Upload
lambao
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
. . V. BASIL PENELITIAN DAN PEMBARASAN
$?I$ 4 G i q a Manajemen -3 rl. ." 9.q '3 .. Perencanaan dan Pengembangan Froduk
Produk atau jasa yang dihas-an perusahaan me-
rupakan t i t i k tolak dalam penyusunan program pemasa-
ran agar mutu yang rendah dfmata konsumen dapat di-
arahkan atau dikembangkan menjadi produk yang bermu-
t u tlnggi, Mutu produk d a r i pembangkit tenaga l is-
trik dapat diukur melalui tegangan s tabi l$ gangguan
cepat te ra tas i , pemadaman sedapat mungkin dihindari
terutama dimalam hari,' dan lain-lain.
Pengalaman pahit yang dialami konsumen menye-
babkan keresahan masyarakat dan s u i t untuk membu-
julmya meskipun t e lah diadakan perbaikan-perbaikan - seperlunya, namun keperoayaan terhadap perusahaan
semakin berkuran6; Oleh sebab i t u perusahaan harus
memahami berbagai aspek penting terhadap produk Kwh
yang dlhasilkanz
Untuk memahami aspek-aspek tersebut perlu dike-
tahui bahwa konsumen akan t e r t a r i k pada suatu produk
yang dapat memberi maneaat atau kegunaan paling be-
s a r baginya, sebaliknya akan membenci produk yang
mengecewakannya atau Gidak memberi kepuasan sesuai
yang dlharapkany
Apakah ha1 ini berlaku bagi PLN yang mempunyai hak
monopoli dalam bidang peayediaan energi l i s t r i k ?o Melihat kenyataan inJ. seolah-olah PI;N berada pada
74
kedudukan yang kuat dalam a r t i bahwa sebagai penjual pro-
duk ( l i s t r i k ) t idak perlu merasa khawatir barangnya t idak
laku, sehingga dengan demikian t idak perlu l a g i usaha yang
g i a t untuk memasarkanya? Sesungguhnya cara ber f ik i r de-
mikian ini adalah t idak benary PM,' sebagai perusahaan
l i s t r i k negara, wajib memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat:
Untnk i t u PLN sebagai perusahaan harus sehat sehingga ke-
puasan masyarakat terhadap kebutuhan listrik dapat dipe-
nuhi2 Juga perlu di ingat bahwa pada saa t i n i sebenaxnya - PLN bukannya tanpa saingan, terutama d i kota-kota besar
(Jakarta misalnya), ya i tu dengan masih banyaknya c a ~ t i v e
atau listrik dengan menggunalran mesh pembangkit
milik konsumen;;'
Oleh karena i t u t w g a salesmen dalam hal hi diperluka<
Sebagai salesmen PLN perlu mengetaha produk termasuk k o ~
t inu i t as a l i r an l.istrik, s t ab i l i t a s tegangan l i s t r i k dan
mutu (tegangan) l i s t r i k y
Sebagaimana diketahui bahwa proauk PLN yang d i j u a l
kepada masyarakat 'bid& hanya satu macam saja, melainkan
bermacam-macam, ya i tu l i s t r i k dengan tegangan rendah (TR) , tegangan menengah (TM) dan tegangan t inggi ( TT )> Demi-
kian pula cara pengukurannya dengan TR, TM, TT; pengukur-
an dibangun konsumen atau dibangun PLN ( gardu ) dan se-
b a g a m ? Juga mengenai jenis sarana penghantasannya, de-
ngan kawat telanjang ( BC I,* dengan kabel udara atau de-
ngan kabel tanah. Tentang pasarnya, ada herb-i golong-
75
an t a r i p untuk masing-masing segmen pasar, nulsahya untuk
rumah tangga ( t a r i p R 1, badan sos ia l ( t a r i p S ), usaha
( ' t a r i p U 1,' indus t r i ( t a r i p I 1,' dan lain- law. i
Tentang tujuan penggunaG mengapa tegangan rendah, me-
ngapa tegangan menengah', mengapa tegangan t inggi , mengapa
dengan kawat BC, mengapa dengan kabel, dan l a~n - l a in . Se-
m w a in i harus dikuasai atau dimengerti oleh salesmen
PI& ( lihat lampiran 2';' 3 dan 4 )$
Untuk perencanaan dan pengembangan produk yang diha-
si lkan oleh pusat-pusat pembangkit tenaga listrik', maka
disusun suatu sistim pemeUharaan terhadap mesin dan per-
a la tan pembangkitan l a m a " ; mengatur j a d w a l revisilm-
.&I& dan rnenelitjLkarakteristik dan e f i s i ens i pusat-pusat
listrik yang beSsangkutan2
Sebagai bahan evaluasi bagi pusatLPusat l i s t r i k yang ber-
sangkutan, dibuat suatu ikht i sar yang berhubungan dengan
data mesh pembangkit, pemberhentian / perbaikq se t lap
mesln dan j a d w a l r e v i s i / se t i ap mes*; Menyusun
rencana penyediaan suku cadang ( mare uarts 1 ' peralatan
kerja ( t o o l s , ) dan bahan-bahan ( material ) dari pusat-
pusat iistrik:
Disamping i t u mengatur besarnya jumlah persediaan minimum
baranGbarang gudang sesuai besarnya kebutuhan dan jangka
waktu pesanan barang diterima d a r i supller.
D a r i seg i pemblnaan personil senad iasa d ibe r i pe$unjuk(
bimbingan dan pengawasan hasFl kerja petugas dalam melak:
sanakan fungsinya yang harus mem~erbat- prosedur ker-
ja, syarat-syarat tehnik dan peraturan keselamatan kerja.
Kesemuanya in i menunjang tercapainya sasaran kebijaksana-
an dalam bidang pembangkitan, sehingga produk tenaga l i s -
erik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adapun kapasitas pembangkit yang tersedia dalam wi-
layah kerja PLN Cabang Ujung Pandang adalah :
Tabel 16 : Kapasitas Pembangkit PLN Wilayah VIII Cabang
Ujung Pandang / Sektor Tello Per 31 W e t 1985.
J U M L A H :
Smber : Laporan Perhitungan Tahunan PLN Wilayah VIII,
~ahun 1984 / 1989;
Blla dibandingkan dengan daya terpasang yang ada ditempat
konsumen, masih terdapat kelebihan dar i kapasitas yang
tersedia sebesar 15,462 MW atau dengan perhitungan seba - gai berikut :
- Kapasitas pembangMtan = 123,253 MW
- Daya terpasang d i konsumen = 107,811 MW
= i~;ltb2 MW =J==l=
Illi menunjukkan bahwa kemungkinan perkembangan adalah se-
k i ta r 14,32 $ dari daya terpasang langganan.
Tetapi b i l a dlbanding dengan beban puncak pada bulan Jmi
1985 yaitu 53,6 MW maka surplus kapasitas pembangkitan
terayata masih ccukp besar yaitu 69,653 MW atau 129,95 $
dar i beban puncad
D a r i percobaan yang dilakukan pada bulan Juni 1985 menun-
jukkan bahwa daya mampu dar i kapasitas pembangkitan hanya
mencapai 86,42 $, sehingga surplus yang and& hanya men-
capai 52,92 MW atau 98,73 $ dari beban puncak yang pernah -71 6) dicapai.
