45
1 Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada PT.Aman Jaya Perdana-Lampung) Oleh: ARIYANTO 212009033 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisinis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAGEMENT FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

1

Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO)

(Studi Kasus pada PT.Aman Jaya Perdana-Lampung)

Oleh:

ARIYANTO

212009033

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisinis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAGEMENT

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

2

Page 3: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

3

Page 4: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

4

Page 5: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

5

Page 6: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

Abstract

Aman Jaya Perdana, Ltd is the supplier company of CPO (Crude Palm Oil) for export

market. Suppose to its activity, AJP. Ltd apply certain strategies in marketing its product. The

objective of the research are to find the marketing strategies of the company and the factors

which considered in determining the marketing strategies . The research used primary data from

an interview with general manager of Aman Jaya Perdana and collect related export data of the

company. While the secondary data for national CPO export data obtained from BPS website.

Based on data analysis the company’s marketing strategies used 4P marketing mix. Product

strategy of the company is the use of PORAM and SNI CPO standard for buyer. The CPO price

strategy is based on CPO price rate on Rotterdam and Kuala Lumpur stock exchange, and also

standard export price (HPE) on Indonesia stock exchange.The owner also determined the price

of the product. The distribution strategy of the company is an indirect distribution, which using a

broker to distribute their product to the buyer. The company also use abroker to promote their

product. Furthermore, AJP, LTD considering two factors to determine the marketing strategies,

there are internal factors that include human resources quality, organization structure, and

infrastructure aspects, and external factor such as the point of view of destination country’s

society, the role of GAPKI association, and export market

Page 7: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

6

Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) Lampung

Studi Kasus PT. Aman Jaya Perdana

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang

tersebar luas di seluruh kawasan di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga terkenal

dengan tanahnya yang subur sehingga dimana saja menanam tanaman bisa

tumbuh dengan subur. Pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian

Indonesia karena memiliki peran nyata sebagai penghasil devisa negara melalui

ekspor. Oleh karena itu perlu diadakannya pembangunan di dalam sektor

pertanian sehingga dapat bersaing tidak saja di pasar dalam negeri tetapi juga di

luar negeri (Darmawan, 2013).

Pertanian memiliki subsektor-subsektor yang memiliki peran dan potensi

dalam membangun perekonomian Indonesia, diantaranya adalah sub sektor

perkebunan. Ada sejumlah komoditi unggulan di sub sektor perkebunan ini, salah

satunya adalah kelapa sawit. Sebenarnya awal mula pemanfaatan kelapa sawit

sudah ada sejak tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan

secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet,

seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit

pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal

perkebunan mencapai 5.123 ha (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005).

Kelapa sawit menghasilkan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO)

yang menjadi andalan komoditi ekspor Indonesia. Kelapa sawit memiliki peran

strategis karena beberapa alasan: (1) sebagai bahan baku utama minyak goreng

sehingga pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga minyak goreng.

Hal ini penting karena minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan

pokok kebutuhan masyarakat sehingga harganya harus terjangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat; (2) sebagai salah satu komoditi pertanian andalan non migas,

mempunyai prospek yang baik sebagai sumber pendapatan devisa maupun pajak;

Page 8: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

7

(3) dalam proses produksi maupun pengolahan mampu menciptakan kesempatan

kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Anggit et al, 2012).

Indonesia merupakan Negara produsen CPO nomor satu di dunia dengan

total produksi ±21.140.000 ton atau ±46,7% dari total produksi CPO dunia pada

tahun 2009. Malaysia sebagai produsen CPO kedua terbesar di dunia setelah

Indonesia dengan total produksi ±17.570.000 ton atau ±38,82% dari total produksi

CPO dunia pada tahun 2009. Indonesia memiliki peluang yang besar untuk

meningkatkan produksi, karena ketersediaan lahan yang relatif luas dan sesuai

untuk tanaman kelapa sawit sehingga dapat memacu pertumbuhan ekspornya.

(Hasibuan, 2012).

Salah satu wilayah di Indonesia yang memberikan kontribusi besar sebagai

pemasok CPO adalah Lampung. Komoditi kelapa sawit memiliki areal

perkebunan terluas dan menjadi primadona sektor perkebunan di propinsi

Lampung. Hal tersebut tampak dari data pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Beberapa Tanaman Komersial di Provinsi

Lampung pada tahun 2012

No. Jenis Tanaman Luas Areal (ha) Produksi (ton)

1. Kelapa Sawit 196.533 395.713

2. Kopi Robusta 161.677 139.583

3. Karet 133.168 75.173

4. Tebu 107.903 720.961

5. Nanas - 585.608

6. Lada 63.640 23.005

7. Kakao 53.832 28.495

Sumber: Lampung dalam Angka 2013 (BPS Provinsi Lampung, 2013)

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 terlihat bahwa luas

areal kelapa sawit di Propinsi Lampung adalah yang terbesar dibandingkan

tanaman komersil lainnya. Sejalan dengan luasnya areal lahan, produksi kelapa

sawit pada tahun 2012 juga merupakan yang terbesar dibandingkan dengan

tanaman komersil lainnya.

Page 9: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

8

Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO

terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri (30-40%)

yang kemudian sisanya (60-65%) untuk diekspor ke luar negeri. Dominannya

jumlah CPO yang diekspor dikarenakan industri pengolahan kelapa sawit di

Lampung dan di Indonesia masih terbatas dan perkembangannya relatif lambat

dibandingkan dengan peningkatan produksi CPO. Hal tersebut menyebabkan

beberapa provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia, termasuk Provinsi

Lampung melakukan perdagangan kelapa sawit untuk ekspor dalam bentuk CPO.

Industri kelapa sawit memang industri yang menjanjikan baik bagi Propinsi

Lampung pada khususnya maupun bagi Indonesia pada umumnya, hal ini seiring

dengan perkembangan dan kedudukannya di pasar Internasional. Namun

demikian, industri ini bukannya tanpa masalah. Di tahun 2014 sejumlah masalah

dalam negeri yang dihadapi industri sawit nasional adalah sebagai berikut:

1. Kepastian Hukum menyangkut lahan/tata ruang masih tetap menjadi momok

bagi industri kelapa sawit dan masih terdapat kebun-kebun lama yang sudah HGU

banyak mengalami masalah tumpang tindih dengan kawasan hutan.

2. Infrastruktur yang masih belum mengalami kemajuan yang menyebabkan

naiknya biaya transportasi yang berakibat pada kurangnya daya saing CPO

Indonesia.

3. Terbitnya beberapa regulasi baru yang akan berdampak pada pengembangan

industri sawit seperti PP 71/2014 tentang pengelolaan lahan gambut, UU 18/2013

tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, dan lain-lain.

4. Pelaksanaan mandatori BBN 10% masih belum efektif sehingga penyerapan

didalam negeri belum tinggi. Penetapan harga BBN juga masih belum kondusif di

sisi produsen.

5. Perda di daerah, jumlah perda “bermasalah” semakin banyak.

6. Kampanye negatif dari dalam dan luar negeri dimana di beberapa negara Eropa

telah melaksanakan food labeling “Palm Oil Free” terkait informasi produk

makanan kepada konsumen dan pemberlakuan biodiesel anti dumping duty.

7. Kasus kebakaran lahan masih menjadi “ancaman” karena masalah kebakaran

lahan diproses hukum dianggap sebagai masalah pidana.

Page 10: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

9

Permasalahan sebagaimana diungkapkan di atas menjadi masalah

kebanyakan pelaku usaha kelapa sawit di Lampung. Salah satunya adalah PT.

Aman Jaya Perdana, yang juga melakukan aktivitas pemasaran ekspor CPO.

Adanya sejumlah masalah yang dihadapi sebagaimana dikemukakan di atas perlu

mendapat perhatian dari pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini dimaksud agar

daya saing CPO perusahaan di pasar internasional tidak kalah oleh negara-negara

lain yang juga sebagai produsen CPO seperti misalnya Malaysia, Thailand,

Colombia dan Nigeria.

Peningkatan daya saing eskpor CPO memang sudah sepatutnya menjadi

perhatian PT Aman Jaya Perdana. Hal ini karena pada era persaingan global

produk CPO PT Aman Jaya Perdana harus bersaing ketat dengan produk sejenis

dari negara pesaing. Fakta di lapangan seringkali menunjukkan bahwa tingkat

efisiensi untuk menghasilkan produk termasuk CPO cenderung rendah. Berbagai

retribusi besar dan tentunya terkalkulasi sebagai beban biaya produksi secara

keseluruhan, sehingga memiliki konsekuensi terhadap harga output itu sendiri.

