Upload
duongnhu
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWI-SISWI KELAS X SMA SANTA MARIA
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010: IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR YANG SESUAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Marsellus
NIM: 041114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWI-SISWI KELAS X SMA SANTA MARIA
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010: IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR YANG SESUAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Marsellus
NIM: 041114004
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap
kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita”.
(Filipi 1 : 3-4)
“Kemarahan dan dendamku ternyata tidak mempunyai pengaruh apa pun terhadap
mereka yang kuprotes. Aku justru telah menyakiti diriku sendiri”.
(William A. Meninger)
“Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa
lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia. Itulah sebabnya
saat ini disebut present (hadiah):.
(Deepak Chopra, M.D.)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dalam setiap langkah
hidupku.
Kedua orang tuaku yang tercinta.
Adiku Blasius Andi.
Semua sahabat ku dimana saja berada dan teman-teman Program
Bimbingan dan Konseling yang selalu mendukung dan memberikan
semangat selama menjalani masa studi.
Semua dosen yang mengajar dan membimbingku dengan setia dan penuh
kesabaran, sehingga memotivasi diriku untuk bertekun hingga akhir.
Para suster-suster cinta kasih Canossian/fdcc dan Awam Canossa yang
selalu setia mendoakan dan mendukungku.
v
ABSTRAK
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWI-SISWI KELAS X SMA SANTA
MARIA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010: IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR YANG
SESUAI
Marsellus
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,
2010
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi
belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, tahun pelajaran 2009/2010.
Masalah pertama yang diteliti adalah “Bagaimana tingkat motivasi belajar siswi-
siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, tahun pelajaran 2009/2010?” masalah
yang kedua adalah “Topik-topik bimbingan belajar apa sajakah yang sesuai untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Santa Maria Yogyakarta?”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta
yang berjumlah 55 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah “Kuesioner
Motivasi Belajar Siswa”. Kuesioner tersebut terdiri dari pernyataan-pernyataan yang
memuat motivasi belajar yaitu motivasi belajar instrinsik dan motivasi belajar
ekstrinsik. Jumlah seluruh item yang digunakan sebanyak 56 butir. Teknik analisis
data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan tingkat dengan
pendistribusiannya berdasarkan rumus Penilaian Acuan Patokan Tipe I. Tingkat
motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran
2009/2010 digolongkan menjadi 5 yaitu: sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, sangat
tinggi.
Hasil penelitian menunjukan deskripsi persentase belajar siswa kelas X SMA
Santa Maria Yogyakarta sebagai berikut: (1) 9% siswa memiliki motivasi belajar
sangat tinggi, (2) 28% siswa memiliki motivasi belajar tinggi, (3) 61% siswa
memiliki motivasi belajar cukup, (4) 1% siswa memiliki motivasi belajar rendah,
dan (5) 1% siswa memiliki motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, diusulkan topik-topik bimbingan yang dapat meningkatkan
motivasi belajar kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Topik-topik tersebut adalah
motivasi belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, cara mengatur kegiatan
sehari-hari, tanggungjawab dan percaya diri.
vi
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF LEARNING MOTIVATION OF THE TENTH
GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL SANTA MARIA
YOGYAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2009/2010: ITS IMPLICATIONTO
THE RECOMMENDATION OF APPROPRIATE LEARNING GUIDANCE
TOPICS
Marsellus
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This research was aimed at obtaining the description of learning
motivation of the tenth grade students of SMA Santa Maria Yogyakarta, academic
year 2009/2010. The first problem was “How is the learning motivation level of
the tenth grade students of SMA Santa Maria Yogyakarta, academic year
2009/2010?” The second problem was “Which learning guidance topics are
appropriate to increase learning motivation of the tenth grade students of SMA
Santa Maria Yogyakarta?”
This research was a descriptive study. The subjects of this study were 55
students of the tenth grade of SMA Santa Maria Yogyakarta. The instrument used
in this study was “Students’ Learning Motivation Questionnaire.” The
questionnaire consisted of statements which contained intrinsic and extrinsic
learning motivation. There were 56 items in the questionnaire. The data analysis
technique used was percentage counting, and the distribution level was based on
the formula of Penilaian Acuan Patokan Tipe 1. The level of learning motivation
of the tenth grade students of SMA Santa Maria Yogyakarta in academic year
2009/2010 was classified into 5 categories, namely: very low, low, moderate,
high, very high.
The result of this study showed that the description of learning motivation
of the tenth grade students of SMA Santa Maria Yogyakarta: (1) 9% students had
very high motivation, (2) 28% students had high motivation, (3) 61% students had
moderate motivation, (4) 1% students had low motivation, and (5) 1% students
had very low motivation. Based on that result, being recommended some topics
which could increase learning motivation of the tenth grade students of SMA
Santa Maria Yogyakarta. Those topics are learning motivation, learning activity,
achievement motivation, daily activity management, responsibility and self-
confidence.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan, atas berkat, rahmat dan kasih karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sepak
terjang penulis menghantarkan penulis akan kasih karuniaNya dalam setiap
perjuangan penulis. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Tanpa bantuan, bimbingan dan kerelaan banyak pihak, banyak hambatan
yang akan ditemui. Pada kesempatan ini, dengan tulus hati yang paling dalam,
dihaturkan limpah terima kasih kepada:
1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si sebagai ketua Program studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. A. Setyandari, S.Pd., Psi., M.A sebagai dosen pembimbing yang selalu
sabar membimbing penulis dan membuat penulis belajar untuk bersabar,
serta selalu memberikan masukan, arahan, motivasi dan dukungan agar
segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai hal selama penulis
kuliah.
4. Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag. sebagai kepala sekolah SMA Santa Maria
Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan pelaksanaan penelitian,
viii
dan selalu memberikan dukungan doa dan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
5. Para siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta, para guru BK dan pihak
sekolah yang telah memberikan waktu kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
6. Teman-teman angkatan 2004 yang selama lima tahun ini memberikan
keceriaan, kerjasama dan dukungan dengan banyak cara selama penulis
menjalani proses belajar di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak dan mama yang selalu memberikan semua dukungan dengan tulus
ikhlas, terima kasih untuk kesabaran dan cinta kasih kalian yang telah
memawarnai hidupku.
8. Adiku tercinta Blasius Andi yang sangat kusayangi, kamu telah mewarnai
hidupku.
9. Para suster-suster cinta kasih Canossian/fdcc dan Awam Canossa
Yogyakarta, Jakarta dan Singapura yang selalu setia mendoakan serta
mendukungku.
10. Teman-teman di Asrama PBS (Panitia Beasiswa Keuskupan Ketapang)
Yogyakarta yaitu Nistain Odop, Darwis Alfonsus Lelek, Adi Kusuma Dik,
Alex Elpian Yang Krio, Petrus Darwin Sekukun, Cik Nelis, Agung
Mombolt, Markus Yono, Mindaw, Valen, Jefi Gemalo dan Dami Degan,
terima kasih untuk pengertian, keceriaan, kebersamaan yang kalian
bagikan untukku selama disini.
ix
11. Teman-teman di organisasi KOLAR (Komunitas Anak Laor), B’dayong
(Bujang dare kayong), IKPMKK (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa
Kabupaten Ketapang) JC. Oevang oeray sekretariat bersama Kal-Bar dan
SPDS (Senam Pernafasan Daya Sejati). Terima kasih atas dukungan serta
kesempatan yang diberikan untuk belajar dan belajar lebih banyak lagi
dalam berorganisasi dan bekerjasama dengan orang lain.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala dukungan,
perhatian dan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
penulis haturkan terima kasih khusus selama penulisan skripsi ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan di sana-sini dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan terutama pihak-pihak
yang tertarik dengan motivasi belajar. Terima kasih.
x
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini karya saya
sendiri dan tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam daftar pustaka, sebagai layaknya karya tulis ilmiah.
Yogyakarta, 27 April 2010
Penulis
Marsellus
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Marsellus
NIM : 041114004
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
“Deskripsi Motivasi Belajar Siswi-Siswi Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010 : Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik
Bimbingan Yang Sesuai” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta izin
dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 27 April 2010
Yang menyatakan
Marsellus
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL……..…………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………...... iv
ABSTRAK…………………………………………………………... v
ABSTRAKCT…………………..…………………………………… vi
KATA PENGANTAR……………………………………………….. vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………... x
DAFTAR ISI………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..... 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………..... 1
xii
B. Rumusan Masalah………………………………………........ 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………...... 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………... 5
E. Definisi Operasional………………………………………….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………. 7
A. Motivasi ……………………………………………………… 7
B. Motivasi Belajar Siswa……………………………………..... 8
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa.. 17
D. Usaha-Usaha Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa… 24
E. Siswa Kelas X Sebagai Remaja………………………………. 30
F. Bimbingan Belajar…………………………………………….. 31
G. Bimbingan Klasikal…………………………………………… 33
H. Topik-Topik Bimbingan Belajar……………………………… 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………… 35
A. Jenis Penelitian………………………………………………… 35
B. Populasi Penelitian…………………………………………….. 35
C. Alat Pengumpul Data.………………………………………. 36
1. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa……………………. 36
2. Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswa…………. 39
3. Menentukan Validitas dan Reliabilitas……………….. 40
xiii
a. Validitas.................................................................. 40
b. Reliabilitas…………………………………….. 41
D. Pengumpulan Data…………………………………………… 43
1. Tahap Persiapan……………………………………..... 43
2. Tahap Pelaksanaan…………………………………… 43
E. Teknik Analisis Data………………………………………….. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………. 47
A. Hasil Penelitian……………………………………………….... 47
B. Pembahasan………………………………………………….... 50
BAB V USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR………… 53
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN……………………… 56
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 56
B. Saran……………………………………………………………. 56
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 58
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Rincian Jumlah Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta……… 36
Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswi…………………. 38
Tabel 3 : Pengelompokan Kualifikasi Koefisien Reliabilitas…………. 43
Tabel 4 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian…………………………. 44
Tabel 5 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I………………………. 46
Tabel 6 : Penggolongan Motivasi Belajar Siswa…………………………. 48
Tabel 7 : Item Motivasi Belajar Siswa Yang digunakan sebagai usulan
topik-topik Bimbingan…………………………………………. 49
Tabel 8 : Usulan topik-topik bimbingan……………………………. 54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I : Data Uji Coba Kuesioner (Tabulasi skor data uji coba,
Hasil pengolahan SPSS,
Rekapitulasi item valid dan gugur)…………………… 60
Lampiran II : Kuesioner Penelitian………………………………….. 73
Lampiran III : Hasil Perhitungan dengan Metode Belah Dua……….. 76
Lampiran IV : Tabulasi Penelitian dan
Hasil Pengolahan Data Penelitian……………………. 79
Lampiran V : Persentase Skor Item-Item Sebagai Dasar Usulan
Topik-Topik Bimbingan Yang Sesuai……………….. 94
Lampiran VI : Surat Izin Penelitian, Kuesioner Jusdgment Ahli dan
Surat keterangan telah melaksanakan Penelitian…….. 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan tugas utama para siswa namun seringkali tidak
dilakukan dengan baik. Hal ini tampak dari adanya siswa yang malas, tidak
bersemangat, belajar harus diawasi, takut pada guru, kurang tekun, tidak senang
pada mata pelajaran tertentu, sering bolos sekolah dan ada siswa yang cepat
lelah.
Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan
tingkahlakunya (Handoko, 1992:9). Setiap manusia memiliki motivasi yang
melatarbelakangi berbagai macam tingkahlaku dalam kehidupannya. Diantara
sekian banyak motivasi yang melatarbelakangi tingkahlaku manusia, pada
dasarnya disebabkan karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.
Motivasi ada pada setiap manusia, dengan memiliki motivasi, individu
melakukan banyak kegiatan untuk mencukupi kebutuhannya itu. Siswa pun
sebagai individu yang melakukan kegiatan belajar, sudah pasti dilatarbelakangi
oleh motivasi. Motivasi menjadi daya penggerak bagi siswa dalam menjalani
1
2
tugas utamanya sebagai pelajar. Motivasi belajar siswa merupakan hal penting
bagi siswa untuk dapat mencapai hasil yang baik dan berprestasi di sekolah.
Motivasi merupakan jantungnya proses belajar oleh karena motivasi begitu
penting dalam proses pembelajaran, maka tugas guru yang pertama dan
terpenting adalah membangkitkan atau membangun motivasi siswa terhadap apa
yang akan dipelajari oleh siswa. Siswa yang bermotivasi dalam pembelajaran
akan menunjukan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam pelajaran.
Dengan demikian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa mempengaruhi
semangat dan hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dalam belajar akan mencapai hasil belajar yang baik, sedangkan jika siswa yang
memiliki motivasi belajar rendah dalam belajar maka hasil belajar siswa kurang
baik. Melihat pentingnya peran keberhasilan motivasi sebagai tugas utama siswa
maka penulis tertarik untuk menelitinya.
Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar
akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang
diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran yang diterima siswa dari guru.
Jadi motivasi akan senantiasa menentukan tingkat usaha belajar bagi para siswa.
Dalam kaitan itu perlu di ketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
belajar siswa adalah bermacam-macam. Para guru dan orangtua harus cermat
dalam hal menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar siswa di
sekolah dan dirumah. Memberikan motivasi sebaiknya menguntungkan
perkembangan siswa dalam belajar di sekolah. Misalkan orang tua yang terlalu
3
memanjakan anaknya dengan memberikan apapun yang anak minta dengan
syarat anak mau belajar.
