56
PEMICU I Seorang mahasiswa FK Untan sedang duduk di Mega Mal Ayani. Ia mengamati kulit dan rambut orang yang lalu lalang. Tampak perbedaan warna kulit dan rambut pada berbagai suku dan ras yang berbeda. Selain itu tampak perbedaan tekstur kulit pada pria dan wanita, maupun pada anak dan dewasa, ada yang berkulit kering, normal, dan lembab. I. Kata Kunci 1. Kulit dan rambut 2. Variasi warna dan texture kulit dan rambut 3. Perbedaan ras, umur 4. Kulit kering, normal, lembab II. Rumusan Masalah Perbedaan warna kulit dan rambut sesuai dengan ras dan perbedaan tekstur kulit sesuai dengan usia dan jenis kelamin. III. Analisis Masalah 1 Kulit dan Rambut

struktur kulit.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

struktur kulit histologi

Citation preview

Page 1: struktur kulit.docx

PEMICU I

Seorang mahasiswa FK Untan sedang duduk di Mega Mal Ayani. Ia mengamati

kulit dan rambut orang yang lalu lalang. Tampak perbedaan warna kulit dan

rambut pada berbagai suku dan ras yang berbeda. Selain itu tampak perbedaan

tekstur kulit pada pria dan wanita, maupun pada anak dan dewasa, ada yang

berkulit kering, normal, dan lembab.

I. Kata Kunci

1. Kulit dan rambut

2. Variasi warna dan texture kulit dan rambut

3. Perbedaan ras, umur

4. Kulit kering, normal, lembab

II. Rumusan Masalah

Perbedaan warna kulit dan rambut sesuai dengan ras dan perbedaan

tekstur kulit sesuai dengan usia dan jenis kelamin.

III. Analisis Masalah

1

Kulit dan Rambut

Variasi, warna, tekstur, jenis

Struktur dan fungsi

Lingkungan

Penuaan (Aging)

Page 2: struktur kulit.docx

IV. Hipotesis

Adanya variasi pada warna dan tekstur kulit dan rambut di karenakan

faktor internal yaitu genetik, hormon, aging (penuaan) dan faktor

eksternal seperti, lingkungan, gaya hidup.

V. Pertanyaan Diskusi

1. Bagaimana struktur dan fungsi kulit dan rambut?

2. Gen apa yang memengaruhi variasi kulit?

3. Faktor dan mekanisme perbedaan warna kulit dan rambut

a. Lingkungan

b. Penuaan

c. Sinar UV

d. Gen

e. Hormonal

f. Gaya hidup

g. Nutrisi

4. Bagaimana perbedaan struktur kulit pria dan wanita?

2

Produksi Sebum

Gaya Hidup

Hormonal

Gen

Sinar UV

Page 3: struktur kulit.docx

5. Bagaimana proses melanogenesis?

6. Bagaimana mekanisme penuaan?

7. Bagaimana memperlambat penuaan?

8. Apa saja turunan dari kulit dan apakah ada hubungan dengan

variasi kulit?

9. Jenis-jenis kulit permasalahan dan penanganannya

VI. Pembahasan

A. Struktur dan Fungsi Kulit dan Rambut

Gambar 1.1 Struktur Kulit.1

Kulit tersusun dari epidermis, dermis dan hipodermis atau

subkutan.

1. Epidermis1

Epidermis tersusun dari epitel pipih (skuamosa) berlapis yang

berkeratin. 4 sel utama pada lapisan epidermis adalah sel Merkel, sel

Langerhans, keratinosit, dan melanosit.

3

Page 4: struktur kulit.docx

Sekitar 90% dari sel-sel epidermis merupakan keratinosit, yang

tersusun dalam empat atau lima lapisan dan menghasilkan keratin

protein. Protein keratin merupakan protein fibrosa yang berfungsi untuk

melindungi kulit dan jaringan dibawahnya dari abrasi, panas, mikroba

dan bahan kimiawi. Keratinosit juga memproduksi granula lamellar

yang berfungsi sebagai pelindung dari air sehingga mengurangi

masuknya air dari luar dan mencegah masuknya benda asing.

Sekitar 8% dari sel-sel epidermis adalah melanosit, yang

berkembang dari ektoderm dan memproduksi pigmen melanin.

Melanosit mentransferkan granula melanin (melanosom) melalui

cabang-cabangnya yang panjang ke keratosit di sekitarnya. Melanin

pigmen kuning-kemerahan atau coklat-kehitaman yang berkontribusi

dalam pewarnaan kulit dan mengabsorbsi sinar ultraviolet (UV). Ketika

berada di dalam keratinosit melanosom akan mengelompok membentuk

selubung yang melindungi nukleus pada bagian yang menghadap

permukaan kulit, dengan demikian DNA nukleus terhindar dari paparan

sinar UV.

Sel Langerhans yang juga disebut sebagai sel epidermal

dendritik, berasal dari sumsum tulang yang bermigrasi ke epidermis.

Sel Langerhans terlibat dalam respon imunologi terhadap mikroba yang

menginvasi kulit dan sel ini sangat mudah rusak akibat dari paparan

sinar UV. Peran sel ini dalam respon imunologi adalh membantu sel

sistem imun lainnya untuk mengenali mikroba yang menginvasi dan

menghancurkannya.

Sel Merkel, terletak pada lapisan terbawah dari epidermis. Sel

ini terhubung dengan diskus merkel, neuron sensori yang memproses

sensasi sentuhan.

Pada kulit tipis, jaringan epidermis terbagi menjadi 4 lapisan

yaitu, statum basal, stratum spinosum, stratum granulosum, dan lapisan

tipis stratum korneum. Pada kulit tebal, seperti pada ujung-ujung jari,

telapak tangan, dan telapak kaki, epidermis terbagi menjadi 5 lapisan

4

Page 5: struktur kulit.docx

yaitu stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosumi, stratum

lusidum, dan lapisan tebal stratum korneum.

Stratum basal merupakan lapisan terbawah dari epidermis,

tersusun dari selapis keratinosit kolumnar atau kuboid. Terdapat sel

punca pada lapisan ini yang akan terus membelah membentuk sel

keratinosit yang baru. Nukleus dari keratinosit pada stratum basal

berbentuk besar dan sitoplasmanya mengandung banyak ribosom,

kompleks golgi yang kecil, mitokondria, dan retikulum endoolasma

kasar. Sitoskeleton pada keratinosit di stratum basal membentuk keratin

intermediet filamen. Keratin filamen intermediet ini menempel pada

desmosom dan hemidesmosom. Desmosom mentautkan sel-sel pada

stratum basal dengan sel0sel pada stratum spinosum, sedangkan

hemidesmosom mentautkan keratinosit pada membran basal yang

terletak di antara epidermis dan dermis. Pada lapisan ini juga ditemukan

adanya sel merkel dan melanosit. Stratum basal juga dikenal sebagai

stratum germinativum.

