Upload
rhyrie-hardiyanti
View
524
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas II (Individu)Ilmu Gizi Dasar
ANALISIS KECUKUPAN GIZI
SRI HARDIYANTI
K 211 08 105
GIZI A
PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2009
Data orang yang dianalisis kecukupan gizinya
Nama : Kurnia Kaharu
Umur : 21 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : BTN Wesabbe B/29
Pekerjaan : Mahasiswa
Pengukuran status gizi dengan pengukuran antropometri
Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 162 cm
Lingkar pinggang : 62 cm
Lingkar panggul : 84 cm
LILA : 21.7cm
IMT = berat badan (kg)
tinggi badan (m) X tinggi badan (m)
IMT = 49 = 18,67 1.62 x 1.62
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
Normal Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Berdasarkan hasil perhitungan IMT Kurnia termasuk kategori normal. Bisa
diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
tubuh, sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun
penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan untuk kategori normal :
1. Penampilan baik.
2. Lincah
3. Resiko penyakit rendah
Berikut tips cara mempertahankan berat badan normal :
Cara Mempertahankan Berat Badan Normal
1. Pertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi
seimbang.
2. Pertahankan kebiasaan olah raga yang teratur dan tetap melakukan
3. Kebiasaan fisik sehari-hari
Jika dilihat dar ukuran lingkar pinggangnya maka Asma ukuran pinggangnya
kecil. Sedangkan ukuran lingkar pinggang untuk wanita yang normal yaitu
0,77cm sedangkan Asma ukuran pinggangnya 0.62 cm.
Pengukuran status gizi dengan metode recall
Makanan yang dikonsumsi pada hari Minggu, 06 Desember 2009 yaitu
Recall dilakukan pada data diatas dan diperoleh data sebagai berikut :
Sarapan Makan siang Makan malam
Nasi putih 100 gr
Tempe goreng 50 gr
Air putih 125 gr
Teh manis 125 gr
Air putih 125 gr
Nasi Putih 175 gr
Ayam goreng 150 gr
Capcai 30 gr
Pisang 50 gr
Nasi putih 100 gr
Ikan 80 gr
Saos Tomat 50 gr
Susu coklat 100 gr
Capcai 50 gr
Air putih 125 gr
Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki
keunggulan dankelembahan tertentu. Bebarapa makanan mengandung tinggi
karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan bebarapa makanan lain
kaya vitamin C tetapi kurang vitamin A.
Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan
timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan
untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari
yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan
dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain sehingga
diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.
Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin
dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiridari aneka
ragam bahan makanan.
Setelah data diatas diolah dengan program nutrisurvei diperoleh data
berikut yang mengambarkan nilai zat gizi dari makanan yang dimakan pada hari
tersebut sesuai dengan umur dan jenis kelamin dari orang yang dianalisis zat
gizinya. Berikut hasil dari data yang sudah dianalisis.
Analysis of the diet plans
Food Amount energy carbohydr.
BREAKFASTRice hulled cooked 100 g 93.0 kcal 20.5 gSoya beans dried 25 g 104.1 kcal 7.3 gDrinking water 125 g 0.0 kcal 0.0 gTea black with sugar (beverage) 125 g 10.5 kcal 2.4 gLasagne with vegetables (R) 100 g 158.5 kcal 11.3 g
Meal analysis: energy 366.0 kcal (21 %), carbohydrate 41.5 g (20 %)
LUNCHRice hulled cooked 175 g 162.7 kcal 35.8 gChicken fryer, breast fresh (white meat) 150 g 152.7 kcal 0.0 gMixed vegetables fresh cooked 50 g 16.8 kcal 2.4 gDrinking water 125 g 0.0 kcal 0.0 gBanana fresh 50 g 47.6 kcal 10.7 g
Meal analysis: energy 379.8 kcal (22 %), carbohydrate 48.9 g (24 %)DINNERRice hulled cooked 150 g 139.5 kcal 30.7 gFish filet fried (R) 100 g 115.8 kcal 0.6 gRavioli with tomato sauce (R) 80 g 142.3 kcal 15.4 gMixed vegetables fresh cooked 50 g 16.8 kcal 2.4 gDrinking water 125 g 0.0 kcal 0.0 g
Milk chocolate 100 g 536.6 kcal 54.1 gBanana fresh 50 g 47.6 kcal 10.7 g
Meal analysis: energy 998.5 kcal (57 %), carbohydrate 113.9 g (56 %)
ResultNutrient analysed recommended percentage value value/day fulfillment
