20
PAKET PENYULUHAN COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease) DI RUANG 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang Oleh : Kelompok 12 A Lita Diana Anggraeni (1301100047) Faradilah Satriandani (1301100048) Ika Yesika Sari (1301100049) Farchia Yunitasari (1301100050) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

SAP COPD Print Fix kel 12 a

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SAP COPD Print Fix kel 12 a

PAKET PENYULUHAN

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease)

DI RUANG 24 b

RS Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

Kelompok 12 A

Lita Diana Anggraeni (1301100047)

Faradilah Satriandani (1301100048)

Ika Yesika Sari (1301100049)

Farchia Yunitasari (1301100050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN MALANG

APRIL 2016

Page 2: SAP COPD Print Fix kel 12 a

LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok 12 A D-III Keperawatan Malang, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, telah

menyelesaikan penyuluhan :

Judul : COPD

Tempat : di ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang

Hari / Tanggal : Kamis / 7 April 2016

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

(________________________)

Pembimbing Institusi

(_______________________)

Page 3: SAP COPD Print Fix kel 12 a

PAKET PENYULUHAN

COPD / PPOK

Topik : COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease)

Subtopik : Pengertian COPD, Klasifikasi COPD, Penyebab COPD, Tanda Gejala

COPD, Perawatan COPD

Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang

Tempat : Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang

Hari/Tanggal : Kamis / 7 April 2016

Waktu : 1 x 30 menit

A. Latar belakang

COPD / PPOK ditujukan untuk mengelompokkan penyakit-penyakit yang

memepunyai gejala berupa terhambatnya arus udara pernafasan. Keterbatasan aliran

udara ini biasanya bersifat progresif dan dan terkait dengan respon inflamasi dari paru

akibat dari gas atau partikel berbahayaberbagai akibat yang ditimbulkan karena

adanya proses inflamasi tersebut yaitu gejala utama sesak nafas, batuk, dan produksi

sputum yang meningkat.

Data yang dikeluarkan oleh WHO mengemukakan bahwa pada tahun 2010

COPD / PPOK telah menempati peringkat keempat sebagai penyakit penyebab

kematian. Di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien dengan prevalensi 5,6 %.

Angka kejadian COPD / PPOK sangat berhubungan dengan jumlah partikel yang

telah dihirup oleh seseorang selama hidupnya dan asap rokok merupakan hal yang

paling umum yang berkaitan dengan angka kejadian tersebut. Merokok adalah suatu

kebiasaan yang memilki daya rusak yang cukup besar terhadap kesehatan. Di

Indonesia angka kejadian merokok tampak lebih tinggi lagi yaitu pada laki-laki

dilaporkan 50-70%, dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 jumlah perokok

terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang.

Page 4: SAP COPD Print Fix kel 12 a

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang COPD / PPOK.

2. Tujuan Khusus

a. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang pengertian COPD / PPOK.

b. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang klasifikasi COPD / PPOK.

c. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang penyebab COPD / PPOK.

d. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang tanda dan gejalaCOPD / PPOK.

e. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat

mengerti tentang perawatan COPD / PPOK.

C. Sasaran

Sasaran pada promosi kesehatan ini ditujukan kepada pasien dan keluarga

pasien Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang.

