8
08 Juli - Sept 2014 Edisi USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Pada 2014 ini, USAID PRIORITAS Jatim menambah 4 kabupaten/kota baru. Empat kabupaten/kota tersebut adalah Kab. Banyuwangi, Kab. Jombang, Kab. Lamongan, dan Kota Batu. Penambahan wilayah baru ini untuk meme- nuhi kuota nasional di kabupaten/kota mitra USAID PRIORI- TAS. Sementara pemilihan kabupaten/kota didasarkan pada komitmen pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan di wilayahnya, indeks mutu pendidikan, dan indeks prestasi manusia (IPM) dalam bidang pendidikan. www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur Perluas Wilayah Mitra ke Empat Kabupaten Halaman 4 Halaman 6 Mengatasi kekurangan guru di Kab. Blitar, bupati Blitar menerbitkan Per- bup Pembelajaran Kelas Rangkap (multigrade teaching). Pelaksanaannya di lapangan dengan metode ini ter-nyata mampu mengatasi kekurangan guru terutama di daerah terpencil. Blitar Terbitkan Perbup Kelas Ragkap Pertemuan Wali Murid ala Pembelajaran Aktif SMPN 4 Lumajang punya cara yang unik dalam mengenalkan pembelajaran aktif pada orang tua murid. Yakni, mengadakan pertemuan orang tua murid ala pembelajaran aktif. Orang tua murid yang datang diajak berdiskusi, memetakan kebutuhan siswa, dan memecahkan masalah melalui kerja ke- lompok. Menurut Silvana Erlina, koordinator USAID PRIORI- TAS Jatim, empat kabupaten/kota telah menyatakan kesedi- aannya untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS hingga 2017. “Mereka juga telah menyediakan dana diseminasi khusus un- tuk mengembangkan program USAID PRIORITAS di wila- yahnya masing-masing,” terangnya. Nanti empat kabupaten/kota baru ini, akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan kabupaten/kota mitra sebelumnya. Yaitu, bantuan teknis berupa pelatihan (ToT) di tingkat provinsi bagi fasilitator daerah terpilih, pelati- han di tingkat kabupaten bagi sekolah-sekolah mitra serta pendam-pingan implementasi kurikulum dan manajemen kepala sekolah sesuai tujuan Program USAID PRIORITAS. Yaitu, meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui pelatihan guru pra dan dalam jabatan; meningkatkan tata ke- lola dan manajemen pendidikan serta meningkatkan koordinasi antarinstitusi pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dan sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu Dra. Mistin, MM menyambut baik dengan terpilihnya Kota Batu sebagai mitra USAID PRIORITAS. “Saya senang bahwa Kota Batu terpilih menjadi salah satu mitra USAID PRIORITAS kohor 3 dan kami siap menganggarkan dana untuk diseminasi pada tahun per- tama kerja sama sesuai komitmen dengan USAID PRIORITAS,” terangnya. (Bersambung ke hal 2) Pendataan siswa pada kegiatan Early Grade Reading Assesment (EGRA) yang sudah dilaksanakan di MI Thoriqul Huda Kota Batu pada 17 November 2014. Kota Batu adalah salah satu wilayah mitra Kohor 3.

SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

  • Upload
    vuthien

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

08 Juli - Sept 2014

Edisi

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Pada 2014 ini, USAID PRIORITAS Jatim menambah

4 kabupaten/kota baru. Empat kabupaten/kota tersebut

adalah Kab. Banyuwangi, Kab. Jombang, Kab. Lamongan,

dan Kota Batu. Penambahan wilayah baru ini untuk meme-

nuhi kuota nasional di kabupaten/kota mitra USAID PRIORI-

TAS. Sementara pemilihan kabupaten/kota didasarkan pada

komitmen pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan

di wilayahnya, indeks mutu pendidikan, dan indeks prestasi

manusia (IPM) dalam bidang pendidikan.

www.prioritaspendidikan.org

SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur

Perluas Wilayah Mitra ke Empat Kabupaten

Halaman 4 Halaman 6 Mengatasi kekurangan guru di Kab.

Blitar, bupati Blitar menerbitkan Per-

bup Pembelajaran Kelas Rangkap

(multigrade teaching). Pelaksanaannya di

lapangan dengan metode ini ter-nyata

mampu mengatasi kekurangan guru

terutama di daerah terpencil.

Blitar Terbitkan Perbup Kelas Ragkap Pertemuan Wali Murid ala Pembelajaran Aktif

SMPN 4 Lumajang punya cara yang unik dalam

mengenalkan pembelajaran aktif pada orang tua

murid. Yakni, mengadakan pertemuan orang tua

murid ala pembelajaran aktif. Orang tua murid yang

datang diajak berdiskusi, memetakan kebutuhan

siswa, dan memecahkan masalah melalui kerja ke-

lompok.

Menurut Silvana Erlina, koordinator USAID PRIORI-

TAS Jatim, empat kabupaten/kota telah menyatakan kesedi-

aannya untuk menjadi mitra USAID PRIORITAS hingga 2017.

“Mereka juga telah menyediakan dana diseminasi khusus un-

tuk mengembangkan program USAID PRIORITAS di wila-

yahnya masing-masing,” terangnya.

Nanti empat kabupaten/kota baru ini, akan

mendapatkan perlakuan yang sama dengan kabupaten/kota

mitra sebelumnya. Yaitu, bantuan teknis berupa pelatihan

(ToT) di tingkat provinsi bagi fasilitator daerah terpilih, pelati-

han di tingkat kabupaten bagi sekolah-sekolah mitra serta

pendam-pingan implementasi kurikulum dan manajemen

kepala sekolah sesuai tujuan Program USAID PRIORITAS.

Yaitu, meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui

pelatihan guru pra dan dalam jabatan; meningkatkan tata ke-

lola dan manajemen pendidikan serta meningkatkan koordinasi

antarinstitusi pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten,

dan sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu

Dra. Mistin, MM menyambut baik dengan terpilihnya Kota Batu

sebagai mitra USAID PRIORITAS. “Saya senang bahwa Kota Batu

terpilih menjadi salah satu mitra USAID PRIORITAS kohor 3 dan

kami siap menganggarkan dana untuk diseminasi pada tahun per-

tama kerja sama sesuai komitmen dengan USAID PRIORITAS,”

terangnya. (Bersambung ke hal 2)

Pendataan siswa pada kegiatan Early Grade Reading Assesment (EGRA) yang sudah

dilaksanakan di MI Thoriqul Huda Kota Batu pada 17 November 2014. Kota Batu

adalah salah satu wilayah mitra Kohor 3.

Page 2: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

Berkunjung ke Blitar, Sulsel Tertarik dengan Inovasi Kepala Sekolah

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014 2

Perluas Wilayah Mitra ke Empat Kabupaten (Sambungan dari hal 1)

Surat penetapan kabu-

paten/kota untuk Kohor 3

dari Pemerintah Provinsi

Jatim yang menyebutkan 4

kabupaten/kota mitra

telah disetujui.

Untuk tahap awal, empat kabupaten/kota telah

bersama-sama dengan USAID PRIORITAS menyusun

kerangka acuan kerja sama (KAK). Saat ini empat kabu-

paten/kota juga telah memilih kecamatan dan calon sekolah

yang akan dijadikan mitra. Empat kabupaten/kota tersebut

juga telah mengadakan pertemuan antara calon sekolah

mitra dan USAID PRIORITAS. “Tujuan pertemuan ini ada-

lah memberikan gambaran kepada calon sekolah mitra, apa

saja yang akan mereka lakukan selama bermitra dengan

USAID PRIORITAS dan manfaat apa saja yang akan mereka

peroleh dari bantuan tersebut,” terang Silvana. (Mab)

Sebanyak 80 peserta kunjun-

gan belajar (study visit) yang terdiri atas

guru, kasek, pengawas, dan pemangku

pendidikan yang terpilih dari Kabupat-

en Wajo, Maros, dan Bantaeng men-

imba ilmu ke Jatim. Rombongan juga

diikuti kepala Dinas Pendidikan Maros,

Kabid Mapenda Kemenag Bantaeng,

dan beberapa pejabat lainnya.

Mereka memulai study visit di

beberapa sekolah mitra USAID PRI-

ORITAS di Blitar, yaitu di SDN Kali-

pang 1, SDN Kebonduren 1, MTsN

Jambewangi, dan SMPN 1 Sanankulon

(10/9). Keesokan hari rombongan

melanjutkan kunjungan ke Sidoarjo. Di

kabupaten ini rombongan mengunjungi

SD Hangtuah X, SDN Sedatigede 2,

MTs Nurul Huda, dan SMPN 5 Si-

doarjo. Para peserta yang mengikuti study visit

merasakan manfaat yang luar biasa setelah

mereka mengamati sekolah-sekolah di Blitar

dan Sidoarjo.

Bahkan, beberapa di antaranya berjanji

akan mengadopsinya untuk sekolah mereka

Peserta study visit dari Makassar saat mengamati

pembelajaran yang dilakukan di perpustakaan di SD

Hangtuah X Juanda Sidoarjo pada 11 September

2014

sendiri. Menurut mereka, semua

sekolah yang dikunjungi rata-rata telah

menerapkan kurikulum 2013. SDN

Kalipang 1 Blitar sudah menerapkan

kurikulum 2013 jauh sebelum sekolah-

sekolah lain. Kepala Bidang Kurikulum

Maros, Anshar Salam, yang ikut dalam

rombongan study visit juga memberikan

apresiasi besar terhadap inovasi kepala

sekolah dengan konsep kepemimpinan

kolektif yang diterapkan di SD Kebon-

duren 1. Untuk memberi rasa

tanggung jawab dan rasa memiliki ter-

hadap sekolah, kasek menerapkan

prinsip bahwa semua guru adalah

kepala sekolah. “Hal ini agak sulit dit-

erapkan di Sulsel, tetapi praktik terbaik

ini akan kami coba share sebagai pen-

galaman terbaik nanti di tempat kami,”

katanya. (Jib/Dkd)

Terkesan Pajangan Kelas yang Semarak

“Saya terkesan saat berkunjung ke SD

Hangtuah X, Sidoarjo. Selain pem-

belajarannya yang sudah menerapkan

PAKEM seratus persen, kelas-

kelasnya semarak dengan pajangan.

Siswa begitu kreatif memajang hasil

karya di dinding kelas sehingga

menarik untuk dilihat. Sekolah ini juga

memiliki satu ruangan galeri yang

menyimpan hasil karya terbaik siswa

di setiap kelas. Luar biasa.”

“Berkunjung ke MTsN Jambewangi, saya

mendapatkan manfaat yang luar biasa.

Sekolah ini memiliki prestasi akademik

yang sangat banyak, baik itu di tingkat

kabupaten maupun provinsi. Selain itu,

pembelajaran CTL sudah diterapkan

dengan baik. Hal ini terlihat dari media

pembelajaran yang dihasilkan oleh guru

di setiap kelas beragam. Sekolah ini juga

tidak membolehkan siswanya membawa

kendaraan bermotor.”

Sarmadan, SPdi

Guru MIN Maros Baru

Maros, Sulsel

Amiruddin, SPd

Guru MTs

Muhammadiyah

Bantaeng, Sulsel

Media Pembelajaran Beragam

Page 3: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014 3

Bupati Blitar Terbitkan Perbup Pembelajaran Kelas Rangkap

Blitar sebagai salah satu kabupaten mitra USAID

PRIORITAS saat ini menjadi kabupaten percontohan pena-

taan dan pemerataan guru (PPG) secara nasional. Dinas

Pendidikan Kab. Blitar bersama-sama dengan badan kepega-

waian daerah (BKD) dan lembaga pendidikan terkait beru-

paya melakukan penataan dan pemerataan guru di wila-

yahnya. Menurut Bupati Blitar Herry Noegroho, kondisi

saat ini di wilayah utara/perkotaan terjadi penumpukan

tenaga pengajar. Sementara di wilayah selatan yang merupa-

kan wilayah perdesaan, banyak terdapat sekolah yang keku-

rangan tenaga pengajar. Untuk mengantisipasinya, Kab.

Blitar menerapkan kelas rangkap (multigrade teaching) untuk

sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar.

“Komitmen Kabupaten Blitar untuk menata guru dengan

lebih baik sehingga hak siswa untuk belajar tetap terpenuhi

tertuang dalam Peraturan Bupati tanggal 8 Oktober 2014

tentang kelas rangkap. Kami juga telah melaksanakan pelati-

han kelas rangkap untuk 4 SD pilot,” ungkapnya.

Dalam praktik kelas rangkap yang diterapkan,

pembelajaran dapat digabung menjadi satu kelas untuk dua

kelas yang berbeda. Syaratnya, mata pelajaran yang sedang

diajarkan sama dan rencana pelaksanaan pembelajarannya

(RPP) dapat digabungkan. Misalnya, pembelajaran kelas 3

dan 4 yang digabung menjadi satu dan membahas pelajaran

IPA tentang tumbuhan.

Suprih Siswanti, kepala SDN Suuhwadang 2 Blitar

yang sekolahnya menerapkan kelas rangkap, mengungkap-

kan banyak manfaat yang diperoleh dengan penerapan kelas

rangkap. “Implementasi pembelajaran kelas rangkap di SDN

Suruh Wadang 2 sangat memuaskan. Kakak kelas sangat

membantu guru karena dapat menjadi tutor bagi adik ke-

lasnya saat pembelajaran kelas rangkap diterapkan.”

Karena dianggap telah menerapkan implementasi

PPG, Kab. Blitar ditunjuk oleh USAID PRIORITAS menjadi kabu-

paten percontohan nasional. Dalam presentasinya di Jakarta

(14/10), Wakil Bupati Blitar Riyanto mengungkapkan, Blitar ber-

hasil karena adanya komitmen bersama untuk menata tenaga pen-

didik dengan lebih baik sehingga hak siswa untuk belajar dapat

terpenuhi dan merata. (Tdm)

(Atas) Peraturan Bupati Blitar tanggal 8 Oktober 2014 tentang kelas

rangkap. (Bawah) Penerapan kelas rangkap di SDN Suruh Wadang 2

Blitar. Tampak Kelas 4 yang digabung dengan Kelas 5.

Herry Noegroho

Bupati Kab. Blitar

Suprih Siswanti

Kepala SDN Suruh

Wadang 2 Blitar

Dukung Hasil PPG Hasilnya Memuaskan

“Melalui Peraturan Bupati

saya memberikan

dukungan penuh pada

pelaksanaan pemerataan

dan penataan guru (PPG)

di Kab. Blitar hasil kerja

sama dengan USAID PRI-

ORITAS. Kami siap me-

nyediakan anggaran untuk

diseminasi PKR.”

“Implementasi pem-

belajaran kelas rangkap

di SDN Suruh Wadang

2 sangat memuaskan.

Kakak kelas sangat

membantu guru karena

dapat menjadi tutor

bagi adik kelasnya saat

pembelajaran kelas

rangkap diterapkan.”

Page 4: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

4

Belajar Kosakata

Bahasa Inggris

di Sudut-Sudut Sekolah

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014

Bila kita berkunjung ke SDN Kalipang 1 Kabupaten

Blitar, kita akan menjumpai suasana sekolah yang semarak

dengan papan-papan kecil berwarna biru yang dipajang di sudut-

sudut sekolah. Sekolah ini punya cara tersendiri membiasakan

anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis

minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan tersebut.

Ide ini muncul setelah SDN Kalipang 1 memiliki

kegiatan pengembangan diri untuk kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6).

Dari kegiatan tersebut, Witarti Prasiwi, S.Pd bersama dengan

orang tua siswa melalui kegiatan peran serta masyarakat (PSM)

berupaya agar siswa aktif belajar bahasa Inggris meskipun bahasa

Inggris saat ini tidak lagi menjadi mata pelajaran pokok di

sekolah. “Saya berharap kemampuan siswa dalam bahasa Inggris

meningkat meskipun saat ini bahasa Inggris bukan lagi menjadi

pelajaran pokok. Caranya, membuat kegiatan pengembangan diri

dan mengajak siswa terus aktif belajar bahasa Inggris seperti me-

masang papan English Corner ini di sudut-sudut sekolah yang

kosong,” terangnya.

Total ada 8 papan English Corner yang terpasang di

sekolah. Setiap hari siswa yang ikut dalam kegiatan pengem-

bangan diri bahasa Inggris bergiliran mengisi minimal 3 kosakata

dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Sekolah ini seminggu 2x juga mengundang 1 tutor bahasa Inggris

dari luar sekolah. Adanya English Corner ini memberikan dam-

pak positif kepada siswa. Bahkan, siswa kelas awal juga mulai ter-

biasa menghapal kosakata dalam bahasa Inggris. (Dkd)

Glory (kanan) salah satu siswa yang tergabung dalam English Club di

SDN Kalipang 1 bersama temannya sedang menulis kosakata Bahasa

Inggris di English Corner. Setiap hari, setiap siswa yang tergabung

dalam English Corner secara bergiliran mengisi empat kosakata Ba-

hasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Kegiatan

ini mulai aktif sejak Agustus 2014 lalu.

Pujasera Sehat Bersama Puskesmas

Pujasera SDN Kalipang 1 Kab. Blitar menyediakan

makanan sehat untuk siswa. Untuk memantau kadar

gizi dan kesehatan mamin, sekolah ini bekerjasama

dengan Puskesmas dan dokter setempat.

Untuk memantau kesehatan makanan dan minuman (mamin) yang

dijual di sekolah, SDN Kalipang 1 bekerja sama dengan dokter dan pus-

kesmas setempat secara rutin memantau mamin yang dijual di pujasera

sekolah. Kegiatan ini menurut Kepala SDN Kalipang 1 Kab. Blitar Witarti

Prasiwi bertujuan untuk menjaga kualitas mamin yang dijual dan

menghindarkan siswanya dari jajanan sekolah yang berbahaya.

Para penjual mamin di pujasera sekolah juga tidak bisa menjual

makanan secara sembarangan. Mamin yang akan dijual harus melalui uji tes

dari puskesmas dan menjamin tidak ada kandungan bahan berbahaya di

dalamnya. “Sehingga orang tua murid tidak perlu khawatir putra-putrinya

akan mengonsumsi makanan tidak sehat karena seluruh mamin yang dijual

disini aman dan sudah lolos uji tes,” ungkapnya. (Dkd)

Page 5: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

Matematika

Untuk

Kelas VI SD / MI

5 Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014

Mengidentifikasi Mean, Median, dan Modus dengan Stik Es Krim

Pada pelajaran matematika yang mengulas tentang mean,

median, dan modus, Erna mencoba mengajak siswa mengidentifi-

kasi bersama. Caranya, Erna menyiapkan stik es krim dan me-

nyuruh 8 siswa maju ke depan kelas. Selanjutnya 7 siswa dibagi

stik es krim masing-masing anak A=3 stik, anak B=6 stik, anak

C=6 stik, anak D=5 stik, anak E=5 stik, anak F=6 stik, dan anak

G=6 stik. Sedangkan anak ke-8 bertugas menulis hasilnya di pa-

pan tulis. “Dengan cara ini, ternyata anak-anak bisa langsung

mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan mean, median, dan

modus. Saya yakin apa yang saya lakukan bersama anak-anak ini

juga akan lebih bermakna untuk mereka,” ungkap Erna.

Modus

Untuk menemukan modus, 7 anak yang memegang stik

tadi diminta berjajar. Ibu guru kemudian memanggil anak A

dengan jumlah stik 3 batang, maka anak A maju ke depan sambil

berteriak menunjukkan jumlah stiknya. Erna kemudian memanggil

lagi anak B dengan jumlah stik 4 batang, maka anak B maju ke

depan dan melakukan hal yang sama. Begitu seterusnya hingga

anak G. Anak-anak yang lain diberikan lembar kerja dan mencari

jawaban dari pertanyaan yang disampaikan di lembar jawaban.

Dari pertanyaan tersebut muncul pertanyaan, ada berapa stik

yang paling sering muncul yang dibawa oleh anak-anak? Jawa-

bannya adalah 6 batang stik. Sebab, ada tiga anak yang dipanggil

berteriak menyebutkan 6 batang stik yang dibawanya, yakni anak

B, C, dan F. Dari peragaan tersebut anak-anak berhasil menyim-

Di tangan Erna Budi Widiatsih, S.Pd, guru SDN Mo-

jokarang, Kab. Mojokerto, pelajaran matematika menjadi per-

mainan yang menyenangkan. Salah satunya saat mengidentifi-

kasi tentang mean, median, dan modus. Dengan

menggunakan stik es krim, Erna bersama-sama siswa kelas VI

berhasil mengidentifikasi mean, median, dan modus.

pulkan bahwa modus adalah angka yang sering muncul dalam

sebuah kelompok bilangan.

Median

Untuk menemukan median, anak-anak berjajar

berurutan dari batang stik yang paling sedikit dibawa di sebelah

kiri hingga angka yang paling besar di kanan. Hasilnya, yang

berada di sisi paling kiri adalah anak A dengan 3 batang stik

dan yang paling kanan adalah anak F dengan 6 batang stik. Nah,

Erna kemudian bertanya kepada anak-anak, siapakah yang be-

rada ditengah-tengah dari jajaran anak tersebut? “Anak-anak

spontan menjawab “Anak E” yang membawa 5 batang stik.

Dari kegiatan tersebut, anak-anak dapat menyimpulkan bahwa

median adalah angka di tengah yang sudah diurutkan dari ang-

ka yang paling kecil hingga yang paling besar.

Mean

Untuk menemukan mean, anak-anak bersama-sama

menghitung jumlah batang stik yang dibawa oleh anak A-G,

yakni: 3+6+6+5+5+6+4 = 35. Hasil penjumlahan seluruh ba-

tang stik tadi kemudian dibagi dengan jumlah anak yang mem-

bawa stik, yakni 35 dibagi 7 anak, hasilnya 5. Dari kegiatan

tersebut, anak-anak berhasil mengidentifikasi bahwa mean

adalah rata-rata jumlah bilangan yang dibagi dengan jumlah

anak yakni 5. (Aph)

Tujuh siswa Kelas VI diminta berjajar di depan kelas sambil membawa

stik es krim. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi Mean, Medi-

an, dan Modus melalui permainan dengan memanfaatkan stik es krim.

Dan satu siswa bertugas menulis hasilnya di papan tulis.

Matematika Bukan Momok Lagi

“Saya senang dengan cara

mengajar Bu Erna karena kami

bersama-sama diajak me-

ngidentifikasi apa itu mean,

median, dan modus. Tidak

sekadar teori, kami diajak ber-

main tapi menghasilkan pelaja-

ran yang menyenangkan. Ma-

tematika di tangan Bu Erna

tidak lagi jadi momok buat

saya.”

Mega Putri Pertiwi

Siswi Kelas VI

SDN Mojokarang

Kab. Mojokerto

Page 6: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

6

Pertemuan Wali Murid ala Pembelajaran Aktif

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014

SMPN 4 Lumajang punya cara unik untuk menyosialisasikan

penerapan program sekolah kepada wali murid. Caranya, mengajak

mereka merasakan pembelajaran aktif yang dipandu oleh Kepala

SMPN 4 Lumajang Dra. Ghoniyyul Khusnah, M. Si.

Menurut Ibu Ghoniyyul, kegiatan ini bertujuan me-

nanamkan empati wali murid kepada warga sekolah dalam hal ini

siswa dan guru. Para wali murid tersebut diharapkan berperan aktif

dalam memajukan kualitas pendidikan di sekolah itu.

Sebanyak 574 wali murid dari kelas VII hingga IX secara

bertahap diundang ke sekolah untuk mengikuti sosialisasi. “Setiap

hari rata-rata sekitar 30-60 wali murid dari 2 kelas secara berganti-

an kami undang dalam mengikuti sosialisasi ini,” terangnya. Kegiatan

ini rutin dilakukan setiap awal semester. Sekolah melakukan so-

sialiasi program-program yang akan dijalankan selama 1 semester,

termasuk sosialisasi kebijakan dan tata tertib yang akan dilaksanakan

oleh warga sekolah. Bedanya, kali ini seluruh wali murid berkesem-

patan merasakan model kegiatan diskusi aktif seperti pelatihan pem-

belajaran aktif.

Layaknya sedang mengikuti kegiatan pelatihan, mereka

diminta duduk berkelompok 5-6 orang dalam satu meja. Di atas

meja juga telah tersedia alat tulis lengkap seperti yang biasa

digunakan dalam pelatihan. Di antaranya, kertas plano, spidol,

gunting, kertas warna, lem, dan gunting. Tentu saja kondisi yang

tidak biasa ini membuat para wali murid kebingungan. “Kami mau

diapakan ini?” tanya salah seorang wali murid. Bu Ghoniyyul yang

juga merupakan guru bahasa Indonesia di sekolah itu kemudian me-

maparkan penjelasannya. Di awal pertemuan, persis seperti pelati-

han Bu Ghoniyyul menyampaikan kesepakatan kontrak belajar kepa-

da wali murid. Misalnya, larangan merokok, harus mengikuti

kegiatan hingga selesai, larangan membunyikan telepon selular

(ponsel) dan sebagainya. Wali murid kemudian paham bahwa hari

itu mereka berperan layaknya siswa di dalam kelas.

Selanjutnya Bu Ghoniyyul membagikan Buku Tata

Tertib Siswa kepada setiap wali murid. Setiap kelompok

diminta berdiskusi untuk menelaah isi buku tersebut, apakah

sudah sesuai atau perlu penambahan atau revisi. Suasana

ruangan pun jadi lebih hidup. Sebab, biasanya dalam per-

temuan dengan wali murid, mereka hanya mendengarkan

saja. Hari itu mereka berperan aktif mengemukakan pen-

dapatnya masing-masing dalam kelompok. Hasil diskusi ke-

lompok lantas dipresentasikan di depan ruangan oleh ketua

kelompok, sementara kelompok lain menanggapi atau

mengajukan pertanyaan. Hasilnya kemudian disepakati ber-

sama oleh seluruh kelompok. Kesepakatan ini merupakan

penguatan dan komitmen wali murid yang dibuat dan

ditetapkan bersama dan harus dipatuhi oleh seluruh warga

sekolah. Dalam pertemuan itu, juga dibentuk paguyuban

kelas. Model sosialisasi tersebut terinspirasi oleh USAID

PRIORITAS. Bu Ghoniyyul menyampaikan, seperti itulah

model pembelajaran aktif di kelas. Wali murid pun kini men-

jadi lebih paham bahwa pembelajaran aktif membuat anak-

anak belajar dengan lebih bermakna.

Dari pertemuan tersebut, muncul ide-ide kreatif

dari wali murid. Padahal, sebelumnya mereka lebih bersikap

pasif dan hanya mengikuti arahan kepala sekolah saja.

“Dengan model pertemuan seperti ini, wali murid merasa

memiliki sekolah. Mereka juga tidak malu lagi mengeluarkan

ide-idenya demi kemajuan sekolah,” ungkap Bu Ghoniyyul.

Pembentukan paguyuban kelas juga menjadi lebih berarti

untuk siswa karena dapat memenuhi kebutuhan siswa apabi-

la kebutuhan tersebut belum bisa dipenuhi pihak sekolah.

(Dkd)

(Kiri): Bu Ghoniyyul Kepala SMPN 4 Lumajang (paling kanan) saat menjadi moderator dalam diskusi kelompok wali murid ala pembelajaran aktif di

SMPN 4. (Kanan): Kelompok wali murid sedang memetakan kebutuhan setiap kelas melalui diskusi kelompok. Pertemuan wali murid di SMPN 4

Lumajang dibuat berbeda ala pembelajaran aktif agar wali murid memiliki gambaran yang jelas tentang pembelajaran aktif di sekolah tersebut.

Page 7: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

7

Sekolah Lab Mitra UM

Mendapatkan Pelatihan

Pembelajaran dan Manajemen

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014

Seuntai Kata

Salam Pendidikan!

Selamat berjumpa kembali

di Swara PRIORITAS Jatim Edisi ke-8.

Menginjak akhir tahun 2014, kami akan

mengembangkan wilayah mitra kohor

3 ke empat kabupaten/kota. Empat

kabupaten/kota tersebut meliputi Kab.

Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Banyu-

wangi, dan Kota Batu. Perluasan wila-

yah mitra ini bertujuan agar semakin

banyak jangkauan program kami di

kabupaten/kota di Jawa Timur teruta-

ma di wilayah yang indeks prestasi

manusianya (IPM) masih rendah, namun memiliki komitmen

tinggi dalam bidang peningkatan kualitas pendidikan. Kami telah

bertemu dengan para pemangku kepentingan di tingkat kabu-

paten/kota kohor 3 terpilih dan menyatakan kesanggupannya

untuk menjalankan program dengan baik dan menyediakan

dana diseminasi guna perluasan program di kabupaten/kota

masing-masing. Hal ini tentu saja kami sambut baik. Calon

kabupaten/kota mitra sejak awal sudah menyatakan komitmen

yang tinggi untuk memajukan pendidikan di wilayahnya masing-

masing.

Selain itu, selama kurun waktu Oktober–Desember,

serangkaian kegiatan akan dilaksanakan. Mulai pelatihan pelatih

tingkat provinsi untuk modul 2 bagi seluruh mitra kohor 1,

kohor 2, dan DBE, hingga pelatihan tingkat sekolah. Selama

bulan ini kabupaten mitra USAID PRIORITAS juga sudah mulai

melakukan diseminasi dengan dana mandiri. Di antaranya, Kab.

Lumajang dan Blitar. Praktik yang baik telah mulai muncul di

sekolah-sekolah mitra. Hal ini tentu saja kami sambut dengan

baik. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang

besar dari semua pihak sehingga sejauh ini program dapat ber-

jalan dengan baik sesuai yang diinginkan. *

Pada Agustus 2014, sebanyak 6 SD dan 3 SMP sekolah lab

mitra Universitas Negeri Malang (UM) mendapatkan pelatihan mana-

jemen sekolah dan pembelajaran PAKEM dan CTL. Kegiatan yang ber-

langsung di Malang ini dilaksanakan dalam 2 tahap, yakni pelatihan ma-

najemen sekolah untuk SD dan SMP (5-7 Agustus 2014) dan pelatihan

PAKEM untuk SD dan CTL untuk SMP (19-21 Agustus 2014).

Kegiatan ini difasilitasi langsung oleh para dosen UM yang sudah

mengikuti pelatihan USAID PRIORITAS. Pelatihan ini diikuti oleh pen-

didik dari unsur kepala sekolah, guru, dan komite sekolah.

Menurut Kepala SDN Pisang Candi 1 Malang Dra. Sulistyawa-

ti, pihaknya melihat banyak manfaat yang bisa dipetik dari pelatihan ini,

terutama terkait implementasi kurikulum 2013. “Saya melihat pelati-

han ini kedepan akan sangat membantu para guru di SDN Pisang Can-

di 1 dalam mengimplementasi kurikulum 2013 yang sebelumnya kami

mendapat gambaran yang kurang jelas. Namun, pelatihan ini semakin

memberikan gambaran nyata pada guru.” (Dkd)

Kegiatan USAID PRIORITAS Jatim

Bulan Oktober - Desember 2014

Pemilihan wilayah mitra kohor 3, pertemuan

dengan pemangku kepentingan, dan penyusunan

kerangka acuan kerja sama.

Pelatihan pelatih tingkat provinsi untuk modul 2

(kohor 1, kohor 2, dan DBE).

Early grade reading assessment untuk kohor 1 dan

3.

Monitoring dan evaluasi untuk kohor 1 dan 2.

Pelatihan tingkat sekolah tentang pembelajaran SD/

MI dan SMP/MTs untuk kohor 1 dan 2.

Pelatihan tingkat sekolah tentang manajemen

sekolah SD/MI dan SMP/MTs untuk kohor 1 dan 2.

District review & planning meeting untuk kohor 1.

Silvana Erlina

Koordinator Provinsi

USAID PRIORITAS Jatim

Seorang guru dari SDN Percobaan 2 Malang sedang memberikan pendapat

pada hasil kerja kelompok yang dipajang di dinding. Kegiatan ini dilakukan pada

Pelatihan PAKEM untuk sekolah lab mitra UM Malang 19-21 Agustus 2014 lalu.

Pelatihan Manajemen Bermanfaat

Sudoro Rukmi, S. Pd

Guru SDN Bareng 3

Malang

“Saya banyak mendapatkan pelatihan

namun terkait pembelajaran. Baru

kali ini saya mengikuti pelatihan ten-

tang manajemen sekolah dan hal ini

membuka wawasan saya mengenai

implementasi manajemen sekolah

yang baik itu seperti apa.”

Page 8: SWARA PRIORITAS · anak mengenal kosakata dalam bahasa Inggris, yakni menulis minimal 3 kosakata dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia setiap hari di papan-papan

8

Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan.

Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik

yang baik, karya anak dan diskusi online forum sekolah. Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:

Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921000, Fax. (031) 8078525, Email: [email protected]

Swara Prioritas Edisi 8, Juli - September 2014

“Hore, hasil karyaku sudah jadi!” Kelompok mata pela-

jaran Bahasa Indonesia memamerkan kalender cerita

buatan mereka.

Kelompok mata pelajaran IPA usai melakukan

praktik, menuliskan hasil kerjanya di lembar kerja

plano.

Ayu Wulandari dan Fitri Rahmaningrum

dari SDN Segunung Kab. Mojokerto mem-

peragakan alat pendeteksi perubahan suhu.

Peserta dari Sampang sedang mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Seluruh peserta asyik membaca buku dalam sesi

membaca senyap.

Peserta melakukan aksi plester mulut

sebagai bentuk kesadaran diri untuk

fokus membaca dan tidak berbicara.

Kelompok Kab. Lumajang mempresentasi-

kan rencana tindak lanjutnya.

Pelatihan Pelatih Tingkat Provinsi Jatim

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran SD/MI (Modul 2) bagi Mitra DBE (Gel 2) dan Kohor 2

Hotel Santika Premiere Surabaya, 18 - 22 Oktober 2014

Pelatihan Pelatih Tingkat Provinsi Jatim

Praktik yang Baik dalam Manajemen SD/MI (Modul 2) bagi Mitra DBE (Gel 2) dan Kohor 2

Hotel Bumi Surabaya, 3 - 5 November 2014

Diskusi kelompok yang seru membahas rencana tindak lanjut (RTL) di

wilayah kerjanya masing-masing.