95
i SKRIPSI ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI, DAN EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH MUH. ASRI ALFATHIR DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

i

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI, DAN

EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

MUH. ASRI ALFATHIR

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

ii

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI, DAN

EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana ekonomi

Disusun dan diajukan oleh

MUH. ASRI ALFATHIR

A111 12 012

Kepada

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

iii

SKRIPSI

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan

Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah

disusun dan diajukan oleh

MUH. ASRI ALFATHIR A111 12 012

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujiankan

Makassar, 2016

Pembimbing I

Dr. H. Abdul Hamid Paddu, MA. NIP 19590306 198503 1 002

Pembimbing II

Dr. Sabir, SE., M.Si NIP 19740715 200212 1 003

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Drs. Muhammad Yusri Zamhuri, M.A., Ph.D NIP 19610806 198903 1 004

Page 4: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

iv

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI,

EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

Disusun dan diajukan oleh

MUH. ASRI ALFATHIR

A111 12 012

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 30 Agustus 2016 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. H. Abd. Hamid Paddu, MA Ketua 1.......................

2. Dr. Sabir, SE., M.Si Wakil 2.......................

3. Prof. Dr. Hj. Rahmatia, MA. Anggota 3.......................

4. Dr. Ir. Muh. Jibril Tadjibu, SE., M.Si Anggota 4.......................

5. Drs. A. Baso Siswadharma, M.Si. Anggota 5.......................

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Drs.Muh.Yusri Zamhuri,MA, Ph.D

NIP. 19610806 198903 1 004

Page 5: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : MUH. ASRI ALFATHIR

Nim : A 111 12 012

Jurusan/program studi : ILMU EKONOMI / STRATA 1

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI, EKSPOR

NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

Adalah karya ilmiah saya sendiri, sepanjang pengetahuan saya dalam naskah

skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara

tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur ciplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 30 September 2014

Yang membuat pernyataan

MUH. ASRI ALFATHIR

Page 6: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

vi

PRAKATA

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Dengan mengucap syukur alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, hidayah, karunia dan anugerah-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan

kepada Rasulullah Saw, beserta orang – orang yang tetap setia meniti jalannya

sampai akhir zaman.

Skripsi dengan judul ”ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA,

REMITANSI TKI, EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH ” disusun

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

(S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik

tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta saran – saran dari berbagai pihak.

Dari keseluruhan potongan di skripsi ini bagi penulis Prakata adalah bagian

yang paling mengharukan, ingatan penulis akan bergerak mengalur mundur

mengingat kembali setiap langkah dan orang – orang yang menemani langkah

tersebut.

Penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan

yang setinggi–tingginya kepada kedua orang tua penulis, Ibu....Ibu.....Ibu, dan

Bapak. Teruntuk ayah handa H. Ambo Sappe yang telah menuntun hidup penulis

dengan keteladanan, kesabaran, kedamaian dan cinta kasih yang teramat dalam

dan tulus; Ibunda tercinta Hj. Sati yang telah menitiskan niat, keikhlasan dan doa

Page 7: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

vii

tak henti –hentinya sehingga penulis dapat mencapai cita-cita. semoga penulis

dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

Teruntuk genk saya di rumah (PLAGA) hahaha kakanda senior sekaligus

kakak kandung Muhammad Jamil, Adi Anwar, Zainal. C, Erniati, Tetti Herawati,

Ersya Nita dan adinda yang lagi masa – masa anak mudanya Amri Affan. Mohon

maaf penulis ucapkan untuk adikku jika uang jajanmu terasa tak cukup karena

harus berbagi dengan biaya kuliah abangmu. kalian the best team that i ever

have. Para keponakanku tercinta yang selalu membuatku pusing tujuh keliling

dengan segala tingkah jahil, tapi tetap membuatku tersenyum indah walau penuh

kekesalan Muhammad Adrian, Zaskia Nur Salsabila, Aisyah Nur Fatimah, Aditia

Qifayah, Daffa abdul Fatta, Syakira Saila Salfa, and next calon ponakan baru

yang masih dalam kandungan, kalian adalah semangat tersendiri buat penulis

(wkwkwkwk). Dan takmungkin terlupakan, para ipar-iparku yang sangat laur

biasa membirakan semangat bagi penulis, the Sister tercinta Salma, kak Imma,

Kak Irma, and My brother Aswanda, Haris, Adi. Kalian adalah para ipar yang

penulis anggap seperti kakak kandung sendiri.

Pretty sister and handsome brother of all time Ramdana Rahim (kak Rara)

dan kak Anas, terima kasih selama beberapa tahun terakhir telah menjadi kakak

sekaligus motivator bagi penulis dengan segala nasihat sekaligus arahan yang

tak henti-henti. Serta sosok keluarga baruku disini Bapak Rahim dan Mama

Indah, jasa kalian tidak mungkin terlupakan yang senang tiasa mengantar jemput

penulis bolak balik kampus selama setahun awal perkuliahan dsb.

Proses kuliah dan pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

tangan–tangan handal dan berpengalaman, terima kasih setinggi – tingginya

teruntuk para dosen dan pegawai di jajaran Fakultas yang mengawal perjalanan

penulis hingga saat ini.

Page 8: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

viii

Bapak Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., M.S., AK., C.A. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ibu Prof. Dr. Siti Khaerani, S.E., M.Si selaku

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ibu Dr. Kartini, S.E., M.Si., AK.

C.A. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Ibu Prof. Dr.

Rahmatiah, S.E., M.A. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Bapak Drs. Muhammad Yusri Zamhuri, M.A., Ph.D. selaku Ketua Jurusan

Ilmu Ekonomi, Bapak Dr. Ir. Muhammad Jibril Tajibu, S.E., M.Si. selaku

Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi. Terima kasih atas segala bantuan yang

senantiasa diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan

Ilmu Ekonomi.

Bapak Dr. H. ABD. Hamid Paddu, SE., M.A selaku dosen pembimbing I dan

bapak Dr. Sabir, SE., M.Si selaku dosen pembimbing II yang sesungguhnya

tidak saja membimbing skripsi secara eksistensinya saja, banyak hal–hal

esensial yang penulis dapatkan di luar bangku perkuliahan dan belajar

memahaminya selama bimbingan skripsi. Dari beliau–beliau penulis belajar

bahwa meneliti adalah bagian dari hiburan, meneliti adalah proses yang

harus dinikmati secara lahir dan batin. Terima kasih banyak atas motivasi,

bimbingan, saran dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini. Doa terbaik untuk beliau–beliau yang paling berjasa

selama penyusunan skripsi ini.

Ibu Prof. Dr. Hj. Rahmatia, M.A ., Bapak Dr. Ir. Muh. Jibril Tadjibu, SE., M.Si

dan bapak Drs. A. Baso Siswadharma.,M.Si selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktu tidak hanya memberikan kritik dan saran yang sangat

berguna atas penyempurnaan skripsi ini, namun memotivasi dan

menginspirasi penulis untuk terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik.

Page 9: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

ix

Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yunus Zain, M.A, selaku penasihat akademik

penulis yang juga berperan penting selama menjalankan studi di Jurusan

Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, terima

kasih banyak atas perhatian, arahan maupun motivasi kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik, doa terbaik

untuk beliau selalu.

Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

khususnya jurusan Ilmu Ekonomi terima kasih telah memberikan ilmu

pengetahuan, arahan, bimbingan, dan nasihatnya yang telah banyak

menginspirasi penulis selama menjalankan studi di Universitas Hasanuddin,

semoga apa yang telah diberikan bernilai pahala di sisiNya.

Segenap Pegawai Akademik, Kemahasiswaan dan Perpustakaan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Ibu Saharibulan, Ibu

Susi, Pak Mase, Pak Hardin, Pak Parman, Pak Akbar, Pak Safar, Pak Umar,

Pak Bur dan Pak Budi terima kasih telah membantu dalam pengurusan

administrasi selama masa studi penulis.

Teruntuk ESPADA-ku, sahabat dan saudara terkasih dengan beragam

karakter masing – masing sejak pertama masuk di Ilmu Ekonomi, “bapak kepala

suku” faldi, dan para petinnginya ESpada Wati: Nana, marwah, ratih, nurul, oca,

dinar, Yulia, Pute, nelly, dumdum, rina, nadra, dilfira, kasrianti, asnidar, sri lestari,

murni, iin, qisti, sofi, ica, vero, bernin, puspita, aswinda, mega, aisya, olvy, tika,

elsi. Untuk ESpada Man; Haidir, Aan, Shafwan, Edwin, alam, ardan, made, ali,

angga, ian, fajar, adi, zdafir, tito, gisel, reza, irvan, endy, jaddid, samsul, yudi,

akram, farid, farel, akmal, yusuf, gunawan, dan rahmat dan lainnya maaf tidak

sanggupka sebut semuaki, karena faktor usia. soryy resiko teman angkatan

banyak, kadang hafal muka lupa namanya -__- maaf nah tapi, untuk semuanya

Page 10: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

x

terima kasih telah mewarnai hari–hari penulis selama tiga tahun terakhir,

mendoakan, mendukung, membantu penulis (ada semuami disini) daaannn

semuanya segera menyusul S.E nah semangatkii :*:D. Untuk sahabatku ESpada

TAMPAN MAKSIMAL Ali, Made, Samsul, Fajar, Angga, Farid, Gisel, Irvan, Ian,

Faldi, Oni, Abe, Tito, dan Yudi. Kalian telah mengajariku banyak hal, mulai dari

kebaikan hingga kejahatan, sahabat yang banyak mengajariku dunia luar dan

paling penting adalah kalian telah mangajariku cara maccalla, patah halus, dan

bully untuk bahan tertawaan. Penulis akan selalu mengingat kalian dan pastinya

akan rindu dengan sapaan kotor sebagai bentuk kedekatan kita. (taikkkkkk)…

Kepada seluruh stakeholder lembaga kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin; Senat FEB – UH, IMA, IMMAJ, dan

khususnya “rumah merah” HIMAJIE terima kasih banyak atas proses

pembelajaran dan pengalaman yang luar biasa untuk penulis. Kakak – kakak

senior dan adik – adik saudara seperjuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang namanya tidak mampu penulis sebutkan satu per satu juga banyak

berkontribusi selama studi penulis, membantu dan memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini. teman-teman MEDKOM luar biasa yang sanggup

menerima penulis yang tidak punya keahlian dalam menulis. Serta teman genk

Ayu Gendut dan Syakirah Battala yang kerjanya panaik orang lain. Penulis

merasa beruntung telah mengenal dua sosok wanita tangguhhhh yang pantang

menyerah. (setengah jempol buat kalian)

Saudara KKN Reg. Gel. 90 Kec. Bissappu, khususnya Desa Bonto

Salluang yang kurang lebih 2 bulan seatap tapi serasa tinggal di rumah sendiri,

pak kordes Kanda Aan, Ail, Shafwan, Luqman, Adnan, Nurul, Farin dan Shita.

terima kasih banyak semuanyaaaaaa. Kalian mengajariku banyak hal diluar

kebiasan penulis.

Page 11: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xi

Dan takmungkin terlupakan teman satu pondok yang super kocak, lebay,

alay, pagosip, super kepo, dan gila urusan Ardi, Imam, Reza, Abrar, Yusuf,

Fandi, kak sul, made, fais, dan ikram.

Teman–teman semasa SMA khususnya SOBEK kelas XI dan XII IPS 1

SMA 1 Rilau Ale tetap solid ya, meskipun diriku jarang ikut ngumpul bareng hihihi

semoga silaturahmi kita bisa terus terjaga (Amin). teman SMP juga yang masih

kompak sampai sekarang. terima kasih atas semua bantuan dan motivasi yang

diberikan, semoga perjuangannya menuai hasil kelak :’).

Tentunya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang dengan tulus memberikan motivasi dan doa sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan, Semoga Allah SWT. Melimpahkan hidayahNya dan memberikan

pahala terbaik di sisiNya. Dan mohon maaf, penulis terlalu lemah dan tidak

sempurna untuk menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya, sehingga

lagi–lagi penulis meminta dan mengharapkan masukan dan saran dari semua

pihak agar dapat menutupi keterbatasan yang ada, semoga dapat menjadi lebih

baik dari pada sebelumnya.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Makassar, Juli 2016

Muh. Asri Alfathir

Page 12: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xii

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, REMITANSI TKI, EKSPOR

NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

Muh. Asri Alfathir

ABD.Hamid Paddu

Sabir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cadangan Devisa,

Remitansi TKI, Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dengan data runtut waktu triwulan dari tahun 2006-

2015 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sulawesi Selatan

dan Bank Indonesia. Data dianalisis menggunakan regresi berganda, dengan

pendekatan “ordinary least square” (OLS) menggunakan aplikasi Eviews 9.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan devisa berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2006-2015.

Remitansi TKI berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di

Indonesia tahun 2006-2015. Dan Ekspor neto berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2006-2015.

Kata kunci: Nilai Tukar, Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto.

Page 13: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xiii

ABSTRAK

ABSTRACT

ANALYSIS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RESERVES, WORKERS’

REMITTANCES, NET EXPORTS TO THE EXCHANGE RATES OF RUPIAH

Muh. Asri Alfathir

Abd.Hamid paddu

Sabir

This study are aims to an find the effect of foreign exchange reserves,

workers’ remittances, net exports to the exchange Rates of rupiah. The research

employs secondary data on quarterly time series data of the year till 2006-2015

obtained from the Central Statistic center institution (BPS) of South Sulawesi

province and Bank Indonesia. Data were analyze using multiple regression, with

the approach "ordinary least squares" (OLS) with Eviews 9.

The research showed that the foreign exchange reserves give negative

and significant on the exchange rate of rupiah in Indonesia in 2006-2015.

Workers’ remittances give positive and significant on the exchange rates or

rupiah in Indonesia in 2006-2015. Net exports give negative but not significant on

the exchange rates of rupiah in Indonesia in 2006-2015.

Keywords: Exchange Rates, Foreign Exchange Reserves, workers’

remittances, and Net Exports.

