5

Click here to load reader

STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER BAB I PENDAHULUAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Daerah Irigasi Bago secara administratif berada di wilayah Kabupaten Jember yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan, yaitu Kecamatan Balung, Kecamatan Puger dan Kecamatan Gumukmas. Jaringan Irigasi DI Bago memanfaatkan sumber air dari Sungai Gambiran dan Sungai Bangsalsari melalui Bendung Bago sebagai penangkap airnya. Bendung Bago mengalirkan air dengan sistem gravitasi untuk mengairi areal pertanian seluas 2.188 Ha. Jenis tanaman yang ada pada daerah irigasi ini terdiri dari padi, palawija serta tanaman tebu dengan pola tanam yang digunakan adalah padi– palawija/padi– palawija dan pada setiap masa tanam terdapat tanaman tebu.

Citation preview

Page 1: STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Irigasi Bago secara administratif berada di wilayah Kabupaten

Jember yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan, yaitu Kecamatan Balung,

Kecamatan Puger dan Kecamatan Gumukmas. Jaringan Irigasi DI Bago

memanfaatkan sumber air dari Sungai Gambiran dan Sungai Bangsalsari

melalui Bendung Bago sebagai penangkap airnya. Bendung Bago mengalirkan

air dengan sistem gravitasi untuk mengairi areal pertanian seluas 2.188 Ha. Jenis

tanaman yang ada pada daerah irigasi ini terdiri dari padi, palawija serta tanaman

tebu dengan pola tanam yang digunakan adalah padi– palawija/padi– palawija

dan pada setiap masa tanam terdapat tanaman tebu.

Dalam perkembangannya selama ini, pengoperasian Daerah Irigasi Bago

telah mengalami banyak perubahan kondisi. Kualitas air di saluran primer

berkurang karena letaknya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk

yang juga memanfaatkan air irigasi untuk keperluan sehari-harinya seperti

mandi, mencuci, buang air, serta untuk memandikan ternak dan kendaraan.

Selain itu, areal persawahan yang berada di daerah hilir sungai tidak mendapat

ketersediaan air yang cukup di musim kemarau.

Ketersediaan air merupakan salah satu unsur pokok bagi pertumbuhan

tanaman, dan juga salah satu faktor terpenting bagi peningkatan produksi

pangan. Cara pemberian air, banyaknya hujan yang turun, waktu penanaman,

pengolahan tanah, pengaturan pola tanam dan cara pengelolaan serta

pemeliharaan saluran dan bangunan yang ada merupakan salah satu faktor penting

yang mempengaruhi ketersediaan air. Keterbatasan air yang tersedia dapat

mengakibatkan lahan pertanian sulit berkembang karena pasokan air yang

dibutuhkan tanaman tidak cukup tersedia sehingga produktivitas hasil pertanian

dapat terganggu.

Tolak ukur utama dari banyaknya air yang diperlukan terletak pada masa

Page 2: STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER BAB I PENDAHULUAN

tanam yang dilakukan, masa pertumbuhan tanaman dari mulai penyiapan lahan

sampai dengan masa panen sehingga dapat menghasilkan produksi panen yang

baik. Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi untuk meningkatkan kinerja irigasi

dalam meningkatkan hasil pertanian serta keuntungan yang didapatkan.

Optimasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian

pada tiap satuan luasnya dengan menggunakan pengaturan cara pemberian air

irigasi yang baik dan juga pengaturan pola tanam yang lebih optimal. Hal ini

bisa dipresentasikan salah satu caranya ialah dengan studi optimasi pola tata

tanam dan juga studi optimasi luas lahan. Untuk analisa ini digunakan program

linear dengan program bantu Quantity Methods for Windows 2. Metode

optimasi dengan menggunakan program linier telah banyak digunakan oleh para

peneliti untuk meningkatkan hasil pertanian pada suatu daerah irigasi. Talitha

(2010) mengoptimasikan DI Jatiroto di Kabupaten Lumajang menggunakan

program linier dengan peningkatan keuntungan hasil pertanian sebesar Rp

46.239.434.034,02 (16,7% dari eksisting) serta intensitas tanam dari 282,27%

menjadi 300%. Anwar, dkk (2014) mengoptimasikan DI Konto Surabaya di

Kabupaten Jombang menggunakan program linier dengan didapatkan keuntungan

sebesar Rp 89.590.510.000 dan intensitas tanam 248,97%.

1.3 Rumusan Masalah

1. Berapa besar debit andalan di Sungai Bangsalsari yang dapat

digunakan untuk kebutuhan irigasi DI Bago?

2. Berapa besar kebutuhan air irigasi untuk masing – masing jenis

tanaman yang

direncanakan?

3. Berapa besar luasan tanaman yang dapat dilayani dari setiap alternatif

awal tanam?

4. Berapa besarnya keuntungan maksimum (Rp) dari hasil produksi dan

bagaimana pola tanamnya?

Page 3: STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER BAB I PENDAHULUAN

1.4 Tujuan

1. Dapat diketahui besar debit andalan dari Sungai Bangsalsari yang

tersedia untuk irigasi.

2. Dapat diketahui besar kebutuhan air irigasi untuk masing – masing jenis

tanaman yang direncanakan.

3. Dapat diketahui besarnya luasan tanam dari tiap-tiap alternatif awal tanam

4. Dapat diperoleh keuntungan yang maksimum dari hasil optimasi dan

pola tanamnya.

1.5 Manfaat

Manfaat dari studi ini adalah menerapkan program linier untuk

mendapatkan gambaran pembagian debit air irigasi yang tersedia di daerah irigasi

Bago pada setiap bangunan baginya. Selain itu adalah supaya untuk dapat

menentukan pola tanam yang sesuai sehingga didapatkan hasil pertanian yang

maksimum dalam rupiah.

1.6 Batasan Masalah

1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang ada di lapangan.

2. Periode pemberian air untuk irigasi dilakukan setiap 10 harian.

3. Studi ini hanya membahas areal daerah irigasi Bago seluas 2.188 Ha,

dengan Sungai Bangsalsari dan Sungai Gambiran sebagai sumber airnya.

4. Dalam studi ini direncanakan dengan 5 awal tanam yang berbeda yaitu

awal tanam Nopember I – Desember II dengan musim tanam sebagai

berikut :

a. Musim Hujan : Nopember – Februari

b. Musim Kemarau I : Maret – Juni

c. Musim Kemarau II : Juli – Oktober

5. Studi ini mencakup perhitungan debit andalan dari data debit

Sungai Bangsalsari dan Sungai Gambiran dengan peluang keandalan

80%.

Page 4: STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER BAB I PENDAHULUAN