76
SKRIPSI KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAP PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk NURFAISAH 10573 03596 12 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAPPEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM

INDONESIA Tbk

NURFAISAH10573 03596 12

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2016

Page 2: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAPPEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM

INDONESIA Tbk

NURFAISAH10573 03596 12

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2016

i

Page 3: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …
Page 4: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …
Page 5: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Sembah sujud penulis haturkan kepada Ayahanda Tamrin dan Ibunda

tercinta Tisnawati sebagai wujud terima kasih yang setulus-tulusnya, yang tak

kenal lelah dalam jerih payahnya dan doa restunya selama penulis menempuh

pendidikan sejak kecil sampai dewasa hingga mendapatkan kemudahan dalam

menyelesaikan tugas akademik sesuai rencana.

Skripsi ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab. Bab I

Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

manfaat penelitian. Bab II Landasan Teori terdiri dari kerangka pikir dan

hipotesis. Bab III Metode Penelitian terdiri dari lokasi dan waktu penelitian,

metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode analisis. Bab IV Hasil

Penelitian dan Pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Saran.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

iv

Page 6: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1. Bapak Drs. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, Bapak Dr. H. Mahmud Nunung, MA Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak.

Ca Ketua Jurusan. dan para Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. BapakDrs. H. Sultan Sarda, MM selaku pembimbing I dan Bapak

Ramly, SE., M.Si selaku pembimbing II, yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk bagi penulis

dalam rangka penulisan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya Dosen

Jurusan Akuntansi dan para Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4. Bapak Pimpinan dan Staf PT. Telkom Indonesia Tbk, yang telah

membantu penulis selama penelitian ini berlangsung.

5. Keluarga yang sangat penulis sayangi. Kakak Adikku, Sepupuku, Tante,

Om dan seluruh keluarga yang telah banyak berjasa kepada penulis selama

studi.

6. Buat Kak Latif yang selalu membantu, memberi motivasi dan dorongan

kepada penulis, mulai studi bahkan sampai penulisan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu bersamaku dalam suka maupun

duka selama studi ; Darma, Nilamdan Fitri. Semoga persahabatan kita

tetap selamanya.

8. Buat seluruh teman-teman kuliah AK 2_12 yang dengan setia memberikan

dorongan dan berbagai suka duka kepada penulis selama studi pengalaman

yang penulis dapatkan dari kalian tidak akan pernah terlupakan.

v

Page 7: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

9. Semua pihak yang telah membantu penulis, karena keterbatasan tempat

sehingga tidak dapat dituliskan namanya, namun tidak mengurangi rasa

terima kasih penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan walau sekecil

apapun memperoleh ganjaran di sisi-Nya.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua,

kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari semua pihak senantiasa penulis

nantikan demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga semua bantuan dan

partisipasi yang diberikan kepada penulis bernilai Ibadah di sisi Allah SWT, Amin

Ya Rabbal Alamin.

Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, Agustus 2016

Penulis

vi

Page 8: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

ABSTRAK

NURFAISAH, 2016 Kebijakan Pembayaran Deviden Terhadap Perolehan LabaPada PT. Telkom Indonesia Tbk ( dibimbing oleh Bapak H. Sultan Sarda, selakupembimbing I dan Bapak Ramly, selaku pembimbing II ).

PT. Telkom Indonesia Tbk mempunyai visi yaitu menjadi perusahaanyang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media danEdutainment (TIME) di kawasan regional.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kebijakan pembayaran Dividen pada perolehan Laba PT.Telkom Indonesia Tbk.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datakuantitatif. Data Kuantitatif yaitu jenis data yang berupa angka-angka yang terdiridari laporan keuangan perusahaan, sedangkan Sumber data yang dipergunakandalam penelitian ini hanya dengan menggunakan data sekunder yaitu berupa datayang diperoleh dari bahan tertulis melalui dokumen-dokumen, seperti sejarahperusahaan, struktur organisasi, dan perkembangan laporan keuangan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakanmetode analisis deskriptif dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisisregresi sederhana. Berdasarkan analisis sebelumnya, didapatkan bahwa perolehanlaba memiliki pengaruh yang signifikan tehadap pembayaran kebijakan dividen.

Kata kunci : Perolehan laba, kebijakan pembayaran deviden

vivii

Page 9: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan ............................................................................... 5

1. Pengertian Laporan Keuangan ...................................................... 5

2. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan................................................ 6

B. Laba Perusahaan................................................................................... 8

C. Dividen ................................................................................................. 10

D. Kebijakan dividen ................................................................................ 13

1. Pengertian Kebijakan Dividen ...................................................... 13

2. Pentingnya Kebijakan Dividen...................................................... 14

3. Bentuk dan Tipe Kebijakan Dividen............................................. 16

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ................ 18

E. Hubungan Laba dan Dividen................................................................ 23

F. Kerangka Pikir...................................................................................... 24

viii

Page 10: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

G. Hipotesis............................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 27

B. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 27

C. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................ 28

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 281. Populasi ......................................................................................... 282. Sampel........................................................................................... 29

E. Metode Analisis ................................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan.............................................................. 32

1. Riwayat Singkat PT. Telkom Indonesia, Tbk ............................... 32

2. Visi Misi dan Tujuan PT. Telkom Indonesia Tbk......................... 36

3. Struktur Organisasi........................................................................ 37

4. Anak Perusahaan ........................................................................... 41

5. Produk dan Layanan...................................................................... 43

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan......................................................... 50

1. Analisis Perolehan Laba................................................................ 50

2. Analisis Kebijakan Pembayaran Dividen...................................... 53

3. Pengaruh Kebijakan Pembayaran Dividen Terhadap Perolehan Laba

PT. Telkom Indonesia Tbk............................................................ 55

4. Analisis Koefisien Korelasi Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap

Perolehan Laba Pada PT. Telkom Indonesia Tbk ......................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 64B. Saran..................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

ix

Page 11: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

DAFTAR TABEL

1. Interpretasi kolerasi ........................................................................... 31

2. Data Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT. Telkom

Indonesia Tbk... ................................................................................ 41

3. Data anak perusahaan dan perusahaan asosiasi

PT Telkom Indonesia Tbk kepemilikan 20% s/d 50%...................... 42

4. Data anak perusahaan dan perusahaan asosiasi

PT Telkom Indonesia Tbk kepemilikan 20% .................................. 42

5. Data anak perusahaan dan perusahaan asosiasi

PT Telkom Indonesia Tbk kepemilikan tidak langsung ................... 43

6. Data perolehan laba PT Telkom Indonesia Tbk

Priode 2010 s/d 2015......................................................................... 51

7. Data pembayaran Dividen PT. Telkom Indonesia priode

Tahun 2010 s/d 2015......................................................................... 54

8. Regresi Pengaruh Pembayaran Dividen terhadap

Perolehan Laba PT Telkom Indonesia Tbk....................................... 56

9. Interpretasi Nilai R............................................................................ 59

x

Page 12: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu organisasi produksi yang menggunakan dan

mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk pemuasan kebutuhan. Sebagai unit

organisasi ekonomi, perusahaan didefinisikan sebagai organisasi dari semua

syarat kerja dan alat-alat untuk bertindak atau bekerja menurut prinsip ekonomi

yang terus menerus. Berhasil tidaknya perusahaan ditandai dengan kemampuan

manajemen mengelola sebaik mungkin semua unsur yang terkait dengan

perusahaan itu sendiri, baik dari segi internal maupun eksternal perusahaan. Bagi

suatu perusahaan, mempertahankan kelangsungan perusahaan dengan cara

memperoleh laba yang maksimal merupakan tujuan utama yang ingin dicapai.

Laba merupakan balas jasa atau risiko dan ketidak pastian atas modal

yang ditanamkan dalam suatu perusahaan. Kemudian, perusahaan menetapkan

kebijakan laba untuk menindak lanjuti perolehan laba yang dapat dialokasikan

pada dua komponen yaitu dividen dan laba ditahan. Dividen merupakan bagian

dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai. Laba

ditahan (retained earning ) merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para

pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan

kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan perusahaan.

Suwardjono (2005) menyimpulkan bahwa laba adalah kenaikan aset dalam

suatu perioda akibat kegiatan produktif yang dapat dibagi atau didistribusi kepada

1

Page 13: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak, dan deviden)

tanpa mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula. Laba dimaknai

sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti

laba merupakan kelebihan pendapatan di atas biaya.

Kebijakan dividen adalah salah satu dari keputusan keuangan yang yang

ditetapkan oleh perusahaan dalam Rapat Umum pemegang Saham (RUPS).

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya laba yang

dibagikan dalam bentuk dividen. Kebijakan dividen memiliki arti penting bagi

perusahaan karena akan berpengaruh pada sikap atau reaksi investor. Pembayaran

dividen yang kecil ataupun pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh

para investor, karena hal tersebut seringkali dikaitkan dengan kesulitan keuangan

yang dihadapi perusahaan. Selain itu, kebijakan keuangan ini berdampak pada

program pendanaan perusahaan yang berkaitan dengan sumber pembiayaan

(financing) perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba

sebagai dividen maka akan mengurangi total sumber dana intern atau internal

financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang

diperoleh, maka kemampuan pemenuhan kebutuhan dana dari sumber intern akan

semakin besar dan hal ini akan menjadikan posisi financing dari perusahaan yang

bersangkutan semakin kuat karena ketergantungan kepada sumber dana ekstern

menjadi semakin kecil.

