12
Studi Kinerja Jaringan Irigasi Di Daerah Irigasi Pendem, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur Dwi Kurnianto 1 , Rini Wahyu Sayekti 2 , Jadfan Sidqi Fidari 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRAK : Keberadaan jaringanairigasi memiliki peranapenting dalamapeningkatan produksiatanaman, untuk menjaga keberlangsungan fungsi jaringanairigasi (bangunan danasaluran) yang ada maka diperlukan kegiatan berupa penilaianakinerjaajaringanairigasi. Studi ini bertujuan untuk menentukan prioritas kebijakan penangananaminimum indeksakinerjaasistem irigasiaPendem di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penilaianakinerja sistemairigasi mengacu 6 parameter sesuai peraturanamenteri pekerjaanaumum dan perumahanarakyat republikaIndonesia nomor 12/PRT/M/2015 tentangaeksploitasi danapemeliharaan jaringanairigasi. Dari kegiatanapenelusuran jaringanairigasi, diketahui bahwa : kondisiaeksisting jaringanairigasi di daerahairigasi pendem berkondisi baik, indeksapertanaman sebesar 300 %, prosentasearealisasi luas tanamasebesar 100 % pertahun, dengan prosentaseaproduktivitas padiasebesar 106 %. Penilaianaindeks kinerjaasistem irigasiadi daerahairigasi Pendem mendapatkan hasil sebesar 79,32 % berkategori baik. BesaraAngka KebutuhanaNyata Operasiadan Pemeliharaanadi daerahairigasi Pendem sebesar Rp. 1.241.308.904,00. Prioritas kebijakan penangananaminimum indeksakinerja sistemairigasi Pendem, meliputi : prasaranaafisik, berupa penanganan untuk kantorajuru, gudangadi bangunanautama dan gudangadi bangunanalain. Sedangkanaprasarana nonafisik, berupa penanganan untuk produktivitasapadi, peralatan beratwuntuk pemeliharaan, pemahamanwoperasi dan pemeliharaanwPPA, gambarwpelaksana, dan kelembagaanwGP3A. Kata kunci : indeksakinerja, jaringanairigasi, operasiadanapemeliharaan, AKNOPa ABSTRACT : The existence of irrigation network has important involvement in upgrading plants production, to keep a continuity the function of irrigation network (building and channels) there, it`s need an activity such as irrigation network performances assessment. The purpose of this study are to determine priority of minimum handling policy for index performance on Pendem irrigation system in Pasuruan regency, East Java. Assessment performance of irrigation system reffered by 6 componens, appropriate on ministry regulation of public works and society development republic of Indonesia number 12/PRT/M/2015 about explotation and maintenance irrigation network. From investigation activity on irrigation network, shown : irrigation network existing condition in Pendem irrigation area in good condition, index of plants is 300 % by percentage of plants wide realization is 100 % a year, with rice plant productivity has procentage are 106 %. Index performance of irrigation system assessment in Pendem irrigation area has the result 79,32 % are good. The real operation and maintenance demand value amount in Pendem irrigation area are Rp. 1.241.308.904,00. Priority of minimum handling policy for index performance on Pendem irrigation system, are : physical infrastructure, in the form of handling on skilled worker office, warehouse on headwork and other site. While non physical infrastructure, in the form of handling on rice plant productivity, the maintenance device, PPA comprehension on operation and maintenance, organizer drawing, and GP3A institute. Keywords: index performance, irrigation network, operation and maintenance, AKNOPa

Studi Kinerja Jaringan Irigasi Di Daerah Irigasi Pendem ...pengairan.ub.ac.id/s1/wp-content/uploads/sites/2/2017/01/Studi... · From investigation activity on irrigation network,

Embed Size (px)

Citation preview

Studi Kinerja Jaringan Irigasi Di Daerah Irigasi Pendem, Kecamatan

Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Dwi Kurnianto

1, Rini Wahyu Sayekti

2, Jadfan Sidqi Fidari

2

1)

Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2)

Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia

e-mail: [email protected]

ABSTRAK : Keberadaan jaringanairigasi memiliki peranapenting dalamapeningkatan produksiatanaman,

untuk menjaga keberlangsungan fungsi jaringanairigasi (bangunan danasaluran) yang ada maka diperlukan

kegiatan berupa penilaianakinerjaajaringanairigasi.

Studi ini bertujuan untuk menentukan prioritas kebijakan penangananaminimum indeksakinerjaasistem

irigasiaPendem di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Penilaianakinerja sistemairigasi mengacu 6 parameter sesuai peraturanamenteri pekerjaanaumum dan

perumahanarakyat republikaIndonesia nomor 12/PRT/M/2015 tentangaeksploitasi danapemeliharaan

jaringanairigasi.

Dari kegiatanapenelusuran jaringanairigasi, diketahui bahwa : kondisiaeksisting jaringanairigasi di

daerahairigasi pendem berkondisi baik, indeksapertanaman sebesar 300 %, prosentasearealisasi luas

tanamasebesar 100 % pertahun, dengan prosentaseaproduktivitas padiasebesar 106 %. Penilaianaindeks

kinerjaasistem irigasiadi daerahairigasi Pendem mendapatkan hasil sebesar 79,32 % berkategori baik.

BesaraAngka KebutuhanaNyata Operasiadan Pemeliharaanadi daerahairigasi Pendem sebesar Rp.

