Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    1/62

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    2/62

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    3/62

    STATISTIK DAERAH

    KABUPATEN MANOKWARI

    2 14

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    4/62

     

    STATISTIK DAERAH KABUPATEN MANOKWARI 2014 

    ISSN 

    No. Publikasi 

    Katalog BPS 

    Ukuran Buku 

    Jumlah Halaman 

    2089.1148 

    9105.14.03 

    1101001.9105 

    17.6 cm x 25 cm 

    vii + 47 halaman 

    Naskah : 

    Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik 

    Gambar Kulit : 

    Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik 

    Diterbitkan Oleh : 

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari 

    Dicetak Oleh : 

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari 

    Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    5/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  iii

    Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

    Kabupaten Manokwari berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Manokwari yang

    dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan

    pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Manokwari. 

    Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  diterbitkan untuk melengkapi publikasi-

    publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi

    yang sudah ada. publikasi ini lebih menekankan pada analisis.  

    Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014 memuat berbagai informasi/

    indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Manokwari dan

    diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan

    pembangunan. 

    Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan

    mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik. baik oleh

    instansi/dinas pemerintah. swasta. kalangan akademisi maupun masyarakat luas. 

    Manokwari, September 2014 

    Kepala BPS Kabupaten Manokwari 

    Yahya Kambu S.Sos 

    Kata Pengantar  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    6/62

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    7/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  v

    Daftar Isi: 

    1.  Geografi dan Iklim ……………. 

    2.  Pemerintahan ………………….. 

    3.  Penduduk ……………………….. 

    4.  Ketenagakerjaan ………………. 

    5.  Pendidikan……………………… 

    6.  Kesehatan……………………….. 

    7.  Perumahan dan Lingkungan … 

    8.  Pembangunan Manusia ……… 

    9.  Pertanian ………………………... 

    10. Pertambangan dan Energi …… 

    11.  Industri Pengolahan …………….. 

    12. Konstruksi ………………………… 

    13. Hotel dan Pariwisata ……………. 

    14. Transportasi dan Komunikasi … 

    15. Perbankan dan Investasi……….. 

    16. Harga-harga ………………………. 

    17. Pengeluaran Penduduk ………… 

    18. Perdagangan ……………………... 

    19. Pendapatan Regional …………… 

    20. Perbandingan Regional ………… 

    Lampiran Tabel ……………………….. 

    10 

    12 

    14 

    16 

    17 

    19 

    20 

    21 

    22 

    23 

    25 

    27 

    28 

    29 

    30 

    33 

    34 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    8/62

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    9/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  v

    No.  Uraian  Satuan  2011  2012  2013 

    1  Jumlah penduduk  orang  142.128  146.075  150.179 

    2 Jumlah penduduk 15 thn keatas yangbekerja 

    orang  85.413  98.758  98.074 

    3  Jumlah penganggur   orang  8.721  2.259  3.507 

    4  Jumlah Angkatan kerja  orang  94.134  101.017  101.581 

    5  TPAK  persen  70,03  74,02  71,88 

    6  TPT  persen  9,26  2,24  3,45 

    7  Laju inflasi  persen  3,64  4,88 

    8  Pertumbuhan Ekonomi  persen  9,12  8,18  9,59 

    9  PDRB ADHB (juta)  rupiah  3.337.648,63  3.378.316,18  3.873.862 

    10  PDRB ADHK (juta)  rupiah  1.317.964,69  1.426.717,30  1.313.594 

    11   Angka partisipasi sekolah 7-12 tahun  persen  88,85  97,07  94,09 

    12   Angka partisipasi sekolah 13-15 tahun  persen  80,19  88,45  93,07 

    13   Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun  persen  54,96  54,38  75,34 

    14   Angka partisipasi sekolah 19-24 tahun  persen  25,28  26,38 

    15   Angka Harapan Hidup  tahun  68,29  65,38  68,73 

    16  Rata-rata lama sekolah  tahun  8,43  8,53  8,62 

    17   Angka melek huruf   persen  88,77  89,03  89,98 

    18  Gini Ratio  persen  0,43  0,47 

    19  IPM  persen  67,67  68,07  68,61 

    20  Rata-rata pengeluaran per kapita  rupiah  589.120  939.559  592,86 

    Statistik Kunci

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    10/62

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    11/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  i

    Tingkat Pengangguran Terbuka adalah

    perbandingan antara jumlah pencari kerja

    dengan jumlah angkatan kerja. 

     Angka Kematian Bayi adalah probabilita

    bayi meninggal sebelum mencapai usia satu

    tahun. dinyatakan dalam per seribukelahiran. 

     Angka Kematian Balita adalah probabilita

    bayi meninggal sebelum mencapai usia lima

    tahun. dinyatakan dalam per seribu

    kelahiran. 

     Angka  Harapan Hidup Pada Waktu Lahir

    adalah perkiraan lama hidup rata-rata

    penduduk dengan asumsi tidak ada

    perubahan pola mortalitas menurut umur. 

     Angka Reproduksi Neto adalah rasio bayi

    wanita yang hidup sampai usia ibunya

    dikalikan dengan angka reproduksi bruto. 

     Angka Kelahiran Total adalah setiap

    wanita di Indonesia secara hipotesis akan

    melahirkan anak hingga masa berakhir

    reproduksinya (15 – 49) tahun. 

     Angka Melek Huruf Dewasa adalah

    perbandingan antara jumlah penduduk usia

    15 tahun ke atas yang dapat membaca dan

    menulis. dengan jumlah penduduk usia 15

    tahun ke atas. 

    Daerah Administrasi adalah wilayah

    administrasi yang sudah memiliki dasar

    hokum yang sah menurut Departemen

    Dalam Negeri. 

    Desa Pesisir / Tepi Laut adalah desa/

    kelurahan termasuk nagari atau lainnya yangmemiliki wilayah yang berbatasan langsung

    dengan garis pantai/laut (atau merupakan

    desa pulau). 

    Desa Bukan Pesisir adalah desa/

    kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang

    tidak berbatasan langsung dengan laut atau

    tidak mempunyai pesisir. 

    Kepadatan Penduduk adalah jumlah

    penduduk di suatu daerah dibagi dengan

    luas daratan daerah tersebut. biasanya

    dinyatakan sebagai penduduk per Km2. 

    Laju Pertumbuhan Penduduk   adalah rata-

    rata tahunan laju perubahan jumlah

    penduduk di suatu daerah selama periode

    waktu tertentu. 

     Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15

    tahun ke atas yang bekerja atausementaratidak bekerja. dan yang sedang mencari

    pekerjaan. 

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah

    perbandingan antara jumlah angkatan kerja

    dengan jumlah penduduk usia kerja. 

    Penjelasan Teknis 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    12/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  vii

    Penjelasan Teknis 

    Garis Kemiskinan adalah besarnya nilai

    rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan

    untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum

    makanan dan nonmakanan yang dibutuhkan

    oleh seorang individu untuk tetap berada

    pada kehidupan yang layak

    Indeks Harga Konsumen adalah angka/

    indeks yang menunjukkan perbandingan

    relatif antara tingkat harga (konsumen/

    eceran) pada saat bulan survei dan harga

    tersebut pada bulan sebelumnya. 

    Inflasi   adalah indikator yang dapat

    memberikan informasi tentang dinamika

    perkembangan harga barang dan jasa yang

    dikonsumsi masyarakat. 

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    adalah satu indikator penting untuk

    mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah

    dalam suatu periode tertentu. 

    Produk Domestik Regional Bruto Per

    Kapita adalah Produk Domestik Regional

    Bruto dibagi dengan penduduk pertengahan

    tahun. 

    PDRB Harga Berlaku adalah nilai tambah

    barang dan jasa yang dihitung menggunakan

    harga yang berlaku pada setiap tahun. 

    PDRB Harga Konstan adalah nilai tambah

    barang dan jasa yang dihitung menggunakan

    harga yang berlaku pada satu tahun tertentu

    sebagai tahun dasar. 

     Angka Partisipasi Sekolah (APS)  adalah

    perbandingan antara jumlah penduduk

    kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-

    18 th) yang bersekolah terhadap seluruh

    penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th;

    13-15 th; 16-18 th). Bersekolah adalah

    mereka yang perlu mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI. SMP/MTs. SMA/SMK/

    MA atau PT) maupun non formal (paket A.

    paket B atau paket C). 

    IPM  adalah indeks komposit dari gabungan 4

    (empat) indikator yaitu angka harapan hidup.

    angka melek huruf. rata-rata lama sekolah

    dan pengeluaran per kapita. 

    Industri Pengolahan adalah suatu

    kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

    mengubah suatu barang dasar secara

    mekanis. kimia. atau dengan tangan

    sehingga menjadi barang jadi atau setengah

     jadi atau barang yang kurang nilainya

    menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.

    dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir. 

     Angka Koefisien Gini adalah ukuran

    kemerataan pendapatan yang dihitung

    berdasarkan kelas pendapatan. Angka

    koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1

    (satu). Nol mencerminkan kemerataan

    sempurna dan satu menggambarkan

    ketidakmerataan sempurna. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    13/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   1

    S ejak tahun 2013, KabupatenManokwari mengalami pemekaran menjadi

    3 Kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari,

    Kabupaten Manokwari Selatan dan

    Kabupaten Pegunungan Arfak. Selain terjadi

    pemekaran, terdapat 4 Distrik dari

    Kabupaten Manokwari yang bergabung

    dengan Kabupaten Tambrauw. Oleh karena

    itu, sejak tahun 2013 Kabupaten Manokwari

    yang semula berjumlah 29 Distrik menjadi 9

    Distrik. Secara geografis saat ini Kabupaten

    Manokwari terletak di daerah kepala burung

    Pulau Papua pada posisi dibawah garis

    khatulistiwa antara 0” 14’ s dan 130” 31’ e.

    Batas-batas wilayah Kabupaten Manokwari

    adalah : 

    Utara  : Samudera Pasifik 

    Selatan  : Kab. Teluk Wondama. Kab. 

    Teluk Bintuni 

    Barat  : Kab. Tambrauw 

    Timur   : Samudera Pasifik 

    Luas Wilayah Kabupaten Manokwari

    yaitu 4.650,32 km2  dengan wilayah terluas

    adalah Distrik Masni dengan luas 1.406,10

    km2  dan wilayah terkecil adalah Distrik

    Manokwari Timur dengan 154,84 km2.

    GEOGRAFI DAN IKLIM 

    Ta h u ka h An d a??

    Kabupaten Manokwari saat ini sedangmencanangkan perubahan dariKabupaten Manokwari menjadi KotaManokwari

    Gambar 1.2 5 Persentase Luas Wilayah Kabupaten

    Manokwari menurut Distrik 2013 

    Gambar 1.1 Peta Kabupaten Manokwari 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

    Undang-undang terkait pembentukan Kabupaten Manokwari Selatandan Pegunungan Arfak yaitu UU RI No. 23 dan 24 tahun 2012,

    sementara UU revisi Kab.Tambrauw yaitu UU RI No.14 tahun 2014 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    14/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  2

    Lamanya penyinaran sinar matahari

    di Kabupaten Manokwari berbanding terbalik

    dengan jumlahnya hari hujan setiap bu-

    lannya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan

    Geofisika (BMKG) Rendani Kabupaten

    Manokwari mencatat jumlah hari hujan

    tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu men-

    capai 28 hari dengan lama penyinaran ma-

    tahari hanya mencapai 39%. Namun pada

    dua bulan terakhir di tahun 2012 di beberapa

    daerah perkotaan di Manokwari sempat ter-

     jadi banjir tetapi tidak sampai ada korban.

