31

Science Film Festival 2014 - Catalogue

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Science Film Festival 2014 - Catalogue
Page 2: Science Film Festival 2014 - Catalogue
Page 3: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia5

TABLE OF CONTENTFESTIVAL INFORMATION

PRODUCTIONWEBSITES

GREETINGWORDS

AWARDS

ORGANIZERS, VENUES AND SPONSORS

SPECIAL THANKS

About Science Film FestivalTentang Science Film Festival 06

44-45

08-18

46-48

Organizers & Partners 51

Supporters and Venue Partners 52-53

Hassani and His Whale SharksHassani dan Paus Hiunya 31Nine and A Half: A Life Without PlasticNine-and-a-Half: Hidup Tanpa Plastik

56

32

JURY PROFILE

I Got It! - WindmillsI Got It! - Kincir Angin

20-24

37

Annedroids - New PalsAnnedroids - Teman Baru 38Cartoon AwayPerjalanan Kartun 39Password Green: A Recipe for Recycling PaperPassword Green: Resep Daur-ulang Kertas

40My Dear Little Planet: The Ladybug and the Aphid

Supercomputers

My Dear Little Planet: The Magic Root

Planet Kecil yang Terkasih: Si Kepik dan Si Kutu Daun

Superkomputer

Planet Kecil yang Terkasih: Akar Ajaib

41

4243

FILM SELECTIONFAMILY EDUTAINMENT

ECOLOGY & ENVIRONMENT

NATURAL SCIENCE,LIFE SCIENCE & TECHNOLOGY

Energy SavingPenghematan Energy 29Global Ideas: What is Your Personal CO2 Balance?Global Ideas: Seperti Apa Keseimbangan CO2 Anda?

30

The Show with the Mouse: Children Imagine the FutureThe Show with the Mouse: Anak-anak Membayangkan Masa Depan

33

The Show with the Mouse: Synthetic Wood-PlasticThe Show with the Mouse: Kayu-Plastik Sintetis

34

Quarks!Quarks! 35Chasing the Cardinal DirectionMengejar Mata Angin 36

TABLE OF CONTENT

Media Partners 51

Page 4: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia 8

FESTIVAL INFORMATION

ABOUT SCIENCEFILM FESTIVALTentang Science Film Festival

The Science Film Festival is a program initiated in 2005 by the Goethe-Institut in Thailand. The Festival features films that communicate science and technology in an approachable and entertaining way - to youngsters aged 9 to 14 and a broader audience.

Through this approach, the Festival evokes a culture of science films that effectively combine education and entertainment - showing that communicating and learning about science is great fun. In 2014, the Science Film Festival is back to Indonesia for the 5th time with the theme FUTURE TECHNOLOGIES.

This year, the Science Film Festival will be held in 37 cities: Aceh, Ambon, Bali, Balikpapan, Bandung, Bengkulu, Bondowoso, Gresik, Jakarta, Jayapura, Jember, Lumajang, Madiun, Magetan, Makassar, Malang, Mataram, Medan, Merauke, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Pekanbaru, Ponorogo, Probolinggo, Salatiga, Sampang, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Tomohon, Tulungagung, Waingapu and Yogyakarta.

The Science Film Festival in 2014 takes place in Cambodia, Egypt, Indonesia, Jordan, Laos, Malaysia, Myanmar, Palestine, the Philippines, Sudan, Thailand, the United Arab Emirates and Vietnam.

The Festival is held internationally from October 13 to December 14. The exact dates for each country are announced in the respective country sections on our website www.sciencefilmfestival.org. Please feel free to browse through the film selection either by country of screening or by heading over to the film section for an overview.

Science Film Festival adalah sebuah program yang diinisiasikan oleh Goethe-Institut pada tahun 2005di Thailand. Festival ini menampilkan film-film yang mengomunikasikan IPTEK dengan cara mudah dan menghibur bagi anak-anak berusia 9-14 tahun dan khalayak yang lebih luas.

Melalui pendekatan tersebut, Festival ini membangkitkan sebuah budaya film IPTEK yang secara efektif menggabungkan pendidikan dan hiburan, menunjukkan bahwa mengomunikasikan dan mempelajari IPTEK sangatlah menyenangkan.

Pada tahun 2014 ini, Science Film Festival kembali hadir di Indonesia untuk yang ke-5 kalinya dengan tema TEKNOLOGI MASA DEPAN.

Tahun ini Science Film Festival akan diselenggarakan di 37 kota: Aceh, Ambon, Bali, Balikpapan, Bandung, Bengkulu, Bondowoso, Gresik, Jakarta, Jayapura, Jember, Lumajang, Madiun, Magetan, Makassar, Malang, Mataram, Medan, Merauke, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Pekanbaru, Ponorogo, Probolinggo, Salatiga, Sampang, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Tomohon, Tulungagung, Waingapu, Yogyakarta.

Science Film Festival tahun 2014 diadakan di Kamboja, Mesir, Indonesia, Yordania, Laos, Malaysia, Myanmar, Palestina, Filipina, Sudan, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam. Festival ini diselenggarakan secara internasional dari tanggal 13 Oktober sampai 14 Desember. Tanggal pasti penyelenggaraan di setiap negara akan diumumkan di bagian negara masing-masing pada website kamiwww.sciencefilmfestival.org. Untuk memudahkan Anda menemukan informasi negara yang anda minati, silahkan mengakses info negara tersebut dengan cara memilih negara atau juga dapat menuju bagian film yang berisi informasi secara umum.

2014

Page 5: Science Film Festival 2014 - Catalogue

GREETINGWORDS

Page 6: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia11 12

GREETING WORDS

From The Regional Headof Cultural Program at the Goethe-InstitutSoutheast-Asia, Australia, New ZealandSambutan Kepala Bagian Program Budaya Goethe-InstitutAsia Tenggara, Australia, Selandia Baru

Katrin Sohns

As the Programme Director of the Goethe-Institut Indonesien, I am very happy to present the 5th Science Film Festival in Indonesia. This year the topic is “Future Technologies“. It is extremely exciting to learn about new inventions and what we can expect in the years to come: How far will technology advance in 20, 30, even 50 years from now? How will it affect our lives? What are the technologies and scenarios predicted by futurists and technology experts? These technologies can encompass many different areas from nanotechnology, science and medicine, computers as well as space tourism, concept cars or 3D printers. They might help to make our lives easier, they can enable us to get a greater understanding of our planet and hopefully they will tackle the challenges we as mankind are facing on our planet.

By bringing films from around the world on scientific topics, many of which focus on “Future Technologies”, we hope to creatively stimulate children and youngsters in Indonesia and throughout all ASEAN countries, North Africa and the Middle East.

While Indonesia is celebrating the Science Film Festival, many children in all these countries will simultaneously join the same Festival, making it the biggest Festival of its kind worldwide. I do hope that many children throughout the archipelago will have the chance to attend and enjoy the Festival!

A Festival of this size would not be possible without the continuous support and the vision of our strong partners. I would like to thank all our partners personally and hope that we enable many more Festivals in the future.

Thank you.

Sebagai Direktur Program Goethe-Institut Indonesia, dengan gembira saya mempersembahkan Science Film Festival ke-5 di Indonesia. Topik tahun ini adalah “Teknologi Masa Depan.” Sungguh menyenangkan saat kita mempelajari penemuan baru dan hal-hal yang kita hadapi di tahun-tahun mendatang. Seberapa jauh kemajuan teknologi dalam 20, 30, bahkan 50 tahun ke depan? Bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita? Apa saja teknologi dan skenario yang diramalkan oleh para pengamat masa depan serta pakar teknologi? Teknologi baru ini mencakup banyak area dari mulai teknologi nano, sains dan kesehatan, komputer, wisata luar angkasa, mobil konsep atau alat cetak tiga dimensi. Teknologi-teknologi ini dapat mempermudah hidup kita, membuat kita lebih memahami planet kita dan bukan mustahil dapat pula menjawab tantangan yang sedang kita hadapi mengenai planet kita ini.

Dengan mengusung berbagai film dengan topik ilmu pengetahuan dari seluruh penjuru dunia yang kebanyakan berfokus pada “Teknologi Masa Depan”, kami berharap dapat merangsang kreativitas generasi muda di Indonesia dan di seluruh negara ASEAN, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Saat banyak anak-anak di Indonesia merayakan Science Film Festival, banyak anak-anak lain di negara-negara yang tersebut di atas juga secara bersamaan merayakan Festival yang sama, sekaligus menjadikan Festival ini sebagai Festival terbesar di dunia untuk jenisnya. Besar harapan saya semakin banyak anak-anak dari seluruh kepulauan Nusantara dapat berpeluang menghadiri dan menikmati Festival ini!

Festival seperti ini tak mungkin dapat terlaksana tanpa dukungan dan visi berkepanjangan dari para mitra kami. Saya bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada para mitra. Semoga kita dapat menyelenggarakan banyak Festival lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih.

GREETING WORDS

From the Ambassador of the Federal Republic of Germany JakartaSambutan Duta Besar Republik Federal Jerman Jakarta

Dr. Georg Witschel

The Science Film Festival is a great and unique source of infotainment, now firmly established in Indonesia. I am very glad that the German federal government has supported the Festival from its beginnings four years ago until today. In fact we can celebrate a happy fifth anniversary this year, looking forward to many more years of inspiration to come.

The previous four Festivals proved that science films are a perfect means of both information and entertainment: information about science as a crucial prerequisite for the future of our planet, based on a never-ending process of trial and error; at the same time also entertainment by presenting science in an attractive and easily understandable way. The success of this approach has been clearly illustrated by the overwhelming response from children, students, teachers and parents in many cities all over Indonesia. Science can be fun!

So far the Festival focussed on biodiversity, forests, water, as well as energy and sustainability. Now, in the fifth year, the topic is “Future Technologies”. This is just another proof that the Festival has covered tremendously important topics since its inception and continues to do so. The answers to these challenges will affect generations to come. This is particularly true for this year’s topic “Future Technologies”, which could serve as means to boost world economy, to preserve our planet, and to feed its people. Therefore, by acquainting children, pupils and students with these topics, we help to enable the next generation of citizens and leaders to cope with the challenges ahead of us.