1.241.308.904,00. Prioritas kebijakan penangananaminimum indeksakinerja sistemairigasi Pendem, meliputi

: prasaranaafisik, berupa penanganan untuk kantorajuru, gudangadi bangunanautama dan gudangadi

bangunanalain. Sedangkanaprasarana nonafisik, berupa penanganan untuk produktivitasapadi, peralatan

beratwuntuk pemeliharaan, pemahamanwoperasi dan pemeliharaanwPPA, gambarwpelaksana, dan

kelembagaanwGP3A.

Kata kunci : indeksakinerja, jaringanairigasi, operasiadanapemeliharaan, AKNOPa

ABSTRACT : The existence of irrigation network has important involvement in upgrading plants

production, to keep a continuity the function of irrigation network (building and channels) there, it`s need an

activity such as irrigation network performances assessment.

The purpose of this study are to determine priority of minimum handling policy for index performance

on Pendem irrigation system in Pasuruan regency, East Java.

Assessment performance of irrigation system reffered by 6 componens, appropriate on ministry

regulation of public works and society development republic of Indonesia number 12/PRT/M/2015 about

explotation and maintenance irrigation network.

From investigation activity on irrigation network, shown : irrigation network existing condition in

Pendem irrigation area in good condition, index of plants is 300 % by percentage of plants wide realization is

100 % a year, with rice plant productivity has procentage are 106 %. Index performance of irrigation system

assessment in Pendem irrigation area has the result 79,32 % are good. The real operation and maintenance

demand value amount in Pendem irrigation area are Rp. 1.241.308.904,00. Priority of minimum handling

policy for index performance on Pendem irrigation system, are : physical infrastructure, in the form of

handling on skilled worker office, warehouse on headwork and other site. While non physical infrastructure,

in the form of handling on rice plant productivity, the maintenance device, PPA comprehension on operation

and maintenance, organizer drawing, and GP3A institute.

Keywords: index performance, irrigation network, operation and maintenance, AKNOPa

1. PENDAHULUAN

Irigasiamemiliki perananapenting dalam

peningkatan produksiatanaman sehingga

dalam pelaksanaannya juga harus dilakukan

secara sepadan. Dalam undang-

undangwnomor 11 tahunw1974 tentang

pengairan, telahamengamanatkan bahwaaair,

yang meliputi : sumber-sumberaair beserta

bangunan-bangunan pengairan, harus

dilindungi, serta diamankan, dipertahankan,

dan dijagawkelestariannya, supaya dapat

memenuhiafungsinya, sehinggaapengelolaan

airairigasi dari huluasampai denganahilir

memerlukan saranaadan prasaranaairigasi

yang memadai.

Adanya kerusakanwpada salah satu

bangunan irigasia tersebut akan

mempengaruhi kinerjawsistem yang ada,

sehingga mengakibatkanwefisiensi dan

efektifitaswirigasi menurun.

Dalamwperaturan menteriwpekerjaan

umumwdan perumahanwrakyat nomor

12/PRT/M/2015 tentangweksploitasi dan

pemeliharaana jaringanw wirigasi

mengamanatkan bahwa evaluasiwkinerja

sistemwirigasi dimaksudkan untuk

mengetahui kondisiakinerja sistemairigasi,

yang mana bahwa satu sistemwirigasi

merupakan satu kesatuanapengembangan dan

pengelolaanwirigasi.

Sangat di sayangkan, pada daerah irigasi

Pendem belum pernah dilakukan kegiatan

evaluasiakinerja sistemairigasi. Berdasarkan

hasil surveiaacak di daerahairigasi Pendem

pada akhir tahun 2016, menunjukkan adanya

kerusakan pada kondisiafisik jaringanairigasi

serta adanya penghambat terhadap

pemenuhanaair menujuasawah.

Studiaini bertujuan untukamenentukan

prioritasakebijakan penangananaminimum

indeksakinerja sistemairigasi, guna pekerjaan

operasiidan pemeliharaanipada daerah irigasi

Pendem di tahun mendatang.

2. BAHAN DAN METODE

Lokasiadaerah studiaberada di Daerah

irigasiaPendem terletak di Desa Karangsono,

Kecamatan Wonorejo, KabupatenaPasuruan.

Ditinjauidari posisiageografis beradaxantara

112o 47' 5,447'' Bujur Timur dan 7

o 41'

37,248'' Lintang Selatan. Dengan total luas

lahan sebesar 610 Ha.

Adapun data yang diperlukan

dalamastudi ini besertaasumbernya, adalah :

1. Peta skema eksploitasi dan peta

skema konstruksi daerah irigasi

Pendem skala 1 : 5.000, data rencana

tata tanamaglobal, dataadebit dan

curahahujan tahun 2014 -2016, dari

dinas pekerjaan umum sumber daya

air dan tata ruang Kabupaten

Pasuruan.

2. Data produktivitasatanaman tahun

2014 -2016, dari dinasapertanian

tanaman pangan Kabupaten

Pasuruan.

3. Data – data yang terkait dengan

kondisi eksisting, seperti : dimensi

saluran, dokumentasi, dan

wawancara di peroleh langsung saat

penelusuran jaringanairigasi di

lokasiastudi.

Adapun peralatanayang diperlukan

dalam studiaini adalah :

1. Kameraadigital

2. Rollameter

3. Alatatulis kantora

4. Alatapelindung diria

Gambar 1. Lokasiadaerah studia

Gambar 2. Peta skema eksploitasi DI Pendem

Gambar 3. Peta skema konstruksi DI Pendem

Tahapan pengerjaan dalam studi ini

terdiri dari empatatahap, yaitu :

tahapapersiapan,apelaksanaan,aanalisa dan

pembahasan, sertaapenutup.