Masa remaja merupakan suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi
kedalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa
dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,
atau paling tidak sejajar (Ali, 2005:9). Masa remaja merupakan masa yang sulit
karena usianya masih labil, dimana siswa perlu penyesuaian dan pendampingan
untuk memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar agar siswa berprestasi di
sekolah. Pada masa ini emosi siswa masih labil sehingga siswa mudah
terpengaruh dengan godaan-godaan untuk bermain playstation dan internetan.
Dengan demikian siswa dibimbing agar dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan
positif tersebut untuk mengembangkan motivasi belajar dan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Banyak siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar maka
banyak orangtua yang mengeluhkan hal tersebut.
Siswa kelas X adalah para siswa yang terdaftar sebagai siswa di sekolah
yang perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah seperti jadwal dan
tata tertib sekolah agar siswa kelas X menyadari tugas utamanya sebagai pelajar
serta memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam belajar dan mampu
menjalankan tugas-tugas utama lainnya di sekolah. Dengan demikian jika para
siswa kelas X memiliki motivasi belajar yang tinggi maka para siswa
menunjukan minat, tidak mudah putus asa, memiliki jadwal belajar, semangat,
4
ketekunan dalam belajar dan mendapatkan nilai atau hasil yang baik sehingga
berprestasi di sekolah.
Subjek penelitian adalah siswi-siswi kelas X Sekolah Menengah Atas Santa
Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010. Ada dua alasan yang mendasari
penelitian ini. Pertama penelitian mengenai faktor-faktor apakah yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa, hal ini sangat penting untuk melihat
seberapa besar keberhasilan motivasi belajar para siswa dalam memahami bahan
ajar dan menyelesaikan soal yang diberikan. Kedua, pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah memerlukan data aktual dan informasi yang
secara terperinci membahas dan membantu siswa yang mengalami masalah
terhadap motivasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswi-siswi kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010?
2. Topik bimbingan belajar apa sajakah yang sesuai bagi siswi-siswi kelas X
SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010, terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa?
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswi-siswi kelas X SMA Santa
MariaYogyakarta tahun pelajaran 2009/2010.
2. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyusun suatu usulan topik-
topik bimbingan belajar yang sesuai untuk siswi-siswi kelas X SMA Santa
Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Penelitian ini sebagai bahan informasi yang memberikan manfaat untuk dapat
diterapkan dalam membantu peserta didik meningkatkan motivasi belajar.
2. Bagi guru pembimbing
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan program
bimbingan di sekolah, terutama berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
3. Bagi orang tua
Penelitian ini menjadi bahan informasi yang bisa memberikan manfaat dalam
membantu meningkatkan motivasi belajar anak.
4. Bagi siswa
Siswa menyadari persoalan diri tentang motivasi belajar siswa dan bersedia
dibantu demi keberhasilan belajarnya.
6
E. Definisi Operasional
Berikut ini dijelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian.
1. Motivasi belajar siswa adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan
aktivitas siswa untuk belajar (Joko, 2006:18)
2. Siswi-siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010
adalah siswi-siswi yang terdaftar sebagai siswi-siswi kelas X SMA Santa
Maria Yogyakarta pada tahun pelajaran 2009/2010.
3. Topik-topik bimbingan adalah pokok-pokok bahasan yang dijadikan sebagai
pedoman layanan bimbingan belajar.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai pengertian motivasi, motivasi belajar siswa,
usaha-usaha untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa, faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa, siswi-siswi kelas X sebagi remaja, bimbingan
belajar, bimbingan klasikal dan topik-topik bimbingan belajar.
A. Motivasi
Sebelum masuk pada pengertian motivasi, terlebih dahulu harus mengerti
pengertian motif. Menurut Sardiman, (2007:73) kata motif diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang itu berbuat sesuatu. Sedangkan motif menurut
Handoko (1992:9) yaitu suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan
seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan atau bersikap tertentu. Jadi
motif adalah alasan-alasan mengapa seseorang itu berbuat sesuatu sedangkan
motivasi adalah alasan seseorang untuk mencapai tujuan. Kaitan motif dan
motivasi adalah alasan atau dorongan seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagai contoh Amir membuat kekacauan dan keributan, apa motifnya yaitu
karena Aben rajin membaca begitu seterusnya mengapa seseorang memiliki
motif dan motivasi tertentu.
Maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif. Menurut Mc.Donald (1984:79) motivasi adalah perubahan energi dalam
7
8
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya (Handoko, 1992:9). Jadi motivasi belajar siswa adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas siswa untuk belajar.
Sementara menurut Hudoyo (1998:28), motivasi merupakan kekuatan
pendorong yang ada dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi ini sangat berhubungan dengan
motif. Bila seorang siswa belajar, diamsumsikan bahwa didalam diri siswa ada
dorongan untuk memulai dan mengatur aktivitasnya. Misalnya minat, sikap dan
kehendak yang kesemuanya bergantung kepada individu orang.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
dalam rangka memenuhi kebutuhannya demi mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk
melakukan aktivitas-aktivitas belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar
demi mencapai suatu tujuan tertentu.
B. Motivasi Belajar Siswa
Seorang siswa akan berhasil dalam belajar, jika dalam dirinya ada
keinginan untuk belajar. Motivasi belajar siswa dalam hal ini meliputi dua hal (1)
9
mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut
patut di pelajari (Sardiman, 1986:39). Jadi siswa yang tahu apa yang akan
dipelajari dan memahami serta mengerti mengapa hal tertentu perlu di pelajari
adalah siswa yang mempunyai motivasi untuk belajar sehingga kegiatan
belajarnya lancar.
Motivasi belajar siswa adalah suatu nilai dan suatu dorongan untuk belajar
Judith, (2004:11). Jika siswa tidak memiliki motivasi belajar maka siswa
cenderung kurang giat berusaha, kurang bersemangat, kurang tekun, mudah
putus asa jika mendapatkan kesulitan dan kurang membaca buku sehinggga
untuk memulai kegiatan belajar akhirnya siswa malas serta terhambat dalam
belajarnya.
Motif belajar siswa artinya apa yang mendorong siswa belajar. Motif ini
adalah kebutuhan siswa, dengan demikian motivasi sangat bervariasi. Sardiman
(2007:86) membagi dua macam motif manusia dilihat dari dasar
pembentukannya: motif-motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari.
1. Motif-motif bawaan
Yang di maksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir.
Jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari sebagai contoh misalnya: dorongan untuk
makan, minum, bekerja, beristirahat dan dorongan seksual. Motif-motif ini sering
disebut motif-motif biologis. Motif bawaan ini sejalan dengan kebutuhan
mendasar manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya
seperti halnya kegiatan dan motivasi belajar siswa.
10
2. Motif-motif yang dipelajari
Yang dimaksudkan adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari.
Sebagai contoh: seorang siswa yang memiliki dorongan untuk belajar Ilmu
Pengetahuan Alam, membina hubungan baik dengan orang tua dan guru hal ini
sering disebut sebagai motif-motif sosial.
Hutcheson (1982:89 ) mengusulkan dua macam motif pada manusia, yakni:
a. Motif egoistik, untuk mencari kesenangan pada individu-individu.
b. Motif altruistik, yakni mencari kesenangan untuk orang lain.
Memakai prinsip senang dan tidak senang dapat pula mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Misalnya, pengalaman-pengalaman yang menyenangkan
akan memperkuat dorongan untuk mencapai sesuatu. Hal ini dapat diterapkan
oleh guru waktu mengajar misalnya dengan menyiapkan suasana kelas yang baik
dan menyenangkan, seperti sikap ramah, tidak mudah marah, senang membantu
dan tidak suka mencela siswa.
Sardiman (1989:88) membagi motivasi belajar menjadi dua macam, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi belajar ini ada pada
diri subjek dan memberikan arah pada kegiatan subjek.
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri. Motif-motif telah menjadi aktif atau berfungsi tanpa harus dirangsang
dari luar. Dengan kata lain, didalam diri siswa sudah ada dorongan atau
keinginan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang yang senang
11
membaca tanpa harus disuruh pasti rajin mencari buku-buku untuk dibaca. Kalau
dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukan (misalnya:belajar), motivasi intrinsik
merupakan keinginan untuk melakukan kegiatan belajar, karena betul-betul ingin
mendapatkan pengetahuan, nilai, keterampilan yang berguna bagi masa depannya
dan bukan tujuan yang lain.
Child (1976:34) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain: kepercayaan diri, kebutuhan
untuk bersosialisasi, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, keingintahuan
akan hal-hal yang baru dan kegagalan yang pernah dialami di masa lalu.
Oleh karena itu, motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajarnya.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada
rangsangan dari luar. Sebagai contoh seorang itu belajar menjelang ujian supaya
mendapat nilai yang baik sehingga dipuji oleh teman-temannya sebagai anak
yang pintar. Atau ada juga belajar karena takut dihukum oleh gurunya karena
mendapat nilai yang jelek atau tidak bisa menjawab pertanyaan gurunya. Jadi,
yang penting bukan karena ingin mengetahui sesuatu tetapi hadiah berupa pujian
atau karena takut hukuman.
12
Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ini tetap penting. Sebab,
kemungkinan besar keadaaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan kemungkinan
komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang
menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
Sejalan dengan diatas Handoko, (1992:41) juga membagi motivasi menjadi
dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yang berupa kepribadian,
sikap, harapan dan cita-cita yang menjangkau masa depan. Sedangkan motivasi
ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar, dapat ditimbulkan oleh
beberapa sumber faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Sebagai contoh seorang siswa yang giat belajar karena ingin mendapatkan nilai
yang baik.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak
baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar.
Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Guru
yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat siswa
dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dan menggunakannya
dalam rangka menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas (Djamarah,
2002:117).
13
Child (1976:34) mengemukakan bahwa faktor yang juga dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya: kepribadian guru, kondisi
kelas dan sekolah, teknik mengajar/pembelajaran guru, hadiah-hadiah dan
hukuman-hukuman.
Ada beberapa ciri siswa yang memiliki motivasi belajar. Ciri-ciri tersebut
dapat dikenali melalui proses belajar-mengajar (Sardiman, 1986 :82-83):
1. Tekun menghadapi tugas.
Siswa tekun dan setia dalam menghadapi tugas-tugas latihan yang diberikan
guru dikelas. Siswa juga tekun dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
2. Ulet menghadapi kesulitan.
Siswa tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas atas prestasi yang telah
dicapainya. Siswa selalu mau belajar dan mencoba tantangan baru.
3. Menunjukan minat.
Siswa memiliki keinginan yang besar terhadap bermacam-macam masalah
belajar yang sedang dihadapinya.
4. Lebih senang bekerja mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Siswa yang diawali dengan perasaan senang dan mandiri dalam belajar akan
menunjukan sikap dan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
5. Tertarik untuk mengerjakan hal-hal yang menuntut kreativitas.
Ketertarikan siswa akan hal-hal yang menuntut kreativitas akan semakin
membuat siswa berpikir lebih maju untuk menciptakan hal-hal baru.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
14
Siswa yang memiliki pemikiran dan wawasan yang luas akan berusaha
mempertahankan pendapatnya. Siswa memberikan pernyataan dan
pendapatnya terhadap guru dan teman-teman di kelas dapat
dipertanggungjawabkannya.
7. Tidak mudah melepas apa yang diyakini.
Apa yang sudah dianggap benar baginya tidak mudah begitu saja siswa
percaya akan pernyataan orang lain.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tampak dalam usahanya
mencari dan memecahkan hal-hal baru dan mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya tanpa henti.
Sedangkan menurut Winkel (1987:97-98), ciri-ciri siswa yang mempunyai
motivasi belajar adalah:
1. Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang namun
tidak berada diatas kemampuannya.
2. Keinginan untuk bekerja dan berusaha mandiri serta menemukan penyelesaian
masalah secara sendiri tanpa disuapi terus-menerus oleh guru.
3. Keinginan yang kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit
diatas taraf tercapai sebelumnya.
4. Orientasi pada masa depan kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju
ke realisasi cita-cita.
15
5. Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman itu bukan atas dasar
simpati atau perasaan senang terhadap teman itu.
6. Keuletan dalam belajar biarpun mendapat tantangan.
Kemudian Arden Frandsen (1986:46) menyatakan ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk belajar, yakni:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
2. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk
selalu maju;
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan
teman-teman;
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi;
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajran;
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
Menurut Imron (1996:75) motivasi belajar memegang peranan penting
dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga
siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Motivasi juga berkaitan erat dengan suatu tujuan.
Misalnya untuk menghadapi ujian pada pagi harinya, para pelajar mengurung
dirinya dalam kamar untuk belajar karena mengharapkan akan mendapatkan hasil
yang baik. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan.
16
Sedangkan Sardiman (1986:76) berpendapat bahwa motivasi sangat
diperlukan dalam belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan akan semakin berhasil pula pelajaran itu.
Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa.
Sehubungan dengan dua pendapat diatas maka ada tiga fungsi motivasi,
yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi. Dalam hal ini motivasi sebagai motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Misalnya, seorang
siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus. Tentu siswa
tersebut akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi
dengan tujuan.
17
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Ali Imron (1996:99) berpendapat bahwa ada beberapa unsur yang
mempengaruhi motivsi belajar siswa, yaitu cita-cita siswa, kemampuan siswa,
faktor keluarga, kondisi belajar siswa di lingkungan sekolah. Sejalan dengan ini,
Syah Mubbin (2008:133-155) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa menjadi tiga faktor yaitu: faktor Efisiensi belajar, faktor
pendekatan belajar serta faktor internal dan faktor eksternal siswa.
Pengaruh-pengaruh utama dalam motivasi belajar menurut Raymond,
(2004:24) adalah budaya, keluarga, sekolah dan diri anak itu sendiri. Masing-
masing pengaruh utama tersebut mewakili sebuah sistem. Dengan demikian
pengembangan motivasi belajar adalah ketika ada keselarasan dari keempat area
pengaruh tersebut.