Akibatnya hal tersebut akan mempengaruhi daya saing produk CPO di pasar

internasional (Agustian dan Hadi, 2004).

Oleh karena itu, daya saing CPO perlu lebih ditingkatkan lagi jika

menghendaki tetap memiliki keunggulan di pasar global (Agustian dan Hadi,

2004). Agar daya saing CPO dapat meningkat PT Aman Jaya Perdana

memerlukan strategi pemasaran yang tepat.

Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk

keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya.

Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan

dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.

Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang

jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan

setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar (Kusumaningrum,

2009). Dalam penyusunan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan perlu

memperhatikan faktor-fakor yang mempengaruhi strategi pemasaran baik itu

faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan.

Page 11: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

10

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian

dengan judul “Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) pada PT Aman Jaya

Perdana”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO) yang dilakukan

oleh PT Aman Jaya Perdana?

2. Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan dalam penetapan strategi

pemasaran Crude Palm Oil (CPO) oleh PT Aman Jaya Perdana?

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO) yang

dilakukan oleh PT Aman Jaya Perdana

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam

menetapkan strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO) oleh PT Aman

Jaya Perdana.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun

praktis. Dari sisi teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang

bisnis internasional khususnya berkaitan dengan strategi pemasaran ekspor Crude

Palm Oil (CPO). Dari sisi praktis, penelitian ini dapat memberikan informasi dan

masukan bagi PT Aman Jaya Perdana dalam pengelolaan dan pemasaran ekspor

Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia.

Telaah Teoritis

Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Pemasaran juga diartikan sebagai

sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan

produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan

jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial (Swastha dan Sukotjo, 2002).

Page 12: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

11

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para

pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005). Konsep pemasaran

adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan (Swastha dan Handoko, 2000).

Strategi Pemasaran

Dalam kegiatan memasarkan produknya, perusahaan berusaha

mengembangkan suatu strategi pemasaran tertentu untuk dapat mencapai tujuan

perusahaan, serta untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka

panjang. Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau

segmen pasar yang di jadikan target oleh perusahaan. Menurut Tull dan Kahle

(dalam Tjiptono, 2001), strategi pemasaran adalah suatu rencana jangka panjang

yang diterapkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan pada pasar yang

dimasuki dengan mengembangkan daya saing secara terus menerus dan melayani

pasar sasaran tersebut dengan program pemasaran yang diterapkan

Strategi pemasaran menurut Armstrong dan Kotler (2000) yaitu “the

marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing

objective” yang artinya logika pemasaran dimana unit bisnis berharap

untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah

rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang

memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan agar tercapainya

tujuan pemasaran suatu perusahaan. Strategi pemasaran dapat juga diartikan

sebagai serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah

kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-

masing tingkatan dan acuan serta alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri,

2007).

Page 13: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

12

Salah satu unsur strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran

(marketing mix), yang merupakan strategi yang dijalakan perusahaan, yang

berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran

produk pada satu segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasaranya.

Kotler (2005) mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus- menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat pemasaran tersebut

diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut “empat P”:

produk (Product), harga (Price), tempat (Place), dan promosi (Promotion).

Keempat unsur bauran pemasaran tersebut dijabarkan berikut ini:

1. Produk

Produk adalah suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

kepada konsumen. Produk tersebut dibuat oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Keunggulan produk yang sering dicari

oleh konsumen adalah kualitas, spesifikasi, bentuk, dan desain dari produk

tersebut (Kotler, 2005).

2. Harga

Banyaknya keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dapat ditentukan

oleh penetapan harga akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Penentuan harga tersebut tentu menjadi dasar pembelian oleh konsumen. Yang

dimaksud dengan harga adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan oleh

pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa (Monroe, 2005). Konsumen tentu

akan mengukur apakah jumlah uang yang dikeluarkan sesuai dengan harga dari

produk tersebut. Oleh karena itu, penetapan harga tentu merupakan hal yang

penting diperhatikan oleh perusahaan.

3. Promosi

Promosi adalah faktor yang dapat menentukan sejauh mana produk akan

dikenal. Promosi adalah teknik mengkomunikasikan informasi mengenai produk

(Ebert dan Griffin, 2011). Semakin jelasnya informasi tentang produk yang

ditawarkan, maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Selain

itu, adanya promosi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk

Page 14: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

13

barunya dan membuat konsumen tertarik. Oleh karena itu, promosi merupakan

salah satu faktor yang membuat produk menjadi terjual.

4. Penyaluran / distribusi

Penyaluran atau distribusi merupakan salah satu hal yang tak kalah penting

dengan unsur lainnya. Kotler (2005) mendefinisikan promosi sebagai komunikasi

dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstulasi terjadinya kesadaran

(awareness), ketertarikan (interest) dan dengan tindakan pembelian (purchase)

yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan. Dengan

kata lain, adanya kegiatan dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan

produknya ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang

tepat (Arlina, 2004). Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan saluran

distribusi (channel of distribution) yang tepat. Adanya masalah yang terjadi pada

distribusi akan menghambat penyaluran produk dari perusahaan ke konsumen.

Dalam konteks pasar global, sangat penting bagi perusahaan dalam

memformulasikan sebuah strategi pemasaran yang efektif untuk menghadapi

pasar global yang kompetitif. Strategi pemasaran yang dirancang oleh suatu

perusahaan menunjukkan tingkat respon perusahaan terhadap kondisi pasar yang

kompetitif (Lee dan David, 2004). Tingkat pergerakan (turbulances) lingkungan,

termasuk perkembangan teknologi yang sangat cepat juga mengharuskan

perusahaan membangun kekuatan adaptabilitas dan kemampuan aksesibilitasnya.

Kekuatan adaptabilitas yang dimaksud adalah kemampuan seluruh potensi

perusahaan untuk sesegera mungkin menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan

keinginan (needs and wants), baik konsumen, supplier, maupun pihak lain yang

mempunyai kekuatan pengaruh terhadap pasar.

Keegan (dalam Martono, 2012) mengusulkan lima alternatif strategi global

dalam kaitannya dengan produk dan promosi. Alternatif pertama adalah strategi

yang dinamakan strategi perluasan langsung (straight extension strategy). Dalam

strategi ini perusahaan memperkenalkan produk di pasar luar negeri tanpa

perubahan apapun. Manajemen puncak menginstruksikan wiraniaganya untuk

mencari pelanggan bagi suatu produk apa adanya. Sebelumnya perusahaan harus

Page 15: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

14

menetukan apakah pelanggan luar negeri menggunakan produk tersebut.

Perluasan langsung menarik karena tidak melibatkan tambahan biaya litbang,

perubahan peralatan pabrik, atau modifikasi promosi. Alternatif kedua adalah

strategi adaptasi produk (product adaptation). Di sini adaptasi produk mencakup

perubahan produk untuk memenuhi kondisi atau preferensi lokal. Ada beberapa

tingkat adaptasi. Perusahaan dapat memproduksi versi regional dari produknya,

versi negara, versi kota, dan versi pengecer. Hal ini untuk mengantisipasi

bermacam-macam kondisi dan situasi yang berbeda di masing-masing

tempat/wilayah. Alternatif strategi yang ketiga adalah strategi produk baru

(product invention). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempunyai dua

pilihan yaitu backward invention dan forward invention. Yang pertama adalah

yang dinamakan backward invention. Dalam strategi ini sebenarnya produk suatu

perusahaan sudah lama dikenal di negara asalnya, kemudian perusahaan

memperkenalkan produk yang baru bagi pasar lokal yang dituju. Bentuk lain dari

strategi ini adalah apa yang dinamakan forward invention. Dalam strategi ini

perusahaan membuat produk yang benar-benar baru untuk mernenuhi kebutuhan

pasar setempat. Altematif strategi keempat adalah strategi adaptasi komunikasi

(communication adaptation). Dalam hal ini perusahaan menyesuaikan

promosinya dengan kondisi seternpat. Akhimya, alternatif strategi yang kelima

adalah adaptasi ganda, di mana perusahaan menyesuaikan baik produk maupun

cara promosinya dengan kondisi setempat.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Strategi Pemasaran

Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan

tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Kotler

(2005) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran

secara umum terbagi menjadi dua bagian utama yaitu lingkungan eksternal dan

lingkungan internal. Berikut penjabaran dari faktor-faktor tersebut:

1. Lingkungan eksternal

Page 16: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

15

Lingkungan ekternal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

perencanaan strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan

peluang dan ancaman bagi perusahaan (Umar, 2008). Kekuatan ekternal dapat

dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan makro dan lingkungan industri.

Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar

perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan. Lingkungan tersebut memberikan perusahaan peluang

(opportunity) dan ancaman (threat). Lingkungan eksternal makro terdiri atas

faktor ekonomi, sosial budaya, politik dan kebijakan pemerintah, teknologi

serta demografi. Sementara itu, lingkungan industri akan lebih mengarah pada

aspek persaingan di mana perusahaan berada. Faktor- faktor yang

mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan

kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk kondisi persaingan industri

tersebut meliputi pendatang baru, produk pengganti, pembeli, pemasok dan

pesaing.

2. Lingkungan internal

Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu

perusahaan. Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan

letak kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal

menurut David (2004) merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada

area fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi

manajemen.

Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal perusahaan yang

menjadi kemampuan menemukan peluang yang menarik dan memanfaatkan

peluang tersebut. Suatu perusahaan pasti tidak harus memperbaiki seluruh

kelemahannya, atau sebaliknya perusahaan malah menyombongkan seluruh

kekuatan perusahaan yang dimiliki (Kotler, 2005). Dalam menganalisis

lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu diantaranya:

struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan, sumberdaya perusahaan.

Page 17: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

16

Menurut Duncan (2007) menganalisa lingkungan internal dan eksternal

merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor

lingkungan eksternal didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai

Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat

diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan

strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.

David (1997) menyebutkan bahwa analisis SWOT adalah metode

perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan

eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut Thompson (2008), analisis SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat

bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui

ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman

eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi.

Penelitian Terdahulu

Kusumaningrum (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa

Perusahaan Dian Mandala Yogyakarta yang menjalankan usaha penyamakan kulit

ikan pari menggunakan 4 variabel bauran pemasaran atau sering disebut

marketing mix untuk strategi pemasaran ekspornya, yang meliputi strategi produk,

strategi harga, strategi promosi, dan strategi distribusi. Saluran distribusi yang

digunakan adalah saluran distribusi langsung dan distribusi tidak langsung,

keduanya saling melengkapi. Namun, brand image dan promosi belum

dikembangkan sepenuhnya oleh Perusahaan Dian Mandala. Alternatif strategi

yang bisa dikembangkan oleh Perusahaan Dian Mandala adalah memperkokoh

brand image perusahaan dengan memanfaatkan keunggulan kulit ikan pari

sebagai bahan dasar produk Keunggulan tersebut juga dapat dimanfaatkan dalam

kegiatan promosi sehingga positioning Perusahaan Dian Mandala semakin kuat di

benak kosumen.

Page 18: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

17

Ali (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa berdasarkan analisis

lingkungan internal maka diketahui bahwa faktor- faktor yang menjadi kekuatan

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta adalah: program

pengembangan, penelitian dan informasi pasar dengan sistem pemasaran bersama,

sumber daya keuangan, kualitas SDM pemasaran, transformasi dari KPB-PTPN

menjadi PT KPBN, mekanisme penetapan harga CPO melalui system lelang/

tender, kualitas dan keunggulan CPO yang dipasarkan, visi dan misi perusahaan,

pelayanan kepada pelanggan, jaringan pemasaran, dan lokasi cabang perwakilan

PT KPBN. Sementara itu faktor internal yang menjadi kelemahan adalah:

promosi yang dijalankan masih kurang optimal, pengembangan dan inovasi

produk yang masih kurang serta kendala dalam saluran distribusi produk.

Sehubungan dengan faktor ekternal, yang menjadi peluang perusahaan adalah

potensi industry CPO Indonesia yang masih besar, permintaan CPO yang terus

meningkat, kebijakan pemerintah, penduduk Indonesia yang terus bertambah,

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta kepercayaan dan

hubungan dengan pelanggan. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman adalah

fluktuasi kondisi ekonomi global, isu global warming, black campaign mengenai

CPO Indonesia, ketergantungan terhadap pemasok, perusahaan pesaing, produk

substitusi, perdagangan bebas, kenaikan harga minyak goreng. Strategi

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah jaga dan pertahankan (hold and

maintain) melalui pengembangan dan penetrasi pasar.

Page 19: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

18

Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dimana menurut

pendapat Creswell (2010) penelitian kualitatif merupakan suatu studi kasus yang

memfokuskan pada kasus penetapan strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO)

pada PT Aman Jaya Perdana. Pada studi kasus ini penelitian ini juga hendak

meneliti secara lebih lanjut terkait dengan; faktor-faktor apa yang

dipertimbangkan dalam penetapan strategi pemasaran, dan bagaimanakah strategi

pemasaran Crude Palm Oil (CPO) yang dilakukan oleh PT Aman Jaya Perdana.

Dalam penelitian ini informsi yang dikumpulkan adalah mengenai strategi

yang dilakukan PT Aman Jaya Perdana yaitu menetapkan strategi pemasaran

Crude Palm Oil (CPO) di pasar internasional. Sumber data primer diperoleh

melalui wawancara dengan manajer pemasaran PT Aman Jaya Perdana.

Sementara data sekunder penelitian yaitu dokumen-dokumen PT Aman Jaya

Perdana yang berhubungan dengan penelitian ini seperti misalnya data ekspor

CPO perusahaan, website Badan Pusat Statistik untuk data ekspor CPO nasional.

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif didasarkan pada pendekatan yang

digunakan dimana dalam penelitian ini digunakan pendekatan studi kasus dengan

langkah-langkah analisis sebagai berikut (Afriani, 2009): (a) mengorganisir

informasi, (b) membaca keseluruhan informasi dan memberi kode, (c) membuat

suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya, (d) menetapkan pola dan

mencari hubungan antara beberapa kategori, (e) selanjutnya peneliti melakukan

interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk

peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain, (f) menyajikan secara

naratif.

Page 20: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

19

Hasil dan Pembahasan

Profil Perusahaan

PT. Aman Jaya Perdana ( yang selanjutnya disingkat dengan PT. AJP )

pertama kali didirikan pada tanggal 14-3-1982 oleh Pak Aman, pada awalnya

perusahaan hanya menjual lada dan kopi, tetapi seiring dengan terus

berkembangnya kelapa sawit di daerah Lampung, pada akhirnya PT. AJP mulai

berbisinis kelapa sawit juga. Pada waktu itu PT AJP hanya menjual kelapa sawit

dalam bentuk CPO di dalam negeri seperti Palembang, Medan, dan Jambi, karena

PT. AJP hanya memiliki persediaan kelapa sawit dalam skala kecil jadi belum

bisa memenuhi kuota untuk melakukan ekspor. Selain kuota yang harus dipenuhi,

untuk dapat mengeksport CPO suatu perusahaan harus memenuhi standard

kualitas.

Pada tahun 2008 barulah PT. AJP mulai masuk ke dalam pasar ekspor

dengan tujuan negara China (karena pasarnya masih potensial), setelah itu seiring

berjalannya waktu PT. AJP juga mulai masuk ke pasar Eropa melalui Belanda

dua tahun setelahnya. PT. AJP mulai masuk pasar ekspor setelah CPO yang

dikumpulkan memenuhi kuota ekspor dan standar kualitas ekspor. Kuota eksport

dalam hal ini adalah jumlah minimum untuk memenuhi permintaan ekspor yaitu

1.000 ton (1.000.000 kg).

Sebagai salah satu eksporter, PT. AJP merupakan salah satu perusahaan

yang menjadi pengekspor CPO dari Lampung selain PT. AJP adapula PT Tunas

Baru Lampung, dan PT. Sinarmas Tbk yang merupakan dua eksporter besar dari

Lampung. Pada saat memulai usaha, PT. Aman Jaya Perdana memiliki jumlah

tenaga kerja awal sebanyak 20 orang. Namun seiring dengan makin banyaknya

bisnis yang dipegang oleh PT. AJP saat ini jumlah tenaga kerja inti (di kantor)

mencapai 35 orang.

Page 21: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

20

Berikut ini adalah data penjualan eksport perusahaan:

Gambar 1. Nilai Eksport CPO PT Aman Jaya Perdana

Periode tahun 2010-2014 (dalam US dolar)

Sumber: PT Aman Jaya Perdana (2015)

Gambar 2. Harga rata-rata per tahun

Periode tahun 2010-2014 (dalam US dolar)

Page 22: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

21

Gambar 1 memperlihatkan perkembangan nilai volume ekspor dari PT.