I wish the Science Film Festival 2014 every success and may all visitors have a memorable and fascinating time.

Science Film Festival merupakan sumber informasi dan hiburan yang baik dan unik, yang kini telah terbangun dengan mantap di Indonesia. Saya menyambut gembira kesediaan pemerintah Jerman untuk mengulurkan tangan membantu penyelenggaraannya sejak Festival ini pertama kali diadakan empat tahun yang lalu. Sampai saat ini, kita merayakan lima tahun terselenggaranya di tahun ini. Semoga senantiasa menjadi inspirasi bagi semua.

Penyelenggaraan empat Festival sebelumnya telah membuktikan bahwa film-film bertema sains adalah alat yang tepat untuk menyampaikan informasi sekaligus hiburan. Informasi tentang sains adalah persyaratan mutlak bagi masa depan planet kita ini, dengan didasarkan pada proses pembelajaran yang tak kunjung usai, sekaligus menyajikan hiburan dengan cara menampilkan sains secara menarik dan mudah dimengerti. Keberhasilan cara ini dapat jelas terlihat dari respon yang sangat gegap-gempita dari anak-anak, para siswa sekolah, guru, serta orangtua di berbagai kota di seluruh Indonesia. Sains juga bisa menyenangkan!

Festival-festival terdahulu bertemakan keanekaragaman hayati, hutan, air juga energi & kelestariannya. Kini, di tahun kelima penyelenggaraannya, topik yang dipilih adalah “Teknologi Masa Depan”. Ini merupakan bukti bahwa SFF telah menampilkan topik-topik penting sejak pertama kali penyelenggaraannya. Topik yang dipilih untuk tahun ini pun sama pentingnya, yaitu “Teknologi Masa Depan”, yang dapat meningkatkan ekonomi dunia sekaligus melestarikan planet kita dan memberi makan penghuninya. Oleh karena itu, dengan memperkenalkan anak-anak dan para siswa dengan topik-topik sejenis, kita turut membantu generasi manusia dan pemimpin masa depan agar siap menghadapi tantangan yang menghadang di depan kita.

Semoga Science Film Festival 2014 terselenggara dengan sukses dan seluruh pengunjungnya senang dan berhasil mendapatkan manfaat yang berguna.

Page 7: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia13 14

GREETING WORDS

From the Councelor for Cooperation and Culture - Director of the Institut Français d’Indonésie (IFI)Sambutan Direktur Institut Français di Indonesia (IFI)

Bertrand de Hartingh

The 5th annual Science Film Festival in Indonesia promises to be two exciting weeks of films, presenting scientific facts in compelling visual narrative.There is no mystery, only pure science: a concept unique and an audience curious and keen on the secrets of our world. Every year the visitors are more passionate and aware of science, but the Festival never forgets to reach the younger ones by making science entertaining. Almost 40 cities will participate this year, including three IFI centers in Java and the Alliance Française of Medan.

In 2013, the programming focused on “Energy and Sustainability”, explaining the importance to think and act now to preserve our planet for new generations to come. This year, by questioning “Future Technologies”, the Festival extends its reflections by guiding the audience across the world of tomorrow.

Like Goethe-Institut, Institut Français Indonesia has faith that everyone should have access to science and new technologies for the future. For several years now, IFI made this conviction one of the priorities to develop cooperation with its Indonesian partners in numerous fields such as environment, biodiversity, natural hazards management, health science or digital journalism. With Germany as well, France develops projects and cooperations in Indonesia. As an example, on the occasion of this second semester 2014, Goethe-Institut and IFI support and together promote digital animation and video games as a technique, an art and opportunity market for the archipelago. By inviting prestigious artists and studios to take part in the best dedicated events all across the country, both of our institutions try to create a new partnership between Indonesia, Germany and France that we hope as strong and long lasting as Science Film Festival.

For this admirable collaboration that we developed for many years, I would like to thank the Goethe-Institut and wish everyone a fascinating Science Film Festival.

Sudah lima tahun berjalan sejak pertama kalinya Science Film Festival diselenggarakan di Indonesia dan sejak saat itu penyelenggaraannya semakin berkembang. Tidak ada misteri apa-apa, murni hanya sains: konsep yang unik dan pengunjung dengan rasa ingin tahu serta minat pada rahasia-rahasia yang terjadi di dunia kita. Setiap tahun para pengunjung menjadi semakin bersemangat dan terbuka terhadap sains, namun SFF juga tak pernah lupa untuk meraih pengunjung muda dengan cara membuat sains menjadi sangat menghibur. Tahun ini, hampir sebanyak 40 kota akan berpartisipasi, termasuk empat pusat IFI di Jawa dan Alliances Français di Medan.

Di tahun 2013, tema Festival berfokus pada “Energi dan Keberlangsungan”, yang menjelaskan pentingnya berpikir dan bertindak sekarang juga demi melestarikan planet kita bagi generasi penerus di masa depan. Tahun ini, dengan mempertanyakan teknologi masa depan, SFF meluaskan lagi jangkauannya dengan memandu para pengunjungnya menuju dunia masa depan.

Seperti halnya Goethe-Institut, Institut Français Indonesia pun yakin bahwa setiap orang harus memiliki akses ke sains dan teknologi baru masa depan. Selama beberapa tahun terakhir ini IFI telah bertekad mewujudkan salah satu prioritasnya untuk mengembangkan kerjasama dengan mitra-mitra Indonesianya dalam beberapa disiplin ilmu, antara lain lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, penanganan bencana alam, sains kesehatan atau jurnalisme digital. Bersama Jerman, Perancis membangun proyek dan kerjasama di Indonesia. Seperti misalnya pada semester kedua tahun ini. Goethe-Institut dan IFI mendukung dan menggalakkan bersama animasi digital dan video game sebagai teknik, yang merupakan karya seni sekaligus peluang pasar yang terbuka bagi Indonesia. Dengan mengundang seniman dan studio prestisius untuk ikut terlibat dalam acara terbaik di seluruh Indonesia ini, kedua institusi internasional ini mencoba menggalang kemitraan antara Indonesia, Jerman dan Perancis yang kami harap dapat tetap kuat dan berkesinambungan seperti layaknya SFF.

Kami ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Goethe-Institut untuk kerjasama erat yang telah terjalin selama bertahun-tahun, Kami juga mengucapkan selamat berfestival kepada seluruh pengunjung Science Film Festival.

GREETING WORDS

From the President and CEO of Mercedes-Benz IndonesiaSambutan Presiden dan CEO Mercedes-Benz Indonesia

Dr. Claus Weidner

“Future Technologies” - For us at Mercedes-Benz, the theme strongly correlates with the DNA of our brand. Being the inventor of the automobile and the best since 1886, Mercedes-Benz continuously shows huge power of constant innovation and technology. Globally, we lead on what the future holds when it comes to automobile. Emission free drive and natural gas technology are merely two highlights of our future technologies, which are pro to environment-friendly concepts.

The future of technology will be nothing without the readiness of our children. They are the next generation who will continue our endeavor to shape the future of mobility and at the same time, continue to protect the environment.For us, economic success and social responsibility are mutually dependent. With that in mind, in line with our participation at the Science Film Festival, we are once again proving our commitment to focus our Corporate Social Responsibility on education for children.

Globally, we initiated “Genius”, a training on science and technology with which we are setting out to arouse interest among children and adolescents in issues such as mobility, environment protection, and technology at as early an age as possible. After all, the earlier education is provided, the greater the success.One important milestone of our partaking in the Science Film Festival is that we introduce “Genius” for Indonesian children. We also invite “Starlight Children”, the unfortunate elementary students who live nearby our factory in Bogor to also join in the Festival.

We believe that the Science Film Festival will be able to bring children’s enthusiasm towards science and technology. It is a noble initiative and we are proud to be part of this good thing. We wish everyone an enjoyable time with us at the Science Film Festival.

Thank you.

“Future Technologies” - Bagi kami di Mercedes-Benz, tema ini sangat berkaitan dengan DNA brand kami. Sebagai penemu automobile dan yang terbaik sejak 1886, Mercedes-Benz senantiasa menunjukkan energi yang besar untuk inovasi dan teknologi. Secara global, kami memimpin masa depan di dunia otomotif. Kendaraan bebas emisi dan teknologi gas alam merupakan contoh dari dua unggulan teknologi masa depan kami yang mendukung konsep keramahtamahan lingkungan.

Masa depan teknologi tak akan ada artinya tanpa kesiapan dari anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan kita dalam membentuk masa depan di bidang mobilitas, di saat yang bersamaan, yang akan melanjutkan usaha pelestarian lingkungan.Bagi kami, kesuksesan secara ekonomi dan tanggung jawab sosial terdapat saling ketergantungan. Dengan demikian, sejalan dengan partisipasi kami dalam Science Film Festival, sekali lagi kami membuktikan komitmen untuk memfokuskan Corporate Social Responsibility kami pada edukasi untuk anak-anak.

Secara global, kami menginisiasi “Genius”, pelatihan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang kami rancang untuk meningkatkan minat anak-anak dan anak muda terhadap berbagai isu seperti mobilitas, perlindungan terhadap lingkungan, dan teknologi, yang dimulai dari usia sedini mungkin. Bagaimanapun juga, semakin dini edukasi diberikan, semakin besar sukses yang akan diraih.Satu langkah penting dalam partisipasi kami di Science Film Festival adalah pada kesempatan ini kami memperkenalkan “Genius” kepada anak-anak di Indonesia. Kami juga mengundang “Starlight Children”, pelajar sekolah dasar yang kurang beruntung yang tinggal di sekitar pabrik kami di Bogor untuk turut serta menikmati Festival ini.

Kami percaya bahwa Science Film Festival dapat menarik antusiasme anak-anak terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Festival ini merupakan inisiatif yang sangat baik dan kami bangga dapat menjadi bagian dari Festival ini. Kami berharap setiap anak menikmati Science Film Festival bersama Mercedes-Benz.