    Dilihat dari suhu udara rata-rata, Ka-

    bupaten Manokwari bisa dikatakan daerah

    yang panas dengan suhu rata-rata terendah

    sepanjang tahun 2012 mencapai 26,8°C se-

    dangkan suhu tertinggi di Manokwari bisa

    mencapai 28°C.

    Manokwari memiliki beberapa

    sungai, danau dan gunung yang tersebar di

    beberapa wilayah. Sungai terpanjang yaitu

    Sungai Wariori yang terletak di Distrik Masni

    yaitu sepanjang 96 km2. Ada pula danau-

    danau di Manokwari, dimana danau ter-luasnya yaitu Danau Anggi Gita dengan luas

    sebesar 2.500 Ha terletak di Distrik Anggi.

    Selain ada danau di Distrik Anggi juga ter-

    dapat gunung tertinggi yaitu Gunung Mamo-

    feu dengan ketinggian 2.985 meter dari per-

    mukaan laut. 

    GEOGRAFI DAN IKLIM 

    F a kt a ny a a d a l a hManokwari memiliki iklim tropis basah di-mana iklim tersebut memiliki ciri-ciricenderung panas, basah, dan lembab.

    Tabel 1.1 Letak Geografis dan Kondisi Iklim  Kabupaten Manokwari Tahun 2012 

    Gambar 1.3 Jumlah Hari Hujan dan Lama Penyinaran Matahari di Kabupaten Manokwari 

    Tahun 2012 

    Uraian 

    Rincian 

    Satuan 

    Luas  14.448,50  km2 

    Ketinggian  0 - 2.985  mdpl 

    Curah hujan terendah  102  mm 

    Curah hujan tertinggi  523  mm 

    Rata-rata suhu udara terendah  26,8  °C 

    Rata-rata suhu udara tertinggi  28  °C 

    Penyinaran matahari terendah  38  % 

    Penyinaran matahari tertinggi  72  % 

    Sungai Terpanjang  96  km2 

    Danau Terluas  2.500  Ha 

    Gunung Tertinggi  2.985  m 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Pada Setiap Akhir Tahun, Manokwari Mengalami Musim Hujan Berkepenjangan BMKG Kabupaten Manokwari mencatat pada dua bulan terakhir di tahun 2012, Manokwari mem-

    iliki hari hujan di atas rata-rata, yaitu berturut

    -turut 24 hari hujan dan 24 hari hujan.

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    15/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   3

    P enetapan Kabupaten Manokwarisebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat sejak

    tahun 1999 dengan struktur hierarki dalam

    pembagian administrasi pemerintahan

    digolongkan menjadi distrik, kelurahan, dan

    desa (kampung). Hingga tahun 2013,

    wilayah administrasi Kabupaten Manokwari

    terdiri dari 9 distrik, 151 desa, dan 9

    kelurahan.

    Distrik di Kabupaten Manokwari

    dengan jumlah desa paling banyak yaitu

    Distrik Masni dengan jumlah desa/kelurahan

    sebanyak 32 desa/kelurahan. Sedangkan

     jumlah distrik dengan jumlah desa/kelurahan

    paling sedikit yaitu distrik Manokwari Timur

    yaitu 7 desa/kelurahan. Dari seluruh distrik di

    Kabupaten Manokwari, hanya ada 3 distrik

    yang memiliki kelurahan yaitu Distrik

    Manokwari Barat (6 kelurahan), Distrik

    Manokwari Selatan (2 kelurahan) dan Distrik

    Manokwari Timur (1 kelurahan) sedangkan

    distrik-distrik lain hanya memiliki desa/

    kampung.

    PEMERINTAHAN  2 

    Gambar 2.1 Lambang Kabupaten Manokwari 

    Gambar 2.2 5 Distrik dengan Jumlah Desa Terbanyak 

    Di Kabupaten Manokwari 

    Motto : TANNA NARIPI SO SANE BESIEN . bermakna bekerjauntuk hati senang. 

    Semboyan : MANOKWARI KOTA SEJARAH . bermakna Bersih.

    Sejahtera. Aman. dan Harmonis 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

    Manokwari sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat

    Manokwari ditetapkan menjadi ibu kota Provinsi Papua Barat sejak tahun 1999. jugasebagai kota bersejarah.

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    16/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  4

    Komisi Pemilihan Umum adalah

    lembaga negara yang menyelenggarakan

    pemilihan umum di Indonesia. Dalam UU

    No.22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara

    Pemilu diatur mengenai KPU, KPU Provinsi,

    dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga

    penyelenggara pemilihan umum yangpermanen dan Bawaslu sebagai lembaga

    pengawas Pemilu.

    Pada pemilu masa bhakti 2009- 

    2014, hasil perolehan suara untuk anggota

    DPRD Kabupaten Manokwari diraih

    terbanyak oleh Partai Amanat Nasional

    (PAN) yaitu sebanyak 6 orang atau 24

    persen dari keseluruhan kursi. Tiga partai

    tertinggi setelahnya diduduki oleh Partai

    Barisan Nasional, Partai Golongan Karya

    (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia

    Perjuangan (PDIP) dimana masing-masing

    persentasenya 12 persen atau sebanyak 3

    orang.

    Selama tahun 2012, DPRD

    Kabupaten Manokwari mengadakan sidang-

    sidang seperti pada tahun-tahun

    sebelumnya. Pada tahun 2012 mereka

    melakukan sidang dan rapat lebih banyak

    dibanding tahun 2011. Pada tahun 2012

    melakukan sidang pleno sebanyak 11 kali

    sedangkan pada tahun 2011 sidang pleno

    diadakan sebanyak 9 kali. Selain itu,

    Sekretariat DPRD Kabupaten Manokwari

     juga mengadakan rapat panitia khusus

    sebanyak 13 kali. 

    PEMERINTAHAN 

    Gambar 2.2 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten ManokwariHasil Pemilu 2009-2014 

    Tabel 2.1 Kegiatan-Kegiatan DPRD Kabupaten Manokwari2011 - 2012 

    Jenis Kegiatan 

    2011 

    2012 

    Sidang 

    Sidang Paripurna 

    Sidang Pleno 

    Rapat 

    Pleno 

    Panitia Musyawarah 

    Panitia Anggaran 

    Panitia Khusus 

    Gabungan Komisi bersama Pemerintah  

    Komisi: A, B, C 

    Peninjauan Komisi ke Tingkat Distrik 

    Peninjauan Komisi Gabungan Keluar Daerah  

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    KPU sebagai Penyelenggara Pemilu yang bersifat Nasional, Tetap, dan Mandiri 

    Dalam UU No 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggaraPemilu yang dilaksanakan oleh KPU yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yangmenegaskan KPU bebas dari pihak manapun. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    17/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   5

    Sebagai kabupaten yang sudah

    memiliki otonomi daerah, laporan realisasi

     APBD Kabupaten Manokwari tahun 2012

    telah tersusun seperti pada Tabel 2.4. Pen-

    dapatan Asli Daerah bersumber dari: pajak

    daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan

    kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-

    lain PAD. Sedangkan Dana Alokasi Umum

    (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan

    bagi hasil pajak/bukan pajak tergolong se-

    bagai dana perimbangan. Sementara penda-

    patan daerah yang sah lainnya merupakan

    pendapatan hibah, dana penyesuaian, dan

    otsus dan lain sebagainya. 

    Jika dibandingkan dengan tahun

    2011, realisasi total pendapatan pemerintah

    Kabupaten Manokwari pada tahun 2012

    mengalami peningkatan hingga mencapai

    40,42 persen. Dilihat dari perolehan pajak

    daerah dari tahun sebelumnya meningkat

    sekitar 4 miliyar rupiah. Peningkatan ini me-

    nandakan adanya kemajuan perekonomian

    di Kabupaten Manokwari. Dengan mening-

    katnya pendapatan keuangan daerah, bisa

    disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah Ka-bupaten Manokwari sudah mampu memen-

    uhi kebutuhan rutinnya dari Pendapatan Asli

    Daerah (PAD) . Penerimaan dari dana perim-

    bangan ini terdiri dari dua bagian, pertama

    yaitu bagi hasil pajak & bagi hasil bukan pa-

     jak; dan yang kedua adalah berupa DAU dan

    DAK. 

    PEMERINTAHAN 

    F a kt a ny a a d a l a hRealisasi total pendapatan pemerintah dae-rah Kabupaten Manokwari mengalami pen-ingkatan yang cukup drastis di tahun 2012.

    Tabel 2.4 Statistik Keuangan Daerah Kabupaten ManokwariTahun 2012 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2012 - 2013 

    Uraian  2011 

    Pendapatan  899.335.560.294

    Pendapatan Asli Daerah  28.044.312.311

    Dana Perimbangan  704.456.081.365

    Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

     166.835.166.618

    Belanja Daerah  799.990.368.457

    Belanja Operasi  465.203.608.435 Belanja Modal  225.642.253.324 

    Pembiayaan 

    Penerimaan Pembiayaan Daerah  123.387.095.692 

    Pengeluaran Pembiayaan Daerah  58.433.000.000

    PAN mendominasi Keanggotaan DPRD Kabupaten Manokwari pada Pemilu 2009-2014 

    Jumlah anggota DPRD Kabupaten Manokwari yang terpilih pada Pemilu 2009-2014 sebanyak

    6 orang yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN).

    Tabel 2.5 Jenis Pendapatan Keuangan DaerahKabupaten Manokwari Tahun 2012-2013 

    Jenis Pendapatan  2011  2012 

    Pendapatan Asli Daerah  21.959.986.518 28.044.312.311 

    Pajak Daerah  6.382.065.649 10.021.214.863

    Retribusi Daerah  3.333.864.539 4.566.939.681

    Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan 

    6.131.109.640 6.958.720.088

    Lain-lain PAD yang Sah  6.112.946.690 6.497.437.679 

    Dana Perimbangan  618.521.740.178 704.456.081.365 

    Lain-lain Pendapatan YangSah

     0 

    Total  640.481.726.696  899.335.560.294

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    18/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  6

    PENDUDUK 

    Ta h u ka h An d a??

    Persebaran penduduk KabupatenManokwari terpusat di Distrik ManokwariBarat sebesar 56 persen, sedangkansisanya tersebar di 8 Distrik yang lain.

    Gambar 3.1 Perkembangan Jumlah Penduduk ManokwariTahun 2011 - 2013  K abupaten Manokwari merupakan salah

    satu wilayah yang memiliki jumlah penduduk

    yang lebih banyak dibanding Kabupaten lain

    di Provinsi Papua Barat. Jumlah penduduk

    Kabupaten Manokwari pada tahun 2013

    mencapai 150.179 jiwa dengan jumlah laki-

    laki dan perempuan masing-masing sebanyak

    79.766 jiwa dan 70.413 jiwa, adapun tren

     jumlah penduduk Kabupaten Manokwari pada

    tahun sebelumnya dapat dilihat pada gambar

    disamping. 

    Dari tabel disamping dapat dilihat

    bahwa pertumbuhan penduduk di Kabupaten

    Manokwari pada tahun 2013 sebesar 2,81

    yang artinya tingkat pertambahan pendudukdari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 2,81

    persen. Pertumbuhan penduduk ini bisa

    terjadi karena adanya faktor Fertilitas dan

    Migrasi. Selain itu dari angka Sex Ratio yang

    lebih besar dari 100, berarti bahwa di

    Kabupaten Manokwari penduduk laki-laki lebih

    banyak dibandingkan penduduk perempuan.

    Pada tahun 2013, secara rata-rata di

    wilayah Kabupaten Manokwari memiliki

    kepadatan penduduk sebesar 32 jiwa/km2.