PT. Telkom Indonesia Tbk. adalah salah satu perusahaan penyelenggara

jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia. Dimana setiap tahunnya memperoleh

laba yang besar dan meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan laba yang

Page 14: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

diperoleh perusahaan akan mengakibatkan laba per saham (earning per share)

juga semakin besar namun belum tentu akan membagikan deviden yang besar

pula kepada para pemegang saham.

Salah satu sumber dana yang paling penting untuk membiayai

pertumbuhan serta perkembangan PT. Telkom Indonesia Tbk. adalah laba

ditahan. Apabila semakin tinggi dividen yang dibayarkan berarti semakin sedikit

laba yang dapat ditahan, dan sebagai akibatnya adalah menghambat tingkat

pertumbuhan (internal growth). Begitupun sebaliknya, jika perusahaan ingin

menahan sebagian besar dari pendapatan yang tersedia sebagai laba ditahan,

maka mengakibatkan pembayaran dividen semakin kecil.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian

tentang “Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perolehan Laba Pada PT.

Telkom Indonesia Tbk".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ Bagaimana penerapan kebijakan pembayaran Dividen pada

perolehan Laba PT. Telkom Indonesia Tbk”?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

mengetahui pengaruh kebijakan pembayaran Dividen pada perolehan Laba PT.

Telkom Indonesia Tbk.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian yang diharapkan adalah:

Page 15: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1. Sebagai bahan acuan bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan

yang berkaitan dengan pembayaran dividen.

2. Sebagai sumbangan pikiran bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham

PT. Telkom Indonesia Tbk.

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan manajemen dalam membuat

perencanaan perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan

khususnya yang berhubungan dengan objek penelitian ini.

Page 16: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Guna mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil

yang telah dicapai perlu disusun laporan keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan. Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi

yang menyajikan informasi data keuangan mengenai kondisi perusahaan yang

akan digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukannya sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut Munawir (2004: 5) mengemukakan bahwa : Laporan

keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode

untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar

posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-

akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi pemrosesan untuk menambah daftar

ketiga, yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagi (laba yang

ditahan).

Menurut Baridwan (2004: 17), menyatakan bahwa : Laporan keuangan

merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan

untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga

5

Page 17: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan yaitu sebagai laporan keuangan

pihak-pihak di luar perusahaan.

Menurut Martono dan Agus Harjito (2007: 50) : Laporan keuangan

(financial statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan suatu perusahaan

pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan

menjadi 4 macam, yaitu laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan

modal dan lapuran aliran kas.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan

pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu, untuk kepentingan manajemen

dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan

data keuangan perusahaan.

2. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2009: 4), laporan keuangan terdiri dari 4 (empat)

macam yaitu:

1. Daftar Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang, dan

modal pada tanggal tertentu.

2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/

rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan

hasil yang diterima perusahaan selama suatu periode tertentu serta biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya.

Page 18: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

3. Laporan sumber penggunaan dana. Disini dimuat sumber dana dan

pengeluaran perusahaan selama suatu periode. Dana biasa diartikan kas

bisa juga modal kerja.

4. Laporan arus kas, laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan

arus kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok-

kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan.

Dari keempat macam laporan keuangan tersebut dapat diringkas lagi

menjadi 2 (dua) macam, yaitu laporan neraca dan laporan laba-rugi saja.

Hal ini karena laporan perubahan modal dan laporan aliran kas pada

akhirnya akan diiktisarkan dalam laporan neraca atau laporan keuangan

laba-rugi. Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba-rugi.

1. Neraca (balance sheet), merupakan laporan yang menggambarkan

jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang), dan modal dari suatu

perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun

(31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva,

sedangkan kewajiban atau hutang dan modal sendiri disajikan di sisi

pasiva.

2. Laporan laba rugi (income statement), merupakan laporan yang

menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari

suatu perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya neraca,

laporan laba-rugi biasanya juga disusun setiap akhir tahun (31

Desember). Dalam laporan ini disusun penghasilan dan biaya yang

Page 19: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

terjadi selama satu tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari – 31 Desember

tahun yang bersangkutan.

B. Laba Perusahaan

Menurut Lumbantoruan dan Magdalena (2003:236) menyatakan

bahwa “laba atau profit, adalah selisih antara pendapatan dan biaya”. Untuk

keperluan analisis keuangan, biasanya laba dihitung secara bertingkat,

sehingga ada beberapa macam-macam laba yaitu:

1. Laba Kotor atau Gross profit, yaitu selisih antara pendapatan dan harga

pokok penjualan. Tingkat laba kotor yang tinggi menujukkan bahwa

perusahaan mempunyai posisi kuat dalam persaingan harga. Dalam

keadaan resesi, perusahaan mempunyai “pengaman” yang kuat. Sebaiknya,

tingkat fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi penurunan permintaan

atas peningkatan persaingan. Tetapi tinggi rendahnya tingkat laba kotor ini

harus juga dinilai dengan perimbangan kebijakan harga yang dianut

perusahaan dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.

2. Laba Operasi atau Operating Profit, adalah selisih antara laba kotor dan

biaya-biaya operasi yang terdiri atas biaya penjualan, serta biaya umum dan

administrasi. Tingkat laba operasi merupaka perbandingan antara laba

operasi dan penjualan bersih. Dalam laba operasi, belum dihitung biaya

bunga dan pajak, karena biaya bunga ditentukan oleh besarnya utang

perusahaan (bukan keputusan operasional melainkan financial), sehingga

besarnya pajak ditentukan oleh golongan pajak perusahaan ( yang berbeda-

beda menurut besarnya laba yang dicapai). Tingkat laba operasi merupakan

Page 20: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

ukuran yang tepat untuk menilai efisiensi manajemen. Perusahaan yang

laba operasinya tinggi dan dapat nilai sebagai perusahaan yang kuat dan

menguntungkan.

3. Laba Bersih, atau net profit, adalah operasi setelah ditambah dengan

pendapatan lain-lain serta dikurangi biaya yang lain-lain. Pendapatan lain-

lain adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari luar operasi normal

perusahaan. Laba bersih, setelah dikurang dengan pajak penghasilan

disebut laba bersih setelah pajak (net profit after tax). Tingkat laba bersih

kurang menggambarkan prestasi manajemen dibandingkan dengan tingkat

laba operasi, karena sudah memasukkan unsur-unsur diluar kekuasaan

manajemen, seperti bunga dan pajak.

4. Laba Ditahan atau retainend earning merupakan laba yang tidak dibagikan

kepada pemegang saham. Laba yang tidak dibagikan ini diinvestasikan

kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam

penyajiannya di neraca menambah total laba yang disetor karena yang

ditahan ini milik pemegang saham yang berupa keuntungan tidak

dibagikan, maka ini juga akan menambah akuitas pemilik saham di neraca.

5. Laba per Saham (earning per share)adalah laba per saham yang diperoleh

setelah pajak yang dibagikan dengan jumlah saham yang beredar. Dengan

demikian earning per share akan meningkat apabila perolehan laba setelah

pajak (earning after tax) meningkat, dengan asumsi jumlah saham tetap.

Page 21: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laba merupakan

penghasilan perusahaan yang diukur berdasarkan selisih total pendapatan dan

biaya.

Belkaoui (2006) mendefinisikan laba sebagai perbedaan antara pendapatan

yang direalisasi yang timbul dari transaksi-transaksi periode tersebut dengan biaya

historis sepadan. Dengan kata lain, laba adalah peningkatan aset perusahaan yang

didapat dari selisih antara pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi dengan

bebanbeban yang dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan tersebut.

C. Dividen

Dividen merupakan hak para pemegang saham yang harus dibagikan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Baridwan (2004:237)

bahwa: “Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang

saham”. Dividen yang dibagikan perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk,

yaitu:

1. Dividen Kas

Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah dalam bentuk kas

(uang tunai), yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum

membuat pengumuman adanya uang kas adalah, apakah jumlah uang kas yang

ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

2. Dividen Aktiva Selain Kas (Property Dividend)

Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas. Dividen

dalam bentuk ini disebut (Property Dividend). Aktiva yang dibagikan bisa

berbentuk surat-surat berharga perusahaan, barang dagangan, atau aktiva-

Page 22: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

aktiva lainnya. Dalam hal ini, pemegang saham akan mencatat dividen yang

diterimanya sebesar harga pasar aktiva tersebut. Sedangkan perusahaan yang

membagi property dividend akan mencatatnya sebesar nilai buku aktiva yang

bersangkutan.

3. Dividen Hutang (Scrip Dividend)

Dividen hutang (Scrip Dividend) timbul apabila laba yang tidak dibagi itu

saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, namun saldo kas yang ada

tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan Scrip

Dividend yaitu janji tertulis untuk membayarkan jumlah tertentu di masa yang

akan datang. Scrip Dividend ini mungkin saja berbunga dan mungkin juga

tidak.

4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian

modal. Dividen likuidasi ini dicatat dengan mendebit rekening pengembalian

modal yang dalam neraca dicatat sebagai pengurangan modal saham. Dalam

perusahaan yang memiliki wasting assets yang tidak akan diganti, bisa

membagi dividen likuidasi secara periodik. Biasanya modal yang dikembalikan

adalah sebesar deplesi yang diperhitungkan untuk periode tersebut. Apabila

perusahaan membagi deviden likuidasi, maka para pemegang saham akan

diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang

merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa

mengurangi rekening investasinya.

