Tatalaksana Kejang Pada Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stase anak

Citation preview

Tatalaksana kejang pada neonatus

Penanganan kejang pada neonatusKejang neonatal akut harus diterapi secara agresif.Ketika terdapat kejang klinis yang harus dilakukan adalah pemeriksaan yang ketat untuk menentukan penyebab etiologi harus dimulai dengan cepat. Pertahankan homeostasis sistemik (pertahankan jalan nafas, usaha nafas dan sirkulasi)Terapi etiologi spesifik :

Dekstrose 10% 2 ml/kg BB intravena bolus pelan dalam 5 menitKalsium glukonas 10 % 200 mg/kg BB intravena (2 ml/kg BB) diencerkan aquades sama banyak diberikan secara intra vena dalam 5 menit (bila diduga hipokalsemia)Antibiotika bila dicurigai sepsis atau meningitisPiridoksin 50 mg IV sebagai terapeutik trial pada defisiensi piridoksin, kejang akan berhenti dalam beberapa menit

Prosedur terapi anti kejang pada neonatusPengobatan awal dengan fenobarbital harus dipertimbangkan. Jika kejang terus berlanjut, fenitoin harus ditambahkan. Kejang persisten mungkin memerlukan penggunaan benzodiazepin intravena, seperti lorazepam atau midazolam.Fenobarbital : Loading dose 10-20 mg/kg BB intramuskuler dalam 5 menit, jika tidak berhenti dapat diulang dengan dosis 10 mg/kgBB sebanyak 2 kali dengan selang waktu 30 menit.Bila kejang berlanjut diberikan fenitoin: loading dose 15-20 mg/kg BB intra vena dalam 30 menit.

Rumatan fenobarbital dosis 3-5 mg/kgBB/hari dapat diberikan secara intramuskuler atau peroral dalam dosis terbagi tiap 12 jam, dimulai 12 jam setelah loading dose.

Rumatan fenitoin dosis 3-4 mg/kgBB/hari intravena atau peroral dalam dosis terbagi tiap 12 jam.