106
KEPRIBADIAN GURU DAN KORELASINYA DENGAN !VIOTIV ASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH NASY' ATUL KHAffi CllVIANGGIS DEPOK Oleh: RUSJVIIY A TI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1421 HI 2001 M t/83 Pf/I i

t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

KEPRIBADIAN GURU DAN KORELASINYA DENGAN

!VIOTIV ASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH

NASY' ATUL KHAffi CllVIANGGIS DEPOK

Oleh:

RUSJVIIY A TI

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1421 HI 2001 M

t/83 Pf/I i

Page 2: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

KEPRIBADIAN GURU DAN KORELASINYA DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISW A DI .MADRASAH ALIYAH

NASY' ATUL KHAIR Cll\!IANGGIS DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah untuk

Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Pembimbing I,

Gelar Sarjana Tarbiyah

Oleh

RUSJ\'IIYATI NIM: 1961112226

Di Bawah Bimbingan

Pem imb·

Drs. H. Abd.Rahman Ghazaly, l\'1.Ag. Dra. Hj. Eri Rossatria, M.Ag. NIP. 150 063 509 NIP. 150 007 315

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH IAIN "SYARIF HIDAYATULLAH"

JAKARTA 1421 HI 2000 l\'1

Page 3: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang bei:iudul KEPRIBADIAN GURU DAN KORELASINY A

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH

NASY' ATUL KHAIR CIMANGGIS DEPOK telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29

Januari 2001, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Program Strata 1 (S 1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 29 Januari 2001

Sidang Munaqasah

Anggota

Pembantu Dekan f/ Sekretaris Merangkap Anggota

l fod:oh Sm ,;, MS; NIP.150.215.283

Penguji II

Ors. A Syafi'i NIP. 150.268.584

Page 4: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

skripsi ini; terutama kepada Bapak Drs. H. Abd. Rahman Ghazaly, M.Ag., sebagai

Pembimbing I, dan Thu Dra.Hj. Eri Rossatria, M.Ag., sebagai Pembimbing II, yang

telah mengarahkan dan memberikan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Rifat Syauqi Nawawi MA., selaku dekan Fakultas

Tarbiyah dan Thu Dra. Hj. Fadhilah Suralaga M.Si., pembantu dekan I

Fakultas Tarbiyah IAIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. H. Abd.Rahman Ghazaly M.Ag., ketua iurusan Pendidikan

Agama Islam dan Bapak Drs. Ahmad Syafi'i, sekretaris jurusan.

3. Bapak Drs. E. Kusnadi selaku dosen penasehat Akademik, yang telah

memberikan bantuannya selama masa perkuliahan.

4. Para Bapak/lbu Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

5. Kepala sekolah MA Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok, Bapak H.M Ghazali

Le., atas bantuan dan kesediaannya memberikan data dalam penelitian ini.

Para pegawai administratif dan edukatif MA N asy' atul Khair yang tel ah

bersedia membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di sekolah.

6. Pegawai perpustakaan IAIN, perpustakaan DKI Jakarta dan Iman Jama', yang

telah membantu melengkapi literatur yang diperlukan dalam penyelesaian

skripsi ini.

v

Page 5: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

7. Ayahanda Ranim dan Ibunda Nanih, atas kesabaran dan keikhlasan memberi

do' a, biaya, dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

pendidikan di IAIN Jakarta.

8. Kak Agus, Kak Iyus, Adik Heni dan Arif, atas bantuan dan dorongan yang

telah diberikan. Dan keluarga Ibu Kika atas Do' a dan bantuannya.

9. Teman-teman di kelas A jurusan Pendidikan agama Islam angkatan 1996,

terutama Ithah, Ijah, Nita, Nunna dan EQ, teman-teman seperjalanan dan

seperjuangan (Uci, Nia, Tuti, Edah, Yeyeh, Moyie dan Ana) atas motivasi

yang diberikan dan semoga persahabatan yang kita jalani akan berarti.

10. Para staf pengelola jasa rental komputer "Compstar 77" atas bantuan dan ilmu

yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Serta pihak lain yang telah

membantu penulis, baik langsung maupun tidak hingga terselesaikannya

skripsi ini.

Akhimya dengan segala keterbatasan penulis hanya dapat mengembalikan

segalanya kepada Allah SWT. untuk membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi ini

bennanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amiin.

Jakarta, Desember 2000

Penulis

V1

Page 6: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 7: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

DAFTARISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ IV

DAFTARISI ..................................................................................................... Vl1

DAFT AR TABEL ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 7

C. Metode Pembahasan dan Teknik Penulisan .................................. 7

D. Sistematika Penulisan . . .. . . . . . .. . . . . . .. . .. . . . . . . . . . .. . . .. . ... . .. . ... .. . . . . . .. .. . . . . . . .. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepribadian Guru

1. Pengertian Kepribadian Guru . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . 10

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Guru ............ 13

3. Sikap dan Perilaku Guru yang Ideal........................................ 18

4. Upaya Meningkatkan Kepribadian Guru ................................ 21

B. Motivasi Belajar

P . M .. 1. engerttan ot1vas1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

2. Macam-macam Motivasi Belajar . . . . . . .. . . . . ... . . . . ... . . . ... . . . .. . . . . . . . . . . 25

3. Fungsi Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar ................... 28

4. Upaya Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar .... ....... 29

C. Hubungan Kepribadian Guru dengan Motivasi Belajar Siswa . . . . . . 31

D. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 32

Vll

Page 8: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BAB ill METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan dan Manfaat Penelitian .. ....... ... ... ... ... ... ...... ... ... ............ .. ... 33

B. Wak-tu dan Tempat Penelitian ....................................................... 34

C. Populasi dan Sampel .... ... ....... ... . .. ....... ... ... ... ... .. ... .. . .... ... ... ...... ..... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35

E. Pengolahan dan Analisis Data ........... ... .... .. ......... ...... ... ............ ..... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok ......... 38

B. Deskripsi Data.............................................................................. 39

C. Analisis dan Interpretasi Data....................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . .. . ... .. . . . . 63

B. Saran-saran................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Vlll

Page 9: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sifat dan Prilaku Guru yang ideal (yang disukai) siswa ........................... 40

Tabel 2 Sifat dan Prilaku Guru yang tidak disukai siswa ..................................... 42

Tabel 3 Penampilan Guru dalam Mengajar.. ...................................................... 43

Tabel 4 Profesi sebagai Guru............................................................................ 45

Tabel 5 Pengaruh Kepribadian Guru Terhadap Minat Belajar Siswa ................... 46

Tabel 6 Motivasi Intrinsik pada siswa ................................................................ 47

Tabel 7 Upaya-upaya Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar................... 49

Tabel 8 Motivasi belajar yang diberikan orang tua.............................................. 52

Tabel 9 Rekapitulasi basil angket kepribadian Guru yang ideal menurut

pandangan siswa MA Nasy'atul Khair ............................................... 54

Tabel 10 Rekapitulasi hasil angket motivasi belajar siswa lvf.A Nasy'atul

Khair ............................................................................................... 55

Tabel 11 Uji Korelasi antara Kepribadian Guru dengan Motivasi Belajar

Siswa di MA Nasy'atul Khair ............................................................ 58

Page 10: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 11: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 pada bab II, pasal 4 dinyatakan babwa

"Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetabuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan" .1

Tujuan tersebut merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang hams direalisasikan

dalam kehidupan.

Setiap manusia dituntut agar mempunyai cita-cita yang tinggi sebab manusia

yang menghargai arti dan tujuan sebuab cita-cita adalab makhluk yang sedang

merencanakan dunia dan masa depan. Untuk mencapai cita-cita tentu diperlukan

tenaga pendorong yang ada dalam diri manusia agar dapat berbuat sesuatu. Daya

dorong atau keinginan yang timbul dari dalam diri manusia yang sedemikian kuat

itulab yang disebut dengan motivasi. Motivasi yang ada dalam diri manusia itu

'UU RI No. Th. 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaanny'!, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 1995, Cet. ke-1, h. 4

1

Page 12: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

2

menyebabkan ia berupaya dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang

ingin dicapai.

Selanjutnya, dalam hubungannya dengan pendidikan motivasi sangatlah

menentukan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan sangat berguna bagi

kelangsungan hidup manusia khususnya dalam upaya pendewasaan anak. Hal ini

seperti dikemukakan oleh Jumhur dan Muhammad Surya bahwa "Sekolah sebagai

salah satu pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya

mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna.

Maka untuk tujuan tersebut, sekolah menyelenggarakan kegiatannya melalui

kegiatan belajar mengajar. "2

Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi merupakan faktor yang sangat

penting, karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan rninat belajar siswa.

Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai energi untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sehingga boleh jadi siswa yang merniliki

intelegensi yang cukup tinggi menjadi gaga! karena kekurangan motivasi, sebab

basil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya bila

siswa mengalami kegagalan dalam belajar, ha! itu bukanlah semata-mata kesalahan

siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu

membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Dengan dernikian guru

2 I. ~umhur clan Moh.Surya, Bimbingan clan Penyu!uhan di Sekolah (Guidance & Counseling), (Bandung : CV. Ilmu, tt.), Cet. ke-17, h. 7

Page 13: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

3

diharapkan dapat memberikan dorongan kepada siswanya agar tumbuh motivasi

dalam diri mereka.

Faktor guru sebagai tenaga pendidik sangat dominan dalam menentukan

keberhasilan pendidikan, guru memiliki banyak fungsi di antaranya sebagai pendidik,

pengajar dan pemimpin siswa di lingkungan sekolahnya. Guru bukan berfungsi

sebagai pemegang kekuasaan, tukang perintah, melarang dan menghukum anak-anak;

sehingga dapat dipahami bahwa seorang guru harus siap sedia memenuhi kebutuhan

jasmani dan rohani anak dalam perkembangannya, seperti dikemukakan oleh

Muhibbin Syah bahwa "Pada asasnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses

belajar mengajar sebagai directur of learning (direktur belajar). Artinya setiap guru

diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai

keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

sasaran proses belajar mengajar" .3

Terlepas dari fungsi guru yang telah dikemukakan di atas, faktor terpenting

dari seorang guru adalah kepribadiannya. Sikap dan kepribadian seorang guru sangat

besar peranannya dan turut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar pada

umumnya dan pencapaian tujuan pengajaran pada khususnya. Sikap dan kepribadian

yang ia perlihatkan melalui tingkah lakunya sehari-hari baik di dalam kelas maupun

di Inar kelas merupakan awal perhatian anak yang meajadi sumber motivasi

3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Bani>, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1996), Cet ke-3, h. 251

Page 14: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

4

belajarnya. Dari sinilah diharapkan anak mulai menunjukkan sikap terbuka atau

tertutup untuk mengikuti pelajaran.

Selanjutnya, dalam interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses

belajar mengajar dapat ditemukan perubahan sikap anak pada waktu pergantian guru

atau pada saat pergantian pelajaran.Terkadang suasana belajar dengan guru tertentu

tidak memberikan respon terhadap pelajaran yang diajarkannya dan ada pula

keadaan sebaliknya yaitu memberi respon yang positif. Sehingga dapat disimpulkan

kepribadian guru merupakan syarat utama untuk menjadi guru yang efektif dan

efisien. Mengenai hal ini, Zakiah Daradjat menegaskan bahwa "Kepribadian itulah

yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak

didiknya atau akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik,

terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang

sedang mengalami kegoncanganjiwa (tingkat menengah)."4

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pada

bab VI pasal 28 ayat 2 dinyatakan bahwa "untuk dapat diangkat sebagai tenaga

pengajar tenaga pendidik yang bersangkutan harus beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan YME, berwawasan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, memiliki

kualifikasi sebagai tenaga pengajar". 5

Kaitannya dengan motivasi belajar siswa, guru dituntut untuk mampu

menampilkan sikap dan kepribadian yang baik dan menarik dihadapan anak dengan

4 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet. ke-3, h. 16

5 UU Rl No. 2 Th. 1989, op. ci!, Cet. ke-1, h. 13

Page 15: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

5

harapan dapat memotivasi belajar anak yang akhimya tercipta suasana siap belajar

mengajar. Penulis berpendapat babwa lingkungan kelas itu harus diatur sedemikian

rupa agar dapat memberi penguatan (reinforce) tingkab laku sebagai indikasi

motivasi, dalam artian seorang guru sebagai pencipta kondisi (kondisioner) emosi

bagi para siswa.

Memang jika kita kembali kepada kodrat manusia maka dalam diri seorang

guru akan terlibat aspek-aspek kemanusiaan apa yang dialami guru di luar sekolab

terkadang terbawa ke sekolab dan yang dilakukan guru di luar konteks belajar

mengajar seringkali mempengaruhi proses belajar mengajar. Oleh karena itu kodrati

kemanusiaan yang dimiliki harus bisa diseleksi dan dikaji oleh dirinya sendiri

sehingga terbentuk pribadi yang utuh.

Namun kenyataan yang ada, masih saJa senng dijumpai pada prakteknya

secara tidak disadari guru melampiaskan emosinya terhadap siswa. Misalnya di

sekolab ditemukan kediktatoran yaitu figur guru yang mempunyai sifat pemarab atau

keras yang bisa menimbulkan sifat benci pada anak dan siksaan perasaan takut

karena ha! tersebut, situasi-situasi yang memalukan yang menimpa siswa sehingga

menyakitkan hatinya. Terkadang juga ditemukan sikap guru yang hanya sekedar

memberi perintab atau memberi tugas-tugas sekolab akan tetapi tidak suka memberi

pertolongan bila siswa mengalami kesulitan, dalam berinteraksi dengan siswa sering

terjadi berat sebelab (pilih kasih). Selain sifat-sifat di atas, cara guru berpakaian,

berbicara, bergaul dan berjalan juga merupakan cerminan dari kepribadiannya yang

sangat berpengaruh terhadap anak didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 16: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

6

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dikaitkan dengan kenyataan yang

ada, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan menuliskannya dalam

bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul: " KEPRIBADIAN GURU DAN

KORELASINYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH

ALIYAH NASY' A TUL KHAIR CIMANGGIS - DEPOK "·

Adapun judul seperti yang telah di tulis di atas, dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Keberadaan guru di sekolah merupakan figur sentral bagi siswa dalam proses

belajar mengajar dan di tangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau

tidaknya tujuan pendidikan.

2. Sikap dan kepribadian guru yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari di

sekolah akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar.

3. Guru dituntut untuk dapat memahami motif-motif yang ada pada diri anak dan

mampu membangkitkan motivasi belajar siswa dalam upaya menciptakan

suasana belajar yang kondusif.

4. Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok sebagai obyek dalam

penelitian ini merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam. Penulis merasa

tertarik untuk mengetahui tentang kepribadian guru yang ditampilkan dalam

proses belajar mengajar apakah berhubungan dengan upaya membangkitkan

motivasi belajar siswa.

Page 17: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ID1 terarah, maka masalah yang akan dibahas

dibatasi pada:

a. Kepribadian guru dan korelasinya dengan motivasi belajar siswa.

b. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nasy'atul khair Cimanggis

Depok. Subjek penelitian difokuskan kepada siswa MA Nasy'atul Khair

Cimanggis Depok pada tahun ajaran 2000-2001.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang

diajukan sebagai berikut:

a. Adakah korelasi antara kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa di

Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok?

b. Bagaimanakah kepribadian guru dalam proses belajar mengajar?

c. Bagaimanakah motivasi siswa dalarn belajar ?

C. Metode Pembahasan dan Teknik Penulisan

Metode yang digunakan dalarn penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif

analisis yaitu menganalisa keterkaitan antara variabel-variabel dalarn suatu fenomena

yang diteliti dan menguraikan data-data yang ada untuk kemudian disimpulkan. Dan

metode analisis yang digunakan adalah studi korelasional yaitu dengan penelaahan

hubungan antara variabel-variabel pada satu situasi atau kelompok subjek yang

Page 18: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

8

dilakukan untuk melihat hubungan antara fenomena atau hubungan suatu variabel

dengan variabel lain. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan skripsi ini sehingga

dapat diketahui apakah terdapat korelasi yang positif antara kepribadian guru dengan

motivasi belajar siswa.

