53
KODE MODUL OPKR-40-002B MEMPERBAIKI SISTEM REM NAMA : NIS : KELAS : PRORAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

  • Upload
    oto02

  • View
    329

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KODE MODUL

OPKR-40-002B

MEMPERBAIKI SISTEM REM

NAMA :NIS :KELAS :

PRORAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK TEKNOLOGI TRI TUNGGAL 45

2011

Page 2: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

GLOSSARIUM

Boster rem : Komponen pada sistem rem yang berfungsi mengurangi tenaga pengereman yang diperlukan oleh pengemudi.

Disc Brake : Rem piringan banyak digunakan pada rem-rem depan.

Master Silinder : Bagian dari sistem rem yang berfungsi untuk mengirim minyak rem yang telah dipompa ke roda-roda melalui pipa-pipa dan slang rem.

Pedal Rem : Bagian dari rem yang berfungsi menekan minyak rem dari master silinder ke rem.

Pipa-pipa rem : Menyalurkan minyak dari master silinder ke rem. Rem : Bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk

memperlambat dan menghentikan jalannya kendaraan.

Slang Fleksibel : Untuk menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk mengimbangi gerakan suspensi.

Modul OPKR-40-002B ii

Page 3: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BOOSTER REM

TUAS REM PARKIR

KATUP P

REM PIRINGAN MASTER SILINDER

PEDAL REM

KABEL REM PARKIR

TEROMOL REM

BAB IPENDAHULUAN

A. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 1, peserta diklat/siswa harus dapat :

1). Menjelaskan fungsi rem.2). Menjelaskan prinsip kerja rem.3). Memeriksa tinggi permukaan minyak rem.4). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.5). Mengganti minyak rem.6). Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem.7). Memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal rem.8). Memeriksa jarak cadangan pedal rem.

b. Uraian Materi 1

Gambar 1. Sistem rem

Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau

Modul OPKR-40-002B 1

Page 4: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasangkan pada keempat rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya

pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut.

c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.

d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.

PRINSIP REM

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

Modul OPKR-40-002B 2

Page 5: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PUSH

PUTARANPANAS

PANAS

PANAS

PANAS

PANAS

PANAS

SEPATU REM TROMOLGambar 2. Prinsip rem

TIPE REM

Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol

kecepatan dan menghentikan kendaraan. Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk

memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada

kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.

PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM

1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dan master silinder adalah diantara garis MAX dan MIN.

2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama

disimpan karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup tempat minyak rem.

b. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.

Modul OPKR-40-002B 3

Page 6: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Mengapa Tinggi Permukaan Minyak Rem Menurun Walaupun Tidak Ada KebocoranPipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme rem piringan yang dapat menyetel dengan sendirinya, kapasitas silinder kaliper bertambh dengan bertambahnya keausan dari pad rem piringan dan piston terdorong keluar. Kemudian minyak rem mengalir dari master silinder ke silinder roda sehingga menyebabkan turunnya tinggi minyak rem di dalam reservoir. Karena itulah perlu diperiksa secara berkala tinggi permukaan minyak rem dan kalau perlu ditambah.

Untuk Referensi

MASTER CYLINDER

PISTON KALIPER REM PIRINGAN

Isi Silinder bertambah karena pad mengecil

Minyak rem didalam reservoir berkurang

Isi silinder sedikit karena pad masih baru

Sebelum Pad Aus Setelah Pad Aus

c. Bersihkan setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat karena minyak rem akan merusak cat.

Gambar 3. Menambah minyak rem

MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS

1. Angkat kendaraanPekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang ; asisten duduk di tempat pengemudi.

2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah garis MAX (maksimum).

3. Buang udara.a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder

roda yang terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan ke dalam penampung minyak yang bersih.

Modul OPKR-40-002B 4

Page 7: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem yang bersih.

2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.

Gambar 4. Mengeluarkan udara

b. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.

c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran, membuang udara kemudian menutup sumbat sementara asisten memompa pedal berulang-ulang.

Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan masuk kembali ke dalam sistem rem

d. Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir menjadi kosong.

e. Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.

f. Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan cara sama.

Modul OPKR-40-002B 5

Page 8: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

4. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai garis MAX pada reservoir.

