53
STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Skripsi) Oleh PUJA ANGGRIANA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) DI LAMPUNGMANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN

MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Skripsi)

Oleh

PUJA ANGGRIANA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

ABSTRAK

STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) DI LAMPUNGMANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN

MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

Puja Anggriana

Lampung Mangrove Center (LMC) merupakan ekosistem hutan mangrove yang

berfungsi sebagai habitat burung salah satunya yaitu burung kuntul (Egretta

spp). Habitat berfungsi untuk tempat berkembang biak, tempat mencari pakan,

tempat beristirahat dan singgah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi

pola sebaran sebaran, mengetahui populasi dan menganalisis kegiatan

birdwatching dari burung kuntul (Egretta spp) untuk kegiatan ekowisata.

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April - Mei 2017 di Desa Margasari,

Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi

Lampung. Metode yang digunakan adalah titik hitung (Point Count) dan

Transek pada tiga lokasi yaitu sawah, tambak dan mangrove, selama 18 hari.

Analisis menggunakan rumus kelimpahan populasi dan pola penyebaran burung

Indeks Morisita. Hasil dari penelitian ini memiliki total pengamatan 6.480 menit

dan ditemukan pola sebaran Indeks Morisita pada metode Point Count sebesar

0,26 dan metode Transek sebesar 0,25 yaitu pola sebaran acak (random).

Kelimpahan populasi pada metode Point Count burung kuntul kecil (Egretta

garzetta) yaitu 450 individu perjumpaan dan burung kuntul besar (Egretta alba)

188 indidivu perjumpaan. Kelimpahan populasi pada metode Transek burung

kuntul kecil (Egretta garzetta) yaitu 21 individu perjumpaan dan burung kuntul

Page 3: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

Puja Anggrianabesar (Egretta alba) 8 indidivu perjumpaan. Jalur birdwathing berhasil

ditemukan pada Point Count kedua yaitu terdapat menara birdwathing di Desa

Margasari.

Kata kunci: Burung, Egretta spp, pola sebaran, populasi.

Page 4: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

Puja Anggriana

ABSTRACT

STUDY POPULATION OF EGRET BIRDS (Egretta spp) IN LAMPUNGMANGROVE CENTER MARGASARI VILLAGE SUBSCRIPTION OF

LOUNGE DISTRICT OF LAMPUNG TIMUR

By

Puja Anggriana

Lampung Mangrove Center (LMC) is a mangrove forest ecosystem that serves

as a bird habitat one of them is the egret bird (Egretta spp). Habitat serves for

breeding grounds, feeding places, resting places and layover. The purpose of

this research was to identify distribution, to know the population and to analyze

birdwatching activity of Egretta spp for ecotourism activities. This research was

conducted on April-May 2017 in Margasari Village, Labuhan Maringgai

Subdistrict, East Lampung Regency, Lampung Province. The method used is

point count and transects at three locations: the rice fields, ponds and mangrove

forest, during 18 days. The analysis used the population abundance formula and

pattern spread of Morisita Index. The results of study have total observations

of 6.480 minutes and found the pattern distribution of Morisita Index on the

method of Point Count is 0.26 and Transect method is 0.25 in other words the

pattern of random distribution. Abundance on the method Point Count little

Page 5: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

Puja Anggrianaegrets (Egretta garzetta) is 450 people encounter and great egrets (Egretta

alba)188 indidivu encounter. Population abundance in the method of small

birds transect (Egretta garzetta) is 21 individuals encounter and great birds

(Egretta alba) 8 indidivu encounter. A groove of birdwathing was found at the

second Point Count there is a birdwathing tower in the village of Margasari.

Keywords: Birds, Egretta spp, distribution pattern, population.

Page 6: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) DI LAMPUNGMANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN

MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

PUJA ANGGRIANA

(Skripsi)

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 7: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center
Page 8: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center
Page 9: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

RIWAYAT HIDUP

Puja Anggriana dilahirkan di Waringin Jaya pada tanggal 1 Juni 1995. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dengan orangtua bernama Bapak

Sularjo dan Ibu Sri Natun. Sekolah Dasar di SD Negeri Waringin Jaya selesai

tahun 2006, SMP Negeri 1 Bandar Sri Bhawono diselesaikan pada tahun 2009,

SMA Bandar Negeri 1 Sri Bhawono selesai tahun 2013. Kemudian melanjutkan

kuliah dan terdaftar sebagai mahasiswa angkatan 2013 di Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis pernah menjadi

Anggota Utama dalam Himpunan Mahasiswa Kehutanan (Himasylva), dan

menjadi Anggota BEM Universitas Lampung Anggota Staf Pergerakan

Pemberdayaan Wanita Periode tahun 2015/2016. Penulis telah melaksanakan

Praktik Umum (PU) Kehutanan di BKPH Kebumen KPH Kedu Selatan Divisi

Regional Jawa Tengah pada tahun 2016 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Periode I tahun 2016/2017 di Desa Watuagung, Kabupaten Kalirejo

Lampung Tengah.

Page 10: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

Saya persembahkan karya ini kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Sularjodan Ibu Sri Natun yang telah membesarkan, mendo’akan, serta memberikan

dukungan moril dan materil. Adikku Anjeli Cerly Pramuditha yang selalumemberikan semangat dan do’a.

Page 11: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

SANWACANA

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Populasi

Burung Kuntul (Egretta Spp) Di Lampung Mangrove Center Desa Margasari

Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur”. Tidak lupa

shalawat beserta salam selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW

beserta para sahabatnya hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa

pihak sebagai berikut.

1. Ibu Dr. Hj. Bainah Sari Dewi, S.Hut, M.P., selaku pembimbing utama skripsi

atas bimbingan, saran, dan motivasi yang telah diberikan dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Gunardi Djoko Winarno, M.Si., selaku pembimbing kedua

skripsi atas bimbingan, saran, dan motivasi yang telah diberikan dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku penguji utama skripsi

atas saran dan motivasi yang telah diberikan dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

Page 12: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

iii

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Bapak Dr. Ir. Samsul Bakri, M.Si., selaku pembimbing akademik atas saran

dan motivasi yang telah diberikan dalam proses penyelesaian perkuliahan dan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

atas ilmu yang telah diberikan.

8. Ibu Yayah, Bapak Subag dan Bapak Bapak Yani selaku key person Desa

Margasari yang telah membantu dalam penelitian.

9. Andari Mahardika Putri, Wawan Setiawa, Dendy Prasetyo, Sandri Arianto,

Sesilia Maharani Putri yang mebantu penelitian ini.

Angkatanku FOCUS’13 yang telah turut memberikan motivasi dan do’a.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dalam bidang kehutanan.

Bandar Lampung, Januari 2018

PUJA ANGGRIANA

Page 13: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Kerangka Pemikiran ................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10

A. Burung ........................................................................................ 10

B. Burung Air .................................................................................. 11

C. Habitat Burung ........................................................................... 11

D. Burung Kuntul Kecil .................................................................. 12

E. Burung Kuntul Besar .................................................................. 13

F. Populasi ...................................................................................... 15

G. Pola Penyebaran ......................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 17

A. Waktu dan Lokasi ....................................................................... 17

B. Bahan dan Alat ........................................................................... 18

C. Jenis Data .................................................................................... 19

D. Batasan Penelitian ...................................................................... 19

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 20

F. Analisa Data ............................................................................... 21

G. Analisis Deskriptif ...................................................................... 23

H. Analisis Birdwatching ................................................................ 23

I. Sejarah Perkembangan Hutan Mangrove di Desa Margasari ..... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 25

A. Pola Penyebaran........................................................................... 25

B. Kelimpahan dan Populasi ............................................................ 29

C. Vegetasi dan Peranan Habitat ...................................................... 35

D. Potensi Jalur Wisata Birdwatching .............................................. 40

Page 14: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

v

Halaman

V. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 43

A. Kesimpulan ................................................................................. 43

B. Saran ........................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 45

LAMPIRAN ..................................................................................... 52

Tabel 7-85 .......................................................................................... 53-112

Gambar 13-16 .................................................................................... 120-121