Page 23: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

5. Dividen Saham

Dividen saham tidak sama dengan dividen tunai, oleh karena itu dalam dividen

saham tidak ada pembagian uang kas atau aktiva lain kepada para pemegang

saham. Dividen saham tersebut biasanya dikeluarkan oleh perusahaan yang

ingin menahan labanya untuk memperoleh fasilitas-fasilitas baru atau

memperluas usahanya.

Menurut Sundjaja dkk (2001: 234) “Dividen saham adalah pembayaran

kepada pemegang saham yang nyata dalam bentuk saham sebagai pengganti

atau pelengkap dari dividen tunai”.

Dividen saham dibagikan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Dividen saham berupa saham yang jenisnya sama, misalnya dividen

saham biasa untuk pemegang saham biasa, atau dividen saham prioritas

untuk pemegang saham prioritas yang disebut dividen saham biasa.

2. Dividen saham berupa saham yang jenisnya berbeda, misalnya dividen

saham prioritas untuk pemegang saham biasa, atau dividen saham biasa

untuk pemegang saham prioritas yang disebut dividen saham spesial

(khusus).

Kewajiban perusahaan untuk membagi dividen timbul pada saat

deklarasi/ pengumuman dividen, dan dengan demikian pada saat tersebut saldo

laba akan dibebani dengan jumlah dividen sebesar yang diumumkan. Dalam

pembayaran dividen perlu diperhatikan tiga tanggal, yaitu :

Page 24: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1. Tanggal Pengumuman, yaitu tanggal dimana secara resmi diumumkan

besarnya dividen yang akan dibagikan kepada investor untuk setiap

lembar saham yang dimiliki.

2. Tanggal pencatatan, yaitu tanggal dimana perusahaan yang

mengeluarkan saham mendaftar nama-nama investor yang berhak untuk

menerima pembagian dividen.

3. Tanggal pembayaran, yaitu tanggal realisasi pembagian dividen kepada

para

4. pemegang saham (investor).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

dividen merupakan bagian laba yang dihasilkan oleh perusahaan, baik berasal dari

laba periode saat ini ataupun laba periode sebelumnya yang dibagikan kepada

pemegang saham sebagai hasil atas investasi.

D. Kebijakan Dividen

1. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan salah satu tugas dari manajer

keuangan untuk membuat keputusan mengenai pembagian dividen kepada

para pemegang saham (investor). Sebuah ciri umum dari seorang manajer

adalah bahwa ia seorang pembuat keputusan. Seorang manajer harus

memutuskan tujuan-tujuan yang hendak dikerjakan. Untuk mencapai tujuan-

tujuan tersebut, tindakan-tindakan khusus apa yang perlu, cara-cara baru apa

yang dapat diperkenalkan, dan apa yang harus dilaksanakan untuk

mempertahankan hasil kerja yang memuaskan. Apabila perusahaan memilih

Page 25: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang

akan ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau

internal financing.

Menurut Sartono (2001: 281) menyatakan bahwa: Kebijakan dividen

adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk

laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang.

Menurut Riyanto (2004: 265) menyatakan bahwa : Kebijakan dividen

bersangkutan dengan penentuan pendapatan (earning) yaitu antara pendapatan

untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen dengan yang

digunakan dalam perusahaan yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan

dalam perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan

dividen merupakan keputusan perusahaan untuk menentukan besarnya laba

yang akan dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen.

2. Pentingnya Kebijakan Dividen

Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah

memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode

akan dibagi semua untuk dividen atau dibagi sebagian untuk dividen dan

sebagian lagi dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan

memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan

mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi jumlah

dana yang tersedia untuk investasi yang akan digunakan untuk

Page 26: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

mengembangkan perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan tidak

membagikan labanya sebagai dividen akan memperbesar jumlah dana yang

tersedia untuk investasi perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan

perusahaan untuk berkembang.

Menurut Warsono ( 2003: 272) Kebijakan dividen mempunyai arti

yang penting bagi perusahaan karena empat alasan berikut:

1. Kebijakan keuangan ini berpengaruh pada sikap para investor.

Pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh para investor, karena

pemotongan seperti itu sering dikaitkan dengan kesulitan keuangan yang

dihadapi perusahaan.

2. Kebijakan keuangan ini berdampak pada program pendanaan dan

anggaran modal perusahaan.

3. Kebijakan keuangan ini dapat mempengaruhi arus kas perusahaan.

Perusahaan dengan likuidasi buruk dapat dipaksa untuk membatasi

pembayaran dividennya.

4. Kebijakan keuangan ini menurunkan nilai ekuitas pemegang saham biasa

karena besarnya dividen ditentukan oleh besarnya laba ditahan perusahaan.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ternyata kebijakan

dividen menimbulkan dua akibat yang bertentangan, Yakni para pemegang

saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya.

Oleh karena itu penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan kepada

pemegang saham menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer

keuangan untuk mengambil kebijakan dividen yang sesuai. Artinya manajer

Page 27: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1. Kebijakan dividen rendah plus ekstra

Kebijakan ini dikenal dengan nama low-regular and ekstra dividend

policy. Menurut kebijakan ini perusahaan membayar dividen tunai

secara rutin setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah. Jika

laba perusahaan pada periode yang bersangkutan sangat baik, maka

jumlah pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen

ekstra. Dengan jumlah pembayaran reguler/ biasa yang tetap ini

menjamin kepastian bagi pemilik saham karena jumlahnya rendah, hal

ini juga menentramkan perusahaan. Bila ada laba yang sangat baik,

perusahaan akan membayarkan ekstra dividen bagi pemegang saham.

Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan menaikkan

harga saham.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Dalam menentukan kebijakan dividen tentu akan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan.

Menurut Astuti (2002: 145-146) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan

dividen adalah :

1. Peraturan pemerintah

Beberapa negara ikut mengatur kebijakan dividen bagi perusahaan

dengan tujuan untuk melindungi kreditur.

2. Hambatan dalam perjanjian/ kontrak

Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas tertentu

dari laba bisa dicapai, atau bank mengatur pembayaran denda sampai

Page 28: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

jumlah tertentu dari laba. Hal ini dilakukan oleh bank berkaitan dengan

perjanjian kredit dari bank kepada perusahaan.

3. Hambatan internal

Jumlah pembayaran dividen tunai juga tergantung pada tersedianya uang

kas perusahaan. Walaupun laporan laba rugi menyatakan adanya laba

yang cukup besar namun belum tentu jumlah tersebut sama dengan

jumlah uang kas tunai yang ada di perusahaan. Jadi saldo dari laporan

arus kas akan lebih menentukan jumlah pembayaran dividen tunai.

4. Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang

Bila pimpinan perusahaan melihat adanya banyak peluang untuk

mengembangkan perusahaan, maka pimpinan perusahaan cenderung

menahan labanya untuk pembiayaan rencana pengembangan.

5. Pertimbangan pemilik perusahaan

Dalam menentukan kebijakan dividen, pertama-tama perusahaan harus

sepakat untuk mengutamakan kesejahteraan pemilik. Walaupun tidak

mungkin untuk membuat kebijakan yang dapat memaksimumkan

kesejahteraan atau kepuasan setiap pemilik, namun setidak-tidaknya

perusahaan dapat membuat kebijakan yang memuaskan sebagian besar

pemilik, misalnya bila sebagian pemilik tergolong dalam kelompok

peringkat pajak tertinggi, maka dapat diputuskan untuk pembayaran

dividen dengan persentase rendah sehingga memberi kesempatan kepada

pemilik untuk menunda pembayaran pajak sampai mereka menjual

sahamnya. Selain itu perusahaan juga tidak seharusnya menahan peluang

Page 29: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

investasi lain yang lebih menguntungkan bagi pemilik. Bila peluang

investasi lain diluar perusahaan tampak lebih menguntungkan bagi

pemilik maka perusahaan hendaknya menentukan persentase

pembayaran dividen yang lebih besar.

6. Pertimbangan pasar

Perusahaan hendaknya ikut mempertimbangkan reaksi pasar atas

kebijakan dividen yang diambilnya. Pada umumnya pasar akan bereaksi

positif atas kebijakan dividen yang tetap. Sehingga beberapa pimpinan

perusahaan enggan menurunkan pembayaran dividen walaupun laba

perusahaan menurun. Reaksi negatif dari pasar akan menurunkan harga

saham yang tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh pemilik maupun

perusahaan.

Sartono (2001: 127), menjelaskan faktor yang mempengaruhi

kebijakan dividen adalah:

1. Posisi likuiditas

Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang

dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba tersebut tidak disimpan

dalam bentuk kas. Jadi meskipun suatu perusahaan mempunyai catatan

mengenai laba, perusahaan mungkin tidak dapat membayar dividen

tunai karena posisi likuiditasnya.

1. Kebutuhan pelunasan hutang

Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau

untuk mengganti jenis pembiayaan lain, perusahaan akan menghadapi

Page 30: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

dua pilihan. Perusahaan dapat membayar hutang itu pada saat jatuh

tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga yang lain, atau

perusahaan dapat memutuskan untuk melunaskan hutang tesebut. Jika

keputusannya adalah membayar hutang tersebut, maka ini biasanya

perlu penahanan laba.