Dari data tersebut diatas memberi peluang kepada pembang-
kitan untuk mengatur penggunaan mesin yang lebih ekono-
mis, demikian juga dengan program pemeUharaan pembangki-
tan dapat dlperkecil kemungman terjadinya pemadarnan?
kec& pada pemeljharaan jarfngan distrlbusi; Jika d i l l -
hat dar i kombinasi produk yang dihasilkan dar i pusat- pu-
sa t i l s t r ik , nampak adanya perbedaan komposisi pemblayaan,
Secara t o t a l dapat dikemukakan harga pokok produk yang
dihasilkan menurut jenis pembangkit seperti berikut 3 n i :
16) poran Pembangkitan PLN Wilwah V I I I , Tahun 1985 / 1 9 8 e
78
Tabel 17 : Haxga pokok produk per ~ w h . Menurut Jenis Pem-
bangkit PLN Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang/
Sektor Tello Tahun 19%/198$:
Sumbeg : Laporan Perhitungan Tahunan PLN Wilayah V I I I
Tahun 1984 / 1985 ( data diolah 1.
Melihat kenyataan pada tabel 37 diatas, memberi peluang
kepada PLN untuk melakukan perbaikan produk dalam . , a r t i
menekan biaya melalui perioritas penggunaan mesin-mesin
yang lebih ekonomis sampai batas waktu teknis operashya
ban tidak rnengganggu mutu prduk yang dihasilkan termasuk
ke andalann~a:
U *LC .i(
9.T.2;' Kebijaksanaan Tarip Dasar Listrik
Haxga tenaga l i s t r i k ditetapkan dengan suatu per-
hitungan ,Long run marginal cost, dan dengan kebijaksanaan
Cross subsidy antara golongan tarip.
Tarip dasar l i s t r i k yang berlalru diharapkan memberi ke - sempatan yang llras dalam penyesaaian dengan kebutuhan
rnasyarakat: Unsur perhitungan t a r i p dasar l i s t r i k dimaksud
t e rd i r i dar i bea beban dan bea pemakaianT
Bea beban merupakan biaya tetap yang harus dibayar konsu-
men dan tidak tergantung pada besa~nya pemakai&
Sedangkan bea pemakaian;' yaitu beban langganan yang d i p e r -
hitungkan menurut jumlah pemakaian Kwh;"
Untuk kepentingan analisis dapat dihitung harga rata-rata
per Kwh dengan rumus sebagai b e r m % :
@ / Kwh = harga rata-rata setiap why
BB = Bea beban per KVA
B P = Bea pemakaian per Kwh
t = jamnyala.
Tarip PLN Rp Kwh sesuai ta r ip dasar l i s t r i k tahun 1984 di-
hitung menurut berbagai jumlah jam nyala, nampak pada lam-
piran ~7 Bila s e F a jenis t a s i p dihubungkan dengan formu-
l a tersebut diatas, maka akan t e r m a t harga rata-rata per
Kwh pada PLN Wilayah VIII Cabang Ujung Pandang sebagal be-
r ikut :
17) Manajemen Pemsaraq, PLN Pusdiklat SLIP1 Jakarta, tahun 1981.
Tabel 18 : Harga Penjualan Rata-rata per Kwh semua
jen i s t a r i f PLEJ Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang per 31 Maret 1985.
Tar i f
Rumah tangga sederhana
Rumah, tangga k e c i l
Rumah tangga sedang
Rumah tangga besar
Usaha k e c i l
Usaha menengah
Ke-terangan
S - 1
5 - 2
Usaha besar
Pemakai k e c i l
Badan s o s i a l
Sambungan sementara
Indus t r i tegangan rendah ( s/d 99 KVA ) I n d u s t r i tegangan rendah ( 100 KVA - 200 KVA ) Indus t r i tegangan menengah ( 201 KVA keatas ) I n d u s t r i tegangan t i ngg i ( 5000 KVA keatas ) Gedung kantor tegangan re'ndah ( s/d 200 KVA ) Gedung kantor tegangan menengah (200 ICVA keatas)
Penerangan ja lan mum
Harga r a t a - r a t a per Kwh
Sumber: I k h t i s a r Penjualan tenaga l i s t r i k PLN
Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang, Maret 1985.
8 1
Seperti dikemukakan terdahulu bahwa t o t a l pembiayaan ta-
hun 1984 / 1985 sebesar R$J 29:210?658?649, sedangkan te-
naga l i s t r i k t e r jual I 74;66$$204? Dengan demikian harga . t*
pokok penjualan per Kwh adal* Rp; 167y24 ( R$; 29*$21 0?'658y&9 : 1 74$66.9:204 Kwh = RP, 167;'24 1 . B i l a d i l i h a t pada tabel 18 diatas , ternyata hanya t a r i p
2 e ,
R- 4, U- 2 dan U - 4 yang menguntungkan perusaham; se-
dang t a r i p l a i n semuanya berada dibawah harga pokok pen- . . jualany
Harga pokok produksi yang s iap disalurkan dari pu-
s a t pembangkit adalah :
- Biaya produksi( fungsi pembangkit )
RPi? 263823y89$:827, 62
- Produksi benaga listrik = 248&84$64-2 Kwh
- Harga pokok prodmsi per ICwh- Rp'107,95
( Ri.? 26;823:89$:827,62 : 248&84'.64;! Kwh .: ~ p . 107,95).
Selanj utnya, b i l a dihubungkan dengan harga pen jualan ra-
ta - ra ta maka jenis-jenis t a r i p yang melebihi harga pokok
produksi adalah : , . , . , , 2 . , . , R - ~ , R - ~ , U - I , , U - ~ ' , U - ~ , , U - ~ , 1 - 1 d a n G - 1 .
Harga pokok penjualan Rp; 1671'24 per ~ w h , sedangkan
harga pokok produksi d a r i pusat pembangkit Rp;' 107,'95
atau terdapat margin dalam proses d i s t r i bus i sebesar
%,92 % atau Rp; 59',29 per ~ ~ i h ;
Besarnya margin tersebut terutama disebabkan oleh :
- Kehilangan a l i r an listrik dan pemakaian sendir i dalam
proses d i s t r i bus i sebesar 73:-819%38 Kwh atau 29,71: $,
dengan perhitungan sebagai berikut :
Prodds i - 248$,g&$&2 ~~h -
Ter j ual = 174.665r2'204 Kwh
Tiaak t e r j u a l = 73?819:?+38 ~wh;'
- Besamy-a biaya yang dikeluarkan perusahaan ddam proses
d i s t r i b u s i ya i tu Rp, 2$386362?821',38 atau 8,90 % d a r i
biaya produksi, atau dengan perhitungan sebagai berikut:
Pembiayaan t o t a l = RP;' 29,210y658;'649
Biaya p r d u k s i
Biaya dalam proses d i s t r i bus i = R*: 2~386$762'C821,38 -----===------------- ----- ------...------
Bila kedua ha1 tersebut d ia tas dapat ditekan seminimal
mungkin, maka kesenjangan antara harga produk dengan harga
pokok penjualan dapat ditekan seminimal mungkin dan me-
ningkatkan ef i s i ens i perusahaan:
H a l l a i n yang dapat dijadikan sasaran untuk mening-
katkan e f i s i ens i perusahaan adalah dengan melalui kebijak-
sanaan harga, misalnya standar harga minimum dan maksimum , .
