Upload
athirahwanti-afany
View
149
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
BAGIAN IKM DAN IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA
PEKERJA PENCUCI AC (AIR CONDITIONER)
Disusun Oleh:
Muh. Firmansyah K
C11108176
Nurul Athirahwanti Afany
C11109347
Pembimbing:
dr. Sultan Buraena, MS.Sp.OK
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan di bidang iptek. Manusia
memiliki banyak tuntutan dalam kehidupan sehari – hari khususnya dalam bidang
iptek. Manusia tidak hanya membutuhkan kebutuhan pokok saja tetapi juga
membutuhkan peralatan yang dapat mendukungnya dalam proses produktifitas.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah Air Conditioner atau biasanya disebut AC
merupakan alat pendingin ruangan. Manusia akan menghasilkan produktifitas
tinggi jika berada pada suatu ruangan kerja yang memiliki suhu tertentu. Adanya
AC maka suhu ruangan dapat diatur dan ditentukan sesuai dengan kebutuhan
masing – masing pengguna. Semakin bertambahnya AC maka banyak juga Air
Conditioner yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Untuk itu, sekarang
banyak orang-orang yang berprofesi sebagai teknisi dan ahli perbaikan dan
perawatan Air Conditioner khususnya sebagai pencuci AC1
Pada umumnya, semua pekerjaan mempunyai resiko yang dapat mengancam
keselamatan maupun kesehatan tenaga kerja. Hampir tidak ada pekerjaan yang
sama sekali bebas dari resiko bahaya. Potensi bahaya pekerjaan dapat ditemukan
mulai dari alat, proses kerja, produk dan limbah (cair, padat, dan gas) yang
dihasilkan. Seperti pada pencuci AC yang memiliki potensi bahaya kecelakaan
kerja. Kecelakaan kerja pada pekerja pencuci AC dapat meliputi luka karena
terjatuh, kesetrum listrik,. Setelah mengetahui dan memahami hal tersebut, maka
diperlukan penanganan terhadap semua potensi bahaya.2
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat membantu dalam
menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu, keberadaan K3 berupaya
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan hidup agar
terwujud nuansa kerja yang aman, sehat, dan selamat. Akan tetapi, semua itu tidak
terlepas dari keikutsertaan atau partisipasi baik seluruh pekerja maupun pihak
manajemen. Bagian K3 berfungsi sebagai staff penunjang yang berupaya untuk
2
mengurangi atau menurunkan tingkat risiko bahaya sampai derajat nol kecelakaan
bagi pekerja dan mencegah dampak negatif bagi lingkungan.2
Salah satu program penerapan K3 adalah inspeksi K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), dimana program inspeksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
potensi bahaya secara dini dan berupaya untuk menurunkan tingkat risiko dan
bahaya bagi pekerja.2,3
b. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
“Faktor hazard apa saja yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan kerja
pada pekerja pencuci AC (Air Conditioner) dan apa saja faktor yang
menyebabkan kecelakaan kerja pada pekerja pencuci AC
c. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tentang aspek-aspek K3 pada pekerja pencuci AC
Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami pekerja
pencuci AC.
b. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja pencuci AC.
c. Untuk mengetahui tentang APD yang digunakan pada saat bekerja.
d. Untuk mengetahui adanya rambu-rambu kesehatan dan keselamatan
kerja di tempat kerja.
e. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan
sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus)
f. Untuk mengetahui tentang peraturan pimpinan / perusahaan tentang
K3 di tempat kerja
g. Untuk mengetahui keluhan / penyakit yang dialami yang
berhubungan pada pekerjaan pencuci AC.
3
h. Untuk mengetahui Upaya K3 lainnya yang dijalankan misalnya
penyuluhan, pelatihan, pengukuran / pemantauan lingkungan tentang
hazard yang pernah dilakukan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang wajib diterapkan
diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah-seko-
lah, perguruan tinggi, maupun militer.Pengertian Kegiatan K3 adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan manusia baik
jasmani maupun rohani serta karya dan budayanya yang tertuju pada
kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya.3
Secara Etimologis, K3 adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditu-
jukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan sela-
mat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien. 3
Secara Keilmuan, K3 adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan
yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Secara filosofi, K3 adalah Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk men-
jamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya
dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.3
Adapun K3 yang harus diperhatikan pada pencuci AC, diantaranya:
a. Hazard lingkungan kerja
Faktor kimia:
Detergen/sabun AC merupakan produk yang dipakai untuk mencuci AC.