Page 14: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .....................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xviii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................ 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

1.3.2 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 11

2.1.1 Nilai Tukar ....................................................................................... 11

2.1.1.1 Nilai Tukar Rill dan Nilai Tukar Nominal ............................. 12

2.1.1.2 Sistem Kurs Mata Uang ..................................................... 13

2.1.1.3 Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia 16

Page 15: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xv

2.1.2 Cadangan Devisa ............................................................................ 17

2.1.3 Remitansi Tenaga Kerja .................................................................. 19

2.1.4 Ekspor Neto ..................................................................................... 20

2.1.4.1 Teori Perdagangan Internasional ....................................... 22

2.2 Pengaruh antar Veriabel ........................................................................... 25

2.2.1 Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Nilai Tukar Rupiah ............... 25

2.2.2 Pengaruh Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah ........................ 26

2.2.3 Pengaruh Remitansi Tenaga Kerja terhadap Nilai Tukar Rupiah...... 28

2.3 Stadi Empiris ............................................................................................. 29

2.4 Kerangka Konseptual ................................................................................ 31

2.5 Hipotesis ................................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 34

3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 34

3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 34

3.4 Metode Analisis Data ................................................................................ 35

3.5 Uji Statistik Dasar...................................................................................... 36

3.4.1 Uji Statistik t ..................................................................................... 36

3.4.2 Korelasi (r) ....................................................................................... 37

3.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 37

3.4.4 Uji Statistik F .................................................................................... 38

3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................................... 39

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Variabel ............................................................................. 40

4.1.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah ................................................... 40

4.1.2 Perkembangan Cadangan Devisa ..................................................... 44

Page 16: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xvi

4.1.3 Perkembangan Remitansi TKI ........................................................... 46

4.1.4 perkembangan Ekspor Neto .............................................................. 49

4.2 Hasil Estimasi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia ....................... 52

4.2.1 Uji Statistik t ...................................................................................... 54

4.2.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 54

4.2.3 Uji Statistik F ..................................................................................... 55

4.2 Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia ................................. 55

4.3.1 Pengaruh Cadangan Devisa Terhadap Nilai Tukar Rupiah .............. 56

4.3.2 Pengaruh Remitansi TKI Terhadap Nilai Tukar Rupiah ..................... 57

4.3.3 Pengaruh Ekspor Neto Terhadap Nilai Tukar Rupiah ........................ 59

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 61

5.2 Saran ................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................63

LAMPIRAN ............................................................................................ ……..66

Page 17: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD .................................... 4

2.2 Cadangan Devisa Indonesia tahun 2008-2015 .................................... 5

2.3 Remitansi Tenaga Kerja Indonesia tahun 2008-2015 .......................... 7

2.4 Ekspor Neto Indonesia tahun 2008-2015 ............................................ 8

2.5 Persentasi Pertumbuhan Nilai Tukar, Cadangan Devisa, Remitansi

TKI, dan Ekspor Neto .......................................................................... 9

3.1 Skema Kerangka Konseptual ............................................................. 33

Page 18: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Nilai Tukar Rupiah terhadap USD tahun 2006.I sampai 2015.IV ....... 40

4.2 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia tahun 2006.I

sampai 2015.IV ................................................................................. 45

4.3 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Indonesia tahun

2008-2015 .................................................................................... 47

4.4 Perkembangan Ekspor Neto Indonesia tahun 2006.I

sampai 2015.IV .................................................................................. 50

Page 19: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Estimasi Melalui Model Least Square .......................................... 53

Page 20: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Data Mentah ................................................................................ 68

Lampiran 2. Data Konveksi USD ke Rupiah ..................................................... 69

Lampiran 3. Data Logaritma Natural ................................................................ 70

Lampiran 4. Hasil Eviews ................................................................................. 72

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian ..................................................................... 73

Lampiran 6. Biodata .................................................................................... 74

Page 21: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian setiap negara saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi

dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem

perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya selalu berhubungan dan tidak

lepas dari fenomena hubungan internasional. Adanya keterbukaan perekonomian

ini berdampak pada perkembangan perekonomian suatu negara melalui kegiatan

ekonomi internasional. Dimana kegiatan ekonomi internasional pada saat ini

semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai

hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan ekonomi seperti halnya kegiatan

ekspor-impor, penanaman modal asing, perbankan yang berskala internasional,

dan lain-lain. Berdasarkan beberapa kegiatan-kegiatan ekonomi yang bersifat

internasional tersebut, peranan dari penentuan nilai tukar mata uang suatu

negara merupakan hal yang sangat penting.

Nilai tukar adalah jumlah dari suatu mata uang yang diserahkan untuk

mendapatkan mata uang yang lain (Mishkin, 2009). Pentingnya nilai tukar dalam

kegiatan ekonomi nasional maupun internasional tersebut mendorong setiap

negara baik negara maju maupun negara berkembang melakukan berbagai

upaya untuk menjaga posisi nilai tukar mata uang negaranya supaya berada

dalam keadaan yang relatif stabil. Kestabilan nilai tukar mata uang juga

dipengaruhi oleh sistem nilai tukar (kurs) yang dianut oleh suatu negara. Suatu

negara yang menganut sistem kurs tetap (fixed exchange rate system) harus

Page 22: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

2

secara aktif melakukan intervensi pasar supaya mata uang negaranya berada

pada tingkat yang di inginkan. Sedangkan suatu negara yang menganut sistem

kurs mengambang (floating exchange rate system), kurs ditentukan oleh

kekuatan antara permintaan dan penawaran valuta asing. Tetapi dalam

kenyataannya, negara-negara yang ada didunia tetap melakukan campur

tangannya dalam menentukan kestabilan nilai tukar mata uangnya. (Sulastri

2014).

Fluktuasi nilai mata uang suatu negara yang tidak menentu merupakan

fenomena yang sering terjadi. Amerika Serikat merupakan negara yang maju

dengan mata uangnya yaitu dollar Amerika (USD) menjadi mata uang acuan bagi

sebagian besar negara-negara berkembang. Peranan dollar Amerika Serikat ini

sangat penting bagi aktivitas perdagangan internasional yang dilakukan oleh

sebagian negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan

negara partner perdagangan Amerika Serikat sehingga secara otomatis kegiatan

perdagangannya dinilai dengan mata uang Amerika Serikat (USD). Apabila nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tidak stabil, maka akan cenderung

mengganggu aktivitas perdagangan karena dapat menimbulkan kerugian

ekonomi. Oleh sebab itu, fenomena fluktuasi nilai tukar ini memerlukan

penanganan serius karena akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi negara

yang akhirnya turut mempengaruhi kondisi perekonomian negara tersebut.

Indonesia dalam menjaga mata uangnya telah melakukan beberapa

pergantian sistem kurs. Pada 14 Agustus 1997 sampai sekarang, Indonesia

menggunakan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate

system) sehingga pergerakan nilai tukar rupiah ditentukan oleh keseimbangan

Page 23: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

3

antara permintaan dan penawaran valuta asing yang terjadi di pasar valuta asing.

Kestabilan nilai tukar mempengaruhi arus modal atau investasi dan

perdagangan internasional. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat melemah, maka hal tersebut menandakan lemahnya kondisi untuk

melakukan transaksi luar negeri. Dengan melemahnya rupiah maka

perekonomian Indonesia menjadi goyah dan dilanda krisis ekonomi serta

menurunnya kepercayaan terhadap mata uang dalam negeri. Tidak hanya itu

semakin lebarnya defisit neraca perdagangan yang mencapai 1,64 juta USD

sepanjang oktober 2014 dan semakin sulitnya Bank Indonesia mendorong defisit

transaksi berjalan ke level di bawah 3%. Hal tersebut merajuk pada besarnya

kebutuhan warga Indonesia terhadap barang impor sehingga devisa yang keluar

semakin besar.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Oktober 2015

menembuas angka Rp14.382 per dollar AS. Ini tentu juga sangat memukul

perekonomian Indonesia. Pergerakan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang

Amerika Serikat selama tahun 2006 sampai dengan tahun oktober 2015

berdasarkan data publikasi laporan tahunan Bank Indonesia Tahun 2006-2015.

Seperti yang tersaji pada Gambar 1.1 sebagai berikut :

Page 24: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

4

Gambar 1.1 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika Serikat

Periode 2006- 2015

Sumber : Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2006-2015. (data diolah)

Berdasarkan Gambar 1.1 data perkembangan nilai tukar rupiah atas

dollar Amerika Serikat diatas dapat diketahui bahwa selama periode 2006

sampai Oktober 2015 nilai tukar rupiah terdepresiasi sangat ekstrim terhadap

dollar Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2006 kurs sebesar Rp 9,020 per

USD meningakat menjadi Rp 14,382 per USD pada oktober 2015, ini berarti

terjadi depresiasi sebesar Rp 5,362 selama kurung waktu 10 tahun. Dimana

pelemahan nilai tukar rupiah sangat ekstrim terjadi pada tahun 2008, 2014 dan

2015. Pada akhir tahun 2008, depresiasi rupiah mencapai Rp 1,531/USD dari

tahun sebelumnya, kemudian dilanjutkan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp

1,990/USD dari tahun 2013 dan juga pada Oktober 2015 mencapai Rp. 14.382

atau terdepresiasi sebesar Rp 1.942 dari tahun sebelumnya.

Pergerakan nilai tukar diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang

bersifat ekonomi maupun non ekonomi. (Abdillah, 2005). Pergerakan nilai tukar

juga dipengaruhi oleh cadangan devisa (Carbaugh dalam Bukit 2013), salah satu

9.020 9.419

10.950

9.4008.991 9.057

9.63810.450

12.440

14.382

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 25: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

5

tujuan dari cadangan devisa adalah untuk memfasilitasi pemerintah dalam

melakukan intervensi pasar sebagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar.

Sehingga, suatu negara dengan aktivitas stabilisasi yang aktif memerlukan

jumlah cadangan devisa yang besar pula. Berikut Gambar 1.2 jumlah cadangan

devisa Indonesia tahun 2008-2015 dalam juta USD.

Sumber: Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2008-2015. (data

diolah)

Adapun Gambar 1.2 memperlihatkan jumlah cadangan devisa Indonesia

tahun 2008-2015. Gambar tersebut memperlihatkan jumlah cadangan devisa

Indonesia yang secara tren mengalami fluktuasi yang sangat menarik. Seperti

halnya yang terjadi pada tahun 2008-2012, dimana cadangan devisa Indonesia

terus mengalami peningkatan secara signifikan, yakni sebesar 51,639.30 juta

USD meningkat menjadi 112,781 juta USD pada tahun 2012, ini berarti terjadi

peningkatan sebesar 61,141.7 juta USD dalam selang waktu 5 tahun atau

meningakat sebesar 68,4% dari tahun 2008-2012. Peningkatan cadangan devisa

ini memberikan sumbangsi positif bagi nilai tukar rupiah. Tetapi pada tahun 2013

51.639,30

66.104,90

96.207

110,123 112.781

99.387

111.862105.931

0,00

20.000,00

40.000,00

60.000,00

80.000,00

100.000,00

120.000,00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 1.2Cadangan Devisa Indonesia tahun 2008-2015

(dalam juta USD)

Page 26: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

6

mengalami penurunan dan terus berfluktuasi hingga desember 2015 menjadi

105.346 juta USD.

Selain cadangan devisa, faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi nilai

tukar adalah remitansi TKI, seperti yang dikemukakan oleh Barajas dalam Nizar

(2014), bahwa remitansi TKI berpengaruh terhadap nilai tukar. Peningkatan

remitansi yang menyebabkan apresiasi nilai tukar ini merupakan pandangan

konvensional. Dalam perspektif lain pengaruh perubahan devisa dari aliran

masuk remitansi terhadap nilai tukar mata uang biasanya juga dilihat melalui

pengaruhnya terhadap ketersediaan devisa atau valuta asing (foreign reserves)

dalam suatu perekonomian. Dengan demikian, apabila terdapat transfer devisa

remitansi ke suatu negara, akan menyebabkan penambahan cadangan devisa

negara penerima, yang pada gilirannya menambah ketersediaan (penawaran)

valuta asing di negara itu dan mata uang menjadi terapresiasi dan sebaliknya.

(Nizar, 2012). Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh bank Indonesia dan

badan nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia

(BNP2TKI) bahwa remitansi TKI meningkat dari waktu ke waktu yang

memberikan tren positif. Peningkatan ini cukup signifikan, ditunjukkan oleh

peningkatan remitansi TKI sebesar 3.954 juta USD selama selang waktu 8 tahun,

yaitu tahun 2008 berjumlah 5.464 juta USD, pada tahun 2015 menjadi 9.418 juta

USD. Meskipun remitansi TKI mengalami peningkatan akan tetapi tren

peningkatannya cukup lambat. Berikut Gambar 1.3 jumlah remitansi tenaga

kerja Indonesia tahun 2008-2015 :

Page 27: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

7

Gambar 1.3 Remitansi Tenaga Kerja Indonesia tahun 2008-2015

(dalam juta USD)

Sumber : Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia dan badan Pusat Statistik tahun 2008-2015 (data diolah)

Tidak hanya remitansi TKI, tetapi ekspor neto Indonesia selama beberapa

tahun terakhir ini terus mengalami fluktuasi. Seperti yang terlihat pada Gambar

1.4 dibawah ini, dimana pada tahun 2008-2011 ekspor neto Indonesia terus

mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni meningkat lebih dari 2 kali

lipat, yaitu sebesar 9.916 juta USD pada tahun 2008 menjadi 23.525 juta USD

pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012-2013 ekspor neto mengalami

penurunan yang sangat pantastik hingga menunjukkan angka negatif. Penurunan

ekspor neto di picu oleh peningkatan total impor dan semakin melemahnya

ekspor dalam negeri yang di sebabkan karena terjadinya penurunan harga

komoditi yang berdampak pada defisit neraca perdagangan. Kondisi ini defisit ini

kembali membaik pada tahun 2014-2015 dimana neraca perdagangan Indonesia

kembali surplus. Berikut Gambar 1.4 pergerakan ekspor neto Indonesia tahun

2008-2015:

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

5.4646.598 6.735 6.735 6.997

7.435,00

8.3459.418

Page 28: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

8

Gambar 1.4 Ekspor Neto Indonesia tahun 2008-2015

(dalam juta USD)

Sumber : Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia dan badan Pusat Statistik

tahun 2008-2015 (data diolah)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya juga diketahui bahwa cadangan

devisa, remitansi TKI, dan ekspor neto berpengaruh terhadap nilai tukar. Seperti

halnya penelitian yang dilakukan oleh Asmanto dan Suryandari (2008), dimana

cadangan devisa dapat memberikan dampak positif dalam stabilitas nilai tukar di

Indonesia. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh (Bourdet & Falck 2003

dalam Nisar 2014) untuk kasus negara Cape Verde. Dimana hasil yang diperoleh

sejalan dengan pandangan konvensional bahwa peningkatan penerimaan

remitansi menyebabkan apresiasi nilai tukar riil di Cape Verde.

Dari rentetan data diatas dapat dilihat bahwa walaupun ekspor neto

mengalami fluktuasi yang cukup ekstrim dan cadangan devisa serta remitansi tki

terus mengalami peningkatan yang signifikan, tetapi disisi lain nilai tukar rupiah

9.916,00

20.471,0021.600,00

23.525,00

-2.323

-4.234,00-3.026,00

4.789,00

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Page 29: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

9

semakin terdepresiasi, ini menandakan adanya ketidak sesuaian antara teori dan

realita yang ada, seeperti yang terlihat pada gambar 1.5 dibawah ini:

Gambar 1.5 Persentasi Pertumbuhan Nilai Tukar Rupiah, Cadangan Devisa, Remitansi

TKI dan Ekspor Neto Indonesia tahun 2008-2015 (dalam juta USD)

Sumber : Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia dan badan Pusat Statistik

tahun 2008-2015 (data diolah)

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Cadangan Devisa,

Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah”.

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Tukar Cadangan Devisa Remitansi TKI Ekspor Neto

Page 30: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

10

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan untuk dilakukan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh cadangan devisa terhadap nilai tukar rupiah tahun

2006-2015 ?

2. Bagaimana pengaruh remitansi TKI terhadap nilai tukar rupiah tahun

2006-2015 ?

3. Bagaimana pengaruh ekspor neto terhadap nilai tukar rupiah tahun

2006-2015 ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi

yang berkaitan dengan:

1. Untuk menganalisis pengaruh cadangan devisa terhadap nilai tukar rupiah

tahun 2006-2015.

2. Untuk menganalisis pengaruh remitansi TKI terhadap nilai tukar rupiah tahun

2006-2015.

3. Untuk menganalisis pengaruh ekspor neto terhadap nilai tukar rupiah tahun

2006-2015.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan bagi

penulis pada khususnya dan bagi berbagai kalangan pada umumnya. Adapun

kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. memberikan pemahaman yang semakin dalam kepada penulis seputar nilai

tukar (kurs).