Stratum spinosum terdiri dari beberapa keratinosit yang tersusun

dalam 8-10 lapisan. Sel ini pada lapisan superfisial menjadi lebih

berbentuk rata. Organel keratinosit pada stratum spinosum sama dengan

pada stratum basal. Keratinosit pada lapisan ini memproduksi keratin

kasar yang mengumpul pada filamen intermediet dibandingkan dengan

lapisan basalis. Pada pemeriksaan mikroskopis sel-sel ini menyusut dan

tertarik memanjang sehingga memberikan gambaran mikroskopis yang

berbentuk seperti duri. Pada lapisan ini ditemukan sel Langerhans dan

cabang-cabang dari melanosit.1

Stratum granulosum terdiri dari 3-5 lapisan keratinosit pipih

yang mengalami apoptosis. Nukleus dan organel lainnya mulai

berdegenerasi seiring dengan semakin jauhnya mereka dari sumber

nutrisinya (pembuluh darah dermal). Tidak terbentuk lagi protein

keratin pada lapisan ini. Pada lapisan ini ditemukan adanya

penggelapan warna yang berasal dari granula protein keratohialin.

5

Page 6: struktur kulit.docx

Keratohialin akan membentuk keratin filamen intermediet menjadi

keratin. Pada lapisan ini juga ditemukan adanya granula lamellar yang

menyatu dengan membran plasma dan melepaskan sekresi kaya lemak.

Hasil sekresi ini akan disimpan dalam ruang antar sel pada stratum

granulosum, stratum lusidum, dan stratum korneum. Sekresi kaya

lemak ini berfungsi sebagai pelindung air.

Stratum lusidum, hanya terdapat pada kulit yang tebal, terdiri dari 4-6

lapisan keratinosit pipih yang telah mati. Keratinosit ini mengandung

banyak keratin dan membran plasma yang menebal sehingga

menyebabkan penambahan kekerasan pada kulit yang tebal.

Stratum korneum, terdiri dari rata-rata 25-30 lapisan dari

keratinosit yang telah mati dan pipih. Pada kulit yang tipis dapat hanya

terdiri dari beberapa lapis sedangkan pada kulit yang tebal dapat

mencapai 50 lapisan bahkan lebih. Sel-sel pada lapisan ini biasanya

sangat tipis, rata, dan hanya terdiri dari membran plasma. Sel-sel pada

lapisan ini tersusun secara berlapis-lapis dan saling mengisi seperti pada

sisik kulit ular. Sel-sel pada lapisan terluar terus terkikis dan tergantikan

dengan sel pada lapisan dibawahnya.1

2. Dermis1

Lapisan papilari merupakan seperlima bagian dari semua lapisan

dermis. Terdiri dari kolagen yang tipis dan serat yang elastis. Luas

permukaannya meningkat karena adanya papila dermal yang menjorok

ke bagian bawah epidermis. Setiap bagian dari papila dermal terdapat

capilary loops (pembuluh darah). Beberapa papila dermal juga terdapat

badan Meissner yang merupakan ujung saraf yang sensitif terhadap

sentuhan dan beberapa ujung saraf bebas yang menghantarkan sensasi

panas, dingin, nyeri dan geli. Papila dermal menyatu pas dengan

epidermal ridge yang membentuk tautan yang kuat antar lapisan.

Lapisan retikular yang menempel pada lapisan subkutan, terdiri

dari kumpulan serat kolagen yang tebal, fibroblast yang menyebar dan

6

Page 7: struktur kulit.docx

beberapa sel pengembara seperti makrofag. Beberapa sel adiposa dapat

terlihat pada bagian terbawah dari lapisan ini. Serat kolagen pada

lapisan retikular tersusun membentuk seperti jaring dan memiliki

susunan yang lebih teratur dibanding lapisan papilari. Susunan yang

teratur dari serat kolagen besar membantu menahan tegangan. Pada

lapisan ini terdapat pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar sebasea,

dan kelenjar sudorifera di antara serat-serat.1

3. Lapisan Subkutis

Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas

jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak

merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma

lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan

satu dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak

disebut panikulus adipose, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di

lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah

bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada

lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak

mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan

bantalan.3Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang

terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di

subkutis (pleksus profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas

mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di

pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh

darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah

teedapat saluran getah bening. 3

Struktur aksesoris dari kulit adalah rambut, kelenjar kulit dan kuku.2

Rambut berada hampir di seluruh tubuh kecuali pada telapak tangan,

telapak kaki, permukaan jari tangan dan permukaan jari kaki. 2

7

Page 8: struktur kulit.docx

Rambut tumbuh dari invaginasi tubular pada epidermis yang disebut

folikel dan folikel rambut beserta kelenjar sebasea disebut sebagai ‘unit

pilosebasea’. Folikel-folikel rambut menjulur ke dalam dermis dengan

membentuk sudut. Seberkas kecil serabut otot polos, oto pili erektor, melekat

pad sisi folikel. Otot-otot pili erektor dipersarafi oleh sadar-saraf adrenergik dan

berperan untuk menegakkan rambut bila kedinginan dan sewaktu mengalami

tekan emosional (merinding). Duktus kelenjar sebasea memasuki folikel tepat di

atas tempat melekatnya otot pili erektor. Pada pangkal folikel yang paling bawah

terdapat bulbus rambut, yaitu daerah yang terdiri dari sel-sel yang membelah

dengan cepat, yang berperan dalam pembentukan batang rambut. Pigmen rambut

dihasilkan oleh melanosit di dalam bulbus rambut. Bagian utama dari setiap

helai rambut adalah korteks, yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk kumparan

yang telah mengalami keratinisasi. Rambut terminal memiliki inti di tengah yang

disebut medula, terdiri dari sel-sel khusus yang berisi ruang-ruang udara. Yang

membungkus korteks adalah kutikula, lapisan tiipis sel-sel yang tersusun saling

tumpang tindih dan tepi-tepi bebas dari sel tersebut mengarah ke ujung rambut.

Kelenjar kulit2

Kelenjar keringat Ekrin terdapat banyak pada telapak tangan dan telapak

kaki. Masing-masing terdiri dari gulungan (koil, coil) penghasil sekret yang

terdapat pada dermis bagian dalam dan sebuah duktus yang menyalurkan

keringat ke permukaan. Kelenjar ekrin mensekresi air, elektrolit, laktat, urea dan

amonia. Kelenjar keringat ekrin dikendalikan oleh sistem saraf simpatis dan

sebagai neurotransmitter adalah asetilkolin

Kelenjar keringat apokrin banyak ditemukan di daerah aksila dan

anogenital. Yang merupakan kelenjar apokrin khusus adalah wax gland (kelenjar

lilin) di telinga dan kelenjar susu pada payudara. Kelenjar apokrin juga terdiri

dari koil penghasil sekret dan duktus, tetapi duktus bermuara pada folikel

rambut, tidak langsung mencapai permukaan kulit. Kelejar apokrin

menghasilkan sekret berminyak yang mengandung protein, karbohidrat, amonia

8

Page 9: struktur kulit.docx

dan lemak. Kelenjar ini menjadi aktif pada saat pubertas dan sekresinya

dikontrol oleh serabut saraf adrenergik.