Adapun sifat dari penelitian ini adalah:

1. Library Research yaitu dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungan

dengan permasalahan ini.

2. Field Research yaitu dengan cara meneliti langsung ke obyeknya.

· Teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku pedoman penulisan

skripsi, Tesis dan Disertasi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh

PT. Hikmat Syahid Jakarta tahun 1994.

D. Sistematika Penulisau

Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab dan setiap bab

dirinci ke dalam beberapa sub bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan. Uraian dalam bab ini mencakup latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalab, metode pembahasan, teknik penulisan

dan sistematika penulisan.

Bab II adalah landasan teori . Uraian dalam bab ini tentang kepribadian guru,

motivasi belajar, hubungan kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa dan

pengajuan hipotesis. Kepribadian guru mencakup pengertian kepribadian guru,

faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian guru, Sikap dan prilaku guru yang

Page 19: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

9

ideal, cara meningkatkan kepribadian guru. Sedangkan motivasi belajar mencakup

pengertian motivasi, macam-macam motivasi belajar, fungsi motivasi dalam proses

belajar mengajar dan upaya guru dalam membangkitkan motivasi belajar.

Bab Ill adalah metodologi penelitian, mencakup tujuan dan manfaat

penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan

data, pengolahan dan analisis data.

Bab IV adalah hasil penelitian. Uraian dalam bab ini mencakup gambaran

umum Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok, Deskripsi data, analisis

data dan Interpretasi data.

Bab V adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 20: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 21: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kep1ibadian Guru

1. Pengertian Kepribadian Guru.

Istilah "kepribadian" sering dijumpai dalam beberapa literatur dengan

berbagai ragam makna dan pendekatan. Sebagian psikolog ada yang menyebutnya

dengan personality (kepribadian), character (watak atau perangai) dan type

(tipe).1Namun istilah tersebut yang dipakai adalah istilah kepribadian.

Kata kepribadian berasal dari kata "personality" (bahasa Inggris) yang

berasal dari kata "persona" (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng, yaitu tutup

muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk

menggambarkan peril;tku, watak atau pribadi seseorang. 2 Hal ini dilakukan oleh

karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleli seseorang, baik dalam

arti kepribadian yang baik atau yang buruk. Dengan demikian secara bahasa

kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan atau keseluruhan sifat

yang merupakan watak seseorang.

1Sumadi Suzyabrata, Psikologi Keoribadian, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 1998), Cet. ke-8, h. I

2 Agus Sujanto, et al., Psilmlogi Kepribadian, (Jakarta: Bumi Aksara, !997), Cet. ke-7, h. I

10

Page 22: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

11

Sedangkan pengertian kepribadian dari sudut tenninologi dalam kamus besar

bahasa Indonesia dinyatakan bahwa kepribadian adalah sifat mendasar yang

tercennin dari perilaku seseorang, yang membedakan dirinya dengan orang lain. 3

Kepribadian secara tenninologi ini memiliki banyak definisi, disebabkan oleh

beberapa faktor . Misalnya sudut pandang, dasar pemikiran, cara dan pendekatan dan

aliran yang dianut. Untuk itu penulis sengaja dalam memberikan definisi ini akan

mengutip beberapa definisi kepribadian yang dikemukakan oleh psikolog ternama,

meskipun beberapa diantaranya sederhana, namun mampu mencerminkan hakikat

kepribadian yang sesungguhnya. Adapun beberapa definisi istilah kepribadian

diantaranya:

Menurut Ahmad D. Marimba secara tenninologis, kepribadian meliputi

kualitas keseluruhan dari seseorang yang akan tampak dalam cara-caranya

mengeluarkan pendapat, sikapnya, minatnya, filsafat hidupnya serta kepercayaannya. 4

Menurut G.W Allport yang dikutip oleh Agus Sujanto, kepribadian adalah

organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem psikopisik yang

menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya.5

Selanjutnya Sigmund Freud mengemukakan sebagaimana dikutip oleh

Sumadi Suryabrata, definisi kepribadian adalah Integrasi dari Id, ego dan super ego.6

'Feter Salim dan Y enny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemoorer, (Jakarta: Modern English, 1991 ), b. 1190

4Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Isli!fil, (Bandung: PT. AL-Ma'arif, 1989), Cet. ke-8, ii. 67

5 Agus Sujanto, o0. cit., ii. 11

6Sumadi Smyabrata, op. cit., b. 124

Page 23: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

12

Meskipun ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, sifat, komponen,

prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya saling bekerja sama seperti

suatu tim, Id sebagai komponen kepribadian biologis, ego sebagai komponen

kepribadian psikologis dan super ego sebagai komponen kepribadian sosiologis.

A.E Traxler berpendapat yang dikutip oleh Abdul Mujib bahwa kepribadian

adalah:"jumlah keseluruhan tingkah laku individu dalam berbagai situasi. Pengertian

tingkah laku disini meliputi perbuatan-perbuatan yang tampak dari luar dan getaran

perasaan yang timbul di dalam diri yang dihasilkan oleh situasi, sebagaimana ha! itu

dapat diinterpretasi oleh individu melalui introspeksi". 7

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rumusan kepribadian

mengandung prinsip-prinsip pokok yang dikemukakan oleh Abdul Mujib,

diantaranya:

a. Kepribadian selalu ditimbulkan dari struktur yang terorgarus1r. Struktur yang dimaksud berupa konstitusi fisik dan psikis atau aspek-aspek dalam kepribadian, seperti aspek biologis, psikologis, sosiologis dan sebagainya. b. Kepribadian seseorang bersifat dinamis, artinya tingkah laku itu terintegrasi, yang menggambarkan suatu interaksi antara potensi yang diperoleh dari warisan, keturunan dan pengaruh lingkungan. c. Kepribadian seseorang memiliki ciri-ciri dan kualitas khas, karena setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan berbeda dengan kepribadian individu yang lain. d. Keunikan kepribadian seseorang disebabkan oleh faktor dalam dirinya dan faktor luar dirinya. e. Kepribadian merupakan hakikat manusia sesungguhnya dan mencerminkan karakteristik dalam diri individu. 8

7 Abdul Mujib, Fittah dan Kepribadian Islam (Sebuah Peudekatau Psikologis), (Jakarta: Darul Falah, 1999, Cet. ke-1,h. 80

8Ibid., h. 82

Page 24: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

13

Dengan demikian yang dimaksud kepribadian adalah kesatuan antara aspek

perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan aspek perilaku behavioral

(perbuatan nyata) yang berkaitan secara fungsional dalam diri seorang individu,

sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap.

Pengertian guru itu sendiri adalah orang yang pekerjaannya mendidik,

mengajar dan mengasuh.9 Hal senada ditegaskan dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa "Tenaga pendidik (guru) adalah anggota masyarakat

yang bertugas membimbing, mengajar dan atau melatih peserta didik". 10

Berdasarkan pengertian kepribadian dan pengertian guru di atas, maka yang

dimaksud dengan kepribadian guru adalah kepribadian guru secara menyeluruh yang

dilihat dari segi sikap, perilaku, keadaan emosi serta penampilan yang diperlihatkan

selama berlangsungnya proses belajar mengajar maupun di luar proses belajar

mengaJar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian guru

Setiap orang yang akan melaksanakan tugas sebagai guru harus mempunyai

kepribadian, karena kepribadian yang dimiliki guru sangat erat hubungannya dengan

pengelolaan proses pembelajaran di kelas. Sementara kita ketahui kepribadian ini

dapat berubah, ha! ini menunjukkan bahwa kepribadian itu mudah atau dapat

dipengaruhi sesuatu. Karena itu ada usaha mendidik pribadi atau membentuk pribadi.

9Peter Salim dan Yenny Salim, op. cit., h. 494

10Undang-undang Sistem Pendidikan Nasion!!!, (Jakarta: PT. Kreasi Jaya Utama, I 989), Cet ke-2, h. 9

Page 25: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

14

Semua orang dapat dikatakan memiliki spesifikasi sikap dan prilaku yang unik,

begitu pun guru, maka tidak jarang ditemukan adanya sikap dan perilaku guru-guru

yang berbeda.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku pada masing-

masing individu guru, di antaranya :

a. Faktor-faktor yang ada di dalam diri guru, yang mencakup keadaan dan kondisi

tubuh (fisik), keadaan psikis.

b. Faktor-faktor yang ada di luar diri guru, yang mencakup subjek didik (siswa),

pimpinan sekolah, teman sejawat, pegawai tata usaha dan orang tua siswa serta

situasi lingkungan. 11

a. Faktor-faktor yang ada di dalam diri guru

1) Keadaan dan kondisi tubuh (fisik)

Sebagai calon guru, syarat kesehatan merupakan syarat yang tidak dapat

diabaikan. Seorang guru yang berpenyakit menular akan membahayakan kesehatan

anak-anak dan membawa akibat yang tidak baik dalam tugasnya sebagai pengajar dan

pendidik. Jika seorang guru merasakan bahwa dirinya normal, maka di mata siswa

sikap dan prilakunya akan mantap. Dengan demikian, kesehatan merupakan syarat

utama bagi guru, sebagai orang yang setiap hari bekerja dan bergaul di antara anak-

anak.

11 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), h. 254

Page 26: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

15

2) Keadaan psikis.

Keadaan psikis guru yang kurang baik akan berpengaruh terhadap sikap dan

perilakunya di dalam menghadapi siswa. Apabila ia penggugup, kurang sabar, kurang

teliti, pendendam, tidak adil dan lain-lain sifut negatif, akan dapat mengganggu arus

komunikasi belajar mengajar dengan siswa Akibatnya sudah dengan mudah dapat

ditebak, kualitas pembelajaran tidak akan dapat seperti yang diharapkan. Satu faktor

psikis yang paling penting adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru.

b. Faktor-fuktor yang ada di luar diri guru

Lingkungan di luar guru cukup luas. Namun demikian dapat diidentifikasi

faktor-faktor yang sekiranya memang dekat sekali dengan guru yang sangat

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku guru, khususnya dalam rangka menciptakan

proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut, diantaranya adalah:

1) Subjek didik (siswa)

Guru adalah manusia biasa yang tidak lepas (sama sekali) dari berbagai

perasaan simpati, empati dan antipati kepada orang lain. Bagaimana seorang guru

bersikap dan berperilaku kepada siswa ditentukan oleh keadaan siswa sendiri, guru

dan interaksi antara keduanya. Keadaan subjek didik itu sendiri bergeser dari waktu

ke waktu. Siswa yang biasanya menyenangkan, mungkin saja pada suatu saat

menjengkelkan atau mungkin sebaliknya. Dengan keadaannya itulah siswa dapat

menjadi penyebab sikap dan perilaku guru di dalam maupun di luarkelas. Tentu saja

sikap dan prilaku negatif sebaliknya ditekan oleh guru sampai pada tingkat frekuensi

yang paling minim.

Page 27: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

16

Oleh Good dan Brophy sebagaimana dikutip Suharsimi Arikunto, ia

menyatakan bahwa sikap dan perilaku guru terhadap siswa sebaiknya didasarkan atas

apa yang diistilahkan dengan "self -:fulfilling prophecy" (pancingan prilaku) yang

digarnbarkan sebagai suatu situasi-situasi harapan guru terhadap prilaku s1swa

sehingga guru berprilaku yang mengarah pada self-folfilling prophecy. 12

Dalarn ha! ini pihak gurulah yang memulai berperilaku (memberikan umpan

pancing), kemudian siswa berperilaku sebagai akibat adanya umpan. Urutan

pancingan perilaku tersebut adalah sebagai berikut:13

a) Guru mempunyai harapan siswa berperilaku tertentu

b) Guru sendiri berperilaku sebagai pancingan prilaku hara pan dari siswa

c) Siswa berprilaku sesuai prilaku guru dan sesuai dengan hara pan guru pula

Dan dalam tulisannya Tausch yang dikutip oleh Kurt Singer mengemukakan:

"Bahwa guru yang memperlihatkan sikap mengharap yang positif akan lebih cenderung untuk memantapkan kecerdasan si murid, artinya jika guru lebih mencurahkannya kepada murid serta tidak selalu mengkritik kesalahan yang dilakukan si murid, mungk:in para murid dapat turut melaksanakan optimisme guru yang membimbing mereka, kemudian rasa takut mereka pun berkurang, sehingga mereka dapat menekuni pelajaran dengan kecenderungan yang lebih ditingkatkan" .14

2) Pimpinan sekolah

Pimpinan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil-wakilnya, secara

langsung maupun tidak merupakan "motor penggerak" bagi guru untuk bersikap dan

14Kurt Singer, Membina Hasrat Di Sekolah, (Bandung: Remaja Karya CV, 1987), h. 132

Page 28: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

17

berprilaku. Jika pimpinan sekolah bersikap baik kepada guru, memberikan dorongan

atau motivasi untuk hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas mengajar dan

tugas-tugas lain di sekolah, maka guru yang bersangkutan akan melaksanakan tugas­

tugasnya dengan mantap. Sebaliknya jika pimpinan sekolah knrang memberikan

motivasi atau bahkan tidak menyetujui apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh

guru, maka pelaksanaan tugasnya tidak akan mantap, apa lagi bergairah. Telah

dijelaskan di atas kemantapan kerja guru akan berpengaruh terhadap knalitas proses

pembelajaran.

3) Teman sejawat

Teman sejawat guru merupakan lingknngan yang menyebabkan guru

merasakan hidup dalam "satu korps" yang keberadaannya akan memantapkan hal-hal

yang dilaknkannya. Kesetiakawanan antar guru, selain dapat memberikan dorongan

atau motivasi kerja, terutama dalam menyiapkan dan menciptakan proses belajar

mengajar yang diinginkan.

4) Pegawai tata usaha

Untuk memenuhi kebutuhan pengajaran, guru mungkin berhubungan dengan

pegawai tata usaha untuk meminta atau meminjam alat-alat pelajaran, bukn pegangan

atau media pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan pribadinya mungkin guru

berhubungan dengan pegawai tata usaha, untuk mengambil gaji dan sebagainya.

Apabila tidak atau kurang keharmonisan dalam hubungannya tersebut, tidak mustahil

bahwa guru menjadi kecewa, murung atau diliputi perasaan negatif lain. Semua

Page 29: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

18

perasaan negatif tersebut akan dapat menghasilkan dampak negatif pula, yaitu

menurunkan kualitas kerja guru.

5) Orang tua siswa

Tidak jarang terjadi, meskipun sebetulnya mesti dihindari, guru

memperlakukan siswa dengan tidak sewajarnya disebabkan hubungan guru dengan

orang tua siswa kurang serasi. Sikap dan perilaku yang kurang baik ini dapat bersifat

sementara maupun menetap, tergantung dari bagaimana hubungan antara dua pihak

yang bersangkutan.

6) Situasi lingkungan

Situasi lingkungan yang kurang mendukung seperti letak geografis,

kebersihan, keamanan, keeratan dan keserasian dengan masyarakat sekitar, akan

mempunyai pengaruh langsung bagi pandangan guru terhadap lingkungan tersebut.

3. Sikap dan perilaku guru yang ideal

Telah dikemukakan bahwa kepribadian guru yang meliputi sikap dan perilaku

yang diperlihatkannya sehari-hari, baik kbususnya di dalam kelas maupun di

lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Hal ini

mengingat bahwa guru mempunyai multi peran di dalam proses belajar mengajar,

selain sebagai pendidik ia juga sebagai pengajar, yang diharapkan mempunyai sikap

yang baik.