Page 31: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

11

2. Memberikan gambaran mengenai kemampuan cadangan devisa, remitansi

TKI, dan ekspor neto dalam mempengaruhi nilai tukai rupiah.

3. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Page 32: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Nilai Tukar (kurs)

Kurs atau nilai tukar adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara,

yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs merupakan salah

satu hal yang penting dalam perekonomian terbuka, karena memiliki pengaruh

yang sangat besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel

makro ekonomi lainnya. Kurs menggambarkan harga dari suatu mata uang

terhadap mata uang lainnya, juga merupakan harga dari suatu aktiva atau harga

asset (Krugman, 2005). Sedangkan menurut Adiningsih dalam Novanto (2011),

nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai

tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam

mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar

rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya. Kurs inilah sebagai salah satu

indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang

karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi.

Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS

memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan

Kurniasari, 2003).

Untuk memahami perilaku kurs dalam jangka pendek, kita harus

memahami bahwa kurs merupakan harga dari aset domestik (deposito bank,

obligasi, saham, dan lain-lain, yang didenominasikan dalam mata uang domestik)

dinyatakan dalam aset luar negeri (aset serupa yang dengan denominasi mata

uang asing). Oleh karena kurs adalah harga dari aset yang dinyatakan dalam

Page 33: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

13

aset lainnya, cara alamiah untuk mengetahui penentuan kurs dalam jangka

pendek adalah menggunakan pendekatan pasar aset yang sangat bergantung

pada teori permintaan aset (Mishkin 2009).

2.1.1.1 Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal

Kurs rill (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang

kedua negara. Yaitu, kurs rill menyatakan tingkat dimana kita bisa

memperdagangkan barang-barang dari negara lain. Kurs rill kadang-kadang

disebut terms of trade.

Kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang

kedua negara. Nilai tukar nominal biasa disebut nilai tukar (Pugel dalam Bukit

2013). Nilai tukar nominal adalah harga relatif dimana seseorang dapat

memperdagangkan mata uang suatu negara dengan mata uang lainnya (Mankiw,

2006).

Untuk melihat hubungan antara kurs rill dan kurs nominal, perhatikanlah

sebuah barang yang diproduksi di banyak negara yakni mobil. Anggaplah harga

mobil Amerika $20.000 dan harga mobil Jepang 4.800.000 yen. Untuk

membandingkan harga dari kedua mobil tersebut, maka kita harus mengubahnya

menjadi mata uang umum. Jika satu dollar bernilai 120 yen, maka harga mobil

Jepang adalah $40.000, jadi kita dapat menyimpulkan bahwa pada harga

berlaku, kita bisa menukar 2 mobil Amerika untuk 1 mobil Jepang atau harga

mobil Jepang dua kali lipat harga mobil Amerika.

Pinem (2009) dalam perhitungan hal ini dapat di ringkas menjadi :

Kurs Rill =Kurs Nominal X Harga Barang Domestik

Harga Barang Luar Negeri …………..(1)

Page 34: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

14

Tingkat dimana kita memperdagangkan barang domestic dan barang luar

negeri bergantung pada harga barang dalam mata uang lokal dan pada tingkat

dimana mata uang dipertukarkan.

Pinem (2009) dengan menggunakan indeks harga konsumen untuk

Indonesia (P), sebuah indeks harga untuk harga-harga di luar negeri (P*) dan

nilai tukar nominal antara rupiah dengan mata uang asing (e), akan dapat diukur

nilai tukar riil keseluruhan antara Indonesia dengan negara-negara lain sebagai

berikut :

Nilai Tukar Riil = (e x P) / P* …………(2)

Terdapat paling tidak 3 faktor utama yang mempengaruhi permintaan

valuta asing. Pertama, faktor pembayaran impor. Semakin tinggi impor barang

dan jasa, maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai

tukar akan cenderung melemah. Kedua, faktor aliran modal keluar (capital

outflow). Semakin besar aliran modal keluar, maka semakin besar permintaan

valuta asing dan pada kelanjutannya akan memperlemah nilai tukar. Aliran modal

keluar meliputi pembayaran hutang penduduk Indonesia (baik swasta dan

pemerintah) kepada pihak asing dan penempatan dana penduduk Indonesia ke

luar negeri. Ketiga, kegiatan spekulasi. Semakin banyak kegiatan spekulasi

valuta asing yang dilakukan oleh spekulan, maka semakin besar permintaan

terhadap valuta asing sehingga memperlemah nilai tukar mata uang lokal

terhadap mata uang asing.

2.1.1.2. Sistem Kurs Mata Uang

Sistem nilai tukar dapat diartikan sebagai suatu kebijakan, institusi,

praktek, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkatan nilai suatu mata

Page 35: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

15

uang saat ditukar dengan mata uang negara lain. Terdapat beberapa sistem kurs

mata uang yang berlaku di perekonomian internasional (Kuncoro 2010), yaitu :

1. Sistem Kurs Mengambang (floating exchange rate)

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa

upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang

dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu :

a. Mengambang bebas (murni)

Dimana kurs mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar

tanpa ada campur tangan bank sentral/otoritas moneter. Sistem ini sering disebut

clean floating exchange rate, di dalam sistem ini cadangan devisa tidak

diperlukan karena otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau

memanipulasi kurs.

b. Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

Dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada

tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena

otoritas moneter perlu membeli atau menjual valuta asing untuk mempengaruhi

pergerakan kurs.

2. Sistem kurs tertambat (pegged exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai ukar mata uangnya

dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang

biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama

“Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai tukar mata uang tersebut

bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi sebenarnya

mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi

terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

Page 36: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

16

3. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs).

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai

tukar mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai

tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu

negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama

dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari

kejutan-kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang

tiba-tiba dan tajam.

4. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies).

Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai

tukar mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari

sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena

pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata

uang yang dimasukkan dalam “keranjang“ umumnya ditentukan oleh peranannya

dalam membiayai perdagangan negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi

bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi

sekeranjang mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang

yang berbeda dengan bobot yang berbeda.

5. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas

nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau

membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya

tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit.

2.1.1.3. Sejarah Perkembangan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

Menurut Istiqomah (2011) sejak tahun 1970 Indonesia telah menerapkan

tiga sistem nilai tukar yaitu:

Page 37: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

17

1. Sistem kurs tetap (1970 - 1978)

Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut

sistem nilai tukar kurs resmi Rp. 250/dolar Amerika sementara kurs uang lainnya

dihitung berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Untuk menjaga

kestabilan nilai tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank Indonesia melakukan

intervensi aktif di pasar valuta asing.

2. Sistem mengambang terkendali (1978 - Juli 1997)

Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada sistem sekeranjang

mata uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan

dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini, bank

Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs bergerak

di pasar dengan spread tertentu. Bank Indonesia hanya melakukan intervensi

bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.

3. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997 - sekarang)

Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar

semakin melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka

mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang maka bank Indonesia

memutuskan untuk menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar

mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar mengambang

bebas (free floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.

Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi

kegiatan intervensi bank Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan

pelaksanaan kebijakan moneter dalam negeri.

Page 38: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

18

2.1.2. Cadangan Devisa

Cadangan devisa (Foreign Exchange Reserves) adalah simpanan mata

uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan aset

bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve

currency), seperti dollar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin

kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai

bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.

(Pinem, 2009)

Nilawati dalam Amansyah (2014) mengatakan Cadangan devisa

merupakan stok mata uang asing yang dimiliki yang sewaktu-waktu dapat

digunakan untuk transaksi atau pembayaran internasional. Definisi tersebut

hampir senada dengan konsep International Reserves and Foreign Currency

Lliquidity (IRFCL) yang dikeluarkan oleh IMF bahwa cadangan devisa

didefinisikan sebagai seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas

moneter dan dapat digunakan setiap waktu guna membiayai ketidakseimbangan

neraca pembayaran atau dalam rangka stabilitas moneter. Selain untuk tujuan

stabilisasi nilai tukar, terkait dengan neraca pembayaran cadangan devisa dapat

digunakan untuk membiayai impor dan membayar kewajiban luar negeri. Besar

kecilnya akumulasi cadangan devisa suatu negara biasanya ditentukan oleh

kegiatan perdagangan (ekspor dan impor) serta arus modal negara tersebut.

Pada sistem nilai tukar mengambang bebas, terjadinya pergerakan nilai

tukar dapat diatasi sendiri oleh mekanisme pasar, sehingga jumlah cadangan

devisa yang dibutuhkan tidak sebanyak yang dibutuhkan oleh suatu negara

dengan sistem nilai tukar tetap yang rigid. Menurut Carbaugh dalam Bukit (2013)

tujuan utama dari cadangan devisa adalah untuk memfasilitasi pemerintah dalam

Page 39: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

19

melakukan intervensi pasar sebagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar.

Sehingga, suatu negara dengan aktivitas stabilisasi yang aktif memerlukan

jumlah cadangan devisa yang besar pula.

Cadangan devisa merupakan ukuran yang dapat dilihat untuk mengukur

tingkat pendapatan suatu negara. Jika cadangan devisa suatu negara tinggi,

maka semakin tinggi juga pendapatan yang diterima negara tersebut. Cadangan

devisa akan berkaitan erat dengan neraca pembayaran suatu negara. Dimana

posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila

mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika

cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan

impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing suatu

negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan.

Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang

dibutuhkannya dari luar negeri, tetapi juga memerosotkan kredibilitas mata

uangnya. Kurs mata uangnya di pasar valuta asing akan mengalami depresiasi.

Apabila posisi cadangan devisa itu terus menipis dan semakin menipis, maka

dapat terjadi rush “serbuan” terhadap valuta asing di dalam negeri. Apabila telah

demikian keadaannya, sering terjadi pemerintah negara yang bersangkutan

akhirnya terpaksa melakukan devaluasi (Dumairy,1996)

2.1.3 Remitansi Tenaga Kerja

Remitansi tenaga kerja (workers’ remittances) adalah transfer dari tenaga

kerja migran kepada keluarga di negara asal (Nisar, 2014). Remitansi

mempunyai arti pengiriman uang, cek atau wesel. Istilah remitansi semula

dimaksudkan sebagai uang yang dikirimkan ke desa selama pelaku mobilitas

tidak berada di desa. Kemudian definisi remitansi diperluas termasuk transfer

Page 40: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

20

dan pertukaran uang dan barang, hadiah, sumbangan, pelayanan, serta

distribusi keuntungan dan pembayaran komersial (Aprilliana, 2013).

Menurut Mantra dan Kasai dalam Saefullah (1994), remitansi adalah

pengiriman uang dan barang dari migran kepada anggota rumah tangga,

saudara ataupun masyarakat di daerah asal. Definisi lain mengenai remitansi

menurut World Bank dalam Sihombing dan Safaruddin (2007), yaitu pembayaran

antar negara dari orang ke orang dengan besaran nilai yang secara relatif kecil,

yang dalam prakteknya, transfer uang kiriman tersebut dilakukan oleh para

pekerja asing secara berulang kali kepada keluarganya di daerah asal.

2.1.3.1 Konsepsi Remitansi

Remitansi secara awam diartikan sebagai dana yang berasal dari transfer

(baik dalam bentuk cash atau sejenisnya) dari seorang asing kepada sanak

keluarga di negara asalnya. International Monetery Found (IMF) dalam Haryati

(2009) mendefinisikan remitansi ke dalam 3 kategori, yaitu:

1. Remitansi pekerja atau transfer dalam bentuk cash atau sejenisnya dari

pekerja asing kepada keluarganya di kampung halaman,

2. Kompensasi terhadap pekerjaan atau pendapatan, gaji atau renumerasi

dalam bentuk cash atau sejenisnya yang dibayarkan kepada individu yang

bekerja di suatu negara lain di mana keberadaan mereka adalah resmi, dan

3. Transfer uang seorang asing yang merujuk kepada transfer kapital dari aset

keuangan yang dibuat orang asing tersebut sebagai perpindahan dia dari

satu negara ke negara lainnya dan bertempat tinggal lebih dari satu tahun.

Page 41: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

21

2.1.4 Ekspor Neto

Mankiw (2006) ekspor neto adalah pembelian pihak asing atas berbagai

barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri (ekspor) dikurangi oleh pembelian

penduduk setempat atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri

(impor). Setiap transaksi penjualan produk domestik kepada pihak asing akan

meningkatkan ekspor neto. Karena pengeluaran untuk impor dimasukkan dalam

pengeluaran domestik (C + I + G), dan karena barang dan jasa yang di impor dari

luar negeri bukanlah bagian dari output suatu negara, maka persamaan ini harus

dikurangi dengan pengeluaran untuk impor. Dengan mendefinisikan ekspor neto

(net exports) sebagai ekspor dikurang impor. (NX = EX – IM) Mankiw (2006),

identitas tersebut menjadi:

Y = C + I + G + NX

Mc Eachern dalam Sanggor (2013) menyatakan ekspor neto adalah sama

dengan nilai ekspor barang dan jasa di kurangi impor barang dan jasa amerika.

Ekspor adalah arus keluar sejumlah barang dan jasa dari suatu negara ke pasar

internasional. Sedangkan impor merupakan kebalikan dari ekspor yaitu arus

masuk sejumlah barang dan jasa ke dalam suatu negara.

Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di

dalam negeri lalu dijual di luar negeri (Mankiw 2006). Ekspor terjadi terutama

karena kebutuhan akan barang dan jasa sudah tercukupi di dalam negeri atau

karena barang dan jasa tersebut memiliki daya saing baik dalam harga maupun

mutu dengan produk sejenis di pasar internasional. Dengan demikian ekspor

memberikan pemasukan devisa bagi negara yang bersangkutan yang kemudian

akan digunakan untuk membiayai kebutuhan impor maupun pembiayaan

program pembangunan di dalam negeri. Suatu Negara dapat mengekspor

barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut diperlukan negara

Page 42: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

22

lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya

tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. Faktor yang lebih penting lagi

adalah kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang

yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga

barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama baiknya dengan

yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Cita rasa masyarakat di luar

negeri terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara sangat penting

peranannya dalam menentukan ekspor sesuatu negara. Secara umum boleh

dikatakan bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan

yang sedemikian yang dihasilkan oleh suatu negara, semakin banyak ekspor

yang dapat dilakukan.(Sukirno dalam Nasrullah 2014).

Menurut Mankiw (2006) berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

ekspor, impor, dan ekspor neto suatu negara, meliputi: Selera konsumen

terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri, Harga barang-

barang di dalam dan di luar negeri, Kurs yang menentukan jumlah mata uang

domestik yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing, pendapatan

konsumen di dalam negeri dan luar negri, ongkos angkutan barang antar negara,

dan Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional. Besarnya impor

suatu negara tergantung pada pendapatan, di mana semakin tinggi pendapatan

maka makin tinggi impor baik berupa barang maupun jasa sebagai akibat

perkembangan aktivitas perekonomian.

