19
1 Nutrisi Ternak Itik I. Pendahuluan Di Indonesia, ternak itik penghasil telur cukup potensial disamping ayam. Kelebihan dari lebih tahan penyakit dibandingkan ayam ras. Umumnya, itik masih dipelihara secara tradisional, penggembalaan berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang lain. Semakin sempitnya areal penggembalaan, banyaknya kasus kematian ternak akibat keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini makin terancam kelestariannya. Salah satu usaha yang mampu mengatasi adalah mengalihkan sistem pemeliharaannya ke sistem intensif dengan cara dikandangkan. Pakan dan minum disediakan dalam kandang (Gambar 1). Air untuk berenang-renang tidak disediakan sehingga energinya untuk produksi telur. Keuntungan pemeliharaan itik secara intensif adalah produktivitas telur lebih tinggi, kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin serta biaya pemeliharaan lebih efisien . Produksi telur itik yang dipelihara dengan cara digembalakan rata-rata 124 butir/ekor/tahun, sedangkan dengan sistem pemeliharaan intensif telurnya dapat mencapai lebih dari 200 butir/ekor/tahun produksi lebih banyak, lebih stabil dan lebih baik mutunya daripada yang digembalakan. Pertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat tenaga. Seorang peternak dalam sistem penggembalaan hanya mampu merawat paling banyak 100 ekor itik, sedangkan dengan cara dikandangkan mampu merawat 600-1.000 ekor itik sekaligus, dengan demikian biaya tenaga kerja lebih sedikit dan usaha ini cocok dijadikan usaha keluarga . Semakin meningkatnya pemeliharaan itik secara intensif (dikandangkan), maka pengetahuan dan keterampilan tentang penyusunan ransum dan pemberian pakan sangat diperlukan. Dalam upaya untuk membantu peternak itik dalam penyusunan ransum yang tepat guna, efisien dan hemat telah dilakukan beberapa

staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

1

Nutrisi Ternak Itik

I. Pendahuluan

Di Indonesia, ternak itik penghasil telur cukup potensial disamping ayam. Kelebihan dari lebih tahan penyakit dibandingkan ayam ras. Umumnya, itik masih dipelihara secara tradisional, penggembalaan berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang lain. Semakin sempitnya areal penggembalaan, banyaknya kasus kematian ternak akibat keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini makin terancam kelestariannya. Salah satu usaha yang mampu mengatasi adalah mengalihkan sistem pemeliharaannya ke sistem intensif dengan cara dikandangkan. Pakan dan minum disediakan dalam kandang (Gambar 1). Air untuk berenang-renang tidak disediakan sehingga energinya untuk produksi telur.

Keuntungan pemeliharaan itik secara intensif adalah produktivitas telur lebih tinggi, kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin serta biaya pemeliharaan lebih efisien.Produksi telur itik yang dipelihara dengan cara digembalakan rata-rata 124 butir/ekor/tahun, sedangkan dengan sistem pemeliharaan intensif telurnya dapat mencapai lebih dari 200 butir/ekor/tahun produksi lebih banyak, lebih stabil dan lebih baik mutunya daripada yang digembalakan.

Pertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat tenaga. Seorang peternak dalam sistem penggembalaan hanya mampu merawat paling banyak 100 ekor itik, sedangkan dengan cara dikandangkan mampu merawat 600-1.000 ekor itik sekaligus, dengan demikian biaya tenaga kerja lebih sedikit dan usaha ini cocok dijadikan usaha keluarga. Semakin meningkatnya pemeliharaan itik secara intensif (dikandangkan), maka pengetahuan dan keterampilan tentang penyusunan ransum dan pemberian pakan sangat diperlukan.

