Upload
duongdat
View
289
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI
PENYAMAKAN KULIT PADA UPT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT
KABUPATEN MAGETAN
JURNAL
TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
RATNASARI HIDAYATI
NIM 125060400111058
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG
2017
STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI
PENYAMAKAN KULIT PADA UPT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT
KABUPATEN MAGETAN
Ratnasari Hidayati1, Tri Budi Prayogo
2, Sebrian Mirdeklis Beselly Putra
2
1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jalan Mayjend Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Industri penyamakan kulit Kabupaten Magetan telah memiliki Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dengan kapasitas 600 m3/hari. Kondisi Eksisting IPAL tersebut tidak mampu
untuk mengolah air limbahnya sendiri dikarenakan debit air limbah yang dihasilkan
terkadang melebihi kapasitas IPAL yang disediakan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Penyamakan Kulit
Kabupaten Magetan agar air limbah yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu serta untuk
memprediksi debit dan beban pencemar jika terjadi penambahan jumlah penyamak pada
tahun 2022. Oleh karena itu, sebelum dilakukan evaluasi, air limbah diuji karakteristiknya
dengan parameter pH ,BOD5, COD, TSS, Ammonia, Krom, Sulfida dan Minyak lemak.
Setelah itu, kondisi eksisting bangunan IPAL dibandingkan dengan perhitungan yang sesuai
dengan kriteria desain bangunan IPAL yang telah ditentukan. Debit air limbah yang
dihasilkan pada tahun 2017 sebesar 612,51 m3/hari sedangkan pada tahun 2022 sebesar 1216
m3/hari. Hasil dari evaluasi IPAL industri penyamakan kulit Kabupaten Magetan didapatkan
rekomendasi seperti penambahan unit bangunan berupa bak pemisah minyak dan lemak atau
perubahan sistem produksi pengolahan air limbah agar air limbah yang dihasilkan dapat
memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No 52 Tahun 2014 tentang
Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya.
Kata kunci : IPAL ,evaluasi, air limbah, industri penyamakan kulit
ABSTRACT
Tannery Industry Magetan has Wastewater Treatment Plant (WWTP) with capacity of 600
m3/day. Existing conditions was unable to process its own wastewater due to wastewater
discharge generated sometimes exceed the capacity of the WWTP is provided. This study
was conducted to evaluate the performance of the Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Leather Industry Tannery Magetan so waste water meet the quality standards pursuant,and
also to predict the discharge and pollutant load in the event of an increase in the amount of
tanners by 2022. Therefore, prior to the assessment, waste water tested characteristics with
the parameters pH ,BOD5, COD, TSS, Ammonia, Chromium, Sulfide dan Oil and Fats. After
that, the existing condition of the building WWTP compared with the calculation according to
the WWTP building design criteria have been determined. The inflow wastewater in 2017
amounted 612,51 m3/day and the prediction of inflow wastewater in 2022 amounted 1216
m3/day, From the evaluation Wastewater Treatment tanning industry Magetan obtained on
such additional units of the tank oil and fat separators or changes in wastewater treatment
system production so that waste water can meet the quality standards pursuant to Rule East
Java Governor No. 52 Year 2014 on Wastewater Quality Standard for Industrial and / or
Other Business Activities.
Keywords: WWTP, evaluation, wastewater, leather tanning industry
A. PENDAHULUAN
Perkembangan industri yang pesat
ini tidak lain karena penerapan kemajuan
teknologi oleh manusia untuk
mendapatkan kualitas hidup yang lebih
baik, namun disisi lain dapat
menimbulkan dampak yang justru
merugikan kelansungan hidup manusia.
Dampak tersebut harus dicegah karena
keseimbangan lingkungan dapat
terganggu oleh kegiatan industri dari
teknologi tersebut. Jika keseimbangan
lingkungan terganggu maka kualitas
lingkungan juga berubah. Padahal
kenyamanan hidup banyak ditentukan
oleh daya dukung alam atau kualitas
lingkungan yang mendukung kualitas
hidup manusia.
