersebut, dan menghitung total kuadrat selisih tersebut,
d. Mencari Sd2 , dengan rumus :
Sd2 = ( ) [ ]2rata)ratad(dtotalx1n
1 −−−
e. Mencari t hitung dengan rumus
nSd/
dt Hitung =
Dimana :
d = rata rata d Sd = standar deviasi
n = banyaknya data (Sudjana, 1982:242)
F. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan suatu tekhnik mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Penelitian
ini menggunakan observasi sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sesuai instrumen pengamatan.
Aspek-aspek yang diobservasi pada anak yaitu : kemampuan anak dalam
mengidentifikasi informasi, mengingat fakta-fakta, mengungkapkan ide-ide serta
mengungkapkan hubungan-hubungan.
Observasi terhadap kegiatan guru dalam melakukan penelitian ini meliputi
aspek dalam mengatur tempat duduk sebelum anak memulai kegiatan menyimak,
64
menjelaskan bagaimana tata tertib ketika sedang menyimak film,
mengkomunikasikan tujuan menyimak film animasi, melakukan tanya jawab
sebelum kegiatan di mulai, mengajak anak untuk mengucapkan “Basmallah”
sebelum kegiatan di mulai, penggunaan media secara tepat, mengatur anak serta
menutup kegiatan dengan baik.
2. Dokumentasi
Riduwan (2010: 77) menyatakan bahwa “dokumentasi adalah ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian”. Dokumentasi dalam penelitian
ini dilakukan untuk melihat data-data yang ada serta pendokumentasian hasil
penelitian di lapangan. Dokumentasi yang dilakukan adalah data yang
dikumpulkan berupa foto-foto ketika selama penelitian berlangsung.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan beberapa langkah, seperti yang tersusun dalam bagan arus
penelitian berikut ini :
65
Langkah 1 Memilih Masalah
Langkah 2 Studi Pendahuluan
Langkah 3 Merumuskan Masalah
Langkah 4 Merumuskan Anggapan Dasar
Langkah 5 Memilih Pendekatan
Langkah 6-a Menentukan variabel
Langkah 6-b Mnentukan Sumber Data
Langkah 7 Menentukan dan Menyusun Laporan
Langkah 8 Mengumpulkan Data
Langkah 9 Analisis Data
Langkah 11 Menyusun Laporan
Langkah 10 Menarik Kesimpulan
Langkah 4-a Hipotesis
Bagan 3.1
Bagan Arus Kegiatan Penelitian
(Arikunto, 2006: 23)
66
Bagan arus prosedur penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan
awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu memilih masalah supaya masalah yang
timbul itu dipecahkan melalui suatu penelitian. Langkah kedua yaitu studi
pendahuluan, dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti
agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Langkah ketiga yaitu
merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah ini peneliti harus jelas
mengarahkannya sehingga apabila rumusan masalahnya jelas maka penelitian pun
dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Langkah keempat yaitu merumuskan anggapan dasar di mana anggapan
dasar ini merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan
berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di
dalam melaksanakan penelitiannya. Selanjutnya yaitu menentukan hipotesis,
hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi
masih harus dibuktikan kebenarannya.
Langkah kelima yakni memilih pendekatan dengan metode atau cara
mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen. Langkah
keenam yaitu menentukan variabel dan sumber data, kedua hal ini harus
diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat apa yang
akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Langkah ketujuh adalah
menentukan dan menyusun instrumen. Setelah peneliti mengetahui dengan pasti
apa yang akan diteliti dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah yang
segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.
67
Langkah kedelapan yaitu mengumpulkan data yang benar-benar tepat karena
jika pengumpulan datanya salah maka dapat dipastikan bahwa hasil penelitiannya
pun menjadi palsu. Langkah kesembilan yaitu analisis data yang membutuhkan
ketekunan dan pengertian terhadap jenis data.
Selanjutnya langkah kesepuluh yaitu menarik kesimpulan yang sebetulnya
sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian, namun adanya
langkah kesebelas yaitu menyusun laporan dikarenakan kegiatan penelitian
menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam laporan penelitian supaya hasilnya
diketahui orang lain, serta prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat
mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.