     Angka ini berarti bahwa dalam 1 km2  dihuni

    oleh kurang lebih 32 orang. Namun demikian,

    persebaran penduduk Kabupaten Manokwari

    tidaklah merata. Penduduk paling padat

    tinggal di wilayah perkotaan atau dalam hal ini

    Distrik Manokwari Barat.

    Tabel 3.1 Statistik Kependudukan Manokwari 2011-2013 

    *) Data sudah mengacu ke Wilayah Administrasi Terbaru 

    Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 2013 

    *) Data sudah mengacu ke Wilayah Administrasi Terbaru 

    Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 2011-2013 

    Uraian  2011  2012  2013 

    Jumlah Rumah Tangga  32.350  33.249  34.182 

    Laki-Laki (jiwa)  75.579  77.676  79.766 

    Perempuan (jiwa)  66.549  68.399  70.413 

    Jumlah Penduduk (jiwa)  142.128  146.075  150.179 

    Luas Wilayah (km2)  4.650,32   4.650,32  4.650,32 

    Kepadatan Penduduk  30,56  31,41  32,29 

    Pertumbuhan penduduk  2,85  2,78  2,81 

    Sex ratio  113,57 

    113,56 

    113,28 

    Meskipun pada tahun 2013 terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Manokwari menjadi3 Kabupaten (Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten

    Pegunungan Arfak), Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari tetap menduduki posisikedua terbanyak di Provinsi Papua Barat setelah Kota Sorong. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    19/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   7

    Berdasarkan komposisi penduduk,

     jumlah penduduk produktif (15-64 tahun) di

    Kabupaten Manokwari sebanyak 99.351 jiwa,

    sedangkan penduduk tidak produktif (0-14

    dan 65+ tahun) sebanyak 50.828 jiwa. Dari

    angka tersebut didapat nilai Rasio

    Ketergantungan sebesar 51,16 yang artinyabahwa sebanyak 100 orang penduduk

    produktif akan menanggung beban 51 orang

    penduduk tidak produktif. 

    Terkait dengan penduduk, peran KB

    sangatlah penting dalam mengontrol

    pertumbuhan penduduk. Hasil analisis

    Susenas 2013 menunjukkan bahwa pada

    wanita usia 10 tahun ke atas yang berstatus

    kawin, cerai hidup dan cerai mati, persentase

    wanita yang sedang menggunakan KB di

    Kabupaten Manokwari yaitu sebesar 33,36

    persen, dan dari pengguna KB aktif tersebut

    alat kontrasepsi yang paling banyak

    digunakan yaitu melalui Suntikan sebesar 63

    persen. Kecilnya persentase akseptor KB di

    Kabupaten Manokwari inilah yang

    menyebabkan Kelahiran dan Kematian yang

    tinggi.

    PENDUDUK 

    T a h u ka h An d a??

     AKB di Papua Barat hasil SDKI 2012sebesar 73 kematian per 1000kelahiran hidup (Tertinggi Nasional),sedangkan AKB di Manokwari dariHasil MICS 2011 sebesar 60 kematianper 1000 kelahiran hidup

    Gambar 3.3

    di Kab. ManokwariTahun 2012 

    Hampir 65 Persen Wanita Usia Produktif yang Sudah Kawin Menggunakan KB Suntik  Alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk menunda kehamilan di usia

     produkstif mereka yang berstatus kawin yaitu suntik KB, dengan persentase 65 persen. 

    Gambar 3.2 Komposisi Kelompok Umur ProduktifKab. Manokwari Tahun 2013 

    Sumber : Hasil Olah Susenas 2013 

    Sumber : Manokwari dalam Angka 2014  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    20/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  8

    Piramida penduduk Kabupaten

    Manokwari pada tahun 2013 tampak seperti

    gambar di samping. Lebarnya alas pada

    piramida tersebut menunjukan bahwa

     jumlah penduduk terbanyak berada pada

    kelompok umur 0-4 tahun. Hal ini dapat

     juga berarti bahwa tingkat kelahiran diKabupaten Manokwari masih tinggi. Selain

    itu kemiringan sisi piramida setelah umur 0-

    4 tahun tersebut mengindikasikan juga

    bahwa kematian balita juga masih tinggi.

    Jika dilihat ke kelompok umur dewasa,

    terjadi pemusatan penduduk pada

    kelompok umur 20-29 tahun. Hal ini

    dikarenakan banyaknya pendatang yang

    datang dari luar Kabupaten Manokwaripada usia tersebut untuk tujuan bekerja dan

    melanjutkan studi tingkat perguruan tinggi

    Terkait dengan kematian, terutama

    pada balita, faktor yang berperan penting

    yaitu penolong kelahiran. Tabel 3.5

    menunjukkan bahwa berdasarkan hasil

    Susenas 2013 persentase Balita dengan

    penolong kelahiran terakhir oleh tenaga

    medis yaitu dokter, bidan dan tenagaparamedis lain mencapai 73,02 persen

    mengalami penurunan dari tahun

    sebelumnya yaitu 78,80 persen. Hal ini

    perlu menjadi perhatian karena faktor

    penolong kelahiran ini merupakan faktor

    yang penting dalam menekan angka

    kematian bayi khususnya. 

    PENDUDUK 

    T a h u ka h An d a??

    Satu-satunya Universitas Negeri di Papua Baratbernama UNIPA berlokasi di KabupatenManokwari. Hal ini menyebabkan pertambahanpenduduk karena migrasi masuk dari pendudukusia Perguruan Tinggi.

    Gambar 3.4 Piramida Penduduk Kabupaten Manokwari 2013 

    Tabel 3.5 Persentase Balita dengan Penolong KelahiranTerakhir Tahun 2013 

    Selain dikarenakan oleh Kelahiran, Pertambahan Penduduk di KabupatenManokwari juga disebabkan Migrasi Masuk yang cukup tinggi dikarenakan

    Kabupaten Manokwari merupakan Ibukota Provinsi Papua Barat.

    Uraian  2012  2013 

    Dokter   26,72  29,69 

    Bidan  51,27  43,33 

    Tenaga paramedis lain  0,81  0 

    Dukun  5,54  7,11 

    Famili/keluarga 

    15,67 

    18,58 

    Lainnya  0  1,28 

    Sumber : Hasil Proyeksi Penduduk 2013 

    Sumber : Hasil Olah Susenas 2012 —2013 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    21/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   9

    Y ang dimaksud dengan penduduk usiakerja yaitu penduduk usia 15 tahun ke atas.

    Sedangkan Angkatan Kerja (AK) berarti

    penduduk usia kerja yang bekerja atau

    punya pekerjaan namun sementara tidak

    bekerja. Jumlah angkatan kerja akan terukur

    dalam tingkat partisipasi angkatan kerja

    (TPAK) yang merupakan perbandingan

     jumlah penduduk usia kerja yang bekerja

    dan pengangguran terhadap jumlah

    penduduk usia kerja. 

    Nilai TPAK Kabupaten Manokwari

    pada tahun 2013 sebesar 71,88; ini berarti

    terdapat sekitar 72 orang angkatan kerja dari

    100 orang penduduk usia kerja. Selain itu

    nilai TPT Kabupaten Manokwari sebesar

    3,45, yang berarti pada tahun 2013 dalam

    100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 3

    orang pengangguran.

    Melihat penyerapan tenaga kerja menurut

    sektornya, sektor yang menyerap tenaga

    kerja paling banyak yaitu sektor pertanian

    sebesar 59,85 persen diikuti dengan sektor

    Jasa Kemasyarakatan dan Sektot

    Perdagangan. 

    KETENAGAKERJAAN 

    T a h u ka h An d a??

    Pada tahun 2013, dari 98.074penduduk yang bekerja di Kab.Manokwari, sebanyak 66.344 orangatau 67.65 persen bekerja di sektorInformal 

    Tabel 4.1 Statistik Ketenagakerjaan Manokwari 2013 

    Gambar 4.1 Persentase Jumlah Penduduk Bekerja

    Berdasarkan Sektor Lapangan Usaha 

    di Kab. Manokwari, 2013 

    Sumber : Keadaan Angkatan Kerja Papua Barat 2013

    Uraian  2013 

     Angkatan Kerja(AK) 

    Bekerja  98.074 

    Pengangguran Terbuka  3.507 

    Jumlah AK  101.581 

    Bukan AngkatanKerja (BAK) 

    Sekolah  19.021 

    Mengurus Rumah Tangga  18.899 

    Lainnya  1.826 

    Jumlah BAK  39.746 

    Total (Penduduk Usia Kerja)  141.327 

    % Bekerja Terhadap Angkatan Kerja  96,55 

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)  3,45 

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)   71,88 

    Dari 3.507 orang total pengangguran di Kabupaten Manokwari, sebanyak 1.871 orangatau sekitar 53,35 persen berpendidikan SLTA sederajat dan sebanyak 885 orang atau

    sekitar 25,24 persen berpendidikan Diploma dan Universitas.

    Sektor   Jumlah  Persentase 

    1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,

    Perburuan & Perikanan  58,705 59.86

    2 Pertambangan dan Penggalian -  - 

    3 Industri 2,033 2.07

    4 Listrik, Gas dan Air Minum  68 0.07

    5 Konstruksi  3,011 3.07

    6 Perdagangan, Rumah Makan dan

    Jasa Akomodasi  14,785 15.08

    7 Transportasi, Pergudangan dan

    Komunikasi  1,722 1.76

    8 Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush

    Persewaan & Js Perusahaan   928 0.95

    9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

    Perorangan  16,822 17.15

    Total Penduduk Bekerja 98,074 100.00

    Sumber : Hasil Olah Sakernas 2013 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    22/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  10

    Salah satu penentu keberhasilan

    pembangunan suatu bangsa dapat diukur

    dari faktor pendidikan. Beberapa indikator

    pendidikan dilihat dari angka partisipasi

    sekolah yang meliputi:  Angka Partisipasi

    Sekolah (APS). Angka Partisipasi Kasar

    (APK). dan Angka Partisipasi Murni(APM). Nilai-nilai tersebut dapat dilihat

    pada Tabel 5.1 di samping. 

     APS mengukur persentase

    penduduk usia sekolah yang masih

    bersekolah tanpa melihat jenjang yang

    diduduki terhadap seluruh penduduk usia

    sekolah. APS SD sebesar 94,09 artinya

    terdapat sekitar 94,09 persen penduduk

    usia 7-12 tahun yang statusnya masih ber-

    sekolah terhadap penduduk usia 7-12 ta-

    hun tanpa memperhatikan di jenjang ma-

    na. Hal ini mengindikasikan bahwa masih

    ada sekitar 6 persen anak usia SD (7-12

    tahun) yang tidak bersekolah.

    Selain itu, ada pula indikator pen-

    didikan yang dikenal dengan  Angka

    Partisipasi Murni (APM) yang mengukur

    partisipasi sekolah penduduk usia sekolah

    sesuai jenjangnya. Nilai APM SMP 61,01 per-

    sen artinya sekitar 61 persen murid SMP yang

    berusia 13-15 tahun yang duduk di bangku

    SMP sedangkan sisanya masih duduk di

    bangku SD atau bahkan mungkin tidak ber-

    sekolah. 

    PENDIDIKAN 

    Ta h k a h An d a??

     Angka Melek Huruf Kab. Manokwari yaitusebesar 89,98 sedangkan Rata-rata lamasekolah di Kab. Manokwari yaitu sebesar 8,62tahun

    Gambar 5.1 Angka Partisipasi Kasar dan Angka PartisipasiMurni

    Kabupaten Manokwari tahun 2013

    Sumber : Statistik Kesra Papua Barat 2013 

    Semakin Tinggi jenjang pendidikan maka Partisipasi Sekolah semakin rendah.

