41
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA NY. K DI DESA MENDUNGSARI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: MOHAMMAD AHSANUL FATWA INDRA KUSUMA NIM. P.10038 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K

DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA NY. K

DI DESA MENDUNGSARI KECAMATAN GONDANGREJO

KABUPATEN KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH:

MOHAMMAD AHSANUL FATWA INDRA KUSUMA

NIM. P.10038

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K

DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA NY. K

DI DESA MENDUNGSARI KECAMATAN GONDANGREJO

KABUPATEN KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

MOHAMMAD AHSANUL FATWA INDRA KUSUMA

NIM. P.10038

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Mohammad Ahsanul Fatwa Indra Kusuma

Nim : P. 10038

Proram Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

NY. K DENGAN DIABETES MELLITUS PADA

KELUARGA NY. K DI DESA MENDUNGSARI

KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

KARANGANYAR.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

Mohammad Ahsanul Fatwa Indra Kusuma

NIM P.10038

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Mohammad Ahsanul Fatwa Indra Kusuma

NIM : P. 10038

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K

DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA

NY. K DI DESA MENDUNGSARI KECAMATAN

GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR.

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Senin / 27 Mei 2013

Pembimbing : Nurma Rahmawati, S. Kep., Ns (……………………..)

NIK . 201186076

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

iv

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K

DENGAN DIABETES MELLITUS PADA KELUARGA NY. K DI DESA

MENDUNGSARI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN

KARANGANYAR”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat membina ilmu di STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan, yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKES Kusuma Husada Surakarta.

3. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

vi

4. Amalia Agustin, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji III yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Progam Studi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi, doa dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKES Kusuma

Husada Surakarta, teman-teman di kos sobri dan berbagai pihak yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan

spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 6

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 7

BAB II LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga ......................................................... 8

B. Pengkajian ........................................................................... 9

C. Analisa Data Keperawatan .................................................. 12

D. Perencanaan Keperawatan .................................................. 13

E. Implementasi Keperawatan ................................................. 14

F. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 16

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 17

B. Simpulan ............................................................................. 28

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus

Lampiran 3 Loog Book Kegiatan Harian

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5 Lembar Konsultasi

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Paradigma keperawatan konsep sehat sakit memandang bentuk

pelayanan keperawatan diberikan selama rentang sehat dan sakit. Status

kesehatan digambarkan mulai sehat normal, sehat sekali dan sejahtera,

sebagai status sehat yang paling tinggi. Batasan sehat yaitu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari

penyakit atau kelemahan (WHO dalam Hidayat, 2008). Karakteristik sehat

antara lain, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu

sebagai manusia, dan memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks

lingkungan, baik secara internal maupun eksternal dan memiliki hidup yang

kreatif dan produktif (Hidayat, 2008). Sakit pada dasarnya keadaan

terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara

keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri

manusia, atau bisa dikatakan sebagai gangguan fungsi yang normal di mana

individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis

dan adaptasi sosial (Parson dalam Hidayat, 2008).

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang

ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh

kekurangan hormon insulin (Darmono dalam Hasdianah, 2012).

1

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

2

Diabetus mellitus adalah suatu penyakit yang kronis disebabkan oleh

gangguan metabolisme Hypeglycaemie yang berhubungan dengan insulin

dalam badan (Murwani, 2009 ). Seseorang dapat dikatakan menderita

Diabetes mellitus apabila mempunyai tiga gejala antara lain yang pertama

Keluhan “trias” meliputi banyak minum, banyak kencing, dan penurunan

berat badan yang tidak jelas sebabnya. Yang kedua, kadar glukosa darah

pada waktu puasa lebih dari 126 mg/dl. Yang ketiga, kadar glukosa darah

dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl. Dikarenakan kadar glukosa

darah pada waktu puasa meningkat, kelebihan glukosa tersebut akan

dikeluarkan melalui urine, sehingga terjadilah glukosuria, yakni adanya

glukosa dalam urine, dan sering disebut sebagai Diabetes mellitus

(Tjokroprawiro, 2006 ).

Pada pasien dengan Diabetes mellitus di dalam tubuh berusaha untuk

mengeluarkan gula dari dalam tubuhnya, maka bersama keluarnya kadar

gula bersamaan dengan keluarnya ekstra cairan, akibat polyurine (banyak

kencing), maka pasien atau penderita Diabetes Mellitus merasa haus, maka

akhirnya polydiphsi (banyak minum). Akibat lain, karena glucose

dikeluarkan semua, maka pembakaran di dalam tubuh dipakai lemak dan

protein, sehingga menyebabkan pasien kurus dan banyak makan

(polyphagi). Apabila terlalu banyak lemak yang dibakar, maka akan

menghasilkan pula banyak aceton/ zat keton yaitu ampas pembakaran

lemak. Zat keton akan meracuni tubuh, sehingga menyebabkan : Enek,

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

3

vomitus, pusing, bingung dan akhirnya dalam keadaan koma. Zat aceton ini

dikeluarkan melalui urine dan pernafasan (Murwani, 2009).

Survei yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO),

jumlah penderita Diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2000 terdapat

8,4 juta orang, jumlah tersebut menempati urutan keempat terbesar di dunia,

sedangkan urutan yang pertama adalah India sebesar 31,7 juta orang, kedua

Cina sebesar 20,8 juta orang, dan ketiga Amerika Serikat sebesar 17,7 juta

orang. Data epidemiologi McCarty dan Zimmet, Penderita DM di dunia dari

110,4 juta orang pada tahun 1994 melonjak satu koma lima kali lipat sebesar

175,4 juta orang pada tahun 2000. Di Indonesia berdasarkan penelitian

epidemiologis didapatkan prevalensi Diabetes mellitus sebesar 1,5 sampai

2,3 persen pada penduduk yang usia lebih 15 tahun, bahkan di daerah urban

prevalensi DM sebesar 14,7 persen dan daerah rural sebesar 7,2 persen.

