24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN Mengamati dan memperlajari estrus mencit melalui hapusan vagina mencit yang dilihat pada mikroskop 1.2 LANDASAN TEORI Sistem reproduksi memiliki beberapa tujuan yaitu untuk menghasikan sel telur yang membawa setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem reproduksi terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovari, oviduct dan uterus. Ovarium (Indung Telur) merupakan organ reproduksi yang penting. Terdapat dua ovari yang berbentuk biji buah kenari yaitu di sebelah kanan dan kiri uterus, dibawah tuba uterine, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Besarnya sekitar 1,5 inci dengan tebal sekitar 1 inci dan terletak di dalam suatu membran seperti kantungn ovarian bursa. Ovari 1

Siklus Estrus Mencit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Human Anatomy and Physiologi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 TUJUAN Mengamati dan memperlajari estrus mencit melalui hapusan vagina mencit yang dilihat pada mikroskop

1.2 LANDASAN TEORI Sistem reproduksi memiliki beberapa tujuan yaitu untuk menghasikan sel telur yang membawa setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem reproduksi terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovari, oviduct dan uterus.Ovarium (Indung Telur) merupakan organ reproduksi yang penting. Terdapat dua ovari yang berbentuk biji buah kenari yaitu di sebelah kanan dan kiri uterus, dibawah tuba uterine, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Besarnya sekitar 1,5 inci dengan tebal sekitar 1 inci dan terletak di dalam suatu membran seperti kantungn ovarian bursa. Ovari bertanggung jawab pada sekresi hormon estrogen dan progesterone dan produksi telur yang baik untuk dibuahi. Telur-telur mulai matang di ovari dalam suatu cairan berisi folikel. Pertumbuhan folikel diatur oleh hormon pituitary, yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH). Selanjutnya sel yang dibatasi oleh folikel dan dikelilingi sel telur akan mensekresikan estrogen untuk merespon jumlah hormone pituitary hormone lainnya meningkat yaitu Luteinizing Hormone (LH). Jumlah estrogen mencapai maksimum pada saat fase standing heat. Diikuti dengan meningginya LH pada telur yang dilepaskan dari folikel dan ovulasi yang terjadi.Oviduct merupakan tabung panjang yang menghubungkan ovari dengan uterus. Di ujung terdekat ovari, oviduct dilebarkan ke dalam infundibulum. Selama fase estrus, posisi infundibulum mengelilingi ovari untuk menjaga sel telur yang terovulasi di dalam oviduct. Oleh karena itu, di dalam oviduct, sel telur berjalan ke arah uterus.Uterus berbentuk Y terdiri dari kanan dan kiri yang terhuung pada oviduct. Jalan dari kedua tanduknya membentuk tubuh uterus. Uterus berfungsi untuk membawa sel sperma menuju oviduct dan membawa nutrisi dan menyediakan tempat untuk perkembangan janin.

1.2.1 Siklus Menstruasi Pada Manusia

Gambar 1.2 Siklus Menstruasi Pada Manusia1. Fase Proliferasi (fase estrogen) Pada permulaan setiap siklus seksual bulanan sebagian besar endometrium telah berdeskuamasi akibat menstruasi. Sesudah menstruasi, hanya selapis tipis stroma endometrium yang tertinggal, dan sel-sel epitel yang tertinggal adalah yang terletak dibagian lebih dalam dari kelenjar yang tersisa serta pada kripta endometrium. Di bawah pengaruh estrogen, yang di sekresi dalam jumlah lebih banyak oleh ovarium selama bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stroma dan sel epitel berproliferasi dengan cepat. Permukaan endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4-7 hari sesudah terjadinya menstruasi.2. Fase Sekretorik (fase progestasional) Selama sebagian besar separuh akhir siklus bulanan, setelah ovulasi terjadi, progesterone dan estrogen bersama-sama di sekeresi dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum. Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan pada endometrium selama fase siklus ini, sedangkan progesterone menyebabkan pembengkakan yang nyata dan perkembangan sekretorik dari endometrium. 3. Deskuamasi Endometrium (menstruasi) Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan, korpus luteum di ovarium tiba-tiba berinvolusi, dan hormon-hormon ovarium menurun dengn tajam sampai kadar sekresi yang rendah maka terjadilah menstruasi.System reproduksi pada hewan mengalami suatu daur yang berulang secara berkala dan teratur. Lama daur pembiakkan itu berbagai pada jenis hewan mamalia. Ada yang beberapa hari, ada yang beberapa minggu, ada yang berbulan, ada pula sekali setahun. Daur pembiakkan berasal asal-usulnya menyesuaikan diri dengan suasana ekologis (iklim, musim, musuh, gejala astronomis). Meningkatnya suhu serta pancaran matahari dikira menimbulkan reaksi fisiologis berantai dalam tubuh hewan sehingga mendorong mereka untuk menghasilkan dan mengeluarkan telur. Lewat retina atau suatu indra penerima stimulus suhu dan cahaya sehingga merangsang hypothalamus otak dan hypophysis maka digetahkan hormone gonadotropin. Lama daur pembiakkan pada mencit adalah lima hari. Pada mamalia ada rasa ingin membiak (berahi) yang dating secara berkala bagi betinanya, disebut estrus (oestrus). Oleh karena itu pada kelompok hewan demikian daur pembiakkan sama atau serentak dengan daur estrus. pada fase folikel ovarium kadar estrogen yang tinggi merangsang epitel vagina aktif bermitosis dan banyak mensintesa glikogen, sehingga mukosa vagina menjadi menebal menjelang ovulasi dan banyak terdapat glikogen pada lumen, glikogen tersebut oleh bakteri difermentasi menjadi asam laktat sehingga medium vagina tersebut menjadi asam (pH 4-5). Penebalan epitel lapisan mukosa vagina itu disertai dengan peristiwa penandukan (kornifikasi) lalu mengelupas dan jatuh ke lumen. Dalam analisa usapan vagina, ditemukannya sel-sel epitel yang menanduk sebagai indicator akan terjadinya masa ovulasi.