D. Materi

1. Pengertian COPD / PPOK

2. Klasifikasi COPD / PPOK

3. Penyebab COPD / PPOK.

4. Tanda dan gejala COPD / PPOK

5. Perawatan COPD / PPOK

6. Menjelaskan tentang 5k

7. 6 langkah cuci tangan

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. Media

1. Leaflet

2. Power Point

Page 5: SAP COPD Print Fix kel 12 a

G. Jadwal kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Respon Metode

Orientasi 5 Menit Pembukaan

1. Membuka kegiatan

dengan mengucapkan

salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan

4. Menyebutkan materi yang

akan diberikan

5. Menyampaikan kontrak

waktu

Ceramah

Kerja 20 Menit 1. Menjelaskan pengertian

COPD / PPOK

2. Menjelaskan Klasifikasi

COPD / PPOK

3. Menjelaskan penyebab

COPD / PPOK

4. Menjelaskan tanda dan

gejala COPD / PPOK

5. Menjelaskan perawatan

COPD / PPOK

6. Menjelaskan tentang 5k

7. 6 langkah cuci tangan

Ceramah

Terminasi 5 Menit 1. Memberikan kesempatan

untuk bertanya

2. Menjawab pertanyaan

3. Menyimpulkan materi

yang telah disampaikan

4. Member salam penutup

Ceramah dan

Tanya Jawab

H. Rencana evaluasi

Page 6: SAP COPD Print Fix kel 12 a

1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan pendidikan

kesehatan dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

a. Menjelaskan kembali pengertian COPD / PPOK

b. Menjelaskan kembali klasifikasi COPD / PPOK

c. Menjelaskan kembali penyebab COPD / PPOK

d. Menjelaskan kembali tanda dan gejala COPD / PPOK

e. Menjelaskan kembali cara perawatan COPD / PPOK

2. Kriteria evaluasi

a. Evaluasi struktur

1) Menyiapkan SAP

2) Menyiapkan materi dan media

3) Kontrak waktu dengan sasaran

4) Menyiapkan tempat

5) Menyiapkan pertanyaan

b. Evaluasi proses

1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan kesehatan

berlangsung

2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti

3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi

4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan

berlangsung

5) Tanya jawab berjalan dengan baik

c. Evaluasi hasil

1) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu

menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar

2) Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila

sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar

3) Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila

sasaran hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.

MATERI PENYULUHAN

Page 7: SAP COPD Print Fix kel 12 a

I . MATERI COPD

A. Pengertian COPD

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease) atau PPOK (Penyakit Paru

Obstruktif Kronis) adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap

disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan

saluran nafas, batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-

turut. (Ovedoff,2002). COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease) adalah suatu

istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung

lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran patofisiologi

utamanya (Price&Wilson,2005). PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) adalah

kumpulan penyakit-penyakit paru yang menyebabkan gejala obstruksi saluran nafas di

dalam paru dan berlangsung kronis atau menahun.

B. Klasifikasi COPD

Penyakit yang termasuk dalam COPD / PPOK adalah sebagai berikut :

1. Bronkitis Kronis

a. Definisi

Bronkitis Kronis adalah gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan

mucus yang berlebihan dalam bronkus dengan tanda gejala dalam bentuk batuk

kronis dan pembentukan sputum selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2

tahun berturut-turut (Brunner&Suddarth,2002).

b. Penyebab

Terdapat 3 jenis penyebab bronchitis yaitu :

1) Infeksi : stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, haemophilus influenza

2) Alergi

3) Rangsang : misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll

c. Tanda dan Gejala

1) Ppeningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronki besar, yang

akan meningkatkan produksi mucus.

2) Mukus lebih kental

3) Kerusakan fungsi cilliary (rambut-rambut kecil yang membersihkan paru-

paru) sehingga menurunkan mekanisme pembersih mucus. Oleh karena itu

“mucocilliary defence” dari paru mengalami kerusakan dan meningkatkan

kecenderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul , kelenjar

Page 8: SAP COPD Print Fix kel 12 a

mucus akan menjadi hipertrofi (membengkaknya jaringan) dan hyperplasia

(penambahan jumlah sel) sehingga produksi mucus akan meningkat.

4) Dinding bronchial meradang dan menebal (seringkali sampai dua kali

ketebalan normal) dan mengganggu aliran udara. Mukus kental, produksi

mucus banyak dan akan menghambat beberapa aliran udara kecil dan

mempersempit saluran udara besar. Bronkitis kronis mula-mula hanya

mempengaruhi bronkus besar, tetapi biasanya seluruh saluran nafas akan

terkena.

5) Mukus yang kental dan pembesaran nronkus akan mengobstruksi jalan

nafas, terutama selama ekspirasi. Jalan nafas mengalami kollaps

(penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura), dan udara

terperangkap pada bagian distal dari paru-paru. Obstruksi ini

menyebabkan penurunan ventilasi alveolar, hipoksia (kurangnya pasokan

oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya) , dan asidosis

(terlalu banyak asam dalam cairan tubuh).