2.1. Tahap persiapan

Pada tahap ini meliputi : studialiteratur,

pengumpulan dataasekunder, danakoordinasi

dengan instansiaterkait.

2.2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi : penelusuran

jaringanairigasi, dan Melakukan penilaian

indeksakinerja sistemairigasi, mengacu 6

parameter, yaitu : prasaranawfisik,

produktivitasdtanaman, saranagpenunjang,

organisasihpersonalia, dokumentasi, dan

kondisikkelembagaan P3A. (peraturan

Sumber : Dinas PU-SDA dan tata ruang KabupatenaPasuruan

Sumber : Dinas PU-SDA dan tata ruang KabupatenaPasuruan

menteriapekerjaan umumadan perumahan

rakyat republik Indonesia nomor

12/PRT/M/2015wtentang eksploitasiwdan

pemeliharaanajaringanairigasi)

2.3. Tahap analisa dan pembahasan

Pada tahap ini meliputi : Identifikasi

kondisi eksisting jaringanairigasi, Identifikasi

intensitasatanam, Identifikasi indeksakinerja

sistemairigasi, Identifikasi angkaakebutuhan

nyatawoperasi danwpemeliharaan, dan

menentukan prioritasakebijakan penanganan

minimumwindeks kinerjawsistemwirigasi

Pendem.

2.4. Tahap penutup

Pada tahap ini meliputi : kesimpulan dan

saran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari kegiatanapenelusuran jaringan

irigasi didapatkan hasil sebagaiaberikut :

3.1. Kondisi eksisting DI Pendem

a. Bendunga

Bendungwdi daerahwirigasi Pendem

berupa bendungatetap, berkondisi baik.

b. Salurana

Kondisi saluran di daerah irigasi

Pendem (saluran primer dan sekunder)

memiliki kapasitas tampunganwyang

memadai, dengan ketinggianwtanggul

1,5 meter, dan lebaraantara 1-2 meter.

Dengan kondisi saluranacukup baik.

c. Bangunanapengatur

Terdapat 21 buah bangunanapengatur di

daerahairigasi Pendem, dengan total

pintu sebanyak 32 buah.

d. Bangunanapengukur

Bangunanapengukur yang terdapat di

daerahairigasi Pendem menggunakan

tipeadrempel, berkondisi baik.

e. Bangunanapembawa

Terdapat 2 jenisabangunanapembawa di

daerahairigasi Pendem, yaitu :

bangunanwterjun dan gotwmiring.

Kondisi keduanya cukup baik.

f. Bangunanalindung

Jenis bangunanalindung yang terdapat di

daerahiirigasi Pendem berupa

pelimpahisamping pada bangunanabagi.

g. Jalanainspeksi

Kondisi jalanainspeksi berupaatanah,

maupun tanahaberbatu. Dengan lebar

antara 1-2 meter, berkondisi cukup baik.

h. Bangunanapelengkap

Terdapat 11 buah bangunanapelengkap

di daerahairigasi Pendem, yaitu : 6 buah

jembatanadan 5 buah tanggaacuci

berkondisi baik.

3.2. Intensitasatanam DI Pendem

Intensitasaatanam di daerahaiiirigasi

Pendem, dipengaruhi oleh beberapaafaktor

diantaranya :

a. Pemenuhanakebutuhan air (faktor k)

Dari hasil perhitungan didapatkan rerata

faktor K selama 3 tahun terakhir sebesar 1,18

liter/detik

b. Polaatata tanama

Gambar 4. Rekapitulasiapola tata tanam pada

DI Pendem tahun 2016

Sumber : Rencana tata tanam global DI

Pendem, 2015

c. Realisasialuas tanama

Tabel 1. Realisasiatanam pada daerahairigasi

Pendem tahun 2016

Sumber : Data tanam per saluran pada DI

Pendem, 2016

Berikut realisasiatanam pada DI Pendem

3 tahun terakhir, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Realisasi tanam pada daerah

irigasiaPendem tahun 2014-2016

Sumber : Data tanam per saluran pada DI

Pendem, 2016

Grafik rekapitulasinya dapat dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5. Rekapitulasi realisasi tanam

daerahairigasi Pendem tahun

2014-2016

Sumber : Data tanam per saluranapada

DI Pendem, 2016

d. Produktivitasapadi

Produktivitasapadi rerata di daerah

irigasiapendem selama musim tanam I-III

tahun 2014-2016 dapat di lihat pada tabel 3.

Tabel 3. Produktivitasapadi daerahairigasi

Pendem tahun 2014-2016

Sumber : Dinas pertanian tanaman pangan

kabupatenaPasuruan, 2016

Grafik rekapitulasinya dapat dilihat pada

gambar 6.