Prevalensi tersebut meningkat 2 sampai 3 kali dibandingkan dengan negara

maju, sehingga Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang serius, dan dapat terjadi pada Lansia (Hadisaputro dalam Hasdianah,

2012).

Berdasarkan survei pada tanggal 23 April 2013 yang penulis lakukan

di Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar diperoleh hasil data

penduduk kecamatan Gondangrejo adalah 72.579 ribu orang. Dari jumlah

tersebut, pada tahun 2012 presentase penduduk kecamatan Gondangrejo

menderita Diabetes mellitus adalah 0,5 persen atau sebanyak 337 orang

menderita Diabetes mellitus. Periode Januari sampai April 2013, jumlah

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

4

penderita Diabetes mellitus penduduk Gondangrejo mencapai 0,2 persen

atau sebanyak 146 orang menderita Diabetes mellitus (Puskesmas

Gondangrejo, 2013).

Menurut Friedman dalam Suprayitno (2004), mendefinisikan keluarga

adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan

keterkaitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-

masing. Menurut pakar konseling keluarga dari Yogyakarta Sayekti dalam

Suprayitno (2004), keluarga adalah ikatan atas dasar perkawinan antara

orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-

laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,

baik anak sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya,

atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprayitno, 2004).

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut pertama, mengenal

masalah kesehatan keluarga, dimana kesehatan merupakan kebutuhan

keluarga yang tidak boleh di abaikan, karena tanpa kesehatan segala sesuatu

tidak akan berarti. Kedua, membuat keputusan tindakan kesehatan yang

tepat. merupakan upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan yang

sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa dari anggota

keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan sebuah tindakan.

Ketiga, memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit. Sering

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

5

mengalami keterbatasan maka anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah

yang lebih parah tidak terjadi. Keempat, mempertahankan suasana rumah

yang sehat. Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung dan

bersosialisasi bagi anggota keluarga. Kelima, menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada di masyarakat. Apabila mengalami gangguan atau

masalah yang berkaitan dengan kesehatan keluarga atau anggota keluarga

harus dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan (Harmoko, 2012).

Keluarga yang sehat sangat berperan penting untuk kelangsungan

hidup yang sejahtera. Dengan memiliki keluarga yang sehat tanpa memiliki

penyakit akan menjamin kesejahteraan keluarga yang harmonis dan bahagia.

Beberapa ahli berpendapat bahwa bertambah umur, intoleransi terhadap

glukosa juga meningkat, sehingga untuk golongan usia lanjut diperlukan

batas glukosa darah yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia

lanjut (Anita dalam Hasdianah, 2012). Diabetes mellitus pada lansia,

meningkatkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas)

bila dibandingkan dengan Diabetes mellitus usia muda. Kematian

meningkat pada lansia disebabkan koma hipoglikemmia (penurunan kadar

gula dalam darah), kesadaran menurun akibat kekurangan atau kelebihan

gula. Komplikasi-komplikasi pada Diabetes mellitus lansia dapat multiple

dan pada akhirnya komplikasi organis akan diikuti komplikasi psikososial

yang akan mempersulit penatalaksanaan Diabetes mellitus dan penyakit-

penyakit lain yang diderita kelompok lansia (Hasdianah, 2012).

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

6

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di

Puskesmas Gondangrejo terhadap Ny. K di dapatkan data bahwa Ny. K

sering mengeluh penglihatan kabur, sering merasa lapar, sering merasa

haus, berat badan turun, setiap malam sering buang air kecil.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

laporan kasus tentang, “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny. K dengan

Diabetes mellitus pada Keluarga Ny. K di Desa Mendungsari Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan asuhan keperawatan pada Ny. K dengan Diabetes

mellitus pada keluarga Ny. K di Desa Mendungsari Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan diharapkan:

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. K dengan

Diabetes mellitus pada keluarga Ny. K.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. K

dengan Diabetes mellitus pada keluarga Ny. K.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada

Ny. K dengan Diabetes mellitus pada keluarga Ny. K.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. K dengan

Diabetes mellitus pada keluarga Ny. K.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

7

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. K dengan Diabetes

mellitus pada keluarga Ny. K.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengerti dan lebih menguasai teori Diabetes

Mellitus.

b. Penulis dapat memperluas ilmu pengetahuan dan menambah

wawasan tentang Diabetes Mellitus.

c. Penulis dapat mengaplikasikan teori Diabetes Mellitus secara benar

kepada pasien dengan Diabetes Mellitus dalam praktek lapangan.

2. Bagi Institusi

a. Dapat menambah pustaka perpustakaan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

b. Sarana belajar mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

8

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga

Pengkajian pada Ny. K berusia 60 tahun, bekerja sebagai buruh tani,

berpendidikan sekolah dasar (SD) sekaligus berkedudukan sebagai kepala

keluarga di keluarga, Tn.S berjenis kelamin seorang laki-laki, hubungan

dengan kepala keluarga sebagai anak, berusia 42 tahun, bekerja sebagai

pedagang, dan berpendidikan (SD). Sedangkan Ny. V berjenis kelamin

perempuan dalam keluarga sebagai anak, berusia 24 tahun, bekerja sebagai

ibu rumah tangga, dan berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP).