Lingkungan Industri Kecil (LIK)
merupakan sebuah tempat berkumpulnya
komunitas penyamak untuk melakukan
aktifitas penyamakan serta merupakan
tempat berlangsungnya proses kemitraan
antara komunitas Penyamak dengan
UPT Industri Kulit dan Produk Kulit
Magetan. Pada UPT LIK Magetan ini
terdapat 35 industri penyamakan kulit
yang keseluruhan menggantungkan pada
IPAL yang sama.
Perkembangan konsumsi akan
kulit pada beberapa tahun ini
menunjukkan peningkatan. Adanya
pertumbuhan konsumsi tersebut
merupakan suatu indikasi perkembangan
yang cukup porspektif di sektor industri
dan perdagangan kulit. Sejalan dengan
meluasnya kebutuhan akan kulit sebagai
bahan baku industri khususnya bagi
industri-industri lanjutan seperti industri
sepatu kulit, industri tas kulit, dan indutri
berbahan baku kulit lainnya akan dapat
meningkatkan kebutuhan akan kulit
sebagai bahan baku. Dengan
meningkatnya produk kebutuhan akan
kulit di pasar pada masa mendatang,
tentu ditangkap oleh pengusaha di
bidang kulit. Hal ini mendorong
pengusaha penyamakan kulit untuk
meningkatkan skala produksinya,
memperbaiki efisiensi operasionalnya
baik mesin atau peralatan lainnya.
Meningkatkan kualitas produksi juga
penambahan tenaga kerja. Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada
Lingkungan Industri Kulit sudah
dibangun sejak tahun 2003 dengan 50
unit penyamak kulit setiap harinya. Akan
tetapi karena IPAL tersebut masieh
kurang efisien dalam mengelola
limbahnya, maka pada tahun 2007
dibangun kembali IPAL kedua.
Diharapkan dengan ditambahnya IPAL
Lingkungan Industri Kulit ini, limbah
yang dihasilkan bisa diolah dengan
optimal sehingga sesuai dengan baku
mutu air dan tidak mencemari Sungai
Gandong sebagai pembuangan dari
outlet IPAL Lingkungan Industri Kulit.
Setiap harinya Lingkungan
Industri Kulit ini memproduksi kulit
sebanyak 8.2000.000 feet/tahun5dengan
limbah perharinya 600 – 800 m3/ hari.
Padahal diluar Lingkungan Industri Kulit
ini masih banyak industri penyamak
kulit yang membuang limbanhya
lansung ke sungai/badan air. LIK sendiri
mengharapkan untuk menambah lagi
pengusaha penyamak kulit agar limbah
yang dihasilkan oleh setiap pengusaha
bisa diolah ke dalam IPAL sebelum
dibuang ke sungai.
Tujuan dari studi ini adalah untuk
mengevaluasi sarana pengolahan limbah
yang ada mulai dari inlet hingga outlet,
mengevaluasi efektivitas bangunan IPAL
terhadap parameter yang ada, untuk
mengetahui besarnya debit limbah dan
beban air limbah pada tahun 2022 serta
mengetahui kualitas air limbah pada
outlet IPAL tersebut yang menyebabkan
tidak memenuhi standart baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 52 tahun 2014.
B. METODE PENELITIAN
Studi dilaksanakan di UPT
Lingkungan Industri Kulit Kabupaten
Magetan pada Oktober 2016 dan
berakhir pada Juli 2017. Tempat
pengambilan sampel limbah
penyamakan kulit yaitu di inlet, bak
koagulasi dan flokulasi, bak sedimentasi
awal, bak aerasi, bak sedimentasi akhir
dan outlet. UPT Lingkungan Industri
Kulit beralamat di Dusun Tulung Desa
Ringinagung, Kecamatan Magetan
Kabupaten Magetan. Industri
penyamakan kulit adalah industri yang
mengolah berbagai macam kulit mentah,
kulit setengah jadi ( kulit pikel, kulit
wetblue, kulit kras) menjadi kulit jadi.
Industri penyamakan kulit termasuk
dalam industri kimia, karena 90% dari
proses penyamakan menyangkut dan
menggunakan bahan – bahan kimia,
sehingga usaha ini akan menghasilkan
limbah cair yang mengandung berbagai
polutan organik dari bahan baku dan
polutan kimia dari bahan pembantu
proses.