meskipun t e tap b ~ r p e r i n s i p pada Cross Subsidx,' antara- ber-
bagai sektorr
Standar harga minimum, sekwang-lrwangnya dapat menutupi
biaya operasi atau berkisar pada harga pokok produksi, se-
dangkan standar harga maksimum diperhitungkan hanya pada
sektor-sektor konswnen ter tentu sampai batas persentase , ,
t e r tentu d ia tas harga pokok penjualan, atau sekurang-ku-
rangnya pa r ias i antara harga mlnimum dan maksimum berada
diantara harga pokok produksi dan harga pokok penjualano
83
Tarip dasar l i ~ t r i k yang berlaku sekarang seperti dikemu,
kakan pada tabel 4, minimum R~ 43,'50 dan maksimum Rp,307
per
Daridata nasional diperoleh angka harga pokok produksi
~6:' per Kwh dan harga pokok penjualan sebesar
76y16 per Kwh, atau dengan perhitungan sebagai beri-
kut : 18)
- Produksi tahun 1983 / 1984 = 132'391Y833.000 ~ w h ;
Biaya produksi ( fungsi pembangkit ) tahw 1983 / 1984 . , .; Rp2 56926322594";'380;'-
Harga pokok produksi per Kwh = Rper !9+9'.432?594?380 : 13$391~833$ooo ~~h = Rpy 40,65,'
- penjualan tahun 1983 / 1984 = 9.999:708'.000 why
Biaya operasi tahun 1983 / 1984 = Rp; 7612581$557:086
Harga pokok penjualan per Kwh = . r ii R$. 7761 ";'581 :557c086 : 9~9992708$~00 ~ w h = ~p': 7fj916,
. . A.
Kesenjangan antara harga pokok produksi clan harga pokok . . penjualan adalah 87,36 $,' ha1 ini tierutma d9sebabkan
oleh biaya di luar produksi, Kwh yang hilang dan pemakai-
an sendiri 2s933 $ dari to t a l ~roduksi?
Jika harga pokok penjudan nasional tersebut dapat
dicapai pada PLN Wilayah VIII Cabang Ujung ~andang, kemu-
dian dlbandingkan dengan penjualan rata-rata per Kwhnya,
seperti dikemukakan pada tabel 19, maka akan nampak sek-
-8
18) Laporan Perhitunaan Tahunan; PLN Pusat tahun 1983 / 1984;'
811.
tor-sektor yang menguntungkan atau disubsidi PLN sebagai
Tabel 19 : Perbandingan Harga Pokok Penjualan Nasional ( RG 76,16 ) dengan harga Penjualan rata-rata
per jenis t a r i p PLN Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang Tahun 1984 / 19853
Sumber : Ikht isar Penjualan Tenaga. L i s t r ik PLN Wilayah. - V I I I Cabang Ujung Pandang, Maret 1985 ( data di- olah) .
Pemakai kec i l
Badan Sosial ,
Runiah tangga se-
Rumah tangga ke-
Rumah tangga se-
Rwnah tangga be-
v ; ; 1 I J - 2
IT-3 U -. 4
I ; l 1 - 2
1 7 3 1 1 ' 4 G - 1 6 - 2 7 . .
Usaha kec l l Usaha menengah Usaha besar Sambungan semen- tara
Industri TR
Industri TR Industri TM
Indus tri ' TT Gedung kantor TR
Gedung kantor TM Penerangan jalan
I 60',13 1 89,%8 159;'Q7 307, -
. , 112,- 96',80 85,$3 70,50
I 20,82 90,'lO 76'150
83,97 113,'32 82 $1
230,84
351'84 20,64 9,27
( 5 6 6 ) &,66 13994 OJ4
Sektor-sektor yang mendapat subsidi pada tabel 19 d i , , , ,
a tas t e r d i r i d a r i t a r i p S - 1, S - 2 dan I - 4,' sedang ta-
r i p lainnya adalah menguntungkan P N b i l a dibandkgkan de-
ngan harga pokok penjualan nasional.
Tetapi secara keseluruhan semua jenis t a r ip , hasga penju-
a l an ra t a - r a t ? per Kwh nasional R<: 75,98
( Rp'; 759'07500657y685 : 9.999?708:000 Kwh ) atau lebih ke-
c i l 0,24 g d w i harga pokok penjualan nasional d
( Rp; 7636 ). ."9) mi b e r a r t i bahya secara nasional, t i a p
pemakaian tenaga listr3.k satu Kwh, Pemerintah mensubsidi - sebesar ~pb" 0,18: D a l a m wilayah ker ja PLN Cabang Ujung
~ a n d a n c harga pen j ualan rata-rata semua jenis t a r i p
R<.' 102,'28 per Kwh atau lebih kec i l 63',51 % d a r i harga po-
kok penjualanny&, sehingga rata-rata subsidi Rp. 64,96 ti-
ap pemakaian why
Demikianlah kebijaksanaan harga yang berlaku pada pe-
rusahaan listrik negara b i l a k i t a hanya melihat a tas dasar
f inansial , namun d a r i segi yang lebih luas, maka &an di -
peroleh keimtumgan besar yang t idak dapat d i n i l a i dengan
uw&< misalnya perbaikan ljngkungan hidup, perbaikan dis:
t r i b u s i pendapatan, perbaikan perkahanan clan kernanan, me-
nunjang program pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehi-
dupan bangsa dan menunjang pertumbuhan industri:
Melalui sektor indus t r i seper t i dikemukakan pada ta-
be1 2011 dapat d i l i h a t peranan input l i s t r i k yang disuplai
dari PNZ
19) g&: halaman 14 - 66 ( data diolah
Tabel20 : Biaya Irlput Menurut Golongan Industr i Sulawesi Selatan, Tahun 1982 ( D a l a m Flibuan Rupiah )
Golongan Industr i
b8kau ........... Indus t r i t e k s t i l , palcai an... jadi dan k u l i t ........... Industr i da r i ' ka- yu dan barang-ba- rang da r i kafi, termasuk alat-alat rumah .,tangga dari.- kayu ............~ lhdus t r i da r i lters tas dan barang-ba- rang da r t kertas,: percetakw..dan per: nerbitan ........~
Tndustri barang- ' barang gal2an bu- kan logam .......: Industr i dasar da- ......... r i logam
...... Jumlah bl.0..
Sumber : Sulawesi Selatan D a l a m ~ n g k G Tahun 1983;
Secara keseluruhan, h p u t l i s t r i k yang dibutuhkan d i -
sektor indus t r i 14,43 %: Hal hi jnga dialami pada Peru-
sahaan Daerah Air Minum yang mengeluarkan biaya l i s t r i k -* 20) sebesar 15,24 $ d a r i t o t a l pembiayaari;!
Melihat kenyataan tersebut, be r a r t i kebijaksanaan pe-
rubahan t a r i p dasar l i s t r i k &an menlmbulkan pengaruh yang
cukup tajam terhaclap sektor kehidupan masyarakat b a a
langsung maupun secara t idak langsun$$ Secara t idak lang-
sung, terutama d a r i berbagai sektor indus t r i seper t i dike-
mukakan pada tabel 21, yang akan menyesuaikan kalkulasi - penjualannya.
ri; r:i
5,1;3'.' Kebi j a k s a n a Promosi dan PerFklanan
D3.kalangan perusahaan, sering terdapat kekaburan pe-
ngertian kegiatan se l l inn , p m o t i o n dan sales orornotion.