6) Pasien mengalami kekurangan oksigen

7) Pasien terlihat sianosis.

2. Emfisema

a. Definisi

Emfisema adalah perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran

dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi (kerusakan) dinding alveolar.

b. Penyebab

1) Tidak diketahui

2) Predisposisi genetik

3) Merokok

4) Polusi udara

c. Tanda dan gejala

1) Dispnea (ketidaknyamanan pernafasan dalam bentuk apapun)

2) Takipnea (pernafasan lebih dari 24x/menit)

3) Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernafasan

4) Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh bidang paru

5) Auskultasi bunyi nafas : krekles, ronchi, perpanjangan ekspirasi

6) Hipoksemia (rendahnya pasukan oksigen pada pembuluh darah arteri)

Page 9: SAP COPD Print Fix kel 12 a

7) Hiperkapnia (kondisi dimana kadar karbon dioksida dalam tubuh

meningkat)

8) Anoreksia (merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan

psikologis)

9) Penurunan BB

10) Kelemahan

3. Asthma Bronchiale

a. Definisi

Asthma Bronchiale adalah suatau penyakit yang ditandai dengan tanggap

reaksi yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan

dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh

penyempiatan yang menbyeluruh dari saluran nafas.

b. Penyebab

1) Allergen (debu, bulu binatang, kulit)

2) Stress

3) Olahraga (kegiatan jasmani berat)

4) Obat-obatan

5) Polusi udara

6) Lingkungan kerja

7) Lain-lain (iklim, bahan pengawet)

c. Tanda dan Gejala

1) Dispnea

2) Permulaan serangan terdapat sensasi kontriksi dada (dada terasa berat)

3) Wheezing

4) Batuk non produktif

5) Takikardia

6) Takipnea

C. Penyebab COPD

Secara keseluruhan penyebab terjadinya COPD tergantung dari jumlah partikel gas

yang dihirup oleh seorang individu selama hidupnya. Partikel gas ini termasuk :

1. Asap rokok : perokok aktif dan perokok pasif

2. Polusi udara : polusi didalam ruangan (asap rokok, asap kompor), polusi di luar

ruangan (asap kendaraan bermotor, debu jalanan), polusi di tempat kerja (bahan

kimia, zat iritasi, gas beracun)

Page 10: SAP COPD Print Fix kel 12 a

3. Infeksi saluran nafas dalam

D. Tanda Gejala COPD

Tanda Gejala COPD menurut (Brunner & Suddarth,2005) :

4. Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.

5. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak

6. Dispnea (ketidaknyamanan pernafasan dalam bentuk apapun)

7. Nafas pendek dan cepat (Takipnea)

8. Anoreksia

9. Penurunan berat badan dan kelemahan

10. Takikardia (denyut nadi lebih dari 100x/menit), berkeringat

11. Hipoksia, sesak

E. Perawatan COPD

1. Melakukan aktivitas perawatan diri

2. Meningkatkan immunitas

3. Menjaga lingkungan agar bebas dari polusi

4. Tidak merokok

5. Pengeluaran sekresi bronchial dengan cara : postural drainage, clapping, vibrasi

dan latihan batuk efektif

a. Postural drainage, yaitu pengeluaran secret dengan prinsip gravitasi bumi.

Caranya : posisikan pasien sesuai bagian paru yang banyak mengandung

secret (untuk membersihkan paru-paru kanan maka pasien miring kiri dan

begitu sebaliknya) lanjutkan dengan prosedur clapping dan vibrasi, lakukan

10-15 menit,

b. Clapping dan vibrasi, caranya atur posisi pasien, duduk atau miring, menepuk

punggung dengan kedua tangan masing-masing sisi 30 kali tepukan atau

sampai ada rangsangan batuk, vibrasi dilakukan dengan cara melakukan

getaran-getaran lembut disamping depan cekungan iga saat pasien menarik

nafas dalam.

c. Batuk Efektif, anjurkan pasien menarik nafas dalam tahan selam 3 detik dan

batukkan, secret ditampung pada tisu lalu dibungkus plastik dan dibuang di

tempat sampah.

