63
STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA BABANA KECAMATAN BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH (STUDI KASUS PT. SURYA RAYA LESTARI 2) MUH JOURGIE FERGUSON 105960207015 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI

DESA BABANA KECAMATAN BUDONG-BUDONG

KABUPATEN MAMUJU TENGAH

(STUDI KASUS PT. SURYA RAYA LESTARI 2)

MUH JOURGIE FERGUSON

105960207015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

i

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI

DESA BABANA KECAMATAN BUDONG-BUDONG

KABUPATEN MAMUJU TENGAH

(STUDI KASUS PT. SURYA RAYA LESTARI 2)

MUH JOURGIE FERGUSON

105960207015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …
Page 4: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …
Page 5: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “STUDI

PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA BABANA

KECAMATAN BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU

TENGAH (STUDI KASUS PT. SURYA RAYA LESTARI 2)

adalah merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi.

Makassar 25 September 2019

Muhammad Jorgie Ferguson

105960107015

Page 6: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

v

ABSTRAK

MUHAMMAD JORGIE FERGUSON 105960107015. Studi Pemanfaatan

Limbah Kelapa Sawit di Desa Babana Kecamatan Budong- Budong Kabupaten

Mamuju Tengah (Studi Kasus PT. Surya Raya Lestari 2) Dibimbing oleh

.Abd.Halil,dan Reni Fatmasari Syafruddin Setiap tahunnya produksi kelapa sawit makin meningkat, sehingga

akan terjadi peningkatan pada limbah kelapa sawit. Limbah kelapa sawit adalah

sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama

atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Limbah padat

kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang dan sabut, dimana pada 1

ton kelapa sawit menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit

sebanyak 23% atau 230 kg, limbah cangkang sebanyak 6,5% atau 65 kg, sabut

13% atau 130 kg. Umumnya limbah padat industri kelapa sawit mengandung

bahan organik yang tinggi sehingga jika penanganan limbah secara tidak tepat

akan mencemari lingkungan. Pada tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat

dimanfaatkan sebagai PLT biomassa, pupuk dan bioetanol. Untuk cangkang

kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai karbon/arang aktif, pembuatan pupuk

cair kalium sulfat, pengawet alami tahu, bahan bakar (biomassa), briket. Untuk

sabut kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan penguat sifat mekanik

komposit, fiber glass, pengolah limbah cair, pembuatan pulp, media

tanaman alternatif, alternatif pengganti solar dan batubara sebagai bahan

bakar pembangkit listrik.

Kata kunci: Aplikasi limah sawit itu sendiri dapat mengurangi pemakaian pupuk

kimia dan pemakaian bahan bakan solar sehingga dapat

mengurangi atau menekan budget peneluaran pembelian pupuk

kimia dan solar

Page 7: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

vi

ABSTRACT

MUHAMMAD JORGIE FERGUSON 105960107015. Study on Utilization of

Palm Oil Waste in Babana Village, Budong-Budong Subdistrict, Central Mamuju

Regency (Case Study of PT. Surya Raya Lestari 2) Supervised by. Abd. Halil,

and Reni Fatmasari Syafruddin

Every year palm oil production is increasing, so there will be an increase

in palm oil waste. Palm oil waste is the remnants of oil palm products that are not

included in the main product or are a by-product of the palm oil processing. Palm

oil solid waste can be in the form of empty bunches, shells and coir, where in 1

ton of oil palm produces waste in the form of oil palm empty fruit bunches as

much as 23% or 230 kg, shell waste as much as 6.5% or 65 kg, coir 13% or 130

kg . Generally the palm oil industry solid waste contains high organic matter so if

handling waste improperly will pollute the environment. Oil palm empty fruit

bunches (TKKS) can be used as biomass, fertilizer and bioethanol. For oil palm

shells can be used as activated carbon / charcoal, manufacture of liquid potassium

sulfate fertilizer, natural preservative tofu, fuel (biomass), briquettes. For palm oil

coir can be used as a reinforcing material for mechanical properties of

composites, fiber glass, waste water treatment, pulp making, alternative plant

media, alternative substitutes for diesel and coal as fuel for power plants.

Key words: Palm oil application itself can reduce the use of chemical fertilizers

and the use of diesel fuel so that it can reduce or reduce the

expenditure budget for purchasing chemical and diesel fertilizers

Page 8: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan ataas kehadirat Allah SWT

yang telah menganugerahkan rahmat serta inayah-Nya, yang karena-Nya penulis

diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Studi Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit di Desa Babana Kecamatan Budong-

budong Kabupaten mamuju Tengah (Studi Kasus Pt. Surya Raya Lestari 2),”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Banyak kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini, akan

tetapi penulis senantiasa diberikan arahan dan motivasi dari berbagai pihak

sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi selama penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan cepat. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasi kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr.Abd.Halil,S.P.,M.P. selaku pembimbing I dan Ibu Dr.Reni

Fatmasari Syafruddin,S.P.,M.si. selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dr.H.Burhanuddin, S.Pi.,M.P Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Kedua orangtua ayahanda supriyono dan Ibunda endang dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 9: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

viii

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Agribisnis yang telah memberikan ilmu kepada

penulis selama menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Sahabat “TABARIA SKUAD”, dan Teman-Teman “PENCINTA SUBUH”

yang telah membantu dan berjuang bersama.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi dari awal

hingga akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Makassar, 17 Juni 2019

Muhammad Jorgie Ferguson

Page 10: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan ................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6

2.1 Limbah Kelapa Sawit.................................................................................. 6

2.2 Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit ............................................................. 8

2.3 Jenis Limbah Kelap Sawit ......................................................................... 10

2.4 Kerangka Pikir ........................................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN .............................................................................. 19

3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 19

3.2 Teknik Penentuan Sampel ......................................................................... 19

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 20

3. 5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 21

3.6 Defini Operasiaonal ................................................................................... 22

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................................23

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................................23

Page 11: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

x

4.2 Visi Dan Misi Perusahaan .......................................................................25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................29

5.1 Bentuk Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit Oleh Pihak

Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 Di Desa Babana

Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah. ...................29

5.2 Bentuk Partisipasi Perusahaan PT. Surya Raya Lestari 2

Terhapat Masyarakat Di Sekitar Pabrik Kelapa Sawit

PT. Surya Raya Lestari 2 ........................................................................39

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka pikir ............................................................................................. 18

2. Peta Lokasi Penelitian ................................................................................. 46

3. Dokumentsi .................................................................................................. 47

Page 13: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman

Teks

1. Surat Izin Penelitian .....................................................................................

2. Peta Lokasi Penelitian ................................................................................46

Page 14: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sulawesi Barat merupakan penghasil kelapa sawit yang paling terbanyak salah satu komiditi di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pulau Kalimantan,Sumatera dan sulawesi barat khususnya. Hal inilah yang mengharuskan dibangunnnya pabrik-pabrik kelapa sawit di daerah yang berdeketan dengan perkebunan kelapa sawit. Dengan adanya pabrik-pabrik ini dan seiring dengan peningkatan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia limbah hasil pengolahan kelapa sawit juga meningkat. Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit akan dihasilkan sisa produksi berupa limbah padat dan cair (Putra Agung Prabowo, 2014). Limbah kelapa sawit adalah sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari pengolahan kelapa sawit. Berdasarkan tempat pembentukan limbah kelapa sawit dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit (Eko, 2013). Secara umum limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga macam yaitu limbah cair, padat dan gas. Limbah cair pabrik kelapa sawit berasal dari unit proses pengukusan (sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan dari hidrosiklon. Pada umumnya, limbah cair industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi sehingga potensial mencemari air tanah dan badan air. Sedangkan limbah padat pabrik kelapa sawit dikelompokan menjadi dua yaitu limbah yang

Page 15: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

2 berasal dari proses pengolahan dan yang berasal dari basis pengolahan limbah cair. Limbah padat yang berasal dari proses pengolahan berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), cangkang atau tempurung, serabut atau serat, sludge atau lumpur, dan bungkil. TKKS dan lumpur yang tidak tertangani menyebabkan bau busuk, tempat bersarangnya serangga lalat dan potensial menghasilkan air lindi (leachate). Limbah padat yang berasal dari pengolahan limbah cair berupa lumpur aktif yang terbawa oleh hasil pengolahan air limbah (Santoso, 2013). Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 merupakan perusahaan lokal yang telah beroperasi sejak tahun 1984 hingga sekarang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 di desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju , proses pengolahan kelapa sawit menghasilkan beberapa jenis limbah. Limbah padat yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 terdiri dari serabut, cangkang, dan tandan kosong. Pabrik Kelapa Sawit PT Intan Sejati Andalan merupakan PKS dengan kapasitas pengolahan 30ton/jam tandan buah segar atau 600 ton per hari dan dapat menghasilkan limbah padat seperti tandan kosong, cangkang dan serat sebesar 26,4 ton setiap harinya. Dari proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi crude palm oil dan crude palm ketel oil akan mengasilkan limbah. Dengan jumlah volume limbah kelapa sawit yang cukup tinggi dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berdampak pada kegiatan lingkungan hidup. Dalam prosesnya, industri kelapa sawit menghasilkan beberapa residu yang dianggap sebagai limbah yang memang berpotensi menjadi beban pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Page 16: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