2. Pembatasan dalam perjanjian hutang

Perjanjian hutang, khususnya apabila merupakan hutang jangka panjang

seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen

tunai.

3. Tingkat ekspansi aktiva

Semakin cepat sebuah perusahaan berkembang, semakin besar

kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya. Kalau kebutuhan

dana di masa depan semakin besar, perusahaan akan cenderung untuk

menahan laba dari pada membayarkannya. Pemanfaatan aktiva yang

optimal akan memberikan dorongan bagi perusahaan untuk

meningkatkan tingkat ekspansi aktiva di masa yang akan datang.

4. Tingkat laba

Tingkat hasil pengembalian yang diharapkan akan menentukan pilihan

relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen kepada

pemegang saham (yang akan menggunakan dana itu di tempat lain) atau

menggunakannya di perusahaan tersebut.

Page 31: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

5. Stabilitas laba

Suatu perusahaan yang mempunyai laba stabil seringkali dapat

memperkirakan berapa besar laba di masa yang akan datang.

Perusahaan seperti ini biasanya cenderung membayarkan laba dengan

persentase yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang labanya

berfluktuasi.

6. Peluang ke Pasar Modal

Suatu perusahaan yang besar dan telah berjalan baik, dan mempunyai

catatan profitabilitas dan stabilitas, akan mempunyai akses yang mudah

ke Pasar Modal dan mempunyai bentuk lain dari pendanaan. Jadi

perusahaan yang sudah mapan cenderung untuk memberi tingkat

pembayaran dividen yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang kecil

atau baru.

7. Kendali perusahaan

Sebagai suatu kebijakan, beberapa perusahaan melakukan ekspansi

hanya sampai pada tingkat penggunaan laba internal saja. Kebijakan ini

didukung oleh pendapat bahwa menghimpun dana melalui penjualan

tambahan saham biasa akan mengurangi kekuasaan kelompok dominan

dalam perusahaan itu. Pentingnya pembiayaan internal dalam usaha

untuk mempertahankan kendali perusahaan, akan memperkecil

pembayaran dividen.

Page 32: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

8. Posisi pemegang saham sebagai pembayar pajak

Posisi pemilik perusahaan sebagai pembayar pajak sangat

mempengaruhi keinginannya untuk memperoleh dividen. Pada saat-saat

tertentu didalam perusahaan besar sering terjadi konflik kepentingan

antara pemegang saham yang terkena tarif pajak tinggi dengan

pemegang saham yang terkena tarif pajak rendah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang

tentunya mempengaruhi keputusan manajer keuangan didalam menetapkan

atau memutuskan kebijakan dividen, diantaranya adalah perolehan laba

perusahaan, sebagaimana yang dibahas didalam skripsi ini.

A. Hubungan Laba dan Dividen

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan

secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh

masing-masing pemilik. Pembagian dividen dapat berupa kas, asset lain, wesel

(pada intinya, disebut dividen tunai ditangguhkan), dan dividen saham. Laba

bersih sering dijadikan sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam

pembayaran dividen, sehingga perusahaan cenderung memelihara kebijakan

dividen yang teratur. Dividen juga dapat diperlakukan secara serupa sebagai suatu

sinyal atau tanda apakah perusahaan termasul di dalam kategori baik atau buruk.

Sutrisno dalam Septiani (2005:588) menyatakan bahwa “laba merupakan

determin dividend payout ratio. Kepemilikan saham dapat mempengaruhi

kebijakan pembayaran dividen payout ratio kontinjen (suatu keadaan yang masih

diliputi ketidak pastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh

Page 33: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak

terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang) terhadap laba yang

diperoleh perusahaan”.

Menurut Brief dan Zarowin dalam Baridwan (2004:393) “ada dua

argument yang mendasarkan penggunaan dividen untuk menggantikan laba dalam

regresi harga terhadap nilai buku dan laba”.

Kedua argument tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dividen memiliki kandungan informasi dalam arti bahwa dividen

memberikan informasi mengenai laba permanen perusahaan.

2. Modal penilaian akuntansi dapat diperoleh dari nilai buku dan dividen yang

merupakan pemberi sinyal yang penting dalam penilaian pada karakteristik

perusahaan secara keseluruhan dan kinerjanya.

Menurut La Porte et al. dalam Sustrisno (2005:588) “pembayaran dividen

bergantung pada laba yang diperoleh perusahaan”. Dengan kata lain, dividen

hanya dapat dibayarkan kepada para pemegang saham jika perusahaan

memperoleh laba pada tahun yang bersangkutan, sehingga pemilik saham yang

baru dapat mengetahui kebijakan pembayaran dividen jika perusahaan tersebut

memperoleh laba.

B. Kerangka Pikir

Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan untuk menentukan

besarnya laba yang akan dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen. Rasio

pembayaran dividen (dividend payout ratio) menunjukkan persentase laba

Page 34: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan dalam

bentuk dividen kas.

Penentuan kebijakan dividen yang tepat yang harus dibayarkan merupakan

keputusan manajemen keuangan yang sulit. Perusahaan yang membayar dividen

secara ekstrem enggan untuk mengurangi atau mengeliminasi dividennya, karena

mereka percaya bahwa tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas.

Sebagai konsekuensinya, perusahaan yang telah membayar dividen tunai akan

melakukan setiap upaya untuk melanjutkan pembayaran tersebut di masa depan.

PT. Telkom Indoensia Tbk. adalah suatu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri (lokal dan

jarak jauh). Sebagai perusahaan yang telah go public yang mana sahamnya telah

terdaftar pada Bursa Efek Jakarta, tentunya PT. Telkom Indonesia Tbk.

mempunyai kewajiban membagikan dividennya kepada para investor yang telah

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut yang diperoleh dari laba

perusahaan. Untuk itu, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh perolehan laba terhadap kebijakan pembayaran deviden pada PT.

Telkom Indonesia Tbk. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema kerangka

konseptual pada Gambar 1.

Page 35: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Gambar 1 Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori yang

telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Diduga bahwa

perolehan laba mempunyai peranan penting terhadap kebijakan pembayaran

dividen pada PT. Telkom Indonesia Tbk.

Perusahaan

Perolehan Laba

Kebijakan Deviden

Laba DitahanDeviden

Pemegang Saham

Page 36: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakuakan pada perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk

yang berlokasi di JL. AP Pettarani No.2 Makassar. Adapun waktu yang

dibutuhkan dalam penelitian ini selama dua bulan, mulai dari bulan April

hingga bulan Mei 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka digunakan metode pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian Lapang adalah pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti

dengan menempuh cara sebagai berikut :

a. Observasi, dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan melalui PT

Bursa Efek Indonesia di Kota Makassar.

b. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumen-dokumen

menyangkut data perusahaan, misalnya dokumen kontrak, buku

catatan harian dibutuhkan untuk penganalisaan.

2. Penelitian pustaka adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau

mempelajari buku-buku literature lainnya yang erat hubungannya dengan

masalah yang diteliti.

27

Page 37: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

C. Jenis Data dan Sumber Data

Untuk menganalisis dan menginpersentasikan data yang baik yang

dipergunakan jenis data dan sumber data.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data Kuantitatif yaitu jenis data yang berupa angka-angka yang terdiri dari

laporan keuangan perusahaan.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini hanya dengan

menggunakan data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari bahan

tertulis melalui dokumen-dokumen, seperti sejarah perusahaan, struktur

organisasi, dan perkembangan laporan keuangan.

Untuk memperoleh informasi dan data sebagai bahan penulisan ini

maka metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan

teknik dokumentasi dan observasi. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis

dengan menggunakan metode analisis Regresi Linier Sederhana.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah “Wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian tesebut, maka yang menjadi

Page 38: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan konsolidasi

dari awal berdirinya PT.Telkom Indonesia Tbk. sampai sekarang

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2005:91), sampel adalah “bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini

teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik purposive

sampling.

Menurut Sugiyono (2005:61) “Purposive Sampling adalah teknik

penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu.” Berdasarkan pengertian

tersebut, peneliti memilih langsung objek atau data yang dianggap dapat

mewakili populasi dalam penelitian ini, dengan tujuan agar data yang diperoleh

dapat berkaitan atau sesuai dengan tujuan penelitian. Maka yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan konsolidasi 6

(Enam) tahun terakhir PT. Telkom Indonesia Tbk. 2010 - 2015.

E. Metode Analisis

Untuk menguji data maka akan digunakan beberapa metode

analisis sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Dalam metode ini

penulis hanya menjelaskan perolehan laba terhadap kebijakan pembayaran

Dividen pada PT. Telkom Indonesia Tbk

Page 39: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

2. Regresi Linear Sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh perolehan laba terhadap kebijakan pembayaran

dividen.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:243) :

Y' = a + bX

Dimana:

X = Perolehan Laba (Variabel Dependen)

Y = Kebijakan Pembayaran Dividen (Variabel Independen)

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen (Perolehan

Laba) yang didasarkan pada variabel independen.

Korelasi Product Moment. Untuk menguji hipotesis yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka penulis menggunakan metode teknik

analisis Korelasi Poduct Moment yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2005:212) :

2222 )()(

)()(

iiii

iiiiXY

yynxxn

Yxyxnr

Dimana:

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah data

y = Kebijakan Pembayaran Dividen

x = Perolehan Laba

Page 40: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Untuk dapat memberi interpretasi seberapa kuat hubungan itu,

maka dapat digunakan pedoman interpretasi nilai koefisien korelasi (r)

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:216), sebagai berikut :

Tabel 1. Interpetasi Korelasi Menurut Ukuran yang Konservatif

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010:231)

Page 41: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Riwayat Singkat PT. Telkom Indonesia, Tbk.

