8
Pengertian Pemulangan Pasien(discharge planning) Perencanaan pemulangan merupakan proses perencanaan sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Dalam pelaksanaan proses perencanaan sistematik tersebut perawat memiliki peranan penting. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien di RumahSakit . Peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien luka bakar dapat dilihat dari bagaimana perawat melakukan pengkajian kebutuhan persiapan pulang pasien luka bakar memberikan edukasi bagi pasien dan keluarga, melatih pasien dan keluarga untuk mempersiapkan pasien kembali ke masyarakat, serta dalam menginformasikan rujukan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pemulangan pada pasien luka bakar dilakukan dengan baik di Rumah Sakit . Untuk itu, perawat di Rumah Sakit harus lebih memperhatikan pentingnya perencanaan pemulangan yang optimal bagi pasien luka bakar . Perawat juga harus lebih menyadari bahwa perencanaan pemulangan adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien luka bakar setelah dipulangkan dari rumah sakit Persiapan sebelum kepulangan pasien Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan pasien dapa terpenuhi dengan baik. Berikan informasi tentang sumber –sumber pelayanan di masyarakat kepada pasien Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga informasi tentang pemberian obat yang benar seperti pengaturan diet, dan hal yang harus di hindari. Pada hari pemulangan pasien Berikan peluang kepada pasien dan keluarga untuk bertanya cara perawatan di rumah

Sop Pemulangan Pasien Dll

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DLL

Citation preview

Page 1: Sop Pemulangan Pasien Dll

Pengertian Pemulangan Pasien(discharge planning)

Perencanaan pemulangan merupakan proses perencanaan sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Dalam pelaksanaan proses perencanaan sistematik tersebut perawat memiliki peranan penting. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien di RumahSakit .

Peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien luka bakar dapat dilihat dari bagaimana perawat melakukan pengkajian kebutuhan persiapan pulang pasien luka bakar memberikan edukasi bagi pasien dan keluarga, melatih pasien dan keluarga untuk mempersiapkan pasien kembali ke masyarakat, serta dalam menginformasikan rujukan.

Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pemulangan pada pasien luka bakar dilakukan dengan baik di Rumah Sakit . Untuk itu, perawat di Rumah Sakit harus lebih memperhatikan pentingnya perencanaan pemulangan yang optimal bagi pasien luka bakar . Perawat juga harus lebih menyadari bahwa perencanaan pemulangan adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien luka bakar setelah dipulangkan dari rumah sakit

Persiapan sebelum kepulangan pasien          Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan pasien dapa

terpenuhi dengan baik.         Berikan informasi tentang sumber –sumber pelayanan di masyarakat kepada pasien          Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga informasi tentang pemberian obat yang benar

seperti pengaturan diet, dan hal yang harus di hindari.Pada hari pemulangan pasien

         Berikan peluang kepada pasien dan keluarga untuk bertanya cara perawatan di rumah         Periksa order pulang dari dokter tentang resep , perubahan tindakan pengobatan , atau alat –alat

khusus yang di perlukan .         Pastikan kepada pasien untuk transportasi pulang         Tawarkan kepada pasien dan keluaraga untuk minta bantu jika di butuhkan         Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah masih ada sisa pembayaran yang

harus di lunasi.

Kewajiban Pasien adalah sebagai berikut :

1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit 2. Mematuhi segala instruksi Dokter dan Perawat dalam

pengobatannya;

Page 2: Sop Pemulangan Pasien Dll

3. Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada Dokter yang merawat;

4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit dan/atau Dokter;

5. Mematuhi hal-hal yang telah disepakati/diperjanjikan

K3 dalam Pelayanan Kesehatan PuskesmasPuskesmas merupakan tempat kerja serta tempat berkumpulnya orang-orang sehat (petugas

dan pengunjung) dan orang-orang sakit (pasien), sehingga puskesmas merupakan tempat yang

mempunyai resiko kesehatan mapun kecelakaan kerja resiko tertinggi. Berdasarkan Kepmenkes

Nomer 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) menyatakan bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaken/kota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan

diwilayah kerjanya. (Silalahi bennet dkk, manajemen keselamatan dan keselamatan kerja,

jakarta, sbdodadi, 1995)

1.      Puskesmas

Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan

kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja nya dalam bentuk kegiatan

pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan

tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut

Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas

kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan

di suatu wilayah kerja.

a.      Perencanaan Puskesmas

Arah perencanaan puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat 2010. Dalam

perencanaan puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai kondisi

kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan. Pada dasarnya ada 3 langkah penting dalam

penyusunan perencanaan yaitu :

Page 3: Sop Pemulangan Pasien Dll

1)      identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan

kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan

2)      identifikasi potensi sumber daya masyarakat dan provider, dan

3)      menetapkan kegiatan -kegiatan untuk menyelesaikan masalah.