3 Namun, sebenarnya jika diolah secara maksimal dengan menggunakan teknologi yang tepat, limbah-limbah tersebut akan memberikan nilai lebih yang signifikan bagi industri (Parlina, 2013). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa volume limbah kelapa sawit jauh lebih besar dibandingkan jumlah crude palm oil dan crude palm ketel oil. Limbah kelapa sawit yang dibiarkan menumpuk begitu saja akan berdampak terhadap udara (polusi udara), kondisi air (pencemaran air) yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan juga membutuhkan tempat pembuangan yang luas. Dengan demikian agar dampak dari keberadaan limbah kelapa sawit tidak meluas atau lebih parah maka harus dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah tersebut. Sudah selayaknya Indonesia mengupayakan teknologi-teknologi yang bisa meningkatkan nilai tambah dari limbah-limbah ini, apalagi jika mempertimbangkan dampak positifnya untuk daya dukung lingkungan dan menurunkan beban pencemaran, pembangunan berkelanjutan, tetapi juga potensi untuk menghasilkan sumber energi terbarukan baik panas, listrik, maupun bahan bakar. Namun saat ini Indonesia bahkan masih dikatakan kalah jika dibandingkan dengan Malaysia yang lebih memiliki komitmen dalam kemajuan teknologi konversi limbah menjadi energi dan material bernilai tambah tinggi (Widyatmoko, 2013). Secara ekonomis, kelapa sawit sangat menguntungkan namun limbahnya sangat merugikan dan menjadi masalah bagi lingkungan sekitar bila tidak diolah kembali. Salah satunya adalah munculnya serangga, bau yang sangat menyengat dan tidak indah untuk dipandang. Selama ini penanganan limbah kelapa sawit

Page 17: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

4 yang paling sederhana dan cepat dilakukan perusahaan industri adalah dengan cara dibakar. Meskipun cara tersebut sangat praktis namun dapat menimbulkan polusi bagi lingkungan. Peranan masyarakat sekitar dalam menangani limbah padat hanya beberapa saja, kebanyakan limbah diolah kembali lagi menjadi pupuk yang dimanfaatkan oleh pabrik dan sebagian masyarakat. Melihat dampak-dampak yang dimunculkan dari masalah-masalah tersebut, maka perlu dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi alternatif untuk mengatasi limbah kelapa sawit adalah dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi produk yang bermanfaat secara ekonomi namun tetap menjaga kondisi lingkungan yang nyaman bagi masyarakat (Eko, 2013). Pemanfaatan limbah menjadi suatu produk dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan berdampak positif bagi industri dan masyarakat sekitar. Dengan cara tersebut dapat meminimalisir dampak negatif yang di timbulkan terhadap masyarakat dan mengoptimalkan dampak positif terhadap masyarakat dari limbah kelapa sawit. Peran serta keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kelangsungan hidup dengan cara melestarikan lingkungan hidup disekitar tempat tinggal masyarakat. Berbagai partisipasi masyarakat yang merupakan keterlibatan masyarakat dalam pmanfaatan limbah padat kelapa sawit dapat membantu upaya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lingkungan yang lebih baik.

Page 18: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

5 Berdasarkan data dan latar belakang masalah yang muncul penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Kajian Ekonomi dalam Pemanfaatan Limbah Tanaman Kelapa Sawit di Desa Babana Kecamatan Budong- Budong Kabupaten Mamuju Tengah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit oleh pihak Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah ? 2. Bagaimana bentuk kontribusi perusahaan PT. Surya Raya Lestari 2 terhadap masyarakat di sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah ? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka di harapkan memberikan nilai guna, di antaranya yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana pemafaatan limbah kelapa sawit di PT. Surya Raya Lestari 2 Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah. 2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kontribusi peerusahaan PT. Surya Raya Lestari 2 Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah.

Page 19: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elleis Guinensis) merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi karena merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati.Perkembangan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia saat ini mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya juga luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Pada tahun 2009 produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sebesar 21,39 juta ton dengan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 7,95 juta hektar, meningkat menjadi 27,78 juta ton pada tahun 2013 dengan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 10,46 juta hektar. Tahun 2014 diperkirakan produksi minyak sawit akan meningkat menjadi 29,34 juta ton dengan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 10,96 juta hektar dan di tahun 2015 menjadi 30,95 juta ton dengan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 11,44 juta hektar (Badan Pusat Statistik, 2014). Peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit telah mendorong tumbuhnya industri-industri pengolahan, diantaranya pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) yang menghasilkan crude palm oil (CPO) dan juga palm kernel oil (PKO). Pabrik minyak kelapa sawit hanya menghasilkan 25-30% produk utama berupa 20-23% CPO dan 5,7% PKO. Sementara sisanya sebanyak 70-75% adalah residu hasil pengolahan berupa limbah (William, 2011). Limbah perkebunan kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan dari sisa tanaman yang tertinggal saat

Page 20: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

7 pembukaan areal perkebunan, peremajaan, dan panen kelapa sawit. Limbah ini digolongkan dalam tiga jenis yaitu : limbah padat, limbah cair, dan limbah gas (Kurniati, Elly 2008) A.Limbah Kelapa Sawit Menurut Ditjen PPHP Departemen Pertanian (2006), jenis limbah sawit pada generasi pertama adalah limbah padat yang terdiri dari tandan kosong kelapa sawit, cangkang kelapa sawit, dan juga pelepah kelapa sawit. Limbah padat kelapa sawit mempunyai ciri khas pada komposisinya. B. Limbah Cair Kelapa Sawit Limbah cair pabrik kelapa sawit adalah salah satu produk samping dari pabrik minyak kelapa sawit yang berasal dari kondensat dari proses sterilisasi (proses pengukusan), proses klarifikasi, air buangan dari hydrocyclone, dan air pencucian pabrik. Limbah cair kelapa sawit mengandung berbagai senyawa terlarut termasuk serat-serat produk, hemiselulosa dan turunannya, protein asam organik bebas, dan campuran mineral-mineral, sehingga kadar bahan pencemaran akan semakin tinggi (Kardila, Vaine 2011). C.Limbah Gas Selain limbah padat dan cair, industri pengolahan kelapa sawit juga menghasilkan limbah bahan gas. Limbah bahan gas yaitu limbah udara yang berasal dari pembakaran generating set dan pembakaran tandan kosong dan cangkang sawit di incenerator. Gas buang ini dibuang ke udara terbuka. Umumnya limbah debu dan abu pembakaran tandan kosong dan cangkang sawit sebelum dibuang bebas ke udara dikendalikan dengan pemasangan dust collector,

Page 21: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

8 untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap dari permukaan tanah (Ditjen PPHP Departemen Pertanian, 2006). Limbah industri pertanian khusunya industri kelapa sawit sebagian kecil dimanfaatkan untuk bahan bakar, pakan ternak, dll dan sebagian besar lagi dibiarkan saja tanpa ada pengolahan lebih lanjut, untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan maka limbah industri kelapa sawit dapat diolah. Analisa kimia terhadap limbah industri kelapa sawit menujukkan bahwa adanya kandungan bahan organik yang tinggi. Kandungan bahan organik tersebut merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi produksi bahan-bahan yang menguntungkan atau mempunyai nilai ekonomi yang tinggi (Irvan, Hulman 2009). 2.2 Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit Industri kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat secara signifikan. Harga minyak sawit di pasaran internasional juga cederung membaik. Hal ini menyebabkan industri minyak sawit dapat menjadi andalan devisa di masa mendatang. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2006), terbukti dalam 20 tahun terakhir (1985-2005), pertambahan kebun kelapa sawit mencapai 5 juta hektar atau sekitar 837 %. Hal itu juga dibuktikan dengan kontribusi minyak sawit yang terhadap ekspor nasional yang mencapai 6 %. Minyak sawit telah menjadi komoditas nomor satu dari produksi Indonesia.