Mengingat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa diatas maka penulis tertarik menggabungkan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa kedalam empat bagian besar yaitu: faktor
cita-cita siswa, faktor kemampuan siswa, faktor kondisi belajar siswa di
lingkungan sekolah dan faktor keluarga.
1. Faktor cita-cita siswa
Siswa-siswa yang memiliki cita-cita ingin menjadi guru, dokter, psikolog
akan termotivasi dengan baik dalam belajarnya. Sebab siswa yang memiliki
motivasi intrinsik memiliki kesadaran yang tinggi dalam dirinya untuk
melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan siswa
18
yang kurang termotivasi dalam belajar. Motivasi dalam belajar tidak saja
merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk belajar, tetapi juga
sebagai suatu yang mengarahkan aktifitas siswa kepada tujuan dan cita-cita
belajar. Jadi dalam belajar dan mengejar cita-cita yang telah dipilih, para guru
dan orangtua dianjurkan untuk memperlakukan anak-anak supaya mereka
menyadari bahwa cara mengerjakan sesuatu lebih penting ketimbang hasil atau
prestasi akhirnya Raymond, (2004:52).
2. Kemampuan siswa
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Inteligensi itu
adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat Joko, (2006:72). Jadi
inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil
daripada siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Walaupun
begitu siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu
berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses
yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan
inteligensi adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor lain itu
bersifat menghambat atau berpengaruh negatif terhadap belajar, akhirnya siswa
gagal dalam belajarnya.
19
Kecerdasan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan baru
menggunakan otak untuk berpikir dan organ tubuh bertindak dengan cara yang
tepat (Syah, 1995:133). Menurut Garret (Djaali, 2006:65), “kecerdasan adalah
kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang memerlukan
pengertian, serta menggunakan simbol-simbol”. Jadi jika seseorang mempunyai
kecerdasan yang baik maka orang tersebut dapat mengatur atau mengolah pola
pikirnya secara baik dan efektif untuk memecahkan masalah sehingga menjadi
bentuk tingkahlaku atau perbuatan yang sesuai.
Jadi siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil
dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, akan memberikan
pengaruh yang positif, jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu
mendapat pendidikan di lembaga pendidikan khusus.
3. Kondisi belajar siswa di lingkungan sekolah
Motivasi belajar siswa sangat ditentukan oleh lingkungannya. Oleh karena
itu siswa akan termotivasi dalam belajar jika lingkungan belajar dapat
memberikan semangat sehingga siswa tertarik untuk belajar. Dalam hal ini
Skinner (1973:57) guru harus menyusun lingkungan atau suasana belajar secara
bijaksana sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4. Faktor Keluarga
Salah satu masalah serius yang sedang dialami oleh banyak keluarga modern
adalah berkurangnya kesempatan keluarga, yaitu orang tua dan anak berkumpul,
berkomunikasi bersama karena kesibukan pekerjaan (Supratiknya, 2006:14). Hal
20
seperti ini memungkinkan kurangnya perhatian antar satu sama lain dalam
keluarga, terutama dari orang tua kepada anaknya. Siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan sosial ekonomi keluarga.
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar
jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,
membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Orang tua
sebaiknya juga menyediakan waktu menghubungi guru wali kelas anaknya,
untuk mengetahui perkembangan belajarnya. (Cara orang tua mendidik, Relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah dan keadaan sosial ekonomi keluarga).
a. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wiriwidjojo, dalam Slamet
(2003:60) dengan pertanyaannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya
untuk pendidikan dalam ukurn besar yaitu pendidikan bangsa, Negara dan dunia.
Melihat pernyataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan
keluarga di dalam pendidikan anaknya. Susilo, (2006:81) mengatakan bahwa:
pengertian orang tua perlu dalam mendorong anak untuk belajar. Misalnya, bila
anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Contoh lain,
pada saat anak sedang mengalami lemah semangat, orangtua wajib memberi
21
pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang
dialami anak disekolah. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan
berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang kurang memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya,
tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-
kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak
belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, dan
tidak tahu kesulitan-kesulitan yang dialami anaknya sehingga dapat
menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Mungkin anak sendiri
sebetulnya pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak teratur, akhirnya
kesukaran-kesukaran menumpuk sehingga mengalami ketinggalan dalam
belajarnya dan akhirnya anak malas belajar. Hasil yang didapatkan, nilai atau
hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini
dapat terjadi dari keluarga yang kedua orang tuanya terlalu sibuk mengurus
pekerjaan mereka atau kedua orang tua memang tidak mencintai anaknya.
Disinilah guru pembimbing memegang peranan yang penting. Anak mengalami
kesukaran-kesukaran di atas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan
belajar yang sebaik-baiknya Slamet (2003:63). Tentu saja keterlibatan orang tua
akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
22
b. Relasi antaranggota keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga
yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya
apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi rasa
kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh.
Sebetulnya relasi antaranggota keluarga ini erat hubungannya dengan cara orang
tua mendidik. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan
relasi yang baik di dalam keluarga anak tersbut. Menurut Slameto, (2003:62)
bahwa hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih
sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri.
c. Suasana rumah
Suasana yang dimaksudkan adalah situasi atau kejadian-kejadian yang sering
terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Salah satu masalah
serius yang sedang dialami oleh banyak keluarga modern adalah kurangnya
kesempatan keluarga, yaitu orang tua dan anak berkumpul, berkomunikasi
bersama karena kesibukan pekerjaan (Supraktiknya, 2006:14). Hal seperti ini
memungkinkan kurangnya perhatian antar satu sama lain dalam keluarga,
terutama dari orang tua kepada anaknya. Suasana rumah juga merupakan faktor
yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang
gaduh dan semerawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar.
23
Suasana tersebut dapat terjadi pada keluarga yang besar yang terlalu banyak
penghuninya. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok,
menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, akibatnya belajarnya kacau.
Sukardi, (1983:57) menegaskan pula bahwa suasana rumah yang terlalu ramai
tidak memberikan dukungan belajar yang baik, begitu juga dengan hubungan
antar anggota keluarga yang kurang intim akan menimbulkan suasana kaku, mati
dan tegang. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan
suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang
dan tenteram selain anak kerasan atau betah tinggal di rumah, anak juga dapat
belajar dengan baik.
d. Keadaan sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak
(Slamet, 1988:65). Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhinya
kebutuhan pokoknya, missal makan, pakaian, perlindungan kesehatan, juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat
tulis-menulis dan buku-buku. Dalam kegiatan belajar seorang anak kadang-
kadang memerlukan sarana penunjang belajarnya meskipun harganya cukup
mahal. Namun terkadang keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk
memenuhi kebutuhan yang diinginkan, sehingga anak menjadi putus asa, minder,
lalu dorongan belajarnya kurang sekali (Sukardi, 1983:57). Sedangkan menurut
Kartini kartono (1985:64) hal ini dapat terjadi sebaliknya yaitu anak yang
mempunyai sosial ekonomi berlimpah cenderung mempengaruhi pola asuh anak
24
dengan membiasakan memanjakan anaknya, sehingga anak merasa tidak masalah
menghamburkan uang demi kesenangan yang mengakibatkan perhatiannya pada
pelajaran jadi berkurang dan sering kali meremehkan pelajaran. Jadi keadaan
sosial ekonomi dapat menjadi faktor penghambat belajar anak jika kebutuhan
akan sarana pendidikan tidak terpenuhi, sebaliknya ekonomi yang terlebih juga
bisa menjadi faktor penghambat jika keuangan tidak dimanfaatkan secara untuk
kepentingan belajar.
D. Usaha-Usaha Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa
Di dalam kegiatan belajar-mengajar bentuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah ada beberapa bentuk. Para guru dan orangtua harus
mengerti dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar siswa
di sekolah dan dirumah sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi
justru tidak menguntungkan perkembangan siswa dalam belajar di sekolah. Agar
keinginan siswa muncul dalam belajar, maka guru perlu memberikan
penghargaan eksternal, seperti memberi angka, memberi hadiah, memberikan
pujian dan lain-lainnya yang serupa. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan
Sardiman (2007:92-95) yang membagi sebelas cara-cara guru meningkatkan
motivasi belajar siswa di sekolah:
1. Memberikan nilai angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar siswa.
Banyak siswa belajar, yang utama adalah justru untuk mencapai angka atau nilai
25
baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai
pada raport angkanya yang baik-baik. Hal ini ditegaskan juga oleh Dimyati
(2006:94) yang mengatakan bahwa penguatan motivasi-motivasi tersebut berada
di tangan para guru atau pendidik berdasarkan hasil belajar dari siswa. Jadi
Pemberian angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat.
2. Memberikan hadiah
Pemberian hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi sebab akan
membuat siswa merasa senang dan tertarik untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan yang dimilikinya. Proses pemberian hadiah ini ialah diambil dari
tiga besar yang terbaik untuk setiap kelas parallel per mata pelajaran. Sebagai
contoh seorang guru dapat memberikan hadiah buku kamus rumus-rumus
matematika kepada siswa yang memiliki nilai baik. Sedangkan Fudyartanta
(2002:290) berpendapat bahwa dengan memakai hadiah salah satu membuat
senang adalah memberi hadiah kepada siswa. Hadiah itu ada macam-macam,
dapat berupa barang-barang atau hanya pujian saja. Misalnya, untuk mendorong
kegiatan belajar guna menempuh ujian, maka kepada anak-anak dapat diberikan
janji, bahwa mereka yang mendapat nilai tertinggi akan diberi hadiah buku.
Dengan demikian mereka terpacu untuk rajin belajar, karena ingin mendapatkan
hadiah pemberian hadiah ini hanya anjuran tidak selalu guru harus memberikan
hadiah.
26
3. Menumbuhkan daya saing atau kompetisi yang sehat
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individu mau pun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur
persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan,
tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
Menurut Fudyartanta (2002:291) memakai kompetisi dan kerjasama. Kompetisi
prestasi di sekolah atau di kelas sangat membantu untuk meningkatkan semangat
belajar siwa. Selain kompetisi, juga kerjasama akan membangkitkan dorongan
belajar. Sebab para siswa saling berpengaruh pada prestasi kelompok, dan juga
individu terangsang untuk mengharumkan nama kelompoknya.
4. Membangkitkan Ego
Menurut Schultz, (Duane, 1991:122) ego (aku) adalah alam bawah sadar dan
meliputi semua persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan yang selalu ada dalam
kesadaran kita pada setiap saat. Keterlibatan ego dapat menumbuhkan kepada
siswa agar merasakan pentingnya tugas belajar dan menerimanya sebagai
tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan
segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga
dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga
diri, begitu juga untuk siswa si subyek yang sedang belajar. Para siswa akan
belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. Ada siswa tertentu yang
27
tekun belajar melaksanakan tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh
pengetahuan atau kecakapan, melainkan untuk memperoleh status dan harga diri
Slameto (2003:26).
5. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui jika ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi
yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering, misalnya setiap hari
karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga
terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswa
terlebih dahulu agar siswa mempersiapkan dirinya untuk belajar dan mengikuti
ulangan. Dengan demikian belajar tidak hanya untuk ulangan.
6. Mengetahui hasil belajar
Dengan mengetahui hasil pekerjaan hasil ulangan siswa, apalagi jika terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk
terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. Begitu sebaliknya
jika ada siswa yang belum berhasil akan menjadi motivasi juga bagi dirinya
untuk menjadi yang lebih baik lagi dalam meningkatkan belajarnya.
7. Memberikan pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk penguatan yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini
28
merupakan motivasi, pemberian harus tepat. Pujian adalah wajar, bahwa anak-
anak itu senang dipuji dan tidak mau dicela atau dihina (Fudyartanto, 2002:292).
Misalnya, ada siswa dipuji pada hasilnya yang rendah karena keterbatasan
kemampuan, sedangkan yang lain terdorong dipuji karena prestasi-prestasi yang
tinggi. Pujian dapat dipakai guru dengan beebrapa cara, misalnya dengan
senyum, ucapan baik, pandangan yang baik, sikap yang baik dan anggukan
kepala. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Memberikan hukuman
Hukuman juga dapat sebagai penguatan asalkan diberikan secara tepat dan
bijak maka bisa menjadi alat motivasi. Oleh sebab itu guru harus memahami
prinsip pemberian hukuman. Sebagai contoh siswa yang terlambat diminta untuk
menyapu ruangan kelas sendiri sesudah pulang sekolah. Hukuman dalam batas-
batas tertentu, juga dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa (Fudyartanto,
2002:291). Misalnya, jika 50% pekerjaan salah, maka anak-anak yang
bersangkutan akan ditambah lagi pekerjaannya. Karena anak-anak tidak ingin
memperoleh tambahan pekerjaan sebagai hukuman, maka mereka berusaha
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan rajin belajar. Dalam hal ini setidak-
tidaknya dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih dari 50%-nya. Guru harus hati-
hati dalam memberi hukuman kepada anak-anak, sebab hukuman dapat
menimbulkan rasa dendam dan keresahan.
29
9. Menumbuhkan hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang
tanpa maksud. Siswa yang memiliki hasrat untuk belajar berarti juga pada diri
siswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu
hasilnya akan lebih baik. Menurut Judith, (2004:9) hasrat untuk belajar
diperuntukan bagi siswa agar menjadi termotivasi dan menjadi pelajar-pelajar
yang berhasil. Orang-orang yang bisa belajar, yang menghargai belajar dan yang
secara wajar menemukan sebuah pengalaman menyenangkan.