Aman Jaya Perdana pada periode tahun 2010-2014 tergolong kurang baik. Nilai

ekspor tertinggi dicapai pada periode tahun 2010 namun mengalami penurunan

pda tahun 2011 dan 2012, bahkan pada tahun 2013 penjualan ekspor mencapai

angka nol karena tidak ada kuota ekspor yang tidak mencukupi. Hal ini

dikarenakan adanya dampak kerusuhan yang terjadi di Mesuji, Lampung yang

berimbas kepada tidak adanya proses produksi pada perusahaan tempat PT.AJP

mendapatkan pasokan CPO. Adapun nilai ekspor ini juga mengikuti harga CPO

yang berlaku secara umum. Harga rata- rata CPO mengalami penurunan untuk

perode 2010-2014. Harga CPO pada 2010 adalah sebesar 1200 USD/ kg namun

hingga periode 2014 yang mencapai 830 USD/ kg. Penurunan harga CPO ini

merupakan imbas dari turunnya harga CPO Indonesia di pasar global. Menurut

GAPKI sepanjang tahun 2013, harga rata-rata CPO USS 841,71 per metrik ton

(Cif Rotterdam). Jika dibandingkan dengan harga rata-rata tahun lalu US$

1.028,40 per metrik ton, kita bisa melihat bahwa harga mengalami tekanan yang

cukup berat dengan penurunan sekitar 18%. Tekanan penurunan harga disebabkan

krisis ekonomi yang berkepanjangan di negara Uni Eropa. Dampak dari krisis ini

adalah lemahnya daya beli sehingga permintaan melemah. Selain itu, pembeli

utama CPO Indonesia yaitu India mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi

disertai pelemahan mata uangnya dan Cina mengalami perlambatan

ekonominya. Hal ini ditambah dengan akumulasi pasokan yang berasal dari stok

dan produksi yang dimiliki Indonesia menambah tekanan pada harga. Pelemahan

harga juga diperkirakan sebagai akibat dari penurunan hingga pembebasan pajak

ekspor dan dihilangkannya quota ekspor CPO oleh Malaysia, inkonsistensi

mandatori penggunaan biodiesel berbahan baku minyak sawit di Uni Eropa, dan

kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit

(http://www.gapki.or.id/Page/PressReleaseDetail?guid=d414bf22-e99e-4cbd-9305-

1deb5d019f4e)

PT. AJP merupakan perusahaan perdagangan di mana salah satu

komoditas yang ditangani adalah CPO. Untuk pasar luar negeri ada rangkaian

rantai suplai (suply chain ) yang diterapkan perusahaan.

Page 23: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

22

Supply chain dari CPO PT. AJP dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Supply Chain PT Aman Jaya Perdana

Sumber: PT Aman Jaya Perdana (2015)

Gambar 3 merupakan bagan suply chain CPO PT. Aman Jaya Perdana.

PT. AJP mendapat pasokan dari perusahaan rekanan yang berasal dari Lampung

dan Bengkulu. Adapun pasokan CPO yang berasal dari Lampung ( 8 pabrik) dan

Bengkulu ( 4 pabrik). Dalam menjalin hubungannya degan pemasok PT AJP

menerapkan quality control dan deadline kepada para pemasok CPO agar CPO

yang didapat memenuhi syarat untuk diekspor. Untuk deadline PT AJP

menargetkan minimal pasokan CPO berkisar antara 3 minggu sekali untuk

pemasok yang ada di Lampung dan 1 bulan sekali kepada pemasok CPO yang

berasal dari Bengkulu ( waktu panen sawit setelah di panen untuk panen

berikutnya 2 minggu dan proses pengolahan sawit untuk menjadi CPO yaitu ±

2jam ) . PT AJP memberikan tenggat waktu yang lebih lama untuk pemasok yang

ada di Bengkulu daripada di Lampung dikarenakan jarak tempuh dari Bengkulu

ke Lampung. CPO yang didapat dari pemasok Lampung dan Bengkulu kemudian

Pabrik CPO

Lampung

Pabrik CPO

Bengkulu

PT. AJP

Broker Singapore

Buyer

Internasional

Page 24: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

23

dikumpulkan sementara di gudang PT. Aman Jaya Perdana, dan dikirim ke pasar

ekspor melalui broker di Singapore.

PT. AJP menginformasikan stock CPO yang dimiliki dan harga yang

ditetapkan kepada broker untuk kemudian ditawarkan kepada buyer yang ada di

China dan Belanda. Sementara untuk proses pendistribusian PT AJP

menggunakan system FOB (Free on Board). Melalui sistem FOB, PT Aman Jaya

Perdana hanya sebatas berkewajiban mengantarkan CPO sampai di atas kapal

yang telah disepakati oleh broker di Singapura dan di pelabuhan pengiriman yang

juga telah disepakati. Sementara itu, segala risiko serta seluruh biaya (termasuk

freight dan insurance) setelah barang berada di atas kapal, sepenuhnya menjadi

tanggung jawab broker yang ada di Singapura tersebut. Inilah salah satu kelebihan

menggunakan system distribusi tidak langsung karena PT. AJP hanya perlu

mengantarkan CPO sampai ke pelabuhan dan selebihnya diurus oleh

broker.Selanjutnya melalui broker itulah produk CPO PT Aman Jaya Perdana di

ekspor ke negara di Eropa (seperti Belanda) maupun di Asia (seperti misalnya

China).

Strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO) yang dilakukan oleh PT Aman

Jaya Perdana

Dalam menghadapi persaingan pemasaran produk CPO maka PT. Aman Jaya

Perdana menerapkan berbagai strategi pemasaran CPO dengan berbagai

pertimbangan dan analisis pasar CPO. Selanjutnya strategi yang diterapkan

tersebut mencakup faktor internal perusahaan, produk, harga, proses distribusi,

maupun pemasaran produk CPO. Perumusan strategi pemasaran dapat dirinci

sebagai berikut:

Strategi produk

Produk yang selama ini dijual perusahaan dalam bentuk CPO. CPO merupakan

hasil olahan dari kelapa sawit yang merupakan bahan baku untuk meinyak goreng,

margarine, sabun, dll. Dengan pengolahan yang lebih modern CPO dapat dibuat

menjadi biodisel yaitu bahan bakar disel yang ramah lingkungan. Selama ini CPO

yang dijual PT. AJP telah memenuhi beberapa standar, yaitu; standar ISO,

Page 25: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

24

PORAM agar memenuhi syarat masuk pasar internasional. CPO yang yang

memenuhi standar PORAM (Palm Oil Refiners Association of Malaysia)

meliputi:

a. Crude Palm Oil dengan kualitas layak untuk diperdagangkan, dalam bentuk

curah, unbleached;

b. Free Fatty Acid tidak lebih dari 5%;

c. Moisture and Impurities tidak lebih dari 0,25%.

Satndar kualitas CPO yang juga digunakan adalah standar nasional Indonesia

untuk CPO yaitu SNI 01-2901-2006 dengan mutu minyak kelapa sawit yang

umum dipakai dalam perdagangan internasional sesuai dengan perkembangan

yang terakhir. Sementara untuk strategi produk secara global PT. AJP

menggunakan strategi perluasan langsung (straight extension strategy ) yaitu

produk yang diperkenalkan oleh perusahaan tanpa ada perubahan.

Tabel 1. Syarat Mutu Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO) Menurut Badan

Standarisasi Nasional (BSN)

Kriteria uji Satuan Persyaratan Mutu

Warna - Jingga kemerahan

Kadar air dan kotoran %, fraksi masa 0,5

Asam lemak bebas %, fraksi masa maks 5

Bilangan Yodium -g yodium/100g maks 50 – 55

Sumber : Badan Standarisasi Nasional

Untuk memenuhi CPO yang memenuhi standar tersebut, maka PT. AJP

mendapatkan pasokan dari jaringan suplier CPO dari Lampung (8) dan Bengkulu

(4) . Hal ini tetap dilakukan oleh perusahaan agar dapat memenuhi ketersediaan

produk, permintaan dan memberikan kepuasan kepada para konsumen CPO.