Terima kasih.

Page 8: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia15 16

GREETING WORDS GREETING WORDS

From the President Director and CEO of PT Siemens IndonesiaSambutan Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia

Josef Winter

For 167 years, Siemens has stood for innovative strength, a passion for technology, sustainability, responsibility and an uncompromising commitment to quality and excellence.

We’re providing the world with the solutions it needs to master the challenges of demographic change, urbanization, climate change and globalization. Our power of innovation and our pioneering spirit have always been the key pillars of our success. Siemens innovations impact many areas of everyday life – from power generation and transportation to industry and healthcare.

The topic of this year’s Festival is “Future Technologies”. Technologies play a key role in a country’s transformation. Continuous improvement and further enhancement in Research and Development will help to increase a country’s competitive position at the global level and ensure significant impact on the national economic growth. For Siemens, Research and Development means securing our technological basis, helping shape the future with innovative solutions and strengthening our integrated technology company.

PT Siemens Indonesia is proud to be part of the Science Film Festival 2014. The Festival aims to demonstrate that science can be communicated in an educational as well as entertaining manner, contributing to the development of a science communication infrastructure and supporting science education, both of which are integral to the capacity development of a new generation.

Selama 167 tahun, Siemens memperjuangkan kekuatan inovasi, minat pada teknologi, keberlangsungan, tanggung jawab dan komitmen teguh terhadap mutu dan kesempurnaan.

Kami menyediakan beragam solusi untuk dunia demi mengatasi tantangan perubahan demografis, urbanisasi, perubahan iklim dan globalisasi. Kunci utama kesuksesan Siemens selalu berada pada kekuatan inovasi dan semangat perintis kami. Inovasi-inovasi Siemens memberi dampak pada banyak area dalam kehidupan sehari-hari, dari mulai pembangkit listrik dan transportasi sampai industri dan layanan kesehatan.

“Teknologi Masa Depan” merupakan topik SFF tahun ini. Teknologi memegang peranan penting dalam transformasi sebuah negara. Perbaikan dan peningkatan secara berkelanjutan pada bidang Penelitian dan Pengembangan akan menjadikan sebuah negara lebih kompetitif di tingkat global. Hal ini tentu akan memberikan dampak siginifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasionalnya. Bagi Siemens, Penelitian dan Pengembangan bertujuan untuk mengamankan basis teknologi kami, membantu membentuk masa depan melalui penyediaan solusi yang inovatif serta untuk memperkuat keberadaan kami sebagai sebuah perusahaan teknologi yang terintegrasi.

PT Siemens Indonesia bangga dapat kembali menjadi bagian dari Science Film Festival 2014. Festival ini memperlihatkan bahwa sains juga dapat disampaikan secara edukatif namun tetap menghibur. Hal ini tentunya akan sangat memberikan dampak positif terhadap perkembangan edukasi sains yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan kapasitas generasi masa depan.

From the Brand Manager of HiLo School Sambutan Brand Manager HiLo School

Ignatius Teddy Suhermanto

As we enter the 21st century, many technology applications have come far into our daily lives. And much of that technology was even unthinkable for people in the 20th century. The development of science and technology not only changes our daily lives but also our view of the world. Young people who grew up in the millennium era now have a paradigm that is the key to make a better future: that is, daring to innovate.

Yes! The development of technology that we use right now would not have happenned without innovation. Because of that, HiLo has the responsibility to move forward to develop the newest technologies. HiLo not only innovates nutritious products, but also keeps raising products of quality standard. This is very important, so HiLo as one of the best brands in Indonesia can fulfill the nutritional intake of Indonesian children as the next innovators of this country.

The development of science and technology won’t stop now. Many improvements will be made in the future. Because of that HiLo proudly supports the 5th Science Film Festival. The theme “Future Technologies” is very good to educate our young generation. It can teach them how important science and technology are for our lives, how to create a better future for Indonesia and a good life for its people.

Sejak kita semua memasuki abad ke-21, telah banyak sekali aplikasi teknologi yang telah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Siapa sangka, banyak dari teknologi itu bahkan tidak pernah terbayangkan sama sekali oleh orang-orang yang hidup di abad ke-20. Perkembangan sains dan teknologi yang terjadi bukan hanya mengubah pola hidup keseharian, tetapi juga mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Kini anak-anak muda memiliki paradigma bahwa keberanian untuk berinovasi menjadi kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ya! Kemajuan teknologi yang bisa kita nikmati saat ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya inovasi. Karena itulah, HiLo memiliki kewajiban untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terbaru. Inovasi yang HiLo lakukan bukan hanya untuk menciptakan produk-produk bernutrisi yang terbaik, tetapi juga untuk terus meningkatkan standar kualitas produk. Hal ini penting supaya HiLo yang merupakan salah satu produk terbaik di tanah air dapat terus memenuhi asupan nutrisi anak-anak Indonesia yang merupakan calon inovator-inovator bangsa selanjutnya.

Perkembangan sains dan teknologi tidak berakhir sampai di sini. Masih banyak sekali perubahan yang akan terus terjadi di masa depan. Karena itulah HiLo dengan bangga mendukung Science Film Festival yang diadakan untuk kelima kalinya. Tema “Teknologi Masa Depan” ini sangat baik untuk mendidik generasi muda Indonesia. Kita dapat mengajarkan betapa pentingnya sains dan teknologi, untuk membentuk masa depan Indonesia dan kehidupan yang lebih baik.

Page 9: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia17 18

GREETING WORDS GREETING WORDS

Hinggi Safaranti

Banyaknya manusia yang semakin pintar dalam menemukan teknologi-teknologi terbaru membuat dunia berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi yang sangat pesat akan selalu menghasilkan teknologi masa depan yang lebih canggih dari pada teknologi saat ini. Tentu semua teknologi canggih yang akan ada di masa depan adalah sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Dalam perkembangannya teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah mempengaruhi nilai suatu masyarakat. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi tenaga manusia. Walau bagaimanapun sehebat-hebatnya teknologi ada manusia dibalik itu yang menciptakannya.

Hal inilah yang menjadi perhatian Santika Indonesia Hotel & Resort untuk bekerjasama yang ke-3 kalinya dengan Goethe-Institut pada Science Film Festival 2014. Kami peduli dengan perkembangan teknologi khususnya di kalangan anak-anak, melalui program ini kami juga berharap dapat berpartisipasi memberikan pengetahuan bagi penerus bangsa agar dapat menciptakan teknologi baru yang dapat digunakan oleh umat manusia dan tidak merusak lingkungan.

Selamat kepada Goethe-Institut dan partner lainnya, semoga kegiatan ini memberi manfaat dan aksi nyata kita untuk memajukan ilmu teknologi, khususnya di Indonesia.

Terima kasih.

From the Corporate Asst. Marketing Communication Manager of Santika Indonesia Hotels & ResortsSambutan Santika Indonesia Hotels & Resorts

The larger than ever number of people developing new technologies has led to the acceleration of development worldwide, and triggered the potential for even more advanced technology in forms we have yet to even imagine to emerge in the future.

Technological advances have impacted society and our living environment in many ways, in particular through driving economic development. However, the utilization of technology can bring detrimental effects, such as damage to the environment. The widespread use of technology is also changing the values in society. For example, the spread of the idea of efficient use of human resources. Yet, whenever we look at technology, what is most clear is that human beings develop it.

This is what has motivated Santika Indonesia Hotels & Resorts to take an interest in cooperating with Goethe-Institut to present the Science Film Festival, with 2014 being our third time. We care about developing knowledge of technological advances among young people, and expect that the SFF program will make a contribution to educating our future leaders to become innovators and inventors of new environmentally friendly technology.

Congratulations to Goethe-Institut and our other partners for the successful presentation of SFF 2014. Hopefully this activity toward continued technological advancement will benefit Indonesia.

Thank you.

Anies Baswedan

Tiap kali kita menatap mata anak Indonesia, kita akan melihat gelora semangat yang luar biasa. Merekalah masa depan kita semua. Merekalah yang akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, lalu menggunakannya untuk membangun dan mengolah sumber daya alam bagi kemakmuran bersama. Mereka akan bekerja keras secara profesional dan berintegritas. Oleh sebab itu, mereka layak mendapatkan pengetahuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang terbaik.

Tema “Teknologi Masa Depan” yang diangkat tahun ini sangat relevan dengan tantangan Indonesia di masa kini dan masa depan. Persoalan kecukupan pangan dan energi, misalnya, akan terus membayangi kehidupan kita dan warga dunia. Indonesia yang kaya akan jenis tanaman pangan, dan beragam sumber energi seperti tenaga surya, angin, pasang-surut air dan arus bawah laut semakin penting di mata dunia. Teknologi masa depan dapat diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak. Saya percaya, mereka memiliki optimisme menghadapi tantangan hidup yang akan dihadapinya di masa depan.

Suatu kehormatan bagi Universitas Paramadina dapat menjadi bagian dari SFF sejak yang pertama diselenggarakan di Indonesia, hingga penyelenggaraan SFF ke-5 tahun ini. Kerjasama ini memberikan pengalaman yang sangat berharga khususnya bagi para mahasiswa kami yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan SFF selama ini.

Semoga upaya nyata memperkenalkan teknologi masa depan ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia, generasi pemilik masa depan.

From the Rector of Paramadina UniversitySambutan Rektor Universitas Paramadina

Every time we look into the eyes of Indonesia’s young people, we see an extraordinarily enthusiastic spirit. They are our future. They will master the knowledge and technology we need, and apply it to develop and process our natural resources toward our greater collective welfare. They will work hard with integrity and professionalism. For that reason, it is only appropriate that they be provided the best of educations (knowledge and skills).

This year’s theme of “Future Technologies“ is relevant to the challenges Indonesia is facing now and in the future. For example, even with Indonesia’s rich variety of crops and wide range of energy resources, such as solar, wind and hydro power, the issues of food supply and energy will continue to haunt us as a nation and as a citizen of the world community. We must immediately provide our young people with knowledge of and skill with the latest technologies as they emerge. With this support, I believe that they will have the capacity and optimism to face whatever challenges tomorrow may bring.