Gambar 5. Menambah minyak rem

5. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.Pembuang udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada waktu pedal gas ditekan terus, terdapat jarak yang cukup serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.

6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem ditekan.

Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.

MENGGANTI MINYAK REM

Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis sama dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelumnya:1. Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran,

pedal rem ditekan sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.

Modul OPKR-40-002B 6

Page 9: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.

2. Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah minyak sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu menambah minyak, sumbat pembuang ditutup).

3. pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari sumbat pembuang.

4. Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah dipompa beberapa kali.

Gambar 6. Mengganti minyak rem

5. Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian sumbat dikencangkan.

Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.6. Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.7. Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti

diuraikan sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara di dalam sistem rem.

PEMERIKSAAN & PENYETELAN TINGGI PEDAL REM

1. Ukur tinggi pedala. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan

penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

Modul OPKR-40-002B 7

Page 10: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 7. Mengukur tinggi pedal

b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.

2. Stel tinggi pedala. Lepaskan soket yakni kabel untuk swit lampu rem .b. Kendorkan mur pengunci swit lampu rem dan putar

swit beberapa putaran .c. Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi

pedal dengan memutar push rod.d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal

sedikit menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 8. Tinggi pedal rem

3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.

4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal rem pada halaman berikutnya.

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAK BEBAS PEDAL REM

1. Periksa gerak bebas pedal rem

Modul OPKR-40-002B 8

Page 11: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.

Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya tidak dapat diketahui.

b. Dengan berlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.

2. Stel gerak bebas pedal rema. Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi

kendorkan mur (A) dari push rod pada master silinder (B). penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.

b. Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.c. Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem

ditekan dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan.

Gambar 9. Memeriksa gerak bebas pedal

PEMERIKSAAN JARAK CADANGAN PEDAL REM

1. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster rem).

Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.

Modul OPKR-40-002B 9

Page 12: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.

4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.

Gambar 10. Menyetel celah sepatu rem

Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti selalu petunjuk dalam buku pedoman reparasi.

5. Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi mungkin disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan dengan instruktur saudara.

Kemungkinan penyebab : Tinggi pedal kurang tinggi. Gerak bebas pedal berlebihan. Terdapat udara di dalam sistem hidraulis. Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja. Kabel rem tangan tersangkut.

c. Rangkuman 1

1. Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun memarkirkan kendaraan pada jalan yang mendaki.

2. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan, sebaliknya

Modul OPKR-40-002B 10

Page 13: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.

3. Perlu diperiksa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder diantara jarak MAX dan MIN.

4. Pada saat membuang udara dari saluran rem hidraulis untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.

5. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan.

d. Tugas 1

Lakukan pemeriksaan tinggi minyak rem yang ada pada master silinder dan tinggi pedal rem pada sebuah kendaraan ringan. Catat kondisinya, diskusikan bersama, tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada guru/instruktur.

e. Tes Formatif 1

1. Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan !2. Sebutkan empat syarat rem yang harus dipenuhi yang

dipasangkan pada kendaraan !3. Jelaskan prosedur membuang udara dari saluran rem

hidraulis !4. Jelaskan prosedur & penyetelan gerak bebas pedal rem !

f. Lembar Kerja 1 Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem. Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis. Mengganti minyak rem.

1. Alat dan Bahana. Minyak remb. Slang plastik beningc. Botol penampungd. Kunci ringe. Lap/Majun

2. Keselamatan Kerjaa. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja

yang tertera pada lembar kerja.

Modul OPKR-40-002B 11

Page 14: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

c. Mintalah ijin instruktur bila akan melakukan pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja.

d. Hati-hati dengan minyak rem jangan sampai tumpah.

3. Langkah Kerjaa. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat,

efektif dan efisien.b. Lakukan prosedur :

1). Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.2). Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis.3). Mengganti minyak rem.(lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan perhatikan K3)

c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal yang belum jelas.

d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan

dan bahan ke tempat yang telah ditentukan. 4. Tugas

a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas !b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh

setelah mempelajari kegiatan belajar 1 !