2.1.4.1 Teori Perdagangan Internasional (Ekspor-Impor)

Dalam perdagangan internasional (Ekspor-Impor) dikenal beberapa teori

perdangan internasional, diantaranya: teori keunggulan absolut yang

dikemukakan oleh Adam Smith, teori keunggulan komparatif yang dikemukakan

Page 43: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

23

oleh Ricardo, dan teori heckescher-ohlin (H-O) oleh Eli Hecskher (1919) dan

Bertil Ohlin (1933) . Salvatore (2014).

a. Teori Keunggulan Absolut

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam bukunya

The Wealth of Nation, menyatakan bahwa perdagangan bebas sebagai suatu

kebijakan yang paling baik untuk negara-negara di dunia. Smith berpendapat

bahwa suatu negara akan menghasilkan dan mengekspor barang dimana

Negara tersebut mempunyai keunggulan absolut atas negara lain. Sebaliknya,

negara tersebut akan mengimpor barang bilamana negara tersebut mempunyai

kerugian absolut dalam memproduksi barang-barangnya. Keuntungan mutlak

diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam perhari

kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang.

Asumsi yang digunakan Adam Smith dalam analisanya adalah: pertama,

Berlakunya teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) bagi penentuan nilai

suatu barang. Kedua, Hanya tenaga kerja yang merupakan factor produksi yang

bersifat homogen. Hal ini berarti bahwa tenaga kerja mempunyai kualitas yang

sama untuk setiap bidang produksi. Ketiga, Terdapat immobilitas faktor produksi

antar negara.

Asumsi yang digunakan Adam Smith tersebut, maka suatu negara akan

terdorong untuk melakukan spesialisasi terhadap faktor produksi tertentu,

sehingga akan menghasilkan pertambahan produksi dunia yang akan dipakai

bersama-sama melalui perdagangan internasional antar negara. Dengan

demikian kebutuhan suatu negara tidak diperoleh dari pengorbanan

negaranegara lain, tetapi semua Negara dapat memperolehnya secara serentak

(Salvatore, 2014). Demikianlah sehingga perdagangan internasional akan

memberi manfaat bagi perekonomian suatu Negara atau wilayah.

Page 44: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

24

b. Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif Ricardo melakukan perbaikan atas teori

keunggulan absolut yang belum dapat menjawab permasalahan yaitu, jika

terdapat negara yang tidak memiliki keunggulan absolut dapat melakukan

perdagangan. Sehingga, menurut Ricardo, keunggulan dari masing-

masingnegara yang melakukan perdagangan dalam konsep tersebut bersifat

relatif, tidak absolut seperti dikemukakan oleh Smith sehingga negara yang tidak

mempunyai keunggulan absolut dapat melakukan perdagangan.

Menurut prinsip teori keunggulan komparatif, perdagangan masih dapat

terjadi selama masing-masing negara mempunyai keunggulan komparatif dalam

menghasilkan suatu macam komoditi. Ricardo berpendapat bahwa manfaat dari

perdagangan masih ada sekalipun negara tersebut mengalami kerugian secara

mutlak. Disini negara yang kurang efisien dalam memproduksi kedua komoditi

tersebut akan melakukan spesialisasi produksi pada komoditi dengan kerugian

absolut terkecil. Dengan demikian negara tersebut yang masih mempunyai

keunggulan relatif akan memproduksi komoditi yang bersangkutan dibandingkan

mitra dagangnya. Sebaliknya negara tersebut akan mengimpor komoditi dengan

kerugian absolut yang lebih besar. Sehingga menurut Ricardo, Perdagangan

antar negara masih dapat terlaksana, jika masih ada perbedaan dalam

perbandingan harga relatif antara negara sebelum dilakukan perdagangan.

c. Teori Heckescher-Ohlin (H-O)

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia

yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan

mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori

keunggulan komparatif. Teori Klasik Comparative advantage, menjelaskan

bahwa perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam

Page 45: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

25

productivity of labor (faktor produksi yang secara eksplisit dinyatakan) antar

negara (Salvatore, 2014). Namun teori ini tidak memberikan penjelasan

mengenai penyebab perbedaaan produktivitas tersebut. Teori perdagangan

dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin (Heckscher-Ohlin), merupakan

pengembangan dari teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.

Teori Heckscher-Ohlin menekankan bahwa perdagangan internasional

terutama ditentukan oleh beda relatif dari karunia alam (factor endowment) serta

harga-harga faktor produksi antar negara. Menurut Heckscher-Ohlin, bahwa pola

perdagangan dimulai dengan mengungkapkan secara spesifik tentang

perbedaan harga-harga antar negara. Perbedaan harga ini terjadi, karena

adanya perbedaan harga antar negara pada dasarnya disebabkan oleh

perbedaan proporsi penggunaan faktor produksi, kenyataan ada faktor spesifik

pada masing-masing industri atau perusahaan yang menyebabkan perbedaan,

misalnya kemampuan manajerial yang tinggi, dan pada tahap selanjutnya hal

tersebut dianggap sebagai faktor produksi.

Teori Heckescher-Ohlin mengemukakan konsepsinya yang dapat

disimpulkan bahwa Perdagangan internasional antar negara tidaklah banyak

berbeda dan hanya kelanjutan saja dari perdagangan antar daerah. Perbedaan

pokoknya terletak pada masalah jarak. Atas dasar inilah maka H-O melepaskan

anggapan (yang berasal dari teori klasik) bahwa dalam perdagangan

internasional ongkos transport dapat diabaikan. Selanjutnya, Barang-barang

yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas keuntungan alamiah

atau keuntungan yang diperkembangkan (natural and acquired advantages dari

Adam Smith) akan tetapi atas dasar proporsi serta intensitas faktor-faktor

produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang itu.

Page 46: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

26

2.2 Pengaruh antar Variabel –Variabel

2.2.1 Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Nilai Tukar Rupiah

Pada sistem nilai tukar mengambang, terjadinya pergerakan nilai tukar

dapat diatasi sendiri oleh mekanisme pasar, sehingga jumlah cadangan devisa

yang dibutuhkan tidak sebanyak yang dibutuhkan oleh suatu negara dengan

sistem nilai tukar tetap yang rigid. Menurut Carbaugh dalam Bukit (2013), tujuan

utama dari cadangan devisa adalah untuk memfasilitasi pemerintah dalam

melakukan intervensi pasar sebagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar.

Sehingga, suatu negara dengan aktivitas stabilisasi yang aktif memerlukan

jumlah cadangan devisa yang besar pula.

Penjelasan tersebut menerangkan bahwa cadangan devisa memiliki

hubungan dengan nilai tukar. Dimana yang tercermin dari salah satu tujuan

cadangan devisa itu sendiri yakni untuk menstabilkan nilai tukar. Maka dengan

tersedianya cadangan devisa yang cukup akan mempertahankan stabilitas nilai

tukar dalam suatu Negara. Hal ini senada dalam kebijakan moneter yang

ditransmisikan melalui jalur nilai tukar, dimana terdapat salah satu bagian yang

menjelaskan pengaruh cadangan devisa terhadap nilai tukar, yaitu transmisi

sektor moneter berawal dari kebijakan moneter pada perubahan instrument

moneter BI Rate yang akan berpengaruh terhadap perbedaan suku bunga dalam

dan luar negari. Selanjutnya, perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap

aliran modal (capital flow). Dimana jika semakin tinggi tingkat suku bunga suatu

Negara akan menarik aliran modal masuk sehingga menambah persediaan

valuta asing dalam negeri atau cadangan devisa, akibatnya nilai tukar akan

menguat (apresiasi), begitu pula sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah

maka akan terjadi aliran modal keluar (capital outflow) sehingga mengurangi

persediaan valuta asing (cadangan devisa) dan mengakibatkan depresiasi

Page 47: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

27

terhadap nilai tukar. Teori mengatakan adanya hubungan antara cadangan

devisa dengan nilai tukar suatu Negara.

2.2.2 Pengaruh Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah

Ekspor merupakan suatu jenis suntikan ke dalam sirkulasi aliran

pendapatan. Ekspor akan memberikan efek yang positif untuk kegiatan ekonomi

suatu negara. Ekspor menyebabkan suatu negara mendapatkan mata uang

asing. Ekspor terjadi terutama karena kebutuhan akan barang dan jasa sudah

tercukupi di dalam negeri atau karena barang dan jasa tersebut memiliki daya

saing yang baik dalam harga maupun mutu dengan produk sejenis di pasar

internasional. Dengan demikian ekspor memberikan pemasukan devisa bagi

negara yang bersangkutan yang kemudian akan digunakan untuk membiayai

kebutuhan impor, pembayaran utang luar negeri, menjaga stabilitas nilai tukar,

maupun pembiayaan program berkesinambungan di dalam negeri. Hal ini dapat

tercapai bila total ekspor dalam negeri lebih besar dibandingkan dengan total

impor.

Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di

dalam negeri lalu dijual di luar negeri Mankiw (2006). Sedangkan ekspor neto

adalah pembelian pihak asing atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi

dalam negeri (ekspor) dikurangi dengan pembelian penduduk setempat atas

berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri (impor) mankiw (2006).

Ekspor neto berpengaruh terhadap nilai tukar, hal tersebut sesuai dengan

teori balance of payment. Dalam salah satu komponen utama teori ini dijelaskan

bahwa nerara perdagangan (ekspor neto) sering menjadi faktor yang dapat

mendorong naik turunnya kurs mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus

neraca perdagangan akan diintrepretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan

terjadinya apresiasi suatu mata uang. Sebaliknya penurunan atau defisit neraca

Page 48: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

28

perdagangan akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi depresiasi

mata uang suatu Negara.

Komponen lain dalam teori balance of payment yaitu rekening berjalan

(current occount) juga menjelaskan tentang transaksi internasional yang terdiri

dari barang, jasa dan transfer unilateral yang dihasilkan dalam periode tertentu.

Selisih nilai antara barang-barang ekspor dan impor disebut neraca perdagangan

(balance of trade). Transaksi ekspor impor barang dan jasa dicatat dalam neraca

barang dan jasa sedangkan bantuang atau hibah luar negeri dicatat dalam

transfer unilateral. Dalam hal ini jika total impor lebih besar dari total ekspor maka

akan terjadi defisit perdagangan dan jika total ekspor lebih besar dari total impor,

maka akan terjadi surplus perdagangan yang dimana nantinya akan perpengaruh

terhadap nilai tukar suatu Negara.

Dari rentetan penjelasan diatas menerangkan bahwa ekspor neto

memiliki hubungan dengan nilai tukar. Dimana jika total ekspor Indonesia lebih

besar dari pada total impornya (surplus perdagangan) maka mata uang negara

kita akan terapresiasi. Teori mengatakan bahwa adanya korelasi antara ekspor

neto terhadap nilai tukar.

2.2.3 Pengaruh Remitansi TKI terhadap Nilai Tukar Rupiah

Remitansi merupakan bagian dari transaksi ekonomi dan keuangan

internasional yang dianggap sebagai aliran devisa. Perubahan devisa dari aliran

masuk remitansi terhadap nilai tukar mata uang biasanya juga dilihat melalui

pengaruhnya terhadap ketersediaan devisa atau valuta asing (foreign reserves)

dalam suatu perekonomian. Dengan demikian, apabila terdapat transfer devisa

remitansi ke suatu negara, akan menyebabkan menambah ketersediaan

(penawaran) valuta asing di negara itu. Sebaliknya, apabila terjadi transfer devisa

remitansi dari suatu negara akan meningkatkan permintaan valuta asing Negara

Page 49: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

29

tersebut. Apabila penawaran valuta asing lebih besar dari permintaannya (excess

supply), maka harga valuta asing (nilai tukar) akan turun dan sebaliknya apabila

permintaan valuta asing lebih besar (excess demand), maka harga valuta asing

akan naik (Krugman and Melitz dalam Nizar (2014)).

Hal ini sesuai dengan system nilai tukar yang dianut oleh Indonesia.

Dimana dalam system nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan oleh

permintaan dan penawaran valuta asing. Jika dikaitkan dengan remitansi tenaga

kerja, maka dengan meningkatnya temitansi tenaga kerja suatu Negara akan

menambah penawaran valuta asing Negara tersebut. Dalam teori permintaan

dan penawaran valuta asing dijelaskan bahwa, jika terjadi peningkatan

penawaran valuta asing di suatu Negara, maka akan menyebabkan apresiasi

terhadap mata uang Negara tersebut.

2.3 Studi Empiris

Beberapa hasil penelitian mengenai utang luar negeri yang pernah

dilakukan sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Triyono (2008) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Kurs Rupiah

terhadap Dollar Amerika”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh variabel inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga,

dan nilai impor terhadap kurs rupiah/dollar AS. Penelitian ini menggunakan

metode Error Corection Model (ECM). Hasil dari penelitian ini adalah variabel

yang berpengaruh dengan analisis jangka pendek adalah JUB dan SBI

sedangkan inflasi dan impor tidak berpengaruh. Dalam analisis jangka panjang

seluruh variabel independen berpengaruh secara positif terhadap kurs, kecuali

untuk variabel JUB yang secara signifikan berpengaruh negative.

Page 50: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

30

Bukit (2013) meneliti tentang “Pengaruh Cadangan Devisa dan Financial

Deepening terhadap Nilai Tukar Rill”. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder runtun waktu selama periode 2005-2012. Model diestimasi

dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS). Hasil empiris dari penelitian

ini menunjukkan bahwa cadangan devisa dan financial deepening memberikan

pengaruh terhadap nilai tukar rill di Indonesia, meskipun cadangan devisa yang

memberikan pengaruh lebih baik dalam stabilitas nilai tukar rill di Indonesia.

Bourdet & Falck (2003) dalam nizar (2014) untuk kasus negara Cape

Verde. Dengan menggunakan data periode 1980– 2000 mereka menguji efek

remitansi terhadap keseimbangan nilai tukar riil. Hasil yang diperoleh sejalan

dengan pandangan konvensional bahwa peningkatan penerimaan remitansi

menyebabkan apresiasi nilai tukar riil di Cape Verde.

Agustin (2009) meneliti tentang “Analisis Paritas Daya Beli pada Kurs

Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebagai

variabel dependen sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah

rasio dari tingkat harga, selisih tingkat bunga, jumlah uang beredar (M2),

cadangan devisa, total nilai impor dan total nilai ekspor. Penelitian ini

menggunakan metode Error Correction Model (ECM), dimana hasilnya

menunjukkan bahwa rasio dari tingkat harga, selisih tingkat bunga, jumlah uang

beredar (M2), cadangan devisa, total nilai impor dan total nilai ekspor mempunyai

pengaruh terhadap nilai tukar rupiah.

Asmanto dan Suryandari (2008). Mencoba meneliti cadangan devisa dan

financial deepening dalam stabilitas nilai tukar riil saat terjadi gejolak neraca

perdagangan selama periode 2000-2006 dengan menggunakan alat analisis

Page 51: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

31

oldinary least square (OLS) dimana ternyata cadangan devisa dapat memberikan

dampak positif dalam stabilitas nilai tukar riil di Indonesia.

Nizar (2014). Dalam penelitiannya The Effect of Workers’ Remittances on

Exchange Rates of Rupiah dengan menggunakan model analisis VAR.

Berdasarkan hasil temuan dan analisisnya, dia mengemukakan bahwa

pertumbuhan aliran masuk remitansi memberikan pengaruh positif terhadap nilai

tukar riil Rupiah. Artinya, peningkatan jumlah aliran masuk remitansi akan

mendorong apresiasi (penguatan) nilai tukar riil Rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat (USD).

Abdillah (2005) dalam penelitiannya. ”Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah. Penelitian ini menggunakan analisis

least square. Variabel yang digunakan dalam ini adalah nilai tukar, sedangkan

variabel independennya adalah jumlah uang beredar, inflasi dan suku bunga.

