Upload
aji-safari
View
448
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Saluran Kabel Bawah Tanah.docx
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak ada peradaban modern tanpa energi listrik. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tidak lepas dari penggunaan energi listrik. Untuk keperluan pendistribusian sampai ke
konsumen, saat ini banyak menggunakan kawat konduktor yang disangga dengan menggunakan
isolator-isolator pada tiang listrik (distribusi primer).
Jaringan listrik seperti itu (saluran udara) tampak lalu lalang serta mengganggu keindahan kota
dan memberikan kesan tidak ditata dengan baik. Penarikan kabel saluran udara dari satu tiang ke
tiang berikutnya tampak seperti jari-jari payung yang memendar, memberikan kesan pemasangan
apa adanya. Selain itu, jaringan listrik saluran udara juga memerlukan ruang aman agar tidak
membahayakan bagi makhluk hidup di sekitarnya, terutama manusia. Ruang aman ini juga dalam
rangka menjaga keandalan sistem jaringan listrik agar tidak padam terkena gangguan benda-
benda di sekitarnya seperti pepohonan yang bersentuhan dengan kawat listrik karena terkena
tiupan angin kencang. Bahkan tidak jarang jaringan listrik putus akibat tertimpa pohon yang
tumbang ketika musin hujan, apalagi pohon yang memang sudah tua. Ancaman lainnya yang
sangat berbahaya adalah sambaran petir langsung dan tidak langsung yang dapat mengenai
jaringan listrik saluran udara. Hal itu dapat menyebabkan beberapa peralatan jaringan listrik
seperti trafo menjadi rusak bahkan bisa sampai meledak. Selain itu gangguan pencurian kawat
tanah (ground) masih menjadi masalah di beberapa tiang yang memang berada jauh dari
keramaian.
Kebutuhan energi listrik yang terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya pertokoan dan
pusat perbelanjaan akan lebih baik apabila diiringi dengan berkembangnya penyediaan energi
listrik yang baik dan andal kontinuitasnya.
Saluran kabel bawah tanah merupakan kategori sistem transmisi yang menyalurkan energi listrik
melalui kabel yang dipendam di dalam tanah. Biasanya digunakan untuk daerah perkotaan yang
berkonsentrasi pada nilai estetika, karena saluran kabel tanah berada di dalam tanah sehingga
tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terganggu oleh perubahan cuaca atau
kondisi alam walaupun investasi untuk saluran kabel tanah sangat tinggi, kendala itulah yang
masih menjadi permasalahan utama untuk pengembangan saluran kabel tanah ini.
Kelebihan Saluran Kabel Tegangan Tinggi
Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari
gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang
digunakan pun banyak jenisnya karena bahan-bahan isolasi yang digunakan semakin canggih.
Berikut adalah beberapa kelebihan saluran kabel bawah tanah:
1. Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dan sebagainya.
2. Tidak mengganggu pemandangan (keindahan)
3. Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara
4. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan
5. Keandalan lebih baik
6. Rugi-rugi daya lebih kecil
Kekurangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi
Beberapa pertimbangan pembangunan SKTT ini diantaranya adalah kondisi tempat sendiri yang
akan dibangun SKTT, kesulitan mendapatkan ruang bebas, karena berada di tengah kota dan
pemukiman padat. Berikut adalah beberapa kekurangannya:
1. Pembangunan SKTT lebih mahal dan lebih rumit, karena harga kabel yang jauh lebih
mahal disbanding penghantar udara dan dalam pelaksanaan pembangunan harus
melibatkan serta berkoordinasi dengan banyak pihak.
2. Pada saat pelaksanaan pembangunan transmisi SKTT sering menimbulkan masalah,
khususnya terjadinya kemacetan lalu lintas.
3. Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan) SKTT relatif sulit dan memerlukan waktu
yang lebih lama jika dibandingkan sutm
Rumusan masalah
Bagaimana sistem saluran kabel bawah tanah di Indonesia?
Isolasi apa saja yang digunakan pada saluran kabel bawah tanah?
Perbandingan tingkat keamanan dengan sistem isolasi saluran udara?
Kabel Bawah Tanah
Sistem listrik dari saluran transmisi bawah tanah dengan kabel banyak ragamnya. Dahulu,
sistemnya di Jepang adalah sistem tiga-fasa tiga kawat dengan netral yang tidak ditanahkan.
