Upload
phungque
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.N DENGAN
POST RADIOTERAPI DAN POST OPERASI TRANSURETAL
BULI HARI KE II ATAS INDIKASI KANKER
BULI DI RUANG MAWAR III RSUD
DR.MOEWARDI SURAKARTA
DI SUSUN OLEH:
FITRI SHOLEKHA
NIM. P.09020
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
i
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.N DENGAN
POST RADIOTERAPI DAN POST OPERASI TRANSURETAL
BULI HARI KE II ATAS INDIKASI KANKER
BULI DI RUANG MAWAR III RSUD
DR.MOEWARDI SURAKARTA
KaryaTulisIlmiah
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan
DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
FITRI SHOLEKHA
NIM. P.09020
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME
Saya yang bertandatangandibawahini :
Nama : Fitri Sholekha
NIM : P.09020
Program Studi : DIII Keperawatan
JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA
TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST
OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS
INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
MenyatakandengansebenarnyabahwaTugasAkhir yang sayatulisinibenar-
benarhasilkaryasayasendiri, bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupikiran
orang lain yang sayaakuisebagaitulisanataupikiransayasendiri.
ApabiladikemudianharidapatdibuktikanbahwaTugasAkhiriniadalahhasiljip
lakan,
makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebutsesuaidenganketentuanaka
demik yang berlaku.
Surakarta, April 2012
Yang MembuatPernyataan
iii
FITRI SHOLEKHA
NIM. P.09020
LEMBAR PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh :
Nama : FitriSholekha
NIM : P.09020
Program Studi : DIII Keperawatan
JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA
TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST
OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS
INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
TelahdisetujuiuntukdiujikandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah
Prodi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 April 2012
Pembimbing :Bp.Setyawan Skep.,Ns. (.................................)
NIK.201084050
iv
HALAMAN PENGESAHAN
KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh :
Nama : FitriSholekha
NIM : P.09020
Program Studi : DIII Keperawatan
JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA
TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST
OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS
INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
TelahdiujikandandipertahankandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah
Prodi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta
Di tetapkan di :
Hari/Tanggal :
DEWAN PENGUJI
PengujiI :Bp.setyawan S.Kep.,Ns
NIK.201084050
PengujiII :
NIK.
PengujiIII :
NIK .
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES KusumaHusada Surakarta
v
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK. 201084050
KATA PENGANTAR
PujisyukurpenulispanjatkankehadiratTuhan Yang
MahaKuasakarenaberkatrahmatdankarunia-Nya,
sehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahdenganjudul “
DalampenyusunanKaryaTulisIlmiahinipenulisbnyakmendapatbimbinganda
ndukungandariberbagaipihak,
olehkarenaitupadakesempataninipenulismengucapkanterimakasihdanpenghargaan
yang setinggi-tingginyakepada:
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang
telahmemberikankemudahandanpetunjuk.
2. Bp.Setiyawan, S.Kep.,Ns, selakuKetua Program studi DIII Keperawatanyang
telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu di STIKES
KusumaHusadaSurakarta sekaligus sebagai Pembimbing yang membimbing
dengan cermat, memberikan masukan, inspirasi serta memfasilitasi demi
sempurnanya penyusunan KTI.
3. IbuErlinaWindyastuti, S.Kep.,Ns selakuSekretarisKetua Program studi DIII
Keperawatan yang telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu di
STIKES KusumaHusada Surakarta.
4. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan pengambilan kasus di Ruang Mawar III.
vi
5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
6. Ayah dan Bunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian,
semangat dan dukungan do’a serta materi.
7. Kakak-kakakku (Maya dan Andri) dan adikku Ulan yang selalu menjadi
motivatorku.
8. Sahabat dan teman-teman angkatan 2009 program studi DIII Keperawatan
Stikes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu,yang telah memberikan dukungan moril dan
spiritual.
Penulismenyadarilaporaninijauhdarikesempurnaan,
olehkarenaitupenulismembuka saran demi penelitianselanjutnya.Dan
semogaKaryaTulisIlmiahinibermanfaatbagisemuapihak. Amin
Surakarta, April 2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah ....................................................... 1
B. TujuanPenulisan ................................................................. 4
C. ManfaatPenulisan ............................................................... 5
BAB II LAPORAN KASUS ................................................................. 7
A. IdentitasKlien ..................................................................... 7
B. Pengkajian .......................................................................... 9
C. PerumusanMasalahKeperawatan ......................................... 9
D. PerencanaanKeperawatan ................................................... 10
E. ImplementasiKeperawatan .................................................. 11
F. EvaluasiKeperawatan .......................................................... 12
viii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN ........................................ 15
A. Pembahasan ........................................................................ 15
B. Simpulan ............................................................................ 25
C. Saran .................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : FITIRI SHOLEKHA
TempatTanggalLahir : TEGAL,8 MARET 1991
JenisKelamin : PEREMPUAN
AlamatRumah : DSN.DEPOK SELATAN RT 06/II
DEPOK,KEC.TOROHKAB.GROBOGAN
RiwayatPendidikan : TK DHARMA WANITA 1996-1997
SD N 2 DEPOK 1997-2003
SMP N 2 TOROH 2003-2006
SMA N 1 GEYER 2006-2009
Riwayat Pekerjaan : -
Riwayat Organisasi : PRAMUKA
OSIS
Publikasi : -
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien
Lampiran 3 Log Book
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 5 Asuhan Keperawatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan,
hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kerentanan fisik individu
sendiri,keadaan lingkungan dan kebiasaan individu mengkonsumsimakanan.