Dalam upaya untuk membantu peternak itik dalam penyusunan ransum yang tepat guna, efisien dan hemat telah dilakukan beberapa kegiatan pengkajian di wilayah DKI Jakarta. Hasil yang diperoleh dalam pengkajian tersebut ditampilkan dalam brosur ini

Page 2: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

2

II. Persyaratan Kecukupan Gizi

Penyediaan pakan untuk itik yang dipelihara secara intensif sering menjadi kendala dalam peralihan cara pemeliharaan dari tradisional ke intensif, karena itik yang dipelihara secara intensif biasanya diberi pakan produksi pabrik atau pakan komersial yang menghabiskan 60-70% biaya produksi. Hal ini merupakan beban yang cukup berat apabila itik yang dipelihara hanya berproduksi rata-rata kurang dari 60%. Keadaaan ini memacu peternak untuk menyusun ransum itik sendiri. Penggunaan pakan komersial hanya terbatas untuk itik periode awal (umur 0-28 hari), hal ini berkaitan dengan alasan yang sifatnya ekonomis, disamping karena bahan baku pakan itik tidak mudah diperoleh.Pada pemeliharaan itik intensif semua kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan atau bertelur harus diberikan oleh peternak sehingga biaya yang dibutuhkan untuk pembelian pakan cukup tinggi. Oleh karena itu pemberian pakan yang murah dan memenuhi kebutuhan zat gizi sangat perlu untuk menunjang keberhasilan usaha peternakan itik. Zat gizi yang dibutuhkan oleh itik untuk dapat hidup, bertumbuh dan bertelur adalah: air, protein, sumber energi (lemak dan karbohidrat), vitamin dan mineral.

Page 3: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

3

1. Air.Air merupakan zat gizi yang penting terutama untuk proses metabolism (pemecahan atau pembentukan zat gizi dalam tubuh), pengangkutan zat gizi dan zat khusus didalam darah serta untuk pengeluaran panas tubuh. Penyediaan air secara terus menerus sangat diperlukan karma ternak itik tidak dapat minum air dalam jumlah banyakpada suatu saat. Kekurangan air akan menyebabkan ternak kerdil bahkan mati. Berbeda dengan ayam, selain sebagai zat gizi (diminum), air juga dibutuhkan itik untuk membasahi kepalanya. Oleh karma itu ke dalaman air pada tempat minum harus dapat membasahi kepala itik.

2. Protein dan EnergiProtein adalah zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, menggantikan jaringantubuh yang sudah tua dan untuk pembentukan antibodi yang berguna untuk melawanpenyakit di dalam tubuh. Penentuan kebutuhan protein selalu dihubungkan dengan tingkat energi dalam pakan karma protein dapat dijadikan sebagai sumber energi dan dibutuhkan dalam pembentukan protein. Untuk itik periode bertelur, pemberian pakan dengan kadar protein tinggi (18%) dapat memproduksi telur lebih balk dibandingkan pakan dengan kadar protein lebih rendah (16%), sedangkan energi metabolisme untuk itik yang sedang bertelur adalah 2.700 Kkal/kg. Pemberian kadar protein yang lebih rendah menyebabkan telur yang dihasilkan lebih kecil, sedangkan bila kadar energi pakan yang lebih rendah akan menyebabkan penurunan produksi telur, tetapi tidak mempengaruhi berat telur.