Jurnal.................................................................................................. 122-153

Page 15: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tally sheet penelitian ......................................................................... 18

2. Pola sebaran burung kuntul (Egretta spp) metode Point Count ........ 26

3. Pola sebaran burung kuntul (Egretta spp) metode Transek ............... 27

4. Hasil perhitungan kelimpahan populasi burung kuntul (Egretta spp)

dengan metode Point Count ............................................................... 30

5. Hasil perhitungan kelimpahan populasi burung kuntul (Egretta spp)

metode Transek .................................................................................. 33

6. Jenis vegetasi yang ditemukan pada lokasi penelitian pada Studi

Populasi Burung Kuntul (Egretta Spp) .............................................. 36

7. Tallysheet Point Count Hari 1 pagi hari di lokasi Sawah .................. 53

8. Tallysheet Point Count Hari 1 sore hari di lokasi Sawah .................. 54

9. Tallysheet Point Count Hari 2 pagi hari di lokasi Sawah .................. 55

10. Tallysheet Point Count Hari 2 sore hari di lokasi Sawah .................. 56

11. Tallysheet Point Count Hari 3 pagi hari di lokasi Sawah .................. 57

12. Tallysheet Point Count Hari 3 sore hari di lokasi Sawah .................. 58

13. Tallysheet Point Count Hari 4 pagi hari di lokasi Sawah .................. 59

14. Tallysheet Point Count Hari 4 sore hari di lokasi Sawah .................. 60

15. Tallysheet Point Count Hari 5 pagi hari di lokasi Sawah .................. 61

16. Tallysheet Point Count Hari 5 sore hari di lokasi Sawah .................. 62

Page 16: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

vii

Tabel Halaman

17. Tallysheet Point Count Hari 6 pagi hari di lokasi Sawah .................. 63

18. Tallysheet Point Count Hari 6 sore hari di lokasi Sawah .................. 64

19. Tallysheet Point Count Hari 7 pagi hari di lokasi Tambak ................ 65

20. Tallysheet Point Count Hari 7 sore hari di lokasi Tambak ................ 66

21. Tallysheet Point Count Hari 8 pagi hari di lokasi Tambak ................ 67

22. Tallysheet Point Count Hari 8 sore hari di lokasi Tambak ................ 68

23. Tallysheet Point Count Hari 9 pagi hari di lokasi Tambak ................ 69

24. Tallysheet Point Count Hari 9 sore hari di lokasi Tambak ................ 70

25. Tallysheet Point Count Hari 10 pagi hari di lokasi Tambak .............. 71

26. Tallysheet Point Count Hari 10 sore hari di lokasi Tambak .............. 72

27. Tallysheet Point Count Hari 11 pagi hari di lokasi Tambak .............. 73

28. Tallysheet Point Count Hari 11 sore hari di lokasi Tambak .............. 74

29. Tallysheet Point Count Hari 12 pagi hari di lokasi Tambak .............. 75

30. Tallysheet Point Count Hari 12 sore hari di lokasi Tambak .............. 76

31. Tallysheet Point Count Hari 13 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 77

32. Tallysheet Point Count Hari 13 sore hari di lokasi Mangrove ........... 78

33. Tallysheet Point Count Hari 14 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 79

34. Tallysheet Point Count Hari 14 sore hari di lokasi Mangrove ........... 80

35. Tallysheet Point Count Hari 15 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 81

36. Tallysheet Point Count Hari 15 sore hari di lokasi Mangrove ........... 82

37. Tallysheet Point Count Hari 16 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 83

38. Tallysheet Point Count Hari 16 sore hari di lokasi Mangrove ........... 84

39. Tallysheet Point Count Hari 17 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 85

Page 17: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

viii

Tabel Halaman

40. Tallysheet Point Count Hari 17 sore hari di lokasi Mangrove ........... 86

41. Tallysheet Point Count Hari 18 pagi hari di lokasi Mangrove .......... 87

42. Tallysheet Point Count Hari 18 sore hari di lokasi Mangrove ........... 88

43. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 1 pagi hari di lokasi Sawah ........... 89

44. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 1 sore hari di lokasi Sawah ............ 89

45. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 2 pagi hari di lokasi Sawah ........... 90

46. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 2 sore hari di lokasi Sawah ............ 90

47. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 3 pagi hari di lokasi Sawah ........... 91

48. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 3 sore hari di lokasi Sawah ............ 91

49. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 4 pagi hari di lokasi Sawah ........... 92

50. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 4 sore hari di lokasi Sawah ............ 92

51. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 5 pagi hari di lokasi Sawah ........... 93

52. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 5 sore hari di lokasi Sawah ............ 93

53. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 6 pagi hari di lokasi Sawah ........... 94

54. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 6 sore hari di lokasi Sawah ............ 94

55. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 7 pagi hari di lokasi Tambak ......... 95

56. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 7 sore hari di lokasi Tambak ......... 95

57. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 8 sore hari di lokasi Tambak ......... 96

58. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 8 sore hari di lokasi Tambak ......... 96

59. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 9 pagi hari di lokasi Tambak ......... 97

60. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 9 sore hari di lokasi Tambak ......... 97

61. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 10 pagi hari di lokasi Tambak ....... 98

62. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 10 sore hari di lokasi Tambak ....... 98

Page 18: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

ix

Tabel Halaman

63. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 11 pagi hari di lokasi Tambak ....... 99

64. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 11 sore hari di lokasi Tambak ....... 99

65. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 12 pagi hari di lokasi Tambak ....... 100

66. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 12 sore hari di lokasi Tambak ....... 100

67. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 13 pagi hari di lokasi Mangrove .... 101

68. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 13 sore hari di lokasi Mangrove .... 101

69. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 14 pagi hari di lokasi Mangrove .... 102

70. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 14 sore hari di lokasi Mangrove .... 102

71. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 15 pagi hari di lokasi Mangrove .... 103

72. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 15 sore hari di lokasi Mangrove .... 103

73. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 16 pagi hari di lokasi Mangrove .... 104

74. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 16 sore hari di lokasi Mangrove .... 104

75. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 17 pagi hari di lokasi Mangrove .... 105

76. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 17 sore hari di lokasi Mangrove .... 105

77. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 18 pagi hari di lokasi Mangrove .... 106

78. Tallysheet Line Trasect Hari ke- 18 sore hari di lokasi Mangrove .... 106

79. Rekapitulasi (E. garzetta) pada Point Count Method. ....................... 107

80. Rekapitulasi (E. alba) pada Point Count Method .............................. 108

81. Rekapitulasi Perhitungan (E. garzetta) pada Point Count Method. ... 109

82. Rekapitulasi Perhitungan (E. alba) pada Point Count ....................... 109

83. Rekapitulasi (E. garzetta) pada Transect Method. ............................. 110

84. Rekapitulasi (E. alba) pada Transect Method .................................... 111

85. Rekapitulasi Perhitungan (E. garzetta) pada Transect Method ......... 112

Page 19: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

x

Tabel Halaman

86. Rekapitulasi Perhitungan (E. alba) pada Transect Method. .............. 112

Page 20: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pemikiran ........................................................................... 9

2. Peta lokasi penelitian ......................................................................... 17

3. Peta Hasil Sebaran burung kuntul (Egretta spp) ................................ 25

4. Aktivitas burung kuntul (Egretta spp) mencari pakan di tambak ...... 28

5. Pola terbang burung kuntul (Egretta spp) .......................................... 29

6. Aktivitas mencari pakan di tambak pada pagi hari ............................ 31

7. Prosentase perjumpaan burung kuntul (Egretta spp) ......................... 34

8. Aktivitas bertengger burung kuntul (Egretta spp) ............................. 37

9. Titik pengamatan satu lokasi sawah................................................... 38

10. Titik pengamatan dua lokasi tambak ................................................. 39

11. Titik pengamatan tiga lokasi mangrove ............................................. 40

12. Menara Birdwatching di lokasi dua tambak ...................................... 41

13. Aktivitas burung kuntul mencari makan dipagi hari .......................... 120

14. Perkumpulan burung kuntul di kanal-kanal tambak .......................... 120

15. Perjumpaan burung kuntul saat panen udang di lokasi tambak ......... 121

16. Aktivitas terbang burung kuntul ........................................................ 121

Page 21: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Total panjang pantai di Indonesia diperkirakan lebih dari 80.000 km, sebagian

diantaranya ditumbuhi oleh mangrove serta hamparan lumpur yang sangat

potensial untuk mendukung sejumlah besar burung pantai yang bermigrasi

(Howes dkk, 2003). Setiap jenis burung pada dasarnya memiliki habitat yang

berbeda-beda, salah habitat burung adalah hutan mangrove (Paramita dkk, 2015).