Apabila ketiga faktor tersebut terjadi ketidakseimbangan,maka individu
berada dalam keadaan yang disebut sakit (Widyawati, 2007).
Kankerbuli-buli merupakan suatu keadaan sakit yaitu penyakit yang
sering ditemukan dalam bidang urologi sebagai salah satu contoh adanya
ketidakseimbangan pada faktor yang mempengaruhi kesehatan oleh akibat
dari lingkungan, pekerjaan, merokok, metabolisme triptofan dan asam
nikotinat(Jiang dan Lizhong, 2008).
Kankerpada vesikaurinaria atau carsinoma buli-buli didefinisikan
sebagai tempat tersering pada keterlibatan proses neoplastiksaluran kemih.
Kanker kandung kemih kebanyakan terjadi pada pria, dengan rasio kejadian
pria : wanita adalah 3-4 : 1, pada usia 50-70 tahun. Etiologi karsinoma buli-
buli rumit dan kebanyakan belum jelas. Fakor terkait yang umum diakui
adalah lingkungan dan pekerjaaan (Jiang, 2008).
Di dearah tertentu tingginya insiden karsinoma buli-buli diteliti
mungkin berkaitan dengan karsinogen tertentu dalam air minum seperti
tingginya kadar arsen, merokok juga dapat menjadi faktor pembantu
2
karsinogen, dengan menyekat metabolisme triptofan, hingga metabolit
karsinogen menumpuk dalam urine. Etiologi lainnya adalah iritasi kronis
mukosa lokal buli-buli, seperti infeksi kronis, batu buli-buli serta obstruksi
uretal(Jiang dan Lizhong, 2008).
Menurut Jiang dan Lizhong 2008, manifestasi klinis dari kanker buli-
buli adalah hematuria, sebagian besar datang dengan keluhan
makrohematuria tanpa nyeri. Volume perdarahan(hematuria) tidak terkait
dengan ukuran, jumlah, derajad keganasan tumor. Penatalaksanaan pada
kanker buli-buli meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi dan imunoterapi,
namun yang utama adalah operasi. Operasi dibagi menjadi transuretal, eksisi
tumor sitotomi, sistektomi parsial dan sistektomi total. Berdasarkan patologi
tumor dan kondisi fisik umum pasien dipilih teknik operasi yang paling sesuai
yaitu operasi transuretal yang mempunyai survival total 5 tahun sebesar 48%.
Pasien dengan penatalaksanaan operasi transuretalbuli biasanya mengeluh
nyeri,panas waktu kencing, merasa panas dan tubuh lemah.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya pada orang tersebutlah yang
dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak
melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot (Uliyah dan
Hidayat, 2006).
3
Menyebutkan bahwa 45-100 persen penderita kanker akan mengalami
nyeri sedang sampai berat. Nyeri kanker dapat muncul secara signifikan pada
setiap stadium kanker dan bisa berlangsung dalam periode yang lama. Nyeri
kanker yang tidak tertangani dengan baik akan menurunkan kualitas hidup
penderita (World Health Organization, 2005).
Nyeri pasca operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tapi
kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan, sebaiknya pencegahan nyeri
sebelum operasi direncanakan agar penderita tidak terganggu oleh nyeri
setelah pembedahan (Sjamsuhidajat, 2002).
Keluhan nyeri, demam, takikardi, sesak nafas dan atau batuk, kolaps
dan memburuknya keadaan umum, mual dan atau muntah serta gangguan
penyembuhan luka operasi, maka penanganan nyeri kanker merupakan salah
satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup penderita
kanker. Penerapan prinsip dasar managemen nyeri pada nyeri kanker telah
terbukti dapat membantu mengatasi nyeri 88% kasus nyeri kanker (Jong,
2002 ).
Berdasarkan pengamatan penulis pada saat melakukan studi kasus di
Rumah Sakit menjumpai pasien dengan diagnosa kanker buli dengan
penatalaksanaan transuretalbuli dan radioterapi.
Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk mengambil
pengelolaan kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul
“ Nyeri Akut pada Tn.N dengan Post Radioterapi dan Post Operasi
4
TransuretalBuli Hari ke II Atas Indikasi Kanker Buli Di Ruang Mawar III
RSUD Dr. Moewardi ” .
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus nyeri akut pada Tn.N dengan post radioterapi dan post
operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar
III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn.N dengan nyeri akut
postradioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi
kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.N dengan
nyeri akut post radioterapi dan posttransuretalbuli hari ke II atas
indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada Tn.N
dengan nyeri akut post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari
ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr.
Moeawardi Surakarta.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn.N dengan nyeri akut
post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi
kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
5
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn.N dengan nyeri akut post
radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi
kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeriyang terjadi pada Tn.N
dengan nyeri akut post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari
ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
C. Manfaat Penulisan
1. Penulis
Karya Tulis Ilmiah memberikan wawasan yang luas mengenai masalah
keperawatan pada pasien dengan kasus nyeri akut post radioterapi dan post
operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli.
2. Institusi
a. Pendidikan
Karya Tulis Ilmiah ini sebagai referensi dan menambah informasi serta
pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pasien dengan nyeri akut
post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi
kanker buli.
b. Rumah Sakit
Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bahan masukan dan evaluasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan
keperawatankhususnya pada pasien dengan nyeri akut dengan post
6
radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi
kanker buli.
3. Profesi Keperawatan
Hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan informasi dibidangkesehatan khususnya
KeperawatanMedikal Bedah tentang pengelolaan kasus pada pasien nyeri
akut dengan post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas
indikasi kanker buli.
7
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012 jam 12.15 WIB
dengan metode autoanamnesa dan auloanamnesaserta catatan rekam medis
didapatkan data identitas pasien yaitu nama Tn.N, usia 63 tahun, agama
Islam, pekerjaan swasta, alamat Ngeman RT 1/8 Karanganyar, diagnosa
medis post radioterapi dan posttransuretalbuli atas indikasi kanker buli,
penanggung jawab Ny.S yaitu istri pasien, umur 58 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, alamat Ngleman RT 1/8 Karanganyar.
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 3 April 2012 pada keluhan
utama Tn.N mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta
bercampur darahyaitu pada luka operasi (suprapubik)dan riwayat kesehatan
sekarang didapatkan data bahwa Tn.Nmerasakan nyeri saat BAK dan
bercampur darah, oleh keluarga pasien dibawa ke Puskesmas, kemudian oleh
Puskesmas dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi (RSDM) tanggal 30 Maret 2012
dalam keadaan pasien terpasang DowelCateter(DC). Pada tanggal 2 April
2012 telah dilakukan operasi transuretal, Tn.Nmengatakan nyeri yang
dirasakan karena luka post operasi, kualitas nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi meringis serta merasakan nyeri
saat BAK. Dengan terapi yang diberikan yaitu Ka-En 3B 20 tetes per menit,
8
ceftriaxon 1 gram per 10 jam, antrain 1 gram per 8 jam dan ranitidin 1 gram
per 12 jam.
Riwayat kesehatan dahulu didapatkan bahwapasien pernah sakit
seperti ini sekitar 1 tahun yang lalu, namun pasien tidak peduli dengan
keadaannya dan hanya berobat di praktek dokter dekat rumah. Pasien tidak
mempunyai riwayat alergi dan tinggal di lingkungan yang bersih.
Hasil pengkajian genogram didapatkan bahwa Tn.N adalah anak ke 5
dari 7 bersaudara, menikah dengan Ny.S yang merupakan anak ke 5 dari 10
bersaudara dan mempunyai 3 orang anak.
Pada pengkajian kognitif dan perseptual pada pola kesehatan
fungsional yaitu pola eliminasi didapatkan data sebelum sakit pasien
mengatakan selalu merasa nyeri dan panas saat akan BAK, keluarnya sedikit
kira-kira 100cc setiap BAK dan bercampur darah, setelah dioperasi BAK
Tn.N lancar melalui selang kateter, warna kuning jernih kira-kira 500cc tiap
hari dan kadang mengeluh nyeri saat BAK, kualitas nyeri yang dirasakan
seperti tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi meringis, merintih dan
tampak berhati-hati dalam bergerak.
Pengkajian pola tidur didapatkan data yaitu sebelum sakit pasien
mengatakan bisa tidur nyenyak dan kebutuhan tidur Tn.N terpenuhi dari jam
21.00 WIB – 05.00 WIB. Selamasakit pasien mengatakan tidak bisa tidur,
sering terbangun dimalam hari karena panas dan masih merasakan nyeri,
tidur kira-kira hanya 5 jam per hari.