It is, indeed, a privilege for Paramadina University to have been a part of the SFF for the past years up to this 5th SFF event. This cooperation provides a valuable experience for us all, and especially for the students involved in SFF thus far.

Hopefully this concrete effort to introduce the technology of the future now will inspire the young people of today, who will lead our nation in the future.

Page 10: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia19 20

GREETING WORDS GREETING WORDS

Sanny Djohan

In order to ensure the future development and prosperity of Indonesia, it is crucial for Indonesian children to learn and to love science. Through science education, our younger generation will be able not only to face the challenges of the future, but also to provide solutions for the world’s evolving problems. Science education is indispensable to prepare our children to deal with climate change, depletion of resources such as clean water and energy, and other increasingly complex problems.

The 2014 Science Film Festival is featuring the theme “Future Technologies,” which is a highly relevant topic in our world today. Technology has played a progressively important role in our lives.

As such, public awareness of technology also needs to improve. Indonesians, especially the younger generation, should be challenged not only to become users of technology, but also to create new technologies. As a country rich in diversity, Indonesia has a great potential for creative innovations to solve many of the global concerns. It is a great honor for KUARK to be able to support Science Film Festival since the first time it was held in Indonesia. We thank Goethe-Institut for its continued efforts in improving public awareness of science in Indonesia through this fun and exciting event.

Throughout the years, KUARK has created numerous experiments to introduce science concepts as featured in the films. We strive to create more fun, interactive activities to motivate children to love science and to be curious. This year, KUARK and Goethe-Institut Indonesien have made significant efforts to broaden the reach of SFF and to facilitate more involvement from schools and teachers. Increased participation from stakeholders will hopefully generate more interest in science and science education, which will pave the way for a better Indonesia.

Untuk menjamin terlaksananya pembangunan dan kemakmuran di Indonesia, anak-anak Indonesia harus belajar mengenal dan mencintai sains. Melalui pendidikan sains, generasi muda kita tidak hanya akan mampu menghadapi tantangan di masa depan, tapi juga memberi jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini. Pendidikan sains juga sangat penting untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi perubahan iklim, menipisnya sumberdaya, seperti misalnya air bersih dan energi, serta berbagai masalah lainnya. Science Film Festival 2014 mengangkat tema “Teknologi Masa Depan”, topik yang sangat relevan untuk dunia yang kita tempati saat ini. Semakin lama, teknologi semakin berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Oleh karenanya, wawasan publik mengenai teknologi juga harus ditingkatkan. Masyarakat Indonesia, terutama generasi mudanya, harus ditantang untuk bukan hanya menjadi pengguna teknologi tapi juga harus menjadi pencipta teknologi baru. Sebagai negara yang memiliki keragaman, Indonesia sangat berpotensi untuk menciptakan penemuan-penemuan kreatif baru untuk menghadapi masalah-masalah masa kini yang sedang kita hadapi. KUARK Indonesia sangat berterima kasih telah dipercaya untuk mendukung Science Film Festival sejak pertama kalinya acara ini diadakan di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, KUARK telah menciptakan beragam eksperimen dalam rangka memperkenalkan konsep sains sebagaimana yang ditayangkan dalam film-film yang diputar di acara Festival tersebut. Kami berusaha menciptakan kegiatan-kegiatan yang interaktif agar anak-anak merasa termotivasi untuk mencintai sains dan memicu rasa ingn tahu mereka. Tahun ini, KUARK dan Goethe-Institut Indonesia bersama-sama telah mengupayakan untuk memperluas jangkauan SFF dan memfasilitasi keterlibatan sekolah-sekolah dan para guru. Jumlah pemangku kepentingan yang semakin meningkat diharapkan dapat memicu ketertarikan pada sains dan pendidikan sains, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

From the Director of KuarkSambutan Direktur Kuark

John A. Titaley

Zaman dahulu kala, seorang pemanah ulung bernama Legolas belajar memanah bersama ketiga temannya. Saat ketiganya tengah siap melepas anak panah, tiba-tiba Artemis, Dewi Pemanah bertanya kepada mereka, “Apa yang kalian lihat?” Kedua teman Legolas menjawab pertanyaan itu dengan jawaban berbeda. Temannya yang pertama menjawab, “Aku melihat pepohonan, daun dan matahari.” Temannya yang kedua menjawab, “Aku melihat langit, debu dan jurang.” Tapi Legolas bersikeras menjawab: “Aku melihat seekor burung.”

Kisah ini menggambarkan betapa kita seringkali terlalu sibuk untuk melihat segala sesuatu dengan rinci. Kita lupa untuk berfokus pada sesuatu. Lupa untuk melihat segala sesuatu dengan sederhana. Science Film Festival ini adalah merupakan langkah awal yang baik untuk melatih diri kita sendiri untuk memahami bahwa sains terjadi setiap saat dan di mana saja, di dalam kehidupan kita. Kita cenderung berpikir bahwa sains adalah riset, hal-hal rumit dan selalu berhubungan dengan rumus. Kita meninggalkan semua unsur kecil dan sederhana dibaliknya.

Saya yakin bahwa mengamati sains melalui mata perfilman dapat membantu kita menemukan rasa kemanusiaan dan nurani dalam semua hal yang terjadi di sekitar kita. Sains adalah panduan untuk melihat di mana kita berada. Oleh karena itu, mari buka mata dan telinga. Lihat dan dengarkan setiap hal kecil dan sederhana di sekeliling kita.

Selamat menikmati Festival.

Once upon a time, Legolas, a famous archer, was learning archery with his three friends. When the three of them were preparing to aim the arrow, Artemis, The Goddess of Archery, asked them, “What do you see?” Legolas’ two friends came up with various answers. The first one answered, “I see trees, leaves, and sun.” The other said, “I see sky, dirt, and cliff.” But Legolas answered with a persistent answer: ”I see a bird.”

The story tells us that sometimes we are too busy to see things in detail. We forget to be focused, to see things simply. The Science Film Festival, therefore, is a good start to train ourselves to find that science happens anytime and anywhere, it is in our life. We tend to think that science is about research, complicated things, and those dealing with formula. We have left all those simple and little things behind.

I believe that seeing science through the eyes of film will help us find our humanity and conscience in things happening around us. It is such guideline to see where we belong. Therefore, let’s open our eyes and ears. See and listen to every single simple thing around us.

I wish you an enlightening Festival.

From the Rector of Satya Wacana Christian University SalatigaSambutan Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 11: Science Film Festival 2014 - Catalogue

JURYPROFILE

Page 12: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia23 24

JURY PROFILE JURY PROFILE

JURY INDONESIAJuri Indonesia

Setiap tahun, sejumlah besar film ilmiah dari seluruh dunia menjangkau Science Film Festival. Tujuan kami adalah untuk menunjukkan film-film yang mengomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara mudah dan menghibur bagi anak-anak berusia 9-14 tahun dan khalayak yang lebih luas.

Science Film Festival diselenggarakan di Kamboja, Mesir, Indonesia, Yordania, Laos, Malaysia, Myanmar, Palestina, Filipina, Sudan, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam. Karena setiap Negara adalah unik, Science Film Festival menunjuk juri nasional yang terdiri atas perwakilan dari bidang ilmu pengetahuan, film dan sekolah di negara masing-masing. Mereka secara hati-hati menyeleksi semua entri yang masuk dan memilih film-film yang menjamin pendidikan di bidang ilmu pengetahuan, menghibur dan menyenangkan bagi penonton.

Dengan ini kami ingin memperkenalkan para juri Indonesia untuk Anda:

Every year, a huge amount of scientific films from all around the world reaches the Science Film Festival. Our aim is to show films that communicate science and technology in an approachable and entertaining way - to youngsters aged 9 to 14 and a broader audience.

The Science Film Festival is held in Cambodia, Egypt, Indonesia, Jordan, Laos, Malaysia, Myanmar, Palestine, the Philippines, Sudan, Thailand, the United Arab Emirates and Vietnam. Because every country is unique, the Science Film Festival appoints national juries that consist of representatives from science, film and schools in the respective country. They make a careful selection out of all entries and choose the films that guarantee education in science, entertainment and a lot of fun for the audience.

We hereby would like to introduce our Indonesian jury to you:

Ucu Agustin

Journalist andDocumentary FilmmakerWartawan dan Pembuat Film Dokumenter

Ucu Agustin wrote for magazines and newspapers since she was a college student, majoring in Islamic Studies. After graduating, she continued her career as a journalist and became a self-taught documentary filmmaker. Ucu experiments with short documentary films. “Farewell My School” was Ucu’s first children’s documentary, which premiered at IDFA 2013.

Ucu Agustin menulis untuk majalah dan surat kabar sejak ia masih duduk di bangku kuliah, dengan jurusan Studi Islam. Setelah lulus, ia melanjutkan karirnya sebagai jurnalis dan secara otodidak menjadi seorang pembuat film dokumenter. Ucu sangat berpengalaman dengan film dokumenter pendek. “Farewell My School“ merupakan dokumenter anak-anak pertama yang dibuat Ucu, pertama kali ditayangkan pada ajang IDFA 2013.

Apni Jaya Putra

General Manager KompasTVManajer Umum KompasTV

Apni Jaya Putra is mostly known as the creator of documentaries on TV. In 2004, he set up the department for documentaries at RCTI, where he and his award-winning team quickly gained recognition when under Apni’s guidance, the department won the gold medal at the Aljazeera Documentary Festival. This tradition and success was brought by Apni to KompasTV, where he moved in 2010. During his time at the new TV station, Apni was once again able to receive many accolades for his work. In 2014, he reached the peak of his career in Bengkulu, when he was awarded the “Piala Adinegoro” prize which was handed to him personally by Indonesia’s former president Susilo Bambang Yudhoyono for his documentary on the forgotten people of Atambua.