Strategi harga

Patokan harga CPO yang ditetapkan oleh PT. Aman Jaya Perdana diawali dengan

melihat harga pasaran dunia tahun berjalan. Pasar ekspor mengacu pada harga

rata-rata CPO di bursa Rotterdam dan Kuala Lumpur serta harga jual rata-rata

CPO di bursa luar negeri (dalam hal ini BEI). Kebijakan penetapan harga jual

ekspor oleh perusahaan tersebut mengacu pada kebijakan baru yang dibuat oleh

Page 26: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

25

Kementrian Perdagangan. Seperti dikemukakan oleh Bayu Krisnamurthi, wakil

Menteri Perdagangan pembobotan untuk menentukan referensi Harga Patokan

Ekspor (HPE) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) adalah 60 persen

dari bursa Jakarta, 20 persen didsarkan pada bursa KualaLUmpur dan 20 persen

dari bursa Rotterdam. Kebijakan tersebut berlaku mulai 1 Juli 2013. Perubahan

komposisi penggunaan bursa di dalam negeri tersebut adalah sebgai upaya untuk

meningkatkan daya tawar produk minyak sawait Indonesia. Dengan perubahan

struktur penentuan HPE tersebut, diharpakan bursa berjangka dalam negeri bisa

lebih dipandang penting. Selain itu harga CPO dalam negeri juga menjadi relaitf

lebih stabil dan tidak terpengaruh kondisi luar negeri

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/07/20062166/Acuan.Harga.

Ekspor.CPO.Diubah). Selanjutnya melihat pajak ekspor yang harus di bayar

dan menghitung harga Tandan Buah Segar yang ditetapkan pemerintah. Pihak

yang turut berperan dalam merumuskan strategi pemasaran dan juga penetapan

harga CPO PT. AJP adalah owner yang sekaligus merangkap penjuaanl.

Strategi Distribusi

PT Aman Jaya Perdana mengguakan strategi distribusi tidak langsung yaitu

dengan menggunakan jasa broker, broker menggunakan sistem FOB (Free On

Board) dalam pendistribusian CPO ke konsumen. Kelebihan dari penggunaan

broker ini adalah untuk meminimalisir segala risiko serta seluruh biaiya (termasuk

freight dan insurance) pendistribusian produk kepada konsumen, namun teknik

ini juga memiliki kekruangan yaitu perusahaan tidak dapat mengontrol waktu dan

kualitas produk CPO yang sampai pada konsumen.

Strategi Promosi

Potensi pasar produk CPO sangat besar, namun PT.Aman Jaya Perdana tidak

menggunakan media promosi khusus dalam pemasaran produkya. Pihak

perusahaan hanya menjalin kerjasama dengan broker untuk mempromosikan

produk secara tidak langsung. Adapun kebijakan untuk tidak melakukan promosi

diambil dengan pertimbangan menekan biaya promosi yang terlalu besar dan

mengantisipasi potensi return perusahaan yang tidak seimbang dengan biaya

promosi CPO.

Page 27: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

26

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan strategi pemasaran

Crude Palm Oil (CPO) oleh PT Aman Jaya Perdana

Lingkungan internal

Lingkungan internal perusahaan sebagai faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam penetapan strategi pemasaran Crude Palm Oil (CPO) oleh PT Aman Jaya

Perdana mencakup: kualitas sumber daya manusia, struktur organisasi perusahaan,

sarana dan infrastruktur, dan produk CPO. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Kualitas Sumber daya manusia

Sebagai salah satu penyedia produk Crude Palm Oil (CPO) maka PT.

Aman Jaya Perdana memerlukan sumber daya manusia berkualitas dan

bervariatif sesuai dengan divisi yang ada. PT. Aman Jaya Perdana

menggunakan tenaga kerja yang berkualitas yang telah memenuhi kriteria

utama yang dibutuhkan perusahaan yaitu; Ilmu pengetahuan dan memiliki

ketrampilan dan pengalaman yang sesuai dengan masing masing bidang.

Sebagi contoh konkrit penempatan sumberdaya dilakukan berdasarkan pada

kemampuan serta kompetensi individu yang bersangkutan terlihat pada

individu yang berada pada posisi quality control, dimana SDM yang ada

secara terliti memantau setiap kualitas CPO yang diperoleh dari suplier

sehingga CPO yang diterima sudah memenuhi standar kualitas yang

diinginkan buyer. Selain itu PT. AJP sebagai penyedia produk Crude Palm

Oil (CPO) memiliki SDM yang mampu menjalin kerjasama yang baik

dengan pihak broker maupun dengan supplier, sehingga pihak broker dan

supplier tetap dapat menjadi rekanan dalam penjualan produk CPO.

Sementara SDM lapangan yang dipekerjakan PT. Aman Jaya Perdana dapat

bekerja secara efektif dan efisien, sehingga produk CPO sampai pada broker

dengan kualitas yang memenuhi standar yang ditetapkan.

2. Struktur Organisasi

PT Aman Jaya Perdana dalam menjalankan usahanya terikat pada

pembagian kerja yang didasari pada struktur organisasi yang telah

ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan ini berbentuk garis (line

Page 28: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

27

organization), yang merupakan alur kekuasaan mengalir secara langsung

berjenjang dari pimpinan ke kepala bagian dan kemudian terus ke

karyawan-karyawan di bawahnya. Pemimpin (direktur) perusahaan

menjalankan fungsinya sebagai pimpinan tertinggi terkait dengan kebijakan

perusahaan dan juga sebagai pemasar produk CPO. Pemimpin membawahi

beberapa kepala bagian seperti: kepala bagian administrasi dan keuangan,

kepala personalia, kepala bagian pembelian produk serta kepala bagian

pemasaran produk. Masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri

sendiri dan kepala bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam

bagiannya. Melalui struktur organiasi yang berjenjang inilah, maka

perusahaan dapat mengoptimalkan setiap unit operasional perusahaan.

Adapun kontrol kinerja dari setiap bagian dilakukan oleh kepala bagian atau

pimpinan yang menaungi bagian-bagian yang ada. Melalui sistem kerja

tersbut maka setiap kendala yang ada dapat diminimalisir sedemikian.

Namun ada beberapa kekurangan dalam system organisasi perusahaan ini

yaitu tidak adanya bagian khusus untuk menangani kegiatan ekspor

sehingga selama ini perusahaan hanya mengandalkan broker.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa struktur

organisasi yang diterapkan oleh perusahaan merupakan kelemahan bagi PT

Aman Jaya Perdana dalam melakukan pemasaran ekspor produk CPO dan

menangani apapun yang berhubungan dengan ekspor CPO tersebut. Adapun

struktur organisasi PT Aman Jaya Perdana ditampilkan dalam gambar 3

pada lampiran.

3. Sarana dan Infrastruktur

Sarana dan Infrastruktur merupakan salah satu hal penting dalam faktor

internal perusahaan karena dengan lengkapnya sarana dan infrastruktur

kinerja perusahaan akan menjadi lebih cepat dan efektif. Dalam hal ini

sarana angkut PT. AJP terbilang sudah lengkap, seperti kendaraan

operasional Mobil tangki yang merupakan sarana paling vital yaitu untuk

mengangkut CPO dari para pemasok dan mengantarkan CPO ke pelabuhan

sudah tersedia dalam jumlah yang cukup. Sementara untuk infrastruktur

Page 29: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

28

juga sudah terbilang lengkap, gudang tempat penyimpanan sementara CPO

yang diperoleh dari supplier sudah dimiliki oleh PT. AJP.

Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal yang memengaruhi PT. Aman Jaya Perdana dalam

menentukan strategi pemasar meliputi; pandangan masyarakat di negara tujuan

ekspor, pasar luar negeri, pemerintah, dan peran asosiasi GAPKI.

1. Pandangan masyarakat negara tujuan dan Pasar Luar Negeri

Aturan yang berlaku di negara tujuan ekspor CPO PT.AJP ternyata ikut

mendukung dan memberikan ruang bagi ekspor CPO. Hal ini dikemukakan

oleh pihak perusahaan bahwa selama ini respon pasar di negara tujuan ekspor

cukup baik. Meskipun sempat ada pemberitaan larangan masuk CPO

Indonesia ke pasar Uni Eropa dikarenakan dalam proses pembukaan lahan

banyak merusak lingkungan dan ekosistem namun ternyata tidak terlalu

berdampak signifikan pada ekspor CPO PT. AJP. Hal tersebut dikarenakan

pemberitaan-pemberitaan di berbagai media perihal larangan masuk CPO

Indonesia ke pasar Uni Eropa bernuansa politis yang dapat merugikan pelaku

pasar usaha di dalam negeri. Kenyataan ini seperti diungkapkan oleh Wakil

Ketua Delegasi Parelmen Uni Eropa yang membantah adanya larangan dari

institusinya agar produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) tak bisa

menembus pasar Eropa. Keputusan proteksi dan institusi UE hnya pelabelan

untuk mengindikasikan bahwa produk ini terbuat dari CPO, minyak zaitun

atau bunga matahari. Adapun keterangan label itu berdasarkan permintaan

dari warga mereka sendiri. Oleh sebab itu dibuat kebijakan tersebut.