Sikap guru, sesuatu yang merupakan "jiwa" dari kegiatan pendidikan, sangat

erat kaitannya dtmgan nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diakui baik dan

dianut oleh individu guru itu sendiri. Di dalam sebuah kelas mungkin siswa merasa

Page 30: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

19

tenteram dan tenang menghadapi gurunya seperti menghadapi orang tuanya sendiri.

Apabila demikian suasananya, para siswa akan merasa betah untuk belajar.

Sebaliknya mungkin di kelas lain siswa merasakan kehidupan di kelas seperti

layaknya tempat hukuman, sehingga tidak henti-hentinya siswa mengamati jam untuk

mengetahui kapan pertemuan dengan guru akan berakhir.

Salah satu daya tarik agar siswa menyukai kehidupan di kelas adalah keunikan

atau kecakapan guru. Semua ini dapat dilihat dari penampilan guru yang

bersangkutan. Ditinjau dari pandangan kejiwaan, siswa yang sedang belajar di

sekolah selalu dalam proses identifikasi, mencari tokoh ideal yang akan dicontoh

untuk dirinya. Guru yang berkepribadian yang baik dapat dijadikan sebagai "tokoh

ideal" yang akan ditiru, dijadikan pola untuk dicontoh. Tidak mustahil bahwa di

dalam kelas, guru yang dijadikan contoh tersebut dapat memikat hati para siswa, dan

apa yang diberikan akan didengarnya baik-baik. Dengan demikian bagaimanakah

seharusnya sikap dan perilaku guru yang ideal? Good dan Brophy berpendapat

sebagaimana dikutip oleh Suharsimi Arikunto bahwa sikap dan perilaku yang baik

akan terlihat pada tiga ha!, yaitu:

a. Sikap terhadap diri, yang dapat dilihat dari indikator: 1) Tampak menyukai dirinya (mau bersolek, tidak acuh terhadap dirinya). 2) Merasakan keberhasilan diri dan kemanfaatan dirinya bagi orang lain. 3) Memiliki perhatian yang bervariasi, menyukai banyak ha!, misalnya: kesenian, sastra, teknik dan lain-lain. b. Sikap terhadap profesi, pekerjaan guru yang dipilih dan menyenangi kawan sejawatnya, yang terlihat dari indikator: 1) Merasakan bahwa yang dilakukan mempunyai manfaat bagi pendidikan anak­anak. 2) Menikmati, merasakan puas akan pekerjaan yang telah dimilki seakan-akan tidak ingin pekerjaan lain

Page 31: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

20

3) Merasakan bahwa apa yang dilakukan sudah merupakan alternatif terbaik karena sudah mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya. 4) Tidak enggan menerima saran dari teman sejawat dan bila perlu tidak enggan pula bertanya kepada temat sejawat tanpa pandang derajat, pangkat sosio ekonomi dan juga usia. c. Sikap terhadap siswa, yang ditandai oleh indikator antara lain: I) Menyadari bahwa tiap-tiap siswa merupakan individu yang unik sehingga perlu perhatian serta pelayanan yang khusus pula. 2) Mengenali paling sedikit satu macam keistimewaan pada diri masing-masing siswa, sehingga tidak akan meremehkan siswa. 3) Bersedia mendorong setiap siswa tanpa mengenal pilih kasih 4) Mengenal "ada di mana" siswa berada sehingga guru dapat dengan tepat menempatkan diri untuk mengajak siswa untuk maju belajar. 15

Bagaimana guru memandang dan menyikapi dirinya, profesinya dan siswa,

akan sangat menentukan keberhasilannya dalam mengelola proses pembelajaran,

karena pandangan tentang apa yang dijalani akan menentukan bagaimana yang

menjalani tersebut bersikap, berperilaku dalam proses belajar mengajarnya itu.

Dengan kata lain, pandangan guru saja belum cukup menunjukkan secara langsung

keberhasilan kerjanya, tetapi sikap yang dilandasi oleh pandangan itulah yang dapat

dikaitkan dengan keberhasilan proses pembelajaran.

Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru, Balnadi Sufadipura

mengemukakan sebagai berikut:

1. Kooperatif, sikap demokratis 2. Ramah dan menghormati perorangan 3. Sabar 4. Perhatian yang luas 5. Penampilan yang sopan dan mengindahkan tatakrama 6. Jujur dan tidak berat sebelah 7. Memiliki sense of humor 8. Perangai dan tingkah laku yang baik

15Suharsimi Arikunto, Ibid .. h. 270-271

Page 32: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

21

9. Menaruh perhatian terhadap persoalan anak didiknya 10. Luwes dalam tindakan 11. Mempergunakan penghargaan dan pujian 12. Menguasai keterampilan mengajar yang luar biasa mengenai suatu mata

pelajaran tertentu. 16

4. Upaya meningkatkan kepribadian guru

Kemantapan kepribadian seorang guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar akan berpengaruh terhadap situasi belajar mengaJar yang

diselenggarakannya. Mengapa demikian? Karena dengan kepribadian yang mantap

dan mempunyai integritas yang tinggi, setiap permasalahan yang dihadapi bisa

terpecahkan dan ha! ini akan berpengaruh terhadap ketenangan proses belajar

mengajar. Kemantapan dan integritas pribadi harus dimiliki oleh setiap guru demi

tercapainya tujuan pendidikan dan mutu pendidikan. Untuk itu perlu adanya upaya

agar kepribadian guru ( sikap dan perilaku) yang dimiliki sesuai harapan. Hal ini

seperti dikemukakan oleh Oemar Hamalik yang dikutip Cece Wijaya:

"Kemantapannya (guru) dalam bekerja, hendaknya merupakan karakteristik

pribadinya sehingga pola hidup seperti ini terhayati pula oleh siswa sebagai pendidik.

Kemantapan dan integritas pribadi ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan

tumbuh melalui suatu proses belajar yang sengaja diciptakan" .17

Upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan kepribadiaannya adalah

sebagai berikut:

16Balnadi Sufadipura, Aneka Problema Kegurnan (Bandung: Angkasa, 1983), h.123

17 Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Menagajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), Cet. ke-2, h. 14

Page 33: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengkaji ajaran-ajaran agama yang dianut Mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut

22

Menghayati peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai antar umat beragama. b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa pancasila - Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila - Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia - Menghayati urunan para paatriot dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan

Membiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan - Mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan alamiah dan buatan

Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan hidup c. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru

Mengkaji sifat-sifat terpuji yang hams dimiliki oleh guru Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai

pendapat orang lain, sopan santun dan tanggap terhadap pembaharuan18

Sedangkan menurut Peter Lauster dalam bukunya yang berjudul Personality

yang dikutip oleh Agus Sujanto, beberapa aspek psikis yang dapat dipergunakan

untuk meningkatkan kepribadian adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan pada diri sendiri b. Sikap optimis c. Sikap berhati hati d. Sikap tidak tergantung kepada orang lain e. Sikap tidak mementingkan diri sendiri f. Ketahanan menghadapi cobaan g. Toleransi h. Ambisi 1. Kepekaan sosial (empati)19

"Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profosional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), Cet ke-8, h. 16

19 Agus Sujanto, op. cit, h. 159

Page 34: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

23

B. Motivasi Belajar

1. Penge11ian motivasi belajar

Dalam psikologi istilah motivasi sering dikenal dengan istilah motif. Kata

"motif itu sendiri diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.20 Atau seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam bukunya

Psycology Understanding of Human Behavior yang dikutip M. Ngalim Purwanto:

"motif adalah suatu pemyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang

mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang."21

Sedangkan pengertian motivasi yang tercantum dalam kamus besar bahasa

Indonesia kontemporer adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri

seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar, untuk melakukan sesuatu perbuatan

dengan tujuan tertentu.22Definisi motivasi ini banyak dikemukakan oleh beberapa

ahli, diantaranya:

Menurut W.S Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan sangat dirasakan atau dihayati. 23

2-0Sardiman AM, lnteraksi dan Motivasi Helajar Meogajar, (Jakarta: CV. Rajawal~ 1996), Cet. ke-6, h. 73

21Ngalim Purwanto, Psikologj Peodidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 1995), Cet ke-10, h. 60

"Peter Salim dan Y enny Salim, op. cit., h. 997

23W.S Winkel, Psikologj Peodidikan dan Evaluasi Helajar , (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), Cet ke-3,h. 27

Page 35: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

24

Selanjutnya M Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi adalah

"pendorongan"; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu. 24

Menurut Mc. Donald sebagaimana dikutip oleh Sardiman AM, motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

"feeling' dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.25

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam istilah motivasi memiliki tiga

unsur penting, yaitu :

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan . Jadi motivasi dalam ha! ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan26

Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar demi mencapai tujuan yang dikehendaki.

24Ngulim Purwanlo, op.oil, h. 71

25Sardiman AM, Loe.cit.,

26lbid.,h. 73-74

Page 36: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

25

2. l\llacam-macam motivasi belajar.

Berbicara tentang macam-macam motivasi atau jenis-jenis motivasi ini dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang. Para ahli psikologi berusaha untuk

menggolongkan motif-motif yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme, ke

dalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Diantaranya

menurut Woodworth & Marquis sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto,

macam-macam motivasi yaitu motif atau kebutuhan-kebutuhan organis, motif-motif

darurat dan motif obyektif 27

Frandsen sebagaimana dikutip oleh Sardiman AM mengemukakan jenis-jenis

motivasi dilihat dari dasar pembentukannya yaitu: motifbawaan (motif physiological

drives) dan motif-motif yang dipelajari (Affiliative needs).28

Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan, yaitu:

phsyiological drive dan sosial motives. Phsyiological drive adalah dorongan-

dorongan yang bersifat fisiologis/jasmaniah, seperti lapar, haus dan sebagainya.

Social motives adalah dorongan yang ada hubungannya dengan manusia lain dalam

masyarakat seperti dorongan ingin selalu berbuat baik. 29

Sedangkan motivasi belajar di sekolah dapat dibedakan menjadi dua bentuk

• 30 ya1tu:

27Ngalim Purwanto, op.cit., h. 64

28Sardi.man, op.cit., h. 86

2"Ngalim Purwanto, op. cit, h. 62

"'Tadjab, Ilnm Jiwa Pendi@glt!, (Surabaya: Karya Abitama, 1994), Cet ke-1, h. 103

Page 37: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

26

a. Motivasi Intrinsik.

b. Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi lntrinsik adalah ha! atau keadaan yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.31 Menurut W.S

Winkel motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar

dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar.32 Misalnya siswa belajar karena ingin mengetahui seluk-

beluk suatu masalah dengan lengkap, atau ingin menjadi seorang yang ahli dalam

bidang studi tertentu dan sebagainya. Dari contoh ini dapat dipahami bahwa hal-hal

yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik ini diantaranya ialah:

I) Adanya kebutuhan .

2) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri.

3) Adanya cita-cita atau aspirasi.33

Adapun motivasi ekstrinsik adalah ha! atau keadaan yang datang dari luar

individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.34 Bentuk

motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar. Misalnya siswa rajin untuk memperoleh hadiah yang telah

31 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Barul. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1996), Cet. ke-3, h. 75

"w.s Winkel, o0.cit., h. 28

33 Akyas Azhari, Psikologi Pendi!!i!gm, (Semarang : Dina Utama Semarang, 1996), Cet. ke-1, h. 75

34Mubibbin Syah, Loe. cit.,

Page 38: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

27

dijanjikan oleh orang tuanya. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah,

suri tauladan orang tua, guru dan lain-Iain merupakan contoh konkrit dari motivasi

ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.

Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah

motivasi intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta tidak tergantung pada

dorongan atau pengaruh orang lain. Namun perlu ditegaskan bukan berarti bahwa

motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar

tetap penting, sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah,

dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang

kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Kekurangan atau

ketiadaan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik dalam diri siswa akan

menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses belajar

mengajar baik di sekolah maupun di rumah.

Pada siswa yang tingkat motivasinya rendah, justru motivasi ekstrinsik ini

sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang diberikan secara tepat, maka secara

perlahan dapat mencangkokkan motivasi intrinsik untuk belajar, manakala yang

direkayasa dengan motivasi ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan.

Adalah suatu kenyataan, bahwa setiap siswa itu tidak sama motivasi

belajamya oleh karenanya ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik dapat dikurangi

dengan memberikan motivasi ekstrinsik.

Page 39: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

28

3. Fungsi motivasi daJam proses belajar mengajar.

Dalam belajar diperlukan adanya motivasi "Motivation is an essential

condition of learning". 35 Hasil belajar ban yak ditentukan oleh motivasi. Makin tepat

motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan

senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, S. Nasution mengemukakan tiga fungsi

motivasi, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai motor penggerak yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang hams dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu, atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 36

Di samping itu, ada juga fungsi lain. "Motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi

berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Banyak riset yang membuktikan bahwa

tingginya motivasi dalam belajar berhubungan erat dengan tingginya prestasi

belajar". 37 Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang

baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutarna didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi

35S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 1995), Cetke-4, h. 76

4bid., h. 76-77

37 Ali hnran, Belajar dan Pembelaj'fill!], (Jakarta: Dina Pustaka Jaya, 1996), Cet Ke-I, IL 89.

Page 40: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

29

yang baik. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajamya.

4. Upaya guru dalam membangkitkan motivasi belajar.

Dalam pembahasan di atas telah dijelaskan bahwa motivasi merupakan faktor

yang mempunyai arti penting bagi siswa . Apalah artinya seorang siswa yang pergi ke

sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar.

Sungguhpun demikian, seorang guru tidak menutup mata bahwa diantara

sebagian siswanya ada yang mempunyai motivasi untuk belajar, ada sebagian lain

yang belum termotivasi untuk belajar. Ketika seorang guru melihat prilaku siswa

seperti itu, maka perlu diambil langkah-langkah yang dapat menimbulkan motivasi

untuk belajar.

Membangkitkan motivasi belajar tidak.lah mudah, dalam ha! ini guru harus

dapat menggunakan berbagai macam cara untuk membangkitkan motivasi belajar

siswa. Diantara cara membangkitkan motivasi belajar itu adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam

kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupannya kelak

b. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan

sekolah

c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sabagai suatu tugas yang

tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar

dan menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin

Page 41: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

30

e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa

f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin

g. Partisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler, untuk meningkatkan hubungan antara

guru dengan siswa

h. Menggunakan bentuk-bentuk kompetisi (persaingan) antara siswa

1. Menggunakan insentif, seperti pujian, hadiah secara wajar. Demikian pula

hukuman-hukuman dan celaan patut diberikan dengan alasan yang cukup kuat. 38

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, ada beberapa bentuk motivasi yang dapat

digunakan guru untuk mempertahankan minat anak terhadap bahan pelajaran yang

• diberikan. Bentuk-bentuk motivasi tersebut, diantaranya:

a. Memberi angka b. Hadiah c. Pujian d. Gerakan tubuh e. Memberi tugas f. Memberi ulangan g. Mengetahui hasil h. Hukuman39

Demikian pembahasan mengenai upaya guru dalam membangkitkan motivasi

siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan oleh guru agar dapat

berhasil dalam belajar mengajar. Pemilihan bentuk-bentuk motivasi tersebut harus

selektif untuk mendapat efek yang efektif dari dalam diri siswa.

38Tadjab, op. cit, h. l 09-110

39Saiful Balni Jamarab dan Aswan Zain, Strateci Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet ke-1, h. 168-177

Page 42: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

31

C. Hubungan kepribadiau guru dengan motivasi belajar siswa

Kemampuan seorang guru memotivasi siswa dalam interaksi belajar di dalam

kelas memberikan pengaruh yang sangat besar, baik dalam proses belajar maupun

menarik minat belajar siswa. Hal ini yang pertama perlu dipahami seorang guru

dalam mengawali pembelajaran sebagai upaya mengkoordinasikan untuk tumbuhnya

minat belajar siswa.