3. Vitamin dan MineralVitamin adalah zat gizi yang dibutuhkan sebagai pernbantu (katalis) dalam prosespembentukan atau pemecahan zat gizi lain di dalam tubuh, jadi hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral dibutuhkan untuk membentuk kerangka (tulang) tubuh, membantu pencernaan dan metabolisme dalam sel serta untuk pembentukan kerabang (kulit) telur. Zat kapur atau (Calcium = Ca) dan fosfor (P) adalah zat mineral yang paling banyak dibutuhkan. Kedua zat ini mempunyai hubungan yang saling terkait. Untuk itik yang sedang bertelur dibutuhkan zat kapur dan fosfor yang cukup tinggi dalam pakannya berkisar 3,0% Ca dan 0,60% P. Penurunan zat kapur hingga 1,25% dalam pakan menyebabkan penurunan produksi telur dan kerabang telur yang lebih tipis. Kekurangan zat fosfor akan menurunkan nafsu makan dan menyebabkan pertumbuhan yang terlambat, serta penurunan produksi dan berat telur. Penambahan garam dapur 0,2% hingga 0,5% sudah dapat menunjang pertumbuhan dan produksi telur yang balk. Kebutuhan akan mineral lain (Mg, K, Zn, Fe, I, Mn, Mo, Se, Co, Cl) dan vitamin adalah dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam praktek sehari-hari digunakan campuran mineral dan vitamin (premix) yang telah banyak diperdagangkan dengan komposisi yang telah disesuaikan, sehingga hanya perlu diberikan sebanyak 0,25 - 0,5 Kg premix untuk tiap 100 Kg pakan. Secara ringkas kebutuhan zat gizi utama untuk itik yang disarankan disajikan dalam Tabel 1.

Page 4: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

4

Tabel 1. Kebutuhan Beberapa Zat Gizi Untuk Itik Petelur.

Anak itik (0-8)minggu

Itik dara (9-20)minggu

Itik petelur (>20)minggu

Energi metabolis (KkaI/Kg) 3100 2700 2700Protein kasar (%) 17 - 20 15 - 18 17 – 19Ca (%) 0,6-1,0 0,6-1,0 2,9-3,25P (%) 0,6 0,6 0,6

III. Bahan Pakan Alternatif Untuk Ternak Itik

Banyak bahan pakan alternatif (bahan pakan pilihan) yang bisa digunakan, namun dalam mencari bahan yang akan dipakai hendaknya berpegang pada kadar protein dan energy yang diperlukan itik. Bahan pakan sumber energi untuk itik antara lain adalah dedak padi, jagung, menu, tepung singkong, polar, nasi keying, roti afkir dan mie afkir, namun dalam pemberiannya sebaiknya tidak dalam bentuk keying, tetapi agak basah atau jika terlalu keras perlu direndam sebelum diberikan pada itik. Sebagai contoh perendaman diperlukan jika itik diberi nasi kering, sehingga nasi tersebut menjadi agak lunak/lembek dan dapat ditelan dengan mudah oleh itik. Bahan pakan sumber protein yang sangat disukai oleh itik dalam bentuk segar adalah ikan rucah, cangkang udang dan keong, namun pemberiannya haruslah dalam ukuran yang cukup kecil untuk memudahkan itik menelannya. Selain itu berbagai jenis bahan pakan sumber protein yang berbentuk tepung yang dapat diberikan kepada itik antara lain bungkil kelapa, tepung ikan, bekicot dan sebagainya. Kandungan zat gizi beberapa bahan pakan:

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Beberapa Bahan Pakan.Jenis Bahan EM

(kcaI/kg)P.Kasar

(%)Fosfor

(%)Kalsium

(%)Metionin

(%)Lisin (%)

Dedak padi 2400 12,0 1,0 0,20 0,25 0,45Menir 2660 10,30 0,12 0,09 0,17 0,30Jagung 3300 8,50 0,30 0,02 0,18 0,20Bungkil kelapa 1410 18,60 0,60 0,10 0,30 0,55Tp. cangkang udang 2000 30,0 1,15 7,86 0,57 1,50Udang segar 2900 54,20 1,40 4,20 0,57 1,50Ikan rucah segar 3122 64,33 3,37 4,15 1,79 5,07Tepung ikan 2960 55,11 2,85 5,30 1,79 5,07Tepung bekicot 2700 44,0 0,43 0,69 0,89 7,72Polar 1300 15,50 1,17 0,14 0,20 0,30Limbah Roti - 10,50 0,13 0,17 - -Tepung Keong Mas - 46,20 0,35 2,98 0,30 1,37Tepung Singkong 3200 2,00 0,40 0,33 0,01 0,07

Page 5: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

5

1. Dedak PadiDedak path (bekatul) merupakan hash dari prows penggilingan path yang digiling,jumlahnya sekitar 10% dari total berat path. Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakanternak mempunyai kandungan karbohidrat atau sumber energi yang cukup tinggi.Penggunaan dedak path hingga 75% dalam ransum itik petelur tidak menggangguproduksi telur, asalkan kandungan nutrisi yang lainnya cukup.

