22

Click here to load reader

Standar Praktek Keperawatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Standar Praktek Keperawatan

KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun

materi seminar dengan judul : STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN.

Tujuan penyusunan materi tersebut adalah sebagai salah satu tugas dalam

mata kuliah keperawatan maternitas.

Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Dr. H. Azrul Azwar MPH, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia, yang telah memberikan waktu kepada kami untuk melakukan praktek

keperawatan maternitas.

2. Dr. Heyder Tadjudin, selaku direktur Rumah sakit Umum Pusat Fatmawati, yang

telah memberikan kesempatan dan lahan praktek bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Keperawatan di RSUP Fatmawati.

3. Dra. Setyowati, Skp. MApp.Sc. seaku kordinator mata kuliah maternitas.

4. Dosen pembimbing klinik maternitas yang telah meluangkan waktu dan tenaga

demi tersusunya dan terselenggaranya makalah seminar ini.

5. Sejawat dan semua pihak yang banyak membantu demi terselesainya penulisan

makalah seminar ini.

Akhirnya kritik dan saran yang bersifat konstruktif kami harapkan untuk

perbaikan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pelayanan kesehatan.

Jakarta, 28 Oktober 1996

Page 2: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

DAFTAR HALAMAN

Halaman

Kata pengantar

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar belakang 1

B. Tujuan 1

C. Metode penulisan 2

D. Sistematika penulisan 2

BAB I, Tinjauan teoritis standar praktek keperawatan 3

A. Pengertian 3

B. Tujuan standar 4

C. Penerapan standar praktek keperawatan 5

D. Langkah-langkah penyusunan standar praktek

keperawatan 6

E. Aspek hukum standar praktek keperawatan 8

Contoh standar praktek (ANA,1991) 9

Bab III Penutup 13

Page 3: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya pelayanan keperawatan saat ini

dihadapkan pada situasi yang menuntut peningkatan mutu. Beberapa faktor yang

mempengaruhinya antara lain ; perkembangan teknologi dibidang kesehatan, adanya

tuntutan dari penerima pelayanan kesehatan [masyarakat) yang semakin kritis serta

semakin kompleksnya masalah kesehatan di Indonesia.

Profesi keperawatan bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu

(kualitas) pelayanan keperawatan menuju pelayanan keperawatan yang profesional.

Adapun faktor-faktor yang diperlukannya peningkatan mutu pelayanan asuhan

keperawatan karena citra dan mutu praktek keperawatan sering dipertanyakan dan

diragukan (Sahar,J, 1996, h. 1), adanya perubahan sifat pelayanan keperawatan yang

dulu bersifat okupasi menuju kearah pelayanan keperawatan profesional.

Kualitas pelayanan keperatan dapat ditingkatkan melalui pengendalian mutu

(Quality Assurance) yang memiliki tiga komponen yaitu : penentuan standar praktek

keperawatan, pengawasan (monitor) dan evaluasi. Pelaksanaan pelayanan

keperawatan akan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan standar.

B. TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah unutk mendesiminasikan konsep

atau teori tentang standar praktek keperawatan.

C. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah

metode deskripsi yang dicapai melalui studi kepustakaan dan diskusi kelompok.

D. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan makalah ini terbagi dalam tiga bagian. Bab I, berisi

Page 4: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

latar belakang, tujuan, metode dan sistematika penulisan makalah. Bab II,

menguraikan landasan teoritis tentang definisi standar praktek keperawatan terdiri

dari tujuan standar praktek keperawatan, jenis standar praktek keperawatan, langkah-

langkah penyusunan standar praktek keperawatan dan aspek hukum standar praktek

keperawatan. Bab III, penutup.

Page 5: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN.

A. PENGERTIAN

Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan

kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies,

1989,h.121).

Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang

mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk

pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,

keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan

manusia (lokakarya Nasional 1983)

Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan

suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk

klien ( Gillies, 1989h. 121). Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien.

Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan

dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat

diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi sesuai

dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Tipe standar praktek keperawatan

Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahakan dan mengontrol

praktek keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek

keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu

tinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan

berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan

Page 6: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

(Gillies 1989,h.125).

B.TUJUAN STANDAR

Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk meningkatkan

asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses

pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan.

Penyusunan standar praktek keperawatan berguna bagi perawat, rumah

sakit/institusi, klien, profesi keperawatan dan tenaga kesehatan lain.

1. Perawat

Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk membimbing

perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap kien

dan perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan

membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan benar.

2. Rumah sakit

Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat menurun dengan singkat waktu

perwatan di rumah sakit.

3.Klien

Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien dan

keluarga menjadi ringan.

4. Profesi

Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran untuk

mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya.

5. Tenaga kesehatan lain

Page 7: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat

saling menghormati dan bekerja sama secara baik.

C. PENERAPAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat digunakan pendekatan

secara umum dan khusus. Pendekatan secara umum menurut Jernigan and

Young,1983 h.10 adalah sebagai berikut :

Standar struktur : berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan ( semua

level keperawatan ) dengan sarana/institusi rumah sakit. Standar ini terdiri dari :

filosofi, tujuan, tata kerja organisasi, fasilitas dan kualifikasi perawat.

Standar proses : berorientasi pada perawat, khususnya ; metode, prinsip dan

strategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan. Standar proses

berhubungan dengan semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Standar hasil : berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa uraian

kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil tindakan

keperawatan.

Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek keperawatan sesuai

dengan aspek yang diinginkan antara lain :

1. Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan klien

yang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien anteatal,

intranatal dan postnatal.

2. Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan yang

paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan payudara.

3. Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur, masalah

kesehatan tertentu misalnya; kelompok menopouse.

Dalam penerapan standar prktek keperawatan dapt dimodifikasi keduanya

Page 8: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

dalam pelayanan asuhan keperawatan. Contoh : pelaksanaan standar asuhan

keperawatan pada klien postnatal, perawat dapat mengunakan standar proses

(metode, prinsip dan strategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN STANDAR PRKTEK

KEPERAWATAN

Penyusunan standar praktek keperawatan membutuhkan waktu lama karena

ada beberapa langkah yang harus ditempuh diantaranya menentukan komite (tim

penyusun), menentukan filosofi dan tujuan keperawatan, menghubungkan standar

dengan teori keperawatan, menentukan topik dan format standar (Irawaty,1996,h.9)

Ada pendapat lain bahwa penyusunan standar secara otomatis dilakukan oleh tim

maka langkah-langkah dalam penyusunan standar sebagai berikut : merumuskan

filosofi dan tujuan, menghubungkan standar dan teori yang relevan, menetapkan

topik dan format standar (Sahar,J, 1996)

Adapun langkah-langkah penyusunan standar menurut Dewi Irawaty,1996

adalah 1. Menetukan komite (tim khusus)

Penyusunan standar praktek keperawatan membutuhkan waktu dan tenaga

yang banyak, untuk itu perlu dibentuk tim penyusun. Tim penyusun terdiri dari

orang-orang yang memiliki kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang luas

tentang pelayanan keperawatan.

2. Menentukan filosofi dan tujuan keperawatan.

Filosofi merupakan keyakinan dan nilai dasar yang dianut yang memberikan

arti bagi seseorang dan berasal dari proses belajar sepanjang hidup melalui hubungan

interpersonal, agama, pendidikan dan lingkungan. Didalam pembuatan standar,

serangkaian tujuan keperawatan perlu ditetapkan berdasarkan filosofi yang diyakini

oleh profesi.

3. Menghubungkan standar dan teori keperawatan.

Page 9: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

Teori yang dipilih amat bermanfaat dalam merencanakan standar,

mengarahkan dan menilai praktek keperawatan. Konsep-konsep keperawatan dapat

digunakan untuk menilai kembali tentang teori keperawatan yang telah dipilih

sebelumnya. Ada beberapa teori yang dapat dipilih dan disepakati oleh kelompok

pembuat standar keperawatan misalnya; teori Orem. Inti dari teori Orem adalah

adanya kepercayaan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk merawat diri

sendiri (Self Care).

Perawat profesional bertanggung jawab dalam membantu klien untuk dapat

melakukan perawatan mandiri, dengan melihat kemampuan yang dimiliki klien.

Berdasarkan teori tersebut maka dapat digunakan sebagai landasan dalam

mengembangkan standar praktek keperawatan.

4. Menentukan topik dan format standar

Topik-topik yang telah ditentukan disesuaikan pada aspek-aspek penyusunan

standar misalnya ; aspek asuhan keperawatan, pendidikan dan kelompok klien atau

yang bersifat umum yaitu menggunakan pendekatan meliputi standar struktur, standar

proses dan standar hasil.

Format standar tergantung dari cara pendekatan yang dipilih sebelumnya dan

topik standar yang telah ditentukan. Apabila standar praktek keperawatan yang

digunakan adalah pendekatan standar proses maka format standar yang dipakai

adalah format standar ANA 1991 terdiri dari enam tahap yang meliputi ; pengkajian ,

diagnosa, identifikasi hasil, perencanan, implementasi dan evaluasi.

Karena standar merupakan pendekatan sistematis yang terencana dalam praktek

keperawatan maka diharapkan bahwa pelayanan keperawatan yang diberikan pada

klien juga termasuk pendekatan diri klien dan keluarganya.

E. ASPEK HUKUM STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Dengan diberlakukannya standar praktek keperawatan, maka institusi

Page 10: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

memberikan kesempatan pada klien untuk mengontrol asuhan keperawatan yang

diberikan perawat pada klien. Apabila klien tidak mendapat pelayanan yang

memuaskan atau klien dirugikan karena kelalaian perawat maka klien dan keluarga

mempunyai hak untuk bertanya dan menuntut.