Kelenjar sebasea merupakan bagian dari unit pilosebasea, dan

produksinya yang kaya lemak (sebum) mengalir melalui duktus masuk ke dalam

folikel rambut. Kelenjar ini merupakan kelenjar holokrin. Tempat yang memiliki

jumlah kelenjar sebasea yang banyak dan menonjol adalah kepala, leher, dada

dan punggung. 2

Kuku merupakan lempengan keratin transparan yang berasal dari

invaginasi epidermis pada dorsum falang terakhir dari jari. Lempeng kuku

merupakan hasil pembelahan sel di dalam matriks kuku, yang tertanam dalam

pada lipatan kuku bagian proksimal, tetapi yang tampak hanya sebagian yang

berbentuk seperti ‘bulan separuh’ (lunula) berwarna pucat pada bagian bawah

kuku. Lempengan kuku melekat erat pada dasar kuku (nail bed) di bawahnya.

Kutikula merupakan perluasan stratum korneum pada lipatan kuku proksimal ke

atas lempengan kuku. Hal ini membentuk semacam pengaman di antara

lempengan kuku dan lipatan kuku proksimal, untuk mencegah penetrasi benda-

benda dari luar. 2

Gambar 2.1. Struktur kuku2

Fungsi Kulit

Kulit memiliki banyak fungsi, yaitu: 21

1. Fungsi Proteksi

Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang

dapat melindungi tubuh dari gangguan :

9

Page 10: struktur kulit.docx

o fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.

o kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat

o panas : radiasi, sengatan sinar UV

o infeksi luar : bakteri, jamur

Beberapa macam perlindungan :

o Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan

mengadakan tanning (penggelapan kulit)

o Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.

o Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum =>

perlindungan kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur

o Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel

mati melepaskan diri secara teratur.

2. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air

memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan

absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban,

metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah antar

sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.

3. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh

seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak

dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk

melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai

Vernix Caseosa.

4. Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan

subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.

o Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas

o Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin

o Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan

o Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan

10

Page 11: struktur kulit.docx

o Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara

mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh

darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang

baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada

bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi

ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa

(banyak mengandung air dan Na)

6. Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk

pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)

7. Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan

pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah

bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng

dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin

menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini

berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi

secara mekanis fisiologik.

8. Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol

dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak

hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap

diperlukan.

B. Melanogenesis

11

Page 12: struktur kulit.docx

Gambar : Sel Melanosit di Stratum basal

Proses Melagonesis berlangsung di dalam melanosom (organel

dlm melanosit) . Didalam melanosom terdapat asam amino tirosin dan

enzim tirosinase. Melanin awalnya terkumpul dlm vesikel imatur

(premelanosom) dan kemuidian berpindah ke vesikel matang yang

disebut melanosom. Setelah itu melanin disebarkan melalui cabang

sitoplasma melanosit ke sel -sel keratinosit di sekitarnya. Ukuran, bentuk,

dan laju produksi melanin berbeda antara individu & antara ras yg

berbeda. Sintesis melanin dirangsang oleh: cahaya matahari (Sinar UV)

dan hormon hipofisis MSH (melanocyte stimulating hormone).

MSH atau intermedins adalah kelas hormon peptida yang

diproduksi oleh sel-sel di lobus intermediate (tengah) dari kelenjar

pituitari. Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit

menjadi hitam. Pengeluaran (sekresi) MSH juga dirangsang oleh faktor

pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan

dihambat oleh faktor inhibisi  hormon melanosit (MIF).

Fungsi melanocyte stimulating hormone adalah bersamaan dengan

Adrenocorticotropic (adrenocorticotrophic) hormone (ACTH) terlibat

dalam pembentukan kulit serta mengontrol kadar melanin pada kulit. 

12

Page 13: struktur kulit.docx

Melanin yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen warna di

beberapa bagian tubuh seperti mata, kulit, dan rambut. Melanin dihasilkan

oleh melanosit pada lapisan bawah epidermis. Melanosit di bagian

epidermis terdalam juga berfungsi menutup luka dan mengembalikan

integritas kulit sel – sel, serta memproduksi melanin, pigmen gelap kulit.

Oleh sebab itu, umumnya orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih

banyakmelanositaktif.

Namun seiring dengan pertambahan usia, distribusi melanosit

menjadi kurang menyebar dan kemampuannya mengendalikan regulasi

melanosit pun berkurang. Selain faktor pertambahan usia, pengaruh sinar

UV juga merangsang aktivitas melanosit membuat konsentrasi sel-sel

menjadi lebih padat dari daerah sekitarnya, sehingga mempegaruhi

hiperpigmentasi. Banyak bentuk hiperpigmentasi disebabkan oleh

kelebihan produksi melanin. Hiperpigmentasi dapat menyebar atau fokal,

yang mempengaruhi beberapa bagian tubuh seperti wajah dan punggung

tangan.22

Ketidakmampuan melanosit memproduksi melanin dikenal dengan

albinisme yaitu suatu penyakit dmn terdapat kelainan genetik dan tidak

terdapatnya enzim tirosinase.

C. Jenis-jenis kulit

Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal,

berminyak, berminyak sensitive (sensitife oily skin), kombinasi

(campuran), kering, kering sensitive dan kulit gersang (yuswati, 1996)

yaitu:

a. Kulit Normal

Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar

lemak memproduksi minyak tidak berlebihan, sehingga tidak

menimbulkan penyumbatan pada pori-pori kulit. Tanda-tanda kulit

normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat,

13

Page 14: struktur kulit.docx

pori-pori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit

normal biasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang

remaja.

b. Kulit Berminyak

Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea

yang berlebihan. Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit kelihatan

basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering terdapat jerawat

atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak

umumnya terdapat pada usia remaja dan dewasa.

c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin)

Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak

hanya terdapat pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga

terlihat garis-garis atau guratan-guratan merah disekitar hidung dan

pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak

sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang

berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin dan iritasi.

d. Kulit Kombinasi (Campuran)

Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis

kulit seperti kulit kering dan berminyak. Tanda-tandanya kulit

kelihatan mengkilat pada bagian tengah muka, di sekitar hidung,

pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa.

e. Kulit Kering

Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-

orang yang telah lanjut usianya. Penyebabnya adalah akibat

ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-ciri kulit kering antara lain:

bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi kering,tidak

lembabdan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering

14

Page 15: struktur kulit.docx

cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan

baik.

f. Kulit Kering Sensitive

Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat

pembuluh darah yang melebar disekitar hidung dan pipi sehingga

timbul garis-garis atau guratan didaerah tersebut.

g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)

Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya

zat cair atau pelembab didalam kulit sangat terbatas. Umumnya

terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun usia lanjut.

Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal

kemampuan merespon terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka

kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu (james, 2009), yaitu:

a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat

b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat

c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat

d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat

e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)

f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan

distribusi melanosom. Hal ini dengan cepat dapat meningkatkan

pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis), sehingga warna

kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Bila stimulasi

dihentikan, warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat

menghilang atau mengelupas seiring dengan pergantian normal

epidermis. Bila kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama,

maka produksi melanin meningkat lagi secara permanen.