Page 22: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

9 Dari data-data tersebut diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi produksi kelapa sawit maka semakin banyak limbah kelapa sawit nya. Karena itu diperlukan suatu teknologi tepat guna yang dapat mengolah limbah kelapa sawit ini menjadi sesuatu yang berguna atau bermanfaat dan memiliki nilai komersil. Pengelolaan limbah industri kelapa sawit sebaiknya menggunakan konsep zero emissions. Konsep zero emissions adalah konsep yang menerapkan sistem bahwa proses industri seharusnya tidak menghasilkan limbah dalam bentuk apapun karena limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bagi industri lain. Melalui proses penerapankonsep ini maka proses-proses industri akan menghemat sumber daya alam, memperbanyak jenis produk, menciptakan lapangan kerja lebih banyak serta mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Konsep zero emissions merupakan konsep yang harus mengeliminasi limbah agar industri menjadi zero waste. Hal ini merupakan perubahan revolusioner konsep industri yang dapat menjaga ekosistem. Dari sudut lingkungan, konsep zero emissions merupakan solusi akhir dari permasalahan pencemaran yang mengancam ekosistem baik skala kecil maupun skala besar. Selain itu, penggunaan maksimal bahan mentah yang dipakai dan sumber-sumber yang terperbaharui (renewable) menghasilkan keberlanjutan (sustainable) penggunaan sumber daya alam dan penghematan (efisiensi) terutama bagi limbah yang mempunyai nilai ekonomi. Berikut adalah perubahan konsep industri dari model linier menjadi konsep zero emissions.

Page 23: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

10 2.3 Jenis Limbah Kelapa Sawit A. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh PKS pada umumnya berupa janjang kosong (tandan kosong), cangkang dan lain-lain yang masih dapat bermanfaat. Sebagai sumber energi ketel pabrik dapat digunakan serat, janjang kosong dan cangkangnya. Sedangkan untuk pupuk dapat digunakan janjang kosong, abu janjang, limbah padat dan cair. Selain itu, limbah padat yang dihasilkan oleh PKS ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak yang karena berserat tinggi, nitrogen dan fosfor yang cukup tinggi yang baik bagi ternak. Diketahui pula bahwa serat janjang kosong ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pulp karena TBS mengandung 20% lebih crude fiber (serat kasar) yang dapat diperoleh melalui proses kimia. Batang kelapa sawir sendiri juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan perabot rumah, kayu rumah yang berkualitas cukup baik. Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan, seperti bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid (Aritonang, 1986; Pasaribu, et al., 1998 ; Utomo, et al., 1999) . Bungkil inti sawit mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding Iimbah lainnya dengan kandungan protein kasar 15% dan energi kasar 4.230 Kkal/kg (Ketaren, 1986) sehingga dapat berperan sebagai pakan penguat (konsentrat). 1. Pelepah Kelapa Sawit Pelepah kelapa sawit juga mempunyai kandungan nutrisi walaupun dalam jumlah kecil. Setiap pelepah kelapa sawit yang terpotong mempunyai

Page 24: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

11 kandungan 125 Kg N, 23 kg P2O5, 176 kg K2O dan 25 Kg MgO dalam tiap hektarnya selama setahun. Kandungan nutrisinya dalam persen adalah 0,5% N, 0,1% P2O5, 0,8% K2O dan 0,1% MgO. Susunan pelepah yang rapi dan berbentuk L pada lahan datar akan merangsang pertumbuhan akar serabut pada tumpukan pelepah tersebut. 2. Serat (Fiber) Pemanfaatan lain dari ampas serabut yakni sebagai mulsa di pembibitan kelapa sawit terutama di Main Nursery (MN). Ampas serabut diaplikasikan secara tipis di permukaan atas untuk mengurangi evaporasi tanah sehingga kelembaban tanah terjaga dan mengurangi pertumbuhan gulma di permukaan tanah polibag. 3. Janjangan Kosong Janjangan kosong atau yang biasa disebut EFB (empty fresh bunch) merupakan bekas TBS (tandan buah segar) yang berondolannya sudah lepas pada saat pengolahan di pabrik kelapa sawit. Dari setiap TBS yang diolah akan dihasilkan 20% janjangan kosong dari setiap berat TBS yang diolah. Janjangan kosong mempunyai rasio C/N sangat tinggi sehingga proses dekomposisi dan mineralisasi janjangan kosong dilapangan oleh mikroorganisme relatif lambat. Lamanya proses dekomposisi dan mineralisasi janjangan kosong seperti yang terlihat pada Tabel. Walaupun demikian janjangan kosong sangat kuat menyerap dan menyimpan air. Janjangan kosong dapat dijadikan sebagai mulsa untuk menahan air agar ketersediaan air bagi tanaman lebih terjamin terutama untuk kelapa sawit TBM (tanaman belum menghasilkan). Janjangan kosong juga mengandung

Page 25: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

12 nutrisi utama yang dibutuhkan kelapa sawit walaupun dalam jumlah yang sedikit. 4. Dried Decanter Solid Dried Decanter solid atau sering disebut dengan solid merupakan limbah padat pabrik kelapa sawit. Solid sebenarnya berasal dari mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan di pabrik kelapa sawit. Produksi basah solid sekitar 5% dan produksi solid kering sekitar 2 % dari berat total TBS yang diolah. 5. Pakan Ternak Pemanfaatan solid sebagai pakan ternak diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan pakan terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan produktivitas ternak. Rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) sapi milik petani di KabupatenKotawaringin Barat yang tidak diberi pakan solid jauh di bawah PBBH ternak yang diberi solid, yaitu hanya 250 g/ekor/ hari (Zulbardi et al. 1995). Hal ini disebabkan kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan, dalam hal ini rumput alam, relatif rendah. Sapi hanya dilepas di padang penggembalaan yang umumnya hanya ditumbuhi alang-alang tanpa diberi pakan tambahan (konsentrat). Solid sangat berpotensi sebagai sumber pakan lokal mengingat kandungan nutrisinya cukup memadai, jumlahnya melimpah, kontinuitas terjamin, terpusat pada satu tempat, murah karena dapat diminta secara cuma-cuma, dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.

Page 26: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

13 B. Limbah Cair Limbah cair PKS yang akan keluar dari proses pengolahan harus memiliki kualitas dan standar yang ditentukan keputusan menteri lingkungan hidup (22 oktober 1995) seperti berikut: Limbah cair industri pengolahan kelapa sawit yang akan ditinjau lebih lanjut mempunyai potensi untuk mencemarkan lingkungan karena mengandung parameter bermakna yang cukup tinggi. Dimana golongan parameter yang dapat digunakan sebagai tolok ukur penilaian kualitas air adalah sebagai berikut: BOD (Biological Oxygen Demand) yang merupakan kadar senyawa organik yang dapat dibiodegradasi dalam limbah cair. COD (Chemical Oxygen Demand) yang merupakan ukuran untuk senyawa organik yang dapat dibiodegradasi atau tidak. Total suspended solid atau padat antersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan - Total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksima l2 - atau lebih besar dari ukuran partikel koloid ,yang termasuk TSS adalah lumpur, tanahliat, logamoksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. pH adalah keasaman air atau limbah cair yang menenukan tingkat gangguan atau kehidupan dalam air. Limbah cair yang dihasilkan oleh PKS ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk mengingat kandungan hara yang terkandung di dalamnya dapat digunakan oleh

Page 27: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

14 tanaman sebagai sumber hara. Limbah cair ini mengandung unsur nitrogen, fosfor, kalium, magnesium dan calsium. Tekhnik aplikasi lahan telah banyak dikembangkan di beberapa negara. Pemilihan teknik aplikasi tergantung kepada kondisi topografi areal kebun. Ditjen PPHP, Dit. Pengolahan hasil Pertanian subdit Pengelolaan lingkungan menganjurkan teknik aplikasi sebagai berikut: 1. Teknik penyemprotan/ sprinkler. Limbah cair yang sudah diolah dengan PBAn dengan WPH selama 75-80 hari diaplikasikan ke areal tanaman kelapa sawit dengan penyemprotan/ sprinklerberputar atau dengan arah penyemprotan yang tetap. Sistem ini dipakai untuk lahan yang datar atau sedikit bergelombang, untuk mengurangi aliran permukaan dari limbah cair yang digunakan. Setelah penyaringan limbah kemudian dialirkan ke dalam bak air yang dilengkapi dengan pompa setrifugal yang dapat memompakan lumpur dan mengalirkannya ke areal melalui pipa PVC diameter 3”. Kelemahan sistem ini adalah sering tersumbatnya nozzle sprinkler oeh lumpur yang dikandung limbah cair tersebut. Disampping itu biaya pembangunan instalasi sistem sprinkler relatif mahal. 2. Sistem Flatbed atau teknik parit dan teras Sistem ini digunakan di lahan berombak-bergelombang dengan membuat konstruksi diantara baris pohon yang dihubungkan dengan saluran parit yang dapat mengalirkan limbah dari atas ke bawah dengan kemiringan tertentu. Sistem ini dibangun mengikuti kemiringan tanah. Teknik aplikasi limbah adalah dengan mengalirkan limbah (kadar BOD 3.500-5.000 mg/l), dari