Hasil estimasinya memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, inflasi dan suku

bunga mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap fluktuasi

nilai tukar rupiah

Sanggor (2013) dalam penelitiannya “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perubahan Kurs Mata Uang Rupiah terhadap EURO, menyimpulkan bahwa suku

bunga berpengaruh positif terhadap kurs nilai tukar rupiah sedangkan jumlah

uang beredar dan ekspor neto berpengaruh negatif terhadap kurs nilai tukar.

Peneliti ini menggunakan teknis analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan metode OLS (Ordinary least square).

2.4 Kerangka Konseptual

Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, nilai tukar rupiah terhadap

USD terus mengalami fluktuasi yang cenderung terdepresiasi. Melemahnya nilai

Page 52: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

32

tukar suatu Negara akan mengganggu kondisi perekonomian Negara tersebut.

Salah satu penyebab nilai tukar rupiah semakin melemah karena menguatnya

dollar sampai spekulasi perusahaan yang melakukan aksi beli dollar.

Banyak hal yang mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap

dollar diantaranya adalah cadangan devisa. Cadangan devisa merupakan salah

satu indikator moneter penting, yang menunjukkan kuat lemahnya perekonomian.

Cadangan devisa merupakan jaminan bagi terciptanya stabilitas moneter dan

perekonoian makro suatu Negara. Ketika cadangan devisa suatu Negara terus

mengalami peningkatan dalam jumlah yang besar atau cukup banyak, maka

sesuai dengan tujuan dari cadangan devisa itu sendiri untuk memfasilitasi

pemerintah dalam melakukan intervensi pasar sebagai upaya untuk

menstabilkan nilai tukar. Jadi jika suatu Negara memiliki cadangan devisa yang

besar maka nilai tukarnya cenderung stabil.

Remitansi tenaga kerja juga merupakan salah satu faktor penyabab nilai

tukar suatu Negara berubah. Remitansi tenaga kerja (workers’ remittances) yaitu

transfer dari tenaga kerja migran kepada keluarga di negara asal (misalnya

transfer dari tenaga kerja indonesia (TKI) di luar negeri kekeluarganya).

Remitansi tenaga kerja di Negara-negara berkembang seperti Indonesia

merupakan aliran dana yang cukup substansial karena disetiap tahunnya aliran

dana dari remitansi tenaga kerja ini terus mengalami peningkatan. Dimana

peningakatan remitansi tenaga kerja akan berpengaruh positif terhadap nilai

tukar mata uang Negara tersebut.

Selanjutnya adalah ekspor neto. Ekspor neto merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi nilai tukar suatu Negara. Jika suatu Negara memiliki impor

yang semakin tinggi itu berarti ekspor neto semakin menurun dengan demikian

Page 53: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

33

impor yang tinggi maka terjadi peningkatan kurs atau rupiah terdepresiasi, Sama

halnya dengan menurunnya ekspor neto yang mempunyai pengaruh negatif

terhadap tingkat kurs. dimana jika ekspor neto menurun maka terjadi

peningkatan kurs atau rupiah akan terdepresiasi. Hal ini senada dengan teori

permintaan dan penawaran valas. Dimana jika permintaan valas mengalami

peningkatan maka rupiah akan terdepresiasi, begitu juga sebaliknya. Jika

dikaitkan dengan ekspor neto, maka jika ekspor lebih besar dari impor, berarti

Negara tersebut mengalami surplus perdagangan yang dimana Negara tersebut

akan memperoleh dollar dari hasil perdagangan yang nantinya akan berpengaruh

terhadap nilai tukar.

Berdasarkan uraian teori di atas, maka peneliti akan menguraikan

kerangka konseptual, agar dimudahkan dalam melakukan kegiatan penelitian.

Berikut merupakan gambar kerangka pemikiran:

Skema Gambar 1.5 Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis

Berdasarkan pada masalah pokok yang telah dikemukakan sebagai dasar

untuk mengadakan analisis selanjutnya, penulis mengemukakan hipotesis

sebagai jawaban sementara yang selanjutnya akan di uji sebagai berikut :

Ekspor Neto (X3)

Page 54: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

34

1. Diduga bahwa cadangan devisa berpengaruh negatif terhadap nilai tukar

rupiah di Indonesia.

2. Diduga bahwa remitansi TKI berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah

di Indonesia.

3. Diduga bahwa ekspor neto berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah di

Indonesia.

Page 55: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang analisis pengaruh cadangan devisa,

remitansi TKI, dan ekspor neto sebagai variabel bebas terhadap nilai tukar

sebagai variabel terikat di Indonesia tahun 2006-2015.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

berupa data time series yaitu data nilai tukar rupiah, cadangan devisa, remitansi

TKI, ekspor neto. Kurun waktu time series data adalah 10 tahun (dari tahun

2006-2015) Rancangan penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data dipaparkan

dalam bentuk angka. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Indonesia.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

digunakan beberapa metode pengumpulan data yang relevan untuk

memecahkan dan menganalisis masalah-masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian Pustaka

Metode penelitian ini merupakan suatu cara untuk memperoleh data dan

informasi melalui penelusuran buku literatur dengan bahan kuliah dan

beberapa terbitan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan penelitian

Page 56: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

36

ini diantaranya jurnal, media massa online, dan beberapa cara dalam

pengumpulan data secara teoritis.

2. Penelitian Lapangan

Merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan pada obyek terkait, seperti Bank Indonesia dan Badan Pusat

Statistik Indonesia.

3.4 Metode Anaisis Data

Penelitian ini menggunakan metode statistika untuk keperluan estimasi.

Dalam metode ini, statistika alat analisis yang biasa dipakai dalam penelitian

adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda pada dasarnya

adalah studi atas ketergantungan suatu variabel (variabel yang terikat) pada

variabel lain (disebut variabel bebas) yang bertujuan untuk mengestimasi dengan

meramalkan nilai populasi berdasarkan nilai tertentu dari variabel yang diketahui

(Gujarati 2010)

Analisis regresi berganda dalam hal ini digunakan untuk menguji

pengaruh cadangan devisa, remitansi TKI, dan ekspor neto terhadap nilai tukar

rupiah. Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen

dihitung dengan menggunakan model yang dapat diformulasikan sebagai berikut:

Y = f(X1, X2, X3)

Untuk mengestimasi koefisien regresi, dapat dilakukan dengan

mengadakan transformasi ke bentuk linear dengan menggunakan logaritma

natural (ln) ke dalam model sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:

lnY = ln β0 + β1ln X1 + β2 ln X2 + β3 ln X3 + µ

Keterangan:

Y = kurs Rupiah terhadap Dolar AS

Page 57: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

37

β0 = konstanta

β1, β2, β3 = koefisien garis regresi

X1 = Cadangan Devisa

X2 = Remitansi TKI

X3 = Ekspor Neto

µ = error term

3.5. Uji Statistik Dasar

3.5.1. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah suatu parameter (βi) sama

dengan nol, atau H0 : βi ≤ 0 Artinya suatu variabel bebas bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat atau X tidak mempengaruhi Y.

Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,

atau Ha : βi > 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat (Gujarati, 2010).

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan α = 5%. Jika thitung > t tabel, maka

H0 ditolak dan Ha diterima atau jika nilai probabilitas t < α = 0,05 maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Sebaliknya, jika thitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak atau jika nilai probabilitas t > α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.5.2. Korelasi (r)

Analisis korelasi digunakan untuk menunjukkan besarnya keeratan

hubungan antara dua variabel acak yang masing-masing memiliki skala

Page 58: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

38

pengukuran minimal interval, digunakan koefisien korelasi yang dirumuskan

sebagai berikut :

rxy =n ∑ Xi Yi – ∑ Xi

ni=1 ∑ Yi

ni=1

ni=1

√n ∑ Xi2 − (∑ Xi

ni=1 )2n

i=1 √n ∑ Yi2 − (∑ Yi

ni=1 )2n

i=1

Koefisien korelasi yang dirumuskan seperti itu disebut koefisien korelasi

Pearson. Besar r adalah − 1 ≤ rxy ≤ + 1, tanda + menunjukkan pasangan X dan

Y dengan arah yang sama, sedangkan tanda − menunjukkan pasangan X dan Y

dengan arah yang berlawanan. rxy yang besarnya semakin mendekati 1

menunjukkan hubungan X dan Y cenderung sangat erat. Jika mendekati 0

hubungan X dan Y cenderung kurang kuat. rxy = 0 menunjukkan tidak terdapat

hubungan antara X dan Y.

3.5.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

besarnya sumbangan dari variabel X yang mempunyai pengaruh linier terhadap

variasi (naik turunnya) Y. Sifat-sifat R2 yaitu nilai R2 selalu non negatif, sebab

rasio dua jumlah kuadrat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu

atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Makin besar nilai R2 maka makin tepat/ cocok suatu garis

regresi, sebaliknya makin kecil R2 maka makin tidak tepat garis regresi tersebut

untuk mewakili data hasil observasi (Gujarati, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan R2 untuk mengukur besarnya

kontribusi variabel X terhadap variasi variabel Y. Cara yang terbaik untuk

mengukur kecocokan data dengan garis estimasi adalah dengan mengunakan R2

yang disesuaikan atau adjusted R2.

Page 59: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

39

3.5.4. Uji Statistik F

Menurut Gujarati (2010), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Langkah-langkah pengujiannya

sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis

H0 : β1 = β2 = ... = βk ≤ 0 Artinya semua variabel bebas bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Berarti tidak ada pengaruh

cadangan devisa, remitansi TKI, ekspor neto terhadap nilai tukar. Ha : β1 =

β2 = ... = βk > 0 Artinya semua variabel bebas secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Berarti ada pengaruh

cadangan devisa, remitansi TKI, ekspor neto terhadap nilai tukar.

2. Menentukan tingkat signifikansi (α) yang digunakan α = 5%.

3. Membuat keputusan

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika F hitung < F

tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak Jika nilai probabilitas F < α = 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika nilai probabilitas F > α = 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak.

4. Membuat kesimpulan.

3.6. Definisi Operasional

a. Kurs (Y) adalah nilai tukar rupiah terhadap USD atas dasar kurs tengah

mata uang rupiah terhadap USD yang dinyatakan dalam rupiah periode

2006 triwulan I sampai dengan 2015 triwulan IV.

Page 60: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

40

b. Cadangan devisa (X1) adalah jumlah valuta asing yang dimiliki Indonesia

yang tersimpanan di bank Indonesia yang dinyatakan dalam juta USD

periode tahun 2006 triwulan I sampai dengan 2015 triwulan IV.

c. Remitansi TKI (X2) adalah besarnya jumlah uang yang dikirim para TKI

ke dalam negeri yang tercatat dalam laporan bank indonesia yang

dihitung dalam juta USD periode tahun 2006 triwulan I sampai dengan

2015 triwulan IV.

d. Ekspor neto (X3) adalah besarnya selisih antara total ekspor dikurangi

dengan total impor yang dilakukan Indonesia selama periode 2006

triwulan I sampai dengan 2015 triwulan IV yang dihitung dalam juta USD.

Page 61: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan perkembangan variabel penelitian yaitu

nilai tukar, cadangan devisa, remitansi TKI, dan ekspor neto di Indonesia pada

tahun 2006 triwulan I sampai tahun 2015 triwulan IV.

4.1.1 Perkembangan Nilai Tukar di Indonesia Periode 2006-2015

Nilai tukar adalah harga satu mata uang suatu Negara yang dinyatakan

dalam mata uang Negara lain. Nilai tukar merupakan elemen yang penting

kerana nilai tukar berpengaruh pada harga barang domestic relative terhadap

harga barang luar negeri (mishkin, 2008). Nilai tukar suatu Negara selalu

mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan oleh permintaan dan penawaran mata

uang di pasar internasional. Berikut adalah grafik 4.1 yang memperlihatkan

perkembangan variabel nilai tukar rupiah di Indonesia selama periode penelitian.

Grafik 4.1 Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Tahun 2006.I sampai 2015.IV

Sumber: statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bank Indonesia, 2015 (data diolah)

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

Page 62: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

42

Pada tahun 2006 nilai tukar terus mengalami perubahan dari triwulan I

sampai dengan triwulan 4. Seperti yang terlihat pada data, dimana pada triwulan

I tahun 2006 nilai tukar dalam keadan menguat terhadap dollar Amerika. Nilai

tukar rupiah berada pada angka Rp.9,115/$. Penguatan rupiah ini disebabkan

oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menjadi penyebab utama

penguatan rupiah tersebut terkait dengan faktor fundamental yaitu besarnya

surplus dalam neraca pembayaran. Namun pada triwulan II dan III nilai tukar

terdepresiasi terhadap dollar Amerika Serikat, hingga pada akhir tahun 2006

triwulan IV nilai tukar rupiah kembali mengalami apresiasi mencapai angka Rp.

9,102. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika selama tahun 2006

masih cukup bergerak stabil meskipun menghadapi peningkatan harga minyak

dan suku bunga global yang terus meningkat hingga akhir tahun.

Pada tahun 2007 triwulan I nilai tukar mengalami apresiasi dengan nilai

Rp 9,060/$. Apresiasi ini didukung oleh perkembangan positif faktor fundamental,

sebagaimana tercermin pada membaiknya kinerja NPI. Namun pada triwulan II,

III, dan IV nilai tukar rupiah terus mengalami Depresiasi terhadap Dollar Amerika

Serikat. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan dollar AS yang tinggi dan rupiah juga

tidak bisa lepas dari masalah geopolitik serta sentiment global. Walaupun pada

awal tahun 2007 rupiah sedikit menguat namun pada akhir tahun rupiah

melemah yang disebabkan karena besarnya permintaan korporasi terhadap

dollar untuk keperluan pembayaran utang jatuh tempo.

Tidak jauh berbeda pada tahun sebelumnya, pada tahun 2008 triwulan I

sampai triwulan IV nilai tukar rupiah terus berfluktuasi, dimana pada triwulan II

nilai tukar rupiah mengalami apresiasi. Hal ini tidak terlepas dari langkah-langkah

yang dilakukan Bank Indonesia dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah.

Tetapi pada triwulan III dan IV nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi hingga

Page 63: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

43

menembus angka Rp 10,914/$ pada triwulan IV. Penyebab utama terjadinya

depresiasi tersebut karena perkembangan krisis keuangan global, gejolak harga

komoditas, dan perlambatan ekonomi dunia yang memacu memburuknya

persepsi investor dan ekspektasi pelaku pasar.

Pada tahun 2009 depresiasi nilai tukar terus berlanjut hingga pada

triwulan I nilai tukar rupiah menjadi Rp 11,578/$ . pelemahan nilai tukar ini

dipengaruhi oleh sentiment negative terkait seakin pesimisnya outlook ekonomi

global. Namun pada triwulan II, III, dan IV nilai tukar rupiah terus mengalami

apresiasi. Hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian global dalam negeri

cukup kondusif yang memberikan ruang gerak bagi penguatan rupiah dan

semakin membaiknya kondisi fundamental perekonomian serta adanya kebijakan

stabilitas nilai tukar secara terukur melalui upaya menjaga kecukupan likuiditas di

pasar valas domestik.