15

Page 16: struktur kulit.docx

D. Gen yang memengaruhi variasi kulit

Berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisiknya, secara antropologis

manusia digolongkan dalam berbagai suku dan ras. Penggolongan ini

didasarkan atas perbedaan parameter morfologis, salah satunya adalah

warna kulit. Perbedaan warna kulit ditentukan atas banyak sedikitnya

melanin pada kulit. Semakin banyak kandungan melanin, warna kulit

semakin gelap. Gen yang mengatur pembentukan melanin oleh sel

melanosit adalah gen Multiallelic Melanocortin Stimulating Hormone

Receptor-1 (MC1R). Gen ini ini mengkode produksi melanin pada kulit

dan rambut. Apabila kulit terpapar sinar matahari, gen MC1R akan

mengkode stimulasi hormon αMSH selanjutnya hormon ini akan

menstimulasi pembentukan melanin. Sehingga kerusakan sel kulit

akibat paparan sinar matahari dapat dihindari.8,9

Pada setiap manusia, gen yang dimiliki sama, namun ekspresi dari

gen tersebut dapat berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan banyak

faktor, salah satunya adalah kondisi lingkungan tempat tinggal. Selain

perbedaan ekspresi gen, gen juga dapat mengalami mutasi (misal:

duplikasi, adisi, inversi). Pada orang Eropa yang berambut merah,

terdapat mutasi MC1R yang menyebabkan penggantian satu asam

amino dengan asam amino lainnya, sedang pada populasi Eropa dan

Asia terdapat minimum 13 variasi berbeda dari gen MC1R, 10

diantaranya mengubah protein MC1R dan 3 tidak (sinonim substitusi).

Pada populasi Afrika, ada 5 varian gen MC1R, semua sinonim dan

tidak ada varian pada protein MC1R. Mutasi pada gen ini juga dapat

menentukan perbedaan penampilan fisik yang berbeda-beda antara satu

orang dengan orang lain.8,9

E. Faktor yang memengaruhi terjadinya perbedaan warna pada kulit

dan rambut

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya perbedaan warna pada kulit

dan rambut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.18,19

16

Page 17: struktur kulit.docx

Faktor Internal:

1. Keturunan

Faktor genetik hanya mempengaruhi 20 hingga 30 persen. Jadi, Kita harus

lebih banyak mengontrol dan menjaga kekuatan kulit. 

2. Kesehatan

3. Daya Tahan

4. Hormon

Estrogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating Hormone)

Berperan pada terjadinya flek. Pada kehamilan, flek biasanya

meluas pada trimester ketiga. Pada pemakai pil kontrasepsi, flek tampak

dalam 1 bulan sampai 2 tahun setelah dimulai pemakaian pil tersebut

5. Genetik

Dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70 persen.

6. Ras

Hiperpigmentasi banyak dijumpai pada golongan Hispanik dan golongan

kulit berwarna gelap.

7. Kejiwaan

Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin

dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan

hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara

perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta

mencoba hidup santai.

Faktor Eksternal :

1. Radikal bebas 

Yaitu molekul ganas yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk

jaringan kolagen. Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas

terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan sinar matahari,

pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor

lain yang mengganggu pertumbuhan normal kolagen.

17

Page 18: struktur kulit.docx

Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola

makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi

yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat

diperlambat.

2. Sinar matahari 

Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat

sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara

pukul 10.00 – 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan

bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan

3. Kelembaban udara 

Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam

tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit

tidak dilindungi dengan baik. 

Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan

mengenakan pelembab yang dapat mempertahankan kadar air dalam kulit.

Untuk melindungi kelembutan kulit, gunakan pelembab pada wajah dan

body lotion yang sesuai dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama

yang tidak terlindungi oleh pakaian. Pelembab yang baik untuk

melembabkan kulit kering dan kulit normal, pilih bahan pelembab yang

mengandung humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi A-

HA/Alpha-Hidroksi Acid). Sinar matahari dapat menimbulkan masalah

pada kulit, terutama pada mereka yang suka mandi matahari atau terkena

terpaan langsung sinar matahari secara terus menerus yang mengakibatkan

kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar matahari diduga kuat

sebagai penyebab kanker kulit. 

Bila terpaksa harus melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar

matahari, gunakan topi pelindung dan oleskan krim pelindung yang

mengandung Sun Protection Factor (SPF) 15.

18

Page 19: struktur kulit.docx

4. Sinar Ultraviolet – Sinar Ultraviolet

Sinar Ultraviolet – Sinar Ultraviolet merusak gugus sulfihidril di

epidermis sehingga tidak bisa berikatan dengan ion Cu dari enzim

tirosinase. Akibatnya tak ada yang menghambat proses pigmentasi.

5. Obat-obatan

Difenilhidantoin, mesantoin, klorpromazine, sitostatik dan

minosiklin dapat menyebabkan timbulnya flek. Obat ini ditimbun

dilapisan dermis bagian atas dan secara kumulatif dapat merangsang

hiperpigmentasi.

6. Kosmetika

Pemakaian kosmetika yang mengandung parfum, zat pewarna atau

bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan fotosensitivitas yang dapat

mengakibatkan timbulnya hiperpigmentasi pada wajah, jika terpapar sinar

matahari.

7. Idiopatik (tidak jelas)

Untuk menghilangkan secara total sangat sulit, karena flek itu

bersifat kronis residif, artinya merupakan proses yang sudah berlangsung

lama dan bisa balik lagi. Kita bisa membantu untuk menipiskan dan

menyamarkannya, dan hal ini juga membutuhkan kesabaran dan kontrol

yang teratur. Pengobatan yang sempurna adalah terapi kausal yaitu

mencari penyebabnya

8. Gula

Gula akan merusak kolagen dan elastin (serat yang mendukung

kekuatan kulit), yang dapat menyebabkan kulit mengendur dan keriput.

Pencegahan: Membatasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti

nasi putih dan roti putih. Kurangi juga minuman ringan (soft drink),

permen dan madu. Makanan tersebut dengan cepat

diubah_menjadi_gula_dalam_tubuh. 

19

Page 20: struktur kulit.docx

Jika sangat ingin makan manis, lebih baik pilih camilan seperi

cokelat hitam (dark Chocolate). Kandungan antioksidan pada cokelat

hitam dapat melindungi kulit dari radikal bebas. 

Meningkatkan konsumsi vitamin C karena vitamin C membantu

menghasilkan kolagen. Pepaya, stroberi, brokoli, jeruk dan_] kiwi

merupakan makanan yang mengandung banyak vitamin_C. 18,19

9. Sering naik pesawat

Ketika berada di ketinggian, menjadi lebih dekat dengan matahari.

Sehingga matahari lebih mudah menembus jendela. Bukan hanya keriput,

seringnya berpergian dengan pesawat dapat meningkatkan risiko kanker

kulit. 

Udara di atas sana juga sangat kering. Tanpa kelembaban yang

baik, kulit lebih mudah kering dan mengerut. 

10. Pencegahan: Minum air sebanyak mungkin selama penerbangan, hindari

alkohol dan makanan asin, oleskan pelembab dan tabir surya SPF 15.

Mengoleskan sunblock 30 menit sebelum naik pesawat. Jika duduk di

bawah samping jendela, tarik penutupnya ke bawah.