Pengusaha membedakan pengertian se l l ing dengan sales oro-
motion? Sel l ing diar t ikan sebagai kegiatan atau proses pe-
mindahan f i s i k dan hak barang / jasa dari penjual kepada
pembeli, sedang promotion diar t ikan sebagai usaha untuk
meningkatkan penjualan barang / jasa?
Dalam pemasaran, se l l ing dan promotion sebenarnya sama,
ya i tu segala usaha meningkatkan l a j u penjualan barang atau #. 21) jasd.
20) La~oran Keuanaan Per 31 Desember 1985, Perusahaan Daerah A i r Minum ( PAM ) , Ujung ~andang.
Usaha menbgkatkan l a j u penjudan dapat dilakukan de-
ngan kontak langsung d m tidak l a n g s ~ n ~ ~ ~ Kontak langsung
dengan pembeli, ya i tu melalui petugas perusahaan ( sales-
man ) disebut sel l ing, sedang kontak t idak langsung, yai-
t a dengan mempengaruhi calon pembeli mela lu i masmedia (pe- ."
riklanan ), disebut inpersonal selling: Untuk menunjang
kegiatan tersebut dapat dilakukan antara l a i n melalui G-
l e s promotion ( misalnya : dekorasi toko / etalase), pem-
berian hadiah dan l a i n - lain;'
Bagi PLN, ak t iv i tas tersebut sangat diperlukan, ka-
rena adanya kemungkinan penggunaan captive power atau me-
sin pembangkit sendir i ( m i l & langganan ), dan kurangnya
pengetahuan konsumen terhadap PLN ddLam ha1 :
- PLN mana yang berhubungan d e n g s konsumen atau calon
konsumen ( PLN Caban& PLN ~ a n t i n g , PLN Wilayah, PLN
Proyek kelistr ikan' , Psoyek kduk dan l a i n - l a i n ),
- Kemungkinan sambungan aliran l i s t r i k dengan pil ihan ;
tegangan rendah, tegangan menengah atau tegangan tinggi.
- Kemungkinan sambungan listrik d i s i s i tegangan rendah
atau d i s i s i tegangan menengahy
- Kemungkban pengukuran d i s i s i bangunan konsumen atau d i -
sisi bangunan gardu PLN,
- Kemungkinan sambungan dengan kawat BC telanjang, kabel
udara atau kabel tanah:
- Kemungkinan persediaan daya atau kemampuan PLN untuk me-
layan5 kebutuhan konsumen atau calon konsumen?
Hal l a i n yang perlu diketahui konsumen melalui kebi-
jaksanaan promosi dan pe rmanan adalah tingkat harga
yang t idak diketahui oleh konsumen atau calon konsumen,
misahya pernyataan " tar ip l i s t r i k PLN t e r l a lu tinggiw.
Konsumen atau c d o n konsumen mengatakan hal demlkian bia-
sanya karena yang bersangkutan lnembandingkan dengan biaya
pembangkitan l i s t r i k dengan tenaga d iese l sendiri, secara
kurang benary Dengan menjelaskan perbandingan antara bia-
ya pembangkitan tenaga l i s t r i k d iese l sendir i ( termasuk
biaya investasi dan depresiasi dengan tenaga l i s t r i k
d a r i PLN, maka akan diketahui bahwa bukan soal t a r i p hi-
la. yang merupakan keberatan prinsip untuk sicalon konsu-
men, namun keberatan yang utama seringkali te r le tak pada
pembayaran biaya penyambungan secara tunai. Hal ini mere-
ka bandingkan terhadap cara pembayaran kredi t ( angsuran)
jika mereka menggunakan gen - s e t ( diese l ) untuk pem-
bangkit tenaga l i s t r i k sendiri.
Untuk membantu beban berat calon konsumen saa t pe;
nyambuigan baru, diberbagai tempat mrlsalnya diplnggir-
an kota yang masuk kategori Ustrik pedesaan, oleh Peme-
r in tah atas kerjasama PLN, Departemen ~ e u a n ~ a n , Bank Rak-
ya t Indonesia ( BR3: ) dan Asuransi Kredit Indonesia
( ASKRINDO ) lnenyediakan sistim kredi t l i s t rFk pedesaan.
Juga dikota-kota besar, dengan jumlah biaya penyambung
yang cukup tinggi, misalnya untub: industr i , permahan BTN,
PERUMNAS dan l a i n - la in, dapat dibuat perjanjian dengan
pembayaran secara bertahap:;' Kebijaksanaan i n i tanpa ada-
nya usaha', baik langsung ataupun t idak langsung memberi in-
formasi secara tersebar dikalangan masyarakat, maka pernya-
taan - pernyataan tentang tingkat harga PLN masih dianggap
mahal oleh konsumen atau calon konsumen';
D a r i h a s i l peneli t ian pada PLN Cabang Ujung Pandang, , I usaha ,- usaha promosi yang bers i fa t langsung di lokasi kon-
sumen untuk penyambungan baru,,pada umumnya dilakukan oleh
Ins ta la tur yang resmi d a r i PLN, sedang petugas PLN biasa-
nya menyebar luaskan informasi dan mempromosikan mengenai
keamanan dan e f i s i ens i penggunaan l i s t r i k langganan terma-
suk syarat - syarat tekhnik keamanan ins ta lashya , cara
pengaturan penggunaannya, t M a k a n apa yang dilakukan b i l a
t e r j a d i gangguan, syarat - syarat untuk melakukan perubah-
an daya atau perubahan ins ta las i , gant i nama, bongkar pa-
sang, bongkar pindah, tempat dan waktu pembayaran dan l a , - , h - lain: Kesemuanya i n i bertujuan bukan hanya semata-ma-
t a meningkatkan jumlah penjualan Kwh, t e t ap i yang lebih
penting l a g i adalah agar keandalan dan mutu atau tegangan
l i s t r i k lebih terjamin, sekingga dapat memuaskan konsumen.
Khusus mengenai penyambungan baru yang memerlukan ber
bagai syarat , baik t e k i s ataupun administratif, t e t ap i
melalui ak t iv i tas promosi, hal ini dapat te ra tas i , misal-
nya dengan berbagai brosur atau selebaran - selebaran,
pamplet, papan pengumuman, petugas loket / pelayanan lang-
ganan, Instalatur dan lain - la in , meskipun kadang -kadang
memakan waktu yang r e l a t i f agak lama, karena volume calon
konsumen yang begitu banyak dan petugas yang melayaninya
9 1
men j ad i kewalahany Hal i n i bukan be ra r t i promosi t idak
penting l a g i karena sudah banyak permintaan, namun seba-
liknya', karena promosi dimaksud bukan semata - mata me-
ningkatkan permintaan t e t ap i lebih d a r i i tu .