Hutan mangrove merupakan ekosistem pantai tropis didominasi beberapa jenis

mangrove yang tumbuh dan berkembang di daerah pasang-surut pantai berlumpur

(Harianto dkk, 2015).

Hutan mongrove memiliki peran penting sebagai habitat dari berbagai macam

jenis ikan, udang, dan kerang-kerang karena terdapat banyak sumber nutrien yang

penting sebagai sumber makanan bagi banyak spesies. Sebagian besar hutan

mangrove yang ada di Indonesia adalah hutan mangrove dengan karakteristik

sebagai sumberdaya milik bersama (Common Pool Resources/CPRs) (Kustanti

dkk, 2014). Ekosistem hutan mangrove memiliki sejumlah fungsi ekologis

penting, selain itu menyediakan barang dan jasa yang bernilai ekonomi tinggi

(Ullumudin dan Setyawan, 2017). Masalah utama dari kerusakan ekosistem

mangrove berasal dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab merubah hutan

Page 22: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

2mangrove menjadi lahan lain seperti perumahan, perindustrian, pertambakan dan

pertanian dan juga semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap peroduksi

kayu yang menyebabkan eksploitasi terhadap hutan mangrove (Romdhani dkk,

2016). Konversi ekosistem mangrove menjadi peruntukan penyebab terjadinya

kerusakan ekosistem mangrove (Herdiyeni dkk, 2014). Adaptasi vegetasi

mangrove terhadap kadar garam tinggi antara lain karena memiliki sel-sel khusus

pada daun yang berfungsi untuk menyimpan garam, daun yang tebal dan kuat

banyak mengandung air untuk mengatur keseimbangan garam (Samiyarsih dkk,

2016). Mangrove adalah habitat untuk banyak spesies satwaliar seperti primata,

reptil, dan burung (Sulistiyowati, 2009).

Burung pantai adalah jenis burung yang seluruh hidupnya berkaitan dengan

daerah perairan (Sulistiyowati, 2009; Firdaus dan Aunurohim, 2015). Keberadaan

hutan mangrove yang menutupi 81% pantai Lampung ini dapat memberikan

berbagai manfaat, diantaranya sebagai stabilitator kondisi pantai, mencegah

terjadinya abrasi dan intrusi air laut, sebagai sumber keanekaragaman biota

akuatik dan non akuatik, sebagai sumber bahan yang dapat dikonsumsi

masyarakat serta sebagai habitat kehidupan bagi burung air, terutama burung

migran (Yuliasamaya dkk, 2014). Ekosistem mangrove juga merupakan daerah

berkembang biak dan mencari pakan berbagai jenis ikan dan udang. Oleh karena

itu keberadaan ekosistem mangrove sangat penting dalam menjaga kelestarian.

Ekosistem mangrove juga berperan untuk menjaga stabilitas garis pantai (Komite

Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah, 2004). Selain menyediakan

perlindungan dan pakan bagi bagi burung yang bermigrasi, mangrove juga

berperan penting sebagai tempat berkembang biak bagi burung yang menetap.

Page 23: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

3Salah satu hal yang menyebabkan burung berlimpah pada suatu lokasi adalah

tersedianya pakan burung. Burung air pada umumnya mencari makan pada

kawasan yang memiliki ekosistem gabungan dari tiga jenis perairan yaitu perairan

tawar, payau dan laut seperti daerah bakau (Elfidasari, 2006). Menurut Noerdjito

dan Maryanto (2001), burung kuntul kecil (Egretta garzetta) dan burung kuntul

besar (Egretta alba ) merupakan jenis burung air famili Ardeidae yang dilindungi

dari genus Egretta berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa (Departemen Kehutanan, 1999), karena

populasinya mengalami penurunan.

Tingginya manfaat burung mengakibatkan pemanfaatan jenis burung berlebihan

oleh manusia yang mengakibatkan terjadinya tekanan terhadap spesies dan habitat

alami burung (Adelina dkk, 2016). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

meminimalkan tekanan terhadap spesies dan habitat alami burung ialah upaya

perlindungan dan pelestarian burung. Burung dapat dijadikan sebagai sumber

daya tarik ekowisata, seperti pengembangan ekowisata birdwatching. Hal ini

berkaitan dengan beberapa faktor, antara lain karena wujudnya yang indah, suara

dan tingkah lakunya yang menarik (Dalem dkk, 2014).

Birdwatching merupakan salah satu kegiatan pengamatan burung di alam.

Kegiatan wisata alam birdwatching ini, di satu sisi dapat memberi manfaat

ekonomi bagi masyarakat sekitar karena banyaknya wisatawan yang akan

melakukan kunjungan ke daerah tersebut, di sisi lain juga dapat memberi manfaat

konservasi bagi jenis-jenis burung yang ada di kawasan tersebut (Widyasari dkk,

2013). Birdwatching apabila dijadi54kan objek wisata maka perlu dilakukan

Page 24: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

4inventarisasi jenis burung yang potensial untuk dijadikan wisata birdwatching

dengan menggunakan dua kriteria yaitu: jenis burung endemik dan jenis burung

yang dilindungi (Kurniawan dkk, 2017). Jenis burung yang potensial untuk

dijadikan sebagai objek wisata birdwatching ditentukan berdasarkan status

konservasi dan endemisitas (Sukara dkk, 2014).

Pendirian kawasan hutan mangrove Desa Margasari dilatar belakangi oleh

beberapa peristiwa alam yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi pantai. Data

dan informasi yang sedikit mengenai jumlah jenis, populasi serta kebiasaan hidup

mempersulit dalam merumuskan suatu kegiatan konservasi tingkat populasi

burung kuntul kecil (E.garzetta) dan burung kuntul besar (Egretta. alba) di

Lampung Mangrove Center (LMC) Desa Margasari. Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian mengenai keberadaan studi populasi jenis burung yang

potensial untuk dijadikan wisata berdasarkan status konservasi, sehingga hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan ekowisata

birdwatching yang nantinya memberikan manfaat bagi ekologi dan ekonomi

masyarakat sekitar di wilayah LMC Desar Margasari Kecamatan Labuhan

Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian populasi kuntul kecil (E. garzetta) dan burung kuntul

besar (E. alba) di LMC Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai

Kabupaten Lampung Timur adalah sebagai berikut.

Page 25: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

51. Bagaimana pola sebaran keberadaan burung kuntul kecil (E. garzetta) dan

burung kuntul besar (E. alba) di LMC Desa Margasari.

2. Bagaimana kondisi populasi burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burung

kuntul besar (E. alba) di LMC Desa Margasari.

3. Bagaimana pemanfaatan burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burung kuntul

besar (E. alba) untuk kegiatan birdwatching dalam ekowisata di LMC Desa

Margasari.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi pola sebaran dari burung kuntul kecil (E. garzetta) dan

burung kuntul besar (E. alba) di LMC Desa Margasari.

2. Mengetahui populasi burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burung kuntul

besar (E. alba) di LMC Desa Margasari.

3. Menganalisis kegiatan birdwatching untuk ekowisata di LMC Desa Margasari.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber informasi sebagai data dasar bagi instansi terkait dalam melakukan

pengelolaan dan menjaga kelestarian Kawasan LMC yang berkaitan dengan

usaha perumusan kegiatan konservasi kawasan Mangrove dalam rangka

menyelamatkan populasi burung ini

Page 26: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

62. Dapat menjadi dasar ilmiah yang penting untuk upaya konservasi,

perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan ekowisata di

LMC Desa Margasari.