Pada tahun 2011 nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

semakin membaik, hal ini terlihat pada triwulan I dimana rupiah terapresiasi

dengan nilai Rp 8,708/$ hingga pada triwulan II nilai tukar masih tetap

terapresiasi. Hal ini didorong oleh banyak faktor, salah satunya yaitu semakin

banyaknya dana investor global yang masih terus mengalir ke Negara-negara

Asia termasuk Indonesia. tetapi apresiasi ini tidak berlangsung lama karena pada

triwulan ke III dan IV nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi, dimana hal

ini dipicu oleh seiring meningkatnya risiko berlanjutnya perlambatan ekonomi

dunia, maka rupiah terus mengalami tekanan depresiasi hingga pada triwulan IV

tahun 2011 rupiah mencapai Rp 9,069/$ dan berbagai sentimen negatif selama

triwulan ke IV hingga menurunkan minat investor global terhadap pasar

keuangan.

Page 64: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

44

Pada tahun 2012 nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus

mangalami depresiasi dari triwulan I sampai dengan triwulan IV. Pelemahan

rupiah tersebut dipengaruhi oleh masih tingginya ketidakpastian kondisi

perekonomian global selama triwulan I. pada triwulan II nilai tukar rupiah

mencapai Rp 9,433/$ ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan valuta asing

terkait dengan kegiatan impor yang semakin tinggi. Kemudian pada triwulan III

dan IV nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi terhadap dollar Amerika,

dengan mencapai Rp 9,793/$ pada triwulan IV. Hal ini terjadi karena

ketidakpastian perekonomian global yang kembali meningkat yang memberikan

sentimen negatif terhadap pergerakan rupiah, serta melambatnya pertumbuhan

ekspor dam pertumbuhan impor yang semakin tinggi, yang menyebabkan

tingginya permintaan valuta asing di pasar valuta asing domestik.

Hal yang sama terjadi disepanjang tahun 2013 dari triwulann I sampai

triwulan IV, dimana nilai tukar rupiah terus terdepresiasi terhadap dollar Amerika.

Pada triwulan I nilai tukar sebesar Rp 9,735/$ yang kemudian terdepresiasi pada

triwulan II menjadi Rp 10,004/$ yang sebabkan karena tekanan di pasar

keuangan global yang berimbas pada peningkatan tingkat kekhawtiran atas

perekonomian domestik. Depresiasi rupiah terhadap dollar ini terus berlanjut

hingga pada triwulan III dan IV. Dimana nilai tukar rupiah menjadi Rp 12,173/$

pada triwulan IV yang disebabkan oleh neraca pembayaran Indonesia yang terus

defisit, serta ketidakpastian di pasar keuangan global.

Pada tahun 2014 nilai tukar rupiah ditriwulan I dibuka dengan keadaan

yang terapresiasi dari tahun 2013 terhadap USD. Rupiah terapresiasi menjadi

Rp 11,360/$ yang disebabkan karena fundamental ekonomi yang membaik dan

diikuti penguatan kinerja NPI. Namum pada triwulan II nilai tukar kembali

melemah terhadap dollar AS dan terus terdepresiasi hingga triwulan III dan IV,

Page 65: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

45

dimana nilai tukar rupiah mencapai Rp 12,188 dan Rp 12,388 pada triwulan IV.

Depresiasi nilai tukar terutama dipicu oleh berlanjutnya defisit transaksi berjalan

serta tingginya kebutuhan valuta asing yang tidak diimbangi dengan ketersediaan

valuta asing di pasar keuangan. Sedangkan pada tahun 2015 nilai tukar di buka

dengan keadaan yang terdepresiasi hingga triwulan ke III mencapai Rp

14,657/USD dan kembali membaik pada triwulan ke IV menjadi Rp 13,795/USD

atau terapresiasi sebasar Rp 862.

4.1.2 Perkembangan Cadangan Devisa Tahun 2006-2015

Cadangan devisa adalah asset yang dimiliki bank sentral dan otoritas

moneter di suatu Negara, yang terdiri dari berbagai mata uang yang berbeda.

Secara sederhana cadangan devisa diartikan sebagai simpanan mata uang

asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan aset bank

sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency),

seperti dollar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya

(Pinem, 2009).

Posisi cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang

menentukan kesehatan ekonomi sebuah Negara. Berikut ini adalah grafik 4.2

yang memperlihatkan perkembangan variabel cadangan devisa di Indonesia

selama periode penelitian.

Page 66: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

46

Grafik 4.2 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia periode 2006.I sampai 2015.IV

Sumber: Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun 2006-2015. (data diolah)

Perkembangan cadangan devisa Indonesia dari tahun 2006-2015 terus

mengalami fluktuasi yang cenderun meningkat. Seperti yang terlihat pada grafik

4.2 pada tahun 2006 T.1 sampai dengan tahun 2007 T.4 cadangan devisa terus

mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana pada tahun 2006 T1 cadangan

devisa sebesar 40,082 juta USD meningkat menjadi 56,920 juta USD. Ini berarti

terjadi peningkatan sebesar 16,838 juta USD dalam kurun waktu dua tahun.

Pada tahun 2008 juga terjadi peningkatan pada cadangan devisa di

awal triwulan I hingga triwulan II jumlah cadangan devisa mencapai 59,453 juta

USD, namun pada triwulan III dan IV mengalami penurunan hingga pada akhir

triwulan IV cadangan devisa hanya mencapai 51,639 juta USD atau mengalami

penurunan sebesar 7,814 juta USD.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ditahun 2009 triwulan I sampai

2010 triwulan IV cadangan devisa Indonesia terus mengalami peningkatan yang

cukup signifikan. Seperti yang tertera pada grafik.. dimana pada triwulan I tahun

2009 cadangan devisa hanya sebesar 54,841 juta USD meningkat menjadi

96,207 juta USD pada triwulan IV tahun 2010, disini terjadi peningkatan yang

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

20

06

TW

1

20

06

TW

3

20

07

TW

1

20

07

TW

3

20

08

TW

1

20

08

TW

3

20

09

TW

1

20

09

TW

3

20

10

TW

1

20

10

TW

3

20

11

TW

1

20

11

TW

3

20

12

TW

1

20

12

TW

3

20

13

TW

1

20

13

TW

3

20

14

TW

1

20

14

TW

3

20

15

TW

1

20

15

TW

3

Page 67: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

47

cukup besar yakni sebesar 41,366 juta USD yang terjadi dalam waktu dua tahun.

Kondisi yang sama juga terjadi di triwulan I tahun 2011 dimana terjadi

peningakatan dari tahun sebelumnya, namun kondisi tidak bertahan lama karena

pada triwulan III hingga IV tahun 2011 cadangan devisa terus mengalami

penurunan.

Pada tahun 2012 cadangan devisa Indonesia dari triwulan I sampai

triwulan IV cukup stabil tapi berfluktuasi dengan jumlah rata-rata cadangan

devisa sebesar 109,987 juta USD disepanjang tahun 2012. Tetapi cadangan

devisa terperosok pada tahun 2013, dimana rata-rata jumlah cadangan devisa

Indonesia hanya sebesar 98,989 juta USD ditahun 2013. Ini berarti penurunan

sebesar 10,997 juta USD dari tahun 2012 ke tahun 2013.

Peningkatan cadangan devisa terus terjadi disepanjang tahun 2014,

dimana pada triwulan I tercatat sebesar 102,592 juta USD menjadi 111,862 juta

USD pada triwulan IV. Sedangkan pada tahun 2015 cadangan devisa Indonesia

kembali berfluktuasi yang cenderung menurun pada triwulan IV dengan jumlah

105,931 juta USD jika dibandingkan pada triwulan pertama tahun 2015.

4.1.3 Perkembangan Remitansi TKI Periode 2006-2015

Remitansi tenaga kerja adalah transfer uang yang dilakukan para pekerja

di luar negeri ke Negara asalnya. Menurut Bank Indonesia, remitansi tenaga

kerja memberikan dampak positif bagi peningkatan uang keuangan inklusif.

Berikut ini adalah grafik 4.3 yang memperlihatkan perkembangan variabel

remitansi tenaga kerja di Indonesia selama periode penelitian.

Page 68: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

48

Grafik 4.3 Perkembangan Remitansi TKI periode 2006 T.1 sampai 2015 T.4

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun 2006-2015. (data diolah)

Secara keseluruhan remitansi tenaga kerja Indonesia selama tahun 2006

sampai tahun 2015 cenderung mengalami peningkatan walaupun dangan

proporsi yang kecil. Peningkatan ini secara umum dipicu oleh peningkatan jumlah

tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Pada awal tahun 2006 remitansi TKI mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya, selama tahun 2006 remitansi TKI terus naik turun, dimana

sumbangan terbesar remitansi TKI berasal dari TKI yang berada di Malaysia dan

Arab. Hingga pada akhir tahun 2006 jumlah remitansi yang masuk sebesar 4,520

juta USD.

Seperti biasa remitansi TKI ditahun 2007 dan 2008 terus mengamalami

peningkatan. Seperti yang terlihat pada grafik .. dimana pada triwulan I tahun

2007 remitansi TKI sebesar 1,191 juta USD menjadi 1,376 juta USD pada

Triwulan IV tahun 2008. Tidak hanya itu, secara keseluruhan totalnya juga terus

meningkatan. Walaupun pada akhir triwulan IV sedikit lebih rendah daripada

0

500

1000

1500

2000

2500

20

06

TW

1

20

06

TW

3

20

07

TW

1

20

07

TW

3

20

08

TW

1

20

08

TW

3

20

09

TW

1

20

09

TW

3

20

10

TW

1

20

10

TW

3

20

11

TW

1

20

11

TW

3

20

12

TW

1

20

12

TW

3

20

13

TW

1

20

13

TW

3

20

14

TW

1

20

14

TW

3

20

15

TW

1

20

15

TW

3

Page 69: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

49

triwulan sebelumnya. Meskipun tidak signifikan, melemahnya perekonomian di

negara-negara tujuan TKI, khususnya Malaysia, mengakibatkan transfer

pendapatan TKI ditengarai menurun. Penurunan lebih besar dapat ditahan oleh

penempatan TKI baru di Korea.

Pada tahun 2009 remitansi TKI terus mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Peningkatan ini tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam

memberikan sosialisasi kepada para TKI. Jumlah remitansi TKI secara

keseluruhan pada tahun 2009 sebesar 6,598 juta USD dimana hal ini seiring

dengan peningkatan penempatan bersih TKI ke sejumlah Negara.

Pada tahun 2010 jumlah remitansi TKI tercatat sebesar 6,735 juta USD.

Hal semakin membaik dengan turus meningkatnya jumlah remitansi dari triwulan

I hingga triwulan III, namun pada akhir tahun 2010 triwulan IV remitansi

mengalami penurunan yang disebabkan oleh semakin menurunnya jumlah TKI

yaitu pada triwulan IV-2010 mencapai sekitar 4,2 juta orang TKI, turun dari akhir

triwulan sebelumnya sejumlah 4,3 juta orang.

Tahun 2011 remitansi TKI kembali mengalami peningkatan hingga

triwulan III namun pada triwulan IV kembali mengalami penurunan yang

disebakan oleh Kebijakan Pemerintah dalam memperketat penempatan TKI dan

moratorium dengan Arab Saudi menjadi faktor utama penyebab turunnya

penempatan selama triwulan IV. Penempatan TKI informal tercatat turun lebih

tinggi dibanding TKI formal. Di tengah penurunan jumlah TKI baru, penempatan

TKI di wilayah Malaysia, Brunei, dan Singapura mengalami peningkatan. Hingga

pada triwulan IV remitansi TKI hanya sebesar 1,685 juta USD.

Pada tahun 2012 remitansi TKI mengalami peningkatan yang signifikan

dari triwulan I hingga IV walaupun dengan proporsi yang kecil. Dimana pada

rtiwulan I sebesar 1,727 juta USD menjadi 1,796 juta USD. Peningkatan ini dipicu

Page 70: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

50

oleh adanya perkembangan penempatan dan adanya perpanjangan kontrak bagi

beberapa TKI yang sudah selesai masa tugasnya sepanjang adanya jaminan

perlindungan dari Negara pengguna, jumlah TKI pada akhir Desember 2012

tercatat sebesar 4,02 juta orang.

Ditahun 2013 remitansi TKI mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Secara keseluruhan jumlah remitansi TKI tahun 2013 sebesar

7,435 juta USD. Hal yang sama juga terjadi ditahun 2014, mana jumlah

keseluruhan remitansi TKI sebesar 8,345 juta USD yang meningkat dari tahun

sebelumnya, walaupun mengalami naik turun di setiap triwulannya.

Sedangkan di tahun 2015 jumlah remitansi mengalami pasan surut.

Walaupun secara total mengalami peningkatan tapi di triwulan II hingga IV

mengalami penurunan. Peningkatan total remitansi ini disebabkan oleh adanya

perbaikan rata-rata upah TKI dibeberapa Negara penempatan diantara

Hongkong, Korea selatan, Taiwan dan Malaysia, hingga pada akhir tahun 2015

jumlah remitansi TKI tercatat sebesar 9,418 juta USD.

4.1.4 Perkembangan Ekspor Neto Periode 2006-2015

Secara sederhana ekspor neto diartikan sebagai pembelian pihak asing

atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri (ekspor) dikurangi

oleh pembelian penduduk setempat atas berbagai barang dan jasa yang

diproduksi di luar negeri (impor) (mankiw, 2000). Untuk melihat perkembangan

ekspor neto di Indonesia, dapat dilihat pada grafik 4.4. sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

51

Grafik 4.4 Perkembangan Ekspor Neto Indonesia periode 2006 T.1 sampai 2015 T.4

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Publikasi Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun 2006-2015. (data diolah)

Perkembangan ekspor neto di Indonesia pada tahun 2006-2015

cenderung berfluktuasi dari tahun ketahun. Secara keseluruhan nilai ekspor neto

dipengaruhi oleh besarnya nilai ekspor dan impor. Jika dilihat dari grafik 4.4

diatas, ekspor neto Indonesia beberapa tahun terakhir sangat memperiharinkan.

Pada tahun 2006 ekspor neto Indonesia nemunjukkan perkembangan

yang baik dari triwulan I sampai dengan triwulan III. Dimana ekspor neto sebesar

4,141 juta USD menjadi 5,837 juta USD pada triwulan III dan mengalami

penurunan pada triwulan IV.

Sama halnya pada tahun 2007 ekspor neto juga mengalami fluktuasi.

Dimana pada awal triwulan I mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya

-4000

-2000

0

2000

4000

6000

8000

20

06

TW

1

20

06

TW

3

20

07

TW

1

20

07

TW

3

20

08

TW

1

20

08

TW

3

20

09

TW

1

20

09

TW

3

20

10

TW

1

20

10

TW

3

20

11

TW

1

20

11

TW

3

20

12

TW

1

20

12

TW

3

20

13

TW

1

20

13

TW

3

20

14

TW

1

20

14

TW

3

20

15

TW

1

20

15

TW

3

Axi

s Ti

tle

Page 72: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

52

yakni sebesar 4,757 juta USD kemudian menurun pada triwulan IV menjadi 3,698

juta USD.

Pada tahun 2008 ekspor neto mengalami penurunan yang sangat

ekstrim. Dimana pada awal triwulan I ekspor neto sebesar 4,465 juta USD

menjadi 939 juta USD pada triwulan IV. Hal ini berbanding terbalik pada tahun

2009 yang meningkat pesat dari tahun sebelumnya. Dimana pada awal triwulan I

ekspor neto meningkat menjadi 4,224 juta USD yang terus mengalami

peningkatan hingga akhir tahun triwulan IV menjadi 6,779 juta USD. Hal ini

disebabkan karena pertumbuhan ekspor semakin tinggi dan diiringi dengan

penurunan jumlah impor.