Page 28: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

15 kolam limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi, berukuran 4m x 4m x 1m, ke parit sekunder (flatbed) berukuran 2,5m x 1,5m x 0,25m, yang dibuat setiap 2 baris tanaman. Sistem ini dapat dibangun secara manual atau dengan mekanis menggunakan back-hoe. Flatbed dibangun dengan kedalaman yang cukup dangkal. Limbah cair yang akan diaplikasi dipompakan melalui pipa ke atas atau ke dalam bak distribusi. Setelah penuh, lalu dibiarkan mengalir ke bawah dan masing-masing teras atau flatbed diisi sampai ke tempat yang paling rendah. Seperti pada gambar dibawah ini aplikasi tergantung kepada kecepatan alir, dan dapat dialirkan secara simultan melalui beberapa baris flatbed dalam areal tanaman. Dengan teknik pengaliran ini, secara periodik lumpur yang tertinggal pada flatbed dikuras agar tidak tertutup lumpur. C.Limbah Gas Limbah udara berasal dari pembakaran solar dari generating set dan pembakaran janjangan kosong dan cangkang di incenerator. Gas buangan ini dibuang ke udara terbuka. Umumnya limbah debu dan abu pembakaran janjang kosong dan cangkang sebelum dibuang bebas ke udara dikendalikan dengan pemasangan dust collector, untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi ± 25 meter dari permukaan tanah. Debu dari dust collector secara reguler ditampung dan dibuang ke lapangan untuk penimbunan daerah rendahan sekitar kebun.

Page 29: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

16 2.4 Kerangka Pikir Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan kuantitas produksi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan luasan lahan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Namun di sisi lain, kuantitas limbah pabrik kelapa sawit (PKS) yang dihasilkan dari proses pengolahan tandan buah segar (TBS) di PKS juga ikut meningkat. Hal ini membuat resiko pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh limbah PKS akan meningkat apabila limbah PKS tidak ditangani secara tepat dan optimal. Bobot limbah PKS yang harus dibuang ke lingkungan sebagai badan penerima akan semakin bertambah. Limbah PKS terdiri dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah gas umumnya telah ditangani di areal PKS sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah padat terdiri dari cangkang, serabut dan tandan kosong. Cangkang dan serabut umumnya digunakan sebagai bahan bakar boiler atau dijual kepada pihak lain, sementara tandan kosong dimanfaatkan di lahan perkebunan sebagai mulsa. Kandungan biomassa di dalam limbah padat yang dapat terurai secara alami membuat resiko pencemarannya terhadap lingkungan sangat kecil. Limbah cair harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan karena kandungan bahan-bahan organik di dalamnya yang berpotensi tinggi untuk mencemari lingkungan. Umumnya, limbah cair yang telah terolah dimanfaatkan untuk air irigasi dan penambah nutrisi tanah di lahan perkebunan. Selain itu, apabila telah memenuhi baku mutu limbah cair PKS yang telah ditetapkan

Page 30: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

17 pemerintah, maka limbah cair PKS dapat dibuang ke badan penerima seperti sungai dan danau. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai metode penanganan limbah PKS. Penanganan limbah di sini mencakup metode pengolahan dan metode pemanfaatan limbah PKS. Limbah PKS tidak hanya diolah hingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan atau dimanfaatkan sekedarnya saja sehingga terkesan tidak memiliki potensi pemanfaatan yang menonjol. Berbagai metode yang dikembangkan telah dapat mengolah limbah PKS dan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut terutama oleh pihak PKS sendiri, misalnya pengolahan limbah cair PKS menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi di PKS dan tandan kosong kelapa sawit dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat diaplikasikan di lahan perkebunan sebagai pengganti pupuk anorganik yang harganya semakin mahal.

Page 31: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

18 Kerangka Pemikiran PT.Surya Raya Lestari 2 Limbah Kelapa Sawit Dampak Negatif Limbah Kelapa Sawit Dampak Positif Limbah Kelapa Sawit Manfaat Limbah Kelapa Sawit Pengolahan Limbah Kelapa Sawit

Page 32: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di laksanakan di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat.Penelitian ini di laksnakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2019. Lokasi ini dipilih secara sengaja dengan pertimbangan pabrik PT. Surya Raya Lestari 2 kecamatan Budong-Budong merupakan sentra produksi Kelapa sawit. 3.2 Teknik Penentuan Informan 1. Populasi Populasi menurut Arikunto ( 2006:130), adalah keseluruhan subjek penelitian. Jadi populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2008:109)” sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki populasi “. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang di anggap mewakili populasi karna memiliki ciri atau karakteristik yang sama.

Page 33: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

20 3.3 Jenis Dan Sumber Data Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data berdsarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang di peroleh melalui proses wawancara secara langsung kepada petani yang melakukan usaha tani kakao dengan menggunakan daftar pertanyaan ( kuisioner) yang telah disediakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi data ini juga dapat ditemukan dngan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literature,artikel,serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data yang digunakan terdapat tiga tahap yaitu diantaranya : 1. Observasi Metode ini di gunakan dalam rangka mencari informasi tentang daerah penelitian, untuk mendapatkan gambaran umum daerah penelitian dan mengetahui aktivitas pengolahan limbah kelapa sawit.

Page 34: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

21 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancar. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pemamfaatan limbah kelapa sawit 3. Dokumentasi Dokumentasi pada penenlitian ini meliputi data sekunder daerah penelitian ini seperti jenis tanah monografi desa dan poto-poto yang dapat menunjang kegiatan penelitian. 3. 5 Deskriptif Kualitatih Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif karena peneliatian ini menggambarakan atau melukiskan fakta-fakta atau keadaan umum suatu wilayah. Penelitian dekriptif kualitatif adalah penelittian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau ssebagaimana adanya. 3.6 Defini Operasiaonal 1. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan industrinya termasuk padat karyaserta merupakan komoditas yang penting dan strategis. 2. Limbah kelapa Sawit Limbah adalah sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari pengolahan kelapa sawit. Berdasarkan tempat pembuatan limbah limbah

Page 35: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

22 kelapa sawit dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit. 3. Pengolahan Limbah kelapa sawit menghasilkan hasil sampingan berupa janjang kosong, solid basah, cengkang, serabut dan effluent yang menghasil;kan limbah cair dan limbah padat. 4. Dampak negative limbah kelapa sawit yaitu dapat menyebabkan bencana lingkungan apabila tidak dimamfaatkan dan dibuang dikolam terbuka karena akan melepaskan sejumlah besar gas metana dan gas berbahaya lainya ke udara yang menyebabkan terjadinya emisi gas rumah kaca serta dapat menimbulkan pencemaran air yang menggangu bahkan meracuni bota perairan dan akan minumbulkan bau. 5. Dampak positif limbah kelapa sawit yaitu dapat mendaur ulang limbah menjadi biogas yang dapat menghasilkan energy listrik yang saat ini banyak bergantung pada generator diesel dengan biaya yang mahal pada daerah tersebut selain itu juga dapat dijadikan pakan ternak, pembuatan sabun, bahan biodiesel, dan lain sebagianya.

Page 36: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

23 IV. KEADAAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Sejarah Perusahaan Sebagai salah satu perusahaan perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 35 tahun lalu, PT Astra Agro Lestari Tbk (perseroan) dapat dipandang sebagai role model dalam pengolahan perkebunan kelapa sawit. Selain itu, melalui model kemitraan dengan masyarakat baik Plasma maupun IGA (income Generating Activities), perseroan telah mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan panutan dan berkontribusi untuk pembangunan dan kesejahtraan bangsa. PT.Surya Raya Lestari II adalah program PIR SUS peralihan dari PTPN XVII tahun 1992.Sebelum pengembangan perkebunan kelapa sawit, dimamuju awal tahun 1980-an oleh PTPN XVII membuka lahan (Land clearing) untuk area perkebunan karet.Hal ini didasarkan atas kebijakan PIR-Trans untuk komoditi tanaman karet. Namun sebelum program PIR-Trans untuk tanmaan karet tersebut berjalan, PTPN VXII mengalami kendala sehingga pengolahan selanjutnya diambil alih oleh PT Astra Group. Dengan alasan tersebut, sehingga PT Astra tidak melanjutkan perkembangan perkebunan karet. Areal yang awalnya diperuntukkan untuk tanaman karet ditanami kelapa sawit,bahkan sebagian kebun karet yang telah diproduksi kini ditebangi dan digantikan dengan kelapa sawit yang akan dibagikan kepada petani Plasma.