Modul OPKR-40-002B 12

Page 15: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEN UTAMA

LOBANG PEMBUANG

KALIPER REM PIRINGAN

SUB PEN

PLAT PENAHAN

PAD REM PIRINGAN ROTOR PIRINGAN

2. Kegiatan Belajar 2a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

Peserta diklat/siswa memiliki kemampuan :1). Mengganti pad rem piringan2). Mengganti sepatu rem3). Memeriksa dan menyetel gerakan tuas

b. Uraian Materi 2

REM PIRINGAN

Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah maka booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau keausannya melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.

BENTUK KHUSUS REM PIRINGAN (KALIPER PEN-LUNCUR)

Modul OPKR-40-002B 13

Page 16: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 11. Rem PiringanMENGGANTI PAD REM PIRINGAN

Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis AD, rakitan kaliper harus dibuka. Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD ( Untuk jenis PS, lihat petunjuk pada pedoman reparasi ).

Gambar 12. Pad rem

MELEPAS

1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua rodaKendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan

2. Buka kalipera. Bersihkan kaliper dengan udarab. Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut

kaliperc. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan

baut yang telah lepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak terjatuh.1). Jangan melepas slang rem2). Jangan melepas kaliper dari plat penahan3). Jangan mengerem pada waktu kaliper tidak

terpasang

Modul OPKR-40-002B 14

Page 17: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 13. Melepas baut sub-pen3. Buka pad rem

a. Buka pad dalamb. Buka pad luar bersama dengan simnya

Gambar 14. Membuka pad dalam

Gambar 15. Membuka pad luar dan sim

PEMERIKSAAN

Modul OPKR-40-002B 15

Page 18: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1. Periksa keausan pad rema. Ukuran ketebalan pad rem

Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.

b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk pada instruktur.

2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk pada instruktur anda.

3. Periksa tebal piringana. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan

menggunakan kain lap.b. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum,

rotor harus diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.

Gambar 16. Mengukur rotor piringan

PEMASANGAN

1. Pasanglah pad rema. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad

piringan akan dipasang.b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat

pengantar pad (2), dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).

Modul OPKR-40-002B 16

Page 19: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 17 a. Pemasangan pad rem

c. Bersihkan permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi jangan terlalu keras.

d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta simnya (5) pada plat penahan.

e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.

Gambar 17 b. Pemasangan pad rem

2. Pasang kembali kalipera. Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian

minyak rem pada reservoir karena kalau tidak, minyak rem akan meluap pada waktu piston didorong masuk kembali dan minyak rem bertambah pada reservoir.

b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.

Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian lain kaliper akan keluar.

c. Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit.

d. Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian kencangkan baut-baut kaliper pada momen spesifikasi.

Modul OPKR-40-002B 17

Page 20: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PLAT PENAHAN

SILINDER RODA PEGAS PEMBALIK SEPATU

PENYETEL OTOMATIS

TUAS PENYETEL OTOMATIS

PEGAS TUAS PENYETEL

PEN PEGAS PENAHAN SEPATU

e. Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen utama dan sub pen terpasang dengan sempurna tanpa terpuntir.

Gambar 18. Pemasangan kaliper3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master

silinder.Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan tinggi permukaan minyak rem pada pasal sebelum ini.

4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan lepaskan. Roda harus berputar dengan bebas.Walau pad sedikit menyentuh rotor piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak menyebabkan keausan yang berarti.

5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.Kencangkan semua mur roda baik-baik setelah kendaraan diturunkan.

REM TROMOL

Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada roda-roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan pemakaian rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau mendekati limit.

Modul OPKR-40-002B 18

Page 21: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 20. Melepas tromol dengan memasukan baut

Gambar 19. Rem tromolMENGGANTI SEPATU REM (TROMOL 8 INCHI)

MELEPAS1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.2. Bebaskan rem tangan.3. Stel celah sepatu rem.

Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem mencekam bagian lengkung dari tromol bagian dalam. Karena itu kecilkan lingkaran sepatu untuk mendapatkan celah yang lebih besar, dengan cara sebagai berikut :a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.b. Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas

pawl penyetel otomatis untuk memudahkan gerakkan alat penyetel.

c. Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah antara sepatu rem dan tromol rem dengan jalan memutar roda gigi pawl pada penyetel otomatis.