Karena promosi dapat menjangkau lapisan masyarakat,
sehingga berhasi l menlngkatkan permintaan. Dengan mening-
katnya permintaan, t idak sedik i t bbnum yang mencoba meman-
faatkan keadaan tersebut, timbulnya calo - calo yang t idak
bertanggung jawab, pernasangan sistim i n s t a l a s i yang ke-
mungkinan t idak memenuhi syarat tekhnis, perluasan Ja r i - , ,
ngan keberbagai lokasi konsumen yang melewati daerah- dae-
rah pepohonan yang dapat membahayakan dan l a i n - lainin, Ke-
semuanya ini menyebabkan akt iv l tas promosi semakin dirasa-
kan kepentingannya dan te tap ditingkatkan program pelaksa-
naannya baik langsung ataupun secara t idak langsung.
Salah sa tu contoh ak t iv i t a s promosi yang dilakukan PLN Ca-
bang Ujmg Pandang adalah brosur atau selebaran dalam ben-
tuk "Prosedure ker ja sambungan baru" yang bertujuan untuk
memudahkan semua fihak mengetahui prosedure menjadi lang-
ganan PLN, sehingga dapat terhindar dari calo - calo atau
perantara yang t idak bertanggung jawab, disamping memberi
pengertian kepada calon konsumen agar t idak merasa d i r i
d ipe r su l l t manakala memakan waktu yang agak lama. Bentuk
prosedure dimaksud digambarkan sebagai berikut :
a. Pemohon ( calon konsumen )
Sie Perencana
Sie Mutasi &an Data Langganan
Tata Usaha
X Pemohon 4 -------+tszl Data Langganan
Gambar 4 : Prosedure ~ e r a penyambungan B ~ ~ U . : . P L N Wilayah VIII abang Ujmg Pandang.
: Pengel . olaan D i s t r i bus i
Kebijaksanaan d i s t r i bus i bertujuan menyampaiakan pro-
duk dalam jmilah yang cukup, m t u yang memadai pada tempat
yang diingiukan pembeli9 guna mencapai tujuan perusaha&
Saluran d i s t r i bus i PLN dapat digambmkan sebagai berikut :
I
PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRM JTT KONSUMEN
Gam
~ d a r 5 : Alternatif Distribusi Tenaga ~ i s t r i k ;
I= Jaringan tegangan t inggi ( 5000 KVB keatas )
Jarjngan tegangan menengah ( 201 KVA keatas )
I= Jaringan tegangan rendah ( s/d 200 KVA 1.
Ins ta la tur sebagai perantara yang dapat mempertemu - kan antara PLN dengan konsumen, sekaligus melakukan pro-
ses pemasangan jns ta las i pada lokasi gang akan diberikan
aliran listrik;' Aktivitas yang bers i fa t teknis dan a d d -
n i s t r a t i f selama proses penyambungan', dipertanggung ja-
wabkan oleh Instalatur baik dalam hubungan dengan langga-
nan maupun terhadap PLN termasuk segala persyaratan tek-
nis yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi langganan.
Pada hakekatnya,' pengelolaan d i s t r i bus i PLN adalah ., -
suatu rangkaian terpadu d m i langkah - langkah pengatu-
94 ran, pengendalian, pengawasan, pendataan s e r t a pertanggung
jawaban dalam menambah, mengoperasikan s e r t a merawat as-
s e t s yang dimilikj. yang digunakan untuk mencapai sasaran - sasaran d i s t r i bus i tenaga l i s t r i k dengan aman, t e r t i b dan
berkesinambungan;' Hasi l yang sebaik - baiknya a tas pelak-
sanaan berbagai jenis kegiatan yang tercalrup dalam penge-
lolaan d i s t r i bus i dimaksud, baik dalam kegiatan investasi ,
kegiatan operasi maupun kegiatan perawatan sarana, akan
dicapai b i l a dilakukan dengan perencanaan yang mantap, pe-
laksanaan fisik yang ua t o da te dan d i s i p l i n yang tinggi.
Perencanaan yang mantap dapat dilakukan dengan rneman-
faatkan segala data dan informasi yang dimiliki , dipadukan
dengan pengalaman - pengalaman yang diperoleh untuk meng-
hasilkan program yang realist is: Program f i s i k yang t e r t i b
ya i tu pelaksanaan yang mengikuti segala petunjuk teknis
( standar konstruksi, cara ker ja yang aman dan ef i s ien )
d i s e r t a i pertanggung jawaban teknis ( kual i tas konstruksi)
maupun adminis tratif: Pengawasan dilalsukan untulc men j amin
h a s i l pelaksanaannya sesuai dengan rencana maupun* syarat-
syarat teknis yang harus dLpenuhi s e r t a menunjang pertang-
gung jawaban administratif yang baa:' Pendapatan yang .up
t o date diperoleh dengan sistim pencatatan atau sistim la-
in yang sanggup menyimpan dan memberikan informasi tentang
segala aspek yang ada hubungannya dengan perkembangan pen-
d is t r ibus ian tenaga l i s t r ik , ' dengan demikian . merupakan
landasan yang kuat untuk bidang perencanaan ataupun pene-
tapan kebi jaksanaan operasional; Disiplin yang t inggi d a r i
segenap petugas bidang d i s t r i bus i diperlukan untuk menja-
m i n terlaksananya t e r t i b teknis dan administratif seba-
gahana diharapkan oleh semua piha&:
D a l a m hubungan dengan tatalaksana bidang d i s t r i bus i
hi, apakah berupa investasi , operasi ataupun pemelihara-
an,' memerlukan berbagai proses berangkai dengan langkah - langkah pelaksanaan yang dilengkapi berbagai dokumen te r -
, ,
tentu? Lalu l i n t a s dokumen beserta langkah .- langkah pe-
l&sanaannya tertuang dalam pedoman ketatalaksanaan tek-
n i s - administratif yang d ia tur melalui ja lur Tata Usaha
Langganan ( TUL 1, Tata Usaha Gudang ( TUG 1, Keuangan
dan pembakuan,
Untuk menyusun program telmis -' administratif dimak-
sud, dibuat ramdl;zn tentang kecendrungan perkembangan yang
mungkin dicapai pada masa yang akan datang, terutama me-
nyangkut jumlah langganan; daya yang dibutuhkan dan pen-
jualan tenaga listrik;' R a m a l a n tentang kecendrungan ter-
sebut dapat dilakukan melalui proyeksi berdasarkan kuad-
ra t t e rkec i l dengan a s u m s i bahwa keadaan eksternal peru-
sahaan pada waktu mendatang t idak berubah secara drastis;
Perkiraan perkembangan masa mendatang dihitung dengan
menggunakan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = a + b X
d imha :
Y 3 Jumlah perkiraan perkembangan yang d i ca r i pada
tahun t e r t e n t c
X = Tahun perkiraan yang dicari:
a?~= J W a h ra ta - ra ta masa laic b = N i l a i kecendrungan perubahan tahun satu ketahun
Perhitungan kecendrungan yang diramalkan dalam tahun
1985/1986 tentang jumlah langganan, daya yang dibu-
tuhkan dan penjualan Kwh, dapat di l ihat pada tabel
21 s/d 23 yang hasilnya sebagai berikut :
- j d a h langganan = 103;'501 sambungan
- daya yang dibutuhkan = 130;'106 KVA
- penjualan tenaga l i s t r i k = 182;1'984 why
Tabel 21 : Kecendrungan JWlah Langganan Tahun 1985/ 1986 PLN Wilayah V I I I Cabang Ujung Pan-
dang,
- -
~umb.er : llrhtisar Penjualan Tenaga Listrik PLN Wilayah
VIII Cabang Ujung Pandang ( Data diolah ).
