21
TUGAS III METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI JUDUL: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI “CU ARIH ERSADA DESA GAJAH” DISUSUN OLEH: Enny Apulina Surbakti 122112215 AIS-A Pagi

sistem informasi koperasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal

Citation preview

Page 1: sistem informasi koperasi

TUGAS III

METODOLOGI PENELITIAN SISTEM INFORMASI

JUDUL:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“CU ARIH ERSADA DESA GAJAH”

DISUSUN OLEH:

Enny Apulina Surbakti

122112215

AIS-A Pagi

JURUSAN SISTEM INFORMASI

STMIK MIKROSKIL

2015

Page 2: sistem informasi koperasi

1. Latar BelakangPertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan indikator keberhasilan pembangunan

ekonomi suatu negara (Todaro & Michael, 2006). Oleh karena itu, setiap negara

menginginkan perubahan ekonomi nagaranya kearah yang lebih baik lagi termasuk Indonesia.

Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) No. 17/02/Th.XVIII, 5 Februari

2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai angka terendah selama lima

tahun terakhir, yaitu sebesar 5,02 persen (Badan Pusat Statistik, 2015). Ditengah keadaan

perekonomian Indonesia yang sedang menurun, banyak lembaga – lembaga keuangan yang

bermunculan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu lembaga keuangan yang

saat ini sedang berkembang dalam perekonomian masyarakat adalah Credit Union (CU).

CU Arih Ersada yang berpusat di Gloria Kasih (Sibolangit,Sumut) adalah satu dari

banyaknya CU yang ada di Indonesia. CU Arih Ersada memiliki beberapa cabang, salah

satunya di Desa Gajah (Tanah Karo) dan biasa disebut dengan CU Arih Ersada Desa Gajah.

Sampai sekarang ini CU Arih Ersada Desa Gajah sudah memliki lebih dari 500 orang

anggota.

Keberhasilan suatu lembaga keuangan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga keuangan tersebut dan kinerja dari lembaga keuangan tersebut

(Basar & Ismady, 2009). Oleh karena itu, CU Arih Ersada ‘Desa Gajah’ yang sudah mendapat

kepercayaan dari sebagian masyarakat Desa Gajah perlu meningkatkan kinerja dalam

melayani nasabahnya.

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pembuatan laporan yang harus diberikan kepada

kantor pusat sangat lama dan tidak efisien, hal ini disebabkan karena lamanya proses

transaksi.

CU Arih Ersada Desa Gajah membutuhkan suatu teknologi informasi yang berguna untuk

mempermudah dalam pencatatan transaksi dan pembuatan laporan. Oleh karena itu, CU Arih

Ersada Desa Gajah memerlukan sistem informasi akuntansi agar kinerja semakin baik dan

kepuasan serta kepercayaan masyarakat akan CU Arih Ersada ‘Desa Gajah’ semakin

bertambah.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

2

Page 3: sistem informasi koperasi

Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi yang dibutuhkan oleh CU Arih

Ersada Desa Gajah untuk mempermudah proses transaksi dan pembuatan laporannya?

3. Ruang LingkupPengembangan Sistem Informasi Akuntansi yang dapat mempermudah proses pencatatan

transaksi dan pembuatan laporan pada CU Arih Ersada Desa Gajah.

4. Tujuan dan ManfaatMengembangkan Sistem Informasi Akuntansi yang berguna untuk mempermudah dan

mempercepat proses pencatatan transaksi dan pembuatan laporan yang akan diserahkan ke

kantor pusat CU Arih Ersada.

5. Tinjauan Pustaka5.1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu (Winarno, 2006). Masing-masing komponen tersebut

memiliki fungsi yang berbeda-beda, antara lain:

a. Input berfungsi untuk menerima masukan dari luar sistem.

b. Proses berfungsi untuk mengubah input menjadi output.

c. Output berfungsi untuk mengirimkan hasil olahan kepada pihak di luar sistem.

d. Kontrol berfungsi untuk mengendalikan komponen lain agar berfungsi seperti

yang diharapkan.

e. Batas sistem berfungsi untuk memisahkan sistem dengan lingkungannya atau

dengan sistem lainnya.

f. Sistem juga memiliki tujuan lain yang hendak dicapai.

Informasi diartikan sebagai suatu data yang diorganisasikan yang dapat

mendukung ketepatan pengambilan keputusan (Bodnar & Hopwood, 2004).

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) (Jogiyanto, 2001) adalah

sebagai berikut:

a. Akurat (accurate), bararti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas dan

mencerminkan maksudnya.

3

Page 4: sistem informasi koperasi

b. Tepat pada waktunya (time lines), berarti informasi yang akan datang pada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

memiliki nilai lagi.

c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk

pemakainya.

Sistem informasi (SI) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan

data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Oetomo, 2006).

