Upload
novita-afsari
View
270
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
free
Citation preview
1
A. Sistem pendidikan di China
Sekilas mengenai pendidikan di China
Konfusius atau Kon Fu Tse (551-479 SM) adalah salah satu filsuf yang
paling berpengaruh, terutama di China. Kutipan pendapat Konfusius di atas
menekankan bahwa orang yang ingin maju dan sukses dalam hidupnya harus
mau belajar dan hal ini menjadi salah satu landasan pendidikan di China
selama lebih dari 2.000 tahun.
China merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan tertua di
dunia dan telah mengembangkan pendidikan sejak beribu-ribu tahun yang
lalu. Meski terkenal sebagai negara atheis dan tidak menjadikan agama
sebagai mata pelajaran di sekolah, pada kenyataannya masyarakat China
mengintegrasikan keberadaan Tuhan atau Dewa sebagai dzat yang mendasari
tingkah laku dan nilai-nilai kehidupan mereka untuk menjadi orang yang
berhati mulia dan menghormati sesama. Ajaran Konfusius mengenai Li atau
etika dan kewajiban juga sangat mempengaruhi filosofi pendidikan
masyarakat China. Ajaran ini mendasari bahwa pendidikan diawali oleh
keluarga melalui pembentukan kebiasaan sejak dini dan dilanjutkan dengan
pendidikan formal di sekolah oleh negara.
Reformasi sistem pendidikan di china
Reformasi Pendidikan di China Reformasi Pendidikan di China terdiri dari
delapan tahapan yang dimulai pada tahun 1949 yang merupakan awal
kebangkitan China Baru dibawah pimpinan Mao Tse Tung. Dalam kurun
waktu 1949-1976 terjadi empat tahap reformasi pendidikan dan
diselenggarakan dua kali Konferensi Pendidikan untuk merevisi kurikulum
pendidikan di China. Sebagai awal dari Reformasi Tahap I (1949-1952)
dilakukan sentralisasi sistem pendidikan untuk menyamakan kurikulum, bahan
ajar, dan lesson plan. Pada bulan Maret 1951 diselenggarakan Konferensi
Pendidikan Pertama untuk melakukan standarisasi pendidikan yang kemudian
menjadi UU Sistem Pendidikan. Undang-undang tersebut mengatur bahwa SD
2
terbagi menjadi tingkat SD awal selama 2 tahun dan SD lanjutan 3 tahun,
SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun.
Pada Reformasi Tahap II (1953-1957) sistem pendidikan sangat
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara dan antar mata pelajaran tidak
saling mendukung atau melengkapi. Untuk itu kembali diselenggarakan
Konferensi Pendidikan Kedua untuk merevisi, memperkuat, dan
mengembangkan kurikulum pendidikan SD-SMA. Kemudian pada tahun
1956, Kementrian Pendidikan China menerbitkan kurikulum lengkap untuk
seluruh mata pelajaran SD-SMA
Reformasi Tahap III (1957-1963) China sedang berada pada masa
terburuk akibat Perang Dingin dengan Negara-negara Barat. Reformasi Tahap
IV (1964-1976) ini posisi guru dianggap tidak penting dan tidak terhormat.
Pada tahun 1966, banyak guru yang diperolok dan dicemooh oleh muridnya
sendiri. Akhirnya mereka pindah dari kota ke desa dan beralih profesi menjadi
petani. Dalam kurun waktu 1966-1976 terus terjadi kekacauan di China dan
ini menjadi titik terendah dalam kepemimpinan Mao. Masa ini dikenal dengan
sebutan Revolusi Kebudayaan. Pada masa ini aktivitas belajar sangat minimal,
kebanyakan siswa ikut dalam unjuk rasa dan provokasi yang dilakukan
masyarakat terhadap pemerintah.
Setelah Mao Tse Tung meninggal dunia pada tahun 1976, posisinya
digantikan oleh Deng Xiao Ping yang memiliki pandangan lebih modern.
Deng adalah salah satu pemimpin China yang mendapat pendidikan di negara
Barat. Pada tahun 1977 diadakan konferensi untuk pendidikan sains yang
menghasilkan rancangan sentralisasi kurikulum dan menerbitkan buku ajar.