Tidak jauh berbedah dengan yang terjadi ditahun 2010 dimana ekspor

neto menunjukkan angka yang baik, walaupun diawal triwulan I sudah

menunjukkan penurunan dari triwulan IV tahan 2009 namum pada triwulan II, III,

dan IV terus mengalami peningkatan. Seperti yang terlihat pada grafik 4.4 diawal

triwulan I hanya sebesar 4,916 juta USD menjadi 6,509 juta USD pada triwulan

IV. Hal ini juga mengalami perbandingan terbalik pada tahun 2011, dimana pada

awal triwulan I ekspor neto mengalami peningkatan menjadi 6,562 juta USD tapi

ditriwulan II hingga IV mengalami penurunan hingga mencapai angka 3,937 juta

USD pada akhir triwulan IV.

Kondisi ekspor neto semakin memburuk ditahun 2012, pada awal triwulan

I hanya mencapai angka 1,735 juta USD dan semakin memburuk di triwulan II

hingga mencapai defisit perdagangan sebesar -2,045 juta USD dan semakin

memburuk diakhir triwulan IV dengan defisit mencapai -2,731 juta USD. Hal ini

dikarenakan pertumbuhan jumlah impor yang sangat tinggi tapi diiringi dengan

Page 73: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

53

penurunan jumlah ekspor. Hal yang sama juga terjadi di tahun 2013. Walaupun

mengalami penurunan jumlah defisit diawal triwulan I menjadi -883 juta USD

atau mengalami perbaikan sebesar 1,848 juta USD tapi ditriwulan II dan III

kembali mengalami peningkatan jumlah defisit mencapai angka -2,530 juta USD

dan diakhir triwulan IV ekspor neto mengalami perbaikan menjadi 2.017 juta

USD.

Pada tahun 2014 ekspor neto dibuka dengan angka yang positif

walaupun mengalami penurunan menjadi 1,219 juta USD, tapi kondisi ini

semakin memburuk di triwulan II yang menembus angka defisit yang terbilang

cukup besar yakni -3.206 juta USD hingga akhir triwulan IV ekspor neto tetap

menunjukkan angka negatif. Hal yang sedikit berbeda terjadi di tahun 2015

dimana ekspor neto terus menunjukkan angka positif walaupun trennya

mengalami penurunan dari triwulan II sebesar 1,474 juta USD menjadi 107 juta

USD di triwulan IV.

4.2 Hasil Estimasi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Periode

2006-2015

Hasil regresi pengaruh cadangan devisa, remitansi TKI, ekspor neto

terhadap nilai tukar di Indonesia periode 2006 triwulan I – 2015 triwulan IV.

Dengan menggunakan Eviews 9 diperoleh hasil regresi sebagai berikut:

Page 74: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

54

Tabel 4.1 Hasil Estimasi melalui Model Least Square

Variabel coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C

X1

X2

X3

-2.400852

-0.247092

0.660291

-4.32E-05

0.775594

0.042179

0.052466

0.000361

-3.095502

-5.858137

12.58506

-0.119692

0.0038

0.0000

0.0000

0.0000

R-squared 0.889877 F-statistic 96.96863

Adjusted R- squared 0.880700 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : data sekunder, lampiran 4 (diolah eviews 9)

Hasil regresi pada table diatas mengenai pengaruh variabel cadangan

devisa (X1), remitansi TKI (X2), ekspor neto (X3) terhadap nilai tukar (Y) di

Indonesia periode 2005-2015 adalah :

Ln Y = -2.400 – 0.247 Ln X1 + 0.660 Ln X2 - 4.32 Ln X3

Berdasarkan tabel 4.1 dengan melihat koefisien regresi, diketahui bahwa

nilai koefisien cadangan devisa -0.247 yang berarti, bahwa setiap kenaikan 1%

variabel X1 (cadangan devisa) akan berpengaruh negatif sebesar 24% terhadap

penurunan variabel Y (nilai tukar). Selain itu diketahui nilai probabilitasnya kurang

dari taraf signifikansi 5% (0.05) yaitu 0.000. jadi dapat disimpulkan bahwa

variabel cadangan devisa berpengaruh negative secara signifikan terhadap nilai

tukar rupiah di Indonesia periode 2006 T.1-2015 T.4.

Remitansi TKI memiliki nilai koefisien sebesar 0.660 yang berarti , bahwa

setiap kenaikan 1% variabel X2 (remitansi TKI) akan berpengaruh positif sebesar

66% terhadap peningkatan variabel Y (nilai tukar). Selain itu diketahui nilai

probabilitasnya kurang dari taraf signifikansi 5% (0.05) yaitu 0.000. jadi dapat

Page 75: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

55

disimpulkan bahwa variabel remitansi TKI berpengaruh positif secara signifikan

terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia periode 2006 T.1-2015 T.4.

Ekspor neto memiliki nilai koefisien sebesar -4.32 yang berarti , bahwa

setiap kenaikan 1% variabel X3 (ekspor neto) akan berpengaruh negatif terhadap

penurunan variabel Y (nilai tukar). Selain itu diketahui nilai probabilitasnya lebih

besar dari taraf signifikansi 5% (0.05) yaitu 0.905. jadi dapat disimpulkan bahwa

variabel ekspor neto tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia

periode 2006.I sampai 2015.IV.

4.2.1 Uji Statistik t

Cadangan devisa (X1), remitansi TKI (X2), ekspor neto (X3) terhadap nilai

tukar rupiah (Y) di Indonesia periode 2006-2015 dengan menggunakan taraf

keyakinan 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (df= n-k = 40-4 = 36) diperoleh

t-tabel sebesar 1.688.

Diketahui bahwa cadangan devisa (X1) memiliki t-statistik sebesar 5.858.

sehingga disimpulkan bahwa variabel cadangan devisa memiliki koefisien yang

signifikan terhadap nilai tukar (Y), dimana t-statistik > t-tabel (5.858 > 1.688).

kemudian variabel remitansi TKI (X2) memiliki t-statistik sebesar 12.585.

sehingga disimpulkan bahwa variabel remitansi tki memiliki koefisien yang

signifikan terhadap nilai tukar (Y), dimana t-statistik > t-tabel (12.585 > 1.688).

Dan veriabel ekspor neto memiliki t-statistik sebesar 0.119. sehingga disimpulkan

bahwa variabel ekspor neto memiliki koefisien yang tidak signifikan terhadap nilai

tukar (Y), dimana t-statistik < t-tabel (0.119 < 1.688).

4.2.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil regresi pada tabel 4.1 mengenai pengaruh cadangan devisa

(X1), remitansi TKI (X2), ekspor neto (X3) terhadap nilai tukar rupiah (Y) di

Page 76: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

56

Indonesia periode 2006-2015 diperoleh R2 dengan nilai sebesar 0,88. Hal ini

berarti variabel-variabel independen yaitu cadangan devisa (X1), remitansi TKI

(X2), ekspor neto (X3) menjelaskan besarnya proporsi sumbangan pengaruh

terhadap nilai tukar rupiah (Y) di Indonesia adalah sebesar 88%. Adapun sisanya

pengaruh variabel yang lain dijelaskan diluar model sebesar 12%.

4.2.3 Uji Statistik F

Pengujian terhadap semua variabel independen didalam model dapat

dilakukan dengan Uji F. pengaruh cadangan devisa (X1), remitansi TKI (X2),

ekspor neto (X3) terhadap nilai tukar rupiah (Y) di Indonesia periode 2006-2015

dengan menggunakan taraf keyakinan 95% (α = 0.05) didapatkan f-tabel

(df1 = k – 1= 4-1=3 dan df2 = n-k = 40-4 = 36) didapatkan nilai sebesar 2.87

sedangkan dari regresi pada tabel 4.1 diperoleh F-statistik sebesar 96.96, dapat

diketahui bahwa hasil estimasi pada tabel 4.1 F-statistik lebih besar dari F-tabel

dan juga nilai probability lebih dari taraf signifikansi 5% yaitu, 0.000<0.05.

sehingga disimpulkan bahwa secara bersama-sama veriabel cadangan devisa,

remitansi TKI, ekspor neto berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah

periode 2006-2015.

4.3 Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia periode 2006-2015

Pada bagian ini akan dijelaskan analisis pergerakan nilai tukar rupiah di

Indonesia, yang terbagi atas tiga bagian, yaitu pengaruh cadangan devisa

terhadap nilai tukar rupiah di indonesia tahun 2006.I-2015.IV, pengaruh remitansi

tenaga kerja terhadap nilai tukar rupiah di indonesia tahun 2006.I-2015.IV, dan

pengaruh ekspor neto terhadap nilai tukar rupiah di indonesia tahun 2006.I-

2015.IV.

Page 77: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

57

4.3.1 Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia tahun 2006.I-2015.IV

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.1. variabel cadangan devisa

berpengaruh negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dengan koefisien

regresi sebesar -0.247. Dan melalui uji statistik t sebelumnya diketahui pula

dengan taraf keyakinan 95% (α = 0.05) t-tabel 1.688 dan t-statistik 5.858 maka

cadangan devisa berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Cadangan devisa merupakan stok mata uang asing yang dimiliki yang

sewaktu-waktu dapat digunakan untuk transaksi atau pembayaran internasional

dalam rangka stabilisas moneter.

Dalam kebijakan moneter yang ditransmisikan melalui jalur nilai tukar,

dimana terdapat salah satu bagian yang menjelaskan pengaruh cadangan devisa

terhadap nilai tukar, yaitu transmisi sektor moneter berawal dari kebijakan

moneter pada perubahan instrument moneter BI Rate yang akan berpengaruh

terhadap perbedaan suku bunga dalam dan luar negari. Selanjutnya, perbedaan

tersebut akan berpengaruh terhadap aliran modal (capital flow). Dimana jika

semakin tinggi tingkat suku bunga suatu Negara akan menarik aliran modal

masuk sehingga menambah persediaan valuta asing dalam negeri atau

cadangan devisa, akibatnya nilai tukar akan menguat (apresiasi), begitu pula

sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah maka akan terjadi aliran modal keluar

(capital outflow) sehingga mengurangi persediaan valuta asing (cadangan

devisa) dan mengakibatkan depresiasi terhadap nilai tukar. Teori mengatakan

adanya hubungan antara cadangan devisa dengan nilai tukar suatu Negara.

Fenomena yang memberikan kontribusi negatif cadangan devisa

terhadap nilai tukar yaitu, berdasarkan data perkembangan cadangan devisa ke

nilai tukar, dimana pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah cadangan devisa

Page 78: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

58

dari triwulan I hingga IV yang diiringi dengan kurs dollar yang terus melemah

terhadap nilai rupiah. Hal ini masih terjadi pada tahun 2011 adanya peningkatan

jumlah cadangan devisa menjadi 105,709 juta USD diawal triwulan I

menyababkan kurs melemah hingga menjadi Rp 9,146/$ dan berlanjut hingga

akhir triwulan II . Tidak hanya itu diakhir tahun 2015 dimana cadangan devisa

meningkat menjadi 105,931 juta USD dan kurs sedikit mengalami pelemahan

dari triwulan sebelumnya.

Dengan adanya fenomena diatas, maka pada waktu tertentu peningkatan

jumlah cadangan devisa akan memberikan pengaruh negative terhadap kurs

dollar. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa cadangan devisa

berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah sesuai dengan hasil penelitian

dari hasil regresi (tabel 4.1).

4.3.2 Pengaruh Remitansi TKI terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia tahun 2006.I-2015.IV

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.1. variabel remitansi TKI

berpengaruh positif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dengan koefisien

regresi sebesar 0.660. Dan melalui uji statistik t sebelumnya diketahui pula

dengan taraf keyakinan 95% (α = 0.05) t-tabel 1.688 dan t-statistik 12.58 maka

remitansi TKI berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Remitansi merupakan bagian dari transaksi ekonomi dan keuangan

internasional yang dianggap sebagai aliran devisa. Apabila terdapat transfer

devisa remitansi ke suatu negara, akan menyebabkan menambah ketersediaan

(penawaran) valuta asing di negara itu. Sebaliknya, apabila terjadi transfer devisa

remitansi dari suatu negara akan meningkatkan permintaan valuta asing Negara

tersebut. Apabila penawaran valuta asing lebih besar dari permintaannya (excess

supply), maka harga valuta asing (nilai tukar) akan turun dan sebaliknya apabila

Page 79: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

59

permintaan valuta asing lebih besar (excess demand), maka harga valuta asing

akan naik.

Penelitian yang dilakukan oleh Nisar (2014), bahwa remitansi tenaga

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah terhadap

dollar Amerika Serikat. Hal ini sesuai dengan system nilai tukar yang dianut oleh

Indonesia. Dimana dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar

ditentukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing. Jika dikaitkan dengan

remitansi tenaga kerja, maka dengan meningkatnya temitansi tenaga kerja suatu

Negara akan menambah penawaran valuta asing Negara tersebut. Dalam teori

permintaan dan penawaran valuta asing dijelaskan bahwa, jika terjadi

peningkatan penawaran valuta asing di suatu Negara, maka akan menyebabkan

apresiasi terhadap mata uang Negara tersebut.

Berdasarkan data pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada remitansi

TKI yang mengakibatkan terjadinya pelemahan pada kurs dollar. Peningkatan

remitansi TKI disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk

mengirimkan uang melalui pihak perbankkan dan usaha pemerintah dalam

memberikan sosialisasi kepada para calon TKI. Tetapi pada tahun 2012 hingga

tahun 2015 peningkatan remitansi TKI diiringi dengan semakin meguatnya kurs

dollar terhadap nilai tukar rupiah. Dengan meningkatnya remitansi TKI akan

menambah penawaran mata uang asing (dollar) di Indonesia tetapi tidak bisa

menyebabkan rupiah mengalami apresiasi. Fenomena tersebut menunjukkan

bahwa semakin besar remitansi TKI malah menyebabkan nilai mata uang

domestik cenderung terdepresiasi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan

bahwa remitansi TKI memiliki pengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah di

Indonesia tidak sesuai dengan hasil penelitian dari hasil regresi (tabel 4.1).

Page 80: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

60

4.3.3 Pengaruh Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia tahun 2006.I-2015.IV

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.1. variabel ekspor neto

berpengaruh negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah dengan koefisien

regresi sebesar -4.32. Dan melalui uji statistik t sebelumnya diketahui pula

dengan taraf keyakinan 95% (α = 0.05) t-tabel 1.688 dan t-statistik 0.119 maka

ekspor neto tidak berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di

dalam negeri lalu dijual di luar negeri Mankiw (2006). Sedangkan ekspor neto

adalah pembelian pihak asing atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi

dalam negeri (ekspor) dikurangi dengan pembelian penduduk setempat atas

berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri (impor) (mankiw, 2000).

Ekspor neto berpengaruh terhadap nilai tukar, hal tersebut sesuai dengan

teori balance of payment. Dalam salah satu komponen utama teori ini dijelaskan

bahwa nerara perdagangan (ekspor neto) sering menjadi faktor yang dapat

mendorong naik turunnya kurs mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus

neraca perdagangan akan diintrepretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan

terjadinya apresiasi suatu mata uang. Sebaliknya penurunan atau defisit neraca

perdagangan akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi depresiasi

mata uang suatu Negara.