Sementara itu, anggota parlemen UE asal Inggris, Richard Ashwort

menyarakan agar Pemerintahan Indonesia membuat suatu program untuk

menjangkau politik dunia dan memberikan informasi mengenai kandungan

CPO RI tidak membahayakan lingkungan

(http://dunia.news.cica.co.id/news/read/603003-ue--tidak-ada-larangan-

cpoindonesia-masuk-eropa). Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat

Page 30: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

29

dikatakan bahwa aturan yangberlaku di negara tujuan ekspor ternyata menjadi

ancaman bagi PT Aman Jaya Perdana dalam melakukan pemasaran ekspor

produk CPO karena sewaktu-waktu bisa menghambat kegiatan ekspor CPO

dari perusahaan, walaupun buyer CPO hanya menghendaki standar produk

diakui secara internasional terpenuhi oleh PT. AJP tetapi tetap saja dapat

menghambat perkembangan ekspor CPO.

Sementara, adanya pangsa pasar global yang berpotensi terlihat pada

permintaan produk Crude Palm Oil (CPO) secara umum di pasar luar negeri

tergolong tinggi, hal ini terlihat pada standar kuota minimal ekspor yang

ditetapkan untuk dapat oleh perusahan penyedia Crude Palm Oil (CPO).

Perkembangan Indonesia sebagai produsen CPO dunia terlihat pada

peningkatan produksi pada beberapa dekade. Pada tahun 1964-1969, Nigeria

merupakan negara produsen utama dunia. Produksi CPO Nigeria rata-rata

32.56% dari total produksi CPO dunia, sementara total produksi CPO

Indonesia 13.4%. Selanjutnya, pada tahun 2006 produksi CPO Indonesia

mencapai 16.6 juta ton, sedangkan Malaysia sebesar 15.29 juta ton. Sejak

2006, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia dengan pangsa masing-

masing 44.43% dan 40,9% terhadap produksi CPO dunia. Keberhasilan ini

sekaligus mencerminkan pertumbuhan produksi CPO Indonesia lebih besar

dibandingkan dengan Malaysia, yakni 11,6% per tahun dan 10.9% per tahun.

Pada tahun 2013, produksi CPO Indonesia mencapai 31 juta ton (55.5%) dan

produksi CPO Malaysia mencapai 19.2 juta ton, dengan pangsa 34.4%. (data

Oil World- Perkembangan Produksi CPO Dunia Tahun 1964-2013).

Berdasarkan data tersebut, maka terlihat bahwa sebagai produsen CPO

Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan produk CPO yang telah

memenuhi standar dapat besaing di pasar internasional. Secara umum potensi

pasar CPO sangat besar dan hal ini mendorong pelaku usaha CPO secara

berkesinambungan meingkatkan potensi sehingga dapat bersaing di pasar

CPO dunia yang terus meningkat secara signifikan. Pasar luar negeri selama

ini sangat berperan dalam menunjang pemasaran produk CPO PT. Aman Jaya

Perdana.

Page 31: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

30

2. Pemerintah

Peran pemerintah dalam pemasaran CPO terlihat pada penentuan Harga

Patokan Ekspor (HPE) dan besaran pajak ekspor yang harus dibayar oleh PT.

Aman Jaya Perdana. Dalam hal ini pajak yang ditetapkan pemeerintah lebih

tinggi dibandingkan dengan pajak yang berlaku pada negara saingan yaitu

Malaysia. Pajak ekspor CPO yg diberlakukan Pemerintah Indonesia mencapai

8%-22%, sedangkan pajak ekspor CPO Malaysia hanya 4,5%. Selain masalah

pajak masalah lainnya yang harus dihadapi oleh para produsen CPO ialah

soal sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) , ISPO merupakan

sertifikat yang diperlukan oleh para produsen CPO Indonesia untuk

menunjukan bahwa CPO Indonesia ramah lingkungan dan sustainable.

Disamping kekurangan yang dimiliki pemerintah Indonesia, namun ada juga

tindakan pemerintah yang mendukung, yaitu pemerintah berperan dalam

menetapkan standar produk CPO nasional Indonesia dengan adanya standar

mutu SNI 01-2901-2006 dengan mutu minyak kelapa sawit yang umum

dipakai dalam perdagangan internasional sesuai dengan perkembangan yang

terakhir. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah lebih

menjadi ancaman dalam aktivitas perusahaan.

3. Peran asosiasi GAPKI

PT.AJP sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ekspor CPO , menjadi

anggota GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Asosiasi ini

sesungguhnya memiliki peran untuk melakukan berbagai upaya memajukan

industri kelapa sawit di Indoneisa. GAPKI selaku mitra pemerintah telah

memberikan masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan dalam

menyususn berbagai kebijakan terkait dengan hal-hal seputar usaha kelapa

sawit, termasuk penetapan kebijakan tata niaga minyak sawit yang

memberikan harga jual yang menarik sehingga akan merangsang untuk

melakukan investasi pada perkebunan kelapa sawit.

Namun pada kenyatannya menurut pihak perusahaan GAPKI tidak begitu

memiliki banyak peran bagi PT. AJP di dalam memasarkan produk CPO ke

Page 32: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

31

luar negeri, karena perusahaan ketersediaan CPO merupakan tanggung jawab

pribadi perusahaan sementara harga CPO dunia digunakan sebagai patokan

harga jual CPO. Perusahaan harus berupaya sendiri dalam mencari pasokan di

dalam negeri serta mencari pasar di luar negeri.

Hal ini bertentangan dengan pernyataan Heiranto (2008) bahwa anggota

GAPKI menyediakan minyak sawit sebagai bahan baku untuk kepentingan

industri dalam negeri dengan jumlah yang cukup dan secara terus menerus,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng

dengan harga terjangkau dan juga mengekspor minyak sawit dalam

meningkatkan pendapatan devisa negara juga. Hal ini sesuai dengan tujuan

GAPKI menurut Herianto (2000) yang di antaranya adalah:

1. Mengembangkan usaha-usaha perkelapa sawitan seutuhnya dalam

rangka menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang perkebunan.

2. Mempersatukan perusahan-perusahan kelapa sawit di Indonesia agar

menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang dapat meningkatkan

kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

3. Meningkatkan daya saing perusahaan kelapa sawit Indonesia di pasar

internasional.

Berdasarkan penjelasan tersebut, makadapat dikatakan bahwa keberadaan

asosiasi pengusaha yang tergabung dalam gabungan pengusaha kelapa sawit

Indonesia (GAPKI) hanya berperan mengkontrol harga dan standar produk,

sementara tidak menjadi fasilitator dalam memperoleh dan memasarkan

produk CPO di pasar luar negeri. Adapaun hal ini menjadi peluang karena

sebenarnya GAPKI bisa sangat membantu dalam aktivitas perusahaan.

