Upload
ika-yesika-sari
View
27
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PAKET PENYULUHAN
COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease)
DI RUANG 24 b
RS Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh :
Kelompok 12 A
Lita Diana Anggraeni (1301100047)
Faradilah Satriandani (1301100048)
Ika Yesika Sari (1301100049)
Farchia Yunitasari (1301100050)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D III KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok 12 A D-III Keperawatan Malang, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, telah
menyelesaikan penyuluhan :
Judul : COPD
Tempat : di ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang
Hari / Tanggal : Kamis / 7 April 2016
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
(________________________)
Pembimbing Institusi
(_______________________)
PAKET PENYULUHAN
COPD / PPOK
Topik : COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease)
Subtopik : Pengertian COPD, Klasifikasi COPD, Penyebab COPD, Tanda Gejala
COPD, Perawatan COPD
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang
Tempat : Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Kamis / 7 April 2016
Waktu : 1 x 30 menit
A. Latar belakang
COPD / PPOK ditujukan untuk mengelompokkan penyakit-penyakit yang
memepunyai gejala berupa terhambatnya arus udara pernafasan. Keterbatasan aliran
udara ini biasanya bersifat progresif dan dan terkait dengan respon inflamasi dari paru
akibat dari gas atau partikel berbahayaberbagai akibat yang ditimbulkan karena
adanya proses inflamasi tersebut yaitu gejala utama sesak nafas, batuk, dan produksi
sputum yang meningkat.
Data yang dikeluarkan oleh WHO mengemukakan bahwa pada tahun 2010
COPD / PPOK telah menempati peringkat keempat sebagai penyakit penyebab
kematian. Di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien dengan prevalensi 5,6 %.
Angka kejadian COPD / PPOK sangat berhubungan dengan jumlah partikel yang
telah dihirup oleh seseorang selama hidupnya dan asap rokok merupakan hal yang
paling umum yang berkaitan dengan angka kejadian tersebut. Merokok adalah suatu
kebiasaan yang memilki daya rusak yang cukup besar terhadap kesehatan. Di
Indonesia angka kejadian merokok tampak lebih tinggi lagi yaitu pada laki-laki
dilaporkan 50-70%, dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 jumlah perokok
terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang COPD / PPOK.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang pengertian COPD / PPOK.
b. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang klasifikasi COPD / PPOK.
c. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang penyebab COPD / PPOK.
d. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang tanda dan gejalaCOPD / PPOK.
e. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti tentang perawatan COPD / PPOK.
C. Sasaran
Sasaran pada promosi kesehatan ini ditujukan kepada pasien dan keluarga
pasien Ruang 24 b RS Dr. Saiful Anwar Malang.
D. Materi
1. Pengertian COPD / PPOK
2. Klasifikasi COPD / PPOK
3. Penyebab COPD / PPOK.
4. Tanda dan gejala COPD / PPOK
5. Perawatan COPD / PPOK
6. Menjelaskan tentang 5k
7. 6 langkah cuci tangan
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Power Point
G. Jadwal kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Respon Metode
Orientasi 5 Menit Pembukaan
1. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Menyampaikan kontrak
waktu
Ceramah
Kerja 20 Menit 1. Menjelaskan pengertian
COPD / PPOK
2. Menjelaskan Klasifikasi
COPD / PPOK
3. Menjelaskan penyebab
COPD / PPOK
4. Menjelaskan tanda dan
gejala COPD / PPOK
5. Menjelaskan perawatan
COPD / PPOK
6. Menjelaskan tentang 5k
7. 6 langkah cuci tangan
Ceramah
Terminasi 5 Menit 1. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
4. Member salam penutup
Ceramah dan
Tanya Jawab
H. Rencana evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan pendidikan
kesehatan dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Menjelaskan kembali pengertian COPD / PPOK
b. Menjelaskan kembali klasifikasi COPD / PPOK
c. Menjelaskan kembali penyebab COPD / PPOK
d. Menjelaskan kembali tanda dan gejala COPD / PPOK
e. Menjelaskan kembali cara perawatan COPD / PPOK
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan kesehatan
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil
1) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila
sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3) Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila
sasaran hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
I . MATERI COPD
A. Pengertian COPD
COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease) atau PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronis) adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap
disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan
saluran nafas, batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-
turut. (Ovedoff,2002). COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Desease) adalah suatu
istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung
lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya (Price&Wilson,2005). PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) adalah
kumpulan penyakit-penyakit paru yang menyebabkan gejala obstruksi saluran nafas di
dalam paru dan berlangsung kronis atau menahun.
