View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
1/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
2/29
1. Latar belakang
2. Keterpaduan peraturan perundangan tentang penataan ruangdengan perumahan dan permukiman
3. Permasalahan pemanfaatan ruang dalam pengembangantransportasi
4. Kebijakan penataan ruang dalam pengembangan transportasi kedepan
5. Peran serta dunia usaha dalam mewujudkan transportasi berbasis
penataan ruang
2
OUTLINE
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
3/29
LATARBELAKANG
3
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
4/29
4
LATAR BELAKANG
Pemanfaatan ruang yang terjadi saat ini didominasi oleh
masyarakat, termasuk didalamnya dunia usaha
Pemerintah lebih berperan pada aspek pengaturan danpengawasan, dan membutuhkan mitra untuk bekerjasama
Pemahaman dunia usaha mengenai tata ruang relatif belummemperhatikan pemanfaatan ruang yang sesuai denganperaturan perundang-undangan
Perlunya sosialiasi kepada dunia usaha dalam rangkameningkatkan peran serta dunia usaha dengan pemerintahdalam melaksanakan pembangunan yang berbasis penataanruang
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
5/29
5
Sosialiasi Penataan Ruang diwujudkan dalam bentuk dialog antara DirektoratJenderal Penataan Ruang dengan sektor-sektor yang dominan dalamPemanfaatan Ruang
Sektordominan
dalampenataan
ruang
Perumahan
Transportasidan
Infrastruktur
Perkebunan,Kehutanan,
dan Pertanian
Pertambangandan Mineral
Perindustrian,Perdagangan,
danPariwisata
LATAR BELAKANG (2)
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
6/29
6
Tujuan
Menjalin kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha untuk meningkatkan
kualitas tata ruang, meningkatkan kepatuhan dunia usaha terhadap pentingnyapenataan ruang, serta melembagakan penataan ruang di lingkuangan duniausaha melalui asosiasi profesi
Sasaran
Tersosialisasikannya penataan ruang kepada kalangan dunia usaha Terwujudnya kesamaan persepsi antara pemerintah dengan dunia usaha tentang
perlunya kemitraan dalam penataan ruang Merumuskan rekomendasi yang disepakati bersama
Luaran
Penyelenggaraan dialog interaktif dengan dunia usaha terkait penataan ruang Rumusan rekomendasi dunia usaha untuk meningkatkan kualitas penataan
ruang
Manfaat
Meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang penataan ruang serta aspekstrategisnya bagi pelaku usaha
Meningkatkan peran dunia usaha dalam penataan ruang
LATAR BELAKANG (3)
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
7/29
GAMBARAN UMUM
PENYELENGGARAANPENATAAN RUANG
7
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
8/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
9/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
10/29
10
Penataan Ruang sebagai Instrumen Pengembangan Wilayahdan Kawasan
Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR) dimaksudkan untukmemberikan panduan bagi siapapun dalam pengembangan suatuwilayah dan kawasan.
Dengan mengacu kepada UUPR, maka suatu wilayah bisa berkembangdengan lebih terencana.
Para pihak yang berkepentingan (termasuk dunia usaha), dapatmenjadikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada setiap level pemerintahan sebagai panduan awal.
Sehingga dapat diketahui RDTR setiap zonasi dan menyesuaikandengan rencana usahanya.
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
11/29
KETERPADUANPERATURANPERUNDANGANTENTANG PENATAANRUANG DENGANSEKTORTRANSPORTASI
11
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
12/29
12
Kaitan Penataan Ruang dan Sektor Transportasi Penataan Ruang dan sistem transportasi memiliki keterkaitan yang erat
dalam pembentukan ruang.
Upaya penyediaan sarana transportasi untuk perkembangan wilayahsemestinya mengacu pada Rencana Tata Ruang
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
13/29
13
Kesesuaian Peraturan Perundang-undangan tentang Penataan Ruang denganPengembangan Transportasi
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Sistem transportasi merupakan unsur pembentuk struktur ruang wilayah yang harus dapatmemberikan pelayanan secara efisien, aman dan nyaman
Undang-Undang Penataan Ruang salah satunya mengatur bagaimana pembentukan strukturruang
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
14/29
d d d
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
15/29
Jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri disusun denganmemperhatikan: (a) pengembangan pusat industri, perdagangan, dan pariwisata; (b)
pengembangan wilayah dan/atau daerah; (c) rencana umum tata ruang; (d).keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi; dan (e) perwujudan Wawasan Nusantara(Pasal 9 ayat 4)
Penetapan lintas angkutan penyeberangan dilakukan dengan mempertimbangkan: (a).
pengembangan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan; (b) fungsi sebagai jembatan; (c) hubungan antara dua pelabuhan, antara pelabuhandan terminal, dan antara dua terminal penyeberangan dengan jarak tertentu;(d) tidak mengangkut barang yang diturunkan dari kendaraan pengangkutnya; (e)Rencana Tata Ruang Wilayah ; dan (f) jaringan trayek angkutan laut sehinggadapatmencapai optimalisasi keterpaduan angkutan antar-dan intramoda. (Pasal 22 ayat 2)
Rencana Induk Pelabuhan Nasional disusun dengan memperhatikan salah satunyaRencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota , (pasal 71 ayat 2)
Suatu wilayah tertentu di daratan atau di perairan dapat ditetapkan oleh Menteri menjadilokasi yang berfungsi sebagai pelabuhan, sesuai dengan Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota serta memenuhi
persyaratan kelayakan teknis dan lingkungan (Pasal 77)
15
Kesesuaian Peraturan Perundang-undangan tentang Penataan Ruang denganPengembangan Transportasi
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
16/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
17/29
17
BERBAGAI ISU DAN PERMASALAHAN
Seiring perkembangan sebuah wilayah baik secara ekonomimaupun demografis, maka aktivitas transportasi juga semakinmeningkat.