Genogram keluarga Ny. K, status kepala keluarga berada pada Ny. K

di karenakan suami Ny. K telah meninggal, Tn. S dan Ny. V tinggal hidup

serumah dengan Ny. K dan anak kedua sudah meninggal pada saat masih

kecil di karenakan demam berdarah sedangkan anak yang ketiga dan

keempat sudah hidup sendiri. Tipe keluarga pada Ny. K adalah tipe keluarga

usia lanjut, dimana rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia

lanjut. Setelah dilakukan pengkajian status ekonomi pada keluarga Ny. K,

penghasilan yang di dapat pada keluarga Ny. K setiap harinya berasal dari

dirinya sendiri yang bekerja sebagai buruh tani. Pendapatan yang di terima

oleh Ny. K sebagai buruh tani seharinya kurang lebih Ny. K mendapatkan

20 ribu sampai 30 ribu dan sekitar 1 bulan sekali anak Ny. K mengirimkan

uang kepada Ny. K kurang lebih 200 ribu dipergunakan oleh keluarga Ny. K

8

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

9

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta sebagian sisa uang di

manfaatkan untuk keperluan membayar listrik dan keluarga Ny. K tidak

memiliki uang tabungan untuk keperluan pemeriksaan kesehatan bagi

dirinya di masa yang akan datang.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April 2013 berdasarkan riwayat

dan tahap perkembangan keluarga, didapatkan tahap perkembangan

keluarga pada keluarga Ny. K sebagai berikut, Ny. K saat ini termasuk tahap

keluarga usia lanjut. Dimana tugas perkembangan keluarga Ny. K yaitu

pertama, Ny. K menerima kematian pasangan Tn. D dengan rasa lapang

dada karena manusia akan mengalami kematian. Kedua, Ny. K melakukan

life riview dengan mengenang kembali saat-saat bersama dengan suaminya

seperti saat masih tinggal bersama satu rumah dan saat melakukan segala

kegiatan bekerja dengan suaminya. Tahap perkembangan keluarga pada Ny.

K yang ketiga, adalah penyesuaian terhadap masa pensiun, dan tahap

perkembangan keluarga yang terakhir yaitu mempertahankan keakraban

pasangan dan saling merawat.

Tahap perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Ny. K ada

dua tahap yaitu yang pertama, penyesuaian terhadap masa pensiun

dikarenakan Ny. K bekerja sebagai buruh tani, sehingga Ny. K tidak

mendapatkan uang pensiun serta tidak dapat merasakan masa tuanya dengan

baik di sebabkan Ny. K dengan usia yang sudah 60 tahun masih bekerja

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Sedangkan dengan usia

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

10

Ny. K yang sudah berusia 60 tahun diharapkan sudah tidak merasakan

beratnya mencari penghasilan hanya tinggal menikmati sisa usia dengan

tenang di rumah. Dan tahap yang kedua adalah mempertahankan keakraban

pasangan dan saling merawat belum terpenuhi dikarenakan suami Ny. K

yaitu Tn. D sudah meninggal karena terkena penyakit liver.

Pengkajian riwayat keluarga inti pada keluarga Ny. K, didapatkan Ny.

K menikah pada tahun 1970 dikaruniai lima orang anak. Anak pertama Tn.

S sudah menikah dan memiliki kartu keluarga sendiri tetapi karena adanya

perceraian, Tn. S hidup serumah dengan Ny. K untuk menemani Ny. K, dan

anak kedua Ny. K sudah meninggal di kerenakan demam berdarah pada saat

masih kecil, anak ketiga dan keempat hidup sendiri dengan keluarganya

sedangkan anak kelima bernama Ny. V sudah menikah dan memiliki kartu

keluarga sendiri tetapi setelah di tinggal suaminya bekerja di Jakarta maka

Ny. V hidup serumah dengan Ny. K untuk menemani. Saat ini Ny. K

mengeluh penglihatan sering kabur, tiap malam hari sering buang air kecil

terus menerus selama 8 kali, sering merasa lapar selalu makan dengan porsi

cukup, sering merasa haus ingin selalu minum secara terus menerus. Dalam

pengkajian yang dilakukan kepada pasien didapatkan hasil tentang

pengkajian nutrisi meliputi. Antropometri, yaitu berat badan Ny. K semakin

turun 10 Kilogram menjadi 40 Kilogram, dimana Ny. K mengatakan bahwa

dalam kurun waktu satu setengah bulan yang lalu berat badan Ny. K masih

50 Kilogram serta tinggi badan pasien 150 centimeter, dari pengkajian

diatas didapatkan hasil indek masa tubuh dengan hasil 17,78 dengan kriteria

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

11

kurus. Boicemical, yaitu didapatkan kadar gula darah sewaktu adalah 350

mg/dL. Klinikal, meliputi konjungtiva anemis, tugor kulit jelek dan mukosa

bibir kering. Diet, nasi putih, tahu dan tempe serta sayur, kadang

menggunakan daging. Ny. K mengatakan tidak mengetahui nutrisi makanan

yang baik untuk pasien Diabetes melitus di rumah. Ny. K biasanya hanya

makan nasi putih tahu dan tempe terkadang menggunakan tambahan sayur

dan sesekali Ny. K juga makan daging dalam kehidupan sehari-hari. Dan

saat diliakukan pengkajian status kesehatan pada Tn. S dan Ny. V tidak di

ketemukan keluhan apapun yang di rasakan pada tubuhnya. Tn. S

mengatakan tidak mengeluhkan sakit apa-apa begitu pula dengan Ny. V

juga mengatakan tidak mengeluhkan sakit pada dirinya.

Riwayat keluarga sebelumnya dalam keluarga Ny. K tidak memiliki

penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit HIV aids, sedangkan

untuk riwayat penyakit keturunan juga tidak ada yang memiliki riwayat

penyakit seperti asma, jantung dan hanya Ny. K yang memiliki riwayat

kencing manis dalam keluarga.

Pada pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada keluarga Ny. K

tentang sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan

keluarga yang bermasalah adalah ketidakmampuan keluarga dalam

mengenal masalah. Saat dilakukan pengkajian pada Ny. K mengatakan tidak

mengerti tentang pengertian penyakit Diabetus melitus, tanda gejala

diabetes melitus beserta faktor penyebabnya.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

12

Saat dilakukan proses pemeriksaan, hasil laboratorium pada Ny. K

yang di dilakukan di Puskesmas di dapatkan bahwa kadar gula darah

sewaktu pada Ny. K tanggal 26 Januari 2013 adalah 330 mg/dL, dan pada

pemeriksakan kembali hasil kadar gula darah sewaktu berikutnya dilakukan

pada tanggal 22 April 2013 puskesmas didapatkan kadar gula darah sewaktu

adalah 350 mg/dL. Terapi obat yang di berikan pada Ny. K dari puskesmas

adalah gliben clamit dengan dosis 5 miligram dan mitformin dengan dosis

10 miligram, satu kali satu kali per hari pada masing-masing obat.