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

(“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”) merupakan Badan Usaha Milik

Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di

Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoCom, telepon kabel tidak

bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed

wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan

interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan

pemegang saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa

Perusahaan sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Saham Perusahaan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock

Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock

Exchange (tanpa listing).

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri

telekomunikasi dalam negeri maupun ditingkat global, Telkom bertekad

melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh diseluruh lini

bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi

infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia

32

Page 42: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam

rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari

ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan

telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan

telepon seluler (Mobile), dan multimedia (FMM), menjadi portofolio

TIME. Konsistensi TELKOM dalam berinovasi telah berhasil

memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya

saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.

Komitmen PT. Telkom Indonesia Tbk. untuk mendukung

mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan

kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas,

kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal

itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan

TELKOM, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan per 31 Desember 2010,

atau meningkat sebesar 14,6%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,3 juta

pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta

pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 94,0 juta pelanggan telepon

seluler.

Berikut sejarah berkembangnya PT. Telkom Indonesia Tbk. dari

awal berdirinya samapai sekarang:

a. Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintah colonial Belanda melakukan

pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang

menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).

Page 43: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

b. Tahun 1906, Pemerintah colonial Belanda membentuk lembaga

pemerintah untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Tanah

Air. Pada tahun 1965 terjadi pemisahan jasa pos dan telekomunikasi

sehingga ditangani oleh dua perusahaan negara, yaitu PN Pos dan Giro

dan PN Telekomunikasi.

c. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu

PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (”PT INTI”) yang memproduksi

perangkat telekomunikasi dan Perusahaan Umum Telekomunikasi

(Perumtel) untuk melayani jasa telekomunikasi domestik dan

internasional.

d. Pada tahun 1980, Bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh

PT.Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”).

e. Tahun 1991, Status PERUMTEL berubah menjadi PT. Telekomunikasi

Indonesia atau TELKOM dengan operasi bisnis terbagi atas dua belas

wilayah telekomunikasi (witel). Kedua belas witel tersebut kemudian

dirombak menjadi tujuh divisi regional, yaitu Divisi I Sumatera, Divisi II

Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan

DI Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi

VII Indonesia Bagian Timur.

f. Pada tanggal 14 November 1995 TELKOM melaksanakan penawaran

saham perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya. Pada Tanggal 26 Mei 1995, TELKOM mendirikan anak

perusahaan yang menangani bisnis telepon seluler, Telkomsel.

Page 44: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

g. Tahun 1999, Penerbitan Undang- Undang Telekomunikasi No.36 tahun

1999, yang berlaku efektif pada bulan September 2000 telah

memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan

usaha di Industri telekomunikasi.

h. Pada tahun 2001, TELKOM mengakuisisi 35,0 % saham Indosat di

Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang saham mayoritas di

perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7 %. Indosat kemudian

mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham

TELKOM di PT. Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang bersamaan,

TELKOM kehilangan hak eksklusifnya sebagai penyelenggara tunggal

jasa telepon tidak bergerak di Indonesia.

i. Pada tahun 2002, TELKOM melepaskan kepemilikan sahamnya sebesar

12,7% di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“Singtel

Mobile”).

j. Pada tahun 2004, TELKOM meluncurkan layanan sambungan telepon

langsung internasional tidak bergerak.

k. Pada tahun 2005, Satelit TELKOM-2 diluncurkan untuk menggantikan

seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh satelit

Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan total satelit yang telah

diluncurkan oleh TELKOM menjadi delapan satelit, termasuk satelit

Palapa A-1.

l. Pada tahun 2009, TELKOM bertransformasi dari perusahaan Infocom

menjadi perusahaan penyelenggara TIME. Wajah baru TELKOM

Page 45: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

diperkenalkan kepada publik dengan menampilkan logo dan tagline baru

Perusahaan ‘the world in your hand’’

m. Pada bulan April 2010, proyek kabel bawah laut JaKaLaDeMa dan serat

kabel optik yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar

dan Mataram telah berhasil dirampungkan.

2. Visi, Misi,dan Tujuan

a. Visi

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan

Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di

kawasan regional.

b. Misi

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga

yang kompetitif.

2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

c. Tujuan

Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy &

meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan

industri pada tahun 2015.

d. Inisiatif Strategi

1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak /

fixed wireline (“FWL”).

Page 46: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon

nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access (“FWA”) dan

mengelola portofolio nirkabel.

3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.

4. Mengintegrasikan solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di

bisnis wholesale.

5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk epayment.

6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

7. Berinvestasi pada peluang bisnis internasional yang strategis.

8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan OBCE

(Operational support system, Business support system, Customer

support system and Enterprise relations management).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.

10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi perusahan merupakan suatu susunan yang

merinci tentang pembagian akifitas keja dan menunjukkan bagaimana

berbagai tingkatan aktifitas saling berhubungan satu sama lain dalam

suatu perusahaan. dengan adanya struktur organisasi, maka batasan-

batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian

dalam perusahaan dapat menjadi jelas, sehingga mereka dapat berjalan

sesuai funginya masing-masing. Adapun struktur dari organisasi PT.

Page 47: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Telkom Indonesia Tbk. dapat dilihat pada gambar yang terdapat pada

lampiran.

Berikut ini gambaran singkat dan penjelasan tentang tugas,

wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian tersebut:

a. Kakandatel

Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi merupakan puncak dalam

pengelolaan usaha dan jasa telekomunikasi yang bertanggung jawab atas

pencapaian sasaran operasional, penyelenggaraan jasa dan pengelolaan

perangkat telekomunikasi.

b. Deputy Kakandatel

Merupakan Wakil Kakandatel yang secara fungsional

membawahi beberapa dinas dan unit organisasi dalam perusahaan.

Deputy kakandatel bertanggung jawab atas operasional kegiatan

operasional kegiatan yang dilakukan pada unit tersebut.

c. Bagian Bang Bisnis (Pengembangan Bisnis)

Merupakan unit kerja yang bertanggung jawab atas perumusan

penyediaan stategi implementasi kebijakan, metode, program operasi,

teknik, pelayanan, pemasaran, pengembangan usaha dan pengendalian

kinerja.

d. Bagian Sisfo (Sistem Informasi)

Merupakan unit kerja pendukung yang bertanggung jawab atas

penyediaan dan pengelolaan system informasi untuk membantu

Page 48: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

manajemen dalam pengendalian jalan dan kecepatan layanan kepada

pelanggan.

e. Bagian SDM dan ADM (Sumber Daya Manusia dan Administrasi)

Merupakan unit kerja penolong yang bertanggung jawab atas

perencanaan dan penyediaan dukungan financial kepada unit-unit di

kakandatel serta menyelenggarakan system akuntansi sesuai dengan

kebijakan perusahaan

f. Bagian Keuangan

Merupakan unit kerja pendukung yang bertanggung jawab atas

perencanaan dan penyediaan dukungan financial kepada unit- unit di

kakandatel serta menyelenggarakan system akuntansi sesuai dengan

kebijakan perusahaan.

g. Bagian Pembangunan Logistik

Merupakan unit kerja pendukung yang bertanggung jawab atas

perencanaan, pengelolaan, pendistribusian, pengadministrasian, dan

pengendalian kesesuaian teknik.

h. Dinans Operasi Harian Sentradaya

Merupakan unit kerja yang bertanggung jawab atas pencapaian

sasaran operasi dan pemeliharaan perangkat sentral telepon, transmisi, dan

perbaikan perangkat telekomunikasi di Kakandatel.

Page 49: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

i. Dinas Operasi Harian Jaringan Akses PLG

Merupakan unit operasional yang bertanggung jawab atas

pencapaian sasaran operasi dan pemeliharaan jaringan akses pelanggan

meliputi jaringan kabel dan non kabel.

j. Dinas Niaga

Merupakan unit operasional yang bertanggung jawab atas

pencapaian sasaran bisnis jasa telekomunikasi dalam lingkup pelayanan

jasa telekomunikasi serta melaksanakan strategi retensi pelanggan melalui

peran Account Manajemen.

Page 50: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

4. Anak Perusahaan

Sementara itu, TELKOM menumbuh kembangkan sinergi di

antara jajaran TELKOM Group dalam upaya mengantisipasi tantangan

yang muncul di Indonesia dari meningkatnya dinamika dari industri

telekomunikasi baik di tingkat domestik, regional maupun global.

Ekspansi usaha PT. Telkom Indonesia Tbk. untuk mencapai visi

Perusahaan didukung oleh anak Perusahaan dan Perusahaan asosiasi

lainnya yang bergerak di berbagai bidang usaha, sebagai berikut:

a. Kepemilikan langsung lebih dari 50%

Tabel 2. Data Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT. Telkom IndonesiaTbk.(Kepemilikan langsung lebih dari 50%)

Anak Perusahaan(*) TanggalPendirian/

Akuisisi

Jenis Usaha Kepemilikan

PT. Telekomunikasi Selular(“Telkomsel”)

26 Mei1995

Jasa telepon mobile seluler(GSM).