1.2.2 Siklus EstrusMenjelang ovulasi leukosit pun semakin banyak menerobos lamina propria terus ke lumen. Pada fase lutein berhubung dengan naiknya kadar progesterone. Sifatnya ialah menekan pertumbuhan epitel. Karena itu lapisan mukosa menjadi tipis dan lapisan menanduk hilang. Jika pada manusia dan beberapa primate lainnya mempunyai siklus mentruasi, pada mamalia lain dikenal dengan adanya siklus estrus. Estrus merupakan nama masa panas yang terjadi pada saat sekitar hari hari ovulasi. Dengan kata lain, merupakan waktu dimana timbul perhatian seksual pada hewan wanita. Siklus estrus merupakan salah satu aspek reproduksi yang menggambarkan perubahan kandungan hormone reproduksi yang disebabkan oleh aktivitas ovarium di bawah pengaruh hormone gonadotrhopin. Perbedaannya dengan menstruasi adalah pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi akan diserap kembali oleh uterus bila tidak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada setiap siklus yang terjadi pada tubuh mencit, terjadi perubahan-perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh hormone yang berpengaruh di dalam tubuhnya. Berikut adalah penggambaran diri mencit pada setiap tahap yang terjadi :1. Fase EstrusEstrus merupakan klimax fase folikel, pada masa inilah betina siap menerima jantan dan pada saat ini pula terjadi ovulasi, Jika terjadi coitus dan pembuahan estrus diiringi oleh masa hamil, jika tidak terjadi pembuahan terjadilah masa haid. Dimasa haid atau hamil berlangsunglah fase lutein. Pada fase ini corpus luteum dalam ovarium giat menghasilkan progesterone. Pada fase estrus yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti kegilaan atau gairah hipotalamus testimulasi untuk melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi oleh follicle stimulating hormone ( FSH ) sehingga terjadi ovulasi. Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone ( LH ) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan. Pada sat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif dengan kata lain mencit dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina represif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan akan melakukan panggilan ultrasonic dengan jarak gelombang suara 30 KHz-110 KHz yang dilakukan sesering mungkin selama masa pendekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina menghasilkan semacam pheromone yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang diekskresikan melalui urin. Pheromone ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan. Mencit dapat mendeteksi pheromone ini karena terdapat organ vomeronasal yang terdapat pada bagian dasar hidungnya. Pada tahap ini vagina pada mencit betina pun membengkak dan warna merah. Tahap estrus pada mencit terjadi 2 tahap , yaitu tahap estrus awal dimana folikel sudah matang, sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap estrus akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam. Jika pada tahap estrus tidak terjadi kopulasi maka tahap tersebut akan berpindah pada tahap metesterus.2. Fase metesterusPada tahap metestrus birahi pada mencit mulai tenang, dan mencit betina sudah tidak represif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus luteum dibentuk secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang bnerfungsi untuk menghancurkan dan memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam. Pada tahap ini hormone yang terkandung paling banyak adalah hormone progesterone yang dihasilakn oleh korpus leteum.3. Fase diestrusTahap selanjutnya adalah tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Hormone yang terkandung dalam ovarium adalah estrogen meski kandungannya sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada mencit asa istirahat atau non-fertil ini berlangsung 1-2 hari. Pada hapusan vagina akan terlihat banyak sel epitel berinti dan sel leukosit. Pada uterus terdapat banyak mucus, kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran uterus kecil, dan terdapat banyak lendir.4. Fase proestrusProestrus ialah periode pertumbuhan folikel dan dihasilkannya banyak estrogen. Estrogen ini merangsang pertumbuhan seluler pada alat kelamin tambahan, terutama pada vagina dan uterus. Pada fase proestrus ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau disebut juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini hormone estrogen sudah mulai banyak dan hormone FSH dan LH siap terbentuk. Pada apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel sudah tidak berinti (sel cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat sehingga sel pada inti pada sel yang baru belum terbentuk sempurna bahkan belum terbentuk inti dan sel-sel baru ini berada diatas sel epitel yang membelah, sel-sel baru ini disebut juga sel cornified (sel yang menanduk). Sel-sel cornified ini berperan penting pada saat kopulasi karena sel-sel ini membuat vagina pada mencit betina tahan terhadap gesekan penis pada saat kopulasi. Perilaku mencit betina pada tahap ini sudah mulai gelisah namun keinginan untuk kopulasi belum terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam. Setelah fase ini berakhir fase selanjutnya adalah fase estrus dan begitu selanjutnya fase akan berulang.