Apni Jaya Putra lebih dikenal sebagai creator tayangan dokumenter di televisi. Pertama kali bergabung di SCTV tahun 1995 ia mengerjakan program Derap Hukum dan mendapatkan Panasonic Award. Tahun 2004 ia men-set up departemen Dokumenter di RCTI, timnya pun dijuluki “award winning team” karena di bawah kepemimpinannya karya dokumenter RCTI mendapatkan medali emas di Aljazeera Documentary Festival. Tahun 2010 ia pindah ke KompasTV. Selama tiga tahun memimpin departemen Dokumenter KompasTV, timnya telah memboyong banyak piala. Puncaknya adalah Piala Adinegoro pada Hari Pers Nasional 2014 di Bengkulu, diserahkan langsung oleh mantan Presiden SBY untuk dokumenter yang berjudul, “Yang Terlupakan di Ujung Atambua”.

Page 13: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia25 26

JURY PROFILE JURY PROFILE

Trisa Permata Suhadi

Student of SMAK 3BPK Penabur JakartaSiswi SMAK 3 BPK Penabur Jakarta

Trisa Permata Suhadi, nickname Trisa, is a student of SMAK 3 BPK Penabur Jakarta, located in Gunung Sahari. Trisa is 15 years old and is part of the SMAK 3 Science Program. She is also part of the SMAK 3 Student Council as the secretary of Section 4: Science and Technology and a member of the girls’ basketball club. Her interests include music, science and languages. She loves playing the flute and is currently interested in learning wind instruments.

Trisa Permata Suhadi, biasa disapa Trisa, adalah seorang siswi SMAK 3 BPK PENABUR Jakarta yang berlokasi di Gunung Sahari. Di usianya yang masih 15 tahun, ia tergabung dalam Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMAK 3. Di sekolahnya, ia merupakan bagian dari Student Council SMAK 3 sebagai Sekretaris bagian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan juga aktif sebagai anggota klub Basket. Trisa tertarik dengan musik, ilmu pengetahuan, dan bahasa. Ia senang memainkan Suling, dan saat ini ia sedang menggemari belajar alat musik tiup.

Eugene De MobyMontaro

Student at Jubilee SchoolKemayoran, JakartaSiswa di Jubilee School Kemayoran, Jakarta

Eugene De Moby Montaro, nickname Moby, is a student at Jubilee School in Kemayoran. Moby is 9 years old and currently in Grade 3 at the Full English Program. His passion includes movies, music and sports; especially football and water sports. His interest in movies started when he was still in kindergarten, as he was introduced to movies by his father, who is in the Film Industry. Moby also learns Mandarin in school so he can understand basic Mandarin language. He loves to play the piano and his dream is to become a music teacher for children living in villages.

Eugene De Moby Montaro, biasa dipanggil akrab Moby, adalah siswa di sekolah Jubilee Kemayoran. Moby berusia 9 tahun dan sekarang ini duduk di Kelas 3 program full Bahasa Inggris. Dia memiliki kesukaan pada film, musik dan olahraga, khususnya bola dan olahraga air. Kesukaannya pada film dimulai saat dia masih duduk di TK, dimana sang ayah memperkenalkannya pada dunia film. Sang ayah bekerja di industri film. Moby juga belajar bahasa Mandarin di sekolah dan dapat mengerti sedikit bahasa Mandarin. Dia gemar main piano dan mempunyai cita-cita untuk menjadi guru musik dan mengajar anak-anak yang tinggal di desa.

Feri Latief

Photo JournalistWartawan Foto

Feri Latief is a freelance photo journalist. His images and articles have been published by several media outlets, like the National Geographic Indonesia, Reader’s Digest Indonesia, Voice of Human Rights, as well as newspapers such as KOMPAS, TEMPO, The Jakarta Globe, The Jakarta Post etc. He has received many awards for his journalistic work already, including “Apresiasi Jurnalis Jakarta” award in 2010. Currently, he is focusing on his activities for the Alliance of Independent Journalists (AJI). Feri also likes to travel around Indonesia and share his knowledge about photo journalism in the remote areas of the country that he visits.

Feri Latief adalah pewarta foto lepas. Karya foto dan tulisannya dimuat di beberapa media seperti National Geographic Indonesia, Reader’s Digest Indonesia, Koran KOMPAS, Koran TEMPO, The Jakarta Globe, The Jakarta Post, Voice of Human Rights dan lain-lain. Ia mendapat Penghargaan Apresiasi Jurnalis Jakarta pada tahun 2010. Karya-karya jurnalistiknya sering mendapat penghargaan. Sekarang ia berkecimpung di organisasi wartawan, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Ia juga sering berkeliling Indonesia dan menularkan pengetahuan tentang foto jurnalistik di daerah-daerah yang dikunjunginya.

Page 14: Science Film Festival 2014 - Catalogue
Page 15: Science Film Festival 2014 - Catalogue

FILMSELECTION

FAMILY EDUTAINMENT

ECOLOGY AND ENVIRONMENT

NATURAL SCIENCE,LIFE SCIENCE & TECHNOLOGY

Page 16: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia31 32

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

Energy SavingPenghematan Energi

Original Title : StromsparenDirector : Kyne UhligProduced by : Nikolaus Hillebrand on behalf of WDRRunning Time : 2 minutesCountry : GermanyYear : 2009

Kadang-kadang imajinasi adalah sumber terbaik untuk menemukan pemecahan masalah yang tidak umum, terutama mengenai perlindungan cuaca. Ide apa yang dipunyai anak-anak mengenai penghematan energi? Dalam film pendek ini anak-anak diminta untuk mengekspresikan ide mereka dan kemudian ide-ide tersebut dibawa ke layar lebar dengan animasi stop-motion.

Imagination is sometimes the best source for unconventional solutions, especially when it comes to climate protection. What ideas do children have on the subject of energy saving? In this short film, children were asked to express their ideas which were then brought onto the screen with stop-motion animation.

Global Ideas: What is Your Personal CO2 Balance? Global Ideas: Seperti Apa Keseimbangan CO2 Anda?

Original Title : Global Ideas: Wie viel CO2 verursachst Du?Director : Andreas NeuhausProduced by : Deutsche WelleRunning Time : 2 minutesCountry : GermanyYear : 2012

Seri “Global Ideas” bertujuan untuk menguraikan isu kompleks mengenai perubahan iklim. Pada episode kali ini pertanyaan mengenai berapa banyak rata-rata seseorang memproduksi CO2 akan dibahas. Semua yang kita makan, yang kita lakukan dan yang kita beli memiliki cetakan CO2 yang akan menentukan jejak karbon kita. Film pendek ini akan menunjukkan siapa yang menggunakan lebih banyak atau sedikit jejak karbon.

The series “Global Ideas” seeks to break down complex issues regarding climate change. In this episode, the question of how much CO2 an individual person produces on average is tackled. Everything that we eat, that we do and that we buy has an own CO2 imprint and together they determine our carbon footprint. Who uses especially much and who very little is something discovered in this short film.

Page 17: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia33 34

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

Hassani and His Whale SharksHassani dan Paus Hiunya

Original Title : Hassani und seine WalhaieDirector : Frank FeustleProduced by : FF-movie.tvRunning Time : 25 minutesCountry : GermanyYear : 2013

Hassani gemar mengamati ikan Paus Hiu yang berenang di lepas pantai pulau kampung halamannya, Mafia. Mafia berada dalam wilayah Tanzania. Tempat ini memang terkenal sebagai tempat yang tepat untuk melihat Paus Hiu. Akan tetapi populasi hewan tersebut terancam oleh kegiatan nelayan masyarakat sekitar. Ibu Hassani memiliki kedai makanan kecil di pantai yang menjual makanan sederhana bagi para nelayan. Hassani membantu ibunya setiap hari. Dan ia sangat menyayangi ikan-ikan Paus Hiunya. Hassani melakukan apa saja untuk melindungi flora dan fauna unik di sekitar Mafia. Terutama para ikan Paus Hiu yang ia sayangi. Hampir setiap hari ia melaut bersama temannya, Libertus, ahli ikan Paus Hiu lokal. Hassani membantu menghitung dan mengidentifikasi ikan-ikan terbesar di dunia itu. Kadang-kadang ia bahkan berenang bersama mereka!

Hassani likes nothing more than watching the mighty whale sharks just off shore his home island Mafia. Mafia belongs to Tanzania. It is a well-known place for spotting whale sharks. But their population is endangered by the fishery of the local people. Hassani´s mother has a small cook shop on the beach, where she cooks simple dishes for the fishermen. Hassani helps his mother every day, and he is absolutely passionate about his beloved whale sharks. Hassani does everything to protect the unique marine flora and fauna around Mafia. Almost every day he is off to the sea with his friend Libertus, the local expert for whale sharks. Hassani helps counting and identifying the biggest fish on earth. As a special treat he even swims with the gentle giants of the seas!

Nine and A Half: A Life Without PlasticNine-and-a-Half: Hidup Tanpa Plastik

Original Title : neuneinhalb: Leben ohne PlastikDirector : Nina Lindlahr Produced by : tvision gmbh on behalf of WDRRunning Time : 10 minutesCountry : GermanyYear : 2012

Hampir mustahil untuk tidak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sikat gigi sampai CD dan bahkan beberapa potong pakaian di lemari kita - plastik ada di hampir semua hal yang kita gunakan sehari-hari. Masuk akal, sebab plastik tidak mahal dan praktis, namun bisa merusak kesehatan kita juga pada lingkungan. Karena itulah Johannes memberanikan diri melakukan suatu eksperimen: Ia ingin tahu apakah ia bisa hidup tanpa produk plastik sama sekali. Benda apa saja yang harus ia singkirkan dari rumahnya dan di mana ia bisa menemukan alternatif non-plastik?

It’s virtually impossible not to use any plastic in everyday life. From toothbrushes to CDs and even to some clothes in our wardrobe – plastic is in almost everything that we use on a daily basis. That’s no wonder, it is relatively inexpensive and practical, but it can be harmful to our health and to the environment. Johannes is therefore daring himself to an experiment: he wants to find out whether he can live without any plastic products whatsoever. What things will he have to remove from his home and where will he find non-plastic alternatives?