4. Buka tromol rem.Dengan menggunakan dua buah baut yang cocok dengan lubang service yang ada pada tromol masukkan dua baut tersebut ke dalam ulirnya untuk menarik keluar tromol rem.

Modul OPKR-40-002B 19

Page 22: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 21. Mengukur keausan tromol

Jangan menekan rem setelah melepas tromol rem

5. Periksa pelapis sepatu rema. Ukur tebal pelapis rem

Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati minimum, ganti sepatu rem pada kedua roda.

b. Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi, tromol harus diganti.

c. Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem tergores dalam, tromol harus diganti.

6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas pembalik sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.

7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda.Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus overhaul. Mintalah petunjuk instruktur anda.

Gambar 22. Membuka pegas pembalik sepatu rem

8. Lepaskan sepatu rem

Modul OPKR-40-002B 20

Page 23: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

a. Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas penahan sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 900 sementara ujung pen ditarik dengan jari.

b. Buka pegas jangkar sepatu rem.

Gambar 23. Melepas sepatu rem

9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu rem tangan.a. Buka pegas tuas penyetel

otomatis.b. Dengan menggunakan tang

lancip, tekanlh pegas koil kabel rem tangan.

Gambar 24. Melepas kabel rem tangan

10.Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu rem tangan dan penyetel otomatis dari sepatu rem.

Untuk membuka washer C ungkit dengan obeng.

Hati-hati jangan sampai shim dan washer C hilang

Gambar 25. Melepas washer C

Modul OPKR-40-002B 21

Page 24: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DEPANDEPAN

RODA KIRI RODA KANAN

11.Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu dengan tiupan udara kompressor.

Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang melarutkan bagian-bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lain-lain)

Gambar 26. Membersihkan plat penahan

PEMASANGAN

Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung pada sistem penyetelannya).Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.

Gambar 27. Rem tromol

Modul OPKR-40-002B 22

Page 25: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada sepatu rem belakang.a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu

ukur celahnya dengan alat pengukur ketebalan. (thickness gauge).

b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai agar terdapat celah yang tepat.

c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu amankan washer C dengan tang.Pakailah washer C yang baru.

d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.Jika gerak tuas terelalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.

Gambar 28. Memeriksa gerakan tuas2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada

plat penahan dimana sepatu rem bersinggungan dan penyetel otomatis. Gemuk tidak boleh terlalu banyak karena gemuk yang berlebihan dapat melekat pada sepatu rem.

3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan dengan menekan pegas koil kabel dengan tang lancip.

Gambar 29. Memasang kabel rem tangan

4. Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat rakitan otomatis) dengan tuas penyetel dan sepatu rem belakang.

Modul OPKR-40-002B 23

Page 26: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 30. Memasang penahan sepatu

5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan sepatu. Hati-hati untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong keluar.

Gambar 31. Memasang pegas tuas pengatur6. Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan

menggunakan alat penggerak pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu rem beserta pegas penahan dan pennya.

Gambar 32. Memasang sepatu belakang

7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan masukkan penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada sepatu belakang.

Modul OPKR-40-002B 24

Page 27: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar sepatu dan pasang sepatu depan pada plat penahan.

9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu, pasang sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya.

10.Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan SST, alat khusus untuk membalik sepatu rem.

perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan penyetel otomatis terpasang dengan sempurna.

Gambar 33. Memasang pegas pembalik11.Periksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan

obeng, gerakkan tuas sepatu rem tangan beberapa kali dan periksa bahwa penyetel menjadi panjang secara otomatis.

Gambar 34. Memeriksa penyetel otomatis

12.Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu bersihkan permukaan bagian dalam tromol rem.

Modul OPKR-40-002B 25

Page 28: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 35. Membersihkan pelapis sepatu rem

13.Pasang teromol remStel celah diantara teromol dan sepatu sebagai berikut :a. Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper

(jangka sorong).b. Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih

kecil dari ukuran drum yang telah diukur.c. Ukur diameter luas sepatu rem.

Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

d. Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai dengan panjang kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.

e. Pasang tromol rem pada hub poros as.