Dengan kata lain, sistem informasi merupakan elemen-elemen yang salling

berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran

informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol

terhadap jalannya perusahaan.

Akuntansi adalah sekumpulan tata cara pencatatan kegiatan operasional

perusahaan secara harian, baik yang berhubungan dengan uang, maupun yang tidak

(Susanto & IslandScript, 2011). Yang kemudian hasil pencatatan tersebut akan diolah

untuk dijadikan laporan secara berkala.

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi (Bodnar & Hopwood, 2004),

mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi

ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok orang.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi itu sendiri

merupakan sebuah sistem informasi yang terdiri dari elemen-elemat yang terintegrasi

untuk menghasilkan suatu informasi.

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti orang dan

perlengkapan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya

menjadi informasi (Bodnar & Hopwood, 2004). Istilah sistem informasi akuntansi

menurut Bodnar dan Hopwood (2004) memiliki cakupan yang antara lain mencakup

siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi, dan pengembangan sistem

informasi.

Tujuan dari penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut

(Mulyadi, 2001):

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola usaha baru. Kegiatan

pengembangan sistem informasi akuntansi terjadi jika perusahaan baru

didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan

usaha yang dijalankan selama ini.4

Page 5: sistem informasi koperasi

b. Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem yang sudah

ada. Perkembangan usaha perusahaan menurut sistem akuntansi untuk

menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat

penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan

kebutuhan manajemen.

c. Memperbaiki pengendalian dan pengecekan intern. Akuntansi merupakan alat

pertanggungjawaban kekayaan suatu organisasi. Pengembangan sistem

informasi akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan

terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggungjawaban terhadap

pengguna kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Pengembangan sistem informasi akuntansi bertujuan untuk memperbaiki

pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.

d. Untuk menekan biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Pengembangan sistem informasi akuntansi sering digunakan untuk menghemat

biaya informasi yang merupakan barang ekonomi, sehingga untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya.

5.2. Credit Union (CU)

Credit Union (CU) atau yang biasa disebut koperasi kerdit merupakan salah

satu dari banyaknya jenis koperasi.

Di Indonesia pengertian koperasi menurut Undang-undang koperasi tahun

1997 No. 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian adalah: organisasi ekonomi rakyat

yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi

yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan (Anoraga & Widiyanti, 1993).

Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 :

1. Keanggotaan sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian SHU (Sisa hasil usaha) dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

6. Pendidikan Koperasi

7. Kerjasama antara koperasi .

5

Page 6: sistem informasi koperasi

Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-

anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang ringan.

Akan tetapi untuk memberikan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal.

Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan

yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota yang perlu

dibantu. Oleh karena itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut koperasi simpan-

pinjam (Anoraga & Widiyanti, 1993).

Secara teoritis, koperasi kredit ditujukan untuk tidak mengejar laba semata.

Koperasi kredit didirikan tidak hanya untuk memberi keuntungan bagi para pemegang

sahamnya. Keuntungan atau laba dari modal para anggota yang diraih koperasi kredit

digunakan untuk tujuan-tujuan demokratis, kesadaran sosial dan pengembangan

manusianya. Inilah ciri khas yang membedakan koperasi kredit dengan lembaga

keuangan lain seperti bank dan perusahaan-perusahaan investasi lain.

Adapun program kerja yang akan dinilai yang merupakan program kerja Credit

Union adalah:

1. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.

2. Menambah jumlah anggota baru.

3. Meningkatkan pelayanan pengurus Credit Union.

4. Melakukan kegiatan pinjaman.

5. Memberikan pendidikan.

6. Berperan dalam kegiatan sosial.

Koperasi kredit yang merupakan badan usaha yang dimiliki dan dikendalikan

oleh anggotanya bersifat demokrasi dimana keanggotaan terbuka untuk siapa saja.

Idealisme koperasi kredit adalah memberikan pelayanan bagi siapa saja yang

membutuhkannya.

6. Metodologi PenelitianMetodologi yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi untuk CU

Arih Ersada Desa Gajah adalah metodologi berorientasi objek dengan tools yang akan

digunakan adalah UML (Unified Modeling Language).

Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang

mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi

yang diberlakukan terhadapnya (A.S. & Shalahuddin, 2014).6

Page 7: sistem informasi koperasi

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas, karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu

masalah dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut.

2. Kecepatan pengembangan, karena sistem yang dibangun dengan baik dan benat pada

saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat

pengkodean.

3. Kemudahan pemeliharaan, karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap

dan stabil dapat dpisahkan dari pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya kosistensi, karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat

analisis, perancangann maupun pengkodean.

5. Meningkatkat kualitas sistem, karenapendekatan pengembangan lebih dekat dengan

dunia nyata adanya kosistensi pada saat pengembangannya sehingga sistem yang

dibangun memiliki sedikit kesalahan.

UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan

komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung

(A.S. & Shalahuddin, 2014). UML muncul dikarenakan adanya kebutuhan pemodelan visual

untk menspsesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem pada

perkembangan teknk pemrograman berorientasi objek.

6.1. Tahapan Penelitian

Pada pengembangan sistem informasi akuntansi untuk CU Arih Ersada Desa Gajah ini,

tahapan-tahapan yang akan diikuti sesuai dengan tahapan yang ada pada pendekatan Rational

Unified Process (RUP).

RUP (Rational Unified Process) adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang

dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih

diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (A.S. & Shalahuddin, 2014). RUP adalah tahapan

pengembangan sistem secara iteratif khusus untuk pemrograman berorientasi objek.

RUP memiliki empat buah tahapan yang dapat dilakukan secara iterasi. Berikut adalah

tahapan pada pendekatan RUP, yaitu:

1. Inception (Permulaan)

Pada tahap ini, terjadi pemodelan proses bisnis yang dibutuhkan (business

modeling) dan mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat (requirements).

7

Page 8: sistem informasi koperasi

Business modeling dan requirements untuk sistem informasi akuntansi CU

Arih Ersada Desa Gajah diperoleh dengan cara observsi dan wawancara. Dan untuk

mengerjakannya perlu memahami ruang lingkup dari sistem informasi yang akan

dibuat dan menciptakan kasus operasional yang dibutuhkan dari CU Arih Ersada

Desa Gajah.

2. Elaboration (Perluasan/Perencanaan)

Tahap ini memfokuskan kegiatan pada perencanaan arsitektur sistem. Pada

tahap ini,terjadi pendeteksian resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang akan

dibuat.

Pada tahap ini, rencana pengembangan untuk sistem infromasi akuntansi CU

Arih Ersada Desa Gajah sudah dibuat. Rancangan arsitektur sistem informsi akuntnasi

CU Arih Ersada Desa Gajah yang akan dibuat sudah diterjamahkan kedalam use case

dan diimplementasikan kedalam prototype yang akan didemonstratsikan kepada

pengguna sistem infromasi akuntansi (pengurus CU) untuk mengurangi setiap resiko

teknis yang diidentifikasi.

3. Construction (Konstruksi)

Pada tahap ini, terjadi pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap

ini lebih pada implementasi sistem kedalam kode program dan pengujian sistem yang

sudah dibuat.

Pada tahap ini, terjadi peroses pengkodean program sistem infromasi akuntansi

yang sesuai dengan prototype yang sudah dibuat. Hasil dari tahapan ini adalah sebuah

sistem informasi akuntansi untuk CU Arih Ersada Desa Gajah.

4. Transition (Transisi)

Pada tahap ini, terjadi proses instalisasi sistem agar dapat dimengerti oleh

pengguna.

Pada tahap ini akan dilakukan proses pelatihan pengguna sistem informasi

akuntansi CU Arih Ersada Desa Gajah (pengurus CU) dan juga pengujian sistem

informasi akuntansi tersebut oleh pengurus CU apakah sudah sesuai dengan harapan

mereka.

8

Page 9: sistem informasi koperasi

Akhir dari keempat tahapan ini adalah sistem informasi akuntnasi untuk CU Arih

Ersada Desa Gajah. Keempat tahapan pada RUP dijalankan secara berurtan dan iteratif

dimana setiap iterasi dapat digunkan untuk memperbaiki iterasi berikutnya.

6.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah satu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

dari suatu penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang berisi informasi tentang segala sesuatu mengenai objek yang akan

dijadikan fokus dalam penelitian atau yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data

sekunder atau data tambahan berisi informasi tentang hal-hal lain yang ada hubungannya

dengan objek penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

dua yaitu: data utama dan data pendukung. Data utama adalah data yang diperoleh dari para

informan. Informan yaitu orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan sebagai fokus

penelitian. Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen yang berupa

catatan, rekaman, gambar, serta bahan-bahan lain yang dapat mendukung dalam penelitian ini

(Ferdian, 2010).

Berikut adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secara langsung kepada pengguna sistem. (Suryantara, 2014).

Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

secara lisan kepada pihak yang terkait dengan pokok permasalahan. Wawancara

dilakukan dengan berdialog langsung dengan pengurus dari CU Arih Ersada Desa

Gajah, kemudian dicatat seperlunya guna memperoleh informasi tertulis atau

lisan mengenai jenis transaksi, arus transaksi dan jenis laporan yang menjadi hasil

dalam CU Arih Ersada Desa Gajah.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup sistem

informasi akuntansi yang akan dikembangkan pada CU Arih Ersada Desa Gajah.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah pengambilan data dengan melakukan

pengamatan langsung ke lapangan (Suryantara, 2014).

Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung

sistem yang sedang berjalan untuk lebih mengetahui secara detail proses 9

Page 10: sistem informasi koperasi

operasional yang berjalan dan memiliki gambaran tentang kebutuhan yang

diperlukan oleh sistem informasi akuntansi yang akan dikemnbangkan pada CU

Arih Ersada Desa Gajah.

Informasi yang diperoleh dari ini digunakan untuk membuat uraian tertulis dan

menyusun bagan aliran data ( Data Flow Diagram (DFD)) yang akan dirancang.

6.3. Tempat Penelitian & Objek Penelitian

Tempat penelitian adalah CU Arih Ersada Desa Gajah yang berlokasi di Jalan Udara

Ujung, Desa Gajah, Kec. Simpang Empat, Kab. Karo, Sumatera Utara.

Adapun yang menjadi objek penelitian yang akan menjadi perhatian adalah terkait

dengan dokumen atau file-file dari pencatatan transaksi yang akan disusun kedalam

laporan yang digunkan dalam sistem informasi akuntansi.

7. Kebutuhan Sistem7.1. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan di luar fungsi daripada sistem, terdiri

dari hardware ( perangkat keras ), software ( perangkat lunak ) dan user ( pengguna ).

a. Kebutuhan minimal perangkat keras yang akan dibangun memiliki spesifikasi

sebagai berikut :

1) Processor dengan kecepatan 3.0 GHz

2) RAM sebesar 1 GB

3) Kapasitas Hardisk sebesar 250 GB

4) Monitor LCD 17”

b. Kebutuhan minimal perangkat lunak untuk sistem yang akan dibangun adalah:

1) Sistem Operasi : Windows 7

2) Visual Studio 2012

3) SQL Server 2012

4) Aplikasi pendukung : Microsoft Office 2010

c. Kebutuhan minimal user yang menggunakan sistem adalah:

1) Menguasai sistem operasi windows 7

2) Menguasai Microsoft Office 2010

10

Page 11: sistem informasi koperasi

7.2. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang merupakan fungsi daripada sistem,

yang akan menjadi fitur-fitur yang akan digunkan pada sistem. Kebutuhan fungsional

biasanya terdiri dari masukan, proses dan keluaran.

Gambar 1 Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang dibuat.

Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem informasi yang akan

dibuat (A.S. & Shalahuddin, 2014).

Dua hal utama pada usecase, yaitu :

1. Aktor, merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat.

11

Page 12: sistem informasi koperasi

2. Usecase, merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antarunit maupun aktor.

Struktur table adalah spesifikasi file dari tiap tabel yang digunakan dalam sistem yang akan

dibangun. Struktur tabel dari sistem informasi akuntansi yang akan dibangun adalah sebagai

berikut :

1. Tabel Anggota

Nama Tabel : t_anggota

Primari Key : NBA (Nomor Buku Anggota)

Fungsi : untuk menyimpan data anggota

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1 NBA Text 5 Primary key

2 Nama Anggota Text 30

3 Tanggal Date

4 Status Text 15

2. Tabel Simpanan

Nama Tabel : t_simpanan

Primari Key : NBA (Nomor Buku Anggota)

Fungsi : untuk menyimpan data simpanan

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1 NBA Text 5 Primary key

2 Tanggal Date

3 Simpanan Pokok Number

4 Simpanan Wajib Number

5 Simpanan Sukarela Number

6 Angsuran Pinjaman Number

12

Page 13: sistem informasi koperasi

7 Bunga Pinjaman Number

8 Lain-lain Number

3. Tabel Pinjaman

Nama Tabel : t_pinjaman

Primari Key : NBA (Nomor Buku Anggota)

Fungsi : untuk menyimpan data peminjaman

No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

1 NBA Text 5 Primary key

2 Tanggal Date

3 Jenis Pinjaman Number

4 Boroh Bit

5 Jumlah Pinjaman Number

6 Lama Pinjaman Number

13

Page 14: sistem informasi koperasi

8. Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (2015, Februari). Dipetik April 2015, dari

www.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20150205144305.pdf

A.S., R., & Shalahuddin, M. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi

Objek. Bandung: Informatika Bandung.

Anoraga, P., & Widiyanti, N. (1993). Dinamika Koperasi. Semarang.

Basar, A., & Ismady, I. (2009). Kondisi Perbankan 2009 Dan Prospek 2010. Economic

Review. No. 218.

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2004). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan.

Yogyakarta: Andi.

Ferdian. (2010). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Jogiyanto, H. (2001). Analisis Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Oetomo, B. S. (2006). Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Edisi 2. Yogyakarta:

Andi.

Suryantara, I. N. (2014). Merancang Aplikasi Akuntansi dengan VB.Net. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Susanto, E. Y., & IslandScript. (2011). Mudah Merancang Sistem Akuntansi Otomatis.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Todaro, & Michael. (2006). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Winarno, W. W. (2006). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

14