Ternyata produk tersebut mengandung bahaya tersembunyi bagi
kesehatan. Salah satu zat yang berbahaya adalah Phthalates. Zat ini
biasanya ditemukan dalam produk-produk rumah tangga yang berbau
harum seperti pengharum ruangan, sabun cuci atau tisu wangi. Produsen
biasanya tidak mencantumkan tulisan Phthalates pada kemasannya, tapi
jika Anda melihat kata fragnance atau perfume dalam daftar kandungan
zat, besar kemungkinan produk tersebut mengandung phthalates. Bahaya
zat tersebut adalah mengganggu kinerja kelenjar endokrin. Menurut
5
temuan dari para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention
di Harvard School of Public Health, pria dengan konsentrasi phthalates
yang tinggi dalam darahnya, jumlah sperma berkurang. Phthalates juga
memicu migrain dan asthma. Meskipun zat tersebut umumnya masuk ke
tubuh lewat pernapasan, tapi bisa juga merusak lewat kulit dan terserap
kemudian masuk ke organ dalam. Ditambah dengan perilaku pekerja
pencuci AC yang sering kali tidak menggunakan sarung tangan saat
mencuci AC, hal ini menambah berat kemungkinan bahaya dari faktor
ini.
Faktor biologi:
Kuman dan bakteri sering bersarang di air bekas pencucian AC dan lap
pencuci AC. Bila kita tidak mencuci peralatan dan lap tersebut dengan
bersih maka kuman akan tertinggal di peralatan tersebut. Tidak jarang,
para pegawai pencuci AC yang tidak menggunakan sarung tangan saat
mencuci AC dapat terpapar dengan faktor kimia secara
berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama.
Faktor ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja sangat berpengaruh pada pekerja pencuci AC.
Rata-rata pekerja pencuci AC bekerja dengan posisi berdiri, jongkok atau
duduk di atas bangku yang tinggi, sehingga resiko untuk jatuh semakin
meningkat yang dapat mengakibatkan luka maupun patah pada tulang.
Apalagi dengan permukaan lantai yang licin. Selain itu, apabila terlalu
sering menjongkok dapat menyebabkan low back pain atau nyeri
punggung bawah. Low back pain adalah penyakit neurologis sebagai
salah satu wujud nyeri tulang belakang. Faktor resikonya adalah
mengangkat beban berulang, membungkuk, gerak berlebihan, dan
menggunakan alat dengan getaran.
Faktor psikososial
Pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan bagi para pekerja
pencuci AC ini sehingga kejadian yang mengancam keselamatan kerja
6
dapat dihindari. Tentu saja mestinya mereka dapat belajar tentang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini berdasarkan pengalaman
selama ini. Akan tetapi selalu akan ada orang baru atau bahkan hanya
orang biasa saja yang terlibat pada pekerja pencuci AC.2
b. Alat kerja
Alat kerja yang paling sering digunakan adalah terpal/plastik, sikat dan sikat
gigi, ember, jet pump (mesin steam), obeng, lap pencuci AC.
c. Alat pelindung diri
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Sarung tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat mencuci AC dan
terhindar dari kuman berbahaya
Masker
Berfungsi sebagai alat pelindung mulut dan hidung saat mencuci AC
sehingga debu tidak masuk ke dalam hidung dan mulut.
7
BAB III
METODOLOGI
3.1. BAHAN DAN CARA
3.1.1. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey
(survey jalan sepintas) dalam rangka untuk survey kesehatan dan
kedokteran kerja di pencuci AC rumahan
a. Alat tulis menulis
Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama survey jalan
sepintas.
b. Kamera
Berfungsi sebagai alat untuk memotret keadaan-keadaan yang
terdapat pada pekerja pencuci AC.
c. Check list
Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer mengenai
survey jalan sepintas yang dilakukan.
3.1.2. Cara Pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengidentifikasi faktor
yang berhubungan dengan aspek K3 pada pekerja pencuci AC.
Pemantauan ini dilakukan dengan metode walk through survey dengan
menggunakan check list.
3.2. LOKASI
Lokasi survey kesehatan dan kedokteran kerja yang di jalankan adalah di
rumah salah satu pelanggan (Jalan Nipa-nipa Lama No. 1, Makassar)
3.3. BIAYA
Biaya yang digunakan pada survey ini adalah swadaya.