11. Stres

Stres meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat merusak

kolagen dan elastin dan mengurangi kemampuan kulit untuk

memperbaikinya sendiri. Tanpa disadari, stres juga membuat ekspresi

wajah berubah. Stres membuat wajah menegang, meringis dan

mengerutkan kening. Kontraksi otot berulang-ulang tersebut dapat

meninggalkan garis permanen.

Pencegahan: Olahraga dapat meminimalisir stres. Pilihlah olahraga

seperti yoga, Tai Chi dan jalan cepat. Jenis olahraga ini dapat menurunkan

tingkat ketegangan karena sirkulas darah dan pernapasan mengalir lebih

baik.

12. Menopause

20

Page 21: struktur kulit.docx

Dengan menopouse, mengeluarkan sedikit estrogen. Estrogen

menstimulasi minyak dan produksi kolagen. Dengan sedikitnya produksi

estrogen kulit menjadi kering, kerut dan mengendur.

Pencegahan: Untuk mencegah kerut sesudah menopouse, dapat

dilakukan dengan terapi peningkatan hormone atau hormon replacement

Therapy (HRT).

13. Kurang Tidur

Kulit dapat memperbaiki kondisinya di malam hari. Jika tidak

mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak, jaringan kulit dapat rusak.

Kurang tidur juga dapat memicu stres. 

Pencegahan: Biasakan tidur selama delapan hingga sembilan jam

setiap harinya. Agar tidur lebih nyenyak, matikan perangkat elektronik

seperti lampu, TV dan handphone setengah jam sebelum tidur. Strategi

lain, cobalah untuk tidur telentang. Kebiasaan tidur dengan wajah yang

menyandar ke bantal, akan membuat kulit lebih mudah berkerut.

Vierkotter, A. dan Jean, K tahun 2012 menyatakan faktor yang

memengaruhi terjadinya perbedaan warna kulit dan rambut adalah sebagai

berikut20:

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan terdiri atas paparan sinar matahari, asap rokok, dan

polusi udara.

Paparan sinar matahari (UVA, UVB, dan gelombang infra merah), asap

rokok, dan polusi udara dapat mengakibatkan penuaan dini atau penuaan

ekstrinsik pada kulit dengan mekanisme seperti yang ditunjukan pada

gambar berikut.

21

Page 22: struktur kulit.docx

Usia dewasa dan/atau usia tua telah menerima paparan sinar matahari lebih

banyak dibandingkan dengan anak-anak sehingga penuaan pada kulit

dewasa dan/atau orang tua terlihat lebih nyata seperti keriput, adanya

pigmen ireguler, dan elastosis.

Sinar matahari juga dapat meningkatkan produksi melanin sehingga kulit

yang sering terpapar sinar matahari cenderung berwarna lebih gelap. Hal

ini merupakan penyebab variasi warna kulit antara orang-orang yang

tinggal di daerah beriklim tropis dengan orang-orang yang tinggal di

daerah lainnya, dengan kata lain menyebabkan variasi warna kulit sesuai

intensitas paparan sinar matahari. Mekanisme sinar matahari menyebabkan

warna kulit menjadi lebih gelap dijelaskan di bagian melanogenesis.

2. Jenis kelamin

Laki-laki cenderung memiliki kulit lebih gelap dan kering/rusak. Ini

dikarenakan laki-laki cenderung memiliki aktivitas fisik lebih berat dan

lebih sering beraktivitas di luar yang mengakibatkan melanosit lebih aktif

22

Page 23: struktur kulit.docx

serta kehilangan air lebih tinggi. Penelitian menunjukan laki-laki memiliki

skin melanin index dan transepidermal water loss yang lebih tinggi

dibandingkan perempuan. Selain itu kulit perempuan juga memiliki skin

erythema index yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki sehingga kulit

perempuan lebih mudah memerah saat terpapar sinar matahari

(photosensitive).

Elastisitas kulit perempuan lebih besar daripada laki-laki, namun tidak

berbeda secara signifikan. Elastisitas berbeda signifikan pada perbedaan

usia yang dapat dijelaskan dengan adanya penuaan.

3. Ras dan Genetik

Ras kaukasoid memiliki onset timbulnya kerutan yang lebih cepat

dibandingkan dengan ras lainnya, sedangkan masalah pigmentasi lebih

banyak diderita oleh ras asia, amerika, dan afrika. Hal ini merupakan

manifestasi dari faktor genetik yang menghasilkan jumlah dan komponen

melanin yang berbeda pada setiap ras.

4. Sebum

Tidak ada perbedaan produksi sebum pada pria dan wanita. Produksi

sebum berbanding lurus dengan hormon testosteron yang dimiliki oleh

laki-laki maupun perempuan, yaitu dehydroepiandrosterone pada laki-laki

dan etiocholanolone pada perempuan. Hanya saja komponen sebum pria

lebih kompleks dari wanita. Produksi sebum berbeda di setiap kelompok

usia. Maka dari itu, kulit orang tua cenderung lebih kering dan mudah

terinfeksi.

5. Hidrasi

Hidrasi yang optimal berguna untuk mengatur proliferasi, diferensiasi, dan

inflamasi pada kulit sehingga menunjang fungsinya. Perempuan memiliki

hidrasi yang lebih besar dibandingkan laki-laki, namun perbedaannya

23

Page 24: struktur kulit.docx

tidak signifikan secara statistik. Perbedaan hidrasi kulit terlihat signifikan

pada wanita usia pre/perimenopause dengan usia menopause akhir.

6. Gaya hidup

Gaya hidup yang mempengaruhi kualitas kulit yaitu diet dan perawatan.

7. Genetik

Gen manusia mengatur jumlah pembuluh darah di kulit, ketebalan stratum

korneum, dan sensitivitas terhadap sinar. Gen juga mempengaruhi

produksi tiga pigmen yang mempengaruhi warna kulit diantaranya

melanin, hemoglobin, dan karoten. Banyaknya hemoglobin yang

dihantarkan ke pembuluh darah di kulit menyebabkan warna kulit menjadi

kemerahan. Warna ini banyak terdapat pada ras di Eropa. Karoten adalah

pigmen jingga kekuningan yang terdapat pada lapisan epidermis dan

diantara adiposity di hipodermis. Warna kulit ras di Asia sangat

dipengaruhi oleh pigmen ini serta pigmen melanin. Melanin merupakan

pigmen hitam kecokelatan yang dihasilkan oleh sel di lapisan epidermis.

Beberapa ras memiliki sedikit gen pengkode enzim yang terlibat dalam

sintesis melanin, seperti pada albino.

Pigmen yang member warna pada rambut yaitu melanin dan pheomelanin

yang disekresikan oleh melanosit. Melanin member warna hitam, cokelat,

atau pirang tergantung pada konsentrasinya. Sedangkan pheomelanin

member warna merah kekuningan. Sekresi melanosit berkurang atau

berhenti dikarenakan kerusakan sel pada penuaan dan ketika suplai darah

berkurang. Rambut yang kekurangan pigmen akan berwarna abu-abu.

8. Hormonal

9. Usia

Nutrisi Pada Kulit

Kulit merupakan indikator gaya hidup sehat seseorang yang paling kuat.

