6
BAB 1 PENDAHULUAN Lansia merupakan seorang usia lanjut yang tidak dapat bereproduksi lagi dengan baik dan produktif, dalam kehidupan kita apalagi kita seorang dokter sering kita temui lansia yang banyak dengan factor dan problematika di kehidupanya. Kebanyakan kasuss yang kita hadapi terhadap seorang lansia adalah factor psikologis baik itu karena penyakit, keluarga, lingkungan, maupun dalam hal lain. Pada umumnya, banyak lansia berpendapat bahwa kehidupannya sudah tidak berarti lagi unttuk oarng lain, selain itu dia merasa tidak diperdulikan dikarenakan factor usia yang sudah lanjut, dan bahkan dia merasa kehadirannya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat tidak berguna lagi. Dalam hal ini, dikarenakan kita termasuk didalam kedokteran keluarga kita harus tahu bagaimana cara menangani hal seperti ini agar tidak tercipta lagi hal-hal yang dapat menumbilkan kekacauan hati dan pikiran para lansia. Dengan kata lain orang yang memang berperan besar dalam hal ini aitu keluarga karena keluarga merupakan hal yang paling dekat dan paling mengerti tentang si lansia Disini kita harapkan adanya kerja sama antara dokter dan keluarga dalam menanggapi hal tersebut, dengan kata lain seorang keluarga tidak boleh acuh tak acuh dengan maslah ini, karena jika masalah ini tidak diatasi dengan maksimal dapat menimbulkan dampak yang urut terhadap lansia itu sendiri. Rasa cemas, merasa tidak nyaman dengan kehadirannya dan lain sebagainya dapat membuatnya mengalami gangguan psikolog dan kesehatannya. Jadi, dengan kata lain peran dokter keluarga dan kkeluarga itu sendiri sangat penting untuk kehidupannya.

sken 3 blok 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sekanario

Citation preview

Page 1: sken 3 blok 6

BAB 1

PENDAHULUAN

Lansia merupakan seorang usia lanjut yang tidak dapat bereproduksi lagi dengan baik dan produktif, dalam kehidupan kita apalagi kita seorang dokter sering kita temui lansia yang banyak dengan factor dan problematika di kehidupanya. Kebanyakan kasuss yang kita hadapi terhadap seorang lansia adalah factor psikologis baik itu karena penyakit, keluarga, lingkungan, maupun dalam hal lain.

Pada umumnya, banyak lansia berpendapat bahwa kehidupannya sudah tidak berarti lagi unttuk oarng lain, selain itu dia merasa tidak diperdulikan dikarenakan factor usia yang sudah lanjut, dan bahkan dia merasa kehadirannya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat tidak berguna lagi.

Dalam hal ini, dikarenakan kita termasuk didalam kedokteran keluarga kita harus tahu bagaimana cara menangani hal seperti ini agar tidak tercipta lagi hal-hal yang dapat menumbilkan kekacauan hati dan pikiran para lansia. Dengan kata lain orang yang memang berperan besar dalam hal ini aitu keluarga karena keluarga merupakan hal yang paling dekat dan paling mengerti tentang si lansia

Disini kita harapkan adanya kerja sama antara dokter dan keluarga dalam menanggapi hal tersebut, dengan kata lain seorang keluarga tidak boleh acuh tak acuh dengan maslah ini, karena jika masalah ini tidak diatasi dengan maksimal dapat menimbulkan dampak yang urut terhadap lansia itu sendiri. Rasa cemas, merasa tidak nyaman dengan kehadirannya dan lain sebagainya dapat membuatnya mengalami gangguan psikolog dan kesehatannya.

Jadi, dengan kata lain peran dokter keluarga dan kkeluarga itu sendiri sangat penting untuk kehidupannya.

Page 2: sken 3 blok 6

BAB 2DATA PELAKSANAAN TUTORIAL

I. JUDUL BLOKKESEHATAN dan KEDOKTERAN KELUARGA

II. JUDUL SKENARIO

III. NAMA TUTOR1. Prof.dr. Antoni Tan2. DR.dr. Umar Zein Sp.PD

IV. DATA PELAKSANAAN TUTORIAL1. TUTORIAL 1TANGGAL : 01 Juli 2011WAKTU : 07.50 – 10.20 WIBTEMPAT : RUANG TUTORIAL R32

2. TUTORIAL 2TANGGAL : 04 Juli 2011WAKTU : 07.50 – 10.20 WIBTEMPAT : RUANG TUTORIAL R32

3. PLENOTANGGAL : 07 Juli 2011WAKTU : 07.50 – 11.10 WIBTEMPAT : RUANG KULIAH

Page 3: sken 3 blok 6

BAB 3SKENARIO IV

Seorang nenek usia 60 tahun datang dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan bengong. Hal tersebut dialami nenek kuranglebih 1 tahun ini. Nenek juga lupa nama anak-anak dan cucunya, gampang cemas, dan afasia. Aktivitas nenek hanya duduk-duduk dan baca koran semenjak pensiun sejak 4 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan status presens : CM, TD: 150/110mmHg, HR: 82x/menit, RR:20x/menit, T: 36,4’C.

Apakah yang terjadi pada nenek tersebut? Tindakan apa yang harus dilakukan pada nenek ini.

Page 4: sken 3 blok 6

BAB 4PEMBAHASAN SKENARIO

4.1Klarifikasi istilah1. Afisia

Ganguan bicara yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada otak.2. CM

Atau compos mentis yaitu kesadaran penuh3. Pensiun

Seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda).

4.2Menetapkan Permasalahan1. Nenek usia 60 tahun dengan keluhan suka bengong.2. Nenek lupa nama anak-anak dan cucunya3. TD: 150/110mmHg4. Pensiun sejak 4 tahun yang lalu

4.3Analisis Masalah1. Pasien mengalami ganguan sistem saraf2. Pasien mengalami demensia3. Pasien mengalami hipertensi

4.4Kesimpulan SementaraSeorang nenek 60 tahun mengalami penyakit degenaratif pada otak yaitu alzheimer.

4.5Tujuan Pembelajaran1. Definisi dan etiologi penyakit degeneratif2. Klasifikasi penyakit degeneratif pada otak3. Patofisiologi penyakit degeneratif pada otak4. Pemeriksaan fisik dan penunjang penyakit degeneratif pada otak5. Penatalaksanaan penyakit degeneratif6. Prognosis penyakit degeratif pada otak7. Peranan keluarga dan lingkungan terhadap penyakit degeneratif 8. Upaya rehabilitatif, promotif dan preventif

Page 5: sken 3 blok 6

BAB 5TINJAUAN TEORI