Page 33: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

32

SWOT Analysis

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat matriks hasil analisis

SWOT berdasrkan faktor eksternal dan i nternal sebagai berikut:

Tabel 2. Analisis terhadap Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

Penetapan Strategi Pemasaran CPO oleh PT Aman Jaya Perdana

Faktor Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Faktor Internal:

1. Kualitas SDM

2. Struktur organisasi

3. Sarana & Infrastuktur

Faktor Eksternal:

1. Pandangan masyarakat

negara tujuan & Pasar

Luar Negeri

2. Pemerintah

3. Peran asosiasi GAPKI

Sumber: Analisis Data Primer, 2015

Beranjak dari SWOT PT Aman Jaya Perdana terkait dengan strategi pemasaran

Crude Palm Oil (CPO) maka disusunlah matriks SWOT sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil SWOT Analisis PT Aman Jaya Perdana

S (Strenght)- Kekuatan

1. Kualitas SDM mampu

menjalin hubungan baik

dengan supplier

2. Sarana dan infrastruktur

yang dimiliki sudah

mendukung

W(Weakness)-

Kelemahan

Struiktur Organisasi

tidak memiliki bagian

khusus yang

menangani kegiatan

ekspor

Page 34: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

33

O (Opportunity)- Peluang

1. Pangsa pasar CPO

Indonesia di luar negeri

semakin meningkat

2. Peran asosiasi (GAPKI)

Strategi S-O

1. Berupaya menjalin

hubungan dengan pihak

suplier

2. Terus berupaya

memperluas jaringan

penyuplai produk

Strategi W-O

Memilih broker yang

handal dalam

pemasaran

T (Threats) – Ancaman

1. Pandangan masyarakat

negara tujuan tentang CPO

Indonesia

2. Pemeritah

Strategi S-T

1. Terus menjaga standar

kualitas CPO bagi para

konsumen

2. Berupaya menjalin

hubungan dengan

suplier dari luar wilayah

Lampung (Bengkulu)

Streategi W-T

Berupaya memenuhi

standar kualitas ISO

dan PORAM (Palm Oil

Refiners Association of

Malaysia)

Berdasarkan dari tabel hasil SWOT analisis terhadap PT Aman Jaya Perdana

dalam proses pemasaran Crude Palm Oil (CPO) maka diketahui ada beberapa hal

penting yang menjadi dasar pertimbangan dalam menyusun strategi pemasaran di

antaranya adalah:

Kekuatan (Strengh)

PT Aman Jaya Perdana memiliki kekuatan dalam factor internal, kualitas SDM

dan sarana infrastruktur yang dimiliki PT. AJP sangat mendukung aktivitas

perusahaan. Kualitas SDM yang selalu menetapkan quality control pada produk

yang didapat dari supplier sehingga produk selalu bisa memenuhi standar kualitas

ekspor serta membangun hubungan baik dengan para supplier membuat CPO

yang dijual perusahaan diterima baik oleh buyer.

Kelemahan (Weakness)

Struktur organisasi PT AJP yang belum memiliki bagian untuk menangani

kegiatan ekspor merupakan kekrungan yang dimiliki perusahaan, mengingat

perusahaan yang sudah menjangkau pasar ekspor diperlukan bagian sendiri untuk

mengurus kegiatan ekspor perusahaan. Selain itu perusahaan tidak memproduksi

CPO sendiri namun memperoleh pasokan dari supplier rekanan. Perusahaan hanya

menerima pendapatan penjualan berdasarkan nilai kesespakatan dengan pihak

broker. Jika ditinjau dari rantai suplai produk maka untuk sistem distribusi, PT

Page 35: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

34

Aman Jaya Perdana melakukan secara langsung atau/ tanpa agen. Perusahan juga

tidak melakukan promosi secara khusus terkait dengan produk Crude Palm Oil

yang dijual.

Peluang (Opportunity)

PT. Aman Jaya Perdana memiliki kesempatan untuk tetap mengembangkan pasar

dengan adanaya peluang pasar luar negeri atas produk CPO dan pandangan positif

dari masyarakat luar terkait dengan berkembangnya perkebunan sawait sebagai

penyuplai produk CPO.

Peran GAPKI sendiri sebenarnya menjadi peluang untuk perusahaan karena

dengan bantuan GAPKI perusahaan bisa lebih mengembangkan pasar..

Ancaman (Threats)

Pemerintah dalam hal ini merupakan salah satu ancaman yang dimiliki PT, AJP,

dengan pajak ekspor yang lebih tinggi dari pesaing mengakibatkan CPO Indonesia

sulit bersaing dengan CPO Malaysia, selain itu Pemerintah yang belum

mengeluarkan sertifikasi ISPO untuk CPO Indonesia membuat CPO Indonesia

sewaktu-waktu dapat sulit diterima oleh buyer luar negeri. Selain pemerintah,

ancaman juga datang dari pandangan masyarakat tujuan, pandangan masyarakat

tujuan yang masih menilai negative terhadap CPO Indonesia sewaktu-waktu bisa

mempengaruhi ekspor CPO perusahaan meskipun buyer tidak memperdulikan itu.

Page 36: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

35

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran PT.AJP mengacu pada 4P marketing mix, yaitu :

Strategi produk PT.AJP adalah produk yang dijual kepada buyer

dalam hal ini CPO sudah memenuhi standar PORAM dan SNI.

Untuk strategi harga PT. AJP menetapkan harga berdasarkan harga

rata-rata CPO di bursa Rotterdam dan Kuala Lumpur serta harga

patokan ekspor (HPE) di BEI dengan pembobotan 60% HPE, 20%

bursa Rotterdam, dan 20% bursa Kuala Lumpur. Pihak yang berperan

dalam menentukan harga ialah owner yang sekaligus merangkap

penjualan

PT. AJP menggunakan strategi distrbusi tidak langsung dengan

menggunakan jasa broker dan untuk mendistribusikan produk ke

buyer broker menggunakan sistem FOB (Freee On Board).

PT. AJP tidak menggunakan media khusus untuk melakukan promosi

dengan pertimbangan biaya promosi yang terlalu besar tidak seimbang

dengan return yang diterima perusahaan, jadi perusahaan hanya

memanfaatkan broker untuk mempromosikan produk.

2. Dalam proses penetapan strategi pemasaran CPO PT. AJP

mempertimbangkan 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal mencakup kualitas sumber daya manusia,struktur

organisasi, dan sarana infrastruktur. Sementara untuk faktor eksternal

meliputi pandangan masyarakat tujuan, pemerintah, peran asosiasi

GAPKI, dan pasar luar negeri.

Page 37: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

36

SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas maka peniliti dapat

memberikan saran sebagai berikut:

1. PT. AJP harus memperbanyak jumlah supplier CPO agar dapat menambah

persediaan CPO untuk memenuhi kuota ekspor.

2. Struktur Organisasi PT.AJP perlu ditambah di bidang ekspor agar

perusahaan bisa mengontrol aktivitas ekspor sendiri.

3. PT. AJP harus bisa membangun hubungan baik dengan GAPKI agar dapat

menerima masukan terkait dengan pesediaan perusahaan untuk

mengembangkan pangsa pasar.

4. PT. AJP juga perlu melengkapi CPO dengan ISPO ( Indonesia Sustainable

Palm Oil ) yaitu sertifikat yang menunjukan CPO Indonesia ramah

lingkungan dan sustainable sehingga padangan negara tujuan ekspor

terkait dengan perkebunan sawit sebagai penghasil produk CPO ramah

terhadap lingkungan dan tetap memelihara lingkungan.

5. PT. AJP dapat melakukan negosiasi dengan pemerintah untuk mencoba

menurunkan pajak ekspor yang terlalu tinggi dibandingkan Malaysia

KETERBATASAN PENELITIAN

Penulis menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini antara

lain:

1. Penelitian ini masih terbatas meneliti pemasaran produk CPO pada kurun

waktu yang singkat yaitu dari tahun 2010-2014 tanpa mengerti situasi dan

kondisi finasnsial internal perusahaan yang bersifat pribadi.

Page 38: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

37

2. Peneliti tidak meneliti secara mendalam terkait dengan kinerja rantai suplai

produk dari pihak PT. Aman Jaya Perdana hingga sampai pada konsumen.

3. Peneliti juga tidak meneliti secara lebih detail terkait dengan hal-hal apa

yang memungkinkan persediaan CPO dapat menurun kualitasnya atau

terjadinya kelangkaan CPO. Melalui penganalan potensi munculnya

penurunan kualitas dan kelangkaan dapat menjadi bahan pertimbangan

perusahaan terkait dengan upaya untuk mengantisipasinya yang mungkin

akan memberikan hasil yang berbeda nantinya.

Berdasarkan keterbatasan tersebut diatas, maka beberapa hal yang dapat

dijadikan untuk penelitian mendatang antara lain:

1. Penelitian mendatang perlu meneliti kondisi finasnsial internal perusahaan

sehingga lebih mengenal bagaimana kondisi perusahaan.

2. Peneliti perlu meneliti secara mendalam terkait dengan kinerja rantai suplai

produk dari pihak perusahan hingga sampai pada konsumen.

3. Peneliti juga perlu mengetahui upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam

mengantisipasi kelangkaan stok CPO dan penurunan kualitas CPO mungkin

akan memberikan strategi pemasaran yang berbeda nantinya.

Page 39: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

38

Daftar Pustaka

Anggit, Rashid Y.A.D., Suyastiri, Ni Made, Suprihanti, Antik., 2012. Analisis

Daya Saing Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Pasar Internasional.

SEPA Vol 9 No 1.