9
Pengkajian pola aktivitas didapatkan data selama sakit aktivitas
toileting pasien di bantu dengan alat yaitu selang kateter ukuran nomor 22,
dan aktivitas berpakaian di bantu oleh orang lain.
Pengkajian yang dilakukan pada pemeriksaan fisik bagian
genetaliaTn.N terpasang selang kateter threewayukuran 22 dan irigasi NaCl
500 ml yang telah dihentikan pada tanggal 3 April 2012pada jam 12.15 WIB
dan terdapat luka operasi pada genetalia (suprapubik)yang terbalut verban.
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 31 April 2012 didapatkan
hasil PTT 12,3 detik dan APTT 19,4 detik. Pemeriksaan radiologi yaitu
BlassNierOversich (BNO) abdomen didapatkan hasil gambaran udara usus
dan distribusi normal, pscasshodaw simetris kanan kiri, tidak tampak
bayangan radioopaque sepanjang traktus urinarius, tampak lipping pada
VL-2-3-4, dan pedicle serta psatium intervertebralis normal,trabekulasi
tampak porotik, dengan kesan tidak tampak baturadioopaque sepanjang
traktus urinarius,spandilosislumbalisdan osteororatik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.Ntanggal 3 April 2012
mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta bercampur
darah yaitu karena luka operasidengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk
pada genetalia, ekspresi pasien meringis dan Tn.N merasakan nyeri saat
BAK. Berdasarkan masalah tersebut penulis menegakkan diagnosa
10
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
(pembedahan).
C. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Perencanaan dari masalah keperawatanutama pada tanggal 3 April
2012 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan
asuhan keperawatan pada Tn.N dengan diagnosa nyeriakut berhubungan
dengan agen cidera fisik (pembedahan) dengan tujuan dan kriteria hasil
yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam nyeri
hilang atau berkurang dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan
dengan melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri
berkurang 1 (0-10), TTV dalam rentang normal yaitu suhu 36
derajadcelcius, tekanan darah 130/80 mmHg, pernafasan 16-24 kali per
menit, nadi 60-100 kali per menit. Intervensiyang dilakukan yaitu pantau
Tanda Tanda Vital (TTV) dengan mendemonstrasikan TTV stabil.
Kajinyeri yang komprehensif dengan rasionalisasi untuk mengetahui
karakteristik dan skala nyeri, instruksikan pasien untuk menginformasikan
kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat dicapai dengan
rasionalisasiperawat dapat memberikan implementasi yang tepat kepada
pasien, ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi misal distrakasi dan
relaksasi yaitu nafas dalam dengan rasionalisasi merupakan tindakan
pengurangan nyeri. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
11
analgetik dengan rasionalisasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan
nyeri yang hebat (Wilkinson, 2006).
D. Implementasi
Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan utama
berdasarkan rencana tindakan tersebut diatas maka dilakukan tindakan
keperawatan pada tanggal 3 April 2012 sebagai tindak lanjut pelaksanaan
asuhan keperawatan pada Tn.N.
Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik (pembedahan)dilakukan implementasi yaitu pengkajian pada pasien
kelolaan jam 12.15 WIB dengan respon pasien mengatakan bersedia untuk
diwawancarai dan respon objektif pasien kooperatif dengan perawat.
Memantau TTV pasien pada jam 13.00 WIB dengan respon pasien
bersedia untuk dilakukan TTV dan respon objektif tekanan darah 130/90
mmHg, nadi 72 kali per menit, dan pernafasan 20 kali per menit. Mengkaji
intensitas dan skala nyeri pada jam 13.15 WIB dengan respon pasien
mengatakan merasakan nyeri karena luka operasi dengan kualitas nyeri
seperti tertusuk-tusuk pada genetalia ekspresi Tn. N meringis dan
merasakan nyeri saat BAK dengan bercampur darah, respon objektif
pasien tampak berhati-hati dalam beraktivitas.
Implementasi keperawatan dilakukan pada tanggal 4 April 2012
mengajarkan teknik relaksasi jam 10.00 WIB dengan respon pasien
bersedia untuk di ajarkan teknik relaksasi, dan respon objektif pasien
12
mampu melakukannya secara mandiri. Mengkaji kondisi pasien jam 10.30
WIB dengan respon pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada
daerah genetalia dan respon objektif pasien tampak meringis kesakitan dan
berhati-hati dalam beraktivitas untuk mengurangi nyeri.
Implementasi keperawatandilakukan pada tanggal 5 April 2012
memberikan injeksi analgetik antrainjam 09.00 WIB dengan respon pasien
bersedia untuk di injeksi dan respon objektif obat antrain dengan dosis 1
gram per 8 jam masuk melalui Intra Vena (IV). Mengkaji kembali keadaan
pasien jam 11.00 WIB dengan respon pasien masih mengatakan nyeri, dan
respon objektif pasien tampak meringis kesakitan. Mengajarkan teknik
relaksasi (nafas dalam) jam 11.30 WIB dengan respon pasien bersedia di
ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam), dan respon objektif pasien mampu
melakukan secara mandiri.