TELKOM(65%)

PT. Multimedia Nusantara(“Metra”)

9 Mei 2003Multimedia, TV

berlangganan, LayananSistem Informasi

TELKOM(100%)

PT. TelekomunikasiIndonesia International(“TII”)

31 Juli 2003

Telepon tidak bergerak(KSO-III Jabar & Banten),

telekomunikasiinternasional.

TELKOM(100%)

PT Pramindo IkatNusantara (“PIN”)

15 Agustus2002

Jasa pembangunantelekomunikasi.

TELKOM(100%)

PT. Infomedia Nusantara(“Infomedia”)

22September

1999

Buku petunjuk telepon &layanan

informasi, Call Center.

TELKOM(100%)

PT. Indonusa Telemedia(“Indonusa”) 7 Mei 1997

Multimedia (TVberlangganan, internet).

TELKOM(100%)

PT. Graha Sarana Duta(“GSD”) 25 April

Jasa pengelolaan gedung,jasa kontruksi dan

TELKOM

Page 51: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

2001 pengembangan. (99,99%)

PT. Napsindo PrimatelInternasional (“Napsindo”)

29 Des1998

Network access point.TELKOM

(100%)

Sumber: www.telkom.co.id

b. Kepemilikan langsung antara 20% sampai dengan 50%

Tabel 3. Data Anak Peusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT. Telkom IndonesiaTbk. (Kepemilikan langsung antara 20% sampai dengan 50%)

Anak Perusahaan(*) TanggalPendirian/

Akuisisi

Jenis Usaha Kepemilikan

PT. Patra TelekomunikasiIndonesia (“Patrakom”)

28 Sept1995

Layanan VSATTELKOM(40%)

PT. Citra Sari Makmur(“CSM”)

14 Februari1986

Layanan VSAT dan jasakonsultasi.

TELKOM(25%)

PT. Pasifik Satelit

Nusantara (“PSN”)2 Juli 1991

Transponder satelitkomunikasi dan selulerberbasis satelit.

TELKOM(22,38%)

Sumber: www.telkom.co.id

c. Kepemilikan langsung kurang dari 20%

Tabel 4. Data Anak Peusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT. Telkom IndonesiaTbk. (Kepemilikan langsung Kurang dari 20%)

Anak Perusahaan(*) TanggalPendirian/

Akuisisi

Jenis Usaha Kepemilikan

PT. Batam BintanTelekomunikasi (“BBT”)

15 Juni1996

Telepon tidak bergerak

(di pulau Batam & Bintan)

TELKOM(5%)

PT. PembangunanTelekomunikasi Indonesia(“Bangtelindo”)

24 Des1993

Jasa konstruksi dan

pemeliharaan sarana

telekomunikasi

TELKOM(2,11%)

Page 52: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Sumber: www.telkom.co.id

d. Kepemilikan tidak langsung

Tabel 5.Data Anak Peusahaan dan Perusahaan Asosiasi. PT. Telkom IndonesiaTbk. (Kepemilikan Tidak langsung)

Anak Perusahaan(*) TanggalPendirian/

Akuisisi

Jenis Usaha Kepemilkan

PT. Metranet (“Metra-Net”) 17 April2009

Jasa portal multimediaMetra

(100%)

PT. Sigma Cipta Caraka(“Sigma”) 1 Mei 1987 Penyedia IT & Solution

Metra(100%)

PT TelekomunikasiIndonesia International PteLtd (“TII Pte Ltd”)

6 Desember2007

Telekomunikasi TII (100%)

PT. Administrasi Medika(“AdMedika”)

25 Februari2010

Jasa administrasi asuransikesehatan

Metra (75%)

PT. Balebat Dedikasi Prima(“Balebat”)

1 Oktober2003

PercetakanInfomedia

(65%)

Telekomunikasi SelulerFinance Limited (“TSFL”)

22 April2002

KeuanganTelkomsel

(65%)

PT. Finnet Indonesia(“Finnet”)

31 Oktober2005

Penyedia infrastrukturkomunikasi data perbankan& e-payment

Metra (60%)

Page 53: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

PT. Melon Indonesia(“Melon”) 16 Agustus

2010Jasa nilai tambah teleponi &jasa multimedia lainnya

Metra (51%)

Scicom Bhd. (“Scicom”)31

Desember2007

Penyedia jasa contact centerTII

(29,71%)

Sumber: www.telkom.co.id

5. Produk dan Layanan

TELKOM telah melakukan transformasi bisnis untuk

mempertahankan kesinambungannya sebagai pemimpin pasar dalam

bisnis telekomunikasi domestik. Pengembangan usaha dilakukan untuk

mengakomodasi kebutuhan seluruh segmen pelanggan, baik pelanggan

biasa, pelanggan korporasi, ataupun operator telekomunikasi berlisensi

lainnya. Dalam waktu yang sama, tren permintaan yang dinamis

menyediakan peluang usaha yang signifikan. Sebagai operator

telekomunikasi terpadu, sesuai dengan strategi usaha TELKOM,

pengembangan usaha yang perusahaan lakukan berbasis pada

kemampuan inti di bidang telepon kabel tidak bergerak, telepon nirkabel

tidak bergerak, seluler, data & internet serta jaringan & interkoneksi,

dengan pergeseran paradigma bisnis ke arah TIME sebagai masa depan

bisnis telekomunikasi di Indonesia.

Kekuatan TELKOM sebagai penyedia solusi total bagi para

pelanggan terlihat pada sinergi dari seluruh potensi yang dimiliki untuk

meraih posisi pasar yang kuat di tengah persaingan bisnis

telekomunikasi yang semakin ketat. Sinergi juga dilakukan bersama

Page 54: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

dengan TELKOMGroup, khususnya dalam berbagai kegiatan promosi

dan pemasaran

a. Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak :

TELKOM Lokal adalah layanan untuk panggilan antar

pelanggan, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah,

lokal misalnya area 021 untuk Jakarta dan sekitarnya atau area 031 untuk

Surabaya. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp250

per pulsa (enam detik).

TELKOM SLJJ atau panggilan SLJJ (Sambungan Langsung

Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia.

Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area.

Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal

panggilan itu dilakukan.

TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara

dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi

dengan panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor

akses 107. Sebelumnya, layanan ini dikenal dengan TELKOM

International Call (“TIC”) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada

bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, kami mengubah namanya

menjadi TELKOMSLI-007.

TELKOM Speedy merupakan layanan internet broadband yang

memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”)

Page 55: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps (downstream). Speedy

menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara

bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel

yang sudah ada.

b. Sambungan Telepon Nirkabel TidakBergerak:

TELKOMFlexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data

yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple

Access) 2000-IX. Layanan ini terbatas pada satu kode area tertentu

(limited mobility) dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya

dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif

telepon rumah (PSTN TELKOM). TELKOMFlexi menawarkan tiga

layanan dasar: suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah. Layanan

bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).

c. Seluler

Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler

dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian

produknya, seperti Kartuhalo, Simpati dan kartu As, Telkomsel

menawarkan layanan pascabayar dan layanan prabayar. Para pelanggan

dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan

layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP,

GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional, mobile banking, CSD dan

EDGE.

Page 56: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Kartuhalo diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan

merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir

tahun 2010 kami memiliki 2,1 juta pelanggan kartuhalo, dengan pangsa

pasar sekitar 45,2% dari pelanggan pascabayar, kartuhalo merupakan

layanan pasca bayar paling populer di Indonesia yang menyediakan

layanan yang disesuaikan bagi pelanggan dengan berbagai kepentingan.

Simpati merupakan layanan pra bayar isi ulang yang paling

komprehensif dan menyediakan harga terbaik pada waktu off-peak.

Kartu As adalah produk entry-model paling unggul dan kartu pra

bayar pertama yang menyediakan tarif per detik. Produk ini disediakan

bagi segmen pasar yang lebih memperhatikan biaya, dengan menyediakan

rangkaian layanan yang inovatif dan efektif secara biaya.

d. Data dan Internet

TELKOM Global-01017 merupakan layanan premium

panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet

dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 232 kode negara

tujuan. Tarif layanan ini adalah 25% dari tarif SLI untuk semua negara

dan tidak mengenal tarif rata untuk setiap waktu (time band). Layanan

TELKOMGlobal-01017, tidak memerlukan perangkat tambahan untuk

mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.

TELKOM Save adalah layanan panggilan jarak jauh dan

panggilan VoIP internasional yang sejenis dengan TELKOMGlobal-

01017, namun menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat

Page 57: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan

terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN,

selanjutnya memutar nomor tujuan. Tarif layanan yang dikenakan adalah

24% dari tarif SLI. Pelanggan pascabayar dan prabayar dapat

memanfaatkan layanan ini.

TELKOM Net Instan merupakan layanan akses internet dial-up

tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang

mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Dalam

menggunakan layanan ini, pelanggan cukup mengakses konfigurasi

koneksi internet di komputer dan mengisi dial number dengan 0809 8

9999. Pada saat login, pelanggan cukup mengisi user name:

telkomnet@instan dan password: TELKOM. Biaya pemakaian

dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya pemakaian

tersebut disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.

Plasa.com (www.plasa.com) merupakan layanan portal web

TELKOM yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet

berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan

nasional. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya:

layanan email gratis, online web forum, online classified ads services,

online blogging untuk netters, electronic cards services, online webchat

services dan IRC-like webchat, online messaging services, RSS news clips

dan Komunitas Sekolah Indonesia (“KSI”).