Sampel yang telah diambil dari
lokasi penelitian diserahkan pada
Laboratorium Jasa Tirta I Malang untuk
mengetahui besarnya nilai parameter
kualitas air yang meliputi pH ,BOD5,
COD, TSS, Amonia, Krom, Sulfida dan
Minyak lemak.
Data – data yang dibutuhkan
dalam studi ini meliputi :
a. Data sekunder meliputi data kualitas
air limbah industri penyamakan
kulit yang diperoleh dari
pengukuran kualitas air limbah oleh
Laboratorium Lingkungan Perum
Jasa Tirta Kabupaten Mojokerto,
data produksi penyamak kulit
perhari pada industri penyamak kulit
tahun 2017 diperoleh dari
wawancara dan survei, data
pengembangan kapasitas
penyamakan pada Lingkungan
Industri Kulit yang akan masuk pada
tahun 2022.
b. Data Primer meliputi data debit air
limbah industri penyamakan kulit
yang diperoleh dengan melakukan
pengambilan sebanyak 3 kali,
dilakukan pada inlet dan outlet
IPAL dengan mengunakan botol
sampel ukuran 1 liter serta data
ukuran dimensi intaslasi pengolahan
air limbah, diantaranya : bak
ekualisasi, bak netralisasi, flokualasi
dan koagulasi, bak aerasi dan bak
sedimentasi.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Primer Kualitas Inlet dan
Oultet IPAL
Pada studi ini dilakukan sampling dan
pemeriksaan kualitas air limbah pada inlet dan
outlet IPAL. Selanjutnya sampel diperiksa di
Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta
Malang, untuk mengetahui hasil kualitas limbah
dari setiap parameter yang telah disesuaikan Tabel Data primer Inlet dan Outlet IPAL
Industri Penyamakan Kulit
3.2 Pengukuran Debit Air Limbah
Metode pengukuran debit ini
menggunakan benda terapung (ringan)
untuk mengetahui kecepatan air yang
diukur dalam saluran tersebut dengan
panjang saluran yang ditentukan
sepanjang 1 meter. Pengukuran debit
dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan
guna mendapatkan hasil rata – rata debit
yang lebih akurat.
No Para-
meter
Baku
Mutu
Tahun 2017
Inlet Outlet
1
Outlet
2
1 pH 6 - 9 9,2 6,70 6,20
2 BOD5 100 632,2 48,15 16,55
3 COD 250 980 148,30 47,04
4 TSS 100 590 221,00 97,30
5 Amonia 10 65,25 52,75 17,35
6 Sulfida 0,8 0,014 0,01 0,01
7 Minyak
lemak 5 4 1,90 1,90
8 Krom 0,5 0,025 0,02 0,02
Pen
guk
uran
ke
Pan
jang
salu
ran
(m)
Kecepa
tan
(m/dt)
Luas
Penampa
ng (m2)
Debit
(m3/dt)
1 1 0,109 0,150 0,016
2 1 0,118 0,150 0,018
3 1 0,116 0,150 0,017
4 1 0,118 0,150 0,018
5 1 0,107 0,150 0,016
Debit Rerata 0,017
Tabel Hasil Pengukuran Debit Limbah
Waktu produksi (t) = 10 jam
Debit (Q) = 0,017 m3/dt.
Debit (Q) perjam = 0,017 x 60 x 60 = 61,25 m
3/jam
Debit (Q) harian = 61,251 x 10 = 612,51 m
3/hari
Maka debit limbah harian penyamakan kulit
magetan sebesar 612,51 m3/hari.
3.3 Prediksi Debit Air Limbah Tahun
2022
Pada tahun 2017 UPT Lingkungan
Industri Kulit Magetan terdapat 35 unit
usaha penyamak kulit sedangkan pada tahun
2022 menjadi 40 penyamak kulit. Setiap
penyamak kulit memproduksi maksimal 1,5
ton/hari. Penentuan prediksi debit air limbah
penyamakan kulit pada tahun 2022 dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut.