Dalam kagiatan belajar, kemungkinan besar sekali jika dua orang guru yang

sama kecerdasannya, sama pendidikannya dan sama pula cara menyajikan mata

pelajaran, akan berbeda dalam taraf kemampuan menggalakkan motivasi belajar

stswanya. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh yang dipancarkan oleh

kepribadian guru kepada para siswanya.

Sikap guru di dalam kelas merupakan faktor yang turut menentukan motivasi

belajar. Kesiapan dan kematangan dalam membaca karakter anak dalam belajar

adalah bagian yang sangat penting guna menarik perhatian anak terhadap pelajaran

yang guru ajarkan, karena dengan kematangan dalam persiapan yang mencakup

rancangan sikap dari kepribadian yang akan ditampilkan di hadapan kelas dapat

membangkitkan motivasi siswa untuk tertarik pada suatu pelajaran.

Di dalam hubungan antara guru dengan siswa yang baik, maka siswa akan

menyukai mata pelajaran yang diberikannya. Hal tersebut dapat terjadi sebaliknya,

jika siswa membencinya, maka ia dengan segan mempelajari mata pelajaran tersebut,

akibatnya pelajaran tidak maju.

Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Kurt Singer:

Page 43: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

32

"Antara guru dan sikap belajar siswa terjadi suatu hubungan timbal balik. Setiap orang pernah menjalaninya sendiri dan kita pun dapat melihat bagaimana sikap belajar rnurid dapat berubah secara tiba-tiba pada saat terjadi pergantian guru. Perubahan perjurnpaan antara rnurid dan guru berarti terjadi perubahan kepribadian guru yang dihadapi turut rnenentukan kecenderungan rninat yang dikernbangkan rnurid. Dihubungkan dengan rnata pelajaran yang diberikannya untuk rnata pelajaran rnana saja ia bersikap terbuka dan untuk bidang pelajaran manapun ia menutup diri". 40

Dengan dernikian bahwa sikap dan kepribadian guru rnerniliki hubungan yang

erat dalarn rnernbang

kitkan rnotivasi belajar anak. Sikap dan kepribadian guru yang baik akan dapat

rnenurnbuhkan rnotivasi belajar siswa.

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis rnerupakan dugaan yang sifutnya sernentara dan ditarik berdasarkan

fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya. Maka dugaan sernentara

penelitian ini berdasarkan teori-teori yang telah dikernukakan di atas, rnengenai

kepribadian guru dan korelasinya dengan motivasi belajar siswa adalah sebagai

berikut:

Hipotesa Altematif(Ha) ada korelasi positif yang signifikan antara

kepribadian guru dengan upaya rnernbangkitkan

rnotivasi belajar siswa

Hipotesa Nihil (Ho) Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara

kepribadian guru dengan upaya rnernbangkitkan

rnotivasi belajar siswa

'°Kurt Singer.op. cit., h. 132

Page 44: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 45: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BAB ID

METODOLOGIPENELITIAN

A. Tujuau dan Manfaat Penelitian.

Untuk mendekatkan akan hasil penelitian yang optimal, maka penulis terlebih

dahulu mengemukakan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini

adalah:

1. Mengetahui hubungan antara kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa di

Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok

2. Untuk mengetahui kepribadian guru dalam proses belajar mengajar.

3. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar di MA Nasy'atul Khair

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menekuni pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam

menekuni masalah-masalah penelitian lapangan secara mandiri (individual)

2. Untuk lebih memahami bagi penulis sendiri tentang kajian kepribadian guru

korelasinya dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa.

3. Memberikan informasi kepada instansi yang berwewenang dalam ha! ini MA

Nasy'atul Khair Cimanggis Depok mengenai kepribadian guru dan korelasinya

dengan motivasi belajar siswa.

33

Page 46: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

34

B. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian yang dilakukan penulis bertempat di Madrasah Aliyah Nasy' atul

Khair Cimanggis - Depok yang dilaksanakan sejak bulan Oktober sampai dengan

Desember 2000.

C. Populasi dan Sampel.

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sedangkan sampel adalah

bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenamya dalam suatu

penelitian, artinya sampel merupakan bagian dari populasi.

Adapun populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Aliyah

Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok. Populasi terjangkau adalah siswa dari kelas I, 2

dan 3 yang berjumlah 112 siswa/siswi. Sampel yang diambil dari masing-masing

kelas berjumlah 15 orang, jadi keseluruhannya berjumlah 45 orang.

Sampel ini diambil secara acak (Random Sampling) dari masing-masing kelas.

Adapun pengambilan secara acak ini dimaksudkan agar setiap kelas dapat mewakili

(berpeluang) sebagai responden dalam memberikan pandangan tentang kepribadian

guru korelasinya dengan motivasi belajar siswa yang merupakan pembahasan dalam

penelitian ini.

Setelah angket yang disebarkan kepada responden telah dikembalikan. Tahap

berikutnya ad al ah penyuntingan (editing) yaitu memeriksa angket yang tel ah

dikembalikan oleh responden dalam tahap untuk pengolahan data, temyata angket

Page 47: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

35

yang layak diolah untuk dijadikan data hanya 34 dari jumlah responden atau 30 %

dari populasi.

D. Tehnik Pengumpulan Data.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian 1m

adalah:

1. Observasi.

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengamati langsung

terhadap objeknya. Dalam skripsi ini penulis mengadakan pengamatan langsung di

Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok. Observasi yang dilak:ukan

untuk mengetahui tentang keadaan MA Nasy'atul khair Cimanggis Depok, baik fisik

(sarana dan prasarana), struktur organisasi, proses pendidikan, keadaan guru dan

siswa terutama yang berkaitan dengan kepribadian guru dan motivasi siswa.

2. Wawancara.

Wawancara adalah proses memperoleh data yang dilakukan dengan cara tanya

jawab antara pewawancara dengan responden. Disini penulis mengadakan tanya

jawab langsung dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Nasy' atul Khair Cimanggis

Depok, beberapa orang guru serta pihak lain yang dipandang perlu untuk diambil

informasinya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan tentang latar

belakang, kondisi dan perkembangan sekolah itu sendiri. Kemudian wawancara

dengan beberapa orang guru untuk meminta pendapat mereka tentang kepribadian

guru yang berpengaruh terhadap motivasi siswa.

Page 48: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

36

3. Angket.

Angket adalah teknik: pengumpulan data dengan cara menyusun item-item

pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar pertanyaan agar responden mengisi

pertanyaan itu dan dengan membubuhkan petunjuk-petunjuk pengisian. Penulis

membuat pemyataan-pemyataan dengan menggunakan skala likert. Dalam ha! ini

penulis memberikan angket kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian,

untuk mengetahui tentang korelasi antara kepribadian guru dengan motivasi belajar

siswa di MA Nasy' atul Khair Cimanggis Depok.

E. Pengolahan dan Analisis Data.

Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data

kualitatif yang kemudian dirubah menjadi data kuantitatif, maka teknik: yang

digunakan adalah analisis statistik, yaitu dengan menggunakan rumus statistik:

(persentase) dengan rumus:

P=f x 100% N

P = Persentase yang dicari

F = Frekuensi

N = Number of cases1

1 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendi@gm., (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 1995), Cet. ke-6, h. 193

Page 49: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

37

Dalam penelitian ini juga digunakan rumus korelasi, sehubungan dengan data

ini membahas 2 variabel yang saling berhubungan, maka data tersebut diolah dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person :

Rumus : rxy = N I;xy - (I:x)(I;y)

-Y[NI:x2 - (I;x)2] [NLy2 - (I:y)2]

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.

N = Jumlah Responden.

I: Jumlah skor.

x = Variabel bebas .

y = Variabel terikat.

Page 50: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 51: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BAB IV

BASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis Depok

MA Nasy'atul Khair adalah lembaga pendidikan Islam yang dikelola sebuah

yayasan, bernama "Yayasan Nasy' atul Khair". Lembaga pendidikan Nasy' atul Khair

berlokasi di n. Raya Bogor KM 30 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis,

Kodya Depok.

MA Nasy'atul Khair didirikan pada tahun 1988 oleh bapak Drs. H. Zahrudin

yang sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah. Pada tahun 1995 beliau meninggal

dunia, yang kemudian jabatan kepala sekolah tersebut digantikan oleh bapak H.M.

Ghazali Le. sampai sekarang. Adapunjenjang penddikan yang dikelola mulai dari TK

(Taman Kanak-kanak), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (MadrasahTsanawiyah) dan

MA (Madrasah Aliyah).

Tenaga pengajar berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 orang guru pria dan

8 orang guru wanita, karyawan tata usaha hanya 1 orang dan 2 orang penjaga sekolah.

Tenaga pengajarnya sebagian besar lulusan perguruan tinggi dari IAIN, UI, IPB, IKIP

Jakarta, IKIP Muhammadiyah dan perguruan tinggi swasta lainnya, untuk mengajar

bidang studi yang mengacu pada kurikulum DEP AG tahun 1994.

Jumlah murid pada tahun ajaran 2000-2001 secara keseluruhan berjumlah 112

orang yaitu kelas I hanya satu kelas berjumlah 3 7 orang, kelas II hanya satu kelas

berjurnlah 34 orang, dan kelas III juga hanya satu kelas berjumlah 41 orang.

38

Page 52: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

39

Fasilitas yang dimiliki MA Nasy' atul Khair berdasarkan data wawancara clan

observasi, diantaranya adalah: 3 ruang kelas, Ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang OSIS, ruang komputer, masjid clan WC.

B. Deskripsi Data

Seperti yang telah dikemukakan pada bah sebelumnya, bahwa salah satu

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket, untuk memperoleh data tentang pandangan s1swa tentang

kepribadian guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.

Angket disusun berdasarkan pokok penelitian dan indikator dari variabel yang

diteliti yaitu tentang pandangan siswa terhadap sifat, sikap dan prilaku guru yang

ideal serta penampilan guru sehari-hari. Dan motivasi siswa yang meliputi adanya

motivasi intrinsik pada siswa, upaya guru membangkitkan motivasi dan dorongan

orang tua terhadap belajar siswa.

Angket terdiri dari 42 pemyataan, dimana 21 pemyataan pertama mengenai

pandangan siswa tentang kepribadian guru dan 21 pemyataan berikutnya mengenai

motivasi siswa dalam belajar. Teknik pengukuran dari angket ini menggunakan skala

likert dengan bobot nilai untuk setiap jawaban sebagai berikut:

Untuk pemyataan yang mendukung sikap positif, skomya yaitu sangat setuju (SS)

= 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS)= 2, dan sangat tidak setuju (STS )= l

Page 53: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

40

Untuk pernyataan yang mendukung sikap negatif, skornya yaitu nilai-nilai

sebaliknya, sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan

sangat tidak setuju (STS) = 4.

Pembahasan mengenai basil angket dengan membuat tabulasi yang

merupakan proses mengubah data dari instrumen pengumpulan data (angket) menjadi

tabel-tabel angka (persentase ), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut: ·

Tabel 1.

Sifat dari Perilaku Guru yang Ideal ( disukai) Siswa

N=34

3 Sangat setuju 16 47,1 Setuju 14 41,2 Tidak setuju 4 11,8 Sangat tidak setuju

1~~¥~!18Uf~M~Ulll'i~~ ~!llll"f~ffi~~~~~'li 4 Sangat setuju 22 64, 7

Setuju 11 32,4 Tidak setuju San at tidak setu · u

6 Sangat setuju 2 5,9 Setuju 21 61,8 Tidak setuju 10 29,4 Sangat tidak setuju 1 2,9

14. Sangat setuju 22 64,7 Setuju 10 29,4 Tidak setuju 2 5,9 Sangat tidak setuju

Page 54: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

.:·fZ~Q~~l ~l~~l\'{{~~~J'3'1!fXi~6~g\~~1r!~$~~~i1~~ 18. Sangat setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

7 24 2 1

20,6 70,6 5,9 2,9

41

Tabel 4, No. 3 di atas, menunjukkan bahwa pada umumnya siswa sangat

setuju apabila guru dapat merespon masalah yang dialami siswa baik kesulitan

belajar maupun masalah pribadi (47,1 %) dan hanya sebagian kecil saja dari siswa

tidak setuju (11, 8 %).

Selanjutnya tabel no. 4 menunjukkan sebagian besar siswa (64, 7%) sangat

setuju bahwa guru itu harus bersifat adil, demokratis, dan humoris dan sebagian siswa

(32,4 %) yang setuju. Sedikit sekali yang tidak setuju (2,9%). Dengan melihat hasil

persentase berarti menunjukkan bahwa guru memang harus memiliki sifat-sifat

tersebut.

Adapun dari tab el no. 6 dapat dilihat bahwa hampir semua siswa setuju yaitu

61,8 % guru bersedia mengorbankan waktunya untuk siswa, 29,4 % tidak setuju dan

hanya sebagian kecil siswa yang sangat tidak setuju yaitu 2,9 %.

Tabel no.14 menunjukkan hampir semua 'siswa (64,7%) sangat setuju bahwa

guru harus mempunyai sikap menghargai siswa, sebagian siswa (29,4%) setuju dan

hanya sedikit (5,9%) yang tidak setuju.

Sedangkan tabel no. 18 di atas, menunjukkan pada umumnya siswa setuju

(70,6 %) bahwa sikap guru dalam mengajar yaitu menunjukkan wajah yang ceria.

20,6 % siswa sangat setuju dan siswa yang tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu

masing-masing hanya 5,9 %.

Setelah jawaban-jawaban tersebut di atas dipersentasekan, temyata sesuai

dengan pemyataan guru yang diwawancarai, bahwa guru-guru yang ideal harus

Page 55: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

42

memiliki sifat, sikap, clan tingkah laku yang baik. Mungkin masih banyak sifat-sifat

Iain yang harus dimiliki guru yang tidak disebutkan di atas. 1

1.

2.

5.

16.

Tabel 2.

Sikap-sikap Guru yang Tidak Disukai Siswa

N=34

Sangat setuju Setuju 1 Tidak setuju 6 Sangat tidak setuju 27

Sangat setuju 6 Setuju 16 Tidak setuju 10 Sangat tidak setuju 2

Sangat setuju 2 Setuju 2 Tidak setuju 17 Sangat tidak setuju 13

Sangat setuju 1 Setuju 3 Tidak setuju 11 Sangat tidak setuju 19

2,9 17,6 79,4

17,6 47,1 29,4 5,8

5,9 5,9 50

38,2

2,9 8,8

32,4

55,9

Tabel 5 no.I di atas, menunjukkan bahwa hampir semua siswa sangat tidak

setuju (79,4 %) dengan guru yang mempunyai sikap pilih kasih. Sedangkan sebagian

siswa tidak setuju (17,6 %) clan hanya sebagian kecil siswa yang setuju (2,9 %).

' Suhanda, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MA Nasy'atul Khair, Wawancata Pribadi, (Depok: 23 November, 2000)

Page 56: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

43

Adapun dari tabel no. 2 di atas, dapat dilihat bahwa pada umumnya sebagian

siswa setuju (47,1 %) terhadap sikap guru yang menjaga jarak dalam berkomunikasi

dengan siswa, siswa yang tidak setuju (29,4 %), dan hanya sebagian kecil siswa yang

sangat tidak setuju (5.8 %).

Sedangkan tabel no. S di atas, menunjukkan bahwa pada umumnya siswa

menjawab tidak setuju (SO %) dengan guru yang mempunyai sikap keras {killer)

ketika mengajar, hanya sebagian kecil siswa (5,9 %) sangat setuju dan setuju.