Tujuan Reformasi Tahap V (1977-1980) adalah untuk mengejar ketertinggalan
China terutama dalam bidang teknologi. Tahap Reformasi VI berlangsung
antara tahun 1981-1984. Pada tahun 1981, Deng menyatakan perlunya China
mendirikan SD-SMA unggulan
Undang-undang mengenai wajib belajar 9 tahun dikeluarkan pada bulan
Mei 1985 dan mulai diberlakukan sejak April 1986. Hal ini merupakan bagian
dari Reformasi Tahap VII yang berlangsung dari tahun 1985-1998. Pada
3
periode ini SD kembali diubah menjadi 6 tahun dan SMP 3 tahun. Pemerintah
tetap menerapkan sentralisasi kurikulum, akan tetapi bahan ajar boleh
dikembangkan masing-masing daerah sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada.
Kurikulum sudah memasukkan materi pengembangan kepribadian,
menyediakan mata pelajaran pilihan, dan juga menambahkan praktikum.
Tahap ke VIII dari Reformasi Pendidikan di China berlangsung mulai tahun
1998 hingga sekarang ini. Pada bulan September 2001 dikeluarkan kurikulum
baru yang menitikberatkan pada inovasi dan kemampuan mengaplikasikan
teori dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pendidikan prasekolah (TK)Pendidikan prasekolah di Cina berfokus pada anak-anak berusia antara
empat dan enam dan TK mengambil berbagai bentuk. Di kota-kota dan kota-kota,
taman kanak-kanak biasanya menawarkan tiga tahun sekolah dan baik penuh
waktu atau paruh waktu. Di daerah pedesaan, taman kanak-kanak biasanya dalam
bentuk pembibitan dengan satu tahun sekolah. Beberapa taman kanak-kanak di
daerah pedesaan beroperasi musiman. TK dapat dijalankan oleh badan pemerintah
yang berbeda dan juga oleh swasta operator. Pada tahun 2008, sekitar 134.000 TK
dioperasikan di China, yang sekitar 61 persen swasta.
4
2. Sistem pendidikan dasar
Sama seperti di Indonesia, Pendidikan Dasar di China terdiri dari tingkat
SD dan SMP. Hanya saja tidak ada ujian khusus, seperti Ujian Nasional,
sebagai syarat kelulusan SD. Meski demikian, setiap siswa harus memiliki
prestasi yang menonjol sejak kelas 1 SD hingga kelas 3 SMP untuk dapat
masuk ke SMA Unggulan yang disediakan oleh pemerintah provinsi.
Kebanyakan SD dan SMP di China adalah milik pemerintah, sehingga
memiliki kualitas dan fasilitas pendidikannya yang serupa. Kurikulum di SD
dibagi menjadi dua, yaitu untuk SD awal dan SD lanjutan. SD awal terdiri dari
kelas 1 dan 2, sementara SD lanjutan adalah kelas 3-6. Seluruh pelajaran di
SD menggunakan guru kelas kecuali untuk mata pelajaran seni dan olahraga.
Jumlah siswa di tiap kelas mencapai 60-90 orang, terutama di kota-kota besar.
Dalam setahun, pembelajaran efektif di sekolah dilaksanakan selama 40
minggu, total masa liburan adalah 10-11 minggu, dan 1-2 minggu merupakan
masa peralihan semester. Beban pelajaran per minggu untuk tingkat SD awal
adalah 26 jam, SD lanjutan 30 jam, dan SMP 34 jam. Setiap jam pelajaran
berlangsung selama 30 menit untuk SD awal, 35 menit untuk SD lanjutan, dan
40 menit untuk SMP. Sekolah diadakan pada hari Senin-Jumat mulai pukul
07.00 pagi yang diawali dengan senam bersama. Pelajaran di kelas dimulai
sekitar pukul 08.00 yang berlangsung selama 2 jam pelajaran, kemudian
istirahat selama 10 menit, dan dilanjutkan belajar kembali selama 3-4 jam
pelajaran. Istirahat siang dimulai dari 11.30 hingga 13.30 yang dipergunakan
untuk makan dan tidur siang
Kurikulum untuk tingkat SD dan SMP terdiri dari 5-10 mata pelajaran per
tahun. Berikut ini akan ditampilkan tabel Kurikulum Pendidikan Dasar di
China yang terdiri dari mata pelajaran dan persentase proporsinya dalam satu
tahun
5
Proporsi pelajaran Pendidikan Moral dan Kewarganegaraan adalah sebesar 7-9%
dari total pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jumlah ini tidak terlalu besar,
namun merupakan mata pelajaran utama dan wajib diberikan di seluruh sekolah di
China. Kurikulum dan materi pelajaran Pendidikan Moral dan Kewarganegaraan
dibuat oleh pemerintah pusat dan guru harus menyampaikan sesuai buku
pegangan yang ada. Untuk tingkat SD awal, bentuk pelajaran ini berupa
6
Pendidikan Moral dan Kehidupan Sehari-hari (Life Skills). Di sini siswa diajari
untuk mengembangkan kebiasaan pribadi yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Siswa diharapkan memiliki karakter kepribadian, tingkah laku, dan
moral yang sesuai dengan norma masyarakat China.