2. SingkongSingkong merupakan tanaman yang mudah dijumpai dart banyak dihasilkan diIndonesia. Bagian singkong yang dapat digunakan sebagai bahan pakan itik adalah umbi gaplek. Tepung singkong/gaplek mempunyai kandungan karbohidat atau sumber energy yang tinggi, hampir menyamai jagung, tetapi miskin akan protein (sekitar 2%). Pada umbi singkong, sebagian besar sianida terdapat pada kulitnya. Pengupasan kulit umbi, perendaman dan pengeringan dapat menurunkan kadar sianida tersebut. Tepung singkong dapat digunakan dalam pakan ink hingga 30%. Pemberian dalam jumlah yang lebih tinggi akan menyebabkan ternak mencret (diare).

3. Onggok

4. Pod Kakao dan Rumput GajahPod kakao dan rumput gajah umum digunakan sebagai pakan ternak sapi, kandungan serat kasarnya tinggi, jika untuk ternak unggas dibatasi penggunaan pod kakao hingga 10% dalam ransum, demikian pula tepung rumput gajah dapat digunakan pada unggas sampai 10% setara dengan pod kakao. Ditinjau dari komposisi zat makanannya, pod kakao dapat disetarakan dengan rumput gajah (Pennisetum purpureum). Komposisi zat makanan pod kakao dan rumput gajah berdasarkan bahan keringnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi zat makanan pod kakao dan rumput gajah (% bahan kering)

Nutrien dan Energi Pod Kakao Rumput GajahBahan kering (%)Abu (%)Potein kasar (%)Lemak kasar (%)Serat kasar (%)BETN (%)TDN (%)ME (MJ/kg BK)Ca (%)P (%)

14,516,69,271,2431,741,250,17,590,310,19

22,212,08,692,7132,344,354,08,170,280,33

Sumber: Sutardi et al. (1996)

Page 6: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

6

5. BekicotBekicot yang umumnya terdapat di pedesaan dapat digunakan sebagai sumberprotein untuk itik. Bekicot segar mengandung protein kasar sekitar 15%, kadar protein ini dapat ditingkatkan dengan membuat tepung bekicot (dipisahkan dari kulit, dikeringkan lalu digiling). Tepung bekicot yang dibuat dari bekicot mentah mengandung 52% protein, sedangkan yang dibuat dari bekicot rebus mengandung 32,7% protein. Tepung bekicot mentah dapat dicampurkan dalam pakan itik hingga 15%, sedangkan tepung bekicot rebus hingga 20%.

6. Keong EmasKeong emas balk digunakan untuk campuran pakan itik karma hewan air inimengandung banyak protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapatmenyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak, yaitu dapat menyebabkan penurunanproduksi ternak karma di dalam lendir keong tersebut terdapat suatu zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak, oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong Emas yang telah direbus, karma zat anti nutrisi yang ada akan berkurang atau bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20 menu.

7. Cangkang UdangCangkang udang (terdiri dari kepala dan kulit) merupakan limbah yang banyakditemui di daerah pantai terutama di daerah yang mempunyai pabrik kerupuk udang dan penampungan (pengolahan) udang untuk ekspor. Cangkang udang basah mempunyai kadar air 60-65% dan apabila dikeringkan mengandung 50% protein kasar, 11% calcium dan 1,95% fosfor. Pemberian cangkang udang kering hingga 30°,% dapat meningkatkan produksi telur itik cukup tinggi.

