Upload
tommy-widjaya
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Dr. Citra Dewi MKes
SOSIAL BUDAYA ?
KEBUDAYAAN ?
Mana yang termasuk kebudayaan
?
Pengertian dasar: Masyarakat dan KebudayaanMasyarakat: Tingkat sosial , perilaku, tindakan dapat diamati secara langsungKebudayaan : ide, pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan
Tidak dapat diamati secara langsung, melalui
wawancara
SOSIAL - BUDAYA
Tn A, 48 th. Tinggi, besar-gemuk . Dia dan istrinya asli Madura. Karyawan swasta, istrinya seorang ibu rumah tangga. Anak 4 tinggal serumah dengan mertua. tn A sejak 5 th yang lalu menderita hipertensi, rajin kontrol ke dokter dan minum obat dgn teratur karena dia tau penyakit darah tinggi harus minum obat seumur hidup.
Dokter heran: teknan darah Tn. A tdk pernah turun dai 170/110 mmHg
Hipertensi yang tidak terkontrol (1)
Dokter mengecek pada keluarganya istri dan anak-anak Tn. A membenarkan bahwa Tn A tdk pernah lupa minum obat dan rajin kontrol, tetapi menurut mereka Tn. A tidak pernah mau memantang makan jeroan dan santannya juga rokok dan kopi.
Kalau istrinya menyediakan makanan berupa sayur-sayuran bening dengan sedikit garam Tn A akan marah-marah dan membeli makanan di luar, terutama gulai jeroan, sate, soto santan, nasi padang, daging kambing dan durian bila sedang musim.
Hipertensi yang tidak terkontrol (2)
Kebiasaan makan jeroan ini juga diikuti oleh ke4 anaknya. Memang menurut mereka sejak tinggal di Madura sampai pindah ke Jakarta mereka jarang makan buah-buahan dan sayuran. Karena menurut mereka orang madura jarang makan sayur dan buah termasuk keluarga mereka seperti ibu, bapak, saudara, paman maupun bibinya.
Hipertensi yang tidak terkontrol (3)
Dokter sudah memberitahukan akibat-akibat buruk yg dapat muncul seperti serangan stroke dan serangan jantung apabila pantangan makan tersebut tidak dipatuhi.
Hipertensi yang tidak terkontrol (4)
Jawaban Tn A adalah: “habis susah dok. Saya itu sudah makan jeroan puluhan tahun, udah jadi kebiasaan keluarga dan bahkan anak saya yg paling kecil juga suka makan jeroan”. Belum lagi di kantor kalau mau makan siang atau abis rapat, makannya nasi padang. Yaaa gimana mau pantang!! Abis paling praktis, murah dan gampang dicari. Belum lagi kalau temen-temen ngerokok dan ngopi pasti ngajak-ngajak, kalau ga ikut pasti diledekin. Jadi saya ga mantang kecuali kalau sakit kepala banget, baru saya pantang. Lagian dok, mumpung masih hidup harus bisa makan enak.
Hipertensi yang tidak terkontrol (5)
Aspek ideal (tidak nyata) dari pelaku Merupakan gagasan-gagasan, pikiran-
pikiran, nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, pemaknaan dasar yang mempengaruhi/ melandasi munculnya perilaku.
Bukan hanya mitos, adat istiadat, tradisi, tari-tarian
Konsep Kebudayaan
Pengertian Dasar: Masyarakat dan kebudayaan
Masyarakat : tingkat sosial, perilaku, tindakan dapat diamati langsung
Kebudayaan : ide, pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan tidak dapat diamati langsung, melalui wawancara
Sosial Budaya
Hasil dari perpaduan: Lingkungan PerilakuKeturunan (populasi, distribusi
pddk)Pelayanan kesehatan
Paling besar pengaruhnya : lingkungan & perilaku
Derajat Kesehatan Masyarakat
Perilaku seseorang terkait pengetahuan, kepercayaan, nilai, norma dalam lingkungan sosialnya, berkenaan dengan etiologi, terapi atau pencegahan penyakit berdasarkan kebudayaannya masing-masing.
Perilaku dan Kebudayaan
Konsep Sehat – Sakit (1)
Konsep Sehat – Sakit (2)
Konsep Sehat – Sakit (3)
Perubahan Kebudayaan
Faktor penghambat perubahan (1)
Faktor penghambat perubahan (2)
Faktor penghambat perubahan (3)
Faktor penghambat perubahan (4)
Faktor penghambat perubahan (5)
Faktor Pendukung Perubahan (1)
Faktor Pendukung Perubahan (2)
• PBL Mhsw harus bisa mengidentifikasi, mengakses, mengelola ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan pasien.
• Tidak hanya mendalami ilmu kedokteran saja
belajar: penanggulangan pasien sebagai kesatuan yg utuh bio-psiko-sosial-budaya
Aspek SosBud pada pddk Kedokteran
Pasien tidak sendiri bagian dari komunitas terkecil (keluarga) tidak sendiri
bagian dari masyarakat dan lingkungan Dokter jangan melihat dari aspek klinik saja latar belakang mengapa menjadi sakit seperti itu
Membantu melihat/ menangkap hubungan interaksi antar manusia serta manusia lingkungan.
Mendorong Kemampuan mengenali aspek sosial budaya
Mendorong perubahan mindset (pola pikir)
Tujuan / Harapan
terimakasih