Jika hal tersebut tidak diantisipasi maka akan timbul permasalahan di bidang transportasi, khususnya kemacetanyang saat ini sering terjadi di kota-kota besar Indonesia.
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
18/29
18
BERBAGAI ISU DAN PERMASALAHAN
Lahan yang tersedia tidak bertambah akan tetapi jumlah penduduknya semakin hari semakin meningkat, dengan katalain maka kebutuhan akan lahan pun semakin meningkat.
Sebagai dampaknya kebutuhan transportasi meningkat pesatsedangkan sarananya sangat terbatas, akibatnya kemacetandan kepadatan lalu lintas tidak dapat dihindarkan.
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
19/29
KEBIJAKANPENATAAN RUANGDALAMPENGEMBANGANTRANSPORTASI
19
P ti b R T t R Wil h (RTRW) K b t /K t d l
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
20/29
Di dalam RTRW ditentukan rencana struktur ruang,dimana salah satunya mengatur mengenai jaringantransportasi
20
Pertimbangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dalamperencanaan transportasi
Peran RTRW dalam perencanaantransportasi
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
21/29
21
Sistem Jaringan Transportasi Nasional
Sistem jaringan transportasi darat:- jaringan jalan nasional,- jaringan jalur kereta api- jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan
Sistem jaringan transportasi laut:- tatanan kepelabuhanan dan alur pelayaran
Sistem jaringan transportasi udara:- tatanan kebandarudaraan- ruang udara untuk penerbangan.
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
22/29
22
Kriteria Teknis Jaringan Transportasi Darat
jaringan jalan arteriprimer jaringan jalanstrategis nasional dan jalan tol
jaringan jalankolektor primer
menghubungkan antar-PKN, antara PKN dan PKW,dan/atau PKN/PKW dengan
bandar udara pusatpenyebaran skalapelayananprimer/sekunder/tersierdan pelabuhaninternasional/nasional;
berupa jalan umum yang
melayani angkutan utama; melayani perjalanan jarak
jauh; memungkinkan untuk lalu
lintas dengan kecepatanrata-rata tinggi; dan
membatasi jumlah jalan
masuk secara berdayaguna.
menghubungkan antar-PKWdan antara PKW dan PKL;
berupa jalan umum yang
berfungsi melayaniangkutan pengumpul ataupembagi;
melayani perjalanan jaraksedang;
memungkinkan untuk lalulintas dengan kecepatanrata-rata sedang; dan
membatasi jumlah jalanmasuk.
Kriteria jaringan jalanstrategis nasional dan
jaringan jalan tol ditetapkan
sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
23/29
23
Kriteria Teknis Jaringan jalur kereta api
jaringan jalur kereta api umum Jaringan jalur kereta api
antarkota; dan jaringan jalur kereta api
perkotaan.
jaringan jalur kereta api khusus
Jaringan jalur kereta api
antarkota ditetapkan dengan kriteriamenghubungkan antara PKN danpusat kegiatan di negara tetangga,antar-PKN, PKW dengan PKN, atauantar-PKW.
Jaringan jalur kereta apiperkotaan ditetapkan dengan kriteriamenghubungkan kawasan perkotaandengan bandar udara pusatpenyebaran skala pelayananprimer/sekunder/tersier danpelabuhan internasional/nasional atau
mendukung aksesibilitas di kawasanperkotaan metropolitan
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
24/29
24
Kriteria Teknis Jaringan transportasi sungai dan danau
pelabuhan sungai danpelabuhan danau
alur pelayaran untuk kegiatanangkutan sungai dan alurpelayaran untuk kegiatan
angkutan danau.
berdekatan dengan kawasan permukiman penduduk;
terintegrasi dengan sistem jaringantransportasi darat lainnya; dan
berada di luar kawasan lindung
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
25/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
26/29
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
27/29
PERAN SERTA DUNIAUSAHA DALAM
MEWUJUDKANTRANSPORTASIBERBASISPENATAAN RUANG
27
D P S M k d D i U h d l
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
28/29
28
Dasar Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha dalamMewujudkan Transportasi berbasis Penataan Ruang
Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(UUPR) pasal 2: penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asaskebersamaan dan kemitraan
Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata
Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang: masyarakatdiberikan tempat sebagai pelaku utama penataan ruang yangmemungkinkan mereka untuk ikut serta mewujudkan ruang yang
berkualitas
Dengan mengacu pada dasar hukum tersebut, maka penyelenggaraan penataan ruang memerlukan adanya kerjasama dan hubungan yang erat berbasis kemitraan diantara Pemerintah dan para stakeholders.
8/10/2019 Sinergi Penataan Ruang dalam Sektor Transpotrtasi
29/29
29
Tata Ruang yang Aman, Nyaman, Produktif,dan Berkelanjutan
adalah Hak Kita Bersama