8
3.4. JADWAL
Waktu pelaksanaan survey ini dilaksanakan pada pada hari Senin sampai
Sabtu tanggal 24 s/d 29 Maret 2014.
JADWAL KEGIATAN
NO Hari / Tanggal Kegiatan
1. Senin
24 Maret 2014
Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina
Pengarahan kegiatan
2. Selasa
25 Maret 2014
Pembuatan proposal
3. Rabu
26 Maret 2014
Pembuatan proposal
4. Kamis
27 Maret 2014
WalkThroughSurvey
5. Jumat
28 Maret 2014
Pembuatan laporan WalkThroughSurvey
6. Sabtu
29 Maret 2014
Presentasi laporan WalkThroughSurvey
9
CHECK LIST PEMANTAUAN FAKTOR HAZARD KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA PENCUCI AC
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
JABATAN : PEKERJA PENCUCI AC KELILING
NO ASPEK YANG DINILAIACCEPTABLE KET.
TAMBAHANYA TIDAK
IHAZARD LINGKUNGAN KERJA
A. Faktor kebisingan Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat B. Faktor pencahayaan Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat C. Faktor temperatur Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat D. Faktor tekanan Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat E. Faktor getaran Sumbernya (Jenis) Jumlah pekerja Berlangsung pada saat F. Faktor kimia Jenis bahan kimia Nama bahan: Jumlah Pekerja G.Faktor Biologi Sumber
10
hygine perorangan H. Faktor ergonomi Posisi tubuh saat bekerja Cara bekerja
Ketata rumahtanggaan (house keeping)
I. Faktor Psikososial Jadwal kerja Hubungan interpersonal Beban Kerja Kemampuan Gaji
II ALAT YANG DIGUNAKAN Jenis alat kerja: Alat tangan
Meja dan Kursi Kegunaan: Terus-menerus
Alat kerja yang berhubungan dengan badan
Alat kerja yang berhubungan dengan listrik
Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja
III ALAT PELINDUNG DIRIJenis: 1. Sarung tangan (gloves)2. Masker Pemeliharaan APDPemakaian selama bekerja
IVPEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan: Awal.....Berkala.......
Berkala khusus.... Hasil Peraturan perusahaan:
VRAMBU-RAMBU TENTANG K3
DI TEMPAT KERJA Peraturan Berhubungan dengan pekerjaan
11
Terdapat kotak P3K Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang penggunaan APD
VIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Keluhan yang berhubungan dengan :- Mata- Telinga- Sistem Pencernaan- Kulit- Sistem Pernapasan- KejiwaanIzin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan/sakit yang paling sering
VII UPAYA K3 LAINNYA Penyuluhan: Pelatihan: Pemantauan hazard/pengukuran Rambu-rambu bahaya Rambu-rambu evakuasi
VIII LAIN-LAIN
BAB IV12
HASIL
4.1 SEJARAH SINGKAT DAN GAMBARAN UMUM LOKASI SURVEY
Survey ini dilakukan di Jalan Nipa-nipa Lama No. 1 Makassar yang
merupakan rumah salah satu pelanggan. Survey dilakukan pada tanggal 25 Maret
2014.
Pekerja pencuci AC merupakan pencuci AC keliling dari rumah ke rumah,
dimana mereka akan datang membersihkan AC rumah kita saat kita menelpon
mereka sebelumnya. Saat ini, pekerja berjumlah 2 orang, satu orang
membersihkan AC dan satu orang yang mengoperasikan mesin steam. Jadwal
kerja tukang AC ini dari jam 08.00 – 21.00, tergantung keinginan pelanggan.
Rata-rata waktu yang diperlukan untuk membersihkan 1 buah AC sekitar 30
menit.
4.2. TINJAUAN UMUM
Suasana yang ada di rumah cukup baik. Tampak sejuk berada di dalam rumah
khususnya di dalam kamar sehingga tidak terpapar oleh sinar matahari secara
langsung.
4.3. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
Faktor Kebisingan
Faktor kebisingan yang muncul pada saat mencuci AC di rumah umum-
nya berasal dari mesin steam pencuci AC. Konstruksi ruangan tempat
mencuci AC yang tidak terlalu lapang karena hanya ruang kamar
menjadikan suara bising dari proses mencuci AC menjadi polusi suara.