3.3. IndeksaKinerja SistemaIrigasi Pada

DaerahaIrigasiaPendem

Dari hasil penilaian didapatkan indeks

kinerjawsistem irigasiwPendem, sebagai

berikut : (kriteriaadan bobotapenilaian

kinerjaasistem irigasiautama)

Tabel 4. Indeks kinerja sistem irigasi Pendem

I. DATA UMUM

1. Nama Daerah Irigasi :

2. Luas Areal Daerah Irigasi :

3. Nama Wilayah Kerja Ranting/Pengamat :

4. Jumlah Luas Area Kerja Pelaksana OP :

5. Nama Dinas Kabupaten/Kota :

6. Nama Dinas Provinsi :

7. Nama BBWS/BWS :

:

II. RIWAYAT PENANGANAN

1. Nama Proyek / Kegiatan : (Tahun Terakhir)

(Setingkat Rehabilitasi & Perbaikan Berat)

2. Tahun Pelaksanaan :

3. Jenis Penanganan :

(Kontraktual / Swakelola)

III. DATA INVENTARISASI (P3A)

1. Luas Areal Wilayah Kerja Ranting/Pengamat/UPTD :

2. Tipe medan Lapangan :

3. Panjang Saluran Induk :

4. Panjang Saluran Sekunder :

5. Panjang Saluran Suplesi :

6. Panjang Saluran Pembuang :

7. Jumlah Bendung :

8. Jumlah Kantong Lumpur :

9. Jumlah Bangunan Pengatur :

( Bagi / Bagi Sadap / Sadap )

10. Jumlah Pintu Besar ( B > 60 cm ) :

11. Jumlah Pintu Kecil ( B < 60 cm ) :

12. Jumlah Drat Setang Besar ( L > 2 cm ) :

13. Jumlah Drat Setang Kecil ( L < 2 cm ) :

14. Jumlah Bangunan Pelengkap :

15. Jumlah Bangunan Lain-lain :

16. Debit Rencana Maximum dialirkan :

IV. DATA PERSONALIA

PNS Non PNS Jumlah

or or or or or

1. Ranting/Pengamat/UPTD : 5 4 1 5 -

2. Staf Ranting/Pengamat/UPTD : 3 2 1 3 -

3. Mantri/Juru : 1 1 - 1 -

4. Petugas Pintu Air (PPA) : 7 2 5 7 -

V. INDEKS KONDISI OP JARINGAN IRIGASI Yang ada Maks Min Optimum

% % % %

1. Prasarana Fisik : 36,05 45,00 25,00 35,00

2. Produktivitas tanam : 15,00 15,00 10,00 12,50

3. Sarana Penunjang : 5,29 10,00 5,00 7,50

4. Organisasi Personalia : 12,25 15,00 7,50 10,00

5. Dokumentasi : 3,55 5,00 2,50 5,00

6. P3A : 7,18 10,00 5,00 7,50

JUMLAH : 79,32 100,00 55,00 77,50

KebutuhanYang ada

Kekurangan

36 Bh

4 Bh

36 Bh

11 Bh

11 Bh

m3/det

4 Bh

610 Ha

Datar

1,48 Km

Km

Km

1 Bh

Bh

21 Bh

15,45 Km

3660 Ha

Dinas PU SDA & Tata Ruang

Dinas PU SDA

Gembong Pekalen

Dp. Sumber Pinang

Pendem

610 Ha

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Gambar 6. Rekapitulasi produktivitasapadi daerahwirigasi Pendem tahun 2014-2016

Sumber : Dinas pertanian tanaman pangan kabupatenaPasuruan, 2016

Grafik prosentasenya dapat dilihat pada

gambar 7.

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

3.4. AngkaiKebutuhan NyataiOperasi dan

PemeliharaaniDaerah IrigasiiPendem

Ada empat agenda dalam kegiatan

operasiadanapemeliharaan di daerahairigasi

Pendem, yaitu : pemeliharaanwrutin,

swakelola, kontraktual, danaoperasional.

a. Pemeliharaanarutin

Pemeliharaanwrutin di daerahwirigasi

Pendem meliputi : pembabatan rumput,

pembersihan sedimenadan sampah,

penutupanasadap liar dan retakaringan.

b. Pemeliharaanaswakelola

Pemeliharaan secarasswakelola di

daerahwirigasi Pendem meliputi

perbaikan dengan kerusakan sedang.

Pada pemeliharaan swakelola terjadi

kerusakan di beberapaisaluran dengan

volumenya sebagai berikut :

Tabel 5. Volume perbaikan saluran

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

c. Pemeliharaanakontraktual

Pemeliharaan secara kontraktual di

daerahwirigasi Pendem meliputi

kegiatan perbaikan berat. Pada

pemeliharaan kontraktual terjadi

kerusakan di beberapa saluranadengan

volumenya sebagai berikut :

Gambar 7. Indekswkinerja sistemwirigasi Pendem

Tabel 6. Volume perbaikan saluran

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

d. Kegiatanaoperasi

Kegiatan operasi di daerahairigasi

pendem lebih menekankan pada

operasionalakantor dan pegawai.

Berikut identifikasiaangka kebutuhan

nyataaoperasi danapemeliharaan di daerah

irigasiaPendem Kabupaten Pasuruan, Jawa

Timur.