B. Klasifikasi COPD
Penyakit yang termasuk dalam COPD / PPOK adalah sebagai berikut :
1. Bronkitis Kronis
a. Definisi
Bronkitis Kronis adalah gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan
mucus yang berlebihan dalam bronkus dengan tanda gejala dalam bentuk batuk
kronis dan pembentukan sputum selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2
tahun berturut-turut (Brunner&Suddarth,2002).
b. Penyebab
Terdapat 3 jenis penyebab bronchitis yaitu :
1) Infeksi : stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, haemophilus influenza
2) Alergi
3) Rangsang : misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll
c. Tanda dan Gejala
1) Ppeningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronki besar, yang
akan meningkatkan produksi mucus.
2) Mukus lebih kental
3) Kerusakan fungsi cilliary (rambut-rambut kecil yang membersihkan paru-
paru) sehingga menurunkan mekanisme pembersih mucus. Oleh karena itu
“mucocilliary defence” dari paru mengalami kerusakan dan meningkatkan
kecenderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul , kelenjar
mucus akan menjadi hipertrofi (membengkaknya jaringan) dan hyperplasia
(penambahan jumlah sel) sehingga produksi mucus akan meningkat.
4) Dinding bronchial meradang dan menebal (seringkali sampai dua kali
ketebalan normal) dan mengganggu aliran udara. Mukus kental, produksi
mucus banyak dan akan menghambat beberapa aliran udara kecil dan
mempersempit saluran udara besar. Bronkitis kronis mula-mula hanya
mempengaruhi bronkus besar, tetapi biasanya seluruh saluran nafas akan
terkena.
5) Mukus yang kental dan pembesaran nronkus akan mengobstruksi jalan
nafas, terutama selama ekspirasi. Jalan nafas mengalami kollaps
(penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura), dan udara
terperangkap pada bagian distal dari paru-paru. Obstruksi ini
menyebabkan penurunan ventilasi alveolar, hipoksia (kurangnya pasokan
oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya) , dan asidosis
(terlalu banyak asam dalam cairan tubuh).
6) Pasien mengalami kekurangan oksigen
7) Pasien terlihat sianosis.
2. Emfisema
a. Definisi
Emfisema adalah perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran
dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi (kerusakan) dinding alveolar.
b. Penyebab
1) Tidak diketahui
2) Predisposisi genetik
3) Merokok
4) Polusi udara
c. Tanda dan gejala
1) Dispnea (ketidaknyamanan pernafasan dalam bentuk apapun)
2) Takipnea (pernafasan lebih dari 24x/menit)
3) Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernafasan
4) Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh bidang paru
5) Auskultasi bunyi nafas : krekles, ronchi, perpanjangan ekspirasi
6) Hipoksemia (rendahnya pasukan oksigen pada pembuluh darah arteri)
7) Hiperkapnia (kondisi dimana kadar karbon dioksida dalam tubuh
meningkat)
8) Anoreksia (merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan
psikologis)
9) Penurunan BB
10) Kelemahan
3. Asthma Bronchiale
a. Definisi
Asthma Bronchiale adalah suatau penyakit yang ditandai dengan tanggap
reaksi yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan
dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh
penyempiatan yang menbyeluruh dari saluran nafas.
b. Penyebab
1) Allergen (debu, bulu binatang, kulit)
2) Stress
3) Olahraga (kegiatan jasmani berat)
4) Obat-obatan
5) Polusi udara
6) Lingkungan kerja
7) Lain-lain (iklim, bahan pengawet)
c. Tanda dan Gejala
1) Dispnea
2) Permulaan serangan terdapat sensasi kontriksi dada (dada terasa berat)
3) Wheezing
4) Batuk non produktif
5) Takikardia
6) Takipnea
C. Penyebab COPD
Secara keseluruhan penyebab terjadinya COPD tergantung dari jumlah partikel gas
yang dihirup oleh seorang individu selama hidupnya. Partikel gas ini termasuk :
1. Asap rokok : perokok aktif dan perokok pasif
2. Polusi udara : polusi didalam ruangan (asap rokok, asap kompor), polusi di luar
ruangan (asap kendaraan bermotor, debu jalanan), polusi di tempat kerja (bahan
kimia, zat iritasi, gas beracun)
3. Infeksi saluran nafas dalam
D. Tanda Gejala COPD
Tanda Gejala COPD menurut (Brunner & Suddarth,2005) :
4. Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.
5. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak
6. Dispnea (ketidaknyamanan pernafasan dalam bentuk apapun)
7. Nafas pendek dan cepat (Takipnea)
8. Anoreksia
9. Penurunan berat badan dan kelemahan
10. Takikardia (denyut nadi lebih dari 100x/menit), berkeringat
11. Hipoksia, sesak
E. Perawatan COPD
1. Melakukan aktivitas perawatan diri
2. Meningkatkan immunitas
3. Menjaga lingkungan agar bebas dari polusi
4. Tidak merokok
5. Pengeluaran sekresi bronchial dengan cara : postural drainage, clapping, vibrasi
dan latihan batuk efektif
a. Postural drainage, yaitu pengeluaran secret dengan prinsip gravitasi bumi.
