4
MENINGITIS TUBERKULOSA NO. DOKUMEN 02.01.29/ SPO/YNM/2014 NO. REVISI 1 HALAMAN 1/3 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan, DIREKTUR RS MITRA SEHAT MEDIKA Dr.IQBAL SAYYIDIL AFFAN PURBA PENGERTIAN : Meningitis Tuberkulosa adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TUJUAN : Melaksanakan pelayanan Ilmu Kesehatan Anak yang komprehensif, cepat, tepat, akurat dan optimal. KEBIJAKAN : 1. SMF Kesehatan Anak 2. Pelayanan penderita rawat inap dan rawat inap lainnya. 3. Tenaga pelayanan kesehatan terdiri dari dokter spesialis anak (SpA), dokter umum, perawat dan tenaga penunjang medik PETUGAS : 1. Dokter Spesialis Anak 2. Dokter Umum 3. Tenaga Keperawatan dan penunjang PROSEDUR : 1

SOP Meningitis TB1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ancuerrrrritttt

Citation preview

Page 1: SOP Meningitis TB1

MENINGITIS TUBERKULOSA

NO. DOKUMEN

02.01.29/SPO/YNM/2014

NO. REVISI

1

HALAMAN

1/3

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit Ditetapkan, DIREKTUR

RS MITRA SEHAT MEDIKA

Dr.IQBAL SAYYIDIL AFFAN PURBA

PENGERTIAN :Meningitis Tuberkulosa adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

TUJUAN :Melaksanakan pelayanan Ilmu Kesehatan Anak yang komprehensif, cepat, tepat, akurat dan optimal.

KEBIJAKAN :1. SMF Kesehatan Anak2. Pelayanan penderita rawat inap dan rawat inap lainnya.3. Tenaga pelayanan kesehatan terdiri dari dokter spesialis anak (SpA), dokter

umum, perawat dan tenaga penunjang medik

PETUGAS :1. Dokter Spesialis Anak2. Dokter Umum3. Tenaga Keperawatan dan penunjang

PROSEDUR :

Faktor Risiko/ dan predisposisiMalnutrisi, pengguna kortikosteroid, keganasan, penyalah gunaan obat, infeksi HIV , TBC miliar

Gambaran KlinikAnamnesis adanya riwayat demam kronis, kejang, penurunan berat badan, kejang. Imunisasi BCG, kontak dengan penderita tuberculosis dewasa.

Manifestasi klinis dibagi 3 stadium1. Stadium I

1

Page 2: SOP Meningitis TB1

MENINGITIS TUBERKULOSA

NO. DOKUMEN

02.01.29/SPO/YNM/2014

NO. REVISI

1

HALAMAN

2/3

Predominan gejala gastrointestinal, pasien tampak apatis atau iritable, nyeri kepala intermiten.

2. Stadium IIKesadaran somnolent, disorieiitasi, disertai tanda ranigsang Meningeal. refleks tendon meningkat, Kelumpuhan nervus VI, VII, IV,VI dan III.

3. Stadium IIIPasien koma , pupil lerfiksasi, spasme klonik, pernatasan IiTegular. hidrosefalus pada dua pertiga kasus dengan lama sakit 3 minggu.

PenunjangPemeriksaan darah perifer langkap, gula darah, elektrolit,Pemeriksaan CT scan kepalaPemeriksaan Rontgen foto dadaUji TuberkulinEEG

Terapi 1. Terapi Suportif ( sama seperti pada meningitis bakteri) 2. Terapi kausatif 3. Pemberian obat anti tuberkulosa

Sesuai rekomendasi American Academic of Pediatric 1994, dengan pemberian 4 macam obat selama 2 bulan, dilanjutkan pemberian INH dan Rifampisin selama 10 bulan. Dosis obat antituberkulosa adalah sebagai berikut :a. Isoniazid (INH) 5-10 mg /kgBB/hr, max 300 mg/hrb. Rifampisin 10 -20 mg/kgBB/hr, max 600 mg/hr.c. Pirazinamid 20 -40 mg/kgBB/hr, max 2000 mg/hrd. Ethambutol 15 -25 mg/kgBB/hr, max 2500 mg/hr.e. Streptomicin inj 20 mg/kgBB/hr.f. Prednison 1-2 mg/kgBB/hr selam 2-3 minggu, kemudian tapp-off

Pemantauan2. Terapi3. Efek samping obat pemeriksaan darah tepi, fungsi hati4. Komplikasi5. Tanda tekanan intrakranial meningkat, hidrosefalus6. Gangguan pendengan, penglihatan, endokrin

Prognosis

2

Page 3: SOP Meningitis TB1

MENINGITIS TUBERKULOSA

NO. DOKUMEN

02.01.29/SPO/YNM/2014

NO. REVISI

1

HALAMAN

3/3

- Makin muda usia makin jelek.- Tergantung pada stadium penyakit saat pengobatan.- Angka kematian 10-20%

UNIT TERKAIT :1. IRNA2. LABORATORIUM3. RADIOLOGI

3