energy 1744.4 kcal 1900.0 kcal 92 % water 1292.8 g 2700.0 g 48 % protein 95.1 g(22%) 48.0 g(12 %) 198 % fat 59.1 g(30%) 77.0 g(< 30 %) 77 % carbohydr. 204.3 g(48%) 351.0 g(> 55 %) 58 % dietary fiber 14.9 g 30.0 g 50 % alcohol 0.0 g - -PUFA 6.9 g 10.0 g 69 % cholesterol 267.6 mg - -Vit. A 1064.8 µg 800.0 µg 133 % carotene 4.3 mg - -Vit. E 4.7 mg - -Vit. B1 0.8 mg 1.0 mg 78 % Vit. B2 1.0 mg 1.2 mg 82 % Vit. B6 2.0 mg 1.2 mg 166 % folic acid eq. 80.8 µg - -Vit. C 63.1 mg 100.0 mg 63 % sodium 1084.7 mg 2000.0 mg 54 % potassium 2337.8 mg 3500.0 mg 67 % calcium 596.3 mg 1000.0 mg 60 % magnesium 360.7 mg 310.0 mg 116 % phosphorus 1300.6 mg 700.0 mg 186 % iron 10.1 mg 15.0 mg 67 % zinc 7.4 mg 7.0 mg 106 %
With the following foods you can fullfill the deficit
Deficit in carbohydr.: 146.7 g Recommended: 351.0 g/day
Wholemeal bread 391 g 733.6 kcalOat flakes 232 g 857.7 kcalMillet grain hulled 213 g 755.3 kcalRice hulled cooked 716 g 666.0 kcalEgg noodles cooked 601 g 756.9 kcalMixed fruit dried 223 g 644.4 kcalBoiled potatoes (R) 1051 g 707.0 kcal
Deficit in PUFA: 3.1 g Recommended: 10.0 g/day
Walnut European 7 g 47.9 kcalOlive oil 33 g 294.8 kcalWheat germ oil 5 g 44.8 kcalSunflower seed oil 5 g 44.8 kcalSafflower oil 4 g 36.9 kcal
Deficit in dietary fiber: 15.1 g Recommended: 30.0 g/day
Wholemeal bread 174 g 325.9 kcalWheat wholemeal 146 g 457.6 kcalWholemeal biscuits 177 g 834.7 kcalWholemeal noodles without eggs 131 g 422.7 kcalApricot dried 134 g 334.6 kcalCarrot fresh 414 g 106.9 kcalPeas green fresh cooked 285 g 238.1 kcal
Deficit in potassium: 1162.2 mg Recommended:3500.0 mg/day
Plums fresh 528 g 248.7 kcalBanana fresh 296 g 281.3 kcalSpinach leaves cooked 296 g 56.5 kcalKohlrabi fresh 306 g 75.3 kcalFennel fresh 235 g 57.9 kcalBoiled potatoes (R) 356 g 239.3 kcal
Deficit in calcium: 403.7 mg Recommended:1000.0 mg/day
Spring cabbage fresh cooked 228 g 63.2 kcalCow's milk partially skimmed boiled 331 g 163.7 kcalParmesan 34 g 148.1 kcalEdam 50 g 178.7 kcalCurds with at most 10% fat (dry matter) 336 g 253.3 kcal
Deficit in iron: 4.9 mg Recommended: 15.0 mg/day
Wholemeal bread 185 g 348.3 kcalOat flakes 107 g 396.3 kcalSpinach deep-frozen cooked 137 g 27.5 kcalBlack salsify fresh 150 g 25.0 kcalLegumes ripe 98 g 273.0 kcalBeef lean fresh cooked 161 g 243.6 kcalPork cooked 199 g 400.2 kcalBeef liver cooked 73 g 107.2 kcalPork liver cooked 32 g 39.6 kcal
Deficit in Vit. B1: 0.2 mg Recommended: 1.0 mg/day
Oat flakes 38 g 138.9 kcalWholemeal noodles without eggs 33 g 106.8 kcalSoya beans dried 23 g 94.7 kcalPeas green deep-frozen cooked 114 g 95.6 kcalSunflower see fresh 12 g 67.0 kcal
Soya bean flour (excess oil removed) bitter principle 18 g 34.9 kcalPork lean 25 g 33.4 kcal
Deficit in Vit. B2: 0.2 mg Recommended: 1.2 mg/day
Almond fresh 35 g 198.6 kcalChampignon cooked 55 g 8.3 kcalHard cheese min. 30% fat (dry matter) 43 g 154.2 kcalCamembert 42 g 119.7 kcalPork liver cooked 6 g 7.2 kcal
Deficit in Vit. C: 36.9 mg Recommended: 100.0 mg/day
Strawberry fresh 57 g 18.2 kcalKiwi fresh 52 g 31.6 kcalOrange fresh 74 g 34.7 kcalBroccoli fresh cooked 60 g 14.0 kcalKohlrabi fresh 58 g 14.2 kcalRed pepper fresh 26 g 9.7 kcal
Dari diagram tersebut dapat dilihat zat-zat gizi apa yang mengalami deficit
dari konsumsi makanan Asma. Adapun yang mengalami deficit yaitu karbohidrat,
serat, potassium, kalsium, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C,. Berikut ini
akan dibahas mengenai 13 pesan gizi dasar yaitu:
1. Makanlah aneka ragam makanan
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi,
minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis
makanan zat pembangaun dan satu jenis makan sumber zat pengatur. Ini adalah
penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Yang ideal adalah jika
setiap kali makan, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan
(makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah). Berdasarkan menu makanan
yang dimakan maka Kurnia memakan aneka ragam makanan untuk memenuhi
zat-zat gizi bagi tubuh kita diantaranya sumber karbohidrat yaitu nasi, sumber
protein yaitu susu dan telur, sumber mineral serta serat yaitu buah pisang.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Dari data diatas dapat dikatakan jika kita melihat diagram diatas maka dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa telah memenuhi pesan gizi yang kedua yaitu
makanlah makanan untuk mencukupi kebutuhan energi. Kurnia yang dianalisis
kecukupan gizinya mepunyai asupan energi yang cukup baik untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dengan catatan tidak melakukan kegiatan yang
membutuhkan energy yang cukup banyak misalnya tidak melakukan olah raga
yang berat.