Faktor Kimia
Faktor kimia yang terdapat di tempat pencucian AC di rumah ke-
banyakan berbentuk sabun detergen yang diencerkan dalam air. Sabun
detegen tersebut kebanyakan mengandung bahan berbahaya walaupun
dalam kadar yang rendah, seperti phthalates. Para pencuci AC yang
13
menggunakan sarung tangan saat mencuci AC sehingga paparan dari
faktor kimia pada tangan pekerja dapat diminimalisir.
Faktor Biologi
Berdasarkan wawancara singkat dengan salah seorang pekerja pencuci
AC, air bekas pencucian AC langsung dibuang dan ember yang
digunakan untuk menampung serta lap yang digunakan dicuci sehingga
tidak mencemari lingkungan sekitar karena hal tersebut akan dapat
menjadi salah satu faktor perpindahan kuman dan bakteri.
Faktor Ergonomi
Proses pencucian AC di rumah ini dilakukan dalam posisi berdiri,
jongkok, atau duduk diatas bangku yang tinggi hingga proses pencucian
AC selesai. Pencuci AC ini melapisi alas dari bangkun tinggi tersebut
dengan kain keset sehingga resiko terpeleset akibat lantai yang licin
dapat dihindari.
Faktor Psikososial
Jadwal kerja yang diterapkan oleh pekerja pencuci AC ini sangat
fleksibel jadi tergantung kesiapan dari para pekerja. Biasanya mereka
dapat dihubungi dari jam 08.00-21.00. diluar dari jam tersebut biasanya
mereka tidak menerima panggilan lagi kecuali mungkin ada kesepakatan.
Upah yang diperoleh dari pekerjaan mencuci AC Rp 30.000 dan mereka
juga mendapat minuman dan makanan ringan dari pelanggan selama
membersihkan AC, bahkan ada yang memberikan kepada mereka
makanan berat.
4.4. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM BEKERJA
Terpal/Plastik
Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari AC ke ember yg diletakan
dibawah ujung terpal dan juga plastik ukuran panjang 1,5 meter dan lebar
30 cm untuk menutupi bagian atas indoor unit agar disaat anda mencuci
14
AC, tekanan air yg keluar dari mesin steam tidak membasahi plafon dan
juga menutupi komponen yang tidak boleh terkena air.
Sikat
Berfungsi sebagai alat membersihkan AC dari debu sebelum pencuncian
serta untuk menyikat bagian AC yang tidak terjangkau sehingga
digunakan sikat yang lebih kecil misalnya sikat gigi.
Lap pencuci AC
Berfungsi untuk mengeringkan AC setelah proses pencucian.
Ember
Berfungsi untuk penampungan air bekas cucian AC
Obeng
Berfungsi sebagai mebuka baut dari AC
Jet Pump/Mesin Steam dan selang
Berfungsi memberikan tekanan sehingga air tersebut sebagai proses
pencucian AC pada bagian evaporator dan blower dari AC
4.5. ALAT PELINDUNG DIRI
Pada pekerja pencuci AC ini mengenakan penggunaan alat pelindung diri
(Alat Pelindung Diri/APD) untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Alat
Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Pekerja pencuci AC ini
menggunakan APD yaitu sarung tangan dan masker
Alat pelindung kaki, seperti sepatu boots, tidak digunakan oleh pekerja
pencuci AC tersebut, para pekerja hanya menggunakan sendal biasa yang
digunakan sehari-hari saat bekerja.
15
4.5. PEMERIKSAAN KESEHATAN & PERATURAN TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
merugikan tenaga kerja, tetapi juga perusahaan,baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pada pekerja pencuci AC ini, mereka mengatakan bahwa
tidak terdapat peraturan tertentu atau tertulis mengenai pemeriksaan
kesehatan atau mengenai peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Mereka hanya memeriksakan kesehatannya saat mereka merasa sakit. Saat
bekerja, para pekerja hanya membersihkan tangan mereka seadanya jika
tangan mereka iritasi atau gatal-gatal terkena zat kimia. Pekerja hanya
menjaga kehati-hatian dalam menjalankan tugasnya.