E. Evaluasi
Tahap akhir pengkajian ini adalah evaluasi keperawatan. Evaluasi
dilakukan dengan metode evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi
proses dilakukan berdasarkan respon pasien dan keberhasilan tindakan
keperawatan yang dilaksanakan. Hasil dari evaluasi respon di uraikan pada
sub sebelumnya yaitu implementasi, untuk evaluasi hasil di lakukan sesuai
dengan tujuan dari masing-masing intervensi pada diagnosa keperawatan
yang muncul.
13
Diagnosakeperawatannyeriakutberhubungandenganagen cidera fisik
(pembedahan) pada tanggal 3 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan
dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian
genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tampak meringis
kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di
simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan intervensi
dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk
menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat
dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu
nafas dalam, pantau TTV.
Evaluasi pada tanggal 4 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan
dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian
genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tamapak
meringis kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka
dapat di simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan
intervensi dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan
pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri
tidak dapat dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan
relaksasi yaitu nafas dalam, pantau TTV.
Evaluasi pada tanggal 5 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan
dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian
genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tampak meringis
kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Analisa yang
14
didapatkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan intervensi
dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk
menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat
dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu
nafas dalam, pantau TTV.
15
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Bab ini merupakan pembahasan kasus yang diambil dari BAB II,yaitu
membahas mengenai kesenjangan-kesenjangan yang penulis dapatkan
antara konsep dasar teori dan kasus nyata. Asuhan keperawatan nyeri akut
pada Tn.N dengan post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke
II atas indikasi kanker buli diruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Pembahasan yang penulis lakukan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Potter
dan Perry, 2005).
Pada pengkajian yang dilakukanberdasarkan teori didapatkan
pada keluhan utama pasien yaitu mengeluh kencing darah yang
intermiten, merasa panas waktu kencing, merasa ingin kencing, sering
kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing,
nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri
pinggang karena tekanan saraf dan nyeri pada satu sisi karena
hydronephrosis. Pemeriksaan fisik dan klinis pada inspeksi tampak
16
warna kencing bercampur darah, pembesaran suprapubik bila tumor
sudah besar. Palpasi teraba tumor masa, pemeriksaan bimanual teraba
tumpul pada dasar buli-buli dengan bantuan general anestesi baik
waktu VT atau RT(Purnomo, 2003).
Pengkajian pada pola aktivitas dan istirahat didapatkan pasien
merasa lemah dan lelah. Pola sirkulasi adanya perubahan tekanan
darah yang ditandai dengan tekanan darah naik, takikardia,
bradikardia, disritmia. Pola integritas ego diperoleh perubahan tingkah
laku atau kepribadian ditandai dengan cemas, mudah tersinggung.
Pola eliminasi diperoleh perubahan saat BAK ditandai dengan nyeri
saat BAK dan urine warna merah. Pada pengkajian karakteristik nyeri
diperoleh nyeri pada daerah abdomen ditandai dengan wajah
menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri (Doenges, 2000).
Pengkajian hematuriadiperoleh gejala iritasi saat berkemih,
faktor resiko (khususnya riwayat merokok), penurunan berat
badan,kelelahan, dan tanda metastase. Kaji kemampuan koping dan
pengetahuan tentang penyakit (Nursalam, 2006).
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 3 April 2012 Tn.N
mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta
bercampur darah hal ini dikarenakan rupturnyakandung kemih akibat
benda tajam (pembedahan),pada abdomen bagian bawah tampak jejas
atau hematom sehingga menyebabkan nyeri didaerah suprapubik.
Rupturnya buli-buli intraperitonial menyebabkan urine masuk ke
17
rongga peritonium sehingga memberi tanda cairan intraabdomen dan
rangsang peritonium. Lesi peritonial memberikan septisemia sehingga
pasien sering mengeluh tidak bisa buang air kecil dan kadang keluar
darah dari uretra (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004).
Tanggal 2 April 2012 telah dilakukan operasi transuretal, Tn.N
mengatakan nyeri yang dirasakan karena luka post operasi. Pengkajian
kognitif dan perseptual pada pola kesehatan fungsional yaitu pola
eliminasi didapatkan data sebelum sakit pasien mengatakan selalu
merasa nyeri dan panas saat akan BAK, keluarnya sedikit kira-kira
100cc setiap BAK dan bercampur darah hal ini disebabkan ruptur
kandung kemih yang bersifat ekstraperitonial akibat tertusuk fragmen
pada dinding kandung kemih yang penuh yang menyebabkan
ekstravasasi urine serta adanya lesi ekstraperitonial yang
menyebabkan septisemia yang menyebabkan keluarnya darah dari
uretra (Sjamsuhidajat dan Jong, 2006).