8. Ikan RucahIkan rucah yang banyak dihasilkan di berbagai daerah dapat digunakan sebagaisumber protein bagi itik. Pemberian ikan rucah akan saling melengkapi kebutuhan protein jika diberikan bersamaan dengan cangkang udang.

IV. Pemberian Pakan

Berdasarkan hash survei yang dilakukan terhadap peternak itik di Jakarta Timurdiketahui bahwa jumlah pakan yang digunakan oleh peternak terbukti sangat berlebihan, yaitu rata-rata sebanyak 380 gr/ekor/hari, jauh melebihi jumlah yang dianjurkan yaitu hanya sebanyak 150 gr/ekor/hari. Kelebihan dalam jumlah pemberian pakan tersebut mengakibatkan terjadinya kelebihan dalam jumlah energi metabolis dan protein kasar. Jumlah energi metabolic dan protein kasar yang diberikan masing-masing 4.800 Kkal/kg dan 40,95%, jauh melebihi kebutuhan itik petelur yang hanya 2.500 Kkal/kg dan 18,28%. Melalui penghematan jumlah pakan yang diberikan akan dapat dilakukan penghematan dalam biaya pakan yang dikeluarkan.

1. Macam bahan pakan yang digunakanBagi peternak skala kecil dengan jumlah itik puluhan ekor sampai ratusan ekor,dianjurkan untuk mengusahakan pakan alternatif Pakan ini dapat dibuat sendiri dengan

Page 7: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

7

alternatif bahan paling murah dan mudah didapat di sekitar lokasi usaha. Berbagai bahan pakan yang dapat digunakan antara lain adalah: dedak, menir, cangkang udang, ikan rucah, seng (ZnSo4), kapur dan Top Mix. Untuk dapat digunakan sebagai bahan pakan terlebih dahulu perlu dilakukan analisis terhadap bahan pakan tersebut, apalagi wring dilaporkan bahwa kandungan gizi suatu bahan pakan dapat berubah tergantung kepada asal bahan tersebut, ada atau tidak adanya pemalsuan, lama/baru kondisi penyimpanan dan prows produksinya.

Tabel 8. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian

No. Jenis bahan BK(%) PK(%) LK(%) SK (%) TDN (%)

1 Ampas Tahu 10,788 25,651 5,317 14,527 76,00

2 Ampas kecap 85,430 36,381 17,257 17,816 89,553

3 Ampas bir 31,174 26,448 10,254 7,059 78,708

4 Ampas gula cair 34,314 5,106 6,237 8,014 54,956

5 Ampas brem 81,634 3,130 2,120 2,111 55,826

6 Bungkil kedelai 89,413 52,075 1,011 25,528 40,265

7 Bungkil klp sawit 92,524 14,112 11,903 10,722 67,435

8 Bungkil kacang tanah 91,447 36,397 17,242 0,895 71,721

9 Tepung gaplek 87,024 2,412 0,792 8,930 73,489

10 Dedak padi 91,267 9,960 2,320 18,513 55,521

11 Polard 89,567 16,412 4,007 5,862 74,828

12 Onggok kering 90,170 2,839 0,676 8,264 77,249

13 Molasses 30,22 8,300 - - 63,000

14 Tumpi kedelai 91,417 21,314 3,029 23,1719 69,425

15 Tumpi jagung  87,385 8,657 0,532 21,297 48,475

16 Kedelai BS 85,430 38,380 4,840 17,810 69,930

Sumber: Yusuf, (2010)

Page 8: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

8

2. Cara penyusunan Ransum

1. Teknik Penyusunan Ransum

Penyusunan ransum ternak dan ayam petelur sedang produksi dapat dilakukan

dengan beberapa cara diantaranya:

1. menggunakan formula berdasarkan hasil-hasil penelitian,2. menggunakan segi empat, 3. menggunakan perangkat lunak program EXCEL,4. penerapan program aplikasi yang tersedia, berikut diberikan contoh cara

penyusunan ransum dengan data hasil penelitian oleh karena itu perlu dipilih

yang terbaik.