E. Kerangka Pemikiran

Ekosistem hutan mangrove seluas 700 ha di LMC Desa Margasari Kecamatan

Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung merupakan

salah satu bentuk hutan alami di lahan basah yang memberikan tempat bagi

beberapa jenis burung untuk berkembang biak, mencari makan, tempat

beristirahat dan singgah sekaligus habitat penting bagi kehidupan burung air.

Keberadaan berbagai jenis burung di wilayah ini memiliki potensi untuk

dikembangkan menjadi ekowisata birdwatching.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode point count dan metode transek.

Waktu pengamatan dilakukan selama ±180 menit, 45 menit untuk pengamatan di

setiap titik dan 15 menit adalah waktu untuk berjalan ke titik pengamatan

selanjutnya dengan sejauh mata memandang pada radius 50 meter. Waktu

pengamatan dilakukan selama 18 hari, dalam satu hari pengamatan dilakukan 180

menit dengan pembagian waktu pada pagi hari pukul 06.00-09.00 WIB dan pada

sore hari pukul 15.00-18.00 WIB.

Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi jenis

burung yang potensial untuk dijadikan objek wisata birdwatching. Metode

pemetaan (mapping) merupakan cara efektif untuk menghitung populasi burung

Page 27: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

7dan ukuran daerah jelajah dengan menggunakan handy GPS. Pemetaan dapat

dilaksanakan untuk jenis burung yang memiliki teritori dan musim berkembang

biak yang jelas. Komposisi penyusun vegetasi menggunakan metode rapid

assessment. Rapid assessment merupakan metode untuk mengetahui tipe vegetasi,

dan kondisi habitat ditemukannya burung dengan menghitung secara cepat di

lokasi penelitian yang kemudian dianalisis secara deskriptif dengan wujud peta

persebaran pohon. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis burung.

Perburuan liar dan aktivitas manusia yang dapat merusak habitat burung menjadi

ancaman serius terhadap keberadaan jenis spesies burung yang ada di LMC Desa

Margasari terutama jenis burung yang dilindungi. Perlindungan jenis burung oleh

pemerintah merupakan upaya untuk mempertahankan suatu jenis burung agar

tidak mengalami kepunahan. Alih fungsi lahan menyebabkan perubahan pada

tutupan vegetasi yang semula multistrata berupa pepohonan, pancang, tiang,

semak belukar hingga padang rumput menjadi upaya perlindungan dan pelestarian

burung. Tidak hanya dapat dilakukan pada kawasan-kawasan konservasi yang

telah ditetapkan pemerintah saja, namun kegiatan konservasi burung juga dapat

dilakukan di kawasan budidaya seperti kawasan perkebunan dan kawasan

pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai populasi burung

sebagai acuan dalam upaya perlindungan dan pelestarian burung pada kawasan di

LMC Desa Margasari.

Page 28: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

8Hasil penelitian ini meliputi data mengenai populasi burung kuntul kecil (Egretta

garzetta) dan burung kuntul besar (Egretta alba ) di LMC Desa Margasari

Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung

yang diharapkan menjadi sumber informasi tentang upaya perlindungan dan

pelestarian burung. Diagram alir kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 1.

Page 29: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

9

Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Studi Populasi Burung Kuntu(Egretta sp.) di LMC Desa Margasari Kecamatan Labuhan MaringgaiKabupaten Lampung Timur.

Data populasi dan distribusi burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burungkuntul besar (E. alba)

Analisis Deskriptif:- Gambar- Grafik- Tabel- Peta

Data PopulasiBurung Kuntul(Egretta sp.)

Pola PenyebaranBurung Kuntul(Egretta sp.)

KomposisiPenyusunan

Vegetasi

DataPendukung

Point Count danTransect Method

GISMethod

Rapid assessmentMethod

LiteratureMethod

Penelitian

Hutan Mangrove

Keberadaan Burung Kuntul Kecil (E.garzetta) danBurung Kuntul Besar (E. alba)

Lampung Mangrove Center (LMC)

Page 30: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Burung

Burung merupakan kelas hewan bertulang belakang, berdarah panas dan

berkembang biak dengan bertelur. Spesies burung di seluruh dunia berkisar

8.800-10.200 dan 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia serta 465 jenis

terdapat di Pulau Sumatera (Kuswanda, 2010). Tubuh urung tertutup bulu yang

memberikan kehangatan dalam memelihara suhu badan dan memiliki bermacam-

macam adaptasi untuk terbang (MacKinnon dkk, 2010). Burung sebagai hewan

yang memiliki bulu, tungkai atau lengan depan untuk terbang, tungkai belakang

untuk berjalan dan hinggap. Paruh burung tidak bergigi, memiliki jantung empat

ruang, memiliki kantong udara dan tidak memiliki kandung kemih (Welty dan

Baptista, 1982).

Burung juga merupakan indikator yang sangat baik untuk kesehatan lingkungan

dan nilai keanekaragaman hayati lainnya. Burung merupakan plasma nutfah yang

memiliki keunikan dan nilai yang tinggi baik nilai ekologi, ilmu pengetahuan,

wisata dan budaya (Bibby dkk., 2004; Desmawati, 2010). Ahli ornithology

mengklasifikasikannya dalam 158 suku (Mackinnon dkk, 2010). Penelitian

tentang burung merupakan hal yang sangat penting karena burung bersifat

Page 31: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

11dinamis dan mampu menjadi indikator perubahan lingkungan yang terjadi pada

tempat burung tersebut berada (Bibby dkk, 2004; Desmawati, 2010).

B. Burung Air

Burung air merupakan jenis burung yang seluruh aktifitas hidupnya berkaitan

dengan daerah perairan atau lahan basah (Elfidasari, 2006). Menurut Howes dkk

(2003), yang dimaksud dengan burung air (water fowl) yaitu jenis burung yang

secara ekologis keberadaannya bergantung pada lahan basah (wetland). Ciri-ciri

paruh disesuaikan dengan lokasi habitat yaitu paruh panjang dan tebal untuk

memakan ikan dan invertebrata air yang terdapat di permukaan air. Bentuk paruh

yang panjang dan tipis melengkung ke bawah atau lurus yang digunakan untuk

mengambil makanan yang letaknya di dalam substrat. Bentuk kaki yang

disesuaikan dengan lokasi habitat memiliki selaput tipis di sela-sela jari, baik

secara penuh maupun sepertiganya saja. Selaput tersebut dapat membantu ketika

burung tersebut berjalan di daerah yang terdapat genangan air atau limpur.

C. Habitat Burung

Habitat burung adalah tempat burung hidup dan berkembang biak. Secara umum

habitat burung terdiri dari habitat di darat, habitat di air tawar dan laut

(Rusmendro, 2009). Kondisi habitat di alam yang terdapat dalam habitat

menentukan jenis burung yang hidup di dalamnya (Odum, 1996). Rusaknya

habitat burung akan berpengaruh terhadap keberadaan burung dalam satu kawasan

(Watalee dkk, 2013). Vegetasi yang terus berkurang dapat mengancam habitat

Page 32: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

12alami bagi burung sehinggadapat mengancam kelestariannya. Menurut Warsito

dan Bismark (2009), keberadaan suatu spesies di suatu tempat tergantung dari

adanya sumber pakan dan kondisi habitat yang sesuai. Tipe habitat utama pada

jenis burung sangat berhubungan dengan kebutuhan hidup dan aktivitas

hariannya. Secara fungsional, seluruh komponen habitat menyediakan pakan, air

dan tempat berlindung bagi satwa liar burung. Jumlah dan kualitas ketiga sumber

daya fungsional tersebut akan membatasi kemampuan habitat untuk mendukung

populasi satwa liar. Sebagian besar jenis burung kuntul menghuni daerah tropis

dan subtropis. Burung kuntul menjadikan daerah perairan atau lahan basah

sebagai habitatnya. Hal ini berkaitan dengan fungsi daerah tersebut sebagai

penunjang aktivitas hidup yang menyediakan tenggeran dan pakan yang

melimpah bagi makhluk hidup di sekitarnya. Beberapa spesies dari famili

Ardeidae menjadikan daerah perairan seperti rawa, tambak, hutan bakau dan

muara sungai sebagai habitatnya. Jenis burung perairan di British Columbia,

memanfaatkan daerah hutan bakau sebagai habitat (Harinto dkk, 2015). Famili

Ardeidae merupakan famili terbesar yang ditemukan di lokasi penelitian LMC

D. Burung Kuntul Kecil (Egretta garzetta)

Burung kuntul kecil (Egretta garzetta ) termasuk ordo Ciconiiformes dan famili

Ardeidae (Mackinnon, 2010). Klasifikasi kuntul kecil (E.garzetta) sebagai berikut.