10. Memiliki minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan (Susilo M.Joko, 2006:73). Motivasi sangat erat
hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat
terhadap sesuat bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan
demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut Dimyati
(2006:43).
11. Memiliki tujuan yang diakui
Perumusan tujuan yang diakaui oleh guru dan diterima oleh siswa,
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
30
yang harus dicapai dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
tumbuh gairah untuk belajar. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Susilo
(2006:37) bahwa tingkahlaku yang bermotivasi adalah tingkahlaku yang sedang
terarah pada tujuan. Dengan demikian motivasi mengandung dua aspek yakni
adanya keadaan tegang atau ketakpuasan dalam diri seseorang dan kesadaran
bahwa tercapainya tujuan akan mengurangi ketegangan tersebut. Ini berarti
pencapai tujuan adalah pengurangan ketegangan dan pemuas kebutuhan
seseorang.
Harapan guru terhadap siswa yang belajar juga memperlihatkan
kesempatan-kesempatan yang guru sediakan bagi siswa. Karena prestasinya yang
rendah seringkali siswa-siswa menerima harapan-harapan yang lebih rendah dari
gurunya. Siswa mungkin merasa diabaikan dengan cara-cara seperti itu sehingga
siswa bisa menurunkan motivasi belajarnya.
E. Siswa Kelas X Sebagai Remaja
Siswa Kelas X adalah individu yang sedang berada pada usia remaja. Piaget
(Hurlock, 1996:206) mengatakan bahwa:
“secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah
hak…integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai aspek afektif,
kurang lebih berhubungan dengan masa fuber…termasuk juga
perubahan intelektual yang mencolok…transformasi intelektual yang
khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai
31
integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya
merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini”.
Remaja adalah seseorang baik pria maupun wanita yang sedang mengalami
perubahan fisik dan psikis yang khas yang menuntunnya kearah masa dewasa.
Masa remaja atau adolescence sebagai suatu periode diantara usia 13-20 tahun
untuk laki-laki dan 11-18 tahun untuk anak perempuan. Dalam rentang usia
tersebut, remaja mengalami perkembangan yang cukup pesat baik fisik maupun
psikisnya. Pemahaman dan pengetahuannya juga berkembang sejalan dengan
perkembangan intelektualnya (Kartini Kartono & Dali Gulo, 1987:9).
Oleh karena itu siswa SMA kelas X berusia antara 16-18 tahun sebagai
remaja berarti sudah dapat menyadari sepenuhnya hal-hal yang dihadapinya serta
merefleksikan pengalaman belajar termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi dan keberhasilan belajar siswa.
F. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar sering disebut juga bimbingan akademik, yaitu
“bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat dalam memilih
program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.” (Winkel
dan Sri Hastuti, 2004:116). Menurut Prayitno & Amti.E (1999:113), tujuan
bimbingan belajar adalah agar individu dapat membuat pilihan-pilihan, membuat
penyesuaian-penyesuaian dan membuat interpretasi-interpretasi. Sejalan dengan
32
ini menurut Ahmadi (1991:105), tujuan bimbingan belajar adalah membantu
siswa-siswi agar dapat menyesuaikan diri dengan baik di dalam situasi belajar,
sehingga setiap siswa dapat belajar dengan efisien sesuai kemampuan yang
dimilikinya dan mencapai perkembangan yang optimal.
Sukardi (1983:80), mengungkapkan tujuan bimbingan belajar adalah:
1. Mencari cara yang efektif dan efisien bagi seorang anak atau sekelompok
anak.
2. Menunjukan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan buku pelajaran.
3. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian.
4. Memberikan informasi bagaimana memanfaatkan perpustakaan.
5. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita
dan kondisi fisik atau kesehatannya.
6. Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
7. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya.
8. Memilih pelajaran tambahan, baik yang berhubungan dengan pelajaran di
sekolah maupun untuk mengembangkan bakat dan kariernya di masa depan.
Dengan demikian bimbingan belajar merupakan bimbingan bagi siswa
dalam membantu siswa untuk mengetahui cara belajar yang tepat dengan tujuan-
tujuan bimbingan yang dipakai sebagai landasan untuk membantu kelancaran
bimbingan belajar dengan maksud agar siswa memiliki motivasi belajar yang
tinggi.
33
G. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah “Bimbingan yang diberikan kepada sekelompok
siswa yang tergabung dalam satuan kelas ditingkat kelas tertentu pada suatu
jenjang pendidikan tertentu, pada waktu yang ditetapkan dalam jadwal pelajaran”
(Winkel dan Sri Hastuti, 2004:563-564).
Pelaksanaan bimbingan klasikal dapat menguntungkan dan sekaligus
merugikan. Keuntungan yang dapat dirasakan oleh guru pembimbing adalah
mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak siswa secara bersamaan,
menghemat waktu lebih-lebih bila jumlah tenaga bimbingan terbatas.
Keuntungan yang dapat dirasakan oleh siswa antara lain adalah lebih rela
menerima diri sendiri setelah menyadari bahwa teman-temannya sering
menghadapi persoalan yang kerap kali sama, memberikan kesempatan untuk
mendiskusikan suatu masalah bersama-sama, melatih menerima suatu pendapat
yang dikemukan oleh teman lain, tertolong untuk mengatasi suatu masalah yang
dirasakan sulit untuk dibicarakan langsung dengan konselor, dan mendapat
informasi yang dibutuhkan.
Kerugian pelaksanaaan bimbingan klasikal adalah interaksi pribadi antara
konselor dan siswa terbatas serta kurang mendalam sehingga konselor sulit
mengevaluasi apakah pelayanan bimbingan mencapai sasaran atau tidak. Selain
itu siswa kurang dapat diajak untuk berefleksi lebih dalam (Winkel, 1997:520).
34
H. Topik-topik Bimbingan Belajar
Rangkain topik-topik yang dimaksud dalam skripsi ini adalah topik-topik
bimbingan belajar. Topik bimbingan yang diberikan kepada siswa secara klasikal
ini untuk membantu siswa memecahkan masalah belajarnya dengan pokok
bahasan dalam topik. Topik bimbingan belajar disesuaikan dengan masalah yang
frekuensinya sangat sering dan intensitasnya sangat berat dan besar dihadapi
siswa. Topik-topik bimbingan ini dapat diusulkan setelah penelitian mengadakan
penelitian mengenai tingkat motivasi belajar siswi-siswi kelas X SMA Santa
Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, populasi penelitian, alat pengumpulan
data, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang bertujuan mendapatkan informasi tentang status gejala
pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 1982:415). Sukardi (2003:157)
mengartikan penelitian deskriptif sebagai penelitian untuk menggambarkan dan
menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh informasi
tentang motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun
pelajaran 2009/2010 dan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta
tahun pelajaran 2009/2010.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah siswi-siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta
tahun pelajaran 2009/2010. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive
random sampling. Pemilihan subjek dalam penelitian ini sebanyak 55 siswa uji
coba kuesioner dilakukan pada 30 siswa. Sebanyak 3 kelas dan 1 kelas untuk uji
35
36
coba. Perincian jumlah siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta menurut
kelas disajikan pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1
Rincian Jumlah Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010
Kelas Jumlah Siswi
X A 22 siswi
X B 21 siswi
X C 21 siswi
X D 23 siswi
Total 87 siswi
C. Alat Pengumpulan Data
1. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner motivasi
belajar siswa. Kuesioner adalah sekumpulan daftar pertanyaan tertulis yang
diberikan kepada subjek penelitian (Furchan, 1982:249). Jenis kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner langsung tertutup, artinya responden menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan dirinya dan sudah disediakan alternatif
jawabannya sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang tersedia
dan sesuai dengan dirinya (tertutup) dengan memberikan tanda chek (√)
(Arikunto, 2002:129). Kuesioner dibuat dengan empat alternatif jawaban, yaitu
“sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Penyajian
37
alternatif jawaban dengan empat pilihan dimaksudkan untuk menghindari
kecenderungan responden untuk memilih pilihan tengah. Kuesioner motivasi
belajar siswa berisi 55 item pernyataan, terbagi menjadi 2 (dua) aspek yatiu aspek
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Peneliti melakukan modifikasi dari kuesioner yang disusun oleh Yanuarius
(2007) dengan jumlah item 84. Modifikasi dilakukan pada rumusan beberapa
kalimat karena ada beberapa item yang belum jelas rumusannya. Modifikasi yang
ada Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan cara meminta
judgment ahli terhadap item-item dalam kuesioner. Ahli yang dimaksud adalah 3
orang guru pembimbing di SMA Santa Maria, berdasarkan masukan dari para ahli
tersebut, dilakukan modifikasi kuesioner sehingga disusun menjadi kuesioner
penelitian. Nama-nama para ahli ada pada lampiran 6.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu: Bagian pertama memuat
identitas responden, kata pengantar dan petunjuk kerja. Bagian kedua memuat
tentang isi kuesioner motivasi belajar siswa, yaitu berupa pernyataan-pernyataan
yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang bersifat favourable
(pernyataan positif), yaitu pernyataan yang memihak pada obyek ukur atau yang
mengindikasikan tingginya indikator yang diukur (Azwar, 2005:47).
Penentuan pengukuran skoring untuk setiap jawaban dari item-item
pernyataan adalah sebagai berikut:
38
Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju
(TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, semakin tinggi skor,
semakin bagus (skor tinggi diinginkan).
Penulis meminta responden untuk memilih salah satu dari keempat alternatif
jawaban dengan memberikan tanda centang pada kolom alternatif jawaban
masing-masing. Setelah terkumpul semua, jawaban tiap item diberi skor, lalu
jawaban setiap pernyataan dijumlahkan. Untuk mengungkap tingkat motivasi
belajar siswi-siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.
Kisi-kisi kuesioner yang diujicobakan disusun berdasarkan indikator-
indikator dari aspek yang akan diteliti. Kisi-kisi dari item-item motivasi belajar
siswa ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswi Kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 Sesudah Diujicoba
NO Motivasi Belajar Siswa Item Jumlah
1. Motivasi Intrinsik
a. Senang dan rajin membaca buku
b. Keinginan untuk memiliki wawasan yang luas
c. Kemauan untuk belajar dan berusaha
terus
d. Senang mengerjakan tugas-tugas yang menantang
e. Keinginan untuk bekerja dan berusaha
sendiri, tanpa disuapi terus menerus oleh guru/orang tua/teman
f. Keinginan kuat untuk maju dan
mencapai keberhasilan/kesuksesan g. Orientasi pada cita-cita/masa depan
1,2,3,4
5,6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16
17,18,19,20
21,22,23,24
25,26,27,28
4 item
4 item
4 item
4 item
4 item
4 item
4 item
39
h. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan
i. Merencanakan tujuan atau prestasi
belajar yang ingin diraih j. Merencanakan tujuan dan berusaha
memenuhi jadwal belajar
k. Berani bertanya kepada siapa saja
yang berkompeten membantunya mengatasi permasalahan
29,30,31,32
33,34,35,36
37,38,39,40
41,42,43,44,
4 item
4 item
4 item
4 item
2. Motivasi Ekstrinsik
a. Belajar demi memperoleh pujian dari guru dan orang tua
b. Belajar demi memenuhi kewajiban
c. Keinginan untuk diakui sebagai siswa
pintar dan teladan
45,46,47,48
49,50,51,52
53,54,55
4 item
4 item
3 item
Total 55 Item
1. Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji
cobakan untuk mendapatkan keterangan mengenai mutu alat ukur tersebut.
Pengujian alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas
alat ukur yang digunakan, sehingga diperoleh kelayakan penggunaannya sebagai
alat ukur yang handal dan memenuhi syarat.
Uji coba kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa lama
waktu yang diperlukan responden untuk mengerjakan instrumen, mengetahui
apakah responden memahami maksud pertanyaan, serta untuk menemukan
kekurangan atau masalah yang mungkin timbul sehubungan dengan kuesioner
tersebut. Uji coba kuesioner dilaksanakan di kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta pada tanggal 12 Desember 2009 dengan jumlah responden 30 siswa.
40
Waktu yang diperlukan untuk menjawab kuesioner sekaligus memberi petunjuk
tentang pengisian kuesioner 40 menit. Jumlah item kuesioner motivasi belajar
siswa yang di uji coba sebanyak 55 pertanyaan.
2. Menentukan Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo dan Furchan 1995:242.
1982:281). Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner untuk mengetahui motivasi
belajar siswa, yaitu motivasi belajar instrinsik dan ekstrinsik. Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Pengujian validitas ini
dilakukan dengan meminta judgment ahli terhadap item-item dalam kuesioner.
Ahli yang dimaksud adalah 3 orang guru pembimbing di SMA Santa Maria.
Berdasarkan masukan dari para ahli tersebut, dilakukan modifikasi kuesioner
seperti telah diuraikan di hal 37. Daftar nama ahli untuk dimintai judgment ada
pada lampiran kuesioner judment ahli.
Pemilihan item-item yang akan digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item (X) dengan skor total
seluruh item (Y) yang diperoleh setiap responden. Untuk keperluan perhitungan
validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment Pearson (Masidjo,
1995:246) sebagai berikut:
41
rxy=
Keterangan Rumus :
rxy = Koefesien reliabilitas bagian gasal dan genap
N = Jumlah siswa
X = Belahan gasal
Y = Belahan genap
Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi
skor pada setiap item dan mentabulasi data uji coba. Selanjutnya, proses
perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi
13.0 Microsoft office 2007 for windows. Item-item yang dipilih adalah
item-item yang memiliki skor minimal 0,3 yang dilakukan terhadap 55
item pernyataan pada waktu uji coba kuesioner motivasi belajar siswa
dalam uji coba terdapat ada satu item yang tidak valid. Penelitian
melakukan revisi terhadap item-item tersebut dan digunakan dalam
penelitian.
b. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut
dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan 1982:296). Menurut
Masidjo (1995:209), “reliabilitas alat ukur adalah taraf sampai di mana
suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil”. Suatu tes yang
42
reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau
berbagai pengukuran.
Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode
belah dua (Split-Half-Method) berdasarkan belahan gasal-genap (gg).
Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas suatu alat ukur dengan
satu kali pengukuran pada satu kelompok. Metode belah dua yang dipakai
adalah berdasarkan pengelompokan item yang bernomor gasal dan genap.
Skor-skor yang berasal dari item-item yang bernomor gasal dijadikan
sebagai belahan pertama (X) dan item-item yang bernomor genap
dijadikan sebagai belahan kedua (Y). Skor-skor yang dari belahan
pertama dikorelasikan dengan skor-skor belahan kedua.
Perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS versi 13.0 Microsoft office 2007 for windows. Karena
hasil dari suatu tes dibagi menjadi dua bagian, maka koefisien korelasi
dari dua bagian tersebut baru mencerminkan taraf reliabilitas setengah.
Untuk mencapai taraf reliabilitas penuh/satu maka koefisien korelasi
tersebut dimasukkan kedalam formulasi korelasi dari Spearman Brown
(Masidjo, 1995:219) sebagai berikut:
rtt =
Keterangan Rumus :
rtt = Koefisien korelasi
rgg = Koefisien gasal dan genap
43
Untuk mempertegas tingkat keterandalan instrument, Masidjo
(1995:209) mengelompokan kualifikasi koefisien reliabilitas yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3
Pengelompokan Kualifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 - 1,00 Sangat Tinggi
0,71 - 0,90 Tinggi
0,41 - 0,70 Cukup
0,21 - 0,20 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
Koefisien reliabilitas kuesioner diperoleh sebesar 0,9260711938
termasuk pada kualifikasi (Sangat Tinggi).
D. Pengumpulan Data
1. Tahap persiapan
Tiga hari sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menghubungi
koordinator BK SMA Santa Maria Yogyakarta. Peneliti menghubungi
koordinator BK dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan waktu
(jadwal) yang tepat untuk penelitian.
44
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan di ruang kelas masing-masing. Dalam
mengisi kuesioner, masing-masing kelas menggunkan waktu 35 menit.
Adapun jadwal pelaksanaan pengumpulan data penelitian di setiap kelas
disajikan pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 4
Jadwal Pengumpulan Data Penelitian
Kelas Tanggal
Pengumpulan Data
Waktu Pengumpulan
Data
Jumlah Siswa yang
Hadir
XA 6 Februari 2010 08.30-09.15 21 siswi
XB 4 Februari 2010 12.00-12.35 21 siswi
XC 9 Februari 2010 07.45-08.30 13 siswi
Total 55 siswi
Penulis memberikan pengantar dan perkenalan sedikit serta menjelaskan
maksud dan tujuan kuesioner dibagikan pada siswi. Setelah kuesioner dibagikan,
penulis memberikan penjelasan mengenai petunjuk pengerjaan kuesioner. Setelah
siswi-siswi selesai mengerjakan, penulis memberikan kesempatan kepad siswi
untuk mengkoreksi kembali kuesioner yang sudah disi untuk memastikan apakah
sudah terisi semua. Pada akhir pertemuan, penulis mengucapkan terimakasih
kepada para siswi yang telah bersedia mengisi kuesioner. Tabulasi data penelitian
dapat dilihat pada lampiran 4.
45
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas
X SMA Santa Maria Yogyakarta adalah: skoring jawaban subyek, tabulasi data,
menskor total jawaban, menghitung persentase dan menyusun peringkat
persentase aspek motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan PAP tipe I
(Masidjo, 1995:153). Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang
membandingkan perolehan skor individu yang seharusnya atau idealnya dicapai
oleh individu. Penilaian Acuan Patokan menetapkan batas pencapaian minimum
pada persentil 65% yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar yang tergolong
sangat tinggi (90%-100%), tinggi (80%-89%), cukup (65%-79%), rendah (55%-
64%), dan sangat rendah (dibawah 55%) (Masidjo, 1995:153). Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Diberikan skor pada jawaban subjek penelitian sesuai sifat item
2. Skor jawaban subjek dimasukkan ke dalam tabulasi data dengan bantuan
komputer program Microsoft office Excel versi X.P.2007 for windows.
3. Besarnya persentase setiap skor subyek pada setiap aspek dihitung dengan
cara: skor total hasil penelitian setiap subyek dibagi dengan skor maksimal,
dikalikan 100%. Skor maksimal didapat dengan cara mengalikan jumlah item
dikalikan dengan alternatif jawaban (empat).
4. Ditentukan peringkat besarnya persentase pada subyek dan persentase
perolehan setiap subyek diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah.
46
5. Untuk menjawab tentang deskripsi motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa
Maria Yogyakarta, di buat skor-skor perolehan siswa yang diolah dengan
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I.
Tabel 5
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I
Penggolongan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan PAP
Kualifikasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Sangat Tinggi 90%-100%
Tinggi 80%-89%
Cukup 65%-79%
Rendah 55%-64%
Sangat Rendah < 55%
Sumber:Ign.Masidjo.1995.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di
Sekolah.Yogyakarta:Kanisius.Hal 153
6. Berdasarkan skor total per item yang rendah (di bawah 70%), dapat menjadi
acuan untuk menyusun topik-topik bimbingan yang sesuai untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan jawaban atas rumusan masalah penelitian yang
terdapat pada bab I, yaitu “Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswi-siswi kelas X
SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010? dan Topik bimbingan
belajar apa sajakah yang sesuai bagi siswi-siswi kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010, terkait dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa? Untuk menjawab kedua rumusan tersebut
akan disajikan hasil penelitian yang disertai dengan pembahasan secukupnya.
A. Hasil Penelitian
Deskripsi motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun
pelajaran 2009/2010 dihitung dengan menggunakan perhitungan Acuan Patokan
(PAP) tipe I. Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I menyatakan bahwa untuk
memperoleh kualifikasi cukup, responden minimal harus mencapai skor 65%-79%
dari total skor. Hasil penelitian menunjukan deskripsi tingkat motivasi belajar siswa
kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 yang memiliki
tingkat kualifikasi belajar sangat tinggi sebanyak 9%, kualifikasi belajar tinggi
sebanyak 28%, kualifikasi belajar cukup sebanyak 61%, kualifikasi belajar rendah
sebanyak 1%, dan kualifikasi belajar sangat rendah sebanyak 1%. Penggolongan
47
48
motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran
2009/2010 dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Penggolongan Motivasi Belajar Siswa
Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta
Tahun pelajaran 2009/2010
Rumusan PAP
Tipe I
Rentang
Skor
Frekuensi Persentase
(%)
Kualifikasi
90% - 100% 201 – 224 5 9% Sangat Tinggi
80% - 89% 179 – 200 15 28% Tinggi
65% - 79% 145 – 178 33 61% Cukup
55% - 64% 123 – 144 1 1% Rendah
0 - 55% < 122 1 1% Sangat Rendah
Data di atas menunjukan bahwa sebagian besar (61%) dari para siswa kelas X
SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 motivasi belajar pada
kategori cukup. Usulan topik-topik bimbingan didasarkan pada item-item yang
jumlah total nilainya kurang dari 70% dari nilai maksimal. Item-item tersebut adalah
item-item nomor: 13, 16, 20, 24, 36, 38, 39, 40, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53 dan 54
Tabel di atas menunjukan bahwa diantara item kuesioner motivasi belajar siswa
tersebut, ada beberapa item belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada lampiran 5.
49
Tabel 7
Item Motivasi Belajar Siswa
Yang Digunakan Sebagai Dasar Usulan Topik-topik Bimbingan
No Motivasi Belajar Nomor Item
1.
Motivasi Intrinsik
a. Senang mengerjakan tugas-tugas yang menantang
b. Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri, tanpa disuapi
terus menerus oleh guru/orang tua/teman c. Keinginan kuat untuk maju dan mencapai
keberhasilan/kesuksesan
d. Merencanakan tujuan atau prestasi belajar yang ingin diraih
e. Merencanakan tujuan dan berusaha memenuhi jadwal belajar
13,16
20
24
36
38,39,40
2. Motivasi Ekstrinsik
a. Belajar demi memperoleh pujian dari guru dan orang tua
b. Belajar demi memenuhi kewajiban
c. Keinginan untuk diakui sebagai siswa pintar
47,48
49,50,51,52,
53,54
Tabel diatas menunjukan bahwa diantara item kuesioner motivasi belajar siswa
terse ut, ada beberapa item belum sesuai dengan yang diharapkan.
50
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa 61% siswa memiliki tingkat motivasi
belajar cukup. Siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar cukup berjumlah 33
siswa (61%). Jumlah ini cukup banyak bila dilihat dari jumlah keseluruhan siswa
kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Faktor penyebab tingkat motivasi belajar
siswa cukup. Pertama siswa mengalami kesulitan dan hambatan dalam menempuh
proses belajarnya. Kedua Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan sosial ekonomi keluarga.
Dari hasil penelitian, ditemukan ada 5 siswi yang bermotivasi belajar sangat
tinggi. Beberapa hal yang dapat menyebabkan siswa yang memiliki motivasi sangat
tinggi. Pertama latar belakang keluarga. Keluarga yang memiliki perhatian yang
tinggi terhadap kesadaran belajar dalam pendidikan anak sangat mempengaruhi
motivasi belajar anak. Hal di atas menunjukan bahwa hubungan orang tua dan anak
menyebabkan masalah psikologis dalam belajar anak di sekolah. Kedua, dari siswa
itu sendiri yaitu kesadaran siswa mengetahui atau memahami arti dan manfaat
sekolah. Djamarah (2002:99) menjelaskan, masa awal memasuki sekolah sangat
penting, maka saat itulah anak mengenal sekolah. Anak akan mengenal sekolah
sebagai tempat berkumpulnya anak-anak dari berbagai latar belakang kehidupan.
Penyebab lain, anak pandai mengatur waktu antara tugas-tugas di rumah dan tugas
belajarnya.
Siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi berjumlah 5 siswa (9%)
dan tingkat motivasi belajar siswa tinggi berjumlah 15 siswa (28%). Jumlah ini dapat
51
dikatakan masih sedikit dari jumlah keseluruhan siswa kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta. Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat alasan yang dijelaskan
sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak hal yang dialami
siswa dalam keluarga, seperti pesimis dalam penghasilan orang tua, keluarga bercerai
atau keluarga yang harmonis, pendidikan orang tua dan yang ia alami dalam dirinya
sendiri seperti kurang kreatif dan sebagainya. Penyebab siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi, antara lain: pertama, menempuh cara belajar yang
efektif. Cara ini membantu siswa khususnya pada saat belajar di rumah. Kedua, daya
fantasi. Daya fantasi berupa aktivitas kognitif yang mendukung pikiran-pikiran dan
tanggapan-tanggapan, yang bersama-sama menciptakan sesuatu dalam alam
kesadaran. Daya fantasi juga mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif dan
sosial.
Siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah berjumlah 1 siswa (1%).
Asumsi peneliti berpendapat bahwa motivasi belajar siswa yang rendah ini
disebabkan karena siswa sendiri belum mengenal dirinya senidiri, belum menyadari
statusnya sebagai siswa dan belum menemukan cara yang tepat untuk menjalani
proses belajarnya.
Sedangkan siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar sangat rendah
berjumlah 1 siswa (1%). Peneliti menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi
belajar sangat rendah disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dan hambatan
dalam belajar, situasi dan kondisi kehidupan dalam keluarga. Faktor lain karena anak
tidak mempunyai ruang belajar, kebiasaan dalam keluarga yang tidak menunjang
52
dimana kebiasaan belajar dan kegiatan belajar tidak terjadwal. Posisi anak dalam
keluarga yang sangat menyedihkan dan memprihatikan. Orang tua yang pilih kasih
dalam memperhatikan anak, seolah-olah ada anak kandung dan anak tiri. Anak yang
berprestasi baik dipuji sedangkan anak yang tidak berprestasi di cap bodoh atau dice
mooh. Sikap orang tua seperti ini membuat anak frustasi dan malas untuk belajar.
Dalam proses belajar dan kegiatan belajar siswa tidak hanya berlangsung dalam
sekolah tetapi juga di luar sekolah (rumah). Dengan demikian siswa memperoleh
pengetahuan atau pengalaman sendiri di rumah atau di masyarakat. Pihak sekolah
hendaknya bekerjasama dengan orang tua dalam memberikan perhatian dan
dukungan untuk kebutuhan pribadi terutama kebutuhan belajar siswa. Perhatian dan
dukungan keluarga akan membuat siswa termotivasi dalam belajarnya serta semakin
meningkatkan kemampuan untuk mencapai prestasi belajarnya.
53
BAB V
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN
2009/2010
Bab ini memuat implikasi hasil penelitian terhadap usulan topik-topik
bimbingan siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Topik-topik bimbingan
untuk siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta yang diusulkan berikut ini
didasarkan pada jumlah total nilai dari masing-masing item dibawah 70% dari total
item setiap item, seperti yang disajikan pada lampiran 5. Usulan topik-topik
bimbingan sejalan dengan tujuan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan
belajar (akademik) yang membantu siswa untuk semakin meningkatkan motivasi
belajarnya. Usulan topik-topik bimbingan disajikan dalam tabel 7.
