Upload
andreassyptr13
View
222
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
skenario c
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor
: dr. Thia PrameswarieModerator
: Eldhi Aprian
Sekretaris Meja: Masitha Prilina Yusmar
Sekretaris Papan: Fadil Ramadhan
Waktu
: Rabu, 8 Oktober 2014
Jumat, 10 Oktober 2014Rule tutorial: 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam
2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman
3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat
4. Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan
2.2 Skenario Kasus
Natasya, bayi perempuan, berusia 3 tahun dengan berat badan 12 kg dibawa ibunya ke IGD RSMP karena kaki tangannya dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung. Natasya sudah tidak BAK sejak 10 jam yang lalu. Sejak 4 hari yang lalu Natasya BAB cair frekuensi 6-8x/hari, konsistensi cair, darah dan lendir tidak ada dan dibawa ibunya berobat ke bidan tapi tidak ada perubahan bahkan keluhan bertambah disertai muntah setiap kali makan dan minum. Ibu Natasya hanya berusaha memberikan oralit tapi selalu dimuntahkan.
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal.
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: kesadaran apatis, nadi tidak teraba, frekuensi napas 40x/menit, capillary refilled > 3 detik.
Keadaan spesifik:
Kulit: kutis marmorata, teraba dingin dan turgor menurun
Kepala: mata cekung, mukosa bibir dan mulut kering
Thoraks: simetris, retraksi tidak ada. Jantung: bunyi jantung I dan II normal, bising tidak ada. Paru: vesikuler, ronchi tidak ada.
Abdomen: datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral dingin (+/+)
Dari hasil pemeriksaan diatas Dokter IGD tersebut akan melakukan tindakan pertolongan pertama yaitu memposisikan anak dalam posisi hirup, memberikan oksigen intranasal, kemudian saat akan memberikan cairan resusitasi, akses vena sulit didapat sehingga dokter mengambil keputusan untuk melakukan intraoseus dan diberikan resusitasi cairan. Selain itu dokter juga berupaya konsul ke dokter spesialis untuk dilakukan pemasangan vena seksi.2.3 Klarifikasi Istilah1. Lendir : barang cair yang pekat dan licin yang dihasilkan oleh kelenjar bersel satu pada selaput lendir.
2. Muntah : keluarnya makanan dari lambung melalui mulut.
3. Oralit : obat berupa bubuk garam untuk dicairkan sebagai pengganti mineral dan cairan yang keluar akibat penyakit muntaber.
4. Apatis : tidak ada perasaan atau ketidakacuhan.
5. Capillary refilled : tes yang dilakukan dengan cepat pada daerah dasar kuku untuk memonitor jumlah dehidrasi dan jumlah aliran darah jaringan.
6. Kutis marmorata : bercak kemerahan yang menyerupai lingkaran atau bulatan pada badan tngan dan kaki secara simetris.7. Turgor : keadaan menjadi turgid (membengkak dan terkongesti) sensasi penuh yang normal dan lain.
8. Vesikuler : bising yang terjadi karena mengembang dan mengempisnya gelembung paru.
9. Posisi hirup : posisi kepala dengan sendi ekstensi untuk perbaikan jalan nafas.
10. Intranasal : di dalam hidung.
11. Resusitasi : usaha menghidupkan kembali dengan pernafasan buatan, pijat, dan rangsangan jantung.
12. Intraoseus : di dalam tulang
13. Vena seksi : prosedur pembedahan gawat darurat untuk mendapatkan akses pembuluh darah vena untuk melakukan resusitasi pada penderita syok.
2.4 Identifikasi Masalah
1. Natasya, bayi perempuan, berusia 3 tahun dengan berat badan 12 kg dibawa ibunya ke IGD RSMP karena kaki tangannya dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung, serta sudah tidak BAK sejak 10 jam yang lalu.
2. Sejak 4 hari yang lalu Natasya BAB cair frekuensi 6-8x/hari, konsistensi cair, darah dan lendir tidak ada dan dibawa ibunya berobat ke bidan tapi tidak ada perubahan bahkan keluhan bertambah disertai muntah setiap kali makan dan minum.3. Ibu Natasya hanya berusaha memberikan oralit tapi selalu dimuntahkan, riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal, riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.
4. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: kesadaran apatis, nadi tidak teraba, frekuensi napas 40x/menit, capillary refilled > 3 detik.5. Keadaan spesifik:
Kulit: kutis marmorata, teraba dingin dan turgor menurun
Kepala: mata cekung, mukosa bibir dan mulut kering
Thoraks: simetris, retraksi tidak ada. Jantung: bunyi jantung I dan II normal, bising tidak ada. Paru: vesikuler, ronchi tidak ada.