    Pola terjadi di semua Kab/Kota di Papua Barat termasuk Kabupaten Manokwari 

    7-12  13 - 15  16 - 18 

     APS  94,09  93,07  75,34 

    Tabel 5.1 Angka Partisipasi Sekolah. Angka Partisipasi Kasardan Angka Partisipasi Murni

    Kabupaten Manokwari tahun 2013 

    Sumber : Statistik Kesra Papua Barat 2013 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    23/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   11

    PENDIDIKAN 

    Tabel 5.2 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manokwari, 2013 

    Indikator -indikator yang

    menunjukkan tingkat partisipasi sekolah

    setidaknya didukung oleh seberapa

    mencukupinya fasilitas dan banyaknya

    tenaga pengajar di suatu daerah. Dinas

    Pendidikan Kabupaten Manokwari mencatat

    banyaknya sekolah, guru dan murid sepertiterlihat di Tabel 5.2. Banyaknya sekolah SD

    dan SMA meningkat di tahun 2013 seiring

    dengan bertambahnya jumlah murid serta

    banyaknya tenaga pengajar. Banyak hal

    yang menyebabkan menurunnya jumlah

    murid SMP. Bisa karena berkurangnya

    tenaga pengajar atau karena adanya

    beberapa sekolah yang ditutup. Akibatnya

    dimungkinkan banyak anak usia SMP yang

    tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang

    yang lebih tinggi. 

    Berdasarkan dengan hasil olah

    Susenas 2013, persentase penduduk

    berumur 10 tahun ke atas di Kabupaten

    Manokwari tampak seperti Gambar 5.2.

    Pada tahun 2013, ada sekitar setengah dari

    penduduk berumur 11 tahun ke atas yang

    tidak memiliki ijazah dikarenakan belum

    pernah sekolah atau putus di tingkat sekolah

    dasar. Akibat besarnya angka inilah yang

    menyebabkan tingginya angka putus

    sekolah di Kabupaten Manokwari pada

    tahun 2013. 

    Gambar 5.2 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atauLebih Menurut Status Pendidikan Tahun 2013 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014 

    Jenis 

    Sekolah 

    Banyak 

    Sekolah Guru  Murid 

    PAUD  48  297  3.021 

    TK  43  222  1.993 

    SD  106  912  21.296 

    SMP  30  322  7.793 

    SMA  24  243  4.881 

    SMK  5  81  2.598 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2014  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    24/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  2

    KESEHATAN 

    Tabel 6.2 Banyaknya Tenaga Medis dan Rasio terhadapPenduduk di Kabupaten Manokwari Tahun 2013

    Tabel 6.1 Fasilitas Kesehatan di Manokwari 2011-2013  Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten

    Manokwari berdasarkan data dari Dinas

    Kesehatan Kabupaten Manokwari tampak pada

    Tabel 6.1. Jumlah puskesmas pembantu

    (pustu) meningkat dari tahun ke tahun. Begitu

     juga dengan jumlah posyandu yang bertambah

    dari 240 menjadi 283 unit. Peningkatan jumlah

    posyandu ini berasal dari Distrik Manokwari

    Barat yang bertambah dari 24 menjadi 48 unit

    posyandu. Dengan meningkatnya jumlah fasili-

    tas kesehatan untuk ibu dan balita diharapkan

    tingkat kesehatan masyarakat lebih baik pula. 

    Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan di

    Kabupaten Manokwari seyogyanya diimbangi

    dengan kualitas dan kuantitas tenaga medis

    yang bertugas. Banyaknya perawat pada tahun

    2012 mencapai 379 orang yang tersebar di se-

    luruh distrik walaupun ada beberapa distrik

    yang tidak memiliki tenaga perawat. Tenaga

    non perawat disini berarti bidan, bidan lainnya,

    dan perawat gigi sedangkan tenaga non medis

    antara lain analis farmasi dan apoteker. Di

    Distrik Manokwari Barat terbanyak jumlah

    perawat, non-perawat maupun tenaga non-

    medis karena jumlah penduduk yang padat be-

    rada di ibukota kabupaten. Dari 108 orang non-

    perawat yaitu bidan-bidan, ada sekitar 24 orang

    yang berada di Distrik Manokwari Barat. Hal ini

    perlu adanya pemerataan jumlah tenaga

    kesehatan mengingat kesehatan merupakan

    hak yang diperoleh masyarakat.

    Fasilitas Kesehatan Tahun 

    2011  2012  2013 

    Rumah sakit Pemerintah  1  1  1 

    Rumah sakit TNI  2  2  2 

    Puskesmas  22  22  30 

    Pusksmas Pembantu  86  89  87 

    Balai pengobatan swasta  10  2  9 

    Posyandu  240  283  297 

    PuskesmasKeliling 

    Darat  150  148  149 

    Laut  3  3  2 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2011-2013 

    Penyebaran Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Manokwari Masih Belum Merata Data dari Dinkes Kabupaten Manokwari menunjukkan bahwa jumlah fasilitas kesehatan belummerata tersebar di seluruh distrik, masih ada beberapa distrik yang tidak memiliki pustu dan posyandu. 

    Tenaga Medis  Jumlah  Rasio per 100.000 penduduk  

    Dokter   19  9.08 

    Bidan  239  241.58 

    Perawat  382  182.61 

    Farmasi &Apoteker  

    26  12.43 

    KesehatanMasyarakat 

    3  1.43 

    KesehatanLingkungan 

    12  5.74 

    Gizi  22  10.52 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    25/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   13

    KESEHATAN 

    Ta h u ka h An d a??

    Cara paling sederhana mencegah penyakitcacingan adalah dengan rajin mencuci tangansebelum dan sesudah makan sertamenggunting kuku secara teratur.

    Gambar 6.2 Angka Harapan Hidup Tahun 2010 -2013 Derajat kesehatan masyarakat

    dalam suatu daerah dapat diukur melalui

    suatu indiaktor yang dikenal sebagai Angka

    Harapan Hidup (AHH). AHH dihitung

    berdasarkan harapan hidup waktu lahir.

    Semakin tinggi AHH maka itu mencerminkan

    tingkat kesehatan dan gizi yang baik. AHHKabupaten Manokwari dari tahun ke tahun

    mengalami peningkatan, yaitu mencapai

    68,73. 

    Di samping itu, Dinas Kesehatan

    Kabupaten Manokwari mencatat bahwa dari

    sejumlah 7.553 penderita yang dilaporkan,

    30 persen diantaranya menderita penyakit

    malaria tersiana. Di daerah yang endemik

    malaria sangat memungkinkan masyarakatmudah terjangkit virus Plasmodium Vivax

    maupun Plasmodium Falcifarum. Bahkan

    masih ditemukan penderita malaria

    gabungan antara malaria tersiana dan

    tropika yaitu mencapai hampir 6 persen.

    Penyakit malaria menurunkan daya tahan

    tubuh seseorang. Selain penyakit malaria,

    penderita cacingan juga banyak diderita oleh

    masyarakat yaitu sekitar 16,44 persen.Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak

    dengan keluhan perut kembung, rasa mual

    dan muntah, nafsu makan menurun serta

    rasa gatal di daerah dubur. 

    Gambar 6.3 Persentase Penderita yang Dilaporkan padaDinas Kesehatan menurut Jenis Penyakit, 2012 

    Sumber : IPM Papua Barat 2013 

    AHH Kabupaten Manokwari Masih Lebih Rendah dibandingkan Kabupaten Lain Angka Harapan Hidup Kabupaten Manokwari sebesar 68,07, masih jauh lebih rendah

    dibandingkan Kabupaten Fakfak yang bisa mencapai 71,24, Kabupaten Kaimana 70,11 juga Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong. 

    Sumber: Manokwari Dalam Angka 2012  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    26/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  14

    PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN 

    Gambar 7.1 Persentase Status Penguasaan Tempat TinggalRumah Tangga di Kabupaten Manokwari, 2013 

    Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Atap,Lantai, dan Dinding Terluas di Kabupaten Manokwari, 2013 

    Perumahan merupakan salah satu

    bagian yang dibahas pada indeks

    pembangunan manusia. Perumahan yang

    menjadi tempat tinggal rumah tangga

    tentunya memiliki status penguasaan atas

    bangunan yang dihuni. Di Kabupaten

    Manokwari sebanyak 64,49 persen rumah

    tangga memiliki bangunan tempat tinggal

    sendiri. Namun masih ada beberapa rumah

    tangga yang status tempat tinggalnya

    adalah rumah dinas, kontrak, dan bahkan

    sewa dimana status bangunan seperti ini

    biasa paling banyak ditemui di daerah

    perkotaan. 

    Pada tabel di samping menunjukkan

    persentase jenis atap, lantai, dan dinding

    terluas yang digunakan oleh rumah tangga

    pada tahun 2013. Sama seperti tahun-tahun

    sebelumnya, hampir mayoritas rumah

    tangga memiliki rumah yang beratapkan

    seng sebanyak 96,07 persen walaupun ada

    beberapa yang sudah menggunakan

    genteng, asbes, dan bahkan ada pula yang

    menggunakan beton. Sedangkan dinding

    terluas yang banyak digunakan oleh rumah

    tangga yaitu dengan bahan tembok dengan

    persentase sebesar 54,61 persen.

    Ta h u ka h An d a??

    Kabupaten Manokwari dikenal sebagaidaerah yang rawan gempa bumi, oleh sebabitu masyarakat cenderung menggunakanatap yang terbuat dari bahan seng dandinding dari bahan tembok.

    Status Penguasaan Tempat Tinggal Rumah Tangga di Kabupaten Manokwari sebagianbesar adalah Milik Sendiri 

    Sekitar 60 persen dari rumah tangga di Kabupaten Manokwari memiliki bangunan tempattinggal dengan status milik sendiri. 

    Jenis Atap Terluas 

    (%) 

    Jenis Lantai Terluas 

    (%) 

    Beton  1,23  Tanah  0,67 

    Genteng  0,41  Bukan Tanah  96,98 

    Sirap  N/A  Lainnya  2,35 

    Seng  96,07  Jenis Dinding Terluas  (%) 

    Asbes  0,85  Tembok  65,02 

    Ijuk/lainnya  0,99  Kayu  31,05 

    Bambu  0,14 

    Lainnya  3,79 

    Sumber: Statistik Kesra

    Papua Barat 2013 

    Sumber: Statistik Kesra Papua Barat 2013 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    27/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   15

    Suatu perumahan yang layak huni

    seyogyanya difasilitasi oleh sumber air untuk

    mandi/cuci, serta sumber air minum yang

    sehat. Di Kabupaten Manokwari lebih banyak

    rumah tangga yang menggunakan sumur

    terlindung untuk mandi/mencuci. Tetapi

    masih banyak juga rumah tangga yang

    mandi/mencuci dengan menggunakan air

    dari sumur bor/pompa. Masyarakat yang

    tinggal di luar kota atau daerah pedesaan

    banyak yang memanfaatkan air sungai untuk

    kebutuhan air mandi dan mencuci. 

    Selain itu, kualitas sumber air minum

     juga menentukan kesehatan masyarakat.

    Dari Gambar 7.3 di samping menunjukkan

    bahwa mayoritas rumah tangga di

    Kabupaten Manokwari yaitu sebesar 42,17

    persen mengkonsumsi Air isi ulang diikuti

    dengan Mata air terlindung dan Sumur

    terlindung. Namun demikian masih ada juga

    rumah tangga yang menggunakan air dari

    Sumur dan Mata air tak terlindung serta Air

    sungai untuk dikonsumsi. Beberapa

    penelitian menyebutkan bahwa sumber air di

    Kabupaten Manokwari termasuk air kemasan

    lokal rata-rata mengandung kapur sehingga

    untuk mendapatkan air minum yang sehat

    harus melalui proses pengolahan yang

    berulang kali. 

    PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN 

    Ta h u ka h An d a??Meskipun di Kabupaten Manokwari sudahada PDAM, tetapi masyarakat masihbanyak yang menggunakan sumurtelindung, air sungai dan sumur bordibandingkan memakai leding meteran.

    Gambar 7.2 Sumber Air yang Digunakan untuk Mandi/Cuci di

    Kabupaten Manokwari, 2013 

    Gambar 7.3 Sumber Air Minum Penduduk ManokwariTahun 2012-2013 

    Sumber : Statistik Kesra Papua Barat 2013 

    Sumber : Statistik Kesra Papua Barat 2013 

    Sumur Terlindung Sebagai Sumber Air untuk Mandi/Mencuci Masyarakat Manokwari 

    Sekitar 21,42 persen rumah tangga di Kabupaten Manowari menggunakan sumur terlindunguntuk keperluan mandi dan mencuci. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    28/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  16

    Konsep pembangunan manusia

    berdasarkan perspektif pembangunan, tidak

    hanya diukur dari pendapatan semata, tetapi

    dari indeks komposit yang menggambarkan

    perkembangan pembangunan manusia

    secara komprehensif yang disebut Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM). IPM diukur

    melalui indeks harapan hidup, indeks

    pendidikan, dan indeks pendidikan. 

    Gambar 8.1 menunjukkan nilai IPM

    seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua

    Barat pada tahun 2013. IPM Kabupaten

    Manokwari mencapai 68,61. Dalam peringkat

    regional Provinsi Papua Barat, Kabupaten

    Manokwari menempati posisi ke-5 dari 11

    kabupaten/kota, berada di bawah Kabupaten

    Sorong dan di atas Kabupaten Teluk Bintuni.

    Capaian IPM Kabupaten Manokwari berada

    pada tingkatan menengah ke atas

    berdasarkan pemeringkatan United Nations

    Development Program (UNDP) 

     Adapun pada Tabel 8.1 dapat dilihat

    Komponen-komponen pembentuk IPM

    beserta nilai-nilainya.yaitu Kabupaten

    Manokwari memiliki Angka Harapan Hidup

    (AHH) sekitar 68,73 tahun, Angka Melek

    Huruf sekitar 89,98 persen, Rata-rata lama

    sekolah sekitar 8,62 tahun, dan Pengeluaran

    perkapita sebesar 592,86 Ribu Rupiah

    perbulan. 

    PEMBANGUNAN MANUSIA 

    T a hu ka h An d a??

    IPM Kab. Manokwari menduduki peringkatke-5 dari 13 Kab/Kota Se-Papua Barat danmenduduki peringkat ke – dari

    Gambar 8.1 IPM Menurut Kabupaten/Kotadi Provinsi Papua Barat, 2013 

    Tabel 8.1 Komponen IPM Tahun 2013  

    Sumber : IPM Papua Barat 2013 

    Sumber : IPM Kabupaten Manokwari 2013  

    Dari tahun ke tahun, Kota Sorong memiliki IPM yang tertinggi di Papua Barat.Sedangkan IPM terendah berada di Kabupaten Tambrauw. Selisih IPM Kab. Tambrauwpun dengan Kabupaten lain di Papua Barat cukup jauh.

     

    Komponen  Nilai 

    Angka Harapan Hidup  68,73 

    Angka Melek Huruf   89,98 

    Rata-rata Lama Sekolah  8,62 

    Pengeluaran Perkapita(Ribu Rupiah) 

    592,86 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    29/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   17

    Di sektor pertanian, Kabupaten

    Manokwari merupakan daerah yang

    potensial di sub sektor tanaman pangan.

    Padi sebagai sumber bahan makanan utama

    masyarakat Kabupaten Manokwari pada

    tahun 2012 mengalami peningkatan luas

    panen dibandingkan tahun sebelumnya.Dengan meningkatnya luas panen, maka

    meningkat pula nilai produksi tanaman padi.

    Distrik yang memiliki Selain padi, komoditas

    yang mengalami peningkatan luas panen

    dan nilai produksi adalah komoditas kacang

    kedelai. Selain dua komoditas sub sektor

    tanaman pangan tersebut, komoditas lainnya

    mengalami penurunan dibandingkan tahun

    2011.

    Tidak semua distrik di Kabupaten

    Manokwari berpotensi untuk tanaman padi.

     Ada tiga distrik yang menjadi produksi

    andalan masyarakat dengan menghasilkan

    beras lokal. Distrik dengan luas panen

    terluas pada tahun 2012 secara total dari sub

    -round pertama hingga terakhir yaitu di

    Distrik Prafi, yakni seluas 8800 ha dengan

    hasil produksi 2.156 ton. Luas panen terluas

    kedua yaitu Distrik Oransbari yaitu sebesar

    5.288 ha dengan hasil produksi 1.267 ton

    yang terkenal dengan beras Oransbari di

    pasar. Selain itu di Distrik Masni juga

    memiliki luas panen yang besar dan mampu

    menghasilkan produksi sebesar 1.240 ton

    pada tahun 2012. Semakin luas lahan yang

    dipanen tentunya semakin besar juga

    produksi yang dihasilkan.

    PERTANIAN 

    Fa kt a ny a a d a l a hBeras lokal Manokwari masih lebih ter- jangkau dibandingkan harga beras importetapi secara kualitas tidak jauh berbeda.

    Gambar 9.1 Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Manokwari, 2012 

    Tabel 9.1 Luas Panen dan Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Manokwari Tahun 2010 - 2012 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2011-2013 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Tiga Distrik di Kabupaten Manokwari Sangat Potensial Tanaman Padi Distrik di Kabupaten Manokwari yang menghasilkan tanaman padi paling banyak pada

    tahun 2012 yaitu Distrik Prafi, Distrik Oransbari dan Distrik Masni 

    Komoditas  2010  2011  2012 

    Padi 

    Luas Panen (Ha)  5.931  4.668  5.004 

    Produksi (Ton)  21.532  16.761  20.023 

    Jagung 

    Luas Panen (Ha)  404  291  237 

    Produksi (Ton) 

    679 

    486 

    405 

    Ubi Kayu 

    Luas Panen (Ha)  874  330  189 

    Produksi (Ton)  9.451  3.879  2.190 

    Ubi jalar  

    Luas Panen (Ha)  308  253  252 

    Produksi (Ton)  3.135  2.570  2.604 

    Kacang Kedelai 

    Luas Panen (Ha)  607  123  232 

    Produksi (Ton)  647  137  255 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    30/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  18

    Di sub sektor peternakan, Kabupat-

    en Manokwari memiliki jumlah populasi ter-

    nak sapi dan babi yang hampir merata di

    setiap distrik. Data dari Dinas Peternakan

    Kabupaten Manokwari mencatat jumlah pop-

    ulasi sapi terbanyak terdapat di Distrik

    Oransbari (4.026 ekor). Sedangkan di Distrik

    Manokwari Barat dan Kebar memiliki jumlah

    ternak sapi yang sama yaitu 3.736

    ekor.Selain itu populasi ternak sapi yang be-

    sar juga ditemukan di Distrik Prafi. Secara

    umum jumlah populasi sapi di Kabupaten

    Manokwari meningkat sekitar 3 persen

    dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sedangkan untuk ternak babi terse-

    bar merata di seluruh wilayah KabupatenManokwari dengan jumlah populasi babi

    terbanyak terdapat di Distrik Warmare yaitu

    mencapai 1.369 ekor. 

    Sementara itu dari sub sektor peri-

    kanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabu-

    paten Manokwari mencatat produksi sub

    sektor perikanan laut pada tahun 2012 men-

    capai sekitar 1.380,9 ton, sedangkan peri-

    kanan darat sebesar 445 ton. Hasil produksiini lebih baik dibandingkan tahun 2011. Jenis

    ikan yang paling besar produksinya di Kabu-

    paten Manokwari yaitu ikan tuna/ekor kuning

    dan menyusul ikan cakalang dengan besar

    produksi masing-masing 486,6 ton dan 412

    ton. Sedangkan produksi perikanan darat di

    Kabupaten Manokwari hanya menghasilkan

     jenis ikan mujair, ikan mas, lele dan nila. 

    PERTANIAN 

    F a kt a ny a a d a l a hKabupaten Manokwari merupakanwilayah yang sangat berpotensi di subsektor perikanan baik perikanan lautmaupun darat.

    Gambar 9.2 Populasi Ternak Sapi menurut Distrik di Kabupaten Manokwari tahun 2012 

    Gambar 9.3 Produksi Perikanan Laut

    di Kabupaten Manokwari tahun 2012 

    Sub sektor Perikanan Laut dan Darat 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Populasi Babi Tersebar Merata di Tiap Distrik di Kabupaten Manokwari Dinas Peternakan Kabupaten Manokwari mencatat bahwa populasi ternak babi ada di setiap

    distrik di Kabupaten Manokwari dengan jumlah keseluruhan 15.277 ekor. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    31/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   19

    Bahan bakar minyak (BBM) merupakan

    salah satu kebutuhan pokok masyarakat

    untuk dapat bekerja, mengolah makanan dan

     juga untuk kebutuhan industri. Dalam

    rentang tiga tahun terakhir, banyaknya

    penyaluran BBM/Non BBM yang bukan

    untuk kebutuhan industri di Kabupaten

    Manokwari terus mengalami peningkatan.

    Hal itu dapat dilihat di Gambar 10.1 di

    samping. Penyaluran BBM berupa premium

    meningkat dari 24.790 Kilo Liter menjadi

    28.093 Kilo Liter di tahun 2011 dan

    meningkat lagi hingga mencapai 31.896 Kilo

    Liter di tahun 2012. Dengan bertambahnya

     jumlah populasi penduduk, maka semakin

    meningkat pula jumlah pengguna kendaraan

    bermotor. Di samping itu, meningkat pula

    kebutuhan akan minyak tanah sebagai

    bahan bakar rumah tangga untuk memasak.

    Hasil Susenas 2012 menunjukkan bahwa

    hampir 52 persen rumah tangga

    menggunakan minyak tanah untuk keperluan

    memasak karena minyak tanah disubsidi

    oleh pemerintah. 

    Selain digunakan untuk kebutuhan

    rumah tangga, BBM juga digunakan untuk

    keperluan industri. Banyak alat-alat industri

    di Kabupaten Manokwari yang menggunakan

    bahan bakar solar termasuk alat transportasi.

    Contohnya yaitu alat untuk mengaspal jalan,

    menggaruk tanah atau pasir yang banyak

    ditemukan di sepanjang jalan trans

    Manokwari-Teluk Bintuni dan juga dipakai

    PERTAMBANGAN DAN ENERGI 

    Fa kt a ny a a d a l a hDi Kabupaten Manokwari banyak ditemukankendaraan-kendaraan untuk transportasi kepedalaman dengan bahan bakar solar.

    10 Gambar 10.1 Banyaknya Penyaluran BBM/Non BBM Non

    Industri di Kabupaten Manokwari, 2010 - 2012 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2011-2013 

    Penyaluran BBM/Non BBM di Kabupaten Manokwari Meningkat dari Tahun ke Tahun 

    Penyaluran bahan bakar minyak untuk non industri di Kabupaten Manokwari terus meningkatdalam tiga tahun terakhir. 