Tidak ada upaya tertentu dari pekerja pencuci AC menjalankan program
K3, hanya saja apabila terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan kerja
maka mereka ke Rumah Sakit terdekat dan biaya akan ditanggung oleh
mereka sendiri karena mereka tidak dibawahi oleh perusahaan, sehingga
mereka hanya menggunakan jaminan kesehatan program pemerintah yaitu
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Adapun untuk pemeriksaan
kesehatan pekerja secara berkala tidak dilakukan. Juga tidak terdapat rambu-
rambu dan penyuluhan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4.5. KELUHAN KESEHATAN
Keluhan pada mata tidak dialami oleh pekerja.
Keluhan pada telinga biasanya ada karena faktor bising dari mesin
steam namun bagi pekerja tidak menjadi masalah serius.
Keluhan pada saluran pencernaan tidak ada yang dikeluhkan pekerja
karena setelah bekerja mereka selalu rutin membersihkan tangan
mereka.
Keluhan kulit tidak dialami oleh pekerja karena mereka selalu memakai
sarung tangan ketika mencuci AC.
16
Keluhan sistem pernapasan tidak dialami pekerja.
Keluhan kejiwaan tidak dialami pekerja.
Perizinan saat sakit tidak menjadi masalah karena mereka tidak
dibawahi oleh perusahaan, sehingga ketika mereka sakit maka mereka
tidak menerima panggilan untuk mencuci AC
17
BAB V
PEMBAHASAN
Lingkungan kerja dari pekerja pencuci AC merupakan lingkungan kerja yang
dipenuhi zat kimia berbahaya yang terdapat di dalam sabun pencuci AC, seperti
phthalates yang bisa mengganggu kesehatan dari para pekerja pencuci AC. Selain
itu, kesehatan dan keselamatan kerja juga menuntut kondisi kerja yang dilengkapi
alat-alat pengaman, penerangan yang baik, penjagaan lantai yang bebas dari air
dan sabun, serta memelihara fasilitas air yang baik.
Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-getaran yang
tidak teratur dan periodik, kebisingan merupakan suara yang tidak dikehandaki.
Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan frekwensi antara 16-20.000 Hz,
dan intensitas dengan nilai ambang batas (NAB) 85 dB (A) secara terus
menerus.Intensitas lebih dari 85 dB dapat menimbulkan gangguan dan batas ini
disebut critical level of intensity. Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja
yang dapat timbul pada para pencuci AC ini. Dari hasil kunjungan yang
dilakukan, sumber kebisingan yang muncul yaitu berasal dari suara mesin steam.
Konstruksi ruangan tempat mencuci AC yang tidak terlalu lapang yaitu di dalam
kamar menjadikan suara bising dari proses mencuci AC menjadi polusi suara.
Faktor kimia yang terdapat di tempat pencucian AC kebanyakan berbentuk
detergen yang diencerkan dengan air. Detergen pencuci AC kebanyakan
mengandung bahan berbahaya walaupun dalam kadar yang rendah, seperti
phthalates. Bahaya Phthalates adalah mengganggu kinerja kelenjar endokrin,
dimana salah satu akibatnya adalah jumlah sperma berkurang pada pria.
Phthalates juga memicu migrain dan asthma. Meskipun zat tersebut umumnya
masuk ke tubuh lewat pernapasan, tapi bisa juga merusak lewat kulit dan terserap
kemudian masuk ke organ dalam. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja
tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang
bekerja, selain dalam rangka efektivitas dan efisiensi kerja.Ergonomi yaitu
sebagai salah satu ilmu yang berusaha untuk menyerasikan antara faktor manusia,
18
faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Dengan bekerja secara ergonomis maka
diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, dihindari kelelahan, dihindari gerakan dan
upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi sekecil-
kecilnya dengan hasil yang sebesar-besarnya. Proses pencucian AC di rumah ini
dilakukan dalam posisi berdiri, jongkok, atau duduk diatas bangku yang tinggi
hingga proses pencucian AC selesai. Pencuci AC ini melapisi alas dari bangkun
tinggi tersebut dengan kain keset sehingga resiko terpeleset akibat lantai yang
licin dapat dihindari.
Suasana kerja yang kondusif dan lingkungan yang nyaman bisa menjadi
faktor pendukung terhadap kesehatan psikologis pekerja. Pada kunjungan kami,
kami mendapati hubungan para pekerja terlihat cukup harmonis dan menurut
pekerja pencuci AC, upah yang diperoleh sudah sesuai dengan beban kerja
mereka.
Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controling), alat pelindung diri
sesungguhnya merupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat
melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik dan administratif tidak
mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa jenis alat pelindung diri yang mutlak
digunakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan saat
menghadapi potensi bahaya karena pekerjaanya, antara lain: Alat pelindung
tangan dan pakaian. Pada,pekerja pencuci AC tidak menggunakan sepatu booth
karena alasan kenyamanan. Hal ini meningkatkan peluang terjadinya iritasi akibat
bahan kimia bila pkerja terkena percikan maupun tumpahan air cucian AC.
Tidak ada upaya tertentu dari pekerja pencuci AC menjalankan program K3,
hanya saja apabila terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan kerja maka
mereka ke Rumah Sakit terdekat dan biaya akan ditanggung oleh mereka sendiri
karena mereka tidak dibawahi oleh perusahaan, sehingga mereka hanya
menggunakan jaminan kesehatan program pemerintah yaitu BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Adapun untuk pemeriksaan kesehatan pekerja
19
secara berkala tidak dilakukan.Juga tidak terdapat rambu-rambu dan penyuluhan
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hasil survey yang dilakukan memberikan kita pemahaman bahwa praktek-
praktek K3 masih kurang ideal. Hal tersebut dibuktikan dengan diketahuinya
akibat-akibat yang mungkin muncul dari tidak terlaksananya aspek-aspek K3,
tetapi tetap dibiarkan tanpa ada kesadaran kritis dari pekerja dalam
mengejawantahkan aturan K3. Lebih jauh, alat-alat perlindungan diri malah
dianggap sebagai pengganggu dalam proses kerja.
20
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
a. Ada beberapa faktor hazard pada pekerja pencuci AC ini berupa :
Kebisingan yang ditimbulkan mesin steam dioperasikan.
Faktor kimia yang kebanyakan berbentuk cair, seperti detergen yang
diencerkan dengan air
Faktor biologi yang terdapat pada air bekas cucian AC serta pada lap.
b. Pada pekerjaan pencuci AC ini dijumpai alat berupa terpal/plastik, sikat dan
sikat gigi, ember, jet pump (mesin steam), obeng, lap pencuci AC.
c. Terdapat APD yang digunakan pada pekerja pencuci AC ini yaitu sarung
tangan dan masker. Pekerja menolak mengunakan sepatu booth yang dengan
alasan ketidaknyamanan.
d. Tidak ada rambu-rambu mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
e. Pada para pencuci AC ini, tidak pernah dilakukan pemeriksaan kesehatan
pada pekerja, kecuali saat mereka sakit.
f. Tidak terdapat peraturan tertentu atau tertulis mengenai peraturan kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) bagi para pekerja pencuci AC.
g. Tidak ada keluhan/penyakit yang dialami pekerja pencuci AC yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka.
h. Tidak pernah dilakukan penyuluhan, pelatihan, pengukuran/pemantauan
lingkungan.
B. SARAN
1. Sebaiknya para pekerja pencuci AC diberikan pengetahuan tentang kese-
hatan dan keselamatan kerja (K3).
2. Sebaiknya pekerja pencuci AC melakukan pemeriksaan kesehatan saat
awal pemeriksaan atau pun pemeriksaan kesehatan berkala.
21
3. Sebaiknya disediakan alat pelindung diri lainnya seperti sepatu boot dan
memakai APD yang lengkap setiap bekerja.
4. Sebaiknya disediakan rambu-rambu mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja (K3).
5. Sebaiknya diadakan penyuluhan, pelatihan, pengukuran/pemantauan
lingkungan.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Hestianingsih. Pengetahuan dan Keterampilan tentang Air Conditioner.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-21404-6408030034-
Chapter1.pdf diaksek pada 24 Maret 2014 pukul 12.00
2. Hestianingsih. Bahaya Tersembunyi di Balik Produk Pembersih Rumah.
http://detik.com/wolipop/read/2011/12/08/085829/1785791/858/bahaya-
tersembunyi-di-balik-produk-pembersih-rumah diaksek pada 24 Maret
2014 pukul 12.15
3. Abem. K3 (Kesehatan dan KeselamatanKerja).
http://abemustofa.blogspot.com/2011/04/k3 kesehatan-dan-keselamatan-
kerja.html diakses pada 24 Maret 2014 pukul 11.55
4. Hestianingsih. 5 Pemakaian Lap Dapur yang Bisa Sebarkan Kuman
Berbahaya.