Pemeriksaan fisik Ny. K meliputi tekanan darah 170/100 mmHg, nadi

76 kali per menit, pernafasan 22 kali per menit, berat badan 40 Kilogram,

tinggi badan 150 centimeter, konjungtiva anemis, dan keluhan yang

dirasakan Ny. K meliputi penglihatan sering kabur, kencing terus-menerus

sebanyak 8 kali, berat badan turun, sering merasa lapar, sering merasa haus,

dan sempoyongan.

C. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga paling utama yang terjadi pada Ny. K

adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota keluarga

yang sakit. Data pendukung diagnosa tersebut antara lain, data subyektif

pasien mengatakan tidak mengetahui pengertian, tanda dan gejala, dan

penyebab Diabetes mellitus. Ny. K mengatakan tidak mengetahui diet

nutrisi makanan yang baik untuk pasien Diabetes mellitus. Ny. K

mengatakan berat badan turun, sering merasa lapar, sering merasa haus.

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

13

Data obyektif: berat badan 40 Kilogram, tugor kulit jelek, pengkajian nutrisi

meliputi; Antropometri, indeks masa tubuh (IMT) dengan berat badan 40

Kilogram dan tinggi badan 150 centimeter sehingga dapat dihitung indeks

masa tubuh sama dengan 40 dibagi (1,5)² dengan hasil 17,78 tergolong

dalam kriteria kurus. Biosemical, gula darah sewaktu pada tanggal 22 April

2013 adalah 350 mg/dL. Klinikal, konjungtiva anemis, tugor kulit jelek dan

mukosa bibir kering. Diet, nasi putih, tahu dan tempe serta sayur, kadang

menggunakan daging.

Adapun kriteria nilai skoring meliputi sifat masalah, aktual, dengan

skor 3/3 x 1 sama dengan 1, dengan bobot 1. Kemungkinan masalah dapat

diubah, sebagian, dengan skor ½ x 2 sama dengan 1, dengan bobot 2.

Kemungkinan masalah dapat dicegah, cukup, dengan skor 2/3 x 1 sama

dengan 2/3, dengan bobot 1. Menonjolkan masalah, ada masalah tetapi tidak

perlu ditangani, dengan skor ½ x 1 sama dengan 1, dengan bobot 1. Total

jumlah dari keseluruhan skoring adalah 3 2/3.

D. Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga

Tanggal 22 April 2013 pukul 15.00 WIB dilakukan pengkajian.

Diagnosa keperawatan pada Ny. K yaitu perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada Ny. K berhubungan dengan ketidakmampuan anggota

keluarga mengenal anggota keluarga yang sakit. Tujuan umumnya yaitu

setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah, Ny. K mendapat nutrisi yang

adekuat, dengan kriteria hasil meliputi berat badan ideal, konjungtiva tidak

anemis, tugor kulit baik dan mukosa bibir lembab. Tujuan khusus yaitu

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

14

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali kunjungan rumah

diharapkan keluarga Ny. K dapat, pertama menyebutkan pengertian

Diabetes mellitus, kedua keluarga Ny. K dapat mengetahui penyebab, tanda

dan gejala tentang Diabetes mellitus, ketiga keluarga Ny. K dapat

mengetahui pola diet nutrisi pada pasien Diabetes mellitus. Intervensi yang

diberikan pada Ny. K meliputi, pertama kaji pengetahuan keluarga tentang

Diabetes mellitus adapun rasionalnya yaitu untuk mengetahui tingkat

pengetahuan keluarga Ny. K tentang Diabetes mellitus. Kedua kaji dengan

keluarga tentang tanda dan gejala serta penyebab Diabetes mellitus adapun

rasionalnya yaitu untuk mengenalkan tanda dan gejala serta penyebab

Diabetes mellitus. Ketiga kaji dengan keluarga tentang diet nutrisi yang

dibutuhkan dan dihindari pada pasien Diabetes mellitus adapun rasionalnya

yaitu untuk mengetahui diet nutrisi yang dibutuhkan pasien Diabetes

mellitus. Keempat berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, tanda

dan gejala, serta penyebab, diet dan pola makan yang baik untuk pasien

Diabetes mellitus adapun rasionalnya yaitu supaya keluarga Ny. K dapat

mengerti tentang pengertian, tanda dan gejala, serta penyebab, diet dan pola

makanan apa saja yang boleh di konsumsi oleh pasien Diabetes mellitus.

E. Implementasi

Implementasi yang penulis lakukan pada tanggal 22 April 2013 pukul

15.00 WIB. Pertama, penulis mengkaji pengetahuan Ny. K tentang

pengertian penyakit Diabetes mellitus dengan respon data subyektif, Ny. K

mengatakan tidak mengerti tentang pengertian diabetus mellitus. Data

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

15

obyektif, Ny. K terlihat banyak bertanya tentang penyakit Diabetes mellitus.

Kedua, mengkaji tentang tanda dan gejala serta penyebab pasien terkena

penyakit Diabetes mellitus. Respon Ny. K setelah dikaji tentang tanda dan

gejala serta penyebab Diabetes mellitus di dapatkan data subyektif Ny. K

mengatakan belum mengetahui tentang tanda dan gejala serta penyebab

Diabetes mellitus. Data obyektif Ny. K banyak bertanya tentang penyakit.

Ketiga, mengkaji tentang diet nutrisi yang dibutuhkan dan dihindari pada

pasien Diabetes mellitus adapun rasionalnya yaitu untuk mengetahui diet

nutrisi yang dibutuhkan pasien Diabetes mellitus.