E = Sigma
a zi ~p : n = 5502763 : 9 = 61T196
Jad i kecendrungan jumlah langganan yang diramalkan dalam
tahun 1985/1986 adalah 103'.*501 sambungd .
Tabel 22 : Kecendrungan Daya Terpasang ( KVA ) Tahun 1985/ 1 986 PLN Wilayah V I I I Cabang U j ung pandang,
Sumber : Ikht isar Penjualan Tenaga Lis t r ik PLN Wilayah V I I I
Cabang Ujung Pandang ( data diolah )
E = Sigma
a = E P : n = 692.336 : 9 = 76y926
ba'= Em) : m2 = 63821 65 :60 = 10';636
98 i
Jadi kecendrungan daya terpasang yang dibutuhkan dalam ta-
hun 1985/1986, yaitu I 3001 06 KVA.
Tabel 23 : Kecendrungan Penjualan Kwh Tahun 1985/1986 PLN
Wilayah VIII Cabang Ujung Pandang.
umber : Ikhtisar Penjualan Tenaga LLstrik PIX Wilayah
VIII Cabang Ujung Pandang ( Data Diolah ),
a = EP ; n =1~057~t175 : 9 =11~$t64
Jadi kecendrungan penjualan tenaga l i s t r i k yang diramalkan
dalam tahun 1985/1986 adalah 182T98b MWH.
Volume gangguan j aringan d i s t r i b u s i adalah merupalran
masalah yang perlu dibuat program yang cermat untuk me-
ngatashya, karena bukan hanya mempengaruhi loses atau
kehilangan strom, t e t ap i juga menyebabkan ketidak puasan
dikalangan konsumen;': D a r i h a s i l penell t ian melalui data
sekunder pada PLN Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang, t e r -
nyata ramalan tentang kecendrungan volume gangguan s u l i t
dilahukan melalui pyoyeksi kuadrat t e rkec i l seper t i di-
maksud diatas , karena t idak memenuhi syarat. Data pada
masa l a l u cukup besar f luktuashya dan keadaan eks temal
perusahaan sehubuugan dengan gangguan tersebut sulit d i -
ramalkan untuk t idak t e r j a d i perubahan yang dras t i s , atau
t idak menggambarkan keadaan secara ga r i s luxus ( l inea r ),
Tabel 24 : Volume Gangguan Aliran L i s t r ik PLN Wilayah V I I I
Cabang Ujung Pandang Tahun 1980/1981 1 1983 - 1984
Sumber : Sta t i s t i k Pengusahaan PLN Wilayah V I I I , Tahm
1980/1981 - 1983/1984:
100
B i l a kecendrungan tersebut dibandingkan dengan langganan
perpegawai selama t i g a tahun terakhir seper t i dikemuka-
kan terdahulu, malra persentase perkembangan d a r i tahun
1982/1983 ke 1983/1984 dan d a r i tahun 1983/1984 ke 1984/
1985 akan nampak secara ber turut 2 t u ru t sebagai berikut
- Jumlah langgman ; 14,72 % dan 8,51 $
- Daya terpasang ; 16,88 $ dan 28170 $
- Penjualan Kwh ; 7,89$dan13,24% , . - Langganan perpegawai ; 6,64 $ dan -5;4 $
- V01Ume gangguan a l b a n l i s t r i k , r a t a - r a t a kenaikan
23 $ ~ertahun;'
Atas dasar perhitungan diatas , nampak bahwa pengelolaan
d i s t r i bus i kurang diiimbangi dengan t ingkat pertumbuhan
potensi yang dimil iki terutama terhadap personil yang t e r ~ e d i a ; Penyediaan sumber daya manusia memllFki keter-
kaitan yang sangat e r a t dengan volume perkembangan khu-
susnya terdapat pertambahan jumlah langganan dan volume
gangguan jaringan d i s t r ibus i , karena semuanya i t u memer-
lukan pelayanan secara berkesinamblmgan, misalnya ; pem-
bacaan meter bulanan, pembuatan reken-, penagihan, pe-
layanan gangguan, pemellharaan j a rbgan d is t r ibus i , peng-
gantfan berkala alat pengukur dan pembatas, bongkar pa-
sang', bongkar pindah, pengawasan sistw ins ta l?s i lang-
ganan yang te lah dan akan tersambung dan l a i n - lain.
H a l i n i juga t e r j ad i pasaran teknis yang tersedia, mi-
s a h y a ; kendaraan dinas untuk ganggwn, pelayanan ope-
r a s lon i l dan l a i n - lain;'
$.'2;' Analisa Ekonoml
Untuk mengukur keuntungan atau e f i s i ens i produk-
s i suatu perusahaan secara prakt is dan dapat diperca-
ya ( re l i ab le ) digunakan analLsis t i t i k bpas .
Dalam perhitungan ?Ini diperlukan data tentang pembi-
ayaan dan penghasilan t o t a l perusahaan untuk dapat
mengetahui besaxnya keuntungan? T i t i l s impas yang d i -
maksudkan d i s i n i adalah tit& potong antara kurva
penghasilan t o t a l dengan k w a pembiayaan to ta l , atau
dengan kata l a i n pada saat penghasilan t o t a l sama de-
ngan pembiayaan total; Dalam keadaan suatu perusahaan
berada sebelum tit= impas akan menderita kerugian,
dan yang berada sesudah t i t i k i t u &an mengalami ke-
untungan.
Adapun tit& impas pada pernasaran tenaga l i s t r i k
PLN Cabang Ujung Pandang akan digambarkan baik secara
graf ik;
Komponen biaya t e r d i r i d a r i biaya t e tap dan biaya va-
r i b l e dengan perincian sebagal berikut :
Tabel 25 : Biaya Tetap dan Biaya Variable PLN Wilayah V I I I
Cabang Ujung Pandang / Sektor Tello Tahun 1984/ 198$2
r Biaya Penyusutan
I Biaya gaj i / upah - Biaya pemeliharaan
Jumlah -biaya tetap
- Biaya bahan bakar dan Minyak Pelumas
Jumlah biaya
~umbei : Laporan Perhitungan Tahunan , PLN Wilayah V I I I ,
1984 / 1985 ( data diolah 1': '
Froduksi tenaga l i s t r i k tahun 1984 / 198.5; 248&84"::642 Kwe,
yang t e ~ j:ua1~174'~66$."204 Kwh dengan Barga pen jualan rata-
ra ta ~$1 102y28 per ~wh; 22
Dengan demikian,' t i t i k impas perusahaan dapat ditentukan
seperti berikut ini :
TR = TC
Y, Hy = TFC + ~2 Y Y
22) Stat is t ik Pen~usahaan, PLN Wilayah V I I I Tahun 1984 / 1985.