Tabel 7. Biayaapemeliharaanarutin

No. Satuan Volume

Intensitas

Setahun

(kali)

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Biaya

(Rp)Total

1 3 4 5 6 7 8

I Tahap Perencanaan

1 Inspeksi Lapangan ls 1,000 1 907.650,00 907.650,00

2 Survey Lapangan ls 1,000 1 592.650,00 592.650,00

3 Penyusunan Program ls 1,000 1 1.605.450,00 1.605.450,00

3.105.750,00

II Tahap Pelaksanaan

1 Inspeksi Rutin(2 minggu) 1X

a. Inspeksi Rutin 1Km sal. ls 16,930 24 6.900,00 2.803.608,00

b. Inspeksi Rutin pada Bangunan ls 28,000 24 8.100,00 5.443.200,00

Pengatur/ Kalibrasi

c. Inspeksi Rutin Pada ls 22,000 24 8.100,00 4.276.800,00

Bangunan Pelengkap

12.523.608,00

2 Kegiatan Membersihkan Kotoran

Sampah yang Terbawa Air

Menutup Kebocoran-kebocoran

1. Pada Saluran 1m m 16.930,000 1 6.900,00 116.817.000,00

Saluran terbuka

2. Pada Bangunan Pengukur m 84,650 1 6.900,00 584.085,00

3. Pada Bangunan Pelengkap m 67,720 1 8.100,00 548.532,00

117.949.617,00

3 Pemeliharaan Rutin

1. 1m² Pembabatan Rumput m2 16.930,000 1 7.545,00 127.736.850,00

2. 1m³ Pembersihan Lumpur, m3 1693,000 1 6.900,00 11.681.700,00

Sampah pada Saluran

3. Penutupan Lubang-lubang m2 16930,000 1 6.900,00 116.817.000,00

pada Tanggul/ Tebing Sungai

4. Pelumasan 1bh Pintu/bln bh 40,000 12 41.480,00 19.910.400,00

276.145.950,00

4 Perbaikan Ringan

a. Pasangan Batu Kali 1:4 m3 153,669 1 609.910,00 93.724.259,79

b. Siaran m2 122,935 1 39.816,20 4.894.812,51

c. Plesteran 1:3 m2 46,101 1 39.805,40 1.835.056,80

d. Bongkaran m2 153,669 1 129.000,00 19.823.301,00

120.277.430,10

6 Perlengkapan Kerja

- Pakaian Kerja bh 7,000 1 374.000,00 2.618.000,00

- Sepatu Kerja bh 7,000 1 386.000,00 2.702.000,00

- Topi Lapangan bh 7,000 1 73.800,00 516.600,00

- Jas Hujan bh 7,000 1 126.000,00 882.000,00

- Senter bh 7,000 1 145.000,00 1.015.000,00

7.733.600,00

7 Peralatan Kerja

- Cangkul bh 10,000 1 28.600,00 286.000,00

- Parang / Arit bh 10,000 1 29.400,00 294.000,00

- Pengait Sampah bh 10,000 1 25.200,00 252.000,00

- Sikat Baja bh 10,000 1 6.600,00 66.000,00

- Kuas bh 10,000 1 1.950,00 19.500,00

- Ember bh 10,000 1 6.500,00 65.000,00

- Gerobak / Kereta dorong bh 5,000 1 780.000,00 3.900.000,00

4.882.500,00

542.618.455,10

542.618.455,00

Sub Total

Sub Total

Sub Total

Jenis Pengeluaran/ Kegiatan

2

Sub Total

Sub Total

Total

Dibulatkan

Sub Total

Sub Total

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Tabel 8. Biayaapemeliharaanaswakelola

No. Satuan Volume

Intensitas

Setahun

(kali)

Harga Satuan

(Rp)Jumlah Biaya (Rp) Total

1 3 4 5 6 7 8

1 1 m³ Pembersihan Lumpur m3 - 1 104.450,00 -

2 Pengecatan Pintu m2 40,000 1 134.630,00 5.385.200,00

3 1m² Pembersihan dan m2 - 1 7.500,00 -

Striping / Kosrekan

5 Perbaikan per-m', m - 0 44.900,00 -

Retakan pada Tanggul

7 1m³ Perbaikan Tanah m3 - 0 112.100,00 -

yang longsor

8 Pemeriksaan Gerusan di Hilir ls 1,000 2 1.061.000,00 2.122.000,00

Bendung dilakukan 2(dua) kali

9 Perbaikan Agak Berat

1. Pasangan Batu Kali 1:4 m3 307,157 1 609.910,00 187.338.125,87

2. 1m² Siaran m2 245,726 1 39.816,20 9.783.859,63

3. 1m² Plesteran 1:3 m2 92,147 1 39.805,40 3.667.952,17

4. 1m³ Bongkaran Pasangan m3 307,157 1 129.000,00 39.623.253,00

5. Beton Bertulang m3 - 0 2.627.740,50 -

247.920.390,68

10 Peralatan Kerja

- Cangkul bh 4,000 1 28.600,00 114.400,00

- Parang/sabit bh 2,000 1 29.400,00 58.800,00

- pengait Sampah bh 2,000 1 25.200,00 50.400,00

- Sikat Baja bh 2,000 1 6.600,00 13.200,00

- Kuas bh 2,000 1 1.950,00 3.900,00

- Ember bh 4,000 1 6.500,00 26.000,00

- Grobak/Kereta Dorong bh 1,000 1 10.400,00 10.400,00

277.100,00

248.197.490,68

248.197.491,00

Jenis Pengeluaran/ Kegiatan

Sub Total

Sub Total

Total

Total (dibulatkan)

2

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Tabel 9. Biayaapemeliharaanakontraktual

No. Satuan VolumeHarga Satuan

(Rp)Jumlah Biaya (Rp) Total

1 3 4 5 6 7

1. Perbaikan Berat

1. Pasangan Batu Kali 1:4 m3 153,669 609.910,00 93.724.259,79

2. Siaran m2 122,935 39.816,20 4.894.812,51

3. 1m² Plesteran 1:3 m2 46,101 39.805,40 1.835.056,80

4. 1m³ Bongkaran Pasangan m3 153,669 129.000,00 19.823.301,00

5. 1m³ Galian m3 30,734 42.246,00 1.298.380,11

6. 1m³ Timbunan m3 15,367 21.855,00 335.843,60

7. Beton Bertulang m3 - 2.826.460,50 -

1m³ Pondasi Beton Bertulang

(150kg + Bekisting)