Fase estrusDiagram siklus estrus

Fase proestrusFase metestrus

Fase diestrus

Gambar 1.2.2 Diagram Siklus Estrus

Indikator yang baik untuk mengetahui tahap-tahap siklus estrus adalah dengan hapusan vagina, karena tanda-tanda ini diluar walaupun ada sukar jadi pegangan. Metode yang digunakan untuk mengamati perubahan yang terjadi pada hapusan vagina yaitu metode lavage atau metode pipet. Dalam metode ini digunakan pipet yang mempunyai ujung halus dan tumpul yang diisi dengan beberapa tetes larutan garam fisiologis. Kemudian larutan ini disemprotkan ke dalam vagina dan dihisap kembali dengan beberapa kali pengulangan. Larutan yang mengandung sel-sel vagina diteteskan di atas kaca objek dan diamati pada mikroskop.

BAB IIMETODE KERJA

2.1 ALAT DAN BAHAN1. Mikroskop2. Objek glass3. Cover glass4. Larutan saline5. Spuit 1 ml6. Mencit

2.2 PROSEDUR1. Pertama ambilah larutan saline menggunakan spuit injeksi 1ml sebanyak 0,1 ml.2. Selanjutnya larutan saline tersebut disemprotkan pada bagian dalam vagina dan dihisap dengan beberapa kali pengulangan

3. Teteskan larutan saline yang mengandung sel-sel vagina pada objek glass dan tutuplah dengan cover glass. 4. Kemudian amati dengan seksama dibawah mikroskop sel-sel vagina yang ada dalam hapusan vagina tersebut dan gambarlah bentuk yang tampak pada mikroskop tersebut.5. Tentukan fase dalam sikslus estrus yang terjadi pada mencit saat itu