Tanggal 23 April 2013 pukul 10.00 WIB, penulis melakukan tindakan

pada keluarga Ny. K tentang memberikan pendidikan kesehatan tentang

pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta diet nutrisi diabetes mellitus.

Respon data subyektif keluarga Ny. K bersedia untuk diberikan pendidikan

kesehatan tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta diet nutrisi

Diabetes mellitus. Data obyektif Ny. K tampak memperhatikan apa yang

dijelaskan oleh penulis.

Tangal 24 April 2013 pukul 11.00 WIB, penulis menganjurkan Ny. K

untuk mengingat dan menerapkan apa saja makanan yang dibolehkan untuk

di konsumsi dalam pola makan dan diet untuk penderita Diabetes mellitus,

pengertian, tanda dan gejala seta penyebab Diabetes mellitus. Respon Ny. K

tentang anjuran penulis untuk mengingat dan menerapkan apa saja makanan

yang boleh di konsumsi dalam pola makan dan diet untuk penderita

Diabetes mellitus, Ny. K mengatakan mau melakukan pola makan dan diet

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

16

untuk penderita Diabetes mellitus. Ny. K terlihat senang setelah mengetahui

apa saja makanan yang boleh di konsumsi dalam pola makan dan diet untuk

penderita Diabetes mellitus.

F. Evaluasi

Tanggal 24 April 2013 pukul 12.00 WIB, penulis melakukan evaluasi

pada Ny. K tentang pengertian, tanda, gejala, dan penyebab Diabetes

mellitus beserta pola makan dan diet untuk penderita Diabetes mellitus.

Didapatkan data subyektif, Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang

pengertian, tanda, gejala, dan penyebab Diabetes mellitus beserta pola

makan dan diet untuk penderita Diabetes mellitus. Data obyektif, Ny. K

terlihat sedang makan sayur kangkung dan makan buah pepaya dengan lauk

tahu dan tempe satu potong. Berdasarkan data subyektif dan obyektif

tersebut di dapatkan hasil analisa, pada Ny. K dengan diagnosa

keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kubutuhan tubuh pada Ny. K

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota keluarga

yang sakit sudah teratasi, sehingga kunjungan kerumah Ny. K dihentikan.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

17

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang, “Asuhan

Keperawatan Keluarga Pada Ny. K dengan Diabetes Mellitus pada Keluarga

Ny. K di Desa Mendungsari Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar”, yang dilakukan pada tanggal 22 sampai 24 April 2013.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan.

Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap

berikutnya (Rohmah, 2012). Sumber informasi dapat menggunakan

metode meliputi wawancara, observasi dan pemeriksaan.

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah

akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Syahbudin, 2007).

Tanda gejala awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita

Diabetes Mellitus atau kencing manis yaitu jumlah urin yang dikeluarkan

lebih banyak (polyuria), sering cepat merasa haus (polydipsia), lapar

yang berlebihan (polypagia), sering kencing terus-menerus terutama

malam hari (glycosuria), dan berat badan turun dengan cepat. Di samping

itu juga masih ada keluhan separti kesemutan pada ujung syaraf ditelapak

17

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

18

tangan dan kaki, cepat lelah, penglihatan sering mengalami rabun, gairah

seks menuru, serta luka sulit untuk sembuh (Rudianto, 2013).

Berdasarkan tanda gejala teori tersebut sesuai dengan kasus pada

Ny. K dimana hasil dalam pengkajian riwayat keluarga pada Ny. K saat

ini mengeluh tiap malam hari sering buang air kecil terus-menerus

sebanyak 8 kali, sering merasa lapar dan selalu makan dengan porsi

cukup, sering merasa haus dan ingin selalu minum secara terus-menerus

disertai berat badan Ny. K semakin turun sebanyak 10 kilogram dari

berat badan 50 kilogram menjadi 40 kilogram dalam kurun waktu satu

setengah bulan yang lalu. Penurunan berat badan tersebut terjadi karena

glucose dikeluarkan semua, maka pembakaran di dalam tubuh dipakai

lemak dan protein, sehingga menyebabkan pasien kurus dan banyak

makan (polyphagi). Apabila terlalu banyak lemak yang dibakar, maka

akan menghasilkan pula banyak aceton/ zat keton yaitu ampas

pembakaran lemak. Zat keton akan meracuni tubuh, sehingga

menyebabkan : enek, vomitus, pusing, bingung dan akhirnya dalam

keadaan koma. Zat aceton ini dikeluarkan melalui urine dan pernafasan

(Murwani, 2009).

Pada saat pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada Ny. K

didapatkan hasil pasien sering minum, sering buang air kecil. Hal

tersebut terjadi dikarenakan pasien dengan Diabetes Mellitus di dalam

tubuh berusaha untuk mengeluarkan gula dari dalam tubuhnya, maka

bersama keluarnya kadar gula bersamaan dengan keluarnya ekstra cairan,

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

19

akibat polyurine (banyak kencing), maka pasien atau penderita Diabetes

Mellitus merasa haus, maka akhirnya polydiphsi (banyak minum). Selain

keluhan banyak minum, sering kencing dan penurunan berat badan.

Seseorang sudah dapat dikatakan dalam menderita Diabetes Mellitus

apabila dapat ditemukan hal-hal tersebut dan dari hasil pemeriksaan

kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl

(Tjokroprawiro, 2006). Berdasarkan teori tersebut sesuai yang terjadi

pada Ny. K dari hasil pemeriksaan gula darah sewaktu yang di lakukan

pada tanggal 22 April 2013 dimana kadar gula darah sewaktu pada Ny. K

mengalami peningkatan yaitu 350 mg/dl.