3. Pendidikan tinggi
Lembaga pendidikan tinggi (HEIs) dapat dibagi menjadi dua kategori.
Perguruan tinggi siklus penghargaan rekan derajat, sementara universitas biasa
menawarkan berbagai program akademik dan kejuruan yang mengarah ke gelar
Sarjana. Derajat dan doktor master juga ditawarkan di universitas-universitas dan
lembaga penelitian. Pada tahun 1977, sebuah "Sistem Kuota" diperkenalkan ke
HEIs. Setiap tahun, Pemerintah memberlakukan kuota pada jumlah calon
mengaku publik dan swasta universitas berkualitas. Lulusan dalam sistem kuota
diberikan ijazah didukung oleh Kementerian Pendidikan. Siswa dan orang dewasa
tidak terdaftar di bawah sistem kuota biasanya mengajukan program belajar-
sendiri ditawarkan oleh universitas, atau keuntungan masuk ke dewasa HEIs
untuk menerima pendidikan yang lebih tinggi
4. Pendidikan kejuruan/vokasional
Dengan Cina muncul sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di
dunia, sejumlah sekolah kejuruan yang didanai oleh swasta telah mengalami
pertumbuhan yang cepat dan beroperasi pada skala yang lebih besar. Berbagai
tingkat sekolah kejuruan sedang dibentuk untuk memberikan pendidikan kejuruan
mulai dari pendidikan SMP sampai pendidikan yang lebih tinggi.
5. Pendidikan orang dewasa
Pendidikan orang dewasa di Cina adalah gabungan dari penawaran yang
berbeda. Terdiri dari SD dewasa (termasuk sekolah dasar dan kelas keaksaraan),
sekolah menengah dewasa, pendidikan jarak jauh dewasa, on-the-job training guru
sekolah, dan HEIs dewasa
7
6. Pendidikan luar biasa
Pendidikan khusus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak
dengan belajar berat masalah atau cacat. Melalui pendidikan, orang cacat dapat
berusaha untuk peluang yang lebih adil dalam masyarakat. Pada akhir tahun 2008,
Cina memiliki total 1640 sekolah untuk pendidikan khusus dengan 417.400 siswa
yang terdaftar.
7. Kurikulum
Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan negara (SEDC), yang
sangat fleksible serta bervariasi atas dasar kemampuan dan karakteristik wilayah,
kota, dan desa, dengan memberikan keleluasaan bagi daerah/pedesaan untuk
menambahkan kurikulum local, dengan acuan sebagai berikut: SD memuat 10
mata pelajaran yang berbeda antara perkotaan dan pedesaan, untuk SD pedesaan
misalnya, memuat pelajaran pertanian selain mata pelajaran inti, matematika, dan
bahasa Cina. Sedangkan untuk SD perkotaan diwajibkan mata pelajaran olah raga.
Sekolah Menengah Pertama memberikan 13 mata pelajaran wajib, termasuk
diantarannya MA. Pendidikan moral, politik, Bahasa Cina, Bahasa Asing dan
matematika, sedangkan untuk SLTA disesuaikan dengan keinginan siswa,
kebutuhan social masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa
mata kuliah pilihan.
8. Pendidikan Bahasa Mandarin
Pelajaran Literatur atau Bahasa Mandarin diberikan sejak tingkat SD awal.
Pada tingkat ini siswa dilatih untuk berbicara dan melafalkan kata-kata dalam
Bahasa Mandarin. Pada tingkat SD mempelajari cara pengucapan yang benar dan
memahami karakter-karakter aksara tersebut terlebih dahulu. Pelajaran menulis
karakter mandarin baru diberikan kepada siswa tingkat SD lanjutan. Dalam
pelajaran Bahasa Mandarin siswa juga mempelajari karya sastra asing namun
tetap dalam Bahasa Mandarin. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki
pengetahuan yang lebih luas tetapi tetap menekankan pada kecintaan dan
kebanggaan pada negaranya sendiri.