53
54
Tabel 7
Usulan Topik-Topik Bimbingan Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010
NO Nomor Item Topik
Bimbingan
Rumusan
Kompetensi
Materi Pengembangan
Kompetensi
Bidang
Bimbingan
Kegiatan
Layanan
Waktu Metode Sumber
1. 13. Saya tertarik
menyelesaikan masalah-masalah dalam belajar
yang dianggap sulit oleh
orang lain.
16. Saya merasa tertantang
untuk bertanya kepada
guru di luar kelas jika ada
bahan pelajaran yang tidak
saya pahami.
Motivasi
Belajar
Siswa dapat
memahami arti dari motivasi belajar
a. Pengertian motivsi belajar
b. Pentingnya motivasi dalam belajar
c. Usaha-usaha untuk
meningkatkan motivasi
belajar
d. Manfaat dari motivasi
belajar
Belajar Orientasi
dan Layanan
3 JP Ceramah
dan Tanya jawab
a. Sardiman, A. (2007) Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
b. Winkel, W.S (1996) Psikologi Pengajaran.Jakarta:Grasind
o
2. 20. Saya mau bertanya
mengenai materi pelajaran
yang tidak saya mengerti
karena takut akan di cap
bodoh oleh teman-teman.
Aktivitas
Belajar
Siswa dapat
memahami peranan
motivasi dalam
aktivitas belajar
a. Pengertian aktivitas belajar
b. Jenis-jenis aktivitas dalam
belajar
Belajar Orientasi
dan
Layanan
3 JP Ceramah,
Diskusi,
Tanya
Jawab dan
pemberian tugas
a. Sardiman, A. (2007) Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
3. 36. Sebagian besar waktu
luang saya, saya
manfaatkan untuk belajar
24. Saya tidak mudah putus asa
dalam menjalani kesulitan
belajar.
Motivasi
Berprestasi
Siswa semakin
termotivasi untuk
mencapai prestasi
belajar
a. Pengertian motivasi
berprestasi
b. Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi
untuk berprestasi
c. Usaha-usaha yang
dilakukan untuk
meningkatkan motivasi
untuk berprestasi
Belajar Orientasi
dan
Layanan
2 JP Ceramah,
dan
Tanya
Jawab
a. Winkel, W.S (1996) Psikologi
Pengajaran.Jakarta:Grasindo
b. Sardiman, A. (2007) Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
4. 38. Saya selalu menyusun
jadwal sebelum belajar.
39. Saya akan belajar sesuai
dengan jadwal yang saya
buat.
40. Dengan mematuhi jadwal
belajar, saya akan mampu
Cara mengatur
kegiatan sehari-
hari
Siswa semakin
mampu membuat
jadwal belajarnya
a. Kegiatan apa saja yang
sudah dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari
b. Manfaat pengaturan
kegiatan sehari-hari
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari
Belajar Orientasi
dan
Layanan
2 JP Ceramah,
Tanya
Jawab dan
pemberian
tugas
a. Winkel, W.S (1996)
Psikologi Pengajaran.Jakarta:Grasindo
55
55
menyelesaikan soal-soal
dengan baik tugas dan PR
dari guru.
5. 47. Saya berusaha belajar
dengan baik agar
mendapatkan hadiah.
48. Saya mau belajar kalau
ditunggu oleh ayah, ibu atau kakak.
49. Saya belajar supaya
mendapatkan tambahan
uang saku.
50. Saya rajin belajar karena di
asrama/dikost/dirumah
memiliki jam belajar.
51. Saya rajin belajar agar
menjadi orang terkenal.
52. Saya mengikuti ulangan
dengan perasaan cemas
karena tidak siap.
Tanggungjawab
dalam belajar
Siswa semakin
mampu
bertanggungjawab
a. Pengertian tanggungjawab
b. Menyebutkan contoh
tanggungjawab dalam
kehidupan sehari-hari
c. Manfaat tanggungjawab d. Usaha-usaha untuk
meningkatkan
tanggungjawab
Belajar Orientasi
dan
Layanan
3 JP Ceramah,
Tanya
jawab dan
pemberian
tugas
a. Lewis Barbara (2004) Character Building untuk Remaja.Batam Centre:Karisma Publishing Group
b. Susilo Joko (2006) Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar.Yogyakarta:Penerbit Pinus
6. 53. Saya bangga dengan nilai yang tinggi karena saya
akan diakui sebagai siswa
pintar dan teladan.
55. Saya belajar karena ingin
menjadi siswa yang
pandai.
56. Saya belajar supaya
diperhatikan oleh guru.
Percaya Diri pada
kemampuannya
Siswa semakin mampu
mempercayai
dirinya
a. Pengertian percaya diri. b. Pentingnya percaya diri.
c. Usaha yang pernah
dilakukan untuk
meningkatkan rasa percaya
diri.
d. Usaha-usaha untuk lebih
meningkatkan rasa percaya
diri.
Belajar Orientasi dan
Layanan
3 JP Ceramah, diskusi,
Tanya
jawab dan
pemberian
tugas
a. Nana Syaodih (2003) Materi Bimbingan dan Konseling.Bandung:Mutiara
56
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk pihak sekolah dan
pihak-pihak yang terkait lainnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, motivasi belajar siswa
kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 berada pada
kategori cukup.
B. Saran-saran
Berikut ini dikemukakan saran-saran kepada berbagai pihak:
1. Bagi Guru
Para guru dapat bekerja sama dengan wali kelas dan orang tua dalam
memperhatikan dan memahami kebutuhan belajar siswa. Guru dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan mempertimbangkan latar
belakang kehidupan keluarga atau keberadaan siswa. Kebutuhan siswa yang
terpenuhi dalam belajar akan memotivasi siswa untuk melakukan aktivitas
belajarnya.
56
57
2. Bagi guru bimbingan dan kenseling
pembimbing dapat memberikan pendampingan atau bimbingan belajar yang
sesuai dengan pertimbangan hasil dari penelitian ini, sehingga dapat
memahami siswa secara individu atau pribadi. Siswa akan menjadi kreatif
dalam berpikir dan bertindak serta berusaha untuk meningkatkan motivasi
belajarnya.
3. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk
mempertimbangkan variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh pada
motivasi belajar siswa. Pemahaman tentang latar belakang subjek juga perlu
dipertimbangkan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.1991.Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Ali, M. dan Asrosi, M.2005.Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta:PT Bumi Aksara.
Arikunto, S.2002. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka
Cipta.
Azwar, S. 1997. Realibilitas dan Validitas.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Child, Dennis.(1976).Psychology in learning.New York:Bradford University
Djamarah, S.(2002).Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Depdikbud.1989.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.
Dimyati, M.2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT.RINEKA CIPTA.
Djaali.2006.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.
Donald G. Mortensen.1976.Guidance In Today’s School.New York.
Fudyartanta, Ki RBS.2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru.Jogjakarta:Global Pustaka Utama.
Furchan, Arief.2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Handoko, M.1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku.Yogyakarta:Kanisius.
Hurlock, Elizabeth.1996. Psikologi Perkembangan.Jakarta:Erlangga.
Imron, Ali.1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Pustaka Jaya
Joko Susilo, M.2006.Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar.
Yogyakarta:PINUS.
Judith H. Jaynes & Wlodkowski R.J.2004. Hasrat Untuk
Belajar.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Kartini Kartono dan Dali Gulo.1987. Kamus psikologi.Bandung Pioner Jaya.
59
Masidjo, Ign.1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di
Sekolah.Yogyakarta:Kanisius.
Prayitno H. & Amti Erman.1999. Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling.Jakarta:PT RINEKA CIPTA.
Prayitno Elida.1989. Panduan Pengajar Buku Motivasi Dalam Belajar.
Jakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
Sardiman, A.M.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada.
Sardiman, A.M.1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:CV
Rajawali.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya.Jakarta:PT
Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut.1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di
Sekolah.Surabaya:Usaha Nasional.
Supratiknya.2006. Menggugat Sekolah.Yogyakarta USD.
Syah Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan baru.Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Syah Muhibbin.2008. Psikologi Belajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Schutltz,D.1991.Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian
Sehat.Jogjakarta:Kanisius.
Tanlain, Wens.2006. Hand Out Bimbingan dan Konseling Belajar. Modul Mata
Kuliah.
Winkel, W. S. & Srihastuti, M.M. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Winkel, W.S.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Jakarta:Grasindo
Winkel, W. S.1987. Psikologi Pengajaran.Jakarta:Gramedia.
Lampiran I
Data Uji Coba Kuesioner
(Tabulasi Skor Data Uji Coba, Hasil Pengolahaan
SPSS, Rekapitulasi Item Valid dan Gugur)
60
Tabulasi Data Hasil UJI Coba Penelitian
Metode Belah Dua Gasal – Genap
Gasal = X
Genap = Y
Untuk mencari X item tabel
No/Item 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 JUMLAH
1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 2 2 95
2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 81
3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 92
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 2 1 2 2 2 88
5 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 2 1 1 2 2 2 74
6 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 1 89
7 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 88
8 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 2 4 4 3 2 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 75
9 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 83
10 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 88
11 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 88
12 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 84
13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 80
14 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 84
15 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 80
16 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 103
17 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 81
18 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 1 2 2 4 4 4 1 4 2 1 3 2 4 84
19 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 99
61
20 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 85
21 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 1 4 4 1 4 76
22 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 1 1 2 2 2 86
23 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 89
24 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 1 1 1 2 1 79
25 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 1 1 2 1 85
26 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 1 3 1 1 1 87
27 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 88
28 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 105
29 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 1 4 2 1 2 80
30 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 1 2 1 1 84
Jumlah 2580
62
Untuk mencari Y item tabel
No/Item 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 JUMLAH
1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 96
2 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 85
3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 4 91
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 2 3 3 92
5 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 1 1 2 3 69
6 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 4 92
7 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 1 2 2 2 86
8 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 85
9 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 79
10 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 2 2 3 3 1 87
11 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 87
12 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 82
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 78
14 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 82
15 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 2 2 3 84
16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 4 100
17 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 82
18 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 99
19 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 94
63
20 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 2 2 2 2 4 83
21 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 4 74
22 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 4 91
23 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 89
24 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 1 1 1 1 2 79
25 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 1 1 1 2 3 85
26 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 1 1 1 1 4 84
27 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 86
28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 104
29 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 4 77
30 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 1 3 4 92
Jumlah 2594
64
Item-Total Statistics Hasil Uji Coba
No.Item
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple Correlati
on
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item_1 168,97 206,723 ,372 . ,891
item_2 168,73 204,616 ,364 . ,890
item_3 168,97 202,654 ,455
. ,889
item_4 169,17 204,626 ,369
. ,891
item_5 169,07 207,168 ,439
. ,892
item_6 169,17 203,247 ,367
. ,890
item_7 169,33 209,540 -,029
. ,893
item_8 169,43 198,116 ,501
. ,888
item_9 168,87 201,637 ,538
. ,888
item_10 169,20 200,717 ,462
. ,888
item_11 169,27 201,995 ,374
. ,889
item_12 168,93 203,168 ,381
. ,890
item_13 169,37 198,516 ,457
. ,888
item_14 168,77 208,323 ,671
. ,892
item_15 169,37 202,516 ,374
. ,890
item_16 169,50 206,603 ,715
. ,893
item_17 169,13 199,637 ,505
. ,888
item_18 169,13 202,395 ,390
. ,889
item_19 169,30 199,528 ,575 . ,887
item_20 168,93 200,271 ,550 . ,888
item_21 168,93 204,271 ,373 . ,890
item_22 169,27 199,444 ,441 . ,888
item_23 169,60 203,834 ,713 . ,892
item_24 168,73 206,409 ,623 . ,891
item_25 168,80 202,303 ,511 . ,888
item_26 169,07 199,995 ,474 . ,888
item_27 168,83 202,006 ,521 . ,888
item_28 169,43 202,116 ,401 . ,889
item_29 168,90 200,645 ,602 . ,887
item_30 168,97 201,895 ,403 . ,889
item_31 169,40 205,421 ,673 . ,892
item_32 168,80 204,441 ,362 . ,890
65
item_33 168,87 208,120 ,545 . ,893
item_34 168,93 203,444 ,371 . ,890
item_35 169,83 198,764 ,546 . ,887
item_36 168,83 201,247 ,576 . ,888
item_37 169,40 199,352 ,430 . ,888
item_38 169,53 200,878 ,385 . ,889
item_39 169,17 196,420 ,693 . ,886
item_40 169,07 199,168 ,480 . ,888
item_41 168,97 206,102 ,871 . ,891
item_42 169,20 201,269 ,477 . ,888
item_43 item_44
169,43 168,93
204,185 202,961
,367 ,434
.