8. Beton Bertulang (plat beton)

1m3 beton m3 - 656.310,00 -

1kg pembesian kg - 13.708,80 -

1m2 begesting m2 - 358.822,00 -

121.911.653,82

2. Perbaikan Pintu bh - 1.495.319,60 -

3. Penggantian Pielskal bh 1,000 682.000,00 682.000,00

4. Penggantian Papan Nama

Bendung bh - 1.100.000,00 -

5. Penggantian Papan Operasi

Bendung bh - 787.500,00 -

6. Penggantian Mistar Ukur bh 10,000 472.000,00 4.720.000,00

5.402.000,00

127.313.653,82

127.313.654,00

Total

Dibulatkan

Sub Total

Sub Total

Jenis Pengeluaran/ Kegiatan

2

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Tabel 10. Biayaaoperasi

No Volume SatuanHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp) Jumlah Sub Total

1 3 4 5 6 7

1. GAJI/ UPAH

a. Honor Upah Bulanan

- Pelaksana Teknik : 0 Org x 12 Bln - OB 2.711.400,00 -

- Petugas Bangunan Utama : 1 Org x 12 Bln 12,000 OB 2.169.120,00 26.029.440,00

- Petugas Jaringan Irigasi : 5 Org x 12 Bln 60,000 OB 1.980.180,00 118.810.800,00

- Mantri/Juru : 1 Org x 12 Bln 12,000 OB 1.807.600,00 21.691.200,00

b. Upah Harian

- Piket Banjir : 2 Org x 4 Bln 8,000 OH 350.000,00 2.800.000,00

- Piket Kemarau : 2 Org x 4 Bln 8,000 OH 350.000,00 2.800.000,00

c. Lembur

- Staf OP : 2 Org x 4 Jam X 4 Hr x 12 Bln - OJ 10.000,00 -

172.131.440,00

2. BAHAN BAKAR MINYAK

a. Hahan Bakar Kendaraan

- Premium :120 Lt x 12 Bln 1.680,000 lt 6.450,00 10.836.000,00

- Oil Std Sae 40 : 4.8 Lt x 4 kali 22,400 lt 55.000,00 1.232.000,00

12.068.000,00

3. PERJALANAN

a. Perjalanan kelapangan

- Kepala/ Kasi OP :1 Org x 6 Bln - OH 480.000,00 -

-Staf OP :1 Org x 12 Bln - OH 240.000,00 -

b. Perjalanan Ke Kabupaten

- Kepala/ Kasi OP : 1 Org x 6 Bln - OH 480.000,00 -

-Staf OP : 1 Org x 6 Bln - OH 240.000,00 -

-

4. PERLENGKAPAN KERJA

- Pakaian Kerja 7,000 Stel 374.000,00 2.618.000,00

- Sepatu Kerja 7,000 Stel 386.000,00 2.702.000,00

- Sepatu Lapangan 7,000 Stel 73.800,00 516.600,00

- Topi Lapangan 7,000 Stel 126.000,00 882.000,00

- Jas Hujan 7,000 Stel 145.000,00 1.015.000,00

7.733.600,00

5. LAIN - LAIN

- Abudemen Listrik 12,000 bln 200.000,00 2.400.000,00

- Biaya Komunikasi/ Telepon 12,000 bln 700.000,00 8.400.000,00

- Biaya Rapat 4,000 kali 1.000.000,00 4.000.000,00

- Foto Copy, Formulir (blanko) 12,000 bln 300.000,00 3.600.000,00

18.400.000,00

210.333.040,00

210.333.040,00

Jenis Pengeluaran/ Uraian Kegiatan

2

Sub Total

dibulatkan

Sub Total

Sub Total

Sub Total

Sub Total

Total

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Tabel 11. Rekapitulasi biaya operasiadan

pemeliharaanaDI Pendem

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Besaraangka kebutuhananyata operasi

danapemeliharaan di daerahairigasi Pendem

sebesar Rp. 1.241.308.904,00 dengan acuan

harga berdasarkan (peraturanwimenteri

pekerjaanaumum dan perumahanarakyat

republikaIndonesia nomora28/PRT/M/2016

tentang analisiswharga satuanwpekerjaan

bidangapekerjaanaumum).

Grafik prosentasenya sebagai berikut :

Gambar 8. ProsentaseiAKNOP daerahiirigasi

Pendem

Sumber : Analisa Perhitungan, 2017

3.5. Prioritas Kebijakan Penanganan

MinimumwIndeks KinerjawSistem

Irigasia

Adapun prioritas kebijakan penanganan

minimumaindeks kinerjaasistem irigasiaguna

pekerjaanaoperasi danapemeliharaan pada

daerahairigasi Pendem di tahun mendatang,

sebagai berikut :

a. Prasaranaafisik

Tabel 12. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk prasaranaafisik

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 6.1.b. Kantor juru 0,00 1,00 0,0

