71
Air dan Kesehatan Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan Sumengen Sutomo 1

sehat itu ada di air

  • Upload
    kamal

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penulis Dr Sumengen Sutomo

Citation preview

  • Air

    dan

    Kesehatan

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 1

  • Outline

    1. Manusia

    2. Air

    3. Siklus Hidrologi

    4. Kuantitas Air

    5. Kualitas Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 2

    6. Pencemaran Air

    7. Dampak Kesehatan

    8. MDG

    9. Solusi

    10. Kesimpulan

  • Manusia

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 3

  • Manusia dan Air

    Tubuh manusia terdiri air:

    Tubuh 65-70%

    otak 75-80%

    bayi 80%

    Rata-rata 69.5%

    Air merupakan kebutuhan dasar

    Air adalah hak asasi manusia (UN 2002)

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 4

  • Air dalam tubuh manusia

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 5

  • Penggunaan Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 6

    Macam keperluan :

    rumah tangga

    rekreasi

    industri

    pertanian

    irigasi

    transportasi

    dll.

    Air harus memenuhi persyaratan sesuai peruntukannya

  • Keperluan Rumah Tangga

    Minum, masak, mandi, mencuci, kebersihan,dll

    Memelihara tanaman dan hewan piaraan.

    Harus memenuhi persyaratan:

    kuantitas cukup;

    Kualitas baik: fisik, kimia, bakteriologi, pestisida, dan radioaktif

    Pembahasan berikut untuk kesehatan masyarakat

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 7

  • Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 8

  • Overview

    Apa air?

    Dari mana asal air?

    Bentuk dan peran air?

    Siklus Hidrologi?

    Berapa banyak air di bumi?

    Bagaimana kualitas air?

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 9

  • Apa Air?

    Membahas air, perlu memahami apa air, struktur

    air, bentuk, kuantitas, dan siklus hidrologi

    Struktur Air

    Molekul air terdiri dari dua macam atom:

    Air normal (H2O)

    Deuterium berat atom 2 x air (D2O)

    Tritium berat atom 3 x air (T20)

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 10

  • Dari mana asal air?

    Teori komet tentang pembentukan air

    Air terbentuk karena benturan antara komet dengan bumi sehingga membentuk air

    Teori baru: Komet berupa gumpalan awan, butiran debu, terdiri dari unsur C, H,O dalam bentuk disk

    di angkasa. Terjadi benturan menghasilkan air, dan

    solar sistem.

    Air 5.5 M th yang lalu, solar system 4.5

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 11

  • Siklus

    Hidrologi

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 12

  • Proses

    Air tidak punya alamat tempat tinggal.

    Berputar terus: tanah, laut, udara, tanah.dst.

    Proses penting:

    evaporasi,

    transpirasi,

    kondensasi,

    presipitasi, dan

    run off

    Ed27.11.2014 13 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

    Air

    Tanah

    Udara

    Laut

  • Lanjutan slide

    Evaporasi: perubahan air menjadi uap air/gas oleh energi matahari, atmosfer, bumi,manusia. Contoh,

    pernapasan, keringat, air laut,dll

    Transpirasi: penguapan air dari tumbuhan melalui pori daun: tanaman pakai 1% untuk pertumbuhan.

    Kondensasi: proses uap air menjadi awan, kabut bentuk lain di atmosfir

    Ed27.11.2014 14 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Lanjutan slide

    Presipitasi: partikel awan menjadi besar (collision) jatuh menjadi hujan

    Run off: air hujan jatuh ke permukaan tanah, tanah tidak menyerap (saturated) mengalir ke ke saluran,

    sungai dan laut. Sebagian menguap mengikuti siklus

    kembali.

    Ed27.11.2014 15 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Lanjutan slide Air hujan: jatuh ke tanah (run off) masuk ke air

    sungai menjadi air permukaan

    Air permukaan (unsaturated): dari air hujan melalui permukaan tanah.Air meresap ke dalam tanah

    Air tanah dalam (saturated); air permukaan meresap ke tanah; melalui lapisan air dalam tanah

    Ed27.11.2014 16 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 17

    USGS Science for a changing world.