( H Y - E ) Y
Dimana .r
Y = Total produksi Kwh
H9 = Harga rata-rata penjualan per Kwh
!i!FC = Jumlah biaya tetap
TVC = Jumlah biaya variable
TR ? T o t a l penghasilan
TC = Total pembiayaan
Jadi t i t i k impas perusahaan dicapal apabila dapat menjual
sebesar 643',5592828,5 ~wh:
atau dengan perhitungan sebagai berikut :
- Biaya tetap = R ~ I 6 3 827943.405
- Biaya Variable
- JwdLah penghasilan
( 643?559;828,5 x RF;' I 02,28 ) = ~~.65?823:299;259
- Keuntungan
Secara graf ik dapat digambarkan sebagai berikut :
( R ~ J 000~000.000 ) TR
G m b q : 6 : T i t i k Impas PW Cabang Ujmg panclang:
D a l a m tahun 1984 / 1985, penjualan hanya dicapai pa-
da tit& A yai tu 1'&:669,'20k Kwh: Dengan demikian peru-
sahaan berada dibawah t i t i k E sebesar 643;559?828,5 Kwh)
untuk mencapai jumlah tersebut harus diperhitungkan kem-
b d U kapasitas pembangkitan;.? Froduksi Kwh yang dapat d i -
capai . . dengan kapasitas maksimum sampai batas kemampuan
( 86';Q. 4& ) adalah sebagal berikut :
Jad i masih terdapat peluang wltuk melampaui tit% impas,
105
Hal l a i n yang dapat digunakan mtuk mencapai atau melam-
paui t i t i k impas tersebut adalah dengan melalui kebijak - sanaan harga, apalagi kedudukan PLN sekarang i n i berada
pada pasar monopoliy ~ a m u n , b i l a kebijaksanaan harga di-
sini kurang cermat, maka t i t i k impas yang mungkin dicapai
akan kembali t o t a l penghasilan ( TR ) berada dibawah kur-
va t o t a l pembiayaan TC ) seper t i digambarkan berikut in i :
TR, TC
Gam'bar 7 : Tit;Fk Impas PLN D a l a m Kedudukan Monopolio
Dari kurva tersebut d ia tas menuujukkan bahwa kebijaksanaan
harga akan memperbaiki keadaan perusaha& dimana impas
( E ) dapat dicapai dan b W a n dilampaui. Tetapi b i l a
keadaan i n i knrang cermat diperhitungkan maka dengan ke-
naikan harga terus menerus mengakibatkan konsumen akan
m e t ~ L l i h a l t e rna t i f l a i n d a r i pada menggunakan tenaga lis-
t r i k PIX, misalnya dengan pembangkit sendiri , lampu pet-
romax untuk penerangan, gas dan ruinyak tanah untuk mema-
saki arang atau kompor untuk s t r ika , dan sebagaFnya.
Keuntungan yang n a i h y a dengan cepat kaxena unsur monopo-
li masih berpengaruh, kemudian pada t i t i k te r tentu sete-
lah dicapai maksimum, mulai menurun karena persaingan dan
adanya subt i tusi .
Gambar d ia tas nampak bahwa L i t i k impas ( E 1, dhmna TR =
TC perusahaan t idak mengalami untung atau rugiy
Sebelum mencapai t i t i k i n i perusahaah menderita rugi (da-
erah A )', t e t a p i sesudah melewati titik impas perusahaan
mulai menerima untung sampai batas t i t i k El , yai tu dimana
TR = TC kembali, sesudah tit& ini keadaan TC lebih besar
d a r i TR, sehingga perusahaan akan kembali menderita keru-
gian ( daerah A' 1:
Faktor - Faktor Pang Mempengaruhi Pemakaian Tenaga
Listrik Konsumen Rumah Tangga
Langganan d a r i kalangan rumah tangga pada akhir ta-
hun anggaran 1984 / 1985 t e r ca t a t sebesar 85.865 sambung-
an atau 90,55 $ da r i seluruh konsumen PLN Cabang Ujung -" 23) Pandang ;'
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi d i s t r i bus i tenaga
listrik pada konsumen rumah tangga yang menjadi sasaran
dalam penell t ian inl.:
Untuk mengukur sejauh mana peranan faktor - faktor terse-
but, digunakan anal i s i s regres i berganda sepertidikemu - kakan pada h a s i l perhitungan terlampir ( Lampiran 5 1.
23) t i s a r Penjualfm Tenaaa L i s t r i k PLN Wilayah V111 CabayUjung Pandang, tahun 1984 / 1985.
1 07
Dalam metoda anal i s i s dijelaskan bahwa pemakaian tenaga
l i s t r i k konsumen rwnah tangga dipengaruhi oleh ; daya
terpasang atau VA tersambung ( XI , pemakaian tenaga
listrik untuk kebutuhan tambahan ( X2 1, banyaknya ang-
gota keluarga ( X3 1, pendapatan rata - r a t a konsumen
( Xlt. ) d m lamanya sebagai langganan ( X 1. 5 D a r i h a s i l analisa tersebut, dapat d i l i h a t pada
sadik ragam antara pemakaian tenaga l i s t r i k konsumen
rumah tangga dengan faktor - faktor yang mempengaruhi-
nya seper t i tabe l berikut hi :
Tabel 26 : Sidik Ragam Pemakaian Tenaga L i s t r i k Konsu - men Rumah Tangga dengan Variabel Bebas XI,
Nilai F Tabel :
- t a ra f kesalahan I $ = 3?29
- taraf kesalahan 5 5% = 293.5
Tabel 26 diatas menunjukkan bahwa n i l a i F hitung de-
ngan derajat bebas 5,70 = 28,218 adalah lehih besar F ta-
bel.untuk derajat bebas 5,70 pada taraf nyata 1 $ = 3,29
dan 5 $ = 2,350 Karena F hitung lebih besar d a r i F tabel,
maka dinyatakan H, diterima dan Ho ditolak. Ini berar-
ti pula bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh yang sa-
ngat nyata terhadap pemakaian tenaga l i s t r i k konsumen ru-
mah tanggay
Persamaan R e ~ r e s i : a
Y = - 26,065 + 0,029 XI + 0,786 5 + 2,617 X3 + 0,156 $
Berdasarkan koefisgen regresi tersebut, dapat d i l i -
hat taraf pengaruhnya terhadap pemakaian tenaga l i s t r i k
konsumen melalui uji-t sebagai berikut :
Tabel 27 : Taraf Pengaruh Variabea Bebas Terhadap Pema-
kaian Tenaga Listrik Qnsumen Rumah Tangga PLN Wilayah V I I I Cabang Ujung Pandang.