Kulit bagaikan cermin kesehatan seseorang. Kerutan, kulit kering, kulit

24

Page 25: struktur kulit.docx

berminyak, kulit berjerawat, dan flek hitam mencerminkan gaya hidup yang tidak

sehat, seringkali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, sering

mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan mengabaikan kebutuhan kulit akan

nutrisi.19

Kebanyakan orang menggunakan cara-cara instan seperti menggunakan

kosmetik, lotion, sabun, scrub, toner dan krim yang mengandung bahan kimia.

Akan tetapi tindakan seperti itu justru dapat menyebabkan masalah baru untuk

kulit yaitu kulit akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan kulit. Semua konidisi

kulit seperti kerutan, kulit kering, kulit berminyak, kulit berjerawat, dan flek

hitam merupakan cerminan dari kebutuhan internal tubuh kita, salah satunya yaitu

kebutuhan nutrisional.

Penelitian membuktikan bahwa kulit bereaksi dengan baik terhadap

vitamin tertentu, mineral, dan anti oksidan yang menutrisi kulit dan membuat kulit

tampak lebih muda dan sehat.18,19

Secara garis besar ada 3 kelompok nutrisi penting untuk kesehatan kulit,

yaitu:

A. Air

B. Trace mineral (Silika, Zink, dan Sulfur)

C. Anti-oksidan (Vitamin A, C, dan E)

1. Air

Tidak diragukan lagi, air merupakan hal terpenting yang dikonsumsi setiap

hari. Air menjadi medium perantara bagi semua reaksi kimia yang

berlangsung di dalam tubuh. Air juga membantu membersihkan dan membilas

debris-debris, minyak maupun toksin dari kulit.

2. Silika

Merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Silika mampu

menguatkan jaringan penghubung pembuluh darah, rambut, ikatan persendian,

kuku, dan tulanag rawan. Jika tubuh kekurangan nutrisi yang satu ini, akan

memnyebabkan elastisitas kulit menurun dan dapat menurunkan kemampuan

25

Page 26: struktur kulit.docx

tubuh untuk menyembuhkan luka. Sumber bahan makanan yang mengandung

silika diantaranya yaitu: bawang bombay, strawbery, mangga, ketimun dan

asparagus.

3. Zink

Merupakan komponen penting untuk kesehatan kulit terutama bagi orang

dengan kulit berjerawat. Jerawat itu sendiri merupakan gejala kekurangan

zinc. Zinc berperan sebagai pengontrol produksi minyak pada kulit dan

mengontrol beberapa hormon yang menyebabkan jerawat. Zinc juga mampu

mempertahankan kemampuan indera manusia meliputi indera penglihatan,

indera perasa, dan indera penciuman. Sumber bahan makanan yang kaya akan

zinc meliputi jahe, kacang brazil, gandum dan telur.

4. Sulfur

Sulfur diketahui dapat membantu terjadinya detoksifikasi di dalam tubuh.

Asam aminonya, sistein dan metionin dapat meningkatkan produksi protein

untuk pembentukan sel kulit baru dan pembentukan rambut serta turunan kulit

lainnya.

5. Vitamin A, C, dan E

Vitamin C sangat besar peranannya dalam mengurangi dampak radikal

bebas, seperti yang disebabkan oleh kontak dengan sinar matahari yang terlalu

lama. Radikal bebas memakan kolagen dan elastin. Vitamin C yang

dikombinasikan dengan vitamin E sangat efektif dalam melindungi kulit dari

radiasi yang berlebih-lebihan. Vitamin C sangat mudah kita peroleh dari buah-

buahan seperti jambu biji merah, tomat, brokoli,dan lobak cina.

Vitamin E merupakan antioksidan yang sangat bermanfaat dalam

mengurangi dampak radiasi sinar matahari pada saat dikombinasikan dengan

vitamin A. Vitamin E juga efektif dalam mencegah penyakit kanker kulit.

Vitamin E juga dapat mengurangi kerutan pada kulit dan kulit kering. Vitamin

26

Page 27: struktur kulit.docx

E dapat diperoleh dari biji bunga matahari, bayam, tomat, buah persik,

alpukat, kubis, asparagus.

Vitamin A dapat memperbaiki kulit. Kekurangan vitamin yang satu ini

dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan kulit menjadi mengeripik.

Vitamin A biasanya digunakan dalam mengobati jerawat dan penyakit kulit

lainnya. Sumber makanan yang mengandung vitamin A tinggi yaitu hati,

wortel, kentang, semangka, sayur hijau, bayam, dll. Vitamin A yang diperoleh

secara alami lebih baik daripada vitamin A yang diperoleh dari suplemen.

Konsumsi viatamin A yang berlebihan sangat buruk untuk kesehatan karena

vitamin A merupakan fat-soluble vitamin (vitamin berlemak yang dapat larut).

Jadi konsumsi vitamin harus seimbang.

6. Asam Lemak Omega-3

Merupakan komponen yang bertanggungjawab dalam memperbaiki kulit.

Karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri Asam lemak omega-3,

maka harus diperoleh dengan cara diet. Konsumsi asam lemak omega-3

harus seimbang dengan asam lemak omega-6 yang dapat diperoleh dari

ikan salmon. Keseimbangan tersebut akan menghasilkan kulit lebih lembut

dan kelihatan lebih muda. Asam lemak omega-3 juga dapat diperoleh dari

minyak ikan. Minyak ikan juga dapat mencegah beberapa penyakit

diantaranya depresi dan penyakit jantung. 18,19

F. Perbedaan struktur pria dan wanita

Pada dasarnya, tidak ada perbedaan yang mendasar antara struktur kulit pria

dan wanita. Secara struktur, kulit wajah pria sama dengan kulit wanita, namun

memiliki perbedaan dalam beberapa hal karena pengaruh hormonal yaitu hormon

androgen, yaitu hormon testosteron. Perbedaan yang terjadi adalah kulit yang

lebih tebal dibanding wanita. Dengan kondisi kolagen dan elastin yang lebih

padat, hal ini menyebabkan pria dapat tampak lebih muda dari wanita yang sama

usianya. Selain itu pengaruh hormon testosteron membuat wajah pria lebih

berambut, lebih kasar dengan pori-pori yang besar. Selain itu, produksi minyak

27

Page 28: struktur kulit.docx

dari sebum pria memiliki konsistensi lebihn padat dari wanita. Hal ini

menyebabkan pria lebih mudah berjerawat jika pembersihan wajah tidak efektif

dan usia riskan jerawat menjadi lebih panjang.