Tetapi apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi dalam tubuh
yang berada dalam jaringan otak/lemak akan digunakan untuk menutupi
kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka dpaat menurunkan daya
kerja, prestasi belajar dan kreativitas. Kemudian diikuti oleh menurunnya
produktivitas kerja, merosotnya prestasi belajar dan prestasi olah raga.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan
karbohidrat sederhana. Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-
padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang);
dan makanan lainnya seperti tepung, sagu, dan pisang. Sedangkan gula sebagai
karbohidrat sederhana, tidak mengandung zat gizi lain. Konsumsi gula yang
berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
Dari data di atas Kurnia mengalami deficit karbohidrat dan serat. Kurang
mengonsumsi sumber karbohidrat dan serat. Bila tidak ada karbohidrat asam
amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat diubah menjadi glukosa
untuk keperluan energy otak dan system saraf pusat. Kurang mengonsumsi
serat dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Jadi Kurnia harus
mengkonsumsi banyak buah dan sayuran hijau karena pada buah-buahan
mengandung banyak serat.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan
energi
Dari makanan yang dikonsumsi Kurnia diperoleh data bahwa Kurnia
mengalami kekurangan vitamin A, B1, B2, dan vitamin C. Kekurangan vitamin
A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau
kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam
tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi
karoten menjadi vitamin A. Sebaiknya Kurnia mengonsumsi sumber vitamin
A di dalam pangan hewani (hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan
mentega, sedangkan katoten terutama di dalam pangan nabati (sayuran
berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-
jingga.
Kekurangan B1 (tiamin) dapat terjadi kurangya konsumsi (biasanya disertai
kurang konsumsi energi), gangguan absorpsi, ketidakmampuan tubuh
menggunakan tiamin, ataupun meningkatnya kebutuhan misalnya karena
kebutuhan energy yang meningkat. Sumber utama vitamin B1 di dalam
makanan adalah serealia tumbuk/setengah giling atau yang fortifikasi dengan
tiamin dan hasilnya. Sumber tiamin lain adalah kacang-kacangan, termasuk
sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning
telur. Kekurangan riboflavin (B2) biasa terjadi secara bersamaan dengan
kekurangan vitamin larut air lain. Tanda-tanda kekurangan bis terjadi sebagai
akibat kekurangan zat gizi lain atau setelah beberapa waktu kurang makan
protein hewani dan sayuran berwarna hijau. Tanda-tanda awal akibat
kekurangan vitamin C antara lain lelah, napas pendek, kejang otot, tulang, otot,
dan persendian sakit serta kurang nafsu makan. Sumber vitamin C pada
umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
terutama yang asam seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, gandaria, dan
tomat.
5. Gunakan garam beryodium
Disini Kurnia tidak diketahui apakah dia menggunakan garam beryodium.
Garam beryodium merupakan garam yang diperkaya dengan KIO3.
Kekurangan iodium akan mengakibatkan tingkat kecerdasannya menurun.
Apabila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut mengandung
yodium. Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam. Sebab garam
yang tak beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah diperiksa
dengan cairan yodina maupun cairan singkong parut.
6. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat
besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi atau yang dikenal dengan masyarakat sebagai penyakit
kurang darah.
Mineral berperan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kurnia
mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral. Adapun sodium,
potassium serta kalsium yang dikonsumsi Kurnia mengalami deficit dari
kebutuhannya sehari-hari. Jika kekurangan akan kalsium akan berpengaruh
pada gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh.