Terjadinya defisiensi insulin dalam tubuh penderita diabetes

Mellitus dapat menyebabkan peningkatan glukagon sehingga dengan

terjadinya peningkatan glukagon dalam tubuh dapat menimbulkan

glukoneogenesis. Sehingga menyebabkan penguraian simpanan glikogen

untuk digunakan sebagai sumber energi menstimulasikan penguraian

pemecahan lemak yang berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat

menyebabkan katogenesis. Kemudian dari terjadinya katogenesis dapat

menyebabkan katonemia sehinga menyebabkan penurunan PH yang

dapat mengakibatkan timbul rasa mual. Hal tersebut dapat menimbulkan

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Uraian tentang asupan

nutrisi tidak cukup untuk memenuhi ketidakmampuan keluarga mengenal

anggota keluarga yang sakit. Kebutuhan metabolik meliputi batas

karakteristik antara lain berat badan 20 persen, konjungtiva anemis,

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

20

penurunan berat badan dengan asupan makanan yang adekuat (Nanda,

2009-2011). Berdasarkan teori tersebut sesuai pada kasus yang terjadi

pada Ny. K didapatkan hasil dimana dari pemeriksaan fisik pada mata

Ny. K didapatkan konjungtiva anemis.

Tipe keluarga Ny. K adalah tipe keluarga usia lanjut, yaitu rumah

tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut. Menurut WHO

dan undang-undang No 13 tahun 1998 di katakan usia lanjut apabila

seseorang sudah mencapai usia 60 sampai 74 tahun keatas adalah yang

paling layak di sebut dengan usia lanjut, baik pria maupun wanita

(Nugroho, 2008). Sedangkan pada kasus Ny. K sudah berusia 60 tahun

termasuk dalam ketegori usia lanjut. Berdasarkan teori dari Friedmen

dalam Suprayitno, (2004), tipe keluarga usia lanjut adalah rumah tangga

yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut serta memiliki tugas

perkembangan meliputi mempertahankan suasana kehidupan rumah

tangga yang saling menyenangkan pasangannya, adaptasi dengan

perubahan yang akan terjadi seperti kehilangan pasangan, kekuatan fisik

dan penghasilan, melakukan life review masa lalu, dan mempertahankan

keakraban pasangan serta saling merawat.

Sedangkan tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

pada keluarga Ny. K yaitu penyesuaian terhadap masa pensiun

dikarenakan Ny. K tidak dapat merasakan masa tuanya dengan baik di

sebabkan Ny. K dengan usia yang sudah 60 tahun masih bekerja untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan selanjutnya

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

21

mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat di karenakan

suami Ny. K sudah meninggal dikarenakan sakit. Berdasarkan teori tahap

terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan

pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya

meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yang tidak

dapat dihindari karena berbagai stresor dan kehilangan yang harus

dialami oleh keluarga. Stresor tersebut adalah berkurangnya pendapatan,

kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta

menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan (Muhlisin, 2012).

Tugas kesehatan keluarga pada keluarga Ny. K adalah mengenal

masalah kesehatan keluarga, dimana kesehatan merupakan kebutuhan

keluarga yang tidak boleh di abaikan, karena tanpa kesehatan segala

sesuatu tidak akan berarti, sedangkan ditinjau dari teori yang sudah ada,

tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut pertama, mengenal

masalah kesehatan keluarga, dimana kesehatan merupakan kebutuhan

keluarga yang tidak boleh di abaikan, karena tanpa kesehatan segala

sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh

kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu perlu

mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami anggota

keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga

secara tidak langsung menjadi menjadi perhatian orang tua/keluarga.

Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan

terjadinya, perubahan apa yang yang terjadi, dan seberapa besar

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

22

perubahannya (Harmoko, 2012). Sedangkan kasus pada keluarga Ny. K

mengatakan tidak mengerti tentang pengertian penyakit Diabetes

Mellitus, tanda dan gejala, faktor penyebabnya, diet serta pola makan.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang

menggambarkan responsi manusia (keadaan sehat atau perubahan pola

interaksi aktual/potensial) dari individu atau kelompok tempat perawat

secara legal mengidentifikasi dan perawat dapat memberikan intervensi

secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk mengurangi,

menyingkirkan, atau mencegah perubahan (Rohmah, 2012).

Diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas utama pada keluarga

Ny. K adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota

keluarga yang sakit.

Dalam menentukan suatu diagnosa pada asuhan keperawatan

keluarga harus memenuhi ketentuan yang sudah dirumuskan berdasarkan

suatu data yang didapatkan pada saat dilakukan pengkajian yang terdiri

dari masalah keperawatan problem (P) yang berkenaan pada individu

dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan etiologi (E) yang berasal

dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Sedangkan dalam diagnosa

keperawatan keluarga mengacu pada problem (P), dapat digunakan

tipologi dari nanda maupun doengoes sebagai masalah individu yang

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

23

sakit dan etiologi (E) berkenaan dengan lima tugas keluarga dalam hal

kesehatan/keperawatan (Muhlisin, 2012).

Berdasarkan teori diatas, masalah keperawatan yang terjadi pada

Ny. K adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang dapat

dilihat dari pengkajian nurisi yang meliputi; Antropometri, indeks masa

tubuh dengan berat badan 40 kilogram dan tinggi badan 150 centi meter

sehingga dapat dihitung indeks masa tubuh (IMT) sama dengan 40 dibagi

(1,5)² dengan hasil 17,78 tergolong dalam kriteria kurus. Biosemical,

gula darah sewaktu 350mg/dL. Klinikal, konjungtiva anemis, tugor kulit

jelek dan mukosa bibir kering. Diet, nasi putih, tahu dan tempe serta

sayur, kadang menggunakan daging. Adapun teori yang menunjukkan

cara menghitung penentuan gizi penderita Diabetes Mellitus adalah teori

dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) dalam Tjokroprawiro

(2004).