G. Mekanisme Penuaan

Proses menua merupakan proses fisiologis yang akan terjadi pada

semua makhluk hidup yang meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit.4

Saat mulai terjadinya proses menua pada kult tidak sama pada setiap

orang. Pada orang tertentu proses menua kulit terjadi sesuai dengan

usianya sedangkan pada orang lain datangnya lebih cepat, keadaan ini

disebut penuaan dini (premature aging) Hal ini menunjukan bahwa proses

menua pada setiap individu berbeda tergantung dari berbagai faktor-faktor

yang mempengaruhi dan dapat mempercepat terjadinya proses menua

kulit.5,6

Berdasarkan penyebabnya maka faktor yang berpengaruh dalam proses

penuaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.

a. .Faktor intrinsik

Faktor intrinsik merupakan faktor faktor dari dalam tubuh yang

berpengaruh pada proses menua kulit seperti :

1. Keturunan (genetik)

Faktor genetik mempengaruhi saat mulai terjadi proses menua pada

seseorang seperti pada orang yang memiliki jenis kult kering cenderung

mengalami proses menua kulit lebih awal.4,5

2. Rasial

Manusia terdiri dai bermacam-macam ras dan masing masin mempunyai

struktur kulit yang berbeda terutama yang berperan didalam sistem

pertahanan tubuh terhadap lingkungan seperti peranan pigmen melanin

sebagai proteksi terhadap sinar matahari. Ras kulit putih lebih mudah

28

Page 29: struktur kulit.docx

terbakar sinar matahari (sunburn), lebih mudah terjadi gejala kulit menua

dini, pra kanker kulit dan kanker kulit dibandind ras kulit berwarna. 4,5

3. Hormonal

Pengaruh hormon sangat erat hubungannya dengan umur. Proses menua

fisiologis lebih jelas terlihat pada wanita yang memasuki masa

klimakterium atau menopause. Pada masa itu penurunan fungsi ovarium

menyebabka produksi hormone seks seperti estrogen berkurang akibatnya

akan terjadi atrofi sel epitel vagina,pengecilan payudara, timbul tanda

tanda menua pada kulit seperti kulit menjadi kering dan elastisitasnya

berkurang.4

b. Faktor Ekstrinsik

Faktor eksrinsik merupakan faktor dari luar tubuh yang dapat

menyebabkan proses menua dini kulit sehingga menampilkan wajah yang

terlihat lebih tua dari usia sebenarnya, yaitu antara lain :

Faktor lingkungan

1. Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan faktor utama penyebab terjadinya proses menua

kulit. Penuaan dini yang terjadi akibat paparan sinar matahari disebut

dengan photo aging (dermatoheliosis). Paparan sinar matahari kronik akan

menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan berbagai kerusakan

struktur kulit serta menurunkan respon imun.6,7

2. Kelembaban udara

Kelembaban udara yang rendah di daerah pegunungan/dataran tinggi,

ruangan AC, paparan angin dan suhu dingin akan menyebabkan kulit

menjadi kering sehingga mempercepat proses menua kulit.6,7

3. Radikal bebas

Paparan langsung radikal bebas terhadap sel dapat mengakibatkan

berbagai kerusakan salah satunya pada kulit seperti, (1)kerusakan enzim-

enzim yang bekerja mempertahankan fungsi sel sehingga terjadi kerusakan

29

Page 30: struktur kulit.docx

pada sel-sel, (2) kerusakan protein dan asam-asam amino yang merupakan

struktur utama kolagen dan elastin sehingga serat-seratnya menjadi

kaku,tidak lentur dan kehilangan elastisisitas, (3) Kerusakan pembuluh

darah kulit sehingga menjadi melebar dan menipis, (4) terjadi gangguan

distribusi pigmen melanin dan melanosit sehingga terjadi pigmentasi yang

tidak merata.4,5

Teori Proses Menua

Bermacam – macam teori proses menua telah dikemukakan para ahli

namun sampai saat ini mekanisme yang pasti belum diketahui. Batas waktu yang

tepat antara terhentinya pertumbuhan fisik dan dimulainya proses menua tidak

jelas, karena kedua proses tersebut saling berkaitan.12,13,14

Ada berbagai teori penuaan, antara lain :

1. Teori Replikasi DNA

Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya proses menua disebabkan

kematian sel secara perlahan-lahan antara lain akibat pengaruh sinar

ultraviolet (sinar matahari) yang merusak sel DNA sehingga memengaruhi

masa hidup sel.11,12,13,14

2. Teori Kelainan Alat

Proses menua terjadi akibat kerusakan DNA yang menyebabkan

terbentuknya molekul-molekul yang tidak sempurna sehingga terjadi

kelainan enzim – enzim intraselular yang mengakibatkan kerusakan atau

kematian sel.11,12,13,14

3. Teori Ikatan Silang

Proses menua merupakan akibat dari pembentukan ikatan silang yang

protein – protein intraseluler dan interseluler serabut kolagen yang

menyebabkan kolagen kurang lentur dan tidak tegang.11,12,13,14

4. Teori Neuro-Endokrin

30

Page 31: struktur kulit.docx

Proses menjadi tua diatur oleh organ-organ penghasil hormon seperti

timus, hipotalamus, hipofisis, tiroid yang secara berkaitan mengatur

keseimbangan hormonal dan regenerasi sel-sel tubuh manusia. 11,12,13,14

5. Teori Radikal Bebas

Teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak dianut dan dipercaya sebagai

mekanisme proses menua. Radikal bebas adalah sekelompok elemen

dalam tubuh yang memunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga

tidak stabil dan reaktif hebat. Sebelum memiliki pasangan radikal bebas

akan terus menerus menghantam sel-sel tubuh guna mendapatkan

pasangannya termasuk menyerang sel-sel tubuh yang normal. Akibatnya

sel-sel akan rusak dan menua dan juga memercepat timbulnya kanker.

Berbagai usaha untuk menanggulangi kulit menua sekarang ini banyak

ditujukan pada usaha pengikatan atau pemecahan radikal bebas. Bahan

yang dapat menetralisir radikal bebas ini disebut antioksidan. 11,12,13,14

Mempelambat Penuaan

Penuaan kulit (Skin Aging) disebabkan oleh faktor intrinsik (misal:

stress, pola diet, polusi, paparan sinar matahari, obat/bahan kimia) dan

faktor ekstrinsik (genetik dan hormonal).

Pada proses penuaan kulit terjadi perubahan dan kerusakan struktur

kulit. Epidermis terjadi penipisan, keratinisasi lebih lambat, disfungsi

melanosit, jumlah sel langerhans menurun. Pada dermis, sirkulasi darah

menurun, retensi cairan menurun akibat perubahan metabolik pada matriks

ekstraselular, penurunan elastisitas kulit serta terjadi penurunan jumlah

dan atrofi kelenjar pilosebasea.