14.Stel celah sepatu rema. Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali

sampai tidak melebihi spesifikasi bunyi “klik” yang telah ditentukan. Dengan demikian celah antara tromol dan sepatu akan terstel dengan sendirinya.

15.Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut :a. Periksa bahwa semua teromol pada kedua bagian

berputar dengan bebas tanpa suatu gesekan atau tahanan yang terlalu besar.

b. Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari yang telah ditentukan.

16.Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah kendaraan diturunkan.

c. Rangkuman 2

Modul OPKR-40-002B 26

Page 29: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gerakan yang memperlambat atau menghentikan kendaraan.

2. Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis AD, rakitan kaliper harus dibuka.

3. Rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.

4. Jangan menekan pedal rem setelah melepas tromol rem.

d. Tugas 2

Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, catat jenis remnya untuk roda depan dan roda belakang. Uraikan jenisnya dan diskusikan bersama. Tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada guru/instruktur anda.

e. Tes Formatif 2

1. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan !2. Jelaskan bagian-bagian dari rem piringan yang perlu

diperiksa !3. Jelaskan prosedur melepas sepatu rem !

f. Lembar Kerja 2

Mengganti pad rem piringan Mengganti sepatu rem

1. Alat dan Bahana. Dongkrakb. Penyangga mobilc. Kunci rodad. Tool box sete. Amplasf. Jangka sorongg. Gemuk/Greaseh. Lap/Majun

Modul OPKR-40-002B 27

Page 30: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2. Keselamatan Kerjaa. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja

yang tertera pada lembar kerja.c. Mintalah ijin kepada instruktur bila akan melakukan

pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja.

3. Langkah Kerjaa. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat,

efektif dan efisien.b. Lakukan prosedur :

1). Mengganti pad rem piringan2). Mengganti sepatu rem

(Lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan perhatikan K3)

c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal-hal yang belum jelas.

d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan

dan bahan ke tempat yang telah ditentukan.

4. Tugasa. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas !b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh

setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 !

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3Peserta diklat/siswa memiliki kemampuan : Melakukan penyetelan rem tangan

b. Uraian Materi 3

REM TANGANKendaraan dilengkapi dengan dua jenis sistem pengereman. Yang pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.Yang kedua sistem pengereman untuk menjaga kendaraan agar tetap berhenti pada waktu parkir menggunakan rem

Modul OPKR-40-002B 28

Page 31: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TUAS REM TANGANKABEL NO. 1

KABEL REM TANGAN NO. 2

PENGIMBANG (EQUALIZER)

TROMOL REM BELAKANG

PEGAS PEMBALIK SEPATU STRUT( PENUNJANG )

TUAS SEPATU REM TANGANPEGAS PEMBALIK KABEL

PAWL

tangan mekanis. Rem tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan yang kurang sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang akan menyebabkan sepatu rem belakang tertarik serta akan menimbulkan panas yang berlebihan pada rem belakang dan penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.Sebaliknya, gerakan tuas rem tangan yang berlebihanpun tidak akan dapat memberikan kekuatan pengereman yang cukup untuk menjaga agar kendaraan tetap pada tempatnya. Karena itu, gerakan rem tangan harus pada harga spesifikasi.

Gambar 36. Rem tangan

KERJA REM TANGAN

Rem dalam keadaan bebas. Apabila tombol pembebas rem ditekan. Lidah roda (pawl) terlepas tidak mengkait dan ini memungkinkan tuas kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong sepatu rem tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh adanya pegas pembalik sepatu.

Modul OPKR-40-002B 29

Page 32: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 37. Rem tangan dalam keadaan bebas

Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu tuas ditarik, lidah roda (pawl) mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas rem tangan) dan menahan tuas pada posisinya.Kabel rem menarik tuas sepatu depan ke tromol melalui strut (penyetel otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik ke tromol dengan strut berfungsi sebagai penggalang.

Gambar 38. Rem tangan dalam keadaan bekerja

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN

Untuk memeriksa dan menyetel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.Pada rem tromol yang dilengkapi dengan penyetel (adjuster otomatis), celah sepatu rem belakang ini dapat distel dengan jalan menarik-narik tuas rem tangan beberapa kali.