Page 37: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

24 PT.Suryaraya Lestari II merupakan anak perusahaan dari PT.Astra Agro Lestari Tbk yang berlokasi di Desa Polohu Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat. Dengan wilayah ada 7 Desa Binaan Plasma, 22 Desa Binaan IGA (income Generating Activity) dan 12 Binaan Desa Swadaya sebagai mitra dan wilayah binaan dari petani meliputi kebun Plasma 4500 ha, kebun IGA 4537,15 ha, dan kebun Swadaya 4670 ha, dengan partisipan plasma 2250 KK, IGA 2549 KK, dan Swadaya 1987 KK. PT.Surya Raya Lestari II adalah salah satu dari lima anak perusahaan Astra Group yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah. Ke-5 perusahaan tersebut adalah PT.Suryaraya Lestari 1 dan II, PT.Pasangkayu, PT.Mamuang dan Letawa.Namun bedanya tiga anak perusahaan yang disebutkan hanya mempunyai inti sedangkan PT.Suryaraya Lestari I dan II masing-masing mempunyai inti dan plasma.PT.Suryaraya Lestari II memproduksi CPO (Crude Palm Oil). Crude Palm Oil adalah minyak kelapa sawit mentah yang berwarna kemerah-merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau proses pengempaan daging buah kelapa sawit. Selain itu, PT.Suryaraya Lestari II juga berkontribusi dibidang ekonomi,pendidikan,keagamaan, dan kesehatan untuk masyarakat sekitar. Contohnya perbaikan jalan, listrik gratis kemasyarakatan, sunattan massal, pelayanan kesehatan (pemeriksaan dan pengobatan), beasiswa kepada murid yng berpartisipasi, bantuan pembangunan atau rehabilitasi tempat ibadah dll.

Page 38: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

25 4.2 Visi dan Misi Perusahaan 4.2.1 Visi Menjadi Perusahaan Agribisnis yang paling produk Dan paling inovatif di dunia. 4.2.2 Misi Menjadi panutan dan konstribusi untuk pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

Page 39: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

26 4.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Sutroyo/Anwar S/RiyantoDriver BusSukamto Rian A.Kr. I Data Center Driver UmumSuradi NurdinMd. InstalasiSupriyonoMd. I Fasilitas & Um. Sugiyarto MarliaHolong M Kr.Fas./Umum Office BoyKabag. HRGA Gintoro MurjiahKr. I HR Kr. PersonaliaLisdaningsihM. Subkhi Ahmadi JumrianiKa.Tata Usaha Kabag Keuangan Kr. I Pembk & Pajak Guru SekolahFitrianikasirI Wayan Ngasih DumaerKr. I Gudang Central Helper Gud. CentralSudarman H Martinus IkhsanKabag Gudang Kr. I Gud. Pabrik Helper Gudang PabrikKr. I Pembelian BartholomeusPoedji Rahayu Abd. Rajab HS Krani KemitraanAst.Peny.Plas/Iga M I. Kemitraan RahmanMdr. KemitraanMdr. IGAMdr. Afd. Mdr. I.Afd. Mdr. Afd. SunariM I. Kemitraan Mdr. KemitraanYayat Ruhiyat Suyanta Dwiyono W SyarifuddinAdministratur Ka. Kebun Plasma Mdr. LA SukardiSarmanSofyan KamsalM. Nur. Ali Fadhil Musa Mdr. Kemitraan Pekerja LAAst.Peny.Plas/Iga M I. Kemitraan Mdr. IGAMdr. BibitanKrn. BibitanAbd. Hamid MursalimM I. Kemitraan Mdr. KemitraanAst.Peny.Plas/Iga Mdr I IGA Mdr. IGARiyonoAsst. Protan Koordinator HPTVerifikator Site Suryansah Emsi/M. AnwarMekanik 2 Helper MekanikTurochmat Miswar M. NasirMekanik I Mekanik 2 Helper Mekanik Pra Mekanik Syarifuddin SyamMd. OperasionalSusanto/Johnny EOprt. Alat BeratM. Nawir Fadli B. HasbiKa. Teknik Kabag. Opers. Md I. Operasional Oprt. Alat Berat Helper Alat BeratForemen Jl & Jemb MisranPekerja PompaSafri AzisKr. Workshop TeknikM. Rokim Jarkoni/RusliMd. 1 Transport Md. Transport Driver teknikAnwar S/Basir SanSPV. Proses Op. Proses Pekerja GradingLuthfan Bagus S Sumardi ThembaAsst. Proses SPV. Electrical Fitter ElectricalAbd. Wahid/Wahyu G.SPV. Proses Kr. WeigbrightYayat Ruhiyat Irfan Ardhi Eko SaryantoAdministratur Ka. Pabrik Asst. Proses Urbanus MetuSyarifuddin SPV. Mecanical Fitter MecanicalAsst. Maintenance Faesal M Wahyu HidayatKa. Laboratorium Analys Lab Laboran Lab. PabAsst. Proses H. Sri Utami Dedi YansonKrn. I Adm. Pabrik Kr. Adm. PabrikAgustinus PJendri KRBoiler Chargement Op. BoilerMakmur ArifinAsst. SHE Kr. I Produksi TeritorialSilmi N AchmadCDO Senior CDO Ka. Satpam Ka. ReguSuraji SatpamKr. CDO Milka E./RitasbiJaparin/Dedi LuterAntonius A./HambaliEdy Purnomo./M. AnasAbd. Gafur/SubhanEko PurnomoSamsul. A/Rizal DKUpdating : CDOSHEKaryawan Tetap 187 : HRGAKaryawan Lepas Harian 0 : PMSIGALASPVAdministratur KTU HRGAJumlah KaryawanDisahkan, Di Periksa, Dibuat,= Income Generating Actuating= Land Application= Supervisor= Community Development Officer Agst. 2016= Safety, Health & Environment= Human Resource & General Asset= Plant Management SystemYayat Ruhiyat M. Subkhi Holong ManullangSTUKTUR ORGANISASI PT. SURYARAYA LESTARI II Edisi / Revisi 1 / 3 Berlaku EfektifDOKUMEN UMUM INTERNAL No. Dokumen DOC-PKS/HR-01 Halaman 1 dari 1

Page 40: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

27 4.2.4 Tugas dan Tanggungjawab Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap jabatan pada stuktur organisasi menurut data bagian kantor pabrik minyak kelapa sawit PT. Surya Raya Lestari, pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan jabatan pada struktur organisasi adalah sebagai brikut: 1. Factory coordinator sebagai perangcangan sekaligus menentukan arah perusahaan ,para exsekutif ini bermain pada rana strategi dan rencana perusahaan. 2. Manajer pabrik. a. Pemimpin pelaksanaan tugas-tugas produksi, lapangan dan kegiatan administrasi. b. Mengatur, mengawasi, dan memberikan petunjuk kepada asisten dalam pelaksanaan tugas dilapangan c. Senantiasa melaksanakan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. d. Secara priodik berkewajiban untuk langsun mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiantan kegiatan dilapangan, pabrik dan bagian bagia lainnya. e. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pengeluaran dan pemakaian uang dari pabrik yang dipimpinnya sesuai dengan ketentuan dan peraturasn yang berlaku. 3. Asisten Mill Head (departemen PKS) a. Melakukan pengawasan atau penerimaan bahan baku yang berasal dari suplayer

Page 41: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

28 b. Menjaga dan memelihara perawatan mesin-mesin dan membuat laporan serta mempersiapkan jadwal pemeliharaannya yang efektif. c. Bertanggung jawab atas keaamana pabrik dan seluru asset yang terdapat dilingkungannya. d. Melakukan pemeriksaan hasil produksi dan persediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses pengolahan sesuai standar yang berlaku. e. Memberi petunjuk dalam pelaksanaan pengolahan . f. Mengendalikan proses pengolahan untuk mencapai hasil yang sebaik baiknya. g. Membuat laporan kerja harian menyangkut penerimaan bahan baku, pemeliharaan mesin, pengolahan dan mutu produksi yang dilhasilkan 4. SHE Manager a. SHE Maneger harus memastikan bahwa perusahaan secra efektif melaksanakan program k3. Karena itulah, dalam prakteknya,manager harus mengecek prinsip plan, do, check, dan act berjalan secara efektif. Selain itu,manager juga harus mengintregrasikan prinsip k3 ini ke dalam praktek manajemen standar perusahaan. b. Tujuan utama pelaksanaan semua program k3 dalam perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sistem k3 bekerja dengan baik. c. SHE Manejer bukan hanya memastikan kontrol yang dapat untuk tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja, namun juga mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang yang

Page 42: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

29 kompoten, budaya berkontribusi dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman. d. Untuk mengelola program k3 secra efektif, manager harus melibatkan semua unsur dalam perusahaan. Penting diingat, bahwa kesuksesan pelaksanaan program k3 ini hanya dapat dilakukan bersama semua orrang. Melibatkannya secra efektif akan membuat proses pelaksanaannya menjadi lebih dinamis dan konstruktif.