2 6.3.b. Gudang di bangunan utama 0,00 0,80 0,0

3 6.3.c. Gudang di bangunan lain 0,00 0,40 0,0

4 1.1.g. Mistar ukur 0,14 0,25 55

5 3.4.b. Perbaikan mistar ukur, tanda muka air 0,23 0,38 60

6 1.1.h. Pagar pengaman 0,23 0,25 90

7 1.1.e. Jembatan 0,24 0,25 95

8 6.2.b. Perumahan juru 0,28 0,50 55

9 3.4.d. Perbaikan bangunan pelengkap 0,29 0,38 75

10 1.1.f. Papan operasi 0,43 0,50 85

11 3.4.c. Perbaikan papan operasi 0,45 0,50 90

12 6.2.a. Perumahan UPTD 0,48 0,50 95

13 3.2.b. Pengukuran debit pada bangunan pengatur 0,56 0,75 75

14 3.2.c. Pengukuran debit pada sadap tersier 0,56 0,75 75

15 1.1.b. Sayap 0,60 0,75 80

16 3.3.a. Bangunan pelengkap di saluran induk & sekunder 0,64 0,80 80

17 3.2.a. Pengukuran debit di bendung 0,75 1,00 75

18 6.3.a. Gudang di UPTD 0,76 0,80 95

19 1.1.d. Tanggul penutup 0,80 1,00 80

20 3.1.a. Bangunan pengatur di saluran induk &sekunder 0,80 1,00 80

21 3.1.b. Bangunan pengatur di sadap tersier 0,80 1,00 80

22 5.2. Kondisi jalan inspeksi 0,85 1,00 85

23 5.3. Akses menuju lokasi 0,85 1,00 85

24 1.1.a. Mercu 0,95 1,00 95

25 1.1.c. Lantai bendung 0,95 1,00 95

26 6.1.a. Kantor UPTD 0,95 1,00 95

27 3.3.b. Bangunan pelengkap di jembatan, talang, dll 0,96 1,20 80

28 4.2. Bebas banjir 1,00 1,00 100

29 3.4.a. Perbaikan bangunan pengatur 1,13 1,25 90

30 2.2. Tinggi tanggul 1,70 2,00 85

31 5.1. Kondisi jalan utama 1,70 2,00 85

32 4.1. Perbaikan saluran pembuang 2,40 3,00 80

33 2.3. Perbaikan saluran 2,55 3,00 85

34 1.2.b. Pintu penguras 3,06 3,60 85

35 1.2.a. Pintu pengambilan 3,74 4,40 85

36 2.1. Kapasitas saluran 4,25 5,00 85 Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Prioritas kebijakan penanganan

minimumapada setiap parameterapenilaian

bergantung pada kecilnya penilaianapada

bobotaakhir, dan memiliki nilaiabagian

terbesar. Pada contoh di atas antara prioritas

ke 1 dan 2 sama-sama memiliki nilai nol

pada bobotaakhir, akan tetapi padaaprioritas

ke 1 memiliki nilai bagian terbesar dibanding

prioritas ke 2, sehingga yang menjadi

prioritasautama adalah kantorajuru.

b. Prasaranaanon fisika

Produktivitasatanam

Tabel 13. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk produktivitasatanam

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 3. Produktivitas padi 2,00 2,00 100

2 2. Realisasi luas tanam 4,00 4,00 100

3 1. Faktor K 9,00 9,00 100 Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Saranaapenunjang

Tabel 14. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk saranaapenunjang

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 1.3. Peralatan berat untuk pemeliharaan 0,00 0,75 0,0

2 2.2. Transportasi juru 0,00 0,50 0,0

3 2.3. Transportasi PPA 0,00 0,50 0,0

4 1.2. Perlengkapan personil untuk operasi 0,14 0,25 55

5 2.1. Transportasi UPTD 0,55 1,00 55

6 1.1. Peralatan dasar pemeliharaan rutin 0,65 1,00 65

7 3.2. Alat kerja di kantor 0,95 1,00 95

8 3.1. Perabotan dasar untuk kantor 1,00 1,00 100

9 4.1. Alat komunikasi untuk UPTD 2,00 2,00 100 Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Organisasiapersonalia

Tabel 15. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk organisasiapersonalia

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 2.3.c. Pemahaman O&P PPA 0,60 1,00 60

2 1.3. Organisasi O&P PPA 0,85 1,00 85

3 2.3.a. Pemahaman O&P UPTD 0,85 1,00 85

4 2.1.a. Kuantitas juru 1,00 1,00 100

5 1.1. Organisasi O&P UPTD 1,70 2,00 85

6 2.2. PPA/BOB berstatus PNS 1,70 2,00 85

7 2.3.b. Pemahaman O&P juru 1,70 2,00 85

8 1.2. Organisasi O&P juru 1,90 2,00 95

9 2.1.b. Kuantitas PPA 1,95 3,00 65 Sumber : Analisa perhitungan, 2017

Dokumentasia

Tabel 16. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk dokumentasia

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 2.2. Gambar pelaksana 0,65 1,00 65

2 2.3. Skema jaringan 0,65 1,00 65

3 2.1. Data dinding di kantor 0,95 1,00 95

4 1. Buku data DI 1,30 2,00 65 Sumber : Analisa perhitungan, 2017

PerkumpulanaPetaniaPemakaiaAir

(P3A)

Tabel 17. Daftar prioritas kebijakan

penanganan untuk P3Aa

Prioritas Ke Kode Komponen Penilaian Bobot Akhir (%) Nilai Bagian (%) Nilai Saat Ini (%)

1 2. Kelembagaan GP3A 0,30 0,50 60

2 4. P3A aktif mengikuti survei 0,60 1,00 60

3 7. Partisipasi P3A dalam perencanaan tata tanam 0,60 1,00 60

4 3. Rapat GP3A dengan UPTD 1,20 2,00 60

5 5. Partisipasi P3A dalam perbaikan jaringan 1,20 2,00 60

6 1. GP3A berbadan hukum 1,28 1,50 85

7 6. Iuran P3A 2,00 2,00 100

Sumber : Analisa perhitungan, 2017

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulana

1. Kondisi eksisting daerahairigasi Pendem

dimulai dari bangunanautama (bendung)

hingga bangunanw pelengkap

menunjukaan kondisi yang baik.