    Credit: EPA, UNEP, USGS, NASA, University of Maryland, National Weather Service

  • Kuantitas Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 18

  • Bentuk dan Peran Air

    Bentuk:

    Cair (air permukaan dan air tanah)

    Gas (atmosfir : uap air, awan, )

    Padat (es)

    Air mampu melarutkan berbagai ion tanpa masalah.

    Air merupakan cairan yang tidak berubah

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 19

  • Ed27.11.2014 20

    Estimasi US Geography (1984)

    Unit ukuran mi (cubic mile)

    Pengukuran Air

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Ed27.11.2014 21

    Jumlah Air di Bumi

    Air di bumi

    330 jt. mi total

    317 jt. mi lautan, air asin

    3.100 mi awan

    55.000 miair permukaan

    2.200 mi air tanah

    Bila air diguyurkan ke USA, 50 states permukaan

    tanah tenggelam kedalaman 90 mi

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Ed27.11.2014 22

    Distribusi Air

    Proporsi air menurut tempat:

    Tanah 2,8%

    Es dan glacier 2,24%

    Air tanah 0,61 %

    Danau 0,009%

    Lautan 97%

    Sungai 0,0001%.....beredar 10 h/sekali

    Atmosfer 0,001%....beredar 10 h/sekali

    Untuk membahas kualitas air, perlu mengetahui

    Siklus Hidrologi

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo

  • Kualitas Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 23

  • Sumber Air Sumber:

    air permukaan: air hujan, sungai, danau dan reservoir

    air tanah:dibawah permukaan tanah. Air mengalir dan mengisi lubang batuan (Aquifers)

    Air hujan mengandung:

    mineral

    debu

    gas (CO2, SO2)

    Air sungai/danau

    Erosi, memecah batuan, mineral bereaksi partikel tanah, tanaman, kotoran manusia dan hewan.

    Sedimen termasuk tanah liat, pasir, kerikil dan batuan lain

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 24

  • Lanjutan slide 17 Air tanah

    Lebih lama kontak tanah dan batuan

    Mengandung banyak mineral

    Kualitas tergantung jenis tanah/batuan

    Kualitas air dipengaruhi:

    Kegiatan manusia (rumah tangga, industri, pertanian, dan limbah kota)

    Kegiatan alam polusi, tidak bisa dikontrol

    Air di bumi semua tercemar

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 25

  • Pencemaran

    Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 26

  • Sumber Pencemaran

    Air yang aman (safe), bebas, dan gratis tidak ada,

    karena air dimana-mana tercemar.

    Sumber pencemar:

    Sumber tertutup (point source) Rumah tangga: limbah organik: feces, urine,

    mikroorganisme usus

    Industri: limbah anorganik termasuk logam berat

    Sistem pembuangan kota:sewage

    Pemotongan hewan: kotoran hewan

    Daerah pertanian: pestisida dll.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 27

  • Lanjutan slide

    Sumber terbuka (non point source) Pertanian: pestisida, herbisida, feces binatang,dll.

    Pertambangan:batubara, belerang, dll

    Run off

    Pencemar/Polutan:

    Mikrobiologi

    Kimia: organic dan inorganic

    Pestisida

    Radioaktif

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 28

  • Lanjutan slide 20

    Polutan mikrobiologis

    Feces penderita dan carrier 150-200 g/h mengandung:

    Salmonella 10 /g

    Vibrio kolera 10 /g

    Virus poliomeylitis 10 /g

    Amoeba 10 /g

    E.coli 10 /g

    Feces anak lebih banyak

    (Perrin 2001)

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 29

  • Polusi tanah

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 30

    Positif coli: jarak 4-11 m, lebar 2m. Setelah beberapa bulan 2-3 m. Air tidak banyak maks 7,5m (Baars 1957)

    Polusi kimia: lebih luas, jarak 95m, lebar 9m

    Sumber: Wagner and Lanoix (1958). Data Caldwell&Parr, Dyer, Bhaskaran &Sekar

  • Dampak

    Pencemaran Air

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 31

  • Penyakit

    Microbiologi (bakteri, virus, parasit, protozoa)

    Water borne disease

    Penularan melalui air minum tercemar feces manusia:

    diare, kolera, tifus, dysenteri,hepatitis,lepstospirosis,

    giardiasis, gastroenteritis, dll.