8
9. Pendidikan karakter
Di negara Cina, dalam program reformasi pendidikan yang diinginkan
oleh Deng Xiaoping pada tahun 1985, secara eksplisit diungkapkan tentang
pentingnya pendidikan karakter: Throughout the reform of the education system, it
is imperative to bear in mind that reform is for the fundamental purpose of
turning every citizen into a man or woman of character and cultivating more
constructive members of society (Li, 2005). Karena itu program pendidikan
karakter telah menjadi kegiatan yang menonjol di Cina yang dijalankan sejak
jenjang pra-sekolah sampai universitas. Li Lanqing, seorang politikus dan birokrat
Cina yang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang
pendidikan menenkankan tentang bahayanya sistem pendidikan yang terlalu
menekankan hapalan, drilling, dan cara mengajar yang kaku, termasuk sistem
pendidikan yang berorientasi hanya untuk lulus dalam ujian. Sebagai hasilnya,
Cina yang relatif baru bangkit dari keterpurukan ekonomi, sosial, dan budaya
akibat Revolusi Kebudayaan yang dijalankan oleh Mao, bisa begitu cepat
mengejar ketertinggalannya dan menjadi negara yang maju. Presiden Jiang Zemin
sendiri pernah mengumpulkan semua anggota Politburo khusus untuk membahas
bagaimana mengurangi beban pelajaran siswa melalui adopsi sistem pendidikan
yang patut secara umur dan menyenangkan, dan pengembangan seluruh aspek
dimensi manusia; aspek kognitif (intelektual), karakter, aestetika, dan fisik
(atletik) (Li, 2005).
9
10. Sistem ujian
Sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat macam ujian yaitu:
ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah dan ujian masuk SMP, dan
ujian-ujian ini terbatas pada mata pelajaran Bahasa China dan matematika.
Sedangkan ujian masuk SMA, digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk
masuk Perguruan Tinggi, dilakukan ujian seleksi Nasional dengan pemisahan
antara pilihan science atau ilmu sosial.
11. Biaya pendidikan
Alokasi biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan daerah,
dengan distribusi alokasi dari daerah untuk pendidikan yang dikelola oleh daerah
dan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada di kementrian-kementrian.
10
Besar anggaran pendidikan China pada tahun 1990 adalah sebesar 13.1 % dari
anggaran Negara.
12. Peluang kerja lulusan
Kementerian Pendidikan dan otoritas pemerintah lainnya yang bekerja
pada berbagai inisiatif untuk membantu lulusan mencari pekerjaan. Pada tahun
2009, pemerintah menerapkan serangkaian langkah-langkah, seperti skema
magang lulusan, dan mengangkat Tingkat kerja dari 70 persen pada 2008 menjadi
87 persen. Pedoman reformasi dan pembangunan pendidikan digariskan gol
tambahan, seperti reformasi dalam sistem pemeriksaan dan meningkatkan kualitas
pendidikan, bertujuan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di tingkat yang
lebih mendasar. Dewan Negara China telah berjanji RMB 42 miliar untuk
mengatasi masalah langkah-langkah pengangguran dan telah menerapkan
bertujuan untuk menciptakan lebih pekerjaan peluang. Pemerintah mendorong
lulusan untuk bergabung dengan tentara atau bekerja dan mengajar di daerah
terpencil dan tertinggal daerah, seperti China tengah dan wilayah barat, selama
beberapa tahun setelah lulus. Pemerintah juga mendorong lulusan untuk bekerja
untuk akar rumput organisasi dan perusahaan kecil atau swasta, memberikan
insentif pinjaman hingga RMB 2 juta untuk perusahaan padat karya yang
mempekerjakan lulusan. Lulusan yang memulai bisnis mereka sendiri dapat
memperoleh pinjaman hingga RMB 50.000 sebagai modal awal.
B. Sistem pendidikan di Turki
Sekilas mengenai pendidikan di Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk
kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di
Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri
sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap
11
melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap
kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki
Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan
pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah
serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani.
Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional
tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu
Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar
anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan
perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-
pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua
sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah
tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)
Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk
setelah perang turki.