Orang dewasa sesudah usia 50th, akan kehilangan kalsium dari tulangnya yang
menyebabkan osteoporosis. Sedangkan kandungan magnesium, fosfor, besi
serta zeng dalam bahan makanan yang dikonsumsi Kurnia jumlahnya malah
berlebih. Jika kelebihan magnesium akan berpengaruh pada ginjal yang
menyebabkan penyakit gagal ginjal. Dan jika kelebihan fosfor akan mengikat
kalsium sehingga dapat menyebabkan kejang. Kelebihan besi akan
menyebabkan rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, mengigau
serta pingsan.
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan
Disini yang dianalisis datanya bukan bayi, tapi ASI penting diberikan untuk
bayi sampai umur 4 bulan. ASI mempunyai gizi yang tidak dapat digantikan
uleh makanan apapun yaitu aspek kekebalan dan aspek kejiwaan berupa jalinan
kasih sayang yang penting.
8. Biasakan makan pagi
Dari data diatas maka Kurnia biasa makan pagi walaupun makanan paginya
jumlah kalorinya sedikit. Tapi dengan membiasakan diri makan pagi dapat
mempertahankan daya tahan saat bekerja, dapat memelihara ketahanan fisik,
meningkatkan produktivitas kerja.
Kebiasaan menghindari makanan pagi dengan tujuan untuk menurunkan
berat badan, jelas merupakan kekeliruan yang dapat mengganggu kondisi
kesehatan. Antar lain berupa gangguan pada saluran pencernaan.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Data diatas juga diketahui bahwa mahasiswa tersebut kekurangan asupan
air, yang seharusnya setiap harinya orang dewasa normal membutuhkan ±8
gelas air sehari. Sedangkan dari data diatas diketahui bahwa si A hanya
memenuhi kebutuhan akan air sebanyak 48% dari yang seharusnya. Ini dapat
mengakibatkan Kurnia mengalami dehidrasi dan organ seperti ginjal akan
melaksanakan tugas yang berat. Air mempunyai fungsi mempunyai berbagai
fungsi dalam berbagai fungsi vital tubuh diantaranya yaitu sebagai pelarut zat-
zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta
bahan-bahan lainnya. Air juga berfungsi sebagai alat angkut sisa-sisa
metabolism termasuk karbondioksida. Air juga berperan sebagai katalisator
dalam berbagai reaksi biologic. Sehingga jika kita kekurangan air maka
berbagai metabolisme didalam tubuh akan terganggu.
Selain itu, Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas
kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus dididihkan terlebih dahulu.
Air minum merupakan unsur yang penting bagi tubuh karena air minum dapat
melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan
dan garam mineral dalam tubuh, suhu tubuh dan melancarkan dalam proses
buang air besar dan kecil. Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan yang
dikonsumsi orang dewasa, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter
atau setara dengan delapan gelassetiap hari. Selain itu, mengonsumsi cukup
cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat
menurunkan risiko penyakit batu ginjal.
10.Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat
meningkatkan kebukaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuan. Dari data di
atas Kurnia kurang melakukan olahraga secara teratur sehingga ia selalu
terlihat lesu.
Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olah raga
berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan.
Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dan aktivitas fisik,
banyak dijumpai di kalangan tertentu.
11.Hindari minum-minuman yang beralkohol
Dari data di atas Kurnia tidak meminum minuman yang beralkohol.
Seseorang yang minum-minuman beralkohol akan sering buang air kecil
sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasai rasa hausnya
dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi,
tetapi tidak mengandung zat gizi lain. Minuman yang beralkohol menyebabkan
kecanduan dan juga alcohol juga menghambat penyerapan gizi.
12.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan selain harus bergizi juga harus aman bagi tubuh kita. Makanan
harus bergizi lengkap dan seimbang dan juga harus layak konsumsi. Makanan
yang aman adalah makanan yang tidak mengandung kuman dan bahan kimia.
13.Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan
ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa
dan keterangan penting lain. Air minum dalam kemasan, yang banyak beredar
di pasaran, telah diproses seuai dengan ketentuan pemerintah dan memenuhi
syarat-syarat kesehatan. Peraturan perundang-undangan menetapkan bahwa
setiap produk makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan pada
label.
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat
membantu konsumen pada saat memilih dan mengggunakan makanan tersebut,
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul,Prof,Dr,MPH. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Jakarta.
Almatsier, sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Arisman. 2008. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit Buku kedokteran: Jakarta.
Moehji, Sjahmin. 2007. Ilmu Gizi. Penerbit Papas Sinar Sinanti: Jakarta.
Sediaoetama, Achmad J. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta.
Supariasa, I Dewa N. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.