Kingdom : AnimaliaPhylum : VertebrataClass : AvesSubclass : NeornithesOrdo : CiconiiformesFamili : ArdeidaeGenus : EgrettaSpesies : Egretta garzetta

Page 33: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

13Egretta garzetta atau dikenal dengan burung kuntul kecil adalah jenis burung dari

suku Ardeidae (kerabat cangak). Memiliki ukuran tubuh 55 cm - 65 cm, bentang

sayap 88 cm -106 cm, lebih besar dari kuntul kerbau dan lebih kecil dari kuntul

perak serta memiliki leher yang panjang dan khas seperti berbentuk huruf “S”.

Paruh selalu berwarna hitam keabu-abuan. Tungkai kaki seluruhnya berwarna

hitam, kulit wajah kuning kehijauan dan pada musim berbiak dapat berubah warna

menjadi kemerah-merahan. Burung ini mempunyai dua bulu hias putih yang tipis

memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak bulu pada dada dan punggungnya

yang menjuntai melebihi ekor saat musim kawin. Masa bertelur burung kuntul,

telur berwarna biru pucat, berjumlah 3-4 butir. Kuntul kecil bersarang dalam

koloni, bercampur dengan burung-burung air lainya. Burung kuntul kecil sering

mengunjungi sawah, tepian sungai, beting pasir dan berlumpur, serta sungai-

sungai kecil di pesisir. Burung kuntul kecil memangsa berbagai jenis ikan, kodok,

Crustacea, serangga air, dan belalang. Burung kuntul kecil mencari pakan dengan

berkelompok yang terpencar, juga sering bercampur dengan burung lain (Harianto

dkk, 2015).

E. Burung Kuntul Besar (Egretta alba)

Burung kuntul besar (Egretta alba ) termasuk ordo Ciconiiformes dan famili

Ardeidae (Mackinnon, 2010). Klasifikasi kuntul besar (E. alba ) sebagai berikut.

Kingdom : AnimaliaPhylum : VertebrataClass : AvesSubclass : NeornithesOrdo : PelecaniiformesFamili : ArdeidaeGenus : EgrettaSpesies : Egretta alba

Page 34: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

14Egretta alba atau dikenal dengan burung kutul besar, memiliki ukuran tubuh lebih

besar berkisar antara 95 cm -105 cm. Pada saat tidak berbiak ujung paruh

berwarna hitam, telapak kaki, dan jari kaki berwarna kuning, tungkainya berwarna

hitam serta kulit muka bagian pipi agak kekuningan. Panjang paruh individu

dewasa berkisar antara 15cm – 20 cm (Mackinnon, 2010). Pada musim berbiak

kulit muka biru kehijauan tidak berbulu, paruh hitam, bagian paha merah tidak

berbulu, dan kaki hitam. Burung kuntul besar sewaktu terbang lehernya

membentuk seperti huruf “S” dan tidak diluruskan. Hal ini yang membedakan

burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis (Therskionithidae) yang

meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang.

Berbiak di Bulan Desember-Maret, dan Bulan Februari-Juli. Sarang burung

kuntul besar berupa tumpukan ranting serupa panggung, dibuat di pucuk-pucuk

pohon yang tanahnya tergenang air. Habitat burung kuntul di lahan basah, di

pantai, terumbu karang, mangrove, gosong lumpur dan pasir, laguna serta sawah.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan ikan, udang, belalang dan larva

capung. Pada saat kembali kesarang untuk bermalam kolompok burung ini

terbang dalam formasi V.

Penyebaran alami jenis ini mencakup wilayah luas di Asia, Afrika, Eropa, dan

Australia. Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Flores, Timor dan Kepulauan

Maluku merupakan lokasi penyebaran Egretta di Indonesia (Mackinnon, 2010).

Sebagian besar kawasan Wallacea, terutama di wilayah kepulauan, ditemukan ras

berkaki hitam (nigripes), sedangkan ras garzetta berkaki kuning hanya tercatat

Page 35: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

15hanya sebagai pengunjung di Sulawesi Utara dan Ambon, sedangkan Papua, ras

pengunjung diduga berasal dari Australia (Harianto dkk, 2015).

F. Populasi

Populasi adalah kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu satu

spesies yang saling berinteraksi dan melakukan perkembangbiakan pada suatu

tempat dan waktu tertentu (Alikodra, 2010). Populasi suatu jenis dapat berubah

karena beberapa faktor, yaitu keadaan lingkungan hidup satwa, keadaan sifat

hidup satwa (natalitas, mortalitas, survival) dan pergerakan satwa itu sendiri

(Alikodra, 2010). Harianto (1999) menyebutkan, bahwa kepadatan populasi

tergantung kepada tipe habitat, bentuk sosial kelompok, daerah jelajah dan

teritorialnya. Kualitas habitat yang semakin baik, semakin banyak pula jumlah

kelompok yang ada didalamnya. Berdasarkan hal tersebut maka jarak antar

individu dalam suatu daerah semakin dekat dan angka kepadatannya juga semakin

tinggi (Abdullah, 2013).

Menurut Sukmadinata (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok

besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita. Arikunto (2002)

mengemukakan bahwa populasi populasi dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yaitu populasi yang memiliki batas

kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.

2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak

dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam

bentuk jumlah secara kuantitatif.

Page 36: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

16Dalam melakukan studi tentang suatu populasi burung, harus diketahui bahwa ada

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi populasi burung, di antaranya adalah

perubahan cuaca, bencana alam, predator, persediaan makanan, penyakit, parasit

sarang, misbah sex yang abnormal, tingkah laku teritorial dan aktivitas manusia

Sukmadinata (2011).

G. Pola Penyebaran

Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun

keistimewaan biologis organisme. Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran

terjadi di alam dan dibedakan menjadi tiga kategori yaitu (Michael, 1994;

Julyanto dkk, 2016).

1. Penyebaran teratur atau sistematik, dimana individu-individu terdapat pada

tempat tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan

yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang

hidup yang sama.

2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar dalam

beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran ini

terjadi jika lingkungan homogen.

3. Penyebaran berkelompok/berumpun, dimana individu-individu selalu ada

dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah.

Pola ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor

lingkungan yang sama.

Page 37: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2017 di Lampung Mangrove

Center (LMC). Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur, Provinsi Lampung, Indonesia. Peta penelitian dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian di Desa Margasari, Kecamatan LabuhanMaringgai, Kabupaten Lampung Timur dengan skala 1:30.000 padapenelitian Studi Populasi Burung Kuntul (Egretta Spp) Di LampungMangrove Center.

Page 38: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

18B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan meliputi kertas kerja (tally sheet), adalah kertas kerja untuk

mencatat hasil selama pengamatan di lapangan, GPS digunakan untuk

menentukan titik koordinat pengamatan, binokuler merupakan alat bantu dengan

bentuk teropong pembesaran untuk melihat objek pengamatan (burung) yang

terjangkau oleh mata, jam tangan digital berguna untuk mengetahui interval waktu

dan batas waktu pengamatan, kamera DSLR yaitu untuk mendokumentasikan

hasil pengamatan dan Buku Panduan Studi Burung Pantai (Howes dkk, 2010)

sebagai alat bantu peneliti dalam mengidentifikasi spesies burung yang diamati.