Klasifikasi status gizi kurus (underweight) memiliki indeks massa

tubuh kurang dari 18,5 kg/m², status gizi normal memiliki indeks massa

tubuh 18,5 sampai 22,9 kg/m², status gizi gemuk (overweight) memiliki

indeks massa tubuh lebih dari sama dengan 23 kg/m², status at risk

memiliki indeks massa tubuh 23 sampai 24,9 kg/m², status gizi obesitas I

memiliki indeks massa tubuh 25 sampai 29,9 kg/m², status gizi obesitas

II memiliki indeks massa tubuh lebih dari sama dengan 30 kg/m².

Berdasarkan teori tersebut dari hasil penghitungan IMT pada Ny. K

adalah 17,78 sehingga termasuk dalam kategori gizi kurus (underweight).

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

24

Teori etiologi yang muncul menggunakan lima tugas keluarga

dalam keluarga Ny. K adalah ketidakmampuan keluarga dalam mengenal

masalah kesehatan tentang Diabetes Mellitus. Tugas kesehatan keluarga

pada keluarga Ny. K adalah mengenal masalah kesehatan keluarga,

dimana kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh di

abaikan, karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

keluarga habis. Orang tua perlu perlu mengenal keadaan kesehatan dan

perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekeecil apapun

yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi menjadi

perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan

keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang yang

terjadi, dan seberapa besar perubahannya (Harmoko, 2012). Sedangkan

ketidakmampuan keluarga Ny. K dalam mengenal masalah mengatakan

apabila keluarga tidak mengerti tentang pengertian penyakit Diabetes

Mellitus, tanda dan gejala, faktor penyebabnya, diet serta pola makan.

3. Intervensi

Intervensi atau perencanaan merupakan pengembangan strategi

desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah

yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan (Rohmah, 2012).

Intervensi yang diberikan pada Ny. K meliputi, kaji pengetahuan

keluarga tentang Diabetes Mellitus adapun rasionalnya yaitu untuk

mengetahui tingkat pengetahuan keluarga Ny. K tentang Diabetes

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

25

Mellitus. Kaji dengan keluarga tentang tanda dan gejala Diabetes

Mellitus adapun rasionalnya yaitu untuk mengenalkan tanda dan gejala

Diabetes Mellitus. Kaji dengan keluarga tentang diet nutrisi yang

dibutuhkan dan dihindari pada pasien Diabetes Mellitus adapun

rasionalnya yaitu untuk mengetahui diet nutrisi yang dibutuhkan pasien

Diabetes Mellitus. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,

tanda dan gejala, penyebab, diet dan pola makan yang baik untuk pasien

Diabetes Mellitus, adapun rasionalnya yaitu supaya keluarga Ny. K dapat

mengerti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, diet dan pola

makanan apa saja yang boleh di konsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus

(Rohmah, 2012).

Rencana tindakan keperawatan yang berbentuk pendidikan

kesehatan adalah recana tindakan yang ditetapkan bertujuan untuk

meningkatakan perawatan diri pasien dengan penekanan pada partisipasi

pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan diri, terutama untuk

perawatan dirumah. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan diperlukan,

terutama bila masalah keperawatan dan kriteria hasil berhubungan

dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Rohmah, 2012).

Sedangkan untuk perencanaan diet pada penderita Diabetes Mellitus

meliputi: regimen diet biasanya dihitung per individu, bergantung

kebutuhan pertumbuhan, penurunan berat badan yang diinginkan, dan

tingkat aktivitas. Pembagian kalori biasanya 50 sampai 60 persen dari

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

26

karbohidrat, 20 persen dari protein dan 30 persen dari lemak. Diet juga

mencakup serabut, vitamin dan mineral (Corwin, 2009).

4. Implementasi

Implementasi atau pelaksanaan merupakan realisasi rencana

tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Rohmah, 2012).

Dalam menentukan implementasi yang akan diberikan pada

keluarga Ny. K penulis mengambil data yaitu dengan menyesuaikan pada

intervensi yang telah di rencanakan meliputi, mengkaji pengetahuan

keluarga tentang pengertian Diabetes Mellitus, adapun rasionalnya yaitu

untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga Ny. K tentang Diabetes

Mellitus. Mengkaji dengan keluarga tentang tanda dan gejala Diabetes

Mellitus, adapun rasionalnya yaitu untuk mengenalkan tanda dan gejala

Diabetes Mellitus. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang diet nutrisi

yang dibutuhkan dan dihindari pada pasien Diabetes Mellitus. adapun

rasionalnya yaitu untuk mengetahui diet nutrisi yang dibutuhkan pasien

Diabetes Mellitus. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,

tanda dan gejala, penyebab, diet dan pola makan yang baik untuk pasien

Diabetes Mellitus, adapun rasionalnya yaitu supaya keluarga Ny. K dapat

mengerti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, diet dan pola

makanan apa saja yang boleh di konsumsi oleh pasien Diabetes Mellitus.

Adapun dalam tindakannya penulis tidak mengalami hambatan

dikarenakan keluarga Ny. K sangat koopertif pada saat di lakukan

tindakan implementasi (Rohmah, 2012).

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

27

5. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan

keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang

dibuat pada tahap perencanaan (Rohmah, 2012).

Adapun komponen SOAP untuk memudahkan perawat melakukan

evaluasi atau memantau perkembangan klien menurut Rohmah (2012),

sebagai berikut. S adalah data subjektif, yaitu perawat menuliskan

keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan

keperawatan. O adalah data objektif, yaitu data berdasarkan hasil

pengukuran atau observasi perawat secara langsung kepada pasien, dan

yang dirasakan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Berikutnya, A adalah Analisis yaitu interpretasi data subjektif dan

data objektif. Analisis merupakan suatu masalah atau diagnosis

keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat dituliskan

masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan

pasien yang telah teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan objekif.