Selanjutnya dari tabel no. 16 di atas dapat dilihat hampir sebagian siswa

(55,9 %) sangat tidak setuju terhadap sikap guru yang membentak-bentak, mencela

atau menyindir siswa, dan sebagian siswa (8,8 %) setuju dan sedikit sekali yang

sangat setuju (2,9 %). Jawaban ini sesuai dengan pemyataan Thu Mas'idah dalam

wawancara pribadi, ia mengemukakan bahwa guru harus mempunyai sifat terpuji,

tidak bersikap kasar, tidak membentak-bentak, menyindir, menghina, memberikan

hukuman yang bersifat mendidik dan ucapan serta tingkah laku yang baik. 2

Tabel 3.

Penampilan Guru dalam !Wengajar

N=34

9. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

16

18

47,1

52,9

2 Mas'idah, Guru ruerangkap BP, Wawancara Pribadi, (Depok: 21 November 2000)

Page 57: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

10. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

11. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

15

18

1

6

26

1

1

44,1

52,9

2,9

17,6

76,5

2,9

2,9

44

Dari tabel 6 no. 9 di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya siswa sangat

setuju yaitu 52,9 % apabila dalam mengajar guru berpenampilan dengan memakai

pakaian yang tidak terlalu mewah atau sederhana dan 47,1 % siswa yang setuju. Dan

tidak ada jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

guru memang harus memperhatikan diri dalam berpakaian.

Tabel no. 10 menunjukkan hampir sebagian siswa (52,9 %) setuju bahwa guru

ketika akan mengajar harus memperhatikan kerapihan dan keserasian dalam

berpenampilam dan hanya sebagian kecil dari siswa (2,9 %) tidak setuju. Sebagian

besar jawaban siswa senada dengan jawaban dari wawancara guru yang menyatakan

bahwa dalam masalah penampilan, upaya yang dilakukan oleh guru adalah

memperhatikan penggunaan pakaian yang akan dipakai, baik dari segi kerapihan

k . 3 maupun eserasian.

'Mas'idah, Ibid.,

Page 58: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

45

Selanjutnya pada tabel no. 11 menunjukkan bahwa pada umumnya siswa

setuju (76,5 %) apabila guru memperhatikan tekanan suara dalam mengajar dan

hanya sebagian kecil saja dari siswa yang setuju dan sangat tidak setuju (2,9 %).

Tabel 4.

Profesi sebagai guru

7. Sangat setuju

Setuju

12

21

35,3

61,8

Tidak setuju

Sangat tidak setuju I 2,9

'~~~ !~~t1iita~mllli~~~r11~~~~:l~~~1 lr~liJmr~: i~Hlfrl~~r,ii~~) 8. Sangat setuju 1 2,9

Setuju 1 2,9

Tidak setuju 19 55,9

Sangat tidak setuju 13 38,2

17. Sangat setuju 24 70,5

Setuju 9 26,5

Tidak setuju I 2,9

Sangat tidak setuju

Tabel 4 no. 7 di atas menunjukkan bahwa pada umumnya siswa (61, 8 %)

setuju apabila guru mempunyai profesi Iain, dan sebagian siswa (35,3 %) sangat

setuju. Sedikit sekali (2,9 %) siswa yang sangat tidak setuju. Hal ini menandakan

bahwa guru mungkin boleh-boleh saja mempunyai profesi lain, tapi yang perlu

diingat adalah jangan sampai profesi lainnya mengganggu tugasnya sebagai guru.

Selanjutnya dari tabel no. 8 di atas, dapat dilihat bahwa pada umumnya siswa

tidak setuju (55,9 %) apabila guru sering tidak masuk karena tugas di luar dan

Page 59: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

46

sebagian siswa sangat tidak setuju (38,2 %), hanya sebagian kecil siswa yang tidak

setuju dan sangat tidak setuju yaitu masing-masing 2,9 %.

Sementara profesi guru harus dijalankan dengan ikhlas yang tercantum pada

tabel no. 17 menunjukkan hampir sebagian besar siswa (70,5 %) sangat setuju. Dan

sebagian siswa (26,5 %) setuju. Sedikit sekali yang sangat tidak setuju (2,9 %).

19.

21.

25.

26.

Tabel 5. Pengaruh Kepribadian Guru Terhadap Minat Belajar Siswa

N=34

Sangat setuju 20 58,8

Setuju 12 35,3

Tidak setuju 2 5,9

Sangat tidak setuju

Sangat setuju 10 29,4

Setuju 18 52,9

Tidak setuju 6 17,6

Sangat tidak setuju

Sangat setuju 13 38,2

Setuju 12 35,3

Tidak setuju 9 26,5

Sangat tidak setuju

Sangat setuju I 2,9

Setuju 10 29,4

Tidak setuju 17 50

Sangat tidak setuju 6 17,6

Page 60: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

47

Tabel no. 19 menunjuk.kan bahwa pada umumnya siswa (58,8 %) sangat

setuju dari kepribadian guru yang baik dapat menumbuhkan minat belajar siswa,

sebagian dari siswa (35,3 %) setuju dan hanya (5,9 %) dari siswa yang tidak setuju.

Sedangkan dari tabel no. 21 di atas dapat dilihat pada umumnya (52,9 %)

siswa setuju bahwa akan mendapatkan nilai yang baik dari kepribadian guru yang

baik, 29, 4 % siswa setuju dan sebagian kecil (17,6 %) siswa tidak setuju.

Adapun pada tabel no. 25 menunjukkan hampir sebagian siswa yaitu 38,2 %

' sangat setuju bahwa ada perasaan rugi jika guru yang rajin tidak hadir, sebagian siswa

yaitu 35,3 % setuju dan sedikit sekali dari siswa yang tidak setuju yaitu 26,5 %.

Selanjutnya dari tabel no.26 di atas, dapat dilihat pada umumnya siswa tidak

setuju (50 %) bahwa merasa rugi jika guru yang malas tidak hadir dan sebagian siswa

(29,4 %) setuju, hanya (2,9 %) siswa yang sangat setuju.

Tabel 6.

Motivasi lntrinsik pada siswa

N=34

22. Sangat setuju 26 76,5

Setuju 8 23,5

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

23 Sangat setuju 18 52,9

Setuju 15 44,1

Tidak setuju 1 2,9

Sangat tidak setuju

Page 61: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

27. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

28. Sangat setuju

Setuju

38.

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

15

11

6

2

3

3

17

11

2

4

19

9

44,1

32,4

17,6

5,9

8,8

8,8

50

5,9

5,9

11,8

55,9

26,5

48

Tabel 6 no.22 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (76,5 %) sangat

setuju dengan adanya keinginan belajar untuk mencapai cita-cita dan sebagian siswa

(23,5 %) setuju dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju.

Adapun dari tabel no. 23 di atas, dapat dilihat pada umumnya siswa sangat

setuju (52,9 %) bahwa mereka mengerjakan tugas karena inisiatif sendiri dan sangat

disayangkan adanya siswa yang tidak setuju walaupun hanya 2,9 %.

Sedangkan pada tabel no. 27 di atas, menunjukkan sebagian besar siswa

sangat setuju ( 44, 1 % ) bahwa merasa menyesal jika mendapat nilai yang tidak baik,

namun ada sebagian siswa (17,6 %) yang tidak setuju dan sedikit sekali (5,9 %) siswa

sangat tidak setuju.

Page 62: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

49

Selanjutnya pada tabel no. 28 di atas, menunjukkan sebagian besar siswa (50

%) tidak setuju bahwa siswa tidak perlu membaca buku-buku tambahan, sebagian

yang lain (5,9 %) sangat tidak setuju dan ada sebagian kecil siswa yang sangat setuju

dan setuju (8,8 %).

Dan no. 38 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar siswa yaitu 55,9 %

tidak setuju kalau belajar jika ada tugas dari bapak/ibu guru saja, dan hanya sebagian

kecil saja dari siswa yaitu 5,9 % setuju.

Tabet 7.

Upaya-upaya Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa

29. Sangat setuju Setuju Tidak setuju San at tidak setuju

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

31. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

N=34

13 38.2 20 58,8 1 2,9

17 50

14 41,2

3 8,8

18 52,9

14 41,2

2 5,9

Page 63: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

33. Sangat setuju

Setuju

36.

37.

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

50

26 76,5

6 17,6

I 2,9

I 2,9

3 8,8

19 55,9

11 32,4

I 2,9

25 73,5

8 23,5

19 55,9

4 11,8

3 8,8

17 50

16 47,1

I 2,9

II 32,4

20 58,8

3 8.8

Page 64: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

51

Tabel di atas ini tentang upaya-upaya yang dilakukan guru untuk

membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Tabel no. 29 menunjukkan bahwa

hampir semua siswa (58,8 %) setuju apabila guru memberikan hukuman namun

dengan alasan yang tepat dan hanya sebagian kecil saja (2,9 %) siswa yang tidak

setuju.

Dari tabel no. 30 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa yaitu 50 %

sangat setuju apabila guru memberikan pujian kepada siswa ketika mendapat nilai

yang baik, sebagian siswa yang lain setuju yaitu 41,2 % dan hanya sebagian kecil saja

yaitu 8, 8 % siswa tidak setuju. Hal ini merupakan insentif yang diberikan guru untuk

membangkitkan motivasi belajar siswa.

Selanjutnya guru dalam mengajar menggunakan buku-buku tambahan pada

tabel no. 31 di atas, menunjukkan bahwa pada umumnya (52,9 %) siswa sangat

setuju, sebagian siswa setuju (41,2 %) dan hanya sebagian kecil siswa (5,9 %) sangat

tidak setuju.

Sementara dari tabel no. 32 di atas, dapat dilihat sebagian besar siswa sangat

setuju (76,5 %) jika guru dalam mengajar memberikan informasi yang actual dan

sebagian siswa setuju (17,6 %). Sedikit sekali yang tidak setuju dan sangat tidak

setuju (masing-masing hanya 2,8 %) dari siswa.

Adapun tabel no. 33 di atas, dapat dilihat sebagian siswa (55,9 %) setuju

bahwa guru harus cepat memeriksa setiap pekerjaan siswa dan sebagian siswa tidak

setuju (32,4 %). Sedikit sekali dari siswa (2,9 %) yang sangat tidak setuju.

Page 65: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

52

Tabel no. 34 menunjukkan bahwa dalam mengajar guru memberikan contoh­

contoh, hampir sebagian besar siswa (73,5 %) setuju, dan sebagian siswa (26,5 %)

sangat setuju.

Selanjutnya dari tabel no. 36 di atas, dapat dilihat pada umumnya siswa setuju

(55 %) bahwa guru di MA Nasy'atul Khair dalam mengajar selalu membangkitkan

motivasi belajar, 23, 5 % siswa sangat setuju. Namun sangat disayangkan masih ada

sebagian kecil guru yang tidak sering membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini

terlihat ada siswa yang tidak setuju, walaupun hanya 11,8 %.

Dan tabel no. 37 menujukkan sebagian besar siswa (50 %) sangat setuju

bahwa guru sebelum mengajar menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan

diajarkan, sebagian siswa yang lain (47, 1 %) setuju dan sedikit sekali yang tidak

setuju (2,9 %).

Sedangkan dari tabel no.39 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa (58,8%)

setuju bahwa guru ketika mengajar menggunakan metode yang bervariasi, sebagian

siswa yang lain (32,4%) sangat setuju dan sedikit sekali (8,8%) yang tidak setuju.

41.

Tabel 8.

Motivasi belajar yang diberikan orang tua kepada siswa

N=34

20 58,8

1 2,9

5 14,7 17 50 12 35,3

Page 66: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

42. Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

10

12

9

3

29,4

35,3

26,5

8,8

53

Dari tabel no. 40 di atas pada umumnya siswa sangat setuju (58,8 %) babwa

orang tua di rumab selalu mendorong siswa untuk belajar dan hanya sebagian siswa

(26,5 %) tidak setuju, yang berarti mereka tidak diberikan dorongan belajar oleh

orang tua.

Selanjutnya pada tabel no. 41 di atas menunjukkan bahwa sebagian siswa (50

%) setuju mereka belajar di ruangan khusus belajar, dan sangat disayangkan sebagian

siswa (35,3 %) sangat tidak setuju, ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki

sarana (ruangan khusus untuk belajar).

Dan dari tabel no. 42 di atas, dapat dilihat pada umumnya siswa setuju (35,5

% ) bahwa orang tua selalu memberikan pujian jika siswa mendapat hasil ujian yang

baik dan sebagian siswa (26,5 %) tidak setuju dan sedikit sekali dari siswa (8,8 %)

yang sangat tidak setuju.

C. Analisa dan Interpretasi Data.

Analisa data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk memberi

arti dan makna dalam menjawab masalah penelitian. Langkah awal dalam

menganalisa data adalah proses kuantifikasi data atau memberi nilai terhadap

Page 67: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

54

jawaban angket, mengenai kepribadian guru dalam mengajar (variabel X) dan

motivasi belajar siswa (variabel Y).

Untuk mengetahui pandangan siswa tentang kepribadian (sifut, sikap clan

tingkah laku) guru yang ideal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel9.

Kepribadian Guru Menurut Pandangan Siswa

MA Nasy'atul Khair Cimanggis Depok

1. 68 2. 68 3. 67 4. 68 5. 67 6. 69 7. 69 8. 68 9. 67 10. 70 11 . 72 12. 68 13. 64 14. 63 15. 74 16. 68 17. 62 18. 63 19. 72 20. 67 21. 66 22. 68 23. 70 24. 64 25. 70 26. 73 27. 66 28. 68

Page 68: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

55

29. 70 30. 73 31. 64 32. 70 33. 66 34. 56

Ju ml ah 2298

Untuk mengetahui nilai rata-rata kepribadian guru menurut pandangan siswa

yang akan memberikan jawaban umum dari suatu pengamatan, maka penulis

menggunakan rumus:

Mx= u N

Mx= Mean

I:x = Jumlah nilai variabel x

N = Number of cases

Mx = 2298 = 67,58 34

Nilai rata-rata kepribadian guru menurut pandangan siswa MA Nasy'atul

Khair adalah 67,58. Sedangkan nilai tertinggi adalah 74.

Tabel berikut mengenai nilai motivasi siswa dalam belajar di MA Nasy' atul

Khair Cimanggis Depok:

Tabel 10.

Motivasi Belajar Siswa MA Nasy'atul Khair Cimanggis Depok

1. 2.

3. 4. 5.

70

62

70

56 59

Page 69: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

56

6. 66 7. 66 8. 64 9. 68 10. 71 11. 70 12. 74 13. 62 14. 76 15. 68 16. 61 17. 67 18. 60 19. 63 20. 64 21. 61 22. 68 23. 75 24. 61 25. 74 26. 71 27. 60 28. 74 29. 69 30. 72 31. 67 32. 69 33. 62 34. 64

Jumlah 2264

Data tingkat motivasi belajar siswa bila dikelompokkan dari nilai tertinggi

sampai nilai terendah rata-ratanya dapat diketahui dengan menggunakan ·rumus:

Page 70: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

M LY y =-N

My =Mean

L:y = Jumlah nilai variabel y

N = Number of cases

My = 2264= 66,58 34

57

Nilai rata-rata motivasi dalam belajar di MA Nasy' atul Khair adalah 66,58.

Nilai modus nilai tertinggi adalah 76.

Selanjutnya untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel

dalam penelitian, maka teknik analisa menggunakan analisa kuantitatif melalui teknik

analisa product moment Karl Person, untuk mencari koefisien korelasi antara dua

variabel, yaitu :

I. Variabel independent (x) adalah kepribadian guru yang meliputi pandangan siswa

tentang sifat, sikap, dan perilaku guru yang ideal dan penampilan guru sehari-hari.

2. Variabel dependent (y) adalah motivasi belajar siswa yang meliputi adanya

kesadaran siswa untuk belajar, upaya guru dalam membangkitkan motivasi

belajar siswa dan tugas orang tua memberikan motivasi.