Proses penuaan kulit ini dapat dihambat dengan konsumsi teratur

vitamin, antioksidan dan penggunaan tabir surya (sunblock). Vitamin

sangat baik bagi kesehatan sel. Vitamin A berfungsi dalam menjaga

keteraturan pembelahan sel, dan pembentukan glikoprotein yang penting

untuk pembentukan reseptor sel. Apabila kekurangan vitamin A, integritas

31

Page 32: struktur kulit.docx

sel penyusun kulit mudah menurun. Vitamin B baik dalam regulasi

metabolisme dan fungsi neuron. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan

bagi tubuh untuk melawan radikal bebas. Jika kekurangan vitamin E,

fungsi tubuh dalam melawan radikal bebas menurun, kulit mudah rusak

dan pecah-pecah, serta mudah muda terinfeksi bakteri. Radikal bebas yang

tidak dapat diatasi juga dapat merusak kolagen kulit, akibatnya kulit dapat

lebih tua dan keriput.10

Konsumsi antioksidan juga sangat baik dalam menghambat proses

penuaan kulit. Tubuh memerlukan antioksidan yang dapat memberikan

hidrogen radikal untuk memadamkan oksigen radikal. Struktur molekul

antioksidan juga dapat mengubah radikal menjadi reaktivitas rendah

sehingga tidak terjadi reaksi yang dapat merusak sel-sel tubuh, salah

satunya sel kulit. Cara lain untuk menghambat proses penuaan kulit akibat

paparan sinar matahari adalah penggunaan tabir surya. Tabir surya dapat

melindungi kulit sehingga sinar matahari tidak dapat menembus kulit

akibatnya tidak terjadi kerusakan sel-sel kulit.10

Penatalaksanaan Kulit Menua

Kulit dianggap sebagai cermin penampilan seseorang sehingga tidak salah

bila banyak orang berusaha merawat kulit wajah dan memperlambat proses

penuaan.

Peremajahan kulit adalah salah satu upaya untuk membuat kulit tampak

sehat dan muda kembali. Indikasi utama peremajaan kulit adalah prematur

photoaging akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. Cara-cara

peremajaan kulit antara lain :

1. Pemakaian bahan/obat topikal seperti :

- Asam alfa hidroksi/asam beta hiroksi/asam polihidroksi

- Tretinoin

- Anti oksidan : vitamin C, E, ekstrak the hijau, alpha lipoic acid (ALA)

dan lain-lain.

32

Page 33: struktur kulit.docx

- Hormon estrogen

2. Pengelupasan kulit secara kimiawi (chemical peeling)

- Superfisial/medium/dalam

- Dermabrasi/mikrodermabrasi

3. Skin Filler

- Injeksi kolagen

- Injeksi lemak autolog

4. Toksin Botulinum (botox)

5. Laser resurfacing

6. Intense Pulsed Light (IPL)

7. Terapi sulih hormone.15,16,17

Selain melakukan peremajaan kulit, dalam perawatan kulit menua tetap

diperlukan punjangan dari hal-hal penting lain seperti.

1. Menjaga kulit agar tetap bersih tanpa melakukan pembersihan secara

berlebihan sebaiknya, dihindarkan pemakaian sabun yang berlebihan dan

air terlalu panas.

2. Memakai krim pelembab

Kulit kering merupakan problem terbesar pada usia tua sehingga

pemakaian krim pelembab sangat penting yang berguna sebagai anti

dehidrasi kulti. Kerja dari pelembab bukanlah menambah kelembaban

pada kulit, tetapi mencegah hilangnya kelembaban yang telah ada.

3. Melindungi kulit dari factor-faktor penyebab kulit menua terutama

terhadap sinar matahari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

- Menggunakan tabir surya

- Menghindari pajanan langsung sinar matahari dengan memakai topi,

payung, baju lengan panjang, dan lain-lain.

4. Gizi yang baik

5. Suplemen internal yang mengandung antioksidan seperti vitamin A,C, E

zinc dan selenium.

6. Cara hidup yang sehat (tidur yang cukup, berolahraga teratur, tidak

merokok, dan lain-lain.14,15,16,17

33

Page 34: struktur kulit.docx

VII. Simpulan

Hipotesis diterima dengan penambahan :

34

Page 35: struktur kulit.docx

Adanya variasi pada warna dan tekstur kulit dan rambut dikarenakan

faktor genetik, hormonal, prouksi sebum, usia, jenis kelamin, gaya

hidup, lingkungan dan paparan sinar UV.

DAFTAR PUSTAKA

35

Page 36: struktur kulit.docx

1. Tortora GJ. and Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology 13th

Edition. John Wiley & Sons, Inc. 2012. h. 154-166.

2. Graham-Brown R, Burns T. Lecture Notes: Dermatologi Edisi Kedelapan.

Alih bahasa: Zakaria AM. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2005. h. 3-7.

3. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S., 2003. Anatomi Kulit. In: Ilmu

penyakit kulit dan kelamin. 3rd ed. Jakarta, 3-5

4. Cunningham W. Aging and photo-aging. Dalam: Baran, Maichbach HI

editor. Textbook of Cosmetic Dermatology, ed.2. London: Martin Dunitz

Ltd 1998:455-67

5. Soepardiman L. Etiopatogenesis Kulit Menua. Dalam: Wasitaatmadja SM,

Menaldi SL, editor. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai Penerbit FKUI

2003:1-9

6. Wasitaatmadja SM. Kulit Menua . Dalam: Penuntun Ilmu Kosmetik

Medik, Jakarta:UI Press,1997:196-201

7. Rendon-Pellerano MI, Bernstein EF . Xerosis and Photo-aging J. Geriatr

Dermatol 1996;4(SB) : 12B-16B

8. Radji, M., 2005. Pendekatan Farmakogenomik Dalam Pengembangan

Obat Baru. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2(1): 1-11

9. Carol, S.B., 2006, The Making of The Fittest – DNA and the Ultimate

Forensic Record of Evolution, W.W. Norton and Co., NY

10. Panjaitan, T.D.; Prasetyo, B.; Limantara,L., 2013, Peran Karotenoid Alami

dalam Menangkal Radikal Bebas di dalam Tubuh, Universitas Kristen

Satya Wacana (Publikasi)

11. Cunningham W. Aging and Photo-aging Dalam: Baran R, Maibach HI

editor. Textbook of Cosmetic Dermatology, ed. 2. London: Martin Dunitz

Ltd 1998: 455-67

12. Soepardiman L. Etiopatogenesis Kulit Menua. Dalam: Wasitaatmadja SM,

Menaldi SL, editor. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai Penerbit FK-UI 2003:

1-9.

36

Page 37: struktur kulit.docx

13. Wasitaatmadja SM. Kulit Menua. Dalam: Penuntun Ilmu Kosmetik

Medik, Jakarta: UI Press, 1997: 196-201.

14. Jusuf NK. Kulit Menua. Majalah Kedokteran Nusantara. 38 (2). 2005:

184-188.

15. Ionescu JG. The Photo-aging of Human Skin (How Can We Slow Down

This Process?). Dalam: International Antiaging Systems (IAS) Bulletin

Article, 2003.

16. Wasitaatmadja SM. Dasar – Dasar Peremajaan Kulit. Dalam:

Wasitaatmadja SM Menaldi SL. Editor. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2003 : 10-22.

17. Wright. P. The Antioxidant Group. Dalam: http://voyagerdvc.edu/-

bmckinney/wright.html.

18. Gawkrodger, David J. Dermatology. Churchill Livingstone, Edinburg.

2003

19. Freedberg IM, Elisen AZ, Wolff K, et all. Fitzpatrick’s Dermatology on

General Medicine; 6th ed. Mc-Graw Hill Proffesional, 2003

20. Vierkotter, A. and Jean, K., 2012, Environmental Influences on Skin Aging and Ethnic-Spesific Manifestation. Dermato Endocrinology, 4: 3(227-231).

21. Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :

Balai Penerbit FKUI.

22. Arthur C. Guyton, John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

37