P adalah Planning, yaitu perencanaan keperawatan yang akan

dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau ditambahkan dari rencana

tindakan keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan teori di atas tanggal 24 April 2013 pukul 12.00 WIB,

penulis melakukan evaluasi pada Ny. K tentang pengertian, tanda, gejala,

dan penyebab Diabetes Mellitus beserta pola makan dan diet untuk

penderita Diabetes mellitus. Didapatkan data subyektif, Ny. K

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

28

mengatakan sudah mengerti tentang pengertian, tanda, gejala, dan

penyebab Diabetes Mellitus beserta pola makan dan diet untuk penderita

Diabetes Mellitus. Data obyektif, Ny. K terlihat sedang makan sayur

kangkung dan makan buah pepaya dengan lauk tahu dan tempe satu

potong. Berdasarkan data subyektif dan obyektif tersebut di dapatkan

hasil analisa, pada Ny. K masalah perubahan nutrisi kurang dari

kubutuhan tubuh pada Ny. K berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Ny. K dalam mengenal masalah kesehatan tentang Diabetes

Mellitus sudah teratasi sehingga kunjungan kerumah Ny. K dihentikan.

B. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Pengkajian pada tanggal 22 April 2013. Saat ini Ny. K mengeluh

penglihatan sering kabur, tiap malam hari sering buang air kecil terus

menerus selama 8 kali, sering merasa lapar sehari selalu makan dengan

porsi cukup, sering merasa haus ingin selalu minum secara terus

menerus disertai berat badan Ny. K semakin turun 10 kilogram

menjadi 40 kilogram dimana Ny. K mengatakan bahwa dalam kurun

waktu satu setengah bulan yang lalu berat badan Ny. K masih 50

kilogram. Ny. K mengatakan tidak mengetahui nutrisi makanan yang

baik untuk pasien Diabetes Melitus di rumah. Ny. K biasanya hanya

makan nasi putih tahu dan tempe terkadang menggunakan tambahan

sayur dan sesekali Ny. K juga makan daging dalam kehidupan sehari-

hari. Sedangkan pada keluarga Ny. K mengatakan tidak mengerti

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

29

tentang pengertian penyakit Diabetes Mellitus, tanda dan gejala, faktor

penyebabnya, diet serta pola makan.

b. Diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas utama pada keluarga Ny.

K adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. K mengenal dalam

masalah kesehatan Diabetus Mellitus.

c. Tanggal 22 April 2013 pukul 15.00 WIB, penulis melakukan intervensi

pengkajian. Tujuan umumnya yaitu setelah dilakukan 2 kali kunjungan

rumah, Ny. K mendapat nutrisi yang adekuat, dengan kriteria hasil

meliputi berat badan ideal, konjungtiva tidak anemis, tugor kulit baik

dan mukosa bibir lembab. Tujuan khusus yaitu setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 kali kunjungan rumah diharapkan

keluarga Ny. K dapat, pertama menyebutkan pengertian Diabetes

Mellitus, kedua, keluarga Ny. K dapat mengetahui penyebab, tanda dan

gejala tentang Diabetes Mellitus, ketiga keluarga Ny. K dapat

mengetahui pola diet nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus. Intervensi

yang dilakukan oleh penulis yaitu kaji tentang menyebutkan pengertian

Diabetes Mellitus, penyebab, tanda dan gejala tentang Diabetes

Mellitus, pola diet nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus, dan ajarkan

pendidikan tentang pengertian, tanda dan dejala serta diet dan pola

makanpasien Diabetes Mellitus. adapun rasionalnya yaitu supaya

keluarga Ny. K dapat mengerti tentang pengertian, tanda dan gejala,

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

30

penyebab, diet dan pola makanan apa saja yang boleh di konsumsi oleh

pasien Diabetes Mellitus.

d. Dalam menentukan implementasi yang akan diberikan pada keluarga

Ny. K penulis mengambil data yaitu dengan menyesuaikan pada

intervensi yang telah di rencanakan meliputi, mengkaji pengetahuan

keluarga tentang pengertian Diabetes Mellitus. Mengkaji dengan

keluarga tentang tanda dan gejala Diabetes Mellitus. Mengkaji

pengetahuan keluarga tentang diet nutrisi yang dibutuhkan dan

dihindari pada pasien Diabetes Mellitus. Memberikan pendidikan

kesehatan tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, diet dan pola

makan yang baik untuk pasien Diabetes Mellitus. Adapun dalam

tindakannya penulis tidak mengalami hambatan dikarenakan keluarga

Ny. K sangat koopertif pada saat di lakukan tindakan implementasi.

e. Tanggal 24 April 2013 pukul 12.00 WIB, penulis melakukan evaluasi

pada Ny. K tentang pengertian, tanda, gejala, dan penyebab Diabetes

Mellitus beserta pola makan dan diet untuk penderita Diabetes Mellitus.

Didapatkan data subyektif, Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang

pengertian, tanda, gejala, dan penyebab Diabetes Mellitus beserta pola

makan dan diet untuk penderita Diabetes Mellitus. Data obyektif, Ny.

K terlihat sedang makan sayur kangkung dan makan buah pepaya

dengan lauk tahu dan tempe satu potong. Berdasarkan data subyektif

dan obyektif tersebut di dapatkan hasil analisa, pada Ny. K dengan

diagnosa keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kubutuhan tubuh

pada Ny. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

31

anggota keluarga yang sakit sudah teratasi, sehingga kunjungan

kerumah Ny. K dihentikan.

2. Saran

a. Bagi Penulis

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan tambahan pengetahuan bagi penulis

dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya pada penderita

Diabetes Mellitus.

b. Bagi Institusi

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat melengkapi sumber

kepustakaan sebagai referensi dan bahan informasi penting untuk

mendukung penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya, khususnya

tentang penyakit Diabetes Mellitus.

c. Bagi Keluarga Pasien

Diharapkan pada pasien dan keluarga harus menerapkan pola hidup

sehat terutama dalam pemenuhan nutrisi, diet, dan pola makan yang

teratur pada penderita Diabetes Mellitus.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-mohammadah... · Lampiran 2 Askep Keluarga Diabetes Mellitus Lampiran 3 Loog Book

32