Caranya : posisikan pasien sesuai bagian paru yang banyak mengandung
secret (untuk membersihkan paru-paru kanan maka pasien miring kiri dan
begitu sebaliknya) lanjutkan dengan prosedur clapping dan vibrasi, lakukan
10-15 menit,
b. Clapping dan vibrasi, caranya atur posisi pasien, duduk atau miring, menepuk
punggung dengan kedua tangan masing-masing sisi 30 kali tepukan atau
sampai ada rangsangan batuk, vibrasi dilakukan dengan cara melakukan
getaran-getaran lembut disamping depan cekungan iga saat pasien menarik
nafas dalam.
c. Batuk Efektif, anjurkan pasien menarik nafas dalam tahan selam 3 detik dan
batukkan, secret ditampung pada tisu lalu dibungkus plastik dan dibuang di
tempat sampah.
II. MATERI 5K
1. Menggerakkan Kebersihan
a. Kebersihan pasien
Mandi atau di seka sehari dua kali pagi dan sore mulai dari wajah tangan
perut punggung sampai anus terus kaki
b. Lingkungan ruangan / pembungan sampah
Buang sampah pada tempatnya jika sampah kuning itu sampah medis buat
kasa kapas sedangkan sampah hijau untuk nonmedis seperti makanan .
Sampah medis (kuning) gunanya untuk membuang semua yang berasal dari
pasien seperti muntahan , batuk lendir, pampers pasien dll. Sampah non
medis (hijau) seperti tisu, sampah makanan/ minuman dll
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Di atas tempat tidur ada selimut, bantal , dan lainya tidak boleh. harus
ditaruh di lemari kecil. Seperti barang pribadi penunggu taruh di luar seperti
tikar, selimut ,bantal keluarga yang menunggu
2. Menggerakkan Ketertiban
a. Sistem administrasi
Tepat waktu membayar adminitrasi
b. Peraturan penunggu pasien
Harus menaati aturan jam berkunjung. kalau tanggal merah pukul 10.00-
12.00 WIB. kalau hari biasa pukul 16.00 – 19.00.
Bagi penunggu hanya diperbolehkan 1 orang.
Bagi penunggu pasien harus memabawa kartu identitas kartu itu tidak boleh
di pinjamkan ke orang lain.
Tidak boleh ngecharge hp di ruangan. kalau mau ngecharge hp ada diruang
tunggu dikenakan tarif RP.2000 .
Tidak boleh membawa anak kecil ke ruangan
Keluarga pasien atau penunggu pasien harus mandi di luar jangan di toilet
pasien .
Tempat cuci piring / gelas diluar tidak boleh di wastafel ruangan.
3. Keselamatan Pasien
a. Pastikan semua pasien selalu memakai gelang identitas. tidak boleh sobek atau
hilang jika hilang sgera lapor
b. Memastikan penempatan pasien dalam keadaan aman. Pasang pengaman yang
ada di bed pasien menghindari pasien jatuh apabila jika pasien gelisah atau
tidak tenang bisa dengan restrain atau pengikatan di atas tempat tidur
c. Memastikan penempatan oksigen dalam keadaan aman. jika pasien gelisah
agar tidak terbentur tabung oksigen.
d. Memastikan lantai kamar mandi tidak licin. Jika ada air di lantai bekas ke
kamar mandi atau air minum tumpah segera bersihkan keringkan agar lantai
tidak licin mnghindri pasien jatuh
e. Memastikan alat transportasi brankar, kursi roda dalam keadaan siap pakai.
f. Usahakan jika pasien ke kamar mandi di temani keluarga agar tidak jatuh
4. Keamanan
a. Memasikan penyimpanan milik pasien dalam keadaan aman. Jangan
membawa barang berharga seperti laptop kalung gelang yang berlebihan di tas
dan jangan membawa uang yang sangat berlebihan membawa secukupnya
saja tempatkan tas di dalam lemari kecil yg aman
b. Jika ada orang yang mencurigakan yang bukan keluarga pasien di tegur atau
segera lapor satpam
c. Tidak boleh meminjamkan kartu identitas penunggu atau pengunjung ke orang
lain
d. Jika meminjam kursi roda untuk mengantar pulang dengan jaminan ktp
keluarga. jika ada petugas yg mengantar tidak mnggunakam jaminan ktp
5. Kenyamanan
a. Jangan membuat gaduh di lingkungan rumah sakit
b. Jangan terlalu banyak membawa barang ke ruangan
c. Menjaga tempat tidur, meja dan ruangan pasien tetap rapi.
III. 6 LANGKAH CUCI TANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta : EGC.
Johnson, M.,et all. 2002. Nursing Outcome Classification (NOC) second edition, IOWA
Intervention Project, Mosby.
Price, Sylvia. 2003. Patofisiologi Volume 2. Jakarta : EGC.
Smeltzer C Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 1. Jakarta
: EGC.