Hasil perencanaan puskesmas adalah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun yang akan

datang setelah dibahas bersama dengan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Setelah mendapat

kejelasan dana alokasi kegiatan yang tersedia selanjutnya puskesmas membuat Rencana

Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Proses perencanaan dapat menggunakan instrumen Perencanaan

Tingkat Puskesmas (PTP) yang telah disesuaikan dengan kondisi setempat atau dapat

memanfaatkan instrument lainnya.

b.      Penggerakkan Pelaksanaan

Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan penjabaran lebih rinci dari

rencana pelaksanaan kegiatan. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan puskesmas melalui

instrumen lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari :

1)      Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga

monitoring bulanan kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas program intern puskesmas.

2)      Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan pelaksanaan dan monitoring kegiatan

puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, Badan Penyantun Puskesmas atau badan sejenis

dan mitra yang lain puskesmas sebagai wujud tanggung jawab puskesmas perihal kegiatan.

c.       Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian

Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan

instrumen yang sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di puskesmas adalah:

1)      Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

2)      Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti dan stratifikasi.

2.      Kesehatan kerja puskesmas

Risiko petugas puskesmas terhadap kesehatan dan kecelakaan kerja dapat digambarkan

sebagai hasil penelitian di Jakarta Timut thn 2004, menunjukkan bahwa rendahnya perilaku

petugas kesehatan di puskesmas terhadap kepatuhan melaksanakan setiap prosedur tahapan

kewaspadaan universal dengan benar hanya 18,3% status vaksinasi Hepatitis B petugas

kesehatan puskesmas masih rendah sekitar 12,5% riwayat pernah tertusuk jarum bekas sekitar

84,2 %. Dalam puskesmas terdapat beberapa kerugian yang didapat jika tidak terlalu

Page 4: Sop Pemulangan Pasien Dll

memperhatikan Kesehatan dan keselamatan Petugas ataupun pasien. Kerugian Akibat

Kecelakaan Kerja dalam Puskesmas antara lain Kerugian Langsung yaitu Penderitaan pribadi,

rasa kehilangan dari anggota keluarga korban dan Kerugian Tak langsung (tersembunyi) yaitu

Kerusakan mesin dan peralatan, terganggunya produksi, terganggunya waktu kerja prtugas

Kesehatan dll. (Silalahi bennet dkk, manajemen keselamatan dan keselamatan kerja, jakarta,

sbdodadi, 1995)

a.       Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas

Upaya Kesehatan Kerja Di Puskesmas Ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat

dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.

Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor fomal dan informal dan berlaku

bagi setiap orang selain pekerja yang berada dilingkungan tempat kerja. Berdasarkan Kepmenkes

Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas menyatakan bahwa

puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya termasuk upaya

kesehatan kerja. Menurut International Labaour Organisation (ILO) diketahui bahwa 1,2 juta

orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja atau penyakit akibat hubungan kerja

(PAHK). Dari 250 juta kecelakaan, 3000.000 orang meninggal dan sisanya meninggal karena

PAHK oleh sebab itu diperkirakan ada 160 juta PAHK baru setiap tahunnya. Melihat data

tersebut maka sangat perlu diberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja kepada

masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas dengan tujuan meningkatkan kemampuan

pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan

akhirnya peningkatan produktivitas kerja . Adapun sasaran dari program ini adalah pekerja di

sektor kesehatan antara lain masyarakat pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik,

laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan

bidang kesehatan kerja, masyarakat pekerja diberbagai sektor pembangunan, dunia usaha dan

lembaga swadaya masyarakat.

Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara umum kita dapat melihat

langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelayanan

kesehatan kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi serta memperhatikan

aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah dengan cara terpadu

Page 5: Sop Pemulangan Pasien Dll

dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan melalui

pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Serta peningkatan

pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta aktif masyakarat khususnya

masyarakat pekerja. (Suma’mur, keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan, jakarta,

gunung agung, 1986).

b.    Sebab-sebab kecelakaan di Puskesmas

a.       Tindak perbuatan manusia baik pasien, pengunjung ataupun ptugas kesehatan yang tidak

memenuhi standar keselamatan (unsafe human acts).

b.      Keadaan- keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions)

80-85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia Suatu pendapat:

Langsung atau tidak langsung semua kecelakaan disebabkan oleh semua manusia yang terlibat

dalam suatu kegiatan. (International Labour Office, Geneva, pencegahan kecelakaan , Buku

pedoman, PT. Pustaka Binaan Presindo. Jakarta, 1989.)