http://detik.com/wolipop/read/2012/01/12/091833/1813279/858/5-
pemakaian-lap-dapur-yang-bisa-sebarkan-kuman-berbahaya diakses pada
tanggal 24 Maret 2014 pukul 12.20
5. Narulita D. Penyebab dan Faktor Resiko Nyeri Pinggang.
http://painkillerclinic.wordpress.com/2013/03/14/penyebab-dan-faktor-
resiko-nyeri-pinggang-low-back-pain diakses pada 24 Maret 2014 pukul
12.30
23
L
A
M
P
I
R
A
N24
CHECK LIST PEMANTAUAN FAKTOR HAZARD KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA PENCUCI AC
NAMA : IMRAN
UMUR : 35 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
JABATAN : PEKERJA PENCUCI AC KELILING
NO ASPEK YANG DINILAIACCEPTABLE KET.
TAMBAHANYA TIDAK
IHAZARD LINGKUNGAN KERJA
A. Faktor kebisingan √ Sumbernya (Jenis) √ Mesin Steam Jumlah pekerja √ 2 orang Berlangsung pada saat √ Bekerja B. Faktor pencahayaan √ Sumbernya (Jenis) √ Lampu Jumlah pekerja √ 2 orang Berlangsung pada saat √ Bekerja C. Faktor temperatur √ Sumbernya (Jenis) √ Jumlah pekerja √ Berlangsung pada saat √ D. Faktor tekanan √ Sumbernya (Jenis) √ Jumlah pekerja √ Berlangsung pada saat √ E. Faktor getaran √ Sumbernya (Jenis) √
Jumlah pekerja √ Berlangsung pada saat √ F. Faktor kimia √ Jenis bahan kimia √ cair Nama bahan: √ phthalates Jumlah Pekerja √ 2 orang G.Faktor Biologi √ Sumber √ Air kotor &
25
Lap hygine perorangan √ H. Faktor ergonomi √ Posisi tubuh saat bekerja √ Cara bekerja √
Ketata rumahtanggaan (house keeping) √
I. Faktor Psikososial √ Jadwal kerja √ 08.00-21.00 Hubungan interpersonal √ baik Beban Kerja √ banyak Kemampuan √ sesuai Upah √ sesuai
II ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat √
terpal/plastik, ,ember
, jet pump (mesin steam)
Bangku Tinggi √ Kegunaan: Terus-menerus √
Alat kerja yang berhubungan dengan badan √
Alat kerja yang berhubungan dengan listrik √
Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja √
sikat dan sikat gigi, obeng, lap pencuci
AC III ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Sarung tangan (gloves) √2. Masker √
2. Sepatu Booth √Pemeliharaan APD √
Pemakaian selama bekerja √
Hanya memakai
sarung tangan dan masker
IVPEMERIKSAAN KESEHATAN √
Bukti Pemeriksaan √ Pemeriksaan kesehatan: √
26
Awal.....Berkala....... Berkala khusus.... √ Hasil √ Peraturan perusahaan: √
VRAMBU-RAMBU TENTANG K3 √
DI TEMPAT KERJA Peraturan √ Berhubungan dengan pekerjaan √
Terdapat kotak P3K √ Terdapat petugas K3 √
Rambu-rambu tentang penggunaan APD √
VIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT √
Keluhan yang berhubungan dengan : √- Mata √- Telinga √- Sistem Pencernaan √- Kulit √- Sistem Pernapasan √- Kejiwaan √Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan √
Surat cuti sakit √
Jenis keluhan/sakit yang paling sering √
VII UPAYA K3 LAINNYA √ Penyuluhan: √ Pelatihan: √ Pemantauan hazard/pengukuran √ Rambu-rambu bahaya √ Rambu-rambu evakuasi √
VIII LAIN-LAIN
LAMPIRAN FOTO WALK THROUGH SURVEY
27
Gambar 1. Rumah salah satu pelanggan pencuci AC (Jaln Nipa-nipa Lama
No.1 Makassar)
Gambar 2. AC yang akan dicuci
28
Gambar 3. Proses pencucian AC
a) b)
Gambar 4. a) Proses pencucian komponen AC, b) Proses
pengelapan(pengeringan) komponen AC
29