1. Sistem pendidikan
Setelah perubahan dari Usmani ke Republik Turki banyak reformasi di
bidang pendidikan telah dibuat. Seperti di Ottomans bahasa Usmani adalah sulit,
abjad Arab adalah salah satu yang sangat sulit untuk belajar, dengan rasio
keaksaraan sangat rendah dan pendidikan agama adalah subjek utama banyak
perubahan radikal telah dibuat. Beberapa yang penting adalah sekularisasi dan
perubahan abjad.
Sistem pendidikan Turki 8 tahun pendidikan dasar antara usia 6 dan 14,
dan pada tahun 2001 pendaftaran anak-anak dalam rentang usia ini adalah hampir
100%. Untuk 14-18 tahun tiga tahun atau lebih dari pendidikan sekunder tersedia
12
di depan umum, pembelajaran berjarak, kejuruan dan sekolah tinggi. Sekitar 95%
dari siswa menghadiri sekolah negeri, tetapi ketidakcukupan ini membuat
masyarakat semakin memotivasi orang tua kelas menengah untuk mencari
pendidikan swasta.
Selain dari sistem pendidikan umum, juga ada nursery school yaitu
pelatihan pra-sekolah yang diselenggarakan swasta. Namun, tingkat pendidikan
ini belum umum dan terbatas pada sekitar 5-10% dari anak-anak prasekolah di
Turki. Kebanyakan keluarga di kota-kota besar dan ibu-ibu bekerja memilih
untuk tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah Nursery. Pada dasarnya anak-
anak mulai usia sekitar empat tahun dan mempelajari permainan, teater, melukis,
tata krama, lagu, dll
14
2. Sekolah dasar
Sekolah Dasar, yang wajib selama 8 tahun dimulai pada usia 7 umumnya
tetapi, tergantung pada perkembangan fisik anak-anak juga dapat 6 tahun. Di
beberapa daerah pedesaan orang tua tidak dapat mengelola secara fisik untuk
memasukkan anak-anak mereka ke sekolah karena mereka tinggal jauh dari kota-
kota di pegunungan.
3. Sekolah menengah
Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya
memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk
setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat
memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada
tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar
4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka
dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru
memasuki kelas.
4. Pendidikan menengah
Pendidikan Menengah, terdiri dari Ortaokul dan Lioce Ortaokul bagi anak-
anak berumur 12-14 tahun, sedangkan lice sekolah lanjutan atas 3 tahun setelah
Ortaokul. Ortaokul merupakan sekolah umum, yang mempersiapkan untuk
memasuki pendidikan lebih tinggi namun juga di bangun sekolah ortaokul yang
bersifat kejuruan teknik. Tetapi kebanyakan orang tua menghendaki anaknya
memasuki sekolah tamat ortaokul ini. Sedangkan lice juga terdiri dari pendidikan
yang bersifat umum dan pendidikan yang bersifat kejuruan dan teknik.
Sebagiannya ada yang khusus untuk anak laki-laki dan lainnya khususnya untuk
anak perempuan.
15
5. Pendidikan tinggi
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat
tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang
berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak
termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang
diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa depan
yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini
sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun
sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus
mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di
Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3
dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka
mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun
atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki.
6. Manajemen pendidikan
Badan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan adalah Milli Egitim
Bakanligi (Ministry of National Education) Milli Egitim Bakanligi (Departemen
Pendidikan Nasional) yang dikepalai seorang menteri. Untuk periode kali ini
dikepalai oleh Hüseyin Çelik.
7. Pendanaan
Pada tahun 2002, total pengeluaran untuk pendidikan di Turki sebesar $
13,4 miliar, termasuk anggaran negara yang dialokasikan melalui Departemen
Pendidikan Nasional dan swasta dan dana internasional. Universitas publik
biasanya tidak memungut biaya mahal dengan biaya $ 15.000 per tahun, dan oleh
karena itu, mayoritas siswa mengikuti pendidikan di lembaga-lembaga publik.
Sejak 1998, perguruan tinggi telah diberikan otonomi yang lebih besar dan
didorong untuk meningkatkan dana melalui kemitraan dengan industri.
16
8. Kurikulum
Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:
Bahasa Turki
Turki sastra
Matematika
Fisika
Chemistry
Biologi
Geometry
Sejarah Turki
Geografi
Bahasa Inggris
Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia)
Keamanan nasional
Studi kesehatan
Electives
Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan)
Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-
Hatip SMA)
Pada akhir sekolah tinggi, selama 12 tahun, siswa mengambil Finishing School
Examination dan mereka diminta untuk melewati ini untuk mengambil OSS dan
melanjutkan studi di sebuah universitas.