Jumlah Produksi
tahun 2022 = 1,3 ton/hari x 40 unit
penyamak
= 60 ton/hari
Q air produksi = 52 ton/hari x 38 m3/ton
= 1425 m3/hari
Q limbah 2022 = 80% x Q asumsi air yang
digunakan = 80% x 1425 m3/hari
= 1216 m3/hari
Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat
prediksi debit pada tahun 2022 adalah 1216
m3/hari.
3.4 Prediksi Beban Air Limbah Tahun
2022 Adapun tujuan memprediksi beban
air limbah penyamakan kulit adalah untuk
mengetahui kemampuan IPAL dalam
mengolah beban air limbah yang ada. Beban
pencemaran limbah dapat ditentukan dengan
mengukur kadar parameter dan debit pada
limbah terssebut. Parameter yang akan
diperhitungkan dalam beban pencemaran
limbah penyamakan kulit adalah pH, BOD5,
COD, TSS, Amonia, Krom, Sulfida serta
Minyak dan lemak. Nilai beban pencemaran
dapat dihitung dengan persaman berikut :
L = C x Q x f
Dengan:
L = beban pencemaran (kg/hari)
C = konsentrasi parameter pencemaran
maksimum (mg/L)
Q = debit air limbah (m3/hari)
f = faktor konversi =1/1000
Tabel Prediksi Kualitas Air Limbah pada
Inlet dan Outlet IPAL Penyamakan Kulit
Magetan Tahun 2022
3.5 Efisiensi Pengurangan Parameter
Air Limbah Penyamakan Kulit
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter BOD5 dengan Kualitas
Air Limbah
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter COD dengan Kualitas Air
Limbah
No Parameter
Baku
Mutu
(mg/L)
Tahun 2022
Inlet
(mg/L)
Outlet
1
Outlet
2
1 BOD5 100 1255,09 95,59 32,86
2 COD 250 1945,57 294,42 93,39
3 TSS 100 1171,31 438,75 193,17
4 Amonia 10 129,54 104,72 34,44
5 Sulfida 0,8 0,03 0,02 0,02
6 Minyak dan
lemak 5 12,54 5,96 5,96
7 Krom 0,5 0,05 0,04 0,04
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter TSS dengan Kualitas Air
Limbah
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter Amonia dengan Kualitas
Air Limbah
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter Sulfida dengan Kualitas
Air Limbah
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter Krom dengan Kualitas
Air Limbah
- Nilai Efisiensi Pengurangan untuk
parameter Minyak dan lemak
dengan Kualitas Air Limbah
3.6 Analisa Kondisi Eksisting
- Pada tahun 2022, prediksi debit air
limbah yang masuk sebesar 1216
m3/hari dengan volume kedua unit
600 m3 belum mampu menampung
debit limbah yang masuk ke bak
ekualisasi. Penambahan volume
pada bak ekualisasi tidak dapat
dilakukan dikarenakan kurangnya
lahan pada Lingkungan Industri
Kulit Magetan. Apabila setiap
harinya dibatasi 10 penyamak/hari
untuk berproduksi maka kapasitas
bak pengolah mampu menampung
prediksi debit air limbah pada tahun
2022. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi prediksi beban
pencemar yang terjadi pada tahun
2022.
Qair produksi = 40 m3/ton
Produksi 1
unit penyamak = 1,5 ton/hari
Penyamak = 10 penyamak/hari
Jumlah Produksi
tahun 2022 = 1,5 ton/hari x 10
= 15 ton/hari
Q air produksi = 15 ton/hari x 40 m3/ton
= 600 m3/hari
Q limbah 2022 = 80% x Q asumsi air yang
digunakan
= 80% x 600 m3/hari
= 480 m3/hari
(memenuhi)
Maka dengan sistem bergilir 10
penyamak/hari, didapat debit limbah sebesar
480 m3/hari dengan volume bak 600 m
3
mampu memenuhi debit air limbah yang
masuk.
Tabel Prediksi Kualitas Air Limbah inlet
dan Outlet IPAL setelah pergantian produksi
( setelah evaluasi)
- Berdasarkan prediksi beban pencemar
menunjukkan bahwa beberapa parameter
akan melebihi baku mutu yang sudah
ditentukan . Salah satu parameter yang
mengalami peningkatan yaitu minyak
dan lemak. Maka perlu bak pemisah
lemak yang berguna menurunkan kadar
minyak dan lemak.