    Water-washed disease

    Penularan melalui air kebersihan perorangan: Infeksi kulit, mata, scabies, trachoma, penyakit pinjal, tikus,

    lepra, dll.

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 32

  • Lanjutan slide

    Water-base disease

    Penularan melalui organisme di air tercemar: schistomiasi, guineaworm, dan penyakit cacing lain

    Water related

    Penularan melalui vektor berkembang di air: malaria, filariasis, DBD, dengue, dll.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 33

  • Keracunan Polutan Kimia

    Anorganic (contoh):

    Arsenic: dari lapisan bumi, industri metal, erosi, air tanah, dll. Konsumsi jumlah banyak dan lama berisiko Ca.

    Aluminium: dari lapisan bumi, koagulant air, asosiasi dengan penyakit Alzheimer (perlu studi lanjut)

    Asbestos: dari alam dan limbah industri, pipa air, batuan asbestos. Inhalasi jangka panjang Ca.

    Cadmium: dari industri baja, plastik, baterai, pupuk, pipa, solder, sambungan metal. Risiko keracunan ginjal.

    Chlorida: dari alam, limbah air kotor, industri, run off kota, intrusi air laut. Berlebih korosi metal sistem perpipaan, bau

    dan rasa.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan Sumengen Sutomo

    34

  • Lanjutan slide Cyanida: pencemaran industri, makanan. Efek pada

    kelenjar tiroid, dan sistem saraf

    Fluoride: Inorganic pada industri aluminium, lapisan bumi, pupuk. Jumlah kecil mencegah karies gigi, berlebih

    penyakit gigi, fluorosis

    Timbal (Lead): industri bateri, solder, metal, pencairan minyak, makanan, sistem perpipaann air, dan alam. Racun

    berukumulasi pada tubuh bayi, anak, ibu hamil dan

    mengganggu sistem saraf pusat dan periper.

    Mercury: pada ari permukaan dan air tanah dalam bentuk inorganic risk kerusakan ginjal; methil masuk ke sistem

    saraf.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 35

  • Lanjutan slide

    Polutan organic

    Benzene: limbah industri minyak dan polusi udara.Konsentasi tinggi beracun pada sistem pernapasan

    pusat, sistem peredaran darah, dan leukemia

    Monochlorobenzene (MCB): industri pestisida dan industri lain. Toksisitas renda. Dosis tinggi oral mempengaruhi

    kerja liver, ginjal, dan sistem darah.

    Acrylamide: koagulan penjernihan air. Cepat diserap usus dan masuk jaringan tubuh.Racub saraf, mempengaruhi sel,

    dan mengganggu sistem repoduksi.

    Nitrilotriacetic (NTA): detergent industri cucian. Toksisitas rendah, tapi dosis tinggi berisiko Ca ginjal paa mencit.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 36

  • Pestisida

    Polutan pestisida

    Aldrien dan dieldrien: obat membunuh tikus, melindungi kayu, makanan, dan penanggulangan vektor. Aldrien-

    dieldrin, persistent. Sangat toksik dan menimbulkan

    keracunan sistem saraf pusat dan liver.

    DDT: pertanian dan pemberantasan vektor. Dosis rendah terserap tubuh manusia tersimpan pada jaringan tubuh.

    Tidak berefek racun genetik dan mutagen tetapi terbukti

    menyebabkan Ca.

    Permethrin: insektisida nyamuk dan larva. Persisten 1-2 hari- minggu. Keracunan rendah

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 37

  • Radiasi

    Pollutan radioaktif

    Alam : sinar matahari, bahan radioaktif ada dalam air, makanan, udara, dan debu. Risiko tergantung

    dosis >lifetime

    Manusia: industri tenaga listrik, senjata nuklir

    Contoh: Tritium, Strontium,-90, iodine-131, Cesium 137, dan radium 226

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 38

  • Gangguan Estetika

    Warna

    Gangguan estetika

    Sebab bahan organic, metal (besi, Mn, Copper, limbah industri

    Bau

    Gangguan estetika

    Sebab bahan kimia tetentu

    Kegiatan biologis dalam air

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 39

  • Lanjutan slide pH

    Membatasi korosi dan incrustation

    Merusak sistem penyediaan air minum

    Rasa

    Temperatur

    Gangguan estetika

    Temperatur rendah mengurangi efisiensi proses treatment

    Temperatur tinggi pertumbuhan organisme, berakibat rasa, bau, warna, korosi

    Tubidity

    Gangguan estetika

    Turbidity tinggi melindungi organisme, tumbuh organisme, mecegah desinfeksi

    Meningkatkan kebutuhan klorine

    Turbidity

  • MDGs 7C?

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 41

  • Air minum safe

    Harus memenuhi persyaratan: Fisik

    Kimia

    Bakteriologis

    Apabila tidak memenuhi persyaratan, ..berisiko

    /dampak kesehatan

    50% penduduk 250 juta jiwa?

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 42

  • Isu Air Minum

    Pemerintah, swasta, CSO, LSM bertanggung jawab menyediakan air minum

    Komitment global dan nasional (MDGs) 50% penduduk akses air minum safe

    Kriteria air minum

    1) Air minum dari sistem perpipaan

    2) Air minum dari sumber terlindung & >10 m latrine

    3) Air minum dari sumber terlindung

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 43

  • Sumber air minum*

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 44

    Sumber air minum

    Indonesia

    DKI Jakarta

    Jawa Barat

    Banten

    Air kemasan 6.0 27.5 7.1 14.7

    Ledeng eceran 14.0 24.4 8.2 5.8

    Ledeng meter 3.8 11.3 3.3 3.3

    Sumur bor/pompa 13.0 34.5 29.2 36.3

    Sumur terlindung 28.9 1.1 28.1 20.6

    Sumur tdk terlindung 12.4 0.2 8.6 7.3

    Mata air terlindung 7.6 0.0 7.8 3.2

    Mata air tdk terlindung 5.0 0.1 7.0 3.8

    Air sungai 5.0 0.0 0.4 4.2

    Air hujan 3.8 0.2 0.1 0.1

    Lainya 0.5 0.7 0.2 0.7

    Total 100.0 100.0 100.0 100.0

    *Sumber Susenas 2007 (dalam Badan Litbangk Kesehatan 2007)

  • Air minum perpipaan*

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 45

    Sumber air minum

    Indonesia

    DKI Jakarta

    Jawa Barat

    Banten

    Air kemasan 6.0 27.5 7.1 14.7

    Ledeng meter 3.8 11.3 3.3 3.3

    Total 9.8 38.8 10.4 18.0

    * Sumber Susenas 2007 (dalam Badan Litbangk Kesehatan 2007)

  • Air terlindung *

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 46

    Sumber air Indonesia DKI

    Jakarta Jawa Barat Banten

    Air kemasan 6.0 27.5 7.1 14.7

    Ledeng meter 3.8 11.3 3.3 3.3

    Sumur bor/pompa 13.0 34.5 29.2 36.3

    Total 22.8 73.3 39.6 54.3

    *) Sumber Susenas 2007 (dalam Badan Litbangk Kesehatan 2007)

  • Air minum terlindung *

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 47

    Indonesia DKI

    Jakarta Jawa Barat Banten

    Air kemasan 6.0 27.5 7.1 14.7

    Ledeng eceran 14.0 24.4 8.2 5.8

    Ledeng meter 3.8 11.3 3.3 3.3

    Sumur bor/pompa 13.0 34.5 29.2 36.3

    Total 36.8 97.7 47.8 60.1 * Sumber Susenas 2007 (dalam Badan Litbangk Kesehatan 2007)

  • Target air minum MDG?

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 48

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    Indonesia DKI JakartaJawa Barat Banten

    2000

    2001

    2007

    2015

    Tahun Indonesia DKI Jakarta Jawa Barat Banten

    2000 19.2 48.3 12.4 12.4

    2001 18.3 51 12.6 13

    2007 9.8 38.8 10.4 18

    2015 50 50 50 50

    Air minum perpipaan?