Tabel 9. Contoh formula ransum ayam petelur produksi

Bahan pakan Ransum

I II III IV

Jagung 40 40 40 40

Konsentrat layer 30 30 30 30

Dedak padi 30 20 10 0

Dedak gandum 0 10 20 30

Total 100 100 100 100

Kandungan nutrient

Energi (kcal/kg) 2914,50 2836,10 2757,70 2679,30

Protein kasar (%) 16,70 16,79 16,88 17,00

Lemak kasar (%) 6,41 5,78 5,15 4,52

Serat kasar (%) 6,11 6,39 6,67 6,96

Kalsium (%) 3,37 3,28 3,20 3,11

Fosfor (%) 1,16 1,05 0,93 0,81

Page 9: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

9

4.1 Teknik segi empat

Teknik penyusunan ransum dengan menggunakan segi empat dengan prinsip

mencampur dua bahan pakan yang mengandung nutrient dengan kadar tertentu

dengan nilai diantara kebutuhan nutrient yang diharapkan.

Contoh: Mencampur jagung dan konsentrat agar didapatkan campuran bahan pakan

jagung-konsentrat dengan kandungan protein bahan campuran 16%.

Jagung 8,89 15,51 Bagian jagung 15,51 kg

PK 16 %

Konsentrat 31,51 7,11 Bag. konsentrat 7,11 kg

4.3 Contoh penyusunan ransum menggunakan program EXCEL

Tabel 10. Kandungan nutrien dalam bahan pakan

Bahan BK (%)

ME kcal/kg

PK (%)

Meth. (%)

Lis. (%)

LK (%)

SK (%)

Ca (%)

P (%)

Jagung 88.05

3,370.00

9.28 0.18 3.65 3.40 0.02 0.30

Dedak padi halus 88.81

1,956.96

8.61 0.26 0.77

28.39

1.31 0.39

Minyak sawit   8,600.00

      100.00

0.00    

PMM 92.05

2,750.00

56.48

0.50 1.80

1.60 1.16 25.09 8.14

Bungkil Kedele 87.64

2216.00

49.01

0.50 2.56

1.35 7.06 0.29 0.27

DL-metionin   5020.00

58.60

99,00

         

L-lisin   3990.00

95.60

  78.8

       

CaCO3               40.00 0.00

Tepung tulang               32.45 0.03

Page 10: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

10

Na Cl                  

Mineral -mix               32.00 10.00

Tabel 11. Susunan ransum itik jantan umur 2-8 minggu, perhitungan menggunakan Excel

Bahan Ransum

Komposisi

ME kcal/kg

PK (%)

Meth. (%)

Lis. (%)

LK (%)

SK (%)

Ca (%)

P (%)