Tahapan ini mampu mengurangi bahkan
menghilangkan kontaminan minyak dan
lemak dengan perkiraan efisiensi yang
tinggi yaitu 99,5% dengan asumsi waktu
tinggal yang direncanakan mampu
mengendapkan minyak dan lemak pada
air limbah. Serta diperkirakan juga
mampu mengurangi kadar TSS dengan
efisiensi yang kecil yaitu 5%.
Dimensi dan Volume bak
Volume bak = Q x td
(maks) = 25,52 m3/jam x 1 jam
= 25,52 m3
Direncanakan
Panjang = 2,3 m
Lebar = 2,0 m
Kedalaman = 2,0 m
Tinggi jagaan = 0,5 m
Vol 1 ruang = 9,2 m3
Kebutuhan Ruang
=
=
= 2,78 ( 3 ruang )
Gambar Desain Bak Pemisah Minyak dan Lemak
- Adanya amoniak dalam limbah cair
industri penyamakan kulit disebabkan
karena dalam proses penyamakan kulit
menggunakan amonium sulfat (NH4)2SO4
yaitu pada proses deliming (proses
pembuangan kapur). Maka guna
mengurangi kadar amonia pada limbah
perlu dilakukan pembubuhan koagulan
menggunakan koagulan PAC ( Poly
Aluminium Chloride). Dosis efektif untuk
menurunkan kadar amonia adalah
No Para
meter
Baku
Mutu
mg/L
Tahun 2022
Inlet
mg/L
Outlet
1
mg/L
Outlet
2
mg/L
1 BOD5 100 495,43 37,73 12,97
2 COD 250 767,99 116,22 36,86
3 TSS 100 462,36 173,19 76,25
4 Amonia 10 51,13 41,34 13,60
5 Sulfida 0,8 0,01 0,01 0,01
6 Minyak
dan lemak
5 3,13 1,49 1,49
7 Krom 0,5 0,02 0,02 0,02
2.3 m 2.3 m 2.3 m
2.0 m
Inlet
outlet
A A
B
BB
DENAH BAK PEMISAH MINYAK & LEMAK
0.15 m
2.0 m
0.5 m
POTONGAN A - A
2.3 m
0.15 m
dengan metode pengadukan cepat
dengan dosis PAC 3,5 gr/L yaitu
menggunakan pengadukan cepat dengan
kecepatan 80 rpm selama 2 menit
kemudian didiamkan selama 15 menit.
Persentase keefektifan penurunan
dengan dosis 3,5 gr/L adalah 98,82%.
.Hal ini dikarenakan karakteristik
amoniak di dalam air berbentuk
Amonium (NH₄OH). Bila ammonium
bereaksi dengan PAC maka ion-ion dari
polimer PAC akan mengikat senyawa
positif dari H⁺ dan akan berubah menjadi
monomer-monomer rantai pendek.
Sehingga dengan adanya penambahan
koagulan PAC ini, diharapkan mampu
mengurangi kadar amonia yang tinggi.
D. KESIMPULAN
- Dari hasil perhitungan debit dan
beban air limbah yang dihasilkan oleh
IPAL Lingkungan Industri Kulit
Magetan pada Tahun 2022 didapatkan
data – data sebagai berikut :
Prediksi Debit harian yang masuk ke
IPAL Lingkungan Industri Kulit
Magetan tahun 2022 adalah 1216
m3/hari.
Prediksi beban air limbah pada
tahun 2022 adalah sebagai berikut:
a. Beban BOD5 = 1255,09 kg/hari
b. Beban COD = 1945,57 kg/hari
c. Beban TSS = 1171,31 kg/hari
d. Beban Amonia = 129,54 kg/hari
e. Beban Sulfida = 0,08 kg/hari
f. Beban Krom = 0,15 kg/hari
g. Beban Minyak dan lemak
= 24,07 kg/hari
- Menurut data analisa dan prediksi
kualitas air hasil pengolahan IPAL
Lingkungan Industri Kulit Magetan di
dapatkan hasil sebagai berikut :
Pada tahun 2022 perlu adanya
penambahan suplai oksigen guna
mengurangi kadar amonia dengan
cara penambahan blower pada bak
aerasi.