    Tidak tercapai

  • Target air minum MDG?

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 49

    Tahun Indonesia DKI Jakarta Jawa Barat Banten

    2000 19.2 48.3 12.4 12.4

    2001 18.3 51 12.6 13

    2007 36.8 97.8 47.8 60.1

    2015 50 50 50 50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    2015

    2007

    2001

    2000

    Target air minum terlindung?

    Sebagian tercapai

  • Target air minum MDG?

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 50

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    Indonesia DKIJakarta

    JawaBarat

    Banten

    2000

    2001

    2007

    2015

    Tahun

    Indonesia

    DKI Jakarta

    Jawa Barat Banten

    2000 19.2 48.3 12.4 12.4

    2001 18.3 51 12.6 13

    2007 22.8 73.7 39.6 54.3

    2015 50 50 50 50

    Target air minum terlindung?

    Sebagian tercapai

  • Penyakit melalui air

    Badan Litbang (2006):

    Insiden Jakarta Utara

    Diare bayi 759 per 1000

    Kolera bayi 4 per 1000

    Kolera Balita 309-387 per 1000

    Shigellosis (1-2 th) 32 per 1000

    Departemen Kesehatan (2007)

    Insiden diare 423 per 1000

    CFR diare 2,5-5,5%

    KLB (2006) 16 provinsi, 44 kabupaten

    Diare dan KLB terus meningkat setiap tahun.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 51

  • Diare

    Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2007):

    Prevalensi diare

    Jakarta 8%;

    Jawa Barat 10,6%,

    Banten 10,2%;

    Prevalensi tifus

    Jakarta 1,6%,

    Jawa Barat 2,1%,

    Banten 2,2%.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 52

  • Isu air minum

    Air minum terlindung/air bersih masih terbuka risk pencemaran kotoran manusia dan hewan, berisiko

    infeksi dan keracunan toksin

    Air minum safe, cakupan sangat rendah

    PDAM Banten: 10% penduduk (PDAM Banten 2009);

    PDAM Jakarta 40% akses air minum yang aman (PDAM Jakarta, 2007)

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 53

  • Lanjutan

    PDAM Bekasi: 20% penduduk akses air minum

    PDAM Bogor: 10% penduduk akses air minum

    MDGs seharusnya target air minum safe

    (Memenuhi Permenkes 907, 2002).

    Perlu mencari terobosan untuk meningkatkan pelayanan air minum yang safe.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 54

  • MDG 7c

    Target

    tidak Tercapai

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 55

  • Mengapa target tidak tercapai?

    Pemerintah belum memberikan komitmen dan prioritas memadai tentang program penyediaan air

    minum.

    PDAM memiliki kemampuan manajerial dan teknologi terbatas.

    Partnership pemerintah, swasta, dan CSOs termasuk LSM terbatas.

    Koordinasi program air lemah

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 56

  • Solusi

    Cost benefit analysis air dan kesehatan

    Advokasi pimpinan di semua tingkatan agar memberikan komitmen dan prioritas program

    penyediaan air minum

    Melengkapi UU/PP yang masih kurang mulai pengelolaan sumber sampai distribusi

    Meningkatkan kemampuan PDAM dalam manajemen dan teknologi produksi air minum

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 57

  • Lanjutan slide

    Meningkatkan partnership pemerintah, swasta, dan CSO termasuk LSM

    Koordinasi dan integrasi antar program penyediaan air minum dan partisipasi masyarakat

    Replikasi lessons low cost technology dari berbagai lembaga dalam penyediaan air di pedesaan dan

    perkotaan kumuh.