2. Intensitasatanam pada daerahairigasi

pendem memiliki rerataafaktor k sebesar

1,18 liter/detik, dengan jenis komoditi

berupa padi 58,36 %, palawija 37,81 %,

dan tebu 3,89 %. Realisasi tanam dalam

3 tahun terakhir, menunjukkan

prosentase sebesar 100 % dengan indeks

pertanamanasebesar 300 %, dengan

produktivitasapadi sebesar 7 ton/ha

dengan prosentase produktivitasapadi

sebesar 106 %.

3. Hasil penilaianaindeks kinerjaasistem

irigasiapada daerahairigasi Pendem

untuk prasaranaafisik mendapatkan

penilaian sebesar 36,05 % berkategori

baik, sedangkan prasaranaanon fisik

mendapat penilaian sebesar 43,27 %

berkategori cukup, hasil keseluruhan

penilaian di dapatkan 79,32 %

berkategori baik.

4. Angkaakebutuhan nyataaoperasi dan

pemeliharaanwipada daerahwiirigasi

pendem, di dapatkan dari hasil

pemeliharaan rutin, pemeliharaan

swakelola dan kontraktual, serta

operasional. Total panjang saluranayang

ada sebesar 16,93 Km dengan kerusakan

saluranwsepanjang 2,54 Km sehingga

prosentaseakerusakan saluranasebesar

15,00 %. Sehingga di dapatkan besar

angkaakebutuhan nyataaoperasi dan

pemeliharaan sebesar Rp.

1.241.308.904,00 (satu milyar dua ratus

empat puluh satu juta tiga ratus delapan

ribu sembilan ratus empat rupiah).

Dengan prosentase sebagai berikut :

48,09 % pemeliharaan rutin, 21,99 %

swakelola, 11,28 % kontraktualwdan

18,64 % biayaaoperasi.

5. Prioritas kebijakan penanganan

minimumaindeksakinerjaasistemairigasi,

meliputi :

Prasaranaafisik, terdapat 3 prioritas

utama penanganan minimum untuk

prasaranawfisik, yaitu: diperlukan

penanganan untuk kantorwjuru,

gudangwdi bangunanwutama, dan

gudangwdiabangunanalain.

Prasaranaanon fisik, terdiri dari :

1. Produktivitasatanaman, terdapat 3

prioritas utama penanganan

minimum untukwproduktivitas

tanaman, yaitu: diperlukan

penanganan untukaproduktivitas

padi, realisasialuas tanam, dan

faktor K.

2. Saranaapenunjang, terdapat 3

prioritas utama penanganan

minimum untuk sarana

penunjang, yaitu: diperlukan

penanganan untuk peralatanaberat

untukapemeliharaan,atransportasi

juru, dan transportasiaPPA.

3. Organisasiapersonalia, terdapat 3

prioritas utama penanganan

minimum untuk organisasi

personalia, yaitu: diperlukan

penanganan untukapemahaman

O&PaPPA, organisasi O&PaPPA,

danapemahaman O&PaUPTD.

4. Dokumentasi, terdapat 3 prioritas

utama penanganan minimum

untuk dokumentasi, yaitu:

diperlukan penanganan untuk

gambar pelaksana, skema

jaringan, dan datawdinding di

kantor.

5. P3A, terdapat 3 prioritas utama

penanganan minimum untukiP3A,

yaitu: diperlukan penanganan

untuk kelembagaanaGP3A,aP3A

aktif mengikutiwsurvei, dan

partisipasi wP3A dalam

perencanaanatataatanam.

4.2. Sarana

1. Data hasilastudi ini semoga dapat di

pergunakan olehadinas pekerjaanaumum

sumberwdaya airwdan tata ruang

KabupatenwPasuruan, sebagai bahan

acuan atau referensi dalamapenyusunan

programwoperasi danwpemeliharaan

jaringanwirigasi pada daerahwirigasi

Pendem di tahun mendatang.

2. Dinasapekerjaan umumasumber daya air

dan tata ruang kabupatenaPasuruan

perlu melakukan kegiatanapenelusuran

rutin, sedikitnya setahun sekali agar

kondisiaeksisting tetap terjaga.

3. Pemerintah daerah bersamaaGP3A perlu

mensosialisasikan pada tingkatapetani

agar tidak membuangasampah pada

saluranw dan tidak melakukan

pengrusakanasaluran dengan membuat

sadapwliar. Serta perlu melakukan

penertiban pada aktivitas penambangan

di bagianahuluabendungaPendem.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. 2016. Analisis

Harga Satuan Pekerjaan Bidang

Pekerjaan Umum. Jakarta: Dirjen SDA

Kementan PU-PERA.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. 2015. Eksploitasi

dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Jakarta: Dirjen SDA Kementan PU-

PERA.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. 2017. Kriteria dan

Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi

Utama. Jakarta: Dirjen SDA Kementan

PU-PERA.