1
4 informasi yang kita perlukan. Adam Smith membuatnya sederhana, logis dan nyata. Jika teorinya diaplikasikan ke market, semuanya jadi gamblang. Kenyataannya satu-satunya informasi objektif yg tersedia adalah harga dan volume. Yg lain hanyalah turunan (derivatif) dari harga dan volume, jadi mengapa tidak langsung ke sumbernya? Kita sudah banyak baca buku dan dengar para komentator finansial bicara tentang moving averages, fibonacci retracement, dan lain sebagainya sebagai demand (support) dan supply (resistance). Ini ada benarnya namun tidak sepenuhnya benar. Semua indikator atau oscillator yg disebut sebagai alat bantu (tools) dalam identifikasi support/resistance hanyalah tools untuk menunjukan kondisi tertentu tools tersebut, bukan menunjukan supply dan demand sebenarnya. Tools ini bekerja hanya jika dalam kondisi yg persis sama dengan level supply/demand pada chart. Bisakah anda bayangkan kalau direktur keuangan microsoft yang saham nya listed di NYSE atau fund manager nya George Soros berbicara tentang oscillator atau pola candle head and shoulder? kecil kemungkinannya. Saya tidak antipati pada penggunaan indikator, sama sekali tidak. Malah hal ini adalah wujud kreatifitas dalam mensiasati keterbatasan utamanya retail trader. Tetapi saya mengingatkan bahwa indikator2 tersebut adalah hanya alat bantu, jangan terpaku pada alat bantu. Datangi sumbernya yakni harga dan volume. Contoh ibu-ibu kita yang kalo mau belanja sebagus apapun barang yang diinginkan, yang paling sering muncul pertama kali adalah kata-kata "berapa harganya?" dan kita biasanya juga demikian dalam kehidupan sehari-hari. Bagi yang menggunakan indi-indi proses analisanya jangan terbalik, bukan dimulai dari indi baru harga, namun harga dulu baru indi. Saya yakin banyak pemula yang lebih mengamati indikator dibanding harga itu sendiri, sehingga sering terpaku atau malah terpana pada indi2nya. Karena itu judul posting ini back to basic, mari kita coba kembali memahami mekanisme pasar itu sendiri. Back to Basic...(continued) Sebelum melanjutkan pembahasan, saya kutip saja berita koran The UK Telegraph kemarin: This morning the UK Telegraph reported that Pimco, the world's largest manager of bond funds, will not buy British debt this year. They are fearful the Brits may be able to efficiently market enough gilts to fund their current deficit. Pimco hinted they may reduce their current inventory, selling some of their gilts. A Pimco spokesman was quoted in the Telegraph: "Paul McCulley, a managing director at Pimco, said: "We are currently cutting back in the US and UK because... supply and demand dynamics are likely to be negatively affected as borrowing rises and central bank buying declines." Sekarang anda bisa lihat sendiri bagaimana aspek permintaan dan penawaran adalah aktor utama dalam pengambilan keputusan. Pada posting sebelumnya saya sempat singgung bahwa "Identifikasi level harga true demand (support) and supply (resistance) ini mungkin adalah keputusan trading yg paling rumit (complicated). Khususnya, dimana kira2 harga mungkin akan balik arah (turning point) dan mengapa balik arah." Bagaimana cara identifikasi area entry yang low risk/high opportunity sesederhana mungkin? kita coba lakukan langkah simpel di bawah ini: 1. Buka chart apa saja dan sebaiknya pada time frame Daily atau paling rendah Hourly

Supply and Demand_Part4

  • Upload
    opah

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

snd 4

Citation preview

4

informasi yang kita perlukan. Adam Smith membuatnya sederhana, logis dan nyata.

Jika teorinya diaplikasikan ke market, semuanya jadi gamblang.

Kenyataannya satu-satunya informasi objektif yg tersedia adalah harga dan volume.

Yg lain hanyalah turunan (derivatif) dari harga dan volume, jadi mengapa tidak

langsung ke sumbernya? Kita sudah banyak baca buku dan dengar para komentator finansial bicara tentang moving averages, fibonacci retracement, dan lain sebagainya

sebagai demand (support) dan supply (resistance). Ini ada benarnya namun tidak

sepenuhnya benar. Semua indikator atau oscillator yg disebut sebagai alat bantu

(tools) dalam identifikasi support/resistance hanyalah tools untuk menunjukan kondisi

tertentu tools tersebut, bukan menunjukan supply dan demand sebenarnya. Tools ini

bekerja hanya jika dalam kondisi yg persis sama dengan level supply/demand pada

chart. Bisakah anda bayangkan kalau direktur keuangan microsoft yang saham nya listed di NYSE atau fund manager nya George Soros berbicara tentang oscillator atau

pola candle head and shoulder? kecil kemungkinannya.

Saya tidak antipati pada penggunaan indikator, sama sekali tidak. Malah hal ini adalah

wujud kreatifitas dalam mensiasati keterbatasan utamanya retail trader. Tetapi saya

mengingatkan bahwa indikator2 tersebut adalah hanya alat bantu, jangan terpaku pada alat bantu. Datangi sumbernya yakni harga dan volume. Contoh ibu-ibu kita

yang kalo mau belanja sebagus apapun barang yang diinginkan, yang paling sering

muncul pertama kali adalah kata-kata "berapa harganya?" dan kita biasanya juga

demikian dalam kehidupan sehari-hari. Bagi yang menggunakan indi-indi proses

analisanya jangan terbalik, bukan dimulai dari indi baru harga, namun harga dulu

baru indi. Saya yakin banyak pemula yang lebih mengamati indikator dibanding harga itu sendiri, sehingga sering terpaku atau malah terpana pada indi2nya. Karena itu

judul posting ini back to basic, mari kita coba kembali memahami mekanisme pasar

itu sendiri.

Back to Basic...(continued)

Sebelum melanjutkan pembahasan, saya kutip saja berita koran The UK Telegraph kemarin:

This morning the UK Telegraph reported that Pimco, the world's largest manager of

bond funds, will not buy British debt this year. They are fearful the Brits may be able

to efficiently market enough gilts to fund their current deficit. Pimco hinted they may

reduce their current inventory, selling some of their gilts. A Pimco spokesman was

quoted in the Telegraph: "Paul McCulley, a managing director at Pimco, said: "We are currently cutting back in the US and UK because... supply and demand dynamics

are likely to be negatively affected as borrowing rises and central bank buying

declines."

Sekarang anda bisa lihat sendiri bagaimana aspek permintaan dan penawaran adalah

aktor utama dalam pengambilan keputusan.

Pada posting sebelumnya saya sempat singgung bahwa "Identifikasi level harga true

demand (support) and supply (resistance) ini mungkin adalah keputusan trading yg

paling rumit (complicated). Khususnya, dimana kira2 harga mungkin akan balik arah

(turning point) dan mengapa balik arah." Bagaimana cara identifikasi area entry yang

low risk/high opportunity sesederhana mungkin? kita coba lakukan langkah simpel di

bawah ini:

1. Buka chart apa saja dan sebaiknya pada time frame Daily atau paling rendah

Hourly