Adapun langkah-langkah penghitungan dapat dilihat pada rekapitulasi data

berikut:

Page 71: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Tabel 11. Uji Korelasi antara Kepribadian Guru dengan Motivasi Belajar Siswa di MA Nasy'atul Kbair Cimanggis Depok

1 68 70 4624 4900 4760

2 68 62 4624 3844 4216

3 67 70 4489 4900 4690

4 68 56 4624 3136 3808

5 67 59 4489 3481 3953

6 69 66 4761 4356 4554

7 69 66 4761 4356 4554

8 68 64 4624 4096 4352

9 67 68 4489 4624 4556

10 70 71 4900 5041 4970

11 72 70 5184 4900 5040

12 68 74 4624 5476 5032

13 64 62 4096 3844 3968

14 63 76 3969 5776 4788

15 74 68 5476 4624 5032

16 68 61 4624 3721 4148

17 62 67 3844 4489 4154

18 63 60 3969 3600 3780

19 72 63 5184 3969 4536

20 67 64 4489 4096 4288

21 66 61 4356 3721 4026

22 68 68 4624 4624 4624

23 70 75 4900 5625 5250

24 64 61 4096 3721 3904

25 70 74 4900 5476 5180

26 73 71 5329 5041 5183

27 66 60 4356 3600 3960

28 68 74 4624 5476 5032

58

Page 72: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

29 70 69 4900 4761

30 73 72 5329 5184

31 64 67 4096 4489

32 70 69 4900 4761

33 66 62 4356 3844

34 56 64 3136 4096

L 2298 2264 155746 151648

Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi :

rxy = N'ixy - (a)(L:y) <~r=[N=.z:x=2=_=(=u=)2=;=j r=[N=.L:y=2=_=(=L:y=)2=rj

= 34. 153218 - (2298) (2264)

--1(34. 155746-(2298)2] [34. 151648-(2264)2]

= 5209412- 5202672

"(5295364- 5280804) (5156032- 5125696)

= 6740

'1 (14560) (30336)

= 6740 '1441692160

6740 21016.47354

= 0,320

59

4830

5256

4288

4830

4092

3584

153218

Untuk menginterpretasi nilai koefisien korelasi, maka dapat dilihat kriteria

korelasi koefisien besar R di dalam buku Anas Sudijono, sebagai berikut:

0,00 - 0,20 Korelasi yang kecil dan bisa diabaikan/dianggap tidak ada korelasi

Page 73: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

0,20-0,40 0,40- 0,70 0,70- 0,90 0,90- 1,00

Terdapat korelasi yang sangat kecil dan tidak erat Terdapat korelasi yang sedang Terdapat korelasi yang erat Terdapat korelasi yang sangat erat

60

Dari hasil perhitungan di atas, di dapat nilai indeks korelasi sebesar 0,32. Jika

dikonsultasikan pada tabel di atas, angka r (0,32) yang berada antara 0,20 - 0,40

termasuk dalam kategori adanya korelasi yang tergolong lemah atau rendah dan tidak

bertanda negatif. Berarti terdapat hubungan positif antara kepribadian guru dengan

motivasi belajar siswa di MA Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok, namun korelasi

itu adalah korelasi yang lemah (hubungan diantara kedua variabel itu lemah atau

rendah).

Sedangkan untuk interpretasi terhadap angka indeks koefisien korelasi dengan

cara berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment, maka dirumuskan hipotesa

sebagai berikut:

Hipotesa Altematif (Ha) : ada korelasi positif yang signifikan antara keribadian

guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar

SISWa.

Hipotesa Nihil (Ho) Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara

kepribadian guru dengan upaya membangkitkan motivasi

belajar siswa.

Untuk menguji hipotesa, maka "r" observasi yang didapat dari perhitungan

statistik dibandingkan dengan "r" dalam tabel nilai "r" product moment (r). Dengan

Page 74: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

61

terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedomnya ( df). Angka

yang diperoleh adalah:

df= N-nr

= 34-2=32

ro = 0,320

rt = pada taraf signifikansi 5 % = 0.349

rt = pada taraf signifikansi 1 % =0,449

Hasil yang didapat; 0,349 > 0,320 < 0,449. Angka r hitung sebesar 0,320 jika

dibandingkan dengan r pada taraf signifikansi 5 % sebesar 0,349 ternyata lebih kecil

(0,320 < 0,349). Sedangkan r hitung jika dibandingkan dengan r pada taraf

signifikansi 1 % sebesa:r 0,449 ternyata lebih kecil (0,320 < 0,449). Jadi ro taraf

signifikansinya lebih kecil daripada rt baik pada taraf signifikan 5 % maupun 1 %.

Dengan demikian pada taraf signifikansi 5 % dan 1 %, Ha ditolak sedang Ho

diterima, yang berarti korelasi positif antara kepribadian guru dengan motivasi belajar

siswa di MA Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok (secara matematik) di sini

bukanlah merupakan korelasi positifyang meyakinkan.

Setelah uji hipotesis dilakukan, untuk mengetahui berapa besar pengaruh

variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam persen, maka digunakan

rumus koefisien penentu (determinasi) sebagai berikut:

Kp=r2x 100%

r = 0,320 dibulatkan menjadi 0,3

r2 = 0,9

Page 75: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Kp=0,9x 100

=9%

62

Angka koefisien penentu sebesar 9 % menunjukkan adanya pengaruh

kepribadian guru terhadap upaya membangkitkan motivasi belajar siswa sebesar 9 %.

Sisanya 91 % merupakan variabel yang tidak dimasukkan dalam penelitian,

diantaranya kernampuan guru dalam menguasai bidang studi yang dipegang,

keterampilan menggunakan metode-metode dalam mengajar, keterampilan guru

dalam menggunakan media pengajaran dan sebagainya.

Page 76: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 77: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

BABV

PENUTUP

Berdasarkan ura1an mengenai kepribadian guru dan korelasinya dengan

motivasi belajar siswa di MA Nasy'atul Khair, yang dibabas pada bah dan sub bah

sebelumnya, maka dalam bah ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan

saran-saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Sifat, sikap dan prilaku guru yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari di

sekolab, baik di luar maupun di dalam kelas, merupakan bagian yang sangat

penting dalam menentukan bagi keberhasilan belajar mengajar, siswa dapat

menilai kepribadian guru yang mereka sukai dan tidak sukai, terbukti dengan

adanya jawaban responden yang menyatakan sangat setuju apabila guru

menunjukkan sikap adil, demokratis, humoris, menghargai siswa sebanyak

64,7 % dan mereka juga dapat menilai sikap-sikap guru yang mereka tidak

sukai, diantaranya pilih kasih, sebanyak 79,4 % siswa sangat tidak setuju.

Penampilan guru pun dalam mengajar hampir 52,9 % siswa setuju harus

diperhatikan baik dari segi kerapihan maupun keserasian.

2. Motivasi belajar siswa di MA N asy' atul Khair cukup tinggi, dapat terlihat

sebagian besar siswa mempunyai keinginan belajar yang tirnbul dari dirinya

sendiri, karena untuk mencapai cita-cita yaitu sebanyak 76,5 %. Dan upaya

Page 78: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

65

2. Pada dasarnya anak memiliki motif untuk belajar, namun dalam ha! ini

gurulah yang pertama hendaknya dapat membangkitkan motivasi belajar

siswa. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan dapat memahami motif-motif

yang ada pada diri siswa, sehingga guru dapat menempatkan dirinya dalam

mengawali pelajaran yang akan diberikannya, terutama dalam upaya

menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

3. Sikap dan kepribadian guru memiliki hubungan dengan motivasi belajar

siswa. Sikap dan kepribadian guru yang baik akan diserap oleh siswa­

siswanya dan akan menumbuhkan motivasi bagi anak-anak didiknya. Karena

itu perlu kiranya guru-guru disini untuk terus mampu mengontrol dirinya dan

mampu menampilkan kepribadian yang baik terutama di muka kelas pada saat

interaksi proses belajar mengajar.

4. Kepala sekolah yang berperan sebagai supervisi pendidikan diharapkan selalu

memberikan motivasi kepada guru-guru dalam menjalankan tugasnya agar

mereka terus bersemangat. Dan hendaknya selalu mengawasi kepribadian

guru dalam mengajar, agar guru tidak menyimpang dari kode etik yang sudah

ditetapkan dan selalu berupaya untuk meningkatkan kepribadian guru-guru di

MA Nasy'atul Khair Cimanggis - Depok.

Page 79: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 80: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dr., Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990

Azhari, Akyas, Drs., Psikologi Pendidikan, Semarang: Dina Utama Semarang, 1996, Cet. ke-1

Bakry, Nazar, Drs., H., Tuntunan Praktis Metodologi Penelitil!!l, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995, Cet. ke-1

Daradjat, Zakiah, Prof., Dr., Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, Cet. ke-3

Djumhur dan Drs. Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidence & Counseling), Bandung: CV. Ilmu, tt, Cet. ke-17

D. Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Isli!!!!, Surabaya: PT. Al-Ma'arif, 1989, Cet. ke-8

Imran. Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Dina Pustaka Jaya, 1996, Cet. ke-1

Jamarah, Saiful Bahri, Drs., dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, Cet. ke-1

Mujib, Abdul, M.Ag, Fitrah dan Kepribadian Islam (Sebuah Pendekatan Psikologis), Jakarta: Dami Falah, 1999

Nasution S., Prof., Drs., MA, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 1995, Cet. ke-4

Nazir, Moh., Ph.D., Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet. ke-3

Purwanto, M., Ngalim, Drs., MP., Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya Offsert, 1995, Cet. ke-1 O

Salim, Peter dan Y enny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modem English, 1991

Sardiman, A M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Pedoman Bagi guru dan Calon Guru). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. ke-6

Page 81: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

67

Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekol;ill, Bandung: Remaja Karya CV. Bandung, tt.

Sudijono, Anas, Drs., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. ke-7

Sujanto, Agus, et.al., Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, Cet.ke-7

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, Cet. ke-8

Syah, Muhibbin, Drs.M. Ed, Psikologi Pendidikan (suatu pendekatan barn) Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1996, Cet. ke-3

Tadjab, Drs., MA., Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang: Dina Utama Semarang, 1996, Cet. ke-1

Undang-Undang Sistem Pendidkan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 1995, Cet. ke-1

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, PT. Rineka Jaya Utama, 1989

Usman, Mohammad Uzer, Drs., Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997

Wasito, Hermawan, Drs., Pengantar Metodologi Penelitian (Buku Panduan Mahasiswa), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1995, Cet. ke-3

Page 82: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa
Page 83: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Lampiran I

DAFTAR ANGKET PENELITIAN

DI MADRASAH ALIYAH NASY' ATUL KHAIR CIMANGGIS DEPOK

Petunjuk pengisian :

I. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan yang ada di bawah ini, lalu jawablah

dengan sejujur-jujurnya dengan cara melingkari pada salah satu alternatif jawaban

yang tersedia sesuai dengan perasaan anda.

2. Jawaban anda pada daftar isian ini tidak mempengaruhi nilai ujian, dan jawaban

anda akan terjamin kerahasiaannya.

3. Jawaban yang anda berikan dalam daftar isian merupakan sumbangan yang

berharga bagi penelitian kami. Oleh karena itu, atas kesediaan anda mengisi daftar

isian ini kami mengucapkan banyak terima kasih.

4. Arti dari setiap alternatif jawaban adalah :

SS = Sangat setuju. s = Setuju. TS = Tidak setuju. STS = Sangat tidak setuju.

Nama Tempat/ Tanggal lahir Jenis kelamin

Asal Sekolah :

a. Pria b. Wanita a. Madrasah Tsanawiyah Negeri b. Madrasah Tsanawiyah swasta c. SMP Negeri d. SMP Swasta

Page 84: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

A. KUESIONER KEPRIBADIAN GURU.

No Pernvataan Keteran2an I Dalam mengajar seorang guru hanya memperhatikan SS - S - TS - STS

siswa yang pandai saja.

2 Untuk menjaga kewibawaannya, seorang guru hams SS - S - TS - STS membatasi · diri (menjaga jarak) dalam berkomunikasi

3

4

5

dengan siswa

Seorang guru yang harus mempunyai sikap responsif terhadap kelas (mau melihat, mendengar dan merespon) masalah yang dialami siswa baik yang menyangkut kesulitan belajar maupun masalah pribadi siswa

Saya sangat senang kepada guru yang memiliki sikap adil, demokratis dan mempunyai rasa humor dalam mengajar

Dalam mengajar sebaiknya seorang guru bersikap keras (killer), agar siswa selalu mengikuti pelajaran yang diberikannya

SS - S - TS - STS

SS - S - TS - STS

SS - S - TS - STS

6 Dalam mengajar seharusnya guru mau membantu siswa SS - S - TS ..::. STS walaupun risikonya hams pulang terlambat

7 Seorang guru boleh-boleh saja mempunyai profesi lain SS - S - TS - STS diluar tugasnya sebagai guru, asal tidak mengganggu tugasnya.

8 Seorang guru boleh-boleh saja sering tidak masuk kelas, SS - S - TS - STS karena banyak tugas di luar.

9 Ketika mengajar sebaiknya seorang guru berpenampilan SS - S - TS - STS sederhana (berpakaian tidak terlalu mewah)

10 Kerapihan pakaian dan penampilan guru dalam mengajar SS - S - TS - STS hams diperhatikan

11 Guru hams memperhatikan tekanan suara, ketika SS - S - TS - STS mengajar

Page 85: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

.12 Gerakan guru dalam mengajar, baik dari cara duduk dan SS - S - TS - STS berdiri di kelas jangan sampai mengganggu konsentrasi siswa

13 Dalam kegiatan-kegiatan siswa di luar jam pelajaran SS - S - TS - STS sebaiknya guru bersedia ikut serta.

14 Dalam diri guru harus adanya kemampuan untuk SS - S - TS - STS mencerminkan sikap menghargai kepada siswa, misalnya dengan memberi senyuman, komentar, anggukan kepala ketika mengajar.

15 Di dalam maupun di luar kegiatan belajar mengajar guru SS - S - TS- STS harus menunjukkan keakraban dengan siswa.

16 Ketika mengajar guru boleh membentak-bentak, mencela SS - S - TS - STS atau menyindir siswa agar siswa serius belajar.

17 Profesi guru dijalankan harus dengan ikhlas dan SS - S -TS - STS merupakan alternatif terbaik bukan sebagai sampingan.