    Contoh replikasi

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 58

  • Replikasi

    Lessons

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 59

  • Partnership Proyek

    Contoh,

    Lessons low cost technology; Rp 500 jt mengembangkan 3 sistem penyediaan air bersih untuk 1000 jiwa (Rp 500

    rb/jiwa);

    Partnerhsip pemerintah Sukabumi, swasta PDAM, donor agensi ESP-USAID, VNG Logo South Indonesia, PWN,

    DZH Belanda, YBI, dan masayarakat di desa Kertajaya

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 60

  • Lanjutan slide

    Contoh sistem penyediaan air di 3 dusun:

    Cijangkar (pegunungan): Sumber mata air dipompa ke bak pengendap, melalui SSF, aerasi, pipa, hidrant

    umum;

    Cisantri (pantai): Sumber air dam Cihaur, melalui bak pengendap, SSF, aerasi, pipa distribusi, SSF,

    pipa, hidrant umum, dan rumah.

    Citemen (pedalaman):Sumber air sungai, melalui bak pengendap, SSF, pipa, dan hidrant umum

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 61

  • Sumber air Kertajaya

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 62

    Air sungai

    Dam

    Mata air

    Dam

    Cisantri

    Lokasi pantai

    Mata air

  • Partisipasi masyarakat

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 63

    Penduduk pasang pipai Penduduk pasang pipai

    Pipa disediakan donor

    FGD

  • Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 64

    Cijangkar, daerah pegunungan sumber mata air

    (Ref.ESP 2010)

  • Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 65

    Cisantri, daerah pantai sumber dam air

    Ref.ESP 2010)

  • Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 66

    Citemen, daerah pedalaman sumber air sungai

    (Ref.ESP 2010)

  • Reservoir dan hidran air

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 67

    Contoh Hidrant Air

  • Kesimpulan

    Air merupakan kebutuhan dasar+hak asasi manusia.

    Manusia menggunakan air untuk rumah tangga, rekreasi, industri, irigasi, pertanian, transportasi, dll.

    Rumah tangga: air minum, masak, mandi, mencuci, dan kebersihan

    Air harus memenuhi syarat kesehatan (fisik, kimia, bakteriologis, pestisida, dan radioaktif)..Permenkes

    907/2002( baru?)

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 68

  • Lanjutan slide

    Semua sumber air tercemar, berisiko penyakit, keracunan, gangguan lain.

    Bangsa Indonesia merdeka 65 tahun, 237 jt, baru 10-20% akses air minum safe.

    Komitmen global dan nasional MDG (target air minum) 50% access air minum safe.

    Apabila strategi dan program seperti sekarang, target tidak mungkin tercapai

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 69

  • Lanjutan slide

    Evaluasi program yang ada (relevansi, efektifness, efisiensi, dampak dan sustainability)

    Melakukan cost benefit analysis, air minum penting.

    Advokasi pimpinan di semua tingkatan, pusat, propinsi, dan kabupaten.

    Meningkatkan partnership dan koordinasi pemerintah, swasta, dan CSOs termasuk LSM.

    Mengembangkan strategi terobosan, low cost technology.

    Ed27.11.2014 Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 70

  • Referensi 1. UN Country Team Indonesia (2004). Progress on millennium development goals. Jakarta:

    UN Support to the Governments MDG report.

    2. Peter H.Gleick (2002). Dirty water: Estimated deaths from water related diseases 2000-

    2020. California Pacific Inst for Studies in Development, Environment, and Security.

    3. WHO (1993). Guidelines for drinking water quality. Geneva: WHO

    4. E.G. Wagner and J.N.Lanoix (1958). Excreta disposal for rural areas and small

    communities. Geneva :WHO

    5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2008). Laporan hasil riset kesehatan dasar.

    RISKESDAS Indonesia tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan, BP&PK

    6. H.A.Swenson and H.L.Baldwin (1965). A primer on water quality. Washington: US

    Government Printing Office

    7. WHO (2002). The millennium development goals for health. Jakarta : WHO Representative

    to Indonesia.

    8. Federal Provincial Working Group on Drinking water (1979). Guidelines for Canadian

    drinking water quality 1978. Ottawa: the Ministry of Health and Welfare

    9. Pierre Perrin (2001). H.E.L.P Public Health Course in the Management of Humanitarian

    Aids Geneva: ICRC

    10. Bangun Indonesia Foundation (2010). Project for improving access for better water supply

    services in Kertajaya village, Sukabumi, West Java. Jakarta: BIF

    Ed27.11.2014

    Air dan Kesehatan

    Sumengen Sutomo 71