Page 43: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

30 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Bentuk Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit Oleh Pihak Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 Di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah. Sektor kelapa sawit memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam mekanisme pembangunan bersih ( Clean Development Mechanisme CDM ) dan memperoleh sumber pendapatan baru . Jumlah biomassa yang besar yang di produksi perkebunan kelapa sawit menyediakan sumberdaya unttuk menggantikan bahan bakar fosil, sehingga menurunkan emisi gas karbondioksida (CO2). Emisi gas metana (CH4) dari kolam pengolahan limbah cair dapat di cegah dengan menggunakan tangki biogas tertutup untuk mengolah limbah pengoahan minyak kelapa sawit ( Palm Oil Mill Effuents – POME). Proses ini akan menghasilkan energi dan juga sertifikat penurunan emisi ( Certified Emission Reduction –CER) Selain Keuntungan Finansial dari penjualan CER, CDM, juga membawa mamfaat bagi lingkungan. Mamfaat lingkungan yaitu penggunaan sumberdaya dengan lebih baik karena limbah bisa digunakan sebagai bahan bakar. Sistem biogas tangki tertutup juga akan meningkatkan kualitas limbah yang lebih baik di bandingkan dengan sistem kolam tradisional sehingga meningkatkan kualitas lingkungan ekologi pada sungai. Mamfaat yang lebih jauh adalah penggunaan POME dan cangkang kelapa sawit ( Empty Fruit Bunches-EFB ) akan menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi bisa dijual sebagai bahan bakar ke industri atau stasiun pembangkit listrik. Dalam hal ini, energi bisa menjadi produk baru dari sektor kelapa sawit dan berperan secara signifikan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Page 44: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

31 Bentuk pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit oleh pihak pabrik kelapa sawit pt. Surya raya lestari 2 di Desa Babana Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah. 1. Pembangkit Listrik Selama ini limbah pelepah kelapa sawit banyak yang dibiarkan. Kalaupun digunakan, biasanya hanya untuk pupuk dengan cara dibakar. Padahal limbah padat kelapa sawit dapat menghasilkan uap yang dapat dijadikan sumber energi. Seperti yang dilakukan oleh pihak PT surya raya lestari 2 di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah. Cangkang buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif (alternative fuel oil) pada boiler dan power generation. Nilai energi panas (calofiric value) dari TKKS sebagai bahan bakar generator listrik dapat mencapai 18 796 kJ kg-1, maka energi yang dihasilkan dapat dikonversikan menjadi listrik dengan jumlah yang cukup signifikan. Sebagai ilustrasi, sebuah PKS dengan kapasitas 200 ribu ton TBS tahun-1 menghasilkan 44 ribu ton TKKS (kadar air 65%) yang mampu membangkitkan energi ekuivalen dengan 2.3 Mwe (megawatt-electric) pada tingkat efisiensi konversi 25%. Potensi biogas yang dapat dihasilkan dari pengolahan limbah cair juga sangat tinggi. Dari 600-700 kg limbah cair dapat diproduksi sekitar 20 m3 biogas. Dengan mengacu pada data produksi kelapa sawit tahun 2004, limbah cair yang dihasilkan diperkirakan mencapai 37 633 juta ton. Limbah ini bisa menghasilkan biogas mencapai 1 075 juta m3. Jika nilai kalor biogas rata-rata

Page 45: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

32 berkisar antara 4 700-6 000 kkal m-3 atau 20-24 MJ m-3, setara dengan 516 ribu ton gas LPG; 559 juta liter solar; 665.5 juta liter minyak tanah; atau 5 052.5 MWh listrik. Potensi limbah cair sebagai penghasil listrik sudah dikembangkan di PT Surya Raya Lesatari 2 sejak tahun 2009 melalui program Small Renewable Energi Programme (SREP). Salah satu energi terbarukan yang dikembangkan dalam program ini adalah mengolah limbah cair PKS menjadi biogas. Apabila, pembangkit listrik biogas ini menggantikan bahan bakar diesel tingkat efisiensi lebih tinggi karena biaya produksi biogas ini sebesar Rp 200 per kWh. Sedangkan, pemakaian minyak diesel untuk energi listrik di pabrik menghabiskan biaya Rp 3.000 per kWh. Sekarang ini rata-rata pembelian oleh PLN sekitar Rp 975 per Kwh di Sumatera dan di Kalimantan Rp 1.170 per Kwh. 2. Briket Arang PT. Surya Raya Lestari 2 telah mampu merancang bangun paket teknologi untuk produksi briket arang, baik TKKS maupun cangkang buah kelapa sawit. Karena sifat bahan berbeda, bahan TKKS memerlukan tungku tipe vertikal, sedang untuk cangkang diperlukan tungku horizontal guna menghasilkan arang bermutu tinggi (Nilai Kalor > 5 000 kal/g). Proses pembriketan dapat dilakukan dengan mesin pembriket tipe ulir dengan kapasitas 1 ton hari-1. Mesin ini menghasilkan briket arang berbentuk silinder dengan diameter 5 cm dan panjang 10-30 cm sesuai dengan ukuran briket arang komersial dari serbuk gergaji. Keunggulan produk arang ini antara lain permukaannya halus dan tidak

Page 46: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

33 meninggalkan warna hitam bila dipegang. Briket arang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula, dan farmasi. Adapun hasil perhitungan harga pokok produksi, untuk memproduksi briket dengan kapasitas 150 kg briket per hari adalah Rp 830/Kg dengan harga jual yang dapat ditawarkan kepada konsumen sebesar Rp. 1300/Kg,- (Papilo, 2012). Sedangkan harga briket arang kayu di pasar swalayan dijual dengan harga Rp 12.000/2,5 kg. cangkan buah kelapa sawit merupakan turunan dari Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang kalau diolah dapat berfungsi sebagai bahan bakar untuk pengganti BBM. Biasanya cangkang ini digunakan untuk briket sejenis briket batubara. Cangkang sawit memiliki potensi yang cukup besar jika dimanfaatkan sebagai bahan bakar karena nilai kalor yang dimilikinya cukup tinggi, sekelas dengan batubara jenis lignit. penggunaan biomassa cangkang sawit di industri karet ternyata mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2) dan abu yang dihasilkan masing- masing sebesar 22,8 % dan 62 %. Namun selain dampak positif, penggunaan cangkang sawit ternyata memberikan dampak negatif karena menyebabkan peralatan menjadi cepat rusak. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan karena sifat asam gas hasil pembakaran cangkang sawit tersebut.

Page 47: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

34 3. Pakan ternak Bahan pakan ternak dari limbah perkebunan kelapa sawit dapat diproduksi antara lain dari bungkil inti sawit dan pelepah serta daun. Bungkil inti sawit atau Palm Kernel Meal (PKM) adalah ampas dari proses pembuatan minyak sawit mentah. Sementara jenis pakan ternak dari sawit lainnya adalah Palm Kernel Expeller (PKE) yang merupakan limbah inti sawit (palm kernel) yang telah diperas minyaknya untuk menghasilkan palm kernel oil (PKO). Kernel Expeller (PKE) diolah menjadi bubuk dengan harga Rp 800.000 per ton dan dapat dimanfaatkan sebagai pencampur makanan ternak, khususnya sapi perah. Limbah padat kelapa sawit berpotensi sebagai sumber pakan ternak limbah padat kelapa sawit mengandung: bahan kering 81.56%; protein kasar 12.63%; serat kasar 9.98%; lemak kasar 7.12%; kalsium 0.03%; fosfor 0.003%; dan energi 154.0 kal 100 g-1. Sedangkan hasil analisis terhadap berbagai jenis rumput yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat menunjukkan bahwa rumput tersebut mengandung: bahan kering 83.15%, protein kasar 7.27%, karbohidrat 14.32%, lemak Pemberian limbah padat kelapa sawit dalam bentuk segar secara ad libitum kepada sapi PO jantan memberikan pertambahan bobot badan harian (PBBH) 770 g ekor-1 hari-1, sedangkan rata-rata PBBH sapi yang diberi pakan rumput alami hanya 250 g ekor-1 hari-1.Pada domba, pemberian limbah padat 1% dari bobot badan, baik dalam bentuk segar, complete feed block (CFB) tanpa fermentasi maupun CFB fermentasi masing-masing memberikan PBBH 45, 64, dan 83 g ekor-1 hari-1. Pada uji preferensi terhadap 25 ekor sapi Madura, limbah padat kelapa sawit pada

Page 48: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

35 akhirnya sangat disukai, namun perlu waktu adaptasi 4−5 hari. Pakan sapi dari kebun sawit lebih murah dibandingkan pakan sapi biasa. Mengandalkan bahan yang tersedia di kebun sawit, seperti pelepah daun sawit harganya hanya Rp 800 – Rp 1.200/kg. Dalam sehari, untuk mencukupi kebutuhan pakan sapi yang sekitar 10-15 kg/ekor akan menghabiskan biaya sekitar Rp12 ribu/ekor, dengan penggunaan pakan umumnya menghabiskan Rp15 ribu Rp20 ribu/ekor/hari. Dengan pakan ini, average daily gain (ADG)-nya (rata- rata pertambahan bobot badan) sekitar 0,8 - 1 kg. Limbah padat kelapa sawit Limbah padat berupa TKKS umumnya dapat di manfaatkan kembali di lahan perkebunan kelapa sawit untuk di jadikan pupuk kompos. Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai alternatif pupuk organik juga dapat menghemat penggunaan pupuk sintesis sampai dengan 50% total biaya investasi produksi kompos dari TKKS sekitar Rp 4 miliar untuk Pks dengan kapasitas 30 t TBS / jam. Dan limbah pabrik kelapa sawit yakni cangkang dapat di jadikan sebagai biobriket. Namun sebagian orang menganggap briket adalah sebuah arang.biobriket adalah bahan bakar padat dan terbuat dari sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami proses pemampaatan dengan daya tekan tertentu. Biobriket tidaklah indektik dengan bahan bakar karena definisi biobriket adalah suatu bahan yang berupa serbuk potongan yang dipress dengan suatu alat. Pabrik kelapa sawit dapat memanfaatkan hal di atas untuk menambah nialai ekonomi serta dapat menjaga lingkungan.