18 Saya sangat senang dengan guru yang menunjukkan SS - S - TS - STS wajah berseri-seri.

19 Saya berminat pada bidang studi tertentu, karena guru SS - S- TS- STS yang mengaJar mempunyai sikap, tingkah laku, penampilan dan cara mengajar yang baik

20 Saya kurang berminat mengikuti pelajaran, bila saya SS - S - TS - STS melihat guru yang mengajar tidak menunjukkan kepribadian yang baik

21 Saya selalu mendapatkan nilai yang baik dari pelajaran SS - S - TS - STS yang diberikan oleh guru yang memiliki kepribadian yang baik dan menarik

Page 86: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

B. KUESIONER MOTIV ASI BELAJAR SISWA

No 22

23

Pernvataan Saya belajar di sekolah bukan karena dipaksa oleh orang tua, tetapi karena keinginan sendiri untuk mencapai cita-cita

Alasan yang mendorong saya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru adalah karena inisiatif sendiri

Keteranean SS - S - TS - STS

SS - S - TS - STS

24 Saya mengerjakan tugas karena takut dihukum oleh SS - S - TS - STS guru

25 Saya merasa rugi jika guru yang rajin berhalangan SS - S - TS - STS hadir untuk mengajar

26 Saya merasa senang jika guru yang malas SS - S - TS - STS berhalangan hadir untuk mengajar

27 Saya akan menyesal sekali ketika mendapat basil SS - S - TS - STS ulangan yang tidak baik

28 Saya tidak perlu membaca buku-buku lain di luar SS - S - TS - STS buku wajib

29 Sewaktu-waktu guru boleh memberikan hukurnan SS - S - TS - STS kepada siswa, namun dengan a!asan yang tepat.

30 Pujian yang diberikan oleh guru ketika anda SS - S - TS - STS mendapat nilai yang baik akan dapat membangkitkan motivasi untuk belajar

31 Ketika mengajar sebaiknya guru menggunakan juga SS - S - TS - STS sumber-sumber lain di luar buku pokok, seperti buku-buku tambahan

32 Agar pelajaran lebih menarik, dalam mengajar SS - S - TS - STS sebaiknya seorang guru dapat memberikan informasi actual yang dapat menambah wawasan ~tswa

Page 87: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

33 Dalam mengajar sebaiknya seorang guru hams cepat SS - S - TS - STS dalam memeriksa setiap pekerjaan yang diberikan kepada anak didiknya dan mengumumkan hasilnya

34 Saya senang belajar bila guru memberikan contoh- SS - S - TS - STS contoh dalam mengajar

35 Saya tidak cepat merasa puas, ketika mendapat SS- S -TS - STS hasil ulangan yang baik

36 Guru-guru di sekolah 1ru selalu membangk:itkan SS - S - TS - STS motivasi belajar murid

37 Sebelum mengajar sebaiknya guru menjelaskan SS- S -TS- STS terlebih dahulu materi yang akan diajarkan

38 Saya belajar kalau ada tugas dari bapak/ibu guru SS - S -TS - STS saja

39 Metode yang digunakan guru-guru di MA 1ru bervariasi

SS - S - TS - STS

40 Di rumah, orang tua selalu mendorong saya untuk SS - S - TS - STS belajar.

41 Saya belajar di ruangan khusus untuk belajar SS - S - TS - STS

42 Orang tua saya selalu memberikan pujian atau SS - S - TS - STS hadiah, ketika saya mendapat nilai yang bagus

Page 88: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Skor Angket Kepribadian Guru

No. Responden No. Butir Pern •ataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 6 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 7 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 3 3 8 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 9 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 10 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 11 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 12 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 13 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 14 4 2 4 3 1 2 3 4 3 4 3 4 3 15 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 16 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 1 4 4 17 2 1 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 18 4 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 19 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 20 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 21 4 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 22 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 24 3 1 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 25 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 27 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 29 4 1 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 30 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 31 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 33 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 34 3 2 2 4 1 1 1 3 4 4 3 2 2

14 15 16 17 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 1 4 3

18 19 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4

20 21 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 1 2 1 3 4 3 2 3 4 3 1 4 1 3 3 2 2 4 1 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 Jumlah

68 68 67 68 67 69 69 68 67 70 72 68 64 63 74 68 62 63 72 67 66 68 70 64 70 73 66 68 70 73 64 70 66 56 2298

~ \/\j

Page 89: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

--r--··--·· 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 31f 39 40 41 42 1 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 3 70 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 62 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 70 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 56 5 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 1 3 2 4 3 3 4 59 6 4 3 ' 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 66 1 3 3 1 4 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 66 8 4 4 ;1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 64 9 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 68

10 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 71 11 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 70 12 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 74 13 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 62 14 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 76 15 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 4 68 16 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 61 17 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 4 1 2 1 67 18 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 60 19 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 3 2 1 63 20 4 3 ' 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 64 21 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 61 22 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 68 23 4 4 i 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 75 24 4 3 j 3 2 3 3 1 2 4 4 4 3 3 1 3 4 3 2 4 3 2 61 25 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 74 26 4 4 ! 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 71 27 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 60 28 4 4 ' 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 4 74 29 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 69 30 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 72 31 3 3 ' 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 67 32 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 69 33 4 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 62 34 4 4 1 2 4 4 1 3 1 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 64

Jumlah 2264

~

Page 90: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Lampiran

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

Hari/tanggal

Interviewee

Jabatan

: Kamis, 19 oktober 2000

: H.M Ghazali Le.

: Kepala sekolah

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimanakah sejarah awal didiririkannya Madrasah Aliyah Nasy' atul khair

Cimanggis Depok dan apa tujuannya?

2. Bagaimanakah Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Nasyatul Khair Cimanggis

Depok?

3. Berapakahjumlah guru, tenaga administratifdan siswa di sekolah ini?

4. Apa sajakah sarana dan prasarana yang dimilki Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair

ini?

5. Kegiatan-kegiataan apa saja yang ada di MA Nasy'atul Khair untuk siswa di luar

jam pelajaran.

6. Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam memberikan dorongan atau motivasi

kepada guru untuk menjalankan tugasnya?

7. Apakah usaha yang bapak lakukan dalam meningkatkan kerpibadian guru di MA

Nasy'atul Khair ini?

Jawaban:

1. Nasy' at1,1l Khair merupakan lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada tahun

1953, den&_<jll pendirinya adalah KH. Marzuki selaku pemilik yayasan ini. Pada

awalnya Nasy'atul Khair ini memang bukan merupakan yayasan, tetapi madrasah

diniyah. Baru pada tahun 1983 dibentuk yayasan dan dapat mendirikan Ml, Mts

dan MA Nasy'atul K4air Cimanggis Depok. MA Nasy'atul Khair didirikan pada

bu!,,_~ juli tahun 1988, dengan pendirinya adalah Drs. H. Zahrudin, ia lulusan

Page 91: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

IAIN Syarif Hidayatullah Fakultas Syari'ah, ia anak KH. Marzuki. Mulai tahun

1988-1995 ia menjabat kepala sekolah. Pada tahun 1995 ia meninggal dunia, yang

akhirnya jabatan kepala sekolah digantikan oleh Bapak HM. Ghazali sampai

sekarang. Tujuan didirikannya MA ini adalah untuk melaksanakan misi dakwah

yaitu mencetak manusia-manusia yang berkualitas baik dari segi ilmu agama

maupun ilmu umum. Dan meringankan beban masyarakat sekitar karena anak­

anak mereka tidak perlu jauh-jauh untuk sekolah, serta ingin membuka lapangan

pekerjaan (sebagian guru-guru dan staf-staf yang ada berasal dari wilayah

sekitar).

2. Struktur organisasi MA Nasy' atul Khair terdiri dari kepala sekolah yang

menduduki jabatan tertinggi dan tidak ada wakil kepala sekolah yang ada adalah

empat wakil kepala bidang yaitu wakabid kurikulum Bapak Drs. M.Suhanda,

wakabid kesiswaan Bapak Drs Sutrisno, wakabid humas Bapak Drs. Kasaiy Ishak

dan wakabid Sarana dan Prasarana Ibu Hj. Zakiah BA. Selain ada BP Ibu Drs.

Masy'idah dan satu TU Ibu Sulistianingsih. Kepala sekolah berhubungan

langsung dengan guru-guru, osis dan siswa Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair

Cimanggis Depok.

3. Jumlah guru Di Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis Depok pada tahun

ajaran 2000-2001 ini ada 20 orang. Dan staf administrasi terdiri dari Tata usaha

dan bendahara. Hal ini mengingat keberadaan MA Nasy' atul Khair ini masih

dalam scope yang kecil, jadi belum memerlukan tenaga administrasi yang banyak.

Dan keadaan siswa pada tahun ajaran 2000-2001 hanya berjumlah 112 orang,

terdiri dari kelas I berjumlah 37 orang, Kelas II berjumlah 34 orang dan kelas III

berjumlah 41 orang.

4. Sarana dan prasarana yang dimiliki MA Nasy'atul Khair Cimanggis Depok ini

meliputi: 3 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, lruang tata usaha,

1 ruang osis, 1 ruang komputer, 1 ruang praktek kegiatan siswa, 1 masjid dan 1

WC.

Page 92: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

5. Kegiatan-kegiatan ektra kurikuler yang ada di Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair,

diantaranya: pelajaran kitab kuning, pramuka, paskibra, PMR, class meeting,

kursus komputer, retorika, kaligrafi dan forum diskusi. Masing-masing kegiatan

ini memiliki guru koordinator di bawah pengawasan kepala sekolah.

6. Upaya-upaya yang saya lakukan dalam memberikan motivasi kepada guru untuk

menjalankan tugasnya adalah dengan membina hubungan antara kepala sekolah

dengan guru, menjalin keakraban, kekeluargaan walaupun dalam proses belajar

mengajar kedudukannya sebagai pimpinan dengan bawahan, akan tetapi di luar

proses belajar mengajar seperti saudara. Selain itu melibatkan guru-guru dalam

setiap kegiatan sekolah misalnya: rapat yang selalu diadakan dengan guru-guru,

dan kepala sekolah memberikan honor di luar gaji serta menyiapkan buku-buku

pegangan untuk mengajar.

7. Dalam upaya meningkatkan kepribadian guru-guru di MA Nasy'atul Khair,

terutama dalam masalah penampilan, saya menyediakan pakaian seragam untuk

guru-guru dan guru-guru pun dalam mengajar harus memakai pakaian yang

formal. Guru diperintahkan agar disiplin dan berwibawa dalam menjalankan

tugasnya. Jika ada guru yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan, kepala

sekolah akan berusaha untuk menasehati agar tetap terjalin hubungan yang baik.

Jfb~ Rusm1yati

Page 93: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Nama Guru Madrasah Aliyah Nasy'atul Khair Cimanggis Depok

H.M. Ghazali L.c. KSU. S.A/1986 Kepala sekolah

2 Drs. M Suhanda IKIP Jakarta 1991 Wakabid

Bahasa Indonesia Kurikulum

~ Drs. Azwan Ferry IAIN Jakarta 1987 Guru Aqidah Akhlak .)

4 Drs. Kasaiy Ishak IAIN Jakarta 1996 Wakabid Humas Sejarah/SKI

5 ir. Edi ismunandar UMH Jakarta 1987 Guru Kimia

6 Drs. Mulyadi Kimra IAIN Padang 1987 Guru Fiqih

7 Ir. Desi Susiani IPB Bogar Guru Kimia/Matematika

8 Drs. H.M. Adri IAIN Jakarta 1991 Guru Al-Qur'an Hadits

9 LutyYanti Amd. IKIP Jakarta 1991 Guru Bahasa Inggris

10 Dra. Mas'idah IKIP Bandun Guru Sosiologi

1995

11 Syadid S.Ag. STIA Pandeglan

Guru Bahasa Arab 1997

12 Drs. Usman Daud STIA Sukabumi

Guru Geografi/Tata

1996 Negara

13 Minuk Istiansih S.Pd. IKIP Jakarta 1997 Guru Bahasa Inggris

14 Dra. Horiza Faslarita IKIP Padang 1993 Guru Matematika

15 Sulistianingsih !KIP Jakarta 1995 Guru Ekonomi

16 Muchlisin SE. UIA Jakarta 1998 Guru Ekonomi/ Akuntansi

17 Nurmawati S.Ag. UIK Jakarta Guru Kesenian

18 Ir. T. Alan Sutrisno UI Jakarta 1989 Guru Fisika

19 Dra. Sri Lestari Jakarta Guru Biologi

20 Drs. Sutrisno KIP Wakabid

Bahasa Indonesia 1991 Kesiswaan

21 Toyyibah S.Ag. Uhamka

Guru PPKN 000

Page 94: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

LJ .I...l.'-U.l."-...1. 'CJ.I'- '-'.I.'-'-J"r1l. '"111:.ILJ.C-JL~..I. l.l".1.1"""1.• l "l""1...:1 I l"Ja. .I. \...JLI ..l.'-l..Lt"1.A..I.'- '-"AlTi..r-11 -,..'-J'-J.1.0 I.1.£1.1. '-'.I"-

KEPALA SEK OLAH

HM. Ghazali LC

BP Tata Usaha ·····-·····-"· .. -· .. ··-·····-···~-· .... -...

Dra. Mas'idah Sulistianingsih

I I I I Wakabid Wakabid. Wakabid. Wakabid.

Kurikulum Kesiswaaan Humas Sarana/Prasarana Drs. M. Suhanda Drs. Sutrisno Drs. Kasaiy Ishak ZakiahBA

Guru/\Vali Kelas

OSIS

SIS WA

·~

~

Page 95: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Lampi ran

Hari/tanggal

Intervewee

Jabatan

BERITA WAWANCARA DENGAN GURU

: Selasa/ 21 November 2000

: Dra. Mas'idah

: Guru BP

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimana pendapat Bapak I Ibu tentang profesi guru ?

2. Metode apakah yang Bapak I Ibu gunakan untuk menumbuhkan minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang Bapak I Ibu berikan?

3. Apa yang Bapak I Ibu lakukan ketika menemukan siswa yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar ?

4. Usaha apa yang Bapak I Ibu lakukan untuk meningkatkan kualitas kepribadian

(sikap, tingkah laku dan penampilan) guru sehari-hari ?

5. Apakah yang Bapak I Ibu lakukan untuk menciptakan komunikasi yang harmonis

dengan siswa ?

6. Menurut Bapak I Ibu bagaimanakah sifat, sikap dan tingkah laku (kepribadian)

guru yang baik maupun yang tidak baik ?

Jawaban:

I. Menurut saya guru adalah profesi yang sangat mulia. Dalam menjalankannya

tergantung kepada amalan yaitu pada keikhlasan, baik yang berhubungan dengan

siswa ( dalam proses belajar mengajar), maupun dengan teman-teman seprofesi,

staf-staf lain yang ada di sekolah, masyarakat dan sebagainya. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap proses pendidikan. Jika kita berfikir kembali bahwa tanpa

adanya guru, mungkin tidak akan tercipta generasi penerus bangsa. Dalam

memperoleh cita-cita untuk menggapai profesi-profesi selain guru, untuk bekal

masa depan, tentunya tidak akan luput dari kegiatan belajar, mencari ilmu. Salah

satu cara mendapatkannya adalah belajar, terutama di sekolah. Otomatis

Page 96: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

er memerlukan adanya guru untuk mentransfer ilmu yang dibutuhkannya kelak.

Walaupun fenomena yang masih ada sekarang ini adalah gaji guru yang sangat

minim, tetapi tidak mematahkan untuk menjalankan profesinya. Biar

bagaimanpun guru merupakan pekerjaan yang mulia, karena bisa menyampaikan

ilmu yang diperoleh walaupun sedikit.

2. Saya dalam mengajar menggunakan berbagai metode, agar proses belajar

mengajar tidak monoton. Adapun beberapa metode yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan pre test. Pre test diberikan sebelum guru mengajar, apabila siswa

tidak bisa menjawab soal-soal yang diberikan guru, maka guru menerangkan

kembali pelajaran yang telah diberikan dan memberikan catatan-catatan.

b. Metode ceramah yaitu guru menerangkan materi yang akan diajarkan kepada

siswa dan siswa menyimak sambil mencatat hal-hal yang perlu ditulis.

c. Metode resitasi yaitu pemberian tugas, diantaranya: Guru memberikan buku

kepada salah satu siswa (sebagian siswa tidak memiliki buku) untuk

menerangkan pelajaran, kemudian di fotocopy, dan terkadang pula guru yang

merangkum serta membuat makalah kelompok.

d. Metode diskusi. Biasanya ini dilakukan setelah anak mendapatkan tugas, baik

merangkum maupun membuat makalah. Dimana guru kadang-kadang sebagai

pembimbing dan kadang-kadang sebagai peserta. Hasil diskusi biasanya

diulas kembali.

e. Metode latihan soal. Diberikan setiap selesai materi yang diajarkan.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi siswa yang tidak memiliki minat atau

motivasi untuk belajar. Hal-ha! yang dilakukan adalah:

a. Meneliti minat belajar siswa tersebut. Apakah benar/tidak siswa tersebut tidak

memiliki minat/motivasi untuk belajar. Tentunya antara kelas yang satu

dengan yang lainnya berbeda.

Page 97: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

b. Pendekatan dengan siswa. Hal ini· untuk mengetahui alasan siswa malas

belajar, karena guru atau masalah pribadi atau sekolah. Setelah itu dicari

solusinya dengan adanya keterbukaan antara guru dan siswa.