Jagung 61.002055.7

0 5.66 0.110.1

82.2

32.0

70.0

10.1

8

Dedak padi halus 6.00 117.42 0.52 0.02

0.05

0.00

1.70

0.08

0.02

Minyak sawit 0.10 8.60 0.00 0.00

0.00

0.10

0.00

0.00

0.00

PMM 0.40 11.00 0.23 0.000.0

10.0

10.0

00.1

00.0

3

Bk. Kdl. 19.00 421.04 9.31 0.100.4

90.2

61.3

40.0

60.0

5

DL-Meth. 0.34 17.07 0.20 0.340.0

00.0

00.0

00.0

00.0

0

L-lisin 0.33 13.17 0.32 0.000.2

60.0

00.0

00.0

00.0

0

CaCO3 1.00 0.00 0.00 0.000.0

00.0

00.0

00.4

00.0

0

Tp. Tulang 0.00 0.00 0.00 0.000.0

00.0

00.0

00.0

00.0

0

Na Cl 0.25 0.00 0.00 0.000.0

00.0

00.0

00.0

00.0

0

Mineral-mix 2.00 0.00 0.00 0.00

0.00

0.00

0.00

0.64

0.20

Pasir 9.59 0.00 0.00 0.000.0

00.0

00.0

00.0

00.0

0

Page 11: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

11

Total 100.012643.9

916.2

3 0.560.9

82.5

95.1

21.2

90.4

9

Kebutuhan 100.00

2600.00

16.00 0.43

0.85

8.00

5.00

0.80

0.61

Tabel 12. Contoh formula ransum itik jantan umur 2-6 minggu

Bahan pakan Ransum

I II III IV

Jagung 60,53 58,13 55,73 48,01

Tepung ikan 12,04 12,28 12,70 12,48

Bungkil kelapa 4,76 3,29 1,82 0,56

Dedak padi 20,25 12,95 5,76 1,75

Kac. Kedele 1,28 1,95 2,62 4,38

Minyak kelapa 0,67 1,00 0,97 2,32

NaCl 0,17 0,10 0,10 0,20

Premix 0,30 0,30 0,30 0,30

Pod kako - 10,00 20,00 30,00

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Kandungan nutrient

Energi (kcal/kg) 2903 2902 2901 2900

Protein kasar (%) 16,10 26,01 16,01 16,00

Lemak kasar (%) 7,06 6,56 5,72 6,55

Serat kasar (%) 4,54 6,88 9,24 11,95

Kalsium (%) 0,98 0,98 1,01 0,98

Fosfor (%) 0,59 0,58 0,58 0,57

Sumber: Warmadewi et al. (2000).

Page 12: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

12

Setelah diketahui kebutuhan gizi serta kandungan gizi bahan pakan yang tersedia,selanjutnya dapat disusun pakan yang tepat agar campuran pakan tersebut dapatmemenuhi kebutuhan itik untuk berproduksi dengan baik. Contoh susunan pakan itik petelur adalah sebagai berikut:1. Dedak = 54,64 %2. Menir = 13,66 %3. Cangkang Udang Segar = 19,58 %4. Ikan Rucah Segar = 9,11 %5. Seng (ZnSO4) = 0.05 %6. Kapur = 2,73 %7. Top Mix = 0,23 %

3. Cara Pemberian PakanSemua bahan selain cangkang udang dan ikan rucah segar ditimbang untuk keperluan satu minggu. Kemudian dicampur secara merata lalu dibagi menjadi 7 bagian dan masing-masing bagian dimasukkan kedalam kantong plastik yang berbeda. Masing-masing kantong plastik berisi 10,70 kg campuran perhari untuk 100 ekor. Ikan rucah segar (1,37 kg) dan setengah bagian dari pakan campuran dalam kantong plastic (5,40 kg) diberikan dalam bentuk agak basah pada jam 07.00 (pagi), kemudian cangkang udang segar (2,94 kg) dan setengah bagian dari pakan campuran tadi (5,40 kg) diberikan jam 15.00 (sore hari) dalam bentuk agak basah yaitu dengan jalan menambahkan sedikit air supaya tidak mudah ditiup angin dan memudahkan itik untuk mengkonsumsinya.

V. Analisis UsahaJika dibandingkan dengan penggunaan pakan tradisional, pakan hasil ramuandapat meningkatkan produksi telur rata-rata sebesar 42,86%, dengan berat telur 68,57gram, dan kekentalan putih telur (Naught-Unit) 82,54. Selain itu pakan tersebut dapatmeningkatkan warm kuning telur sebesar 12,17% yang menimbulkan warm kuning telurcukup baik yaitu warm kuning kemerahan sebagai akibat adanya pigmen astaxanthindidalam cangkang udang. Biaya pakan harian yang diperlukan untuk pemeliharaan 100 ekor itik dengan pemberian pakan tersebut adalah sebesar Rp. 11.048,- jauh lebih murah dibandingkan biaya pakan yang biasa dilakukan petani yaitu Rp. 21.138,-. Sedangkan pendapatan harian yang diperoleh dari hasil penjualan telur itik, jika diumpamakan harga jual telur itik Rp. 600/butir adalah sebesar Rp. 25.716,- Dengan demikian pemeliharaan itik dengan pemberian pakan tersebut mempunyai nilai ekonomis sebesar 2,33% jauh lebih tinggi dibandingkan dengan cara petani (1,08%).