Page 49: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

36 Keunggulan briket sebagai berikut: 1. Asap tidak terlalu tebal 2. Tidak berbau 3. Tidak mencemari udara 4. Panas yang tinggi dan continou, baik untuk pembakaran yang lama 5. Tidak memiliki resiko meledak ataupun terbakar seperti minyak makan atau gas elpiji 6. Sumber briket arang yang berlimpah 7. Ramah lingkungan 8. Hemat dan Ekonomis 9. Aman dan ramah lingkungan 10. Tahan Lama 11. Cocok untuk Usaha Kuliner. Limbah cair kelapa sawit Limbah cair pengolahan kelapa sawit mengandung unsur hara yang tinggi seperti N, P, K, Mg, dan Ca, sehingga limbah cair tersebut berpeluan untuk di gunakan sumber hara bagi tanaman kelapa sawit, di samping itu memberikan kelembapan tanah juga dapat meningkatkan sifat fisik-kimia tanah serta dapat meningkatkan status hara tanah. Cocok untuk di aplikasikan kekebun untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, yamg sebelumnya memakai pupuk kimia hambir 100% sekarang dengan adanya aplikasi libah cair kekebun dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia yang tadinya 100% persen sekarang tinggal 40% saja

Page 50: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

37 4. Pemanfaatan Tandan kosong Pembuatan kompos juga berpengaruh pada penambahan berbagai macam activator. PT. Surya Raya Lestari 2 Mengaplikasikan pembuatan kompos dengan penambahan activator EM-4 dan mencampurkannya dengan variasi bahan yang beragam berupa pupuk kandang, dedak air sumur, air kelapa dan TKKS. Berdasarkan hasil pengamatan tekstur dan hasil pengomposan serta hasil pengaplikasian terhadap tanaman cabe dan jagung, diketahui bahwa kompos dengan komposisi pupuk kandang 0,5 kg, dedak 0,5 kg, air sumur 2 liter, air kelapa 0,1 liter, EM-4 0,1 liter, TKKS 10 kg adalah kompos terbaik karena memenuhi dan bahkan melebihi standar kompos SNI 19-7030-2004 tentang kandungan N total 0,40% dan P total 0,1%, sedangkan dari hasil pengujian laboratorium terhadap kompos C menunjukkan bahwa kandungan N total 0,2725% dan P 1,30%. Dan pengaplikasian yang dilakukan juga dibandingkan tanaman cabe dan jagung yang diberi pupuk kompos TKKS adalah lebih berat dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk yang lain. Selain itu, pembuatan kompos dari TKKS sendiri juga dapat menggunakan penambahan media jamur. Pada penelitian yang dilakukan Venny dan Lia menggunakan media jamur merang (volvariella volvacea) dengan penambahan aktivator EM-4 guna meningkatkan kadar N, P dan K serta menurunkan kadar C setelah terjadi proses pengomposan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan TKKS sisa media jamur merang semakin meningkat pula kadar N, P dan K dalam kompos. Kadar N mengalami kenaikan sebesar 48,84%, P sebesar 44,16% dan K sebesar 64.15%. dan penurunan kadar C paling

Page 51: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

38 optimal yaitu pada variable 10% w/w bibit jamur merang dengan penambahan EM-4 10 ml. Dan dari hasil penelitian juga disimpulkan bahwa jika pupuk ini diaplikasikan pada tanaman, tanaman akan lebih tahan terhadap hama dan penyakit karena pupuk ini mengandung Streptomyces yang mengeluarkan enzim stresptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan, actinomycets yang dapat menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan menghancurkan kitin yaitu zat esensial untuk pertumbuhannya. Selain itu pupuk ini mengandung bakteri fotosintetik yang dapat mensintesis senyawa nitrogen, gula dan substansi bioaktif lainnya yang dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan, Yeast/ragi dimana substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar pada tanaman. Limbah TKKS yang bersifat organik mempunyai kandungan unsur N 1.5%, P 0.5%, K 7.3% dan Mg 0.9% mempunyai potensi cukup besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai substitusi pupuk dengan mengaplikasikan limbah diatas tanah sekitar gawangan tanaman kelapa sawit. Pemanfaatan limbah TKKS ini dinilai PT.REA Kaltim Plantations sangat efisien dan dapat mereduksi biaya pembelian pupuk organik sampai 60% dengan hasil Tandan Buah Segar (TBS) yang optimum. Dari pemanfaatan tersebut biaya produksi TBS dapat dikurangi secara signifikan dan permasalahan lingkungan yang timbul pada pabrik kelapa sawit dapat diatasi tanpa mengeluarkan biaya bahkan dapat mendapatkan keuntungan dari segi biaya.

Page 52: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

39 Pengaplikasian pupuk TKKS juga sangat memperhatikan keadaan sifat tanah. Pada penelitian ini dilakukan penelitian terhhadap tanah jenis sulfaquent. Tanah jenis sulfaquent memiliki prospek untuk pengembangan areal tanaman padi apabila dikelola dengan baik. Adanya keterbatasan dari jenis lahan ini, maka penggunaan biomassa chromolaena odorata dan kompos tandan kosong sawit menjadi alternative untuk mengatasi masalah di tanah jenis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan biomassa chromolaena odorata dan kompos tandan kosong sawit terhadap sifat tanah sulfaquent (pH dan pelumpuran tanah) serta pertumbuhan tanaman padi (tinggi tanaman dan jumlah klorofil). Metode eksperimen lapangan dalam bentuk faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL),yang terdiri dari dua faktor digunakan dalam percobaan ini. Faktor pertama yaitu aplikasi biomassa chromolaena odorata sebanyak 3 taraf, yaitu c1 = kontrol, c2 = 25 gram/polibag, dan c3 = 50 gram/polibag. Faktor kedua yaitu kompos tandan kosong kelapa sawit (t) dengan dosis t1= kontrol, t2=25 gram/polibag, dan t3 = 50 gram/polibag, sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan c3t2 berpengaruh nyata terhadap pH tanah yaitu sebesar 6,22; perlakuan c2 berpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil yaitu 39,52 unit. Aplikasi chromolaena odorata dan tandan kosong sawit tidak berpengaruh terhadap pelumpuran, tinggi tanaman, dan berat gabah, namun perlakuan c3t2 memberikan nilai rerata indeks pelumpuran (IP) sebesar 17,92 %, dan perlakuan c1t1 menghasilkan nilai rerata tinggi tanaman sebesar 90,03 cm, serta perlakuan c3t3 menghasilkan berat gabah tertinggi yaitu 71,3 gram/rumpun.