Setelah dioperasi BAK Tn.N lancar melalui selang kateter,
warna kuning jernih kira-kira 500cc tiap hari dan kadang mengeluh
nyeri karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk
pada genetalia, ekspresi pasien meringis dan Tn. N merasakan nyeri
saat BAK disebabkan karena pembedahan (eksternal) yang
menyebabkan peningkatan tegangan otot, pada genetalia dengan
ekspresi meringis, merintih dan tampak berhati-hati dalam bergerak,
18
tertusuk-tusuk sesuai dengan data subjektif pasien terhadap persepsi
nyeri yang dirasakan (Mubarak dan Chayatin, 2007).
Pengkajian pola tidur didapatkan data yaitu sebelum sakit pasien
mengatakan bisa tidur nyenyak dan kebutuhan tidur Tn.N terpenuhi
dari jam 21.00 WIB – 05.00 WIB. Selamasakit pasien mengatakan
tidak bisa tidur, sering terbangun dimalam hari karena panas dan
masih merasakan nyeri, tidur kira-kira hanya 5 jam per hari, karena
adanya nyeri yang menyebabkan tegangan otot dan kecemasan dengan
respon fisiologis yang buruk dari pasien terhadap nyeri sehingga
terjadi stres dan menyebabkan pasien tidak bisa tidur (Brunner dan
Suddarth, 2001).
Pengkajian pola aktivitas didapatkan data selama sakit aktivitas
toileting pasien di bantu dengan alat yaitu selang kateter ukuran
nomor 22, dan aktivitas berpakaian di bantu oleh orang lain
dikarenakan kateter berfungsi sebagai irigasi manual kandung kemih
pasca pembedahan sebagai respon terhadap perubahan perforasi
kandung kemih (Nurasalam, 2006).
Pengkajian yang dilakukan pada pemeriksaan fisik bagian
genetaliaTn.N terpasang selang kateter threewayukuran 22 dan irigasi
NaCl 500 ml karena kateter berfungsi sebagai irigasi manual kandung
kemih dan respon terhadap perubahan perforasi kandung kemih,
tujuan pemasang irigasi untuk memantau dalam hal jumlah, warna,
serta tipe keluaran darah pasca pembedahan(Nursalam, 2006), yang
19
telah dihentikan pada tanggal 3 April 2012 pada jam 12.15 WIB dan
terdapat luka operasi pada daerah suprapubik yang terbalut
verban,serta terapi yang diberikan pada pasien yaitu antrain 1 gram
per 8 jam indikasi sebagai analgesik.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan
respons aktual atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang
perawat mempunyai izin danberkompeten untuk mengatasinya (Potter
dan Perry, 2005).
Nyeri akut adalah pengalaman emosional dan sensori yang tidak
menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual
atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Association for
the Study of Pain ) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas
ringan sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi durasi
nyeri kurang dari 6 bulan ( Nanda, 2005-2006).
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya
peningkatan tegangan otot (Hidayat, 2006).
Berdasarkan teori pada kasus kanker buli masalah keperawatan
utama adalah nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
(penekanan/kerusakanjaringansyaraf, infiltrasisistemsuplaysyaraf,
obstruksijalursyaraf, inflamasi).Nyeri akut berhubungan dengan gejala
20
berkemih dan gangguan rasa nyaman akibat pemasangan kateter,(
Nursalam, 2006). Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
(biologi, psikologi, fisik), ( Nanda, 2006).
Pada kasus Tn.N diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera fisik (pembedahan) pasca operasi mungkin sekali disebabkan
oleh luka operasi tapi kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan
sebaiknya pencegahan nyeri sebelum operasi direncanakan agar
penderita tidak terganggu oleh nyeri saat pembedahan (Sjamsuhidajat,
2002), hal ini dibuktikan dengan data subjektif laporan adanya nyeri
yang terjadi tidak lebih dari emam bulan,awitan gejala mendadak,
penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui dan data objektif ekspresi
wajah meringis, menahan sakit (Mubarak dan Chayatin, 2007) dan
agen cidera fisik diambil sebagaietiologi hal ini disebabkan karena
benda tajam atau pembedahan (Brunner dan Suddarth, 2001).
Berdasarkanhasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 3
April 2012 jam 12.15 WIB diperoleh data bahwa pasien mengatakan
merasa nyeri karena operasi (akibat pembedahan), nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada genetalia (suprapubik) ekspresi
pasien meringis kesakitan dan Tn.N merasakan nyeri saat BAK,
berlangsung dalam waktu kurang dari 6 bulan, ekspresi pasien
meringis dan tampak berhati-hati dalam bergerak. Hal ini sesuai
dengan teori yang diungkapkan oleh Asmadi bahwa karakteristik dari
nyeri akut yaitu waktu kurang dari 6 bulan, daerah nyeri terlokalisasi,
21
nyeri terasa tanjam(seperti ditusuk, disayat, dicubit,dll), penampilan
pasien tampak cemas, gelisah. Maka penulis menjadikan diagnosa ini
sebagai prioritas utama.
2. Intervensi
Intervensi adalah kategori dari perilaku keperawatandimana
tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan,
ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut (Potter dan Perry, 2005).
Dalam menetapkan intervensi keperawatan penulis mengacu
pada diagnosa keperawatan yang muncul dan berdasarkan kebutuhan
dan kondisi pasien serta sarana yang mendukung.
Secara teori pencapaian intervensi tidak ditentukan berdasarkan
waktu, namun tergantung pada diagnosis dan batasan karakteristik
(Mubarak dan Chayatin, 2007). Penulis merencanakan tercapainya
intervensi selama 3X24 jam dengan alasan nyeri dapat berkurang
meskipun dalam kenyataan nyeri pasien tidak berkurang sesuai
dengan waktu yang direncanakan, banyak faktor yang mempengaruhi
diantaranya persepsi pasien terhadap nyeri dan kondisi psikis pasien.
Masalah keperawatannyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
(pembedahan) dengan tujuan dan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3X24 jam nyeri hilang atau berkurang
dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan dengan
melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri berkurang
22
1 (0-10), TTV dalam rentang normal yaitu suhu 36 derajadcelcius,
tekanan darah 130/80 mmHg, pernafasan 16-24 kali per menit, nadi
60-100 kali per menit.
Rencana tindakan keperawatan yaitu pantau TTV dengan
rasionalisasi TTV dalam rentang normal hal ini dilakukan karena TTV
merupakan cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh
(Mubarak dan Chayatin, 2007). Kaji nyeri yang komprehensif dengan
rasionalisasi untuk mengetahui karakteristik dan skala nyeri,
instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika
pengurangan nyeri tidak dapat dicapai dengan rasionalisasi perawat
dapat memberikan implementasi yang tepat kepada pasien, ajarkan
penggunaan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu
nafas dalam dengan rasionalisasi merupakan tindakan pengurangan
nyeri karena teknik relaksasi khususnya nafas dalam efektif dalam
menurunkan nyeri pasca operasi, relatif kecilnya peran otot-otot
skeleta dalam nyeri pasca operasi (Brunner dan Suddarth, 2001) serta
meningkatkan perasaan kontrol, mengurangi perasaan tidak berdaya
dan putus asa, menjadi metode pengalih yang menyenangkan
(Mubarak dan Chayatin, 2007). Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat analgetik dengan rasionalisasi mungkin diperlukan
untuk menghilangkan nyeri yang hebat (Wilkinson, 2006).
Berdasarkan teori intervensi pada kanker buli yaitu berikan obat
analgetik dengan rasionalisasi memberikan rasa nyaman pada pevis,
23
berikan antikolienergik atau belladonna dan opium supositoria dengan
rasionalisasi untuk menghilangkan spasme kandung kemih, pastikan
kateter berada pada posisi yang tepat dan jangan lakukan irigasi tanpa
pemberitahuan (Nursalam, 2006).
4. Implementasi
Implementasi adalah kategori dari perilaku
keperawatandimanatindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan
diselesaikan (Potter dan Perry, 2005).
Implementasi yang diberikan pada Tn.N telah sesuai dengan
intervensi pada teori yaitu mengkaji nyeri yang komprehensif,
menginstruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat
jika pengurangan nyeri tidak dapat dicapai, mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu nafas dalam,
memantau TTV, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
analgetik (Wilkinson,2006).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses keperawatan mengukur respon
pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan pasien ke arah
pencapaian tujuan (Potter dan Perry,2005).Diagnosa
keperawatannyeriakutberhubungandengan agen cidera fisik
24
(pembedahan) pada tanggal 3 April 2012 dilakukan evaluasi
keperawatan dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri
karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk pada
genetalia (suprapubik) dan Tn. N merasakan nyeri saat BAK dan
evaluasi objektif pasien tampak meringis dan berhati-hati dalam
bergerak hal ini sesuai dengan respon fisiologis dan persepsi pasien
terhadap nyeri yang diungkapkan melalui ekspresi wajah dan gerakan
tubuh, ditandai data subjektif laporan adanya nyeri dan data objektif
ekspresi wajah meringis, menahan sakit dengan tindakan teknik
relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di simpulkan masalah
keperawatannyeri akut belum teratasi dan intervensi dilanjutkan
karena pengkajian terhadap intervensi yang akan dilakukan kurang
efektif atau keterbatasan waktu serta data diimplementasi dari kriteria
hasil belum menunjukkan hasil yang sesuai.