Page 11: SAP COPD Print Fix kel 12 a

II. MATERI 5K

1. Menggerakkan Kebersihan

a. Kebersihan pasien

Mandi atau di seka sehari dua kali pagi dan sore mulai dari wajah tangan

perut punggung sampai anus terus kaki

b. Lingkungan ruangan / pembungan sampah

Buang sampah pada tempatnya jika sampah kuning itu sampah medis buat

kasa kapas sedangkan sampah hijau untuk nonmedis seperti makanan .

Sampah medis (kuning) gunanya untuk membuang semua yang berasal dari

pasien seperti muntahan , batuk lendir, pampers pasien dll. Sampah non

medis (hijau) seperti tisu, sampah makanan/ minuman dll

Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Di atas tempat tidur ada selimut, bantal , dan lainya tidak boleh. harus

ditaruh di lemari kecil. Seperti barang pribadi penunggu taruh di luar seperti

tikar, selimut ,bantal keluarga yang menunggu

2. Menggerakkan Ketertiban

a. Sistem administrasi

Tepat waktu membayar adminitrasi

b. Peraturan penunggu pasien

Harus menaati aturan jam berkunjung. kalau tanggal merah pukul 10.00-

12.00 WIB. kalau hari biasa pukul 16.00 – 19.00.

Bagi penunggu hanya diperbolehkan 1 orang.

Bagi penunggu pasien harus memabawa kartu identitas kartu itu tidak boleh

di pinjamkan ke orang lain.

Tidak boleh ngecharge hp di ruangan. kalau mau ngecharge hp ada diruang

tunggu dikenakan tarif RP.2000 .

Tidak boleh membawa anak kecil ke ruangan

Keluarga pasien atau penunggu pasien harus mandi di luar jangan di toilet

pasien .

Tempat cuci piring / gelas diluar tidak boleh di wastafel ruangan.

3. Keselamatan Pasien

a. Pastikan semua pasien selalu memakai gelang identitas. tidak boleh sobek atau

hilang jika hilang sgera lapor

Page 12: SAP COPD Print Fix kel 12 a

b. Memastikan penempatan pasien dalam keadaan aman. Pasang pengaman yang

ada di bed pasien menghindari pasien jatuh apabila jika pasien gelisah atau

tidak tenang bisa dengan restrain atau pengikatan di atas tempat tidur

c. Memastikan penempatan oksigen dalam keadaan aman. jika pasien gelisah

agar tidak terbentur tabung oksigen.

d. Memastikan lantai kamar mandi tidak licin. Jika ada air di lantai bekas ke

kamar mandi atau air minum tumpah segera bersihkan keringkan agar lantai

tidak licin mnghindri pasien jatuh

e. Memastikan alat transportasi brankar, kursi roda dalam keadaan siap pakai.

f. Usahakan jika pasien ke kamar mandi di temani keluarga agar tidak jatuh

4. Keamanan

a. Memasikan penyimpanan milik pasien dalam keadaan aman. Jangan

membawa barang berharga seperti laptop kalung gelang yang berlebihan di tas

dan jangan membawa uang yang sangat berlebihan membawa secukupnya

saja tempatkan tas di dalam lemari kecil yg aman

b. Jika ada orang yang mencurigakan yang bukan keluarga pasien di tegur atau

segera lapor satpam

c. Tidak boleh meminjamkan kartu identitas penunggu atau pengunjung ke orang

lain

d. Jika meminjam kursi roda untuk mengantar pulang dengan jaminan ktp

keluarga. jika ada petugas yg mengantar tidak mnggunakam jaminan ktp

5. Kenyamanan

a. Jangan membuat gaduh di lingkungan rumah sakit

b. Jangan terlalu banyak membawa barang ke ruangan

c. Menjaga tempat tidur, meja dan ruangan pasien tetap rapi.

Page 13: SAP COPD Print Fix kel 12 a

III. 6 LANGKAH CUCI TANGAN

Page 14: SAP COPD Print Fix kel 12 a

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.

Jakarta : EGC.

Johnson, M.,et all. 2002. Nursing Outcome Classification (NOC) second edition, IOWA

Intervention Project, Mosby.

Price, Sylvia. 2003. Patofisiologi Volume 2. Jakarta : EGC.

Smeltzer C Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 1. Jakarta

: EGC.