Page 53: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

40 5.2 Bentuk Partisipasi Perusahaan PT. Surya Raya Lestari 2 Terhapat Masyarakat Di Sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Surya Raya Lestari 2 Partisipasi dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk memastikan hubungan antara masyarakat yang ada disekitar perusahaan agar terjalin hubungan yang baik. Menumbuhkan inovasi dan kreativitas para masyarakat, permaslahan akan cepat terselesaikan dan menumbuhkan kesadaran dalam menaati kebijkan perusahaan serta masyarakat percaya terhadap terhadap semua anggota perusahaan. 1. Pemberdayaan Masyarakat Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban suatu perusahaan perusahaan untuk melindungi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dimana perusahaan tersebut berada. Setiap perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitasn lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,sosial,dan lingkungan. PT. Surya Raya Lestari 2 sebagai peusahaan perkebunan dan industry ( Crude Palm Oil) bertekat menjadi perusahaan agribisnis panutan yang ramah lingkungan dengan memahami pentingnya tanggung jawab sosial akibat dari proses bisnis peusahaan. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan melalui penerapan sistem “ Astra Friendly Company “ dengan melakukan program-program Comminiy Development yang berkesinambungan untuk menjalin

Page 54: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

41 hubungan baik dengan seluruh stakeholder (pemegang saham,karyawan,pelanggan supplier,masyarakat,lingkungan dan pemerintah) Adapun program pemberdayaan yang diberikan oleh PT. Surya Raya Lestari 2 kepada masyarakat adalah: a. Pemberian Modal PT. Surya Raya Lestari 2 memberdayakan masyarakat dengan cara pemberian modal kepada masyrakat setempat melalui sistem kerja yang dibuat oleh perusahaan bernama LKM Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Lembaga keungan mikro yang dibuat sebagai program CSR PT. Surya Raya Lestari 2 yang merupakan komponen tidak terpisahkan dari program besar Income Generation Actifiy. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejatraan masyarakat. LKM yang berbada hukum koperasi melakuakan upaya-upaya menyejatrakan masyarakat dengan berbagai macam program seperti pembiayaan infrastruktur pertanian,pupuk,herbisida, dan saprotan lainnya. Selain pembiayaan ,LKM juga berupa pembangun minat dan partisipasi petani dalam menabung dan merencanakan keuangan usaha tani. Basa dikatan bahwa program LKM ini merupakan modal yang disediakan perusaaan untuk para petani yang bergabung dalam perusahaan jika ada sewaktu-waktu membutuhkan keperluan mendesak maka bsa langsung mengambil atau menghubungi pihak yang berada pada LKM tersebut. Dengan melampirtkan formulir yang telah di siapkan pihak perusahaan dan foto kopi KTP, atau melampirkan data kelompok tani jika yang mengambik adalah kelompok namun juga biasa sebagai invidu. Dengan adanya

Page 55: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

42 LKM yang bergerak dalam bidang koperasi sebagian masyarakat merasa terbantu. Suwadaya / kemitraan Program swadya adalah program yang terjadi dikarenakan petani memiliki bibit sendiri, atau membeli bibit sendiri untuk dikelolah, namun petani yang memiliki bibit sendiri tidak menutup kemungkinan tidak memiliki kaitana kepada PT. Surya Raya Lestari 2. Dikarenakan bibit yang dikelolah akan dilihat terlebih dahulu apakah bibit yang dimiliki petani baik, kurang abaik atau buruk, sehingga swadaya diberikan kepada masyarakat yang memiliki modal bibit sendiri namun tetap mendapatkan perhatian dari perusahaan unruk mengontrol bibit yang dimiliki. b. Pembuatan infrastruktur Infrastruktur merupakan salah satu yang terpenting dalam bagi setiap pelaku usaha perkebunan di bumi pertiwi. Infrastruktur yanag utama bagi perkebunan adalah jalan didalam kebun serta pembuatan bak penampungan air bersih. Jalan kebun Kondisi jalan buruk, bahkan kadang bebrbukit mengakibatkan proses transportasi pemeliharaan tanaman, pemupukan, dan pengangkutan hasil panen menjadi sulit.infrastruktur yang baik dibutuhkan agar arus transportasi buah dari TPH sampai ke pabrik dapat berjalan lancar pada kondisi apapun. Infrstruktur jalan dan bak penampungan air bersih Infrastruktur menjadi penentu bagi jalur-jalur produksi agar dihasilkan produk-produk unggulan di suatu daerah. Dan penampungan bak air bersih untuk

Page 56: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

43 masyarakat dapat di gunakan dalam keperluan sehari-hari 1. Jalan Kerusakan jalan-jalan di kawasan sentrasentra produksi kelapa sawit di mamuju tengah tidak saja merisaukan pelaku usaha, tetapi tetapi juga mengancam daya saing industri sawit di masa depan. Infrastruktur jalan sejauh ini masih menjadi andalan prasarana transportasi kelapa sawit, seperti tandan buah segar(TBS). 2. Bak penampungan air bersih Bak penapungan air ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar pabrik untuk kepentingan sehari-hari seperti mandi, mencuci, air minum, dan sebagainya.

Page 57: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

44 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT.Surya Raya Lestari 2 di Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Manfaat limba kelapa sawit limbah berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan cangkang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomasa (PLT Biomassa) dan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dengan berbagai proses. 2. Bentuk partisipasi Perusahaan PT.Surya Raya Lestari 2 terhadap masyarakat yang ada di sekitaran perusahaan tersbut sangatlah membantu perekenomian keluarga dan menambah pendapatan perkapital dalam keluarga yang dulunya tidak punya pekerjaan dengan adanya perusahaan tersunt sangatlah membantu mereka karena denagan adanya perushaan tersbut dia bisa bekerja di tempat itu atau juga bisa membantu untuk mengumpulkan limbah dari kelapa sawait tersebut untuk di jual seperti halnya pelepah dari kelapa sawit itu sendiri di jadikan sapu iju dan setelah itu bisa di jual di pasar tradisional dengan harga Rp.10.000-15.000. B. Saran Adapun saran dari penelitian yang dilakukan di PT. Surya Raya Lestari 2 di Desa Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah adalah sebai berikut: 1. Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa bagaimana parbrik kelapa sawit harus memanfaatkan limbah industrinya dengan sebaik-

Page 58: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

45 baiknya,agar dapat menciptakan nilai tambah untuk pabrik itu sendiri dari pengolahan limbah industri

Page 59: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

46 DAPTAR PUSTAKA Eko ,Priyanto ( 2013 ) Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Tersedia Di Snkn1 Blogspot.Com2013/05/Limbah-Pabrik-Kelapa-Sawit. Parlina, (2013). Limbah Perkebunan dan Industri Kelapa Sawit Di Indonesia. Prabowo, Putra Agung. 2014 Kelap Sawit Indonesia Digdaya Bogor : Tersedia Di Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institute Pertaian Bogor. Widyatmoko, Kurnia Aji ( 2013 ) Mamfaat Limbah Kelapa Sawit. Tersedia Di Kurniaajiwidyatmoko.Blogspot.Com/2013/04/Penanganan Limbah Kelapa Sawit. William. 2011. LimbahKelapa Sawit ( Williamzeva.blogspot.com/2011/01/limbah kelapa sawit. Diunduh 8 April 2015. Santoso, Avit ( 2013) Mamfaat Limbah Kelapa Sawit.Tersedia Di Kripikkampus.Blogspot.Com/2013/02/Mamfaat Limbah Kelapa Sawit Elly Kurniati,2008.” Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Arang Aktif.” Jurusan Teknik Kimia FTI, Upn” Veteran “ Jawa Timur Departemen Pertanian, (2006), Pedoman Pengolahan Limbah Industri Kelapa Sawit, Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Jakarta Kardila. 2011. Karesteristik Ari Limbah industry Minyak Kelapa Sawit. Surabaya: Industri Teknologi Sepuluh Nopember Ditjen PPHP Departemen Pertanian. 2006. Pengolahan Hasil Limbah Industri Kelapa Sawit. Subdit Pengolahan Lingkungan Direktorah Pengolahan Hasil Pertanian Ditjen PPHP. Jakarta Irvan, Hulman.2009.Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis Guiennensis Jacq.) Disungai Pinang Estate, Pt Bina Sains Cemerlang, MinamasPlantation, Sime Darby Group Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Bogor : Departemen Agronomi dan Holtikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Aritonang, D. 1986. Perkebunan Kelapa Sawit, Sumber Pakan Ternak di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 4 : 93.

Page 60: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

47 Lampiran 1. Peta Lokasi

Page 61: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

48 Lampiran 2. Dokumentasi Perusahaan Gambar 1. Kantor dan Pabrik Kelapa Sawit

Page 62: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

49 Gambar 2. Proses Penginputan Gambar 3. Proses Pemeriksaan Data

Page 63: STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI DESA …

RIWAYAT HIDUP

MUHAMMAD JORGIE FERGUSON 105960207015

Lahir Salugatta, pada tanggal 04 Juni 1997. Penulis

merupakan anak ke dua dari empat bersaudara yang

merupakan anak dari pasangan Supriyono dan Enda.

Tengah dan berhasil menyelesaikan Sekolah Dasar pada tahun 2009, setelah tamat

dari Sekolah Dasar (SD) penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Budong-

budong dan tamat pada tahun 2012. Kemudian pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SMK Prima Karya Kabupaten Mamuju Tengah dan

tamat pada tahun 2015.

Selepas tamat dari Sekolah Menengah Atas pada tahun 2015, penulis

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Swasta yaitu Universitas

Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dengan program Studi Agribisnis pada

Fakultas Pertanian.Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di PT.

Astra Agro Lestari 2 Budong-budong Kecamatan Budong-budong Kabupaten

Mamuju Tengah dan KKP (Kuliah Kerja Profesi) di Desa Ko’mara Kecamatan

Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar selama 2 bulan pada semester ganjil

2017/2018.

Negeri 2 Budong-budong Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 2003 di SD