Page 18: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia35 36

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

The Show with the Mouse: Children Imagine the Future The Show with the Mouse: Anak-anak Membayangkan Masa Depan

Original Title : Sendung mit der Maus: Kinder sehen in die ZukunftDirector : Kyne UhligProduced by : Nikolaus Hillebrand on behalf of WDRRunning Time : 3 minutesCountry : GermanyYear : 2011

Dalam film pendek yang ceria ini, anak-anak membayangkan tentang masa depan dan perubahan apa yang akan terjadi pada kita dan dunia. Ide-ide yang mereka miliki sungguh imajinatif dan tak disangka-sangka, sebagaimana yang terjadi jika imajinasi dibiarkan tak terkendali, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan!

In this short, playful film, children imagine the future and what changes it could bring to us and to our world. The ideas they come up with are inventive and unexpected, as it can happen when imagination runs wild, but who really knows what turns our future has in store for us!

The Show with the Mouse: Synthetic Wood-PlasticThe Show with the Mouse: Kayu-Plastik Sintetis

Original Title : Sendung mit der Maus: Holzkunststoff Director : Sabine EnnulathProduced by : Christoph Biemann (Delta TV), production on behalf of WDRRunning Time : 6 minutesCountry : GermanyYear : 2013

Dalam film ini kita akan mengetahui bagaimana sebuah balok kayu dijadikan seruling kayu. Akan tetapi, ada trik di balik alat musik ini: walaupun diproduksi dari bahan sintetis, benda ini masih terbuat dari kayu. Cari tahu di film ini bagaimana hal itu bisa terjadi!

In this film, we discover how a block of wood is turned into a wooden flute. However, there is a trick behind the mouthpiece: even though it is produced from a synthetic material, it is still made from wood. Find out in this short film how that is possible!

Page 19: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia37 38

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

Quarks!Quarks!

Original Title : Quarks!Director : James TovellProduced by : Jasper JamesRunning Time : 5 minutesCountry : UKYear : 2013

Dalam pendidikan sains yang telah diubah sedemikian rupa, Quarks! adalah bentuk pelajaran fisika yang belum pernah dilakukan sebelumnya: Sebagai acara jahil yang dirancang untuk menarik perhatian para generasi Youtube serta mengomunikasikan dasar-dasar hukum alam. Film ini adalah episode awal dari film seri sepanjang 5 menit yang menampilkan trio remaja jahil. Tapi mereka bukan anak-anak biasa - mereka memiliki kekuatan super, yang artinya mereka bisa mengubah hukum penting mengenai fisika! Apa yang terjadi jika Anda memutarbalikkan gravitasi? Atau jika kita membawa beberapa bintang neutron ke bumi?

In a completely original spin on science education, “Quarks!” is physics as it’s never been done before: as a prank show designed to captivate the YouTube generation and communicate the fundamental laws of nature. This is the pilot for a series of 5 minute films featuring a trio of teenage pranksters. These are no ordinary kids though – they have super-powers, which means they can alter the fundamental laws of physics! What happens if you reverse gravity? Or if we bring a bit of neutron star down to earth?

Chasing the Cardinal Direction Mengejar Mata Angin

Original Title : Mengejar Mata AnginDirector : Benang Ruwet ProductionProduced by : Benang Ruwet Production, Universitas Kristen Satya WacanaRunning Time : 5 minutesCountry : IndonesiaYear : 2013

Mencari Mata Angin adalah film tentang seorang petualang yang mengalami kesulitan mengenali arah utara, timur, dan dan barat saat ia berada di alam terbuka. Dengan bantuan indikator alami, seperti matahari, lumut di pepohonan dan jenis pohon yang berbeda-beda, ia dapat membedakan arah mata angin tadi. Selain itu, ia juga bisa mengenali arah dengan menggunakan teknologi. Film ini menunjukkan cara kita mengenali arah mata angin dengan menggunakan benda-benda di sekeliling kita.

“Chasing the Cardinal Direction” is a film about an adventurer who has difficulty to determine north, south, east and west when he is in the wilderness. With the help of natural indicators like the movement of the sun, moss on trees and different types of trees, he is able to determine the cardinal directions. Besides that, he can also identify the directions by using technology. This film tells us how to determine the cardinal directions using things around us.

Page 20: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia39 40

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

I Got It! - WindmillsI Got It! - Kincir Angin

Original Title : I Got It! - WindmillsDirector : Grace Torres Panganiban & Jenice SantosProduced by : Goethe-Institut & Thai PBS, MRTV-4, UBE Media, VTV, RTM, RTB, Bali TV, TVK, LNTVRunning Time : 10 minutes Country : PhilippinesYear : 2011

Energi dari tenaga angin? Ide cemerlang! Tapi mengapa udara bergerak dan apakah mungkin mengubah angin menjadi energi? “I Got It!” mengajak kita kembali ke masa lalu dan menunjukkan bagaimana kincir angin diciptakan. Mari kita cari tahu mengapa sampai saat ini kincir angin masih digunakan dan mengapa benda itu sangat penting bagi lingkungan hidup kita dan mungkin jugamasa depan kita.

Energy from wind power? What a great idea! But why does air move and how is it possible to convert wind into energy? “I Got It!” takes us on a journey into the past and shows how windmills were invented. Come and find out why they are still used today and why they are so important for our environment and perhaps our future.

Annedroids – New Pals Annedroids – Teman Baru

Original Title : Annedroids - New PalsDirector : J.J. JohnsonProduced by : Blair Powers, J.J. Johnson, Christin Simms, Matthew J.R. BishopRunning Time : 23 minutesCountry : CanadaYear : 2013

Annedroids adalah kisah seorang anak lelaki, dua gadis cilik dan tiga android. Ini adalah serial aksi petualangan untuk anak-anak yang mengikuti kisah seorang ilmuwan cilik bernama Anne, asistennya Nick dan Shania, dan android ciptaannya melakukan percobaan di laboratorium Anne. Anne sangat suka melakukan percobaan dan berkat rasa ingin tahu besar androidnya, percobaan Anne selalu berakhir dalam komplikasi yang tak terduga, kekacauan dan petualangan tak disengaja. Di sinilah asistennya yaitu Nick dan Shania berperan. Mereka berdua selalu bisa mencari solusi nyata dari masalah-masalah ilmiah Anne. Pokoknya, jika Anne, Nick, Shania dan si android bekerja sama, hasilnya akan sangat tak terduga.

“Annedroids” is the story of a boy, two girls and three androids. It’s a science based action-adventure series for children that follows genius kid-scientist Anne, her kid assistants Nick and Shania and her android creations as they perform experiments in Anne’s junkyard laboratory. Anne loves nothing more than coming up with experiments, and thanks to the insatiable curiosity of her androids, Anne’s experiments always lead to unforeseen complications, hijinks and misadventures. That’s where Anne’s assistants Nick and Shania come in; Nick and Shania have uncanny ways of figuring out the real life solutions to Anne’s scientific problems. Needless to say, when Anne, Nick, Shania and the androids work together the results are far from predictable.

Page 21: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia 42

FILM SELECTION - ECOLOGY & ENVIRONMENT

Science Film Festival Indonesia41

FILM SELECTION - FAMILY EDUTAINMENT

Cartoon Away Perjalanan Kartun

Original Title : Fuga AnimadaDirector : Augusto Bicalho Roque Produced by : Universidade Anhembi Morumbi, Residence TIJDRunning Time : 4 minutesCountry : BrazilYear : 2013

Sebuah karakter yang digambar tangan didorong oleh manusia penciptanya melalui serangkaian tugas animasi. Salah satu tugasnya, sang karakter animasi membuka jalan keluar dari kertas menuju meja dan melarikan diri dari tangan sang animator. Selagi berlari, ia mengasumsikan teknik animasi berbeda sampai akhirnya ia mengubahnya menjadi animasi tanah liat dan tertangkap oleh sang manusia dan kembali ke kertas. Sebagai hukuman, sang animator mencoba menghancurkan ciptaannya tapi kemudian sang karakter muncul tergambar di tubuh penciptanya. Karena tak bisa menghilangkan sang karakter dari tubuhnya, sang animator kehilangan kendali dan menerima akibatnya.

An animated drawn character is pushed by his human creator through a series of animation exercises. During one of the exercises, the animated character opens a way out of the paper to the table and escapes from the hands of the animator. While the character runs, he assumes different techniques of animation until he transforms himself in a clay animation and gets caught by the man and goes back to the paper. As a punishment, the animator tries to eliminate his creation but in one of the attempts the character appears drawn in his owner’s body. Incapable of removing the creature in his body, the animator loses control of him and suffers his revenge.

Password Green: A Recipe for Recycling Paper Password Green: Resep Daur-ulang Kertas

Original Title : Contraseña Verde: Rezept für Recyclingpapier Director : Karen Garib, Rodrigo Trancoso P.Produced by : Goethe-Institut & Paka Paka Argentina, TV Brasil Brazil, CNTV Novasur Chile, Señal Colombia, Canal 22 Mexiko, TV Ciudad Uruguay, Vale TV VenezuelaRunning Time : 3 minutes Country : ChileYear : 2013

Sergio tinggal di Olmué, sebuah desa kecil di Chile. Ia gemar bersekolah di sekolah ramah lingkungan. Dalam film pendek ini ia mengumpulkan majalah dan koran bekas bersama teman sekelasnya untuk didaur ulang. Ia mendemonstrasikan langkah-langkah daur ulang yang bisa dilakukan sendiri dan apa saja yang dibutuhkan. Dengan kertas daur ulang, mereka membuat kartu ucapan selamat datang untuk para murid baru.

Sergio lives in Olmué, a small village in Chile. He loves going to an eco-school. In this short film he collects old magazines and newspapers with his classmates for recycling. He demonstrates step by step how to recycle by yourself and what is needed. With the recycled paper, the class creates welcome cards for the new students.