Bahan atau objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung kuntul kecil

(E. garzetta) dan burung kuntul besar (E. alba) yang ada di lokasi penelitian. Tally

sheet lapangan yang digunakan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Tally sheet penelitian Populasi Burung Kuntul (Egretta spp) di DesaMargasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur

NoHari/

TanggalWaktu(WIB)

JenisTitik

PengamatanJumlahIndividu

KetCuaca

Page 39: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

19C. Jenis Data

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan yaitu

data mengenai populasi spesies burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burung

kuntul besar (E. alba) yang ditemukan di lokasi penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder meliputi data penunjang yang berkaitan dengan penelitian ini untuk

mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data penunjang berupa keadaan fisik

lokasi penelitian, sumber pakan bagi burung di lokasi tersebut, vegetasi, studi

literatur tentang burung kuntul kecil (E. garzetta) dan burung kuntul besar (E.

alba) dan akses menuju lokasi penelitian.

D. Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini meliputi.

1. Penelitian dilakukan selama 18 hari waktu efektif (6 hari dengan 3 kali

pengulangan di setiap titik).

2. Penelitian hanya terfokus pada spesies burung kuntul kecil (E. garzetta) dan

burung kuntul besar (E. alba).

3. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi mangrove (Rhizophora spp.,

Soneratia spp., Avicenia spp, dan Bruguiera spp.), hutan mangrove yang

berdampingan dengan tambak, areal kawasan tambak dan areal persawahan

yang berdampingan dengan pemukiman.

Page 40: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

204. Identifikasi jenis burung dilakukan secara visual dengan radius 50 meter.

5. Penelitian hanya dilakukan pada burung yang terlihat saja dan tidak pada

burung yang hanya didengar suaranya (tidak audio) atau tanda-tanda

keberadaannya.

6. Penelitian dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca yaitu cuaca cerah dan

mendung, apabila hujan maka penelitian tidak dilakukan dan diganti pada hari

lain.

E. Metode Pengumpulan Data dan Cara Kerja

1. Orientasi lapangan

Orientasi lapangan dilakukan satu hari sebelum penelitian, ini bertujuan untuk

habituasi serta mengenal areal penelitian, kondisi lapangan dan titik penelitian

untuk memudahkan penelitian.

2. Penelitian burung

Penelitian burung dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung

yaitu menggunakan metode point count dan metode line transect (Bibby dkk,

2000; Nababan dkk, 2015). Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan diam

pada titik tertentu kemudian mencatat perjumpaan terhadap burung.

Penelitian menggunakan sembilan titik hitung (point count) di lokasi

penelitian dengan rentang waktu pada pagi hari pukul 06.00 WIB-09.00 WIB

dan pada sore hari pukul 15.00 WIB -18.00 WIB, dilakukan selama ± 180

menit, 45 menit untuk penelitian di setiap titik dan ± 15 menit adalah waktu

untuk berjalan ke titik penelitian selanjutnya dengan menggunakan line

transect sejauh mata memandang pada radius 50 meter. Penelitian populasi

Page 41: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

21dilakukan dengan menghitung langsung jumlah burung yang diamati, serta

berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar Desa Margasari untuk

mendukung data yang diperoleh di lapangan. Penelitian populasi dilakukan di

tiga tipe lahan mangrove, yaitu hutan mangrove (Rhizopora spp., Soneratia

spp,. Avicenia spp dan Bruguiera spp.), hutan mangrove yang berdampingan

dengan tambak, areal kawasan tambak dan sawah yang berdampingan dengan

pemukiman. Areal tambak dan mangrove merupakan salah satu habitat yang

disukai oleh jenis burung, khususnya burung air seperti spesies burung kuntul

kecil (E. garzetta) dan burung kuntul besar (E. alba) (Master dkk, 2016).

3. Kondisi habitat

Kondisi umum areal pengamatan diamati dengan metode rapid assessment.

Rapid assessment adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan serta

mencatat secara cepat dan akurat data pengamatan mengenai kondisi habitat

yang relevan. Metode rapid assessment tidak dapat digunakan untuk

menghitung pendugaan populasi. Pengamatan tidak harus dilakukan pada

suatu jalur khusus atau lokasi khusus. Pengamat cukup mencatat jenis-jenis

tumbuhan yang ditemukan (Bismark, 2011; Julyanto dkk, 2016).

F. Analisis Data

1. Ukuran kelompok (kelimpahan populasi)

Menurut Kwatrina dkk, (2013) bahwa ukuran kelompok merupakan jumlah

individu dalam kelompok. Data ukuran kelompok dikumpulkan dengan

mencatat jumlah individu dan lokasi sesuai keberadaan kelompok yang

Page 42: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

22ditemukan. Populasi yang didapat dari metode line transect dan metode point

count secara statistik diperoleh dari perhitungan dengan rumus (Hernowo,

2011).

P = ± t. SE

Keterangan:

P = populasi= rata-rata

X = jumlah individun = jumlah pengamatant = table t (0,05)SE = Sx2/nSx2 = Σx2− (Σx)2/n

n−1

2. Pola penyebaran dengan aplikasi GPS (Global Positioning System).

Penentuan pola penyebaran burung kuntul kecil (E. garzeta) dan burung

kuntul besar (E. alba) menggunakan rumus Indeks Morisita (I ). Indeks

Morisita (I ) tidak dipengaruhi oleh luas stasiun pengambilan sampel dan

sangat baik untuk membandingkan pola penyebaran.= n(Σxi)2- Σxi(N)2 – N

Keterangan:

= Indeks MorisitaN = Jumlah seluruh individu dalam total nn = Jumlah seluruh plot pengambilan sampelxi = Jumlah kuntul kecil per plot/lokasi pengamatan.

Nilai indeks morisita yang diperoleh diinterpretasikan sebagai Iδ < 1 maka

pola persebaran acak (random), jika penyebaran individu cenderung seragam

Page 43: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

23(uniform) maka Iδ = 1, dan jika penyebaran n individu cenderung cenderung

mengelompok (clumped) maka Iδ > 1 (Brower dkk, 1989; Sofiah dkk, 2013).

G. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi populasi burung,

habitat dan vegetasi dengan didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan yaitu

berupa gambar, tabel, dan peta.

H. Analisis Birdwatching

Analisis birdwatching menggunakan SIG untuk memetakan jalur pengamatan burung

pada titik-titik perjumpaan burung untuk wisatawan. Penelitian didasarkan pada

kemudahan perjumpaan burung berdasarkan kondisi lanskap dan waktu atraksi

burung.

I. Sejarah Perkembangan Hutan Mangrove di Desa Margasari

Hutan Mangrove yang terdapat di Desa Margasari merupakan bagian dari hutan

mangrove di sepanjang Pantai Timur Lampung kawasan Labuhan Maringgai yang

membujur dari Sungai Way Sekampung bagian Selatan hingga ke Utara Sungai

Way Penet (perbatasan kawasan Taman Nasional Way Kambas) (Kesuma, 2014).

Letak geografis desa ini berada pada 105 0 14’ – 105 0 55’ BT dan 4 39’ LS.

Kondisi topografi Desa Margasari adalah dataran rendah dan pantai dengan

ketinggian 1,5 mdpl dengan suhu rata-rata harian 28-400 C (Monografi Desa,

2012). Berawal dari keprihatinan keadaan hutan mangrove tersebut, Universitas

Page 44: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

24Lampung (Unila) bekerjasama dengan masyarakat Desa Margasari Kecamatan

Labuhan Maringgai dan Pemda Kabupaten Lampung Timur untuk menggagas

sebuah ide tentang pendirian suatu pusat kegiatan pengelolaan hutan mangrove

yang disebut Lampung Mangrove Center (LMC).