Evaluasi pada tanggal 4 April 2012 dilakukan evaluasi
keperawatandengan evaluasi subjektifyaitu pasien mengatakan nyeri
karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk pada
genetalia (suprapubik) dan Tn. N merasakan nyeri saat BAKdan
evaluasi objektif pasien tampak meringis dan berhati-hati dalam
bergerak, dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat
di simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan
intervensi dilanjutkan, karena keterbatasan waktu penulis dalam
memberikan implemantasi hari ke 2 pada pasien dan
25
ketidakefektifantindakan penulis dalam memberikan implementasi
kepada pasien, serta persepsi pasien mengenai nyeri yang bersifat
subjektif.
Evaluasi pada tanggal 5 April 2012 di lakukan evaluasi
keperawatan dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri
karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk pada
genetalia dan Tn. N merasakan nyeri saat BAK dan evaluasi objektif
pasien tampak meringis kesakitan dan berhati-hati dalam bergerak
dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di
simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan
intervensi dilanjutkan. Hari ke 3 masalah nyeri belum berkurang atau
belum teratasi karena keterbatasan waktu penulis dalam memberikan
implementasi kepada pasien dan nyeri akibat pembedahan
memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat berkurang (Brunner
dan Suddararth, 2001).
B. SIMPULAN
1. Pengkajian dari Tn.Ndengan nyeri akut post radioterapi dan post
operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli yaitu pasien
merasakan nyeri dan panas saat buang air kecil serta bercampur darah,
sering terbangundimalam hari karena nyeri yang dirasakan serta
aktivitas pasien dibantu oleh orang lain.
26
2. Diagnosa keperawatan pada Tn.N yaitu nyeri akut berhubungan
dengan agen cidera fisik ( pembedahan).
3. Rencana keperawatan pada Tn.N dengan nyeri akut berhubungan
dengan agen cidera fisik (pembedahan) yaitu setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri hilang atau
berkurang dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan dengan
melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri berkurang
1 (0-10), TTV dalam rentang normal. Intervensi yang dilakukan kaji
nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk
menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat
dicapai, ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi misal distraksidan
relaksasi yaitu nafas dalam, pantau TTV, kolaborasi dengan dokter
dalam pemebrian obat analgetik.
4. Implementasi yang telah dilakukan pada Tn.N adalah mengkaji
kondisi pasien, memantau TTV pasien, mengajarkan teknik relaksasi,
memberikan injeksi ntrain.
5. Evaluasi dari tindakan yang sudah dilakukan didasarkan pada kriteria
hasil yang diharapkanuntuk melihat masalah tersebut sudah teratasi
atau belum.
6. Kesimpulan yang diperoleh nyeri yang terjadi pada Tn.N disebabkan
karena luka post operasi (pembedahan) dengan kualitas nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi
pasien meringis serta terjadi saat BAK.
27
C. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih
berkualitas dan profesional, sehingga dapat tercipta perawat yang
profesional, terampil, cekatan, dan handal yang mampu memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik, mempertahankan
serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dalam memberikan tindakan keperawatan dan mencapai
hasil evaluasi yang maksimal tentu perlu adanya kerjasama dengan tim
kesehatan lain seperti dokter, fisioterapi, ahli gizi dan yang lainnya,
sehingga penulis mengharapkan agar mencapai hasil yang maksimal
tentu perlu adanya kerja keras dalam melaksanakan tindakan baik
secara mandiri maupun kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
28
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, 2008. Teknik ProseduralKeperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien, Penerbit Salemba Medika, Jakarta
Basuki B Purnomo, 2003. Dasar-dasar Urologi, Edisi Kedua, Penerbit CV Agung
Seto, Jakarta
Brunner, Suddarth 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran : EGC, Jakarta
HeatherHerdman T, 2009-2011. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Hidayat, Ulliyah, 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Penerbit
Salemba Medika, Jakarta
Jong, Sjamsuhidajat, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Kedua : EGC, Jakarta
Lizhong, Jiang, 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis, Edisi 2, Penerjemah
WillieJaparies, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mubarak, Chayatin, 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Penerbit Buku Kedokteran, EGC: Jakarta
Nursalam, 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Penerbit Salemba Medika, Jakarta
Pierce A, dkk, 2006. At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Penerbit Salemba Medika,
Jakarta
Potter, Perry, 2009. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan. Penerbit
Salemba Medika, Jakarta
Wimde Jong, 2005. Kanker, apakah itu?. Penerbit Arcan, Jakarta
Wilkinson. M Judith, 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 7. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta