14

SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id
Page 2: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

SUSUNAN REDAKSI

Penasehat/ Pembina Prof. Dr. E. S. Margianti, SE. MM.

Prof. Suryadi Harmanto, S.Si. MMSI Drs. Agus Sumin, MMSI

Penanggung Jawab Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.

Editor Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M. Sc. (Manajemen Pemasaran)

Dr. Eri Prasetyo SSi. MMSi. (Teknologi Informasi) Dr. Ing. Mohamad Yamin (Teknik Mesin)

Prof. Dr. Busono Soewirdjo (Teknik Elektro) Dr. rer. Pol. Sudaryanto (Tek. Industri)

Dr. Imam Subaweh, Ak. MM. (Akuntansi) Dr. Ir Budi Hermana, MM (Tekno Sosial)

Dr. Rita Sutjiati (Sastra Inggris) Dr. Iman Murtono Soenhadji (Manajemen)

Dr. Yuhilza Hanum, S. Si. M. Sc. (Sistem Informasi) Dr. M.M. Nilam Widyarini, M. Si. (Psikologi)

Dr. Raziq Hasan, S.T., MT. (Arsitektur) Dr. Haryono Putro (Sipil)

Sekretaris Redaksi Dr. Tri Wahyu Retno Ningsih

Ida Ayu Ari Angreni, ST. MMT

Keuangan Anacostia Kowanda, S. Kom. MMSI

Distribusi Rino Rinaldo, SE. MM

Muhammad Daniel Rivai

Alamat Redaksi Research Center Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424, Gedung 2 Lantai 3 Telp. (021) 78881112-pswt, 455

Email : [email protected]

Page 3: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL. 11 NO. 10 EDISI 01 TAHUN 2017

ANALISIS PERBANDINGAN FUNGSIONAL PERANGKAT LUNAK ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV DAN ADEMPIERE Rheza Andika, Karmilasari 1 ANALISA PERFORMA VIDEO TRANSMISI MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI GNU RADIO Widya Agsari 10 PERAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DALAM MENGUKUR KEPUASAN PENGUNJUNG: KASUS MONUMEN NASIONAL Wahyu Widiyatmiko 14 ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAN DAN LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP IMPLEMENTASI E-CRM MENGGUNAKAN ADOPTION STAGES OF TRANSACTION CYCLE Syalis Ibnih Melati Istini, Peni Sawitri 22 UJI USIA SIMPAN KLAPPERTAART MANADO SEBAGAI CINDERAMATA KULINER Shinta Teviningrum 34 PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH STERIL DAN TANAH YANG DIINOKULASI FUSARIUM DI BAWAH TEGAKAN BAWANG MERAH DI YOGYAKARTA Ratih Kurniasih 44

ANALISIS PERILAKU PELANGGAN PRIBADI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN BAURAN PEMASARAN DI UNIT MEDICAL CHECK UP RUMAH SAKIT PMI BOGOR Evi Maryam 55 PENGARUH PERSEPSI KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN LAYANAN MOBILE BANKING BANK MANDIRI (Studi Kasus Pada Bank Mandiri Area Jakarta Timur) Sarah Widia Rahmarini , Teddy Oswari 65

Page 4: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

44 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH STERIL DAN TANAH YANG DIINOKULASI FUSARIUM DI

BAWAH TEGAKAN BAWANG MERAH DI YOGYAKARTA Ratih Kurniasih

Staf Pengajar Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16424 Indonesia.

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia tanah pada tanah steril dan tanah yang diinokulasi Fusarium. Penelitian ini dilakukan di KP4 Kalitirto Berbah dan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah 2 jenis tanah yaitu tanah yang diinokulasi dengan menggunakan inokulum Fusarium solani dan tanah yang disteril dengan suhu lebih dari 100 °C selama minimal 3 jam. Faktor kedua adalah 5 perbedaan dosis pupuk urea dan KCl dalam persen (0, 50, 100, 150, dan 200) dari rekomendasi pemupukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar variabel pada sifat kimia tanah pH H2O, pH KCl, kandungan bahan organik, C organik, nisbah C/N, daya hantar listrik, dan nitrat. Terdapat beda nyata pada pemberian dosis pupuk urea terhadap pH H2O dan pH KCl di tanah steril dan inokulasi. Pada pemberian dosis pupuk urea terdapat pengaruh yang nyata terhadap pemberian dosis 200% pada kandungan bahan organik dan C organik di tanah steril, sedangkan untuk daya hantar listrik (DHL) memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua perlakuan penambahan dosis pupuk urea di tanah steril. Pada pemberian dosis pupuk urea terdapat pengaruh yang nyata terhadap semua perlakuan penambahan dosis pupuk urea pada kandungan nitrat di tanah steril dan inokulasi. Kata kunci: pupuk urea, tanah steril, tanah inokulasi, Fusarium PENDAHULUAN

Budidaya bawang merah memiliki banyak hambatan dalam hal agronomisnya, terutama permasalahan penyakit tanaman layu Fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae (Foc). Layu Fusarium secara signifikan dapat mengurangi produksi tanaman. Fungisida seringkali tidak dapat mengendalikan secara optimal dan berkelanjutan (Weller et al., 2002). Layu Fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah (soil-borne pathogens) yang merupakan kelompok mikroorganisme yang sebagian besar siklus hidupnya berada di dalam tanah dan memiliki kemampuan untuk menginfeksi perakaran atau pangkal batang, sehingga dapat menyebabkan infeksi

dan kematian bagi tanaman. Patogen dapat menyebabkan penyakit pada semua tahap pertumbuhan bawang merah, dari bibit umbi disimpan. Infeksi patogen ini dimulai ketika bawang merah terkontak dengan jamur, biasanya melalui tanah.

Unsur hara adalah komponen tanaman dan aktivitas regulasi metabolic yang berhubungan dengan ketahanan tanaman dan virulensi patogen (Huber dan Haneklaus, 2007). pH tanah, kalsium, bentuk nitrogen, dan ketersediaan hara dapat memainkan peran utama dalam pengelolaan penyakit tanaman. Unsur hara tanaman yang cukup membuat tanaman lebih toleran atau tahan terhadap penyakit tanaman. Status hara tanah dan penggunaan pupuk dan bahan pembenah tanah dapat berdampak

Page 5: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01 45

signifikan terhadap lingkungan patogen (Kheyrodin, 2011).

Beberapa unsur hara memiliki pengaruh yang langsung dan besar terhadap penyakit tanaman dibanding unsur hara lainnya. Dengan demikian, semua unsur hara memberikan pengaruh terhadap penyakit tanaman sehingga usaha meningkatkan efisiensi pupuk dan mengurangi penyakit tanaman menjadi salah satu usaha yang penting dalam mengembangkan pertanian di Indonesia.

Pemupukan adalah salah satu faktor penentu dalam usaha peningkatan hasil panen. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang optimal, bawang merah membutuhkan pupuk nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Efisiensi di bidang pertanian dapat dijelaskan sebagai perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan. Baru-baru ini tingkat penggunaan pupuk urea mengalami peningkatan di Indonesia, sebagai contoh yaitu konsumsi urea yang hampir 70% dari total konsumsi pupuk urea di Indonesia (Amin, 2013).

Menurut Hadiwiyono dan Widono (2008), meningkatnya serangan Fusarium f.sp. cepae pada bawang putih di Tawangmangu berhubungan dengan tingginya unsur makro N, rendahnya P dan K, pH tanah yang masam, KPK yang tinggi terhadap peningkatan intensitas busuk pangkal bawang putih sebesar 0,126 dan 1,925 unit, 3,911 unit. Menurut Koike et al. (2008), bahan organik yang tinggi di tanah menyebabkan tersedianya nutrisi dengan KPK yang tinggi justru memberikan medium tumbuh yang baik bagi Fusarium f.sp. cepae, sebagai patogen penghuni tanah (soil inhabitant) yang saprotrof.

Dengan pemberian beberapa dosis pupuk urea pada tanah yang kondusif dan supresif terhadap Fusarium, maka dapat memberikan

informasi mengenai perubahan yang terjadi pada sifat-sifat kimia tanah. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014-2015 di KP4 UGM Kalitirto Berbah dan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alat dan Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan adalah benih bawang merah varietas Biru, Fusarium solani, pupuk urea, pupuk basal, dan bahan-bahan pendukung analisis lainnya. Alat yang digunakan adalah AAS, flamefotometer, water bath, dan alat-alat pendukung analisis lainnya. Variabel dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua variabel. Variabel bebas adalah dosis pupuk urea dan variabel terikat adalah berat segar, berat kering dan jumlah umbi bawang merah, kadar serapan N pada tanaman bawang merah, kadar amonium dan nitrat pada tanah steril dan inokulasi.

Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri atas 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah 2 jenis tanah yaitu tanah yang diinokulasi dengan menggunakan inokulum Fusarium solani (I1) dan tanah yang disteril dengan suhu lebih dari 100°C selama minimal 3 jam (I0). Faktor kedua adalah 5 perbedaan dosis pupuk urea dalam persen (0, 50, 100, 150, dan 200) dari rekomendasi pemupukan yaitu N0 untuk dosis pemupukan dengan rekomendasi 0%, N1 untuk dosis pemupukan dengan rekomendasi 50%, N2 untuk dosis pemupukan dengan rekomendasi 100%, N3 untuk dosis pemupukan dengan rekomendasi 150%, N4 untuk dosis pemupukan dengan rekomendasi 200%.

Page 6: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

46 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

Rekomendasi pemupukan yang digunakan adalah 175 kg urea/ha (Sumarni dan Hidayat, 2005). Prosedur Penelitian Analisis Pupuk Urea

Pupuk urea dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui kadar N di dalam pupuk. Analisis ini digunakan untuk keperluan perhitungan kebutuhan pupuk tiap pot. Urea ditimbang sebanyak 0,25 g, lalu dihidrolisis dengan asam sulfat. NH4 yang terbentuk didestilasi dengan penambahan alkali (suasana basa). Destilat ditampung dalam asam borat yang telah dibubuhi indikator Conway, kemudian dititrasi dengan larutan baku asam sulfat. Persiapan Bibit Bawang Merah

Umbi yang digunakan sebagai bibit adalah umbi yang disimpan selama 2-4 bulan setelah panen. Ujung umbi dipotong kira-kira ¼ bagian yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Umbi yang akan ditanam diperlakukan dulu dengan kloroks (untuk perlakuan pada tanah steril) agar terhindar dari patogen, sedangkan untuk perlakuan pada tanah yang diinokulasi Fusarium solani, umbi direndam pada suspensi spora Fusarium solani dengan kerapatan 106 spora/ml selama 1 jam sebelum tanam.

Persiapan Tanah Tanah yang digunakan adalah tanah steril dan tanah inokulasi. Tanah steril adalah tanah yang tidak mengandung mikroorganisme termasuk patogen tular tanah di dalamnya karena tanah sudah disterilisasi dengan menggunakan uap panas pada temperature 100 °C selama 3 jam. Sedangkan tanah inokulasi merupakan tanah yang mengandung mikroorganisme tanah termasuk bakteri dan patogen tular tanah. Tanah yang digunakan adalah tanah yang sudah

terinfestasi dengan penyakit yang disebabkan Fusarium dengan kejadian penyakit sebesar 70%. Selain itu tanah juga disiram dengan suspensi spora Fusarium solani dengan kerapatan 106 spora/ml sebanyak 20 ml. Teknik Pemupukan Pupuk basal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari SP-36 (0.62 g/pot), CuSO4.5H2O (2 µg.g-1), MnSO4.H2O (1 µg.g-1), ZnSO4.7H2O (1 µg.g-1) dan H3BO3 (2 µg.g-1), KCl (0,17 g/pot) dan urea (0,44 g/pot). Aplikasi pupuk basal dilakukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pupuk basal dilakukan sebelum tanam kemudian diikuti dengan pemberian pupuk urea. Pupuk diinkubasi selama 1 minggu sebelum tanam. Perhitungan kebutuhan pupuk per pot berdasarkan rekomendasi. Berat volume tanah = 1,23 g/cm Kedalaman tanah = 20 cm Luas = 1 ha = 108 cm3 Berat tanah untuk 1 ha = BV x kedalaman tanah x luas = 1,23 g/cm x 20 cm x 108 cm3 = 2,46 x 109 g = 2,46 x 106 kg Kadar nitrogen pada pupuk urea berdasarkan hasil analisis = 48,83 % Dosis pupuk urea berdasarkan rekomendasi = 175 kg N/ha Kebutuhan pupuk urea per ha

17583,48

100 kg N/ha = 358,39 kg

urea/ha Kebutuhan pupuk urea per pot =

x 3 kg = 0,44 gr urea/pot

Dosis pupuk urea dengan 5 dosis berbeda berdasarkan perhitungan kebutuhan pupuk untuk rekomendasi 100% yaitu 358,39 kg urea/ha

Page 7: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01 47

- (N0) 0% dari rekomendasi kebutuhan urea/ha = 0

- (N1) 50% dari rekomendasi kebutuhan urea/ha = 0,22 g/pot

- (N2) 100% dari rekomendasi kebutuhan urea/ha = 0,44 g/pot

- (N3) 150% dari rekomendasi kebutuhan urea/ha = 0,66 g/pot

- (N4) 200% dari rekomendasi kebutuhan urea/ha = 0,88 g/pot

Teknik Penanaman

3 kg tanah dimasukkan ke pot tertutup yang bertujuan agar pada saat inokulasi, suspensi spora yang tersiramkan tidak terlindi. Masing-masing pot ditanam dengan 3 umbi bawang merah. Semua pot dipupuk dengan pupuk basal lalu diikuti dengan pemberian pupuk urea dan pupuk KCl untuk tiap perlakuan. Analisis Data Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) berdasarkan jenis rancangan percobaan yang digunakan pada taraf signifikan 5%. Jika ada perbedaan signifikan pada perlakuan kemudian dilanjutkan dengan analisis DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Software yang digunakan adalah SAS Portable 9.1.3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tanah Awal di KP4 UGM Kalitirto

Berdasarkan hasil analisis laboratorium, diketahui bahwa tanah yang digunakan dalam penelitian tergolong tanah yang bertekstur geluh pasiran dengan persebaran fraksi masing-masing pasir 55,1%, debu 32,52%, dan lempung 12,37%, bulk density (berat volume) sebesar 1,23 g/cm3. Dari sifat kimia menunjukkan bahwa tanah ini memiliki pH H2O 6,69; daya hantar listrik (DHL) 0,02 mS/cm; KPK 12,93 cmol+/kg; C-Organik 0,8%; bahan organik 1,38%; nisbah C/N

11,77; N total 0,07%; N-NO3- 57,47

ppm; dan N-NH4+ 24,63 ppm.

Berdasarkan uraian tersebut mengindikasikan bahwa tanah ini memiliki kadar N-total sangat rendah (0,07%), meskipun N-NO3

- dan N-NH4+

sangat tinggi. Kandungan N tersedia tanah lebih banyak dalam bentuk N-NO3

- (57,47 ppm) dibandingkan dengan N-NH4

+ (24,63 ppm). Tanah ini didominasi oleh fraksi pasir sehingga aerasi tanah baik dan cukup tersedia oksigen (aerob) sehingga bakteri nitrifikasi akan mengoksidasi NH4

+ menjadi nitrat (NO3

-), akibatnya bentuk nitrat menjadi lebih dominan. pH Tanah

Tabel 2 menunjukkan terjadi interaksi antara variabel terhadap pH H2O dan pH KCl di tanah steril dan inokulasi. Ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea memberikan pengaruh yang nyata antar perlakuan pada tanah yang diinokulasi dan tanah steril. Begitu juga ketika dibandingkan dengan kontrol, terjadi beda nyata antara kontrol dengan tiap perlakuan.

Pada tanah steril, terjadi beda nyata antara perlakuan tanpa pemupukan dengan perlakuan penambahan pupuk urea terhadap nilai pH KCl. Sedangkan pada tanah inokulasi tidak terjadi beda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai pH KCl di tanah steril. Begitu juga terjadi beda nyata antara perlakuan tanpa pemupukan dengan perlakuan penambahan pupuk urea terhadap nilai pH H2O di tanah steril maupun tanah inokulasi. Penambahan pupuk urea akan menurunkan pH tanah sehingga pH tanah semakin masam.

Tabel 2 menunjukkan bahwa semakin banyak dosis pupuk urea yang diberikan maka pH tanah semakin menurun. Penggunaan pupuk nitrogen yang mengandung ammonium akan

Page 8: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

48 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

menyebabkan penurunan pH tanah atau meningkatkan keasaman tanah (Jones, 1976). Penurunan pH tanah disebabkan oleh kation-kation yang diserap oleh akar yang mana ion H+ berasal dari akar dan menyebabkan keasaman pada tanah (Firmansyah dan Sumarni, 2013). Bahan Organik

Tabel 3 menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar variabel pada tanah yang diinokulasi dan tanah steril terhadap kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N. Namun pada tanah steril, kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N tidak menunjukkan adanya beda nyata pada tiap perlakuan, begitu pula pada tanah inokulasi. Dengan demikian, penambahan pupuk urea tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N di dalam tanah.

Perlakuan tanah inokulasi memiliki kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan di tanah steril. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N terpengaruh oleh keberadaan Fusarium solani. Hal ini kemungkinan terjadi karena Fusarium solani memanfaatkan bahan organik terutama C organik sebagai sumber makanannya.

Dengan demikian, terjadi kompetisi dalam pemanfaatan C organik di dalam tanah karena pada tanah ini tidak dilakukan sterilisasi tanah sehingga masih terdapat mikroorganisme tanah lainnya, baik berupa patogen maupun mikrobia menguntungkan lainnya. Hal ini juga yang menyebabkan kandungan bahan organik, C organik dan nisbah C/N pada tanah yang diinokulasi lebih rendah dibandingkan pada tanah steril. Menurut Jacob (1992), penurunan C organik disebabkan oleh aktivitas organisme tanah yang menggunakan

karbon untuk pembentukan sel tubuhnya dan beberapa dilepaskan dalam bentuk CO2 selama proses dekomposisi sehingga kandungan C organik menjadi menurun. Kapasitas Pertukaran Kation (KPK)

Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antar variabel pada tanah yang disteril dan diinokulasi. Pada tiap perlakuan dengan penambahan pupuk urea dengan dosis berbeda tidak menunjukkan adanya beda nyata, begitu juga dengan perlakuan tanah steril dan tanah inokulasi. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea tidak memberikan pengaruh terhadap nilai KPK di dalam tanah.

Pensterilan tanah maupun penambahan inokulum Fusarium ke dalam tanah tidak mempengaruhi nilai KPK di dalam tanah. Hal ini dapat dilihat dari nilai KPK pada tanah awal yang tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Begitu pula jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang tidak menunjukkan adanya interaksi terhadap perlakuan penambahan pupuk pada tanah yang disteril dan diinokulasi. Hal ini disebabkan KPK tanah hanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah dan jenis mineral lempung, bahan organik dan pH tanah. Daya Hantar Listrik (DHL)

Tabel 5 menunjukkan terjadi interaksi antar variabel pada tanah yang diinokulasi dan tanah steril. Pada tanah steril, terdapat beda nyata antara perlakuan tanpa pemupukan urea terhadap perlakuan penambahan pupuk urea dengan beberapa dosis lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai DHL di dalam tanah yang disteril. Namun pada tanah inokulasi tidak memberikan pengaruh yang nyata

Page 9: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01 49

terhadap nilai DHL karena tidak terjadi beda nyata antara perlakuan tanpa pemupukan urea dengan perlakuan penambahan pupuk urea lainnya.

Tabel 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai DHL di tanah steril seiring dengan peningkatan dosis pupuk urea yang diberikan, namun kembali menurun ketika dosis pupuk urea yang diberikan mencapai 200% dari rekomendasi. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan penambahan pupuk urea pada tanah steril dan inokulasi terhadap perlakuan kontrol. Selain itu, terjadi beda nyata antara perlakuan tanah steril dengan tanah inokulasi terhadap nilai DHL. Nilai DHL pada tanah steril lebih tinggi jika dibandingkan pada tanah inokulasi.

Nilai DHL tanah merupakan akumulasi dari garam-garam terlarut air yang salah satunya berasal dari ion K. Pada perlakuan ini ditambahkan juga pupuk KCl sebagai pupuk basal yang mengandung ion K dan Cl. Selain itu pupuk KCl juga mengandung garam sehingga dengan adanya penambahan pupuk KCl akan meningkatkan nilai DHL di dalam tanah. Nitrogen

Tabel 6 menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar variabel terhadap kandungan nitrat di dalam tanah. Namun tidak terjadi interaksi antar tiap perlakuan penambahan pupuk urea terhadap kandungan N total dan ammonium. Pada tanah steril maupun tanah inokulasi, terjadi beda nyata antara perlakuan tanpa pemupukan urea dengan perlakuan penambahan pupuk urea dengan dosis yang berbeda terhadap kandungan nitrat di tanah. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea hanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan nitrat di dalam tanah steril maupun inokulasi. Namun, tidak terjadi beda nyata antara perlakuan pada tanah steril dengan tanah inokulasi.

Kandungan nitrat tertinggi pada tanah steril terjadi pada pelakuan dengan penambahan dosis sebanyak 100% (N2) sebesar 85,07 ppm, sedangkan pada tanah yang diinokulasi terjadi pada perlakuan dengan penambahan dosis sebanyak 200% (N4) sebesar 84,86 ppm. Kandungan nitrat pada tanah yang diinokulasi lebih rendah jika dibandingkan dengan tanah steril. Hal ini menunjukkan bahwa Fusarium solani menggunakan nitrat sebagai sumber energi. Ion nitrat dapat digunakan oleh beberapa jenis alga dan jamur sebagai sumber hara, dimana dibutuhkan untuk mensintesis asam amino dan protein (Handayanto dan Hairiah, 2007).

Mikroorganisme tanah dapat memperoleh energi dari mengoksidasi nitrogen anorganik (NO3

-). Dalam skala jangka pendek, mikroorganisme tanah berkompetisi dengan tanaman untuk mendapatkan NO3

-. Jumlah NO3- yang

diserap oleh mikroorganisme dua kali lipat dibandingkan yang diserap oleh tanaman (Jackson et al., 1989). Hal ini juga menunjukkan bahwa mikroorganisme tanah merupakan kompetitor yang baik dalam menyerap nitrogen ini karena peran utama mereka dalam proses mineralisasi dan tingkat pertumbuhan yang cepat dibandingkan akar tanaman (Rosswall, 1982). Selain itu, mikroorganisme tanah mungkin berkompetisi dengan tanaman untuk menyerap nitrogen dan menyebabkan kekurangan nitrogen terutama NO3

- karena proses denitrifikasi (Michael et al., 2000). Kalium

Tabel 7 menunjukkan tidak ada interaksi antar variabel pada tanah yang diinokulasi dan tanah steril. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk urea tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan kalium berupa kalium tersedia dan kalium tertukar

Page 10: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

50 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

pada tanah yang diinokulasi dan tanah steril.

Pupuk urea tidak menyumbangkan hara kalium ke dalam tanah. Pupuk urea hanya menyumbangkan nitrogen dalam bentuk ammonium ke dalam tanah. Sehingga kandungan kalium berupa kalium tertukar maupun kalium tersedia diatas merupakan kalium yang berasal

dari tanah itu sendiri bukan dari penambahan pupuk urea. Selain itu, terjadinya peningkatan kandungan kalium tertukar dan kalium tersedia pada beberapa perlakuan diatas disebabkan karena adanya penambahan pupuk basal yang salah satunya berupa pupuk KCl.

Tabel 1. Hasil analisis sifat-sifat fisika dan kimia tanah KP4 UGM Kalitirto

Parameter Tanah Asli

Nilai Harkat*

Fraksi Tanah (%)

Pasir 55.1 - Debu 32.52 -

Lempung 12.37 -

Kelas Tekstur Geluh Pasiran

pH H2O 6.69 Netral pH KCl 5.3 -

DHL (mS/cm) 0.02 Sangat rendah

C-Organik (%) 0.80 Rendah

Bahan Organik (%) 1.38 Rendah N Total (%) 0.07 Sangat rendah

N-NO3 (ppm) 57.47 Sangat tinggi

N-NH4 (ppm) 24.63 Sangat tinggi

Nisbah C/N (%) 11.77 Rendah KPK (cmol+/kg) 12.93 Rendah

K tertukar (cmol+/kg) 0.22 Rendah

K tersedia (ppm) 0.24 Rendah

Berat Volume (gr/cm3) 1.23 - Berat Jenis (gr/cm3) 1.97 -

Sumber : pengharkatan menurut Anonim (2009) Tabel 2. Pengaruh pupuk urea terhadap nilai pH KCl dan pH H2O di tanah steril dan

inokulasi

Perlakuan pH KCl

Rerata

pH H2O

Rerata I0 I1 I0 I1

N0 5.90a 5.62bc 5.76 6.89a 6.74b 6.81

N1 5.74b 5.57cd 5.66 6.76b 6.57cd 6.66 N2 5.57cd 5.47cd 5.52 6.47de 6.57cd 6.52

N3 5.52cd 5.45d 5.49 6.44de 6.46de 6.45

N4 5.55cd 5.41bc 5.48 6.42e 6.43bc 6.42

Rerata 5.66 5.51 5.58p (+) 6.6 6.55 6.57p (+)

Kontrol 5.44q 6.55q

Page 11: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01 51

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.

Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi antar variabel, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi antar variabel.

Tabel 3. Pengaruh pupuk urea terhadap bahan organik, C organik dan nisbah C/N di

tanah steril dan inokulasi

Perlakuan Bahan

Organik (%) Rerata C-Organik

(%) Rerata Nisbah C/N

(%) Rerata

I0 I1 I0 I1 I0 I1

N0 1.91a 1.32c 1.61 1.11a 0.76c 0.93 15.15abc 12.34cdef 13.75

N1 2.26a 1.39bc 1.82 1.31a 0.80bc 1.06 16.13ab 10.71ef 13.42

N2 1.98a 1.04c 1.51 1.15a 0.60c 0.88 17.66a 8.83f 13.24

N3 2.11a 1.39bc 1.75 1.23a 0.80bc 1.02 15.29abc 11.44def 13.36

N4 2.08a 1.87ab 1.97 1.21a 1.09ab 1.14 14.40abcd 13.26bcde 13.83

Rerata 2.07 1.4 1.73p (+) 1.2 0.81

1.00p (+) 15.73 11.32

13.52p (+)

Kontrol 1.18p 0.69p 9.55p Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.

Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi yang nyata, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi yang nyata.

Tabel 4. Pengaruh pupuk urea terhadap nilai kapasitas pertukaran kation (KPK) di

tanah steril dan inokulasi

Perlakuan KPK (cmol+/kg)

Rerata I0 I1

N0 12.97 13.36 13.16a N1 12.87 12.95 12.91a N2 14.69 12.69 13.69a N3 13.48 12.92 13.20a N4 12.9 12.14 12.52a Rerata 13.38a 12.81a 13.09p (-) Kontrol 12.52p

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.

Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi yang nyata, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi yang nyata.

Page 12: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

52 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

Tabel 5. Pengaruh pupuk urea terhadap nilai daya hantar listrik (DHL) di tanah steril dan inokulasi

Perlakuan DHL (mS/cm)

Rerata I0 I1

N0 0.05e 0.07de 0.06 N1 0.08bcd 0.08bcd 0.08 N2 0.10abc 0.06bcd 0.09 N3 0.13a 0.09bcd 0.11 N4 0.11ab 0.08bcde 0.09 Rerata 0.09 0.08 0.09p (+) Kontrol 0.11p

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.

Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi yang nyata, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi yang nyata.

Tabel 6. Pengaruh pupuk urea terhadap kandungan N total, ammonium dan nitrat di

tanah steril dan inokulasi

Perlakuan

N Total (%)

Rerata

Ammonium (ppm) Rerata

Nitrat (ppm) Rerata

I0 I1 I0 I1 I0 I1

N0 0.07 0.06 0.07b 33.76 35.09 34.42a 55.78

b 43.26

c 49.52

N1 0.08 0.07 0.07a

b 35.12 37.18 36.15a 72.13

a 80.57

a 76.35

N2 0.08 0.07 0.08a

b 39.53 35.13 37.33a 85.07

a 82.67

a 83.87

N3 0.08 0.07 0.07a

b 37.13 32.14 34.63a 84.74

a 81.41

a 83.07

N4 0.08 0.09 0.09a 37.94 26.82 32.38a 83.08

a 84.86

a 83.97

Rerata 0.08

a 0.07

a 0.08p

(-) 36.69

a 40.24

a 34.98p (-

) 76.16 74.55 75.36p

(+) Kontrol 0.07p 41.33p 78.52p

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%.

Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi yang nyata, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi yang nyata.

Page 13: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01 53

Tabel 7. Pengaruh pupuk urea terhadap kandungan K tersedia dan K tertukar di tanah steril dan inokulasi

Perlakuan K Tersedia

(ppm) Rerata K Tertukar (cmol+/kg) Rerata

I0 I1 I0 I1 N0 0.94 0.66 0.8b 0.85 0.58 0.71b N1 1.04 0.78 0.91ab 0.94 0.7 0.82ab N2 0.93 1.09 1.01a 0.82 1.01 0.91a N3 0.93 0.94 0.93ab 0.79 0.8 0.8ab N4 1.01 0.94 0.97ab 0.87 0.87 0.87ab

Rerata 0.97a 0.88a 0.93p (-) 0.85a 0.79a 0.82p (-) Kontrol 0.72p 0.63p

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5%. Tanda (+) menunjukkan adanya interaksi yang nyata, sedangkan tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi yang nyata. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Pemberian pupuk urea pada tanah steril dan tanah yang diinokulasi Fusarium pada tegakan bawang merah memiliki interaksi antar variabel pada sifat kimia tanah pH H2O, pH KCl, kandungan bahan organik, C organik, nisbah C/N, daya hantar listrik, dan nitrat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beda nyata pada pemberian dosis pupuk urea terhadap pH H2O dan pH KCl di tanah steril dan inokulasi. Pada pemberian dosis pupuk urea terdapat pengaruh yang nyata untuk dosis 0% terhadap pemberian dosis 200% pada kandungan bahan organik dan C organik di tanah steril, sedangkan untuk daya hantar listrik (DHL) memberikan pengaruh yang nyata pada dosis 0% terhadap semua perlakuan penambahan dosis pupuk urea di tanah steril. Pada pemberian dosis pupuk urea terdapat pengaruh yang nyata untuk dosis 0% terhadap semua perlakuan penambahan dosis pupuk urea pada

kandungan nitrat di tanah steril dan inokulasi.

Saran

Pada penelitian ini hanya memberikan informasi mengenai pengaruh pemberian pupuk urea terhadap sifat-sifat kimia tanah pada dua jenis perlakuan tanah yang berbeda. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh sifat-sifat kimia tanah tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman bawang merah berdasarkan rekomendasi pemberian dosis pupuk urea yang tepat. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai hubungan sifat kimia tanah terhadap kejadian penyakit sehingga dapat diketahui lebih pasti sifat-sifat kimia yang memberikan pengaruh signifikan terhadap timbulnya penyakit layu yang disebabkan Fusarium di tanaman bawang merah.

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc., Prof Neal Menzies dan Dr. Stephen Harper atas bimbingan dan kesempatan yang diberikan kepada Penulis untuk bergabung bersama tim proyek ACIAR No. HORT/2009/056.

Page 14: SUSUNAN REDAKSI - ratih_kurniasih.staff.gunadarma.ac.id

54 UG JURNAL VOL.11 NO.10 EDISI 01

DAFTAR PUSTAKA Amin M. M. 2013. Study of fertilizer

industries business potential in Indonesia 2013- 2014. CDMI, Jakarta, Indonesia.

Firmansyah, I., and Sumarni, N. 2013. Effect of nitrogen fertilizer and variety on soil pH, soil N-total, N uptake, and yield of shallot (Allium ascalonicum L) in Entisol Brebes Central of Java. Journal of Horticulture 23 (4) : 358-364.

Hadiwiyono dan Widono, S. 2008. Hubungan faktor lingkungan tanah terhadap intensitas busuk pangkal bawang putih di Tawangmangu. Agrin Vol.12, No.1

Handayanto, E. and Hairiah, K. 2007. Biologi Tanah : Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Penerbit Pustaka Adipura. Yogyakarta.

Huber, D. M. and Haneklaus, S. 2007. Managing nutrition to kontrol plant disease. Landbauforschung Volkenrode. Vol 57 (4) : 313-322.

Jackson, L. E., Schimel, L. P., Firestone, M. K. 1989. Short-term partitioning of ammonium and nitrate between plants and microbes in an annual grassland. Soil Biology of Biochemistry 21 : 409-415.

Jacob, A. 1992. Pengaruh Aktivator Terhadap Laju Dekomposisi dan Kualitas Kompos dari Limbah Organik Taman Safari Indonesia. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Jones, M.J. 1976. Effects of three nitrogen fertilizers and lime on pH and exchangeable cation content at different depths in cropped soils at two sites in the Nigerian savanna. Tropical Agriculture (Trinidad) 53 : 243-254.

Kheyrodin, H. 2011. Crop rotations for managing soil-borne plant diseases. African Journal of Food Science and Technology. Vol 2 (1) : 001-009.

Koike, S.T., K.V. Subbarau, R.M. Davis, T.A. Turini. 2008. Vegetable disease caused by soilborn pathogens. ANR Publication 8099. http://anrcatalog.ucdavis.edu Accessed: August. 21th, 2017.

Michael. B., W. X. Cheng, Bryan, S. G. 2000. Microbial-faunal interactions in the rhizosphere and effects on plant growth. Europe Journal of Soil Biology 36 : 135-147.

Rosswall, T. 1982. Microbiological regulation of the biogeochemical nitrogen cycle. Plant Soil 67 : 15-34.

Sumarni, N. dan A. Hidayat. 2005. Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Bandung.

Weller, D. M., Raaijmakers, J. M., Gardener, B. M., Thomashow, L. S. 2002. Microbial populations responsible for specific soil suppressiveness to plant pathogens. Annu. Rev. Phytopathology 40 : 309-348.