    Gambar 10.2 Proyek Pemerataan Tanah untuk Perusahaan

    Konstruksi Menggunakan Alat-Alat Berat 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    32/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  20

    Sektor industri pengolahan merupa-

    kan salah satu penyumbang kontribusi yang

    besar terhadap Produk Domestik Regional

    Bruto (PDRB) Kabupaten Manokwari. Secara

    regional Provinsi Papua Barat, banyaknya

    unit usaha industri kecil yang tersebar di Ka-

    bupaten Manokwari menempati urutan ke-

    lima. Jumlah industri kecil terbanyak terdapat

    di Kabupaten Sorong yaitu sekitar 285 unit

    usaha dan disusul Kabupaten Sorong

    sebanyak 204 unit. Namun demikian, dilihat

    dari sisi nilai investasi di industri kecil, Kabu-

    paten Manokwari memiliki nilai investasi

    yang terbesar kedua setelah Kabupaten So-

    rong pada tahun 2012. 

    Sementara itu, jika dibandingkan

    dengan tahun 2011 jumlah unit usaha indus-

    tri pangan di Kabupaten Manokwari men-

    galami sedikit penurunan. Banyak industri

    kerupuk/keripik yang beralih ke industri minu-

    man ringan/depot air minum. Dinas Perin-

    dustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabu-

    paten Manokwari mencatat dari 28 unit

    usaha keripik berkurang menjadi 15 unit

    usaha di tahun 2012. Berkurangnya jumlah

    unit usaha keripik berdampak pada

    menurunnya jumlah tenaga kerja dan nilai

    investasi usaha keripik. Peningkatan inves-

    tasi yang paling drastis justru pada usaha

    tempe/tahu dimana peningkatannya hingga

    mencapai 1,6 M. Sedangkan untuk jenis

    usaha pangan lainnya tidak terlalu mengala-

    mi perubahan.

    INDUSTRI PENGOLAHAN 

    F a kt a ny a a d a l a hPengusaha tempe/tahu semakinmeluas tidak hanya berasal dari masya-rakta Suku Jawa.

    11 

    Gambar 11.1 Banyaknya Unit Usaha Industri Kecil di Provinsi Papua Barat, 2012 

    Usaha Kerupuk/Keripik di Kabupaten Manokwari Menurun di Tahun 2013 Jenis industri pengolahan kerupuk/keripik di Kabupaten Manokwari menurun dari 28 unit

    usaha menjadi 15 unit usaha. 

    Gambar 11.2 Banyaknya Industri Pangan dan Investasi Kabupaten Manokwari, 2011 - 2012 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2012 —2013 

    Jenis Indus-

    tri 

    Unit Usaha (unit)  Investasi (Rp. 000) 

    2011  2012  2011  2012 

    Minuman

    Ringan/

    Depo Air 

    31  33  4266164  3100774 

    Minyak

    Kelapa 5  5  13699  13669

    Mie Basah  5  5  29497  29497

    Ro  14  14  360677  360677 

    Gula Merah

    Tebu 12  12  56496  56496

    Kopi Bubuk  11  11  44648  44648

    Tempe/

    Tahu 

    43  44  233910  1836250 

    Kerupuk/

    Keripik 28  15  68173  31297

    Abon Ikan  1  1  450813  450813 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    33/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   21

    Sektor bangunan selalu terkait

    dengan perusahaan yang bergerak di bidang

    konstruksi. Yang tercakup pada bidang kon-

    struksi selain konstruksi bangunan, gedung,

    instalasi gedung, instalasi air, pembangunan

     jalan dan jembatan tetapi termasuk juga

    kegiatan penyewaan alat-alat konstruksi beri-

    kut operatornya. Sedangkan kegiatan teknik

    arsitektur dan manajemen proyek pem-

    bangunan gedung, jalan serta konsultan dan

    sejenisnya termasuk dalam kategori jasa

    perusahaan lainnya. Menurut lapangan usa-

    hanya, sektor bangunan memiliki kontribusi

    terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten

    Manokwari tahun 2012 setelah sektor per-

    tanian.

    Badan perusahaan konstruksi dapat

    berbentuk PT, CV, Firma, PT (Persero), Pe-

    rusahaan Umum atau Perusahaan Jawatan.

    Banyaknya perusahaan konstruksi di Kabu-

    paten Manokwari pada tahun 2012 menurut

    laporan dari LPJK Papua Barat yaitu

    sebanyak 398 unit usaha kontraktor dan pe-

    rusahaan konsultan yang bergerak di sektorkonstruksi sebanyak 33 unit. Jumlah perus-

    ahaan kontraktor ini menurun drastis

    dibandingkan tahun 2011 yang mencapai

    763 perusahaan. Banyak perusahaan kon-

    struksi yang tutup sementara ataupun sudah

    berhenti. Namun demikian, tidak mengurangi

     juga besarnya kontribusi sektor bangunan

    pada PDRB Kabupaten Manokwari. 

    KONSTRUKSI 

    Fa kt a ny a a d a l a hBanyak perusahaan konstruksi yang ter-catat di direktori perusahaan namun tidakditemukan di lapangan.

    Tabel 12.1 Banyaknya Sektor Usaha KonstruksiProvinsi Papua Barat, 2011-2012 

    12 

    Gambar 12.1 Pekerja Konstruksi Menyelesaikan Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran 

    Sektor Bangunan Memiliki Kontribusi yang Besar terhadap PDRB KabupatenManokwari 

    Dalam PDRB atas harga berlaku jika dirinci menurut lapangan usaha pada tahun 2012,sektor bangunan memiliki kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian.

    Sumber : Papua Barat Dalam Angka 2011-2012  

    Kabupaten/Kota Unit Usaha Kontraktor 

    2011 

    2012 

    (1)  (2)  (3) 

    01. Fakfak  166  152 

    02. Kaimana  335  149 

    03. Teluk Wondama  72  25 

    04. Teluk Bintuni  295  96 

    05. Manokwari  763  398 

    06. Sorong Selatan  150  136 

    07. Sorong  444  298 

    08. Raja Ampat  101  30 

    09. Tambrauw 

    31 

    10. Maybrat  1  10 

    71. Kota Sorong  104  78 

    Papua Barat 2 436  1 403 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    34/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  2 2

    Hotel merupakan fasilitas yang pent-

    ing dalam dunia pariwisata. Konsep dari

    World Tourism Organization (WTO) dan In-

    ternational Union of Office Travel Organiza-

    tion (IUOTO) menyatakan bahwa salah satu

    ciri khusus dari hotel adalah memiliki

    restoran yang berada di bawah manajemenhotel tersebut. Di Kabupaten Manokwari ter-

    dapat 4 hotel berbintang, antara lain: Hotel

    Swiss Bell (Bintang 3), Hotel Aston Niu

    (Bintang 3), Hotel Mansinam Beach (Bintang

    3), dan Hotel Fujita Papua (Bintang 2). Dari

    keempat hotel tersebut, Hotel Aston Niu dan

    Hotel Swiss Bell memiliki jumlah tamu WNI

    dan WNA paling banyak pada tahun 2012.

    Banyaknya tamu di kedua hotel ini didukungdengan banyaknya jumlah kamar yang dimili-

    ki hotel.

    Kabupaten Manokwari memiliki ban-

    yak tempat wisata, baik wisata alam, agro,

    budaya dan sejarah. Salah satu contoh

    wisata alam yang terkenal yaitu Danau Anggi

    Giji (Danau Laki-laki) yang terletak di Distrik

     Anggi -  Sururey, serta Danau Anggi Gita

    (Danau Perempuan) yang terletak di Distrik Anggi Gida. Dari puncak Kobrey dapat dilihat

    langsung dua danau tersebut secara bersa-

    maan. Keindahan alam tersebut menjadi ob-

     jek wisata untuk menikmati panorama alam

    di Pegunungan Arfak. Namun untuk dapat

    sampai di tempat ini membutuhkan waktu

    perjalanan sekitar 12 jam dari Manokwari

    dengan kendaraan mobil ranger (4WD). 

    HOTEL DAN PARIWISATA 

    Fa kt a ny a a d a l a hLuas Danau Anggi Gita mencapai 2.500Ha sedangkan Danau Anggi Giji mencapai2.000 Ha.

    Gambar 13.1 Wisata Alam Danau Anggi Giji, Distrik Anggi 

    13 

    Tabel 13.1 Beberapa Hotel Berbintang dan Jumlah Tamu WNIdi Kabupaten Manokwari

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Dua Danau Dapat Dilihat Secara Bersamaan di Wilayah Pegunungan Arfak  Terdapat dua danau indah bersebelahan yang terletak di Distrik Anggi-Anggi Gida-

    Sururey dimana lokasi tersebut menjadi objek wisata alam di Kabupaten Manokwari.

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    35/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   2 3

    T ransportasi merupakan faktor penun- jang keberhasilan pembangunan daerah.

    Semakin mudah suatu daerah diakses maka

    akan semakin cepat daerah tersebut

    berkembang. Kabupaten Manokwari dengan

    wilayah yang cukup luas membutuhkan sara-na jalan dalam upaya menembus daerah-

    daerah yang masih terisolir. Dengan

    demikian potensi perekonomian. khususnya

    hasil-hasil pertanian yang ada di daerah ini

    dapat dengan segera dipasarkan.

    Dibandingkan dengan tahun

    sebelumnya, jenis permukaan jalan raya

    yang menjadi jalan trans-kabupaten

    mengalami peningkatan yaitu dari 995,72 kmmenjadi 1.003,16 km walaupun jalan negara

    dan jaln provinsi belum mengalami

    perubahan. Dalam setiap tahunnya,

    pemerintah melakukan pembangunan

    terutama perbaikan jalan mengingat akses

    transportasi yang sangat penting. Hal ini

    terlihat dari gambar di samping, dimana

    Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

    Manokwari mencatat sekitar 4,27 km

    pengaspalan jalan dilakukan pada tahun

    2012. Selain itu dengan dibukanya beberapa

     jalan baru untuk mempermudah akses

    transportasi karena faktor alam yang sering

    hujan menyebabkan jalan cenderung longsor

    atau bahkan tertutup oleh longsoran tanah

    sehingga menghambat akses perjalanan

    menuju wilayah tertentu.

    TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 

    F a kt a ny a a d a l a h Ada beberapa wilayah di KabupatenManokwari yang jenis permukaan jalannya adalah tanah berlumpur, salahsatunya di Distrik Dataran Isim.

    Gambar 14.1 Peningkatan Panjang Jalan di KabupatenManokwari Tahun 2011 - 2012 

    14 

    Tabel 14.1 Statistik Panjang Jalan Kabupaten ManokwariTahun 2011 - 2012 

    Status Jalan  2011 (km)  2012 (km) 

    Jalan Negara  285,84  285,84 

    Jalan Provinsi  85,70  85,70 

    Jalan Kabupaten  995,72  1.003,164 

    Panjang Jalan  1.367,26  1.374,71 

    Jenis Permukaan Jalan  2011 (km)  2012 (km) 

     Aspal  509,15  513,42 

    Kerikil  457,95  458,12 

    Tanah  399,06  402,07 

    Lainnya  1,10  1,10 

    Panjang Jalan  1.367,26  1.374,71 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2012 - 2013 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2012 - 2013 

    Peningkatan Jalan Raya di Kabupaten Manokwari Pada Tahun 2012  Pada tahun 2012 terjadi peningkatan panjang jalan dari tahun sebelumnya yakni sekitar

    4,27 km jalan yang dilakukan pengaspalan. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    36/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  24

    Transportasi udara merupakan salah

    satu bentuk jalur perhubungan antara wila-

    yah satu dengan yang lain. Salah satu indi-

    cator bahwa daerah tersebut dapat dilalui

    dengan transportasi udara yaitu terdapatnya

    Bandar udara (bandara) dimana pesawar

    bisa melakukan boarding  dan landing .Rendani merupakan nama bandara

    di Kabupaten Manokwari yang bertempat di

    Distrik Manokwari Selatan tidak jauh dari

    kota. Dalam setiap harinya, Bandara Renda-

    ni tidak pernah sepi dari penerbangan. Data

    pada tahun 2012 menunjukkan bahwa

     jumlah pesawat yang berangkat maupun

    datang berbanding lurus dengan jumlah

    penumpang. Pelonjakan jumlah pesawat

    terjadi di bulan Desember dimana pada bu-

    lan tersebut banyak orang melakukan perjal-

    anan pulang kampung dalam rangka liburan

    natal. 