Perlu adanya pergantian pola
produksi penyamakan kulit yaitu 10
penyamak/ hari sehingga diharapkan
dapat mengurangi beban pencemar
ada setiap parameter limbah.
Penambahan dimensi bak
sedimentasi akhir agar mendapatkan
waktu tinggal yang sesuai kriteria
serta penambahan bak pemisah
minyak dan lemak guna mengurangi
kadar minyak dan lemak tahun
2022.
- Total biaya perencanaan dan
penambahan bak pengolah pada
IPAL Lingkungan Industri Kulit
Magetan sebesar Rp. Rp.
44.776,120,00 (Empat Puluh Empat
Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam
Ribu Seratus Dua Puluh Rupiah).
- Berdasarkan PP No 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
menujukkan bahwa kondisi kualitas
air sungai Gandong dari delapan
parameter yang diteliti secara
keseluruhan memenuhi baku mutu
yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tempo. 2016. Pulang ke Magetan,
Ketua KPK Terusik Bau Sungai
Gandong. (online). http://
m.tempo.com//, diakses : 30
September 2016.
Anonim. 2016. Map Data Kabupaten
Magetan . (Online). https://
www.google.co.id/maps, diakses : 7
Oktober 2016.
Sugiharto. 1987. Dasar – dasar
pengolahan air limbah. Jakarta : UI-
Press.
Asmadi, dkk.2012. Dasar – Dasar
Teknoogi Pengolahan Air Limbah.
Yogayakarta : Gosyen Publishing
Metcalf, Eddy.2003. Wastewater
Engineering Treatment and Reuse –
Fourth Edition (Internastional
Edition ). New York : McGraw-Hill.
Said., Nusa Idaman. 2017. Teknologi
Pengolahan Air Limbah Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Erlangga
Gubernur Jawa Timur. 2014. Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 56
Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Industri dan Kegiatan
Industri Lainnya. Surabaya. :
Gubernur Jawa Timur
BPPT. 2014. Daur Ulang Air Limbah
Industri Penyamakan Kulit. Buku
dipublikasikan. Jakarta : Kelair
BPPT
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI
6989: 2008 – Metode Pengambilan
Contoh Kualiats Air. Jakarta :
Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 1991. SNI
06-2412: 1991 – Metode
Pengambilan Contoh Air Limbah.
Jakarta : Badan Standarisasi
Nasional.
Cahyani, Desy Nur. 2016. Perencanaan
Instalasi Pengolahan Air Limsbah
Industri Kerupuk Kulit di Kelurahan
Sembung Kabupaten Tulungagung.
Skripsi. Tidak Dipublikasikan.
Malang. Universitas Brawijaya
Pratiwi, Priska Ramadhanti.2015. Studi
Evaluasi Instalasi Pengolahan Air
Limbah pada Rumah Sakit Umum
Jayapura. Skripsi . Tidak
Dipublikasikan. Malang .
Universitas Brawijaya.
PriyankaV.,Arina. 2012. Perancangan
Instalasi Pengolahan Air limbah
Pertamina Maritime Training
Center. Depok : Program Studi
Teknik Lingkungan, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia.
Ramadhani,Endi. 2015. Analisis
Pencemaran Kualitas Air Sungai
Bengawan Solo Akibat Limbah
Industri Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar. Surakarta
: Program Studi Geografi, Fakultas
Geografi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rahayu, Herdina Lanawati.2015.
Keefektifan Variasi Dosis PAC (
Poly Aluminium Chloride) dalam
Menurunkan Kadar Amonia Air
Limbah Industri Penyamakan Kulit
di Magetan. Surakarta : Program
Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammasdiyah
Surakarta.
Yuanita, Yuga Artika.2015. Keefektifan
Variasi Dosis PAC ( Poly
Aluminium Chloride) Terhadap
Penurunan TSS Limbah Industri
Penyamakan Kulit di Magetan.
Surakarta : Program Studi
Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammasdiyah Surakarta.