Anonim, 2010. Kinerja Ekspor CPO Indonesia Tak Terganggu Isu

Lingkung. http://www.greenomics.org. Diakses tanggal 23 maret 2014

Darmawan, Gani., 2013. Peran Pertanian dalam Perekonomian Indonesia.

http://blog.umy.ac.id. Diakses tanggal 23 maret 2014.

Hasibuan, Akhmaluddin., 2012. Manjemen Perubahan, Membalik Arah

Menuju Perkebunan Yang Tangguh Melalui Strategi Optimalisasi

Efisien. Andi Offset, Yogyakarta.

Mangoensoekarjo S., dan Semangun H., 2005. Manajemen Agrobisnis Kelapa

Sawit. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Martono, Siswo., 2012. Analisis Strategi Pemasaran PT. Intercraft Sedati

Sidoarjo. SNASTI

Prayogo, Oginawa., 2013. Ini 3 Masalah Industri Kelapa Sawit di Tahun 2012.

http://industri.kontan.co.id. Diakses tanggal 23 maret 2014.

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/07/20062166/Acuan.Harga.Eks

por.CPO.Diubah).

http://www.gapki.or.id/Page/PressReleaseDetail?guid=d414bf22-e99e-4cbd-

9305-1deb5d019f4e

Page 40: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

39

Lampiran 1

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Aman Jaya Perdana

Kepala Bagian

Adm&Keuanga

n

Kepala

Bagian

Personalia

Kepala

Bagian

Pembelian

Kepala Bagian

Pemasaran

Staf

Staf

Staf

Staf

Direktur

Page 41: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

40

Lampiran 2 REALISASI EKSPORT CPO

PT. AMAN JAYA PERDANA TAHUN 2010

NO BULAN TANGGAL JUMLAH NILAI

HARGA RATA-RATA

PEB BARANG (KG) PABEAN (USD) (PER KG)

1 JANUARI 22-01-2010 4.000.000,00 2.877.500,00

0,7194

2 FEBRUARI 12-02-2010 5.500.000,00 4.073.500,00

0,7406

3 MARET 29-03-2010 6.000.000,00 4.560.000,00

0,76

4 APRIL 20-04-2010 2.000.000,00 1.576.500,00

0,7883

5 MEI 14-05-2010 2.000.000,00 1.547.000,00

0,7735

6 JUNI 09-06-2010 2.000.000,00 1.564.000,00

0,782

15-06-2010 2.000.000,00 1.530.000,00

0,765

7 JULI - - -

8 AGUSTUS 02-08-2010 5.000.000,00 3.748.500,00

0,7497

06-08-2010 3.000.000,00 2.282.500,00

0,7608

9 SEPTEMBER 03-09-2010 500.000,00 425.000,00

0,85

17-09-2010 1.280.000,00 1.110.400,00

0,8675

10 OKTOBER 18-10-2010 500.000,00 412.500,00

0,825

25-10-2010 3.000.000,00 2.647.500,00

0,8825

11 NOVEMBER 27-10-2010 1.000.000,00 932.500,00

0,9325

29-10-2010 5.500.000,00 4.838.750,00

0,8798

12 DESEMBER 30-11-2010 3.000.000,00 3.195.000,00

1,065

09-12-2010 1.160.000,00 1.299.200,00

1,12

13-12-2010 2.000.000,00 2.270.000,00

1,135

JUMLAH 49.440.000,00 40.890.350,00

Page 42: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

41

REALISASI EKSPORT CPO

PT. AMAN JAYA PERDANA TAHUN 2011

NO BULAN TANGGAL JUMLAH NILAI HARGA RATA-

RATA

PEB BARANG (KG) PABEAN (USD) (PER KG)

1 JANUARI 17-01-2014 2.000.000,00 2.395.000,00 1,1975

18-01-2014 500.000,00 595.000,00 1,19

2 FEBRUARI 31-01-2011 500.000,00 550.000,00 1,1

3 MARET 25-02-2011 500.000,00 550.000,00 1,1

09-03-2011 1.500.000,00 1.821.250,00 1,2142

28-03-2011 2.000.000,00 2.405.000,00 1,2025

4 APRIL 04-04-2011 500.000,00 590.000,00 1,18

08-04-2011 500.000,00 550.000,00 1,1

5 MEI 06-05-2011 2.500.000,00 2.830.000,00 1,132

11-05-2011 500.000,00 550.000,00 1,1

6 JUNI 31-06-2011 1.500.000,00 1.732.500,00 1,155

17-06-2011 1.000.000,00 1.123.000,00 1,123

7 JULI 08-07-2011 1.500.000,00 1.600.000,00 1,0667

08-07-2011 3.000.000,00 3.115.000,00 1,0383

8 AGUSTUS 10-08-2011 1.000.000,00 1.002.500,00 1,0025

9 SEPTEMBER 16-09-2011 1.000.000,00 1.055.000,00 1,055

10 OKTOBER 14-10-2011 500.000,00 522.500,00 1,045

11 NOVEMBER 15-11-2011 500.000,00 550.000,00 1,1

25-11-2011 2.500.000,00 2.373.000,00 0,9492

Page 43: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

42

12 DESEMBER 07-12-2011 1.000.000,00 992.500,00 0,9925

JUMLAH 24.500.000,00 26.902.250,00

REALISASI EKSPORT CPO PT. AMAN JAYA PERDANA

THN 2012

NO BULAN TANGGAL JUMLAH NILAI HARGA RATA-

RATA

PEB BARANG (KG) PABEAN (USD) (PER KG)

1 JANUARI 16-01-2012 4.500.000,00

4.413.500,00 0,9808

2 FEBRUARI 31-01-2012 510.000,00

512.550,00 1,005

10-02-2012 1.500.000,00

1.518.750,00 1,0125

23-02-2012 3.000.000,00

3.180.000,00 1,06

3 MARET 09-03-2012 1.020.000,00

1.068.450,00 1,0475

13-03-2012 1.000.000,00

1.070.000,00 1,07

28-03-2012 1.000.000,00

1.120.000,00 1,12

4 APRIL 23-04-2012 2.000.000,00

2.242.500,00 1,1213

5 MEI 30-04-2012 1.500.000,00

1.681.250,00 1,1208

15-05-2012 1.000.000,00

1.130.000,00 1,13

6 JUNI 05-06-2012 1.000.000,00

1.130.000,00 1,13

7 JULI 03-07-2012 1.000.000,00

1.007.500,00 1,0075

04-07-2012 1.000.000,00

1.005.000,00 1,005

17-07-2012 1.000.000,00

1.005.000,00 1,005

8 AGUSTUS 07-08-2012 1.000.000,00

990.000,00 0,99

07-08-2012 1.000.000,00

990.000,00 0,99

Page 44: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

43

9 SEPTEMBER 04-09-2012 1.000.000,00

975.000,00 0,975

04-09-2012 1.000.000,00

975.000,00 0,975

10 OKTOBER 09-10-2012 1.000.000,00

820.000,00 0,82

09-10-2012 1.000.000,00

820.000,00 0,82

11 NOVEMBER -

-

12 DESEMBER -

-

JUMLAH 27.030.000,00

27.654.500,00

REALISASI EKSPORT CPO PT. AMAN JAYA PERDANA

TAHUN 2014

NO BULAN TANGGAL JUMLAH NILAI HARGA RATA-

RATA

PEB BARANG (KG) PABEAN (USD) (PER KG)

1 JANUARI - -

-

2 FEBRUARI 07-02-2014 7.500.000,00

6.112.500,00

0,815

3 MARET - -

-

4 APRIL - -

-

5 MEI - -

-

6 JUNI 30-05-2014 1.000.000,00

860.000,00

0,86

7 JULI 11-07-2014 500.000,00

397.500,00

0,795

21-07-2014 5.000.000,00

4.015.000,00

0,803

Page 45: Strategi Pemasaran Crude Palm Oil (CPO) (Studi Kasus pada ... · Menurut Muslih dkk (2013) bahwa di Provinsi Lampung, produksi CPO terlebih dahulu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan

44

21-07-2014 2.000.000,00

1.620.000,00

0,81

8 AGUSTUS 17-08-2014 5.000.000,00

3.987.500,00

0,7975

17-08-2014 1.000.000,00

780.000,00

0,78

9 SEPTEMBER - -

-

10 OKTOBER 24-10-2014 1.000.000,00

627.500,00

0,6275

11 NOVEMBER 05-11-2014 2.000.000,00

1.300.000,00

0,65

12 DESEMBER

JUMLAH 25.000.000,00

19.700.000,00