    Dengan meningkatnya sarana trans-

    portasi maka meningkat pula jalur komu-

    nikasi. Komunikasi selain terkait dengan pen-

    yampaian pesan tetapi bisa juga dikaitkan

    dengan penyampaian atau pengiriman ba-

    rang. Kantor pos merupakan salah satu in-

    stansi yang berjasa dalam pengiriman surat,

    uang maupun barang. Namun dengan se-

    makin banyaknya ekspedisi swasta di Kabu-

    paten Manokwari banyaknya surat maupun

    barang yang dikirim melalui kantor pos

    cenderung menurun. Hal ini ditunjukkan pa-

    da grafik di samping. 

    TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 

    F a kt a ny a a d a l a h

    Tidak hanya penumpang pesawat yangmeningkat jumlahnya di Bulan Desem-ber, tetapi penumpang kapal laut juga

    padat di bulan tersebut.

    Gambar 14.2 Bandar Udara Rendani, Manokwari 

    14 

    Gambar 14.3 Banyaknya Pesawat Datang dan Berangkat diBandara Rendani - Manokwari, 2012 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2009 - 2011 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Penumpang Pesawat Melonjak di Bulan Desember Dalam setiap tahunnya, jumlah penumpang pesawat yang tercatat di Bandara Rendanicenderung melonjak di Bulan Desember dikarenakan banyak orang yang liburan natal.

     

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    37/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   2 5

    M eningkatnya jumlah bank di aKabupat-en Manokwari pada tahun 2012 diikuti

    dengan pertambahan jumlah dana bank

    berupa giro, simpanan berjangka, dan ta-

    bungan. Berbeda dengan tahun sebelumnya

    dimana tabungan menyumbang jumlahtertinggi dari total dana bank yang tersimpan,

    pada tahun 2012 posisi kredit adalah

    penyumbang terbesar dari total dana.

    Bank Indonesia Jayapura mencatat

    bahwa dana yang dikumpulkan dari

    masyarakat dalam bentuk Giro, Deposito,

    maupun tabungan di Kabupaten Manokwari

    tahun 2012 mengalami peningkatan. Posisi

    giro pada tahun 2012 mencapai Rp 975.995 juta, meningkat sebesar 10,34 persen dari

    tahun 2011. Sedangkan posisi tabungan pa-

    da tahun 2012 mengalami peningkatan dras-

    tis yakni hampir 40 persen dari tahun sebe-

    lumnya. Begitu juga dengan posisi kredit di-

    mana pada tahun 2011 mencapai 1,133 mil-

    iar rupiah maka pada tahun 2012 meningkat

    hingga 1,734 miliar rupiah. 

    Sementara itu, kredit Usaha Kecil,

    Mikro dan Menengah (UMKM) Kabupaten

    Manokwari yang disediakan bank umum dan

    bank perkreditan rakyat (BPR) pada tahun

    2012 mengalami penurunan sebesar 29,05

    persen dari tahun 2011. Kredit ini diharapkan

    bisa menjadi sumber pembiayaan bagi

    usaha rakyat sehingga mampu menggerakan

    kalangan ekonomi kecil.

    PERBANKAN DAN INVESTASI 

    F a kt a ny a a d a l a hPosisi kredit UMKM dan Valas olehBank Umum dan BPR didominasi olehlapangan usaha perdagangan, hoteldan restoran.

    Gambar 15.1 Posisi Kredit UMKM Bank Umum dan BPR diKabupaten Manokwari 2008 - 2012 (juta rupiah) 

    15 

    Tabel 15.1 Statistik Sektor Perbankan di KabupatenManokwari 2011 - 2012 

    Uraian  2011  2012 

    Jumlah Aktiva (Juta Rp)  2 867 300  3 860 928 

    Posisi Dana Simpanan (Juta Rp)  2 362 745  439 939 

    Posisi Giro (Juta Rp)  884 493  975 995 

    Posisi Simpanan Ber- jangka (Juta Rp)  241 372  398 761 

    Posisi Tabungan (Juta Rp)  1 236 880  1 711 097 

    Posisi Kredit (Juta Rp)  1 133 967  1 734 234 

    Posisi Kredit UMKM (Juta Rp)  931 284  660 760 

    Sumber : Papua Barat Dalam Angka 2013 

    Posisi Kredit UMKM di Kabupaten Manokwari Menurun sebesar 29,05% Pada tahun 2012, Bank Indonesia Jayapura mencatat terjadi penurunan kredit

    UMKM di Kabupaten Manokwari hingga mencapai 29,05 persen 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    38/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  26

    Koperasi adalah badan usaha yang

    beranggotakan orang seorang atau badan

    hukum koperasi dengan melandaskan

    kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

    sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

    yang berdasar atas asas kekeluargaan. 

    Kabupaten Manokwari memiliki jumlah koperasi terbanyak di bandingkan

    kabupaten/kota lain se-Provinsi Papua Barat.

     Adapun jumlah koperasi aktif yang tercatat di

    Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menen-

    gah Papua Barat, pada tahun 2012 jumlah

    koperasi di Kabupaten Manokwari sebanyak

    231 unit dengan jumlah anggota 4.438

    orang. Pada tahun 2012 tercacat bahwa

    modal koperasi yang berasal dari modalsendiri sebesar 4.003.000 rupiah, modal dari

    luar 4.776.000 rupiah, dan SHU sebesar

    4.930.000.000 rupiah.

    Selain dari sisi koperasi, sektor pe-

    rusahaan asuransi di Kabupaten Manokwari

    bisa dianggap cukup baik. PT. ASKES

    (Persero) Regional XII Provinsi Papua men-

    catat bahwa Kabupaten Manokwari memiliki

     jumlah peserta Asuransi Kesehatan (ASKES)

    terbanyak kedua setelah Kota Sorong di

    Provinsi Papua Barat pada tahun 2012.

    Jumlah peserta total di Kabupaten

    Manokwari yaitu mencapai 24.681 peserta

    dimana 11.689 peserta diantaranya merupa-

    kan peserta perseorangan dan sisanya

    merupakan peserta keluarga. 

    PERBANKAN DAN INVESTASI 

    Fa kt a ny a a d a l a hJumlah unit koperasi di KabupatenManokwari jauh lebih banyak dibandingKota Sorong namun SHU yang di-peroleh jauh lebih besar di Kota Sorong.

    Gambar 15.3 Jumlah Koperasi Aktif di Papua Barat. 2011 

    15 

    Gambar 15.2 Jumlah Koperasi Aktif di Papua Barat, 2012 

    Sumber : Papua Barat Dalam Angka 2012  

    Jumlah Peserta ASKES di Kabupaten Manokwari Meningkat Pada tahun 2012 jumlah peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) di Kabupaten

    Manokwari mengalami peningkatan sebesar 3,86 persen dari tahun sebelumnya 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    39/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   27

    Indeks Harga Konsumen (IHK) yang

    merupakan indikator inflasi di Indonesia,

    mencakup sekitar 284-441 komoditas yang

    dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil

    Survei Biaya Hidup (SBH) di 66 kota. 

    Dengan penghitungan tahun dasar2008, di Kabupaten Manokwari pada bulan

    Desember 2012 terjadi kenaikan IHK men-

     jadi 150,10 dibandingkan Desember 2011.

    Nilai ini mengalami peningkatan dari bulan

    sebelumnya yang hanya sebesar 147,31.

    Sama halnya dengan Indeks Harga Kon-

    sumen Gabungan Provinsi Papua Barat, pa-

    da bulan Desember 2012 juga mengalami

    peningkatan menjadi 151,64. 

    Laju inflasi Kabupaten Manokwari

    tahun kalender (Januari -  Desember) 2012

    dan laju inflasi tahun ke tahun (Desember

    2012 terhadap Desember 2011) sebesar

    4,88 persen. Nilai ini mengalami peningkatan

    dibandingkan tahun kalender sebelumnya.

    Sedangkan laju inflasi kalender 2012 Provin-

    si Papua Barat yaitu sebesar 4,99 persen.

    terjadi peningkatan yang drastis dibanding

    laju inflasi tahun kalender 2010 yang nilainya

    sebesar 2,36 persen.

    Jika dilihat bahwa tingkat inflasi se-

    bagai acuan kestabilan perekonomian dae-

    rah. terlihat bahwa tingkat inflasi semakin

    terkendali dibawah dua digit. 

    HARGA-HARGA 

    F a kt a ny a a d a l a hPada bulan Desember 2012, KabupatenManokwari menempati peringkat inflasike-dua di Indonesia dari sejumlah 66kota.

    Tabel 16.2 Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kalen-der Manokwari dan Papua Barat Tahun 2011—2012 

    16 

    Gambar 16.1 Indeks Harga Konsumen Gabungan diProvinsi Papua Barat tahun 2012 

    Uraian  2011  2012 

    IHK 

    Manokwari  143,12  147,31 

    Papua Barat  144,44  151,64 

    Inflasi Tahunan 

    Manokwari  3,64  4,88 

    Papua Barat  2,36  4,99 

    Sumber : Papua Barat dalam Angka 2012  

    Sumber : IHK dan Inflasi Papua Barat 2012  

    Inflasi Kabupaten Manokwari Tahun 2012 Sebesar 1,89 Persen Pada bulan Desember 2012 nilai inflasi di Kabupaten Manokwari sebesar 1.89 persen

    dengan Indeks Harga Konsumsi (IHK) sebesar 147,31 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    40/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  2 8

    Pola konsumsi rumah tangga

    memberikan informasi penting terkait

    komposisi pengeluaran rumah tangga untuk

    memenuhi kebutuhan barang dan jasa.

    Secara umum, pengeluaran konsumsi rumah

    tangga dibedakan menjadi konsumsi

    makanan dan non makanan. 

    Hasil pengolahan Susenas 2013

    menunjukkan bahwa Kabupaten Manokwari

    memiliki persentase pengeluaran makanan

    sebesar 45 persen. Dari konsumsi makanan

    tersebut, konsumsi terbesar terdapat pada

    konsumsi makanan dan minuman jadi.

    Selain itu, konsumsi non makanan sebesar

    55 persen yang sebagian besar digunakan

    untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga.Suatu rumah tangga dinilai lebih baik taraf

    kesejahteraannya jika alokasi pengeluaran-

    nya untuk kebutuhan non makanan penting

    seperti pendidikan dan kesehatan lebih

    besar.

    Pengeluaran per kapita dapat

    digunakan untuk mengukur pendekatan

    tingkat pendapatan penduduk. Pada tahun

    2013 pengeluaran per kapita per bulan di

    Kabupaten Manokwari yaitu sebesar 592,86

    ribu rupiah. Angka ini masih di bawah rata-

    rata pengeluaran per kapita per bulan di

    Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 604,82

    ribu rupiah.

    PENGELUARAN PENDUDUK 

    T a h u ka h An d a??