. ,891 ,889
item_45 169,60 203,697 ,751 . ,893
item_46 170,37 203,137 ,523 . ,891
item_47 170,63 192,171 ,652 . ,885
item_48 170,57 198,461 ,378 . ,890
item_49 170,17 203,661 ,443 . ,894
item_50 170,40 196,110 ,519 . ,887
item_51 170,23 207,978 ,823 . ,895
item_52 169,90 196,852 ,449 . ,888
item_53 170,33 204,437 ,421 . ,892
item_54 169,17 202,902 ,364 . ,891
item_55 170,33 203,471 ,415 . ,892
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
172,47 209,499 14,474 55
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
,891 ,904 55
66
Validitas Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswi Kelas X
SMA Santa Maria Yogyakarta
NO
Item
r hitung R tabel Keterangan
01 0,372 0,361 Valid
02 0,364 0,361 Valid
03 0,455 0,361 Valid
04 0,369 0,361 Valid
05 0,439 0,361 Valid
06 0,367 0,361 Valid
07 -0,029 0,361 Tidak Valid
08 0,501 0,361 Valid
09 0,538 0,361 Valid
10 0,462 0,361 Valid
11 0,374 0,361 Valid
12 0,381 0,361 Valid
13 0,457 0,361 Valid
14 0,671 0,361 Valid
15 0,374 0,361 Valid
16 0,715 0,361 Valid
17 0,505 0,361 Valid
18 0,390 0,361 Valid
67
19 0,575 0,361 Valid
20 0,550 0,361 Valid
21 0,373 0,361 Valid
22 0,441 0,361 Valid
23 0,713 0,361 Valid
24 0,623 0,361 Valid
25 0,511 0,361 Valid
26 0,474 0,361 Valid
27 0,521 0,361 Valid
28 0,401 0,361 Valid
29 0,602 0,361 Valid
30 0,403 0,361 Valid
31 0,673 0,361 Valid
32 0,362 0,361 Valid
33 0,545 0,361 Valid
34 0,371 0,361 Valid
35 0,546 0,361 Valid
36 0,576 0,361 Valid
37 0,430 0,361 Valid
38 0,385 0,361 Valid
39 0,693 0,361 Valid
40 0,480 0,361 Valid
41 0,871 0,361 Valid
68
42 0,477 0,361 Valid
43 0,367 0,361 Valid
44 0,434 0,361 Valid
45 0,751 0,361 Valid
46 0,523 0,361 Valid
47 0,652 0,361 Valid
48 0,378 0,361 Valid
49 0,443 0,361 Valid
50 0,519 0,361 Valid
51 0,823 0,361 Valid
52 0,449 0,361 Valid
53 0,421 0,361 Valid
54 0,364 0,361 Valid
55 0,415 0,361 Valid
KETERANGAN
Taraf Signifikasi Validitas 5% = 0,361 (Masidjo, 1995:262)
N Item = 55
Valid = 54
Tidak Valid = 1
69
HASIL INTERPRETASI
UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UJI VALIDITAS
Nilai VALIDITAS terdapat pada kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy). Dikatakan VALID, jika nilai rxy tidak negatif dan
lebih besar dari r table (dilihat dari table statistik Product Moment dengan N=30 dan signifikansi 5% maka r table =0,361).
UJI RELIABILITAS
Nilai RELIABILITAS terdapat pada kolom “ALPHA IF ITEM DELETED” (alpha). Dikatakan RELIABEL, jika nilai ALPHA tidak
negatif dan lebih besar dari r tabel (dilihat dari tabel statistik Product Moment dengan N=30 dan signifikansi 5% maka r table
=0,361).
70
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA
A. Identitas
Umur : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Tanggal pengisian : ………………………………………………..
B. Pengantar
Para siswa yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan Anda mengisi kuesioner untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar. Isilah kuesioner ini dengan teliti, jujur dan sesuai dengan apa yang
Anda alami. Kuesioner ini bersifat rahasia dan jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai raport.
Terimakasih atas kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner.
C. Petunjuk Pengerjaan
Bacalah masing-masing pernyataan dibawah ini dengan cermat. Nilailah diri Anda sejauh mana Anda
mengalami apa yang dinyatakan dalam pernyataan berikut ini dengan cara memberi tanda centang (√) pada
lembar jawaban!
Adapun arti pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan apa yang Anda alami
S : Setuju bila pernyataan tersebut cukup sesuai dengan apa yang Anda alami
TS : Tidak Setuju bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan apa yang Anda alami
STS : Sangat Tidak Setuju bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan apa yang Anda alami
No Apakah anda mengalami hal-hal
berikut ini?
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S) Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1. Saya senang membaca buku karena
dengan membaca banyak hal yang saya ketahui
2. Dengan rajin membaca buku, saya semakin kaya akan ilmu pengetahuan
3. Dengan rajin membaca buku, saya memperoleh banyak pengalaman dalam belajar
4. Dengan rajin membaca buku, saya dapat memahami isi buku dengan cepat dan lancar
5. Dengan rajin membaca koran dan majalah, saya dapat memperoleh banyak informasi yang sedang terjadi dan akan terjadi
6.
Dengan sering menonton televisi yang bernuansa pendidikan, saya lebih mudah mengetahui masalah pendidikan yang selalu berkembang
No Apakah anda mengalami
hal-hal berikut ini?
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S) Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
1. Saya selalu bersemangat saat
memulai suatu pelajaran di kelas.
√
71
No Apakah anda mengalami hal-hal
berikut ini?
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S) Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
7. Saya bertekad untuk memiliki wawasan
yang luas dengan cara mengikuti les dan
kursus
8. Saya harus belajar lebih banyak dari yang
dituntut oleh guru dengan mencari
referensi-referensi buku yang ada di
perpustakaan dan di toko buku serta internet
9. Saya berusaha belajar dengan keras agar
nilai saya lebih baik dari pada teman-
teman
10. Saya berusaha untuk berprestasi, agar
menjadi panutan bagi teman-teman saya
11. Saya bersaing dengan teman-teman pada
setiap tugas dan ulangan agar prestasi
saya selalu yang terbaik
12. Saya merasa perlu untuk mengejar
ketinggalan nilai pelajaran saya dari
teman-teman
13. Saya tertarik menyelesaikan masalah-
masalah dalam belajar yang dianggap
sulit oleh orang lain
14. Saya merasa tertantang untuk
memperbaiki nilai-nilai ulangan yang buruk dan tidak sesuai dengan harapan
saya
15. Saya tertarik untuk menyelesaikan tugas-
tugas baru yang menantang
16. Saya merasa tertantang untuk bertanya
kepada guru di luar kelas jika ada bahan
pelajaran yang tidak saya pahami
17. Saya dapat membandingkan catatan
pelajaran saya dengan catatan teman serta
melengkapinya
18. Saya membuat/melengkapi catatan
pelajaran bila catatan saya tidak lengkap
19. Saya mau bertanya kepada guru bila
menemukan kesulitan belajar
20. Bagi saya prestasi menjadi hal yang
utama dalam belajar
21. Saya berusaha menyelesaikan tugas
sebaik-baiknya
22. Saya membuat catatan pelajaran dengan tulisan yang rapih, jelas dan teratur
23. Saya tidak mudah putus asa dalam
menjalani kesulitan belajar.
24. Saya selalu berusaha agar dapat
mewujudkan cita-cita saya
25. Belajar itu penting bagi saya karena saya
memiliki cita-cita yang ingin saya capai
26. Saya banyak belajar karena untuk
menjadi ahli dalam suatu bidang studi,
salah satu cara adalah belajar
27. Saya tekun belajar supaya dapat
mencapai cita-cita yang saya inginkan
28. Saya terdorong untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang lebih menantang
72
No Apakah anda mengalami hal-hal
berikut ini?
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S) Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS) 29. Saya belajar dengan sungguh-sungguh
supaya berprestasi sebaik mungkin
30. Saat ini, sangat penting bagi saya untuk memiliki prestasi belajar yang tinggi
31. Saya merasa senang dan nyaman berada dalam suasana persaingan prestasi belajar dengan teman-teman
32. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki cara belajar saya
33. Saya mempertimbangkan prestasi masa lalu sebagai pendorong meraih prestasi kedepan
34. Saya selalu berusaha untuk meraih nilai yang terbaik dalam setiap tugas maupun dalam setiap ulangan/ujian
35. Sebagian besar waktu luang saya, saya manfaatkan untuk belajar
36. Saya perlu berjuang untuk mencapai puncak keberhasilan, terutama dalam belajar
37. Saya selalu menyusun jadwal sebelum belajar
38. Saya akan belajar sesuai dengan jadwal yang saya buat
39. Dengan mematuhi jadwal belajar, saya akan mampu menyelesaikan soal-soal dengan baik tugas dan PR dari guru
40. Penting bagiku mempunyai waktu khusus untuk belajar
41. Saya akan bertanya kepada guru atau teman bila saya mengalami kesulitan
42. Saya berani bertanya, bila ada yang tidak jelas
43. Dengan rajin belajar bersama, saya lebih mudah bertanya kepada teman
44. Dengan berani bertanya, saya lebih banyak mendapat informasi dan pengetahuan
45. Saya berusaha memperoleh nilai yang baik agar mendapat pujian dari orangtua
46. Saya berusaha belajar dengan baik agar mendapatkan hadiah
47. Saya mau belajar kalau ditunggu oleh ayah, ibu atau kakak
48. Saya belajar supaya mendapatkan tambahan uang saku
49. Saya belajar karena diasrama/dikost/dirumah memiliki jam belajar
50. Saya rajin belajar agar menjadi orang terkenal
51. Saya mengikuti ulangan dengan perasaan cemas karena tidak siap
52. Saya bangga dengan nilai yang tinggi karena saya akan diakui sebagai siswa pintar dan teladan
53. Saya belajar supaya dipercaya menjadi pengurus kelas
54. Saya belajar karena ingin menjadi siswa
yang pandai
55. Saya belajar supaya diperhatikan oleh
guru
Lampiran III
Hasil Perhitungan Reabilitas Kuesioner
76
Reliabilitas
Metode Belah Dua Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kelas X
SMA Santa Maria Yogyakarta
NO X (Gasal) Y
(Genap) X
2 Y2
XY
1 95 96 9025 9216 9120
2 81 85 6561 7225 6885
3 92 91 8464 8281 8372
4 88 92 7744 8464 8096
5 74 69 5476 4761 5106
6 89 92 7921 8464 8188
7 88 86 7744 7396 7568
8 75 85 5625 7225 6375
9 83 79 6889 6241 6557
10 88 87 7744 7569 7656
11 88 87 7744 7569 7656
12 84 82 7056 6724 6888
13 80 78 6400 6084 6240
14 84 82 7056 6724 6888
15 80 84 6400 7056 6720
16 103 100 10609 10000 10300
17 81 82 6561 6724 6642
18 84 99 7056 9801 8316
19 99 94 9801 8836 9306
20 85 83 7225 6889 7140
21 76 74 5776 5476 5624
22 86 91 7396 8464 7826
23 89 89 7921 7921 7921
24 79 79 6241 6241 6241
25 85 85 7225 7225 7225
26 87 84 7569 7056 7308
27 88 86 7744 7744 7568
28 105 104 11025 10816 10920
29 80 77 6400 5929 6160
30 84 92 7056 7744 7728
Jumlah ∑X=2580 ∑Y=2594 ∑X2=223454 ∑Y
2=225865 ∑XY=224540
77
Perhitungan korelasi belahan ganjil genap uji coba kuesioner motivasi belajar
siswi dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson
(Masidjo, 1995:246). Hasil koefisien korelasi dikoreksi dengan fomula Spearman-
Brown.
Rumus :
rxy=
rxy=
rxy=
rxy=
rxy=
rxy=
rxy=0,9260711938
Keterangan Rumus :
rxy = Koefesien reliabilitas bagian gasal dan genap
78
N = Jumlah siswa
X = Belahan gasal
Y = Belahan genap
Dikorelasikan dengan formula Spearman-Brown
rtt =
rtt =
rtt =
rtt = 0,9616167843
Keterangan Rumus :
rtt = Koefisien korelasi
rgg = Koefisien gasal dan genap
Atas dasar taraf signifikasi 5% untuk N=30 dituntut rxy=0,361. Koefisien
yang diperoleh rtt=0,9616167843. Jadi taraf reliabilitas uji coba kuesioner
motivasi belajar siswi signifikan pada taraf signifikan 5%
(rtt=0,9616167843>0,361) dan termasuk pada kualifikasi “sangat tinggi” (0,91-
1,00).