Hutan mangrove alami memiliki tebal 700 meter ke arah laut Selatan Jawa pada

era tahun 1970-an, dan abrasi pantai sekitar tahun 1987-1994, serta hilangnya

tutupan mangrove karena usaha pertambakan dan penebangan liar untuk

keperluan kayu bakar. Pada akhirnya tujuan untuk mewujudkan upaya

rehabilitasi mangrove berhasil dilakukan yang dimulai sejak tahun 1995. Hingga

kini luas areal hutan mangrove sudah mencapai kurang lebih 300 hektar pada

tahun 2009. Mulai dari tahun 2010 sampai 2013 kini sudah mengalami

peningkatan luas 117,59 hektar menjadi 817,59 hektar (Profil LMC, 2012;

Kustanti dkk, 2014; Cesario dkk, 2015). Terjaganya pertumbuhan hutan

mangrove tersebut tidak lepas dari dukungan dan rasa tanggung jawab yang besar

dari masyarakat Desa Margasari untuk tetap mempertahankan keberadaan

sumberdaya alam tersebut untuk generasi masa depan.

Page 45: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian Studi Populasi Burung Kuntul (Egretta Spp) di Desa

Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur

Kabupaten Lampung Timur pada April – Mei 2017 dapat disimpulkan bahwa.

1. Pola sebaran populasi termasuk dalam kriteria pola sebaran acak dengan nilai

Indeks Morisita burung kuntul kecil (Egretta garzetta) 0,25 dan kuntul besar

(Egretta alba) 0,30. Total perjumpaan ditemukan burung di ketiga titik lokasi

penelitian E. garzetta sebesar 6.794 kali perjumpaan dan E. alba sebanyak

2.975 kali perjumpaan.

2. Nilai kelimpahan populasi E. garzetta dan E. alba dengan motode Point Count

450 individu dan 188 individu. Metode Transek 21 individu dan 8 individu.

3. Kawasan Lampung Mangrove Center potensial untuk dijadikan kegiatan

ekowisata birdwatching.

Page 46: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

44B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut.

1. Saran bagi masyarakat :

a. Perlu adanya pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan konservasi

burung air untuk menjaga stabilitas populasi burung air di Desa Margasari;

b. Telah tersedia fasilitas menara birdwatching sehingga masyarakat dapat

lebih aktif mempromosikan ekowisata birdwatching di LMC Desa

Margasari.

c. Pam Swakarsa Mangrove dapat secara mandiri menyediakan perahu yang

layak untuk para wisatawan.

2. Saran bagi peneliti :

a. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan terkait populasi, habitat, perilaku,

makan, dan kegiatan migrasi jenis-jenis burung tertentu yang dilindungi

dan terancam punah.

3. Saran bagi pemerintah :

a. Penegakan hukum oleh pemerintah terhadap penembakan burung-burung

di LMC dengan menggunakan senapan yang dilakukan oleh oknum

tertentu.

b. Pemda Lampung Timur sebaiknya membangun sarana dan prasarana yang

nyaman bagi wisatawan di LMC Desa Margasari.

c. Pemda Lampung Timur menjadikan LMC Desa Margasari sebagai salah

satu prioritas destinasi wisata.

Page 47: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

DAFTAR PUSTAKA

Page 48: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

46

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2013. Keberadaan burung dan penggunaan habitat di Kawasan PantaiKecamatan Syiah Kualakota Banda Aceh. Jurnal Jesbio. 2 (3): 39-44.

Adelina, M.,Harianto, S.P., danNurcahyani, N. 2016. Keanekaragaman jenisburung di Hutan Rakyat Pekon Kelungu Kecamatan Kota Agung KabupatenTanggamus. Jurnal Sylva Lestari. 4 (2): 2339-2347.

Alikodra, H. S. 2010. Teknik Pengelolaan Satwaliar dalam RangkaMempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Buku. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 296 p.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Buku.Rineka Cipta.Jakarta. 108 p.

Bengen, D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Buku.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor.Bogor. 62 p.

Bibby, C., Jones, M., dan Marsden, S. 2000. Survei Burung. Buku. SMKGMardi Yuana. Bogor. 178 p.

Bibby, C., D.,Neil, Burgess., dan Hills, D. 2004. Bird Census Techniques.Buku. The Cambridge University Press. Cambridge. 279 p.

Bismark, M. 2011. Prosedur Operasi Standar untuk Survey Keragaman Jenispada Kawasan Konservasi. Buku. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan. Bogor. 37 p.

Brower, J.E,. Zar, J.H., dan Ende, C.N.V. 1989. Field and Laboratory Method forGeneral Ecology. Buku. Fourth edition. McGraw Hill Publication. Boston.273 p.

Cesario, E.A., Qurniati, R., dan Yuwono S.B. 2015. Partisipasi kelompokmasyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa Margasari KecamatanLabuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Syilva Lestari. 2 (3):21—30.

Page 49: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

47Dalem, A.A.G.R., Widana, I.N., dan Trisna I.A.T.E. 2014. Burung sebagai

atraksi ekowisata di Kawasan Pariwisata Ubud Bali. Jurnal Bumi Lestari. 14(2): 125-132.

Departemen Kehutanan. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. DepartemenKehutanan. Jakarta. 25p.

Departemen Kehutanan. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati danEkosistemnya. Departemen Kehutanan. Jakarta. 31p.

Desmawati, I. 2010. Studi Distribusi Jenis-Jenis Burung Dilindungi Perundang-Undangan Indonesia di Kawasan Wonorejo, Surabaya. Skripsi. InstitutTeknologi Sepuluh November. Surabaya. 128 p.

Elfidasari, D. 2006. Lokasi makan tiga jenis kuntul Casmerodius albus, Egrettagarzetta, dan Bubulcus ibis di sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, PropinsiBanten. Jurnal Biodiversitas. 7 (2): 187—190.

Firdaus, P.A.J., dan Aunurohim. 2015. Pola persebaran burung pantai diWonorejo, Surabaya sebagai Kawasan Important Bird Area (IBA). JurnalSains dan Seni ITS. 4 (1): 2337—3520.

Harianto, S., P., dan A. Setiawan. 1999. Konservasi Sumber Daya Hutan SuatuPengantar. Buku. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bandar Lampung.128 p.

Harianto. S. P., Dewi. B. S., dan Wicaksono, M. D. 2015. Mangrove PesisirLampung Timur Upaya Rehabilitasi dan Peran Serta Masyarakat. Plantaxia.Yogyakarta. 89 p.

Herdiyeni, Y., Zuhud, E.A.M., dan Heryanto, R. 2014. Pembangunan databasemangrove untuk biodeversity informatics biofarmaka IPB. Jurnal IlmuPertanian Indonesia (JIPI). 19 (3): 197—203.

Hernowo, J.B. 2011. Ekologi merak hijau jawa (Pavo muticus muticus Linnaeus1758) pada beberapa tipe habitat di Ujung Timur Penyebarannya JawaTimur Indonesia. Skripsi Institut Pertanian Bogor. Bogor.200 p.

Howes, J., David, B., dan Noor, Y.S. 2003. Panduan Studi Burung Pantai. Buku.Wetland Internasional – Indonesia Programme. Bogor. 327 p

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 210 p.

Page 50: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

48Julyanto, Harianto, S.P., dan Nurcahyani, N. 2016. Studi populasi burung famili

Ardeidae di Rawa Pacing Desa Kibang Pacing Kecamatan Menggala TimurKabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. 4 (2):109—116.

Khalid, I., Mallombasang S.N., dan Irmasari. 2015. Pola penyebaran (Nepenthesspp.) di Gunung Rorekautimbu Kawasan Taman Nasional Lore Lindu.Jurnal Warta Rimba. 3 (2): 9—14.

Kesuma, M.I. 2014. Keanekaragaman jenis burung di Lampung MangroveCenter Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai KabupatenLampung Timur. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 50 p.

Komite Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah. 2004. Strategi Nasionaldan Rencana Aksi Pengelolaan Lahan Basah Indonesia. Buku. KementrianLingkungan Hidup. Jakarta. 173 p.

Kurniawan, E., Sugeng, P.H., dan Rusita. 2017. Studi wisata pengamatan burung(birdwatching) di Lahan Basah Desa Kibang Pacing Kecamatan MenggalaTimur Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari.5 (1): 35—46.

Kusmana C, Wilarso S, Hilwan I, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T,Triswanto A, Yunasfi, dan Hamzah. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove.Buku. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 57 p.

Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Buku. IPB Press. Bogor. 235p.