Page 13: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

13

Selain itu pendapatan harian yang diperoleh dari pemeliharaan 100 ekor itik dengan menggunakan pakan tersebut sebesar Rp. 14.668, sedangkan dengan cara petani hanya sebesar Rp. 1.614,- jadi akan diperoleh tambahan pendapatan kotor sebesar Rp. 13.054/ 100 ekor/hari untuk penggunaan pakan perbaikan.

VI. KesimpulanPenggunaan pakan perbaikan selain terbukti lebih hemat, juga dapat meningkatkanproduksi telur itik sebanyak 4,94 butir/ 100 ekor/hari dan mempunyai nilai efisien ekonomi lebih tinggi dari pada pakan tradisional. Tambahan pendapatan kotor yang diperoleh dengan menggunakan pakan perbaikan apabila dibandingkan dengan pakan tradisional adalah sebesar Rp. 13.054/100 ekor/hari.

DAFTAR BACAAN

Agus. A. 2008. Panduan Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak Fak. Peternakan UGM

Andayani, D. Muflihani, Y. Y.C.Rahardjo, B.Wibowo dan B.Bakrie, 1999. Laporan Akhir Penelitian Adaptif Teknologi Pakan dari Cangkang Udang Ikan Rucah untuk Itik Petelur. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.

BPT, 1990 Potensi Pengembangan Itik dengan Pemeliharaan Terkurung . Balai Penelitian Ternak Ciawi.

Marwadewi, D.A., A.P.P Wibawa, I.G.N.G Bidura, 2000. Pengaruh Tingkat Penggunaan Pod Kakao dalam Ransum terhadap Penampilan Itik Bali Umur 2-8 minggu. Univ. Udayana. Bali.

NRC. 1984. Tabel kandungan dan kebutuhan nutrient Unggas

Rahardjo, 1985. Nilai Gizi Cangkang Udang dan Pemanfaatannya untuk Ink. ProsidingsSeminar Peternakan dan Forum Peternakan Unggas dan Aneka Ternak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor

Rasyaf, M.1984. Beternak Itik Petelur. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.SNI 01-3929-1995. Ransum Ayam Ras Petelur (Layer). jajo66.wordpress.com.

Sutardi, T. 1997. Peluang dan Tantangan Pengembangan Ilmu-ilmu Nutrisi Ternak. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Nutrisi, Fapet IPB, Bogor.

Sinurat, A. P.2000. Penyusunan Ransum Ayam Buras dan Itik. Balai Penelitian TernakCiawi.

Page 14: staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/.../files/2011/11/Nutrisi-Ternak-Itik.doc · Web viewPertimbangan ekonomis lainnya untuk memelihara itik secara intensif adalah dapat menghemat

14

Tilman, A.D., Hartadi, H., Reksohadiprodjo, S., Prawirokusumo, S., Lebdosukojo, S. 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada Univ. Press. Fak. Peternkaan UGM.Sandhy, S.W.2000. Beternak Itik Tanpa Air. Penebar Swadaya Jakarta.

Whendrato, I dan Madyana, LM, 1986. Beternak Itik Tegal Secara Populer. Eka Offset,Semarang.

Yusuf, D. 2010. Tabel Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Ternak. http:// www. lembahgogoniti. .com

Nomor : O1/Bros/IPPTP JKT/2000Oplag : 1000 eksemplarSumber dana : Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (PAATP) DKI JakartaProduksi : Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian JakartaTIDAK DIPERDAGANGKAN