Lampiran IV
Tabulasi Penelitian dan
Hasil Pengolahan Data Penelitian
Tabulasi Data Kuesioner Hasil Penelitian
Item/Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4
3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 1 4 3 1 2 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4
5 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4
6 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 4
7 2 2 2 2 2 3 1 1 3 4 2 3 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 1 3 4 1 2 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4
9 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
10 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
11 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3
12 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
13 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4 2 3 1 1 2 4 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3
15 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
16 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3
17 3 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
19 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4
20 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3
24 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2
25 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4
26 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4
27 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4
28 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4
29 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 2 4
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
31 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2
32 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3
33 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4
34 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4
35 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
36 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4
37 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3
39 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
40 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
41 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4
42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
44 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4
45 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4
48 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
49 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4
50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4
52 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 3 4
53 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2
54 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 180 182 177 165 185 168 190 171 190 178 171 192 155 191 163 154 170 179 178 146 176 188 163 151 193 194 180 188
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 JUMLAH
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 200
3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 179
3 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 181
3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 2 4 2 2 3 171
3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 173
4 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 2 2 2 2 3 4 4 4 131
3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 173
3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 2 4 178
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 191
3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 97
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 197
3 3 3 2 2 1 3 2 3 4 4 2 3 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 152
3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 164
2 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 156
3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 181
3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 2 150
3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 155
3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 3 3 4 184
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 156
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 4 3 178
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 198
3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 177
3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 144
3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 169
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 159
3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 169
2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 174
2 3 3 4 3 4 4 2 4 2 2 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 3 3 2 4 2 4 174
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 161
3 4 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4 3 171
3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 155
3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 184
2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 166
2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 184
3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 3 168
3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 158
4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3 2 173
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 156
3 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 174
2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 168
4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 2 3 2 4 175
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 203
2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 2 174
3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 2 2 3 155
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 163
3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 171
3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 2 2 3 184
3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 178
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 154
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 2 4 203
3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 158
3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 148
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 187
4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 208
163 180 177 158 181 179 182 136 172 156 151 154 173 182 171 184 189 160 142 151 153 156 145 153 156 148 172 9342
83
Reliability Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100,0
Excluded(a)
0 ,0
Total 55 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
,933 ,935 55
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Soal_1 3,27 ,679 55
Soal_2 3,31 ,690 55
Soal_3 3,22 ,658 55
Soal_4 3,00 ,667 55
Soal_5 3,36 ,649 55
Soal_6 3,05 ,731 55
Soal_7 3,45 ,715 55
Soal_8 3,11 ,685 55
Soal_9 3,45 ,633 55
Soal_10 3,24 ,576 55
Soal_11 3,11 ,762 55
Soal_12 3,49 ,540 55
Soal_13 2,82 ,722 55
Soal_14 3,47 ,573 55
Soal_15 2,96 ,769 55
Soal_16 2,80 ,779 55
84
Soal_17 3,09 ,727 55
Soal_18 3,25 ,726 55
Soal_19 3,24 ,693 55
Soal_20 2,65 ,821 55
Soal_21 3,20 ,826 55
Soal_22 3,42 ,629 55
Soal_23 2,96 ,793 55
Soal_24 2,75 ,799 55
Soal_25 3,51 ,717 55
Soal_26 3,53 ,766 55
Soal_27 3,27 ,706 55
Soal_28 3,42 ,762 55
Soal_29 2,96 ,543 55
Soal_30 3,27 ,757 55
Soal_31 3,22 ,809 55
Soal_32 2,87 ,818 55
Soal_33 3,29 ,737 55
Soal_34 3,25 ,821 55
Soal_35 3,31 ,663 55
Soal_36 2,47 ,690 55
Soal_37 3,13 ,771 55
Soal_38 2,84 ,739 55
Soal_39 2,75 ,821 55
Soal_40 2,80 ,704 55
Soal_41 3,15 ,870 55
Soal_42 3,31 ,717 55
Soal_43 3,11 ,737 55
Soal_44 3,35 ,799 55
Soal_45 3,44 ,570 55
Soal_46 2,91 ,752 55
Soal_47 2,58 ,762 55
Soal_48 2,75 ,907 55
Soal_49 2,78 ,937 55
Soal_50 2,84 ,834 55
Soal_51 2,64 ,778 55
Soal_52 2,78 ,809 55
Soal_53 2,84 ,834 55
Soal_54 2,69 ,879 55
Soal_55 3,13 ,668 55
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Soal_1 166,58 342,766 ,644 . ,930
Soal_2 166,55 346,141 ,498 . ,931
85
Soal_3 166,64 346,421 ,513 . ,931
Soal_4 166,85 352,978 ,240 . ,933
Soal_5 166,49 352,329 ,274 . ,933
Soal_6 166,80 348,941 ,364 . ,932
Soal_7 166,40 341,393 ,663 . ,930
Soal_8 166,75 348,786 ,397 . ,932
Soal_9 166,40 343,837 ,647 . ,930
Soal_10 166,62 352,500 ,305 . ,932
Soal_11 166,75 352,453 ,223 . ,933
Soal_12 166,36 350,976 ,403 . ,932
Soal_13 167,04 354,813 ,150 . ,933
Soal_14 166,38 348,166 ,511 . ,931
Soal_15 166,89 348,210 ,370 . ,932
Soal_16 167,05 344,349 ,500 . ,931
Soal_17 166,76 344,776 ,523 . ,931
Soal_18 166,60 346,059 ,475 . ,931
Soal_19 166,62 343,314 ,609 . ,930
Soal_20 167,20 348,830 ,323 . ,932
Soal_21 166,65 341,156 ,577 . ,931
Soal_22 166,44 347,065 ,510 . ,931
Soal_23 166,89 341,284 ,598 . ,930
Soal_24 167,11 346,877 ,400 . ,932
Soal_25 166,35 343,193 ,592 . ,931
Soal_26 166,33 339,298 ,692 . ,930
Soal_27 166,58 343,211 ,601 . ,930
Soal_28 166,44 343,547 ,541 . ,931
Soal_29 166,89 356,580 ,124 . ,933
Soal_30 166,58 339,840 ,682 . ,930
Soal_31 166,64 338,717 ,673 . ,930
Soal_32 166,98 340,463 ,606 . ,930
Soal_33 166,56 343,917 ,547 . ,931
Soal_34 166,60 341,467 ,569 . ,931
Soal_35 166,55 343,993 ,609 . ,931
Soal_36 167,38 351,981 ,269 . ,933
Soal_37 166,73 341,202 ,619 . ,930
Soal_38 167,02 350,944 ,286 . ,933
Soal_39 167,11 343,284 ,508 . ,931
Soal_40 167,05 347,201 ,447 . ,931
Soal_41 166,71 335,618 ,723 . ,929
Soal_42 166,55 341,475 ,658 . ,930
Soal_43 166,75 341,971 ,620 . ,930
Soal_44 166,51 338,625 ,686 . ,930
Soal_45 166,42 349,285 ,461 . ,932
Soal_46 166,95 348,941 ,353 . ,932
Soal_47 167,27 352,091 ,236 . ,933
Soal_48 167,11 352,543 ,178 . ,934
Soal_49 167,07 355,328 ,091 . ,935
86
Soal_50 167,02 352,574 ,197 . ,933
Soal_51 167,22 354,211 ,157 . ,934
Soal_52 167,07 351,958 ,224 . ,933
Soal_53 167,02 350,796 ,254 . ,933
Soal_54 167,16 359,658 -,030 . ,935
Soal_55 166,73 351,350 ,304 . ,932
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
169,85 359,423 18,958 55
Reliability Coefficients
N of Cases = 55 N of Item = 55 Alpha = 0,930
87
Perhitungan gambaran motivasi belajar siswa
Perhitungan untuk melihat gambaran motivasi belajar siswa kelas X SMA
Santa Maria Yogyakarta. Perhitungan ini memakai kriteria PAP Tipe I.
Motivasi Belajar Siswa Nilai Huruf Kualifikasi
90% - 100% A Sangat Tinggi
80% - 89% B Tinggi
65% - 79% C Cukup
55% - 64% D Rendah
Di bawah 55% E Sangat Rendah
Sumber:Dikutip dari Masidjo.1995.Penilaian Pencapain Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta:Kanisius. Hal 153
Diketahui :
Skor Maksimal per item = 4
Jumlah item = 55
Total skor maksimal yang seharusnya didapat per responden = 4 x 55 = 220
Maka gambaran motivasi belajar siswa Nilai huruf
90% x 220 = 198 = A
80% x 220 = 179 = B
65% x 220 = 145 = C
55% x 220 = 123 = D
di bawah 55% = di bawah 123 = E
Skor-skor
201 – 220 = A
179 – 200 = B
145 – 178 = C
123 – 144 = D
…… - 122 = E
88
Persentase gambaran motivasi belajar siswa kelas X SMA Santa Maria
Yogyakarta (N = 55) adalah sebagai berikut :
Rumus Persentase = Jumlah siswa yang dapat peringkat
X 100
N
Diketahui :
Jumlah siswa (responden) = N = 55
Jumlah siswa yang berkualifikasi sangat tinggi (A) = 5
Jumlah siswa yang berkualifikasi tinggi (B) = 15
Jumlah siswa yang berkualifikasi cukup (C) = 33
Jumlah siswa yang berkualifikasi rendah (D) = 1
Jumlah siswa yang berkualifikasi sangat rendah (E) = 1
Perhitungan persentase :
1. Sangat tinggi = 5 x 100% = 9%
55
2. Tinggi = 15 x 100% = 28%
55
3. Cukup = 33 x 100% = 61%
55
4. Rendah = 1 x 100% = 1%
55
5. Sangat rendah = 1 x 100% = 1%
55
89
Jadi, diantara siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran
2009/2010 ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang berkualifikasi sangat
rendah (1%). Terdapat 9% siswa yang memiliki motivasi belajar berkualifikasi
sangat tinggi, 28% siswa memiliki motivasi belajar yang berkualifikasi tinggi,
61% siswa memiliki motivasi belajar yang berkualifikasi cukup, serta 1% siswa
yang memiliki motivasi belajar yang berkualifikasi rendah.
90
KUALIFIKASI TINGKAT MOTIVASI BELAJAR
NO JUMLAH PERSENTASE SKOR
(%)
KATEGORI
PERSENTASE PAP I
KUALIFIKASI
TINGKAT MOTIVASI
BELAJAR
1 208 94.55 90% - 100% Sangat tinggi
2 203 92.27 90% - 100% Sangat tinggi
3 203 92.27 90% - 100% Sangat tinggi
4 200 90.90 90% - 100% Sangat tinggi
5 198 90 90% - 100% Sangat tinggi
6 197 89.54 80% - 89% Tinggi
7 191 86.81 80% - 89% Tinggi
8 189 84.38 80% - 89% Tinggi
9 187 85 80% - 89% Tinggi
10 184 83.63 80% - 89% Tinggi
11 184 83.63 80% - 89% Tinggi
12 184 83.63 80% - 89% Tinggi
13 184 83.63 80% - 89% Tinggi
14 181 82.27 80% - 89% Tinggi
15 181 82.27 80% - 89% Tinggi
16 179 81.36 80% - 89% Tinggi
17 178 80.90 80% - 89% Tinggi
18 178 80.90 80% - 89% Tinggi
19 178 80.90 80% - 89% Tinggi
20 177 80.45 80% - 89% Tinggi
21 175 79.54 65% - 79% Cukup
22 174 79.09 65% - 79% Cukup
23 174 79.09 65% - 79% Cukup
24 174 79.09 65% - 79% Cukup
25 174 79.09 65% - 79% Cukup
26 173 78.63 65% - 79% Cukup
27 173 78.63 65% - 79% Cukup
28 173 78.63 65% - 79% Cukup
29 171 77.72 65% - 79% Cukup
30 171 77.72 65% - 79% Cukup
31 171 77.72 65% - 79% Cukup
32 169 76.81 65% - 79% Cukup
33 169 76.81 65% - 79% Cukup
34 168 76.36 65% - 79% Cukup
35 168 76.36 65% - 79% Cukup
36 166 75.45 65% - 79% Cukup
37 164 74.54 65% - 79% Cukup
38 163 74.09 65% - 79% Cukup
39 161 73.18 65% - 79% Cukup
40 158 71.81 65% - 79% Cukup
41 158 71.81 65% - 79% Cukup
42 156 70.90 65% - 79% Cukup
91
43 156 70.90 65% - 79% Cukup
44 156 70.90 65% - 79% Cukup
45 155 70.45 65% - 79% Cukup
46 155 70.45 65% - 79% Cukup
47 155 70.45 65% - 79% Cukup
48 154 70 65% - 79% Cukup
49 152 69.09 65% - 79% Cukup
50 152 69.09 65% - 79% Cukup
51 150 68.18 65% - 79% Cukup
52 148 67.27 65% - 79% Cukup
53 144 65.45 65% - 79% Cukup
54 131 59.54 55% - 64% Rendah
55 97 44.09 Di bawah 55% Sangat rendah
Lampiran V
Persentase Skor Item-Item Sebagai Dasar Usulan
Topik-Topik Bimbingan Yang Sesuai
92
Persentase Skor Item-Item Sebagai Dasar Usulan
Topik-Topik Bimbingan Yang Sesuai
NO JUMLAH
SKOR PER
ITEM
PERSENTASE SKOR (%) KATEGORI
PERSENTASE MINIMAL
(70%)
USULAN TOPIK
BIMBINGAN (√)
1 180 80.35% 70% -
2 182 81.25% 70% -
3 177 79.01% 70% -
4 165 73.66% 70% -
5 185 82.58% 70% -
6 168 75.00% 70% -
7 190 84.82% 70% -
8 171 76.33% 70% -
9 190 84.82% 70% -
10 178 79.46% 70% -
11 171 76.33% 70% -
12 192 85.71% 70% -
13 155 69.19% 70% √
14 191 85.26% 70% -
15 163 72.76% 70% -
16 154 68.75% 70% √
17 170 75.89% 70% -
18 179 79.91% 70% -
19 178 79.46% 70% -
20 146 65.17% 70% √
21 176 78.57% 70% -
22 188 83.92% 70% -
23 163 72.76% 70% -
24 151 67.41% 70% √
25 193 86.16% 70% -
26 194 86.60% 70% -
27 180 80.35% 70% -
28 188 83.92% 70% -
29 163 72.76% 70% -
30 180 80.35% 70% -
31 177 79.01% 70% -
32 158 70.53% 70% -
33 181 80.80% 70% -
34 179 79.91% 70% -
35 182 81.25% 70% -
36 136 60.71% 70% √
37 172 76.78% 70% -
38 156 69.64% 70% √
39 151 67.41% 70% √
40 154 68.75% 70% √
41 173 77.23% 70% -
42 182 81.25% 70% -
93
43 171 76.33% 70% -
44 184 82.14% 70% -
45 189 84.37% 70% -
46 160 70.17% 70% -
47 142 63.39% 70% √
48 151 67.41% 70% √
49 153 68.30% 70% √
50 156 69.64% 70% √
51 145 64.73% 70% √
52 153 68.30% 70% √
53 156 69.64% 70% √
54 148 66.07% 70% √
55 172 76.78% 70% -
Item-item yang persentase skornya ≤ 70% digunakan sebagai usulan topik-
topik bimbingan yang sesuai. Item-item tersebut adalah item-item nomor : 13, 16,
20, 24, 36, 38, 39, 40, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53 dan 54.
Lampiran VI
Surat Izin Penelitian, Nama-nama Judgment Ahli
dan Surat Keterangan Telah Melaksanakan
Penelitian
94
95
Daftar Nama-Nama Ahli Yang Memberikan Jusdgment Untuk
Validitas Isi Kuesioner Penelitian:
1. Th. Hertati W., S.Pd Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Santa Maria
Yogyakarta.
2. B. Sri Subekti P., S.Pd Staf Bimbingan dan Konseling SMA Santa Maria Yogyakarta.
3. C. Sri Setiti P., S.Pd Staf Bimbingan dan Konseling SMA Santa Maria Yogyakarta.
96