Kustanti, A., Nugroho, B., Nurrochman, D.R., dan Okimoto, Y. 2014. Evolusihak kepemilikan dalam pengelolaan ekosistem hutan mangrove di LampungMangrove Center. Jurnal Risalah Pertanian dan Lingkungan. 1 (3): 143—158.

Kuswanda, W. 2010. Pengaruh komposisi tumbuhan terhadap populasi burung diTaman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara. Jurnal Balai PenelitianKehutanan Aek Nauli. 7 (2): 193—213.

Kwatrina, R. T., Kuswanda, W., dan Setyawati, T. 2013. Sebaran dan kepadatanpopulasi siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) di Cagar AlamDolok Sipirok dan sekitarnya, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutandan Konservasi Alam. 10 (1): 81—91.

Lewis, W. J. 2005. Interpreting For Park Visitors. Buku. Eastern National Press.US. 159 p.

Page 51: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

49MacKinnon, J., Philips, K.., dan Van Balen, V. 2010. Burung-Burung di

Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Buku. Puslitbang Biologi LIPI.Bogor. 509 p.

Master, J., Nurcahyani, N., Natalia, S., dan Pertiwi, H.I. 2016. Keanekaragamanjenis burung pada areal tambak intensif di Sumatera Selatan Dan Lampung.Jurnal Biospecies. 9 (2): 24—31.

Michael, P. E. 1994.Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang danLaboratorium. Buku. Universitas Indonesia. Jakarta. 616 p.

Munawaroh, S. 2012. Keanekaragaman, Pola Sebaran, dan Asosiasi Nepenthes diHutan Kerangas Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 100p.

Nababan, B.R.R., Setiawan, A., dan Nurcahyani, N. 2015. Keanekaragamanjenis burung di Lahan Basah Way Pegadungan Desa Rajawali KecamatanBandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.Jurnal Sylva Lestari. 3 (1):71─80.

Natalia, D., Umar, U., dan Sustri. 2014. Pola penyebaran kantong semar(Nepenthes Tentaculata Hook. F) di Gunung Rorekautimbu Kawasan TamanNasional Lore Lindu.Jurnal Warta Rimba. 2 (1): 35─44.

Noerdjito, M., dan I. Maryanto. 2001. Jenis-Jenis Hayati Yang DilindungiPerundang-undangan Indonesia. Buku. Balitbang Zoologi, PuslitbangBiologi-LIPI dan The Nature Conservancy. Bogor. 217 p.

Nur, R.F., Novarianto, W., dan Nurdin, J. 2013. Kelimpahan dan pola distribusiburung rangkong (Bucerotidae) di Kawasan Pt. Kencana Sawit Indonesia(Ksi), Solok Selatan, Sumatera Barat. Jurnal Biologika. 2 (1): 27─33.

Odum, P. E. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Ir. TjahyonoSamingan, M. Sc. Buku. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697p.

Paramita, E.C., Kuntjoro, S., dan Ambarwati, R. 2015. Keanekaragaman dankelimpahan jenis burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. JurnalLentera Bio. 4 (3): 161─167.

Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. 2012. Format Potensi, Perkembangan,Dan Laporan Profil Desa Dan Kelurahan. Monografi. BadanPemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa. Lampung. 318 p.

Page 52: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

50Prasetyo, D., Darmawan, A., dan Dewi, B.S. 2017. Desain Jalur Interpretasi

Ekowisata Hutan Mangrove di Lampung Mangrove Center. Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung. 95 p.

Tim Lampung Mangrove Center. 2010. Profil (Portofolio) Lampung MangroveCenter (LMC) Pengelolaan Kolaboratif Hutan Mangrove BerbasisPemerintah, Masyarakat dan Perguruan Tinggi.Buku. Lembaga PenelitianUniversitas Lampung. 19 p.

Qiptiyah, M., Broto, B. W., dan Setiawan, H. 2013. Keragaman jenis burungpada kawasan mangrove di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. JurnalPenelitian Kehutanan Wallacea. 2 (1): 41─50.

Romdhani, A.M., Sukarsono, dan Susetyarini R.E. 2016. Keanekaragamangastropoda hutan mangrove di Desa Baban Kecamatan Gapura KabupatenSumenep. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2 (2): 161─167.

Rusmendro, H.2009.Perbandingan keanekaragaman burung pada pagi dan sorehari di empat tipe habitat di Wilayah Pangandaran Jawa Barat. Jurnal VisVitalis. 2 (1): 8─16.

Samiyarsih, S., Brata S.T., dan Juwarno. 2016. Karakter anatomi daun tumbuhanmangrove akibat pencemaran di Hutan Mangrove Kabupaten Cilacap.Jurnal Biosfera. 33(1): 31─36.

Santosa, R.A., Harianto, S.P., dan Nircahyani, N. 2016. Perbandingan populasiburung cekakak (Halcyonidae) di Lahan Basah Desa Sungai Luar danLahan Basah Desa Kibang Pacing Kecamatan Menggala Timur KabupatenTulang Bawang.Jurnal Sylva Lestari. 4 (2): 79─88.

Sofiah, S., Setiadi, D., dan Widyatmoko, D. 2013. Pola penyebaran, kelimpahandan asosiasi bambu pada komunitas tumbuhan di Taman Wisata AlamGunung Baung Jawa Timur.Jurnal Berita Biologi. 12 (2): 239 ─247.

Sukara, G. N., Mulyani, Y. A., dan Muntasib, E. K. 2014. Potensi untukpengembangan wisata birdwatching di Pusat Konservasi Tumbuhan KebunRaya Bogor. Jurnal Buletin Kebun Raya. 17 (1): 45─51.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Buku. RemajaRosdakarya. Bandung. 250 p.

Sulistiyowati, H.2009. Biodiversitas mangrove di Cagar Alam Pulau Sempu.Jurnal Sainstek. 8 (1): 59─63.

Syahadat, F., Erianto, dan S.Siahaan. 2015. Studi keanekaragaman jenis burungdiurnal di Hutan Mangrove Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang.Jurnal Hutan Lestari. 3(1): 21─29.

Page 53: STUDI POPULASI BURUNG KUNTUL (Egretta spp) D I …digilib.unila.ac.id/30310/10/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · studi populasi burung kuntul (egretta spp) d i lampung mangrove center

51Takandjandji, M., dan Sawitri, R. 2010. Populasi burung merak hijau (Pavo

Muticus Linnaeus, 1766) di Ekosistem Savana Taman Nasional BaluranJawaTimur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 8 (1): 13−24.

Tarumingkeng, R. C. 1994. Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif.Buku. Pustaka Sinar Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana.Jakarta. 284 p.

Ulumuddin, Y.I., dan Setyawan, A.D. 2017. Eksplorasi hutan mangrove diKepulauan Tambelan dan Serasan: pada komposisi jenis, peta distribusihutan, dan potensi ancaman. Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 3(1): 45−55.

Warsito, H., dan Bismark, M. 2009. Penyebaran dan populasi burung paruhbengkok pada beberapa tipe habitat di Papua. Jurnal Penelitian Hutan danKonservasi Alam. 7 (1): 93−102.

Watalee, H., Ningsih, S., dan Ramlah, S. 2013. Keanekaragaman jenis burung diHutan Rawa Saembawalati Desa Tomui Karya Kecamatan Mori AtasKabupaten Morowali. Jurnal Warta Rimba. 1 (1): 1−8.

Wiens JA. 1992. The Ecology of Bird Communities. Buku. CambridgeUniversity Press. Cambridge UK. 852 p.

Welty, J. C., dan L. Baptista. 1982. The Life of Bird. Buku. Sounders CollegePublishing. New York. 581 p.

Widyasari, K., L. Hakim, dan B. Yanuwiadi. 2013. Kajian jenis - jenis burung diDesa Ngadas sebagai dasar perencanaan jalur pengamatan burung(birdwatching). Journal of Indonesian Tourism and Development Studies.1 (3): 108−109.

Yuliasamaya, Darmawan, A., dan Hilmanto, R. 2014. Perubahan tutupan hutanmangrove di Pesisir Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari. 2 (3):111−124.