2
TOPIK CL-1 Sumatera dan masa depan Indonesia Pulau Sumatera, dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, memiliki berbagai keunikan yang pantas dicermati. Fenomena yang sering muncul di wilayah tersebut ialah gempa bumi. Gempa bumi, cenderung terjadi di sepanjang wilayah Barat Sumatera termasuk pulau-pulau kecilnya. Seringkali, gempa bumi tersebut diikuti dengan tsunami atau diikuti dengan gempa bumi di wilayah bagian Selatan atau perairan laut Selatan Jawa, sampai Nusa Tenggara. Di sepanjang sisi barat Pulau Sumatera diketahui juga terdapat deretan gunung berapi dan sebagian di antaranya masih aktif. Bahkan, Sumatera dikatakan bagian dari ring of fire Indonesia. Keanekaragaman hayati, tampaknya masih melekat untuk Pulau Sumatera, walaupun kebenarannya perlu dipertanyakan saat ini. Hal itu disebabkan oleh laju deforestasi dan laju alih fungsi lahan yang sangat pesat. Hutan di Pulau Sumatera menyusut sangat cepat. Sekitar 50% hutan alam di Sumatera mengalami kerusakan sejak 1985. Berbagai konflik pun terjadi di Pulau Sumatera, tidak hanya konflik antar manusia, namun juga konflik antara manusia dan hewan seperti gajah dan harimau. Permasalahan kebakaran hutan, yang berdampak pada kualitas atmosfer bumi dan iklim global, juga menambah panjang deretan bencana di wilayah tersebut. Hal lain yang juga menarik di Pulau Sumatera ialah populasi manusia dan sebarannya. Jika diikuti perkembangan wilayah Pulau Sumatera sejak tahun 1985an sampai sekarang, terlihat sangat mengkhawatirkan. Hal itu terkait dengan kemampuan sumber daya alam Pulau Sumatera untuk mendukung kehidupan di dalamnya dan juga mendukung Indonesia secara umum. Disarikan dari: http://smiatmiundip.wordpress.com/2012/05/17/perkembangan-tektonik-pulau-sumatra/

Sumatera dan masa depan Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sumatera dan masa depan indonesia

Citation preview

Page 1: Sumatera dan masa depan Indonesia

TOPIK CL-1

Sumatera dan masa depan Indonesia

Pulau Sumatera, dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, memiliki berbagai

keunikan yang pantas dicermati. Fenomena yang sering muncul di wilayah tersebut

ialah gempa bumi. Gempa bumi, cenderung terjadi di sepanjang wilayah Barat

Sumatera termasuk pulau-pulau kecilnya. Seringkali, gempa bumi tersebut diikuti

dengan tsunami atau diikuti dengan gempa bumi di wilayah bagian Selatan atau

perairan laut Selatan Jawa, sampai Nusa Tenggara. Di sepanjang sisi barat Pulau

Sumatera diketahui juga terdapat deretan gunung berapi dan sebagian di antaranya

masih aktif. Bahkan, Sumatera dikatakan bagian dari ring of fire Indonesia.

Keanekaragaman hayati, tampaknya masih melekat untuk Pulau Sumatera,

walaupun kebenarannya perlu dipertanyakan saat ini. Hal itu disebabkan oleh laju

deforestasi dan laju alih fungsi lahan yang sangat pesat. Hutan di Pulau Sumatera

menyusut sangat cepat. Sekitar 50% hutan alam di Sumatera mengalami kerusakan

sejak 1985. Berbagai konflik pun terjadi di Pulau Sumatera, tidak hanya konflik antar

manusia, namun juga konflik antara manusia dan hewan seperti gajah dan harimau.

Permasalahan kebakaran hutan, yang berdampak pada kualitas atmosfer bumi dan

iklim global, juga menambah panjang deretan bencana di wilayah tersebut.

Hal lain yang juga menarik di Pulau Sumatera ialah populasi manusia dan

sebarannya. Jika diikuti perkembangan wilayah Pulau Sumatera sejak tahun 1985an

sampai sekarang, terlihat sangat mengkhawatirkan. Hal itu terkait dengan kemampuan

sumber daya alam Pulau Sumatera untuk mendukung kehidupan di dalamnya dan juga

mendukung Indonesia secara umum.

Disarikan dari:

http://smiatmiundip.wordpress.com/2012/05/17/perkembangan-tektonik-pulau-sumatra/