Page 22: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia 44

FILM SELECTION - NATURAL SCIENCE, LIFE SCIENCE & TECHNOLOGY

Science Film Festival Indonesia43

FILM SELECTION - ECOLOGY & ENVIRONMENT

My Dear Little Planet: The Ladybug and the AphidPlanet Kecil yang Terkasih: si Kepik dan si Kutu Daun

Original Title : Ma petite planète chérie: La coccinelle et le puceronDirector : Jacques-Rémy GirerdProduced by : FolimageRunning Time : 5 minutesCountry : FranceYear : 1996

Oh! Betapa mudahnya membunuh kutu daun. Semprotkan saja insektisida! Masalahnya, kalau pakai insektisida, semua serangga yang terkena akan mati, termasuk juga kepik dan serangga lainnya. Sedih sekali... Di sebuah kebun kecil, Zina mengajarkan kepada Gaston dan Colline tentang betapa rapuhnya keseimbangan alam. Apakah kepik-kepik akan terselamatkan?

Oh! How easy it is to terminate aphids. Just spray on the pesticide! But the problem is that if you use pesticide, all other insects will also die, including ladybugs and many more. So sad... In a little garden, Zina teaches Gaston and Collie how vulnerable the balance of nature can be. Can the ladybugs be saved?

Supercomputers Superkomputer

Original Title : SupercomputersDirector : Fernando CucchiettiProduced by : Barcelona Supercomputing Center Visualization TeamRunning Time : 15 minutesCountry : SpainYear : 2014

Superkomputer berperan sebagai katalis proyek-proyek penelitian yang membentuk masa depan kita. Film “Superkomputer” adalah film dokumenter pendek yang menyoroti dampak komputasi berkinerja tinggi pada sains, teknologi dan kemanusiaan. Melalui wawancara dan visualisasi data high-end, film ini menjelaskan proyek-proyek riset dari mulai dinamika molekuler sampai ke astrofisika, teknologi nano atau kedokteran.

Supercomputers act as catalysts of the research projects shaping our future. “Supercomputers” is a short documentary that illustrates the impact of high performance computing on science, technology and society. Through interviews and high-end data visualizations, the film explains research projects ranging from molecular dynamics to astrophysics, nanotechnology or personalized medicine.

Page 23: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia45

FILM SELECTION - NATURAL SCIENCE, LIFE SCIENCE & TECHNOLOGY

My Dear Little Planet: The Magic RootPlanet Kecil yang Terkasih: Akar Ajaib

Original Title : My petite planète chérie: La racine magiqueDirector : Jacques-Rémy GirerdRunning Time : 5 MinutesCountry : FranceProduced by : FolimageYear : 1996

Zina sakit parah. Untuk menyelamatkannya, Gaston dan Colline harus menemukan sebuah tumbuhan langka yang hanya diketahui oleh Burung Hantu. Mereka pun pergi mencari tumbuhan obat itu dengan menunggangisi Burung Pesulap.

Zina is severely ill. To save her, Gaston and Collie must find a rare plant that is known only by the Ghost Bird. To look for the medicinal plant, they are riding on the Magician Bird.

PRODUCTIONWEBSITES

Page 24: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia47

PRODUCTION WEBSITES

Energy Saving (DE) Chasing the Cardinal Direction (ID)

I Got It! Windmills (PH)

Annedroids (CA)

Cartoon Away (BR)

Password Green: A Recipe for Recycling Paper (AR)

My Dear Little Planet : The MagicRoot (FR)

My Dear Little Planet: The Ladybug and the Aphid (FR)

Hassani and his Whale Sharks (DE)

Global Ideas: What is Your Personal CO2-Balance? (DE)

Nine-and-a-Half: A Life WithoutPlastic (DE)

The Show with the Mouse: ChildrenImagine the Future (DE)

The Show with the Mouse: Synthetic Wood-Plastic (DE)

Quarks! (GB)

Supercomputers (ES)

www.niky-bilder.de www.fti.uksw.edu

www.igotitworld.com

www.sinkingship.ca

www.portal.anhembi.br

www.contrasenaverde.com

www.folimage.fr

www.folimage.fr

www.ff-movie.tv

www.dw.de

www.tvisiongmbh.de

www.flashfilm.tv

www.flashfilm.tv

www.screenglue.com

www.bsc.es

Production : Nikolaus Hillebrand und Kyne Uhlig GbRCopyright : ARD und WDR

Production : Benang Ruwet Production in association with Elang Sakti Production and FTI UKSWCopyright : Benang Ruwet Production in association with Elang Sakti Production and FTI UKSW

Production : Goethe-InstitutCopyright : Goethe-Institut

Production : Sinking Ship EntertainmentCopyright : Sinking Ship Entertainment

Production : Universidade Anhembi Morumbi, Residence TIJDCopyright : Augusto Bicalho Roque

Production : Goethe-Institut Buenos AiresCopyright : Goethe-Institut Buenos Aires

Production : FolimageCopyright : Folimage

Production : FolimageCopyright : Folimage

Production : FF-movie.tvCopyright : MDR

Production : Deutsche WelleCopyright : Deutsche Welle

Production : tvision gmbhCopyright : WDR

Production : FLASH Filmproduktion Armin Maiwald GmbHCopyright : WDR

Production : FLASH Filmproduktion Armin Maiwald GmbHCopyright : WDR

Production : Jasper James, Screen Glue Ltd.Copyright : Jasper James, Screen Glue Ltd.

Production : Barcelona Supercomputing CenterCopyright : Barcelona Supercomputing Center

AWARDS

Page 25: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia49 50

AWARDSAWARDS

Honors the film that demonstrates the highest level of visual craftsmanship through cinematography or visual effects. The pictures go beyond the aesthetic by serving an educational purpose. Scientific principles or processes are explained clearly and engagingly using cinematography or visual effects.

Honors the film that stands as an excellent example of science journalism intended for young audiences aged 8 - 12. Scientific explanations are presented with the cognitive level of young viewers in mind and the structure of the film reflects an effective pedagogical approach.

Honors the film that makes an exceptional effort to communicate and proliferate environmental awareness. Ecological issues are discussed and explained clearly. The film inspires to care about nature and cultivates a sense of responsibility in that respect.

Diberikan pada film yang menunjukkan tingkat keahlian visual melalui sinematografi atau animasi. Lebih jauh lagi, efek yang ditimbulkan lebih dari sekedar estetika, tapi juga menampilkan unsur edukasi. Prinsip-prinsip atau proses sains diterangkan dengan jelas dan memikat melalui efek visual.

Diberikan pada film yang menjadi contoh unggul jurnalisme sains yang ditujukan pada penonton muda berumur 8 – 12 tahun. Penjelasan ilmiah disajikan dengan tingkat kognitif penonton usia muda dan struktur film menunjukkan pendekatan pendidikan audiovisual anak-anak yang efektif.

Diberikan pada film yang memberikan upaya luar biasa untuk mengomunikasikan serta mengembangkan kesadaran lingkungan. Isu ekologis dibahas dan dijelaskan secara gamblang. Film tersebut harus memberi inspirasi untuk memberi perhatian pada alam dan juga menumbuhkan rasa tanggung jawab akan hal itu.

The Science Film Festival bestows six awards selected by an international jury. They are complimented with a cash prize of 1.000 Euro each. The Prize of the Jury iscomplimented with a cash prize of 3.000 Euro.

Science Film Festival memberikan enam penghargaan yang dipilih oleh Juri Internasional. Penghargaan yang diberikan juga disertai dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar 1000 Euro. Penghargaan Juri disertai dengan hadiah uang tunai sebesar 3000 Euro.

The Visual Craftsmanship Award

The IPST Education Award

The Ecofilmprize

Penghargaan Efek Visual

Penghargaan Pendidikan IPST

Penghargaan Ecofilmprize

Honors the film that makes an outstanding effort to promote learning about science to all ages. The film communicates interest and enthusiasm for science aimed at the general public. It provides an exemplary balance between education and entertainment of the highest quality.

Honors the film that makes a particularly strong impression on the jury and is relevant to the theme of the year. The film delivers an emotional and intellectual resonance, which distinguishes it as an overall outstanding work of science journalism through film and television.

Diberikan pada film yang memberikan upaya luar biasa untuk mempromosikan pembelajaran sains pada khalayak luas. Film tersebut menumbuhkan minat dan antusiasme pemirsanya untuk mencari pengetahuan tentang sains. Film tersebut juga menyajikan keseimbangan yang berkualitas tinggi antara pendidikan dan hiburan.

Diberikan pada film yang memberi kesan mendalam bagi dewan juri dan relevan dengan tema tahun ini. Film tersebut memberi kesan emosi dan intelektual, yang secara keseluruhan membedakannya sebagai karya jurnalisme yang unggul lewat media film dan televisi.

For more information on winners in previous years, please visit our websitewww.sciencefilmfestival.org

Untuk informasi lebih lengkap mengenai pemenang pada tahun-tahun sebelumnya,silahkan kunjungi website kami di www.sciencefilmfestival.org

The Siemens Discovery Award

The Prize of the Jury

Penghargaan Discovery Siemens

Hadiah oleh Juri

Honors the film that sheds light on technologies that improve living conditions and environmental sustainability. The film accessibly introduces decisive technologies that are changing or going to change our lives in the 21st Century in mobility, health, communication or energy.

Diberikan pada film yang menyoroti teknologi guna meningkatkan taraf hidup dan kelestarian lingkungan. Film yang dimaksud memperkenalkan teknologi yang telah berubah atau dapat mengubah hidup kita di abad-21 dalam hal mobilitas, kesehatan, komunikasi dan energi.