    Perbedaan rata-rata pengeluaran per kapitaper bulan antar daerah membuktikanadanya isu kesenjangan penerima manfaatpembangunan antara daerah satu denganyang lain

    Tabel 17.1 Pengeluaran Per Kapita Per Bulan MenurutKabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, 2013 

    17 

    Gambar 17.1 Pola Konsumsi Makanan dan Non MakananMenurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, 2013 

    Sumber : Statistik Kesra Papua Barat 2013 

    Sumber : Statistik kesra Papua Barat 2013 

    Persentase Konsumsi Makanan tertinggi berada di Kabupaten Maybrat yaitu sebesar64 ,56 persen sedangkan persentase Konsumsi Non-Makanan tertinggi berada di KotaSorong yaitu sebesar 58,07 persen

     

    Kab/Kota Pengeluaran Perkapita(dalam ribuan Rupiah) 

    Fak-Fak  599.05 

    Kaimana 

    605.73 

    Teluk Wondama  605.45 

    Teluk Bintuni  604.05 

    Manokwari  592.86 

    Sorong Selatan  596.59 

    Sorong  606.19 

    Raja Ampat  567.35 

    Tambrauw  449.68 

    Maybrat  588.25 

    Manokwari Selatan  571.62 

    Pegunungan Arfak  565.41 Kota Sorong

     646.11

     

    Papua Barat  604.82 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    41/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   29

    S ektor perdagangan memiliki perananyang cukup penting dalam kelangsungan

    pembangunan ekonomi Kabupaten

    Manokwari. Hal ini disebabkan karena perus-

    ahaan yang bergerak di sektor perdagangan

    berperan dalam mendistribusikan barang-

    barang kebutuhan pokok sampai kepada

    masyarakat pengguna. 

    Berdasarkan SIUP dan TDP,

    keberadaan jumlah perusahaan di Kabupat-

    en Manokwari tahun 2012 seperti tampak

    pada gambar 18.1. Keberadaan perusahaan-

    perusahaan tersebut tidak merata di seluruh

    distrik di Kabupaten Manokwari. Hampir se-

    bagian besar perusahaan perdagangan ter-

    pusat di Distrik Manokwari Barat, dimana

    sebagai ibukota kabupaten distrik ini memiliki

     jumlah CV terbesar yaitu mencapai 314 pe-

    rusahaan. Selain itu ditemukan juga perus-

    ahaan berbadan hukum PT sebanyak 64

    perusahaan.

    Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir,

    banyaknya pedagang menurut jenis

    perdagangan tampak seperti pada Tabel18.1. Secara umum jumlah pedagang di Ka-

    bupaten Manokwari terus meningkat walau-

    pun Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupat-

    en Manokwari mencatat terjadi penurunan

     jumlah pedagang kecil di tahun 2012. Se-

    makin meningkat jumlah pedagang maka

    semakin maju daerah tersebut.

    PERDAGANGAN 

    Fa kt a ny a a d a l a hPedagang di Kabupaten Manokwari baikpedagang besar, menengah maupunkecil mayoritas dikuasai oleh pendatangatau masyarakat non Papua.

    Tabel 18.1 Banyaknya Pedagang Menurut JenisPerdagangan 2010 - 2012 

    18 

    Gambar 18.1 Jumlah Perusahaan berdasarkan SIUP danTDP Kabupaten Manokwari, 2012 

    Jenis Perusahaan  2010  2011  2012 

    Perusahaan Dagang Besar   64  10  15 

    Perusahaan Dagang Menengah  130  153  256 

    Perusahaan Dagang Kecil  259  395  390 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

    Banyak Ditemukan Perusahaan Berbentuk CV di Kabupaten Manokwari 

    Perusahaan berbadan hukum CV banyak sekali ditemukan di Kabupaten Manokwari yangterpusat di ibulota kabupaten, yaitu Distrik Manokwari Barat 

    Sumber : Manokwari Dalam Angka 2013  

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    42/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  30

    P erekonomian Indonesia yang stabil dancenderung meningkat selama tahun 2013

    memberikan dampak yang positif bagi

    pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya

    Kabupaten Manokwari. Perekonomian

    Kabupaten Manokwari selama tahun 2013menunjukkan pertumbuhan yang positif

    apabila dibandingkan dengan tahun 2012.

    Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar

    sektor yang mengalami pertumbuhan yang

    sangat cepat.

    Total PDRB Kabupaten Manokwari

    tahun 2013 yaitu sebesar 3,87 triliun rupiah

    atas dasar harga berlaku (ADHB) dan 1,31

    triliun rupiah atas dasar harga konstan(ADHK) tahun 2000. PDRB tahun 2013

    tersebut mengalami peningkatan dari tahun

    2012 sebesar 510 milyar rupiah untuk PDRB

    atas dasar harga berlaku dan 115 milyar

    rupiah untuk PDRB atas dasar harga

    konstan 2000. 

    PDRB ADHB dan ADHK tertinggi

    pada tahun 2013 menurut lapangan usaha

    tercatat pada sektor konstruksi yaitu sebesar

    302 milyar rupiah untuk ADHK dan 1 triliun

    rupiah untuk ADHB.

     Adapun share sektor lapangan

    usaha konstruksi dalam PDRB ADHB pada

    tahun 2013 yaitu sebesar 26,34 persen yang

    diikuti oleh sektor pertanian sebesar 15,41

    persen. 

    PENDAPATAN REGIONAL 

    19 

    Tabel 19.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Manokwari menurut Lapangan Usaha 2012-2013

    (Juta Rupiah) 

    Gambar 19.1 Share Lapangan Usaha dalam PDRB ADHB Kabupaten Manokwari 2013 

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2013  

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2013  

    Sektor Konstruksi Menjadi Penyumbang Terbesar Dalam PDRB 

    PDRB ADHB dan ADHK tertinggi menurut lapangan usaha diikuti oleh SektorPertanian. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    43/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   31

    PDRB per kapita merupakan

    besaran kasar yang menunjukkan tingkat

    kesejahteraan penduduk di suatu wilayah

    pada waktu tertentu. PDRB perkapita

    diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB

    dengan jumlah penduduk pertengahan tahun

    di wilayah tersebut. PDRB perkapitaKabupaten Manokwari pada tahun 2013

    yaitu sebesar 25,8 juta rupiah. Pertumbuhan

    PDRB perkapita tahun 2013 yaitu tumbuh

    sebesar 12 persen. Angka ini mengalami

    penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,

    Pertumbuhan ekonomi Kabupaten

    Manokwari selama beberapa tahun terakhir

    terlihat seperti pada Gambar 19.3 disamping.

    Jika dilihat dari tren data petumbuhan

    ekonomi di atas, maka terlihat terjadi

    penurunan laju pertumbuhan PDRB pada

    tahun 2012, namun meningkat kembali pada

    tahun 2013. Ini artinya kondisi perekonomian

    Kabupaten Manokwari memang belum

    mencapai kondisi perekonomian yang stabil. 

     Apabila mengamati sektor -sektor yang

    membentuk pertumbuhan ekonomi

    Kabupaten Manokwari tahun 2012, sektor

    yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi

    tertinggi adalah Sektor Listrik, Gas & Air

    Bersih yaitu sebesar 17,65 persen.

    Sedangkan sektor yang pertumbuhan

    ekonominya paling lambat yaitu sektor

    pertanian yang hanya 3,25 persen. 

    PENDAPATAN REGIONAL 

    F a kt a ny a a d a l a hPertumbuhan ekonomi KabupatenManokwari mengalami perlambatan walau-pun sebenarnya tetap tumbuh positif danbesarannya cukup t inggi.

    19 

    Tabel 19.2 Perkembangan PDRB Perkapita ADHBKabupaten Manokwari Tahun 2010 - 2013 

    Gambar 19.3 Laju Pertumbuhan PDRB KabupatenManokwari 2011 - 2013 

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2012  

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2013 

    Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Manokwari Terbesar Ada di Sektor Listrik, Gas,& Air Bersih diikuti Sektor Pertambangan dan Penggalian  

    PDRB Atas Harga Berlaku

    TahunJumlah

    (Rupiah) Pertumbuhan 

    (%) 

    2010  18.220.379,57  -

    2011  20.538.063,51  12,72 

    2012  23.030.660,14  12,14 

    2013  25.794.963,88  12,00 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    44/62

     

    Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014  3 2

    Laju pertumbuhan PDRB sektoral

    tertinggi yang kedua setelah sektor Listrik,

    Gas & Air Bersih yaitu Sektor Penggalian

    dan diikuti lagi Sektor Konstruksi yang

    berturut-turut tumbuh sebesar 17,65 persen,

    15,37 persen, dan 14,15 persen. Sementara

    tiga Sektor terendah yaitu sektor pertanian,sector industri pengolahan, serta sektor jasa

    yang nilainya berturut-turut 3,25 persen, 5,72

    persen dan 7,30 persen. 

    Jika dilihat berdasarkan kelompok sektor

    maka besaran PDRB Kabupaten Manokwari

    tahun 2013 paling banyak disumbangkan

    dari kelompok sektor tersier yaitu sebesar

    51,52 persen diikuti kelompok sektor

    sekunder sebesar 30,15 persen dan sisanya

    merupakan kontribusi dari kelompok sektor

    primer yaitu sebesar 18,33 persen.

    Berdasarkan perkembangannya kontribusi

    dari kelompok sektor tersier dan primer

    mengalami penurunan dibandingkan tahun

    2012 dimana kontribusinya bergeser turun

    peranannya masing-masing sebesar –1,44

    persen dan –4,35 persen. Sedangkan untuk

    kelompok sektor sekunder justru mengalami

    kenaikan sebesar 7,57 persen dibandingkan

    tahun 2012. Dengan demikian, dari ketiga

    kelompok sektor tersebut yang mengalami

    perubahan peranan positif adalah kelompok

    sektor sekunder sedangkan kelompok sektor

    primer dan tersier mengalami kontraksi

    peranan. 

    PENDAPATAN REGIONAL 

    19 

    Gambar 19.4 Laju Pertumbuhan Sektoral PDRB KabupatenManokwari Tahun 2013(Persen) 

    Gambar 19.5 Andil Pembentukan PDRB Menurut KelompokSektor Tahun 2013 

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2013 

    Sumber : PDRB Kabupaten Manokwari 2013 

    Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Jasamasih berada di bawah 10 persen. 

  • 8/19/2019 Statistik Daerah Kabuapten Manokwari 2014

    45/62

     Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2014   33

    P erbandingan rata-rata lama sekolahmenurut kabupaten/kota se-Provinsi Papua

    Barat tampak seperti gambar disamping.

    Kabupaten Manokwari berada pada urutan

    tertinggi ke-empat. Urutan tertinggi pertama

    yaitu Kota Sorong yang memiliki rata-rata

    lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke

    atas sebesar 11,02 tahun. Jika

    dibandingkan dengan Kabupaten Fakfak,

    Kabupaten Manokwari memiliki rata-rata

    lama sekolah masih lebih rendah. Sungguh

    ironis jika dilihat secara global Kabupaten

    Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua

    Barat justru rata-rata lama sekolahnya jauh

    masih dibawah Kabupaten Fakfak dabKabupaten Maybrat. 

     Apabila dilihat dari IPM se-Provinsi

    Papua Barat tahun 2013, Kabupaten

    Manokwari masih menduduki peringkat yang

    sama dari tahun sebelumya yaitu peringkat

    kelima dengan IPM sebesar 68,61 dimana

    peringkat pertamanya yaitu Kota Sorong

    kemudian diikuti dengan Kabupaten Fak-fak

    pada peringkat kedua, Kabupaten Kaimanapada peringkat ketiga, dan Kabupaten

    Sorong pada peringkat keempa