17
C. Sistem pendidikan di Indonesia
Jenjang pendidikan
Dalam usaha pemerataan pendidikan di Indonesia, usia wajib belajar di
Indonesia dimulai sejak 6 hingga 15 tahun (wajib belajar 9 tahun) dan pemerintah
pusat serta pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan. Angka melek huruf Indonesia adalah sebesar 87,9%
atau menduduki peringkat 95 dari 179 negara yang disurvei. Menurut pasal 14
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Untuk lebih jelasnya akan diura ikan lebih lanjut pada bagian berikut.
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggaraan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal, dalam bentuk Taman Kanak-
Kanak, Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. (pasal 28, UU
SISDIKNas, 2003). Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non-formal
berbentuk Kelompok Bermain,Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain
yang sederajat (pasal 28, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini sebagai upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan ini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
oleh anak usia dini.
18
2. Pendidikan dasar
Menurut pasal 17 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun
2003, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
pendidikan menengah (UU SISDIKNAS, 2003).
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Pada pendidikan dasar ini pada umumnyan terbagi menjadi Sekolah
Dasar (6-12 tahun) dan Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun). Pada
pendidikan dasar diberikan mata pelajaran yang merupakan dasar bagi pendidikan
tingkat lanjutan di tingkat menengah atas. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain:
Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Olahraga, dan lain-lain.
Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian
Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama
pendidikan 3 tahun. Pada akhir pendidikan di Sekolah Menengah Pertama juga
diadakan ujian untuk menyelesaikan pendidikan 3 tahun.
3. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar (pasal 18, UU SISDIKNAS 2003), dengan umur berkisar 16-18tahun.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
19
(SMK), dan Madrasah Aliyah Kjuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Lama pendidikan menengah atas ini adalah 3 tahun.
Setiap jenjang terdapat ujian yang diselenggarakan oleh negara dibawa
Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian tersebut dilaksanakan pada akhir
pendidikan disetiap jenjang yang bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi (ke akademi atau perguruan tinggi ). Di
Indonesia, pada Sekolah Menengah Atas, jurusan yang ada adalah jurusan Ilmu
Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa, sedangkan di Sekolah
Menengah Kejuruan banyak jurusannya. Pada Sekolah Menengah
Kejuruan, dilakukan pemisahan sesuai bidangnya. Sekolah Menengah Kejuruan
jurusan Otomotif, Kimia, Teknik Komputer, Elektronika, Gambar, Bangunan,
Listrik, Bengkel, Kayu, Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Manajemen, Tata
Boga, Tata Busana, Tata Laksana, Kecantikan, Agribisnis, Holtikultura,
Perikanan, Kesenian, Musik, dan sebagainya (Kunandar, 2009).
Kenaikan kelas pada tingkat sekolah menengah dilaksanakan pada tiap
akhir tahun ajaran. Pada akhir jenjang tingkat menengah, terdapat ujian nasional
yang diselenggarakan oleh negara dibawah Kementerian Pendidikan Nasional.
Ujian tersebut juga dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang yang
bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan pada tingkat yang
lebih tinggi.
Tetapi ujian akhir pada tingkat menengah ini belum bisa dijadikan dasar
untuk masuk perguruan tinggi (Kunandar, 2009).
Selain jenjang pendidikan di atas, di Indonesia terdapat juga pendidikan lain
sebagai berikut.
4. Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal
dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata1).
20
5. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli
ilmu agama (pasal 30, UU SISDIKNAS 2003).
6. Pendidikan kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh
departemen atau lembaga nondepartemen( pasal 29, UU SISDIKNAS 2003).
Pendidikan ini berfungsi meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu
departemen atau lembaga nondepartemen.
7. Pendidikan jarak jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan (pasal 31, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini berfungsi
memberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
8. Pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah 12 (dalam
bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB) (pasal 32, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan
layanan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik di daerah terpencil atau
terbelakang, masyarakat adat terpencil, dan/atau mengalami bencana alam,
bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
21
9. Kurikulum pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008
dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006
dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh BSNP
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP dimana
panduan tersebut berisi sekurang-kurangnya model-model kurikulum tingkat
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/ karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan peserta didik.
22