Mercedes-Benz Science Film AwardPenghargaan Film Sains Mercedes-Benz

Page 26: Science Film Festival 2014 - Catalogue

ORGANIZERS,VENUES AND

SPONSORS

Page 27: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia Science Film Festival Indonesia53 54

Organizers, Venues and spOnsOrs Organizers, Venues and spOnsOrs

Organizers & Partners

Media Partners

Jl. Sam Ratulangi 9-15P.O.Box 3640, Jakarta 10036 IndonesiaTel: +62 21 232 502 08 Fax: +62 21 235 500 21www.goethe.de/jakarta

Menara BCA - 40th floorJl. M. H. Thamrin no 1Jakarta Pusat 10310Tél: +62 21 23557900www.ifi-id.com

Jl. Melawai VII No 6-8, Kebayoran BaruJakarta 12160Tel: +62 21 2700 027Fax: +62 21 2700 [email protected]

Jl. Gatot Subroto Kav.97Mampang, Jakarta 12790IndonesiaTel: +62 21 7918 1188Fax: +62 21 799 3775www.paramadina.ac.id

Komplek Perkantoran Permata Hijau Blok D11-12Jakarta 12210IndonesiaTel: +62 21 5302060/61www.komikuark.net

Deutsche Bank Building 18th. Floor Jl. Imam Bonjol 80, Jakarta 10310 - Indonesia Tel: +62 21 3000 3699www.mercedes-benz.co.id

Arkadia Office Park, Tower F, 18th FloorJl. T.B. Simatupang Kav. 88Jakarta 12520Tel: +62 21 2754-3000Fax: +62 21 2754-3333www.siemens.co.id

Rawabali II No. 3Jakarta – 13920Indonesiawww.hilo.co.id

Tel: +62 21 29957500www.beritasatumedia.com

www.nationalgeographic.co.id

Tel : +62-21 53699200www.kompas.com

Jl. M. H. Thamrin no.1 Jakarta 10310Tel: +62 21 39855000www.jakarta.diplo.de

Jl. Diponegoro 52-60Salatiga - Indonesia 50711Tel: +52 298 321212 (hunt)[email protected]

Goethe-Institut Indonesien

Institut Français di Indonesia - IFI

Santika Indonesia Hotels & Resorts

Univesitas Paramadina

PT. Kuark Internasional

PT. Mercedes-Benz Indonesia

HiLo (PT. Nutrifood Indonesia)

Berita Satu Media Holdings

National Geographic Kids Indonesia

Kompas.com

Embassy of the Federal Republic of Germany

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga

www.kompas.comKompas

Tel: +62 21 29957500www.gudangfilm.in

Gudang Film

PT. Siemens Indonesia

Supporters and Venue Partners

Tel: +62 61 4537 [email protected]

Tel: +62 22 250 0935www.itb.ac.id

Tel: +62 736 21429www.dispendik.bengkuluprov.go.id

Tel: +62 31 7415018www.sekolahciputra.sch.id

Tel: +62 22 421 [email protected]

Tel: +62 274 566 [email protected]

Tel: +62 31 5035 [email protected]

Tel: +62 411 855123www.bosowa.co.id

Alliance Française de Medan (AF Medan)

Institut Teknologi Bandung

Dinas Pendidikan Nasional – Kota Bengkulu

Sekolah Ciputra Surabaya

Pusat Peragaan IPTEK (PPIPTEK)Pusat Peragaan IPTEK (PPIPTEK)

Santika Indonesia Hotels & Resorts

IFI Bandung

IFI Surabaya

IFI Yogyakarta

Bosowa Foundation

For further information on venues and screening times, contact us via [email protected] call +62 21 235 50208 – ext 172

Tel: +62 21 840 1488; 3322 1488 [email protected] ppiptek.ristek.go.id

Tel: +62 21 270 [email protected]

Tel: ((0431) [email protected]

Pemerintah Kota Tomohon

Tel: (031) 5312144, 5345689, 534687http://www.surabaya.go.id

Pemerintah Kota Surabaya

Tel: (0736) 5611561, 5612http://www.bengkulukota.go.id

Tel: (0387) 62785http://www.sumbatimurkab.go.id

Pemerintah Kota Bengkulu

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur

Tel: +62 761 7874199www.darmayudha.com

Sekolah Darma Yudha

Tel: +62 298 321212www.uksw.edu

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga

Tel: +62 31 534 3735/36Wisma Jerman Surabaya

Tel: +62 21 7918 1188www.paramadina.ac.id

Universitas Paramadina

Tel: +62 31 8439040, [email protected]

Universitas Kristen Petra

Tel: +62 21 6586 7812www.sekolahkristencalvin.org

SDK Calvin

Page 28: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia55

Organizers, Venues and spOnsOrs

www.worldofmaluku.com

Tel: +62 21 534 6529www.yai-indonesia.org

Surabaya, Jember, Bondowoso, Pasuruan, Probolinggo, Gresik, Bali Tel: +62 31 [email protected]

LumajangTel: +62 334 [email protected]

MojokertoTel: +62 321 [email protected]

MalangTel: +62 341 476318 / [email protected]

NganjukTel: +62 358 [email protected]

Ponorogo, Ngawi, PacitanTel: +62 352 [email protected]

SidoarjoTel: +62 812 3227253 / 0888 [email protected]

Pamekasan, SampangTel: +62 324 [email protected]

Madiun, MagetanTel: +62 351 [email protected]

BalikpapanTel: +62 542 [email protected]

TulungagungTel: +62 355 [email protected]

YogyakartaTel: +62 274 [email protected]

SemarangTel: +62 24 [email protected]

BogorTel: +62 813 [email protected]

BandungTel: +62 857 [email protected]

BandungTel: +62 813 [email protected]

Tel: +62 22 2506369www.ypbbblog.blogspot.com

www.wwf.or.id

Tel: +62 813 16236626www.titan-center.co.id

+62 341 550 171www.machung.ac.id

World of Maluku (WOM)

Yayasan Anyo Foundation

Ibu Erni Maylani

Bpk. Budi Utomo

Ibu Titin Senjaya

Ibu Minarni

Ibu Erna

Ibu Jenny

Bpk. David

Bpk. Budi Santoso

Bpk. Rudy

Ibu Arlina

Bpk. Rudy Widjaja

Ibu Poppy Triani

Ibu Oeke

Ibu Ratna Rukmana

Ibu Ester Souw

Bpk. Julius Manullang

Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB)

WWF Indonesia

Titan Center

Universitas Ma Chung

Email: [email protected]

Tel: +62 21 939 04084www.japati.net

Tel: +62 411 869454www.greensvillemontessori.com

Liga Kebudayaan Komunitas Tikar Pandan

PT. Japati IndonesiaPT. Japati Indonesia

Greensville Montessori School

Paguyuban Dimas Diajeng JogjaPaguyuban Dimas Diajeng JogjaTel: +62 274 [email protected]

Tel: +62 21 5302060/[email protected] www.komikuark.net

Kuark

Page 29: Science Film Festival 2014 - Catalogue

Science Film Festival Indonesia 58

SPECIAL THANKS

Festival Committee

Festival Team

Regional Science & Project Manager

Synchronizing Studio

Film Programming

Graphic Design

Press Relations

Website

Translations

Logo Design

Publisher

Special Thanks to:

Katrin SohnsDr. Claus WeidnerJosef WinterDr. Georg WitschelBertrand de HartinghIgnatius Teddy SuhermantoHinggi SafarantiAnies BaswedanSanny DjohanJohn A. Titaley

Festival Director: Katrin SohnsExecutive Festival Directors: Verena Lehmkuhl, Elizabeth SoegihartoWorking Committee: Andi Tenriona Abdillah, Carolin Kohl, Kusuma Pandu Wijaya, Moch. Gilang Pratama Hendyanto

Andreas Klempin

PT. Alkemistri Seniwara

Andreas Klempin, Elizabeth Soegiharto, Warumporn Samranchit

Groupe DeJour

Elizabeth Soegiharto, Katrin Figge

Andreas Klempin, Astrid Peter, Malgorzata Cabaj

Avin Kesuma, Katrin Figge, Andi Tenriona Abdillah, Carolin Kohl, Margaret Agusta

Groupe DeJour

PT. Alkemistri Seniwara

Wolfgang Söllheim, Melinda Aksa, Julieta Glasmacher, Michael Hoffmann, Elvera Makki, Viona Grace, Elvira Puspasari Chandra, Citta Paramitha, Arnaud Miquel, Dharma Palekahelu, Ferry Karwur, Michael Wenas, Tessa, Trista Prihartini, Lanny Tanulihardja, Dima Andari, Octafiandri Hodir, Kharisma Creativani, Susiana Wiramihardja, Daldoeri Daliartati, Thomas Freundorfer, Sulastri Madijid, Nadine Freischlad, Therra The, Ida Zubaidah, Ria Meiland, Rizki Lazuardi, Lely, Teuku Raliby, Donald Mt. Manik, Gelar Soetopo, Rosalyna Wijaya, Very Aziz, Hendriana Werdhaningsih, Putu Lia, Ika Mian, Ferdiansyah Malla, Gary J. Arief, Sielvi Suganda, Shindy Lestari, Michael Derian, Ade Irmayanti, Anita Restiana, Annisa Fauziah, Arif Chaerudin, Arifatul Ronansyah, Arini Rizki Rahmania, Atin Yakutin, Biru Nitis Anjanie, Burhanuddin Tryatmojo, Farah Abiwardhani, Febby Indriani, Fina Azmiya, Ikhsani Retnoningtyas, Ima Rohyati, Intan Putri Irani, Kartini Bahar, Muh. Fuad Alpathana N., Muhammad Darwis, Muhammad Farizky Priambudi, Mutiara Prima Karina, Novia Num’atul Arus, Ratna Putri Utami, Ria Adryani, Susia Alecia Firnanda, Wening Eggy Surya Pradana, Zhafira Nadiah, Adelaila Putri Larasati, Aumita Kirana Putri, Amelia Bawazier

Regional Head of Cultural Program, Goethe-Institut IndonesienPresident and CEO Mercedes-Benz IndonesiaPresident Director and CEO PT. Siemens IndonesiaAmbassador of the Federal Republic of Germany in IndonesiaCounsellor for Cooperation and Culture – Director of Institut Français d’IndonesieBrand Manager of HiLo School Marketing and Communication Manager of Santika GroupRector of Universitas ParamadinaDirector of KUARKRector of Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SPECIAL THANKS

Page 30: Science Film Festival 2014 - Catalogue
Page 31: Science Film Festival 2014 - Catalogue