Selain itu, kurs dalam pendekatan tradisional juga didasarkan pada

pertukaran barang dan jasa antar Negara. Artinya sejauh mana nilai kurs antara

dua mata uang dari dua Negara ditentukan berdasarkan besarnya nilai

perdagangan antara dua Negara tersebut. Oleh karena itu model ini disebut

sebagai model pendekatan perdagangan (trade approach) atau pendekatan

elastisitas terhadap pembentukan kurs. Dalam pendekatan ini kurs ditentukan

Page 81: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

61

dari nilai ekspor dan nilai impor. Jika nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor, maka

nilai mata uang suatu Negara akan mengalami depresiasi (penurunan). Begitu

juga sebaliknya jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka nilai kurs akan

mengalami apresiasi (peningkatan) terhadap mata uang Negara lain.

Berdasarkan pergerakan data ekspor neto pada tahun 2009 terjadi

peningkatan menjadi 20,471 juta USD yang diiringi dengan kurs dollar yang

semakin melemah terhadap nilai tukar rupiah menjadi 9,463/$. Hal ini juga terjadi

ditahun 2010 dimana ekspor neto mengalami peningkatan tetapi disisi lain nilai

kurs dollar semakin terdepresiasi. Berdasarkan fenomena ini, apabila terjadi

peningkatan pada ekspor neto akan mengakibatkan nilai kurs dollar terdepresiasi

terhadap nilai tukar rupiah.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor neto memiliki pengaruh

negatif tapi tidak signifikan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Dengan

demikian hipotesis yang mengtakan bahwa ekspor neto memiliki pengaruh

negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia terbukti sesuai

dengan hasil penelitian dari hasil regresi (tabel 4.1). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sanggor (2013) dimana hasil penelitiannya

mengatakan bahwa ekspor neto negatif terhadap kurs nilai tukar.

Page 82: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

62

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Cadangan devisa berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah di

Indonesia. karena pada waktu tertentu cadangan devisa mengalami

peningkatan dan mengakibatkan nilai kurs dollar terdepresiasi terhadap

nilai tukar rupiah.

2. Remitansi TKI yang memiliki pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah

di Indonesia. Dimana hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi

jumlah remitansi TKI akan menyebabkan kurs dollar menguat terhadap

nilai tukar rupiah.

3. Ekspor neto berpengaruh negatif terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia.

hasil peneitian ini menunjukkan bahwa di waktu tertentu apabila ekspor

neto Indonesia meningkat maka nilai kurs dollar akan terdepresiasi

terhadap nilai tukar rupiah.

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka pada bagian

ini dikemukakan beberapa saran baik untuk kepentingan prektis maupun

pengembangan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Selaku pengambil kebijakan sebaiknya lebih mengontrol dan

mengupayakan perbaikan cadangan devisa , remitansi TKI dan ekspor

Page 83: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

63

neto. Terlebih lagi untuk ekspor neto agar kedepannya bisa lebih

berkontribusi dan memberikan pengaruh positif terhadap nilai tukar

rupiah.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan dalam rangka

meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah sangat perlu untuk menelaah

terlebih dahulu mengenai upaya-upaya dalam menjaga stabilitas nilai

tukar rupiah yang telah dirumuskan dengan implementasi pelaksanaan

kebijakan stabilitas nilai tukar.

Page 84: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Iqbal, dkk. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar. Jurnal Ekonomi. Vol. 3. Hal: 3-8.

Agustin, Grisvia. 2009. Analisis Paritas Daya Beli pada Kurs Rupiah terhadap

Dollar Amerika Serikat. Jurnal Ekonomi. Vol. 1, No. 1, Hal: 27-37. Universitas Negeri Malang.

Amansyah. M.F. 2014. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Cadangan Devisa, Produk

Domestik Bruto terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia tahun 2001-2011. [Skripsi] Ilmu Ekonomi. Makassar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Aprillianan, Dewi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengiriman

Remitansi TKI Asal Bali di Amerika Serikat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 2, No. 8. Hal 375-376. Bali.

Asmanto, Priadi. Dan Sekar Suryandari. 2008. Cadangan Devisa, Financial

Deepening dan Stabilitas Nilati Tukar Riil Rupiah Akibat Gejolak Nilai Tukar Perdagangan. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2015. Data Statistik Nilai Ekspor dan Impor Indonesia

(Juta USD) 2001 -2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bank Indonesia. 2015. Data Cadangan Devisa Indonesia (Juta USD) 2001-2015.

Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. 2015. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Jakarta: Bank

Indonesia. Bukit, Habriandi. 2013. Pengaruh Cadangan Devisa dan Financial Deepening

terhadap Nilai Tukar Rill. [Skripsi] Ilmu Ekonomi. Lampung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar.

Gujarati, Damodar, Dawn C. Porter. Dasar-dasar Ekonomterika. Terj. Eugenia.

Mardanugraha, dkk. 2010: Jakarta. Haryati, Eny. 2009. Remitansi Tenaga Kerja Indonesia: Dampaknya Terhadap

Inflasi dan Kontribusinya terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat. Jurnal Ilmu Ekonomi. Vol. 13 No. 3. Hal 3-5. Surabaya.

Page 85: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

65

Istiqomah. 2011. Pengaruh Inflasi dan Investasi terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. [Skripsi] Ekonomi Pembangunan. Jakarta. Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Krugman, Paul R. 2005. “Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan”. Edisi ke

dua. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad. 2010. Manajemen Keuangan internasional. Edisi kedua.

BPFE UGM. Yogyakarta. Mankiw, Gregory. ed keenam, 2006. Makroekonomi. Erlangga: Jakarta. Mishkin, Frederic S. 2009. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan

Buku 2. Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita. Salemba Empat. Jakarta.

Nasrullah. 2014. Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 1999-2013. [Skripsi] Ilmu Ekonomi. Makassar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Nizar, Afdi, Muhammad. 2014. The Effect of Workers’ Remittances on Exchange

Rates of Rupiah. Jurnal Ilmu Ekonomi. Hal: 1-15. Jakarta. Nizar, M.A. Pengaruh Jumlah Turis dan Devisa Pariwisata terhadap Nilai Tukar

Rupiah. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, Juli 2012. Vol. 7 (2). Hal: 2-9. Jakarta.

Novanto, Aditya. 2011. Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dollar

Amerika/Rupiah (US $ / Rp), Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 1999.1-2010.6. [Skripsi] Ekonomi. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Pinem R, Juniartha. 2009. Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar

Rupiah terhadap Cadangan Devisa Indonesia. [Skripsi] Ekonomi Pembangunan. Medan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Saefullah, A D. 1994.Mobilitas Penduduk Dan Perubahan Di Pedesaan (Studi

Kasus Di Jawa Barat). Dalam Majalah Kajian Ekonomi Dan Sosial, 23(7): hal : 35 – 47.

Sanggor, Trivena Priskilla. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan

Kurs Mata Uang Rupiah terhadap EURO. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 1 no.4. Hal: 1416-1430. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Salvatore, Dominick. 2014. Ekonomi Internasional. Edisi 9/Buku 2. Jakarta: Selemba Empat.

Page 86: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

66

Sihombing, Haery., Mochamad Safarudin. 2007. Mari Kita Garap Para TKI (Produk dan Layanan Terhadap Pasar TKI dan “Remittance” dalam Perspektif Potensi Bisnis dan Sosial).

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. 2003. Indikator-

Indikator Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3 No. 3. Hal: 8-12. Universitas Sumatera Utara.

Sulastri, Malla. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Rupiah atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.1 – 2013Q.3. [Skripsi] Ekonomi Pembangunan. Bandung. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia.

Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Vol. 9, No. 2. Hal: 156-167. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammmadiyah Surakarta.

Page 87: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

67

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 88: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

68

Lampiran 1. Data Mentah

Periode Nilai Tukar

Cadangan Devisa (juta USD)

Remitansi TKI (juta USD)

Ekspor Neto (juta USD) Tahun Triwulan

2006

I 9115 40082 1135 4141

II 9124 40107 1105 4308

III 9132 42353 1202 5837

IV 9102 42586 1078 4196

2007

I 9060 47221 1191 4757

II 9250 50924 1166 4869

III 9238 52875 1181 3777

IV 9393 56920 1295 3689

2008

I 9258 58987 1354 4465

II 9103 59453 1353 2056

III 9221 57639 1381 2458

IV 10914 51639 1376 939

2009

I 11578 54841 1566 4224

II 10527 57576 1662 5145

III 9645 62288 1663 4323

IV 9463 66105 1707 6779

2010

I 9100 71824 1659 4916

II 9074 76322 1681 4654

III 8904 86551 1706 5521

IV 8996 96207 1689 6509

2011

I 8708 105709 1668 6562

II 8579 119655 1674 6258

III 8875 114503 1708 6768

IV 9069 110123 1685 3937

2012

I 9146 110493 1727 1735

II 9433 106502 1732 -2045

III 9591 110172 1742 718

IV 9793 112781 1796 -2731

2013

I 9735 104800 1881 -883

II 10004 96095 1866 -2838

III 11404 95675 1835 -2530

IV 12173 99387 1853 2017

2014

I 11360 102592 1902 1219

II 11875 107678 2195 -3206

III 12188 111164 2113 -926

IV 12388 111862 2135 -113

Page 89: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

69

2015

I 13084 111554 2336 1218

II 13332 108030 2390 1474

III 14657 101720 2355 1990

IV 13795 105931 2337 107

Lampiran 2. Data Konversi USD ke Rupiah

Periode Nilai Tukar Cadangan Devisa Remitansi TKI Ekspor Neto Tahun Triwulan

2006

I 9115 365347430000000 10345525000000 37745215000000

II 9124 365936268000000 10082020000000 39306192000000

III 9132 386767596000000 10976664000000 53303484000000

IV 9102 387617772000000 9811956000000 38191992000000

2007

I 9060 427822260000000 10790460000000 43098420000000

II 9250 471047000000000 10785500000000 45038250000000

III 9238 488459250000000 10910078000000 34891926000000

IV 9393 534649560000000 12163935000000 34650777000000

2008

I 9258 546101646000000 12535332000000 41336970000000

II 9103 541200659000000 12316359000000 18715768000000

III 9221 531489219000000 12734201000000 22665218000000

IV 10914 563588046000000 15017664000000 10248246000000

2009

I 11578 634949098000000 18131148000000 48905472000000

II 10527 606102552000000 17495874000000 54161415000000

III 9645 600767760000000 16039635000000 41695335000000

IV 9463 625551615000000 16153341000000 64149677000000

2010

I 9100 653598400000000 15096900000000 44735600000000

II 9074 692545828000000 15253394000000 42230396000000

III 8904 770650104000000 15190224000000 49158984000000

IV 8996 865478172000000 15194244000000 58554964000000

2011

I 8708 920513972000000 14524944000000 57141896000000

II 8579 1026520245000000 14361246000000 53687382000000

III 8875 1016214125000000 15158500000000 60066000000000

IV 9069 998705487000000 15281265000000 35704653000000

2012

I 9146 1010568978000000 15795142000000 -15868310000000

II 9433 1004633366000000 16337956000000 19290485000000

III 9591 1056659652000000 16707522000000 -6886338000000

IV 9793 1104464333000000 17588228000000 -26744683000000

2013 I 9735 1020228000000000 18311535000000 -8596005000000

Page 90: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

70

II 10004 961334380000000 18667464000000 -28391352000000

III 11404 1091077700000000 20926340000000 -28852120000000

IV 12173 1209837951000000 22556569000000 24552941000000

2014

I 11360 1165445120000000 21606720000000 13847840000000

II 11875 1278676250000000 26065625000000 -38071250000000

III 12188 1354866832000000 25753244000000 -11286088000000

IV 12388 1385746456000000 26448380000000 -1399844000000

2015

I 13084 1459572536000000 30564224000000 15936312000000

II 13332 1440255960000000 31863480000000 19651368000000

III 14657 1490910040000000 34517235000000 29167430000000

IV 13795 1461318145000000 32238915000000 1476065000000

Lampiran 3. Data Logaritma Natural

Periode Ln Nilai Tukar

Ln Cadangan Devisa

Ln Remitansi TKI

Ln Ekspor Neto Tahun Triwulan

2006

I 9.12 33.53 29.97 31.26

II 9.12 33.53 29.94 31.30

III 9.12 33.59 30.03 31.61

IV 9.12 33.59 29.91 31.27

2007

I 9.11 33.69 30.01 31.39

II 9.13 33.79 30.01 31.44

III 9.13 33.82 30.02 31.18

IV 9.15 33.91 30.13 31.18

2008

I 9.13 33.93 30.16 31.35

II 9.12 33.92 30.14 30.56

III 9.13 33.91 30.18 30.75

IV 9.30 33.97 30.34 29.96

2009

I 9.36 34.08 30.53 31.52

II 9.26 34.04 30.49 31.62

III 9.17 34.03 30.41 31.36

IV 9.16 34.07 30.41 31.79

2010

I 9.12 34.11 30.35 31.43

II 9.11 34.17 30.36 31.37

III 9.09 34.28 30.35 31.53

IV 9.10 34.39 30.35 31.70

2011

I 9.07 34.46 30.31 31.68

II 9.06 34.56 30.30 31.61

Page 91: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

71

III 9.09 34.55 30.35 31.73

IV 9.11 34.54 30.36 31.21

2012

I 9.12 34.55 30.39 30.40

II 9.15 34.54 30.42 -30.59

III 9.17 34.59 30.45 29.56

IV 9.19 34.64 30.50 -30.92

2013

I 9.18 34.56 30.54 -29.78

II 9.21 34.50 30.56 -30.98

III 9.34 34.63 30.67 -30.99

IV 9.41 34.73 30.75 30.83

2014

I 9.34 34.69 30.70 30.26

II 9.38 34.78 30.89 -31.27

III 9.41 34.84 30.88 -30.05

IV 9.42 34.87 30.91 -27.97

2015

I 9.48 34.92 31.05 30.40

II 9.50 34.90 31.09 30.61

III 9.59 34.94 31.17 31.00

IV 9.53 34.92 31.10 28.02

Page 92: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

72

Lampiran 4. Hasil Eviews

Page 93: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

73

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Page 94: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

74

Lampiran 6

BIODATA

Identitas Diri

Nama Lengkap : MUH. ASRI ALFATHIR

Tempat, Tanggal Lahir : Bulukumba, 14 April 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan Darah : B

Telepon Rumah & Hp : 085397392080

Alamat Email : [email protected]

[email protected]

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

1. SD Negeri 212 Pabentengan, Kab. Bulukumba 2000-2006

2. SMP Negeri 2 Palampang, Kab. Bulukumba 2006-2009

3. SMA Negeri 1 Rilau Ale, Kab. Bulukumba 2009-2012

Pendidkan Non Formal

1. Basic Study Skill (BSS) Universitas Hasanuddin 2012

2. Latihan Kepemimpinan Tingkat I 2014

(Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi

(HIMAJIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin)

Page 95: SKRIPSI - COnnecting REpositories · iii SKRIPSI Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Remitansi TKI, dan Ekspor Neto terhadap Nilai Tukar Rupiah disusun dan diajukan oleh MUH. ASRI

75

Pengalaman Organisasi

1. Dep. Keilmuekonomian 2014-2015

(Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi

(HIMAJIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin)

2. Dep. Kesetretariatan 2014-2015

(Media Ekonomi (MEDKOM) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin)

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, 30 Septembar 2016

Muh. Asri Alfathir