Sekarang, sistem pembumiannya adalah dengan tahanan tinggi atau dengan reactor kompensasi,
untuk mengkompensasikan arus pemuat pada kabel guna menjamin bekerjanya rele serta guna
membatasi besarnya tegangan lebih. Di Eropa sistem pembumian dengan reactor banyak dipakai,
sedang di Amerika sistem pembumian langsung atau sistem pembumian dengan tahanan yang
kecil banyak
digunakan. Juga di Jepang sekarang banyak terlihat sistem Amerika yang terakhir itu dipakai,
terutama untuk saluran kabel diatas 66 kV.
Dalam sistem kelistrikan saluran transmisi merupakan rantai penghubung antara pusat-
pusat pembangkit tenaga menuju pusat beban malalui gardu induk transmisi dan distribusi.
Berdasarkan cara pemasangannya saluran sistem transmisi dapat dibagi dalam tiga kelompok,
yaitu: Saluran udara (overhead line), Saluran kabel bawah laut (submarine cable) dan Saluran
kabel tanah Pada sistem saluran kabel bawah tanah, penyaluran tenaga listrik melalui kabel-
kabel seperti kabel bawah laut dengan berbagai macam isolasi pelindungnya. Saluran kabel
bawah tanah ini dibuat untuk menghindari resiko bahaya yang terjadi pada pemukiman padat
penduduk tanpa mengurangi keindahan lingkungan.
Klasifikasi Kabel
Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah digunakan kabel tenaga (power cable). Jenis
kabel tenaga banyak sekali, namun demikian dapat diklasifikasikan menurut kelompok-
kelompok berikut; Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor) misalnya, kabel bersarung
timah hitam (lead sheahted), kabel berkulit pita baja (steel-tape armored). Kelompok menurut
konstruksinya misalnya: plastik dan karet (jenis BN,EV,CV) kabel padat (jenis belt,H,SL,SA),
kabel jenis datar (flat-type), kabel minyak (oil-filled). Kelompok menurut penggunaan, misalnya,
kabel saluran (duct draw-in), kabel taruh (direct-laying), kabel laut (submarine), kabel corong
utama (main shaft), kabel udara (overhead).
Kabel (isolasi) kertas yang diresapi minyak (oil impregnated) biasanya digunakan untuk
saluran transmisi bawah tanah, meskipun untuk tegangan dibawah 35 KV kabel plastik atau
kabel butyl juga dipakai. Sebagai penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit
(annealed stranded), meskipun kawat aluminium berlilit (karena ringan) juga dipakai untuk
kabel udara. Sebagai pembungkus sering digunakan timah hitam, meskipun alumunium sekarang
juga disukai, bukan saja untuk kabel udara, tetapi juga untuk kabel minyak. Sebagai kulit
pelindung digunakan pita baja untuk kabel tiga-kawat yang ditaruh langsung dan kawat baja
untuk kabel tiga-kawat yang ditaruh didasar laut . Kawat tembaga, kawat baja tahan karat dan
kawat aluminium digunakan bila kabel satu kawat dipasang dengan tarikan
Kabel tanah tegangan tiggi yang dipasang dilingkungan PT. PLN (persero), jika dilihat
dari jumlah inti, penampang inti, jenis isolasi, dengan nilai tegangan nominal 30 KV, 70 KV, 150
KV terdapat beberapa jenis, yaitu: Jumlah inti (core) kabel. Kabel tanah berinti tunggal (single
core cable), pada dasarnya kabel ini dapat dipakai untuk segala tegangan yang umumnya adalah
tegangan tinggi., Kabel tanah berinti tiga (tree core cable) Kabel tanah ini terbatas pada tegangan
150 KV yang disebabkan oleh terbatasnya dimensi kabel, terutama sekali untuk keperluan
transportasi dan pemasangan.
Kabel berinti tunggal dan kabel berinti tiga
Bentuk penampang inti pada konduktor, yaitu:
1. Pejal (Untuk ukuran kecil yang digunakan pada tegangan menengah dan tegangan
rendah). Bentuk penampang pejal ada dua macam, yaitu: pejal bulat dan pejal segitiga.