BAB IIIHASIL PRAKTIKUM

2.2 FASE ESTRUS

Epitel BertandukLeukosit

2.3 FASE PROESTRUS

Epitel BerintiLeukosit

BAB IVPEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, kami hanya dapat menemukan 2 siklus, yaitu estrus dan proestrus.Pada preparat pertama terdapat sel epitel bertanduk dan leukosit. Sel epitel berinti tidak ditemukan dalam hasil pengamatan ini, sel epitel bertanduk memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan sel leukosit. Hasil ini menunjukkan bahwa mencit sedang mengalami fase estrus. Fase estrus yang dimiliki oleh mencit sama dengan fase proliferasi dari siklus menstruasi manusia karena pada kedua fase tersebut terjadi pembentukan estrogen dan perkembangan folikel. Fase proliferasi yang dialami oleh manusia merupakan fase sesudah terjadinya menstruasi, dimana dinding endometrium mulai terbentuk kembali. Berikut adalah proses proliferasi pada manusia :Setelah terjadinya menstruasi, akan terjadi pembuahan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH. Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis untuk merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi. Selain itu estrogen yang keluar juga berfungsi untuk memperbaiki dinding endometrium yang telah meluruh pada proses menstruasi dan juga berfungsi untuk menghambat pembetukan FSH.Pada preparat kedua terdapat jumlah epitel berinti yang lebih banyak dari jumlah leukosit, hal ini menunjukan bahwa mencit tersebut sedang mengalami fase proestrus. Pada fase proestrus, ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau dikenal juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini hormone estrogen sudah mulai banyak dan hormone FSH serta LH siap terbentuk. Pada hapusan vaginanya akan terlihat sel sel epitel yang sudah tidak berinti ( sel cornified ) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk sempurna bahkan belum terbentuk ini dan sel sel baru ini berada di atas sel epitel yang membelah, sel sel baru ini disebut dengan sel cornified ( sel yang bertanduk ). Sel sel cornified ini berperan penting pada saat kopulasi karena sel sel ini membuat vagina pada mencit tahan terhadap gesekan penis pada saat kopulasi. Perilaku mencit betina pada fase ini sudah mulai gelisah namun keinginan untuk kopulasi belum terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam.Sebenarnya sikus estrus yang dimiliki oleh mencit tersusun atas 4 fase. Berikut adalah gambar keseluruhan dari fase yang dimiliki oleh mencit :

Proestrus : ditandai dengan adanya jumlah sel epitel berinti yang lebih banyak dari

Gambar 4.1 Siklus Estrus Pada Mencit

Estrus :Ditandai dengan adanya sel epitel bertanduk dalam jumlah besar dan tidak ditemukannya sel leukosit Metestrus :Ditandai dengan jumlah epitel bertanduk yang menurun dan jummlah sel leukosit yang meningkat Diestrus :Ditandai dengan adanya sel leukosit yang banyak dengan beberapa sel epitel berinti.Persamaan antara siklus Estrus dan Siklus Menstruasi yaitu pada siklus menstruasi fase sekresi sama dengan fase metestrus dari siklus estrus, karena dihasilkan progesterone, sementara itu pada fase menstruasi pada siklus menstruasi sama dengan fase diestrus pada siklus estrus, karena terjadi peluruhan dinding endometrium karena tidak dibuahi, dan pada siklus menstruasi fase proliferasi sama dengan fase proestrus dan estrus pada siklus mencit, karena adanya pembentukan estrogen dan perkembangan folikel. Sedangkan perbedaan antara siklus estrus dengan siklus menstruasi dapat terdiri dari:

Siklus EstrusSiklus Menstruasi

Tersusun atas 4 tahap yaitu, proestrus, estrus, diestrus, dan metestrusTersusun atas 3 tahap yaitu, sekresi, menstruasi dan proliferasi

Ketika dinding endometrium tidak dibuahi dapat diserap kembali oleh uterus sehingga tidak terjadi banyak pendarahanKetika dinding endometrium tidak dibuahi akan terjadi peluruhan, sehingga mengalami pendarahan yang dikenal dengan menstruasi

Siklus terjadi selama 3-4 hariSiklus terjadi selama 5-7 hari

Terdapat perubahan perilaku pada setiap tahapannyaPerubahan perilaku tidak terlalu terlihat

BAB VPENUTUP

5.1 KESIMPULANDari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa mencit memiliki 4 tahap siklus estrus, yaitu:1. Proestrus : ditandai dengan adanya jumlah sel epitel berinti yang lebih banyak dari jumlah leukosit.2. Estrus : ditandai dengan adanya epitel bertanduk dalam jumlah besar dan tidak terdapat lagi sel epitel berinti.3. Metestrus: ditandai dengan jumlah epitel menurun dan leukosit yang meningkat jumlahnya.4. Diestrus: ditandai dengan adanya sel leukosit yang banyak dengan beberapa saja sel-sel epitel

Namun dalam penelitian, kami hanya dapat melihat 2 siklus yaitu estrus dan proestrus karena sampel yang digunakan hanya beberapa mencit dan kebetulan beberapa mencit tersebut mengalami fase yang sama.

5.2 SARAN1. Dalam pencucian spot injeksi harus sebersih mungkin agar tidak terjadi pencampuran sampel dalam percobaan

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William.F. 1979.Review of Medical Physiology 9th edition . San Francisco: Maruzen Asian Edition

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Ganongs. 2010. Review of Medical Physiology 23rd edition. Singapore : Mc Graw Hill.

Yatim, Wildan. 2000. Reproduksi dan Embryologi. Bandung: Tarsito.

Dellmann, Dieter. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press.

16