Page 58: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Kartu i-VAS. Untuk mendukung para pengguna internet,

TELKOM mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”)

yang merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk

mengakses berbagai konten atau layanan internet. Kartu i-VAS ini

ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya yang dapat

memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu

besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.

e. Jaringan dan Interkoneksi

TELKOM Intercarrier merupakan layanan interkoneksi dan

wholesale untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya yang dikenal

dengan OLO (Other Licensed Operator). TELKOMIntercarrier

menyediakan layanan interkoneksi domestik dan internasional, layanan

satelit, penyewaan jaringan, penggunaan bersama akan infrastruktur danf

asilitas, layanan data dan layanan akses jaringan.

f. Telkom Solution Business Partner (“TSBP”)

PT. Telkom Indonesia Tbk memberikan solusi yang sesuai

dengan pelanggan perusahaan maupun UKM. Layanan TSBP ini

mencakup seluruh produk dan layanan TELKOM, TELKOMGroup

maupun mitra pendukung. Layanan TSBP dalam bentuk konektivitas

yang banyak digunakan oleh pelanggan perusahaan dan UKM terdiri dari

jasa jaringan (XPDR, IDR,VSAT, penyewaan jaringan), DATAKOM

(VPN IP, VPN Frame Relay, Dinaccess, Infonet, Metro Ethernet, ADSL

Link, ISDN), dan akses internet (IP Transit, Astinet, Speedy).

Page 59: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

g. Lain- lain

TELKOMVision. TELKOMVision merupakan nama produk

dari PT Indonusa Telemedia, anak perusahaan kami yang bergerak di

bidang TV berlangganan. Layanan yang diberikan TELKOMVision

terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit. TV kabel

menggunakan Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”), suatu teknologi yang

menggabungkan dua physical access yaitu serat optik dan kabel coaxial.

Saluran TV premium seperti HBO, Cinemax dan Star Movie juga

disediakan dalam satu paket dasar tanpa harus menambah biaya sewa

bulanan.

Pelanggan TELKOMVision dapat menggunakan layanan internet

broadband dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstream dan 512

Kbps upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan.

Dengan menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface

Specification (“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung

dengan jaringan TELKOMNet melalui Divisi Multimedia kami.

Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga melayani

TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur

satelit TELKOM, yaitu satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan

teknologi perpanjangan C-band dengan tambahan perangkat berupa

parabola mini dan dekoder.

h. Layanan Bernilai Tambah

Page 60: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

PT. Telkom Indonesia Tbk bertujuan untuk menggabungkan

sebanyak mungkin layanan bernilai tambah bersama dengan produk inti

kami untuk memaksimalkan pendapatan dan meningkatkan posisi pasar.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Analisis Perolehan Laba

Perolehan Laba Bersih dapat dijadikan sebagai suatu ukuran

kinerja perusahaan selama suatu periode tertentu, dimana laba dihasilkan

dari kegiatan operasi perusahaan. Satu dari banyak definisi tentang laba

yang diterima secara luas menyatakan bahwa laba adalah suatu ukuran

yang menunjukkan berapa besar harta yang masuk melebihi harta yang

keluar. Laba diukur sebagai selisih antara arus masuk sumber daya

(pendapatan dan keuntungan) dan arus keluar (beban dan kerugian) selama

periode waktu tertentu.

Pada PT. Telkom Indonesia Tbk ukuran laba sangatlah penting

karena laba menggambarkan kinerja manajemen dalam menghasilkan

keuntungan untuk membayar bunga kreditur, dividen, dan pajak

pemerintah. Berikut ini perolehan laba PT. Telkom Indonesia Tbk dari

tahun 2010 – 2015:

Tabel 6. Data Perolehan Laba PT. TELKOM INDONESIA Tbk PeriodeTahun 2010- 2015 (Angka dalam jutaan rupiah)

TahunLaba Bersih

Varibel X (Rp)

PersentasePerubahan

Perolehan Laba

2010 79.935.660 -

2011 110.055.77037.68%

Page 61: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

2012 128.570.18016.82%

2013 (106.717.860)(17.00%)

2014 113.988.2606.81 %

2015 122.142.3507.15 %

Sumber: www.telkom.co.id

Berdasarkan dari tabel 7, dapat dilihat bahwa perolehan laba PT.

Telkom Indonesia Tbk dari tahun buku 2010 sampai dengan tahun buku

2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 TELKOM membukukan

laba bersih senilai Rp110,055 juta atau naik sekitar 37,68 % dibanding

tahun sebelumnya yakni Rp.79,935 juta. Dimana pendapatan dari seluler

memberikan kontribusi Rp206,220 juta atau naik sebesar 41% dari tahun

sebelumnya. Selanjutnya pada tahun 2012 TELKOM mencatat laba bersih

sebesar Rp128,570 juta atau melonjak 16,82 % dari tahun 2011. Layanan

seluler memberikan kontribusi terhadap pendapatan TELKOM, mencapai

Rp22,60 juta, naik 9,8 persen dari pendapatan tahun sebelumnya,

pendapatan telepon tetap sebesar Rp11 juta, sedangkan dari data dan

internet tercatat Rp14,7 juta atau tumbuh 62 % dibanding tahun 2011.

Selanjutnya pada tahun buku 2013 perolehan laba PT. Telkom

Indonesia Tbk. mencatat perolehan laba senilai Rp 106.717.860 juta,

turun sebesar 17% di bandingkan dengan tahun buku 2012 senilai Rp

128.570.180 juta. Hal ini disebabkan oleh kebijakan penurunan tarif

interkoneksi yang tentunya juga tidak kecil pengaruhnya terhadap

Page 62: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

pendapatan TELKOM, selain itu keluarnya kebijakan migrasi Flexi dari

frekuensi 1.900 MHz ke 800 MHz di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Namun demikian, karena regulasi tersebut ditujukan untuk kepentingann

yang luas, Telkom mendukungnya, tentu dengan segala konsekuensinya.

Kebijakan migrasi Flexi ini memakan biaya dan mengikis pangsa pasar

Telkom Flexi di Jakarta, Jabar dan Banten, dan lain-lain.

Kemudian pada tahun 2014- 2015 perolehan laba PT. Telkom

Indonesia Tbk. kembali mengalami kenaikan. dari Rp106.717.860 juta

pada tahun buku 2013, menjadi Rp 113.988.260 juta pada tahun buku

2014, atau naik sebesar 6.81%. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

mencatat laba bersih tahun buku 2015 senilai Rp122.142.350 juta, atau

naik 7,15 % dibanding tahun buku 2014. Pertumbuhan ini didorong oleh

Pertumbuhan pada pendapatan data, internet dan teknologi informatika,

terutama berasal dari pendapatan internet dan data komunikasi yang

disebabkan oleh peningkatan yang signifikan atas jumlah pelanggan dan

user layanan pita lebar fixed maupun mobile, yaitu Speedy dan Flash,

masing-masing sebesar 79% dan 67%. Disamping pendapatan internet,

pendapatan SMS juga terus mangalami pertumbuhan tiap tahunnya.

2. Analisis Kebijakan Pembayaran Dividen

Tidak semua laba yang diperoleh oleh perusahaan dibagikan

kepada pemegang saham. Perusahaan yang memiliki tingkat akumulasi

laba bersih yang cukup baik, dari suatu periode ke periode berikutnya,

Page 63: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

biasanya memiliki potensi untuk dapat membagikan membagikan sebagian

dari laba bersih tersebut kepada pemilik perusahaan (pemegang saham).

Didalam menentukan besarnya dividen yang dibayarkan, PT.

Telkom Indonesia tentunya harus memperhatikan beberapa hal. Pertama,

seberapa besar persentase yang akan dibagikan, kedua apakah akan

dibagikan dalam bentuk tunai atau bentuk lainnya, dan ketiga seberapa

stabil dividen yang akan dibagikan tersebut. Berikut ini pembayaran

dividen yang dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk dari tahun 2010-

2015:

Tabel 7.Data pembayaran dividen PT. Telkom Indonesia Tbk. Periode tahun2010- 2015 (Perolehan laba dan pembayaran dividen dalam jutaanrupiah).

TahunPerolehanLaba (RP)

PembayaranDividen (Rp)

JumlahLembarSaham

Laba Perlembar

Saham (RP)

DividenPer

LembarSaham(RP)

DPR (%)

Page 64: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1 2 3 4 5 = 2/4 6 = ¾7

=(6/5)100%

Page 65: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1. Bila r = 0 atau mendekati 0 maka dikatakan bahwa hubungan

antara dua variabel yang dianalisa sangat lemah dan bila r = +1 atau

mendekati +1 seperti dalam perhitungan diatas, maka dapat dikatakan

bahwa tingkat asosiasi atau korelasi antara kebijakan pembayaran Dividen

dan Perolehan Laba sangat kuat dengan nilai interpretasi sebesar 0,960

Selanjutnya jika r = -1 atau mendekati –1, maka korelasinya dikatakan

negatif, tanda positif dan negatif dalam koefisien korelasi memiliki arti

tertentu, bila r + maka korelasi antara kedua variabel yang dianalisa itu

bersifat searah. Sebaliknya bila r -1, maka koefisien korelasi antara kedua

variabel yang dianalisis akan berlawanan arah. Dengan demikian,

berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

kebijakan pembayaran Dividen dengan Perolehan laba mempunyai

hubungan yang sangat kuat dengan interpretasi nilai 0,960.