Selain itu upaya-upaya yang dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi

belajar siswa yaitu memberi penghargaan kepada siswa, memberi hukuman yang

tentunya hukuman yang mendidik, baik hukuman fisik seperti: membersihkan

ruangan maupun hukuman lahiriah seperti: disuruh mengaji, dan memberikan

contoh-contoh dalam mengajar serta memberikan informasi yang actual. Untuk

upaya membangkitkan motivasi ini terkadang guru mengadakan hubungan

(kerjasama) dengan wali siswa, agar mereka juga mau memberikan motivasi

siswa untuk belajar di rumah.

4. Upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kepribadian guru (sikap,

tingkah laku dan penampilan) sehan-hari adalah dengan meningkatkan

komunikasi dengan siswa, guru dan staf-staf lain. Menurut saya, Pribadi guru itu

berbeda-beda, sikap dan tingkah laku guru di sekolah merupakan sebagai teladan

siswa, oleh karena itu guru harus berhati-hati dalam berkata maupun bertindak.

Tetapi memang sangat disayangkan ada sebagian kecil guru yang sikapnya

kurang berkenan/kurang disukai baik oleh guru-guru maupun oleh siswa. Apabila

konflik yang terjadi antar guru, maka sesama guru saling menasehati, dan bila

terjadi antara guru dengan siswa, maka siswa biasanya berkonsultasi dengan guru

BP, kemudian guru BP akan melaporkan kepada kepala sekolah dan solusi akhir

biasanya diadakan dialog antara guru yang bersangkutan dengan siswa. Upaya

yang dilakukan dalam masalah penampilan yaitu memperhatikan penggunaan

pakaian yang akan dipakai, baik dari segi kerapihan maupun keserasian.

5. Untuk menciptakan komunikasi yang harmonis, upaya yang saya lakukan adalah

mengadakan pendekatan dengan siswa baik di dalam maupun di luar proses

belajar mengajar dengan prinsip di dalam proses belajar mengajar sebagai

sahabat. Saya juga melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan siswa ( ekstra

kurikuler).

Page 98: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

6. Sifat-sifat, sikap dan tingkah laku guru yang baik adalah: membimbing yaitu tidak

hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mendidik), guru hams memiliki sifat terpuji,

tidak bersikap kasar, tidak membentak-bentak anak, menyindir, menghina,

memberikan hukuman yang bersifat mendidik, ucapan serta tingkah laku yang

baik.

Interviewee

Rusmiyati

Page 99: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Lampi ran

Hari/tanggal

Intervewee

Jabatan

BERITA WAWANCARADENGANGURU

: Jum'at/ 24 November 2000

: Drs. Suhanda

: Wakil kepala urusan kurikulum

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimana pendapat Bapak: I Ibu tentang profesi guru ?

2. Metode apak:ah yang Bapak: I Thu gunak:an untuk menumbuhkan minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang Bapak: I Thu berikan?

3. Apa yang Bapak I Thu Iakukan ketika menemukan siswa yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar?

4. Usaha apa yang Bapak: I lbu Iakukan untuk meningkatkan kualitas kepribadian

(sikap, tingkah Iaku dan penampilan) guru sehari-hari ?

5. Apakah yang Bapak I Ibu lakukan untuk menciptak:an komunikasi yang

harmonis dengan siswa ?

6. Menurut Bapak: I Thu bagaimanakah sifat, sikap dan tingkah laku

(kepribadian) guru yang baik maupun yang tidak baik ?

7. Bagaimanak:ah pelaksanaan kurikulum di MA Nasy'atul Khair ini?

Jawaban:

1. Guru bukan hanya mengajar di depan kelas atau sekedar mentransfer ilmu

kepada siswa, tetapi Iebih dari pada itu ia harus membimbing, membina, dan

melatih. Jam kerjanya pun tidak hanya terbatas pada saat mengajar di kelas

atau di sekolah dan dengan kesej;lhteraan yang kalau dibandingkan dengan l '

pekerja jauh di bawah upah stand¥ rn\11imum. Namun demikian bila ~ita

betul-betul mencintai dan menyadari profesi ini dapat saya ka.tal\at\ ~gwa

profesi guru cukup memberi tantangan, tuntutan dan penuh tanggung jawab

Page 100: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

(moral) namun unik dan menarik serta mulia lagi memberi kepuasan dan

kebahagiaan batin.

2. Berbagai metode yang ada dan bersifat variasi, disesuaikan dengan materi

atau pokok bahasan yang disampaikan, terutama metode diskusi, demonstrasi

dan simulasi, sosiodrama serta tanya jawab. Terkadang ketika mengajar

memberikan informasi yang actual, tergantung dari efektifitas dan efesiensi

serta urgensi informasi tersebut dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran

pada khususnya dan tujuan pendidikan pada umumnya.

3. Membaca dan memahami psikologis anak serta latar belakang sosialnya, lalu

mengingatkan dan memberikan perhatian sesuai dengan keperluan dan

kebutuhannya dalam belajar untuk menimbullkan dan membangkitkan

minatnya.

4. Selalu introspeksi diri, membaca dan belajar, serta menggali dan menumbuh

kembangkan potensi diri dalam berbagai kesempatan

5. Bersikap terbuka, memperlakukan dan menjadikannya sebagai subyek dalam

proses belajar mengajar, serta menganggap dirinya sebagai fathner guru.

6. Secara ideal tentu saja banyak sifat, sikap dan tingkah laku guru yang baik,

diantaranya: adil, jujur, ulet, rarnah, percaya diri, banyak daya tarik dan

simpatik, penuh rasa tanggung jawab, sabar, berwibawa, profesional,

kebapakan dan keibuan, peka, gemar bermusyawarah dengan kerabat kerja

(guru) maupun siswa, inovatif dan lain-lain

Paling tidak bila guru telah menunjukkan 75 % dari kepribadian di atas dapat

dikategorikan baik dan sebaliknya bila hanya 60 %-74 % cukup baik, serta

tidak baik bila kurang dari 60 %.

Page 101: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

7. Pelaksanaan kurikulum di MA Nasy'atul Khair secara utuh melaksanakan

kurikulum 1994 sesuai dengan SK Mendikbud No. 0489/ U/1992 pasal 6 dan

SK Menteri Agama RI No. 370 tahun 1993. Di samping itu untuk

menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan serta tuntutan siswa,

orang tua dan masyarakat, khususnya dalam ciri khas Islam dan dunia kerja;

kurikulum yang disampaikan kepada siswa ditambah dengan muatan lokal

dan kegiatan ekstra kurikuler. Muatan lokal dan kegiatan ektra kurikuler

tersebut: program komputer, pengkajian kitab-kitab, muhadharah, kaligrafi,

pembahasan ayat-ayat suci Al-Qur' an, paskibra, PMR, seni bela diri dan

olahraga.

~3 $i: Rusmiyati Drs. Suhanda

Page 102: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

Lampiran

Hari/tanggal

lntervewee

Jabatan

BERITA WA WAN CARA DENGAN GURU

: Jum'at/ 24 November 2000

: Drs. Sutrisno

: Wakil kepala urusan kesiswaan

Pertanyaan-pertanyaan:

I. Bagaimana pendapat Bapak I Ibu tentang profesi guru ?

2. Metode apakah yang Bapak I Thu gunakan untuk menumbuhkan minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang Bapak I Thu berikan ?

3. Apa yang Bapak I Thu lakukan ketika menemukan siswa yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar ?

4. Usaha apa yang Bapak I Ibu lakukan untuk meningkatkan kualitas kepribadian

(sikap, tingkah laku dan penampilan) guru sehari-hari ?

5. Apakah yang Bapak I Thu lakukan untuk menciptakan komunikasi yang

harmonis dengan siswa ?

6. Menurut Bapak I Thu bagaimanakah sifat, sikap dan tingkah laku

(kepribadian) guru yang baik maupun yang tidak baik ?

Jawabau: 1. Profesi guru bagi saya merupakan profesi yang terhormat, mengapa

demikian? Karena guru mengajarkan ilmu kepada orang lain secara individual

dan mencerdaskan bangsa secara nasional.

- Manusia sebagai makhluk individual dan sosial sekaligus. Sebagai

makhluk individual manusia membutuhkan material walaupun gaji guru

relatif rendah namun faktor keberkahan dari gaji tersebut terhadap

kehidupan sangat terasa manfaatnya.

- Sebagai makhluk sosial guru mendidik anak, membentuk kepribadian anak

sesuai dengan minat bakat yang mereka miliki.

Page 103: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

2. Metode yang saya gunak:an adalah ak:umulasi dari beberapa metode contoh

praktek, ceramah, mengahapal dengan menyesuaikan sitiasi dan kondisi siswa

dan sarana dan prasarana sekolah. Disisi lain contoh-contoh kita ambilkan dari

pengalaman siswa atau permasalahan yang sedang hangat sekarang, informasi

yang ak:tual sering kita berikan pada siswa.

3. Mengatasi siswa yang tidak: memiliki motivasi belajar adalah dengan cara kita

panggil secara sendiri di ruang guru/ BP, jika sudah diketahui seandainya

masalah keuangan, keluarga, teman, bahkan pacar sekalipun kita berikan

penyelesaian secara bijak:.

4. Sikap guru terhadap siswa hams dapat menempatkan diri kapan peran guru

sebagai guru dan kapan peran guru sebagai sesama manusia. Sehingga

suasana guru sebagai orang tua kedua dapat tercipta, dalam arti mengayomi,

melindungi, mendidik, memberi kenyamanan tetap berjalan.

5. Sikap dan sifat guru yang baik. Mari kita ingat kembali pepatah guru digugu

dan ditiru. Jika guru di gugu berarti semua perkataan guru ak:an dipatuhi oleh

anak: didiknya, sehingga guru hams lebih berhati-hati dalam berbicara, jangan

membual atau mengobral jartji, namun disiplin ilmu yang kita miliki kita

padukan dengan kesesuaian zaman, kesesuaian kenyataan sehingga siswa

tidak: merasa dibohongi. Ditiru berarti semua tingak:ah lak:u guru akan

dicontoh oleh siswa, maka perilaku guru harus dapat memberikan suri

tauladan bagi hidup dan kehidupan siswa baik dirumah, dijalan, maupun di

sekolah.

, ~~e,i:;iwr ~~

Rusmiyati

~9 ~~utrisno

Page 104: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

DEPARTEMEN AGAMA INSTJTUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS TARBIYAH

Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon : - ·7401925 ·•I

Nomor: PP.125.1/ VI /FT/19 Jakarta, ..... ~ . ."!\~:!-. . . . . . . . . . . . . . . T9". ~ .. Lamp. : I (satu) berkas Perihal : Bimbingan Skripsi. Kepada

Yth. I. Dra •. H> . .Ab<L •. R•b01an .. Clha1aR°.M•.Ag .. .

2. Dr~~-~·-~-~'.'~".-~".-l -~~~ ......... . Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatu!lah JAKARTA.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II (materi/teknis) * penulisan skripsi mahasiswa :

Na n1 a

Nomor Pokok

Junisan

. !l\l!ll1li;i.W ................................... · · · · · · · . · · · ·

. )961112226:· ............................................ .

.f~n<l.i<lJ.kan.AgaJna.Islam ................................ . . XEP!lillADUN GURU DAN KORELASINY A DENGA!I: MO'l!rVASI.

sts11A" !li. !(,\.' N.Asr.A'J.l'.Jl.' Jt!L\!1l..'DEPcnt· · · · · · · .. · · · · · • .. · · · · · · · · · · ·

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal: ......... .

. . . . 3 . J~. 200Gl' ... : ........... dengan out line, abstraksi dan daftar pustaka terlampir. Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan

tanggal . ;). lleseinber. 2000.' · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

Setelah judul tersebut dikonsultasikan dengan Pembimbing terjadi perubahan, harap

segera dilaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksanakan pada bulan ketiga dan kelima kepada Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan I.

Demikian atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalam.

TEMBUSAN : I. Dekan (Sebagai Laporan)

2. Yth. Sdr. Ketua Jurusan l'endidikan AgaJna Islam

Page 105: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT A GAMA ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS TARBIYAH

da No. 95 Ciputat 15412

lomor: PP.125.1/ VII /FT/ 2500 amp. : 1. ( satu) berkas la! : RISET/WAWANCARA

Assalamu'alaikum wr. wb.

Telepon: 7401925 Fax: 74029:

Jakarta, ... 21 . ..r ... 1;1.. -2.0.Q.Q ......... .

Kepada Yth ... Ke.pal a. Seko.lah . .M.A. .N asya.tul

. .Kb.oi-i::. D.ep~l:< ....................... .

Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama : .!.t.~.~'.1:~.¥.<!-.~~ .................................... · · · · · · · · · · ·· · · · · · · · · · · · · · Alamat : . if.+. .R<i.Y# .. J.lo.g.o:r . .P.<tlsigunung. R:t .. 02/ 04 . No:.:\.~ ..... .

X..E7.~.~ .. ~.1:1.~)'.'. .. :\\1?:'?.~ .. 9J:n!~gg;\..I'? .. ~.9.9.Y~ .. J;l.~:PR!I: .. 1.E/9.5. l .. adalah mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN SyarifHidayatullah Jakarta: No. Induk : J.9.9.1.1.:1.Z.?2!'i ................................................... . ~~:~~~er : ·~11~~~·~iiii~Y.·~.~~~?F: ........... ···················· Tahun Akademik : ::1 ~~:§Jiqc):Q." ." .": ." ." .": ." ." ." .": .".": ." ." ." ." .":: :: : .. : : : : : .":: ." .": ." .": .. :: .":: .":: .":::

Sehubungan dengan tu gas penyelesaian skripsi yang berjudul : .. ~.t';;p:i;-i D."1.d:i.an. GuJ.:U. .. dan. K.ore.la.sinya. .Deugan. Mo.ti v:asi .. :B~J.aj ar . :?.~.:'!:-!~ .. sl?: .. f'.1.A. ~?!?.Y.~."ti~;L .. Khaj..r .. J?~P.9~ ..................................... .

mahasiswa tersebut memerlukan riset/wawancara de~an : .. K.~J??::/..~ ... ~~ ~o!,~. M.A. .. N. ~~:.¥?: :J'.1:1.+ .. ~~~~!:' ...... E?J?~~ ....................... .

<li .. :0:A j~ ~~Y.~.tni:: iii~i:~: ::r?~P.~~.-: :::: :::::::: ::::::::::::: :: :::: :: : : :: : :: : :: : :: :: Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk

menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami

mengucapkan terima kasih.

Wassalam,

Page 106: t/83 Pf/I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24460/1/RUSMIYATI-FITK.pdf · kepribadian guru dan korelasinya dengan !viotiv asi belajar siswa

YAYASAN ISLAM NASY' ATUL KHAIK

MADRASAH ALIYAH JI. Raya Bogar Km. 30 Mekarsari Cimanggis Depok

Telepon : 8708437

SURAT KETERANGAN NO: 252/MA-NKH/XII/2000

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Nasy' atul Khair

. Depok menerangkan bahwa:

Nama

Tempat/Tanggal Lahir

Alamat

Nomor Induk Mahasiswa

Rusmiyati

Bogor, 16 Februari 1978

Jl. Raya Bogor Palsigunung Rt 02/Rw 04 No: 11 Ke!.

Tugu Kee. Cimanggis Depok 16951

1961112226

Adalah mahasiswa IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan

Agama Islam, telah melakukan penelitian dan wawancara di Madrasah Aliyah Nasy' atul

Khair Cimanggis Depok pada bulan Oktober - Januari 2000 dengan judul:

"KEPRIBADIAN GURU DAN KORELASINY A DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI MADRASAH ALIYAH NASY' ATUL KHAIR CIMANGGIS DEPOK".

Demikianlah surat keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Depok, 18 Desember 2000

Kepala Sekolah