1. Periksa gerakan tuas rem tangan.Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil menghitung beberapa bunyi “klik” terjadi

Modul OPKR-40-002B 30

Page 33: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Gambar 39. Menghitung jumlah klik2. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua

kunci pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.

Gambar 40. Mengendorkan mur

3. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada jumlah bunyi “klik” yang telah ditentukan.Putar ke kanan mengurangi gerakanPutar ke kiri menambah gerakan

4. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur menggunakan dua kunci pas.

Gambar 41. Menyetel gerakan tuas

c. Rangkuman 3

1. Rem tangan memberikan pengereman pada roda-roda belakang pada waktu parkir dan dalam keadaan darurat.

Modul OPKR-40-002B 31

Page 34: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2. Untuk memeriksa dan menyerel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.

d. Tugas 3

Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, perhatikan dan diskusikan konstruksi dan cara kerja rem tangan. Tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada guru/instruktur.

e. Tes Formatif 3

1. Jelaskan cara kerja dari rem tangan !2. Jelaskan cara pemeriksaan dan penyetelan gerakan tuas

rem tangan !

f. Lembar Kerja 3

Pemeriksaan dan penyetelan rem tangan1. Alat dan Bahan

a. Tool box setb. Lap/Majun

2. Keselamatan Kerjaa. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.b. Ikuti instruksi dari instruktur.c. Mintalah ijin pada instruktur bila akan melakukan

pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja.

3. Langkah Kerjaa. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat,

efektif dan efisien.b. Lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan rem

tangan.c. Mintalah penjelasan pada instruktur, ha-hal yang

belum jelas.d. Buat catatan penting kegiatan praktik yang belum

jelas.e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan

dan bahan ke tempat yang telah ditentukan.

Modul OPKR-40-002B 32

Page 35: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

4. Tugasa. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas.b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh

setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3.

BAB IIIEVALUASI

A. Instrumen Penilaian

Pertanyaan1. Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan !2. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan !3. Jelaskan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal

rem !4. Jelaskan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem

tangan !

Modul OPKR-40-002B 33

Page 36: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

B. Pemasangan dan perbaikan sepatu rem

Pertanyaan 1Mengapa menandai dan mengidentifikasi sepatu rem dan pegas pengembali adalah penting sebelum membongkar rangkaian sepatu rem?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 2Mengapa sangat penting untuk tidak mencuci lapisan sepatu rem dengan cairan pencuci?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 3Empat kondisi pemakaian apa yang seharusnya diperiksa sesudah membongkar tromol rem.?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………

Pertanyaan 4Prosedur apa yang seharusnya diikuti jika tromol rem telah terlalu dalam keausannya?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 5

Modul OPKR-40-002B 34

Page 37: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Mengapa diameter tromol tidak boleh melebihi spesifikasi diameter maksimum ketika dilakukan perataan permukaan tromol rem pada mesin bubut adalah penting?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 6Mengapa permukaan sepatu rem harus sesuai dengan bentuk permukaan tromol rem adalah penting?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 7Apa yang menyebabkan toe and heel bergesek pada tromol rem hanya saat pengereman?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Pertanyaan 8Apa yang seharusnya dilakukan bila piston rem macet?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….Pertanyaan 9Sebutkan empat pemeriksaan yang dilakukan sewaktu menilai brake disc (rotor) untuk masih dapat dipergunakan?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

Modul OPKR-40-002B 35

Page 38: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Pertanyaan 10. Mengapa pengukuran ketebalan piringan brake disc pada setiap jarak adalah sama pada seluruh permukaan keliling piringan itu penting?

Jawaban :……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….

B. Kriteria Kelulusan

AspekSkor(1 – 10)

Bobot Nilai Keterangan

Kognitif 2

Syarat lulus, nilai minimal 70 dengan skor setiap

aspek minimal 7

Ketelitian pemeriksaan pendahuluan

1

Ketepatan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal rem

2

Ketepatan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem tangan

3

Ketepatan waktu 1Keselamatan kerja 1

Nilai Akhir

Kriteria kelulusan :70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan.80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan.90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa bimbingan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Modul OPKR-40-002B 36

Page 39: SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta : PT. Toyota – Astra Daihatsu Motor.

Modul OPKR-40-002B 37