Dinegara maju dimana standar ini telah diberlakukan maka kekuatatan

hukumnya sangat kuat. Apabila perawat melakukan kelalaian karena tindakan yang

menyimpang dari standar maka perawat dianggap melanggar hukum dan harus

dituntut pertanggung jawabannya. Oleh karena itu setiap perawat harus betul-betul

memahami standar praktek keperawatan agar dapat memberikan pelayanan yang

bermutu pada klien.

Sebagai contoh, Jensen dan Bobak mengemukakan hukum of Torts yang memuat

tentang kegiatan yang dikehendaki dari perawat : mencegah penyakit mata pada bayi

baru lahir, mendokumentasikan penyakit akibat hubungan seksual.

Pada pasal 53 ayat 2 dan 4 Undang-undang kesehatan Nomer 23 tahun 1992,

dinyatakan bahwa “tenaga kesehatan termasuk perawat dalam melakukan tugasnya

berkewajiban mematuhi standar profesi dan menghormati hak klien”. Dari uraian

tersebut jelaslahbahwa standar profesi keperawatan mempunyai dasar hukum dan

barang siapa yang melanggar akan menerima sangsi atau hukuman.

Dimensi praktek profesional adalah adanya sistem etik. Etik adalah standar

untuk menentukan benar atau salah dan untuk pengambilan keputusan tentang apa

yang seharusnya dilakukan oleh dan terhadap manusia. (Wijayarini M.A,1996,h.13) .

CONTOH STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN KLINIS ( ANA,1991,h..9 )

Standar I : Pengkajian

Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.

Pengkajian ini darus lengkap, sistematis dan berkelanjutan.

Kriteria pengukuran :

Page 11: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

1. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan

klien saat ini.

2. Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .

3. Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas

kesehatan..

4. Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.

5. Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan

kembali.

Standar II :Diagnosa

Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.

Kriteria pengukuran :

1. Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.

2. Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan

bila memungkinkan.

3. Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan

perawatan.

Standar III : Identifikasi hasil

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran :

1. Hasil diambil dari diagnosa.

2. Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.

3. Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan

petugas kesehatan.

4. Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini

dan kemampuan potensial.

5. Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang

tersedia bagi klien.

Page 12: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

6. Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.

7. Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.

Standar IV : Perencanaan

Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi

keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :

1. Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi

klien.

2. Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan

petugas kesehatan.

3. Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang

4. Rencana tersebut didokumentasikan.

5. Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan.

Standar V : Implementasi

Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana

keperawatan.

Kriteria pengukuran :

1. Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.

2. Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.

3. Intervensi didokumentasikan

Standar VI : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.

Kriteria pengukuran :

1. Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.

2. Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.

3. Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.

Page 13: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

4. Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi

diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,

5. Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.

6. Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses

evaluasi

Page 14: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyusunan standar praktek keperawatan merupakan suatu kewajiban bagi

profesi keperawatan, karena standar berfungsi sebagai alat untuk perencanaan dan

evaluasi penampilan praktek keperawatan sehingga dicapai pelayanan keperawatan

yang bermutu tinggi.

Dengan ada dan berlakunya standar praktek keperawatan akan melindungi

klien terhadap tindakan yang merugikan klien sebagai akibat dari kelalaian perawat.

Dan sebaliknya melindungi perawat terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan.

Mengingat penyusunan standar tersebut tidak sederhana perlu disusun tim

untuk merumuskan filosofi, tujuan, teori yang mendasar, topik dan format standar.

Dengan tersusun dan diberlakukannya standar praktek keperawatan

diharapkan akan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dimasa yang akan

datang.

B. SARAN

Dalam penyusunan standar praktek keperawatan hendaknya disamping

menggunakan pendekatan normatif juga mengguankan pendekatan empiris

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan hendaknya

keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan berdasarkan standar

keperawatan.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

keperawatan maka standar keperawatan perlu direvisi secara teratur

Page 15: Standar Praktek Keperawatan

Standar Praktek Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses Associatiob,(1991), Standards Of Clinical Nursing Practice,

Whasington, DC, American Nurse Publising.

Gillies, (1989), (1989), Nursing Management, Philadelphia, W.B. Souders

company

Irawaty, D, (1996), Makalah Standar Praktek Keperawatan, FIK, tidak

dipublikasikan

Jernigan and Young, (1983), Standards, job discription and Performance

evaluation, Norwalk : Appleton Century Croft.

Lokakarya Nasional Keperawatan, (1983), Makalah Keperawatan, Jakarta,

tidak dipublikasikan

Wijayarini,M.A, Skp, MSN, (1996), Konsep Perawat Profesional, tidak

dipublikasikan