Hasil analisa u j i - t pada lampiran 5 dan tabel 36
diatas,' menunjukkan bahwa faktor - faktor yang berpengaruh
nyata, dimana nilai t hitung lebih besar d a r i t tabel pada
taraf I$, 2$, 5% dan lo%, adalah ;
daya terpasang ( sit = 2 i k 2 ) t tab: 2% 2936 1, kebutuhan tambahan ( $it = ,4,'678)ttab: 1% = 2,62 1,
anggota keluarga ( sit = l , ' % 7 ~ ttab : 10% = I 1,66 ),
pendapatan r a t a - r a t a ( %it = 2,079 > ttab: .5% = 1,98 1,
sedang lama sebagai langganan dan faktor luar , berpengaruh
t idak secara nya t a terhadap pemakaian tenaga l i s t r i k kon-
sumen rumah tangga:
I Kebutuhan tambahan ( X 3 ), mempunyai pengaruh yang
sangat nyata terhadap pemakaian ~ w h , ha1 i n i terutama di -
sebabkan oleh perkembangan teknologi lrhususnya terhadap
peralatan rumah tangga, dimana peralatan - peralatan t r a -
d is ional telah digant i dengan peralatan modern / electro-
nik, disamping i t u semakin banyak penemuan - penemuan baru
dalam bentuk kebutuhan kemewahan rwnah tangga yang banyak
menggunakan tenaga l i s t r a y
Daya terpasang atau VA tersambung mempunyai pengaruh
yang nyata pada tahaf 2%; Terdapat kecenderungan bahwa
besarnya daya yang d M l i k i , memberi peluang kepada konsu-
men untuk menggunakan l i s t r i k yane lebih besarr Sedangkan
pendapatan r a t a - rata mempunyai pengaruh nyata pada tahaf
5%, ymg be ra r t i besar kecilnya pendapatan mempunyai hubu-
ngan pos i t i f dengan besar kecilnya pemakaian ~wh: Anggota
keluarga pada u j i - t diatas , mempunyai pengaruh nyata Pa-
11 0
da tahaf 10%.
Ini b e r a r t i bahwa pertambahan jumlah penduduk &an mempe-
ngaruhi besarnya d i s t r i bus i tenaga l i s t r i k , sedang lama-
nya konsumen sebagai pelanggang, t idak nyata pengaruhnya,
Faktor - faktor l u a r yang t idak diperhitungkan dalam pe-
ne l i t i an hi, berpengaruh t idak nyata seper t i apa yang
nampak pada u j i - t diatas: H a l i n i terutama disebabkan
oleh usaha - usaha penghematan penggunaan tenaga l i s t r i k
d a r i konsumen, t e t ap i kontribusinya kurang be ra r t i atau
r e l a t i f kec i l ~ e n ~ a r u h n ~ c
Secara keseluruhan, anal fs i s tersebut diatas menun-
juMran bahwa dalam program produksi dan d i s t r i bus i tenaga
l i s t r i k , menitik beratkan penyusunan skala per ior i tas ber-
dasarkan koefisien regres i dan taraf pengaruhnya seper t i
pada perhitungan u j i - u j i diatas, sehingga kebutuhan
konsumen akan tenaga listrik dapat terpenuhii Misalnya
t i a p pertambahan 1% daya terpasang ( XI 1, menyebabkan
pertambahan 0,02$ pemakaian tenaga l i s t r i k konsumen, de-
mikfan seterusnya untuk masing - masing koefisien dimak-
sud diatas. . . .
5"'2"'3*' 0 . Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Suplai Tenaga
gstrFlr
Sebagaimana dikemukakan pada metoda anal is is , bahwa
suplai atau d i s t r ibus i tenaga listrik dipengaruhi oleh ;
Perkembangan langganan, daya ( VA ) terpasang pada konsu-
men rumah tangga, daya ( VA ) terpasang pada konswnen in-
d u s t r i dan usaha lainnya, biaya d i s t r ibus i , investasi ak-
tiva t e tap fungsi distr ibusi ,
Dalam peneli t ian ini akan dianal isa faktor - faktor yang
mempengaruhi suplai tersebut dengan menggunakan u j i reg-
r e s i berganda.
D a r i h a s i l ana l i s i s regresi bergdda ( Tabel 28 dan
tampiran 6 ) menunjukkan b&wa n i l a i F hitung dengan de-
r a j a t bebas 5,19 = 25,176 adalah lebih besar da r i pada
n i l a i F tabel dengan dera ja t bebas $,19 pada ta raf nyata
1 % = 4,14 dan 5 ,% = 2,'74. Karena F hitung lebih besar
d a r i pada n i l a i F tabel, maka dinyatakan HI ditsrima dan
Ho ditolak. Sidik ragam antara suplai atau d i s t r ibus i
tenaga l i s t r i k dengan perkembangan langganan ( XI 1, da-
ya konsumen rumah tangga ( X2 ), daya konsumen Fndustri
dan usaha lainnya ( X3 1, biaya d i s t r i bus i ( X 4 ), dan
h v e s t a s i aktiva te tap fungsi d i s t r ibus i ( X 5 ) ditun-
jukkan pada tabel berikut bi :
Tabel 28 : Sidik Ragam Suplai atau Distr ibusi . Tenaga L i s t r i k dengan Variable Bebas X I , X2, X3, ~4 dan x5.
Persamaan Rearesi 3 .
Y P - 0,509 + 1,028 XI + 0,537 X2 + 0,356 X3 + 0,043 ~4
+ 0,556 ~5.
Tabel 37 diatas menunjukkan bahwa variabel - variabel be-
bas berpengaruh sangat nyata terhadap suplai atau d i s t r i -
busi tenaga l i s t r iky F hitung lebih besar dar i pada F
tabel, maka dinyatakan H, diterima dan Ho ditolak.
Dari perhitungan seperti lampiran 6 dapat di l ihat taraf
pengaruh vaziabel - variabel bebas terhadap suplai atau
distr ibusi tenaga l i s t r i k sebagai berikut :
Tabel 29 : Taraf Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Suplai atau Distribusi Tenaga Listrik PW Wilayah
V I I I Cabang Ujung pandangr
Daya Konsumen Rumah Tangga
Rasil analisa u J i t ( t - t e s t ) diatas menunjukkan bahwa
dar i kelima faktor - faktor yaog berpengaruh nyata dimana
n i l a i t hitung) d a r i pada t tabel pada ta raf 2 % dan 5$,
adalah jumlah langganan ( kit = 2,741)ttab : 2% = 2,48),
daya konsumen rumah tangga ( $it = 2,294 pttab : 5 % =
2,'06 )', daya konsumen indus t r i dan usaha lainnya ( sit, = 2,.133 7 ttab : 5 % = 2,06 1, sedang biaya d is t r ibus i ,
i n f e s t a s i aktiva te tap d i s t r i bus i dan faktor - faktor
luar, ' berpengaruh t idak secara nyata terhadap suplai atau
d i s t r i bus i tenaga listrik;:
Dari kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa dengan
pertambahan langganan dan daya terpasang memperlihatkan
adanya pengaruh terhadap suplai atau d is t r ibus i , namun
seberapa jauh pengaruh tersebut te lah dlbuktikan melalui
perhitungan - perhitungan diatas.
Nampaknya pengaruh daya terpasang konsumen rumah tangg?
lebih besar daripada daya konsumen i n d u s t r i , h a l hi ter-
bulrti pada koefisien regres i untuk X2 = 2,294 dan X3 =
2,133, yang be ra r t i bahwa t i a p pertambahan 1 96 daya te r -
pasang konsumen rumah tangga akan bertambah d i s t r i bus i
sebesar 2,29 $, sedangkan t i a p pertambahan daya terpasang
konsumen indus t r i dan usaha l a b n y a menyebabkan pertamba-
han d i s t r i bus i sebesar 2,13 $c ~ ~ m l k i a n seterusnya untuk
semua variabel bebas;;'
Biaya d i s t r i bus i mempnnyai pengaruh yang r e l a t i f ke-
o i l , dan pada u j i t hubungan tersebut t idak nyata; ki
menunjukkan bahwa biaya - biaya pemeliharaan yang dike-
luarkan belum mampu memberi pengaruh yang be ra r t i terha-