Abdomen: datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral dingin (+/+)6. Dari hasil pemeriksaan diatas Dokter IGD tersebut akan melakukan tindakan pertolongan pertama yaitu memposisikan anak dalam posisi hirup, memberikan oksigen intranasal, kemudian saat akan memberikan cairan resusitasi, akses vena sulit didapat sehingga dokter mengambil keputusan untuk melakukan intraoseus dan diberikan resusitasi cairan. Selain itu dokter juga berupaya konsul ke dokter spesialis untuk dilakukan pemasangan vena seksi.2.5 Analisis Masalah1. Natasya, bayi perempuan, berusia 3 tahun dengan berat badan 12 kg dibawa ibunya ke IGD RSMP karena kaki tangannya dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung, serta sudah tidak BAK sejak 10 jam yang lalu.a. Apa makna kaki dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung?
b. Bagaimana berat badan normal anak usia 3 tahun dan hubungan pada kasus? c. Apa penyebab kaki dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung? d. Bagaimana mekanisme kaki dingin seperti es, tampak lesu dan mata cekung? e. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus? f. Bagaimana penatlaksanaan awal sebelum dibawa ke IGD? g. Apa dampak dari keluhan yang dialami oleh Natasya? h. Apa ada hubungan antara tidak BAK sejak 10 jam yang lalu dengan keluhan yang dialami? i. Bagaimana menilai derajat dehidrasi dan termasuk derajat berapa yang dialami oleh Natasya? j. Bagaimana klasifikasi syok dan hubungan pada kasus? k. Bagaimana penatalaksanaan awal syok? 2. Sejak 4 hari yang lalu Natasya BAB cair frekuensi 6-8x/hari, konsistensi cair, darah dan lendir tidak ada dan dibawa ibunya berobat ke bidan tapi tidak ada perubahan bahkan keluhan bertambah disertai muntah setiap kali makan dan minum.
a. Apa makna riwayat 4 hari yang lalu? b. Bagaimana klasifikasi dari BAB? c. Bagaimana hubungan riwayat 4 hari yang lalu dengan keluhan sekarang? d. Apa penyebab keluhan Natasya? e. Bagaimana mekanisme darikeluhan yang dialami oleh Natasya? f. Apa dampak dari keluhan yang dialami oleh Natasaya? g. Mengapa setelah Natasya dibawa ke bidan belum ada perubahan? h. Bagaimana penanganan awal untuk kasus diare? 3. Ibu Natasya hanya berusaha memberikan oralit tapi selalu dimuntahkan, riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal, riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.
a. Apa makna pemberian oralit selalu dimuntahkan, riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal, dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal? b. Apa komposisi dan bagaimana cara kerja dari oralit? c. Bagaimana pembuatan dan pemberian oralit pada anak? d. Apa indikasi dan kontraindikasi dari pemberian oralit pada anak? 4. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: kesadaran apatis, nadi tidak teraba, frekuensi napas 40x/menit, capillary refilled > 3 detik.
a. Apa interpretasi keadaan umum? b. Bagaimana patofisiologi hasil yang abnormal? c. Bagaimana cara pemeriksaan capillary refilled?5. Keadaan spesifik:
Kulit: kutis marmorata, teraba dingin dan turgor menurun
Kepala: mata cekung, mukosa bibir dan mulut kering
Thoraks: simetris, retraksi tidak ada. Jantung: bunyi jantung I dan II normal, bising tidak ada. Paru: vesikuler, ronchi tidak ada.
Abdomen: datar, lemas, bising usus meningkat, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral dingin (+/+)
a. Apa interpertasi keadaan spesifik? b. Bagaimana patofisiologi hasil yang abnormal? c. Bagaimana pemeriksaan kutis marmorata dan dan apa tujuan pemeriksaannya? 6. Dari hasil pemeriksaan diatas Dokter IGD tersebut akan melakukan tindakan pertolongan pertama yaitu memposisikan anak dalam posisi hirup, memberikan oksigen intranasal, kemudian saat akan memberikan cairan resusitasi, akses vena sulit didapat sehingga dokter mengambil keputusan untuk melakukan intraoseus dan diberikan resusitasi cairan. Selain itu dokter juga berupaya konsul ke dokter spesialis untuk dilakukan pemasangan vena seksi.a. Apakah penatalaksanaan awal yang dilakukan oleh dokter IGD sudah benar dan tepat? Jika belum tepat apa yang harus dilakukan? b. Apa saja tindakan pertolongan pertama di IGD untuk Natasya? c. Bagaimana manajemen resusitasi cairan dan hubungannya pada kasus? d. Apa indikasi pemberian O2 secara intranasal? e. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari pemberian resusitasi secara intraoseus, vena seksi, dn akses vena? f. Bagaimana pemberian cairan secara intraoseus, vena seksi , dan akses vena? 7. Apa yang mungkin terjadi pada kasus ini? 8. Pemeriksaan tambahan apa yang diperlukan untuk kasus ini?9. Apa yang paling mungkin terjadi pada kasus? 10. Bagaimana penatalaksanaan yang harus dilakukan untuk kasus ini? 11. Apa yang terjadi jika tidak ditatalaksana secara komprehensif? 12. Bagaimana peluang kesembuhannya? 13. Kompetensi yang sesuai sebagai dokter umum untuk kasus ini? 14. Pandangan Islam 2.6 Hipotesis
Natasya, bayi perempuan, usia 3 tahun, mengalami syok hipovolemik et causa diare dan dehidrasi berat.2.7 Kerangka Konsep
Etiologi (?)
BAB cair 6-8x/ hari
muntah
Diare
Tidak BAK sejak 10 jam
Dehidrasi berat
Syok hipovolemik
Mata cekung
Apatis
Nadi tidak teraba
Akral dingin
7