Berdasarkan data di atas maka diperoleh hasil pengolahan

analisis regresi sederhana :

a. Analisis Regresi

Hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada tabel 8 diperoleh

persamaan Y = 353033.353 + 0,503 yang berarti bahwa nilai

konstanta sebesar 353033,353 adalah besarnya kebijakan dividen (Y)

yang dicapai tanpa memperhatikan tinggi rendahnya laba, sedangkan nilai

koefisien regresinya sebesar 0,503X yang berarti setiap penambahan

variabel bebas (Perolehan Laba) sebanyak Rp 1, maka akan meningkatkan

Page 66: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

tingkat variabel terikat (Kebijakan Pembayaran Dividen) sebesar 0,503,

besarnya konstribusi pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

b. Analisis Korelasi

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi laba dengan

kebijakan pembayaran dividen yang tergolong sangat kuat, dimana

diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,96 yang ditunjukkan pada tabel 9.

c. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana

pengaruh perolehan laba terhadap kebijakan pembayaran dividen

berdasarkan analisis regresi sebelumnya. Serta, bagaimana penerapan

kebijakan dividen yang diterapkan PT. Telkom Indonesia Tbk.

Berdasarkan perbandingan pembayaran dividen 6 tahun terakhir yakni

2010 – 2015.

Berdasarkan analisis sebelumnya, didapatkan bahwa perolehan

laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan pembayaran

dividen, hasil analisis regresi diperoleh persamaan sebagai berikutY = 353033.353 + 0,503 yang berarti bahwa setiap penambahan

variabel bebas (Perolehan Laba) sebesar Rp 1, maka akan meningkatkan

tingkat variabel terikat (Kebijakan Dividen) sebesar 0,503.

Kemudian dari analisis selanjutnya untuk mengetahui besarnya

konstribusi perolehan laba (X) terhadap kebijakan pembayaran dividen

(Y), didapatkan nilai r = 0,960 dimana nilai ini menunjukkan hubungan

Page 67: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

yang sangat kuat, artinya perolehan laba (X) memiliki konstribusi sebesar

98% terhadap kebijakan pembayaran dividen (Y), kemudian sisanya

sebesar 8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Selanjutnya untuk mengetahui dan membandingkan kebijakan

dividen yang diterapkan PT. Telkom Indonesia Tbk. Berdasaran jenis-jenis

kebijakan dividen yang pada umumnya diterapkan oleh perusahaan,

sebagaimana dikemukakan oleh Sutrisno (2005: 304).

PT. Telkom Indonesia Tbk di dalam kebijakan pembayaran

dividen, menerapkan kebijakan dividen yang bersifat Kebijakan Rasio

pembayaran dividen konstan yakni dalam kebijakan dividen ini, jumlah

dividen dibakukan sekian persen dari laba yang tersedia bagi para

pemegang saham perusahaan. Ini berarti denga laba yang berfluktuasi dari

waktu ke waktu, makabesarnya dividen yang dibayarkan perusahaan juga

berfluktuasi. Jika laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa

perusahan turun sangat drastis, maka jumlah dividen yang dibayarkan akan

sangat berkurang atau bahkan tidak ada.

Selanjutnya melihat serta membandingkan dengan besarnya

pembayaran dividen yang dikeluarkan PT. Telkom Indonesia Tbk. Pada

tabel 8 diperoleh tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami

peningkatan laba secara berturut-turut tiap tahunnya yang juga diikuti

dengan peningkatan pembayaran dividen tiap tahunnya yang dilakukan

oleh perusahaan, kemudian pada tahun 2013 terjadi penurunan laba yang

kemudian berdampak pada pnurunan pembayaran dividen yang dilakukan

Page 68: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

perusahaan. Pada tahun 2014 perusahaan mengalami kenaikan perolehan

laba namun tidak diikuti dengan naiknya pembayaran dividen, melainkan

perusahaan kembali menurunkan pembayaran dividen. Hal ini berarti

pembayaran dividen yang dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk telah

sesuai dengan kebijakan pembayaran dividen yang diterapkan, yakni

kebijakan rasio pembayaran dividen konstan, dimana dividen yang

dibayarkan akan tergantung pada perolehan laba perusahaan. Kebutuhan

investasi, keadaan keuangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan

oleh pemegang saham.

Page 69: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan persamaan Y = 353033.353 +0,503 Nilai konstanta 353033,353 dari kebijakan pembayaran dividen

tanpa memperhatikan tinggi rendahnya perolehan laba, sedangkan nilai 0,503

berarti setiap meningkatnya perolehan laba sebesar Rp 1 maka akan terjadi

peningkatan sebesar 0,503 terhadap kebijakan pembayaran dividen.

2. Besarnya korelasi perolehan laba dengan kebijakan pembayaran dividen yaitu

sebesar 0,960 dimana hubungannya tergolong sangat kuat, sedangkan

koefisien R2 = 0,922, yang berarti kontribusi perolehan laba terhadap

kebijakan pembayaran dividen sebesar 92 %, sedangkan sisanya 8 %

dipengaruhi oleh faktor lain.

3. kebijakan pembayaran dividen yang dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia

Tbk. telah sesuai dengan kebijakan pembayaran dividen yang diterapkan,

yakni Kebijakan Rasio Pembayaran-Dividen Konstan, dimana PT.Telkom

Indonesia Tbk. menetapkan kebijakan pembayaran dividennya berkisar

antara 50% sampai dengan 55% dari perolehan laba perusahaan untuk tiap

tahunnya. Selain itu kebutuhan investasi, keadaan keuangan dan faktor-

faktor lain yang dianggap relevan oleh perusahaan juga mempengaruhi

kebijakan pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan .

64

Page 70: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

2

B. Saran

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian

pada PT. Telkom Indonesia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka

diajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil

keputusan mengenai kebijakan dividen yang ditetapkan perusahaan, untuk

penelitian selanjutnya, dan bagi investor sebelum berinvestasi pada

perusahaan yang diminatinya yaitu:

1. Sebaiknya kebijakan dividen yang diterapkan oleh TELKOM adalah

kebijakan Dividen yang stabil. Karena kebijakan pembayaran dividen ini

lebih memberikan informasi yang baik kepada para investor terhadap

perusahaan di masa mendatang serta mampu memelihara kesan yang positif

terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan karena pada kebijakan ini

besarnya dividen yang dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap,

walau terjadi fluktuasi dalam pendapatan bersih. Dibandingkan dengan

kebijakan dividen rasio pembayaran konstan yang sekarang diterapkan

TELKOM

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan perbandingan kebijakan

deviden antara PT. Telkom Indonesia Tbk dengan perusahaan yang

sejenis, dimana peneliti selanjutnya harus sama-sama meninjau berdasarkan

harga saham masing-masing perusahaan sebagai salah satu variabel

penelitian.

Page 71: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

3

3. Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada salah satu

perusahaan atau objek saham sebaiknya investor melakukan analisis

terhadap kinerja perusahaan, atau investor hendaknya meminta bantuan

kepada pialang yang tepat sehingga mengahasilkan pengembalian tertentu

dan meminimalisasi resiko.

Page 72: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Surabaya: Ghalia

Indonesia.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta: BPFE

YOGYAKARTA

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali

Pers

Https://www.google.com/search?q=hasil+olahan+data+pt.telkom+2014&ie=utf-

8&oe=utf-8

Https://www.google.com/search?q=www.telkom.co.id&ie=utf-8&oe=utf-8

Lumbantoruan, Magdalena.2003.Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen,

Cetakan kedua. Jakarta: PT. Delta Pamungkas

Martono; Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Martono. 2005.Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekosinia.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Riyanto, Bambang.2004.Dasar-Dasar pembelanjaan Perusahaan. Yayasan

Penerbit Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Sartono, Agus.2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE YOGYAKARTA

Sugiarso; Wanani. 2005. Manajemen Keuangan (Pemahaman Laporan

Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal serta Pengukuran

Kinerja Persahaan). Yogyakarta: Media Pressindo

Page 73: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

Sugiono. 2010. Statistik Untuk Penelitian.Bandung: Alfamedia.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kedua Belas. Bandung:

Alfabeta.

Sundjaja; Ridwan; Barlian Inge. 2001. Manajemen Keuangan Dua. Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Prenhallindo.

Sutrisno. 2005.Manajemen Keuangan :Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayu Media.

Page 74: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nurfaisah, Lahir di Sinjai, 07 Desember 1993.Penulis

adalah anak kedua dari tiga bersaudara, anak dari

pasangan Ayahanda Tamrin dan Ibunda Tisnawati.

Jenjang pendidikan mulai Sekolah tingkat dasar SDN 68

Carumbaang tamat tahun 2006, kemudian lanjut ke SMP

Negeri 1 Sinjai Barat dan lulus pada tahun 2009,

kemudian lanjut ke SMA Negeri 1 Sinjai Barat dan tamat pada tahun 2011. Pada

tahun 2012 penulis melanjutkan study di Makassar tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Makassar mengambil jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, selesai pada tahun 2016.

Page 75: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …
Page 76: SKRIPSI PEROLEHAN LABA PADA PT. TELKOM INDONESIA Tbk …

DOKUMENTASI