2. Pilin (stranded): Untuk ukuran konduktor besar.
3. Berongga: Terutama untuk tempat minyak pendingin dan dipakai pada kapasitas
penyaluran yang besar. Ada yang berongga satu dan ada yang berongga banyak
Pemasangan Kabel Bawah Tanah
Ada tiga macam cara pemasangan kabel tanah. Untuk mencegah pembebanan lebih
bawah tanah, yaitu: sistem pemasangan ditanam langsung, sistem pemasangan dengan saluran,
sistem pemasangan dengan saluran tertutup.
1. Sistem Pemasangan di Tanam Langsung (Direct Laying)
Pada sistem pemasangan langsung, kabel ditanam langsung di dalam tanah. Kedalaman
pemasangan kabel disesuaikan dengan lokasi penempatan kabeL Susunan pemasangan,
yai tu: bantalan dari pasir isian, kabel, pasir isian dengan ketebalan tertentu, lempengan
tanda dari beton dan paling atas tanah isian .
2. Sistem Saluran ( Duct Line)
Pada sistem pemasangan ini saluran yang digunakan berupa pipa-pipa bertulang , asbes,
baja atau PVC keras yang ditanam dan dihubungkan dengan lubang kerja. Bila ditarik
kabel inti tunggal dalam 1 pipa maka pipa non magnetik harns digunakan untuk
mengurangi rugi-rugi daya dan mencegah berkurangnya kapasitas penyaluran.
3. Sistem Terusan Tertutup
Pada sistem terusan tertutup, kabel ditaruh dalam terowongan melaui lubang-lubang kerja
seperti pada sistem saluran. Cara terusan tertutup dipakai apabila jumlah kabel cukup
banyak. Pemasangan kabel tenaga dalam sistem terusan tertutup dilakukan bersama-sama
dengan peletakan kabel telepon, pipa air dan pipa gas. Didalam terowongan juga
dilengkapi dengan berbagai fasilitas instalasi, diantaranya pembuangan air, penerangan
listrik, ventilasi dan lainnya.
Konfigurasi Kabel Transmisi Bawah Tanah
Susunan peletakan kabel bawah tanah ada beberapa macam antara lain: susunan trefoil
dan susunan flat.
1. Susunan Trefoil (Trefoil Formation)
Pemasangan kabel bawah tanah dapat dilaku-kan dengan susunan dua kabel diletakkan
dibawah dan satu kabel lagi di atasnya membentuk formasi segi tiga sama sisi atau
disebut trefoil formation.
2. Susunan Mendatar (Oat formation)
Cara paling mudah dalam pemasangan kabel adalah menggunakan konfigurasi mendatar.
Pada susunan ini tiga kabel diletakkan sejajar dengan jarak yang sama sehingga
membentuk posisi mendatar ( Flat formation)
Kemampuan Hantar Arus Kabel Transmisi Bawah Tanah
Kemampuan hantar arus kabel transmisi bawah tanah ditentukan oleh besamya arus yang
diperbolehkan. Arus yang diperbolehkan adalah arus yang tidak menyebabkan kenaikan suhu
penghantar lebih tinggi dari suhu maksimum penghantar yang diperbolehkan. Arus yang
diperbolehkan terdiri dari tiga maeam menurut lamanya arus mengalir, yaitu: arus kontinyu, arus
singkat dan arus hubung singkat.
Arus kontinyu yang diperbolehkan mengalir untuk saluran transmisi dengan
menggunakan kabel bawah tanah dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Dengan :
I = Arus yang mengalir dalam penghantar. (A)
ΔƟ = kenaikan temperature diatas temperature sekitar (OC)
Rae = tahanan ac pada temperatur kerja maksimum.( Q 1m )
Wd = Rugi-rugi dielektrik isolasi konduktor (W / m)
T1 = Tahanan panas isolasi (OC.m / W)
T2 = Tahanan panas selubung dan bahan anti korosi (OC.m / W)
T3 = Tahanan panas kovering luar (OC.m/W)
T4 = Tahanan panas permukaan kabel dengan seke1ilingnya (OC.m / W)
ƛ1 = Faktor rugi ...rugi pada selubung logam
ƛ2 = Faktor rugi-rugi pada perisai
isolasi yang digunakan